bab iv hasil pengembangan a. deskripsi lokasi penelitian

53
59 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Uji coba penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Mangkubumen Kulon No. 83 yang terletak di Jalan Sinuhun No, 25 Yosoroto, Desa Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas tanah 1000 m 2 dengan luas bangunan 501 m 2 . Sekolah Dasar ini memiliki jumlah rombel 6 dan jumlah ruangan kelas 6 ruangan. Pada tahun 2012 terakhir mendapatkan akreditasi A dengan alamat email: sdn_83surakarta@ yahoo.co.id dan website: sdn83surakarta.sch.id. Berikut identitas dari SDN Mangkubumen Kulon No. 83. Dalam pembelajaran di SDN Mangkubumen Kulon No. 83 masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tabel 4.1 Identitas Sekolah Identitas Nama Sekolah SDN Mangkubumen Kulon No.83 NPSN/NSS 20328274/101036101010 Alamat Jl. Sinuhun No.25 Yosoroto Desa/Keluarahan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah SDN Mangkubumen Kulo No. 83 memiliki tenaga pengajar sebanyak 13 orang dengan rincian 3 orang guru laki-laki dan 10 guru perempuan, dan 1 tenaga tata usaha. SDN Mangkubumen Kulon No. 83 dibawah kepemimpinan Bapak Sutono, S. Pd. Jumlah peserta didik secara keseluruhan sebanyak 118 peserta didik, dengan jumlah library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

59

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Uji coba penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Mangkubumen Kulon No. 83 yang terletak di Jalan Sinuhun No, 25 Yosoroto, Desa

Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas

tanah 1000 m2 dengan luas bangunan 501 m2. Sekolah Dasar ini memiliki jumlah

rombel 6 dan jumlah ruangan kelas 6 ruangan. Pada tahun 2012 terakhir mendapatkan

akreditasi A dengan alamat email: sdn_83surakarta@ yahoo.co.id dan website:

sdn83surakarta.sch.id. Berikut identitas dari SDN Mangkubumen Kulon No. 83.

Dalam pembelajaran di SDN Mangkubumen Kulon No. 83 masih menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tabel 4.1 Identitas Sekolah

Identitas

Nama Sekolah SDN Mangkubumen Kulon No.83

NPSN/NSS 20328274/101036101010

Alamat Jl. Sinuhun No.25 Yosoroto

Desa/Keluarahan Purwosari

Kecamatan Laweyan

Kota Surakarta

Provinsi Jawa Tengah

SDN Mangkubumen Kulo No. 83 memiliki tenaga pengajar sebanyak 13 orang

dengan rincian 3 orang guru laki-laki dan 10 guru perempuan, dan 1 tenaga tata usaha.

SDN Mangkubumen Kulon No. 83 dibawah kepemimpinan Bapak Sutono, S. Pd.

Jumlah peserta didik secara keseluruhan sebanyak 118 peserta didik, dengan jumlah

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 2: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

60

peserta didik laki-laki 62 peserta didik dan jumlah peserta didik perempuan 56 peserta

didik. Peserta didik kelas V sebanyak 20 peserta didik, dengan rincian 9 peserta didik

laki-laki dan 11 peserta didik perempuan.

SDN Mangkubumen Kulon No. 83 dengan luas tanah 1000 m2 selain dibangun

6 ruang kelas, juga memiliki prasarana yag lain diantaranya: 1 ruang guru, 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang olahraga, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang

kesehatan (UKS), 1 ruang ibadah, dan 4 kamar mandi dan WC. Untuk kelengkapan

meja dan kursi SDN Mangkubumen Kulon No.83 memiliki 176 meja, 123 kursi, 7

lemari, 6 papan tulis, 4 komputer, 2 laptop, dan 1 printer yang secara keseluruhan

dalam keadaan baik dan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar

di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.

Kegiatan belajar mengajar di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta

dimulai pada pukul 07.30 WIB dimulai dengan berdoa dan istirahat pada pukul 09.10

– 09.30 WIB selajutnya pulang pada 10.30 WIB untuk Kelas I dan II. Pukul 12.30

WIB untuk kelas III dan 13.15 Untuk kelas IV - VI. Waktu tersebut hanya pada hari

Senin sampai Kamis dengan seragam putih-merah pada hari Senin dan Selasa, seram

batik pada hari rabu dan kamis. Pada hari jumat dan sabtu peserta didik mengunakan

seragam pramuka. Pada hari Senin kegiatan dimulai jam 07.00 dengan diawali upacara

bendera sampai 07.30 yang diikuti semua peserta didik, guru dan kariyawan SDN

Mangkubumen Kulon No.83. Pada hari Sabtu kegiatan dimulai pukul 07.00 dengan

diawali kegitan senam ria anak indonesia baru (senam SERIBU) sampai pukul 07.30

yang diikuti semua peserta didik SDN Mangkubumen Kulon No.83 dan pulang pukul

12.00.

B. Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Penelitian penembangan bahan ajar berbasis Saintifik merupakan penelitian

pengembangan yaitu pengembangan bahan ajar. Penelitian yang dilaksanakan

mengacu pada model Research and Development dari Borg dan Gall (2003: 569) yang

meliputi: 1) Research and information collecting; 2) Planning; 3) Develop Preliminary

Form a Product; 4) Preliminary Field Testing; 5) Main Product Revision; 6) Main Field

Testing; 7) Operational Product Revision; 8) Operational Field Testing; 9) Final Product

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 3: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

61

Revision; dan 10) Dissemination and Implementation, yang kemudian dimodifikasi

menurut Sugiyono (2015: 314) dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tahapan proses

penelitian dan pengembangan, yaitu: tahap penelitian dan pengumpulan informasi,

pengembangan model, dan evaluasi. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan:

4. Penelitian dan Pengumpulan Informasi, yang merupakan tahapan studi kasus, dan

analisi kebutuhan guru, peserta didik, dan bahan ajar.

5. Pengembangan Model, yang meliputi tahap validasi, revisi, uji coba lapangan

terbatas, dan uji coba lapangan operasional.

6. Evaluasi/Pengujian, yang meliputi tahap uji keefektifan produk.

1. Penelitian dan Pengembangan Informasi

a. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan tahapan menganalisis materi yang akan

digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Tahap ini dilakukan untuk

mendukung pemilihan materi yang akan dikembangan. Berdasarkan analisis

mengenai kurikulum yang ada di SD Negeri Mangkubumen Kulon No. 83,

Surakarta yang masih menerapkan pembelajaran dengan kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang dikaji dalam kurikulum

meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai

saat pembelajaran, alokasi waktu, serta materi pelajaran yang ada di kelas V.

Ditambah dari hasil nilai pre-test yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus

2016 juga menunjukkan bahwa masih 90% peserta didik yang memperoleh

nilai dibawah KKM yaitu 75, dari 20 peserta didik masih ada 18 peserta didik

yang belum tuntas.

b. Studi Lapangan

Survei lapangan meliputi kegiatan observasi dan wawancara. Dari hasil

wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa SDN Mangkubumen

Kulon No. 83 Surakarta masih menggunakan kurikulum KTSP. Selain itu, hasil

observasi dan wawancara terhadap guru kelas V SDN Mangkubumen Kulon

No. 83 Surakarta diperoleh gambaran awal tentang proses kegiatan belajar

mengajar sebagai berikut: 1) Perangkat yang digunakan sudah lengkap, yaitu:

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 4: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

62

silabus, RPP, dan LKS; 2) Perangkat pembelajaran mulai dari silabus dan RPP

yang digunakan oleh guru berasal dari tim KKG yang telah direvisi sesuai

dengan keadaan sekolah; 3) Sarana dan prasarana yang disediakan di sekolah

cukup lengkap; 4) Proses pembelajaran di kelas berjalan cukup baik, dalam

setiap pembelajaran guru selalu berusaha untuk berinteraksi dengan peserta

didik, dengan cara memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan peserta

didik, dan memberikan motivasi pada peserta didik; 5) Guru pernah

menggunakan beberapa pendekatan, akan tetapi penggunaan pendekatan

pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan secara maksimal karena

keterbatasan waktu pembelajaran; 6) Dalam pembelajaran yang sering

digunakan guru adalah strategi ceramah dan tanya jawab, karena dinilai lebih

efektif dan efisien; dan 7) Untuk menunjang proses pembelajaran guru hanya

menggunakan buku pendamping berupa buku teks atau buku pendamping dari

penerbit luar dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang dikembangkan oleh

penerbit yang memiliki hubungan kerjasama dengan sekolah. LKS yang

digunakan, dipilih berdasarkan kesesuaian pada materi yang ada pada silabus.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peserta didik Kelas V SDN

Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta didapatkan hasil sebagai berikut: 1)

proses pembelajaran materi IPA dengan cara dihafalkan; 2) Guru

menggunakan buku teks atau buku pendamping dalam pembelajaran dan

sebagian peserta didik tidak memiliki buku tersebut dikarena harga yang

mahal; 3) Peserta didik wajib memiliki LKS; dan 4) LKS yang digunakan

peserta didik kurang menarik, karena LKS yang digunakan dalam proses

pembelajaran menggunkan cetakan hitam dan putih, sehingga gambar-gambar

yang seharusnya dapat menunjang dalam proses pembelajaran malah membuat

peserta didik bingung dan males untuk membacanya.

Dari paparan permasalahan tersebut, perlu adanya inovasi baru di dalam

pembelajaran IPA, khususnya di V SDN Mangkubumen Kulon No. 83

Surakarta. Inovasi tersebut adalah dengan mengembangkan bahan ajar IPA

berbasis Saintifik yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.

