bab iii gambaran umum perusahaan iii.1 profil perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00008-ak...
TRANSCRIPT
30
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1 Profil Perusahaan
PT Hotmal Jaya Perkasa adalah sebuah perusahaan jasa yang memberikan
pelayanan jasa berupa produk pelapisan metal, didirikan pada tanggal 1 Juni 1994,
dan terletak di Jln. Raya Bugel No. 10 Rt.02/Rw.01, Kodya Tangerang.
Perusahaan tersebut menjalankan usaha di bidang industri pelapisan
metal, seperti : Pelapisan Zinc, Pelapisan Copper, Pelapisan Nickle (Nickle
Black dan Nickle Chromium), dan Pelapisan Brass.
Bisnis utama PT Hotmal Jaya Perkasa adalah di bidang Pelapisan Metal,
yang memiliki alat penunjang kualitas, seperti :
1. Laboratorium, untuk menganalisa dan mengetes larutan proses
produksi,
2. Salt Spray Test untuk menguji daya tahan terhadap karat,
3. tersedia pengolahan limbah,
4. tersedia X-Ray, untuk mengukur Thickness (ketebalan) hasil plating.
5. serta ditunjang lebih dari 250 karyawan.
Adapun jenis pelapisan dan kapasitas produksinya, yaitu :
1. Zinc Plating Barrel (Full Automatic) 4 Line Kapasitas 20-25 ton/hari.
Jenis Chromating :
a. Hexavalent Chromium Cr6+ UC (Blue), MC (Yellow/Rainbow),
Black dan Green
b. Trivalent Chromium Cr3+ untuk Blue, Silver, Yellow dan Black
31
Penambahan bahan kimia untuk Trivalent Chromating solution
dengan full automatic yaitu dengan Dozzing Pump dilengkapi
dengan pH Controller untuk menjaga komposisi dan pH larutan
plating tetap balance sehinggga kualitas terjamin.
Hexavalent Chromium dan Trivalent Chromium dikerjakan
dengan terpisah mulai dari Chromating, Baking, Sortir sampai
Gudang barang jadi sehingga tidak terjadi kontaminasi Cr6+ ke
Cr3+.
2. Copper Plating (Full Automatic) Kapasitas 1 ton/hari
3. Nickle Plating Kapasitas 1.5 ton/hari
a. Nickle Black Kapasitas 0.5 ton/hari
b. Nickle Chromium (Tin Cobalt) Kapasitas 0.7 ton/hari
4. Brass Plating Kapasitas 0.5 ton/hari
Customer dari PT Hotmal Jaya Perkasa, yaitu : Perusahaan Jepang,
Perusahaan Korea, Perusahaan Perancis, dan Perusahaan Lokal. Strategi
pemasaran yang diterapkan adalah mengutamakan “Pengiriman Tepat Waktu”,
“Harga yang bersaing” dan yang pasti dengan “Kualitas yang Bagus”.
PT Hotmal Jaya Perkasa mempunyai visi dan misi yang menjadi landasan
utama dalam setiap kegiatan perusahaannya, adapun visi dan misi PT Hotmal
Jaya Perkasa adalah sebagai berikut :
MISI :
1. Memproduksi Pelapisan Metal untuk keperluan setiap customer dan
memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer..
32
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk setiap karyawan di PT Hotmal
Jaya Perkasa dengan melakukan pendidikan dan pelatihan baik yang
bersifat internal maupun eksternal agar dapat lebih professional dalam
berkarya dan bekerja.
VISI :
1. Perusahaan yang selalu siap dalam menghadapi perubahan dinamika
perdagangan dan bisnis dunia dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.
