dhika alfianti.pdf

148
STUDI DESKRIPTIF MUTU PENDIDIKAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN UMMAT ISLAM (YPUI) JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: DHIKA ALFIANTI 1112054100024 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: dangdang

Post on 04-Jan-2017

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: dhika alfianti.pdf

STUDI DESKRIPTIF MUTU PENDIDIKAN PENERIMA BANTUAN

PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) DI SMP YAYASAN

PENDIDIKAN UMMAT ISLAM (YPUI) JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

DHIKA ALFIANTI

1112054100024

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: dhika alfianti.pdf
Page 3: dhika alfianti.pdf

2.

I,RMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

J.

salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Starta I (Sl) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

lakarta,2S Juni 2016

_ t/ /(,lfttnb\-/ |

I

Dhika Alfianti

Page 4: dhika alfianti.pdf
Page 5: dhika alfianti.pdf

i

ABSTRAK

Dhika Alfianti

Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Program Kartu

Jakarta Pintar (KJP) di SMP Yayasn Pendidikan Ummat Islam (YPUI)

Jakarta Selatan.

Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) merupakan program strategis untuk

memberikan akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak

mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai tingkat menengah. Dengan

dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pemenuhan

kebutuhan dasar pendidikan para peserta didik. Program Kartu Jakarta Pintar ini

diterapkan di sekolah-sekolah formal di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta,

termasuk di SMP Yayasan Pendidikan Ummat Islam (YPUI) Jakarta Selatan yang

pada kesempatan ini menjadi lokasi penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran mutu pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta

Pintar (KJP) dan mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pada

pelaksanaan program Kartu Jakarta Pintar di SMP YPUI Jakarta Selatan.

Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, dengan

metode penelitian kualitatif sebagai penunjang metode kuantitatif. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket/kuesinoner kepada 77

siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar, observasi, studi dokumentasi, serta

wawancara mendalam kepada 7 orang informan yaitu, 2 pihak sekolah, 3 siswa,

dan 2 orang tua siswa di SMP YPUI Jakarta Selatan.

Hasil dari penelitian ini adalah terkait dengan gambaran mutu pendidikan

penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan.

Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan terkait mutu pendidikan 77 siswa setelah

menerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang mendapatkan hasil cukup baik

dengan persentase 58,61 %. Dalam mendapatkan gambaran mutu pendidikan

siswa penerima bantuan KJP ini, ditelaah dengan 3 dimensi yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotor. Kemudian terkait dengan manfaat atau dampak yang diharapkan

dari adanya bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dalam meningkatkan

kesempatan warga DKI Jakarta untuk menamatkan pendidikan sampai jenjang

pendidikan menengah, hasilnya menunjukkan bahwa program ini sudah cukup

membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk dapat mengenyam

pendidikan. Dan terkait dengan program KJP ini dalam meningkatan pencapaian

target APK pendidikan dasar dan menengah yang dimana berdasarkan data yang

telah terkumpul bahwa target terhadap pencapaian APK tersebut belum

menunjukkan peningkatan khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Faktor-faktor

yang mendukung dan menghambat keberhasilan pelaksanaan program adalah

partisipasi orang tua siswa dan karakterinsik agen pelaksana yang sudah cukup

tegas, serta kedisiplinan siswa dan orang tua siswa penerima bantuan yang harus

ditingkatkan.

Page 6: dhika alfianti.pdf

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, Segala puji senantiasa penulis panjatkan atas segala karunia

Allah SWT, yang telah menciptakan makhluknya dengan penuh cinta dan kasih

sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi

Muhammad SAW yang sangat mencintai ummatnya dan memandu ummatnya

menuju jalan yang lurus.

Dalam penulisan skripsi ini penulis masih banyak kekurangan, baik pada teknik

penulisan maupun pada isi pembahasan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua

pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih banyak

kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya

kepada :

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidyatullah Jakarta dan Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA

selaku Sekertaris Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syari Hidyatullah

Jakarta.

3. Bapak Muhtadi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan serta motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: dhika alfianti.pdf

iii

4. Bapak Ismet Firdaus, M.Si selaku Dosen Penguji I, dan Bapak Ahmad Zaky,

M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan penilaian

kepada penulis pada sidang skripsi berlangsung.

5. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Program Studi

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan

dan membimbing penulis selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak dan Mama tersayang yang senantiasa

memberikan dukungan moral dan materi yang tiada henti kepada penulis.

Serta doa, kasih sayang, dan pengorbanannya yang tulus dan tidak kenal lelah

yang selalu diberikan kepada penulis selama ini agar penulis dapat

menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Serta untuk adikku Alif dan Luiz

dan juga untuk keluarga besar teimakasih atas doa dan semangatnya selama

ini.

8. Muhammad Sofyan yang selalu setia meluangkan waktu untuk penulis serta

memberikan motivasi, dukungan dan kesabarannya selama ini termakasih

banyak.

9. Bapak Purnomo selaku kepala sekolah, Bapak Nasrullah selaku staf tata

usaha, dan seluruh staf pengajar, staf tata usaha, staf keamanan di SMP

Yayasan Pendidikan Ummat Islam (YPUI) Jakarta Selatan yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang telah berkenan memberikan ijin penelitian

kepada penulis dan selalu memberikan informasi dan membantu penulis

Page 8: dhika alfianti.pdf

iv

selama penyusunan skripsi. Terimakasih banyak semoga mendapat balasan

yang setimpal dari Allah SWT.

10. Keluarga besar SMP YPUI Jakarta Selatan, terimakasih banyak adik-adik

kelas VII sampai kelas IX yang sudah bersedia berpartisipasi dalam skirpsi

ini semoga kelak kalian menjadi anak-anak yang sukses di kemudian hari.

11. Mayangsari, S.Sos dan Oktaviani Nindy Saputri, S.Sos selaku alumni UIN

angkatan 2011 sekaligus teman penulis sejak SMK yang telah banyak

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini terimakasih banyak.

12. Teman-teman seperjuangan Kessos angkatan 2012 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya. Terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Jakarta, 28 Juni 2016

Dhika Alfianti

Page 9: dhika alfianti.pdf

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pernyataan

Lembar Persetujuan Pembimbing

Lembar Pengesahan

Abstrak ............................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar Isi .......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................. viii

Daftar Gambar ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 10

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 11

E. Pedoman Penulisan .................................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan ................................................................................................. 14

1. Pengertian Pendidikan ........................................................................ 14

2. Pendidikan Formal .............................................................................. 15

3. Jenjang Pendidikan Formal ................................................................. 16

B. Mutu Pendidikan ........................................................................................ 18

1. Pengertian Mutu Pendidikan ............................................................... 18

2. Mutu Peserta Didik ............................................................................. 18

C. Partisipasi Pendidikan ................................................................................ 23

1. Pengertian Partisipasi .......................................................................... 23

2. Angka Partisipasi Kasar (APK) .......................................................... 25

D. Program Kartu Jakarta Pintar ..................................................................... 25

Page 10: dhika alfianti.pdf

vi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................ 34

B. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 36

1. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 36

2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 36

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 36

1. Populasi ............................................................................................... 36

2. Sampel................................................................................................. 37

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 38

1. Data Primer ......................................................................................... 38

a. Angket ............................................................................................ 38

b. Observasi ........................................................................................ 39

c. Dokumentasi................................................................................... 39

d. Wawancara ..................................................................................... 40

2. Data Sekunder ..................................................................................... 40

E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian ............................ 40

F. Uji Instrumen ............................................................................................. 43

1. Uji Validitas instrumen ....................................................................... 43

2. Uji Reabilitas Data .............................................................................. 46

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 47

1. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 47

2. Teknik Analisis Data........................................................................... 48

3. Interprestasi Data ................................................................................ 49

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 51

B. Sejarah Singkat Sekolah ............................................................................ 51

C. Identitas Sekolah ........................................................................................ 52

D. Visi dan Misi Sekolah ................................................................................ 53

E. Siswa dan Tingkat ...................................................................................... 53

F. Guru dan Karyawan ................................................................................... 54

Page 11: dhika alfianti.pdf

vii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan Uji Instrumen .......................................................................... 57

B. Rekapitulasi Validitas dan Reabilitas Instrumen ....................................... 57

1. Uji Validitas ........................................................................................ 57

2. Uji Reabilitas ...................................................................................... 61

C. Hasil dan Pembahasan ............................................................................... 61

1. Deskripsi Data Responden Penelitian ................................................. 61

2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 65

a. Peningkatan Mutu Pendidikan Peserta Didik ............................... 65

b. Analisis dan Interprestasi Data ..................................................... 79

c. Peningkatan Kesempatan Warga DKI Jakarta untuk Menamatkan

Pendidikan Menengah...................................................................82

d. Peningkatan Pencapaian Target Angka Partisipasi Kasar (APK)

Pendidikan Dasar dan Menengah..................................................87

e. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pelaksanaan Kartu

Jakarta Pintar.................................................................................89

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 93

B. Saran ......................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 103

Page 12: dhika alfianti.pdf

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Besaran Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu

JakartaPintar Sesuai Jenjang Pendidikan

Tabel 2.1 Besaran Dana KJP Bagi Peserta Didik dari Sekolah Negeri

Tabel 2.2 Besaran Dana KJP Bagi Peserta Didik dari Sekolah Swasta

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Blue Print (sebelum uji validitas instrumen)

Tabel 3.3 Blue Print (setelah uji validitas instrumen)

Tabel 3.4 Skala Likert

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2015/2016

Tabel 4.2 Jumlah Siswa Penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Ajaran

2015/2016

Tabel 4.3 Jumlah dan Pendidikan Guru/Tenaga Administrasi SMP YPUI

Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2015/2016

Tabel 4.4 Daftar Ruangan SMP YPUI Jakarta Selatan

Tabel 5.1 Uji Validitas

Tabel 5.2 Hasil Instrumen Valid

Tabel 5.3 Hasil Uji Koefiesen Reabilitas

Tabel 5.4 Karakterinsik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.5 Karakterinsik Responden berdasarkan Tingkat Kelas

Tabel 5.6 Pekerjaan Orang Tua

Tabel 5.7 Dimensi Kognitif

Tabel 5.8 Dimensi Afektif

Tabel 5.9 Dimensi Psikomotor

Tabel 5.10 Kategori Nilai

Tabel 5.11 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pada Jenjang SMP tahun 2015

Tabel 5.12 Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) di Jakarta Selatan

Page 13: dhika alfianti.pdf

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Pendataan Calon Penerima Dana KJP

Gambar 5.1 Karakterinsik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5.2 Karakterinsik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas

Gambar 5.3 Karakterinsik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang

tua

Page 14: dhika alfianti.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kita semua sadar bahwa pendidikan itu sangat perlu adanya dan kita pun

tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek yang

dapat meningkatkan kualitas hidup dan jaminan untuk dapat hidup dan mampu

membimbing kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan di tengah dunia yang

semakin mengglobal ini.

Pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan

kekuatan individu.1 Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, hakikat pendidikan

adalah sebagai usaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya kedalam diri

anak, sehingga anak menjadi individu yang sempurna baik jiwa dan rohaninya.2

Tujuan pendidikan dalam Islam adalah proses pembentukan diri peserta

didik (manusia) agar sesuai dengan fitrah keberadaannya. Islam telah

mengajarkan agar mempersiapkan generasi yang memiliki aqidah yang kuat,

berbadan sehat, berkeyakinan mantab dan memiliki penguasaan terhadap ilmu

pengetahuan dan keahlian hidup. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur‟an

Sûrah an-Nisa/4: 9 berikut :3

وليخش الرين لىتسكىا من خلفهم ذزية ضعافا خافىا عليهم

.فليتقىا اهلل وليقىلىا قىال سديدا“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang seandainya

meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu hendaklah mereka

1 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: UIN Jakarat Press, 2005), h. 6.

2 Henricus Suparlan, “Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya Bagi

Pendidikan Indonesia,” Jurnal Filsafat vol 25, no. 1(April 2014). 3al-Qur‟an online, “Sûrah an-Nisa (ayat 9)”, diakses pada 19 Januari 2016.

Page 15: dhika alfianti.pdf

2

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata

yang benar.”

Islam selalu mendorong umatnya untuk belajar, menuntut ilmu bagi setiap

muslim bukan sekedar kewajiban sepanjang manusia itu hidup, tetapi dinilai juga

sebagai ibadah. Pendidikan pada awalnya adalah berasal dari Yang Maha

Mendidik yaitu Allah SWT. Allah SWT juga memelihara makhluknya

diantaranya dengan menurunkan kitab suci al-Qur‟an sebagai bahan bacaan dan

merupakan sumber ajaran-Nya.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan itu pula, maka Undang-Undang nomor

20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan tentang

tujuan pendidikan nasional yang dituangkan pasal 3 bahwa tujuan pendidikan

nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena salah satu indikator kemajuan

pembangunan suatu bangsa adalah tingkat pencapaian pembangunan sumber daya

manusianya. Bahkan pendidikan menjadi fokus utama bagi setiap negara yang

ingin maju dan ingin menguasai teknologi. Negara memiliki tiga kewajiban

penting dalam bidang pendidikan. Pertama, sebagai penyedia utama lembaga-

lembaga pendidikan. Kedua, sebagai pengatur penyelenggaraan pendidikan. Dan

ketiga, adalah sebagai fasilitator dalam penyediaan infrastruktur pendidikan,

termasuk di dalamnya penyedia beasiswa dan tunjangan pendidikan bagi siswa

Page 16: dhika alfianti.pdf

3

yang berprestasi dan atau tidak mampu.4 Setiap negara mempunyai kewajiban

mencerdaskan kehidupan bangsanya tanpa terkecuali. Dalam Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) telah mengamanatkan

bahwa “setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal”.

Amanat UUD 1945 tersebut menyiratkan bahwa pendidikan bukan saja pilar

terpenting dalam upaya mencerdaskan bangsa, tetapi juga merupakan syarat

mutlak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,

pembangunan pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta efisiensi manajemen pendidikan

untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,

nasional dan global.5

Dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan

Anak, pasal 9 ayat (1) menyatakan bahwa “setiap anak berhak memperoleh

pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai minat dan bakat”.6 Berhubungan dengan itu, kewajiban

negara dan orang tua terkait dengan pendidikan anak juga tertuang di dalam pasal

49 yang menyatakan bahwa “negara, pemerintah, pemerintah daerah, keluarga,

dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak

untuk memperoleh pendidikan”.

Pada dasarnya, mayoritas dari orang tua di Indonesia sadar akan pentingnya

pendidikan. Contohnya pada penyebab mendasar anak putus sekolah misalnya

4Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 159.

5Dodi Nandika, Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan (Jakarta : Pustaka LP3ES

Indonesia, 2007), h. 4. 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Page 17: dhika alfianti.pdf

4

yang bukan akibat dari kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya

pendidikan anak, melainkan akibat faktor ekonomi.7 Memang perlu kita pahami

dan sadari bahwa tidak semua masyarakat kita mampu untuk membiayai

pendidikan anak-anaknya karena tingkat kesejahteraannya masih rendah.

Jangankan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya untuk memenuhi

kebutuhan mereka sehari-hari saja masih sangat sulit dan masih banyak warga

negara Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan.

Dengan kata lain, terdapat kaitan yang erat antara beban ekonomi

masyarakat dengan kegiatan pendidikan anak.8 Kesulitan finansial memang

seringkali membuat anak-anak yang harus membantu ekonomi keluarga pada

akhirnya memiliki pendidikan yang terbengkalai. Lagi-lagi kita pun kembali pada

alasan ekonomi yang melatarbelakangi menurunya kesempatan masyarakat untuk

dapat mengakses pendidikan yang bermutu untuk anak-anaknya.

Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah jelas mengancam tercapainya

penuntasan wajib belajar 9 tahun. Dalam rangka mencanangkan wajib belajar 12

tahun, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih

dihadapkan dengan rendahnya mutu layanan pendidikan dasar yang dikarenakan

kurangnya ketersediaannya sarana dan prasarana sekolah.9

Meskipun demikian, Pemerintah secara terus menerus melakukan upaya

pembangunan pada aspek pendidikan. Seperti halnya dari waktu ke waktu

pemerintah bersama masyarakat tentunya telah berhasil mengurangi angka anak-

anak yang tidak bersekolah. Prasarana dan sarana pendidikan serta fasilitas belajar

7Wahyono, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, cet 3 (Jakarta: Rineka

Cipta, 1995), h.109. 8Emzir dan Sam Muchtar Chaniago, Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi

Daerah (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), h. 28. 9http://republika.co.id/wajib_belajar, diakses pada 13 Januari 2016.

Page 18: dhika alfianti.pdf

5

sudah dicoba diupayakan untuk dipenuhi walaupun mungkin fasilitas pelayanan

pendidikan di daerah pedesaan dan terpencil masih dapat dikatakan terbatas.

Begitu pula program pendidikan makin hari makin banyak yang diselenggarakan.

Termasuk pula upaya pemerintah guna meningkatkan akses masyarakat terhadap

pendidikan. Pemberian akses yang lebih besar tentunya kepada kelompok

masyarakat yang selama ini dirasakan kurang dapat menjangkau layanan

pendidikan dasar karena faktor pendapatan perekonomian yang masih minim.

Sehingga kondisi semacam ini juga berpengaruh terhadap keberlangsungan proses

pendidikan bagi anak-anak yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik

secara materi maupun penghasilan orang tuanya yang tidak memadai untuk

memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.10

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian memberlakukan kebijakan

pemberian dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Biaya

Personal Pendidikan (BBPP) yang diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 27

tahun 2013 tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik dari

keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).11

Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan

akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk

mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan

dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Sesuai yang tertuang di

dalam pasal 53 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang

Perlindungan Anak bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab

untuk memberikan biaya pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan

10

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pertumbuhan Penduduk dan

Kesejahteraan (Jakarta : LIPI Press, 2011), h. 62. 11

http://kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/pergub, diakses pada 19 Januari 2016.

Page 19: dhika alfianti.pdf

6

khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang

bertempat tinggal di daerah terpencil.

Program Kartu Jakarta Pintar ini bertujuan untuk meningkatkan akses

memperoleh pendidikan, kepastian layanan pendidikan, dan kualitas hasil

pendidikan. Program ini melengkapi program Pemprov DKI Jakarta sebelumnya

yakni Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang telah diluncurkan lebih dulu. Kemudian

pada Desember 2012, peluncuran Kartu Jakarta Pintar ini resmi diluncurkan oleh

Bapak Joko Widodo yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI

Jakarta. Untuk tahap pertama pada tahun 2012, KJP dibagikan kepada 3.013

pelajar yang bersekolah di 111 SMA dan SMK. Dengan rincian 13 sekolah negeri

(11,7 persen) dan 98 untuk sekolah swasta (88,3 persen).12

Pemenuhan Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) melalui program

Kartu Jakarta Pintar ini dirancang agar siwa dari keluarga tidak mampu/miskin

semakin terbantu untuk memiliki kemampuan mengikuti proses pendidikan

dengan baik. Siswa miskin yang dimaksud disini adalah peserta didik pada

jenjang satuan pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara

personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orang

tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.

Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud mencakup : seragam, sepatu, dan tas

sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler. Berdasarkan

pengertian tersebut, maka kriteria penerima program KJP bagi peserta didik

SDMI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA diantaranya adalah orang tua tidak memiliki

penghasilan yang memadai, daya beli untuk keperluan sekolah rendah,

12

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-luncurkan-kartu-

jakarta-pintar, diakes pada 13 Januari 2016.

Page 20: dhika alfianti.pdf

7

menggunakan angkutan umum untuk menuju sekolah serta tidak merokok dan

mengkonsumsi narkoba . 13

Besaran nilai bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) berbeda-beda. Semua disesuaikan dengan

kebutuhan tiap jenjang pendidikan. Dinas Pendidikan DKI Jakarta membagi

pengeluaran KJP menjadi dua bagian, pengeluaran rutin dan berkala. Pengeluaran

rutin disetiap semester yang biasanya langsung diperuntukkan pembayaran SPP

untuk sekolah swasta. Sedangkan pengeluaran berkala terdiri dari pembelian buku

penunjang, seragam, sepatu, alat tulis, dan kebutuhan sekolah lainnya.14

Berikut

ini merupakan tabel besaran pencairan dana kebutuhan rutin yang dicairkan setiap

tanggal 10 pada setiap bulannya kepada masing-masing rekening siswa penerima

program KJP :

Tabel 1.1

Besaran Biaya Personal Kartu Jakarta Pintar Sesuai Jenjang

Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Biaya Pendidikan per bulan

1 SD/MI & PKBM Rp. 100.000

2 SMP/MTs Rp. 150.000

3 SMA/MA Rp. 200.000

4 SMK Rp. 200.000

Sumber : Buku petunjuk teknis Kartu Jakarta Pintar (KJP)

Pada tahun ajaran baru 2015-2016 ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI

Jakarta membuka sistem KJP Bank DKI secara otomatis membuka blokir sebesar

13

http://kjp.jakarta.go.id, diakses pada 12 Januari 2016. 14

Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta

Pintar.

Page 21: dhika alfianti.pdf

8

Rp.500.000,- dalam rekening penerima KJP yang dapat digunakan untuk

pembelian kebutuhan berkala secara debit.

Hingga saat ini penerima KJP berjumlah 489.150 siswa yang terdaftar.

Sebanyak 59,67 persen atau sekitar 291.900 berasal dari sekolah negeri.

Sementara 40,33 persen lainnya atau 197.250 siswa berasal dari sekolah swasta.

Salah satu sekolah yang juga banyak siswanya yang terdaftar sebagai penerima

program bantuan KJP ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan

Pendidikan Ummat Islam (selanjutnya disebut YPUI) Jakarta Selatan.

SMP YPUI Jakarta Selatan ini merupakan sekolah pendidikan Islam yang

memiliki banyak siswa. Pada tahun ajaran 2015/2016 ini berjumlah 638 siswa.

Dan berdasarkan penuturan Kepala Sekolah di SMP YPUI Jakarta Selatan ini,

bahwa siswa yang menerima bantuan program KJP ini sebanyak 50% dari jumlah

siswa yang ada.15

Sangat diharapkan pula dengan adanya program bantuan KJP

ini dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa, karena tidak sedikit pula

siswa yang sering tidak masuk sekolah atau bahkan mengarah kepada putus

sekolah dikarenakan alasan orang tua siswa yang tidak mampu membiayai

pendidikan anak mereka. Maka dari itu dengan adanya program KJP ini

diharapkan dapat mempermudah akses pendidikan bagi siswa yang kurang

mampu agar dapat memenuhi kebutuhan personal pendidikannya seperti seragam,

sepatu, tas sekolah, bahan praktik dan lain sebagainya yang merupakan kebutuhan

penunjang pendidikan.

Harapan lain agar para orang tua siswa yang tidak mampu, tidak lagi

diberatkan dengan iuran sekolah setiap bulannya yang dikenakan sebesar Rp.

15

Wawancara pribadi dengan Bapak Purnomo. Selaku kepala sekolah di SMP YPUI

Jakarta Selatan pada 12 Januari 2016.

Page 22: dhika alfianti.pdf

9

150.000,- /bulan. Karena secara otomatis untuk pembayaran iuran sekolah/

Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi penerima KJP yang bersekolah di

sekolah/madrasah swasta akan di autodebet dari rekening siswa ke rekening

sekolah dan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ada.

Ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian ini dikarenakan peneliti

ingin mengetahui sejauh mana manfaat dari adanya program Kartu Jakarta Pintar

(KJP) ini, khususnya terhadap mutu pendidikan siswa penerima bantuan serta

faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan program Kartu Jakarta

Pintar di SMP YPUI Jakarta Selatan. Atas dasar alasan tersebut, maka peneliti

tertarik untuk mengambil tema penelitian skripsi denagn judul “STUDI

DESKRIPTIF MUTU PENDIDIKAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM

KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN

UMMAT ISLAM (YPUI) JAKARTA SELATAN”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas luasnya permasalahan yang ada dalam

penelitian ini, perlu kiranya peneliti membatasi penelitian ini pada gambaran

mutu pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di

SMP YPUI Jakarta Selatan pada tahun ajaran 2015-2016.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, penelitian dapat dirumuskan

dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Page 23: dhika alfianti.pdf

10

a. Bagaimana gambaran mutu pendidikan penerima bantuan program

Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan dilihat dari

dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor?

b. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program

Kartu Jakarta Pintar di SMP YPUI Jakarta Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui gambaran mutu pendidikan penerima bantuan program

Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan dilihat dari

dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

program Kartu Jakarta Pintar di SMP YPUI Jakarta Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan rekomendasi

bagi para pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya dan bagi para

calon pekerja sosial agar dapat gambaran umum tentang hal-hal yang

berkaitan dengan bantuan program Kartu Jakrta Pintar (KJP). Serta menjadi

bahan masukan untuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di tahun ajaran

yang akan datang.

2. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan

pemahaman pada masyarakat dan mahasiswa tentang bagaimana

Page 24: dhika alfianti.pdf

11

program Kartu Jakarta Pintar (KJP) serta bagaimana mutu

pendidikan siswa setelah menerima bantuan program Kartu Jakarta

Pintar (KJP).

b. Untuk menambah wawasan ilmiah dalam bidang studi mengenai

program-program pendidikan lainnya.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka pada :

1. Skripsi yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis

Bagi Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro”. Skripsi

yang ditulis oleh Ranny Yulia mahasiswi Kesejahteraan Sosial Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan

program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina

Maleo.

Persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti yaitu pada sasaran program yang sama-sama diperuntukkan bagi siswa

miskin atau siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dan perbedaannya

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada program yang diteliti,

program yang akan diteliti disini lebih kepada program bantuan biaya personal

pendidikan yaitu Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain itu, metode penelitian yang

digunakan juga berbeda.

Page 25: dhika alfianti.pdf

12

F. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman sesuai dengan

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang

diterbitkan oleh CeQda tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini, maka

peneliti membuat sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pedoman

penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, dalam bab ini peneliti mengemukakan teori-teori yang

berhubungan dengan isi skripsi sebagai dasar pemikiran untuk membahas

permasalahan dalam penelitian skripsi, yang terdiri dari pengertian pendidikan,

mutu pendidikan, partisipasi pendidikan, dan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

BAB III Metedologi Penelitian, dalam bab ini peneliti akan memaparkan

mengenai metode-metode yang berkenaan dengan skripsi ini, yaitu: pendekatan

dan jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, definisi operasional variabel penelitian, uji instrumen dan

teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Lembaga, dalam bab ini akan dijelaskan gambaran

umum tentang SMP Yayasan pendidikan Umat Islam (YPUI) Jakarta Selatan.

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan dijelaskan dan

dijabarkan data hasil penelitian dan berdasarkan statistik.

Page 26: dhika alfianti.pdf

13

BAB VI Penutup, dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan serta saran-

saran sebagai bentuk hasil dari penelitian yang dilakukan.

Page 27: dhika alfianti.pdf

14

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Secara bahasa, pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogi yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar

oleh seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan

paedagogos. Dalam bahasa romawi pendidikan diistilahkan sebagai educate

yang berarti mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam. Dalam bahasa Inggris

pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan

melatih intelektual.

Dalam buku-buku ilmu pendidikan juga seringkali pengertian

pendidikan diartikan berbeda-beda:

Dictionary of Education; (1) “The Aggregate of all process by

which a person develops ability, attitudes, and other forms of behavior

of practical values, in the society in which his lives; (2) The social

process by which people are subjected to the influence of a selected and

controlled environment (especially that of the school) so that they may

obtain social competence and optimum individual development.

Menurut kamus pendidikan, pendidikan diartikan: (1) serangkaian

proses dengannya seseorang/anak mengembangkan kemampuan, sikap dan

bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai/berguna di masyarakat. (2)

proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan

lingkungan yang sengaja dipilih dan misalnya oleh guru di sekolah sehingga

Page 28: dhika alfianti.pdf

15

mereka memperoleh kemampuan-kemampuan sosial dan perkembangan

indiviual yang optimal.”16

Menurut Ki Hajar Dewantara, hakikat pendidikan adalah sebagai usaha

untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya kedalam diri anak, sehingga

anak menjadi individu yang sempurna baik jiwa dan rohaninya.

Dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa “pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan

adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh keluarga, masyarakat dan

pemerintah melalui kegiatan pengajaran yang berlangsung di sekolah

ataupun luar sekolah baik formal, non formal, maupun informal.

2. Pendidikan Formal

Pendidikan dapat berbentuk formal, non formal, dan informal. Dan

kegiatannya bisa berupa bimbingan, pengajaran, atau latihan. Pendidikan

juga diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,

dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pasal 13 ayat (1) dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “jalur pendidikan terdiri

16

Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 5.

Page 29: dhika alfianti.pdf

16

atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling

melengkapi dan memperkaya”.

Yang dimaksud dengan pendidikan formal sebagaimana yang tertuang

dalam pasal 1 ayat (11) bahwa “pendidikan formal adalah jalur pendidikan

yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi”.17

Pendidikan sebagai sebuah aktivitas tidak lepas dari fungsi dan tujuan.

Fungsi utama pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan

kehidupan. Atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan

manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang

dijadikan landasannya. Sedangkan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah

tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani peserta didik.

3. Jenjang Pendidikan Formal

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai,

dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Jenjang pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan formal

tingkatan pertama yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah

Ibtidaiyah (MI). Penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang

memiliki dasar-dasar karakter, kecakapan, keterampilan, dan pengetahuan

17

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Naisonal.

Page 30: dhika alfianti.pdf

17

yang memadai untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Sehingga

lulusan memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan lanjutan,

serta kehidupan yangt selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

Jenjang pendidikan formal setelah pendidikan dasar adalah pendidikan

menengah. Pendidikan menengah bersifat umum yang terdiri dari Sekolah

Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah

Aliyah (MA). Penyelenggaraan sekolah menengah ditunjukkan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, kecakapan, dan keterampilan

yang kuat untuk mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

sosial, budaya, dan alam sekitar, serta mengembangkan kemajuan lebih

lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan lebih lanjut.18

Pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah,

ini mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

doktor yang diselenggarakan secara terbuka oleh perguruan tinggi.

Diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

18

Abdul Kadir, dkk., Dasar-Dasar Pendidikan, h. 79.

Page 31: dhika alfianti.pdf

18

B. Mutu Pendidikan

1. Pengertian Mutu Pendidikan

Secara umum, mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk

memperbaiki keluaran yang dihasilkan.19

Di dalam dunia pendidikan, yang dimaksud mutu adalah proses dan

hasil (output) dari program pendidikan yang telah dilaksanakan.20

Pendidikan akan dikatakan bermutu apabila proses belajar mengajar

berjalan dengan baik dan lancar. Begitu pula dengan hasil yang memuaskan.

Pada proses pendidikan, mutu pendidikan berkaitan dengan bahan ajar,

metedologi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, lingkungan dan

sebagainya. Namun pada hasil pendidikan, mutu berkaitan dengan prestasi

yang dicapai sekolah dalam kurun waktu tertentu. Prestasi tersebut bisa

berupa hasil tes kemampuan akademik dan non akademik.21

Selain itu,

kemampuan sekolah untuk mengahasilkan lulusan-lulusan terbaik juga

menunjukkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Karena lulusan-lulusan

inilah yang nantinya akan berkontribusi untuk memajukan Indonesia.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa mutu pendidikan adalah proses

dan hasil dari keberlangsungan pendidikan di lembaga pendidikan.

2. Mutu Peserta Didik

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (4)

dijelaskan bahwa “peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

19

Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu, cet ke-4 (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2007), h. 75. 20

Jahja Umar, Penilaian dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia (Tangerang:

UIN Jakarta PRESS, 2011), h. 39. 21

Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan (Jakarta: PT Pena

Citasatria, 2008), h. 21.

Page 32: dhika alfianti.pdf

19

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.22

Yang dimaksud dengan mutu pendidikan peserta didik adalah hasil dari

keberlangsungan kegiatan pendidikan yang dilihat melalui perkembangan

dan peningkatan kemampuan belajar para peserta didik.

Perkembangan atau peningkatan mutu peserta didik merupakan hasil

(output) dari program pengajaran di sekolah, termasuk pengajaran di dalam

kelas. Kemajuan peserta didik sangat bertumpu pada usaha serta

ketekunannya secara individual.23

Perkembangan ataupun peningkatan mutu

peserta didik tersebut dapat dilihat dari aspek kognitif, aspek afektif, dan

aspek psikomotor.

Ketiga aspek tersebut merupakan ranah taksonomi bloom. Taksonomi

Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun

1956. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taksonomi adalah klasifikasi

bidang ilmu; kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek.24

Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa ranah yang

kemudian dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci.25

Taksonomi Bloom dibagi ke dalam tiga ranah , yaitu26

:

22

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 23

Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Terori Dasar Psikologi Pendidikan

(Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 68. 24

Jan Hoesada, Taksonomi Ilmu Manajemen (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h. 6. 25

Imam Gunawan dan Anggraini Retno Palupi, “Taksonomi Bloom-Revisi Ranah

Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Penilaian,” artikel di akses

pada 15 April 2016 dari http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JPE/article/viewFile/27/26 26

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h.184.

Page 33: dhika alfianti.pdf

20

a. Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada

kemampuan berpikir, yang menekankan aspek intelektual. Menurut Bloom,

segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah

kognitif. Adapun masing-masing tingkatannya yakni pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.27

Berikut ini

merupakan penjelasan dari tingakatan kognitif :

- Pengetahuan (knowldege), merupakan kemampuan seseorang untuk

mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang

nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya. Dengan kata lain,

penilaian pada aspek pengetahuan ini adalah tingkat penguasaan

peserta didik atas semua mata pelajaran yang diajarkan.

Seperti: kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal

Matematika ataupun kemampuan peserta didik dalam mengartikan

maksud soal dalam pelajaran Bahasa Inggris dan sebagainya.

- Pemahaman (comprehension), kemampuan peserta didik untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

diingat. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu

apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang

lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Seperti: kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan gagasan

dan pendapat dari suatu materi pelajaran dengan kata-katanya

sendiri.

27

Siti Hartinah, Pengembangan Peserta Didik (Bandung: PT Refika Aditama, 2008), h.

5.

Page 34: dhika alfianti.pdf

21

- Aplikasi (application), kemampuan peserta didik dalam menerapkan

gagasan, rumus, teori dan lain-lain dalam proses belajarnya. Peserta

didik mampu untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum,

tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus,

teori-teori dan sebagainya.

Seperti : kemampuan peserta didik dalam memecahkan soal Fisika

menggunakan rumus-rumus.

- Analisis (analysis), kemampuan peserta didik dalam menganalisis

suatu informasi atau suatu materi yang masuk dan kemudian

menguraikan informasi menjadi bagian-bagiannya. Dalam tingkat ini

peserta didik diharapkan memiliki kemampuan dalam menunjukkan

hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan

gagasan tersebut dengan standar atau prinsip yang telah dipelajari.

Seperti : kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

kepada guru yang bertujuan untuk mencari informasi yang

menurutnya belum jelas.

b. Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan hal-hal atau tujuan belajar yang

berorientasi pada emosional si peserta didik. Ranah afektif berkaitan dengan

sikap dan nilai, dan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila

ia telah memiliki penguasaan kognitif yang tinggi.

Bloom menyatakan bahwa penilaian afektif adalah setiap metode yang

digunakan untuk mengungkapkan bagaimana seorang peserta didik

merasakan tentang dirinya, persepsi tentang citra dirinya, apa yang

Page 35: dhika alfianti.pdf

22

berpengaruh terhadap perilakunya di dalam masyarakat, kelas, dan

rumahnya.28

Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam

berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya dan kedisiplinannya terhadap

mata pelajaran disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak

mengenai pelajaran yang di terimanya serta penghargaan atau rasa

hormatnya terhadap guru-guru di sekolah dan sebagainya. Berikut ini

merupakan penjelasan dari tingkatan afektif :

- Sikap (attitude), merupakan kecenderungan merespon secara

konsisten tentang menyukai atau tidak menyukai suatu objek.

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

sikap peserta didik terhadap segala sesuatu yang berhubungan

dengan proses pembelajaran di dalam pendidikan.

Seperti: sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, sikap terhadap

guru, sikap terhadap kegiatan sekolah, dan sebagainya.

- Nilai (value), merupakan keyakinan terhadap suatu pendapat,

kegiatan, atau objek. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, nilai

merupakan konsep penting bagi pembentukan kompetensi peserta

didik. Aktivitas yang disukai peserta didik di sekolah dipengaruhi

oleh penilaian peserta didik terhadap aktivitas tersebut.

Seperti: nilai dan keyakinan peserta didik, pandangan dan perilaku

peserta didik tentang mana yang baik dan mana yang buruk, dan

sebagainya.

28

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, h.184.

Page 36: dhika alfianti.pdf

23

- Minat (interest), merupakan keinginan yang terbentuk melalui

pengalaman yang mendorong individu tentang keadaan suatu objek,

untuk tujuan mendapatkan penguasaan atau pencapaian.

Seperti: minat peserta didik terhadap mata pelajaran , minat peserta

didk terhadap proses belajar, dan lain sebagainya.

- Moral, merupakan perasaan salah atau benar terhadap tindakan yang

dilakukan. Dalam pembelajaran, moral berkenaan dengan perilaku

peserta didik dalam memaknai kejujuran, dan juga berkaitan dengan

prinsip, nilai, dan keyakinan peserta didik.

c. Psikomotor

Ranah psikomotor berorientasi pada keterampilan motorik yang

dicirikan oleh adanya aktifitas fisik. Seperti yang dinyatakan oleh Bloom,

ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya

melalui keterampilan yang melibatkan otot dan kemampuan fisik. Dalam hal

ini, peserta didik melaksanakan suatu tugas tertentu yang memerlukan

keterampilan.

Dengan kata lain, kegiatan peserta didik yang berhubungan dengan ranah

psikomotor adalah praktik di lapangan.29

Dalam kegiatan-kegiatan praktik itu

juga terdapat ranah kognitif dan afektifnya, tetapi hanya sedikit.

C. Partisipasi Pendidikan

1. Pengertian Partisipasi

Kata partisipasi berasal dari bahasa latin yaitu participatio, yang

terbentuk dari kata kerja participare yang berarti ikut serta. Dengan

29

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, h. 209.

Page 37: dhika alfianti.pdf

24

demikian partisipasi mengandung makna aktif yaitu adanya kegiatan atau

aktifitas.30

Menurut Sastropoetro, partisipasi adalah keterlibatan yang berkaitan

dengan keadaan eksternal. Sedangkan menurut Paul dalam Jim Ife memberi

pengertian tentang partisipasi yaitu kemampuan rakyat dalam memengaruhi

kegiatan-kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraannya.

Partisipasi adalah proses aktif dan inisiatif yang muncul dari

masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila

terpenuhi oleh tiga faktor pendukungnya, yaitu: adanya kemauan, adanya

kemampuan dan adanya kesempatan untuk berpartisipasi.

Dalam bidang pendidikan, adanya partisipasi sangatlah penting. Karena

salah satu tujuan pemerataan pendidikan adalah menyiapkan masyarakat

untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan

bangsa.31

Dengan mengetahui partisipasi pendidikan akan mengetahui

apakah anggaran pendidikan yang semakin besar berkorelasi positif

terhadap pemerataan dan perluasan akses pendidikan pada berbagai jenjang

pendidikan.

Jadi yang dimaksud dengan partisipasi pendidikan adalah keterlibatan

atau keikutsertaan seseorang secara perseorangan atau berkelompok dalam

kelangsungan kegiatan pengajaran yang berlangsung di sekolah ataupun luar

sekolah baik keikutsertaan di dalam jalur pendidikan formal, non formal,

maupun informal.

30

Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu, cet ke-4, h. 112. 31

Abdul Kadir, dkk., Dasar-Dasar Pendidikan, h. 245.

Page 38: dhika alfianti.pdf

25

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan

antara jumlah peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP,

SMA dan sederajat) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai

dan dinyatakan dalam persentase.32

APK merupakan indikator untuk

mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah di suatu jenjang

pendidikan pada wilayah tertentu yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas

pendidikan. Serta untuk mengukur keberhasilan program pembangunan

pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan

bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.

Semakin tinggi APK berarti semakin banyak penduduk usia sekolah

yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Jika nilai

APK lebih besar dari 100 % , hal tersebut disebabkan karena populasi

peserta didik yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup

anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang

bersangkutan. Dengan mengetahui angka partisipasi maka akan mengetahui

sejauh mana upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan telah

dicapai. 33

D. Kartu Jakarta Pintar (KJP)

1. Pengertian Kartu Jakarta Pintar

Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta

Pintar (KJP) adalah pemberian bantuan biaya personal pendidikan untuk

32

http://jakarta.bps.go.id/, diakses pada 23 Maret 2016. 33 Dini Amaliah, “Pengaruh Partisipasi Pendidikan Terhadap Persentase Penduduk

Miskin,” Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan 2, no. 3 (November 2015), h. 233-234.

Page 39: dhika alfianti.pdf

26

pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan menggunakan kartu. Program

ini khusus diperuntukkan bagi anak usia sekolah SD hingga SMA atau yang

sederajat yang berasal dari keluarga tidak mampu.34

2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia

Jakarta;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

e. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006

tentang Sistem Pendidikan;

f. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

g. Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2009 tentang Tata Cara

Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta;

h. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 199 Tahun 2009

tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun

2009 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendidikan;

34

Buku Petunjuk Teknis Bntuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar.

Page 40: dhika alfianti.pdf

27

i. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 27 Tahun 2013 tentang

Bantuan Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik Tidak mampu

Melalui Kartu Jakarta Pintar;

j. Instruksi Gubernur Nomor 106 Tahun 2012 tentang Penggunaan

Data Rumah Tangga Hasil pendataan Program Perlindungan Sosial

(PPLS) 2011.

3. Manfaat Kartu Jakarta Pintar

Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari siswa penerima Kartu

Jakarta Pintar, antara lain :

a. Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikan minimal

sampai dengan jenjang SMA/SMK;

b. Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta meningkat secara

signifikan;

c. Peningkatan pencapaian target Angka Partisipasi Kasar (APK)

pendidikan dasar dan menengah.

4. Sasaran dan Kriteria Peserta Didik Penerima Kartu Jakarta Pintar

Sasaran penerima program Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui

Kartu Jakarta Pintar adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan

sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara personal dinyatakan

tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orang tuanya yang

tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.

Berdasarkan sasaran tersebut, maka untuk kepentingan pemenuhan

kriteria program pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta

Page 41: dhika alfianti.pdf

28

didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA melalui Kartu Jakarta Pintar

sebagai berikut:

a. Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba

b. Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai

c. Menggunakan angkutan umum

d. Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragam sekolah/pribadi

rendah

e. Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah

f. Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah

g. Daya pemanfaatan internet rendah

h. Tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi

mengeluarkan biaya.

Selain kriteria diatas apabila kuota masih tersedia, Kepala Satuan

Pendidikan bersama dengan Komita Sekolah dapat mengusulkan nama

siswa lain yang dianggap pantas dan berhak mendapatkan dana bantuan

Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Siswa yang orang tuanya terdaftar sebagai peserta PKH (Program

Keluarga Harapan);

b. Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan yang dikelola

oleh Kementrian Sosial;

c. Siswa yatim dan/atau Piatu;

d. Siswa yang berasal dari rumah tangga yang memiliki Surat

Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan;

Page 42: dhika alfianti.pdf

29

e. Siswa korban musibah bencana alam;

f. Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, atau;

g. Pertimbangan lain (misalnya kelainan fisik, korban musibah

berkepanjangan dan siswa berasal dari rumah tangga miskin dan

memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia di

bawah 18 tahun)

5. Syarat Kartu Jakarta Pintar

Peserta didik yang berhak menerima KJP harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

a. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau

surat keterangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan.

b. Membuat surat pernyataan tidak mampu/miskin yang diketahui

orang tua dan Ketua Rukun tetangga (RT) setempat.

c. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di

Provinsi DKI Jakarta.

d. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala

Sekolah, Komita Sekolah dan kepala Seksi Dikdas/Dikmen

Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku

Dinas/Dinas Pendidikan setempat.

e. Menandatangani lembar Pakta Integritas yang telah disediakan.

6. Pendistribusian Kartu Jakarta Pintar

Berikut merupakan penyaluran dana Kartu Jakarta Pintar :

Page 43: dhika alfianti.pdf

30

a. Pendistribusian KJP dilakukan perkelurahan, bagi

sekolah/madrasah yang berdomilsili di kelurahan yang

bersangkutan.

b. Kepala sekolah/madrasah wajib mengumpulkan siswa atau wali

siswa penerima KJP untuk mengambil di waktu dan tempat yang

telah ditentukan.

c. Penyerahan KJP, buku tabungan, beserta pin ATM yang tersegel

diserahkan langsung oleh petugas Bank DKI ke siswa atau wali

siswa dengan didampingi oleh pihak sekolah.

d. Pin ATM harus dihafal dan tidak diberitahukan kepada orang lain.

e. KJP dan buku tabungan harus disimpan dengan baik dan menjadi

tanggung jawab siswa atau wali siswa penerima KJP.

7. Prosedur Pencairan Dana Kartu Jakarta Pintar

a. Dana KJP hanya dapat digunakan untuk belanja di toko

perlengkapan pendidikan bermesin EDC/ gesek Bank DKI atau

jaringan Prima (BCA) dengan menggunakan Kartu ATM KJP.

b. Dana KJP tidak dapat ditarik tunai baik di teller maupun ATM.

c. Dana yang belum digunakan tidak akan hangus dan akan menjadi

tabungan siswa.

d. Penggunaan EDC bank selain Bank DKI dikenakan biaya sesuai

ketentuan antar bank.

8. Ringkasan besaran dana Kartu Jakarta Pintar

Besaran dana bantuan Kartu Jakarta Pintar ini disesuaikan berdasarkan

tingkatan pendidikan para peserta didik yang berhak menerima. Berikut ini

Page 44: dhika alfianti.pdf

31

merupakan penjelasan tabel ringkasan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP)

untuk sekolah negeri dan sekolah swasta :

Tabel 2.1

Besaran Dana KJP Bagi Peserta Didik dari Sekolah Negeri

Jenjang Pendidikan Biaya Personal

Pendidikan/Bulan

Biaya Keperluan

AlatTulis/Semester

SD & PKBM Rp. 100.000,- Rp. 500.000,-

SMP/Sederajat Rp. 150.000,- Rp. 500.000,-

SMA/Sederajat Rp. 200.000,- Rp. 500.000,-

SMK/Sederajat Rp. 200.000,- Rp. 500.000,-

Sumber : Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu

Jakarta Pintar.

Tabel 2.2

Besaran Dana KJP Bagi Peserta Didik dari Sekolah Swasta

Jenjang

Pendidikan

Biaya Personal

Pendidikan/Bulan

Biaya Keperluan

Alat Tulis/Semeter

SPP

SD/Sederajat Rp. 100.000,- Rp. 500.000,- Rp.130.000,-

SMP/Sederajat Rp. 150.000,- Rp. 500.000,- Rp. 170.000,-

SMA/Sederajat Rp. 200.000,- Rp. 500.000,- Rp. 2750.000,-

SMK/Sederajat Rp. 200.000,- Rp. 500.000,- Rp. 240.000,-

Sumber : Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu

Jakarta Pintar.

9. Penggunaan Dana Kartu Jakarta Pintar

Dana Kartu Jakarta Pintar hanya boleh digunakan untuk pembelian :

Page 45: dhika alfianti.pdf

32

a. Buku tulis.

b. Buku gambar.

c. Buku pelajaran.

d. Alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus dan rautan.

e. Alat gambar seperti macam-macam penggaris, pensil lwarna,

spidol, cat/kertas warna, buku dan atau kertas gambar dan jangka.

f. Alat dan atau bahan praktik.

g. Seragam sekolah dan kelengkapannya.

h. Sepatu dan kaos kaki sekolah.

i. Tas sekolah.

j. Pakaian olahraga sekolah.

k. Buku pelajaran penunjang.

l. Kudapan bergizi.

m. Kacamata sebagai alat bantu penglihatan.

n. Alat bantu pendengaran.

o. Kalkulator scientific.

p. USB flashdisk sebagai alat simpan data.

q. Seragam pramuka dan kelengkapannya.

r. Pembayaran SPP untuk sekolah swasta.

s. Pembayaran kegiatan ekstrakurikuler yang tidak dibiayai oleh

Biaya Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional Sekolah.

