bab v

6
BAB IV HASIL Penelitian ini dilakukan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya di bagian Obstetri dan Ginekologi pada Bulan januari sampai dengan oktober 2014 dengan cara mengambil data sekunder dari rekam medik. Berdasarkan data sekunder tersebut diperoleh sampel yang digunakan dalam penelitian sebesar 1.422 ibu hamil. Hasil penelitian ini akan menggambarkan karakteristik angka kematian ibu dengan membagi berdasarkan penyebabnya yaitu perdarahan post partum, preeklamsia, infeksi dan penyabab lain. Bulan Ibu hamil Angka kelahiran bayi Angka kematian ibu Jumlah Present ase Jumlah Present ase Jumlah Present ase Januari 146 10,26% 104 9,95% 0 0% Februar i 122 8,57 % 92 8,80% 2 20% Maret 101 7,10% 82 7,84% 1 10% April 142 9.98% 104 9,95% 1 10% Mei 160 11,25% 116 11,10% 1 10% Juni 159 11,18% 102 9,76% 0 0% Juli 145 10,19% 113 10,81% 2 20% Agustus 169 11,88% 119 11,38% 0 0% Serptem ber 138 9,70% 97 9,28% 2 20% Oktober 140 9,84% 116 11,10% 1 10% Total 1.422 100% 1.045 100% 10 100% Berdasarkan tabel diatas tampak jumlah ibu hamil paling tinggi pada bulan Agustus yaitu 189 danterendah pada bulan Juli yaitu 115. Untuk angka kelahiran bayi yang paling tinggi terjadi pada bulan februari, september dan agustus. Yaitu pada 132, 148 dan 149. Dan terendah pada bulan januari dan april yaitu 94. Angka kematian ibu paling tinggi terjadi pada bulan

Upload: silverius-seantoni-sabella

Post on 11-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

x

TRANSCRIPT

BAB IVHASIL

Penelitian ini dilakukan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya di bagian Obstetri dan Ginekologi pada Bulan januari sampai dengan oktober 2014 dengan cara mengambil data sekunder dari rekam medik. Berdasarkan data sekunder tersebut diperoleh sampel yang digunakan dalam penelitian sebesar 1.422 ibu hamil. Hasil penelitian ini akan menggambarkan karakteristik angka kematian ibu dengan membagi berdasarkan penyebabnya yaitu perdarahan post partum, preeklamsia, infeksi dan penyabab lain.BulanIbu hamil Angka kelahiran bayiAngka kematian ibu

Jumlah PresentaseJumlahPresentaseJumlah Presentase

Januari 14610,26%1049,95%00%

Februari 1228,57 %928,80%220%

Maret1017,10%827,84%110%

April 1429.98%1049,95%110%

Mei16011,25%11611,10%110%

Juni15911,18%1029,76%00%

Juli14510,19%11310,81%220%

Agustus16911,88%11911,38%00%

Serptember1389,70%979,28%220%

Oktober1409,84%11611,10%110%

Total 1.422100%1.045100%10100%

Berdasarkan tabel diatas tampak jumlah ibu hamil paling tinggi pada bulan Agustus yaitu 189 danterendah pada bulan Juli yaitu 115. Untuk angka kelahiran bayi yang paling tinggi terjadi pada bulan februari, september dan agustus. Yaitu pada 132, 148 dan 149. Dan terendah pada bulan januari dan april yaitu 94. Angka kematian ibu paling tinggi terjadi pada bulan agustus, yaitu sebanyak 2 kasus sedangkan terendah pada bulan januari, februari dan september karena tidak terdapat kejadian kematian ibu pada bulan-bulan tersebut. Berikut adalah gambaran karakteristik ibu hamil di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya periode Januari sampai Oktober 2014 yang disebabkan karena paling banyak oleh Preeklamsia, perdarahan post partum, infeksi dan penyebab lain. Bulan Ibu hamil dengan HT/PEBIbu hamil l dgn perdarahan post partumIbu hamil dengan infeksi Ibu hamil dengan penyulit lain

Jumlah % Jumlah%Jumlah %Jumlah %

Januari 219,721611,5998,102411,70

Februari 219,721712,32119,902210,73

Maret 167,40117,9798,10178,29

April 156,941410,141311,71199,26

Mei 2612,031813,04119,902110,24

Juni2210,18128,691210,81199,26

Juli 198,79128,69109,002311,21

Agustus2612,03117,971412,61188,79

September2210,181410,14109,002110,24

Oktober2812,96139,421210,812110,24

Total 216100%138100%111100205100

Berdasarkan data diatas, tampak jumlah ibu hamil dengan HT/PEB yaitu 216, tertinggi pada bulan oktober yaitu 28 kasus atau sekitar 12,98%. Jumlah ibu hamil dengan perdarahan post partum yaitu 138, tertinggi pada bulan mei yaitu 18 atau sekitar 13,04%. Jumlah ibu hamil dengan infeksi tercatat 111, dimana tertinggi pada bulan agustus sebanyak 14 atau sekitar 12,61%.

