diagnosis dan penatalaksanaan polip nasi

24
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN POLIP NASI Pembimbing : dr. Djoko Prasetyo A, Sp.THT Disusun oleh : Adelia Melianti (406107010) Andi (406107012) Anna Maryana (406100067) FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: mumu07

Post on 04-Aug-2015

178 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN POLIP NASI

Pembimbing : dr. Djoko Prasetyo A, Sp.THT

Disusun oleh : Adelia Melianti (406107010)

Andi (406107012)

Anna Maryana (406100067)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Page 2: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

PENDAHULUAN

Polip hidung peradangan mukosa hidung dan berupa massa lunak.

Bentuk polip bulat atau lonjong dan berwarna putih keabu-abuan atau pucat.

Penelitian di EropaTimur prevalensi polip hidung dengan sinusitis maksilaris 1,3%, Amerika Utara diperkirakan 1 – 4%.

Polip hidung dapat timbul pada semua umur tetapi umumnya dijumpai pada penderita dewasa muda

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2 – 4 : 1 dan tidak ada kekhususan ras pada kejadian polip hidung.

Page 3: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

ANATOMI

Page 4: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi
Page 5: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi
Page 6: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi
Page 7: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi
Page 8: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi
Page 9: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

FISIOLOGI

Rongga hidung dibagi atas mukosa pernafasan dan mukosa penghidu.

Pada bagian yang lebih terkena aliran udara, mukosanya lebih kental.

Dalam keadaan normal, mukosa berwarna merah muda dan selalu basah karena diliputi oleh palut lendir (mucous blanket) pada permukaannya.

Palut lendir dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel goblet. Palut lendir di rongga hidung akan didorong ke arah nasofaring oleh silia dengan gerakan teratur.

Page 10: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

Fungsi hidung adalah untuk : Sebagai jalan nafas  Pengatur kondisi udara (air conditioning)

Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara yang masuk ke alveolus dengan cara mengatur kelembaban udara dan mengatur suhu.

Sebagai penyaring dan pelindung

Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri dan dilakakukan oleh rambut, silia, palut lendir (mucous blanket), dan lysozyme.

Indra penghidu

Page 11: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

Resonansi suara

Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi.

Proses berbicara

Hidung membantu proses pembentukan kata-kata. Pada pembentukan konsonan nasal (m,n,ng) rongga mulut tertutup dan hidung terbuka, palatum mole turun untuk aliran udara.

Refleks nasal

Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskular dan pernafasan.

Page 12: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

POLIP NASI

Page 13: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

DEFINISI

Polip nasi adalah suatu pseudotumor bersifat edematosa penonjolan keluar dari mukosa hidung atau sinus paranasalis, massa lunak, bertangkai, bulat, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat di dalam rongga hidung.

Sering kali berasal dari sinus dimana menonjol dari meatus ke rongga hidung.

Berdasarkan hasil pengamatan, polip nasi terletak di dinding lateral cavum nasi terutama daerah meatus media. Paling banyak di sel-sel eithmoidalis.

Dapat juga berasal dari mukosa di daerah antrum, yang keluar dari ostium sinus dan meluas ke belakang di daerah koana posterior (polip antrokoanal).

Page 14: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

ETIOLOGI

Terjadinya polip nasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : umur, alergi, infeksi dan inflamasi

Deviasi septum juga dicurigai sebagai salah satu faktor yang mempermudah terjadinya polip nasi.

Penyebab lainnya diduga karena adanya intoleransi aspirin.

Page 15: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

PATOGENESIS

Epitel mukosa hidung terekspos lingkungan luar kerusakan epitel dan infeksi.

Polip nasi terjadi karena adanya peradangan kronis pada membran mukosa hidung dan sinus yang disebabkan oleh kerusakan epitel akibat paparan iritan, virus atau bakteri.

Sel epitel aktivasi dalam respon terhadap alergen, polutan maupun agen infeksius berbagai faktor yang berperan dalam respon inflamasi dan pemulihannya menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, adhesi leukosit, sekresi mukus, stimulasi fibroblas dan kolagen.

Radikal bebas kerusakan selular kerusakan jaringan. Epitel polip nasi terdapat hiperplasia sel goblet dan hipersekresi mukus obstruksi nasal dan rinorrhea.

Page 16: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

proses peradangan kronis hiperplasia membran mukosa rongga hidung, adanya cairan serous di celah-celah jaringan, tertimbun edema. Akumulasi cairan edema ini prolaps mukosa tangkai polip, kemudian terdorong ke dalam rongga hidung.

Infeksi virus dan bakteri juga dikatakan sebagai salah satu penyebab dari polip nasi.

Penderita polip hidung disertai deviasi septum, polip lebih sering didapatkan pada rongga hidung dengan septum yang cekung. Deviasi septum aliran udara akan lebih cepat tekanan negatif rangsangan bagi mukosa hidung sehingga meradang dan terjadi edema.