Page 46: dhika alfianti.pdf

33

10. Alur Pendataan Calon Penerima Dana Kartu Jakarta Pintar

Bagan alur bagi peserta didik calon penerima bantuan dana KJP dan

pihak satuan pendidikan (sekolah) adalah sebagai berikut35

:

Gambar 2.1

Alur Pendataan Calon Penerima Dana KJP

35

Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta

Pintar.

Page 47: dhika alfianti.pdf

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif,

dengan metode kualitatif sebagai sebagai penunjang metode utama (kuantitatif).

Metode penelitian kuantitatif merupakan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme.36

Filafat positivisme memandang

realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati,

terukur dan hubungan gejala sebab akibat.

Peneliti lebih mementingkan aspek keluasaan data sehingga data atau hasil

penelitian dianggap representasi dari seluruh populasi.37

Penelitian kuantitaif ini

menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan

statiska. Untuk menguji teori-teoi tertentu dengan cara meneliti hubungan antar

variabel.

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan

terhadap obyek yang diteliti.38

Menurut Suprian penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

36

Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, cet ke-19 (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 8. 37

Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2009), h. 55. 38

Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, cet ke- 3 (Jakarta: PPM,

2005), h. 105.

Page 48: dhika alfianti.pdf

35

Artinya penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada

masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan.39

Penelitian kuantitaif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang

timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang

kondidi, situasi, ataupun variabel tersebut.40

Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar

variabel yang ada. Oleh karena itu, pada suatu penelitian deskriptif, tidak

melakukan pengujian hipotesis; berarti tidak dimaksudkan untuk membangun

pembendaharaan teori. Dalam pengolahan dan analisis data, lazimnya

menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif).41

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mendeskripsikan mengenai

bagaimana mutu pendidikan siswa penerima bantuan program bantuan Kartu

Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan yang dilihat dari dimensi

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengukuran data yang pokok. Adapun data primer melalui wawancara mendalam

digunakan untuk menggali informasi yang lebih mengenai manfaat dan dampak

positif yang diharapkan dari program bantuan KJP tersebut serta untuk menunjang

dalam menginteprestasi data kuantitatif.

39

Suprian, Metedologi Penelitian (Bandung: FPTKIKIP Bandung, 1990), h. 22. 40

Burhan Bugin, Metedologi Penelitian Kuantitatif, cet ke-2 (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2005), h. 44. 41

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), h. 20.

Page 49: dhika alfianti.pdf

36

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sekelompok yang dapat memberikan

informasi, yaitu siswa peneirma bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP), orang

tua siswa penerima bantuan KJP serta kepala atau staf pengajar SMP YPUI

Jakarta. Adapun objek penelitian adalah program bantuan Kartu Jakarta

Pintar (KJP).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP YPUI dan beralamatkan di Jalan

Praja Lapangan No. 8 Jakarta Selatan. Alasan peneliti memilih lokasi

penelitian tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

a. Lokasi penelitian cukup strategis dan mudah dijangkau.

b. Banyaknya jumlah siswa penerima bantuan KJP dari jumlah siswa

yang ada di sekolah ini.

c. Ketertarikan peneliti terhadap adanya program bantuan KJP.

Waktu penelitian yang dilakukan peneliti dimulai dari Maret 2016

sampai dengan Mei 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakterinsik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik keismpulannya. Jadi populasi

bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

Page 50: dhika alfianti.pdf

37

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakterinsik ataupun sifat yang dimiliki

oleh subjek/objek itu.42

Adapun populasi yang diteliti ialah siswa penerima bantuan Kartu

Jakarta Pintar di SMP YPUI Jakarta Selatan yang berjumlah 327 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterinsik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tema dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili).43

Dan untuk menentukan banyak sampel minimal yang perlu diambil

dalam melakukan penelitian dapat digunakan rumus slovin sebagai

berikut:44

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d² = Presisi (perkiraan tingkat kesalahan)

42

Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, h. 80. 43

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cet ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 116. 44

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasinya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 137.

Page 51: dhika alfianti.pdf

38

Dengan jumlah siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar di SMP

YPUI Jakarta Selatan sebanyak 327 siswa. Maka berdasarkan rumus diatas,

jumlah sampel yang diperoleh untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang

ditetapkan sebesar 10%, maka diperoleh jumlah sampel minimal adalah

sebagai berikut:

=

( ) =76,58 (dibulatkan menjadi 77)

Maka jumlah sampel yang pada penelitian ini dibulatkan menjadi 77

siswa.

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau

objek penelitian yang dilakukan. Sumber data ini bisa responden atau subjek

riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara dan observasi.

a. Angket/Kuesioner

Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur

dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa

Page 52: dhika alfianti.pdf

39

pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim mealui pos, atau internet.45

Jadi dengan metode angket ini, peneliti mengumpulkan sejumlah daftar

pernyataan tertulis kepada responden mengenai seperti apa mutu pendidikan

para siswa penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang akan

diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari

jawaban peneliti kemukakan dan selanjutnya peneliti sajikan dalam

penyajian data. Adapun jumlah responden yang akan mengisi angket

sejumlah 77 responden yang termasuk siswa penerima bantuan KJP di SMP

YPUI Jakarta Selatan.

b. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian yang diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa

peneliti menggunakan panca indra untuk menghimpun data tersebut.46

Observasi peneliti dilakukan pada tahap awal fase pra lapangan. Hal ini

dimaksudkan agar peneliti dapat melihat situasi dan kondisi tempat maupun

subjek yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

c. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia

dalam catatan dokumen. Dokumentasi yang tersaji berupa foto-foto, brosur

dan buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian.

45

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 119. 46

Bungin, Metedologi Penelitian Kuantitatif, h. 135.

Page 53: dhika alfianti.pdf

40

d. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Jenis wawancara yang peneliti lakukan adalah

wawancara mendalam (in-dept interview), dimana pelaksanaannya lebih

bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-

idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara

teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.47

Dalam hal ini

peneliti akan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa siswa dan

orang tua siswa penerima bantuan KJP, serta kepala sekolah serta staf

pengajar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data atau data yang diperoleh dari berbagai literatur, buku-

buku, perpustakaan, atau internet yang terkait dengan penelitian.

E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel yang sedang

diteliti menjaadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran

variabel. Definisi operasional memnungkinkan sebuah konsep yang bersifat

47

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 232-233.

Page 54: dhika alfianti.pdf

41

abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam

melakukan pengukuran.48

Berikut rincian konsepnya :

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Sub Variabel/

Dimensi

Definisi operasional Indikator

Mutu Pendidikan

Penerima Bantuan

Program Kartu

Jakrta Pintar (KJP)

1. Kognitif a. Pengetahuan

(knowledge)

Kemampuan seseorang

untuk mengingat-ingat

kembali (recall) atau

mengenali kembali

tentang nama, istilah,

ide, rumus-rumus, dan

sebagainya, mencakup

hal-hal yang dipelajari.

b. Pemahaman

(comprehension)

Kemampuan seseorang

untuk mengerti atau

memahami sesuatu

setelah sesuatu itu

diketahui dan diingat.

c. Aplikasi (application)

Kemampuan peserta

didik dalam menerapkan

gagasan, rumus, teori

dan lain-lain dalam suatu

situasi.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan seseorang

dalam menganalisis

suatu informasi atau

suatu materi yang masuk

dan kemudian

a. Pengetahuan

(knowledge)

Pengetahuan

terkait tingkat

penguasaan peserta

didik terhadap

pelajaran .

b. Pemahaman

(comprehension)

Kemampuan

peserta didik untuk

mengerti dan

memahami

pelajaran setelah

diingatnya.

c. Aplikasi

(application)

Kemampuan

peserta didik

dalam menerapkan

gagasan/rumus/teo

ri dalam proses

belajar.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan

peserta didik

dalam

menganalisis suatu

materi pelajaran

48

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), h. 27.

Page 55: dhika alfianti.pdf

42

menguraikan informasi

menjadi bagian-

bagiannya.

yang Ia pahami.

2. Afektif a. Sikap (attitude)

Merupakan

kecenderungan

merespon secara

konsisten tentang

menyukai atau tidak

menyukai suatu objek.

b. Nilai (value)

Merupakan keyakinan

terhadap suatu pendapat,

kegiatan, atau objek.

c. Minat (interest)

Merupakan keinginan

yang terbentuk melalui

pengalaman yang

mendorong individu

tentang keadaan suatu

objek, untuk tujuan

mendapatkan

penguasaan atau

pencapaian.

d. Moral

Merupakan perasaan

salah atau benar terhadap

tindakan yang dilakukan.

a. Sikap (attitude)

Sikap peserta

didik terhadap

mata pelajaran,

sikap terhadap

guru, dan

sebagainya.

b. Nilai (value)

Nillai peserta

didik terhadap

suatu pendapat,

ataupun objek

c. Minat (interest)

Minat peserta

didik terhadap

mata pelajaran ,

minat peserta

didk terhadap

proses belajar.

d. Moral

Perilaku peserta

didik dalam

memaknai

kejujuran, dan

juga berkaitan

dengan prinsip

3. Psikomotor Berorientasi pada

keterampilan motorik yang

dicirikan oleh adanya

aktifitas fisik.

Kemampuan,

keaktifan serta

keterampilan (skill)

peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Page 56: dhika alfianti.pdf

43

F. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Data

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner

tersebut.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan pada

kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan.

Item instrumen dianggap valid jika r hitung > r table dengan ɑ = 0,05. Hasil

coba instrumen untuk peningkatan mutu peserta didik didapatkan, dari 38

item pertanyaan ada 28 item yang valid. Pada uji instrumen ini peneliti

menggunakan bantuan Microsoft Exel.

Ada blue print untuk skala mutu pendidikan penerima bantuan program

Kartu Jakrta Pintar (KJP), sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen

terlihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Blue Print

(sebelum validitas instrumen)

No

Dimensi Kognitif

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan terkait tingkat

penguasaan peserta didik

terhadap pelajaran .

1,2 3 3

2 Pemahaman (comprehension)

Kemampuan peserta didik

untuk mengerti dan memahami

pelajaran setelah diingatnya.

4,5 6 3

3 Aplikasi (aplication)

Kemampuan peserta didik

7,8 9 3

Page 57: dhika alfianti.pdf

44

dalam menerapkan

gagasan/rumus/teori dalam

proses belajar.

4 Analisis (analysis)

Kemampuan peserta didik

dalam menganalisis suatu

materi pelajaran yang Ia

pahami.

10,11,13 12 4

No

Dimensi Afektif

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Sikap (attitude)

Sikap peserta didik terhadap

mata pelajaran, sikap terhadap

guru, sikap terhadap kegiatan

sekolah, dan sebagainya.

14,16,25,27 15,20,24 7

2 Nilai (value)

Keyakinan peserta didik

terhadap suatu pendapat,

kegiatan ataupun suatu objek.

19,22 23 3

3 Minat (interest)

Minat peserta didik terhadap

mata pelajaran , minat peserta

didk terhadap proses belajar,

dan lain sebagainya.

17,21,30 18 4

4 Moral

Moral berkenaan dengan

perilaku peserta didik dalam

memaknai kejujuran, dan juga

berkaitan dengan prinsip, nilai,

dan keyakinan peserta didik

26,31 28,29 4

No

Dimensi Psikomotor

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Kemampuan, keaktifan serta

keterampilan (skill) peserta

didik dalam proses

pembelajaran.

32,34,36,38 33,35,37 7

Jumlah 38

Page 58: dhika alfianti.pdf

45

Selanjutnya, blue print untuk skala mutu pendidikan penerima bantuan

program Kartu Jakrta Pintar (KJP), setelah dilakukan uji coba validitas

instrumen terlihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Blue Print

(setelah uji validitas instrumen)

No

Dimensi Kognitif

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan terkait tingkat

penguasaan peserta didik

terhadap pelajaran

1 4 2

2 Pemahaman (comprehension)

Kemampuan peserta didik

untuk mengerti dan memahami

pelajaran setelah diingatnya.

2,3 6 3

3 Aplikasi (aplication)

Kemampuan peserta didik

dalam menerapkan

gagasan/rumus/teori dalam

proses belajar.

5 - 1

4 Analisis (analysis)

Kemampuan peserta didik

dalam menganalisis suatu

materi pelajaran yang Ia

pahami.

7,9 8 3

No

Dimensi Afektif

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Sikap (attitude)

Sikap peserta didik terhadap

mata pelajaran, sikap terhadap

guru, sikap terhadap kegiatan

sekolah, dan sebagainya.

11,20,22 10,15,19 6

2 Nilai (value)

Keyakinan peserta didik

terhadap suatu pendapat,

kegiatan ataupun suatu objek.

14,17 18 3

3 Minat (interest)

Minat peserta didik terhadap

mata pelajaran , minat peserta

12,16 13 3

Page 59: dhika alfianti.pdf

46

didk terhadap proses belajar,

dan lain sebagainya.

4 Moral

Moral berkenaan dengan

perilaku peserta didik dalam

memaknai kejujuran, dan juga

berkaitan dengan prinsip, nilai,

dan keyakinan peserta didik

21 23,24 3

No

Dimensi Psikomotor

Item

Jumlah Favorable UnFavorable

1 Kemampuan, keaktifan serta

keterampilan (skill) peserta

didik dalam proses

pembelajaran.

25,27,29,31 26,28,30 7

Jumlah 31

2. Uji Reabilitas Data

Uji reabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat

ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen dikatakan reliable apabila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Jika hasil cronbach alpha < 0,60 maka data tersebut mempunyai

reabilitas kurang baik, sedangkan cronbach alpha > 0,7 dapat diterima dan

cronbach alpha > 0,8 adalah baik.49

49

Iskandar, Metedologi Penelitian dan Pendidikan Sosial (Jakarta: Refrensi, 2013), h.

266.

Page 60: dhika alfianti.pdf

47

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lannjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum

dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian

identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating).

a. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini penting karena kenyataannya

bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan

peneliti. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing

ini.

b. Pengkodean (coding)

Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk memberikan identitas

sehingga memiliki arti tertentu pada saat di analisis. Kode-kode tersebut

biasanya berbentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan ke

dalam sarana penyimpanan. Dengan data sudah diubah dalam bentuk

angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer ke dalam

komputer dan mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data

untuk digunakan sebagai sarana analisis.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya. Tabulasi juga dapat

Page 61: dhika alfianti.pdf

48

digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel yang

diteliti atau variabel yang akan ditabulasi silang.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan uraian dasar.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan hasil

yang diperoleh. Statistik deskriptif mengacu pada transformasi data mentah

ke dalam suatu bentuk yang akan membuat pembaca lebih mudah

memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan.

Kegunaan utama statistik deskriptif adalah untuk menggambarkan jawaban-

jawaban observasi. Yang termasuk di dalamnya adalah distribusi frekuensi,

distribusi persen dan rata-rata (mean).50

Dengan menggunakan analisa data

statistik distribusi frekuensi dengan rumus :

P =

×100%

Keterangan :

P = Angka presentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100% = Nilai konstanta51

50

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha

ilmu, 2006), h. 138. 51

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),

h. 43€.

Page 62: dhika alfianti.pdf

49

Dalam mendeskripsikan hasil peneliti juga menggunakan skala likert.

Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena

tertentu. Sebagai berikut52

:

Tabel 3.4

Skala Likert

No Alternatif Jawaban Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Cukup Setuju 3 3

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 1 5

3. Interpretasi Data

Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interprestasi sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto adalah sebagai berikut :

a. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 75%-100%.

b. Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 55%-75%.

c. Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%-

55%.

d. Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0%-40%.53

52

Sofyan Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, h. 138. 53

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman

Teoritis Praktik Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, cet ke-3 (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2009), h. 35.

Page 63: dhika alfianti.pdf

50

Untuk menentukan persentase digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan Nilai Harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

b. Menghitung Nilai Skor (NS), nilai ini merupakan rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategori yaitu dengan menggunakan rumus :

P =

×100%

Keterangan :

P : Angka Persentase

NS : Nilai Skor

NH : Nilai Harapan

100% : Nilai Konstanta54

54

Ibid, h. 36.

Page 64: dhika alfianti.pdf

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

SMP Yayasan Pendidikan Ummat Islam (YPUI) Jakarta Selatan adalah

sekolah menengah pertama berstatus swasta yang beralamatkan di Jalan Praja

Lapangan No. 8 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

B. Sejarah Singkat Sekolah

Yayasan Pendidikan Ummat Islam (YPUI) yang terletak di Jalan Praja

Lapangan No. 8 Kebayoran Lama ini merupakan Yayasan Islam yang mendirikan

pendidikan di jenjang menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan kompetensi keahlian Akutansi dan

Pemasaran. Pada Oktober 2012, SMP dan SMK YPUI ini pernah terbakar yang

disebabkan karena korsleting listrik dari ruang kelas yang berada di lantai 2.

Akibat kejadian tersebut, 10 ruangan kelas hangus terbakar.

Untuk SMP YPUI mulai didirikan pada tanggal 5 Januari 1970. Pada awal

tahun ajaran 2015/2016 jumlah pendaftar atau calon siswa baru berjumlah 256

orang siswa, dan yang berhasil masuk berjumlah 230 orang siswa. Saat ini jumlah

siswa SMP YPUI berjumlah 638 siswa, yang menempati 19 kelas dari VII sampai

kelas IX. Kegiatan belajar dan mengajar SMP YPUI dilaksanakan pada pagi dan

siang hari. Untuk kelas VIII dan kelas IX kegiatan belajar dan mengajar

dilaksanakan pagi hari, kemudian untuk kelas VII kegiatan belajar dan

mengajarnya dilaksanakan pada siang hari. Hal ini terjadi karena jumlah ruang

kelas yang hanya berjumlah 15 kelas tidak sesuai dengan jumlah siswa dari

Page 65: dhika alfianti.pdf

52

seluruh tingkat. SMP YPUI memiliki 2 ruang laboratorium sebagai penunjang

kegiatan belajar dan mengajar siswa, yaitu ruang laboratorium IPA dan ruang

laboratorium Komputer. Serta ruang-ruang lainnya seperti ruang kepala sekolah,

ruang guru, ruang perpustakaan, ruang BK, ruang tata usaha, ruang UKS, toilet

dan lain sebagainya.

Saat ini SMP YPUI di pimpin oleh Drs. Purnomo, selaku kepala Sekolah.

Dengan jumlah tenaga pengajar 32 orang guru, dan 12 orang tenaga administrasi

sekolah (termasuk pegawai tata usaha, staf pramu bakti dan staf keamanan).

C. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP YPUI

2. NSS : 2,02016E+11

3. NPSN : 20107023

4. Status Sekolah : Swasta

5. Bentuk Pendidikan : SMP

6. Alamat : Jalan Praja Lapangan No. 8

7. Kelurahan : Kebayoran Lama Selatan

8. Kecamatan : Kebayoran Lama

9. Kota : Jakarta Selatan

10. Nomor Telepon : 021-7204218

11. Nomor Fax : 021-72895388

12. Email : [email protected]

13. SK Pendirian Sekolah : 1956/-1.851.58

14. Tanggal Pendirian : 05-01-1970

15. SK Izin Operasional : 103/1.851.58

Page 66: dhika alfianti.pdf

53

16. Tanggal SK Izin Operasional : 15-01-2013

17. SK Akreditasi : 372/BAP-S/M/DKI/2014

18. Tanggal SK Akreditasi : 24-11-2014

19. Nama Kepala Sekolah : Drs. Purnomo

D. Visi dan Misi SMP YPUI Jakarta Selatan

Visi SMP YPUI Jakarta Selatan adalah “Mewujudkan insan Jakarta yang

cerdas berkarakter dan kompetitif”. Adapun Misi SMP YPUI Jakarta Selatan yaitu

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Jakarta.

2. Mewujudkan pendidikan yang kompetitif untuk menghadapi perubahan.

3. Meningkatkan standar layanan yang berkualitas.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan.

5. Penguatan tata kelola akuntabel dan citra publik pendidikan dengan

pendekatan pakem.

E. Siswa dan Tingkat

Jumlah siswa di SMP YPUI Jakarta Selatan periode tahun ajaran 2015/2016

dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Page 67: dhika alfianti.pdf

54

Tabel 4.1

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2015/2016

No Tingkat Jumlah Siswa

1 Kelas VII 230 Siswa

2 Kelas VIII 213 Siswa

3 Kelas IX 195 Siswa

Jumlah 638 Siswa

Sumber : Arsip SMP YPUI Jakarta Selatan

Tabel 4.2

Jumlah Siswa Penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Ajaran

2015/2016

No Tingkat Jumlah

1 Kelas VII 98 Siswa

2 Kelas VIII 115 Siswa

3 Kelas IX 114 Siswa

Jumlah 327 Siswa

Sumber : Arsip SMP YPUI Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2015/2016

F. Guru dan Karyawan

Guru merupakan seorang pendidik yang mengajarkan suatu ilmu kepada

para siswa agar mereka mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kepentingan

dunia dan akhiratnya, sehingga mereka menjadi anak yang berguna bagi agama,

nusa dan bangsa.

Dalam proses belajar dan mengajar sangat dibutuhkan guru atau tenaga

pendidik yang profesional agar terciptanya generasi yang berkompeten dan

mempunyai skill yang memadai. Adapun tenaga pengajar yang tersedia di SMP

Page 68: dhika alfianti.pdf

55

YPUI jakarta Selatan tahun ajaran 2015/2016, dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 4.3

Jumlah dan Pendidikan Guru/Tenaga Administrasi SMP YPUI

Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2015/2016

No Jenis

Kelamin

Pendidikan Terakhir Jumlah

SD SMP SMA D3 S1 S2 S3

1 Laki-laki 3 1 4 4 11 1 1 25

2 Perempuan 1 1 - - 16 1 - 19

Jumlah 44

Sumber : Arsip SMP YPUI Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2015/2016

Tabel 4.4

Daftar Ruangan SMP YPUI Jakarta Selatan

No Jenis Ruang

Milik Sekolah

Ket Baik Rusak

Jumlah Luas Jumlah Luas

1. Ruang Kelas 15 1156 m2 3 192 m

2

2. Ruang Perpustakaan 1 72 m2

3. Ruang Kepala

sekolah

1 32 m2

4. Ruang Guru 1 64 m2

5. Ruang BP / BK 1 32 m2

6. Ruang Tata Usaha 1 32 m2

7. Ruang Komite 1 32 m2

8. Ruang UKS 1 32 m2

9. Ruang Prokyektor 1 64 m2

10. Komputer 1 64 m2

Page 69: dhika alfianti.pdf

56

11. Lab IPA 1 64 m2

12. Ruang OSIS 1 16 m2

13. Ruang Musholah 1 64 m2

14. WC Guru 2 16 m2

15. WC Murid 2 16 m2

16. Ruang Penjaga

Sekolah

1 32 m2

17. Ruang Yayasan 1 32 m2

18. Kantin 4 64 m2

19. Gudang 1 64 m2

20. Lapangan 1 450 m2

21 Lahan Parkir 1 450 m2

Sumber : Arsip SMP YPUI Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2015/2016

Page 70: dhika alfianti.pdf

57

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada

siswa SMP YPUI Jakarta Selatan sebanyak 77 responden yang dianggap dapat

mewakili objek penelitian. Sebelum kuesioner diberikan kepada 77 responden,

peneliti melakukan try out kepada 30 orang responden dengan memberikan 38

butir pertanyaan untuk menguji vaiditas dan reabilitas dari sebuah pertanyaan

yang diajukan. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft

Exel.

B. Rekapitulasi Validitas dan Reaabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas instrumen dari masing-masing pernyataan,

maka peneliti akan memaparkan pada tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1

Uji Validitas

No Pernyataan Dimensi Kognitif r hitung r tabel Hasil

Instrumen

1 Saya mampu mengerjakan soal-soal

Matematika dengan benar.

0.0457 0.3061

Tidak Valid

2 Saya mampu mengemukakan maksud soal

dalam pelajaran Bahasa Inggirs.

