bab iv kkn hasil kegiatan

39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan 1) Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar dilakukan setelah melihat kurangnya tenaga pengajar di sekolah dasar negeri kampung Babakan, desa Bulakan, kecamatan Cinangka, kabupaten Serang, provinsi Banten. Terbatasnya pengajar di SDN Bulakan membuat peserta didik terkadang tidak mendapat ilmu pengetahuan yang seharusnya diajarkan pada hari itu. Kondisi ini sangat memprihatikan ketika mengetahui peserta didik telah datang kesekolah untuk menuntut ilmu namun pengajar yang seharusnya ada tidak kunjung datang. Setelah dilakukan penyelidikan keadaan seperti ini bukan hal yang mengagetkan bagi peserta didik SDN Bulakan, mereka mengatakan bahwa hal ini sudah biasa. Apabila pengajar tidak datang sebagian peserta didik akan pulang, namun adapula peserta didik yang tetap menunggu pengajar hingga sekolah berakhir. Semangat peserta didik yang tetap menunggu pengajar sangat menyentuh, sehingga diputuskan bahwa kami akan mengisi jam pengajar yang kosong di kelas 3, 5, dan 6 SDN Bulakan, pelajaran yang diisi antara lain : o Bahasa Indonesia o Pendidikan Kewarganegaraan o Matematika 32

Upload: deden-wiguna

Post on 12-Jan-2017

288 views

Category:

Automotive


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab iv kkn hasil kegiatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

1) Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar dilakukan setelah melihat kurangnya tenaga

pengajar di sekolah dasar negeri kampung Babakan, desa Bulakan, kecamatan

Cinangka, kabupaten Serang, provinsi Banten. Terbatasnya pengajar di SDN Bulakan

membuat peserta didik terkadang tidak mendapat ilmu pengetahuan yang seharusnya

diajarkan pada hari itu. Kondisi ini sangat memprihatikan ketika mengetahui peserta

didik telah datang kesekolah untuk menuntut ilmu namun pengajar yang seharusnya

ada tidak kunjung datang. Setelah dilakukan penyelidikan keadaan seperti ini bukan

hal yang mengagetkan bagi peserta didik SDN Bulakan, mereka mengatakan bahwa

hal ini sudah biasa. Apabila pengajar tidak datang sebagian peserta didik akan pulang,

namun adapula peserta didik yang tetap menunggu pengajar hingga sekolah berakhir.

Semangat peserta didik yang tetap menunggu pengajar sangat menyentuh,

sehingga diputuskan bahwa kami akan mengisi jam pengajar yang kosong di kelas 3,

5, dan 6 SDN Bulakan, pelajaran yang diisi antara lain :

o Bahasa Indonesia

o Pendidikan Kewarganegaraan

o Matematika

o Agama Islam

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN Bulakan terlebih

dahulu kami menemui kepala sekolah dan guru SDN Bulakan untuk meminta izin

mengajar. Setalah bermusyawarah beliau mendukung dan menyetujui kegiatan

mengajar yang akan kami lakukan di SDN Bulakan. Setelah mendapat perizinan, kami

menentukan akan mengajar dalam kelas berapa dan pelajaran apa yang akan diisi.

Setelah semua telah direncanakan kami mulai mengajar di SDN sesuai jadwal yang

tersedia dan mata pelajaran yang diberikan. Kegiatan belajar mengajar di SDN

Bulakan berlangsung hingga 4 Februari 2016.

Pada saat mengajar di SDN Bulakan kendala yang dialami yakni kurangnya

sarana dan prasaran, kurangnya minat belajar, siswa yang lebih senang bermain dari

32

Page 2: Bab iv kkn hasil kegiatan

pada belajar didalam kelas, serta kurangnya tenaga pengajar dari pihak sekolah

sehingga siswa tidak begitu paham mengenai materi pembelajaran.

Kehadiran siswa dan siswi juga merupakan salah satu kendala, terkadang

ketika musim hujan tiba hanya beberapa siswa yang datang menghadiri kelas.

Keterabatasan kelaspun menjadi sebuah kendala, karena di SDN Bulakan

hanya menyediakan 6 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, 1 ruang guru

beserta staf. Untuk kelas 2 terdapat kelas 2A dan 2B. Sehingga waktu pembelajaran

kelas 2 dalam satu hari hanya ........................

Pada saat mengajar di SDN Bulakan juga terkendala saran dan prasarana

dalam belajar-mengajar. Siswa yang tidak memilki buku pegangan membuat jalannya

pelajaran terkadang menjadi susah dimengerti, namun hal ini dapat diatasi dengan

menggunakan media lain yaitu mendiktekan atau mencatat dipapan tulis. SDN

Bulakan hanya memiliki 1 buah infocus, media ini bisa dimanfaatkan dalam

penyamapain materi pelajaran, dengan memutar video agar mereka lebih mengerti

pelajaran yang diajarkan.

Penerangan dan kondisi kelas yang kurang mendukung saat berlangsungnya

belajar mengajar. Pada saat cuaca sedang hujan ada beberapa kelas yang mengalami

kebocor dan harus memindahkan posisi kursi dan meje mereka agar tidak terkena air

hujan. Ketia cuaca sedang mendung beberapa kela juga menjadi gelap, hal ini karena

tidak adanya penerangan yang diberikan didalam kelas. Penerangan yang kurang

dalam belajar selain merusak konsentrasi siswa dapat juga merusak mata siswa.

Suasana kelas yang redup cahaya membuat mereka tidak bersemangat dalam belajar,

mereka tidak dapat melihat dengan baik apa yang dituliskan pengajar dipapan tulis,

sehingga mereka tidak akan memperhatikan kedepan kelas, dan memilih untuk

berbicara atau bermain dengan teman sebangkungnya.

2) Membantu Pelaksanaan Lomba Menyanyi Solo Se-Kecamatan

Bertepatan dengan acara lomba tahunan di Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang yang diperuntukkan bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Cinangka.

Perlombaan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016. Lomba yang

diselenggarakan yaitu lomba pidato, pantomim, seni lukis, menganyam, menyanyi

solo, tari kreasi, mendongeng, dan sebagainya. Kami membantu siswi kelas 5 yaitu

Eva yang akan mengikuti lomba menyanyi solo. Bimbingan dilaksanakan di home

stay, Kp. Cikiara setiap hari senin-kamis pukul 16.30 – 15.30 WIB.

33

Page 3: Bab iv kkn hasil kegiatan

1) Membenahi Sarana Olahraga Lapangan Sepakbola Cikiara.

Melihat kondisi lapangan SDN Bulakan dan MTS Al-Khairiyah yang kurang

memadai untuk pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani, dan

minat siswa terhadap olahraga khususnya sepakbola yang begitu besar, tetapi mereka

tidak pernah menang apabila mengikuti sebuah kejuaraan. Atas dasar itu kami

memutuskan untuk membenahi dan merapikan sebuah lapangan yang ada di kampung

Cikiara, untuk ke depannya dapat digunakan baik oleh siswa SD, MTS maupun warga

sekitar yang ingin mempergunakannya.

Program pembenahan lapangan ini berlangsung selama 4 hari terhitung dari

tanggal 7 sampai tanggal 10 agustus 2015. Lapangan ini tidak terawat, Rumput dan

ilalang liarnya sudah setinggi lutut orang dewasa, dalam pelaksanaannya sebagian

banyak waktu kita habiskan untuk membersihkan atau memotongi rumput tersebut.