Dipilihnya pendekatan saintifik karena untuk mempersiapkan dalam

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 5: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

63

menyongsong kurikulum 2013. Pendekatan saintifik ini membuat peserta didik

untuk bersikap ilmiah dalam mengikuti pembelajaran layaknya seorang

peneliti, dimana peserta didik akn mengamati sebuah peristiwa yang disajikan

dalam bentuk gambar, kemudian dari mengamati itu akan merangsang peserta

didik untuk bertanya mengenai peristiwa tersebut. Untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada, sebelum guru menerangkan peserta didik

diminta mencari tahu jawaban dengan mencari pada materi yang ada. Setelah

itu peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pencarian bersama

peserta didik lainnya. Pendekatan saintifik ini juga memudahkan guru atau

pengembangan kurikulum untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu

dengan memecahkan proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan

secara terperinci yang memuat instruksi untuk peserta didik melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

2. Perencanaan

Berdasarkan hasi studi pendahuluan peneliti melakukan perencanaan

pembelajaraan sebagai berikut.

a. Desain Konten Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi materi yang

akan dijadikan bahan dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis Saintifik.

Materi yang diambil adalah organ pernapasan dan organ peredaran darah

manusia yang merupakan materi kelas V semester I. Naskah yang dituangkan

dalam bahan ajar merupakan kombinasi antara materi fungsi organ tubuh

manusia dan hewan dengan sintaks pendekatan saintifik. Tahap pengembangan

selanjutnya adalah membuat layout untuk setiap bagiam mulai dari cover,

francis kata pengantar, glosarium, sampai pada uji kompetensi, dan daftar

pustaka. Dilanjutkan dengan menambahakan bahan-bahan pendukung berupa

gambar-gambar dan informasi. Desain konten bahan ajar berbasis Saintifik

digambarkan secara singkat pada Gambar 4.1 dibawah ini.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 6: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

64

Gambar 4.1 Flowcart pengembangan bahan ajar IPA berbasis Saintifik

b. Integrasi Bahan Ajar dengan Pendekatan Saintifik

Bahan ajar yang dikembangkan merupakan integrasi bahan ajar dengan

sintaks Saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang konsep

dasarnya menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar

dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah dengan menggunakan langkah

metode ilmiah mengajarkan peserta didik untuk bersikap layaknya ilmuwan

dalam pembelajaran, karena pada pembelajaran peserta didik diminta untuk

belajar sesuai langkah-langkah yang ada pada pendekatan saintifik. Sintak

pendektaan saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, kegiatan menanya,

kegiatan mengumpulkan informasi, kegiatan menalar, dan kegiatan

mengkomunikasikan. Perwujudan sintaks saintifik, maka dalm pengembangan

bahan ajar ini terbagi menjadi beberapa bagian yang akan dijabarkan dibawah

ini.

1. Kegiatan Mengamati

Pada bagian ini berisi gambar yang digunakan sebagai apersepsi

dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan ini peserta didik melakukan

pengamatan terhadap gambar atau peristiwa yang berkaiatan dengan

Ide Naskah:

1. Materi Fungsi Organ

Tubuh Manusia dan

Hewan (organ pernapasan

dan organ peredaran darah

manusia)

2. Sintaks pendekatan

Saintifik (mengamati,

mennaya, mengumpulkan

informasi, menalar, dan

mengkomunikasikan).

Identifikasi materi

IPA Fungsi Organ

Tubuh Manusia dan

Hewan

Pembuatan

layout

Produk bahan ajar

IPA berbasis

Saintifik

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 7: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

65

materi, sehingga meragsang rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan

mengamati pada bahan ajar ditunjukkan pada halaman 7, 23, dan 33.

2. Kegiatan Menanya

Pada kegiatan mengamati pastinya akan muncul pertanyaan-

pertanyaan, misalnya: “bagaimana itu bisa terjadi?”, “apa yang

menyebabnya?”, ini kegiatan menanya peserta didik diminta mencatat

pertanyaan-pertanyaan dari hasil pengamatan gambar atau peristiwa

sebelumnya yang berkiatan dengan materi. Kegiatan menanya dalam

bahan ajar ditunjukkan pada halaman 7, 23, dan 33.

3. Kegiatan Mengumpulkan Informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi, peserta didik diminta untuk

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan kegiatan yang telah

diamati yang berkaitan dengan materi. Peserta didik diminta mencoba

untuk memecahkan masalah yang muncul dari kegiatan mengamati

sebelum bertanya pada guru. Pada bagian ini akan dipaparkan materi yang

dapat membantu peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul.

Kegiatan mengumpulkan informasi dalam bahan ajar ditunjukkan pada

halaman 8, 24, dan 34.

4. Praktikum

Praktikum merupakan tahapan pembentukan konsep dan

mengaplikasikan konsep yang didapat secara sederhana melalui kegiatan

praktikum. Kegiatan praktikum dalam bahan ajar ditunjukkan pada

halaman 13 dan 42.

5. Kegiatan Menalar

Pada kegiatan menaar peserta didik diminta untuk menganalisis

keterkaiatan fakta dan konsep berdasarkan hasil pengumpulan informasi

dari kegiatan mengamti dan menanya. Kegiatan menalar dalam bahan ajar

ditunjukkan pada halaman 19, 29, dan 45.

6. Kegiatan Mengkomunikasikan

Peserta didik diminta untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil

diskusi yang dilakukan secara berkelompok didepan kelas. Kegiatan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 8: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

66

mengkomunikasikan dalam bahan ajar ditunjukkan pada halaman 19, 29,

dan 45.

7. Evaluasi

Evaluasi dalam bahan ajar dituliskan pada setiap akhir kegiatan

pembelajaran, yaitu pada halaman 20, 30, dan 46. Soal evaluasi berisikan

pendalaman materi mengenai organ pernapasan dan organ peredaran darah

manusia, sehingga peserta didik dapat memahami konsep mana yang benar

dan mana yang perlu diluruskan oleh guru.

8. Uji Kompetensi

Uji kompetensi adalah bagian penilaian untuk menguji kemampuan

peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan

ajar yang dikembangkan. Uji kompetensi berisi soal-soal tentang organ

pernapasan dan organ peredaran darah manusia. Uji kompetensi dalam

bahan ajar dituliskan pada halaman 49.

Setelah selesai merencanakan dan mengumpulkan bahan yang

digunakan dalam pengembangan bahan ajar, dilakukan dengan penyususnan

komponen bahan ajar yang sesuai dengan tahapan saintifik. Produk yang

dihasilkan dalam pengembangan ini beruapa bahan ajar pada materi organ

pernapasan dan organ peredaran darah manusia.

3. Pengembangan Produk Awal

Bahan ajar berbasis saintifik pada materi organ pernapasan dan organ

peredaran darah manusia terdiri dari bagian awal, inti, dan penutup. Bagian awal

atau pendahuluan terdapat indentitas bahan ajar yang terdiri dari francis, kata

pengantar, daftar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, petunjuk

penggunaan buku, deskripsi bahan ajar, petunjuk penggunaan bahan ajar bagi

peserta didik dan guru, tujuan akhir, dan kemampuan prasyarat. Bagian inti

terdapat kegiatan yang dilakukan peserta didik sesuai dengan langkah

pembelajaran saintifik untuk menemukan pengetahuan atau informasi dan materi

organ pernapasan dan organ peredaran darah manusia yang mendukung

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 9: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

67

pembelajaran, selain kegaiatan saintifik dan materi dalam bagian inti bahan ajar

juga terdapat rangkuman dan soal untuk mengetahui apakah peserta didik

memahami pengetahuan atau informasi yang telah ditemukan. Bagian penutup

terdapat rangkuman secara keseluruhan dari bahan ajar, soal post-test/uji

kompetensi, dan daftar pustaka yang berisi reverensi yang digunakan untuk

menyusun bahan ajar. Desain bahan ajar yang dikembangkan berisi komponen

sebagai berikut.

a. Halaman Sampul

Pada halaman sampul terdapat bagian sebagai berikut: 1) Judul bahan

ajar yaitu Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik; 2) Pengguna bahan ajar adalah

kelas V Sekolah Dasar; 3) Materi ang dipilih adalah organ pernapasan dan

organ peredaran darah manusia; 4) Gambaran ilustrasi dari materi yang ada

dalam bahan ajar; 6) Nama penyusun bahan ajar; dan 7) Lambang UNS.

Gambar 4.2 Layout Halaman Sampul Depan

b. Halaman Francis

Halam Francis berisi orang-orang yang secara langsung berkontribusi

dalam penyusunan bahan ajar diantaranya adalah: 1) Judul bahan ajar; 2) Nama

penulis bahan ajar; 3) Nama pembimbing; 4) Nama penelaah ahli materi dan

pembelajaran; dan Nama desainer cover/layout.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 10: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

68

Gambar 4.3 Layout Halaman Francis

c. Kata Pengantar

Kata Pengantar adalah kata dari penulis yang disampaikan kepada

pembaca tentang informasi isi keseluruhan bahan ajar yang berisi ucapan

terima kasih kepada Allah SWT, tujuan penulisan bahan ajar, gambaran umum

mengenai isi bahan ajar, dan permintaan maaf dan permintaan pihak-pihak

tertentu untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang membangun agar

bahan ajar menjadi lebih baik.

Gambar 4.4 Layout Kata Pengantar

d. Daftar Isi

Daftar isi memuat letak setiap bagian bahan ajar yang dilengkapi

dengan halaman untuk mempermudah penggunaan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 11: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

69

Gambar 4.5 Layout Daftar Isi

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Bagian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berisi tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari dalam bahan

ajar.

