buku praktkm pk hi 13
DESCRIPTION
pkTRANSCRIPT
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK BLOK HEMATO IMMUNOLOGI
PENGAMBILAN DARAHPEMERIKSAAN DARAH RUTINPEMERIKSAAN DARAH KHUSUSPENETAPAN GOLONGAN DARAH ABODARAH TEPI ABNORMALSUMSUM TULANG NORMAL DAN ABNORMALKOAGULASI
Penyusun : TIM PK
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIKJURUSAN KEDOKTERANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
1
PURWOKERTO2013
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan praktikum yang telah
dijadwalkan
Mahasiswa wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
Mahasiswa wajib memakai jas praktikum.
Mahasiswa wajib membawa kartu praktikum.
Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir praktikum setiap kali mengikuti
kegiatan praktikum
Sebelum praktikum dimulai dilakukan pretest, yang tidak lulus
pretes diberi kesempatan belajar 15 menit kemudian pre test
ulang.
Praktikum dilaksanakan dengan tertib dan sungguh-
sungguh.
Mahasiwa wajib mengikuti praktikum dengan tertib, dilarang
merokok bersendau gurau, tidak berbicara diluar konteks mata
acara praktikum yang sedang berlangsung dan atau melakukan
kegiatan/perilaku yang dapat mengganggu kegiatan praktikum
Di dalam ruang praktikum, mahasiswa wajib bekerja dengan
hati-hati untuk menghindari kecelakaan di dalam ruang
praktikum (laboratorium)
Mahasiswa wajib mengganti alat-alat praktikum. apabila
memecahkan.
2
Tiap kelompok wajib membuat laporan sementara hasil
praktikum dan disahkan oleh dosen pembimbing praktikum.
Sebelum meninggalkan ruangan, pastikan alat-alat dan reagen
praktikum dalam keadaan bersih dan rapi.
Laporan individu dikumpulkan paling lambat satu minggu dari
praktikum.
Mahasiswa yang berhalangan hadir dalam praktikum wajib
memberitahukan secara tertulis kepada seksi akademik atau
ketua blok.
Ketidakhadiran dalam praktikum harus disertai dengan alasan
yang dapat diterima. Alasan yang dapat diterima untuk tidak
hadir dalam praktikum adalah:
Ada anggota keluarga (Bapak, Ibu dan Adik/Kakak) yang meninggal
Sakit, yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Ketua
dan seksi akademik blok HEMATO IMMUNOLOGI berwenang
memutuskan apakah surat keterangan sakit tersebut valid atau tidak
Melaksanakan tugas dari Jurusan Kedokteran FKIK Unsoed, yang dibuktikan dengan surat tugas dari Dekan FKIK.
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
A. SIKAP DAN PEMERIKSAAN
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan bahan untuk
3
pemeriksaan hematologi :
1. Faktor pemeriksaTidak kasar / sabar.Tidak menakutkan terutama bila penderita anak kecil.Tidak menunjukkan sikap ragu – ragu.Terampil dan tidak ceroboh.Bekerja secara sistematis.Bekerja secara aseptis, bersih.Tidak makan / minum / merokok di laboratorium.Hindarkan pencemaran lingkungan.Perhatikan keselamatan orang lain dan diri sendiri.
2. Persiapan penderitaBila tidak ada keperluan tertentu, bahan pemeriksaan diambil dalam
keadan puasa 12 jam.Bila penderita makan sesaat sebelum diambil darahnya, maka akan meningkatkan volume plasma.Aktivitas fisik akan meningkatkan, Hb, Eritrosit, LED.Posisi pada saat pengambilan tidur akan menurunkan nilai Hb dan Hematokrit.Beberapa jenis obat akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
B. MACAM BAHAN PEMERIKSAAN
Macam bahan yang akan diambil sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan. Misal darah vena: untuk pemeriksaan darah rutin, darah kapiler untuk hitung sel.
Macam bahan pemeriksaan :
1. Darah Vena Bayi baru lahir : Vena Umbilicalis. Bayi : Vena Jugularis Ekterna. Dewasa : Semua Vena Superficial.
Terbaik Vena Mediana Cubiti.
2. Darah Kapiler Anak : Ujung ibu jari kaki. Dewasa : Ujung jari tangan.
4
C. CARA PENGAMBILAN
DARAH KAPILERSampel darah kapiler dapat digunakan untuk pemeriksaan :Hb.Hitung sel.Mikrohematokrit.Golongan darah.Parasit malaria.Alat yang digunakan : Lanset steril dan kapas.Reagensia : alkohol 70 %.
Cara pengambilan :Masase jari tangan ( telunjuk, jari tengah atau jari manis ). Desinfeksi dengan alkohol 70 %, biarkan kering jangan ditiup.
Gambar :
Lokasi penusukan ujung jari tangan sebelah kiri / kanan ( lihat gambar ) lakukan penusukan dengan lancet secara sekonyong – konyong, sedalam kurang lebih 2 – 3 mm sampai darah mengalir bebas.
Gambar :
5
Buang tiga tetesan yang pertama.
Gambar :
Mengambil sampel langsung dari jari.
Gambar :
Gunakan kapas untuk menghentikan darah sesudah pengambilan sampel selesai.
6
Gambar :
Catatan :Bila melakukan penusukan kemungkinan akan mendapatkan kesulitan, bungkus dulu ujung jari dengan kain yang dicelupkan kedalam air hangat.Harus bekerja secara cepat agar darah tidak membeku.Bila penusukan lambat akan menyebabkan darah membeku sebagian dan akan menyebabkan hasil rendah palsu.Bila tusukan kurang dalam dan kemudian diperas – peras akan menyebabkan hasil rendah palsu.Tempat tusukan cyanotic juga akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
DARAH VENA
Sampel darah yang dapat ditampung dengan atau tanpa antikoagulan. Dengan darah vena dapat diperoleh bermacam – macam sampel yaitu :Whole Blood / darah penuh.Plasma.Serum.Defibrinated Blood.Clot Blood.
Tempat pengambilan :Semua vena superficialis, biasanya vena mediana cubiti.
Alat yang dipergunakan :Disposible spuit.Torniquet.Kapas.Botol penampung.
7
Reagensia : - Alkohol 70 %. - Antikoagulan.
Cara pengambilan :
Bendung di sebelah proximal vena yang akan diambil agar tampak lebih jelas, penderita diminta mengepal – ngepalkan tangannya.
Gambar :
lakukan desinfeksi pada daerah tersebut dengan kapas alkohol 70 %Gambar :
Periksa spuit, adakah udara, jarum kencang, bisa dihisap dengan mudah.
8
Gambar :
Setelah alkohol kering ( tidak ditiup – tiup ), kulit ditegangkan, tusuk dengan jarum dengan sudut 45 derajat , arah jarum sejajar dengan arah vena, jarum menghadap keatas.
Gambar :
Setelah vena terasa tertusuk, jarum diputar menghadap ke bawah. Tusukan dilanjutkan menghadap ke vena. Darah mengalir dengan sendirinya bila tusukan tepat. Kepalan tangan dibuka, darah dihisap pelan – pelan. Ambil darah sesuai kebutuhan.
Gambar :
Lepas torniquet, jarum ditarik, tekan dengan kapas alkohol. Penderita diminta untuk tetap menekan dengan kapas alkohol.
Gambar :
9
Lepas jarum dari spuit, tuang darah kedalam botol penampung, dengan cara mengalirkan darah lewat dinding botol penampung. Campur perlahan – lahan dengan cara menggeser atau membolak – balikkan botol.
Gambar :
Jangan lupa memberi identitas penderita.Gambar :
Catatan :Daerah pengambilan mengalami kongesti akan menyebabkan hemokonsentrasi.Khusus untuk pemeriksaan koagulasi penusukan harus satu kali / tidak diulang – ulang.Alat penampung harus bersih dan kering.Bila ada penundaan pemeiksaan harus diberi anti koagulan.Pada saat menuang darah spuit kedalam botol, jarum harus dilepas, tidak boleh disemprotkan ( harus dialirkan lewat diding tabung ) dan tidak boleh dikocok terlalu keras.
D. ANTIKOAGULANSIA
10
Karena suatu hal kadang – kadang kita tidak dapat segera melakukan pemeriksaan sehingga kita memerlukan zat yang menyebabkan darah tidak membeku. Ada macam – macam cara yang dilakukan :Dengan memakai antikoagulansia.Dengan memperoleh darah defebrilasi.Dengan menggunakan alat – alat yang dilapisi silicon ( dengan alat ini pembekuan diperlambat )
MACAM ANTIKOAGULANSIA
EDTA ( Ethylen Diamine Tetra Acetic Acid )
Dipakai dalam bentuk garam Natrium atau Kaliumnya. Sedikit toxic. Dipakai untuk hematologi rutin.Takaran yang diperlukan adalah 1 mg / ml darah.Bila dosis > 2 mg / ml darah akan menyebabkan :Sel merah degenerasi.Hematokrit menurun.MCV menurun.MCHC meningkat.Trombosit false meningkat.
Digunakan untuk pemeriksaan :Rutin.Hematokrit.Osmotic Fragility Test.Golongan darah.Hitung sel.Tidak dapat digunakan dalam studi koagulasi, prothrombin time.Dapat digunakan dengan konsentrasi 10 %.
