buletin ifl mei-juni'13

17
IFL’S BULLETIN Edisi Mei - Juni 2013 - #2

Upload: ifutureleaders

Post on 21-Dec-2014

492 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: buletin IFL Mei-Juni'13

IFL’S BULLETIN

Edisi Mei - Juni 2013 - #2

Page 2: buletin IFL Mei-Juni'13

“Honoring our parents”

RedaksiPenanggung jawab umum: M. Iman UsmanPenanggung jawab redaksi: Jessica Angkasa

Editor: Aswin PrasetyoKontributor: Muhammad Q. Rusydan

Regina Martha UliGigay Citta Acikgenc

Salam redaksi,

Dear Leaders,

Sebagai generasi muda, bagaimana upaya kalian untuk membahagiakan danmenghargai keluarga kalian, terutama kedua orang tua? Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012 telah mengeluarkan resolusi A/RES/66/292 mengenaiHari Orang Tua Global (Global Day of Parents) yang jatuh pada tanggal 1 Junisetiap tahunnya. Keputusan tingkat global ini ditujukan untuk memberikanapresiasi kepada semua orang tua di seluruh dunia atas jerih payah danpengorbanan yang diberikan terhadap proses tumbuh kembang anak.

Di dalam resolusi tersebut juga dikatakan bahwa keluarga memiliki kewajibanbesar dalam menjaga dan merawat anak-anak dalam lingkungan yang penuhcinta, harmoni, dan juga sifat saling memahami. PBB mengajak masyarakat diseluruh dunia untuk merayakan Hari Orang Tua Global ini, terutama paragenerasi muda seperti kita dan juga anak-anak.

Apa yang sudah kamu lakukan demi menghargai kedua orang tua kamu? Bersyukurlah jika keduanya masih dalam keadaan sehat menemanikehidupanmu saat ini. Namun jika tidak, bahagiakanlah selalu mereka melaluidoa-doa serta tindakan-tindakan yang akan membuat nama mereka harum. Karena orang tua lah yang membuat kita hadir di dunia ini untuk melakukansebuah perubahan yang baik.

Page 3: buletin IFL Mei-Juni'13

Menunjukkan Cinta KepadaOrang Tuaoleh Gigay Citta Acikgenc

Apa yang terlintas di benakmu ketikamendengar kata 'keluarga'? Siapa yang wajahnya tergambar di bayanganmu ketikaseseorang bertanya tentang keluargamu? Pertanyaan-pertanyaan semacam inilumrah diajukan ketika seseorang inginmengetahui lebih lanjut latar belakangkita.

Tidak bisa dipungkiri, keluarga adalahlingkungan pertama yang mendampingikita mengenal dunia. Ayah, Ibu, danbeberapa saudara. Atau hanya kita danayah. Bisa jadi hanya kita dan ibu. Keluargamemiliki pengaruh yang kuat. Pakarpsikologi kerap mengatakan istilah golden age, periode dimana karakter manusiamulai dibentuk. Meskipun banyak dari kitayang lupa bagaimana masa-masa di usiabalita, orang tua tentu memiliki kontribusibesar dalam membentuk kepribadian kitahari ini,

Berbicara tentang keluarga, orang tuakhususnya, biasanya diiringi suasana yang

mendadak berubah menjadi sendu danjika mencapai klimaks, air mata pun turutmengalir. Kita hari ini adalah hasil dariproses interaksi dengan bapak dan ibu. Proses ini akan terus berlanjut hingga kitayang kini pemuda kelak juga akan menjadiorang tua. Keputusan-keputusan yang kitaambil tentu tidak bisa lepas daripertimbangan keduanya. Seminimal apapun porsi peran papa dan mama, merekaadalah bagian penting dari kita hari ini.

Di satu titik, kita kerap kali kita tidakmenyadari makna keberadaan orang tuakita dan anggota keluarga lainnya. Supporting system pertama kita inicenderung kita abaikan kontribusinya. Nasihatnya kita anggap angin lalu. Semangatnya belum selalu menjadi bahanbakar untuk menjadi pribadi yang lebihbaik dari hari ke hari. Waktu, pikiran, danenergi yang tercurah masih jarang kitatukar dengan pencapaian-pencapaian yang mengembangkan senyum keduanya.