0.1534 0.3061 Tidak Valid

3 Saya kesulitan untuk menyelesaikan soal

latihan Matematika yang diberikan guru.

0.4339 0.3061 Valid

4 Saya dapat mendeskripsikan materi yang

telah disampaikan guru, dengan kata-kata

saya sendiri.

0.5468 0.3061 Valid

5 Saya dapat menjelaskan gagasan pokok dari

suatu wacana dengan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

0.4692 0.3061 Valid

Page 71: dhika alfianti.pdf

58

6 Saya kesulitan untuk dapat menyimpulkan

kembali materi yang sudah disampaikan oleh

guru.

0.5559 0.3061 Valid

7 Saya senang mencoba cara-cara baru yang

saya anggap praktis untuk mempelajari

Matematika.

0.0564 0.3061 Tidak Valid

8 Saya membiasakan diri untuk selalu mencatat

setiap materi pelajaran yang disampaikan

guru.

0.6043 0.3061 Valid

9 Saya menggunakan rumus yang sudah ada

untuk menyelesaikan soal Matematika.

0.0545 0.3061 Tidak Valid

10 Saya berusaha memecahkan soal Fisika

menggunakan rumus yang mudah.

0.2828 0.3061 Tidak Valid

11 Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada

guru jika ada materi pelajaran yang belum

jelas.

0.3231 0.3061 Valid

12 Saya kesulitan untuk menganalisis soal Fisika

menggunakan rumus.

0.5890 0.3061 Valid

13 Saya mampu menentukan nasihat yang

terkandung dari suatu cerita dalam pelajaran

Bahasa Indonesia.

0.3542 0.3061 Valid

14 Saya senang membaca buku pelajaran Bahasa

Indonesia.

0.0732 0.3061 Tidak Valid

15 Saya sering terlambat datang ke sekolah. 0.8779 0.3061 Valid

16 Saya berusaha mengerjakan PR di rumah

dengan sungguh-sungguh.

0.6289 0.3061 Valid

17 Saya merupakan anak yang rajin belajar. 0.6279 0.3061 Valid

18 Saya semangat belajar jika ada mata pelajaran

yang saya sukai.

0.0462 0.3061 Tidak Valid

19 Saya yakin, jika saya bersungguh-sungguh

hasil belajar saya akan memuaskan.

0.4909 0.3061 Valid

20 Menurut saya, pelajaran Bahasa Indonesia

sangat membosankan.

0.6694 0.3061 Valid

21 Saya menyimak dengan baik di saat guru

sedang menerangkan pelajaran.

0.7672 0.3061 Valid

22 Saya selalu menghargai peran guru ketika

pelajaran berlangsung.

0.7105 0.3061 Valid

23 Prestasi saya masih sulit untuk ditingkatkan,

meskipun sudah rajin belajar.

0.6404 0.3061 Valid

24 Saya kurang konsentrasi jika guru sedang

menerangkan pelajaran.

0.5749 0.3061 Valid

25 Sebagai siswa, saya wajib mematuhi

peraturan sekolah.

0.7176 0.3061 Valid

26 Saya menghargai pendapat teman saya ketika

sedang diskusi kelompok.

0.3254 0.3061 Valid

27 Saya mengikuti setiap pelajaran dengan

penuh konsentrasi.

0.6811 0.3061 Valid

Page 72: dhika alfianti.pdf

59

28 Kesulitan orang lain merupakan tanggung

jawabnya sendiri.

0.3923 0.3061 Valid

29 Dalam diskusi kelompok, saya kurang

sependapat teman saya.

0.8455 0.3061 Valid

30 Saya selalu aktif mengikuti semua

pembelajaran sesuai jadwal.

0.1631 0.3061 Tidak Valid

31 Saya berusaha membantu teman saya jika

mengalami kesulitan dalam mengerjakan

tugas.

0.0357 0.3061 Tidak Valid

32 Saya selalu mengikuti kegiatan pramuka di

Sekolah.

0.1580 0.3061 Tidak Valid

33 Saya kesulitan dalam mengikuti praktik

Fisika.

0.5522 0.3061 Valid

34 Saya terampil dalam mengaplikasikan

komputer.

0.4161 0.3061 Valid

35 Saya jarang mengikuti kegiatan olah raga di

Sekolah.

0.3466 0.3061 Valid

36 Saya mampu membuat karya seni yang baik. 0.5465 0.3061 Valid

37 Saya malas mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di Sekolah.

0.6518 0.3061 Valid

38 Saya senang menulis dengan menggunakan

ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

0.4649 0.3061 Valid

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 5.1, dapat diketahui bahwa

nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen yang diperoleh rata-rata

lebih besar dari “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 28 dikatakan

valid.

Setelah itu hasil instrumen valid kemudian di sebar kepada 77

responden. Seperti yang tertera pada tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2 Hasil Instrumen Valid

No Pernyataan Dimensi Kognitif Hasil

Instrumen

1 Saya mampu mengerjakan soal-soal Matematika dengan benar. Valid

2 Saya dapat menjelaskan gagasan pokok dari suatu wacana dengan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Valid

3 Saya dapat mendeskripsikan materi yang telah disampaikan guru,

dengan kata-kata saya sendiri.

Valid

4 Saya kesulitan untuk menyelesaikan soal latihan Matematika

yang diberikan guru.

Valid

Page 73: dhika alfianti.pdf

60

5 Saya membiasakan diri untuk selalu mencatat setiap materi

pelajaran yang disampaikan guru.

Valid

6 Saya kesulitan untuk dapat menyimpulkan kembali materi yang

sudah disampaikan oleh guru.

Valid

7 Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada guru jika ada materi

pelajaran yang belum jelas.

Valid

8 Saya kesulitan untuk menganalisis soal Fisika menggunakan

rumus.

Valid

9 Saya mampu menentukan nasihat yang terkandung dari suatu

cerita dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Valid

10 Saya sering terlambat datang ke sekolah. Valid

11 Saya berusaha mengerjakan PR di rumah dengan sungguh-

sungguh.

Valid

12 Saya merupakan anak yang rajin belajar. Valid

13 Menurut saya, belajar itu jika akan ada ulangan saja Valid

14 Saya yakin, jika saya bersungguh-sungguh hasil belajar saya akan

memuaskan.

Valid

15 Menurut saya, pelajaran Bahasa Indonesia sangat membosankan. Valid

16 Saya menyimak dengan baik di saat guru sedang menerangkan

pelajaran.

Valid

17 Saya selalu menghargai peran guru ketika pelajaran berlangsung. Valid

18 Prestasi saya masih sulit untuk ditingkatkan, meskipun sudah

rajin belajar.

Valid

19 Saya kurang konsentrasi jika guru sedang menerangkan

pelajaran.

Valid

20 Sebagai siswa, saya wajib mematuhi peraturan sekolah Valid

21 Saya menghargai pendapat teman saya ketika sedang diskusi

kelompok.

Valid

22 Saya mengikuti setiap pelajaran dengan penuh konsentrasi. Valid

23 Kesulitan orang lain merupakan tanggung jawabnya sendiri. Valid

24 Dalam diskusi kelompok, saya kurang sependapat dengan teman

saya.

Valid

25 Saya selalu mengikuti kegiatan pramuka di Sekolah. Valid

26 Saya kesulitan dalam mengikuti praktik Fisika. Valid

27 Saya terampil dalam mengaplikasikan komputer. Valid

28 Saya jarang mengikuti kegiatan olah raga di Sekolah. Tidak

Valid

29 Saya mampu membuat karya seni yang baik. Valid

30 Saya malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah. Valid

31 Saya senang menulis dengan menggunakan ejaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Valid

Page 74: dhika alfianti.pdf

61

2. Uji Reabilitas

Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS 22

for wndows release, nilai koefisien reabilitas Cronbach’s Alpha sebagai

berikut : (data selengkapnya terlampir)

Tabel 5.3

Hasil Uji Koefiesen Reabilitas

Hasil koefisien reabilitas yang tertera pada tabel dapat dikatakan bahwa

instrumen yang digunakan handal, karena Cronbach’s Alpha > 0,07 dapat

diterima, dan Cronbach’s Alpha >0,08 adalah baik. Artinya data instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau

mengukur objek yang sudah ditetapkan karena instrumen tersebut dapat

diterima dan tergolong baik.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Responden Penelitian

Responden diklasifikasikan menurut jenis kelamin dan tingkatan kelas.

Dari hasil profil responden diperoleh data responden yang menjadi sample

dalam penelitian ini, antara lain :

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,881 ,882 38

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Page 75: dhika alfianti.pdf

62

Tabel 5.4

Karakterinsik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Karakterinsik Responden Jumlah

1 Jenis Kelamin Frekuesni Presentase

Laki-Laki 43 55,9%

Perempuan 34 44,1%

Total 77 100%

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa banyaknya siswa yang

menjadi sampel berdasarkan jenis kelamin lebih banyak siswa laki-laki

dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki berjumlah 43 siswa atau sebesar

55,9 %, sedangkan perempuan berjumlah 34 siswa atau sebesar 44,1 %. Hal

ini dikarenakan karena jumlah siswa di SMP YPUI Jakarta Selatan

didominasi oleh laki-laki, begitu pula dengan jumlah siswa penerima

program bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Selanjutnya 77 responden tersebut diklasifikasikan berdasarkan

tingkatan kelas, seperti yang tertera pada tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5

Karakterinsik Responden berdasarkan Tingkat Kelas

No Karakterinsik Responden Jumlah

1 Kelas Frekuensi Presentase

VII 25 32,4 %

VIII 25 32,4 %

Page 76: dhika alfianti.pdf

63

IX 27 35,2 %

Total 77 100 %

Sumber : Hasil Penelitian

Tabel 5.6

Pekerjaan Orang Tua

No Pekerjaan Orang Tua N F %

1 PNS

77

0 0

2 Karyawan Swasta 23 29,9%

3 Buruh 26 33,8%

4 Wirasusaha 27 35,1%

5 Pensiunan 1 1,2%

Total 77 100%

Sumber : Hasil Penelitian

Dari hasil tabel 5.6, dapat menunjukkan tingkat status ekonomi orang

tua siswa penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP

YPUI Jakarta Selatan. Siswa yang pekerjaan orang tuanya pegawai negeri

sipil tidak ada (0%). Siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai karyawan

swasta sebanyak 23 orang (29,9%). Siswa yang pekerjaan orang tuanya

sebagai buruh sebanyak 26 orang (33,8%). Siswa yang pekerjaan orang

tuanya sebagai wiraswasta sebanyak 27 orang ( 35,1%). Dan siswa yang

orang tuanya pensiunan sebanyak 1 orang (1,2%).

Kesimpulan yang peneliti dapat bahwa pekerjaan orang tua siswa

sebagai wirausaha dan buruh merupakan pekerjaan yang mendominasi,

diantara pekerjaan yang lainnya. Hal ini dikarenakan sasaran program

Page 77: dhika alfianti.pdf

64

bantuan KJP ini diperuntukkan bagi siswa miskin atau siswa yang secara

personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan

orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar

pendidikan.

Jika digambarkan dalam bentuk diagram pie, maka hasil karakterinsik

responden adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1

Gambar 5.2

55,9%

44,1%

Karakterinsik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Karakterinsik Responden Berdasarkan

Tingkatan Kelas

Kelas VII

Kelas VIII

Kelas IX

35,2% 32,4% 35,2% 32,4%

32,4%

Page 78: dhika alfianti.pdf

65

Gambar 5.3

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a) Peningkatan Mutu Pendidikan Peserta Didik

Berdasarakan pengumpulan data yang peneliti lakukan terhadap 77

responden mengenai mutu pendidikan penerima bantuan program Kartu

Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan, maka diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel 5.7

Dimensi Kognitif

Karakterinsik Responden Berdasarkan

Jenis Pekerjaan Orang Tua

Karyawan Swasta

Buruh

Wirausaha

Pensiunan

35,1%

33,8%

29,9%

1,2%

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor

1 Saya mampu mengerjakan soal-soal

Matematika dengan benar.

5 15 56 0 1 254

2 Saya dapat menjelaskan gagasan pokok

dari suatu wacana dengan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

11 36 28 2 0 287

3 Saya dapat mendeskripsikan materi

yang telah disampaikan guru, dengan

kata-kata saya sendiri.

7 21 49 0 0 266

4 Saya kesulitan untuk menyelesaikan

soal latihan Matematika yang diberikan

guru.

0 11 41 21 4 249

Page 79: dhika alfianti.pdf

66

Tabel 5.7 menunjukkan aspek kognitif siswa terkait dengan mutu

pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di

SMP YPUI Jakarta Selatan berdasarkan dimensi kognitif. Dari segi

pengetahuan dapat dilihat dari jawaban siswa yang menjadi penerima

KJP yang rata-rata cukup mampu menerima materi pelajaran di

Sekolah. Dari segi pemahaman dapat terlihat adanya kemampuan

responden untuk memahami pelajaran dilihat dari jawaban responden

yang rata-rata menjawab setuju. Kemudian dari segi aplikasi dan

analisis dapat dilihat dari jawaban responden yang rata-rata cukup

mampu dalam melakukannya.

Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden pada butir instrumen

nomor 1 dimensi kognitif pada item analisis mengenai pengetahuan.

Yang peneliti lihat dari kemampuan responden didalam pelajaran

Matematika yang memiliki skor 254. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 5 responden, jumlah jawaban setuju 15 responden, jumlah

jawaban cukup setuju 56 responden, 0 responden menjawb tidak setuju

5 Saya membiasakan diri untuk selalu

mencatat setiap materi pelajaran yang

disampaikan guru.

22 39 16 0 0 314

6 Saya kesulitan untuk dapat

menyimpulkan kembali materi yang

sudah disampaikan oleh guru.

0 11 39 22 5 252

7 Saya selalu mengajukan pertanyaan

kepada guru jika ada materi pelajaran

yang belum jelas.

13 35 25 4 0 288

8 Saya kesulitan untuk menganalisis soal

Fisika menggunakan rumus.

1 15 39 18 4 244

9 Saya mampu menentukan nasihat yang

terkandung dari suatu cerita dalam

pelajaran Bahasa Indonesia.

21 34 21 1 0 306

X = 273,33 2460

Page 80: dhika alfianti.pdf

67

dan 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar

responden menjawab cukup setuju dalam kemampuannya

menyelesaikan soal-soal pelajaran Matematika.

Butir instrumen nomor 2 pada indikator item analisis yang masih

mengenai pengetahuan, dilihat dari kemampuan responden dalam

menjelaskan gagasan pokok suatu pelajaran dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar memiliki skor 287. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 11 responden, jumlah jawaban setuju 36 responden, jumlah

jawaban cukup setuju 28 responden, 2 responden menjawab tidak setuju

dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar

responden menjawab setuju dalam kemampuan menjelaskan gagasan

pokok dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Butir instrumen nomer 3 pada indikator item analisis mengenai

pemahaman, dilihat dari kemampuan responden dalam mendeskripsikan

materi pelajaran dengan kata-kata sendiri memiliki skor 266. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 7 responden, jumlah jawaban setuju 21

responden, jumlah jawaban cukup setuju 49 responden, 0 responden

menjawab tidak setuju dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju dalam

kemampuan mendeskripsikan pelajaran menggunakan kata-katanya

sendiri.

Butir instrumen nomor 4 pada indikator item analisis mengenai

pengetahuan, dilihat dari responden yang merasa kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal pelajaran Matematika memiliki skor 249.

Page 81: dhika alfianti.pdf

68

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban

setuju 11 responden, jumlah jawaban cukup setuju 41 responden, 21

responden menjawab tidak setuju dan 4 responden menjawab sangat

tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju

dalam mendapatkan kesulitan menyelesaikan soal-soal Matematika.

Butir instrumen nomor 5 pada indikator item analisis mengenai

aplikasi, dilihat dari kebiasaan diri responden untuk selalu mencatat

setiap materi pelajaran memiliki skor 314. Dengan jumlah jawaban

sangat setuju 22 responden, jumlah jawaban setuju 39 responden,

jumlah jawaban cukup setuju 16 responden, 0 responden menjawab

tidak setuju, dan 0 responden juga menjawab sangat tidak setuju. Maka

sebagian besar responden menjawab setuju dalam membiaskan diri

mencatat materi pelajaran yang diberikan guru.

Butir instrumen nomor 6 pada indikator item analisis mengenai

pemahaman, dapat dilihat dari kesulitan reponden dalam menyimpulkan

kembali materi yang telah disampaikan memiliki skor 252. Dengan 0

responden yang menjawab sangat setuju, jumlah jawaban setuju 11

responden, jumlah jawaban cukup setuju 39 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 22 responden dan 5 responden menjawab sangat

tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju

dalam kesulitan untuk menyimpulkan kembali materi yang telah

disampaikan guru.

Butir instrumen nomor 7 pada indikator item analisis, dapat dilihat

dari responden mengajukan pertanyaan jika ada materi pelajaran yang

Page 82: dhika alfianti.pdf

69

belum jelas memiliki skor 288. Dengan 13 responden menjawab sangat

setuju, 35 responden menjawab setuju, jumlah jawaban tidak setuju 4

responden dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka

sebagian responden menjawab setuju dalam mengajukan pertanyaan

kepada guru jika ada materi pelajaran yang belum jelas.

Pada butir instrumen nomor 8 pada indikator item analisis, dapat

dilihat dari ada atau tidkanya kesulitan responden dalam menganalisis

soal Fisika menggunakan rumus memiliki skor 244. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 1 responden, jumlah jawaban setuju 15

responden, jumlah jawaban cukup setuju 39 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 18 responden, dan 4 responden menjawab sangat tidak

setuju. Maka sebagian responden menjawab cukup setuju dalam

kesulitannya menganalisis soal Fisika menggunakan rumus.

Sedangkan butir instrumen nomor 9 pada indikator item analisis

yang dapat dilihat dari kemampuan responden dalam menentukan

nasihat yang terkandung dari suatu cerita dalam pelajaran Bahsa

Indonesia memiliki skor 306. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 21

responden, jumlah jawaban setuju 34 responden, jumlah jawaban cukup

setuju 21 responden, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 0

responden menjawab sangat tidak setuju.

Kesimpulan untuk dimensi kognitif adalah bahwa 77 siswa yang

menjadi sampel penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan dan

pemahaman yang cukup mengenai pelajaran. Dan juga cukup

Page 83: dhika alfianti.pdf

70

memahami terkait dengan aplikasi dan analisisnya dalam proses

belajarnya di sekolah.

Tabel 5.8

Dimensi Afektif

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor

10 Saya sering terlambat datang ke

sekolah.

0 2 5 28 42 341

11 Saya berusaha mengerjakan PR di

rumah dengan sungguh-sungguh.

25 27 25 0 0 308

12 Saya merupakan anak yang rajin

belajar.

14 26 37 0 0 285

13 Menurut saya, belajar itu jika akan ada

ulangan saja

0 0 8 42 27 327

14 Saya yakin, jika saya bersungguh-

sungguh hasil belajar saya akan

memuaskan.

52 21 4 0 0 356

15 Menurut saya, pelajaran Bahasa

Indonesia sangat membosankan.

0 1 10 39 27 323

16 Saya menyimak dengan baik di saat

guru sedang menerangkan pelajaran.

18 42 17 0 0 309

17 Saya selalu menghargai peran guru

ketika pelajaran berlangsung.

29 36 12 0 0 325

18 Prestasi saya masih sulit untuk

ditingkatkan, meskipun sudah rajin

belajar.

3 10 42 17 5 242

19 Saya kurang konsentrasi jika guru

sedang menerangkan pelajaran.

0 9 34 26 8 264

20 Sebagai siswa, saya wajib mematuhi

peraturan sekolah

60 12 5 0 0 363

21 Saya menghargai pendapat teman saya

ketika sedang diskusi kelompok.

34 32 11 0 0 331

22 Saya mengikuti setiap pelajaran dengan

penuh konsentrasi.

20 31 26 0 0 302

23 Kesulitan orang lain merupakan

tanggung jawabnya sendiri.

7 13 26 23 8 243

24 Dalam diskusi kelompok, saya kurang

sependapat dengan teman saya.

2 6 37 24 8 261

X = 305,33 4580

Tabel 5.8 menunjukkan aspek afektif siswa terkait dengan mutu

pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di

Page 84: dhika alfianti.pdf

71

SMP YPUI Jakarta Selatan berdasarkan dimensi afektif. Dari dimensi

afektif dapat dilihat mutu pendidikan siswa dari segi sikap, nilai, minat

dan moral. Baik terhadap pelajaran, guru, teman sebaya serta kegiatan

di sekolah.

Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden pada butir

instrumen nomor 10 yang merupakan instrumen dimensi afektif pada

indikator item analisis mengenai sikap responden yang sering terlambat

datang ke sekolah memiliki skor 341. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 0 responden, jumlah jawaban setuju 2 responden, jumlah

jawaban cukup setuju 5 responden, serta 28 responden menjawab tidak

setuju dan 42 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian

besar responden menjawab sangat tidak setuju pada sikap sering

terlambat datang ke sekolah.

Pada butir instrumen nomor 11 pada indikator item analisis

mengenai sikap responden yang selalu berusaha mengerjakan PR di

rumah mmiliki skor 308. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 25

responden, jumlah jawaban setuju 27 responden, jumlah jawaban cukup

setuju 25 responden, 0 responden menjawab tidak setuju dan 0

responden juga menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar

responden menjawab setuju mengenai sikap/usaha untuk selalu

mengerjakan PR di rumah.

Butir instrumen nomor 12 pada indikator item analisis mengenai

minat responden terhadap belajar memiliki skor 285. Dengan jumlah

jawaban sangat setuju 14 responden, jumlah jawaban setuju 26

Page 85: dhika alfianti.pdf

72

responden, 37 responden menjawab cukup setuju, 0 responden

menjawab tidak setuju dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju terkait dengan

minat belajarnya.

Butir instrumen nomor 13 yang juga merupakan indikator item

analisis terkait dengan minat belajar responden itu ada jika akan ada

ulangan memiliki skor 327 dengan 0 responden menjawab sangat

setuju, 0 responden menjawab setuju, 8 responden menjawab cukup

setuju, 42 responden menjawab tidak setuju dan 27 responden

menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden

menjawab tidak setuju terkait dengan adanya minat belajar jika ada

ulangan saja.

Butir instrumen nomor 14 pada indikator item analisis nilai

responden mengenai kesungguhannya terhadap hasil belajar memiliki

skor 356. Dengan jumlah jawaban 52 reponden menjawab sangat

setuju, jumlah jawaban setuju 21 responden, jumlah jawaban cukup

setuju 4 responden, serta tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-

masing 0 responden. Maka sebagian besar responden menjawab sangat

setuju terkait dengan keyakinannya dalam bersungguh-sungguh akan

menghasilkan hasil belajar yang memuaskan.

Butir instrumen nomor 15 pada indikator item mengenai adanya

sikap bosan responden terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia

memiliki skor 323. Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0 responden,

jumlah jawaban setuju 1 responden, jumlah jawaban cukup setuju 10

Page 86: dhika alfianti.pdf

73

responden, jumlah jawbaan tidak setuju 39 responden dan jumlah

jawaban sangat tidak setuju 27 responden. Maka sebagian besar

responden menjawab tdak setuju terhadap sikap bosan terhadap mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada butir instrumen nomor 16 pada indikator item minat

responden dalam menyimak pelajaran memiliki nilai 309. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 18 responden, jumlah jawaban setuju 42

responden, jumlah jawaban cukup setuju 17 responden, jumlah jawaban

tidak setuju dan jawaban sangat tidak setuju masing-masing 0

responden. Maka sebagian besar responden menjawab setuju terkait

dengan minat responden dalam menyimak pelajaran dengan baik.

Kemudian pada butir instrumen nomor 17 pada indikator item nilai

responden terhadap peran guru memiliki skor 325. Dengan jumlah

jawaban 29 responden menjawab sangat setuju, 36 responden

menjawab setuju, 12 responden menjawab cukup setuju, 0 responden

menjawab tidak setuju dan 0 responden menjawab sangat tidak setuju.

Maka sebagian besar responden menjawab setuju terkait dengan nilai

yang ditunjukkan responden ketika pelajaran berlangsung dengan

menghargai peran guru.