HEPARIN
- Takaran menurut Dacie : 12,5 – 17,5 IU / ml darah.- Kosasih : 1,0 mg / 10 ml darah.- Harga mahal.- Guna untuk pemeriksaan :
Osmotic Fragility Test.Hemoglobin.
11
Hitung sel.Hematokrit.Golongan darah.
- Tidak dapat digunakan untuk darah hapus yang menggunakan cat Romanowsky.
TRI SODIUM SITRAT
- Diperguanakan dalam bentuk larutan : 0,106 M = 3,13 % - Takaran = 9 volume darah : 1 volume anti koagulan. - Digunakan untuk studi koagulasi.
NATRIUM SITRAT 3,8 %
- Tidak toxic, maka dapat dicampur dalam spuit saat pengambilan darah.- Aturan pakai :
Untuk studi koagulasi dipakai perbandingan darah dan antikoagulan 9 : 1.
LED dipakai darah dan antikoagulan 4 : 1.- Dapat digunakan untuk pemeriksaan :
LED ( Laju Endap Darah )Studi koagulasi.Transfusi.
DOUBLE OXALAT- Bersifat toxic.- Digunakan dalam bentuk kering.- Dengan takaran : 2 mg / ml darah.- Mempengaruhi bentuk sel darah sehingga terjadi hemolisa.- Dapat digunakan untuk pemeriksaan :
Kadar Hb.LED.Perhitungan sel darah.Pemeriksaan OFT.Golongan darah.
NATRIUM FLUORIDE
- Digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah.
12
- Antikoagulan ini dapat mencegah glukolisis. - Takaran pemakaian 10 mg / ml darah.
ACD ( Acid Citrate Dextrose )
- Takaran pakai tiap 1 ml untuk 4 ml darah.- Digunakan dalam : - Dinas transfusi.
- Menyimpan darah.- Pemeriksaan radio isotop ( pemeriksaan hematology )
Penyimpanan bahan
Untuk pemeriksaan hematologi dapat mungkin tidak menunda pemeriksaan, tetapi bila terpaksa menunda harus diberi antikoagulan. Batas waktu yang disarankan bila darah disimpan ditemperatur ruang :Hemoglobin : relatif stabil.Leukosit : 2 jam.Eritrosit / hematokrit : 6 jam.Hapusan darah : 1 jam.LED : 2 jam.Trombosit : 1 jam.Retikulosit : 6 jam.
Pengiriman bahan
Bila bahan pemeriksaan hematologi harus kita kirim / rujuk ke lain tempat maka harus diperhatikan hal – hal dibawah ini :Jarak tempat rujukan dengan batas kedaluwarsa.Penampung harus benar – benar rapat, terfixir sehingga tidak ada yang tumpah, tidak hemolisis karena goncangan, tidak ada es yang tercampur.Harus diberi es / es kering.Perhatikan proses pengangkutan bila kita tidak mengirim sendiri bahan tersebut.
E. PROSES PEMERIKSAAN
Dipengaruhi oleh berbagai macam sebab :Bahan pemeriksaan.Alat yang digunakan.
13
Reagensia yang dipakai, batas kedaluwarsa dan kualitasnya.Suhu ruangan.Stabilitas tegangan listrik.Metode yang digunakan.Faktor pemeriksa : - Penguasaan teori.
- Teliti. - Trampil. - Motivasi.
F. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan sangat penting sebab walaupun semua proses berjalan dengan baik kalau proses pencatatan dan pelaporan tidak baik, hasil yang keluar juga tidak baik.
G. SISTEM SATUAN NILAI DAN NILAI RUJUKAN
Dalam pelaporan hasil harus diperhatikan :Satuan yang dipergunakan menggunakan satuan konvensional atau Satuan Internasional ( SI )Nilai normal yaitu nilai yang didapatkan pada kelompok orang yang nampak sehat.Nilai rujukan yaitu nilai yang didapatkan pada kelompok tertentu
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
MACAM PEMERIKSAAN DARAH RUTIN :Hemoglobin.Jumlah Leukosit.Laju Endap Darah.Hitung jenis Leukosit / Diff. Count.
1. PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBINMetode yang dipergunakan :
A. Kolorimetri visualTallquis.Spencer.Haden Housser.Sahli.
14
B. Kolorimetrik / Fotoelektrik
A.4. Metode SAHLI
Alat yang dipergunakan :Alat untuk mengambil darah vena atau kapiler.Hemometer Sahli.
Hemometer Sahli terdiri dari :Tabung pengencer panjang 12 cm, dinding bergaris mulai angka 2 (bawah) s/d 22 ( atas ) Tabung standart Hb.Pipet Hb dengan pipet karet panjang 12,5 terdapat angka 20 ul.Pipet HCL.Botol tempat aquadest dan HCL 0,1 N.Batang pengaduk ( dari kaca )
Gambar :
Prinsip pemeriksaan :Mengukur kadar Hb berdasar warna yang terjadi akibat perubahan Hb menjadi asam hematin setelah penambahan HCL 0,1 N ( tidak semua Hb terukur ).Sampel : - Darah vena.
- Darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
Isi tabung pengencer dengan HCL 0,1 N sebanyak 5 tetes.Dengan pipet Hb hisap darah sampai angka 20 ul, jangan sampai ada
15
gelembung udara yang ikut terhisap.Hapus darah yang ada pada ujung pipet.Tuang darah kedalam tabung pengencer, bilas dengan HCL bila masih ada darah dalam pipet.Catat waktunya.Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk.Bandingan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standart.Persamaan campuran dgn batang standard harus dicapai dalam waktu 3 – 5 menit setelah darah tercampur dengan HCL.Bila sudah sama warnanya penambahan aquadest dihentikan, baca kadar Hb pada skala yang ada di tabung pengencer / gr / 100 ml darah.
Nilai rujukan menurut Dacie :Dewasa laki – laki : 12,5 – 18,0 gr %Dewasa wanita : 11,5 – 16,5 gr %Bayi < 3 bulan : 13,5 – 19,5 gr %Bayi > 3 bulan : 9,5 – 13,5 gr %Umur 1 tahun : 10,5 – 13,5 gr %Umur 3 – 6 tahun : 12,0 – 14,0 gr %Umur 10 – 12 tahun : 11,5 – 14,5 gr %
Pemeliharaan alat :
BEGITU SELESAI PEKERJAAN LANGSUNG DIBERSIHKAN.TABUNG PENGENCER SANGAT LUNAK SEHINGGA PERLU DILETAKAN PADA DASAR YANG LUNAK.
Catatan :Cara Sahli kurang teliti jika dibandingkan dengan cara cyanmethemoglobin tetapi masih jauh lebih baik daripada Tallquis yang menggunakan kertas dan dicocokan dengan kertas standar.Kesalahan sebesar 10 %.Kesalahan yang terjadi akibat :
Keadaan alat : - volume pipet tidak tepat. - warna tabung standar sudah
pucat.
Tehnik / pemeriksa : - Ketajaman mata berbeda – beda. - Intensitas sinar kurang.
16
- Terdapat gelembung udara. - Darah pada ujung pipet tidak dihapus.
- Waktu tidak tepat satu menit, sehingga asam hematin belum sempurna terbentuk.
3. Reagensia : HCL 0,1 N.Bila menggunakan darah kapiler kemungkinan akan memberikan hasil yang lebih rendah bila dipijit – pijit pada waktu pengeluaran darah setelah penusukan.
2. JUMLAH LEUKOSIT.
Alat yang digunakan :
Hemositometer : - Bilik hitung. - Pipet Leukosit. - Pipet Eritrosit. - Bilik hitung :
Terbaik adalah bilik hitung Neubauer Improved atau Burker karena mempunyai daerah perhitungan yang luas.
Neubauer Improved :Luas seluruh bilik = 3 x 3 mm2.Didalam bilik terdapat :
Kotak besar : 1 x 1 mm2.Kotak sedang ada 2 macam :
Ditengah : 1/5 x 1/5 mm2.Di empat sudut : ¼ x ¼ mm2.
Kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2.Tinggi / dalam : 0,1 mm.Kotak sedang : W : Leukosit ( 1,3,7,9 ) : ¼ x ¼
mm2. R : Eritrosit ( 5 )
: 1/5 x 1/5 mm2.
Gambar :
17
Pipet Leukosit : - Didalamnya terdapat bola berwarna putih.- Mempunyai garis 0,5 – 1 – 11.
Gambar :
18
Kaca penutup.Mikroskop.
Reagensia :Larutan Turk terdiri dari :Gentian Violet 1 % : 1 ml.Asam Acetat Glacial : 1 ml.Aquadest ad : 100 ml.
Bahan :Darah vena atau darah kapiler.
Prinsip pemeriksaan :Menghitung sel leukosit di dalam suatu larutan yang merusak
sel – sel laindengan bilik hitung.
Cara kerja :Bilik hitung dicari dengan mikroskop, cari kotak sedang dipojok ujung bilik hitung.Hisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 1 ( pengenceran = 10 kali ) atau sampai 0,5 ( pengenceran = 20 kali ).
Gambar :
Hapus darah yang melekat pada ujung pipet.Kemudian dengan ujung pipet yang sama hisap larutan Turk sampai garis tanda 11.Hati – hati jangan sampai ada gelembung udaraAngkatlah pipet dari cairan tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.Kocok dengan arah horizontal selama 15 – 30 detik.
