bab i-iv.docx

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu mengembangkan pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar yang baik menginginkan informasi untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek. Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang langkah – langkah yang tercakup dalam proses riset pemasaran serta mempertimbangkan cara pemasar menyusun metriks yang efektif untuk mengukur produktivitas pemasaran. 1.2 Rumusan Masalah 1

Upload: nabila-anugrah

Post on 09-Apr-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-IV.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu

mengembangkan pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar

yang baik menginginkan informasi untuk membantu mereka

menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa

depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta

dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka

perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan

keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen

dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan

peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek.

Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam

tentang langkah – langkah yang tercakup dalam proses riset pemasaran serta

mempertimbangkan cara pemasar menyusun metriks yang efektif untuk

mengukur produktivitas pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa saja yang membentuk riset pemasaran yang baik ?

2.      Cara apa yang baik untuk digunakan dalam mengukur produktivitas

pemasaran?

3.      Bagaimana cara pemasar menilai pendapatan investasi mereka dari

pengeluaran pemasaran ?

1

Page 2: BAB I-IV.docx

1.3 Tujuan penulisan

1.      Mengetahui riset pemasaran yang baik.

2.      Mengetahui cara yang digunakan dalam mengukur produktivitas

pemasaran.

3.      Mengetahui cara pemasar menilai pendapatan investasi dari pengeluaran

pemasaran.

.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2

Page 3: BAB I-IV.docx

2.1 Sistem Riset Pemasaran

Pemahaman atau gagasan pemasaran (marketing insight) memberikan

informasi diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita meneliti pengaruh

tertentu di pasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar. Riset pemasaran

(marketing research) sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan

pelaporan data sistematis serta temuan yang relevan terhadap situasi

pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.

Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori:

1. Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa

Perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan,

yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan.

2. Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan

Perusahaan ini diperkerjakan untuk melaksanakan proyek khusus. Mereka

merancang studi dan melaporkan temuan.

3. Perusahaan riset pemasaran spesialis lini

Perusahaan ini memberikan layanan riset yang terspesialisasi. Contoh

terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa

wawancara di lapangan kepada pihak perusahaan lain.

Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau

mengadakan riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:

1. Melibatkan mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan

proyek.

Perusahaan seperti American Express dan IBM melakukan “pemilihan

kerumunan” dan mensponsori kompetisi seperti Innovation Challenge,

dimana para mahasiswa MBA berpandai bersaing dalam tim. Imbalan bagi

para mahasiswa tersebut adalah pengalaman dan visibilitas, sedangkan

imbalan bagi perusahaan adalah pengetahuan baru untuk menyelesaikan

masalah dengan biaya yang lebih murah daripada menyewa konsultan.

2. Menggunakan internet.

3

Page 4: BAB I-IV.docx

Perusahaan dapat mengumpulkan cukup banyak informasi dengan biaya

yang sangat sedikit dengan mengamati situs Web pesaing, mengamati

ruang chat, dan menilai data yang diterbitkan.

3. Memeriksa pesaing.

Banyak perusahaan kecil mengunjungi pesaing mereka secara rutin.

2.2 Proses Riset Pemasaran

Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yaitu;

Langkah 1: Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset

Manajer pemasaran harus berhati-hati untuk tidak mendefinisikan masalah

terlalu luas atau terlalu sempit untuk periset pemasaran. Tidak semua

proyek riset dapat bersifat spesifik. Beberapa riset bersifat Eksploratif---

tujuannya adalah mmperjelas sifat masalah sebenarnya dan menyarankan

kemungkinan solusi atau ide baru. Beberapa riset bersifat Deskriptif ---

riset ini berusaha menghitung permintaan, seperti berapa banyak

penumpang kelas satu yang akan membeli layanan internet dalam

penerbangan pada harga $25. Beberapa riset bersifat Kausal---tujuannya

adalah menguji hubungan sebab-akibat.