Selain itu kami tidak hanya bekerja sendiri, ada beberapa warga sekitar yang turut

membantu walaupun tidak terlalu banyak. Kami sangat terbantu dengan warga yang

meminjamkan tenaga dan mesin pemotong rumputnya kepada kami, sehingga

lapangan dapat selesai lebih cepat dari perkiraan.

Dengan adanya lapangan Cikiara ini kami harapkan dapat membantu guru

Pendidikan Jasmani di SDN Bulakan dan MTS Al-Khairiyah untuk menjalankan

Kegiatan Belajar Mengajar dengan sebagaimana mestinya. Selain itu diharapkan juga

dengan adanya lapangan Cikiara ini, warga sekitar juga semakin bersemangat untuk

berolahraga, dan juga lapangan ini dapat dipergunakan untuk mengadakan kejuaraan

sepakbola antar-kampung, karena selama ini hanya bola voli atup (plastik), turnamen

olahraga yang diselenggarakan disana, dikarenakan tidak adanya lapangan. Begitulah

sekiranya kami berharap lapangan Cikiara ini dapat dipergunakan oleh warga sekitar

dengan sebaik-baiknya.

2) Pemberian Motivasi dengan Pohon Harapan untuk SDN Bulakan & SDN

Cikondang.

Melihat anak-anak SD disana yang minat belajarnya sangat rendah dan lebih

senang untuk bermain, kami mencoba bertanya tentang cita-cita mereka ke sebagian

anak yang ada di sana. Tidak mengejutkan setelah kami bertanya ternyata memang

cita-cita mereka sangatlah rendah, ada yang bercita-cita sebagai tukang ojek, satpam

dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan anak-anak usia SD di sana sudah disuruh

34

Page 4: Bab iv kkn hasil kegiatan

untuk membantu orang tuanya bekerja dikala waktu senggang atupun waktu libur. Ini

yang membuat anak-anak di sana sejak usia dini telah mengenal uang dan

menyebabkan mereka tidak bersemangat di bidang pendidikan dan tidak memiliki

cita-cita ataupun impian yang tinggi, hanya sebagian kecil anak saja yang memiliki

cita-cita tinggi itu juga dikarenakan orangtuanya memiliki latar belakang pendidikan

yang bagus.

Melihat situasi ini kami memutuskan untuk memberikan motivasi terhadap

anak-anak dan menanamkan pemahaman akan pentingnya pendidikan, impian dan

cita-cita. Dan setelah itu kita suruh mereka untuk menuliskan cita-cita mereka

disebuah kertas kecil yang nantinya akan digantungkan di sebuah pohon yang akan di

letakkan di sekolah dan dapat mereka lihat sewaktu-waktu. Kami mengkreasikan

pohon atau ranting yang kami cari dan meletakkannya dalam sebuah pot. Setelah itu

pohon di cat putih, dan siap untuk digantungkan harapan dan cita-cita dari anak-anak

tersebut. Dalam pengerjaannya kami membagi tugas, ada yang membagikan kertas

untuk anak-anak, ada yang mekreasikan pohon dan mengecatnya.

Setelah kami lihat cita-cita mereka sebagian besar ingin menjadi guru, ustadz,

dokter dan juga bahkan ada yang menuliskan ingin sekolah di UNJ. Seorang anak

yang tadinya bercita-cita ingin menjadi satpam kini ia bercita-cita menjadi pengusaha

dan ingin pergi ke Jerman. Kegiatan ini juga memberikan inspirasi kepada guru di SD

Cikondang yang berbicara ingin membuat pohon yang sama untuk kelas 1,2 dan 3,

mengingat kami hanya membuat untuk kelas 4,5 dan 6. Dengan cita-cita tinggi yang

mereka tuliskan, dan tergantung di pohon harapan yang dapat mereka lihat sehari-

harinya, kami harapkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa SDN Bulakan

dan SDN Cikondang agar dapat meraih apa yang mereka cita-citakan di kemudian

harinya.

3) Membuat Rak Sepatu/Buku untuk Majelis Kp. Babakan Desa Bulakan.

Kebetulan karena majelis Ta’lim merupakan tempat tinggal bagi laki-lakinya,

kami melihat bahwa dalam majelis tersebut lemari buku yang ada di sana sudah tidak

layak pakai, mungkin karena sudah terlalu lama. Majelis tersebut selalu digunakan

untuk pengajian dan keperluan lainnya, rutinitasnya pengajian dilaksanakan setiap

hari Jum’at dari pukul 07.30 – 10.30 WIB, pengajian ini hanya diperuntukan untuk

kaum hawa.

35

Page 5: Bab iv kkn hasil kegiatan

Setelah kami lihat bahwa perlunya adanya lemari atau rak untuk menaruh

buku-buku ataupun kitab-kitab yang ada di majelis, dan juga belum adanya rak sepatu

atau sandal untuk majelis, kami memutuskan untuk membuat rak sepatu sederhana

yang juga dapat digunakan bagian atasnya untuk menaruh buku-buku. Rak yang kami

buat sangat sederhana, kami hanya menggunakan bahan dasar bambu yang diikat

dengan tali sumbu atau biasa kita kenal dengan tali pramuka. Kami mengerjakan rak

ini selama dua hari pada tanggal 15-16 Agustus, mengingat rak ini juga diperlukan

dalam keberlangsungan lomba agustusan yang diadakan di Majelis, dan juga sebagai

hiasan panggung saat pentas seni dan penyerahan hadiah lomba agustusan.

Kami harapkan dengan adanya rak ini dapat memperindah, mempermudah dan

membantu kelangsungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Majelis Ta’lim ini

ke depannya.

4) Penyuluhan Bahaya Merokok dan Narkoba di MTs Al-Khairiyah Bulakan

Tema : Bahaya Merokok

Pada pertemuan tanggal 13 Agustus 2015, kami melakukan bimbingan

kelompok pada siswa/i MTs Al-Khairiyah dengan tema mengenai “bahaya

merokok”. Peserta dalam bimbingan kelompok terlihat antusias dengan materi dan

media yang diperlihatkan oleh pemimpin kelompok. Media yang digunakan yaitu

berupa gambar visual berisi kandungan yang terdapat dalam rokok, akibat dari

rokok, dan penayangan video tentang dampak orang yang mengkonsumsi rokok

jangka panjang. Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik menjauh

dari rokok karena sebagian besar warga dari desa Bulakan merokok bahkan hingga

yang telah lanjut usia. Disini peserta kelompok berdiskusi mengenai bahaya

merokok baik disaat ini hingga masa depannya kelak.

Tema : Bahaya Narkoba

Pada pertemuan kedua yaitu tanggal 14 Agustus 2015, kami memberikan

bimbingan kelompok pada siswa/i MTs Al-Khairiyah dengan tema berbeda yaitu

“Bahaya Narkoba”. Peserta dalam bimbingan kelompok terlihat antusias

memperhatikan materi dan media yang diperlihatkan oleh pemimpin kelompok.

Media yang digunakan yaitu berupa gambar visual berisi kandungan yang terdapat

dalam narkoba, jenis-jenis narkoba, dan akibat dari memakai narkoba serta adanya

video tentang dampak pemakaian narkoba di kalangan remaja khususnya pelajar.

36

Page 6: Bab iv kkn hasil kegiatan

Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik mengetahui jenis-jenis

narkoba dan dapat mengantisipasi penggunaan narkoba, mengerti akan dampak

negatif dari narkoba, dan sebagai pengetahuan yang dapat disampaikan kepada sanak

saudara tentang bahayanya narkoba. Disini peserta kelompok berdiskusi mengenai

bahaya narkoba saat ini dan di masa yang akan datang.