19
Gambar :
Buang 3 tetesan yang pertama.Tuang pada bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup dan diletakan di mikroskop.
Gambar :
Lakukan penghitungan sel leukosit dengan pembesaran obyektif 10 x atau 40 x.
Gambar :
20
Perhitungan :
Jumlah Leukosit = Tiap kotak sedang x 16 x 10 x 10
1mm Tinggi bilik hitung pengenceran
Contoh :Dihitung dalam kotak sedang= 90 sel Leukosit.Pengenceran = 10 x.
90Jumlah sel Leukosit = x 16 x
10 x 10 = 12.000 / mm3
12
Nilai rujukan menurut Dacie :Dewasa pria : 4 – 11 ribu / mm3.Dewasa wanita : 4 – 11 ribu / mm3.Bayi : 10 – 25 ribu / mm3.1 tahun : 6 – 18 ribu / mm3.12 tahun : 4,5 – 13 ribu / mm3.
KESALAHAN LEBIH KECIL DIBANDING ERITROSIT.
Kesalahan biasanya oleh karena :Alat.Reagensia.Sampel.Pemeriksa.
Perawatan alat :
21
Pipet leukosit :Begitu selesai digunakan harus segera dicuci, dengan aquadest dan disemprot aceton.Bila tersumbat jendalan darah diambil dengan kawat lembut.Bila gagal rendam dalam larutan ( salah satu )
Ethanol 95 %.Asam Acetat 0,5 %.Dikromat cleaning solution.Larutan Sodium Bikarbonat 1 %.Bilik hitung :Bersihan secepat mungkin.Rendam dalam larutan deterjen 2 – 3 jam.Bilas air.Bilas alkohol.Keringkan dengan kain halus.
3. LAJU ENDAP DARAH ( L E D )
Macam pemeriksaan Laju Endap Darah :Westergreen.Wintrobe ( juga dapat mengukur hematokrit sekaligus )Cutler.Hellige vollmer ( menggunakan darah kapiler )Prinsip Pemeriksaan :
Apabila sejumlah darah diberi antikoagulan, diletakan dalam tabung gelas dalam posisi tegak lurus maka sel – sel akan mengendap, sebaliknya plasma akan bergerak ke atas. Hal ini karena perbedaan berat jenis.
WESTERGREENAlat :Tabung Westergreen.Rak Westergreen.Reagensia :
Larutan Natrium Sitrat 3,8 %.Bahan :
Darah EDTA.Cara pemeriksaan :Isaplah dalam semprit steril 0,4 ml lar natriumsitrat 3,8 % yang steril juga.Lakukanlah pungsi vena dengan semprit itu dan isaplah 1,6 ml darah sehingga mendapatkan 2,0 ml campuran.Masukkanlah campuran itu kedalam tabung dan campurlah baik – baik.Isaplah darah itu ke dalam pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm,
22
kemudian biarkan pipet itu dalam keadaan tegak lurus dalam rak Westergreen selama 60 menit.Bacalah tingginya lapisan plasma dg milimeter dan laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah.
Gambar :
Nilai rujukan menurut :
JENIS KELAMIN DACIE WESTERGREENPRIA 0 – 5 mm / jam 0 – 15 mm / jamWANITA 0 – 7 mm / jam 0 – 20 mm / jam
Pemeliharaan alat :Tidak boleh dicuci dengan deterjen.Cuci dengan aquadest, bilas dengan aceton.
Catatan : kesalahan karena :Sampel harus fresh kurang dari 2 jam, darah tidak beku diberi antikoagulan.Alat kotor akan menyebabkan hemolisa.Kolom tidak sesuai, misalnya sempit maka akan lebih lama.Analisis : Terhisap gelembung udara.
Posisi tabung dalam rak miring. Diletakan ditempat yang panas dan sebagainya. Adanya vibrasi ( getaran )
4. MEMBUAT PREPERAT DARAH HAPUS.
Prinsip Romanowsky.Yang digunakan pulasan menurut :Wright.Giemsa.Pulasan paduan May Grunwald & Giemsa.
23
Alat yang dibutuhkan :Obyek glass yang bersih.Spreader / penggeser.Pipet darah dan pengaduk.Bak pengecatan.Bak pengeringan.Timer.Gelas ukur.
Reagensia :Giemsa.larutan penyangga pH 6,4 atau dengan aquadest pH 6,4.Methanol ( 90 % ) untuk fiksasi.
Bahan :Darah vena atau kapiler.
Cara membuat preparat darah hapus :
Ambil obyek glass yang bersih, letakan 1 tetes darah ( tidak melebihi 2 mm ) disisi kanan.
Gambar :
Sentuh tetesan darah dengan spreader, darah akan melebar sepanjang spreader.
Gambar :
24
Amati preparat baik bila :Tipis.Rata.Tidak terputus – putus.Ekor tidak robek.Bentuk seperti peluru. Gambar :
Biarkan sediaan kering di udara.
Bari identitas di kepala dengan menggunakan lidi, pinsil, label.Fiksasi dengan methanol 90 % selama 10 menit ( beberapa buku menyebutkan cukup 2 – 3 menit )
Gambar :
26
Buat larutan Giemsa kerja dari Giemsa stock dan buffer Sorensen dengan perbandingan 1 : 9 untuk buffernya. Buat setiap hari.
Gambar :
Preparat yang telah dicat digenangi larutan Giemsa selama 20 menit.Bilaslah dengan air yang mengalir.Keringkan di udara.Setelah kering dapat diolesi lacquer.
Penyimpanan :Gambar :
27
5. MEMBACA PREPARAT HAPUS DARAH TEPI .
Gambar :
Preparat darah tepi dibagi dalam beberapa zone seperti diatas. Bila dilihat dengan mikroskop akan tampak sebagai berikut :
Gambar :
Dengan pemeriksaan 10 x ( obyektif )Orientasi seluruh lapangan pandang.Periksa adanya sel – sel asing, parasit.Estimasi jumlah leukosit.
Dengan pembesaran 40 x ( obyektif )
28
Hitung jenis sel darah putih.Morfologi sel darah merah.
UNTUK PEMULA SEBAIKNYA MENGGUNAKAN OBYEKTIF 100 X.
Dengan pembesaran 100 x ( obyektif )Penegasan.Bangunan khas.Estimasi Trombosit menurut Barbara Brown.
HITUNG JENIS LEUKOSIT.Arah perhitungan tertentu seperti dibawah ini :Gambar :
Bandingkan ukuran masing – masing sel dan amati bentuk inti, granula. Gambar :
Eosinofil.
Eosinofil.
Basofil.
29
Table hitung jenis leukosit normal.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlahEosBasStafSgLimfMonoJml 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
Distribusi sel :
Limfosit : di tengah.Monosit : tepi / ekor.Neutrofil : tepi / ekor.
Pelaporan :
E / B / St / Sg / L / M.
Misal : 4 / - / 1 / 56 / 38 / 1.
Eritrosit berinti muda dilaporkan :……………./ 100 Leukosit.Nilai normal menurut Miller :
Eosinofil : 1 – 4 %.Basofil : 0 – 1 %.Stab : 2 – 5 %.Segmen : 50 – 70 %.Limfosit : 20 – 40 %.
31
Monosit : 1 – 6 %.
MORFOLOGI DARAH TEPI
A. SEL DARAH MERAH
ANISOSITOSIS ( kelainanan variasi ukuran eritrosit )Dibagi menjadi :
Ringan :
Kriteria :Dijumpai Normosit
sampai mikrosit atau normosit sampai makrosit. Variasi tersebut jumlahnya tak banyak.
Sedang :
Kriteria :Kriteria sama
dengan ringan.Variasi tersebut
jumlahnya lebih dari ringan.
Berat :
32
Kriteria :Dijumpai mikrosit
sampai makrosit.Variasi tersebut
jumlahnya sangat banyak.
Normal ukuran eritrosit adalah 6,9 – 9,6 mikron.
< 6,9 ( Mikrosit.> 9,6 ( Makrosit.
POIKILOSITOSIS ( Kelainan variasi bentuk eritrosit )Dibagi menjadi :
Ringan :
Dijumpai normosit sampai ovalosit
Ovalosit sampai eliptosit.
Eliptosit sampai sel sigar.
Sedang :
Idem ringan, ada Tear Drop Cell.
Pear Shape Cell dsb.
33
Berat :
Idem sedang ada fragmentosit, sel sabit
Sel target dsb.
KELAINAN BENTUK ERITROSIT :
a. Ovalosit.
b. Ciger cell / sel cerutu.
c. Elliptosit.
34
d. Sferosit ( bulat seperti bola )
e. Sel Burr.
f. Sel Krenasi.
g. Acantosit ( duri lebih panjang daripada crenasi )
h. Target cell / Mexican hat cell / Sel topi Meksiko / sel sasaran.
i. Tear Drop Cell / sel tetes air mata.
j. Pear Shape Cell / seperti buah pear.
35
k. Fragmentosit / Schistosit.
l. Sel sabit / Sikle Cell.
m. Sel Lepuh / Blister Cell.
n. Fragmentosit, Helmet Cell.
o. Stomatosit. / Central pollar seperti mulut.
p. Triangulosit.
36
WARNA.
Ditentukan oleh central pollar.