Langkah 2: Mengembangkan Rencana Riset

Tahap kedua riset pemasaran adalah dimana kita mengembangkan rencana

paling efektif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berapa

biayanya. Untuk merancang rencana riset, kita harus mengambil keputusan

tentang sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana

pengambilan sampel, dan metode kontak.

a. Sumber Data

Periset dapat mengumpukan data sekunder, data primer, atau

keduanya. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan

lain dan sudah ada di suatu tempat. Data primer adalah data baru yang

dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset tertentu.

b. Pendekatan Riset

4

Page 5: BAB I-IV.docx

Pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara: melakukan

observasi, kelompok fokus, survei, data perilaku, dan pengalaman.

Riset Observasi, periset dapat mengumpulkan data baru

denganmeneliti pelaku dan setting yang relevan, diam-diam

meneliti ketika mereka berbelanja atau ketika mereka

mengkonsumsi produk.

Riset Etnografi, adalah pendekatan riset observasi tertentu yang

menggunakan konsep dan alat dari ilmu antropologi dan

disiplin ilmu sosial lain unyuk memberikan pemahaman

mendalam tentang bagaimana orang hidup dan bekerja.

Tujuannya adalah agar periset dapat menyelami kehidupan

seseorang untuk mengungkap keinginan terpendam yang

mungkin tidak terungkap dalam bentuk riset lain.

Riset Kelompok Fokus, kelompok fokus adalah sebuah

perkumpulan yang terdiri dari 6 sampai 10 orang yang dipilih

secara teliti oleh periset berdasarkan pertimbangan demografis,

psikografis, atau pertimbangan lain dan dipersatukan untuk

mendiskusikan berbagai topik minat dalam waktu yang

panjang..

Riset Survei, adalah perusahaan melaksanakan survei untuk

mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi, dan

kepuasan masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam

populasi umum.

Data Perilaku, adalah pelanggan meninggalkan jejak perilaku

pembelian mereka di data pemindai toko, pembelian katalog,

dan database pelanggan. Pemasar dapat belajar banyak dengan

menganalisis data ini.

Riset Eksperimen, adalah riset yang paling valid. Riset ini

dirancang untuk menangkap hubungan sebab-akibat dengan

menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang

diteliti. Jika eksperimen ini dirancang dengan baik, manajer

riset dan pemasaran bisa 100% mengandalkan kesimpulannya.

5

Page 6: BAB I-IV.docx

c. Instrumen Riset

Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrumen riset utama

dalam mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif,

dan peralatan teknologi.

Kuesioner, terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan

kepada responden. Berkat fleksibilitasnya, sejauh ini kuesioner

menjadi instrumen palling umum digunakan untuk

mengumpulkan data primer. Periset harus mengembangkan,

menguji, dan memilah kuesioner secara cermat sebelum

mengelolanya pada skala besar. Pertanyaan tertutup

menspesifikasika semua kemungkinan jawaban dan

memberikan jawaban yang lebih mudah untuk diinterpretasikan

dan dihitung. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden

untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri

dan sering kali lebih mengungkapkan cara berfikir seseorang.

Pengukuran Kualitatif, beberapa pemasar lebih menyukai

metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen karena

tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka

terhadap pertanyaan survei. Secara relatif, teknik riset kualitatif

merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak terstruktur,

yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinnan respons.

Peralatan Teknologi, terkadang berguna dalam riset

pemasaran. Galvanometer dapat mengukur minat atau emosi

yang timbul akibat paparan iklan atau gambar tertentu.

Tachitiskop memancarkan sebuah iklan kepada subjek dengan

interval paparan yang dapat berkisar dari seperseratus detik

atau kurang sampai beberapa detik.

6

Page 7: BAB I-IV.docx

d. Rencana Pengambilan Sampel

Setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset, periset

pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel. Hal ini

memerlukan tiga keputusan:

1. Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus kita survei?

2. Ukuran sampel: Berapa banyak orang yang harus kita survei?

3. Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana kita harus memilih

responden?

e. Metode Kontak

Sekarang periset pasar harus memutuskan bagaimana ia akan

menghubungi subjek: lewat surat, lewat telepon, secara tatap muka,

atau online.