Gambar 4.6 Layout Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

f. Petunjuk Penggunaan Buku

Memuat gambar isi dari bahan ajar yang berupa cuplikan bagian bahan

ajar dan keterangannya.

Gambar 4.7 Layout Petunjuk Penggunaan Buku

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 12: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

70

g. Indikator

Indikator yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari materi

organ pernapasan dan organ peredaran darah.

Gambar 4.8 Layout Indikator

h. Peta Konsep

Memuat tentang kata kunci atau point yang digunakan sebagai

penghubung antara materi satu dengan yang lain.

Gambar 4.9 Layout Peta Konsep

i. Kegiatan Mengamati

Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar atau peristiwa

yang berkaiatan dengan materi, sehingga meragsang rasa ingin tahu peserta

didik.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 13: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

71

Gambar 4.10 Layout Kegiatan Mengamati

j. Kegiatan Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan dari hasil pengamatan yang

berkiatan dengan materi.

Gambar 4.11 Layout Kegiatan Menanya

k. Kegiatan Mengumpulkan Informasi

Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan

kegiatan yang telah diamati, berkaiatn dengan materi.

Gambar 4.12 Layout Kegiatan Mengumpulkan Informasi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 14: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

72

l. Praktikum

Mengaplikasikan konsep yang didapat secara sederhana melalui

praktikum.

Gambar 4.13 Layout Praktikum

m. Kegiatan Menalar

Peserta didik mampu menganalisis keterkaiatan fakta dan konsep

berdasarkan hasil pengumpulan informasi dari kegiatan mengamti dan

menanya.

Gambar 4.14 Layout Kegiatan Menalar

n. Kegiatan Mengkomunikasikan

Peserta didik berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi yang

dilakukan secara berkelompok didepan kelas.

Gambar 4.15 Layout Kegiatan Mengkomunikasikan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 15: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

73

o. Rangkuman

Berisi tentang ringkasan materi dari bahan ajar yang dipelajari peserta

didik.

Gambar 4.16 Layout Rangkuman

p. Soal Evaluasi

Kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah

pembelajaran.

Gambar 4.17 Layout Soal Evaluasi

q. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua referensi atau pustaka yang digunakan

sebagai acuan dalam meyusun bahan ajar.

Gambar 4.18 Layout Daftar Pustaka

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 16: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

74

r. Glosarium

Glosarium memuat kata penting yang disertai penjelasan untuk

mempermudah pengguna dalam mencari istilah.

Gambar 4.19 Layout Glosarium

4. Uji Coba Produk Awal

Pada uji coba produk awal kegiatan yang dilakukan adalah validasi. Draft

I yang telah dibuat divalidasikan pada dua orang ahli. Ahli yang mevalidasi bahan

ajar diantaranya ahli pembelajaran dan ahli materi. Hasil dari validasi dari ahli

dijabarkan di bawah ini.

a. Validasi Ahli Materi

Evaluasi dari ahli materi dijadikan patokan untuk memperbaiki bahan

ajar dari aspek materi. Validasi ini dilakukan sebelum uji kompetensi, sehingga

meminilisir kesalahan pada saat diterapkan pada proses pembelajaran. Ahli

materi dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik yang peneliti

kembangkan adalah dosen IPA FKIP UNS yakni Bapak Idam Ragil Widianto

Atmojo, S. Pd. M. Si., beliau menguasai materi tentang Ilmu Pengetahuan

Alam.

Validasi ahli materi meliputi aspek kesesuaian uraian materi dengan SK

dan KD, keakuratan materi, kemuktakhiran materi, dan mendorong

keingintahuan. Hasil evaluasi oleh ahli pembelajaran berupa nilai dengan

menggunakan skala Likert dengan rentang 1 sampai 5, serta komentar tentang

produk bahan ajar IPA berbasis Saintifik yang dikembangkan. Penilaian oleh

ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 17: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

75

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek Indikator Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian

Uraian Materi

dengan SK dan

KD

Kelengkapan materi √

Keluasan materi √

Kedalaman materi √

2 Keakuratan

Materi

Keakuratan konsep dan

definisi

Keakuratan fakta dan data √

Keakuratan gambar,

diagram, dan ilustrasi

Keakuratan notasi,

simbol, dan ikon

Keakuratan acuan

pustaka

3 Kemuktakhiran

Materi

Kesesuaian materi

dengan perkembangan

Gambar, diagram, dan

ilustrasi aktual

Kemuktahiran pustaka √

4 Mendorong

Keingintahuan

Mendorong rasa ingin

tahu

Mendorong keinginan

untuk mencari informasi

lebih jauh

5 Langkah-

langkah

Saintifik

Mengamati √

Menanya √

Mengumpulkan

Informasi

Menalar √

Mengkomunikasikan √

Jumlah 11 7

Jumlah x skor 44 35

Jumlah Total 79

Rerata 4,39

Keterangan Sangat baik

Sumber: Angket Uji Coba Ahli Materi

Hasil dari validasi ahli materi ini mempunyai jumlah total 79 dan bila

direrata menjadi 4,39 dan bila dikonversikan berdasarkan skala 5 maka secara

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 18: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

76

keseluruhan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak diterapkan dalam

proses pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran ahli mataeri, revisi yang

diberikan ahli materi antara lain: 1) materi untuk pernapasan hewan dipisahkan

dari materi pernapasan manusia; dan 2) penulisan untuk petunjukkan gambar

disesuaikan.

Analisis data oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelayakan

bahan ajar yang akan diterapan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan

penilaian yang dilihat dari aspek kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD,

keakuratan materi, kemuktakhiran materi, dan mendorong keingintahuan

dengan 18 indikator diperoleh 4,39, menunjukkan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan mempunyai kategori Sangat Baik.

Berikut adalah penilaian ahli materi dalam skala 1-5 pada data distribusi

frekuensi berdasarkan penilaian oleh ahli materi yang dapat dilihat pada Tabel

4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Data Distribusi Frekuensi Penialian Ahli Materi

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Kurang 0 0%

2 Kurang 0 0%

3 Cukup 0 0%

4 Baik 11 61,11%

5 Sangat Baik 7 38,89%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli materi pada Tabel

4.3 diatas, maka dapat dibuat grafik pada Gambar 4.20 berikut ini.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 19: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

77

Gambar 4.20 Grafik Nilai dari Ahli Materi

Dari tabel distribusi frekuensi 4.3 dan gabar 4.20 diatas dapat dilihat

bahwa dari 18 indikator yang dinilai oleh ahli materi diperoleh rata-rata 4,39.

Nilai yang diperoleh dari ahli materi tidak ada yang menunjukkan kriteria

sangat kurang kurang, dan cukup. Sedangkan untuk kriteria baik sebesar

61,11% dan untuk kriteria sangat baik sebesar 38,89%.

Berdasarkan data dari validasi ahli materi, dapat dilihat bahwa produk

bahan ajar IPA berbasis Saintifik ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut

layak dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi dan saran

yang diberikan.

b. Validasi Ahli Pembelajaran

Ahli Pembelajaran bahan ajar sebagai validator bahan ajar IPA berbasis

Saintifik adalah Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd., merupakan dosen

Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Aspek yang divalidasi oleh ahli pembelajaran adalah teknik

penyajian, kelengkapan penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan

keruntutan alur pikir, dan langkah-langkah saintifik. Hasil evaluasi oleh ahli

pembelajaran berupa nilai dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1

sampai 5, serta komentar tentang produk bahan ajar IPA berbasis Saintifik yang

dikembangkan.

0

10

20

30

40

50

60

70

SangatKurang

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

0 0 0

61.11

38.89

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 20: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

78

Penilaian oleh ahli pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah

ini.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran

No Aspek Indikator Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Teknik

Penyajian

Konsistensi sistematika

sajian dan bab

Keruntutan konsep √

2 Kelengkapan

Penyajian

Membangkitan motivasi

belajar pada awal bab

Contoh-contoh soal dalam

setiap bab

Pendahuluan √

Daftar Isi √

Glosarium √

Daftar Pustaka √

Rangkuman dan Peta

Konsep

Evaluasi √

Proporsi gambar dan teks

yang tepat

Ilustrasi yang mendukung

pesan

3 Penyajian

Pembelajaran

Keterlibatan peserta didik √

Kesesuaian dengan

karakteristik saintifik

4 Koherensi

dan

Keruntutan

Alur Pikir

Ketertautan antar

bab/subab/alenia

Keutuhan makna dalam

bab/subab/alenia

5 Langkah-

langkah

Saintifik

Mengamati √

Menanya √

Mengumpulkan Informasi √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 21: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

79

Menalar √

Mengkomunikasikan √

Jumlah 1 3 17

Jumlah x skor 3 12 85

Jumlah Total 100

Rerata 4,76

Keterangan Sangat baik

Sumber: Angket Uji Coba Ahli Pembelajaran

Hasil dari validasi ahli pembelajaran ini mempunyai jumlah total 100

dan bila direrata menjadi 4,76 dan bila dikonversikan berdasarkan skala 1-5

maka secara keseluruhan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak

diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi sesuai dengan saran ahli

pembelajaran, revisi yang diberikan ahli pembelajaran antara lain: 1) glosarium

diletakkan di depan; 2) penulisan petunjuk penggunaan buku diperbesar; 3)

bahasa yang digunakan dalam pendahuluan disesuaikan dengan bahasa peserta

didik kelas V SD; dan 4) belum adanya penutup.