Butir instrumen 18 pada indikator item analisis mengenai prestasi

yang sulit ditingkatkan meski sudah rajin belajar memiliki skor 242.

Dengan 3 responden menjawab sangat setuju, 10 responden menjawab

setuju, 42 responden memberi jawaban cukup setuju, 17 responden

menjawab tidak setuju dan 5 responden yang menjawab sangat tidak

Page 87: dhika alfianti.pdf

74

setuju. Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju terkait

dengan prestasi yang masih sulit ditingatkan meski sudah rajin belajar.

Butir instrumen nomor 19 pada indikator item analisis mengenai

sikap kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran memiliki skor 264.

Dengan jumlah jawaban sangat setuju 0 responden, jumlah jawaban

setuju 9 responden, jumlah jawaban cukup setuju 34 responden, jumlah

jawaban tidak setuju 26 responden dan jumlah jawaban sangat tidak

setuju 8 responden. Maka sebagian bear responden menjawab cukup

setuju terkait dengan sikap yang kurang konsentrasi jika guru sedang

menerangkan pelajaran.

Butir instrumen nomor 20 pada indikator item analisis mengenai

sikap responden terhadap kewajibannya mematuhi peraturan sekolah

memiliki skor 363. Dengan 60 responden menjawab sangat setuju, 12

responden menjawab setuju, 5 responden menjawab cukup setuju, 0

responden menjawab tidak setuju, dan 0 responden pula yang

menajwab sangat tidak setuju.maka sebagian besar jawaban responden

sangat setuju terkait dengan sikap akan kewajibannya mematuhi

peraturan sekolah.

Kemudian pada butir instrumen nomor 21 pada indikator item

moral responden dalam menghargai pendapat sesama teman dalam

diskusi kelompok memilki skor 331. Dengan jumlah jawaban sangat

setuju 34 responden, jumlah jawaban setuju 32 responden, jumlah

jawaban cukup setuju 11 reponden, jumlah jawaban tidka setuju 0

responden dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 0 responden. Maka

Page 88: dhika alfianti.pdf

75

sebagian besar responden menjawab sangat setuju dalam menghargai

pendapat teman ketika sedang diskusi kelompok.

Pada butir instrumen nomor 22 pada indikator item analisis

mengenai sikap responden dalam mengikuti setiap pelajaran dengan

penuh konsentrasi memiliki skor 302, dengan 20 responden manjawab

sangat setuju, 31 responden menjawab setuju, 26 responden menajwab

cukup setuju, serta jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-

msing 0 responden.

Butir instrumen nomor 23 pada indikator item analisis tentang

moral responden mengenai persepsi tentang kesulitan orang lain yang

merupakan tanggung jawabnya sendiri memiliki skor 243. Dengan

jumlah jawaban sangat setuju 7 responden, jumlah jawaban setuju 13

responden, jumlah jawaban cukup setuju 26 responden, jumlah jawaban

tidak setuju 23 responden dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 8

responden. Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju

terkait dengan kesulitan orang lain yang merupakan tanggung jawabnya

sendiri.

Dan pada butir instrumen nomor 24 pada indikator item analisis

mengenai moral responden dalam berdiskusi kelompok yang kurang

sependapat dengan sesama teman memiliki skor 261. Dengan 2

responden menjawab sangat setuju, 6 responden menjawab setuju, 37

responden menjawab cukup setuju, 24 responden menjawab tidak setuju

dan 8 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar

Page 89: dhika alfianti.pdf

76

responden menjawab cukup setuju yang dalam berdiskusi kelompok

kurang sependapat dengan sesama teman.

Dan untuk kesimpulan pada dimensi afektif adalah bahwa 77 siswa

yang menjadi sampel penelitian ini dapat dinilai memiliki sikap, nilai,

minat dan moral yang cukup baik terhadap pelajaran, guru serta

temannya di sekolah.

Tabel 5.9

Dimensi Psikomotor

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor

25 Saya selalu mengikuti kegiatan

pramuka di Sekolah.

24 29 21 0 3 302

26 Saya kesulitan dalam mengikuti praktik

Fisika.

1 9 45 17 5 237

27 Saya terampil dalam mengaplikasikan

komputer.

17 23 32 2 3 280

28 Saya jarang mengikuti kegiatan olah

raga di Sekolah.

2 1 3 27 44 329

29 Saya mampu membuat karya seni yang

baik.

14 23 36 4 0 278

30 Saya malas mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di Sekolah.

1 0 12 39 25 318

31 Saya senang menulis dengan

menggunakan ejaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

38 24 15 0 0 301

X = 292,14 2045

Tabel 5.9 menunjukkan aspek psikomotor siswa terkait dengan

mutu pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP)

di SMP YPUI Jakarta Selatan berdasarkan dimensi psikomotor. Dari

Page 90: dhika alfianti.pdf

77

dimensi psikomotor dapat dilihat mutu pendidikan peserta didik/siswa

melalui keterampilan (skill) siswa proses pembelajaran di Sekolah.

Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden pada butir

instrumen nomor 25, yang merupakan instrumen dimensi psikomotor

pada indikator item analisis mengenai keaktifan mengikuti kegiatan

Pramuka di sekolah memiliki skor 302, dengan jumlah jawaban sangat

setuju 24 responden, jumlah jawaban setuju 29 responden, jumlah

jawaban cukup setuju 21 responden, 0 responden menjawab tidak setuju

dan 3 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian

responden menjawab setuju terkait dengan keaktifannya mengikuti

kegiatan Pramuka di sekolah.

Butir instrumen nomor 26 pada indikator item analisis mengenai

tingkat kesulitan responden dalam mengikuti kegiatan praktik Fisika

memiliki skor 237, dengan jumlah jawaban sangat setuju 1 responden,

jumlah jawaban setuju 9 responden, jumlah jawaban cukup setuju 45

responden, jumlah jawaban tidak setuju 17 responden dan jumlah

jawaban sangat tidak setuju 5 responden. Maka sebagian responden

menjawab cukup setuju mengenai kesulitan responden dalam mengikuti

kegiatan praktik Fisika.

Butir instrumen nomor 27 pada indikator item analisis mengenai

keterampilan responden dalam mengaplikasikan komputer memiliki

skor 280, dengan 17 responden menjawab sangat tidak setuju, 23

responden menjawab setuju, 32 responden menjawab cukup setuju, 2

responden menjawab tidak setuju dan 3 responden menjawab sangat

Page 91: dhika alfianti.pdf

78

tidak setuju. Maka sebagian responden menjawab cukup setuju dalam

keterampilannya mengaplikasn komputer.

Kemudian pada butir instrumen nomor 28 pada indikator item

analisis terkait dengan kegiatan olah raga di sekolah yang jarang diikuti

oleh responden memiliki skor 329, dengan jumlah jawaban sangat

setuju 2 responden, jumlah jawban setuju 1 responden, jumlah jawaban

cukup setuju 3 responden, jumlah jawaban tidak setuju 27 responden

dan jumlah jawaban sangat tidak setuju 44 responden. Maka sebgaian

besar responden menjawab sangat setuju, yang artinya sebagian besar

responden selalu mengikuti kegiatan olah raga yang ada di sekolah.

Butir instrumen nomor 29 pada indikator item analisis terkait

dengan kemampuan responden dalam membuat karya seni yang baik

memiliki skor 278, dengan 14 responden menjawab sangat setuju, 23

responden menjawab setuju, 36 responden menjawab cukup setuju, 4

responden menjawab tidak setuju dan 0 responden menjawab sangat

tidak setuju. Maka sebagian besar responden menjawab cukup setuju

dalam kemampuan membuat karya seni yang baik.

Butir instumen nomor 30 pada indikator item mengenai sikap

rsponden yang malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

memiliki skor 318, dengan jumlah jawaban 1 responden menjawab

sangat setuju, 0 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab

cukup setuju, 39 responden menjawab tidak setuju dan 25 responden

menjawab sangat tidak setuju, maka sebagian besar responden

Page 92: dhika alfianti.pdf

79

menjawab tidak setuju, yang artinya sebagian besar responden selalu

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Selanjutnya pada butir instrumen nomor 31 yang merupakan butir

instrumen terakhir pada indikator item analis yang merupakan

pernyataan mengenai kemampuan/keterampilan responden dalam

menulis menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

memiliki skor 301, dengan jumlah jawaban sangat setuju 38 responden,

jumlah jawaban setuju 24 responden, jumlah jawaban cukup setuju 15

responden, 0 responden menjawab tidak setuju dan 0 responden

menjawab sangat tidak setuju. Maka sebagian besar responden

menjawan sangat setuju terkait dengan kemampuan/keterampilan

menulis dengan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Kemudian untuk kesimpulan pada dimensi psikomotor ini adalah

bahwa 77 siswa yang menjadi sampel penelitian ini dapat dinilai

memiliki kemampuan, keaktifan serta keterampilan (skill) yang cukup

baik di sekolah.

b) Analisis dan Interprestasi Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinteprestasikan.

Inteprestasi hasil penelitian dimaksudkan untuk memperoleh nilai rata-

rata setiap dimensi variabel penelitian. Berikut ini data dari hasil

penyebaran angket terhadap 77 responden yang terdiri dari tiga dimensi

Page 93: dhika alfianti.pdf

80

Tabel 5.10

Kategori Nilai

No Dimensi Skor Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor (NS)

P =

NS/NH

x100%

Kategori

Nilai

1 Kognitif 2460 9 x 5 = 45 2460/100

= 24,6

24,6/45

x100% =

54,66%

Kurang

Baik

2 Afektif 4580 15 x 5 = 75 4580/100

= 45,8

45,8/75 x

100% =

61,06%

Cukup Baik

3 Psikomotor 2045 7 x 5 = 35 2045/100

= 20,45

20,45/35 x

100% =

58,42%

Cukup Baik

Rata-rata 9085 31 x 5 =

155

9085/100

= 90,85

90,85/155

x 100% =

58,61%

Cukup

Baik

Berdasarkan tabel 5.10, hasil interprestasi data dari ketiga dimensi

yaitu dimensi kognitif, afektif dan psikomotor. Nilai rata-rata dimensi

kognitif diperoleh sebesar 54,66% dengan kategori nilai kurang baik,

kemiudian nilai rata-rata dimensi afektif diperoleh sebesar 61,06%

dengan kategori nilai cukup baik, dan nilai rata-rata dari dimensi

psikomotor diperoleh sebesar 58,42% yang juga dengan kategori cukup

Page 94: dhika alfianti.pdf

81

baik. Hasil nilai rata-rata dari ketiga dimensi yaitu sebesar 58,61% dan

kategorikan cukup baik.

Untuk dimensi kognitif dengan persentase 54,66% (kurang baik)

dapat diartikan bahwa mutu pendidikan penerima bantuan program

Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan yang dilihat

dari tingkat pengetahuan dan pemahaman para siswa yang belum masih

kurang baik berdasarkan dimensi kognitif. Hal ini dapat dilihat dari para

siswa penerima bantuan program KJP yang memiliki tingkat

pengetahuan dan pemahaman yang masih kurang mengenai pelajaran.

Dan juga dalam memahami terkait dengan aplikasi dan analisisnya

dalam proses belajarnya di sekolah.

Kemudian untuk dimensi afektif dengan persentase 61,06% (cukup

baik) dapat diartikan bahwa mutu pendidikan penerima bantuan

program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan ini

sudah cukup baik berdasarkan dimensi afektif. Hal tersebut terlihat dari

para siswa penerima bantuan program KJP yang memiliki sikap, nilai,

minat dan moral yang cukup baik terhadap pelajaran, guru serta

temannya di Sekolah.

Dan terakhir untuk dimensi psikomotor dengan persentase 58,42%

(cukup baik) diartikan bahwa mutu pendidikan penerima bantuan

program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan ini

cukup baik berdasarkan dimensi. Hal tersebut terlihat dari para siswa

penerima program bantuan KJP yang memiliki kemampuan, keaktifan

serta keterampilan (skill) yang cukup baik di sekolah.

Page 95: dhika alfianti.pdf

82

Berdasarkan hasil dari rata-rata dengan persentase 58,61%

dinyatakan cukup baik. Dimana program bantuan Kartu Jakarta Pintar

(KJP) di SMP YPUI Jakarta Selatan ini mempengaruhi mutu

pendidikan yang cukup baik terhadap para siswa penerima bantuan

program KJP di SMP YPUI Jakart Selatan.

c) Peningkatan Kesempatan Warga DKI Jakarta untuk

Menamatkan Pendidikan Minimal Sampai Jenjang Menegah

Keatas

Program bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa kurang

mampu ini juga diharapkan dapat memberikan dampak lain selain pada

peningkatan mutu pendidikan peserta didik itu sendiri. Dampak lain

yang diharapkan diantaranya terkait dengan kesempatan seluruh warga

DKI Jakarta untuk menamatkan pendidikan minimal sampai jenjang

SMA/SMK. Kepala SMP YPUI Jakarta Selatan mengatakan bahwa

adanya program KJP ini sudah dapat membantu siswa DKI Jakarta

untuk dapat bersekolah, sebagaimana yang diungkapkannya sebagai

berikut :

“Menurut saya sudah membantu. Dengan harapan bahwa siswa

kesulitan biaya untuk sekolah sudah tidak ada lagi. Karena banyak

sebelumnya siswa yang sering bolos alasannya karena tidak ada

ongkos untuk ke sekolah.”55

Pernyataan diatas mengartikan bahwa adanya program bantuan

Kartu Jakarta Pintar (KJP) ini setidaknya sudah mempermudah seluruh

siswa yang merupakan warga DKI Jakarta untuk dapat mengakses

55

Wawancara pribadi dengan Bapak Purnomo. Jakarta, 12 Januari 2016.

Page 96: dhika alfianti.pdf

83

pendidikan. Karena dengan adanya bantuan KJP ini siswa dengan

keluarga tidak mampu, tidak lagi mengalami kesulitan dalam

pemenuhan biaya pendidikannya. Sebagaimana pernyataan yang

disampaikan oleh Ibu Tarmini, orang tua dari Alif yang merupakan

salah satu siswa penerima KJP bahwa :

“Ngebantu banget ko. Karena diliat juga banyak kasus kaya anak

jadi gak mau sekolah karena orang tuanya enggak bisa bayarnya,

atau kesulitan untuk ngasih ongkos. Sekarang ada KJP jadi ga

kesulitan lagi buat bayar bulanan sekolah, anak juga jadinya bisa

sekolah terus.”56

Meskipun sasaran dari program KJP adalah siswa dari keluarga

tidak mampu, namun pada pelaksanaannya tidak semua yang mendapat

KJP berlatarbelakang dari keluarga tidak mampu. Seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Sumiyati, orang tua dari Fahrian yang juga siswa

penerima KJP :

“Buat sekarang ini menurut saya masih banyak mba yang harusnya

enggak berhak mendapat KJP, tapi malah menjadi penerima

bantuan. Padahal kalo diliat ya orang tuanya sebenarnya mampu.”57

Hal ini serupa dengan pernyataan Bapak Nasrullah, selaku staff

pengajar sekaligus selaku tim pelaksana KJP di SMP YPUI Jakarta

Selatan yang mengatakan bahwa :

“Terkait dengan tepat sasaran, memang ada beberapa dari orang tua

siswa yang bisa dibilang nakal. Nakal dalam arti mereka ikut

mengajukan bantuan ini padahal masuk kategori yang belum layak

untuk menerima bantuan. Karena kan ada orang tua siswa yang

berpikiran selama ada yang gratis kenapa mesti bayar, gitu.”58

56

Wawancara pribadi dengan Ibu Tarmini. Jakarta, 21 Mei 2016. 57

Wawancara pribadi dengan Ibu Sumiyati. Jakarta, 27 Mei 2016. 58

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah. Jakarta, 30 Mei 2016.

Page 97: dhika alfianti.pdf

84

Pernyataan tersebut membuktikan bahwa sikap kesadaran orang tua

siswa dalam memahami dan mentaati ketentuan program KJP masih

rendah. Berbagai alasan digulirkan untuk dapat mendapatkan KJP,

padahal sudah ada kriteria yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta.

Salah satu tolak ukur keberhasilan suatu program adalah jika

dampak yang diharapkan dari adanya program tersebut dapat

terealisasikan dan tepat sasaran. Peningkatan kesempatan warga DKI

Jakarta untuk dapat menamatkan pendidikan minimal sampai jenjang

menengah keatas ini merupakan langkah pemerintah, khususnya

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam

mencangkan wajib belajar 12 tahun. Hal tersebut juga dibenarkan oleh

orang tua siswa yang mengatakan bahwa :

“Pendidikan itu penting mba, apalagi kan sekarang semuanya juga

udah dibuat mudah sama Pemerintah. Yang enggak mampu bisa

ngajuin bantuan. Jadi semuanya bisa merasakan bangku

pendidikan.”59

Hal serupa juga diungkapkan oleh Lidya sebagai salah satu siswa

penerima bantuan kelas VIII (delapan) di SMP YPUI Jakarta Selatan :

“Ya pendidikan penting kak. Kalau gak gitu kita gak bisa pinter

nanti.”60

Dalam mencanangkan wajib belajar 12 tahun, jalur pendidikan

yang semestinya ditempuh adalah jalur pendidikan formal yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

59

Wawancara pribadi dengan Ibu Sumiyati. 60

Wawancara pribadi dengan Lidya. Jakarta, 30 Mei 2016.

Page 98: dhika alfianti.pdf

85

Dan untuk saat ini, pemberian program bantuan KJP ini sudah sampai

pada siswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan menengah,

seperti SMA/SMK di DKI Jakarta.

Terlepas dari dampak positif yang diharapkan dari adanya program

KJP tersebut, dalam pelaksanaannya program ini juga menimbulkan

dampak lain, seperti dampak ekonomi baik kepada siswa penerima

bantuan maupun orang tua siswa. Dampak ekonomi tersebut seperti

menimbulkan sikap konsumtif yang berlebihan hingga kepada sikap

akan ketergantungan dana KJP tersebut. Sebagaimana yang

disampaikan oleh Bapak Nasrullah :

“Ya memang efek negatifnya itu mereka menjadi sangat

ketergantungan terhadap KJP ini, termasuk orang tuanya juga.

Misalnya kalau KJP itu turun nya suka terlambat, jadi ada

kekhawatiran sendiri dari mereka, jadi sering nanya ke saya kenapa

kok belum turun dan lain sebagainya.”61

Peneliti melihat bahwasanya sikap ketergantungan dari penerima

bantuan KJP ini timbul karena memang jika dilihat dana KJP yang

dicairkan secara berkala ditiap bulan maupun ditiap semesternya

memang dapat dikatakan sangat membantu kebutuhan biaya pendidikan

personal para siswa, yang memang berasal dari keluarga tidak mampu

yang secara finansial mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

biaya personal pendidikan. Jadi secara tidak langsung memang program

KJP ini dapat dikatakan membantu memperbaiki tingkat kesejahteraan

keluarga para penerima bantuan program KJP tersebut.

61

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah.

Page 99: dhika alfianti.pdf

86

Dampak lain yang juga timbul yaitu dampak psikologis, khususnya

terhadap siswa penerima KJP. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Dinda selaku siswa kelas VIII, sebagai berikut :

“Suka minder, karena kadang banyak yang suka ngatain katanya

gaul nya karena duit KJP.”62

Pernyataan lainnya juga diungkapkan oleh siswa penerima KJP

lainnya yaitu Lidya:

“Iya kadang minder kan karena banyak yang ngajuin KJP gitu

kak.”63

Peneliti juga melihat tidak sedikit memang siswa yang merasakan

minder setelah mendapat KJP. Hal tersebut peneliti ketahui ketika

sedang melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang

peneliti lakukan di dalam kelas. Peneliti mengamati ada beberapa siswa

yang kepercayaan dirinya menjadi kurang ketika peneliti meminta

untuk memberikan kesan-kesan terkait dengan adanya program KJP ini.

Namun Bapak Nasrullah melihat dari segi yang berbeda terkait

dengan dampak psikologis siswa penerima bantuan, sebagaimana yang

diungkapkannya sebagai berikut :

“Kalau positifnya, ya jadi siswa mulai bisa berakaian layak, jadi

lebih percaya diri. Karena ada beberapa anak yang dulunya

berpakaian asal/lusuh atau ada yang bekas dari kakaknya. Siswa

yang seperti itu jadi terlihat dalam pergaulannya jadi lebih minder,

keliatan jadi menyendiri juga. pada dasarnya si mereka sekarang ini

jadi lebih berani tampil dan lebih percaya diri di sekolah.”64

62

Wawancara pribadi dengan Dinda. Jakarta, 30 Mei 2016. 63

Wawancara pribadi dengan Lidya. 64

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah.

Page 100: dhika alfianti.pdf

87

Menurut penuturan Bapak Nasrullah diatas, program KJP ini

memperbaiki kepercayaan diri para siswa yang sebelumnya mungkin

minder karena beberapa faktor, namun saat ini berubah menjadi lebih

percaya dri di sekolah setelah mendapatkan KJP.

d) Peningkatan Pencapaian Target Angka Partisipasi Kasar

(APK) Pendidikan Dasar dan Menengah

Peningkatan pencapaian target Angka Partisipasi Kasar (APK) juga

merupakan dampak lain yang diharapkan dari adanya program bantuan

Kartu Jakarta Pintar (KJP) ini, khususnya pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah. APK itu sendiri merupakan indikator untuk untuk

mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah di suatu jenjang

pendidikan pada wilayah tertentu yang sudah dapat memanfaatkan

fasilitas pendidikan. Serta untuk mengukur keberhasilan program

pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka

memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.

Program KJP adalah program yang tergolong mendapatkan

antusias yang besar dari masyarakat DKI Jakarta. Program ini dinilai

dapat menjadi jalan keluar warga yang menjadi siswa dari keluarga

tidak mampu untuk berkesempatan mengenyam pendidikan dasar

sampai menengah, tanpa mengeluhkan biaya untuk pemenuhan

kebutuhan personal pendidikan mereka. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Bapak Nasrullah :

“Ya kebanyakan dari DKI Jakarta ini yang bikin anak menjadi

putus sekolah itu kan karena faktor biaya, tetapi semenjak ada KJP

ya bisa dibilang sudah berkurang. Walaupun ada beberpa mungkin

Page 101: dhika alfianti.pdf

88

yang putus sekolah karena faktor kenakalan dari siswa itu

sendiri.”65

Dari hasil wawancara tersebut peneliti dapat menggambarkan

bahwa seharusnya dari adanya program KJP yang telah berlangsung

sekitar 4 tahun ini dapat memberikan peningkatkan terhadap target

APK di DKI Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Namun dari

data lain yang peneliti dapatkan menunjukkan adanya penurunan APK

pendidikan dasar dan menengah hingga tahun 2015. Seperti yang tertera

pada tabel 5.11 dan 5.12 di bawah ini:66

Tabel 5.11

Angka Partisipasi Kasar (APK) Pada Jenjang SMP

No

Indikator Tahun 2015

Target Realisasi %

1 Rasio APK SMP/MTs 0,86 0,54 63%

Sumber : http://kemendikbud.go.id.

Tabel 5.12

Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) di Jakarta Selatan

No Indikator Satuan Tahun

2012-2013 2014-2015

1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/MI

Persen 115,41 105,23

2 Angka Partisipasi Kasar (APK)

SMP/MTs

Persen 119,86 114,47

3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

SMA/MA/SMK

Persen 105,38 96,73

Sumber: http://kemdikbud.go.id.

Tabel 5.12 menunjukan persentase Angka Partisipasi Kasar (APK)

wilayah Jakarta Selatan tahun 2012-2015. Akhir tahun 2012 merupakan

awal dimulainya program bantuan KJP di seluruh wilayah DKI Jakarta.

65

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah. 66

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/BukuRingkasanDataPendidikan/Final-

APK-APM-Gab-1213.pdf, diakses pada 4 Juni 2016.