5) Kids Fitness Club

Kegiatan ini diadakan karena dirasa sangat kurangnya jam pelajaran

pendidikan jasmani yang didapat siswa di sekolah, selain itu tidak adanya kegiatan

esktrakulikuler yang terorganisir dengan baik di sekolah. Oleh karena itu kids fitness

club dibentuk sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran siswa melalui kegiatan

permainan kecil yang aktif, melatih kerjasama, dan menyenangkan. Selain itu,

kegiatan ini juga melatih koordinasi gerak siswa yang dilihat masih sangat kurang,

latihan koordinasi gerak dilakukan dengan media sederhana dan menggunakan model

agar siswa dapat mengikuti. Kegiatan fitness club dilakukan setiap hari Minggu sore,

melibatkan anak-anak Desa Bulakan, setelah latihan selesai biasanya kami

melanjutkan dengan permainan sepak bola mini di lapangan SDN Bulakan. Antusias

dan rasa ingin tahu siswa sangat terlihat dalam program ini. Diharapkan tingkat

kebugaran dan koordinasi gerak mereka akan tercukupi di luar jam pelajaran

pendidikan jasmani di sekolah.

3) Membantu Pelaksanaan Lomba Menyanyi Solo Se-Kecamatan

Bertepatan dengan acara lomba tahunan di Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang yang diperuntukkan bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Cinangka.

Perlombaan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016. Lomba yang

diselenggarakan yaitu lomba pidato, pantomim, seni lukis, menganyam, menyanyi

solo, tari kreasi, mendongeng, dan sebagainya. Kami membantu siswi kelas 5 yaitu

Eva yang akan mengikuti lomba menyanyi solo. Bimbingan dilaksanakan di home

stay, Kp. Cikiara setiap hari senin-kamis pukul 16.30 – 15.30 WIB.

6) Perlombaan sebagai Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-70

Kegiatan program KKN UNJ pada kesempatan kali ini berada di waktu yang

tepat dengan semangat perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-70, kami

37

Page 7: Bab iv kkn hasil kegiatan

mengadakan berbagai macam lomba bagi anak-anak, pemuda, dan orang dewasa di

Desa Bulakan. Lomba yang diselenggarakan untuk anak-anak seperti adzan, membaca

Al-Quran, ranking 1, makan kerupuk, estafet kelereng, sepak bola mini. Sedangkan

untuk para pemuda diadakan lomba bola voli dan bagi kaum dewasa diadakannya

lomba tarik tambang. Semua perlombaan dibagi dalam tiga hari, yaitu sejak tanggal

16 sampai dengan 18 Agustus 2015. Euforia perlombaan sangatlah terasa karena

sebelumnya tidak pernah diadakan lomba dalam rangka menyambut hari

kemerdekaan yang melibatkan warga antar kampung, tujuannya diadakannya

perlombaan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga kampung dan

turut serta dalam menyemarakkan momen kemerdekaan Indonesia yang ke-70.

7) Pemberian Pelajaran Tambahan Luar Sekolah (BIMBEL)

Dengan adanya program Bimbingan Belajar yang diadakan di luar sekolah,

anak-anak di desa Bulakan yang bertempat tinggal di sekitar kampung Cikiara

khususnya anak-anak usia PAUD dan siswa SDN Bulakan, dapat memperdalam dan

mengerti materi pelajaran yang belum dipahami atau kurang dipahami serta dapat

mengerjakan soal-soal latihan sesuai dengan tingkat usia dan jenjang kelas masing-

masing melalui bimbingan kami. Selain itu kami juga memberi tambahan

pembelajaran Bahasa Inggris yang bertujuan agar mereka mengenal Bahasa Inggris,

seperti mengucapkan abjad, mengenal angka, mengetahui beberapa kosakata dalam

Bahasa Ingggris, mengenal berbagai binatang melalui lagu anak-anak .

Siswa yang ikut dalam program bimbingan belajar ini terlihat antusias selama

bimbingan belajar berlangsung. Siswa yang hadir juga selalu bertambah setiap

pengadaan bimbel ini. Selain itu mereka juga aktif untuk bertanya bila ada materi

yang kurang dipahami. Program Bimbel memberikan manfaat bagi mahasiswa

terutama untuk melatih kemampuan mahasiswa sebagai pengajar diluar sekolah dan

harus berhadapan langsung dengan siswa ketika mereka berada diluar sekolah.

8) Pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan Membuat Kreasi Burung dari

Kertas Origami

Dengan pengajaran membuat kreasi burung dari kertas origami, siswa kelas 4

SDN Bulakan dapat membuat suatu karya keterampilan baru dan dapat memanfaat

kertas origami dengan lebih baik. Siswa kelas 4 yang belajar membuat kreasi ini

terlihat antusias selama pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat aktif untuk bertanya

38

Page 8: Bab iv kkn hasil kegiatan

bila terdapat bagian dari cara pembuatan yang kurang dipahami. Pengajaran

keterampilan ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa

menjadi belajar secara langsung bagaimana menghadapi siswa di kelas saat pemberian

pembelajaran keterampilan.

9) Pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan Membuat Kreasi Lampion dari

Kertas Buffalo

Melalui pengajaran seni budaya dan keterampilan membuat kreasi lampion

dari kertas buffalo, siswa kelas 4 SDN Bulakan dapat membuat suatu karya

keterampilan yang belum pernah dilihat dan dibuat sebelumnya. Siswa kelas 4 terlihat

antusias dan bersemangat selama pembelajaran berlangsung. Siswa aktif untuk

bertanya bila terdapat bagian dari cara pembuatan yang kurang dipahami. Hasil karya

yang dibuat siswa juga baik dan rapih, sesuai dengan harapan kami sebagai pengajar.

Siswa pun terlihat sangat senang saat mellihat hasil karya lampion yang telah dibuat

dan membawa karya tersebut pulang ke rumah. Pengajaran keterampilan ini juga

memberikan manfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa menjadi belajar secara

langsung bagaimana menghadapi siswa di kelas saat pemberian pembelajaran

keterampilan dan dapat menyalurkan secara langsung hasil belajar membuat kreasi

lampion dari kertas buffalo yang dilakukan di bangku perkuliahan.

10) Pengajaran Mengaji pada Malam Hari

Melalui program mengaji pada malam hari ini, anak-anak yang mengikuti

pengajian menjadi mengenal huruf hijaiyah, memperlancar bacaan dan mengetahui

beberapa hukum-hukum bacaan (tajwid), memperlancar hafalan surat-surat pendek,

serta mengetahui malaikat-malaikat dan tugas para malaikat. Program ini juga

bermanfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa menjadi belajar bagaimana

mengajarkan anak-anak mengaji dan merasakan secara langsung menghadapi tingkah

laku anak dalam melakukan pengajaran.

11) Membantu menyekolahkan anak yang putus sekolah melalui SKTM (Surat

keterangan Tidak Mampu)

Program ini merupakan program sosial untuk membantu anak yang putus

sekolah. Salah satu anak yang kami bantu yaitu Rika Salamah yang merupakan warga

Kampung Cikiara, Desa Bulakan, Kabupaten Serang. Rika Salamah berasal dari

39

Page 9: Bab iv kkn hasil kegiatan

keluarga yang memiliki penghasilan dibawah rata-rata sehingga rika hanya bisa

menyelesaikan sekolah sampai jenjang Madrasah Sanawiyah. Dalam program ini

kami membantu anak mendaftarkan sekolah melalui prosedur SKTM (Surat

Keterangan Tidak Mampu). SKTM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa

seseorang tersebeut berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Prosedur pertama yang kami lakukan yaitu:

1. Membuat SKTM ke Kantor Kepala Desa

Syarat untuk membuat SKTM adalah dengan membawa KK (Kartu Keluarga),

KTP (Kartu Tanda Penduduk) kedua orangtua, SKL (Surat Keterangan Lulus).