#Speak-up

Page 4: buletin IFL Mei-Juni'13

Kini kita hidup di era yang memungkinkanteknologi mengatasi masalah jarak. Mungkin satu panggilan rutin di sela-selarencana kita menghabiskan akhir minggubersama teman-teman mampu melegakanhati ayah dan ibu di rumah karena merekatahu kabar putrinya baik-baik saja. Mungkin satu sms ucapan selamat pagiatau selamat tidur mampu mengobatikerinduan papa dan mama yang inginmemeluk putranya. Mungkin kita lupa, hal-hal sederhana yang kita pikir tidakberarti apa-apa justru membawa maknayang luar biasa bagi orang yang membantu kita belajar berjalan danmenemani kita sekolah di hari pertama.

Presensi adalah hal yang frekuensinyasemakin tereduksi seiring kita beranjakdewasa. Meskipun tinggal satu rumah, kita kerap kali absen dalam keseharianorang tua kita. Apalagi karena merasakedua orang tua kita masih ada, justru kitatidak menggunakan kesempatan umurpanjangnya untuk membahagiakankeduanya.

Memang, bapak ibu, papa mama, ayah bunda bukan manusia sempurna. Pastikeduanya juga pernah membuat kitamerasa dunia ini begitu tidak adil. Selisihpendapat, adu argumen, hingga aksi salingmembentak yang kemudian berakhirdengan pintu berdebam dan menguncidiri di dalam kamar bisa jadimeninggalkan gores luka. Namun, bukankah dalam hidup memaafkan itumenyembuhkan dan kehadiran itumelegakan?

Bukan saatnya lagi kita menuntut orangtua untuk menuruti apa yang kita mau. Kini saatnya kita yang menuntut dirisendiri untuk berbuat yang terbaik demidua sosok yang paling bahagiamenyambut kelahiran kita di dunia. Seperti kata John Mayer, love is not a thing, love is a verb. Selamatmenunjukkan cintamu kepada orangtuamu dimana pun mereka berada, RekanMuda!

Page 5: buletin IFL Mei-Juni'13

#Inspiring”So grateful to be my parents’ daughter”

Dear leaders, kali ini kita akan berbincang-bincang dengan salah satu staff IFL yang memilikijasa besar dalam pengembangan IFL dari tahapawal. Ya, Rizki Yuniarini atau yang akrab disapasebagai Kiki ini pernah menjabat sebagaisekretaris IFL pada tahun kepengurusanpertama, dan ketua divisi funding pada tahunkepengurusannya yang kedua. Perempuan yang selalu terlihat gembira dan ceria ini juga sangatberprestasi loh! Berbagai penghargaan Best Delegate di kancah Model United Nations (MUN) di Indonesia dan berbagai negara lainnyadiraihnya dengan gemilang, dan prestasinyatersebut justru membuatnya ingin mendorongorang-orang di sekitarnya agar ikut berkembangbersamanya.

Dengan tema ‘Global Day of Parents’ kali ini, kitaingin tahu nih bagaimana dukungan dari orangtua Kiki terhadap segala kegiatannya. Selain itu, bagaimana Kiki memberikan penghargaanterhadap kedua orang tuanya? Yuk, kita simakjawaban dari perempuan yang baru saja kembalidari program pertukaran pelajar di National University of Singapore (NUS) ini!

Rizki Yuniarini (Kiki)

Page 6: buletin IFL Mei-Juni'13

Hai Kiki, kita ingin tahu nih pendapat kamu, seberapa besar sih sebenarnya peran orangtua dalam membentuk dan menjaga tumbuh kembang anak-anaknya?

