bab iii metodologi penelitian 3.1 jenis penelitian dan...

17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Ronny Kountur (Wiwid, 2006:48) “Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti”. Penelitian ini hendak mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi guru yang terdidri kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian yang disaratkan sebagai bagian uji sertifikasi guru. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka- angka dan analisisi menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Dalam penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan penguasaan kompetensi guru yang sudah sertifikasi sesuai dengan data yang ada. Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Upload: hoangliem

Post on 04-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Ronny

Kountur (Wiwid, 2006:48) “Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa

ada perlakuan terhadap objek yang diteliti”. Penelitian ini hendak

mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi guru yang terdidri kompetensi

pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi

kepribadian yang disaratkan sebagai bagian uji sertifikasi guru.

Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisisi menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

Dalam penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan penguasaan

kompetensi guru yang sudah sertifikasi sesuai dengan data yang ada. Penelitian ini

dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut

Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

48

Populasi penelitian ini adalah guru SMP Kristen 2 Salatiga, yang

bersertifikasi ada 16 orang guru yang digunakan sebagai populasi.

Tabel 3.1

Populasi 16 Guru SMP Kristen 2 Salatiga Tahun 2014 yang Sudah

Sertifikasi

Nama Sekolah Jumlah

Guru yang Sudah Bersertifikasi

SMP Kristen 2 Salatiga 16

*Sumber : SMP Kristen 2 Eben Heazer Salatiga, Tahun : 2014

3.2.2 Sampel Penelitian

Pengertian Sampel menurut Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa:

“sampel adalah bagian dari populasi.” Sedangkan pengertian sampel menurut

Sugiyono (2010:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.

Metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono

(2007:61) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Di dalam penelitian ini terdapat populasi 16 orang guru yang

sudah bersertifikasi, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang

guru.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2011:69). Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Menurut

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

49

Sugiyono (2010:308), “sumber data primer adalah data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data.” Data primer yang diperoleh dari

pengisian angket sampel.

Menurut Arikunto (2001:136) “Instrumen adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan pekerjaannya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Dalam penelitian ini instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data mengenai penguasaan kompetensi guru yang

sudah bersertifikasi adalah sebagai berikut:

a. Angket (Questionnaire)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:199), “Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam penelitian

ini angket yang diberikan kepada responden terdiri atas:

1) Angket terbuka mengenai data pribadi responden seperti nama, NIP,

pangkat, golongan, masa kerja, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,

pelatihan yang pernah diikuti dan prestasi yang pernah diraih.

2) Angket tertutup yaitu jawabannya sudah tersedia sehingga responden

tinggal memilih.

Peneliti mengukur variabel dengan skala ordinal. Menurut Syofian Siregar

(2012:135), “skala ordinal adalah data yang berasal dari kategori yang disusun

secara berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai ketingkat tertinggi atau

sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

50

Model skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Raiting Scale. Dengan memberikan nilai skala untuk setiap jawaban yang

berjumlah lima kategori. Alternatif jawaban setiap pernyataan diberi skor sebagai

berikut dengan taraf signifikan:

Sangat Baik = 5

Baik = 4

Cukup Baik = 3

Kurang Baik = 2

Tidak Baik = 1

Data dari kuisioner/angket yang terkumpul dibagi dalam lima kategori

yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah. Selanjutnya

menurut Riduwan (2011:94), data diukur dengan skala ordinal untuk masing-

masing item dengan rumus:

Jumlah Skor Kriterium = Skor Tertinggi x Jumlah Item x Jumlah Responden

Untuk menghitung setiap kompetensi secara kontinum dapat dibuat

kategori sebagai berikut:

Interval Kategori

0% - 20%

21% - 40%

41% - 60%

61% - 80%

81% -100%

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

*Sumber : Riduwan (2011:95)

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

51

b. Dokumentas

Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto-foto, filem dokumenter, data yang relevan penelitian.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan

komunikasi langsung dengan responden yang jumlahnya relatif kecil. Metode

wawancara ini digunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

kecil dan mendalam.

3.4 Instrumen Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan

alat ukur yang baik untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Penelitian

kuantitatif, umumnya peneliti menggunakan instrumen (alat ukur) untuk

mengumpulkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2001 : 136) “Instrumen adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah di olah”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data

mengenai penguasaan kompetensi guru adalah kuesioner. Jenis kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Raiting – Sacle (skala bertingkat). Yaitu

sebuah petannyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-

tingkatan yaitu mulai darisangat setuju sampai kesangat tidak setuju (Suharsimi,

2006:152).