2. Perusahaan yang mempunyai kontribusi dalam peningkatan Sumber Daya
Manusia
3. Berusaha menjadi perusahaan yang terbaik dan memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Secara singkat profil PT Hotmal Jaya Perkasa adalah sebagai berikut :
A. Di Tangerang
Alamat : Kantor Pusat
Jln. Raya Bugel No.10 Rt. 02 / Rw. 01
Kodya Tangerang
Telp. (021) 5583408, 55771855
Fax. (021) 55794944
Email : [email protected]
SIUP No : 007/PB/XI/2003
NPWP : 02.331.280.4.402.000
TDP : 30.06.1.74.01885
BANK : BANK BNI
Pemilik Perusahaan : Ir. Hotman Malau
33
Jenis Usaha : Metal Finishing Industry
B. Di Cibitung
Alamat : Kp. Rawa Julang Ds. Mekar Wangi
Cibitung – Bekasi
Telp. (021) 82604982
Fax. (021) 82604983
NPWP : 02.331.280.4 – 413.001
Domisili Usaha : 520/5/VIII/Ekbang
Tanda Daftar Industry : 1038/jabar.18/ILMKA/IZ.00.01/XI/9
BANK : BANK BNI
Pemilik Perusahaan : Ir. Hotman Malau
Jenis Usaha : Metal Finishing Industry
III.2 Struktur dan Uraian Tugas Organisasi
III.2. 1 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan perkumpulan dua orang atau lebih untuk
mengadakan suatu kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
telah disetujui bersama. Bentuk dan besarnya organisasi tergantung dari
luas atau besarnya usaha yang dijalankan serta besarnya tujuan yang
hendak dicapai. Masalah yang dihadapi oleh organisasi akan semakin
kompleks seiring dengan besarnya suatu organisasi. Untuk menghindari
masalah yang timbul dalam organisasi, perlu dibuat struktur organisasi
yang jelas dan dengan disertakan deskripsi pekerjaan masing – masing
jabatan yang jelas.
34
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk informasi dalam
bentuk diagram yang menggambarkan tentang hubungan di dalam unit –
unit organisasi, seperti bentuk pembagian pekerjaan, koordinasi dalam
organisasi, jalur otorisasi, tingkatan jabatan, dan sebagainya. Dengan
adanya struktur organisasi setiap anggota yang ada di dalam organisasi
akan menjadi tahu apa yang akan dikerjakan dan kepada siapa mereka
akan bertanggung jawab. Begitu juga seorang pemimpin akan lebih jelas
kepada siapa mereka akan memberikan wewenang atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya. Adapun struktur organisasi di PT Hotmal
Jaya Perkasa adalah sebagai berikut :
35
GAMBAR
36
III.2.2 Tanggung Jawab dan Wewenang
Setiap jabatan seperti yang terdapat dalam bagan struktur organisasi
di atas mempunyai tanggung jawab dan wewenangnya masing – masing,
dimana setiap wewenang dan tanggung jawab harus dijalankan dengan
baik oleh masing-masing jabatan. Dengan berdasarkan struktur
organisasinya, sebuah jabatan yang diduduki seseorang dalam sebuah
perusahaan dapat diketahui kepada siapa seorang bawahan bertanggung
jawab, dan kepada siapa seorang atasan meminta pertanggungjawaban.
Berikut merupakan uraian dari masing – masing jabatan yang ada dalam
struktur organisasi PT Hotmal Jaya Perkasa :
1. Komisaris
Mempunyai wewenang untuk memilih dan mengangkat
direktur, serta mengawasi tindakan yang dilakukan direktur dalam
menjalankan kegiatan usaha. Juga bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan kebijakan perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki Komisaris pun berhak untuk meminta pertanggung
jawaban dari Director dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan.
2. Direktur (Director)
Direktur berwenang untuk melakukan perencanaan kerja seluruh
departemen yang dipimpinnya, meliputi perencanaan produksi,
perencanaan penjualan, perencanaan pembelian, perencanaan SDM,
perencanaan biaya-biaya yang dibuat dalam bentuk anggaran
perusahaan.