Disebut kromasi Normokrom : Normal.Hipokrom
: Central pollar melebar.Hiperkrom
: Gelap.Polikromasi
: Ada sel yang warnanya
lebih gelap.
BENDA INKLUSI ERITROSIT :
a. Basophilik Stippling.
b. Pappenheimer Body ( granula siderotik )
c. Howell Jolly ( lebih besar dari pappenheimer body )
37
d. Cincin Cabot ( denaturasi protein )
e. Benda Heinz ( hanya terlihat pada cat supra vital )
SUSUNAN SEL DARAH MERAH :
a. Aglutinasi oleh karena antibodi.
b. Rouleaux oleh karena susunan protein serum yang abnormal.
Kelainan kombinasi :Misal : Mikrosferosit.
Gambar eritrosit n & abn.
38
B. SEL DARAH PUTIH / LEUKOSIT
Macam :Estimasi jumlah.Hitung jenis.Abnormalitas.
1. Estimasi jumlah Leukosit. Pedoman pasti belum ada. Pembesaran 10 x. Bila ditemukan antara 20 – 30 sel SDP / LPK ( kira-kira = 5000/mm3 darah.2. Hitung jenis Leukosit ( lihat didepan )
3. Abnormalitas Leukosit.
a. Hipersegmentasi Polimorfonuklear.
b. Limfosit plasma biru : ( pada DHF )
c. Pelger Huet : Neutrofil dengan hiposegmentasi.
39
d. May Hegglin = Dohle Bodies oleh karena kelainan degenerasi.
e. Chediak – Higasi.
f. Alder – Reilly.
g. Maroteaux – Lamy.
h. Hipogranulasi ( Granula berkurang.
40
i. Sel L.E.( Lupus Erimatosus )
j. Batang Auer : pada AML ( Akut Myeloblastic Leukemia )
k. Iklusi Supras : pada AML.
l. Sel Reider : Limfosit yang intinya mempunyai celah dalam.
41
m. Granula Toksik.
n. Bentuk Piknotik / degenerasi.
C. SEL BEKU DARAH / TROMBOSIT.
Estimasi jumlah ( Barbara Brown )Bentuk abnormal.
Ad. 1. Estimasi jumlah.
Bentuk Trombosit normal :
Ukuran 1 – 4 mikron.Sitoplasma biru muda.Granula ditengah ( tidak jelas )
Bentuk Trombosit abnormal :
a. Giant Platelet / Trombosit raksasa.
42
b. seperti ular.
Ringkasan Pembacaan Preparat Darah Hapus Tepi.
a. Orientasi Umum :Parasit.Sel ganas.
b. Evaluasi Eritrosit :Estimasi derajat anemi.Ukuran.Bentuk.Warna.Inklusi.Susunan. c. Evaluasi Leukosit :Estimasi jumlah.Hitung jenis ( rutin )Abnormalitas. d. Evaluasi Trombosit :Estimasi jumlah.Abnormalitas.
43
PEMERIKSAAN DARAH KHUSUS / LAIN
A. PEMERIKSAAN JUMLAH ERITROSIT
Alat :Alat untuk mengambil darah vena / kapilerHemositometer :
Bilik hitung Neubauer Improve.Kaca penutup.Pipet Eritrtosit : pipet dengan bola merah dengan skala
0,5 – 1 – 101.Mikroskop.Reagen :
- Lar. Hayem tdd :- Na2SO4 kristal : 5,0 gram.- NaCl : 1,0 gram.- HgCl2 : 0,5 gram.- Aquadest : 200,0 ml.
Prinsip pemeriksaan :Menghitung sel eritrosit dalam larutan yang menghancurkan sel –
sel lain.
Cara pemeriksaan :Serupa menghitung sel Leukosit :- Bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup diletakan
dibawah mikroskop.- Cari kotak kecil / kotak eritrosit ( bila menggunakan bilik hitung
Neubauer Improve ada ditengah )Gambar :
44
- Dengan pipet eritrosit, pipet darah sampai angka 1 ( pengencerran 100 x )
Atau sampai angka 0,5 ( pengenceran 200 x ). Bersihkan ujung pipet.
- pertahankan posisi pipet, hisap lar Hayem sampai angka 101.- Bersihkan ujung pipet.- Kocok dengan arah horizontal.- Buang 3 tetes yang pertama.- Teteskan ke bilik hitung lewat sela – sela kaca penutup.
Perhitungan :
80 kotak kecil ( 1 / 5 x 1 / 5 mm ) terdapat 460 sel eritrosit maka :
460JUMLAH ERITROSIT = x 400 x 10
x 100 80
(Rerata Eri. (Juml kotak (tinggi bilik (pengenceran)
Tiap kotak kecil) / mm3 ) hitung)
= 2.300.000 / mm3
Nilai rujukan :- Pria dewasa : 4,5 – 6,5 juta / mm3
- Wanita dewasa : 3,9 – 5,6 juta / mm3
- < 3 bulan : 4,0 – 5,6 juta / mm3
- 3 bulan : 3,2 – 4,5 juta / mm3
- 1 tahun : 3,6 – 5,0 juta / mm3
- 12 tahun : 4,2 – 5,2 juta / mm3
C. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
45
Nilai Hematokrit adalah :
Besarnya volume sel – sel eritrosit seluruhnya didalam 100 mm3
darah dan dinyatakan dalam %.
Prinsip pemeriksaan :
Darah dengan antikoagulan diputar / disentrifuge, kemudian dibandingkan panjang kolom merah dengan kolom total.
Terdapat 2 metode pemeriksaan :
Makro Hematokrit ( tabung Wintrobe.Mikro Hematokrit ( tabung kapiler.
Mikro Hematokrit
Alat :
Alat untuk memeperoleh darah vena / kapiler.Pipet Hematokrit : panjang 7,5 cm.
diameter 1,2 mm.Lampu spiritus / vasellin.Sentrifuge yang dapat memutar dengan kecepatan 16.000 rpm.Skala pembaca Ht.
Reagensia :
Heparin ( biasanya sudah melapisi lumen pipet kapiler Ht )
Bahan :
Darah vena / darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
Bila menggunakan darah kapiler :1. lakukan pengambilan darah kapiler :
46
Gambar :
2. Isi tabung kapiler dengan darah sampai 3/4 tabung.Gambar :
3. Bakar ujung tabung yang kosong dengan lampu spiritus atau disumbat dengan
vasellin, hingga benar – benar tertutup. Gambar :
4. Sentrifuge dengan kecepatan 16.000 rpm selama 3 – 5 menit.Gambar :
47
5. Baca dengan skala hematokrit panjang kolom merah.Gambar :
Bila tidak punya skala Ht dipakai perhitungan :Panjang kolom merah
Ht = x 100 % Panjang total kolom
Keuntungan mikro Hematokrit :Cepat, mudah.Kesalahan lebih kecil.Vol darah lebih sedikit.
Sumber kesalahan :Sentrifuge tidak benar.Lupa mengocok sampel.Penutupan ujung kapiler tidak rapat.Antikoagulan tidak tepat.Tabung kapiler tidak ditera.
Nilai rujukan menurut DACIE :Pria : 47 + 7 %.Wanita : 42 + 5 %.
48
Bayi baru lahir : 54 + 10 %.3 Bulan : 38 + 6 %.3 – 6 bulan : 40 + 45 %.10 – 12 tahun : 41 + 4 %.
D. NILAI ERITROSIT RATA- RATA ( NILAI INDEKS ERITROSIT )
TUJUAN :
Untuk memperkirakan :Ukuran Eritrosit rata – rata.Banyaknya Hemoglobin tiap Eritrosit.
Macam :
MCV ( Mean Corpusculer Volume )MCH ( Mean Corpusculer Hemoglobin )MCHC ( Mean Corpusculer Hemoglobin Concentration )
1. MCV= volume Eritrosit rata – rata ( V E R ) : Satuan Femtoliter
MCV = VER = Hematokrit x 10
Jumlah Eritrosit
Catatan Eritrosit dalam juta.Nilai normal = 82 – 92 Femtoliter.
2. MCH= Hemoglobin Eritrosit rata – rata ( H E R )Adalah : Banyaknya Hb pereritrosit, Satuan Pikogram.
MCH = HER = Hematokrit x 10 Jumlah Eritrosit
Nilai normal : 27 – 32 Pikogram.
49
3. MCHC= Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit rata – rata ( KHER )Adalah : Kadar Hemoglobin Eritrosit yang didapat per Eritrosit.
Satuan : %.
MCHC = KHER = Hb x 100 %.
Ht
Nilai normal : 32 – 37 %.
CATATAN :
Nilai Eritrosit rata – rata.
Memerlukan pemeriksaan :Hb.Ht.Jumlah Eritrosit.
Hb : Dihitung dengan fotoelektrik ( Cyanmethemoglobin )Eritrosit : In Duplo ( 2 x pemeriksaan )Kontrol : Dilakukan dengan pemeriksaan preparat darah hapus, bila tidak sesuai hasilnya, pemeriksaan jumlah Eritrosit diulangi.
PENETAPAN GOLONGAN DARAH A B O
Cara Gelas Obyek
Gambar :
Anti A anti B anti AB
50
Teteskan anti A, anti B, kontrol pada tempat yang berbeda, masing – masing 1 tetes.Kemudian masing – masing ditetesi darah 1 tetes.Aduk, perhatikan adanya aglutinasi.
