bronkopneumonia berat

36
BRONKOPNEUMONIA BERAT LAPORAN KASUS SUPERVISOR PEMBIMBING: Dr. Jose M. Mandei, SpA(K) BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2015 OLEH: Karen Tizia Mogi 13014101230 Masa KKM 6 Juli-13 September 2015

Upload: karen-mogi

Post on 04-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfghjkgsasdfghjk

TRANSCRIPT

Page 1: BRONKOPNEUMONIA BERAT

BRONKOPNEUMONIA BERAT

LAPORAN KASUS

SUPERVISOR PEMBIMBING:Dr. Jose M. Mandei, SpA(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKUNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO2015

OLEH:Karen Tizia Mogi

13014101230Masa KKM 6 Juli-13 September 2015

Page 2: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Bronkopneumonia

Suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir, biasanya

mengenai bronkiolus dan alveolus yang berbentuk bercak-bercak infiltrat dan disebabkan oleh

mikroorganisme bakteri, virus, jamur namun dapat pula

disebabkan oleh sejumlah penyebab non infeksi.

Page 3: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Epidemiologi

Data WHO tahun 2005,

kematian balita karena saluran

pernapasan di dunia

ialah sebesar 19-

26%

Penyebab kematian di

negara- negara

berkembang terutama

di Afrika dan Asia Tenggara

sekitar 70 %

Indonesia hampir 30% pada anak-

anak di bawah umur

5 tahun dengan resiko

kematian yang tinggi

Page 4: BRONKOPNEUMONIA BERAT

KLASIFIKASI PNEUMONIA

Secara Anatomis:• Pneumonia

Lobaris• Pneumonia

Lobularis/ Bronkopneumonia

• Pneumonia Interstisial/ Bronkiolitis

Berdasarkan Lingkungan:• Pneumonia komunitas• Pneumonia nosokomial• Pneumonia rekurens• Pneumonia aspirasi

Page 5: BRONKOPNEUMONIA BERAT

ETIOLOGI

Lahir-20 hari: E.Coli,

Streptococcus grup B, Listeria monocytogene

s

Umur 3 minggu-3

bulan: Clamidya

trachomatis

Umur 4 bulan-5 tahun:

Clamidya Pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae, Streptococcus

Pneumonia

5 tahun-remaja:Clamydia

Pneumonia, Mycoplasma Pneumoniae, Streptococcus

Pneumonia

Page 6: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Patologi dan patogenesis

STADIUM I/ HIPEREMIA

Terjadi respon peradangan

permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang

terinfeksi

STADIUM II/ HEPATISASI MERAH

Terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat

dan fibrin yang dihasilkan oleh

pejamu (host) sebagai bagian dari reaksi

peradangan

Page 7: BRONKOPNEUMONIA BERAT

STADIUM III/ HEPATISASI

KELABUHepatisis kelabu

yang terjadi sewaktu sel-sel

darah putih mengkolonisasi

daerah paru yang terinfeksi

STADIUM IV/ RESOLUSITerjadi sewaktu respon imun dan

peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan

eksudat lisis dan diabsorbsi oleh

makrofag sehingga jaringan kembali ke

struktur semula

Page 8: BRONKOPNEUMONIA BERAT

STADIUM III/ HEPATISASI

KELABUHepatisis kelabu

yang terjadi sewaktu sel-sel

darah putih mengkolonisasi

daerah paru yang terinfeksi

STADIUM IV/ RESOLUSITerjadi sewaktu respon imun dan

peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan

eksudat lisis dan diabsorbsi oleh

makrofag sehingga jaringan kembali ke

struktur semula

Page 9: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Laporan kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama :XMJenis Kelamin :PerempuanLahir Tanggal/ Umur :

11 Mei 2015/ 2/12tahun

Kebangsaan :Indonesia

Suku :Minahasa

Masuk Rumah Sakit :20

Juli 2015Masuk ke ruangan :