Page 102: dhika alfianti.pdf

89

Data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diatas menunjukkan

pada kisaran tahun 2013-2015 terjadi penurunan persentase APK

pendidikan dasar hingga menengah di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini

memberikan kesimpulan bahwa dampak yang diharapkan dari adanya

program bantuan KJP ini terhadap pencapaian target APK belum

sepenuhnya terealisasikan.

e) Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program

Bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP)

Dengan sudah berjalannya program bantuan Kartu Jakarta Pintar

(KJP) ini dari akhir tahun 2012 sampai dengan sekarang, dapat

dikatakan dampak yang diharapkan dari adanya program ini sudah

cukup tercapai. Dampak yang telah tercapai dalam pelaksanaan

program ini dapat dilihat dari prestasi beberapa siswa yang bisa

dikatakan cukup meningkat setalah mendapat bantuan KJP, hal ini

karena secara tidak langsung ada beberapa orang tua yang ikut berperan

dalam keberlangsungan pelaksanaan pogran KJP ini.

Karena jika dilihat tidak semua siswa yang berasal dari keluarga

tidak mampu mempunyai motivasi untuk sekolah karena beberapa

faktor seperti keterbatasan ekonomi, keadaan lingkungan, sudah bekerja

dari kecil, dan lain-lain. Dengan adanya program bantuan KJP ini, maka

secara langsung para penerima bantuan tidak lagi kesulitan dalam hal

biaya pendidikannya. Bentuk partisipasi beberapa orang tua siswa yang

memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap anaknya

Page 103: dhika alfianti.pdf

90

ditunjukkan dengan memberikan motivasi kepada anak mereka, seperti

yang diungkapkan oleh Ibu Tarmini sebagai berikut :

“Iya Alhamdulillah sih mba, karena di rumah juga saya sering

ingetin anak saya nilai nya harus bagus karena sekarang apa-

apanya udah bisa kebeli karena ada KJP. Kayak tas, sepatu juga

bisa baru makanya harus rajin belajar biar rapotnya bagus. Paling

kaya gitu saya bilanginnya mba.”67

Faktor pendukung lainnya adalah karakterinsik para pelaksana

program KJP di SMP YPUI Jakarta Selatan. Berdasarkan yang tertuang

dalam pedoman program KJP yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa adanya jenis-jenis sanksi bagi

para siswa penerima KJP ataupun pelaksana program KJP itu sendiri

apabila terbukti adanya penggunaan dana KJP yang tidak

diperuntukkan dengan semestinya. Dengan adanya penjelasan tersebut

perlu dketahui seberapa tegas kemudian para pelaksana program dalam

melaksanakan program dalam melaksanakan program KJP di SMP

YPUI Jakarta Selatan, sebagaimana yang diungkapakan oleh Bapak

Purnomo sebagai berikut :

“Jika ada siswa yag terlibat tawuran sekolah. Maka ada

kemungkinan pemblokiran KJP siswa yang bersangkutan.

Begitupun jika pada prakteknya dana KJP dipergunakan untuk

menbeli kebutuhan pribadi.”68

Karena pihak sekolah yang berperan langsung dalam memonitor

siswa penerima KJP di sekolahnya masing-masing, begitupun di SMP

YPUI ini. Pihak sekolah lah yang sejatinya menjadi agen pelaksana

terdepan program KJP. Hasil wawancara peneliti dengan Bapak

Nasrullah yang mengatakan :

67

Wawancara pribadi dengan Ibu Tarmini. 68

Wawancara pribadi dengan Bapak Purnomo.

Page 104: dhika alfianti.pdf

91

“Kita juga ada kendali seperti setiap habis belanja nanti di setiap

akhir semesternya mereka harus kumpulin bon belanja yang pake

KJP itu, jadi kita bisa pantau dari situ. Kita juga ada sistem

pelaporan ke pusat kalau ternyata terbukti ada pelanggaran dari

penerima KJP.”69

Dalam suatu keberlangsungan program pasti tidak akan terhindar

dari yang namanya hambatan atau kendala. Begitu juga untuk

mengevaluasi pelaksanaan program bantuan KJP di SMP YPUI Jakarta

Selatan ini bukanlah suatu hal yang mudah, adapun beberapa hambatan

yang dialami baik untuk staff sekolah maupun para siswa dan orang tua

seperti sasaran program dari KJP ini yang merupakan program yang

dibuat untuk siswa tidak mampu, namun tidak jarang masih banyak

orang tua siswa yang melanggar ketentuan tersebut. Hal tersebut karena

pihak sekolah terkadang kesulitan untuk mengetahui standar „susah‟

ataupun kriteria yang spesifik untuk merumuskan siswa dengan kriteria

tidak mampu. Maka pada pelaksanaannya masih banyak oang tua siswa

dengan kriteria mampu ekonominya namun tetap saja mengajukan

bantuan KJP untuk anak mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Nasrullah sebagai berikut :

“Terkait dengan tepat sasaran, memang ada beberapa dari orang tua

siswa yang bisa dibilang nakal. Nakal dalam arti mereka ikut

mengajukan bantuan ini padahal masuk kategori yang belum layak

untuk menerima bantuan. Karena kan ada orang tua siswa yang

berpikiran selama ada yang gratis kenapa mesti bayar, gitu.”70

Hal tersebut akan menimbulkan rasa cemburu sosial terhadap siswa

lainnya, kemudian dikhawatirkan akan timbul siswa-siswa yang mampu

lainnya yang dengan sengaja memanfaatkan program KJP ini. Kendala

69

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah. 70

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah.

Page 105: dhika alfianti.pdf

92

lainnya juga timbul dari para siswa penerima KJP, sebagaimana yang

diungkapkan kembali oleh Bapak Nasrullah :

“Karena pada praktiknya selama ini siswa lebih ke membeli

perlengkapan kebutuhan pribadinya seperti tas, seragam, sepatu

dan lain-lain, bukan untuk penunjang pendidikan. Sehingga potensi

belajarnya pun tidak terlalu meningkat, karena itu tadi mereka lebih

mementingkan ke penampilan.”71

Dengan demikian penerapan kedisiplinan para siswa dan orang tua

merupakan suatu kendala dalam pelaksanaan program KJP ini.

Sehingga membuat prestasi belajar beberapa siswa menurun.

Disamping itu yang menjadi hambatan atau kendala dalam pelaksaan

program ini merupakan kelemahan bagi pelaksana program KJP di

SMP YPUI Jakarta Selatan ini agar para staff pengajar lainnya

memberikan penekanan kepada para siswa agar penggunaan bantuan

KJP ini diutamakan untuk hal-hal penunjang pendidikan. Begitupun

para orang tua seharusnya dapat memberikan penekanan kepada anak

mereka agar bantuan KJP ini dapat dimanfaatkan dengan baik, dengan

lebih mengutamakan keperluan pendidikan daripada kebutuhan

personal lainnya, agar tidak timbul ketergantungan serta gaya konsumtif

yang berlebihan dari para siswa penerima bantuan KJP ini.

Dari beberapa hambatan dan kendala .yang ada diatas sebaiknya

pihak Sekolah mengevaluasi setiap program kegiatan dari pelaksanaan

program bantuan KJP ini. sehingga nantinya dapat memperbaiki sistem

yang ada seperti sumber daya manusia (SDM), program, serta penerima

bantuan (siswa dan orang tua).

71

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah.

Page 106: dhika alfianti.pdf

93

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan

akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk

mengenyam pendidikan minimal sampai dengan pendidikan menengah. Sangat

diharapkan dengan adanya program bantuan KJP ini dapat meningkatkan motivasi

belajar para siswa serta mengurangi angka putus sekolah yang disebabkan karena

faktor biaya.

Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari adanya program Kartu

Jakarta Pintar (KJP) ini diantaranya adalah: (1) Seluruh warga DKI Jakarta

menamatkan pendidikan minimal sampai jenjang SMK/SMA, (2) Peningkatan

mutu pendidikan peserta didik di DKI Jakarta, dan (3) Peningkatan pencapaian

Angka Partisipasi kasar (APK) pendidikan dasar dan mnengah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

deskriptif dan metode penelitian kualitatif sebagai penunjang metode utama

(kuantitatif). Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran

mutu pendidikan penerima bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP

YPUI Jakarta Selatan dilihat dari dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dengan klasifikasi responden yang dilakukan peneliti terhadap 77 siswa, dari

jumlah populasi 327 siswa penerima KJP. Dengan didominasi siswa laki-laki

sebesar 55,9%, dan siswa perempuan sebesar 44,1%. Selain itu karakterinsik

responden berdasarkan tingkatan kelas, lebih banyak siswa kelas IX dengan

Page 107: dhika alfianti.pdf

94

persentase 35,2% atau 27 siswa. Dan untuk siswa kelas VII dan VIII masing-

masing sebanyak 32,4% atau 25 siswa

Untuk mengetahui gambaran mutu pendidikan penerima bantuan program

KJP di SMP YPUI Jakarta Selatan, penelitiannya terdiri dari tiga dimensi yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor mendapatkan hasil cukup baik dengan persentase

58,61 %. Untuk dimensi kognitif, peneliti melihat dari tingkat pengetahuan dan

pemahaman siswa penerima KJP setelah mendapat bantuan yaitu cukup baik,

begitu pula dalam aplikasi dan analisisinya dalam proses belajarnya di sekolah.

Kemudian untuk dimensi afektif, peneliti melihat dari sikap, nilai, minat dan

moral siswa penerima KJP yang cukup baik terhadap pelajaran, guru serta sesama

temannya di sekolah. Dan untuk dimensi psikomotor, peneliti melihat dari

kemampuan, keaktifan serta keteranpilan (skill) siswa penerima KJP yang cukup

baik di sekolah.

Terkait dengan manfaat atau dampak positif yang diharapkan dari adanya

program KJP, yang pertama terkait dengan kesempatan warga DKI Jakarta untuk

menamatkan pendidikan sampai jenjang pendidikan menengah. KJP ini dinilai

sudah cukup membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk

dapat mengenyam pendidikan. Hal ini karena program KJP memberikan bantuan

biaya personal pendidikan yang khsusunya untuk siswa tidak mampu agar tidak

lagi kesulitan biaya untuk bersekolah. Hal ini juga berhubungan dengan langkah

pemerintah dalam mencanagkan dan merealisasikan wajib belajar 12 tahun.

Kemuidan terkait dengan manfaat atau dampak positif yang diharapkan dari

program KJP yang berikutnya adalah peningkatan pencapaian target APK

pendidikan dasar dan menengah. Dimana APK ini juga merupakan indikator

Page 108: dhika alfianti.pdf

95

untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang

diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk

mengenyam pendidikan. Berdasarkan tabel 5.11 pada bab sebelumnya yang

menunjukkan adanya penurunan APK di wilayah Jakarta Selatan di tahun 2014-

2015. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa dampak yang diharapkan dari

adanya program bantuan KJP ini terhadap pencapaian target APK belum

sepenuhnya terealisasikan, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Dampak

ekonomi dan dampak psikologis juga timbul dari adanya program KJP ini.

Dampak ekonomi lebih mengarah kepada peningkatan kesejahteraan keluarga

para penerima bantuan KJP tersebut. Sedangkan dampak psikologis yang

dimaksud adalah adanya rasa minder yang timbul dari dalam diri beberapa siswa

penerima bantuan KJP.

Ada faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan KJP di SMP

YPUI Jakarta Selatan. Adapun faktor pendukung diantaranya adalah adanya

partisipasi orang tua siswa penerima KJP dalam memotivasi anak-anak mereka

agar prestasinya di sekolah dapat menunjukkan adanya peningkatan. Serta

karakteristik para pelaksana program di SMP YPUI yang berperan langsung

dalam memonitoring para siswa penerima bantuan KJP. Kemudian faktor

penghambatnya adalah rendahnya kedisiplinan penerima bantuan (baik siwa

maupun orang tua siswa) dalam pelaksanaan KJP.

B. Saran

Untuk perbaikan pelaksanaan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP

YPUI Jakarta Selatan dan dalam rangka keberlanjutan program ini, maka

Page 109: dhika alfianti.pdf

96

peneliti sangat perlu untuk memberikan saran terhadap pelaksanaan program

diantaramya sebagai berikut :

a. Bagi agen pelaksana program, dalam hal ini pihak sekolah termasuk

kepala sekolah serta staf pengajar agar dapat bersama-sama

memberikan motivasi yang lebih kepada seluruh siswanya, khususnya

dalam hal ini siswa penerima bantuan KJP. Dan juga dalam

menanamkan rasa tanggung jawab moral kepada para siswa agar dapat

memanfaatkan KJP ini sebagaimana dengan lebih mengutamakan

kebutuhan pendidikan terlebih dahulu dalam rangka meningkatkan hasil

belajar siswa itu sendiri.

b. Bagi para penerima bantuan (siswa dan orang tua siswa) hendaknya

harus lebih memahami dan mentaati ketentuan umum bahwa program

ini khusus diperuntukkan untuk siswa dari keluarga tidak mampu. Sikap

opportunis harus mampu dikendalikan agar program KJP dapat benar-

benar tepat sasaran. Serta menghilangkan rasa akan ketergantungan

terhadap program KJP ini. karena sejatinya KJP diperuntukan hanya

untuk pemenuhan akses pendidikan, bukan untuk kebutuhan pribadi.

Page 110: dhika alfianti.pdf

97

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi (Pengantar Pada pemikiran dan Pendekatan Praktis) edisi

revisi 2003 seri pemberdayaan masyarakat 03. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin. Evaluasi Program Pendidikan

Pedoman Teoritis Praktik Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, cet

ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Basuki, Ismet dan Hariyanto. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015.

Bugin, Burhan. Metedologi Penelitian Kuantitatif, cet ke-2. Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2005.

Emzir dan Chaniago, Sam Muchtar. Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era

Otonomi Daerah. Bogor : Ghalia Indonesia, 2010.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007.

Fuad Yusuf, Choirul. Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan. Jakarta: PT

Pena Citasatria, 2008.

Hoesada, Jan. Taksonomi Ilmu Manajemen. Yogyakarta: CV Andi Offset,

2013.

Page 111: dhika alfianti.pdf

98

Hartinah, Siti. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama,

2008.

Iskandar. Metedologi Penelitian dan Pendidikan Sosial. Jakarta: Refrensi,

2013.

Kadir, Abdul dkk. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012.

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, cet ke- 3.

Jakarta: PPM, 2005.

Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana,

2009.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pertumbuhan Penduduk dan

Kesejahteraan. Jakarta : LIPI Press, 2011.

Nandika, Dodi. Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan. Jakarta :

Pustaka LP3ES Indonesia, 2007.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

S. Arcaro, Jerome. Pendidikan Berbasis Mutu, cet ke-4. Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2007.

Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarat Press, 2005.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Luantitatif dan Kualitatif .

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Siregar, Sofyan. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003.

Page 112: dhika alfianti.pdf

99

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, cet ke-15. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, cet ke-19.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri. Bandung : Alfabeta, 2009.

Suprian. Metedologi Penelitian. Bandung: FPTKIKIP Bandung, 1990.

Umar, Jahja. Penilaian dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia.

Tangerang: UIN Jakarta PRESS, 2011.

Wahyono, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, cet 3. Jakarta:

Rineka Cipta, 1995.

Wirawan. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi: Contoh

Aplikasi Evaluasi Program pengembangan Sumber Daya Manusia,

PNPM Pedesaan, Kurikulum, Perpustakaan dan Buku Teks. Jakarta:

Rajawali Press, 2011.

Yudhawati, Ratna dan Dany Haryanto. Teori-Terori Dasar Psikologi

Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011.

2. Undang – Undang

Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang

Perlindungan Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Naisonal.

Page 113: dhika alfianti.pdf

100

3. Jurnal

Dini Amaliah, “Pengaruh Partisipasi Pendidikan Terhadap Persentase

Penduduk Miskin,” Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan 2, no. 3

(November 2015), h. 233-234.

Henricus Suparlan, “Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan

Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia,” Jurnal Filsafat vol 25, no.

1(April 2014).

Imam Gunawan dan Anggraini Retno Palupi, “Taksonomi Bloom-Revisi

Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran

dan Penilaian,” artikel di akses pada 15 April 2016 dari http://e-

journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JPE/article/viewFile/27/26

Jauharul Islam, Ana. “Evaluasi Dampak Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar

(Studi Tentang Program Desentralized Basic Education 2) di Kabupaten

Nganjuk,” Jurnal Administrasi Publik I, no. 6 (2013).

4. Website

al-Qur‟an online, “Sûrah an-Nisa (ayat 9)”, diakses pada 19 Januari 2016.

http://republika.co.id/wajib_belajar, diakses pada 13 Januari 2016.

http://kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/pergub, diakses pada 19 Januari 2016.

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-

luncurkan-kartu-jakarta-pintar, diakes pada 13 Januari 2016.

http://kjp.jakarta.go.id, diakses pada 12 Januari 2016.

http://jakarta.bps.go.id/, diakses pada 23 Maret 2016.

Page 114: dhika alfianti.pdf

101

5. Modul

Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu

Jakarta Pintar.

6. Skripsi

Ranny Yulia, “Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi Keluarga

Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

7. Wawancara

Wawancara pribadi dengan Bapak Purnomo. Kepala Sekolah SMP YPUI.

Wawancara pribadi dengan Bapak Nasrullah. Guru/Staff Tata Usaha SMP

YPUI.

Wawancara pribadi dengan Ibu Tarmini. Orang tua siswa penerima KJP di

SMP YPUI.

Wawancara pribadi dengan Ibu Sumiyati. Orang tua siswa penerima KJP di

SMP YPUI.

Wawancara pribadi dengan Alif. Siswa penerima KJP kelas IX (sembilan) .

Wawancara pribadi dengan Lidya. Siswi penerima KJP kelas VIII (delapan).

Wawancara pribadi dengan Dinda. Siswi penerima KJP kelas VIII (delapan).

8. Observasi

Observasi pada tanggal 25 Januari 2016 di SMP YPUI.

Observasi pada tanggal 16 Maret 2016 di ruang Tata Usaha SMP YPUI.

Page 115: dhika alfianti.pdf

102

Observasi pada tanggal 16 Mei 2016 di ruang guru dan ruang kelas SMP

YPUI.

Page 116: dhika alfianti.pdf

103

LAMPIRAN

Page 117: dhika alfianti.pdf

LAMPIRAN

Page 118: dhika alfianti.pdf

ANGKET UNTUK SISWA

Nama :

Kelas :

Jenis kelamin : L / P (lingkari)

Pekerjaan Orangtua : PNS, karyawan swasta, buruh, wirausaha, pensiunan

(lingkari)

Besar uang saku : lebih dr Rp. 10.000,- / kurang dr Rp. 10.000 (lingkari)

Pergi ke sekolah menggunakan: kendaraan umum/motor/ berjalan kaki

(lingkari)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket di

bawah ini.

2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai

dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain!

3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam

daftar angket tersebut telah anda isi semuanya.

4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan

bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian

ini.

5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, CS: Cukup Setuju, TS: Tidak Setuju, STS:

Sangat Tidak Setuju.

No Pernyataan Dimensi Kognitif SS S CS TS STS

1 Saya mampu mengerjakan soal-soal

Matematika dengan benar.

2 Saya dapat menjelaskan gagasan pokok dari

suatu wacana dengan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

3 Saya dapat mendeskripsikan materi yang telah

disampaikan guru, dengan kata-kata saya

sendiri.

4 Saya kesulitan untuk menyelesaikan soal latihan

Matematika yang diberikan guru.

5 Saya membiasakan diri untuk selalu mencatat

setiap materi pelajaran yang disampaikan guru.

6 Saya kesulitan untuk dapat menyimpulkan

kembali materi yang sudah disampaikan oleh

guru.

7 Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada

guru jika ada materi pelajaran yang belum jelas.

8 Saya kesulitan untuk menganalisis soal Fisika

Page 119: dhika alfianti.pdf

menggunakan rumus.

9 Saya mampu menentukan nasihat yang

terkandung dari suatu cerita dalam pelajaran

Bahasa Indonesia.

No Pernyataan Dimensi Afektif SS S CS TS STS

10 Saya sering terlambat datang ke sekolah.

11 Saya berusaha mengerjakan PR di rumah

dengan sungguh-sungguh.

12 Saya merupakan anak yang rajin belajar.

13 Menurut saya, belajar itu jika akan ada ulangan

saja

14 Saya yakin, jika saya bersungguh-sungguh hasil

belajar saya akan memuaskan.

15 Menurut saya, pelajaran Bahasa Indonesia

sangat membosankan.

16 Saya menyimak dengan baik di saat guru

sedang menerangkan pelajaran.

17 Saya selalu menghargai peran guru ketika

pelajaran berlangsung.

18 Prestasi saya masih sulit untuk ditingkatkan,

meskipun sudah rajin belajar.

19 Saya kurang konsentrasi jika guru sedang

menerangkan pelajaran.

20 Sebagai siswa, saya wajib mematuhi peraturan

sekolah

21 Saya menghargai pendapat teman saya ketika

sedang diskusi kelompok.

22 Saya mengikuti setiap pelajaran dengan penuh

konsentrasi.

23 Kesulitan orang lain merupakan tanggung

jawabnya sendiri.

24 Dalam diskusi kelompok, saya kurang

sependapat dengan teman saya.

No Pernyataan Dimensi Psikomotor SS S CS TS STS

25 Saya selalu mengikuti kegiatan pramuka di

Sekolah.

26 Saya kesulitan dalam mengikuti praktik Fisika.

27 Saya terampil dalam mengaplikasikan

komputer.

28 Saya jarang mengikuti kegiatan olah raga di

Sekolah.

29 Saya mampu membuat karya seni yang baik.

30 Saya malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

di Sekolah.