INTERPRESTASI HASIL :
Anti A Anti B Anti A, Anti B Golongan Darah- - - O+ - + A- + + B+ + + ABReagen / Kit golongan darah :Serum anti A ( Hijau / Biru.Serum anti B ( Kuning.Serum anti A, anti B ( Tidak berwarna.
Catatan :Untuk membedakan poliaglutinasi, teteskan NaCl fisiologis.Bila poliaglutinasi, aglutinasi akan hilang.
DARAH TEPI ABNORMAL
MEMBACA PREPARAT DARAH TEPI ABNORMAL
BAHAN : Darah segar vena/kapiler dengan / tanpa antikoagulan
EDTA
PENGECATAN : Giemsa
ZONA BACA : Zona IV, V, VI dimana eritrosit tersebar rata
dan tidak saling
berdesakan.
Pembesaran Mikroskop
Lensa Obyektif 10x : - Orientasi semua zona selayang pandang
Periksa adanya sel asing / ganas / parasit
Estimasi leukosit
Lensa Obyektif 40x: - Hitung jenis leukosit
51
Morfologi eritrosit
Lensa Obyektif 100x ( harus dengan oli emersi ) :
Identifikasi sel yang kurang jelas
Benda inklusi lebih jelas
Hitung jenis juga dapat dilakukan dengan pembesaran ini.
Pembagian zona dan arah gerakan lapang pandang mikroskop sama seperti
pada pembacaan darah tepi normal.
Pemeriksaan Darah tepi Abnormal meliputi :
Hitung jenis leukosit
Gambaran Darah tepi :
Seri Leukosit
Seri Eritrosit
Seri trombosit
52
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Tabel pembantu hitung jenis leukosit :
1 2 3 4 5 6 7 8
Eosinofil
Basofil
Staf
Segmen
Limfosit
Mielosit
Sel Blas
Promielosit
Mielosit
Meta M
Jml Sel 10 10 10 10 10 10 10 10
Pada keadaan normal hitungan sel max 100 sel lekosit.
Untuk jumlah SDP yang meningkat :
20.000 – 30.000/mm3, maka hitung lekosit sampai 200 sel.
> 30.000/mm3, maka hitung lekosit sampai 300 sel.
Laporkan hasil hitung jenis lekosit sebagai berikut :
Eosinofil ...........% Sel Blas ...........%
Basofil ...........% Promielosit ...........%
Staf ...........% Mielosit ...........%
Segmen ...........% Metamielosit ...........%
Limfosit ...........%
Monosit ...........%
53
Sel eritrosit
Sel eritrosit berinti dilaporkan dalam berapa jumlah sel eritrosit berinti/100
sel lekosit. Misalnya 10/100 lekosit.
Normal : tidak ditemukan eritrosit berinti dalam darah tepi.
Smudge sel dilaporkan dalam ........%
Jika < 5% disebabkan oleh karena pembuatan preparat.
Abnornal jika >15%, disebabkan keganasan lekosit.
Kelainan bentuk inti : - Inti ganda
Inti multiple
Inti piknotik
Pematangan inti dan sitoplasma yang tidak sinkron.
Tanda-tanda akut leukemia :
Sel Bas meninggi antara 30-90%, bahkan lebih dan tampak
monoton
Perubahan pada sitoplasma sel Blas : vacuolisasi, benda inklusi.
Hitung leukemikus positif.
Akut leukemia : -AML & ALL
Tanda-tanda kronis leukemia :
Lekosit 5.000 – 50.000/mm3
Sel Blas kurang dari 5%
Semua spektrum sel tampak ( Hiatus Leukemikus negatif )
Kronis Leukemia : - CML & CLL
Eo Bs St Sg
54
L M
LEFT
RIGHT
Staf >20% Segmen >
70%
- Leukemia
- Hipersegmentasi
- Infeksi
- Hiperlobulasi
Hiatus Leukemikus :
Pada hitung jenis bentuk sel muda ( blas ) banyak sekali, bentuk
yang lebih tua sedikit sekali ( mielosit & metamielosit ) , sedangkan
bentuk tua banyak sekali ( segmen ).
Sehingga seakan-akan terjadi kekosongan hitung jenis.
Tanda-tanda keganasan umum :
Sel : - Ukuran abnormal
Bergerombol
Monoton
Sitoplasma : - Granula abnormal
Inklusion bodies.
Rapuh
Inti : - Bercelah - Hipersegmentasi
Berlekuk-lekuk - Megaloblastoid
Multinukleus
Morfologi Sel Darah
1. Morfologi seri granulosit
Mieloblas
55
Promielosit
Mielosit Eosinofil Mielosit Basofil
Mielosit Netrofil
AML M4(Case 4)AML M4(Case 4)
Bone Marrow, May Giemsa x 1000
Metamielosit Netrofil Metamielosit Eosinofil
Metamielosit Basofil
Staf Eosinofil Staf Basofil
Staf Netrofil
Segmen Eosinofil Segmen Basofil
Segmen Netrofil
2. Morfologi Seri Eritrosit
Pro eritroblas Basofilik eritroblas
Polikromatik eritroblas
56
Ortokromatik eritroblas Retikulosit
Eritrosit
3. Morfologi seri trombosit
Megakarioblas
Promegakariosit
Megakariosit
Trombosit
3. Morfologi Seri Limfosit
Limfoblas Prolimfosit
Limfosit
57
4. Morfologi Seri Monosit
Monoblas Promonosit
Monosit
5. Morfologi Seri plasma sel
Plasmoblas Proplasmosit
Plasmosit
GAMBARAN DARAH TEPI
Seri Lekosit
Seri Eritrosit
Seri Trombosit
GAMBARAN DARAH TEPI SERI LEKOSIT
Jumlah lekosit ( kuantitas )
Bentuk abnormal ( kualitas )
Kuantitas :
Dilakukan estimasi jumlah leukosit dengan cara :
58
- mengunakan mikroskop dengan pembesaran objektif 10 X
- dilakukan penghitungan jumlah leukosit
- normal ditemukan leukosit 20 -30 / lapangan pandang, yang
sebanding dengan
jumlah lekosit 5000 – 6000 /mm3
- interpretasi: jumlah < 20 / lapangan pandang ( leukopenia
jumlah > 30 / lapangan pandang ( leukositosis
Lekopeni
Jumlah SDP kurang dari 4.000/mm3 (biasanya didapatkan
netropeni)
Dijumpai pada penyakit :
Infeksi usus
Obat
Anemia aplastik
Infiltrasi sumsum tulang dari sel ganas
Lekositosis
Jumlah SDP lebih dari 12.000/mm3
Gambaran darah tepi nampak peningkatan jumlah lekosit.
Peningkatan lekosit :
Netrofilia : - inflamasi
- uremia
- trauma
Eosinofilia : - alergi
- Infeksi parasit
- syndroma Loffer
- Limfoma Hogkin
Basofilia :- myxedeme ( virus)
- cacar air.
Limfositosis : - Infeksi
59
- Limfoproliferatif
Infeksi mononukleosis
Monositosis : - leukemia monositik
Leukositosis fisiologis ditemukan pada :
kerja berat
emosi
hamil/pansus/haid
Bentuk-bentuk leekosit abnormal dan Benda inklusi :
Barr Bodies/Drum Stik : Tonjolan kecil pada inti netrofil ( pada wanita ,
merupakan inaktif kromosom X )
Tocix granulasi: granula biru hitam pada netrrofil ( pada infeksi akut,
keracunan, kebakaran )
Hipersegmentasi: lobus 6 buah / lebih ( pada defisiensi B12 / asam folat )
Dohle bodies : small blue granula nerofil ( pada infeksi, keracunan, luka
bakar )
Netrofil degenerasi dengan inti piknotik : nukleus menggumpal, kromatin tak
tampak.
Pelger Huet Anomali : SDP netrofil berlobus 2 .
Vakuolisasi Netrofil : phagositosis aktif pada infeksi bakteri.
Auer Rods : akut leukemia, batang merah ungu pada sel mieloblas.
Smudge sel / basket sel, SDP yang mati, sisa inti.
Giant lisosom = Supras bodies : pada akut leukemia.
Gambar kelainan leukosit
1. Barr Bodies/Drum Stik 2. Toxic
granulasi
60
3. Hipersegmentasi
4. Dohle bodies
5. Netrofil agranular
6. Pelger Huet Anomali
7. Vakuolisasi Netrofil 8. Auer Rods
AML M3 (Case 4.1)AML M3 (Case 4.1)
Bone Marrow, May Giemsa x 1000
9. Smudge sel / basket sel 10. Giant
lisosom= Supras bodies
61
SERI ERITROSIT
Pembacaan seri eritrosit meliputi :
1. Kelainan ukuran / anisositosis dibagi menjadi 3 :
Anisositosis ringan : 1-2 variasi mis : normosit & mielosit
Anisositosis sedang : 2-3 variasi mis : mikrosit, normosit,
makrosit.
Anisositosis berat : 4 variasi / lebih: mikrosit, normosit,
makrosit, megalosit.
Kelainan bentuk sel / poikilositosis dibagi menjadi 3 :
Poikilositosis ringan : 1-2 variasi mis : normosit, ovalosit
Poikilositosis sedang : 2-3 variasi mis : normosit, ovalosit,
target sel.