Berdasarkan hasil angket ahli pembelajaran di atas ada yang

mendapatkan nilai 3 (Cukup), menurut ahli pembelajaran belum adanya

evaluasi pada bahan ajar yang dikembangkan. Evaluasi di sini dimaksudkan

evaluasi akhir yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan akhir peserta

didik, bukan evaluasi untuk setiap akhir BAB. Saran yang diberikan ahli

pembelajaran untuk menambahkan evaluasi di akhir BAB dari bahan ajar yang

dikembangkan.

Analisis data oleh ahli pembelajaran adalah untuk mengetahui

kelayakan bahan ajar yang akan diterapan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penilaian yang dilihat dari aspek teknik penyajian, kelengkapan

penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan keruntutan alur pikir, dan

langkah-langkah saintifik dengan 21 indikator diperoleh 4,76, menunjukkan

bahwa bahan ajar yang dikembangkan mempunyai kategori sangat baik.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 22: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

80

Berikut adalah penilaian ahli pembelajaran dalan skala 5 pada distribusi

frekuensi berdasarkan penilaian oleh ahli pembelajaran yang dapat dilihat pada

Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penialian Ahli Pembelajaran

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Kurang 0 0%

2 Kurang 0 0%

3 Cukup 1 4,8%

4 Baik 3 14,3%

5 Sangat Baik 17 80,9%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli pembelajaran pada

Tabel 4.5 diatas, maka dapat dibuat grafik pada Gambar 4.21 berikut ini.

Gambar 4.21 Grafik Nilai dari Ahli Pembelajaran

Dari tabel distribusi frekuensi 4.5 dan gabar 4.21 diatas dapat dilihat

bahwa dari 21 indikator yang dinilai oleh ahli materi diperoleh rata-rata 4,76.

Nilai yang diperoleh dari ahli pembelajaran tidak ada yang menunjukkan

kriteria sangat kurang dan kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 4,8%,

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

SangatKurang

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

0 04.8

14.3

80.9

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 23: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

81

sedangkan untuk kriteria baik sebesar 14,3%. Dan untuk kriteria sangat baik

sebesar 80,9%.

Hasil validasi ahli pembelajaran terhadap produk bahan ajar IPA

berbasis Saintifik ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut layak dan dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi dan saran yang diberikan.

5. Revisi Produk Awal

Berdasarkan hasil validasi dari dua validator ahli pembelajaran dan ahli

materi diperoleh masukan dan saran untuk memperbaiki bahan ajar sebelum diuji

pada skala kecil atau terbatas. Saran dan perbaikan yang didapatkan dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Saran dan Hasil Revisi Pertama

Pemberi Saran Saran Revisi Tahap I

Ahli

Pembelajaran

1) Glosarium diletakkan di

depan

1) Glosarium sudah

diletakkan di depan

2) Penulisan petunjuk

penggunaan buku

diperbesar

2) Penulisan petunjuk

penggunaan buku sudah

diperbesar

3) Bahasa yang digunakan

dalam pendahuluan

disesuaikan dengan

bahasa peserta didik

kelas V SD

3) Bahasa yang digunakan

dalam pendahuluan

sudah disesuaikan

dengan bahasa peserta

didik kelas V SD

4) Belum adanya penutup 4) Sudah ada penutup

Ahli Materi 1) Materi untuk

pernapasan hewan

dipisahkan dari materi

pernapasan manusia

1) Materi untuk pernapasan

hewan sudah dipisahkan

dari materi pernapasan

manusia

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 24: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

82

2) Penulisan untuk

petunjukkan gambar

disesuaikan

2) Penulisan untuk

petunjukkan gambar

sudah disesuaikan

Saran dan masukan dari ahli pembelajaran dan ahli materi telah dilakukan

beberapa perbaikan untuk bahan ajar yang akan digunakan dalam uji coba

terbatas. Perbaikan dalam bahan ajar antara lain adalah glosarium diletakkan di

bagian depan, penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan peserta didik kelas V,

penggantian font pada bagian yang kurang terbaca, dan pemisahan materi.

6. Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba terbatas dilakukan untuk memperoleh masukan dan saran bahan

ajar yang dikembangkan. Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada enam peserta

didik pada kelas V SD N Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta, dengan kriteria

2 peserta didik berkemampuan tinggi, 2 peserta didik berkemampuan sedang, dan

2 peserta didik berkemampuan rendah. Hasil Uji Coba lapangan terbatas diperoleh

hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Terbatas

No Aspek Indikator Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Materi Materi jelas 0 0 0 1 5

Materi menarik 0 0 0 3 3

Urutan materi 0 0 1 1 4

Keterbacaan teks 0 0 1 2 3

2 Teks dan

Bahasa

Huruf yang digunakan

mudah dibaca

0 0 0 3 3

Pemilihan ukuran huruf 0 0 0 1 5

Bahasa yang digunakan

mudah dipahami

0 0 0 0 6

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 25: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

83

3 Gambar Penempatan gambar

dapat dipelajari dengan

mudah

0 0 0 0 6

Gambar dapat

menjelaskan materi

0 0 0 2 4

Kesesuaian gambar dan

materi

0 0 0 2 4

4 Pembelajaran Bahan ajar ini

menumbuhkan minat

belajar

0 0 0 2 4

Bahan ajar ini

memotivasi peserta didik

untuk belajar

0 0 0 3 3

Bahan ajar ini bermanfaat

bagi peningkatan hasil

belajar

0 0 0 3 3

Bahan ajar ini

memudahkan dalam

mempelajari sistem

pernapasan san peredaran

darah

0 0 0 3 3

Bahan ajar ini

memudahkan dalam

belajar

0 0 0 2 4

5 Langkah-

langkah

Saintifik

Mengamati 0 0 0 2 4

Menanya 0 0 0 4 2

Mengumpulkan

Informasi

0 0 0 1 5

Menalar 0 0 0 1 5

Mengkomunikasikan 0 0 1 1 4

Jumlah 0 0 3 37 80

Jumlah x skor 9 148 400

Jumlah Total 557

Rerata 4,64

Keterangan Sangat baik

Sumber: Angket Uji Coba Terbatas

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 26: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

84

Berdasarkan data hasil uji coba terbatas, secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa bahan ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan peneliti

memiliki kategori “Sangat Baik”, hal ini didasarkan pada angket yang telah

disebar kepada enam responden diatas, jika dilihat dari jumlah rata-rata penilaian

setelah dikonversikan ke dalam data kuantitatif maka diperoleh nilai 4,64.

Hasil uji coba terbatas ada tiga inidikator yang mendapatkan nilai 3

(Cukup), yaitu pada ururtan materi, keterbacaan teks, dan mengkomunikasikan.

Untuk urutan materi, peserta didik masih belum terbiasa dengan materi organ

pernapasan manusia dan hewan yang dipisah. Materi organ pernapasan manusia

dan hewan pada LKS dan buku teks yang dimiliki peserta didik masih

digabungkan, sedangkan di bahan ajar yang dikembangkan ini kedua materi

tersebut dipisah untuk memberikan pembeharuan pada pengembangan materi.

Peran guru di sini dapat membantu peserta didik dalam menjelaskan bahwa kedua

materi dipisah.

Kesulitan peserta didik dalam keterbacaan teks dialami saat membaca

nama bagian-bagian pada gambar yang bentuk tulisan kecil dan agak tidak

terbaca. Sehingga untuk mengatasi masalah ini peneliti memperbaiki dengan

mengganti bentuk huruf agar dapat memudahkan peserta didik dalam membaca.

Dalam masalah mengkomunikasikan, peserta didik diminta mempresentasikan

hasil diskusi kelompok mengenai hasil dari praktikum. Dalam memprentasikan

setiap kelompok menunjuk satu perwakilan untuk maju ke depan untuk

menjelaskan hasil diskusi kelompok.

Pada tabel 4.8 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi

berdasarkan penilaian pada uji coba terbatas yang sudah diuji cobakan kepada 6

peserta didik.

Tabel 4.8 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Terbatas

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Kurang 0 0%

2 Kurang 0 0%

3 Cukup 3 2,5%

4 Baik 37 30,83%

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 27: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

85

5 Sangat Baik 80 66,67%

Jumlah 120 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi data uji coba terbatas pada tabel 4.8

diatas, maka dapat dibuat sebuah grafik untuk memperjelas persentase pada uji

coba terbatas pada gambar 4.22 berikut ini.

Gambar 4.22 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas

Dari tabel distribusi frekuensi 4.8 dan gambar 4.22 diatas dapat dilihat

bahwa dari 20 indikator yang dinilai oleh peserta didik diperoleh rata-rata 4,64.

Nilai yang diperoleh dari peserta didik tidak ada yang menunjukkan kriteria sangat

kurang dan kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 2,5%, sedangkan untuk

kriteria baik sebesar 30,83%. Dan untuk kriteria sangat baik sebesar 66,67%.

Menurut data yang telah dipapaarkan pada tabel 4.8 dan gambar 4.22 diatas

menunjukkan bahwa, bahan ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan

memiliki kelayakan yang sangat baik.

Pada tabel 4.9 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi

penilain pada masing-masing aspek, yaitu: aspek materi, aspek teks dan bahasa,

aspek gambar, aspek pembelajaran, dan aspek langkah-langkah saintifik dalam uji

coba terbatas yang sudah diuji cobakan pada 6 orang peserta didik.