Kuesioner Surat, adalah cara terbaik unuk menjangkau orang

yang tidak mau memberikan wawancara pribadi atau orang

yang responsnya mungkin bias atau terdistorsi oleh

pewawancara. Kuesioner surat memerlukan pertanyaan dengan

kata-kata yang sederhana dan jelas.

Wawancara Telepon, adalah metode terbaik untuk

mengumpulkan informasi dengan cepat; pewawancara juga

dapat mengklarifikasi pertanyaan jika responden tidak

mengerti.

Wawancara Pribadi, adalah metode yang paling fleksibel.

Pewawancara dapat mengajukan banyak pertanyaan dan

mencatat observasi tambahan tentang responden, seperti

pakaian dan bahasa tubuh.

Wawancara Online, sebuah perusahaan dapat mencantumkan

kuesioner dalam situs Web-nya dengan berbagai cara dan

menawarkan insentif untuk menjawabnya, atau perusahaan

dapat menempatkan spanduk di situs yang sering dikunjungi.

7

Page 8: BAB I-IV.docx

Langkah 3: Mengumpulkan Informasi

Ada empat masalah utama yang timbul dalam survei, yaitu

beberapa responden tidak pernah ada dirumah dan harus duhubungi

kembali atau diganti, Responden lain menolak bekerja sama,

Responden lainnya lagi akan memberikan jawaban yang bias atau

tidak jujur, dan Beberapa pewawancara mungkin bias atau tidak

jujur.

Langkah 4: Menganalisis Informasi

Salah satu langkah terakhir adalah penyimpulan temuan dengan

mentabulasikan data dan mengembangkan distribusi frekuensi.

Sekarang periset menghitung rata-rata dan mengukur dispersi

variabel-variable utama dan menerapkan beberapa teknik statistik

camggih dan model keputusan dengan harapan menemukan

temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan

teori, juga menerapkan analisis sensitivitas untuk menguji asumsi

dan kekuatan kesimpulan.

Langkah 5: Mempresentasikan Temuan

Sebagai langkah terakhir, periset mempresentasikan temuan yang

relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi

manajemen. Periset semakin dituntut untuk memainkan peran

konsultan yang lebih proaktif dalam menerjemahkan data dan

informasi menjadi pandangan dan rekomendasi. Mereka juga harus

mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset

dalam cara yang sebisa mungkin dapat dipahami.

Langkah 6: Mengambil Keputusan

Dewasa ini semakin banyak organisasi yang menggunakan sistem

dukungan keputusan pemasaran untuk membantu manajer

pemasaran mereka membuat keputusan yang lebih baik. John Little

dari MIT mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran

(marketing decision support system-MDSS) sebagai pengumpulan

data terkoordinasikan, sistem, alat, dan teknik, dengan piranti lunak

dan piranti keras yang mendukung , dengan mana organisasi

8

Page 9: BAB I-IV.docx

mengumpulkan dan menerjemahkan informasi yang relevan dari

bisnis dan lingkungan dan mengubahnya menjadi dasar bagi

tindakan pemasaran.

2.3 Mengukur Produktivitas Pemasaran

Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah menilai efisiensi

dan efektivitas kegiatan pemasaran. Riset pemasaran dapat membantu

pemasar mengatasi kebutuhan akuntabilitas yang semakin besar ini. Dua

pendekatan komplementer untuk mengukur produktivitas pemasaran adalah:

(1) ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran dan (2) pemodelan

bauran pemasaran untuk mengestimasi hubungan sebab akibat dan mengukur

bagaimana kegiatan pemasaran mempengaruhi hasil. Papan kendali

(dashboard) pemasaran adalah acara terstruktur untuk mendiseminasikan

pandangan yang dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam organisasi.

Ukuran Pemasaran

Pemasar menerapkan beragam ukuran untuk menilai pengaruh pemasaran.