37
3. Management Representative
Management Representative mempunyai wewenang dan
tanggung jawab seperti yang diuraikan di bawah ini :
1. Membantu Top Management dalam merumuskan kebijakan –
kebijakan.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tinjauan manajemen (management
review) dan membantu Top Management untuk mencari solusi
mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
3. Memastikan bahwa semua tim bekerja secara efektif.
4. Memastikan bahwa jadwal konsultasi dapat dipenuhi dan secara
efektif.
4. Kepala Pabrik
Kepala Pabrik menggantikan Director jika berhalangan datang
dan bertanggung jawab serta berwenang dalam mengelola seluruh
kegiatan perusahaan. Apabila dalam keadaan pengambilan keputusan
yang penting maka bisa langsung untuk memutuskan.
5. Kepala Marketing
Kepala Marketing bertugas untuk menyusun, merencanakan,
mengawasi serta mengatur strategi perumusan rencana pemasaran agar
tercapainya target yang diinginkan. Kepala Marketing juga bertanggung
jawab atas peningkatan penjualan dan bertugas untuk me-review setiap
order list dari customer.
38
6. Kepala Gudang
Kepala Gudang bertanggung jawab dan berwenang untuk
mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan semua barang
masuk maupun barang keluar dari pabrik dan bertanggung jawab untuk
menyiapkan semua laporan yang menunjang dari pelaksanaan produksi.
7. Kepala Expedisi
Kepala Expedisi bertugas untuk membuat proses perencanaan
dalam pengembalian barang ke customer. Pengembalian barang ke
customer harus tepat waktu sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan
atau disepakati.
8. Kepala PPIC
Kepala PPIC bertanggung jawab dan berwenang untuk mengatur
seluruh kegiatan dan rencana apa yang akan diproduksi untuk jangka
waktu yang telah ditentukan dan bertanggung jawab untuk menyiapkan
semua laporan yang menunjang dari pelaksanaan masing-masing
bagiannya, serta memberi informasi kepada atasannya apa-apa yang
diperlukan
9. Kepala Produksi
Kepala Produksi bertanggung jawab dan berwenang untuk
mengelola suluruh kegiatan produksi termasuk fasilitas kerja dan
material produksi. Kepala Produksi bertanggung jawab untuk
menyiapkan planning untuk produksi.
39
10. Supervisor Produksi
Supervisor Produksi bertanggung jawab dan berwenang untuk
mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan produksi di
bagian masing-masing, Supervisor produksi bertanggung jawab kepada
Production Manager (Kepala Produksi) menyiapkan semua yang
menunjang dari pelaksanaan proses produksi serta menyiapkan laporan
dari hasil produksi tersebut
11. Kepala Purchasing
Kepala Purchasing bertugas untuk :
• Membawahi, memimpin, dan memberikan petunjuk terhadap
aktifitas pembelian barang untuk kebutuhan departemen
perusahaan.
• Menerima dan mengevaluasi permohonan pembelian barang
(Purchase Order) divisi lain (produksi, gudang kimia, dll) dan
mengajukannya kepada Direktur.
• Membina hubungan baik dengan para supplier, serta cukup kreatif
untuk mendapatkan pemasok yang berkualitas dan ekonomis.
• Melengkapi dan menyimpan semua dokumen yang diperlukan dari
pengajuan Purchase Order, pengiriman barang, dan pembayaran
barang yang telah dibeli.
12. Kepala QC
Bertanggung jawab dan berwenang untuk mengatur seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan kualitas/mutu dari produk tersebut.
40
Bersama orang gudang membuat transaksi untuk bahan baku dan bahan
pendukung secara efisien dan periodik, mengaduk dan me-monitoring
hasil pengadukan untuk setiap bahan pelapisan, dan memantau hasil
pengadukan sesuai dengan spec, serta memonitor dan mengecek secara
berkala serta membuat schedule pengecekan untuk semua produk. QC
manager/kepala QC bertanggung jawab kepada Director untuk
menyiapkan semua laporan yang menunjang dari pelaksanaan
pengecekan kualitas produk serta menyiapkan laporan pada bagian
tersebut.