RPITgl Pemeriksaan : 23

Juli 2015

Nama ibu : Ny.AKUmur :34 tahunPekerjaan :IRTPendidikan :SMAPerkawinan :2Alamat : Tingkulu

LK.I

Nama ayah :Tn.MM

Umur : 30 tahun

Pekerjaan :Swasta

Pendidikan :SMA

Perkawinan : 1Alamat :

Tingkulu LK.I

Page 10: BRONKOPNEUMONIA BERAT

AnamnesisKeluhan Utama

Sesak napas sejak ± 3 hari SMRS.Riwayat Penyakit SekarangSesak napas sejak ± 3 hari SMRS. Sesak dirasakan hilang timbul dengan sendirinya makin lama makin berat, tidak dipengaruhi cuaca, aktivitas, waktu maupun posisi tubuh, tidak disertai dengan suara napas berbunyi. Keluhan ini baru pertama kali dialami. Penderita juga dikeluhkan oleh ibunya demam kurang lebih 3 hari SMRS. Demam dirasakan tinggi pada perabaan, bersifat hilang timbul, demam turun dengan pemberian obat penurun demam. Demam tidak disertai kejang, menggigil, perdarahan pada gusi dan mulut. Nyeri kepala juga di sangkal ibu penderita. Mual dan muntah disangkal ibu penderita. Penderita juga dikeluhkan batuk ± 3 minggu yang lalu, hilang timbul, berlendir tidak ada darah, dan tidak disertai keringat malam. Penderita sudah pernah berobat ke dokter umum namun tidak ada perbaikan. Riwayat dirawat di RS Bhayangkara ± 3 minggu SMRS dengan keluhan yang sama dan 1 minggu SMRS pasien dirawat di medical center dengan riwayat kebiruan. Nafsu makan penderita menurun dan berat badan juga menurun namun masih bisa makan dan minum. BAK dan BAB seperti biasa.

Page 11: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Riwayat Penyakit Dahulu: Batuk dan pilek

Riwayat Penyakit Keluarga:

Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga.

Page 12: BRONKOPNEUMONIA BERAT

FAMILY TREE

Page 13: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Riwayat kehamilanPenderita merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ibu

penderita melakukan pemeriksaan antenatal

(ANC) secara tidak teratur (7 kali selama kehamilan) di Puskesmas. Ibu mendapat imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak dua kali.

Selama hamil ibu sehat.

Riwayat persalinanPenderita lahir cukup bulan

di puskesmas, secara spontan letak belakang

kepala. Ditolong oleh bidan, dengan berat lahir 2.700

gram, panjang badan lahir 46 cm dan skor Apgar yang

tidak diketahui oleh ibu penderita, namun menurut

ibu bayinya langsung menangis.

Keadaan Sosio-ekonomi, Kebiasaan dan Lingkungan

Penderita tinggal bersama kedua orang tua dan kakak pasien, ( 2 dewasa, 2 anak). Rumah

keluarga berupa bangunan 1 lantai, beratap seng, dinding tembok, lantai papan dengan 2 buah kamar. Kamar mandi dan WC di dalam rumah.

Sumber penerangan listrik dari PLN. Sumber air minum dari air isi ulang. Penanganan sampah dengan cara dibuang di tempat sampah. Rata-

rata sosio-ekonomi penduduk menengah kebawah.

Page 14: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Riwayat Pemberian Makanan

•ASI : lahir- sekarang•PASI : -•Bubur Susu : -•Bubur Saring : -•Bubur halus : -•Bubur lembek : -

Page 15: BRONKOPNEUMONIA BERAT

    Dasar  

    I II III

BCG +    

Polio

DTP

Campak    

Hepatiti

s

IMUNISASI

Page 16: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Riwayat Pemberian Makanan

•ASI : lahir- sekarang•PASI : -•Bubur Susu : -•Bubur Saring : -•Bubur halus : -•Bubur lembek : -