Poikilositosis berat : lebih dari 4 variasi : ovalosit,
mikrosit, burr sel, tear drop sel,
target sel, stomatosit.
Kelainan warna :
Hiperkromasi : sentral palor melebar, misal anulosit/ sel cincin.
Hipokromasi : central palor menyempit.
Polikromasi : adanya variasi pewarnaan sel pada lapang
pandang dimana tampak bersamaan normokrom
dan hiperkrom atau normokrom dan sperosit
atau normokrom dan retikulosit. ( warna lebih
gelap )
4. Benda inklusi
- Basophilik stipling : granula halus dan kasar keunguan
pada sitoplasma SDM.
- Pappenheimer bodies : granula keunguan mengelompok timbunan
besi.
- Howell Jolly bodies : granula keunguan , 1 atau 2.
63
- Cabot rings : benang tipis warna ungu berbentuk
cincin atau angka 8.
5. Susunan
- Formasi Rouleaux : serangkaian sel darah merah yang
saling bertumpukan
pada permukaanya, seperti tumpukan
uang logam
- Aglutinasi
Gambar kelainan eritrosit
1. Kelainan ukuran/anisositosis 2. Kelainan bentuk sel /
poikilositosis
3. Hiperkromasi 4. Hipokromasi
5. Polikromasi
64
Benda Inklusi pada Eritrosit
Basophilik stipling 2. Cabot rings
3.Pappenheimer bodies 4. Howel
Jolly Bodies
Bentuk-bentuk eritrosit Abnormal :
1. Spherosit 2. Target
sel
3. Normal eritrosit (no 2, ukuran ± sama dengan limfosit)
4. Mikrosit ( no 1)
5. Makrosit
Limfosit makrosit
megalosit
6. Ovalosit-eliptosit
7. Acantosit
8. Burr sel
65
burr sel
eliptosit
9. Sel Krenasi 10. Schistosit
11. Sel sabit 12. Stomatosit
13. Formasi Rouleaux.
SERI TROMBOSIT
Pembacaan seri trombosit meliputi :
Estimasi jumlah ( Barbara Brown )
Bentuk abnormal
ESTIMASI JUMLAH
Menurut Barbara Brown, dengan pembesaran 10x
Hitung jumlah trombosit /LPB, lakukan minimal 3x ( dalam lapangan
66
pandangan yang berbeda ). Hitung reratanya.
Perhitungan : rerata trombosit x 20.000 = Estimasi jumlah trombosit.
Trombositopeni : pada jumlah trombosit yang menurun pada preparat darah
tepi.
pada jumlah trombosit 150.000 – 400.000/mm3 sama
dengan 8 – 20 trombosit/LPB (40x)
Pada : ITP
Leukemia
Anemia Aplastik
Obat-obatan/bahan kimia
Hipoplasi megakariosit kongenital
Sindroma Fankoni
Sindroma Aldrich
D I C
Trombositosis : kenaikan jumlah trombosit
Pada : - perdarahan akut
- trauma
- anemia defisiensi besi
BENTUK ABNORMAL
Bentuk trombosit normal :
Ukuran 1 – 4 Micrometer
Sitoplasma biru muda
Granula ditengah ( tidak jelas )
Bentuk abnormal :
- Giant Platelet/trombosit raksasa
- Seperti ular
Kelainan ukuran dan bentuk:
Pada perdarahan, bentuk dan ukuran bisa besar.
67
Menggumpal oleh karena darah membeku pada waktu pembuatan
preparat darah tepi.
PRAKTIKUM DARAH TEPI ABNORMAL
Tujuan : Mengetahui jenis/bentuk abnormal pada darah tepi dan melaporkan
hasilnya dengan benar.
68
Prinsip pemeriksaan :
Pemeriksaan darah tepi abnormal meliputi :
Hitung jenis lekosit.
Gambaran darah tepi :
lekosit
eritrosit
trombosit
Bahan / materi preparat :
AML
CML
ALL
CLL
Leukositosis
Leukopeni
Eosinofilia
Trombositosis
Trombositopeni
Anemia
Thalasemia
LPB
Alat dan Bahan :
Harga normal hitung jenis lekosit darah tepi
- Eosinofil : 1-4%
- Basofil : 0-1%
- Staf : 2-5%
69
- Segmen : 50-70%
- Limfosit : 20-40%
- Monosit : 1-6%
- Blast : 0%
- Promielosit : 0%
- Mielosit : 0%
- Metamielosit : 0%
PREPARAT LEUKEMIA
1. AML : Akut Mieloid Leukemia
Biasanya lekositosis
Hitung jenis : - mieloblas meninggi (> 20% menurut kriteria WHO)
- Promieloblas meninggi
- Mielosit jumlahnya kecil
- metamielosit jumlahnya kecil
- batang meninggi
- segmen jumlahnya tinggi
- Hiatus leukemikus (+)
- Smudge sel meninggi
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x dan 100x
Gambaran masing-masing sel yang ditemukan ( identifikasi )
Lakukan hitung jenis lakosit.
2. CML : Chronik Mieloid Leukemi
- Leukositosis : 100.000 – 500.000 / mm3
- Hitung jenis : - mieloblas dan promielosit ada 5%
- mielosit,metamielosit, batang, segmen banyak
70
- hiatus leukemikus negatif ( semua stadium
ada )
- Eritrosit : kurang
Retikuosit normal / sedikit meninggi
- Kadang-kadang Basofil dan Eosinofil meningkat
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x dan 100x
Gambaran masing-masing sel yang ditemukan ( identifikasi )
Lakukan hitung jenis lakosit.
3. ALL
Leukosit : Predominan Limfoblas 50 – 90%
Gambaran : limfoblas : sel besar, inti besar
Sitoplasma relatif sedikit
Kromatin inti agak gelap
Nukleoli 1- 2
Bentuk limfosit tua sedikit
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x dan 100x
Gambaran masing-masing sel yang ditemukan ( identifikasi )
Lakukan hitung jenis lakosit.
4. CLL
Lekosit : leukositosis
Predominan limfosit kecil 65 – 75%
Stadium lanjut : limfosit kecil 95 – 98%
Limfoblas sedikit
71
Limfosit besar sedikit
Kadang-kadang tampak gambaran monoton
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x dan 100x
Gambaran masing-masing sel yang ditemukan ( identifikasi )
Lakukan hitung jenis lakosit.
PREPARAT NON LEUKEMIA
1. Leukositosis
Jumlah lekosit dalam darah tepi meningkat
Jumlah lekosit > 12.000/mm3
Variasi bentuk sel yang ditemukan pada seri : Netrofil, Eosinofil, Basofil,
Lymfosit, Monosit
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x ( lakukan penghitungan estimasi
jumlah leukosit
Periksa kelainan/variasi bentuk sel yang ditemukan
2. Leukopeni
Jumlah lekosit dalam darah tepi menurun
Jumlah lekosit < 4.000/mm3
Variasi bentuk sel yang ditemukan pada seri : Netrofil, Eosinofil, Basofil,
Lymfosit, Monosit
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x ( lakukan penghitungan estimasi
72
jumlah leukosit
Periksa kelainan/variasi bentuk sel yang ditemukan
Eosinofilia
Jumlah eosinofil > 4%
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x (dan 100x jika kurang jelas)
Lakukan hitung jenis leukosit
5.Trombositosis
Jumlah trombosit > 400.000/mm3
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 100x ( lakukan penghitungan estimasi
jumlah trombosit dengan cara Barbara Brown
Periksa kelainan ukuran / bentuk trombosit yang ditemukan
6. Trombositopeni
Jumlah trombosit < 150.000/mm3
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 100x ( lakukan penghitungan estimasi
jumlah trombosit dengan cara Barbara Brown
Periksa kelainan ukuran / bentuk trombosit yang ditemukan
7. Anemia
Cara kerja :
73
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x, 100x
Periksa gambaran darah tepi eritrosit meliputi : kelainan ukuran, warna,
bentuk, susunan dan benda inklusi
8. Thalasemia
Cara kerja :
Pasang preparat pada mikroskop
Periksa dengan pembesaran obyektif 10x, 40x, 100x
Periksa gambaran darah tepi eritrosit meliputi : kelainan ukuran, warna,
bentuk, susunan dan benda inklusi
9. Limfosit Plasma Biru :
- Mempunyai bentuk limfosit atipik
- Limfosit dengan sitoplasma kebiruan
- Inti bervariasi : Seperti inti monosit ( monositoid )
Seperti inti plasmosit ( Plasmositoid )
Mempunyai nukleoli ( Blastoid )
- Dijumpai pada penyakit virus, khususnya DHF.
- Dilaporkan dalam : .... berapa sel / 100 lekosit.
74
PRAKTIKUM SUMSUM TULANG
Sumsum tulang merupakan tempat yang aktif didalam proses hematopoesis.
Sumsum tulang selain terisi sel-sel darah juga terisi oleh lemak.
Pemeriksaan sumsum tulang meliputi :
Hitung jenis sel lekosit.
Hitung jenis sel eritrosit
Hitung jenis sel limfosit
Hitung jenis sel monosit
Hitung jenis sel plasma
Hitung sel seri megakariosit
Penilaian trombosit
Ada tidaknya metastase sel ganas
Ada tidaknya parasit
Aktivitas eritrosit dan granulosit
ME Ratio
Panilaian Selularitas
Perbesaran mikroskop :
10x : 1. Menguju pulasan
Memilih bagian yang diperiksa/fragmen yang baik.