13. Kepala Personalia
Personalia bertanggung jawab dan berwenang untuk mengolah
suatu kegiatan yang berhubungan dengan karyawan, pemberian gaji
kepada karyawan pabrik dan juga hal-hal mengenai peraturan -
peraturan yang diperlukan dan tanggung jawab Manajemen.
14. Accounting
• Bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen guna kelangsungan
semua pengeluaran dan pemasukan dana.
• Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan,
peringkasan, penyajian laporan keuangan perusahaan.
• Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan keuangan.
• Bertanggung jawab atas keakurasian pencatatan atas seluruh
kegiatan keuangan perusahaan sesuai dengan standar akuntansi.
41
III.3 Uraian Kegiatan
PT Hotmal Jaya Perkasa merupakan perusahaan jasa yang memberikan
pelayanan jasa berupa produk pelapisan metal. Alur proses kegiatan PT Hotmal
Jaya Perkasa dimulai dari permintaan customer. Setelah ada kesepakatan, customer
mengirimkan barang yang hendak dilapisi ke PT Hotmal Jaya Perkasa. Barang
yang telah sampai ke PT Hotmal Jaya Perkasa melewati security, dimana security
akan mencatat nama dari perusahaan pengirim. Setelah itu, barang masuk ke
gudang. Di gudang barang diperiksa, apakah jumlah dan jenis barang yang hendak
dilapisi telah sesuai atau tidak dan melihat permintaan pelapisan apa yang hendak
digunakan. Kemudian permintaan tersebut dikirim ke bagian PPIC sebagai dasar
pembuatan production plan schedule. Production schedule yang dibuat oleh PPIC
diberikan ke bagian Produksi untuk kemudian dijadikan dasar kegiatan produksi
mereka.
Sementara itu, bagian yang melakukan produksi menyiapkan bahan baku
yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan yang dilakukan oleh customer
dengan pertimbangan mutu dan laboratorium. Sebelum bahan baku ini disalurkan
ke divisi – divisi pada bagian produksi, harus dilakukan pemeriksaan oleh bagian
QC (Quality Control) apakah mutu dari bahan baku tersebut sudah tepat atau tidak.
Setelah bahan baku diterima oleh masing – masing divisi dalam bagian produksi,
maka dimulailah proses produksi untuk masing – masing divisi produk. Setelah
masing – masing divisi selesai berproduksi, produk – produk ini akan di set dan
diperiksa ulang oleh bagian QC, apakah ada pelapisan metal yang tidak sesuai
permintaan, atau ada barang yang warnanya tidak sesuai. Setelah QC selesai
melakukan pemeriksaan , barang tersebut dipacking dan diperiksa kembali oleh
42
QC maka menjadi finish product. Finish product akan dikirim ke bagian gudang
dan dari gudang ke bagian expedisi untuk dilakukan proses pengembalian barang
ke customer.