Ukuran pemasaran (marketing metrics) adalah sejumlah ukuran yang

membantu pemasar menghitung, membandingkan, dan menerjemahkan

kinerja pemasaran mereka. Ukuran pemasaran dapat digunakan oleh

manajer mereka untuk menjustifikasi dan merancang program pemasaran

dan pleh manajemen senior untuk memutuskan alokasi keuangan.

Pemodelan Bauran Pemasaran

Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa pemasar harus

memperkirakan pengaruh berbagai investasi pemasaran secara lebih tepat.

Model bauran pemasaran menganalisis data dari beragam sumber, seperti

data pemindai pengecer, untuk memahami pengaruh kegiatan pemasaran

tertentu secara lebih tepat. Meskipun pemodelan bauran pemasaran

membantu mengisolasi pengaruh, pemodelan ini tidak efektif untuk

menilai cara kerja gabungan berbagai elemen pemasaran. Tiga kelemahan

lainnya:

9

Page 10: BAB I-IV.docx

1. Pemodelan bauran pemasaran berfokus pada pertumbuhan tambahan

dan bukan pada penjualan dasar atau pengaruh jangka panjang.

2. Walau sangat penting, pemaduan ukuran seperti kepuasan pelanggan,

kesadaran, dan ekuitas merek ke dala pemodelan bauran pemasaran

terbatas.

3. Pemodelan bauran pemasaran biasanya gagal memasukkan ukuran

yang berhubungan dengan pesaing, perdagangan, atau tenaga penjual.

Papan Kendali (Dashboard) Pemasaran

Sebagai masukan (input) bagi papan kendali pemasaran, perusahaan harus

memasukkan dua kartu nilai utama yang berbasis pasar, yang

mencerminkan kinerja dan memberikan kemungkinan tanda peringatan

dini.

1. Kartu nilai pelanggan, mencatat seberapa baik kinerja perusahaan

selama bertahun-tahun berdasarkan ukuran berbasis pelanggan.

Manajemen harus menetapkan norma bagi setiap ukuran dan

mengambil tindakan ketika mereka mendapati hasilnya keluar dari

batasan.

2. Kartu nilai kinerja pemangku kepentingan (stakeholder), melacak

kepuasan berbagai konstituen yang mempunyai kepentingan kritis dan

dampaknya bagi kinerja perusahaan yaitu karyawan, pemasok, bank,

distributor, pengecer, dan pemegang saham.

10

Page 11: BAB I-IV.docx

BAB III

STUDI KASUS

3.1 STUDI KASUS

Emosi merupakan unsur utama yang diperhatikan PT Link Net, perusahaan

pengelola First media yang mendistribusikan layanan internet (FastNet) dan

TV kabel (Home Cable). Dari segi postif maupun negatif, emosi menjadi

‘kacamata’ perusahaan dalam mencari tahu apa yang diinginkan konsumen. 

“Saat ini kami memiliki sekitar 500 ribu pelanggan yang tersebar di Jakarta,

Surabaya dan Bali. First Media menjual produk dengan kualitas premium

sehingga sangat penting bagi kami memahami emosi konsumen. Pasalnya,

emosi konsumen mempengaruhi apakah orang tersebut mau

merekomendasikan produk kami atau tidak ke orang lain,” kata CEO PT Link

Net, Hengky Liwanto.

Bila dilihat dari harga yang ditawarkan, First Media memang memposisikan

diri berada di segmen A, B dan C. Namun, tak menutup kemungkinan mereka

yang ada di segmen D juga bisa menikmatinya. Seperti produk tv kabel,

fasilitas Home Cable misalnya, First Media menggunakan fiber optik yang

boleh jadi ada beberapa area yang tak sengaja bisa mendapatkan fasilitas

koneksi tv berbayar ini. Boleh jadi mereka yang berada di kelas agak ke

bawah pun ikut berbicara tentang pengalamannya mendapat koneksi dari tv

berbayar ini. “Gak masalah selama mereka tahu kualitas produk kami,” ujar

mantan eksekutif dari Indofood ini.