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

52

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian Penguasaan Kompetensi Guru Sertifikasi di SMP

Kristen 2 Salatiga

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

1 Kompetensi

Pedagogik

1.1 Memahami

karekteristik peserta

didik dari aspek

fisik, moral,

spiritual, sosial,

kultural, emosional

dan intelektual.

1. Saya memahami latar

belakang dan

kemampuan awal

peserta didik.

11

1.2 Menguasai teori

belajar dan prinsip-

prinsip

pembelajaran yang

mendidik.

2. Saya menerapkan teori

belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran

yang mendidik.

3. Dalam menentukan

strategi pembelajaran

berdasarkan

karakteristik peserta

didik, kompetensi yang

akan dicapai dan materi

ajar.

1.3 Menegembangkan

kurikulum yang

terkait dengan

bidang

pengembangan yang

diampu.

4. Saya mengembangkan

kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran

yang diampu

1.4 Menyelenggarakan

pembelajaran yang

mendidik.

5. Saya melaksanakan

pembelajaran yang

kondusif

1.5 Memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi

untuk kepentingan

pembelajaran.

6. Saya memanfaatkan

teknologi informasi dan

komunikasi untuk

kepentingan

penyelenggaraan

kegiatan

pengembangan yang

mendidik.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

53

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

1.6 Memfasilitasi

pengembangan

potensi peserta

didik untuk

mengaltualisasikan

berbagai potensi

yang dimiliki.

7. Saya memfasilitasi

pengembangan potensi

peserta didik untuk

mengaktualisasikan

berbagai potensi yang

dimiliki

1.7 Berkomunikasi

secara efektif,

empatik dan santun

dengan peserta

didik.

8. Saya berkomunikasi

secara efektif, empatik

dan santun kepada

peserta didik

1.8 Menyelenggarakan

penilaian dan

evaluasi proses dan

hasil belajar

9. Saya

menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar

1.9 Memanfaatkan hasil

penilaian dan

evaluasi untuk

kepentingan

pembelajaran.

10. Saya memanfaatkan

hasil penilaian dan

evaluasi untuk

kepentingan

pembelajaran.

1.10 Melakukan

tindakan refleksi

untuk

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

11. Saya melakukan

tindakan reflektif untuk

peningkatan kualitas

pembelajaran.

2 Kompetensi

Kepribadian

2.1 Bertindak sesuai

dengan norma

agama, hukum,

sosial dan

kebudayaan

Nasional Indonesia.

1. Saya menghargai

peserta didik tanpa

membedakan

keyakinan yang dianut,

suku, adat-istiadat,

daerah asal dan gender.

2. Saya bersikap sesuai

dengan norma agama,

hukum dan norma

sosial yang berlaku

dimasyarakat serta

11

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

54

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

kebudayaan Nasional

Indonesia.

2.2 Menampilkan diri

sebagai pribadi

yang jujur,

berakhlak mulia

dan teladan bagi

peserta didik dan

masyarakat.

3. Saya berperilaku

jujur, tegas dan

manusiawi.

4. Saya

mencerminkan

ketakwaan dan

akhlak mulia.

5. Berperilaku yang

dapat diteladani

oleh peserta

didikdan anggota

masyarakat

2.3 Menampilkan diri

sebagai pribadi

yang mantap,

stabil, dewasa arif

dan berwibawa.

6. Konsisten dalam

bersikap dan

bertindak

7. Saya memiliki

perilaku yang

berpengaruh positif

terhadap peserta

didik.

2.4 Menunjukkan etos

kerja, tanggung

jawab yang tinggi,

rasa bangga

menjadi guru dan

rasa percaya diri.

8. Dalam mengajar

saya menunjukkan

etos kerja,

tanggung jawab

yang tinggi.

9. Merasa bangga

menjadi guru dan

percaya pada diri

sendiri.

2.5 Menjunjung tinggi

kode etik profesi

guru.

10. Saya bekerja

mandiri secara

profesional.

11. Memehami kode

etik profesi guru

dan

menerapkannya

dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

55

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

3 Kompetensi

Profesional

3.1 Menguasai materi,

struktur, konsep

dan pola pikir

keilmuan yang

mendukung mata

pelajaran yang

ampu.

1. Saya menguasai

materi, struktur

konsep dan pola

pikir keilmuan

yang mendukung

mata pelajaran

yang saya ampu.

10

3.2 Menguasai standar

kompetensi dan

kompetensi dasar

mata pelajaran

yang diampu.

