buletin sa mei 2013

11
1. Opini (MENYIKAPI HARI KEBANGKITAN NASIONAL) 3. Artikel (KEBANGKITAN NASIONAL, SEJARAH; PEMUDA DAN PERUBAHAN) 6. Tausiyah (Sadar untuk Bangkit) 8. Profil (Sidi Ahmad bin Al Arif At tonji) 9. Muslimah (Akhlaqul Karimah Pengantar Muslimah Sejati) 13. Kesehatan (7 Tips Sehat Minum Kopi)

Upload: ppi-maroko

Post on 27-Mar-2016

249 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Buletin Sayyidul Ayyam edisi ke VIII Mei 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin SA Mei 2013

1. Opini(MENYIKAPI HARI KEBANGKITAN NASIONAL)

3. Artikel(KEBANGKITAN NASIONAL, SEJARAH; PEMUDA DAN PERUBAHAN)

6. Tausiyah(Sadar untuk Bangkit)

8. Profil (Sidi Ahmad bin Al Arif At tonji)

9. Muslimah(Akhlaqul Karimah Pengantar Muslimah Sejati)

13. Kesehatan (7 Tips Sehat Minum Kopi)

Page 2: Buletin SA Mei 2013

Assalamualaaikum Wr. Wb.

Salam hangat dan tetap semangat untuk semua pembaca Buletin sayyidul Ayyam Yang setia…..Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT buletin SA tetap eksis sampai saat ini.

Pada edisi bulan Mei kali ini Buletin SA mengajak kepada para pembaca budiman untuk men-golah otak guna mencari file yang sudah di save dalam long memory pribadi masing-masing. Sehingga peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun sekali tepatnya pada tanggal 20 Mei bukan hanya sekedar ceremonial saja. Inilah tema utama SA kali ini, sebagai upaya agar aroma ketidak pedulian masyarakat terhadap ruang sejarah public bisa dikeruk manfaatnya.

Tak kalah pentingnya lagi, pada bulan ini juga bertepatan dengan peristiwa agung yaitu Isra Mi’raj, dari sini Buletin SA juga menghadirkan beberapa peristiwa penting yang perlu kita ketahui dan kita amalkan untuk mencapai kebaikan dunia dan akhirat.

Pada rubrik Profil dan Biografi, SA juga menampilkan biografi ulama terkenal di Maroko yang patut kita ketahui sejarahnya lebih dalam.

Tak ketinggalan, karya emas putra-putri Indonesia di Maroko juga ikut menghiasi terbitnya bule-tin SA edisi ke VIII ini, pada kolom puisi, kisah, resensi, kesehatan dan tausiyah.

Akhir kata, semoga buletin ini semakin mempererat silaturahim dan mampu memberikan pen-getahuan serta semangat kepada para pembaca yang budiman, khususnya mahasiswa/i Indonesia di Maroko untuk membaca dan menulis. Tentunya kesalahan ataupun banyak kekurangan baik dari segi bahasa, tulisan dan lainya menghiasi buletin ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami nantikan demi perbaikan dan kemajuan buletin SA ini.

Selamat membaca..Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Page 3: Buletin SA Mei 2013

1 2

MENYIKAPI HARI KEBANGKITAN NASIONAL

PendahuluanSebuah kutipan yang cukup terkenal dari orang yang dikenal, presiden RI pertama “Ir. Soekar-

no”. Sejarah merupakan cermin untuk melihat jati diri sebuah komunitas bernegara. Membaca riwayat hidup pendahulu bangsa. Menguatkan kembali semangat patriotisme dan nasionalisme dalam menen-tang imperialisme colonial penjajahan.

Ada fenomena yang harus disimak oleh masyarakat Indonesia selain hari kemerdekaan, yaitu fase dimana rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme, serta kesadaran untuk mem-perjuangkan kemerdekaan NKRI bangkit di tengah masyarakat Indonesia. Karena kemerdekaan tidak lain adalah buah yang dipetik dari benih persatuan dan kesatuan komunitas masyarakat.

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Ke-satuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) .

PembahasanDalam menyikapi hari kebangkitan nasional, sepatutnya bagi kita untuk kembali mempelajari

semangat dan cita – cita para pendahulu kita. Misalnya, dengan cara membaca buku buku sejarah Indonesia, dari berbagai macam fase yang pernah mewarnai tanah air nusantara. Bermula dari fase Hindu Budha, Islam, dan terakhir adalah fase Imperalisme colonialisme. Sehingga, nantinya akan menimbulkan sifat memiliki dan tanggung jawab bersama untuk membela, mendukung dan memper-tahankan kedaulatan Negara.

Sejalur dengan diatas, adakalanya bagi setiap individu untuk melakukan refleksi diri dengan sekitar. Dengan bertanya, sejauh mana nilai nilai yang diperjuangkan oleh para pendahulu kita su-

dah tercapai. Akankah tujuan yang digarap oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo , Dr. Sutomo, Dr. Douwes Dekker, dan Dr. Tjipto Mangunkusumo sudah terbayar lunas ? apakah kemerdekaan yang didapatkan adalah kemerdekaan sebenarnya ? apa yang terjadi dengan semangat nasionalisme warga aceh dan Papua ? bagaimana dengan kualitas pendidikan di sekolah ? kuantitas kemisikinan dan pengangguran masyarakat ? dan beberapa pertanyaan lain dalam pembahasan yang sama.

Walhasil, momentum hari kebangkitan nasional bisa dimaknai dengan esensi yang sebenarnya, dan bukan hanya berkisar pada perayaan seremonial dengan warna merah di penanggalan.

Namun, semua itu tidak akan berarti jika tidak dibarengi dengan aplikasi dari solusi yang dihasil-kan. Oleh karena itu, harus ada kesinambungan kerja antara individu personal dengan organisasi mas-yarakat, lembaga swasta dan instansi pemerintah. Karena kebangkitan nasional adalah hak semua lapisan, serta tanggung jawab bersama untuk membangun Negara. Hal ini sudah ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial''.

Bagi orang islam, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa, permasalahan ideologi nasi-onalisme merupakan permasalahan yang bisa didiskusikan. Mengingat dalam beberapa aspek, ada sekelompok yang menentang faham nasionalisme. Dengan dalih bertolak belakang dari ajaran islam. Sehingga, akan ditemukan solusi yang kongkrit dan jelas dalam memadukan keduanya, mengingat negara kita adalah penyandang Negara nasionalis dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Dalam kasus ini, Imam Hasan Al- Banna membagi nasionalisme menjadi dua macam : pertama, berjalan sesuai islam. Kedua, berseberangan dengan islam. Adapun yang pertama, berkaitan erat den-gan cinta tanah kelahiran, membebaskan diri dari tangan penjajah dan persatuan umat. Sedangkan yang kedua, adalah nasionalisme yang diartikan dengan pembagian umat menjadi beberapa kelom-pok, saling bersaing menurut aturan negara, ditafsirkan sesuai dengan kepentingan pribadi, sehingga dimanfaatkan oleh musuh untuk mencegah kontak dan kerjasama antara satu sama lain .