Seperti diketahui, sejak 2007 First Media menawarkan tv berbayar lewat

Kabel Vision yang menggunakan sistem analog. Namun secara perlahan

mereka mengganti jaringan analog menjadi digital. Setiap televisi harus

mempunyai satu dekoder yang berfungsi menerima sinyal dari pusat First

Media ke televisi yang digunakan untuk Home Cable, merek dagang baru

yang diluncurkan First Media dari merek sebelumnya yakni, Kabel Vision

dan Digital.

11

Page 12: BAB I-IV.docx

Kualitas layanan menjadi unsur utama perusahaan dalam menumbuhkan

emosi positif. ”Kekuatan sinyal tv kabel kami dapat menjangkau 4 tv di

rumah dengan resolusi yang sama. Kalau konsumen mengeluh karena tidak

mendapat layanan tersebut, kami memberi layanan gratis. Tapi biasanya, ini

terjadi kesalahan teknis pengguna misalnya kabel tidak terpasang dengan

baik,” kata Hengky lagi.

Di kategori pay tv, perusahaan tak hanya menawarkan HomeCable, stasiun tv

yang memakai standar digital video broadcasting (DVB). Teknologinya sudah

berkembang ke produk HomeCable HD, siaran tv beresolusi tinggi pertama di

Indonesia, yang memungkinkan penonton televisi merasakan sensasi film-

film yang memiliki teknik audio-visual mutakhir.

Dari segi harga, First Media mengklaim telah memberikan harga terbaik.

FastNet misalnya. Dengan kapasitas 20 MHz, layanan tersebut ditawarkan

dengan harga Rp 2 juta. Hengky belajar dari pengalamannnya membawa

Indomie hingga mampu merajai industri mie instan di tanah air. Dari situ ia

mendapatkan banyak informasi tentang karakter pelanggan di tanah air.

”Produk kami barangnya beda,”promosi Hengky.(Acha)

3.2 IDENTIFIKASI PERUSAHAAN

History

Link Net didirikan pada tahun 1996, merupakan penyedia layanan  melalui

kabel terbesar di Indonesia, yang menyediakan layanan berlangganan televisi 

berkualitas tinggi, internet pita lebar generasi berikutnya yang berkecepatan

tinggi, dan  komunikasi data. Link Net beroperasi di Jabodetabek, Surabaya 

dan Bandung.

Link Net memiliki dan mengoperasikan jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial 

yang  menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk

pelanggan ritel dan  korporat. Link Net juga mengoperasikan kanal televisi

berlangganan dengan berkolaborasi  dengan First Media Television.

12

Page 13: BAB I-IV.docx

Sebelumnya, Link Net membukukan laba bersih sebanyak Rp 557.9 miliar di

sepanjang tahun 2014. Jumlah tersebut naik 54% jika dibandingkan perolehan

di periode sama tahun sebelumnya di tahun 2013. Jumlah pendapatan

perseroan di tahun lalu juga naik menjadi Rp 2.1 triliun, atau tumbuh sebesar

28.3% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 1.6 triliun.

Perseroan memperluas jaringan dan memenuhi permintaan jasa internet dan

televisi berbayar guna menggenjot jumlah pelanggannya agar bisa

mendongkrak kinerja keuangannya. Per Desember 2014, jumlah homes

passed Link Net telah mencapai 1,4 juta, atau meningkat sekitar 238 ribu

homes passed di tahun 2014.

3.3 PEMBAHASAN

Seperti yang kita ketahui, hampir semua orang menggunakan internet dan

media sosial. Pada saat ini internet hampir menjadi kebutuhan utama bagi

manusia, hal ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perseroan.

Persepsi bahwa internet adalah kebutuhan dasar manusia dibuktikan melalui

survei global Cisco Connected World Technology, yang dikutip dari laporan

keuangan Link Net.

Pemasar yang baik menginginkan pemahaman yang membantu mereka

menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa

depan. Mereka memerlukan informasi yang tepa waktu, akurat, dan dapat

ditindaklanjuti tentang konsumen, persaingan, dan merek mereka. Usaha

untuk menemukan pandangan konsumen dan memahami implikasi

pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau

mendorong pertumbuhan suatu merek.