Page 17: BRONKOPNEUMONIA BERAT

PEMERIKSAAN FISIK

Berat Badan : 4,5 kgTinggi badan : 52 cmKU : Tampak sakitGizi : Cukup Kesadaran : Compos mentisTanda Vital : Tensi : 80/50 mmHg

Nadi : 136x/menitRespirasi : 68x/menitSuhu Badan : 380 C

Page 18: BRONKOPNEUMONIA BERAT

KULIT Sawo matang, Ikterik (-); sianosis (-); turgor kembali cepat,eutoni, oedema (-)

KEPALA Mesocephal, ubun-ubun datar, tidak cembung; Rambut hitam tidak mudah dicabut.

MATA Sekret mata (-); konjungtiva anemis (-); sklera ikterik (-), eksoftalmus/endoftalmus (-/-), tekanan bola mata normal pada perabaan, corneal reflex (normal), Pupil bulat isokor ǿ3mm/3mm, lensa jernih, gerakan bola mata normal.

HIDUNG Septum nasal di tengah; tidak terdapat sekret; terdapat pernapasan cuping hidung

Page 19: BRONKOPNEUMONIA BERAT

TElINGA Pinna auricula tulang rawan tebal telinga kaku, liang telinga lapang; sekret (-).Mulut Labiopalatoschizis (-); bibir dan lidah sianosis (-); selaput mulut basah, gusi perdarahan (-),bau pernapasan foetor (-)DADABentuk dan pergerakan simetris

Paru- paruInspeksi:simetris, Retraksi (+) subcostal,

intracostal, suprasternal, xyphoid.Palpasi : stem fremitus kanan = kiriPerkusi : sonor kanan = kiriAuskultasi : suara pernapasan bronkovesikuler

kanan=kiri; Rh +/+ basah halus di kedua lapang paru , Wh -/-

Page 20: BRONKOPNEUMONIA BERAT

JantungInspeksi : iktus kordis tidak tampakPalpasi : iktus kordis teraba di ICS V LMCS, thrill (-)Perkusi : tidak dilakukanAuskultasi : bising (-), gallop (-)ABDOMENInspeksi : datarPalpasi : lemas, tidak teraba massa, hati & limpa tidak terabaPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normalGenitalia : Perempuan normalAlat gerak : Deformitas (-); parese (-); tidak ada sianosis perifer; akral hangat, CRT < 2”Refleks: Refleks fisiologis(+), refleks patologis (-), spastis(-), klonus (-)

Page 21: BRONKOPNEUMONIA BERAT

EKSTREMITASAkral hangat, CRT ≤ 2”

Page 22: BRONKOPNEUMONIA BERAT

RESUME

Penderita perempuan, umur 2 bulan, berat badan 4,5 kg, tinggi badan 52 cm, masuk rumah sakit pada tanggal 20 Juli 2015 di Ruang Perawatan Intensif dengan keluhan utama sesak napas dialami 3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam dialami 3 hari sebelum masuk rumah sakit serta batuk ± 3 minggu yang lalu.

Keadaan umum : Tampak sakitKesadaran : Compos mentisTanda Vital : Tensi : 80/50 mmHg

Nadi : 136x/menitRespirasi : 68x/menitSuhu badan : 380CSaturasi O2 : 87%

Kepala : Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada, pernapasan cuping hidung ada.Thoraks : Simetris, retraksi (+) subcosta, intercosta Cor : Iktus kordis tidak tampak. M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-).Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki +/+,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus (+) normal.