Selanjutnya, kita harus belajar dari komunitas masyarakat terdahulu. Bagaimana sebuah komu-nitas bisa eksis dan hancur. Ibnu Kholdun, ilmuwan social muslim menyebutkan bahwa diantara tanda kehancuran sebuah Negara adalah timbulnya individualitas kejayaan, style hidup mewah dan terbuai hidup nikmat . Masa dimana kekayaan Negara hanya bisa dinikmati segelintir golongan berdasi, ke-senjangan social yang merebak, dan keadilan yang hanya tertampang pada gambar timbangan di kantor pengadilan.

Dalam Kitab Al-Hisbah karangan Ibnu Taimiyah dinyatakan sebagai berikut : " Allah akan meno-long Negara yang adil meskipun Negara itu Kafir. Dan Allah tidak akan menolong Negara yang dholim meskipun Negara itu Mukmin (Islam).” Hal ini juga ditegaskan kembali dengan sila ke- 5 dari pancasila yang berbunyi : Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

KesimpulanKebangkitan nasional tidak akan pernah terwujud, tanpa adanya kerja sama antara pemerintah

dan masyarakat. Hari kebangkitan nasional mengajarkan bahwa tanggung jawab Negara adalah milik semua lapisan. Presiden, Dewan, Pejabat, Ilmuwan, Pelajar, atlit serta rakyat marginal mengemban amanah untuk bersama membangun cita- cita kemerdekaan negara, tentu dengan porsi bidang dan tanggung jawab yang berbeda.

Penulis : Khoirun Nasihin - Tanger.

Opini

Page 4: Buletin SA Mei 2013

3 4

KEBANGKITAN NASIONAL, SEJARAH; PEMUDA DAN PERUBAHAN

Kebangkitan Nasional merupakan peristiwa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan na-sionalisme diikuti dengan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Secara sejarah, tanggal ini sebenarnya adalah tanggal berdirinya organisasi pemuda pertama di Indonesia, yaitu Budi Oetomo pada tahun 1908. Berdirinya Budi Oetomo dianggap menginspirasi pemuda-pemuda lain untuk bergerak dan tidak lagi berjuang dengan senjata namun lebih kepada strategi dan intelektualitas. Tercatat, beberapa organisasi pemuda tumbuh berkembang setelah berdi-rinya Budi Oetomo, seperti Indische Partij, Sarekat Dagang Islam, dan Muhammadiyah.

Momen Hari Kebangkitan Nasional pada dasarnya merefleksikan bahwa pemuda Indonesia telah banyak memberikan goresan tinta perubahan dalam perjalanan panjang dinamika bangsanya. Berdirinya Budi Oetomo tidak lepas dari inisiatif dan keresahan beberapa mahasiswa STOVIA kala itu melihat realita yang tengah terjadi di bangsanya dan tergerak untuk melakukan perubahan melalui organisasi pemuda. Tidak hanya tahun 1908, namun sejarah telah mengabadikan dan membuktikan bahwa banyak sumbangsih pemuda dalam proses tumbuh kembang Indonesia, diantaranya Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pertempuran 10 November 1945 di Sura-baya, Tritura tahun 1966, hingga lahirnya era reformasi tahun 1998 yang menjatuhkan rezim kekua-saan Presiden Soeharto selama 32 tahun.

Masa Kebangkitan Nasional ditandai dua peristiwa penting yakni berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Setelah dua peristiwa itu, Indonesia semakin kuat dan lantang mengusir penjajahan Belanda dan Jepang.

Dari dua peristiwa diatas, yang kemudian dijadikan batu loncatan untuk menggapai Indonesia yang bersatu, Indonesia yang merdeka, sama sekali tidak bisa dilepaskan dari keaktifan dan kegigihan para mahasiswa dan pemuda saat itu.

Krisis PenghayatanSaat diajak berbicara tentang Hari Kebangkitan Nasional, sebenarnya saya merasa kikuk dan

malu. Bagaimana tidak, sebagai generasi muda Tanah Air, saya belum mampu menghayati arti Ke-bangkitan Nasional seperti apa yang dilakukan oleh para pahlawan pendahulu kita dulu saat mem-

perjuangkan persatuan dan kemerdekaan Tanah Tumpah Darah mereka dari tangan-tangan penjajah. Sehingga apa yang mereka lakukan saat itu, kini kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Krisis penghayatan yang mendalam terhadap peristiwa sejarah perjuangan masa silam itulah yang kini melanda sebahagian besar generasi muda negeri ini. generasi yang seolah enggan berkaca kepada masa silam, tentang bagaimana nenek moyang mereka berjuang habis-habisan demi melihat anak cucunya hidup dalam naungan kebebasan dari para penjajah, si perenggut kedamaian dan kese-jahteraan itu.

Lihat saja, dimanakah para pemuda negeri ini, saat Hari Kebangkitan Nasoional diperingati. Mer-eka lebih memeilih berteduh dalam hingar bingar hidonisme dan berpesta ria dalam disko pergaulan yang kebablasan.

Berharap agar mereka mampu mengenang dan menghayati makna Hari Kebangkitan Nasional, yang mereka lakukan malah sebaiknya. Hanya semangat perpecahan yang mereka tampilkan, tawuran antar mahasiswa atau pelajar, kerusuhan para supporter sepak bola, dan aksi-aksi yang bertentangan dengan semangat persatuan lainnya yang sering kita saksikan.

Permasalahan seperti inilah yang harus kita ubah terlebih dahulu, jika inginkan perubahan untuk masa depan Bangsa yang lebih. Karena Bangsa yang maju sangat bergantung kepada pemuda yang berjiwa membangun, bukan sebaliknya. Berjiwa penghancur.

Pemuda dan perubahanAnies Baswedan, rektor Universitas Paramadina yang juga pendiri gerakan Indonesia Mengajar

pernah mengatakan bahwa anak muda adalah kunci perubahan sebuah bangsa. Pandji Pragiwaksono, seorang aktivis yang juga stand-up comedian pernah pula berkata jika sebuah negara bobrok, maka jangan tanyakan siapa penyebabnya, tapi tanyakan apa yang diperbuat kalangan mudanya. Kedua pendapat ini menunjukkan bahwa pemuda adalah aset terbesar bagi sebuah bangsa. Kualitas pemu-da suatu bangsa menunjukkan kualitas bangsanya secara keseluruhan. Jika pemudanya baik, maka bangsanya juga baik. Begitu pula sebaliknya.

Posisi pemuda sangat strategis dalam proses pembangunan bangsa. Usia mereka yang tidak terlalu muda untuk mengetahui permasalahan masyarakat dan tidak terlalu tua dalam segi tanggu-ng jawab membuat pemuda mampu menjadi solusi sebenarnya dalam menjadi problem solver mas-yarakat. Usia muda membuat mereka lebih memiliki energi dan semangat dalam bergerak. Pemuda juga relatif memiliki ide-ide kreatif dan unik dalam menyikapi suatu permasalahan karena pengaruh umur mereka. Selain itu pemuda juga relatif lebih “lurus” dalam menentukan sikap karena belum ter-kontaminasi dengan kepentingan-kepentingan lain.