0

10

20

30

40

50

60

70

SangatKurang

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

0 0 2.5

30.83

66.67

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 28: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

86

Tabel 4.9 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Terbatas pada Tiap Aspek

N

o

Kriteria Aspek

materi teks dan

bahasa

gambar pembelajara

n

saintifik

fre % fre % fre % fre % fre %

1 Sangat

Kurang

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Cukup 2 8,33 0 0 0 0 0 0 1 3,33

4 Baik 7 29,17 4 22,22 4 22,22 13 43,33 9 30

5 Sangat

Baik

15 62,5 14 77,78 14 77,78 17 56,67 20 66,67

Jumlah 24 100 18 100 18 100 30 100 30 100

Rerata 4,54 4,78 4,78 4,57 4,63

Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli materi pada tabel

4.9 diatas, maka dapat dibuat grafik untuk tiap masing-masing aspek pada

gambar 4.23 sampai gambar 4.27 berikut ini.

Gambar 4.23 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Materi

Menurut data pada Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

materi pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik

menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan kurang.

Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria cukup menunjukkan 8,33%,

0

0

8.33

29.17

62.5

0 10 20 30 40 50 60 70

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Materi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 29: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

87

sedangkan untuk peserta didik dalam kriteria baik sebesar 29,17%. Sebesar 62,5%

peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Gambar 4.24 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Teks dan Bahasa

Menurut data pada Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

teks dan bahasa pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis

saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat

kurang, kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik

sebesar 22,22%, dan sebesar 77,78% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat

baik.

Gambar 4.25 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Gambar

Menurut data pada Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

gambar pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik

0

0

0

22.22

77.78

0 20 40 60 80 100

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Teks dan Bahasa

0

0

0

22.22

77.78

0 20 40 60 80 100

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Gambar

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 30: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

88

menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat kurang,

kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik sebesar

22,22%, dan sebesar 77,78% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Gambar 4.26 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Pembelajaran

Menurut data pada Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

pembelajaran pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis

saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat

kurang, kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik

sebesar 43,33%, dan sebesar 56,67% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat

baik.

Gambar 4.27 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Langkah Saintifik

0

0

0

43.33

56.67

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Pembelajaran

0

0

3.33

30

66.67

0 20 40 60 80

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Langkah Saintifik

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 31: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

89

Menurut data pada Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

langkah-langkah saintifik pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA

berbasis saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria

sangat kurang dan kurang. Sebesar 3,33% peserta didik masuk dalam kriteria

cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik sebesar 30%, dan sebesar

66,67% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Hasil uji coba terbatas ini digunakan peneliti untuk acuan revisi bahan ajar

yang dikembangkan sebelum digunakan untuk uji coba lapangan operasional.

Perbandingan rata-rata dari masing-masing aspek dapat dilihat pada gambar 4.28

dibawah ini.

Gambar 4.28 Rata-Rata pada Masing-Masing Aspek pada Uji Coba Terbatas

Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.28 diatas dapat dilihat perolehan hasil

rata-rata untuk masing-masing aspek pada uji coba terbatas, yaitu untuk aspek

materi sebesar 4,54, aspek teks dan bahasa sebesar 4,78, aspek gambar sebesar

4,78, aspek pembelajaran sebesar 4,57, dan untuk aspek langkah saintifik

sebesar 4,63. Berdasarkan rata-rata tersebut keenam peserta didik yang menjadi

responden berpendapat bahan ajar yang dikembangkan memiliki kriteria sangat

baik.

Diperkuat lagi, dari hasil wawancara pada tanggal 29 September 2016

bahwa menurut peserta didik bahan ajar yang dikembangkan sudah baik dan

4.44.45

4.54.55

4.64.65

4.74.75

4.8

4.54

4.78 4.78

4.57

4.63

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 32: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

90

materi yang disampaikan menarik. Peserta didik sudah mampu memahali

materi yang disampaikan, gambar-gambar yang ada mudah untuk dipahami.

Namun, ada beberapa hal yang perlu untuk diperbaiki lagi dari bahan ajar yang

dikembangkan yaitu untuk tulisan pada gambar ada yang tidak bisa dibaca

dengan jelas dan tulisan judul pada cover salah ketik. Ditambah lagi ada

beberapa halaman antara peserta didik satu dengan yang lainnya berbeda.

7. Revisi Produk Kedua

Revisi produk kedua dilakukan setelah tahap uji coba lapangan terbatas.

Berdasarkan uji coba lapangan terbatas peserta didik memberikan saran dan

masukan untuk perbaikan bahan ajar sebelum diujikan pada uji lapangan

operasional. San dan perbaikan yang telah direvisi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Saran dan Hasil Revisi Produk Kedua

Pemberi Saran Saran Revisi Tahap I

Peserta didik 1) Tulisan pada gambar

ada yang tidak bisa

dibaca

1) Tulisan pada gambar

sudah diperbaiki

2) Tulisan judul cover

yang salah

2) Tulisan judul cover

sudah dibenarkan

Saran yang diberikan oleh peserta didik pada uji coba terbatas sudah

dilakukan perbaikan dalam bahan ajar. Setelah perbaikan bahan ajar menjadi

layak dan dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan operasional.

8. Uji Coba Lapangan Operasional

Uji coba lapangan operasional dilaksanakan pada tanggal September 2016.

Dalam uji coba lapangan operasional ini melibatkan 12 peserta didik pada kelas

V SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta. Hasil Uji Coba lapangan

operaasional diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.11.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 33: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

91

Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Operasional

No Aspek Indikator Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Materi Materi jelas 0 0 2 5 5

Materi menarik 0 0 3 1 8

Urutan materi 0 0 2 3 7

Keterbacaan teks 0 2 1 5 4

2 Teks dan

Bahasa

Huruf yang digunakan

mudah dibaca

0 0 2 2 8

Pemilihan ukuran huruf 0 0 1 4 7

Bahasa yang digunakan

mudah dipahami

0 0 3 1 8

3 Gambar Penempatan gambar

dapat dipelajari dengan

mudah

0 0 0 4 8

Gambar dapat

menjelaskan materi

0 0 1 4 7

Kesesuaian gambar dan

materi

0 0 4 2 6

4 Pembelajaran Bahan ajar ini

menumbuhkan minat

belajar

0 0 0 5 7

Bahan ajar ini

memotivasi peserta didik

untuk belajar

0 0 1 2 9

Bahan ajar ini bermanfaat

bagi peningkatan hasil

belajar

0 0 2 4 6

Bahan ajar ini

memudahkan dalam

mempelajari sistem

pernapasan san peredaran

darah

0 1 1 2 8

Bahan ajar ini

memudahkan dalam

belajar

0 1 0 3 8

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 34: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

92

5 Langkah-

langkah

Saintifik

Mengamati 0 0 1 1 10

Menanya 0 0 1 7 4

Mengumpulkan

Informasi

0 0 0 4 8

Menalar 0 0 3 3 6

Mengamati 0 0 4 6 2

Jumlah 0 4 32 68 136

Jumlah x skor 8 96 272 680

Jumlah Total 1052

Rerata 4,38

Keterangan Sangat baik

Sumber: Angket Uji Coba Operasional

Hasil uji coba operasional berdasarkan pada angket yang telah disebar

kepada 12 responden di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bahan

ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan peneliti memiliki kategori “Sangat

Baik”, karena rerata yang diperoleh dari hasil uji coba operasional sebesar 4,38

sudah masuk kategori “Sangat Baik” dengan syarat rata-rata skor yang diperoleh

antara 4,22 sampai dengan 5,00.

Berdasarkan hasil rerata pada uji coba operasional masih ada bagian-

bagian yang harus diperbaiki oleh peneliti. Seperti dalam aspek materi yang

meliputi materi yang jelas, materi yang menarik, urutan dalam materi, dan

keterbacaan teks masih perlu untuk diperbaiki. Sebagai bahan perbaikan untuk

bahan ajar yang dikembangkan ini, peneliti harus memperbaiki materi dan bentuk

tulisan untuk mempermudah peserta didik membaca materi. Ditambahkan juga

catatan kaki atau gambar-gambar yang menarik, sehingga peserta didik dapat

mudah memahami materi dan menarik untuk dibaaca.

Aspek teks dan bahasa yang meliputi huruf yang digunakan mudah dibaca,

pemilihan ukuran huruf, dan bahasa yang digunakan mudah dipahami perlu untuk

diperbaiki. Dalam ukuran dan pemilihan huruf menurut peserta didik ada

dibeberapa bagian kurang terbaca, sehingga perlu diganti dengan huruf yang

mudah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan untuk bahasa yang mudah dipahami

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 35: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

93

ada di beberepa bagian juga perlu diganti bahasanya, agar memudahkan peserta

didik memahami materi.

Pada aspek gambar menurut peserta didik perlu diperbaiki. Seperti pada

aspek gambar dapat menjelaskan materi dan kesesuaian gambar dan materi, agar

disesuaikan lagi antara gambar dan materi. Sehingga gambar yang dipaparkan

dalam bahan ajar dapat membantu peserta didik dalam memahami materi. Gambar

yang sudah ada dalam bahan ajar bisa ditambahkan lagi.

Aspek pembelajaran yang perlu diperbaiki pada indikator bahan ajar dapat

memotivasi untuk belajar, bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar, memberikan

kemudahan dalam mempelajari materi organ pernapasan dan organ peredaran

darah, dan memudahkan untuk belajar. Dalam aspek pembelajaran ini, masukan

dan saran dari peserta didik dijadikan oleh peneliti agar bahan ajar yang

dikembangkan ini agar mudah dan dapat membuat peserta didik semangat untuk

belajar.