Hepar dan lien tidak terabaExtremitas : Akral hangat, CRT ≤ 2”

Page 23: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Leukosit : 28.320/µLEritrosit : 4,13 x 106/µLHemoglobin : 12,9 g/dlHematokrit : 38,7%Trombosit : 449 x 103/µLNatrium darah : 146 meq/LKalium darah : 4,1 meq/LChlorida darah : 101 meq/L

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

[20/7-2015]

Page 24: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Pemeriksaan radiologi

Tampak infiltrat pada kedua lapang paru

Page 25: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Diagnosis Kerja:Bronkopneumo

nia Berat

O2 5 l/m via sungkupIVFD KAEN 4B (HS) 20 gtt/m microdripsInj Ceftriaxone 3x175 mg IV (1)Inj Gentamycin 1x40mg IV (1)Inj Dexamethasone 3x1mg IVParacetamol drips 50mg (prn)Nebulisasi NaCl 3% 3ml/8jamOral stop sementaraPro: Pemeriksaan CRP, Blood smear, dan kultur darah

PENATALAKSANA

AN

Page 26: BRONKOPNEUMONIA BERAT

FOLLOW UP rpi21 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 120x/menit; Respirasi: 48x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki +/+,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•O2 1 l/m via nasal•IVFD KAEN 4B (HS) 20 gtt/m microdrips•Inj Ceftriaxone 3x175 mg IV (2)•Inj Gentamycin 1x40mg IV (2)•Inj Dexamethasone 3x1mg IV (2)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Nebulisasi NaCl 3% 3ml/8jam•Oral aff sementara

22 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 136x/menit; Respirasi: 42x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki +/+,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•O2 1 l/m via nasal•IVFD KAEN 4B (HS) 20 gtt/m microdrips•Inj Ceftriaxone 3x175 mg IV (3)•Inj Gentamycin 1x40mg IV (3)•Inj Dexamethasone 3x1mg IV (3)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu 8x24ml (kebutuhan 40ml/kgBB/hari)•GDS /24jam•Rencana pindah ruangan

Page 27: BRONKOPNEUMONIA BERAT

23 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 134x/menit; Respirasi: 40x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki +/+,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•O2 1 l/m via nasal•IVFD KAEN 4B (HS-Susu) 10-11 gtt/menit•Inj Ceftriaxone 3x175 mg IV (4)•Inj Gentamycin 1x40mg IV (4)•Inj Dexamethasone 3x1mg IV → tappering off (H1)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu 8x32ml (kebutuhan 50ml/kgBB/hari)•Pindah ruangan

Page 28: BRONKOPNEUMONIA BERAT

24 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 124x/menit; Respirasi: 38x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki -/-,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•O2 1 l/m via nasal•IVFD KAEN 4B (HS) 10-11 gtt/menit•Inj Ceftriaxone 3x175 mg IV (5)•Inj Gentamycin 1x40mg IV (5)•Inj Dexamethasone 2x1mg IV (H2)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu 8x45ml (kebutuhan 70ml/kgBB/hari)•Pro: DL, DC, Na, K, Cl, Ur, Cr, FL, UL.

FOLLOW UP rUANGAN25 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 126x/menit; Respirasi: 38x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki -/-,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•O2 1 l/m via nasal kanul (prn)•Eritromycin syrup 4x2,5ml (1)•Inj Dexamethasone 1x1mg IV (H3)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu 8x55ml (kebutuhan 90ml/kgBB/hari)•TH: DL, DC, Na, K, Cl, Ur, Cr, Kultur darah , FL, UL.

Page 29: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

25 Juli 2015

Leukosit : 14.860/µL

Eritrosit : 4,74 x 106/µL

Hemoglobin : 12,9 g/dl

Hematokrit : 41%

Trombosit : 461 x 103/µl

26 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak berkurang, batuk berkurang O : KU: Tampak sakit Kesadaran: CM

Nadi: 126x/menit; Respirasi: 38x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki -/-,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•Eritromycin syrup 4x2,5ml (2)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu 8x65ml (kebutuhan 100ml/kgBB/hari)

Page 30: BRONKOPNEUMONIA BERAT

27 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak(-), batuk (-)O : KU: Baik Kesadaran: CM

Nadi: 128x/menit; Respirasi: 34x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki -/-,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•Eritromycin syrup 4x2,5ml (3)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu ad libitum•Rencana rawat jalan•Edukasi orang tua kondisi pasien

28 Juli 2015 06:00 WITA

S : Sesak(-), batuk (-)O : KU: Baik Kesadaran: CM

Nadi: 131x/menit; Respirasi: 32x/menitSuhu Badan: 36,50CKepala : Konjungtiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pch (-)Thoraks : simetris, retraksi (-)Cor :Iktus kordis tidak tampak.