Siapapun bisa bergerak, siapapun bisa memimpinDalam era keterbukaan dan transparansi informasi sekarang ini, siapapun bisa membuat pe-

rubahan. Siapapun bisa menjadi penggerak, siapapun bisa menjadi pemimpin. Permasalahan yang kompleks dan rumit yang ada di masyarakat tidak akan selesai jika para pemudanya hanya bisa kom-plain dan menebar pesimisme. Permasalahan hanya bisa diselesaikan hanya jika dimulai untuk disele-saikan. Apakah jika kita sudah turun tangan permasalahan akan selesai seutuhnya ? Tidak. Dan per-masalahan akan selalu hadir dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Namun jika kita tidak memulai untuk mengubah maka perubahan tidak akan dimulai. Dan sesuatu tidak akan pernah selesai apabila tidak dimulai. Karena selalu ada dua tipe pemuda di dunia ini, pemuda yang menanti perubahan, dan pemuda yang melakukan perubahan. Tinggal pilih mau menjadi yang mana.

Artikel

Page 5: Buletin SA Mei 2013

5 6

Mulai Dari Sekarang.Disebabkan begitu kompleksnya permasalahan yang melanda negeri tercinta saat ini, banyak

pemuda yang bingung, mau memulai darimana untuk ikut berkontribusi memecahkan permasalahan tersebut. Tentang hal ini, saya sangat setuju dengan apa yang selalu didengungkan Bapak Anies Bas-wedan, bahwa kita harus memulainya dari diri sendiri, dari skill yang kita miliki. Sekarang ini bukan lagi saatnya kita mencaci dan memaki pemerintah tentang apa yang telah mereka lakukan, tentang kebo-brokan yang mereka tontonkan. Tapi, sekarang saatnya kita bertindak dari hal kecil yang kita mampu untuk berkiprah bagi Indonesia yang jaya dimasa kini dan akan datang.

Memulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar tempat kita hidup dan bersosialisasi. Meneliti per-masalahan yang ada disekitar kita, kemudian berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah salah satu kontribusi sederhana dalam mengatasi permasalahan yang ada di tanah air saat ini.

Mahasiswa Sebagai Kaum MudaBagi mereka yang berkecimpung di bidang akademisi, sudah saatnya mereka belajar serius

tanpa banyak membuang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak penting. Menggeluti bidang ilmu pengetahuan yang anda sukai dan menjalaninya dengan sepenuh hati, itu sudah menjadi poin dalam memperjuangkan "kemerdekaan" Indonesia saat ini. Merdeka dari kebodohan dan penindasan kaum asing yang menguasai teknologi dan modal.

Belajar dengan tekun demi masa depan yang lebih baik, masa depan agama, bangsa, dan tanah air, berarti kita sudah mampu menghayati makna Kebangkitan Nasional. Selamat Berjuang Pemuda Indonesia.

Herdiansyah El-Amdah Ihsan

Mahasiswa S1 Université Hassan II

Mohammedia Sadar untuk BangkitKebetulan di 20 Mei ini, tepatnya 105 tahun yang lalu, bangsa Indonesia melalui hari berseja-

rah yang disebut hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuang-kan kebebasan mengentas bangsa dari keterpurukan akibat penjajahan Belanda.Tapi akhir-akhir ini bangsa kita seperti ibu yang Mbobot tuo yang tidak sadar bahwa dia sedang Mbobot.Karena dia se-dang tidak sadar, dia melakukan beberapa manufer dan kegiatan yang sering sekali mengancam kes-ehatan si janin dan si ibu itu sendiri. Dia itu garuda tapi dia kira dirinya emprit.Oleh karena itu Marilah, pada momen yang bersejarah ini, kita gelar sejarah baru. Kita gunakan aura semangat peringatan ini dengan menjadikannya hari kebangkitan kesadaran.Mari kita bangun kesadaran itu mulai dari diri kita masing-masing dan saya formulakan kesadaran itu pada empat tataran pokok Kesadaran . Yaitu:

# kesadaran untuk terus belajar.# kesadaran untuk menggapai tujuan hidup yang mulia.# kesadaran untuk meningkatkan kualitas beribadah.# kesadaran untuk menggapai jiwa yang tenang dan Konsisten.

Tausiyah

Page 6: Buletin SA Mei 2013

7 8

Sadar yang pertama, yang perlu kita bangkitkan adalah kesadaran untuk terus belajar. Hidup adalah untuk belajar. Belajar segala macam pengetahuan, pengalaman, maupun ketrampilan yang memungkinkan dibelajari. Memenuhi wasiat Nabi SAW: Uthlubul 'ilma minal mahdi ilallahdi, carilah ilmu semenjak ayunan hingga liang lahat. Karenanya, belajar tidak mengenal istilah tamat. Belajar tidak pernah ada hentinya. Tidak mengenal jenjang, pangkat, jabatan, maupun golongan, sekalipun telah menyandang gelar guru besar. Belajar harus terus berjalan, dalam mengiringi aktifitas keseha-rian. Harapannya, sebagaimana ungkapan bijak, semakin banyak TAHU,semakin bodoh terasa. Se-makin banyak pengetahuan ,yang kita tahu,semakin banyak pengetahuan baru yang menuntut untuk dipelajari.

Sadar kedua yang perlu kita bangkitkan adalah kesadaran untuk menggapai tujuan hidup yang mulia. Hidup yang mulia adalah bilamana segala kehidupannya ditujukan untuk pulang kepada Tuhan. Bertemu lagi dengan Sang Maha Pencipta. Kehidupan dunia adalah ladangnya akherat. Ad-dunya fii mazroatul akhiroh. Karenanya, semua aktifitas berdunia, diniatkan dalam rangka mancat ke akherat. Termasuk belajar, bekerja, berumahtangga, berbisnis, bermasyarakat, apalagi beribadah, kesemua di-tujukan untuk mancat ke akherat. Secara lahiriah menampakkan kelumrahan pada umumnya. Syukur profesional di bidangnya masing-masing. Namun secara batiniah, niatan menggarap aktifitas dunia tersebut adalah untuk melangkah menuju Tuhan. Sehingga bila kalimatnya dibalik, berjalan menuju/bertemu Tuhan itu harus ada lakonnya. Menggapai tujuan hidup yang mulia itu men-syaratkan aktifitas duniawiyah yang terlaksana dan tertata dengan baik.