Peran orang tua itu menentukan konstruksi sosial seorang anak, terutama nilai yang akhirnya dimiliki oleh seorang anak ketika sudah besar. Tapi, menurut saya, apa yang 'diajarkan' oleh orang tua, bukanlah menjadi hal yang pasti akan terkonstruksi dalam diriseorang untuk menjadi nilai-nilai yang dipercayainya. Ada kalanya, kita justru akanmemiliki pandangan yang bertolak belakang dan akhirnya membentuk nilai yang bisa sajaberbeda 180 derajat. Tapi intinya, apapun yang orang tua lakukan, it will affect our values, behaviours, and way of thought.

Kalau di keluarga Kiki sendiri, bagaimana lingkungan keluarga memberikan kasih sayangdan mendukung aktivitas Kiki selama ini?

Semua anak di rumah saya dididik untuk bisa mandiri dari kecil. Termasuk saya sebagaianak paling kecil dari tiga bersaudara. Cara mereka memberi kasih sayang adalah denganmemberi kebebasan untuk kita beraktivitas di dalam maupun luar sekolah/kampus. Selama menurut mereka kegiatannya positif (bukan tindakan kriminal, dsb.), keduanyaakan dengan sepenuh hati mendukung.

Ada gak sih momen paling berharga hingga saat ini yang Kiki sudah lakukan terhadapkeluarga?

Kalau dibilang momen berharga untuk keluarga, mungkin yang bisa jawab anggotakeluarga lainnya sih. Hehe. Tapi kalau buat saya, saya paling merasa bahagia ketika keduaorang tua saya bisa tersenyum dan bangga dengan apa yang saya lakukan, sayaperjuangkan, dan yang telah saya raih.

Page 7: buletin IFL Mei-Juni'13

Melihat adanya hari penghargaan terhadap jasa orang tua secara global yang telahditetapkan PBB, sebagai pemuda apa yang harusnya kita lakukan? (baik untuk orang tuayang masih ada, ataupun sudah meninggal)

Apapun yang dilakukan oleh orang tua, mereka adalah orang-orang yang belajar untukmengurus manusia sejak kecil hingga sekarang berada. Jadi, berterimakasihlah danbahagiakan keduanya karena telah membuat kita menjadi apa kita yang sekarang. At the very least, you have a mother that brought you into this world, so be thankful for her.

Kiki sebagai calon orang tua di masa depan, ada gak sih harapan ketika nanti memilikikeluarga dan anak?

Aduh, agak sensitif ya pertanyaannya, hehe. Plus sepertinya masih jauh juga ya. Belumbanyak kepikiran sebenarnya untuk saat ini. Tapi yang jelas, dengan konstruksi nilai sudahada, harapannya saya (dan siapapun partner saya di masa depan) bisa jadi orang tua yang secara seimbang memberi kasih sayang kepada keluarga dan anak. Haha. Mungkinterdengar klise, tapi pembelajaran menjadi seorang anak membuat saya terdorong untuk'berinovasi' dalam mengurus anak. Jadi, tanggung jawab mengurus anak bukan di diri sayasaja (sebagai perempuan), atau asisten rumah tangga, tapi saya dan partner saya nantinyaakan mempunyai cara yang khas dalam menjaga tumbuh kembang anak agar menjadiyang terbaik dan membahagiakan bagi kita berdua.

Pertanyaan penutup nih. Apa yang mau Kiki sampaikan kepada kedua orang tua dengansegala kesuksesan yang sudah didapat saat ini?

Terima kasih banyak, Pak, Ma, sudah selalu berusaha menyediakan opportunities untukaku berkembang dan menjadi diriku yang sekarang. I am so grateful to be your daughter

----Aswin Prasetyo

Page 8: buletin IFL Mei-Juni'13

#EventSunday Sharing vol.7: Following Your Passion On Social Entrepreneurship

Hi Leaders, sharing session dari Indonesian Future Leaders (IFL) kali ini membawatema "Following Your Passion on Social Entepreneurship" dengan pembicaranya, Leonardo Kamilius.