Berikut adalah karakteritik kematian ibu di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya periode Januari sampai Oktober 2014 yang penyebabnya paling banyak oleh karena preeklamsia, perdarahan post partum dan infeksi. Bulan Angka kematian ibu dengan HT/PEBAngka kematian ibu dengan perdarahan post partumAngka kematian ibu dengan infeksi Angka kematian ibu dengan penyulit lain

Jumlah % Jumlah%Jumlah %Jumlah %

Januari 000000020

Februari 116,661500000

Maret 116,66000000

April 0000001100

Mei 116,66000000

Juni00000000

Juli 00150110000

Agustus00000000

September233,33000000

Oktober116,66000000

Total 6100210011001100

Berdasarkan data diatas, jumlah angka kematian ibu akibat HT/PEB yaitu 6, tercatat paling tinggi pada bulan september yaitu 2. Kemudian penyebab kematian ibu selanjutnya yaitu perdarahan post partum yaitu 2, yang tercatat pada bulan februari dan juli. Sedangkan infeksi menjadi penyebab kematian ibu dengan jumlah 1 yang tercatat pada bulan juli.

Dari data tersebut diatas dapat dihitung rasio sebagai berikut :1. Case Fatality Rate (angka kematian pada penyakit tertentu)CFR = (P/T)kCFR PEB = (6/216) 1000= 27 kematian dalam 1000 kasus PEB

CFR Perdarahan Post Partum = (2/138) 1000= 14 kematian dalam 1000 kasus perdarahan post partum

CFR Infeksi puerpuralis = (1/111) 1000= 9 kematian dalam 1000 kasus infeksi puerpueralis

CFR kematian Ibu oleh penyebab lain = (1/205) 1000= 5 kematian dalam 1000 kasus kematian ibu dengan penyebab lain

2. Maternal Mortality Ratee ( rasio angka kematian ibu)MMR= (I/T) k= (10/1045)1000= 9 kematian dalam 1000 kelahiran bayi hidup

BAB VPEMBAHASANDari data dar rasio yang didapatkan dapat dilihat dari 10 kematian ibu hamil dalam 1045 pasien hamil di RSUD dr.Doris Sylvanus bahwa angka terbanyak adalah disebabkan oleh PEB.Melihat data yang telah dianalisis baik secara persentase maupun secara rasio, secara kasar data ini terlihat rendah dan tidak bermakna, namun apabila rasio dibandingkan dengan target MDGs Indonesia, angka ini tergolong sangat tinggi, rendahnya angka diataas dikarenakan setiap rasio hasil hanya dibandingkan dengan 1000 konstanta, apabila konstanta ini disetarakan dengan target MDGs Indonesia, yaitu 1.00.000 maka rasio akan meningkat 100 kali lipat. Artinya apabia rasio MMR adalah 9 kematian dalam 1000 kelahiran hidup, maka apabila di bandingkan dengan MDGs Indonesia maka angkanya adalah 900 kematian dalam 100.000 kelahiran, angka ini sangatlah tinggi melebihi target yang diharapkan, angka ini pun belum dinilai salam 1 tahun penuh.Tingginya angka kematian ibu ini dipengaruhi oleh kemungkinan berbagai faktor diantaranya adalah :1. Keterlambatan diagnosis2. Keterlambatan merujuk3. Keterlambatan tindakan4. Akses yang kurang5. ANC masyarakat yang kurang6. Gizi kurang7. BiayaUntuk PEB sendiri penyebab paling banyak kematian adalah diagnosis yang terlambat dan rujukan yang terlambat, melihat bahwa RSUD dr.Doris Sylvanus adalah Rumah sakit Rujukan se Kalimantan tengah, tidaklah canggung apabila angka ini tergolong tinggi, meskipun rumah sakit rujukan, penanganan belum tentu maksimal, hal ini terkendala dengan penanganan pasien sebelum dirujuk dan akses, hal ini dapat memperburuk keadaan pasien.Menurut peneliti angka diatas dapat ditekan dengan memperkecil faktor resiko diatas yang telah diterangkan.