Sadar yang ketiga adalah kesadaran untuk meningkatkan kualitas beribadah. Ibadah yang berkualitas adalah bila segala ibadah yang dilakukan adalah karena Allah, dijalan Allah, dengan Allah dan untuk-Nya semata. Sementara kenyataannya, ibadah yang telah dilakukan selama ini, masih jauh dari berkualitas. Karenanya perlu kita tingkatkan lagi kualitasnya. Meliputi kualitas kesungguhannya, kualitas ikhlasnya, serta kualitas jenis dan ragamnya. Menjalankan ibadah tidak hanya yang mahdoh, selain yang mahdoh pun perlu mendapat perhatian yang serius. Belajar dan bekerja diniatkan untuk ibadah. Semua aktifitas diniatkan untuk ibadah pula. Contoh kecilnya, bila kemarin-kemarin belajar itu masih terkontaminasi dengan nilai dan angka, sehingga bila tanpa ada nilai dan angka, belajar men-jadi kurang semangat, ditingkatkan kualitasnya dengan belajar tanpa nilai dan angka ,belajar adalah ibadah. Apakah hasilnya baik atau tidak, lulus atau tidak lulus bukanlah tujuan. Yang penting dalam melakoninya adalah karena ibadah,menghilangkan kebodohan.

Sadar yang keempat adalah kesadaran untuk menggapai rasa jiwa yang anteng,thuma'ninah dan konsisten. Jujur kita akui bahwa rasa jiwa kita ini masih jauh dari tenang dan istikomah. Masih mudah terombang-ambing oleh gelombang kehidupan. Mudah merasakan pegel jibeg purik susah ne-langsa atas segala aktifitas yang dijalani sehari-hari. Karena itu perlu dibangkitkan kesadaran bahwa jiwa yang tenang dan istikomah adalah cita-cita sekaligus harapan yang harus kita raih. Karena itu, perjuangan ke arah sana harus ditingkatkan. Belajar untuk terus belajar perlu membumi dalam dada. Kualitas ibadah ditingkatkan.kualitas iqro'nya ditingkatkan. Kualitas ikhtiar kita tingkatkan. Walaupun ujung-ujungnya kembali kepada pada Yang Maha Kuasa. Manusia berusaha Tuhan yang menentukan. Tuhan tidak akan mengubah nasib kita bila kita tidak mau ikhtiar mengubah nasib kita sendiri.

Dari uraian singkat di atas, yang perlu kita lakukan adalah berani memancang tonggak sebagai hari kebangkitkan kesadaran untuk diri kita sendiri. Kemudian langkah demi langkah, baik pemaha-man penghayatan maupun praktik nyata mulai dilaksanakan, yang tentunya berdasar tingkat mampu kita masing-masing. Tidak lupa selalu memohon pertolongan dan belas kasih-Nya. Memohon kekua-tan dan hidayah-Nya. Dengan selalu berharap, semoga sekecil apapun yang kita perbuat, mendapat limpahan berberan sawab dan berkah ,Ridho-Nya. Amin.

Penulis: Muhammad Nurul Alim, Tanger.

Sidi Ahmad bin Al Arif At tonjiPara ulama sepakat bahwa nama asli beliau Abu abbas ahmad bin Muhammad bin athoillah al

andalusy al mari , dikenal dengaj ibnu arif berasal dari tanger. Beliau adalah salah satu putra dari para penjaga malam, beliau belajar di daerah al-maria yang berada di Negara sepanyol. Sebagian guru beliau yang terkenal adalah :Syekh Abu ali as sodafi al hafidzi. Beberapa murid beliau yang terkenal adalah maolay ali bugholib al qoshory. Salah satu teman beliau adalah Syekh Qodli iyad assabti, beliau juga masih satu masa dengan beberapa ulama yang terkenal diantaranya adalah , hujjatul islam imam ghozali, syekh Mahmud al zamahsyari, al qodi abu bakar Muhammad bin arobi, al imam al mazari, abu walid bin rusyd, abu bakar at tortusi dan lain lain .

Beliau Sayyid Ibn Arif RA seorang yang alim allamah dalam bidang al qur;an ,hadits, fiqh, dan tashawuf. Beliau juga seorang yang zuhud dan wirai yang hanya beribadah kepada Allah ta’ala secara metode ulama salaf. Serta beliau orang yang menentang para penguasa dan bawahan nya.Beliau meninggal dalam keadaan mati syahid di kota marakesh pada tahun 536 H.

Ibn Basykual meriwayatkan sidi ibn arif dalam bukunya yang ber judul as silah. Dia berkata sidi ibn arif merupakan orang yang membenci terhadap keutamaan dan kemulian, serta memutus hubun-gan dari keduniawiaan. Diantara sidi ibn arif dan qodi iyad terjalin hubungan baik. beliau mempunyai karomah serta doa yang mustajab. seorang qodi tempat sidi ibn arif tinggal di daerah almariah yang bernama ibn aswad iri terhadap beliau kemudian dia menghasut khalifah ali bin yusuf bahwasahnya sidi ibnu arif orang yang berbahaya , oleh karena itu khalifah khawatir akan sepak terjang sidi ibnu arif. Lantas sang khalifah mengutus bawahan nya supaya membawa sidi ibnu arif di hadapannya. Saat itu sidi ibnu arif sedang berada diatas perahu kecil di perairan menuju seftah, kemudian sang kodi mengisyaratkan untuk menangkap sidi ibnu arif, atas perintah itu sang utusan berangkat untuk menangkap sidi ibnu arif yang berada di tengah perairan, seraya beliau berdoa “semoga allah men-jagaku” . bertemulah sang utusan dan sidi ibnu arif di tengah perairan, seketika itu sidi ibnu arif ditang-kap. Setibanya di daerah seftah sang utusan membawa sidi ibnu arif dengan selamat lalu melepaskan beliau dan seraya beliau berkata “saya tidak menghendaki bertemu dengan khalifah akan tetapi sang utusan memaksa untuk mempertemukan nya dengan khalifah sehingga sampailah beliau sidi ibnu arif di kota marakesh. Kemuadian sang khalifah menjamu sidi ibnu arif dengan penuh kemuliaan seraya mengabulkan segala permintaan sidi ibnu arif. Berkatalah sidi ibnu arif “ tidak ada keinginan dariku kecuali engkau melepaskanku dan membiarkan aku pergi semauku” maka sang khalifah mengizinkan beliau. Mendengar hal itu sang qodi berusaha menyelipkan racun pada hidangan sidi ibnu arif, se-ketika itu sidi ibnu arif keracunan dan meninggal di marakesh. Atas peristiwa tersebut sang khalifah menyesal, seraya bersumpah untuk memberikan hukuman yang setimpal kepada ibnu aswad dengan diasingkan dan diracuni.

Diceritakan oleh ibn ziyat dalam kitabnya al-tasyawuf, tentang karomah sidi ibn arif: pernah suatu ketika saudara syeh ibn arif hendak menghadiri majlis yang diselenggarakan syeh ibn arif ber-sama temannya. Kemudian salah satu diantara mereka berkata pada yang lainnya bahwa kita bersuci karena untuk menhadiri majlis syeh ibn arif. Dan yang lainnya pun menjawab bahwasanya kita bersuci kepada Allah SWT. Sesampainya mereka berdua di majlis mereka mendapati syeh ibn arif sedang ber-bicara. Saat mereka berdua mendengarkan syeh ibn arif berkata bahwa benar sekali ucapan diantara kalian semua bawasanya kita bersuci kepada Allah SWT.

Rhinaldy El-Bugori,Mahasiswa Program Kelas Internasional di Univ. Ibnu. ThufailKenitra.