Menilai selularitas
Melihat megakariosit
40x/100x : 1. Identifikasi / Morfologi sel
2. Selularitas
3. Megakariosit
4. Sel asing / ganas
5. ME Ratio
75
6. Hitung jenis
Preparat sumsum tulang :
Preparat Spread
Preparat Squash
PREPARAT SPREAD
Dibuat seperti hapusan darah tepi
Dibaca didaerah trail
Fragmen didaerah ekor
Untuk : - Identifikasi sel
Hitung jenis sel
Selularitas
Gambar :
SUMSUM TULANGSUMSUM TULANG
MacamMacam preparatpreparat
1. Spread
Fragmen trail tempat pembacaan
PREPARAT SQUASH
Dibuat dengan cara susmsum tulang dikumpulkan lalu dijepit diantara
dua gelas obyek.
Preparat Squash :
76
Dibaca didaerah tengah ( Core )
Untuk estimasi selularitas dan jenis sel
Gambar :2. Squash
Core tempat pembacaan
Harga normal menurut Dacie dan Lewis :
Myeoloblas : 0,1 – 3,5%
Promyeloblas : 0,5 – 5%
Myelosit Netrofil : 5 – 20%
Eosinofil : 0,1 – 3%
Basofil: 0 – 0,5%
Metamyelosit : 10 – 30%
Segmen Netrofil : 7 – 2,5%
Eosinofil : 0,2 – 3%
Basofil : 0 -0,5%
Limfosit : 5 – 20%
77
Monosit : 0 – 0,2%
Plasma sel : 0,1 – 3,5%
Retikulum sel : 0,1 – 2%
Megakariosit : 0,1 – 0,5%
Pro Eritroblast : 0,5 – 5%
Polikromatik Eritroblas : 2 – 20%
Orthokromatik Eritroblas : 2 – 10%
ME Ratio : 2 – 4 : 1
Pemeriksaan Selularitas :
Selularitas dibedakan menjadi :
Normoseluler
Hiperseluler
Hiposeluler
NORMOSELULER
HIPERSELULER
HIPOSELULER
Sel lemak : bulat dan kepucatan
Sel-sel hemopoetik : Daerah yang tercat biru.
Normoseluler : sel lemak kurang lebih 25% sel hemopoetik
Hiperseluler : hampir semua sel lemak diganti sel hemopoetik (sel
78
lemak < 25%)
Hiposeluler : sebagian besar fragmen merupakan sel lemak (sel lemak
> 25%)
ME Ratio :
Perbandingan jumlah sel sistem myeloid dan sistem eritroid yang masih
berinti.
Normal : M : E = 2 : 1 – 4 : 1
Megakariosit
Tentukan jumlah megakariosit dan morfologinya.
Estimasi jumlah trombosit
Hitung jenis sel-sel berinti :
Sel Myeloid / granuler
Seri Eritrosit
Seri limfosit
Seri monosit
Seri plasmosit
SUMSUM TULANG ABNORMAL
Pada keadaan abnormal terjadi peninggian fungsi hematopoesis sehingga
terjadi perubahan aktifitas hematopoesis dalam sumsum tulang. Biasanya
terjadi expansi kearah perifer.
Data-data reaksi jaringan haemopoetik kadang-kadang kurang sempurna
hanya dengan pemeriksaan darah perifer saja, oleh karena itu aspirasi sumsum
tulang menjadi penting.
79
Materi praktikum :
ITP
MM
HIPOPLASI
HIPERPLASI ERITROID
ANEMIA
CLL
ALL
CML
AML
Jenis preparat : 1. Spread
2. Squash
Selularitas : 1. Hiperseluler
2. Hiposeluler
3. Normoseluler
M : E Ratio
Normal : 2-4 : 1
( Mieloid : Eritroid ) : proporsi prekursor granulosit terhadap sel darah merah
dalam sumsum tulang, Ratio ini menurun bila eritropoesis meningkat secara
selektif sehingga disebut eritropoesis hiperplasi.
Berdasarkan M : E Ratio dibagi menjadi III
1. Eritroid hiperplasi ringan : 1,5 – 2,5 : 1
2. Eritroid hiperplasi sedang : 0,5 – 1,5 : 1
3. Eritroid hiperplasi berat : <0,5 : 1
80
Perbesaran mikroskop : 10x, 40x, 100x
Pemeriksaan sumsum tulang meliputi :
Hitung jenis sel lekosit
Hitung jenis sel eritrosit berinti
Hitung jenis sel limfosit
Hitung jenis sel monosit
Hitung jenis sel sel plasma
Hitung jenis sel megakariant
Penilaian trombosit
Ada tidaknya metastase sel ganas
Ada tidaknya parasit
Aktifitas eritrosit
Aktifitas granulosit
Penilaian selularitas
HITUNG JENIS SEL PADA SEDIAAN SUMSUM TULANG
81
Blast : Lymfosit :
Promyelosit :
Myelosit Neutro :
Eosino :
Baso :
Monosit :
Sel Plasma :
PEMERIKSAAN KOAGULASI
PENDAHULUAN
Hemostasis adalah usaha tubuh menghentikan keluarnya darah dari
pembuluh darah dan mempertahan supaya darah tetap cair dan mengalir
dalam pembuluh darah sehingga keadaan faali tubuh dapat terpelihara.
Mekanisme hemostasis dipelihara oleh :
Sistem pembuluh darah.
Trombosit
Faktor-faktor koagulasi.
Kegagalan dalam proses hemostasis dapat menyebabkan perdarahan
yang abnormal, sedangkan kegagalan dalam memelihara viskositas supaya
darah tetap cair mengakibatkan trombosit.
Untuk mendeteksi adanya kelainan dalam proses hemostasis/
trombosis dilakukan pemeriksaan skrining dengan tujuan untuk
mengetahui/mengarahkan letak defek hemostasis dan selanjutnya dapat
dilakukan tes khusus untuk mencari kelainan tertentu.
82
Pemeriksaan skrining koagulasi antara lain :
Rumple Leed
Jumlah trombosit
Waktu perdarahan
Waktu pembekuan
Retraksi bekuan & konsistensi bekuan
Lysis bekuan
PPT
APPT
Waktu perdarahan, waktu pembekuan, PPT & APPT dipergunakan untuk pre
operasi.
Dalam diktat ini hanya dibicarakan pemeriksaan skrining no. 1 s/d no. 6.
PEMERIKSAAN RUMPLE LEED
Pemeriksaan rumple leed merupakan salah satu pemeriksaan
penyaring untuk mendeteksi kelainan sistem vaskuler dan trombosit.
Prinsip pemeriksaan :
Dengan melakukan bendungan terhadap vena pada tekanan tertentu, bila
dinding kapiler kurang kuat akan rusak/pecah oleh bendungan dan terjadi
perdarahan di bawah kulit.
Alat dan reagen :
Alat : - tensimeter
- stetoskop
Reagen : -
Cara pemeriksaan :
Ukur tekanan sistole dan diastole, ambil rata-ratanya.
Lakukan bendungan pada lengan atas dengan tekanan rat-rata tersebut,
83
maksimal 100 mmHg dan pertahankan selama 10 menit.
Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4 cm di bawah lipat siku
dengan penampang 5 cm.
Penilaian hasil :
Normal : bila dalam waktu 10 menit tak tampak perdarahan pada
area pembacaan
atau timbul petechiae kurang dari 5 buah.
Positif : dalam waktu 10 menit timbul 10 atau lebih petechiae.
Negatif : dalam waktu 10 menit atau lebih tidak timbul petechiae
atau kurang dari 10 buah.
Catatan :
Bila dalam waktu kurang dari 10 menit sudah tampak lebih dari 10 buah
petechiae, percobaan dihentikan.
Bil adalm 10 menit tak tampak petechiae atau timbul bercak kurang dari 10
buah, percobaan dihentikan, tunggu 5 menit dan ulangi pembacaanya. Bila tak
ada perubahan penilaiannya negatif.
Sebelum percobaan dihentikan apakah ada bekas gigitan nyamuk pada daerah
volar lengan bawah/noda hitam yang mungkin menyebabkan hasil menjadi
positif palsu.
Bila rat-rata tekanan darah lebih dari 100 mmHg lakukan bendungan vena
maksimal pada tekanan 90 mmHG.
Arti klinis :
RL positif : - gangguan vaskuler
- gangguan trombosit.
Kegunaan pemeriksaan : untuk menguji kapiler dan fungsi trombosit.
84
PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT
Trombosit merupakan sel yang mudah rusak dengan ukuran 2-4
mikron dan susah dibedakan dengan kotoran, sel mempunyai sifat mudah
melekat pada permukaan asing dan akan menggumpal sehingga harus sangat
teliti dalam melakukan pemeriksaan trombosit.
Metode pemeriksaan :
1. Metode langsung : a. BRECHER
b. HERWERDEN
2. Metode tak langsung : FONIO
Metode langsung :
Prinsip pemeriksaan :
Darah dicampur larutan pengencer yang dapat merusak sel-sel lain
kecuali sel trombosit dan jumlah trombosit dihitung dengan bilik
hitung.