Hal yang perlu diperbaiki dari aspek langkah-langkah saintifik yang

pertama, pada kegiatan mengamati guru harus lebih membantu peserta didik

untuk memberikan pengetahuan awal; kedua pada kegiatan menanya, peserta

didik harus dibantu untuk mengarah pada materi yang akan dipelajari; ketiga

kegiatan menalar peserta didik masih sangat perlu bantuan guru dalam

mengembangkan pikiran-pikiran yang dimiliki; dan keempet kegiatan

mengkomunikasikan peserta didik masih ada yang tidak ikut ambil bagian dalam

kegiatan pratikum, sehingga pada saat mempresentasikan peserta didik kurang

memperhatikan.

Pada Tabel 4. 12 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi

berdasarkan penilaian pada uji coba operasional yang sudah diuji cobakan kepada

12 peserta didik.

Tabel 4.12 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Operasional

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Kurang 0 0%

2 Kurang 4 1,67%

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 36: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

94

3 Cukup 32 13,33%

4 Baik 68 28,33%

5 Sangat Baik 136 56,67%

Jumlah 240 100%

Dari Tabel 4.12 di atas dapat dibuat sebuah diagram untuk memperjelas

persentase pada uji coba operasional pada Gambar 4.29 dibawah ini.

Gambar 4.29 Grafik Nilai Uji Coba Operasional

Menurut data pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.29 diatas menunjukkan

bahwa, menurut peserta didik pada uji coba terbatas bahan ajar IPA berbasis

saintifik yang dikembangkan memiliki kelayakan yang sangat baik. Dari 20

indikator yang dinilai oleh peserta didik diperoleh rata-rata 4,38. Nilai yang

diperoleh dari peserta didik tidak ada yang menunjukkan kriteria sangat kurang.

Kriteria kurang sebesar 1,67%, untuk kriteria cukup menunjukkan 13,33%,

sedangkan untuk kriteria baik sebesar 28,33%. Dan untuk kriteria sangat baik

sebesar 56,67%.

Pada Tabel 4.13 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi

penilain pada masing-masing aspek, yaitu: aspek materi, aspek teks dan bahasa,

aspek gambar, aspek pembelajaran, dan aspek langkah-langkah saintifik dalam uji

coba terbatas yang sudah diuji cobakan pada 12 orang peserta didik.

0

10

20

30

40

50

60

SangatKurang

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

0 1.67

13.33

28.33

56.67

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 37: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

95

Tabel 4.13 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Operasional pada Tiap Aspek

N

o

Kriteria Aspek

materi teks dan

bahasa

gambar pembelajara

n

saintifik

fre % fre % fre % fre % fre %

1 Sangat

Kurang

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kurang 2 4,16 0 0 0 0 2 3,33 0 0

3 Cukup 8 16,67 6 16,67 5 13,89 4 6,67 9 15

4 Baik 14 29,17 7 19,44 10 27,78 16 26,67 21 35

5 Sangat

Baik

24 50 23 63,89 21 58,33 38 63,33 30 50

Jumlah 48 100 36 100 36 100 60 100 60 100

Rerata 4,25 4,47 4,44 4,5 4,35

Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari peserta didik pada Tabel

4.13 diatas, maka dapat dibuat grafik untuk tiap masing-masing aspek pada

Gambar 4.30 sampai Gambar 4.34 berikut ini.

Gambar 4.30 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Materi

Menurut data pada Tabel 4.30 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

materi pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik

0

4.16

16.67

29.17

50

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Materi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 38: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

96

menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang. Untuk kriteria

kurang sebesar 4,16%. Untuk kriteria cukup menunjukkan 16,67%, sedangkan

untuk kriteria baik sebesar 29,17%. Sebesar 50% peserta didik masuk ke dalam

kriteria sangat baik.

Gambar 4.31 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Teks dan Bahasa

Menurut data pada Tabel 4.31 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

teks dan bahasa pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis

saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan

kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 16,67%, sedangkan untuk kriteria baik

sebesar 19,44%. Sebesar 63,89% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat

baik.

Gambar 4.32 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Gambar

0

0

16.67

19.44

63.89

0 10 20 30 40 50 60 70

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Teks dan Bahasa

0

0

13.89

27.78

58.33

0 10 20 30 40 50 60 70

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Gambar

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 39: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

97

Menurut data pada Tabel 4.32 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

gambar pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik

menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan kurang.

Untuk kriteria cukup menunjukkan 13,89%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar

27,78%. Sebesar 58,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Gambar 4.33 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Pembelajaran

Menurut data pada Tabel 4.33 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

pembelajaran pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis

saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang.

Sebesar 3,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria kurang. Untuk kriteria cukup

menunjukkan 6,67%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar 26,67%. Sebesar

63,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Gambar 4.34 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Langkah Saintifik

0

3.33

6.67

26.67

63.33

0 10 20 30 40 50 60 70

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Pembelajaran

0

0

15

35

50

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Sangat Baik

Aspek Langkah Saintifik

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 40: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

98

Menurut data pada Tabel 4.34 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek

langkah-langkah saintifik pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar

IPA berbasis saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat

kurang dan kurang. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria cukup

menunjukkan 15%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar 35%. Sebesar 50%

peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.

Hasil uji coba lapangan operasional yang berupa saran dan masukan akan

digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi sebagai referensi untuk revisi

untuk bahan ajar yang dikembangkan. Perbandingan rata-rata dari masing-masing

aspek dapat dilihat pada Gambar 4.35 dibawah ini.

Gambar 4.35 Rata-Rata pada Masing-Masing Aspek pada Uji Coba Lapangan

Operasional

Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.35 diatas dapat dilihat perolehan hasil rata-

rata untuk masing-masing aspek pada uji coba lapangan operasional, yaitu untuk

aspek materi sebesar 4,35, aspek teks dan bahasa sebesar 4,47, aspek gambar

sebesar 4,44, aspek pembelajaran sebesar 4,5, dan untuk aspek langkah saintifik

sebesar 4,63. Berdasarkan rata-rata dari 12 peserta didik yang menjadi responden

berpendapat bahan ajar yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik.

4.24.25

4.34.35

4.44.45

4.54.55

4.64.65

4.35

4.474.44

4.5

4.63

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 41: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

99

9. Revisi Produk Akhir

Berdasarkan hasil uji lapangan operasional diperoleh saran dari siwa untuk

memperbaiki dan menyempurnakan produk bahan ajar berbasis saintifik. Hasil

saran dan uji lapangan operasional kemudian menjadi acuan revisi produk akhir.

Produk bahna ajar berbasis saintifik setelah melalui revisi produk akhir atau

penyempurnaan produk.

C. Implementasi Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

1. Implementasi Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

Penggunaan bahan ajar IPA berbasis saintifik ini meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta kendala/hambatan dalam proses

pembelajaran. Implementasi bahan ajar ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri

Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta, guru kelas selaku pengajar memiliki

peran sangat vital baik dalam proses perencanaan maupun dalam proses

pembelajaran, sehingga pemetaan materi terhadap pemahaman peserta didik dapat

tersalurkan dengan baik, tanpa perencanaan dan pemetaan yang jelas maka proses

pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik dan maksimal. Implementasi bahan

ajar IPA berbasis saintifik dilaksanakan di ruang kelas V, karena sarana dan

prasarana sudah memadai. Berikut penjabaran proses implementasi bahan ajar

IPA berbasis saintifik di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.

a. Perencanaan Pembelajaran IPA Kelas V di SDN Mangkubumen Kulon

No.83 Surakarta

Dalam menyusun perencanaan pembeljaran peneliti bersama guru kelas

V SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta beliau Ibu Deny

Christiana, S. Pd. melakukan hal-hal berikut, yaitu membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pemetaan kompetensi dasar,

penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator, serta menentukan metode dan

strategi pembelajaaran, merancang langkah-langkah pembelajaran,

menentukan bentuk evaluasi dalam setiap materi pembelajaran.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 42: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

100

b. Pelaksanaan Pembelajaran IPA Kelas V di SD Negeri Mangkubumen

Kulon No.83 Surakarta

Dalam pelaksanaan proses pembelajran IPA kelas V di SD Negeri

Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta guru menggunakan pendekatan

saintifik dan tentu saja dengan memanfaatkan bahan ajar IPA yang peneliti

kembangkan, serta diselingi dengan tanya jawab agar tercipta pembelajaran

yang interaktif, dimana terdapat interaksi antara guru dengan peserta didik

dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga peserta didik dalam

proses pembelajaran tidak mengalami kebosanan dan suasana dalam kelas

menjasi hidup. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini guru kelas melalui

beberapa tahap dan persiapan, yakni:

1) Tahap Pertama: Persiapan

Pada tahap ini guru kelas melakukan kegiatan untuk menarik

perhatian peserta didik, dimana guru menyebutkan dan mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik mengenai kegiatan pada kolom mengamati,

seperti “Anak-anak coba perhatikan gambar pada buku kalian?”, “Gambar

apakah itu?”, “Iya, betul sekai. Itu gambar oaring sedang sakit flu.”, peserta

didikpun menjawab dengan antusias pertanyaan guru tersebut, kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, dimana

peserta didik akan mempelajarai organ pernapsan dan organ peredaran

darah.

2) Tahap Kedua: Penyajian Bahan Ajar

Dalam Tahap ini guru menyampaikan materi yang sudah

dipersiapkan, dengan bantuan peneliti membagiakan bahan ajar yang

dikembangkan. Peserta didik diminta untuk membaca dan mendalami setiap

materi yang ada pada bahan ajar yang sedang peneliti kembangkan.