Profil

Page 7: Buletin SA Mei 2013

9 10

Akhlaqul Karimah Pengantar Muslimah Sejati

Muslimah sejati akan menghiasi keperibadiannya dengan budi pekerti yang luhur dan keimanan yang murni. Fitrah kasih sayang tersimpan dalam perasaannya yang halus sehingga membuahkan kelembutan dan kehalusan perasaan insaniah. Jika sentiasa dijaga dengan didikan syariah, mereka akan menghiasi taman syurgawi di akhirat nanti. Alangkah indahnya dunia ini jika dihiasi muslimah solehah yang berpegang teguh dengan ajaran Islam dan menghiasi bibirnya dengan perkataan yang mulia dan berzikir. Hatinya tunduk dan patuh dengan perintah Allah SWT dan menjalankan kewajiban insani sesuai dengan ketentuan Nya.

Muslimah sejati bagaikan bunga yang mekar menguntum menceriakan suasana dan taman-ta-man. Betapapun cobaan dan ujian yang harus ditempuh, namun kebulatan tekad menyatukan kembali hasrat kebenaran di dalam nurani. Ketaatannya menyejukkan kalbu, bagaikan titisan embun di pagi yang dingin sehingga menjadi suri teladan generasi yang akan datang. Perhatian Islam terhadap wan-ita tidak sekadar melepaskannya dari lembah bernoda menuju kedudukan yang mulia. Namun lebih daripada itu, wanita diberikan keistimewaan dalam merealisasikan hasrat dan impiannya.

Agama Islam terdapat segudang hukum – hukum, pelajaran – pelajaran bagi pemeluknya, pe-lajaran yang paling utama setelah tauhid adalah pelajaran tentang akhlaqul karimah, karena akhlaqul karimah dapat menghubungkan diantara hati manusia, dan dapat menghubungkan kepada sang Maha Mulya dan Agung. Sebagai bukti bahwa akhalaqul karimah sangatlah tinggi harganya, Rosulullah SAW bersabda yang artinya ‘‘Sesungguhnya aku (Muhammad) di utus untuk menyempurnakan akhlak’’

Dan, Rosulullah SAW bersabda yang artinya ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaqnya”. (HR.Ahmad)

Terdapat banyak akhlak yang telah dicontohkan Rosulullah SAW bagi semua ummatnya, baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada keuarga, maupun akhlak kepada ses-ama, dalam hal ini ada satu akhlak terpuji yang membuat seorang muslimah sangatlah cantik dan anggun baik di mata Allah maupun di mata sesama manusia, ialah sifat malu. Kata bijak mengatakan bahwa “Muslimah cantik, menjadikan malu sebagai mahkota kemuliaannya…” . Bagi remaja muslimah kecantikan adalah hal yang sangat penting bagi dirinya, karena dengan tampil cantik mereka dapat percaya diri, dengan tampil anggun mereka dapat pujian, dan yang lainnya yang bias didapatkan wan-ita dengan kecantikan. Namun islam telah mengajarkan bagaimana cara seorang muslimah terlihat cantik tanpa melanggar garis merah syariat, islam adalah agama yang tidak kaku namun tidak dapat dipatahkan, mengikuti mode dan perkembangan zaman tentu boleh karena islam sendiri sifatnya dapat diterima dan selalu sesuai dengan zaman dan tempat.

Kedudukan malu dalam islam sangat tinggi, karena malu adalah sebagian dari iman. Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”(HR. Al Hakim dalam Mustadroknya 1/73. Al Hakim mengatakan sesuai syarat Bukhari Muslim, begitu pula Adz Dzahabi)

Malu yang bagaimanakah yang dapat membuat muslimah terlihat anggun dan cantik?Dengan merasa bahwa diri ini hina dan rendah di sisi Allah, dan merasa bahwa Allah selalu

melihat kita, itu sudah membuat diri kita malu untuk melakukan hal yang dibenci Allah. Muslimah akan terlihat cantik dengan sifat malunya, malu untuk memperlihatkan keelokan tubuhnya, malu untuk ber-hiasa diri dengan berlebihan. Harga diri manusia bukan terletak pada hal duniawi, tetapi harga diri manusia terletak pada Nya, manusia tidak memiliki harga diri, karena Dialah yang memiliki harga diri, menemukan Dia dengan rasa malu dan tunduk pada Nya, itulah harga diri sebenarnya. Jadi, sebagai seorang muslimah tak perlu sibuk mendandani dirinya dengan alat kecantikan, akan tetapi kewajiban seorang muslimah adalah menutup auratnya dengan baju syar'i.

Namun sangat disayangkan, di zaman sekarang dari milyaran muslimah hanya ratusan yang mengerti akan hal itu, yang lainnya entah memang tidak mengerti ataukah pura – pura tidak mengerti. Ada satu hadits yang sudah sangat tidak asing ditelinga kita, Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya : “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128) Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang adalah wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/191).

Allah dan Rosul Nya telah memberikan perlindungan bagi diri, mengapa diri membuat perlind-ungan bagi diri sendiri yang justru mengeluarkan diri dari perlindungan Nya? Maka sebagai seorang muslimah haruslah menjunjung tinggi rasa malu itu, karena rasa malu itu lebih berharga jika dibanding-kan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata. Wallahu a'lam bish showab.

Muslimah

Page 8: Buletin SA Mei 2013

11 12

Keutamaan Bulan RajabBulan Rajab adalah bulan yang dilingkupi oleh nuansa kedamaian. Oleh karena itu janganlah

kita mensia-siakan dan membiarkannya ia berlalau begitu saja. Inilah bulan yang Nabi SAW khusus bersabda mengenainya : “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku”.

Abu Abdillah Al-Hafizh dengan bersumber dari Aisyah ra, dia berkata : Rasulullah SAW bersab-da : “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah. Bulan itu disebut juga dengan bulan Al-Ashamm. Dulu orang-orang Jahiliyah jika sudah mulai memasuki bulan Rajab, maka mereka mengistirahatkan secara total pedang mereka, sehingga masyarakat akan sedikit merasa aman dan jalan-jalan yang biasa dilalui akan terhindar dari gangguan yang mengancam. Mereka tidak akan merasa takut antara yang satu dengan yang lain sampai bulan itu benar-benar berlalu”.

Dari riwayat tersebut di atas dapat diketahui mengenai keutamaan bulan Rajab yang telah dilakukan orang-orang sejak zaman jahiliyah. Mereka sengaja meninggalkan aktivitas maupun peker-jaan sehari-hari mereka demi menyambut bulan Rajab itu sendiri. Bahkan ketika mereka mengadakan peperangan, mereka akan menghentikan sejenak peperangan tersebut sampai bulan Rajab berlalu. Mereka memperlakukan bulan Rajab secara khusus dan menghormati bulan tersebut dengan nuansa yang penuh dengan kedamaian. Mengapa bulan sesudah berlalunya bulan Jumadil Akhir ini, dina-makan bulan Rajab?. Ternyata dalam sebuah riwayat dikatakan, bahwa sesungguhnya ‘Rajab’ itu pada awalnya adalah nama sebuah sungai yang airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari-pada madu dan lebih dingin dari pada es. Air sungai ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa pada bulan ini.Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Abu Al-Husain bin Bisyran yang bersumber dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah sungai yang diberi nama Rajab. Air sungai itu lebih putih dari pada air susu dan lebih manis dari pada madu. Barangsiapa pernah berpuasa sehari saja pada bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari air sungai tersebut”.