Setelah persyaratan lengkap, maka membuat pengajuan ke Kantor Kepala Desa

untuk mendapatkan pernyataan bahwa Rika Salamah merupakan warga Kampung

Cikiara, Desa Bulakan yang berasal dari keluarga tidak mampu. Kemudian surat

dibuat oleh Sekretaris Desa dan ditandatangani oleh Kepala Desa beserta Cap

legalisir.

2. Melapor ke Ketua RT untuk mendapatkan tandatangan dan Cap Legalisir

Setelah SKTM dibuat dan ditandatangani oleh kepala desa, prosedur selanjutnya

yaitu melapor ke ketua RT Kampung setempat dan meminta tandatangan kepada

ketua RT beserta Cap legalisir.

3. Meminta bantuan kepada Kepala Sekolah Madrasah Sanawiyah untuk dipermudah

bertemu dengan Ketua Yayasan Pesantren Aliyah.

Program ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dibantu dengan kepala

sekolah Madrasah Sanawiyah. Kami meminta bantuan kepada Ibu Hj. Jami’ah

untuk menghubungi Ketua Yayasan Pesantren Aliyah. Tujuannya adalah kami

meminta bantuan untuk dipertemukan atau dibuatkan janji dengan Ketua Yayasan

Aliyah.

4. Mengunjungi Yayasan Pesantren Aliyah dan Mengajukan Permohonan Bantuan

Biaya Sekolah melalui SKTM

Setelah mendapatkan izin untuk bertemu dengan Ketua Yayasan Pesantren Aliyah

yaitu Ibu Hj. Ade, kami beserta rika dan orangtuanya segera mengunjungi

pesantren tersebut dengan jadwal yang telah dijanjikan. Kemudian, kedatangan

kami sangat diterima dengan baik oleh ibu Hj. Ade. Pada saat itu, kami

mengajukan permohonan bantuan biaya sekolah untuk Rika Salamah, Setelah

kami mengajukan permohonan lalu Ibu Hj.Ade memberitahu kriteria siswa yang

40

Page 10: Bab iv kkn hasil kegiatan

mendapatkan bantuan biaya sekolah dan Rika Salamah termasuk kedalam kriteria

tersebut. Kriteria yang dimaksud diantaranya:

1. Merupakan warga desa bulakan.

2. Siswa berprestasi.

3. Warga yang tidak mampu hingga memiliki KPS (Kartu Pelindungan Sosial).

4. Membawa surat-surat yang berkaitan dengan pernyataan bahwa berasal dari

keluarga yang memiliki penghasilan dibawah rata-rata.

Dengan berjalannya prosedur diatas maka Rika Salamah dapat melanjutkan sekolah di

Pesantren Aliyah (Business School) dengan biaya 0% sampai lulus dengan syarat rajin

sekolah, meningkatkan prestasi, dan berperilaku baik.

12) Pentas Seni Dan Perpisahan Mahasiswa KKN UNJ

Program ini merupakan serangkaian acara penutup yang kami lakukan setelah

progam lain telah kami selesaikan. Pengadaan acara pentas seni ini didukung dan

dimeriahkan oleh para warga desa bulakan yang memiliki keahlian dalam menyanyi,

menari, dan membaca puisi. Tujuan dari pentas seni ini adalah memberikan hiburan

untuk para warga desa bulakan dan memberikan peluang menunjukan keahlian para

warga dalam bidang menyanyi, menari, dan membaca puisi. Pentas seni dan

perpisahan Mahasiswa KKN UNJ diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2015

mulai pukul 20.00 s/d 22.00 WIB.

Rangkaian acara yang kami selenggarakan diantaranya:

1. Pembukaan oleh MC.

2. Penampilan tari saman oleh siswa Madrasah Tsanawiyah, Desa Bulakan.

3. Penampilan video berupa foto-foto kegiatan kami selama di Desa Bulakan.

4. Penampilan dari pemuda desa bulakan yaitu menyanyi dan membaca puisi.

5. Penampilan dari anak-anak dan remaja desa bulakan yaitu menyanyi.

6. Penampilan dari Mahasiswa KKN UNJ 2015.

7. Penerbangan lampion diiringi dengan lagu sebagai tanda perpisahan dan penutup

acara.

Acara pentas seni ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh

warga desa bulakan. Sehingga, acara ini menjadi berkesan karena antusias dari warga

41

Page 11: Bab iv kkn hasil kegiatan

Desa Bulakan yang turut ikut berpartisipasi dalam mengisi rangkaian acara pentas

seni yang kami selenggarakan.

13) Lomba Puisi Siswa MTS Al-Khairiyah

Program lomba puisi untuk siswa MTS Al-Khairiyah kami adakan dengan

tujuan memupuk kecintaan para siswa terhadap karya sastra. Kegiatan ini melartih

siswa dalam merangkai kata.

Pemenang lomba puisi hanya satu orang dalam satu kelas. Pemenang kami

pilih dengan alasan puisi yang mereka buat menarik, unik, dan pemilihan kata yang

bagus. Kelas 7 dimenangan oleh Rano, dengan puisi “Somay kusen” puisi ini

memiliki diksi yang menarik dan judul yang unik. Kelas 8 dimenangkan oleh Faisal

Gufron, dengan judul puisi “awan bagaikan kertas” puisi ini memiliki rangakaian kata

yang padu. Kelas 9 dimenangkan oleh Ida, dengan puisi “Indonesiaku”.

14) Pengajaran pembuatan aksesoris “Bros” dengan menggunakan kain perca ( kain

sisa dari pembuatan busana )

Dalam melakukan kegiatan ini kita harus terlebih dahulu bersosialisasi kepada

masyarakat khususnya ibu – ibu yang berada di desa bulakan. Sosialisasi bermula

dengan mengunjungi rumah Bu RT, disana kami banyak berbincang seputar kegiatan

yang akan kami lalukan selama berada di desa bulakan, khususnya dengan kegiatan

ini yaitu memberikan pelatihan sumber daya masyarakat atau pengajaran dalam

pembuatan aksesoris bros yang di khususkan kepada ibu – ibu. Setelah kami memberi

tahu kegiatan tersebut bu RT memberikan informasinya kepada warga. Kegiatan ini

berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2015 pukul 10.00 pagi, bertempat disalah satu

rumah warga desa bulakan, disini kami berkumpul bersama ibu – ibu, ibu – ibu juga

membawa anak – anaknya yang masih balita sehingga menambah suasana keceriaan

pada hari itu.

Kegiatan dalam membuat aksesoris ini dimulai dengan membagikan bahan

bahan yang dibutuhkan, saya sebagai penanggung jawab kegiatan telah

mempersiapkan alat dan bahannya seperti : kain perca yang telah diukur dan

dipotong, kancing sebagai hiasan, lem tembak, benang dan jarum jahit, peniti bros.

Ibu – ibu diberikan masing – masing satu alat dan bahan untuk membuat, kemudian

pembuatan di mulai dengan memasukan benang kedalam jarum, lalu kemudian

melipat kain perca menjadi dua bagian, kemudian di jahit jelujur dengan jarum dan

42

Page 12: Bab iv kkn hasil kegiatan

benang jahit, setelah selesai tarik jahitan sehingga kain mengerut dan membentuk

bunga, setelah itu bunga dihiasi dengan kancing dan di beri peniti bros dengan di lem

menggunakan lem tembak.