2. Saya memahami

standar kompetensi

dan kompetensi

dasar

matapelajaran.

3. Saya memahami

tujuan

pembelajaran mata

pelajaran

3.3 Mengembangkan

materi

pembelajaran yang

diampu secra

efektif.

4. Saya memilih

materi sesuai

dengan tingkat

perkembangan

peserta didik.

5. Dalam mengelola

materi pelajaran

saya secara kreatif

sesuai dengan

tingkat

perkembangan

peserta didik.

3.4 Mengembangkan

keprofesionalan

secara

berkelanjutan

dengan melakukan

tindakan reflektif.

6. Saya melakukan

reflektif terhadap

kinerja sendiri

secara terus

menerus

7. Saya

memanfaatkan

hasil reflektif

dalam rangka

peningkatan

keprofesionalan

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

56

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

8. Saya melakukan

penelitian tindakan

kelas untuk

meningkatkan

keprofesionalan.

3.5 Memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi

untuk

mengembangkan

diri

9. Saya mengikuti

kemajuan zaman

dengan belajar dari

berbagai sumber.

10. Saya

memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi

dalam

berkomunikasi

untuk

pengembangan

diri.

4 Kompetensi

Sosial

4.1 Bersikap inklusif,

bertindak objektif

serta tidak

diskriminatif

karena

pertimbangan jenis

kelamin, agama,

ras, kondisi fisik,

latar belakang

keluarga dan status

sosial ekonomi

1. Saya bertindak

objektif terhadap

peserta didik dalam

melaksanakan

pembelajaran.

2. Saya tidak

membeda-bedakan

peserta didik,

teman sejawat,

orang tua peserta

didik dan

lingkungan

sekolah.

8

4.2 Berkomunikasi

secara efektif,

empatik dan santun

dengan sesama

pendidik, tenaga

pendidik, orang tua

dan masyarakat.

3. Saya

berkomunikasi

dengan teman

sejawat dan

komunitas ilmiah

lainnya secara

santun, empatik

dan efektif tentang

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

57

No Kompetensi Indikator Pernyataan Butir

program

pembelajaran dan

kemajuan peserta

didik.

4. Saya melibatkan

orang tua peserta

didik dan

masyarakat dalam

program

pembelajaran dan

untuk mengatasi

kesulitan belajar

4.3 Beradaptasi di

tempat bertugas

diseluruh wilayah

Repoblik

Indonesia yang

memiliki keragaan

sosial budaya.

5. Saya bisa

beradaptasi dengan

lingkungan tempat

bekerja dalam

rangka

meningkatkan

efektifitas pendidik.

6. Saya

melaksanakan

berbagai program

dalam lingkungan

kerja untuk

mengembangkan

dan meningkatkan

kualitas pendidikan.

3.4 Berkomunikasi

dengan komunitas

profesi sendiri dan

profesi lain secara

lisan dan tulisan

atau bentuk lain.

7. Saya

berkomunikasi

dengan teman

sejawat, profesi

ilmiah dan

komunitas ilmiah

linnya melalui

berbagai media

dalam rangka

meningkatkan

kualitas pendidikan.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

58

8. saya

menyampaikan

hasil-hasil inovasi

pembelajaran

kepada komunitas

profesi

JUMLAH 40

3.5 Teknik Analisis Data

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan

(validitas) dan keterandalan (reliabilitas) instrumen. Teknik ini digunakan agar

data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan persyaratan valid dan reliabel. Uji

coba instrumen akan dilakukan pada guru SMP Kristen 2 Salatiga, Jawa Tengah.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tentang tingkat

kompetensi guru besertifikasi di kalangan guru SMP Kristen 2 Salatiga ini adalah

analisis deskriftif kuantitatif. Menurut Syaifuddin Azwar (2001:126), “analisis

deskripsi mengenai subyek penelitian berdasarkan data variabel yang diperoleh

dari kelompok subyek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk menguji

hipotesis”. Analisis deskriftif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya

yaitu dengan menghitung total skor penguasaan kompetensi di kalangan guru

SMP Kristen 2 Salatiga tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

59

3.5.1 Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan . Suatu

instrumen yang valid/sahih mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya. Instrumen

yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Validitas dalam

penelitian ini digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya kuesioner dari

variabel sertifikasi guru terhadap penguasaan kompetensi guru.