Menurut riwayat dari Muhammad bin Abdullah Al Hafizh yang bersumber dari Anas, ia mener-ima keterangan dari Rasulullah SAW bahwa beliau telah bersabda : “Di dalam bulan Rajab itu ada sebuah malam yang menyebabkan pelaku ibadah pada (malam) itu dicatat dengan kebaikan selama 100 tahun. Malam itu adalah tiga hari sebelum bulan Rajab berlalu (yakni tanggal 27 Rajab). Barang-siapa mengerjakan shalat pada malam itu sebanyak dua belas raka’at, maka Allah akan mengabulkan do’anya. Namun hendaknya dia membaca Fatihatul Kitab dan sebuah surat Al-Qur’an disetiap raka’at-nya. Selain itu dia hendaknya mengerjakan duduk tasyahud pada setiap dua raka’at untuk kemudian melakukan salam. Kemudian setelah itu hendaknya dia membaca Subhanallah walhamdulillaah Wa Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar sebanyak 100 kali, membaca istighfar kepada Allah sebanyak 100 kali, membaca shalawat kepada Nabi SAW sebanyak 100 kali, kemudian berdo’a apa saja untuk kepentingan dirinya yang bersifat dunia maupun akhirat. Sedangkan pada pagi harinya dia mengerja-kan puasa, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya kecuali jika dia memanjatkan do’a tersebut untuk hal yang maksiat”.

Jika kita mengupas hingga tuntas mengenai keutamaan Bulan Rajab ini, maka tak akan ada habisnya. Namun di antara sekian banyak keutamaan yang ada di tengah-tengah bulan Rajab ini, ada satu peristiwa spektakuler yang kemudian menjadi tonggak utama kelurusan akhlak umat Islam. Yakni Shalat. Karena shalat adalah pencegah perbuatan yang keji dan munkar. Dan seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa perintah untuk mendirikan shalat pertama kali diterima oleh Rasulullah SAW adalah di bulan Rajab. Yakni pada peristiwa Isra’ Mi’raj, yang terjadi pada hari ke-27 bulan Rajab.

Peristiwa Isra’ Mi’raj itu sendiri mengandung rahasia serta hikmah yang lebih spektakuler lagi. Banyak peristiwa yang dialami Rasulullah SAW, selama perjalanan mi’rajnya ke sidratul muntaha, di antaranya adalah beliau melihat jin ifrit, dimana kemudian Jibril yang mendampingi mi’raj beliau men-ngatakan bahwa dialah musuh terbesar manusia, terutama umatmu, wahai Muhammad. Barangsiapa yang mampu menghindar darinya, maka mereka akan selamat dunia dan akhirat. Kemudian beliau

juga menyaksikan orang-orang yang sedang bercocok tanam. Lalu Jibril menerangkan bahwa itulah gambaran orang yang berjihad di jalan Allah, dimana pahala kebajikannya dilipat-gandakan hingga 700 kali. Lalu beliaupun mencium bau yang amat harum. Lalu Jibril menerangkan bahwa inilah bau Masy-itah, seorang yang sangat teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun ia dan kelu-arganya direbus dalam belanga Fir’aun, namun keimanannya kepada Allah tak bergeser sejengkalpun. Ia mati syahid, dan arwahnya berbau harum dan akan tercium oleh semua penduduk surga nantinya. Beliau juga menyaksikan kejadian aneh, yakni orang-orang yang dibelah kepalanya, setelah kepala itu hancur, ia kembali utuh lagi seperti biasanya, lalu pecah lagi. Begitu seterusnya. Maka Jibril men-erangkan bahwa itu adalah gambaran siksaan orang yang malas mengerjakan shalat fardlu, hinngga akhirnya mereka shalat di akhir waktu. Ada juga segerombolan yang sangat menakutkan yang dilihat Rasulullah. Orang-orang yang depan dan belakangnya ditambal, mereka melolong-lolong bagaikan srigala kelaparan. Lalu mereka mendapatkan makanan dari buah zaqum yang baunya sangat busuk, keadaan mereka terus menerus terpanggang api jahanam. Kata Jibril : “Itulah orang-orang yang eng-gan mengeluarkan zakat dari hartanya!”.

Rasulullah juga melihat segolongan orang yang sangat bodoh. Karena terlihat di hadapan mer-eka terdapat dua jenis daging, yang segar dan yang busuk, namun mereka memilih daging yang busuk dan dimakannya dengan lahap. Jibril berkata : “Wahai Muhammad ! inilah gambaran dari umatmu yang serakah, yang hanya mau menerima amanah, tapi tidak mampu melaksanakannya. Bibir-bibir yang dipotong dengan gunting yang disaksikan Rasulullah dalam perjalanan Mi’rajnya adalah gambaran orang-orang yang suka memberi nasehat, tapi dia sendiri tidak mampu menjalankannya. Ada pula suatu kaum yang tak henti-hentinya mencakari sendiri tubuh dan wajahnya, dan Jibril berkata : “Itulah gambaran umatmu yang suka menggunjing. Ia bagaikan makan daging saudaranya sendiri !”.

Tidak hanya itu, karena Rasulullah dalam perjalanan Mi’rajnya juga mengalami berbagai macam godaan, dimana godaan-godaan tersebut dikemudian hari menjadi ibrah yang sangat berguna untuk umat beliau. Godaan-godaan tersebut di antaranya adalah :

1. Suara panggilan yang berasal dari sisi kirinya, maka Rasulullah tidak merespon sedikitpun. Jibril menerangkan; “Wahai Muhammad! yang memanggilmu tadi adalah orang Nashrany. Jika kamu menengok panggilan tadi, maka di antara umatmu nantinya banyak yang murtad menjadi Nashrany !”.

2. Ada seorang wanita yang memanggil-manggil. Rasulullah pun tidak menggubris sama sekali. Tanya Rasulullah; “Siapakah wanita yang memanggilku wahai Jibril?”. Jawab Jibril : “Wanita tadi adalah gambaran dari bentuk dunia. Jika tadi kamu merespon panggilannya, maka nantinya umatmu pun akan lebih mementingkan dunia daripada akhirat”.

3. Ada seorang laki-laki tua memanggil; “Wahai Muhammad kemarilah!”. Tiba-tiba Jibril meng-ingatkan; “Muhammad, percepatlah jalanmu!”. Tanya beliau; “Jibril, siapakah lelaki tua yang memang-gilku tadi?”. Jawab Jibril : “Dia adalah musuh Allah, musuhmu dan juga musuh umatmu, setan laknat-ullah. Ia memanggilmu agar kamu dan umatmu lebih condong kepada dirinya!”.