III.4 Jenis – jenis Bahan Perusahaan
Di dalam penelitian ini, bahan – bahan yang digunakan oleh PT Hotmal Jaya
Perkasa, yaitu :
1. Zinc Plating ( Pelapisan Zinc )
Nama – nama bahan :
a) Soal Cleaner
b) Electro Cleaner
c) HCL
d) Amonium
e) Zn Cl2
f) H3BO3
g) EZ-980-B
h) EZ-980-A
2. Nickle Plating ( Pelapisan Nikel )
Nama – nama bahan :
a) OP 101
b) HCL
c) Nikel Sulphat
d) Nikel Chloride
43
e) H3BO3
f) NLC
g) HNO3
h) Sigma 20
i) Coper Cyanio
j) NACN
k) Nistriping
l) Antic Cu
3. Brass Plating ( Pelapisan Brass )
Nama – nama bahan :
a) Brass Salt
b) Brass Stab
c) OP 101
d) HCl
e) Nikel Sulphat
f) Nikel Chloride
g) H3BO3
h) NLC
i) HNO3
j) NACN
k) Nistriping
l) Antic Cu
44
4. Copper Plating ( Pelapisan Copper )
Nama – nama bahan :
a) Soal Cleaner
b) Electro Cleaner
c) HCL
d) HNO3
e) H3BO3
f) NACN
g) Nistriping
h) Copper Salt
i) Copper Stab
III.5 Proses Kegiatan Produksi
PT Hotmal Jaya Perkasa mempunyai empat (4) departemen yang dilalui di
dalam proses produksi, yaitu :
1. Departemen Pencucian
Di bagian ini, departemen pencucian bertugas dalam hal mencuci barang –
barang yang hendak dilapisi. Pencucian yang dilakukan pencucian yang
biasa, contohnya : mencuci dengan menggunakan sabun dan air.
2. Departemen Electro
Di bagian ini, departemen electro bertugas menggunakan bahan kimia untuk
mengaktifkan proses pelapisan supaya barang yang ingin dilapisi dapat
menyatu dengan bahan baku yang digunakan dalam pelapisan.
45
3. Departemen Pelapisan
Di bagian ini, departemen pelapisan bertugas melakukan pelapisan terhadap
barang–barang sesuai permintaan dari customer. Contohnya, customer
meminta supaya barangnya dilapisi dengan pelapisan zinc, maka departemen
ini akan melakukan pelapisan zinc.
4. Departemen Pewarnaan
Di bagian ini, departemen pewarnaan bertugas melakukan pewarnaan sesuai
permintaan. Contoh pewarnaan : hitam, biru, dan putih.
III.6 Perhitungan Tenaga Kerja
Di dalam perhitungan tenaga kerja karyawan, perusahaan menggunakan
kebijakan UMR dan pembayaran gaji dibayarkan per bulan dengan syarat 40
jam kerja per minggu. Jam kerja karyawan pada PT Hotmal Jaya Perkasa terdiri
dari 3 shift, yaitu :
1. Shift I = Jam 07.00 – 15.00 WIB
2. Shift II = Jam 15.00 – 23.00 WIB
3. Shift III = Jam 23.00 – 07.00 WIB
Jumlah jam kerja setiap shift adalah 7 jam kerja, kecuali hari sabtu yaitu 5 jam
kerja. Jadi, untuk menghitung tarif tenaga kerja per hari adalah UMR/25 hari
kerja ditambah dengan tarif overtime ( jika diperlukan ). Perhitungan tarif
overtime adalah 4/20 X UMR/25 hari, dimana 4/20 merupakan perhitungan
kebijakan sendiri dari perusahaan, dengan kata lain perusahaan yang membuat.
Jadi, nominalnya yaitu : Rp1,064,000/25 hari kerja = Rp42,560 ditambah tarif
46
overtime jika ada, yaitu : 4/20 x Rp42,560 = Rp8,512. Maka, total jika ditambah
tarif overtime adalah Rp42,650 + Rp8,512 = Rp51,162.
Biaya tenaga kerja tidak langsung juga dibebankan ke dalam biaya tenaga
kerja langsung. Dengan kata lain, tidak ada pemisahan antara biaya tenaga kerja
tidak langsung dengan biaya tenaga kerja langsung.
Standar yang dimiliki perusahaan dalam menghitung tenaga kerja, yaitu :
1. Departemen Pencucian
Untuk departemen ini, hanya menggunakan karyawan biasa. Jadi,
berdasarkan UMR.
2. Departemen Elektro
a) Ahli : Rp75,000 – Rp200,000 per hari
b) Karyawan biasa : UMR
3. Departemen Pelapisan
a) Ahli : Rp75,000 – Rp200,000 per hari
b) Karyawan biasa : UMR saja.