31 Saya senang menulis dengan menggunakan

ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Page 120: dhika alfianti.pdf

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 5 5 4 4 4 3 4 5 2 4 3 2 4 4 2 4 2 2

2 5 5 2 3 4 2 4 3 2 5 3 2 4 4 2 4 2 2

3 4 4 2 5 5 2 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 1

4 3 3 4 5 5 4 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 1

5 5 4 3 4 3 2 5 3 2 5 3 1 2 5 3 3 3 4

6 4 4 3 4 4 3 4 5 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2

7 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 1

8 5 4 5 4 4 5 5 5 1 4 4 5 4 4 5 5 5 1

9 5 4 4 4 3 4 5 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 2

10 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2

11 3 4 2 3 4 2 4 5 2 5 5 2 5 5 4 4 5 2

12 3 4 2 4 5 4 2 5 1 3 3 3 5 3 5 3 4 1

13 4 4 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 3

14 4 3 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4

15 4 4 4 4 4 5 3 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 3

16 3 3 4 4 4 4 3 5 1 4 4 4 3 5 4 5 4 2

17 3 4 2 4 3 4 4 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 3

18 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 5 5 4 4 2

19 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3 3 3

20 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4

21 3 4 3 5 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3

22 4 3 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2

23 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 5 4 4 5 3 3 3 2

24 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 5 4 4 5 3 3 3 2

25 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2

26 3 4 2 2 2 5 3 5 2 4 5 3 4 4 3 3 5 2

27 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4

28 3 4 2 3 3 5 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3 5 2

29 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4

30 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 5 4 4 5 3 3 3 2

0.04571846 0.1534838 0.433852 0.546769 0.469236 0.555898 0.0564149 0.604314 0.05453854 0.282836671 0.323094 0.58902 0.35423 -0.0732386 0.877882 0.6289546 0.627923 0.04622543

tidak valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid

No Responden

Uji Validitas 30 RespondenNomor Butir Pernyataan

Page 121: dhika alfianti.pdf

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

4 4 2 3 4 3 3 5 3 3 2 4 4 5 2 4 4 2 2 4 130

4 4 2 3 4 3 3 5 3 3 2 4 5 5 2 4 4 2 2 4 126

5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 4 2 5 4 2 4 5 5 5 5 159

5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 162

3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 5 3 3 2 3 4 3 3 118

5 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 134

5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 156

4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 4 4 4 160

5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 157

5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 161

5 4 5 4 1 4 5 4 5 3 3 5 3 4 3 5 1 4 5 5 144

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 154

5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 162

5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 4 158

5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 160

5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 152

5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 156

5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 153

5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 154

5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 161

4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 150

5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 146

5 5 3 4 3 4 5 4 3 3 2 3 3 5 3 3 5 3 3 2 129

5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3 3 135

5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 134

5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 142

5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 5 5 158

5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 5 144

5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 159

5 5 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3 4 134

0.4909532 0.66943 0.76723 0.71053 0.640385 0.574892 0.717555 0.325416 0.68107 0.39231 0.845544026 0.16319643 -0.03571724 -0.1580412 0.55224 0.416122 0.34662 0.546525 0.651814 0.46494

valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid

Total

Uji Validitas 30 RespondenNomor Butir Pernyataan

Page 122: dhika alfianti.pdf

Hasil Uji Reability

Scale: ALL VARIABLES

Hasil koefisien reabilitas yang tertera pada tabel dapat dikatakan bahwa

instrumen yang digunakan handal, karena Cronbach’s Alpha > 0,07 dapat diterima,

dan Cronbach’s Alpha >0,08 adalah baik. Artinya data instrumen dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur objek yang

sudah ditetapkan karena instrumen tersebut dapat diterima dan tergolong baik.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

,881 ,882 38

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Page 123: dhika alfianti.pdf

Tabel Skor Jawaban Responden Penelitian "Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Program KJP Di SMP SMP YPUI Jakarta Selatan"

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 total %

1 2 1 4 5 3 3 3 3 3 2 4 5 3 3 5 4 5 3 3 2 3 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 110 0.012043

2 1 1 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 5 101 0.011058

3 1 1 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 2 4 3 100 0.010948

4 1 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 113 0.012371

5 1 1 3 2 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 3 5 4 4 5 110 0.012043

6 1 1 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 133 0.014561

7 2 1 3 2 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 3 5 4 5 5 108 0.011824

8 1 1 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 3 4 1 1 2 4 5 5 4 4 106 0.011605

9 1 1 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 3 5 4 3 3 5 3 5 5 120 0.013138

10 1 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 120 0.013138

11 1 1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 5 5 4 3 4 4 4 5 5 3 2 3 3 3 4 5 3 4 5 117 0.012809

12 1 1 3 4 3 2 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 4 3 2 3 4 3 1 5 5 3 5 119 0.013028

13 1 1 3 3 3 3 5 3 4 3 2 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 2 3 5 117 0.012809

14 1 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 5 4 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 114 0.012481

15 1 1 3 3 4 3 4 3 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 5 5 5 3 4 120 0.013138

16 1 1 3 3 4 3 3 2 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 2 1 5 3 5 4 114 0.012481

17 2 1 3 3 4 2 5 2 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 1 4 117 0.012809

18 2 1 3 4 3 4 4 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 107 0.011714

19 2 1 3 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 4 3 3 5 4 3 3 2 5 3 4 3 3 3 4 114 0.012481

20 2 1 4 5 5 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 5 5 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 127 0.013904

21 1 1 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 5 2 3 5 3 4 4 108 0.011824

22 2 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 0.013138

23 1 1 1 4 3 2 5 3 2 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 1 2 5 5 3 3 3 5 4 2 5 5 4 4 109 0.011933

24 1 1 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 145 0.015875

25 1 1 5 5 5 3 5 4 3 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5 4 5 4 3 5 4 5 1 3 4 5 129 0.014123

26 1 2 3 3 3 4 5 3 3 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 125 0.013685

27 1 2 3 4 5 3 5 3 3 4 5 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 124 0.013576

28 2 2 4 3 4 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 4 5 5 4 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 1 3 5 3 115 0.01259

29 2 2 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 5 110 0.012043

30 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 112 0.012262

31 1 2 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 5 4 4 3 3 3 5 5 3 5 5 124 0.013576

32 1 2 3 4 3 3 3 4 4 2 5 3 3 3 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 5 3 4 3 5 3 4 4 113 0.012371

33 1 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 5 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 107 0.011714

34 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 126 0.013795

35 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 153 0.016751

36 1 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 5 5 3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 105 0.011496

37 1 2 3 3 3 2 5 2 5 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 2 5 5 4 1 2 5 2 5 5 3 5 5 119 0.013028

38 1 2 3 4 4 3 3 2 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 1 4 5 3 3 5 5 5 5 126 0.013795

39 2 2 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 2 3 5 3 4 5 3 5 5 124 0.013576

40 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 2 3 5 3 3 5 3 5 3 120 0.013138

41 2 2 3 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 133 0.014561

42 2 2 3 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3 5 5 3 5 3 5 3 127 0.013904

43 1 2 3 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 118 0.012919

44 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 126 0.013795

45 1 2 3 5 5 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 3 3 4 1 4 3 4 5 4 5 126 0.013795

46 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 125 0.013685

47 2 2 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 136 0.014889

48 1 2 4 4 3 3 4 3 4 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 116 0.0127

49 2 2 5 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 1 3 4 3 5 4 4 4 3 130 0.014233

50 1 2 3 3 3 3 5 3 5 2 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 2 5 5 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 126 0.013795

51 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 109 0.011933

52 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 110 0.012043

53 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 105 0.011496

54 2 3 3 4 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 2 4 4 4 113 0.012371

55 2 3 3 4 3 2 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 5 5 126 0.013795

56 2 3 3 4 3 2 5 4 3 2 5 5 3 3 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 2 4 5 2 4 5 118 0.012919

57 2 3 3 4 3 4 5 4 3 3 5 5 3 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 126 0.013795

58 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 4 5 113 0.012371

59 2 3 3 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 116 0.0127

60 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 120 0.013138

61 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 2 5 3 3 4 4 4 5 119 0.013028

62 2 3 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 2 5 4 5 3 3 4 3 5 4 3 4 4 120 0.013138

63 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 5 5 1 3 5 5 5 3 1 4 3 1 5 3 4 3 106 0.011605

64 1 3 3 5 4 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 120 0.013138

65 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 114 0.012481

66 1 3 4 5 3 4 4 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 120 0.013138

67 1 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 5 5 4 5 1 2 5 5 3 4 4 3 5 4 5 3 3 3 117 0.012809

68 1 3 4 4 3 4 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 133 0.014561

69 1 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 5 116 0.0127

70 1 3 3 4 4 3 5 3 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 123 0.013466

71 1 3 4 4 3 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 3 3 1 3 5 5 4 4 5 123 0.013466

72 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 5 5 3 3 3 5 3 5 5 4 4 5 119 0.013028

73 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 3 4 5 116 0.0127

74 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 5 3 4 5 3 5 3 121 0.013247

75 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 5 5 4 4 3 3 5 5 4 1 3 4 3 3 5 3 4 4 109 0.011933

76 2 3 3 4 3 5 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 5 5 4 1 2 4 2 3 4 4 4 5 107 0.011714

77 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 131 0.014342

9134 100%Jumlah

No Responden

Nomor Butir

Jenis Kelamin Tingkatan Kelas

Page 124: dhika alfianti.pdf

43 1 2 3 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 118 0.012919

44 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 126 0.013795

45 1 2 3 5 5 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 3 3 4 1 4 3 4 5 4 5 126 0.013795

46 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 125 0.013685

47 2 2 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 136 0.014889

48 1 2 4 4 3 3 4 3 4 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 116 0.0127

49 2 2 5 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 1 3 4 3 5 4 4 4 3 130 0.014233

50 1 2 3 3 3 3 5 3 5 2 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 2 5 5 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 126 0.013795

51 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 109 0.011933

52 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 110 0.012043

53 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 105 0.011496

54 2 3 3 4 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 2 4 4 4 113 0.012371

55 2 3 3 4 3 2 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 5 5 126 0.013795

56 2 3 3 4 3 2 5 4 3 2 5 5 3 3 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 2 4 5 2 4 5 118 0.012919

57 2 3 3 4 3 4 5 4 3 3 5 5 3 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 126 0.013795

58 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 4 5 113 0.012371

59 2 3 3 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 116 0.0127

60 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 120 0.013138

61 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 2 5 3 3 4 4 4 5 119 0.013028

62 2 3 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 2 5 4 5 3 3 4 3 5 4 3 4 4 120 0.013138

63 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 5 5 1 3 5 5 5 3 1 4 3 1 5 3 4 3 106 0.011605

64 1 3 3 5 4 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 120 0.013138

65 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 114 0.012481

66 1 3 4 5 3 4 4 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 120 0.013138

67 1 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 5 5 4 5 1 2 5 5 3 4 4 3 5 4 5 3 3 3 117 0.012809

68 1 3 4 4 3 4 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 133 0.014561

69 1 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 5 116 0.0127

70 1 3 3 4 4 3 5 3 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 123 0.013466

71 1 3 4 4 3 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 3 3 1 3 5 5 4 4 5 123 0.013466

72 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 5 5 3 3 3 5 3 5 5 4 4 5 119 0.013028

73 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 3 4 5 116 0.0127

74 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 5 3 4 5 3 5 3 121 0.013247

75 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 5 5 4 4 3 3 5 5 4 1 3 4 3 3 5 3 4 4 109 0.011933

76 2 3 3 4 3 5 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 5 5 4 1 2 4 2 3 4 4 4 5 107 0.011714

77 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 131 0.014342

9134 100%Jumlah

Page 125: dhika alfianti.pdf

Validitas 77 Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 total

1 4 5 3 3 3 3 3 2 4 5 3 3 5 4 5 3 3 2 3 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 110

2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 5 101

3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 2 4 3 100

4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 113

5 3 2 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 3 5 4 4 5 110

6 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 133

7 3 2 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 3 3 5 4 5 5 108

8 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 3 4 1 1 2 4 5 5 4 4 106

9 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 3 5 4 3 3 5 3 5 5 120

10 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 120

11 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 5 5 4 3 4 4 4 5 5 3 2 3 3 3 4 5 3 4 5 117

12 3 4 3 2 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 4 3 2 3 4 3 1 5 5 3 5 119

13 3 3 3 3 5 3 4 3 2 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 2 3 5 117

14 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 5 4 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 114

15 3 3 4 3 4 3 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 5 5 5 3 4 120

16 3 3 4 3 3 2 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 2 1 5 3 5 4 114

17 3 3 4 2 5 2 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 1 4 117

18 3 4 3 4 4 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 107

19 3 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 4 3 3 5 4 3 3 2 5 3 4 3 3 3 4 114

20 4 5 5 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 5 5 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 127

21 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 5 2 3 5 3 4 4 108

22 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120

23 1 4 3 2 5 3 2 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 1 2 5 5 3 3 3 5 4 2 5 5 4 4 109

24 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 145

25 5 5 5 3 5 4 3 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5 4 5 4 3 5 4 5 1 3 4 5 129

26 3 3 3 4 5 3 3 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 125

27 3 4 5 3 5 3 3 4 5 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 124

28 4 3 4 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 4 5 5 4 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 1 3 5 3 115

29 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 5 110

30 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 112

31 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 5 4 4 3 3 3 5 5 3 5 5 124

32 3 4 3 3 3 4 4 2 5 3 3 3 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 5 3 4 3 5 3 4 4 113

33 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 5 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 107

34 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 126

35 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 153

36 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 5 5 3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 105

37 3 3 3 2 5 2 5 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 2 5 5 4 1 2 5 2 5 5 3 5 5 119

38 3 4 4 3 3 2 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 1 4 5 3 3 5 5 5 5 126

39 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 2 3 5 3 4 5 3 5 5 124

40 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 2 3 5 3 3 5 3 5 3 120

41 3 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 133

42 3 3 3 3 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3 5 5 3 5 3 5 3 127

43 3 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 118

44 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 126

45 3 5 5 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 3 3 4 1 4 3 4 5 4 5 126

46 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 125

47 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 136

48 4 4 3 3 4 3 4 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 116

49 5 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 1 3 4 3 5 4 4 4 3 130

50 3 3 3 3 5 3 5 2 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 2 5 5 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 126

51 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 109

52 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 110

53 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 105

54 3 4 4 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 2 4 4 4 113

55 3 4 3 2 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 5 5 126

Res

Nomor Butir

Page 126: dhika alfianti.pdf

56 3 4 3 2 5 4 3 2 5 5 3 3 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 4 4 4 2 4 5 2 4 5 118

57 3 4 3 4 5 4 3 3 5 5 3 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 126

58 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 4 5 113

59 3 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 116

60 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 5 5 120

61 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 2 5 3 3 4 4 4 5 119

62 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 2 5 4 5 3 3 4 3 5 4 3 4 4 120

63 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 5 5 1 3 5 5 5 3 1 4 3 1 5 3 4 3 106

64 3 5 4 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 120

65 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 114

66 4 5 3 4 4 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 120

67 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 5 5 4 5 1 2 5 5 3 4 4 3 5 4 5 3 3 3 117

68 4 4 3 4 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 133

69 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 5 116

70 3 4 4 3 5 3 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 123

71 4 4 3 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 3 3 1 3 5 5 4 4 5 123

72 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 5 5 3 3 3 5 3 5 5 4 4 5 119

73 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 3 4 5 116

74 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 5 3 4 5 3 5 3 122

75 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 5 5 4 4 3 3 5 5 4 1 3 4 3 3 5 3 4 4 109

76 3 4 3 5 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 5 5 4 1 2 4 2 3 4 4 4 5 107

77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 131

0.447654 0.30819 0.4747 0.414909 0.4059 0.31665 0.35344 0.3082 0.31696 0.4171 0.4148 0.5905 0.42686 0.51847 0.36228 0.54578 0.48889 0.42382 0.33507 0.3633 0.31868 0.587 0.319 0.3284 0.32933 0.4822 0.49205 0.18327 0.361952 0.358264 0.325419

valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid

Page 127: dhika alfianti.pdf

PEDOMAN OBSERVASI

Mengamati segala sesuatu yang peneliti lihat dalam proses pengumpulan data

penelitian :

1. Mengenal lingkungan di sekitar SMP YPUI Jakarta Selatan.

2. Mengamati ruang kelas, termasuk pula ruang kepala sekolah, ruang guru

dan ruang tata usaha.

3. Melihat proses Kegiatan belajar dan Mengajar (KBM).

4. Melihat sarana dan prasarana yang ada di SMP YPUI Jakarta Selatan.

Page 128: dhika alfianti.pdf

HASIL OBSERVASI

Fokus observasi : Mengenal lingkungan SMP YPUI Jaksel

Hari/tanggal observasi : Senin, 25 Januari 2016

Tempat observasi : SMP YPUI Jaksel

Orang yang terlibat : Kepala Sekolah SMP YPUI Jaksel

Waktu Deskripsi Makna

08.30-10.00 WIB Peneliti datang ke SMP YPUI Jakarta

Selatan untuk menyerahkan surat izin

penelitian, dan diterima oleh Bapak

Purnomo selaku Kepala Sekolah di SMP

YPUI. Peneliti mengamati ruang kerja

Bapak Purnomo, yang berada tepat di

sebelah kanan gerbang masuk sekolah. Di

dalamnya ada meja, kursi, rak-rak buku

serta piala dan penghargaan-penghargaan

yang tersusun rapi di sebuah lemari.

Peneliti juga mengamati lingkungan

gedung sekolah ini yang memiliki 2 lantai,

tetapi peneliti belum melihat kesetiap

sudutnya. Peneliti juga melihat adanya

lahan parkir motor untuk guru dan

karyawan yang berada tepat di depan

gerbang sekolah.

Tahap awal peneliti

dalam melakukan kontak

dengan pihak sekolah.

Dimana pada waktu itu

peneliti bertemu dengan

Bapak Purnomo, selaku

kepala sekolah di SMP

YPUI dan juga dalam

observasi awal mengenai

lingkungan di lokasi

penelitian.

Page 129: dhika alfianti.pdf

HASIL OBSERVASI

Fokus observasi : Mengamati ruang T.U

Hari/tanggal observasi : Kamis, 16 Maret 2016

Tempat observasi : ruang T.U SMP YPUI Jaksel

Orang yang terlibat : Staff T.U

Waktu Deskripsi Makna

10.00-11.30 WIB Peneliti masuk kedalam ruang tata usaha

yang berada di pojok sebelah kiri dari

gerbang masuk sekolah. Peneliti juga

bertemu dengan salah satu staf tata usaha

yang mengurus keberlangsungan program

KJP di sekolah ini, yaitu Bapak Nasrullah.

Peneliti mengamati sekeliling ruangan tata

usaha yang juga terdapat meja-meja serta

kursi. Terdapat beberapa buah filling

cabinet (lemari arsip) dan juga beberapa

unit komputer. Keadaan di ruang tata

usaha sedikit berbeda dengan ruang kepala

sekolah, di ruang tata usaha peneliti

merasakan lebih cenderung sempit dan

penuh dengan barang-barang lainnya.

Sehingga keadaan di ruang tata usaha

menjadi lebih panas.

Dalam observasi kali ini,

peneliti juga melakukan

kontak awal dengan salah

satu sataf tata usaha

sekaligus guru di SMP

YPUI ini yang mengurus

pelaksanaan program

KJP di sekolah ini. Hal

ini peneliti lakukan untuk

mendapatkan informasi

awal mengenai pelaksaan

KJP itu sendiri.

Page 130: dhika alfianti.pdf

HASIL OBSERVASI

Fokus observasi : Melihat sikap siswa dalam proses KBM

Hari/tanggal observasi : Senin, 16 Mei 2015

Tempat observasi : Ruang guru dan ruang kelas VIII D dan VIII F

Orang yang terlibat : Guru dan Siswa

Waktu Deskripsi Makna

09.00-12.00 WIB Peneliti masuk ke ruang guru untuk

meminta izin masuk ke kelas VIII untuk

penyebaran angket/kuesioner. Peneliti

bertemu dengan Bu Ning, selaku guru

yang piket di hari ini. Beliau mengizinkan

peneliti masuk ke kelas VIII D, seusai

pelajaran Bahasa Inggris. Ruang kelasnya

berada di lantai 2 tepat di sebelah kanan

tangga.

Kemudian peneliti melihat sikap siswa

selama pelajaran Bahasa Inggris

berlangsung cukup kondusif dan

memperhatikan guru. Begitu pula sikap

yang ditunjukkan kepada peneliti, ketika

peneliti meminta siswa untuk mengisi

lembar kuesioner, khususnya untuk siswa

yang mendapat bantuan program KJP.

Dalam melakukan

pengumpulan data

melalui penyebaran

kuesioner kepada kelas

VIII ini, sebelumnya

peneliti sempat

mengamati kegiatan

belajar mengajar pada

mata pelajaran bahasa

inggris. Peneliti melihat

bahwa para siswa cukup

kondusif dalam

mengikuti pelajaran

bahasa inggris tersebut.

Page 131: dhika alfianti.pdf

HASIL OBSERVASI

Fokus observasi : Mengamati sekeliling ruangan kelas

Hari/tanggal observasi : Rabu, 18 Mei 2015

Tempat observasi : Ruang kelas IX A

Orang yang terlibat : Siswa

Waktu Deskripsi Makna

08.30-09.15 WIB Pagi ini peneliti melihat siswa kelas IX

banyak yang baru berdatangan. Ada yang

langsung menuju kelas, berbincang di

kantin dan duduk-duduk di lapangan.

Peneliti mendapatkan izin untuk masuk ke

kelas IX A, yang letak kelasnya berdekatan

dengan kantin sekolah. Ruangan kelasnya

sangat rapi dan juga bersih, siswa nya pun

duduk dengan rapi di bangkunya masing-

masing sambil menunggu teman-temannya

yang belum datang. Kemudian peneliti

meminta siswa yang mendapat bantuan

program KJP untuk dapat mengisi

angket/kuesioner yang telah peneliti buat.

Keadaan kelas pun sangat kondusif ketika

masing-masing sedang mengisi angket

yang telah peneliti buat.

Pengumpulan data

melalui kuesioner kepada

kelas IX peneliti lakukan

di dalam ruangan kelas

IX A, yang dalam

pengamatan peneliti

ruangan kelasnya dalam

keadaan bersih dan rapi,

dan juga para siswanya

yang sopan dan santun.

Page 132: dhika alfianti.pdf

HASIL OBSERVASI

Fokus observasi : Melihat sarana dan prasarana di SMP YPUI Jaksel

Hari/tanggal observasi : Senin, 16 Mei 2016

Tempat observasi : SMP YPUI Jaksel

Orang yang terlibat :

Waktu Deskripsi Makna

11.00 WIB Peneliti mengamati ruangan-ruangan yang

ada di lantai 1 dan lantai 2 SMP YPUI

Jaksel

Lantai 1 terdapat ruangan :

1. Ruang Kepala Sekolah

2. Ruang guru

3. Ruang Tata Usaha

4. Ruang BP

5. Lab Komputer

6. 6 ruang kelas

7. Mushola

8. Kantin sekolah

9. Toilet siswa dan toilet guru

Lantai 2 terdapat :

1. Ruang perpustakaan

2. Lab IPA

3. 9 ruangan kelas

Page 133: dhika alfianti.pdf

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara untuk kepala sekolah SMP YPUI :

1. Berapa jumlah siswa di SMP YPUI ini yang mendapat bantuan KJP?

2. Pada tahun berapa pelaksanaan KJP mulai berlangsung di SMP YPUI dan

bagaimana pelaksanaannya sampai saat ini?

3. Untuk apa biasanya dana KJP dimanfaatkan oleh penerima bantuan?

4. Apa kebijakann yang dilakukan oleh sekolah jika ternyata ada pelanggaran

yang dilakukan oleh penerima bantuan KJP di SMP YPUI ini?

Pedoman wawancara untuk staf pengajar/ tata usaha :

1. Bagaimana menurut bapak tentang adanya program bantuan KJP ini?

2. Apakah menurut bapak, program KJP ini berpengaruh baik atau malah

sebaliknya untuk siswa dan keluarga?

3. Bagaimana respon siswa yang mendapat bantuan program KJP?

4. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program bantuan KJP ini?

5. Menurut bapak, apakah selama ini program KJP tersebut sudah tepat sasaran,

khususnya oleh siswa DKI Jakarta dengan kategori kurang mampu? Dan

membantu siswa untuk dapat menamatkan pendidikannya?

6. apakah program KJP ini sudah dapat membantu anak-anak dari keluarga

kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan pendidikannya?

7. Apakah bapak melihat adanya perubahan dalam motivasi belajar siswa

sesudah mendapatkan program bantuan KJP? Dan bagaimana prestasinya saat

ini?

8. Apa yang bapak harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP ini?

Pedoman wawancara untuk orang tua siswa :

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang program KJP?

2. Apa saja manfaat yang sudah diraskaan dari adanya program bantuan KJP

ini?

3. Menurut bapak/ibu, apakah selama ini program KJP tersebut sudah tepat

sasaran, khususnya oleh siswa DKI Jakarta dengan kategori kurang mampu?

4. Apa dampak yang dirasakan oleh anak bapak/ibu setelah mendapat bantuan

KJP?

Page 134: dhika alfianti.pdf

5. Apakah bapak/ibu melihat adanya perubahan dalam motivasi belajar anak

sesudah mendapatkan program bantuan KJP?

6. Jika ada perubahan dalam motivasi belajarnya, lalu bagaimana prestasi

belajar anak untuk saat ini?

7. Menurut bapak/ibu seberapa penting pendidikan itu?

8. Lalu, apakah program KJP ini sudah dapat membantu anak-anak dari

keluarga kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan

pendidikannya?

9. Apa yang bapak/ibu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP ini?

10. Untuk apa dana KJP ini biasa di manfaatkan?

Pedoman wawancara untuk siswa :

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima bantuan KJP ini?

2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program bantuan KJP ini?

3. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa penerima bantuan KJP?

4. Apakah dengan adanya program bantuan KJP ini, kamu menjadi lebih rajin

untuk belajar? Berikan alasannya.

5. Bagaimana prestasi belajar kamu untuk saat ini?

6. Bagaimana absensi kehadiran kamu di sekolah?

7. Setelah mendapatkan KJP, di sekolah kamu menjadi lebih percaya diri atau

sebaliknya (minder)?

8. Apakah siswa mematuhi tata tertib/kebijakan dari prog kjp tsb?

9. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?

10. Lalu, apakah menurut kamu, program bantuan KJP ini sangat membantu para

siswa dari keluarga kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan

pendidikannya?

11. Apa yang kamu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP ini?

Page 135: dhika alfianti.pdf

Hasil Wawancara untuk Kepala Sekolah

Nama : Bapak Purnomo

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat wawancara : Ruang Kepala Sekolah SMP YPUI Jakarta SElatan

Waktu wawancara : Selasa, 12 Januari 2016

5. Berapa jumlah siswa di SMP YPUI ini yang mendapat bantuan KJP?

Jawab : Kurang lebih 50% dari jumlah 638 siswa pada tahun ajaran ini.

