bronkopneumonia afree

Upload: lugindo-ugy

Post on 14-Jan-2016

300 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

like this lah

TRANSCRIPT

  • BRONKOPNEUMONIAAfrianiASSALAMUALAIKUM

  • DEFINISIBronkopneumonia (Pneumonia lobularis) yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir, biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering dijumpai pada anak-anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi.

  • EPIDEMIOLOGI

    Chart1

    0.27

    0.23

    0.06

    0.35

    0.02

    0.03

    0.02

    0.02

    0

    35 %

    27 %

    23 %

    6 %

    Distribusi Mortalitas Balita di Negara Berkembang (WHO)

    Sheet1

    Distribusi Mortalitas Balita di Negara Berkembang (WHO)

    Pneumonia27%

    Diare23%

    Malaria6%

    lain-lain35%

    Campak2%

    HIV / AIDS3%

    Neonatal tetanus2%

    Congenital anomali2%

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • ETIOLOGITimbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikrobakteri, mikroplasma dan riketsia, antara lain :1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, Klebsiella2. Virus : Legionella Pneumonia3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung kedalam parus5. Terjadi karena kongesti paru yang lama6. Flora normal yang terjadi pada pasien yang daya tahan tubuhnya terganggu

  • KLASIFIKASI1. Berdasarkan lokasi lesi di paru Pneumonia lobarisPneumonia lobularis (bronkopneumoni)Pneumonia interstitialis2. Berdasarkan asal infeksiPneumonia yang didapat dari masyarkat (community acquired pneumonia = CAP)Pneumonia yang didapat dari rumah sakit (hospital-based pneumonia)

    3. Berdasarkan mikroorganisme penyebab Pneumonia bakteriPneumonia virusPneumonia mikoplasmaPneumonia jamur4. Berdasarkan karakteristikpenyakitPneumonia tipikalPneumonia atipikal5. Berdasarkan lama penyakitPneumonia akutPneumonia persisten

  • Patologi dan Patogenesis Stadium IIHepatissi Merah (48jam berikutnya) Disebut hepatisasi merah karena terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh pejamu (host) sebagai bagian dari reaksi peradangan.

  • Stadium IV Resolusi (7-11 hari)Pada stadium IV/ resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorpsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali ke struktur semula.

  • Berat badan lahir rendah

    Gizi kurang Umur kurang dari 2 bulan 2FAKTORRESIKOTidak mendapat ASI yang memadai

  • Pemberian makanan tambahan terlalu dini

    Imunisasi yang tidak memadai FAKTORRESIKOPolusi udaraKepadatan tempat tinggal

  • MANIFESTASI KLINIS BRONKOPNEUMONIA

  • PENEGAKAN DIAGNOSISKlasifikasi pneumonia berdasarkan pedoman WHO :Bayi dan anak berusia 2 bulan 5 tahun :Bronkopneumonia beratFrekuensi pernafasan pada anak umur 2-12 bulan 50 x/menit, Usia 1-5 tahun 40 x/menitAdanya retraksiSianosisAnak tidak mau minumTingkat kesadaran yang menurun dan merintih (pada bayi)Anak harus dirawat dan di terapi dengan antibiotik

  • BronkopneumoniaFrekuensi pernafasan pada anak Usia < 2 bulan > 60 x/menit Usia 2-12 bulan 50 x/menitUsia 1-5 tahun 40 x/menitAdanya retraksiAnak perlu di rawat dan berikan terapi antibiotik

    Bukan BronkopneumoniaTidak ada nafas cepat atau sesak nafasTidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan simptomatik

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan laboratoriumPada Bronkopneumonia bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar antara 15.000 40.000/mm3 dengan (meningkatnya jumlah neutrofil). (Sandra M, Nettina 2001 : 684)2. C-Reactive Protein (CRP)Secara klinis CRP digunakan sebagai alat diagnostik untuk membedakan antara faktor infeksi dan noninfeksi, infeksi virus dan bakteri, atau infeksi bakteri superfisialis dan profunda

  • 3. Pemeriksaan SputumBahan pemeriksaan diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitivitas untuk mendeteksi agen infeksius. (Barbara C, Long, 1996 : 435)4. Analisa gas darah( AGDA ) Untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basaMenunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia. Pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik. (Sandra M, Nettina 2001 : 684)5. Pemeriksaan RoentgenografiFoto rontgen toraks proyeksi posterior-anterior merupakan dasar diagnosis utama pneumonia.

  • Secara umum gambaran foto toraks terdiri dari:Infiltrat interstisial, ditandai dengan peningkatan corakan bronkovaskular, peribronchial cuffing dan overaeriation.Infiltrat alveolar, merupakan konsolidasi paru dengan air bronchogram. Bronkopneumoni ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

  • DIAGNOSIS BANDING

  • PENATALAKSANAANTERAPI SUPORTIF Oksigen Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat

  • Antibiotika Ampisilin 100 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosisKloramfenikol dengan dosis:umur < 6 bulan : 25-50 mg/KgBB/hari.Umur >6 bulan :50-75 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 dosisAtau Gentamisin dengan dosis 3-5 mg/KgBB/hari dalam 2 dosis

  • EmpiemaAbses ParuAtelektasisEmfisemaMeningitisKOMPLIKASI

  • PENCEGAHANMenghindari kontakGaya hidup sehatImunisasi PCV, HIB, virus influenza

  • PROGNOSISBaik, tetapi tergantung dari status gizi dan ketepatan waktu datang ke sarana kesehatan

  • *****