M1>M2, A1>A2, P1<P2. Bising (-)

Pulmo : Sp. Bronkovesikuler kasar. Rhonki -/-,

Wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas bising usus

(+) normal. Hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : Akral hangat, CRT ≤2”Diagnosis : BronkopneumoniaPenatalaksanaan:•Eritromycin syrup 4x2,5ml (3)•Paracetamol drips 50mg (prn)•Susu on demand•Rencana rawat jalan•Kontrol di poliklinik anak

Page 31: BRONKOPNEUMONIA BERAT

PEMBAHASAN

Pada penderita ini, didiagnosis dengan bronkopneumonia didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis: •Usia 2 bulan.Bronkopneumonia lebih sering dijumpai pada bayi dan anak kecil.•Batuk beberapa hari sebelum mengalami sesak napas. Bronkopneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran pernapasan akut bagian atas selama beberapa hari. Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif. • Demam 3 hari smrs, panas pada perabaan, hilang timbul tidak disertai kejang dan menggigil, serta nafsu makan penderita menurun. Bronkopneumonia sering diikuti dengan adanya gejala demam yang tinggi dan mungkin disertai menggigil, namun pada kasus ini penderita tidak mengalami menggigil.

Page 32: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Pemeriksaan Fisik•Demam, dispnea, takipnea•Pernapasan cuping hidung•Retraksi subcostal, interocstal, supresternal dan xyphoid.•Ronkhi basah halusPemeriksaan Penunjang•Leukosit 28.320 (↑)•X-foto thorax → infiltrat pada kedua lapang paru.Bercak-bercak infiltrat pada lobus dikarenakan bakteri yang masuk ke paru melalui saluran napas, masuk ke bronkus dan alveoli menimbulkan reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan interstisial.

Page 33: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Diagnosis Banding Bronkiolitis → Gejala pada bronkiolitis yang mirip

dengan pneumonia adalah didahului dengan ISPA, seperti pilek ringan, batuk, dan demam, disusul dengan batuk disertai sesak nafas, merintih, nafas berbunyi, rewel, dan penurunan nafsu makan. Hanya saja, pada bronkiolitis ditemukan wheezing dimana pada pneumonia tidak terdapat wheezing.

Page 34: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Dasar tatalaksana pada pneumonia rawat inap adalah pengobatan kasual dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif, meliputi pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam – basa dan elektrolit, dan gula darah. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.

Pemilihan antibiotik lini pertama untuk pneumonia dapat menggunakan golongan beta–laktam atau kloramfenikol.

Page 35: BRONKOPNEUMONIA BERAT

Penatalaksaan•O2 1 l/m•IVFD KAEN 4B untuk memenuhi keutuhan cairan•Injeksi Ceftriaxone 3x175 mg IV•Injeksi Gentamycin 1x40mg IV selama 5 hari•Injeksi Dexamethasone 3x1mg IV•Paracetamol drips 50mg juga diberikan karena penderita mengalami demam.

Sesuai dengan kepustakaan penatalaksanaan bronkopneumonia terdiri dari tatalaksana umum, dan khusus. Tatalaksana umum yaitu Oksigen 1-2 liter sampai sesak hilang. Nebulisasi dengan B2 agonis dan/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearance. Tatalaksana Khusus berupa pemberian obat batuk, antibiotik dan obat panas diberikan hanya pada penderita suhu tinggi. Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis. Antibiotik yang merupakan drug of choice untuk kuman yang dicurigai. Bila tidak ada kuman yang dicurigai, berikan antibiotika awal (24-72 jam pertama) menurut kelompok usia.

Page 36: BRONKOPNEUMONIA BERAT

TERIMA KASIH☺