3) Tahap Ketiga: Evaluasi Materi Yang Disiapkan

Pada tahap ketiga, guru menguji seberapa jauh materi yang telah

ditangkap oleh peserta didik setelah proses penyampaian materi selesai,

pada tahap ini guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik

dan mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah mereka

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 43: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

101

dapatkan. Jika ditemui ada peserta didik yang belum paham, maka guru

perlu mengulangi dan menerangkan kembali bagian yang belum dipahami

oleh peserta didik, sehingga peserta didik benar-benar paham.

4) Tahap Keempat: Penutup

Dalam tahap terakhir guru bersama peserta didik membuat

kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah disampaikan dan dipelajari

bersama, kemudian memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat

atau memberikan kesempatan bertanya kembali.

c. Evaluasi Pembelajaran IPA Kelas V di SD Negeri Mangkubumen Kulon

No. 83 Surakarta

Salah satu tahap yang harus dilakukan setelah melakukan pembelajaran

adalah evaluasi, evaluasi dapat dilakukan selama proses penyampaian materi

atau setelah selesai menyampaikan materi, guru dapat memberikan pertanyaan-

pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi

yang telah diajarkan. Dalam pembelajaran di kelas V SD Negeri

Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta, setelah guru menyampaikan materi

pembelajaran guru memberikan soal evaluasi yang sudah dibuat sebelumnya.

Soal evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai yang diperoleh

peserta didik sudah memnuhi KKM, diman KKM untuk pelajaran IPA kelas V

di SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta adalah 75.

d. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pembelajaran di Kelas V SD

Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta

Terdapat beberapa kendala-kendala yang dihadapi baik selama

perencanaan maupun proses pembelajaran, diantaranya adalah: peserta didik

yang masih ramai saat mengikuti proses pembelajaran, tetapi ini bisa diatasi

berkat kerjasama antara guru kelas dan peneliti. Pada saat proses pembelajaran

ada peserta didik yang mengakami kebingungan mengenai intruksi di bahan

ajar, namun ini bisa diatasi dengan baik oleh guru kelas yang memberikan

pengarahan secara personal kepada peserta didik.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 44: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

102

2. Efektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

a. Uji Kompetensi

Untuk menguji keefektifan bahan ajar IPA berbasis saintifik yang

dikembangkan adalah dengan melakukan uji kompetensi. Disini untuk menguji

keefektifan bahan ajar peneliti menggunakan nilai pre-test dan nilai post-tes

peserta didik. Data hasil nilai pre-test dan nilai post-tes peserta didik dapat

dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini.

Tabel 4.14 Hasil Nilai Pre-test dan Nilai Post-tes Peserta didik

Pre-Test Post-Test

No No.

Absen

Nilai Ketuntasan No No.

Absen

Nilai Ketuntasan

1 01 60 T.Tuntas 1 01 80 Tuntas

2 02 50 T.Tuntas 2 02 67.5 T.Tuntas

3 03 60 T.Tuntas 3 03 82.5 Tuntas

4 04 57.5 T.Tuntas 4 04 77.5 Tuntas

5 05 55 T.Tuntas 5 05 75 Tuntas

6 06 57.5 T.Tuntas 6 06 80 Tuntas

7 07 65 T.Tuntas 7 07 82.5 Tuntas

8 08 55 T.Tuntas 8 08 77.5 Tuntas

9 09 62.5 T.Tuntas 9 09 80 Tuntas

10 10 70 T.Tuntas 10 10 85 Tuntas

11 11 45 T.Tuntas 11 11 75 Tuntas

12 12 57.5 T.Tuntas 12 12 77.5 Tuntas

13 13 75 Tuntas 13 13 87.5 Tuntas

14 14 40 T.Tuntas 14 14 75 Tuntas

15 15 47.5 T.Tuntas 15 15 75 Tuntas

16 16 60 T.Tuntas 16 16 80 Tuntas

17 17 75 Tuntas 17 17 87.5 Tuntas

18 18 45 T.Tuntas 18 18 60 T.Tuntas

19 19 50 T.Tuntas 19 19 70 T.Tuntas

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 45: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

103

20 20 32.5 T.Tuntas 20 20 60 T.Tuntas

Jumlah Skor 1120 Jumlah Skor 1535

Rata-Rata 56 Rata-Rata 76,75

Persentase 10% Persentase 80%

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor uji

kompetensi pre-test sebesar 56. Nilai yang diperoleh oleh siswa pada saat pre-

test yang sudah memenuhi KKM sebanyak 2 peserta didik, dengan persentase

ketuntasan belajar sebesar 10%.

Sedangkan untuk peserta didik pada saat uji kompetensi post-test

sebesar 76,75. Nilai yang diperoleh oleh peserta didik pada saat post-test yang

sudah memenuhi KKM sebanyak 16 peserta didik, dengan persentase

ketuntasan belajar sebesar 80%.

b. Uji Kefektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

Untuk menguji keefektifan penggunaan bahan ajar berbasis saintifik

yang dikembangkan dalam meningkatkan prestasi peserta didik maka

dilakukan uji-t. Berikut hasil perhitungan uji-t.

6) Diketahui

𝑋1 = 56 𝑆12 = 11,1367 𝑛1 = 20

𝑋2 = 76,75 𝑆22 = 7,6563 𝑛2 = 20

7) Hipotesis

c) H0 : μ1 = μ2 (peserta didik mempunyai kemampuan awal yang sama)

d) H1 : μ1 ≠ μ2 (peserta didik mempunyai kemampuan awal yang tidak

sama)

8) Taraf Signifikansi

α = 0,05

9) Statistik Uji

t = 𝑋1̅̅̅̅ − 𝑋2̅̅̅̅ −𝑑0

𝑆𝑝 √1

𝑛1+

1

𝑛2

~ t (𝑛1 + 𝑛2) dengan 𝑆𝑝2

= (𝑛1− 1)𝑆1

2+ (𝑛2−1)𝑆22

𝑛1+ 𝑛2− 2

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 46: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

104

10) Komputasi

𝑆𝑝2=

(𝑛1− 1)𝑆12+ (𝑛2−1)𝑆2

2

𝑛1+ 𝑛2− 2

= (19 (11,1367𝑥11,1367) + (19 (7,6563𝑥7,6563)

20+20 – 2

= (2.356,4957) + (1.113,7597)

38

= 3.470,2554

38

= 91.3225

𝑆𝑝 = √91.3225

𝑆𝑝 2 = 9,5563

tobs = 76,75−56

9,5563 √1

20+

1

20

=20,75

2,6147

= 7,9360

11) Daerah Kritik

DK : {t|t < -t∝/2 atau t > -t∝/2}

12) Keputusan Uji

H0 ditolak

13) Kesimpulan

Bahan ajar dapat meningkatkan prestasi peserta didik

Dari hasil uji-t diperoleh tobs = 7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat

disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa bahan ajar dapat

meningkatkan prestasi peserta didik.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai rerata prestasi belajar setelah

penggunaan bahan ajar (post-test) = 76,75 > rerata nilai prestasi sebelum

penggunaan bahan ajar (pre-test) = 56. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 47: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

105

bahan ajar yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan post-test yang diperoleh peserta

didik kelas V dapat dilihat pada gambar 4.55 dibawah ini.

Gamabar 4.36 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pre-test dan Post-test

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

Tahapan dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik terdiri

atas 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan;

3) pengembangan produk awal; 4) uji coba produk awal; 5) revisi produk pertama;

6) uji coba lapangan terbatas; 7) revisi produk kedua; 8) uji coba lapangan

operasional; dan 9) revisi produk akhir. Hasil pengembngan bahan ajar IPA

berbasis saintifik sebagai berikut.

a. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Sebelum membuat bahan ajar peneliti melakukan studi pustaka dna

studi lapangan. Studi pustaka digunakan untuk memilih materi apa yang akan

dikembangkan dalam bahan ajar. Materi yang dipilih dalam pembuatan bahan

ajar dilihat dari kurikulum yang digunakan sekolah. Yang dikaji dalam

kurikulum meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang

akan dicapai saat pembelajaran, alokasi waktu, serta materi pelajaran yang

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pre-test Post-test

56

76.75

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 48: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

106

ada di kelas V. Ditambah dari hasil nilai pre-test yang dilaksanakan pada

tanggal 6 Agustus 2016 juga menunjukkan bahwa masih 90% peserta didik

yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 75, dari 20 peserta didik masih

ada 18 peserta didik yang belum tuntas.

Bersadarkan survei lapangan meliputi kegiatan observasi dan

wawancara. Dari hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa

SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta masih menggunakan kurikulum

KTSP. Selain itu, hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas V SDN

Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta diperoleh gambaran awal tentang

proses kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakna metode

cermah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab mengakibatkan peserta didik menjadi

kurang aktif dan pengalaman belajar menjadi kurang. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Taber (2006) yang menyatakan ilmu pengetahuan disusun

secara aktif oleh peserta didik lewat pengalaman belajar, jika pengalaman

belajar kurang maka peserta didik akan mudah melupakan materi yang

diajarkan. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas guru

menggunakan buku teks dan LKS. Untuk buku teks tidak semua sisiwa

memilikinya, karena tidak diwajibkan oleh guru dan harganya mahal.

Sedangkan untuk LKS yang dikembangkan oleh penerbit yang memiliki

hubungan kerjasama dengan sekolah. Menurut hasil observasi dan

wawancara peserta didik menunjukkan peserta didik kurang puas dengan

LKS yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan tidak membuat

peserta didik untuk semangat membacanya. Ketidakpuasan peserta didik

mengenai LKS ini dikarenakan LKS yang digunakan dicetak dalam bentuk

hitam putiih, gambar-gambar yang seharusnya data menunjang dalam proses

pembelajaran malah tidak dapat terbaca dengan jelas, dan tidak menarik.