Pemuda yang biasa disapa Leon sendiri dulu kuliah di Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi, Universitas Indonesia DAN kemudian mendapat kesempatan bekerja disebuah perusahan multinasional. Namun siapa sangka ternyata Leon memutuskanmeninggalkan zona nyamannya di perusahaan tersebut dan memutuskan untukmengikuti passionnya dalam isu mengentaskan kemiskinan. Ia memulainya denganbisnis sosial, yang bertujuan untuk menanggulangi isu sosial dengan pendekatanbisnis melalui pendirian Koperasi Kasih Indonesia (KKI).

"Koperasi kasih Indonesia adalah impian untuk memberdayakan mereka yang miskin agar sejahtera. KKI ingin memberdayakan jutaan keluarga Indonesia" ujarnya dalam Sunday Sharing IFL di Coffee Institute, Jl. Gunawarman, KebayoranBaru, Jakarta Selatan, Minggu (19/5).

Page 9: buletin IFL Mei-Juni'13

#Event

Leon juga menegaskan akan pentingnya passion dalam bisnis sosial, "kalau maumemulai bisnis sosial sangat penting untuk memperhatikan passion, karenadriver utamanya adalah passion, bukan uang."Lebih lanjut lagi Leon menjelaskan bahwa kunci dari pengentasan kemiskinan(untuk jangka panjang) adalah edukasi dan kesehatan, sedangkan untukkeduanya itu membutuhkan income,"Untuk mendapatkan income pilihannyahanya kerja untuk orang lain atau do your own business sebagai seorangentrepreneur," jelasnya."Untuk bisnis harus ada will (keinginan), skill (kemampuan) dan capital (modal), untungnya saat ini sistem microfinance dapatmenyediakan kebutuhan tersebut, terutama dalam pemenuhan modal," sambungLeon.

Sasaran dari KKI adalah masyarakat miskin dan rentan miskin yang diberdayakanuntuk meminjam dan menabung secara disipilin dengan sistem microfinance. Selain itu, menurut Leon microfinance adalah alat pengentasan kemiskinan yang cukup efektif.

Kebiasaan yang lebih suka meminjam sedikit demi sedikit dirubah oleh KKI dengan memberi syarat menabung juga kepada masyarakat. Hasil dari menabungitu pun mulai berefek nyata, beberapa dari masyarakat mulai bisa memiliki modal untuk usaha, dana cadangan untuk biaya kuliah hingga membeli rumah.

"Kalau mau mengubah manusia, ubah cara berpikirnya. Ini memang lebih sulit, hal yang lebih baik biasanya memang lebih sulit," tutup Leon.M. Q. Rusydan

Page 10: buletin IFL Mei-Juni'13

#IFLstuff#kelasbelajarbebasSEBUAH CERITA DARI IFL BALI“Belajar tidak seharusnya didalam kelastetapi belajar bisa dimana saja dandidapatkan dari siapa saja,” kata – kata itulahyang menjadi dasar dari#KelasBelajarBebas.Pada #KelasBelajarBebasyang pertama ini, gurunya adalah Kak Ade Wirawan, yang merupakan seorang tuna rungu. Kak Ade yang juga adalah Mr. Deaf Indonesia tidak setuju dengan anggapanbahwa “sulit untuk menjadi guru, dan lebihbaik kita menjadi murid saja.”Inimembuktikan bahwa dalam kondisi apapun, kita bisa menjadi guru dan membagikan ilmubagi semua orang.#KelasBelajarBebas yang diadakan IFL Bali ini merupakan program yang mendapat pencerahan dari “akansaka”.

Dimulai dari tanggal 2 mei 2013, IFL Bali mulai mempersiapkan kebutuhan dari#KelasBelajarBebas. Kami memilih sudutlapangan puputan sebelah sebagai tempat#KelasBelajarBebas. Semua perlengkapansudah siap, sekarang saatnya mengajak anak– anak maupun orang dewasa untuk ikut#KelasBelajarBebas. Tak lama kemudian adaseorang anak kecil lewat di depan kami. “Ayokdek, ikutan kelas belajar bebas,” kata itulahyang langsung muncul untuk mengajak anaktersebut. “Gratis, kak?,” tanya anak itu.