6. Pada tahun berapa pelaksanaan KJP mulai berlangsung di SMP YPUI

dan bagaimana pelaksanaannya sampai saat ini?

Jawab : Sekitar tahun 2013. Dan untuk pelaksanannya samapai saat ini

masih berjalan baik, karena sekolah pun selalu mengadakan monitoring.

Menurut saya sudah membantu. Dengan harapan bahwa siswa kesulitan biaya

untuk sekolah sudah tidak ada lagi. Karena banyak sebelumnya siswa yang

sering bolos alasannya karena tidak ada ongkos untuk ke sekolah atau minder

karena belum bayaran SPP. Adanya KJP untuk sekarang ini kan juga bisa

untuk pembayaran SPP khusus untuk sekolah swasta. Jadi diharapan kasus-

kasus seperti itu tidak ada lagi nantinya.

7. Untuk apa biasanya dana KJP dimanfaatkan oleh penerima bantuan?

Jawab : Program KJP ini merupakan program pemberian bantuan biaya

personal pendidikan makadari itu pada prinsipnya dana KJP tersebut dapat

dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan siswa yang berhubungan dengan

pendidikannya. Khususnya untuk siswa yang berasal dari kelurga tidak

mampu. Selain untuk kebutuhan personal siswa seperti buku, alat tulis,

seragam dan lain-lain, dapat juga untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa.

8. Apa kebijakann yang dilakukan oleh sekolah jika ternyata ada

pelanggaran yang dilakukan oleh penerima bantuan KJP di SMP YPUI

ini?

Jawab : Akan dicopot KJP siswa yang bersangkutan. Misalnya jika ada

siswa yag terlibat tawuran sekolah. Maka ada kemungkinan pemblokiran KJP

siswa tersebut. Begitupun jika pada prakteknya dana KJP dipergunakan untuk

menbeli kebutuhan pribadi. Akan dilakukan hal yang sama.

Hasil Wawancara untuk Pihak Guru SMP YPUI Jakarta Selatan

Nama : Bapak Nasrullah

Jabatan : Guru/Staff Tata Usaha

Tempat wawancara : Ruang Tata Usaha SMP YPUI Jakarta Selatan

Waktu wawancara : Senin, 30 Mei 2016

9. Bagaimana menurut bapak tentang adanya program bantuan KJP ini?

Page 136: dhika alfianti.pdf

Jawab : Ya cukup membantu untuk kelanjutan siswa mempermudah

dalam biaya maupun untuk kebutuhan sekolah siswa. Karena di KJP itu

bukan hanya untuk alat sekolah tetapi juga gizi terus baju seragam, sekarang

apalagi spp juga bisa dari KJP ini.

10. Apakah menurut bapak, program KJP ini berpengaruh baik atau malah

sebaliknya untuk siswa dan keluarga?

Jawab : Kalau dampak baik iya, tetapi kalau dampak buruknya sepertinya

enggak juga ya karena dari kita juga ada kendali seperti setiap habis belanja

nanti di setiap akhir semesternya mereka harus kumpulin bon belanja yang

pake KJP itu, jadi kita bisa pantau dari situ. Kita juga ada sistem pelaaporan

ke pusat kalau ternyata terbukti ada pelanggaran dari penerima KJP.

Sebenarnya positifnya si banyak, karena malah orang tua siswa justru takut,

takut dalam arti dalam mempergunakan dana KJP tersebut takut salah. Jadi

justru orang tua siswa yang lebih banyak bertanya ke sekolah kalau mau beli

ini itu, akhirnya ya jadi seperlunya saja.

11. Bagaimana respon siswa yang mendapat bantuan program KJP?

Jawab : Ya memang efek negatifnya itu mereka menjadi sangat

ketergantungan terhadap KJP ini, termasuk orang tuanya juga. Misalnya

kalau KJP itu turun nya suka terlambat, jadi ada kekhawatiran sendiri dari

mereka, jadi sering nanya ke saya kenapa kok belum turun dan lain

sebagainya. Kalau positifnya, ya jadi siswa mulai bisa berakaian layak, jadi

lebih percaya diri. Karena ada beberapa anak yang dulunya berpakaian

asal/lusuh atau ada yang bekas dari kakaknya. Siswa yang seperti itu jadi

terlihat dalam pergaulannya jadi lebih minder, keliatan jadi menyendiri juga.

pada dasarnya si mereka sekarang ini jadi lebih berani tampil dan lebih

percaya diri di sekolah.

12. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program bantuan KJP ini?

Jawab : Yang pasti dari keuangan sekolah jadi lebih stabil karena ada

penjamin dari KJP, karena spp juga langsung bisa kebayar 6 bulan, jadi siswa

yang nunggak spp gak ada. Tadinya kan kalau ada yang nungak sanpai lebih

dari 6 bulan jadi jarang masuk, akhirnya gak mau masuk jadi keluar

sekolahnya. Nah sekarang ada KJP mereka jadi gak takut lagi sekolah karena

spp nya nunggak, karena sudah kepotong dari KJP selagi saldonya masih

mencukupi. Karena kan memang kebanyakan siswa yang putus sekolah itu

karena kesulitan biaya, setelah adanya KJP ini sangat membantu.

13. Menurut bapak, apakah selama ini program KJP tersebut sudah tepat

sasaran, khususnya oleh siswa DKI Jakarta dengan kategori kurang

mampu? Dan membantu siswa untuk dapat menamatkan

pendidikannya?

Page 137: dhika alfianti.pdf

Jawab : Ya kebanyakan dari DKI Jakarta ini yang bikin anak menjadi

putus sekolah itu kan karena faktor biaya, tetapi semenjak ada KJP ya bisa

dibilang sudah berkurang. Walaupun ada beberpa mungkin yang putus

sekolah karena faktor kenakalan dari siswa itu sendiri. Terkait dengan tepat

sasaran, memang ada beberapa dari orang tua siswa yang bisa dibilang nakal.

Nakal dalam arti mereka ikut mengajukan bantuan ini padahal masuk kategori

yang belum layak untuk menerima bantuan. Karena kan ada orang tua siswa

yang berpikiran selama ada yang gratis kenapa mesti bayar, gitu.

Namun untuk mengetahui standar ‘susah’ terkadang sekolah juga kesulitan.

Karena tidak ada kriteria yang spesifik untuk merumuskan siswa dengan

kriteria tidak mampu.

14. Apakah program KJP ini sudah dapat membantu anak-anak dari

keluarga kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan

pendidikannya?

Jawab : Sudah cukup membantu. Ya yang tadi itu, setidaknya siswa yang

putus sekolah karena faktor biaya sudah berkurang karena adanya KJP ini.

dan mereka tidak takut lagi untuk bersekolah.

15. Apakah bapak melihat adanya perubahan dalam motivasi belajar siswa

sesudah mendapatkan program bantuan KJP? Dan bagaimana

prestasinya saat ini?

Jawab : Sebenarnya gini ya, sasaran untuk penggunaan KJP itu saya juga

sudah bilang ke masing-masing guru untuk minta dukungannya karena pada

praktiknya selama ini siswa lebih ke membeli perlengkapan kebutuhan

pribadinya seperti tas, seragam, sepatu dan lain-lain, bukan untuk penunjang

pendidikan. Dan kalau saya sendiri sudah mewajibkan ke seluruh siswa

penerima KJP untuk membeli kamus Bahasa Inggris untuk mempermudah

siswa dalam proses belajarnya. Tetapi mungkin karena penekannya yang

diberikan kepada siswa itu kurang maksimal, sehingga potensi belajarnya pun

tidak terlalu meningkat, karena itu tadi mereka lebih mementingkan ke

penampilan. Karena mungkin disisi lain memang tidak adanya penekanan

dari guru lain ataupun mungkin orang tua nya juga. Karena seharusnya itukan

lebih diutamakan untuk yang berhubungan dengan proses belajar, seperti

untuk membeli buku paket lain untuk tambahan referensi belajar siswa,

sehingga tidak hanya mengandalkan dari LKS saja. Karena seharusnya lebih

diutamakan pendidikan terlebih dahulu, baru sandang dan papan nya.

16. Apa yang bapak harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP

ini?

Jawab : Salah satunya yang tadi itu, kalau bisa dari pusat ada peraturan

yang tertulis agar penggunaan dana KJP tersebut diutamakan untuk

pendidikan terlebih dahulu. Kemudian yang kedua, kalau bisa perencanaan

Page 138: dhika alfianti.pdf

untuk anggaran KJP terhadap perguruan tinggi dapat terealisasikan. Minimal

untuk terciptanya anak-anak DKI Jakarta yang cerdas, sehingga memiliki

pola pikir yang bagus. Dan saya pun selalu berusaha menanamkan tanggung

jawab moral kepada siswa siswa penerima KJP agar lebih rajin dalam

sekolahnya.

Hasil Wawancara untuk Pihak Orang Tua Siswa

Nama : Ibu Tarmini

Jabatan : Orang Tua dari Alif

Tempat wawancara : Rumah Alif

Waktu wawancara : Sabtu, 21 Mei 2016

11. Apa yang ibu ketahui tentang program KJP?

Jawab : Yang saya tau mba, KJP ini pemberian bantuan pendidikan untuk

anak-anak yang bersekolah. Biasanya untuk membeli keperluan sekolah anak-

anak, seperti alat tulis, tas, seragam, bisa juga buat bayar bulanan sekolah

mba.

12. Apa saja manfaat yang sudah diraskaan dari adanya program bantuan

KJP ini?

Jawab : Banyak mba, ya Alhamdulillahnya keperluan sekolah anak saya

jadi ringan mba. Terutama sih untuk pelunasan bulanan sekolah mba.

Sekarang juga jadinya untuk sehari-hari saya tinggal mikirin ongkos sekolah

anak saya aja mba. Karena keperluan lainnya bisa dibei pakai KJP.

13. Menurut ibu, apakah selama ini program KJP tersebut sudah tepat

sasaran, khususnya oleh siswa DKI Jakarta dengan kategori kurang

mampu?

Jawab :Sudah mba, karena memang rata-rata yang mengajukan KJP itu

siswa yang bisa dibilang kurang mampu mba. Karena kalau ternyata yang

dapat KJP itu orang tuanya mampu nanti KJP nya langsung ditarik oleh pihak

sekolah.

14. Apa dampak yang dirasakan oleh anak ibu setelah mendapat bantuan

KJP?

Jawab : Anak saya senang. Karena memang KJP ini ngebantu banget mba

untuk keperluan sekolah anak saya.

15. Apakah ibu melihat adanya perubahan dalam motivasi belajar anak

sesudah mendapatkan program bantuan KJP?

Page 139: dhika alfianti.pdf

Jawab : Iya Alhamdulillah sih mba, karena di rumah juga saya sering

ingetin anak saya nilai nya harus bagus karena sekarang apa-apanya udah bisa

kebeli karena ada KJP. Kayak tas, sepatu juga bisa baru makanya harus rajin

belajar biar rapotnya bagus. Paling kaya gitu saya bilanginnya mba.

16. Jika ada perubahan dalam motivasi belajarnya, lalu bagaimana prestasi

belajar anak untuk saat ini?

Jawab : Iya bisa dibilang lumayan sih, seenggaknya nilai anak saya diatas

rata-rata kelas mba. Mulai kelihatan peningkatannya ya pas kelas 2 sampai

kemaren yang kelas 3 ini mba.

17. Menurut ibu seberapa penting pendidikan itu?

Jawab : Sangat penting. Karena kita sebagai oang tua cuma pengen

anaknya bisa sekolah pinter sampai tingkat yang tinggi mba. Terkadang

sebagai orang tua ya diusahain cari duit buat bayar sekolah anak biar anaknya

bisa maju.

18. Lalu, apakah program KJP ini sudah dapat membantu anak-anak dari

keluarga kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan

pendidikannya?

Jawab : Ngebantu banget ko. Karena diliat juga banyak kasus kaya anak

jadi ga mau sekolah karena orang tuanya enggak bisa bayarnya, atau kesulitan

untuk ngasih ongkos. Sekarang ada KJP jadi ga kesulitan lagi buat bayar

bulanan sekolah, anak juga jadinya bisa sekolah terus.

19. Untuk apa dana KJP ini biasa di manfaatkan?

Jawab : Yang saya utamakan untuk buku anak saya dan seragam. Kalau

ada lebihnya baru saya beliin buat kebutuhan gizi anak saya biasanya untuk

dia sarapan sehari-hari mba.

20. Apa yang ibu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP ini?

Jawab : Saya berharapnya mudah-mudahan program ini bisa terus

berlanjut mba. Apalagi kaya saya sebentar lagi anak saya masuk SMA

pastikan biayanya lebih banyak lagi, tapi kalo ada KJP kan orang tua jadi

sedikit ringan gitu mba.

Hasil Wawancara untuk Pihak Orang Tua Siswa

Nama : Ibu Sumiyati

Jabatan : Orang Tua dari Fahrian

Tempat wawancara : Rumah Fahrian

Page 140: dhika alfianti.pdf

Waktu wawancara : Jum’at, 27 Mei 2016

1. Apa yang ibu ketahui tentang program KJP?

Jawab : Yang saya tahu KJP itu tentang bantuan biaya sekolah untuk

anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

2. Apa saja manfaat yang sudah diraskaan dari adanya program bantuan

KJP ini?

Jawab : KJP sangat membantu sekali untuk biaya keperluan sekolah anak

saya. Untuk seragam, alat tulis, sepatu, untuk SPP juga mba.

3. Menurut ibu, apakah selama ini program KJP tersebut sudah tepat

sasaran, khususnya oleh siswa DKI Jakarta dengan kategori kurang

mampu?

Jawab : Buat sekarang ini menurut saya masih banyak mba yang harusnya

enggak berhak mendapat KJP, tapi malah menjadi penerima bantuan. Padahal

kalo diliat ya orang tuanya sebenarnya mampu.

4. Apa dampak yang dirasakan oleh anak ibu setelah mendapat bantuan

KJP?

Jawab : Selama ini anak saya merasa senang mba dengan adanya KJP.

Jadi lebih rajin sekolahnya juga.

5. Apakah ibu melihat adanya perubahan dalam motivasi belajar anak

sesudah mendapatkan program bantuan KJP?

Jawab : Iya ada juga mba lumayan tetap ada perubahan dalam belajarnya

walaupun dikit.

6. Jika ada perubahan dalam motivasi belajarnya, lalu bagaimana prestasi

belajar anak untuk saat ini?

Jawab : Kemaren saya ambil rapotnya ya lumayan meskipun rata-ratanya

70 mba hehe tapi enggak ada nilai merahnya.

7. Menurut ibu seberapa penting pendidikan itu?

Jawab : Pendidikan itu penting mba, apalagi kan sekarang semuanya juga

udah dibuat mudah sama Pemerintah. Yang enggak mampu bisa ngajuin

bantuan. Jadi semuanya bisa merasakan bangku pendidikan.

8. Lalu, apakah program KJP ini sudah dapat membantu anak-anak dari

keluarga kurang mampu untuk berpartisipasi dalam menamatkan

pendidikannya?

Jawab : Sangat membantu mba. Karena kan KJP ini juga masih bisa

didapatkan sampai anak-anak SMA nanti.

9. Untuk apa dana KJP ini biasa di manfaatkan?

Page 141: dhika alfianti.pdf

Jawab : Kan peraturannya memang KJP ini untuk keperluan sekolah

seperti alat tulis, seragam dan lain-lain, jadi ya paling dana KJP saya

manfaatkan untuk membeli itu mba. Kalo buat SPP biasanya pihak sekolah

langsung yang ngurusin mba.

10. Apa yang ibu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP ini?

Jawab : Semoga bisa terus berlanjut mba, kalo bisa jangan cuma di

Jakarta, tapi di daerah-daerah lain. Karena didaerah lain juga masih banyak

siswa yang untuk sekolah kesusahan biaya.

Hasil Wawancara untuk Siswa

Nama : Alif

Jabatan : Siswa kelas IX A

Tempat wawancara : Rumah Alif

Waktu wawancara : Sabtu, 21 Mei 2016

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima bantuan KJP ini?

Jawab : Udah 2 tahun dari saya kelas VIII.

2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program bantuan KJP ini?

Jawab : Membantu sekali kak, karena ngebantu untuk biaya sekolah.

3. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa penerima bantuan KJP?

Jawab : Sangat senang kak ya karena tadi kan kebutuhan sekolah saya jadi

kebantu gitu kak.

4. Apakah dengan adanya program bantuan KJP ini, kamu menjadi lebih

rajin untuk belajar? Berikan alasannya.

Page 142: dhika alfianti.pdf

Jawab : Iya. Karena kata guru kalo gak rajin belajar KJP nya nanti di

copot kak.

5. Bagaimana prestasi belajar kamu untuk saat ini?

Jawab : Kalo prestasi ya lumayan kak gak masih diatas rata-rata kelas

kemaren rapot saya kak.

6. Bagaimana absensi kehadiran kamu di sekolah?

Jawab : Masuk terus kak saya, kalo gak masuk karena pas sakit aja paling.

Tapi kemaren selama kelas 3 kalopun sakit juga saya paksain masuk saya

takut ketinggalan pelajaran.

7. Setelah mendapatkan KJP, di sekolah kamu menjadi lebih percaya diri

atau sebaliknya (minder)?

Jawab : Enggak minder kak, saya sih biasa aja karena kan banyak juga

yang dapet.

8. Apakah siswa mematuhi tata tertib/kebijakan dari program KJP

tersebut?

Jawab : Iya kak, kan kalo gak patuh nanti KJP nya diblokir. Katanya gitu.

9. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?

Jawab : Penting banget kak.

10. Lalu, apakah menurut kamu, program bantuan KJP ini sangat

membantu para siswa dari keluarga kurang mampu untuk

berpartisipasi dalam menamatkan pendidikannya?

Jawab : Iya kak ngebantu. Ngebantu orang tua juga, jadi gak kesusahan

lagi biaya sekolahnya.

11. Apa yang kamu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP

ini?

Jawab : Ya semoga berlanjut aja kak seterusnya.

Page 143: dhika alfianti.pdf

Hasil Wawancara untuk Siswa

Nama : Dinda

Jabatan : Siswa kelas VIII D

Tempat wawancara : Depan ruang kelas

Waktu wawancara : Senin, 30 Mei 2016

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima bantuan KJP ini?

Jawab : Baru dari kelas VIII sekarang ini.

2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program bantuan KJP ini?

Jawab : Ya bagus kak, saya ngerasain manfaatnya KJP ini.

3. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa penerima bantuan KJP?

Jawab : Seneng kak tapi kadang suka diledekin.

4. Apakah dengan adanya program bantuan KJP ini, kamu menjadi lebih

rajin untuk belajar? Berikan alasannya.

Jawab :Iya kak. Apalgi ini juga mau kenaikan kelas soalnya.

5. Bagaimana prestasi belajar kamu untuk saat ini?

Jawab : Lumayan kak. Tapi ada yang turun juga kadang nilainya.

6. Bagaimana absensi kehadiran kamu di sekolah?

Jawab : Masih suka sering gak masuk kak, karena saya sering sakit.

7. Setelah mendapatkan KJP, di sekolah kamu menjadi lebih percaya diri

atau sebaliknya (minder)?

Jawab : Suka minder, karena kadang banyak yang suka ngatain katanya

gaul nya karena duit KJP.

12. Apakah siswa mematuhi tata tertib/kebijakan dari program KJP

tersebut?

Jawab : Iya mematuhi kak.

13. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?

Page 144: dhika alfianti.pdf

Jawab : Buat saya pendidikan itu penting banget.

Hasil Wawancara untuk Siswa

Nama : Lidya

Jabatan : Siswa kelas VIII B

Tempat wawancara : Depan ruang kelas

Waktu wawancara : Senin, 30 Mei 2016

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima bantuan KJP ini?

Jawab : Saya dari kelas VII dapetnya.

2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program bantuan KJP ini?

Jawab : Menurut saya positif ka programnya.

3. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa penerima bantuan KJP?

Jawab : Perasaan saya senang dapat bantuan KJP.

4. Apakah dengan adanya program bantuan KJP ini, kamu menjadi lebih

rajin untuk belajar? Berikan alasannya.

Jawab :Iya jadi rajin belajar kak. Biar ditiap semesternya nilainya naik

terus kak.

5. Bagaimana prestasi belajar kamu untuk saat ini?

Jawab : Cukup memuaskan nilai saya di sekolah kak.

6. Bagaimana absensi kehadiran kamu di sekolah?

Jawab : Lumayan kak saya masuk terus.

7. Setelah mendapatkan KJP, di sekolah kamu menjadi lebih percaya diri

atau sebaliknya (minder)?

Jawab : Iya kadang minder kan karena banyak yang ngajuin KJP gitu kak.

8. Apakah siswa mematuhi tata tertib/kebijakan dari program KJP

tersebut?

Jawab : Iya kak

9. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?

Jawab : Ya pendidikan penting kak. Kalau gak gitu kita ga bisa pinter

nanti.

10. Lalu, apakah menurut kamu, program bantuan KJP ini sangat

membantu para siswa dari keluarga kurang mampu untuk

berpartisipasi dalam menamatkan pendidikannya?

Page 145: dhika alfianti.pdf

Jawab : Sangat ngebantu kak, kan biayanya dibantu dari KJP ini. Buat

bayaran sekolah gitu misalnya.

11. Apa yang kamu harapkan dari keberlanjutan program bantuan KJP

ini?

Jawab : Mudah-mudahan programnya lanjut biar saya bisa dapet terus

kak.

Page 146: dhika alfianti.pdf

STUDI DOKUMENTASI

Studi dokumentasi penulis saat melakukan pengumpulan data dengan

kuesioner kepada siswa penerima program bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII dan VIII ini penulis lakukan pada

Senin, 16 Mei 2016 pukul 09.00 WIB.

Studi dokumentasi penulis saat melakukan pengumpulan data dengan

kuesioner kepada siswa kelas IX yang menjadi siswa penerima bantuan KJP.

Page 147: dhika alfianti.pdf

Penyebaran kuesioner kepada siswa kelas IX ini penulis lakukan pada Rabu, 18

Mei 2016 pukul 09.00 WIB.

Studi dokumentasi penulis saat melakukan wawancara dengan Bapak

Nasrullah selaku guru dan juga staf tata usaha yang juga mengurus pelaksaan

program KJP di SMP YPUI. Dalam dokumentasi ini terlihat penulis sedang

mewawancarai Bapak Nasrullah dan beliau juga menerangkan yang telah

ditanyakan penulis, khususnya terkait dengan dampak dari adanya KJP terhadap

para penerima bantuan, baik siswa maupun orang tua siswa. ini Suasana ini

dilakukan pada Senin, 30 Mei 2016, di ruang tata usaha SMP YPUI.

Page 148: dhika alfianti.pdf

Studi dokumentasi penulis saat melakukan wawancara dengan salah satu

orang tua siswa penerima KJP, yaitu Ibu Sumiyati (ibu dari Fahrian siswa kelas

IX). Dalam dokumentasi ini terlihat penulis sedang mendengarkan pernyataan

yang diungkapan oleh Ibu Sumiyati terkait dengan dampak program KJP yang

dirasakan oleh anaknya. Ibu Sumiyati mengatakan bahwa program KJP ini cukup

membantu pendidikan anaknya, dan menurutnya tidak dipungkiri bahwa dengan

adanya KJP ini memberikan manfaat kepada perubahan hasil belajar anaknya,

meskipin tidak terlalu meningkat pesat. Wawancara ini penulis lakukan pada

Jum’at, 27 Mei 2016 di rumah Fahrian.

Studi dokumentasi penulis saat melakukan wawancara dengan salah satu

orang siswa penerima KJP, yaitu Dinda kelas VIII yang menjadi siswa penerima

bantuan KJP baru satu tahun terakhir. Suasana ini dilakukan di depan ruang kelas

VIII D pada hari Senin, 30 Mei 2016. Dalam hal ini Dinda juga memaparkan

bahwasanya meskipun Ia mendapat KJP, tetapi Ia masih sering tidak masuk

sekolah. Namun Dinda mengungkapkan itu karena dirinya sering sakit-sakitan,

dan hal tersebut yang membuat hasil belajarnya terkadang menjadi menurun

karena tertinggal materi-materi pelajaran.