Seorang guru seharusya bisa mengembangkan bahan ajar sendiri agar

kegiatan pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari

kompetensi yang ingin dicapai (Sungkono, 2009: 50).

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 49: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

107

Guru mempunyai masukkan untuk bahan ajar IPA yang baik untuk

peserta didik sekolah dasar yaitu bahan ajar yang menggunakan gambar-

gambar yang berwarna-warni yang menarik untuk dibaca oleh peserta didik,

berisikan materi yang lengkap, menggunakan bahasa yang mudah dipahami

oleh peserta didik, dan ada panduan untuk melakukan praktikum IPA secara

sederhana.

Sehingga dalam pembuatan bahan ajar IPA dalam penelitian ini,

peneliti membuat bahan ajar yang dikembangkan semanarik mungkin untuk

peserta didik. Bahan ajar dilengkapi dengan gambar-gambar berwarna-warni

untuk menarik perhatian peserta didik dan bahasa yang digunakanpun mudah

untuk dimengerti peserta didik. Penggunan bahan ajar yang dikembangkan

peneliti dalam penelitian inipun memberikan pembaharuan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas V SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.

b. Perencanaan dan Pengembangan Produk Awal

Mendesain produk awal merupakan tahaan terpenting dalam

pengembangan bahan ajar. Tahap desain produk terdiri atas desain konten dan

desain bahan ajar. Desain konten terdiri atas: 1) identifikasi materi organ

pernapsan dan organ peredaran darah; 2) ide naskah dalam bahan ajar; dan 3)

mendesain layout bahan ajar. Untuk tahapan selanjutnya adalah membuat

instrument penilaian yang terdiri atas penialian validator ahli materi, validator

ahli pembelajaran, angket untuk peserta didik, dan soal uji kompetensi. Bahan

ajar dikatakan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar peserta

didik apabila memenuhi kriteria: 1) penilaian validator ahli materi dan ahli

pembelajaran menilai produk minimal “Baik” dengan rata-rata antara 3,40 >

X > 4,21; 2) respon pengguna menilai produk minimal “Baik” dengan rata-

rata antara 3,40 > X > 4,21; dan 3) nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik

yang diukur dengan uji-t menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah

menggunakan bahan ajar IPA berbasis saintifik.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan integrasi dari

bahan ajar dengan sintaks saintifik pada materi organ pernapasan dan organ

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 50: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

108

peredaran darah manusia. Bahan ajar IPA berbasis saintifik merupakan bahan

ajar cetak yang dilengkapi dengan tahapan-tahapan saintifik diharapkan akan

mempermudah peserta didik dalam kegiatan pembelajaran mulai dari

kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan

mengkomunikasikan. Bahan ajar ini juga dilengkapi gambar-gambar yang

menarik, info-info yang berkaitan dengan materi, dan warna-warni yang akan

menumbuhkan minat baca peserta didik. Sesuai dengan pendapat Fauziah

(2013: 167) bahwa pendekatan saintifik mengajak peserta didik langsung

dalam menginferensi masalah yang ada dalam bentuk rumusan masalah dan

hipotesis, rasa peduli lingkungan, rasa ingin tahu dan gemar membaca. Hasil

penelitian ini diperoleh hasil dari validasi ahli materi memperoleh skor 57 dan

apabila di rata-rata memperoleh niali sebesar 4,38 dan ahli pembelajaran

memperoleh skor 100 dan apabila di rata-rata memperoleh niali sebesar 4,76.

Untuk efektifitas dianalisis menggunakan uji-t, dari hasil uji-t diperoleh tobs =

7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya

bahwa bahan ajar dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Hasil uji-t

membuktikan bahwa produk bahan ajar IPA yang dikembangkan efektif

untuk meingkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini diperkuat oleh

Marjan (2014: 1) yang merupakan penelitian yang relevan, dimana kedua

penelitian ini sama-sama dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Hasil

penelitian Marjan (2014: 1) menyatakan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung dalam

meningkatkan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains. Diperjelas

lagi, dengan hasil penelitian dari Afrida, Amin, dan Ghofur (2014: 1) dengan

hasil validasi ahli, kualifikasi materi bahan ajar sebesar 87,69% dan berada

pada kualifikasi sangat baik, sedangkan untuk petunjuk praktikum sebesar

92,50% dan berada pada kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan

bahwa bahan ajar layak digunakan dalam perkuliahan dalam memahami

prinsip-prinsip genetik khususnya tentang genetika populasi.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 51: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

109

c. Uji Coba Produk Awal

Tahap validasi ahlli dilakukan ahli materi dan ahli pembelajaran, validasi

dilakukan setalah produk bahan ajar IPA berbasis saintifik selesai

dikembangkan oleh peneliti. Hasi analisis yang dilakukan validator kemudian

dijadikan landasan revisi produk bahan ajar yang dikembangkan. Hasil tahap

validasi dapat dijelaskan dibawah ini.

1. Penilaian Ahli Materi

Penelitian pengembangan ini melewati beberapa tahap atau

prosedur, salah satunya adalah validasi ahli, hal ini bertujuan agar

nantinya bahan ajar ini benar-bena dikembangkan dengan baik dan sesuai

prosedur. Validasi yang pertama adalah dengan ahli materi, peneliti

mempercayakan validasi materi kepada Bapak Idam Ragil Widianto

Atmojo, S. Pd. M. Si, beliau adalah dosen pengampu mata kuliah IPA

pada program studi PGSD FKIP UNS. Hasil dari validasi ahli materi ini

mempunyai jumlah total 79 indikator dan bila direrata menjadi 4,39 dan

dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak diterapkan dalam proses

pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran ahli mataeri.

2. Penilaian Ahli Pembelajaran

Validasi yang kedua adalah ahli pembelajaran, peneliti

mempercayakan penilaian ini kepada Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.

Pd, merupakan dosen Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil dari validasi ahli

pembelajaran ini mempunyai jumlah total 100 indikator dan bila direrata

menjadi 4,76 dan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak

diterapkan dalam proses pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran

ahli pembelajaran.

d. Uji Coba Terbatas

Penilaian selanjutnya adalah penilaian yang tak kalah penting, karena

peserta didik adalah pengguna utama selain guru, masukan dan saran dari

peserta didik sangat menentukan pengembangan bahan ajar IPA berbasis

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 52: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

110

saintifik ini. Dalam uji coba pertama oleh peserta didik diperoleh skor rata-

rata 4,64. Untuk rata-rata pada tiap aspek, yakni: untuk aspek materi sebesar

4,54, aspek teks dan bahasa sebesar 4,78, aspek gambar sebesar 4,78, aspek

pembelajaran sebesar 4,57, dan untuk aspek langkah saintifik sebesar 4,63.

Menurut peserta didik pada uji coba terbatas ini bahan ajar yang

dikembangkan sangat baik dan layak untuk diterapkan dalam pembelajaran

di dalam kelas.

e. Uji Coba Operasional

Dalam uji coba kedua adalah uji coba operasional, uji coba ini

menggunakan lebih banyak peserta didik, yaitu 12 peserta didik. Dari hasil

uji coba operasional diperoleh skor rata-rata 4,38. Rata-rata untuk masing-

masing aspek pada uji coba lapangan operasional, yaitu untuk aspek materi

sebesar 4,35, aspek teks dan bahasa sebesar 4,47, aspek gambar sebesar

4,44, aspek pembelajaran sebesar 4,5, dan untuk aspek langkah saintifik

sebesar 4,63. Menurut peserta didik pada uji coba terbatas ini bahan ajar

yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk diterapkan dalam

pembelajaran.

2. Efektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik

Setelah melalui tahapan-tahapan pengembangan, maka dihasilkan bahan

ajar IPA berbasis saintifik yang layak dan efektif untuk digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dalam materi organ pernapasan dan organ peredaran darah manusia.

Pengukuran keefektifan bahan jar dilaksanakan setelah uji coba terbatas dan uji

coba lapangan operasional selasai dengan jumlah peserta didik 20 peserta didik

kelas V SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta.

Uji efektifitas bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifkah bahan ajar

yang dikembangkan ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Untuk

menghitung efektifitas diperlukan nilai per-test dan nilai post-test. Nilai pre-test

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum penggunaan bahan ajar

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 53: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

111

yang dikembangkan, sedangkan nilai post-test untuk mengetahui kemampuan

awal peserta didik setelah penggunaan bahan ajar yang dikembangkan.

Dari hasil uji efektifitas menggunakan uji-t diperoleh hasil prestasi belajar

peserta didik setelah menggunakan bahan ajar yang dikembangkan lebih tinggi

daripada hasil prestasi belajar peserta didik sebelum menggunakan bahan ajar

yang dikembangkan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil

analisis uji-t, dari hasil uji-t diperoleh tobs = 7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat

disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa bahan ajar dapat meningkatkan

prestasi peserta didik. Hasil uji-t membuktikan bahwa produk bahan ajar IPA yang

dikembangkan efektif untuk meingkatkan prestasi belajar peserta didik.

E. Keterbatasan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (Research & Development) ini dilakukan

dengan prosedur penelitian Borg & Gall dengan beberapa modifikasi, hal tersebut

dilakukan karena keterbatasan dalam pelaksanaannya, antara lain:

1. Populasi yang diambil dalam penlitian ini masih menggunakan satu sekolah yaitu

SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta. Dan untuk penelitian dan

pengembangan lebih lanjut dapat silakukan dengan lebih dari satu sekolah dengan

populasi yang lebih besar.

2. Penelitian ini hanya terfokus pada materi organ pernapasan dan organ peredaran

darah manusia.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id