Pengembangan dan pengimplementasian rencana pemasaran memerlukan

sejumlah riset.

13

Page 14: BAB I-IV.docx

Adapun langkah-langkah dalam riset adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mendefinisikan Masalah Dan Tujuan Riset

Masalah perusahaan ini adalah telah banyaknya pelanggan yang tersebar di

Jakarta, Surabaya, dan Bali sekitar 500 ribu pelanggan. Firs Media yang

mendistribusikan layanan internet (Fast Net) dan TV kabel (Home Cable)

dengan kualitas premium sehingga sangat penting memahami emosi

konsumen.

Tujuan dari riset ini untuk memahami emosi para konsumen sehingga

perusahaan tahu apa yang diinginkan konsumen, karena emosi konsumen

mempengaruhi keputusan seseorang untuk merekomendasikan produk dari

LinkNet ini ke orang lain. Seperti yang dikatakan oleh CEO PT Link Net,

Hengky Liwanto.

Langkah 2 : Mengembangkan Rencana Riset

Perusahaan ini mengembangkan rencana risetnya melalui pendekatan-

pendekatan yaitu riset observasi terhadap tanggapan konsumen dengan

memfokuskan harga yang ditawarkan. Jika dilihat dari harga yang

ditawarkan, First Media memang memposisikan diri berada di segmen A, B

dan C. Namun, tak menutup kemungkinan mereka yang ada di segmen D juga

bisa menikmatinya. Seperti produk tv kabel, fasilitas Home Cable misalnya,

First Media menggunakan fiber optik yang kemungkinan ada beberapa area

yang tak sengaja bisa mendapatkan fasilitas koneksi tv berbayar ini.

Memungkinkan untuk mereka yang berada di kelas menengah ke bawah pun

ikut berbicara tentang pengalamannya mendapat koneksi dari tv berbayar ini.

Sehingga disini terlihat bahwa perusahaan ini menjangkau semua kalangan.

Walaupun hanya dua langkah dalam riset pemasaran, disitu perusahaan telah

melakukan terobosan-terobosan baru dalam strategi pemasarannya. Seperti sejak

2007, First Media menawarkan tv berbayar lewat kabel Vision yang

menggunakan sistem analog. Namun perlahan mereka mengubah jaringan analog

menjadi digital. Setiap televisi harus mempunyai satu dekoder yang berfungsi

menerima sinyal dari pusat First Media ke televisi yang digunakan untuk Home

14

Page 15: BAB I-IV.docx

Cable. CEO dari perusahaan ini merupakan mantan eksekutif dari PT Indofood

sehingga mengetahui bagaimana kondisi konsumen pada umumnya.

Kualitas layanan menjadi unsur utama perusahaan dalam menumbuhkan emosi

postitif. Perusahaan ini memberikan pelayanan yang baik sebagai strategi

pemasaran produknya. Mereka akan memberikan layanan gratis apabila banyak

konsumen mengeluh karena tidak mendapatkan layanan yang baik.

Kinerja perusahaan yang baik ditunjukkan oleh laba bersih PT Link Net Tbk.,

(LINK) pada kuartal I tahun 2015 menjadi Rp 145,2 miliar, atau naik sebesar 

4,9% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu . Laba bersih yang

dibukukan perseroan ditunjang oleh pertumbuhan pendapatannya sebesar 21.8%,

atau menjadi Rp 599,9 miliar.

EBITDA perseroan juga meningkat sebesar 26%, menjadi Rp 345.4 miliar dengan

marjin dengan marjin 57,6%. Peningkatan EBITDA adalah hasil dari upaya

perseroan mengelola efisiensi biaya dan keuntungan dari operating leverage.

Perusahaan juga berhasil memperluas jaringan dengan menambah 56.706 homes

passed  dalam tiga bulan pertama di tahun ini dan sudah mendekati 1.5 juta

total homes passed. Peningkatan  pelanggan broadband dan televisi berbayar

masing-masing menjadi 406.790 dan  377.404 pelanggan, yang mencerminkan

pertumbuhan permintaan  jasa broadband dan  televisi berbayar.  Link Net

menyediakan layanan televisi berbayar yang bekerjasama dengan PT First Media

Television .