Pertanyaan tersebut membuat kamitertegun, seakan telah tertanamdalam pikiran anak itu bahwa kalauingin belajar harus membutuhkanuang. “Iya.Gratis,” dengan cepat kamimenjawab.Mendengar kata gratis, anak tersebut langsung semangat danmengajak teman – temannya untukikut #KelasBelajarBebas.Kelas belajarpun dibuka oleh Kak Dicky (ketua IFL Bali) dan selanjutnya Kak Ade memperkenalkan alfabet bahasaisyarat.Dengan semangat danantusia,s adik – adik mendengarkanpenjelasan dari Kak Ade.

Page 11: buletin IFL Mei-Juni'13

#IFLstuff

“Saya kak, saya kak,” kata itulah yang terlontarkan dengan semangat dari adik - adik itu. Saat memasuki sesi perkenalan dengan menggunakan bahasa isyarat, dengan terbata –bata anak kecil itu memperkenalkan namanya dengan arahan dari Kak Ade.

Ditengah-tengah kelas, tiba – tiba Kak Ade memperkenalkan temannya, Kak Chirino.KakChirino adalah tuna rungu yang berasal dari Italia.Bertambahnya guru membuatbertambahnya juga semangat dan antusias adik – adik ini.Secara bergantian merekabertanya kepada Kak Chirino. #KelasbelajarBebas hari pertama pun ditutup dengancerita dari Kak Chirino, diiringi dengan senyum antusias serta semangat dari adik – adikyang membuat kami lebih semangat lagi untuk hari kedua #KelasBelajarBebas.

#KelasBelajarBebas hari pertama telah menjadi “doping” yang memicu semangat kami(IFL Bali) untuk tidak gentar mengadakan #KelasBelajarBebas yang kedua, dimana kali ini kelas belajar bebas tidak diadakan sore hari, tapi PAGI HARII!! Tantangan pun semakin berat karena ini adalah hari Minggu yang identik dengan libur. Untuk harikedua, #KelasBelajarBebas diadakan di depan kantor Gubernur Renon. Kali ini, gurunyaadalah Kak Yuliana, seorang tuna rungu yang merupakan adik kelas Kak Ade di SLB Jimbaran juga. Kelas menjadi lebih menarik karena Kak Yuliana juga membawa serta tigatemannya, yaitu: Kak Adit, Kak Fanta dan Kak Arcana.

Setelah perlengkapan siap, kami pun mengajak orang-orang untuk ikut#KelasBelajarBebas. Kak Fahry dan Kak Suri membawa papan promosi ini berkelilingsekaligus mengajak orang – orang yang lewat untuk ikut serta Eh, ternyata ada bapakdari TNI nih yang ikutan promosiin #KelasBelajarBebas kita.

Page 12: buletin IFL Mei-Juni'13

Akhirnya semua meja yang kami sediakan telah terisi penuh,.Dengan senang hati, kamipun memulai pelajaran hari ini yang masih berhubungan dengan bahasa isyarat, tepatnya bahasa isyarat perkenalan.Kak Yuliana memulai dengan memperkenalkandirinya dan selanjutnya memperkenalkan alphabet isyarat.Wah, kali ini murid yang ikutsangat beragam, mulai dari anak kecil, remaja sampai dewasa ikutan juga.

Ditengah – tengah keasyikan mengajar ternyata #KelasBelajarBebas didatangi olehkakak dari GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), yaitu KakAdhi dan Kak Maria. Mereka mengajarkan bernyanyi Lagu Indonesia Raya denganbahasa isyarat!

Pelajaran kedua dipandu oleh Kak Idnul dari Bali Berkebun. Ternyata barang – barangbekas seperti kaleng, gitar bekas, pot atau ember kecil juga bisa dipake sebagai media tanam loh! Di sesi terakhir pelajaran kedua, tak lupa kak Idnul membagikan bibit kacangpanjang nih. Asyiikkkkk!