Pada intoleransi aspirin inhibisi cyclooxygenase enzyme pelepasan mediator radang, yaitu cysteinyl leucotrienes.

Page 17: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

GEJALA DAN TANDA

Timbulnya gejala biasanya pelan dapat juga tiba-tiba dan cepat setelah infeksi akut.

Sumbatan di hidung adalah gejala utama. keluhan pilek lama yang tidak sembuh-sembuh,

sengau, sakit kepala. Pada sumbatan yang hebat hiposmia atau anosmia,

rasa lendir di tenggorok. rhinoskopi anterior adanya massa lunak,

bertangkai, tidak nyeri jika ditekan, tidak mudah berdarah dan pada pemakaian vasokontriktor (kapas efedrin 1%) tidak mengecil.

rhinoskopi posterior bila ukurannya besar massa berwarna putih keabu-abuan mengkilat yang terlihat menggantung di nasofaring.

Page 18: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Endoskopi nasal dan sinus memastikan adanya polip nasal maupun sinus dan untuk menentukan letak polip nasal tersebut.

Pemeriksaan CT-scan, tes alergi, kultur tetapi hal ini dilakukan atas indikasi.

Page 19: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

DIAGNOSIS BANDING Angiofibroma Nasofaring Juvenil

Anamnesis keluhan sumbatan pada hidung, epistaksis berulang yang masif, obstruksi hidung rhinorhea kronis yang diikuti gangguan penciuman. Oklusi pada tuba Eustachius ketulian atau otalgia. Sefalgia adanya perluasan tumor ke intrakranial.

Rhinoskopi posterior massa tumor yang konsistensinya kenyal, warna bervariasi dari abu-abu sampai merah muda, diliputi oleh selaput lendir keunguan. Mukosa mengalami hipervaskularisasi dan tidak jarang ditemukan ulcerasi.

Radiologik konvensional tanda Holman Miller yaitu pendorongan prosesus Pterigoideus ke belakang. CT scan dengan zat kontras perluasan tumor dan destruksi tulang sekitarnya. Arteriografi arteri karotis interna vaskularisasi tumor

Pemeriksaan PA tidak dilakukan karena merupakan kontra indikasi karena bisa terjadi perdarahan. Angiofibroma Nasofaring Juvenil banyak terjadi pada anak atau remaja laki-laki.

Page 20: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

o Keganasan pada hidung

Etiologi belum diketahui, diduga karena adanya zat-zat kimia seperti nikel, debu kayu, formaldehid, kromium, dan lain-lain.

Paling sering terjadi pada laki-laki.

Gejala klinis berupa obstruksi hidung, rhinorhea, epistaksis, diplopia, proptosis, gangguan visus, penonjolan pada palatum, nyeri pada pipi, sakit kepala hebat dan dapat disertai likuorhea.

Pemeriksaan CT scan pendesakan dari massa tumor

.

Pemeriksaan PA 85% tumor termasuk sel squamous berkeratin.

Page 21: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

PENATALAKSANAAN

Terapi Konservatif Kortikosteroid sistemik

Merupakan terapi efektif sebagai terapi jangka pendek pada polip nasal. Pasien yang responsif terhadap pengobatan kortikosteroid sistemik

dapat diberikan secara aman sebanyak 3-4 kali setahun, terutama untuk pasien yang tidak dapat dilakukan operasi.

Kortikosteroid spray Dapat mengecilkan ukuran polip, tetapi relatif tidak efektif untuk polip yang masif. Kortikosteroid topikal, intranasal spray, mengecilkan ukuran polip dan sangat efektif pada pemberian postoperatif untuk mencegah kekambuhan.

Leukotrin inhibitorMenghambat pemecahan asam arakidonat

oleh enzyme 5-lipoxygenase yang akan menghasilkan leukotrin yang merupakan mediator inflamasi.

Page 22: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

Terapi operatif

Terapi operasi dilakukan pada kasus polip yang

berulang atau polip yang sangat besar: Polipektomi intranasal Antrostomi intranasal Ethmoidektomi intranasal Ethmoidektomi ekstranasal Caldwell-Luc (CWL) Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF).

Page 23: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi

KOMPLIKASI OPERASI

Komplikasi yang terbanyak meliputi : SSP – Kerusakan LCS , meningitis, perdarahan

intrakranial, abses otak, hernisasi otak Mata - Kebutaan, trauma nervus opticus, orbital

hematoma, trauma otot-otot mata bisa menyebabkan diplopia, trauma yang mengenai duktus lakrimalis dapat menyebabkan epiphora

Pembuluh darah – trauma pada pembuluh darah dapat menyebabkan perdarahan.

Kematian

 

Page 24: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Polip Nasi