Selain itu, Link Net terus meluncurkan jasa-jasa dan produk- produk yang inovatif

seperti X1 Combo Pack dan First Media Go, dan meningkatkan  kualitas produk-

produknya. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan  pelanggan dan

memperkuat pasar.

Perusahaan terus mempertahankan rasio produk combo yang tinggi, sebanyak 

94% dari mereka berlangganan kedua produk broadband dan televisi berbayar.

Pertumbuhan pendapatan rata-rata pelanggan  Link Net naik sebesar  2.5%, atau

menjadi Rp 412 ribu di akhir Maret 2015. Apabila dibandingkan tahun 2014, tentu

pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan.

15

Page 16: BAB I-IV.docx

Tren Internet Yang Memepengaruhi Pemasaran

Perubahan perilaku konsumen yang mempersepsikan internet sebagai kebutuhan

utama menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perseroan. Persepsi bahwa

internet adalah kebutuhan dasar manusia dibuktikan melalui survei global

Cisco Connected World Technology, yang dikutip dari laporan keuangan Link

Net.

Survei ini melibatkan responden mahasiswa dan profesional muda berusia  30

tahun ke bawah di lebih dari 14 negara. Hasiltemuan Cisco World

mengungkapkan, pertama, satu  dari tiga mahasiswa dan karyawan yang disurvei

(33%)  mempercayai bahwa internet merupakan kebutuhan  mendasar bagi

manusia (menempati posisi sama  pentingnya dengan udara, air, makanan dan

tempat  tinggal).

Selain internet, masyarakat saat ini membutuhkan  konten yang menarik, konten

dalam hal ini bukan hanya  berupa sebuah tayangan, tetapi dapat berupa  aplikasi

seperti  instant messaging, games,  jejaring sosial, berita  online, online banking,

pembelian  produk  online,  dan  video streaming . Aplikasi yang menarik 

membuat masyarakat menjadi boros dalam pemakaian  volume data sehingga

mengakibatkan  peningkatan konsumsi volume data setiap tahunnya.

16

Page 17: BAB I-IV.docx

BAB IV

PENUTUP

4.1              Kesimpulan

Dari makalah yang telah kami susun, dapat ditarik kesimpulan bahwa riset

pemasaran dapat dilakukan perusahaan secara sendirian atau menyewa perusahaan

lain untuk melakukannya. Riset pemasaran yang baik dicirikan oleh metode

ilmiah, kreativitas, metode multi riset, pembangunan model yang akurat, analisis

manfaat – biaya, skeptisisme yang sehat, dan fokus yang etis. Prosesnya sendiri

meliputi pendefinisian masalah dan tujuan riset, pengembangan rencana riset,

pengumpulan dan analisis informasi, penyajian temuan – temuan kepada

manajemen, dan pengambilan keputusan.

Dalam melakukan riset, perusahaan harus memutuskan menggunakan data

primer atau data sekunder, pendekatan riset, serta instrumen riset yang digunakan.

Selain itu diputuskan juga rencana sampel dan metode kontak. Dalam

menganalisis hasil riset, harus dapat dipastikan pula bahwa perusahaan mencapai

penjualan, laba, dan tujuan lain yang ditetapkan dalam rencana tahunan

menggunakan alat utama yaitu analisis penjualan, analisis pangsa pasar, analisis

biaya penjaualan pemasaran, serta analisis keuangan.

Terdapat dua tipe permintaan, yaitu permintaan pasar dan juga permintaan

perusahaan. Untuk mengestimasi permintaan terkini, perusahaan berusaha

menentukan potensi pasar total, potensi pasar wilayah, penjualan industri, dan

pangsa pasar. Untuk mengestimasi permintaan di masa depan, perusahaan dapat

melakukan survei dan melakukan uji pasar.

4.2 Saran

Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

perbaikan makalah ini. Sehingga makalah ini lebih bermanfaat dalam proses

belajar mengajar.

17