Metode langsung : Metode BRECHER :
Alat dan reagen :
Alat : - bilik hitung N.I
Mikroskop
Hemositometer
Piring petri dengan kapas basah.
Reagen : - Amonium oxalat 1%
R / Amonium oxalat 1 gr
Aquadestilata ad 100 ml.
Bahan pemeriksaan: darah EDTA atau darah kapiler.
85
Cara pemeriksaan :
Bilaslah pipet eritrosit dengan pengencer sampai angka 1.
Isap darah EDTA dengan pipet eritrosit sampai angka 0,5 dan lakukan
pengenceran 200 x dengan larutan ammonium oxalat 1%.
Campur rata selama 5 – 10 menit, buang beberapa tetes dan sisanya masukkan
dalam bilik hitung.
Letakkan bilik hitung di atas kapas basah dalam piring petri yang tertutup
selama 15 – 30 menit supaya trombosit mengendap.
Hitunglah jumlah sel pada seluruh bidang baca eritrosit dengan pembesaran
400x.
Baca hasilnya, kalikan hasil tersebut dengan faktor 200, hasilnya merupakan
jumlah trombosit dalam ul darah.
Cara pemeriksaan metode HERWERDEN sama dengan metode BRECHER.
Normal : jumlah trombosit 150.000 – 450.000 / ul darah.
Metode tak langsung
Metode FONIO
Pada metode ini jumlah trombosit dilakukan pada preparat hapus dan hasilnya
diperhitungkan terhadap jumlah eritrosit.
Alat dan Reagen :
Alat : 1. Lancet dan alat untuk mengambil darah vena
2. Kaca obyek dengan spreader
3. Hemositometer
4. Mikroskop
Reagen : 1. Magnesium sulfat 14% steril
2.Larutan Giemsa
3. Larutan Hayem
86
Cara pemeriksaan :
Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering
Teteskan magnesium sulfat 14% pada langkah no. 1
Tusuk dengan lancet steril melalui magnesium sulfat sampai darah keluar,
campur rata
Buatlah preparat darah hapus, biarkan kering dan di cat dengan larutan
Giemsa 1: 9
Hitung jumlah trombosit dalam 1.000 eritrosit.
Hitung jumlah eritrosit dengan metode Hayem
Lakukan perhitungan jumlah trombosit berdasar perhitungan no. 5 dan no. 6
Contoh :
Jumlah trombosit dalam 1.000 eritrosit = 50 sel
Jumlah eritrosit metode Hayem / 1 ul = 4 juta sel/ul
Maka jumlah trombosit = ( 4.000.000 : 1.000 ) x 50 sel = 200.000 sel / ul
Normal : 40 – 60 trombosit per 1.000 eritrosit.
Arti klinis :
Jumlah dibawah normal disebut trombositopenia pada :
Trombositopenia purpura idiopati
Trombositopenia simptomatik misal pada alergi, penekanan sistem trombosit
dalam sumsum tulang.
Trombositoprnia toksika : keracunan benzene, sitostatika, sinar X
Jumlah diatas normal disebut trombositosis, pada :
Polisitemia
Leukemia mieloid kronika
Osteomielosklerosis dan osteomielofibrosis
87
Catatan :
Condensor mikroskop harus letak rendah ( diturunkan )
Sebelum pemeriksaan harus dilakukan blank out
Trombosit mempunyai dinding yang teratur, bagian tengah sel terang dan latar
belakang remang-remang tampak seperti bintang menunjukan gerak Brown,
ukuran 2 – 4 mikron kadang sampai 7 mikron.
PEMERIKSAAN WAKTU PERDARAHAN
Pemeriksaan ini terutama menilai faktor-faktor hemostasis yang
letaknya ekstravaskuler, tetapi keadaan dinding vaskuler dan trombosit juga
berpengaruh.
Metode pemeriksaan :
DUKE
IVY
1. Metode DUKE
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur / menghitung waktu yang digunakan saat keluarnya darah dari luka
yang dibuat dengan standart tertentu sampai berhentinya perdarahan lewat
luka tersebut.
Alat dan Reagen :
Alat : 1. Lancet
2.Kapas alkohol
3. Gelas obyek
4. Kertas saring
5. Stop watch, penggaris
Reagen : (-)
88
Cara Pemeriiksaan :
Cuping telinga tempat pemeriksaan dipijit-pijit atau digosok supaya
hiperemis.
Bersihkan cuping telinga tersebut dengan kapas alkohol , biarkan kering.
Tusuk daerah tersebut (no. 2 ) dengan lancet sedalam 2-3 mm dan biarkan
darah keluar dengan bebas, saat darah keluar jalankan stopwatch.
Isap darah vena yang keluar dengan kertas saring tiap setengah menit sampai
darah berhenti mengalir jangan sampai kertas saring menyentuh luka,
hentikan stopwatch saat darah tidak dapat dihisap lagi, dan catat waktunya.
Catatan :
Pemeriksaan berhasil bila bercak pertama mempunyai penampang 3-5 mm.
Lakukan pada cuping telinga yang lain sebagai kontrol.
Penilaian hasil :
Normal : 1-3 menit.
PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN
Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku,
hasilnya dapat dijadikan ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi.
Metode pemeriksaan :
Gelas arloji.
Lee and White.
Metode Lee and White
Pemerikasaan waktu pembekuan dengan menggunakan darah lengkap seperti
metode ini merupakan pemeriksaan yang kasar tetapi masih dianggap yang
terbaik.
89
Alat dan Reagen :
Alat : 1. Tabung reaksi
2. Alat pengambilan darah vena.
Stopwatch
Rak tabung
Inkubator ( kalau ada )
Reagen : (-)
Cara Pemeriksaan :
Siapkan 3 tabung reaksi yang bebas dari kotoran letakkan pada rak.
Ambil darah vena 5 ml secara legeartis, saat darah mulai keluar jalankan
stopwatch ( catat waktunya ).
Masukkan sampel ( no.2 ) perlahan-lahan pada 3 tabung pertama dengan
posisi miring masing-masing 1,5 ml, sisanya masukan dalam tabung ke-3
sebagai kontrol.
Diamkan 2-3 menit kemudian setiap 0.5 menit tabung I catat waktunya. Bila
sudah timbul bekuan lakukan hal yang sama terhadap tabung ke-2 catat
waktunya.
Amati tabung ke-3 apakah sudah timbul bekuan bila belum tampak bekuannya
lakukan hal yang sama seperti tabung yang lain.
Penilaian hasil :
Waktu pembekuan dinyatakan dengan menentukan rata-rata hasil
pemeriksaan tabung I dan tabung II tersebut.
Contoh : misal tabung I beku dalam waktu 9 menit, tabung II beku dalam
waktu 10 menit, maka waktu pembekuannya = ( 9+10 ) : 2 = 9,5 menit.
Arti klinis :
Normal : 9 – 15 menit.
Memanjang : kelainan beberapa faktor koagulasi
90
( koagulopati ) inhibitor dalam darah misal heparin.
Catatan :
Pengambilan darah tidak boleh terlalu banyak tusukan supaya cairan jaringan
tak ikut masuk dalam darah ( mempercepat timbulnya bekuan darah )
Waktu pengambilan darah tidak boleh lebih dari 30 detik supaya tak terjadi
proses pembekuan sebelum pemeriksaan dikerjakan.
Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan harus bebas kotoran dan kering.
PEMERIKSAAN RETRAKSI BEKUAN DAN KONSISTENSI
BEKUAN
Pemeriksaan ini digunakan untuk menguji fungsi trombosit. Bila bekuan
didiamkan akan mengkerut dan serum terperas keluar dan bekuan jadi kenyal.
Selain trombosit permukaan yang bersinggungan dengan bekuan dan faktor
lain membantu terjadinya retraksi bekuan.
Cara Pemeriksaan :
Retraksi Bekuan
Masukkan tabung I/II sisa pemeriksaan waktu bekuan darah dalam water
batch ( bila ada ) dengan suhu 3oC.
Amati hasilnya dalam waktu 30 menit – 1 jam.
Penilaian hasil :
Normal : serum mulai keluar waktu 0,5 jam, retraksi sempuran lewat 24 jam
Abnormal : Lebih dari 2 jam tak tampak adanya serum.
Konsistensi Bekuan :
Cara Pemeriksaan :
Keluarkan salah satu isi tabung sisa pemeriksaan waktu pembekuan darah,
letakkan pada piring petri.
91
Periksa konsistensi bekuan dengan dasar tabung reaksi.
Penilaian hasil :
Normal : bentuk bekuan : licin kompak, tak berlubang.
Konsistensi bekuan: tidak rapuh, kenyal.
LYSIS BEKUAN DAN VOLUME SERUM
Lysis Bekuan :
Cara Pemeriksaan :
Biarkan bekuan sisa pemeriksaan waktu pembekuan darah dalam inkubator
37oC selama minimal 24 jam.
Amati hasilnya.
Penilaian hasil :
Normal : lysis terjadi dalam waktu 72 jam.
Volume Serum:
Cara pemeriksaan :
Keluarkan bekuan yang ada dalam tabung reaksi.
Tentukan volume serum yang ada dengan cara membandingkan volume
semula dengan cairan yang terperas dari bekuan.
Penilaian hasil :
Normal : serum yang terperas dari bekuan 40%-60%
92