#KelasBelajarBebas kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga sekaligus sesi terakhir. Guru kali adalah Kak Surya.Kak Surya merupakan seorang arsitek yang sedangmenempuh pendidikan di UNUD.Kali ini, Kak Surya berbagi pengetahuannya tentangkonsep pembuatan rumah sehat. Menurut Kak Surya, tiga syarat rumah sehat adalah: memiliki cukup cahaya yang masuk, memiliki ventilasi yang dapat mengalirkan danmemberi celah masuk bagi udara, serta arah pintu yang selalu mengarah ke cahayabukannya membelakangi cahaya. Dengan rumah sehat tersebut, penghematan energilampu dan listrik menjadi maksimal.

Tidak terasa, pelajaran ketiga pun usai..Semoga #KelasBelajarBebas ini tidak berhentidisini dan selalu bisa membagikan pengetahuan – pengetahuannya bagi semuaorang.Keep SPIRIT #KelasBelajarBebas!

Page 13: buletin IFL Mei-Juni'13

#IFLstuffIfl Lampung hadir!

Hai leaders, di bulan Mei 2013 ini IFL kedatangan anggota keluarga baru loh! Teman-teman dari Lampung kali ini bertekad untuk membuka cabang IFL di sana. Meskipunbaru berdiri, IFL Chapter Lampung yang terdiri dari sembilan pemuda-pemudi penuhsemangat ini ternyata sudah melakukan sebuah proyek sosial! Proyek yang merekalakukan berkaitan dengan tema edukasi, mengajak anak-anak di pesisir untuk belajarbersama mereka semua.

Seru dan semangat sekali sepertinya ya teman-teman kita dari Lampung ini! Bagikalian yang ingin tahu lebih lanjut mengenai IFL Chapter Lampung, silakan followakun Twitter mereka di @IFLLampung ya! Aswin Prasetyo

Page 14: buletin IFL Mei-Juni'13

#IFLstuffStaff of The Month

“Volunteering is a way to both develop yourself and our society. I encourage you all to follow what I do, too! : )”- Leny Candra, IFL’s staff of the month May 2013

Page 15: buletin IFL Mei-Juni'13

#Q&AQ and a about parents!Hi Leaders, because June 1st was “Global Day of Parents” (yay!), IFL decided to have a question and answer with the followers on our twitter account (which is @ifutureleaders ! So here’s a few of the coolest comments we got! Enjoy! : )

Q: Write a thankful tweet to your parents and read it to them!“Dear mum&dad, thank u for everything you've done to me, I can't be who I am today without u, no words can't describe how grateful I am to have you in my life,you're angels from heaven. I love you. Xx“(Rizky Ariningtyas- @atherizt)

Q: If you could buy something for your mom and dad, what would it be?a very comfort bed and an album of ebiet g adeResita Yuana yuanaresita@‏

Q: What do your parents mean to you?they are the reason i'm here, live, exist, and strong to face the worldAdita kusuma aditakusuma@‏

they are the reason why I always want to be a better person everyday. They are the spirit and motivation of my life.Melda Puteri Juwita meldaputeri@‏

Q: Lebih deket sama siapa? Papa-mama?Bapak, karena lebih banyak kesamaan:)Ira Tirta K iratirrta@‏

Page 16: buletin IFL Mei-Juni'13

#Q&A

Q: Who is more discipline/protective? Mom or dad?MumZainul Mustakim thebongbong@‏

Q: What is the best memory you got so far with your mom and dad?high school graduation day,glad to present my best n make them proud of me :3Ran Chameleon ran_ratna@‏

Q: What are you most thankful to your parents about?How Dad prepared me to be independent before he passed awayZ. S. Jackstadt sozivan@‏

Q: Who do you talk to when you have relationship problems? Your mom or your dad?absolutely i will talk to my mom, she always hear me and give solutionnurkhofifah12 nirmalaovi@‏

My mom.. Actually, it's hard to tall about my relationship to my dad~Dyana Wardhani (한수영) ddyanawardhani@‏

Page 17: buletin IFL Mei-Juni'13

INITIATEACTSHAREINSPIRE

Follow us on Twitter @ifutureleadersWebsite : http://indonesianfutureleaders.org

Facebook : Indonesian Future Leaders

Email : [email protected]