Menurut Sugiyono ( 2008:179) bila harga korelasi di bawah 0,30, maka

dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus

diperbaiki atau dibuang. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud. Uji validitas instrument ini menggunakan bantuan SPSS for

Windows versi 20.0 dengan teknik perhitungan bivarate pearson (korelasi produk

moment pearson).

1. Uji Validitas Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kompetensi pedagogik, dari 11 item

instrumen 10 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 1 item yang dinyatakan

tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi

diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen

memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen

tidak valid. Jadi item instrumen variabel kompetensi pedagogik yang dapat

digunakan yaitu item1, item2 item3, item4, item5, item6, item8, item9, item10,

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

60

item11. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah item5, dengan koefisien

korelasi 0,874 dan paling rendah adalah item7 dengan koefisien korelasi 0,267

yang kemudian item yang tidak valid.

2. Uji validitas kompetensi kepribadian

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kompetensi kepribadian, dari 11

item instrumen variabel kompetensi kepribadian dinyatakan valid semua. Sesuai

dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka

dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki

koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak

valid. Jadi item instrumen variabel kompetensi kepribadian digunakan semua.

3. Uji validitas kompetensi profesional

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kompetensi profesional, dari 10 item

instrumen variabel kompetensi profesional, 9 item diantaranya dinyatakan valid

dan ada 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item nomor 9. Sesuai dengan

ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat

dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien

korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi

item instrumen variabel kompetensi profesional yang dapat digunakan yaitu

item1, item2 item3, item4, item5, item6, item7, item 8, item10.

4. Uji validitas kompetensi sosial

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kompetensi sosial dari 8 item

instrumen variabel kompetensi kepribadian dinyatakan valid semua. Sesuai

dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

61

dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki

koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak

valid. Jadi item instrumen variabel kompetensi kepribadian digunakan semua.

3.5.2 Reliabilitas instrumen

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan

berulang-ulang. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila berkali-kali digunakan

oleh peneliti sendiri maupun orang lain akan menunjukkan hasil yang sama pada

suatu obyek penelitian.

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus

Cronbach's Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan program SPSS

20.0 for windows. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan

interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 – 0,199 = Sangat Rendah

0,20 – 0,399 = Rendah

0,40 – 0,599 = Sedang

0,60 – 0,799 = Kuat

0,80 – 1,00 = Sangat kuat

1. Hasil uji realibilitas kompetensi pedagogik

Berdasarkan hasil uji realibilitas menjelaskan bahwa instrumen dari variabel

kompetensi pedagogik mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,877 artinya

instrumen dari variabel kreativitas guru dapat dikatakan reliabel. Sesuai

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

62

dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

2. Hasil uji realibilitas kompetensi kepribadian

Berdasarkan hasil uji realibilitas menunjukan bahwa instrumen dari

variabel kompetensi kepribadian mempunyai koefesien korelasi sebesar

0,889 artinya instrumen dari variabel kreativitas guru dapat dikatakan

reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

3. Hasil uji realibilitas kompetensi profesional

Berdasarkan hasil uji realibilitas menunjukan bahwa instrumen dari

variabel kompetensi profesional mempunyai koefesien korelasi sebesar

0,885 artinya instrumen dari variabel kreativitas guru dapat dikatakan

reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

4. Hasil uji realibilitas kompetensi sosial

Berdasarkan hasil uji realibilitas menunjukan bahwa instrumen dari

variabel kompetensi sosial mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,784

artinya instrumen dari variabel kreativitas guru dapat dikatakan reliabel.

Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi

instrumen dari variabel kompetensi pedagogik termasuk dalam kategori sangat

kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,887 berada pada

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10274/3/T1_162009092_BAB...Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif

63

interval koefisien antara 0,80 -1,00 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk

pengumpulan data penelitian. Informasi koefisien korelasi variabel kompetensi

kepribadian termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat koefisien

korelasi sebesar 0,889 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,00 artinya

sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Informasi

koefisien korelasi variabel kompetensi profesional termasuk dalam kategori

sangat kuat. Hal tersebut terlihat koefisien korelasi sebesar 0,885 berada pada

interval koefisien antara 0,80 – 1,00 artinya sangat kuat dan dapat digunakan

untuk pengumpulan data penelitian. Sedangkan untuk variabel kompetensi sosial

Informasi koefisien korelasi variabel kompetensi sosial termasuk dalam kategori

kuat. Hal tersebut terlihat koefisien korelasi sebesar 0,784 berada pada interval

koefisien antara 0,60 – 0,779 artinya kuat dan dapat digunakan untuk

pengumpulan data penelitian.