4. Departemen Pewarnaan
a) Ahli : Rp75,000 – Rp200,000 per hari
b) Karyawan biasa : UMR
Khusus untuk perhitungan tenaga kerja ahli tiap – tiap produksi bisa berbeda –
beda dalam penetapan harga per hari, tergantung pada tingkat kesulitan dalam
mengerjakan produksi. Contohnya, dalam membuat bahan untuk pelapisan ada
tingkat kesulitan masing – masing tergantung permintaan customer.
47
III.7 Perhitungan Overhead
III.7.1 Jenis – jenis Overhead
1. Biaya Tenaga Administrasi
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga
administrasi dan yang berhubungan dengan administrasi.
2. Biaya Telepon
Merupakan biaya penggunaan telepon yang dikeluarkan oleh
perusahaan setiap hari yang dibayarkankan setiap bulan.
3. Biaya Pengangkutan
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat barang
dikirimkan kembali ke customer.
4. Biaya Laboratorium
Merupakan biaya yang dibayarkan perusahaan yang berhubungan
dengan laboratorium, seperti : perlengkapan, peralatan, biaya uji coba
yang digunakan di laboratorium.
III.7.2 Cara Menghitung Overhead
Pada PT Hotmal Jaya Perkasa perhitungan overhead sebagai berikut :
1. Biaya Tenaga Administrasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
dimasukkan ke biaya umum dan administrasi.
2. Biaya Telepon, baik biaya untuk telepon pabrik dan kantor dijadikan
satu oleh perusahaan dan masuk ke dalam biaya umum dan
administrasi.
48
3. Biaya pengangkutan yang dikeluarkan oleh perusahaan dimasukkan
ke biaya pemasaran dan penjualan.
4. Biaya laboratorium yang dikeluarkan oleh perusahaan dimasukkan ke
biaya produksi tidak langsung.
III.8 Perhitungan Biaya Relevan yang Ditutup dan Alokasinya
PT Hotmal Jaya Perkasa bergerak dalam bidang industri pelapisan metal
atau baja. Saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan lini
produk brass plating. Penulis akan membahas perhitungan biaya relevan terhadap
lini produk brass plating. Dimana, penulis akan menyusun laporan laba rugi variabel
costing pada PT Hotmal Jaya Perkasa yang disajikan pada tabel berikut :
PT Hotmal Jaya Perkasa Laporan Laba Rugi Variabel Costing Brass Plating
Untuk periode yang berakhir tahun 2007 (dalam Rp) Penjualan 31,346,275,425 Biaya Produksi Variabel Persediaaan Awal 1,727,407,579 Biaya Bahan Langsung 18,172,320,996 Biaya Gaji Pekerja Langsung 279,443,219 Biaya Produksi Tidak Langsung Variabel 998,140,593 21,177,312,387 Persediaaan Akhir (652,554,256) HPP Variabel 20,524,758,131 Biaya Umum & Administrasi Variabel 372,140,494 Jumlah Biaya Variabel (20,896,898,625) CM 10,449,376,800 Biaya Tetap Biaya Gaji Pekerja Langsung 2,293,306,337 Biaya Produksi Tidak Langsung Tetap 6,354,414,554 Biaya Umum & Administrasi Tetap 2,637,496,127 Jumlah Biaya Tetap (11,285,217,018) Rugi bersih 835,840,218
49
Laporan laba rugi variabel costing brass plating menunjukkan rugi bersih
sebesar Rp835,840,218. Oleh karena kerugian lini produk brass plating ini
diperkirakan akan berlangsung terus, maka manajemen merencanakan untuk
menghentikan lini produk brass plating tersebut.. Analisis lebih lanjut sebelum
mengambil keputusan menghentikan atau melanjutkan lini produk brass plating
dengan menggunakan data yang diperoleh dari PT Hotmal Jaya Perkasa yaitu
sebagai berikut :
a. Alternatif 1 dengan kondisi biaya sebagai berikut :
1. Biaya gaji pekerja langsung, gaji pekerja tidak langsung, gaji bagian
umum dan administrasi akan tetap dikeluarkan karena karyawan yang
bekerja merupakan karyawan tetap.