4. Ada juga seorang nenek-nenek tua yang mencoba menghentikan jalan beliau dan Jibril den-gan berkata : “Wahai Muhammad ! berhentilah sebentar, aku akan bertanya kepadamu!”. “Siapakah dia wahai Jibril?”. Jawab Jibril; “Itu adalah gambaran umur dunia yang tinggal sedikit!”.

Itulah di antara peristiwa paling spektakuler di bulan Rajab, yang bisa dirasakan secara langsung oleh kita hingga sekarang. Yang menjadi tonggak utama bulan Rajab ini.

Oleh karena itu mulailah beramal dengan lembaran baru. Sebab keburukan-keburukan telah diganti dengan kebaikan. “Barang siapa menambah jumlah hari puasanya pada bulan Rajab, maka Al-lah juga akan menambah anugerahnya kepada orang tersebut. Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya dari peristiwa yang ada pada bulan Rajab ini, sehingga kita bisa meningkatkan amal ibadah kita khususnya di bulan Rajab ini, demi untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat nanti. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Disampaikan pada khutbah jumat di KBRI Rabat, 24 Mei 2013.

By : Kusnadi El-Ghezwa.

Page 9: Buletin SA Mei 2013

13 14

7 Tips Sehat Minum KopiBagiku, teman terbaik ngeblog di pagi hari adalah kopi. Pada penderita hipertensi (tekanan

darah tinggi -red) sering aku menanyakan tentang kebiasaan mereka minum kopi. Bukan hal yang mengejutkan kalau pada kenyataannya mereka rata-rata minum 5 cangkir kopi sehari! Lalu aku pun menyarankan mereka untuk meninggalkan kebiasaan minum kopi, padahal kopi dari Indonesia memi-liki cita rasa yang tinggi dan digemari di seluruh dunia. Rugi? Nah, sebelum bergabung dengan kelom-pok orang yang tidak boleh minum kopi dan hanya bisa menelan ludah melihat orang lain mengecup si hitam manis ini, ada baiknya kita ketahui “7 Tips Sehat Minum Kopi” berikut:

1. DosisMemang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh dikonsumsi orang. Namun

kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.

2. Sinyal BahayaKetika mereguk kopi memang terasa nikmat, namun sering kali diikuti dengan sejuta rasa ber-

salah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain: gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat caffeine dosis baru.

3. Dengarkan Respon TubuhSetiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine. Kebanyakan orang dapat

mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang tertidur pulas setelah minum kopi. So, cara ter-baik adalah dengarkan respon tubuh sendiri!

4. Kenali Kandungan CaffeineSetelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan caffeine

dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh, coklat, obat sakit kepala.

Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap kandungan caffeine da-lam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.

Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk mereka yang mengalami obe-sitas karena dapat meningkatkan HDL (kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

5. Coffee MixLima milligram kalsium hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi. Namun kehilangan kal-

sium ini dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok susu atau membuat espresso latte. Sedangkan campuran kopi dengan alkohol kurang baik terutama pada orang dengan gangguan hati dan campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi kalori yang berlebih. Caffeine juga ber-interaksi dengan beberapa jenis obat. Bagi yang sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Banyak yang beranggapan teman terbaik kopi adalah rokok. Eits, jangan salah. Seorang peminum kopi sejati tidak merokok! Rokok dapat mengurangi nikmatnya ngopi lho…

6. Kelompok Anti-KopiKelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi: wanita hamil, anak-anak, orang tua, orang

dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (mis: hipertensi). Nah, kalau sudah termasuk kelompok ini, lupakan kopi!

7. Check UpLakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuran tekanan darah.

Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin baik untuk penatalaksanaan selanjutnya. JNC VII mengklasifikasikan hipertensi sebagai berikut :

Demikianlah “7 Tips Sehat Minum Kopi“. Bila keluhan berlanjut, hubungi dokter!

Page 10: Buletin SA Mei 2013

15 16

ATAS NAMA CINTAPagi ini begitu cerah melihat Negeri Mesir yang penuh dengan Ilmu dan wisata alamnya, sungai

Nil mungkin ini akan sangat kurindukan jika aku sudah balik ke Tanah Air, Indonesia I love you full, aku akan merindukan kampus al-azhar yang penuh dengan guru besar nancerdas, dan para maha-siswa asing lainnya, suasanannya akan berubah saat mengembarakan diri di lingkungan masyarakat. Ucapku dalam lamunan. Dia adalah Mizyan, seorang mahasiswa yang sangat mandiri, berjuang mem-biayai dirinya sendiri dan selalu menyemangati dirinya agar tetap maju mengukir masa depan yang cemerlang, walau tergolong miskin dibandingkan dengan yang lain tapi ia tetap ceria, semangat dalam menggapai cita-cita. Sekarang dia sudah memasuki tahun ke empat, sebentar lagi ia akan meraih gelar sarjana dari Univ. Al-azhar cairo. Seiring berjalannya waktu iapun berhasil meraih mimpinya yaitu sarjana walau penuh dengan kemandirian tanpa ada bantuan dari kedua orang tua dan keluarganya ia hanya mengharapkan tangan dermawan dan beasiswa di Mesir.

Senang, bahagia, sedih saat ini telah ia rasakan dengan perjuangan yang penuh keringat, dan kegigihan akhirnya mimpinya tercapai. “Aku senang dan sedih juga akhi, makanya aku menangis “ ucap mizyan kepada salah satu kawannya sebut saja akmal. “Akhi mizyan sekarang jangan menangis lagi kawan, ini baru awal dari mimpi kita mari terus bermimpi agar masa depan kita cerah’’ ujar akmal sambil menasehati kawannya. Akmal seaharusnya bahagia atas apa yang telah ia capai, namun diba-lik kebahagiaan itu ia dihantui rasa sedih sebab ia berpikir bagaimana ia bisa sampai ke tanah air se-dangkan beasiswa telah terputus bahkan untuk hidup di Mesir saat ini harus berpikir agar bisa bertah-an hidup. Malam yang sunyi tanpa suara mizyan selalu berpikir sembari berdoa “Ya Allah berikanlah petunjuk-Mu apa yang harus kulakukan, bantulah hamba-Mu ini aku serahkan semuanya kepadamu”, doa ini selalu dilantunkan saat qiyamullail (tahjjud).

Esok paginya ia bertemu dengan akmal sahabat karibnya dan meminta saran darinya “Akhi mizyan aku punya solusi mudah-mudahan kamu bisa menerimannya, bagaimana kalau kamu mondok di darul qura’an itung-itung kamu bisa mengkhatamkan qur’an insya Allah”. Ujar Akmal. Mizyan tak berpikir panjang ia setuju dengan saran akmal akhirnya ia memantapkan niat untuk mondok di Daru Hasaniyah Litafizhil Qura’an. Selama 5 bulan ia habiskan waktu di sana sambil berpikir dan berdoa memohon pentunjuk dan rezeki yang banyak dari sang maha kuasa agar ia bisa menginjakkan kaki di Bumi pertiwi.