Ibu-ibu sangat termotivasi dalam membuat aksesoris, mereka sangat

bersemangat dan bergembira dalam membuatnya, suasana canda tawa pun terdapat

dalam kegiatan ini. Mereka sangat senang dapat mempelajari membuat aksesoris bros

ini serta membawa pulang hasil karya yang sudah mereka buat masing masing.

15) Membersihkan Masjid yang ada di Desa Bulakan ( Kampung Cikiara )

Membersihkan masjid bersama sama kami lakukan pada hari tanggal, kami

melakukannya di pagi hari. Bersama sama kami berangkat ke masjid dengan

membawa alat pembersih yang seadanya yang kami miliki, sesampai disana kami

bertemu dengan warga sekitar masjid, mereka sangat senang melihat kami yang

bersama sama ingin membersihkan masjid, mereka juga meminjamkan beberapa alat

untuk membersihkan masjid.

Hal pertama yang kami lakukan dalam membersihkan masjid tersebut yaitu

membersihkan karpet masjid dengan membawanya keluar dan di pukul pukul dengan

sapu lidi sehingga semua debunya keluar lalu di jemur di bawah sinar matahari pagi.

Kemudian kami membagi bagi tugas membersihkan yaitu menyapu, mengepel,

membersihkan kaca seluruh ruangan. Kami juga berusaha membersihkan langit –

langit masjid dengan menggunakan sapu. Seluruh ruangan dibersihkan dan berikan

pengarum agar nyaman nantinya untuk beribadah. Setelah semua ruangan telah di

bersihkan karpet masjid yang telah di jemur di masukan kembali kedalam masjid dan

di rapihkan penempatannya.

Warga sekitar sangat antusias melihat kegiatan kami, kami diberi sarapan

berupa pisang goreng, air minum yang masih hangat, dan kue – kue ringan. Kami

sangat bersyukur mendapatkannya dan bersyukur pula dapat membersihkan masjid

bersama sama, karena masjid adalah tempat ibadah yang sebagai mana mestinya harus

kita rawat dan jaga bersama sama khusunya untuk yang beragama islam. Kebersihan

juga adalah sebagian dari iman. Dengan membersihkan masjid ini insyaallah kita juga

akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

16) Penerbangan Puisi dengan Menggunakan Lampion pada Acara perpisahan

43

Page 13: Bab iv kkn hasil kegiatan

Dengan adanya acara penerbangan puisi dengan menggunakan lampion pada

acara perpisahan ini, anak-anak di Desa Bulakan khususnya di MTS Al-Khairiah

dapat memahami arti penulisan kreatif khususnya puisi dalam arti sebenarnya.

Pengumpulan puisi dilakukan di kelas ketika pembelajaran bahasa Indonesia. Tidak

hanya dijelaskan arti puisi yang sebenarnya, mereka juga diperkenalkan pada

sastrawan-sastrawati yang ada di Indonesia ini, sehingga menambah pengetahuan

mereka tentang sastra Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada acara perpisahan

ini menjadi daya tarik dan semangat tersendiri untuk mereka dalam membuat puisi

yang benar-benar karya mereka sendiri. Karena puisi-puisi mereka akan diterbangkan

bersama lampion-lampion pada acara perpisahan. Hal itu akan menjadi kebanggaan

mereka sendiri karena karyanya akan di terbangkan pada acara perpisahan. Ini

dibuktikan ketika di kelas mereka aktif bertanya tentang tema, diksi, bait, serta rima

dan keseriusan mereka dalam membuat puisi. Walaupun ditembukan sedikit anak

yang asal saja membuat puisi dan mencontek karya yang telah dicontohkan.

Penerbangan puisi ini bermanfaat dalam membangun minat dan cinta mereka pada

sastra Indonesia. Acara ini berlangsung sangat baik dan mendapat antusias yang

banyak saat diterbangkan puisi-puisi itu bersama lampion.

17) Mengadakan Senam Pagi di Kampung Babakan

Dengan adanya kegiatan senam yang dilakukan pada minggu pagi. Kegiatan

Senam dipilih karena kegiatan senam sudah jarang dilakukan. Antusias warga dalam

mengikuti kegiatan senam pagi ini sangat besar dimana warga dengan serius mampu

mengikuti setiap gerakannya dengan sangat baik. Warga kampung Babakan lebih

berantusias lagi saat pemutaran lagu “Pusing Pala Barbie” karena lagu tersebut sudah

tak asing lagi di telinga para warga. Manfaat dari kegiatan ini, warga bisa menjaga

kesehatan dengan melakukan senam pagi sebelum melakukan aktifitas. Selain itu

tubuh menjadi bugar untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini terlaksana

dengan sangat baik walaupun dengan sarana dan fasilitas terbatas namun dengan

pengkondisian yang sangat baik kegiatan senam mampu berjalan sebagaimana

mestinya.

18) Pengajaran di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah

Dalam kegiatan KKN tahun 2015 yang dilaksanakan di Desa Bulakan

Kecamatan Cinangka ini lebih cenderung melakukan pengabdian pada bidang

44

Page 14: Bab iv kkn hasil kegiatan

pendidikan. Kami dari kelompok yang bertugas di Desa Bulakan membantu kegiatan

belajar mengajar di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah. Tiga

orang dari kami bertugas di SDN Bulakan, Satu orang bertugas mengajar di SDN

Cikondang, dan lima orang lainnya bertugas mengajar di MTs Al-Khairiyah untuk

membantu guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sesuai dengan latar

belakang jurusan yang kami tempuh ataupun kemampuan masing-masing, ada dari

kami yang mengajar mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia,

Penjaskes, SBK, Bahasa Inggris, dll.

Pada hari senin tanggal 3 Agustus 2015, kami mulai mengajar di SDN

Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah. Kami berkenalan dengan para

guru, siswa, dan juga kepala sekolah. Kami mulai mengajar secara efektif di sekolah-

sekolah tersebut selama kurang lebih 2 minggu. Sambutan yang di berikan pihak

sekolah, khususnya kepala sekolah, guru, dan siswa sangatlah baik. Dari hasil

observasi dan perkenalan tersebut, dapat kami simpulkan bahwa kondisi sekolah-

sekolah tersebut pada umumnya belum dapat dikatakan sepenuhnya layak untuk

menjadi tempat belajar formal. Minimnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah-

sekolah tersebut membuat sulit para guru untuk mengoptimalkan kegiatan pendidikan.

Pada saat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut, sekolah mereka tidak

memilki ruang perpustakaan yang bisa dijadikan sebagai tempat belajar siswa. Selain

itu ketersediaan proyektor di Sekolah Dasar juga belum terpenuhi.

Para peserta KKN mulai membantu kegiatan belajar mengajar pada hari senin,

3 Agustus 2015. Ada yang mengajar di kelas 1,2,3,4,5,6 untuk Sekolah Dasar, dan

kelas 1,2,3 untuk tingkat MTs . Kami menggantikan guru yang tidak dapat mengajar

di kelas tersebut karena beberapa bapak guru sedang melakukan pelatihan, dan

mendampingi kegiatan camping, gerak jalan dalam rangka memperingati hari

pramuka dan hari kemerdekaan. Anak-anak pun terlihat senang menyambut kehadiran

kami dikelas. Kami mengajar dengan metode yang menyenangkan dengan

menggunakan media sederhana, agar materi bisa diterima oleh para siswa dengan baik

dan agar kami bisa berinteraksi lebih dekat dengan para siswa.

