bab iv.docx

4
BAB IV PENUTUP IV.1. Kesimpulan Mineral optik dan petrografi adalah suatu metode yang sangat mendasar dalam mendukng pembelajaran dan analisis data geologi.Alat yang digunakan dalam praktikum ini disebut mikroskop terpolarisasi, karena data dibaca melalui lensa yang mempolarisasinya yang selanjutnya ditangkap oleh mata. Setiap mineral memiliki system kristalnya masing – masing dan setiap system kristal memiliki sumbu kristal walaupun sudut yang dibentuk oleh masing-masing sumbu kristal antara system kristal yang satu dan yang lain berbeda. Untuk itu setiap mineral memiliki sifat optis tertentu yang dapat diamati pada pengamatan nikol sejajar dan nikol silang atau diagonal terhadap sumbu panjangnya (sumbu c).Mempelajari petrografi mahasiswa dapat mengetahui dan memerikan batuan beku, batuan gunungapai (vulkanik), batuan sedimen danbatuan metamorf sertauntuk memahami asosiasi mineral dan pada proses pembentukannya. Mikroskop polarisasi adalah alat yang digunakan untuk dapat melakukan pengamatan secara optis atau petrografi analisis sayatan tipis batuan-batuan yang dilakukan karena sifat-sifat fisik seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineral-mineral penyusun batuan 89

Upload: sandhyprakoso

Post on 30-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV.docx

BAB IVPENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Mineral optik dan petrografi adalah suatu metode yang sangat mendasar

dalam mendukng pembelajaran dan analisis data geologi.Alat yang digunakan

dalam praktikum ini disebut mikroskop terpolarisasi, karena data dibaca melalui

lensa yang mempolarisasinya yang selanjutnya ditangkap oleh mata.

Setiap mineral memiliki system kristalnya masing – masing dan setiap

system kristal memiliki sumbu kristal walaupun sudut yang dibentuk oleh masing-

masing sumbu kristal antara system kristal yang satu dan yang lain berbeda.

Untuk itu setiap mineral memiliki sifat optis tertentu yang dapat diamati pada

pengamatan nikol sejajar dan nikol silang atau diagonal terhadap sumbu

panjangnya (sumbu c).Mempelajari petrografi mahasiswa dapat mengetahui dan

memerikan batuan beku, batuan gunungapai (vulkanik), batuan sedimen

danbatuan metamorf sertauntuk memahami asosiasi mineral dan pada proses

pembentukannya.

Mikroskop polarisasi adalah alat yang digunakan untuk dapat melakukan

pengamatan secara optis atau petrografi analisis sayatan tipis batuan-batuan yang

dilakukan karena sifat-sifat fisik seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineral-

mineral penyusun batuan tersebut tidak dapat dideskripsikan secara megaskopis di

lapangan. Setiap mineral memiliki system kristalnya masing – masing. Setiap

system Kristal memiliki sumbuk Kristal walaupun sudut yang dibentuk oleh

masing-masing sumbu Kristal antara system Kristal yang satu dan yang lain

berbeda. Untuk itulah setiap mineral memiliki sifa optis tertentu yang dapat

diamati pada posisi sejajar atau diagonal terhadap sumbu panjangnya (sumbu

c).Pengamatan pada nikol silang dilakukan jika sayatan berada pada diagonal

sumbu C, yaitu dengan memasang prisma polarisasi bagian atas.

Bagian-bagian dari Mikroskop Polarisasi antara lain: Lensa Ocular (eye

piece), Prisma Nikol, Lensa lampu konvergen,Meja obyektif (meja putar), Benang

Silang (Cross Hair), Cermin Pantul (The Mirror), Lensa Obyektif, Resolving

Power, Lensa Bertrand (Keping Gipsum), Lensa Ocular, Mikrometer, Adjustment

89

Page 2: BAB IV.docx

90

Screws. Sifat Optis Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar antara lain : Relief,

Pleokroisme, Bentuk Kristal, Bentuk mineral, Belahan. Sifat Optis Mineral Pada

Pengamatan Nikol Silang antara lain : Sifat Birefringence (BF), Sifat Kembaran

(Twinning), Sifat Gelapan (Extinction).

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma.

Karena hasil pembekuan, maka ada unsur kristalisasi material penyusunnya.

Komposisi mineral yang menyusunnya merupakan kristalisasi dari unsur-unsur

secara kimiawi, sehingga bentuk kristalnya mencirikan intensitas kristalisasinya.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal baik batuan

beku, sediment, dan metamorf, akan mengalami pelapukan, material hasil

pelapukan selanjutnya tererosi, kemudian tertranspor dan diendapkan kembali.

Material yang akan diendapkan dari proses ini akan mengalami litifikasi, yaitu

mengeras menjadi batuan yang disebut batuan sedimen. Batuan sedimen adalah

batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi.

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh perubahan tekanan dan

temperatur yang tinggi dalam kulit bumi dari batuan yang sudah ada, perubahan

ini akan menimbulkan perubahan tekstur, struktur dan komposisi mineral.

Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang bertekstur klastik yang

dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api,

dengan material penyusun dari asal yang berbeda.

IV.2. Saran

Pratikan sangat bangga dengan penyajian maupun bimbingan para asisten,

sehingga kedepannya di harapkan kinerja pengajaran maupun bimbingan

ditingkatkan. Sertadisediakan modul tersendiri untuk praktikum agar lebih mudah

dipahami oleh praktikan.