Akhirnya angin kegemberiaan itu telah tercium, tak sengaja ia untuk membuka jejaring sosial Facebook mizyan melihat pengumuman tenaga musim (TEMUS) haji, dengan ucapan Bismillahir-rohmanirohim ia daftarkan diri walau banyak saingan tapi ia optimis pada Allah bahwa rezeki tak akan ke mana. “Trin trin…… trin…… suara handphone berbunyi, akmal menelpon Mizyan:

Akmal “Assalamu Alaikum Mizyan’. Walaikum salam…jawab Mizyan. Allahu akbar,, Allahu Ak-bar, mabruk akhi antum lulus tuk jadi Tenaga Temus. Air mata bahagia mizyan mentes membasahi pipi sebagai tanda bahagia.

Mizyan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, akhirnya doaku diijabah Oleh Allah SWT.Ia pun melengkapi semua persyaratan yang diperlukan agar bisa berangkat menuju baitul-

lah. Akhirnya ia berangkat dengan berat hati dan isah tangis ia meninggalkan teman-teman karibnya sewaktu di cairo, terutama akmal yang selama ini membantu dan memberinya solusi dalam setiap ma-salah yang ia hadapi. Sesampainya di saudi ia fokus bekerja selama 3 bulan menjadi pelayan Jamaah haji asal Indonesia.

Hari demi hari dia lalui dengan ikhlas, sabar, menekuni pekerjaannya sebagai panitia haji di arab saudi. Namun disela sela kesibukannya ada seorang ibu sebut saja ibu Aisyah, salah satu ja-maah haji asal Indonesia , Mizyan pun berkenalan dengan ibu tersebut. Sejak pertemuan itulah ia mendapat angin-angin jodoh, komunikasipun berlanjut hingga indonesia.

Seiring berjalannya waktu ahirnya ibu ini sangat serius dengan omongannya untuk menjodoh-kan Putrinya dengan mizyan, ia tertarik pada mizyan karena basic agamanya bagus serta hafal al

quran, itulah mengapa sang ibu tak ragu tuk menjodohkan putrinya dengannya. Mizyan tinggal di Jakarta dan Ibu tersebut tinggal di Padang, sebagai wujud keseriusan ibu

Aisyah ia mengundang Mizyan tuk datang bertamu ke rumahnya segala yang dibutuhkan semuanya atas tanggugan Ibu Aisyah. Selama menginap di rumah ibu aisyah ia selalu memimpin jamaah da-lam melaksanakan sholat 5 waktu. setelah suasana sudah sangat cair dan sesekali ia melirik putrinya "Cantik, sopan, memakai jilbab syari, lembut lagi". bisik mizyan dalam hati. Sebelum mizyan kembali ke jakarta ia sempat ditanya ibu aisyah "ustadz dari organisasi mana"....? mizyan menjawab, saya netral bu nggak fanatik pada oraganisai manapun, saya beribadah sesuai sunah rosul.

Ahirnya mizyanpun balik ke jakarta komunikasi terus berlanjut begitu pula dengan putrinya na-mun karena sesuatu hal Mizyan tak ingin mengkhitbah putri Ibu Aisyah.

kerna dia beranggapan bahwa " nikah itu harus atas nama cinta ". Ya cinta atas dasar itulah hingga ia tak jadi menjalin mahabbah dengan sang putri, “Cinta yang akan memndorongmu, membuat-mu menyayanggi seorang wanita dengan tulus “ ucap mizyan dalam hati.

Ucapan mizyan itu ada benarnya rasa cintalah yang akan melahirkan sakinah, mawaddah war-ahmah dalam sebuah rumah tangga tentunya dalam bingkai syariat islam. Mizyan telah meraih gelar Sarjan (Lc) dari Univ. Al-Azhar namun ia tak puasa atas apa yang ia raih ia pun teringat kata teman-nya saat di cairo “….., ini baru awal dari mimpi kita mari terus bermimpi agar masa depan kita cerah’’ dengan ucapan ini semangatnya semakin tinggi tuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan modal yang ia miliki saat menjadi Tenaga Musim (TEMUS) akhirnya dengan ucapan Bismillah ia berangkat ke Negeri Seribu Benten Maroko.

Selama dua tahun ia menempuh Srata dua S2 di Maroko, akhirnya gelar Master berhasil ia raih, namun saat masih mahasiwa s2 ia aktif menulis di berbagai media sosial islam seperti dakwatuna.com, fimadani.com hingga facebook ia jadikan sebagai media dakwah. Suatu ketika ia hari ia menjadi nara-sumber di salah satu radio dakwah sebut saja, radiongaji.com ia sangat gembira karena bisa meny-iarkan dakwa di bumi Allah tentunya dengan niat meraih ridho Allah SWT dunia dan akhirat, orang tua mizyan sangat bangga mendengar anaknya menjadi narasumber di radio tersebut, dari situlah ia ber-temu dengan salah seoarang wanita muslimah yang juga pengurus radiongaji.com, taaruf pun terjadi di antara kedua anak cucu adam ini, kemunikasi terus terjalin, angin jodoh dan kecocokan mereka ra-sakan ,tak lama kemudia mizyan memantapkan hati untuk mengatakn cinta padanya, “ya Allah dengan kebesaran Asma-Mu akan kukatakan Love pada Lina,” ucapa mizyan dalam hati seusai qiyamullail.

Penerimaan Tenaga Musim (TEMUS) haji kembali dibuka untuk mahasiswa Indonesia di Ma-roko, mizyan kembali mendaftar, Allah maha kuasa atas segala sesuatu tak disangka ia kembali terpilih menjadi Tenaga Musim Haji, akhirnya ia ke arab Saudi beserta 9 teman dari Maroko, dengan sabar 3 bulan ia melayani jamaah, kebahagiaan pun ia rasakan karena bisa kembali ke Indonesia dengan gelar master. Seminggu kemudian ia dan kedua orang tua mizyan bertamu ke orang tua lina untuk mengkhitbahnya.

Selalu ada jalan dan pituh rezeki bagi penuntut ilmu, akhirnya lamaran mizyan diterima dan akadpun dilaksanakanm dan sekarang lina dan mizyan hidup bahagia, dengan “Cinta di antara mere-ka lahirlah keluarga sakinah mawaddah warahmah hingga hidup bahagia”. Mizyan sekarang bahagia tiba-tiab ia teringat sahabat karibnya “akmat saat di cairo”

“assalmu alaikum akhi , kef hal……?(apa kabar) Ucap mizyan via telepon. Walaikum salam Alhamdulilah bikhaer. Wa antum”…..?(Alhamdulillah kabar baik.

Mizyan “Alhamdulillah bikhari aidhon”.(Kabar baij juga) Akhi Jazakumullah khairan katsiro atas bantuannya selam ini, sekarang ane suda menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah”

Akmal “wa mabruk alaik ya akhi.,,,,, (selamat atas prestasinya)”.Obrolan dan canda tawa mengawali obrolan tersebut hingga menyusun rencana untuk saling

bersilatu rahmi.

By: Sukmahadi *Mahasiswa Univ. Sidi Mohammed Ben Ab-dellah Maroko*.

Cerpen

Page 11: Buletin SA Mei 2013