19) Pelatihan menghias bandana dari pita kain

Pada kegiatan pelatihan ini persiapan yang dimiliki oleh kami sangatlah

terbatas dan sederhana tetapi teknik dan metode yang digunakan pada pelatihan

45

Page 15: Bab iv kkn hasil kegiatan

menghias bandana ini tetap dapat diterapkan oleh masyarakat khususnya kaum ibu-

ibu.

Acara berlangsung di yayasan PKBM Cikondang yang mana tempat ini

memang cukup memadai baik dari sarana dan prasarananya. Peralatan yang

digunakan adalah berupa lilin, korek, gunting, pita kain berbagai warna, lem tembak,

dan bandana plastik.

Selama berlangsungnya acara ini, ibu-ibu sangat antusisas mencoba serta

mengajukan berbagai macam pertanyaan yang bersangkutan dengan pelatihan ini.

Setelah pelatihan menghias bandana ini selesai, kami bersama masyarakat yang hadir

memakai bandana yang telah dibuat tersebut bersama-sama, dan berfoto bersama

sehingga lebih mengakrabkan kami dengan masyarakat.

Semoga dalam pelatihan ini dapat memberikan inspirasi terhadap masyarakat

untuk lebih mengembangkan bahan-bahan yang sekiranya dapat dikembangkan.

20) Pengajaran siswa sekolah dasar negeri bulakan dengan menggunakan metode

pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “talking stick”.

Dalam praktik pembelajaran di Sekolah Dasar Bulakan, yang terjadi adalah

siswa tidak memilki buku pegangan untuk belajar, kurangnya media pembelajaran

yang digunakan oleh guru, kurangnya sarana dan prasarana sekolah, dan kurangnya

pendekatan, strategi, metode, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di dalam

kelas.

Dari segi siswa, biasanya para siswa menampakkan berbagai macam keluhan

seperti malas belajar, jenuh, kurang bergairah, tidak menarik, sehingga mempengaruhi

proses dan tujuan belajar siswa tidak dapat tercapai dengan baik.

Kemampuan siswa SDN Bulakan dalam hal membaca, menulis, dan berhitung

masih tergolong rendah. Pembelajaran yang selama ini dilakukan kebanyakan masih

bersifat hafalan semata, tanpa adanya media yang konkret. Bukan tidak mungkin hal

tersebut mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa.

Pembelajaran seharusnya menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan

siswa dan mempermudah pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran. Suatu

metode yang baik dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik. Sehingga

siswa dapat dengan mudah memahami mata pelajaran yang disampaikan.

Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pengajaran di

SDN Bulakan adalah metode pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “Talking

46

Page 16: Bab iv kkn hasil kegiatan

stick” dimana siswa belajar secara berkelompok dan ditambah sedikit dengan

permainan agar suasana tidak terlalu kaku. Metode ini menuntut siswa untuk

memperhatikan pembelajaran, karena pada saat permainan berlangsung, siswa yang

mendapat “talking stick” harus menjawab pertanyaan yang saya ajukan dengan benar.

Selain itu, metode ini juga dapat melatih siswa untuk mengembangkan diri dalam

bersosialisasi dengan sesama, karena metode ini saya lakukan secara berkelompok.

Metode pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk dapat

memahami pelajaran dengan mudah, serta meningkatkan pemahaman dalam mata

pelajaran yang diajarkan.

21) Pelatihan Kepada Ibu Rumah Tangga Untuk Membuat Jepitan Dari Kain Flanel

dengan Teknik “Gulung”

Salah satu program kerja dari KKN 2015 di Desa Bukalan Kecamatan

Cinangka adalah memberdayakan ibu rumah tangga agar menjadi ibu yang produktif

dan dapat menambah penghasilan ekonomi keluarga melalui pelatihan membuat

aksesoris yaitu salah satunya jepitan. Di mana pelatihan ini agar ibu rumah tangga

lebih terpacu untuk memanfaatkan waktu luang agar lebih produktif dan mengisinya

dengan membuat aksesoris. Dengan harapan bahwa pelatihan ini dapat diterapkan,

sehingga hasilnya bisa dijual ke daerah wisata. Karena Desa Bulakan sendiri dekat

dengan lokasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan setiap akhir pekan.

Pembuatan jepitan dari kain flanel ini tergolong mudah, dan alat yang

digunakan dapat dicari di pasar. Yang dilakukan adalah menggunting kain flanel

dengan lebar kurang lebih 0,5 cm dengan panjangn sesuai kebutuhan. Lalu gunting,

lem uhu, penjepit rambut dan lem tembak. Pembuatannya sangat mudah, lem ujung

sisi flanel agar tidak lepas, lalu digulung sesuai besar gulungan yang diinginkan,

buatlah beberapa gulungan, lalu satukan beberapa gulungan tersebut sehingga

membentuk bunga atau bentuk lainnya, rekatkan dengan lem uhu. Setelah bentuknya

sesuai dengan apa yang diinginkan makan tempelah penjepit rambut dengan

menggunakan lem tembak ke sisi bawah gulungan flanel yang sudah dibuat. Maka

jadilah aksesoris penjepit rambut.

Pembuatan jepit rambut ini tergolong sangan mudah, karena tidak memerlukan

banyak alat dan bahan, dan juga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, sehingga

masih terjangkau untuk modal berjualan. Setelah mendapat pelatihan, diharapkan ibu

47

Page 17: Bab iv kkn hasil kegiatan

ruma tangga terbuka pikirannya untuk membuat aksesoris dan menjualnya sebagai

buah tangan di kawasan wisata, sehingga dapat menambahn penghasilan.

22) Bakti Sosial (Pemberian Baju dan Buku Layak Pakai Kepada Warga Desa

Bulakan dari Hasil Pengumpulan Mahasiswa KKN Desa Bulakan)

Sebelum keberangkatan KKN UNJ 2015 pada saat pertemuan kelompok, kami

sudah menyusun atau merencanakan beberapa program kerja yang dapat dilakukan di

Desa yang dituju yaitu Desa Bulakan, salah satunya adalah bakti sosial. Di mana

tujuan dari bakti sosial ini adalah untuk membantu dan membahagiakan warga yang

lebih membutuhkan atau bisa dikatan kurang berntung.

Salah satu yang kami lakukan sebelum pemberangkatan adalah memilah

pakaian dan buku layak pakai di rumah masing-masing. Di mana pakaian dan buku

tersebut bisa dibawa pada saat hari keberangkatan. Keterbatasan barang bawaan kami

pun membuat barang untuk bakti sosial ini tidak bisa terlalu banyak dibawa,

dikarenakan barang kebutuhan kami untuk hidup satu bulan sudah lumayan banyak.

Sesampainya di lapangan, ternyata dugaan atau rencana kami untuk

melakukan bakti sosial sangat tepat. Selama kurang lebih dua minggu kami mencari

warga khususnya anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk

menerima bantuan dari kami berupa pakaian dan buku yang masih layak pakai.

Pemberian tersebut atau bakti sosial tersebut dilakukan kurang lebih di pekan

ketiga saat kami melakukan KKN di Desa Bulakan. Beberapa warga yang menerima

bantuan dari kami diantaranya warga dari Kp. Cikiara, Kp. Babakan dan Kp.

Kadukawali.

Diharapkan dengan adanya program kelompok bakti sosial ini dapat

membantu dan memberi sedikit kebahagian kepada orang yang lebih membutuhkan.

23) Pelatihan Ekonomi Kreatif Untuk Ibu-ibu di Kampung Cikiara

Program pelatihan Ekonomi Kreatif merupakan salah satu program yang

dibuat untuk menambahkan penghasilan para ibu-ibu Rumah Tangga di Desa

Bulakan, khususnya di kampung Cikiara. Kegiatan Ekonomi Kreatif yang kami

lakukan yaitu memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga tentang cara

membuat kue donat dan memberikan pelatihan dasar cara penghitungan Harga Pokok

Penjualan.

48

Page 18: Bab iv kkn hasil kegiatan

Kami memilih pembuatan kue donat untuk kegiatan Ekonomi Kreatif karena

kue donat merukapan kue yang mudah dibuat dan tidak menggunakan banyak bahan

baku, selain pembuatan kue donat kami juga memberikan pengajaran dasar

penghitungan Harga Pokok Penjualan, agar ibu-ibu bisa menilai seberapa banyak

bahan baku yang digunakan dan seberapa banyak keuntungan yang akan mereka

dapatkan dalam sekali produksi. Letak Desa Bulakan yang dekat dengan Pantai

Wisata Marina Jambu menjadi potensi besar bagi ibu-ibu untuk mengembangkan

program Ekonomi Kreatif ini.

24) Pemberian Motivasi “Cita-citaku Menjadi” terhadap Siswa/i MTs Al-Khairiyah

Bulakan

Pemberian motivasi “Cita-citaku Menjadi” merupakan salah satu program

kerja yang kami lakukan di desa Bulakan, peserta dari program ini merupakan siswa

dan siswi dari MTs Al-Khairiyah desa Bulakan. Pada program ini kami mengenalkan

macam-macam cita-cita dengan menggunakan media visual yang berupa gambar dan

juga video motivasi. Selain menampilkan macam-macam cita-cita kami juga

menjelaskan tahap-tahap apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai cita-cita

tersebut. Setelah itu semua peserta didik ditanyakan mengenai cita-cita yang mereka

inginkan. Tugas yang diberikan kepada setiap peserta didik yaitu menggambarkan dan

menuliskan cita-cita yang mereka inginkan sesuai dengan kreativitas masing-masing

pada selembar kertas. Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik

memiliki motivasi yang tinggi dalam meraih cita-cita melalui karton yang

ditempelkan di depan kelas sehingga selalu teringat dan lebih semangat dalam belajar,

berusaha dan berdo’a dalam mencapai cita-cita di masa depan.

B. Pembahasan

1) Faktor Pendukung dan Penghambat

Program-program yang kami jalankan selama di Desa Bulakan tentu tidak bisa

berjalan dengan baik ataupun lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Adapun

faktor pendukung untuk menjalankan program-program yang telah kami susun

adalah sebagai berikut:

49

Page 19: Bab iv kkn hasil kegiatan

Banyak aparat desa yang ikut andil dalam mensukseskan program kami,

dengan berbagai macam bantuan, seperti pemberian data-data yang kami

butuhkan dari Desa Bulakan, terbuka mengenai masalah Desa Bulakan dan

aparat desa juga sangat loyal dan menjaga kami serta mensuport segara

kegiatan yang kami lakukan selama kami di Desa Bulakan.

Warga di Desa Bulakan merupakan salah satu faktor pendukung terlaksananya

program-program kami selama KKN. Warga Desa Bulakan banyak sekali

yang antusias menyambut kami dan ikut membantu mensukseskan program-

progam kami. Mereka sangat hangat menyambut kami dan sangat terbuka.

Warga Desa Bulakan yang ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan sebagai

sasaran program kami. Seperti siswa-siswi PAUD, TK, SD, SMP dalam

kegiatan pembelajaran. Serta kaum ibu yang mengikuti pelatihan kreativitas.

Pihak Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) adalah salah satu faktor

pendukung terlaksananya program-program KKN kami. Banyak bantuan yang

kami dapat dari pihak LPM dari segi materi maupun non materi.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Dosen pembimbing yang membimbing kami dalam melaksanakan kegiatan

KKN.

Dukungan dan kerjasama dari peserta KKN Kec. Cinangka dan teman satu

kelompok. Kekompakan kami sebagai peserta KKN baik diranah Kecamatan

dan kelompok satu Desa sangat mempengaruhi kinerja dan berjalannya

program kerja kami.

Sarana dan prasarana yang mendukung jalannya program kami di Desa

Bulakan.

Dalam melaksanakan program-program KKN ini, selain ada faktor pendukung

banyak juga faktor penghambatnya, antara lain sebagai berikut:

Hambatan program Pembenahan Lapangan Cikiara adalah kurangnya

dukungan warga sekitar dalam membantu merapikan lapangan, karena hanya

sedikit warga yang membantu kami dalam pelaksanaan program ini.

Hambatan program Motivasi dengan Pohon Harapan adalah anak-anak yang

dengan rasa ingin tahu yang besar sedikit mengganggu kami dalam proses

pembuatan pohon, seperti mematah-matahkan rantingnya, memegangnya saat

50

Page 20: Bab iv kkn hasil kegiatan

catnya masih basah dan lain sebagainya, sehingga proses pembuatan menjadi

lebih lama.

Hambatan program Pembuatan Rak Buku/Sepatu adalah sulitnya mencari tali

pramuka sebagai pengikat bambunya, karena di sana tidak ada yang

menjualnya, dan kami harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk dapat

membelinya.

Hambatan untuk kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok dan Narkoba di MTs

Al-Khairiyah Bulakan, adalah tidak adanya media yang mendukung dalam

terlaksana metode yang menarik

Hambatan untuk kegiatan Perlombaan sebagai Peringatan Hari Kemerdekaan

Indonesia yang Ke-70, adalah kerumunan peserta dan penonton lomba yang

membuat situasi menjadi sulit dikendalikan, tidak adanya walkie talkie sebagai

alat untuk berkoordinasi.

Hambatan untuk kegiatan Kids Fitness Club, adalah media yang digunakan

masih sangat sederhana, lapangan untuk berlatih masih terbatas.

Hambatan untuk kegiatan Membantu Pelaksanaan Lomba Gerak Jalan dalam

Rangka Peringatan Hari Pramuka, adalah kurangnya alat transportasi dari Desa

Bulakan menuju ke tempat acara perlombaan.

Terbatasnya waktu adalah hal yang menjadi faktor penghambat program

bimbingan belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak SD bersekolah dari pukul

07.30 sampai dengan 11.30, setelah itu siswa SD diwajibkan mengikuti

Diniyah (belajar mengaji) mulai pukul 13.00 sampai dengan 15.30 dan

terkadang sampai dengan pukul 16.00, sehingga bimbingan belajar ini baru

dapat diadakan pukul 16.00 sampai dengan 17.00.

Hambatan yang kami temui saat mengajarkan membuat kreasi burung dari

kertas origami adalah jumlah siswa dalam kelas 4 yang sangat banyak, yakni

54 orang siswa. Banyaknya siswa membuat kelas sulit kondusif, sehingga

pengajaran yang disampaikan tidak tersampai langsung ke setiap siswa di

kelas. Siswa menjadi tidak fokus dengan apa yang sedang mereka kerjakan.

Terbatasnya waktu pelajaran dikarenakan akan datang tamu pengajar dari

Dinas keesokan harinya, sehingga siswa harus lebih cepat dipulangkan. Hal ini

membuat kreasi ini menjadi tertunda untuk diselesaikan, dan harus dilanjutkan

di hari pelajaran seni budaya dua hari setelahnya.

51

Page 21: Bab iv kkn hasil kegiatan

Hambatan yang kami temui saat mengajarkan kreasi lampion dari kertas

buffalo ini adalah beberapa siswa tidak membawa gunting, sebagai alat utama

dalam pembuatan kreasi ini. Hal ini membuat terhambatnya proses pembuatan

lampion, dikarenakan siswa harus bergantian menggunakan gunting.

Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran mengaji adalah suasana

belajar yang kurang mendukung, karena dilaksanakan di malam hari dan di

teras rumah dengan penerangan lampu yang terbatas. Hal ini membuat

beberapa anak menjadi kesulitan untuk membaca huruf Al-Qura’an dengan

jelas.

Hal yang menjadi penghambat selama menjalankan program ini adalah

sulitnya mendapatkan informasi. Karena, kami belum mengetahui letak rumah

Ketua RT, Lokasi Pesantren Aliyah, siapa Ketua Yayasan Pesantren,

Bagaimana cara mengajukan surat permohonan SKTM tersebut sehingga kami

mencari informasi terlebih dahulu dengan cara bertanya kepada penduduk

setempat dan perangkat desa.

Persiapan untuk acara perpisahan dan pentas seni ini sangat singkat sehingga

kami tidak merencanakan rangkaian acara. Jadi, dalam acara ini kami

membuka pendaftaran langsung saat itu bagi warga desa bulakan yang ingin

menunjukan keahlian di atas panggung terkecuali untuk penampilan tari

saman, penerbangan lampion dan penampilan dari Mahasiswa KKN UNJ.

Setalah pendaftaran selesai, kami menyerahkan kepada MC untuk mengawali

dan memegang acara. Artinya, acara ini berjalan sesuai kondisi. Karena acara

ini bersifat informal, menghibur dan santai maka acara ini mengalir dengan

apa adanya.

Hambatan untuk program lomba puisi siswa MTS Al-Khairiyah adalah siswa

masih sulit diarahkan, masih banyak siswa yang cenderung bermain-main.

Hambatan untuk program membuat bros dari sisa kain adalah ibu-ibu merasa

kekurangan waktu luang karena harus mengurus rumah tangga.

Hambatan untuk program membersihkan masjid adalah kurangnya alat yang

menunjang kegiatan. Seperti sapu, kemoceng, kain lap, dll.

Hambatan dalam penerbangan puisi dengan menggunakan lampion saat acara

perpisahan adalah waktu bertemu dan konsultasi perihal karya mereka hanya

sebatas pelajaran bahasa Indonesia yang hanya berlangsung selama dua jam

52

Page 22: Bab iv kkn hasil kegiatan

setiap rabu dan kamis dalam waktu dua minggu saja. Karena pengajaran

bahasa Indonesia tidak terfokus pada penulisan kreatif saja.

Hambatan dalam mengadakan senam pagi di kampung Babakan adalah sarana

dan fasilitas yang terbatas.

Hambatan untuk kegiatan pengajaran di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan

MTs Al-Khairiyah, adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti

tidak tersediannya proyektor di tingkat sekolah dasar, dan modul pembelajaran

bagi siswa. Selain itu media pembelajaran yang ada di dalam kantor jarang

digunakan oleh guru untuk mengajar, sehingga yang terjadi ketika kami

mengajar menggunakan media pembelajaran yang ada, siswa sulit

dikendalikan karena terlalu antusias dalam menggunakan media pembelajaran.

Hambatan untuk kegiatan pelatihan menghias bandana dari pita kain, adalah

kurangnya bahan baku yang ada seperti bandana plastik, pita kain, dan lem

tembak. Karena kami hanya menyediakan beberapa buah bandana dan

beberapa gulung pita, serta 2 buah lem tembak yang kami bawa dari Jakarta.

Mengingat jika kita membeli di sekitar desa, harganya jauh lebih mahal serta

barangnya juga belum tentu tersedia.

Hambatan untuk kegiatan pengajaran di SDN Bulakan menggunakan metode

pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “Talking Stick”, adalah jumlah

murid yang terlalu banyak dalam satu kelas, serta antusias siswa yang tinggi

ketika diajar dengan menggunakan media dan metode baru membuat suasana

kelas sulit untuk dikendalikan.

Hambatan untuk program pembuatan jepitan dari kain flanel dengan teknik

“gulung” adalah kurangnya ketelatenan ibu-ibu dalam membuat kerajinan ini.

Selain itu ketersediaan alat penunjang seperti lem, gunting, masih kurang.

Hambatan program pelatihan Ekonomi Kreatif ini adalah masih kurangnya

partisipasi ibu-ibu untuk mengikuti pelatiha ini.

Hambatan program motivasi ini adalah adanya beberapa anak-anak yang tidak

fokus mengikuti kegiatan ini sehingga suasana dikelas menjadi kurang tenang.

2) Tindak Lanjut / Kelanjutan Program

Beberapa program yang telah kami rencanakan dan kami jalankan dapat

dilakukan secara jangka panjang. Program tersebut antara lain :

Kids Fitness Club

53

Page 23: Bab iv kkn hasil kegiatan

Kegiatan ini dapat dilakukan dalam jangka panjang sebagai sarana

meningkatkan kebugaran jasmani anak menggunakan permainan kecil yang

aktif dan latihan koordinasi gerak untuk membentuk gerak motorik yang lebih

baik lagi. Kegiatan ini daapat dilakuakan seminggu sekali dan hanya

membutuhkan lapangan yang tidak begitu luas.

Pengajaran kesenian membuat kreasi burung dengan menggunakan

kertas origami

Dengan adanya pengajaran membuat kreasi burung dari kertas origami ini,

siswa menjadi lebih terlatih membuat kreasi dari kertas origami, sehingga

siswa dapat melanjutkan membuat kreasi ini di rumah.

Pengajaran membuat kesenian lampion dengan menggunakan kertas

buffalo

Dengan adanya pengajaran membuat membuat kreasi lampion dari kertas

buffalo, siswa menjadi lebih terlatih membuat kreasi baru dari kertas buffalo,

sehingga siswa dapat melanjutkan membuat kreasi ini di rumah.

Lomba Puisi Siswa MTS Al-Khairiyah

Program ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan

kecintaan siswa terhadap karya sastra. Lomba ini perlu diadakan agar siswa

terlatih membuat karya sastra. Selain itu program ini baru pertaa diadakan di

MTS Al-Khairiyah.

Penerbangan Puisi dengan Menggunakan Lampion pada Acara

perpisahan

Kegiatan penulisan kreatif ini dapat dilakukan dalam jangka panjang, misalnya

sebagai hobi mereka dan mempertajam imajinasi serta rasa cinta mereka

terhadap sastra Indonesia melalui pengenalan sejak dini.

Mengadakan Senam Pagi di Kampung Babakan

Kegiatan senam pagi di kampung Babakan ini dapat dilakukan dalam jangka

panjang sebagai pola hidup sehat khususnya para ibu-ibu kampung Babakan

yang terlihat sangat semangat mengikuti acara senam di minggu pagi saat itu.

Mereka bisa mencontoh atau belajar dari gerakan-gerakan yang sudah

diajarkan, sehingga mereka bisa mengadakan sendiri senam pagi di kampung

Babakan.

Pelatihan Menghias Bandana dari Pita Kain

54

Page 24: Bab iv kkn hasil kegiatan

Kegiatan ini dapat dilakukan dalam jangka panjang sebagai sarana untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat dengan melakukan variasi pada bahan

yang sederhana. Selain itu, sasaran kegiatan ini juga bisa diperluas tidak hanya

untuk kaum ibu-ibu saja, melainkan juga bisa diterapkan untuk siswa tingkat

sekolah. Sehingga diharapkan kedepannya kegiatan ini dapat meningkatkan

kreativitas siswa.

Kami berharap dari program di atas dapat terus berlanjut dan memiliki

manfaat jangka panjang.

55