2. Biaya perlengkapan pabrik dapat dihindarkan karena perlengkapan
pabrik tidak dapat digunakan untuk memproduksi produk lainnya.
3. Biaya perlengkapan laboratorium dapat dihindarkan karena
perlengkapan laboratorium tidak dapat digunakan untuk uji coba
produk lainnya.
4. Biaya telepon, listrik, PAM pabrik dapat dihindarkan karena jumlah
unit yang diproduksi berkurang.
5. Biaya promosi (misalnya biaya pembuatan brosur) dapat dihemat
apabila lini produk brass plating dihentikan.
6. Biaya-biaya lainnya akan tetap dikeluarkan baik lini produk brass
plating dihentikan atau dilanjutkan. Apabila lini produk brass plating
dihentikan maka biaya – biaya tersebut akan dialokasikan atau
dibebankan pada lini produk lainnya.
50
7. Apabila lini produk brass plating dihentikan, penjualan produk lainnya
yang sejenis akan tetap (tidak bertambah).
Analisis biaya relevan apabila lini produk brass plating dihentikan dengan
menggunakan alternatif 1 (dalam Rp) :
CM lini produk brass plating yang dikorbankan = (10,449,376,800) Biaya tetap yang dapat dihindarkan: - perlengkapan pabrik = 73,316,998 - perlengkapan laboratorium = 34,465,729 - telepon, listrik, PAM pabrik = 2,686,903,857 - biaya promosi = 19,460,875 Total = 2,814,147,459 Kerugian meningkat sebesar = (7,635,229,341)
Atau dengan menggunakan perbandingan (dalam Rp):
Menghentikan lini produk brass
plating
Melanjutkan lini produk brass plating
Selisih (data relevan bila keputusann menghentikan)
Penjualan - 31,346,275,425 (31,346,275,425)Biaya Variabel - (20,896,898,625) 20,896,898,625 CM - 10,449,376,800 (10,449,376,800)Biaya Tetap : - Gaji pekerja langsung
2,293,306,337 2,293,306,337 -
- Gaji pekerja tidak langsung
809,538,201 809,538,201 -
- Pemeliharaan bangunan pabrik
137,340,342 137,340,342 -
- Perlengkapan pabrik - 73,316,998 73,316,998- Pemel. Dan Perb. Mesin & Peralatan
1,579,607,031 1,579,607,031 -
- Biaya laboratorium - 34,465,729 34,465,729- Penyusutan dan amortisasi pabrik
799,538,041 799,538,041 -
- Biaya retur produksi 75,740,357 75,740,357 - Telepon, Listrik, dan PAM pabrik
- 2,686,903,857 2,686,903,857
- Peralatan pabrik 68,263,900 68,263,900 - - Biaya pembungkusan
65,075,147 65,075,147 -
51
kemasan produk - Biaya pengangkutan 16,974,951 16,974,951 - - Biaya instalasi listrik 7,650,000 7,650,000 - - Gaji 1,404,325,615 1,404,325,615 - - Jasa Recruitment 6,830,211 6,830,211 - - Telepon, Listrik, dan PAM kantor
77,543,244 77,543,244 -
- Fotokopi & barang cetakan
63,370,734 63,370,734 -
- Alat – alat kantor 46,222,268 46,222,268 - - Biaya pend. & lat. kerja
785,000 785,000 -
- Biaya perizinan 63,062,412 63,062,412 - - Biaya sumbangan 6,640,391 6,640,391 - - Biaya promosi - 19,460,875 19,460,875- Biaya keamanan & kebersihan
53,628,628 53,628,628 -
- Biaya lain –lain 45,261,046 45,261,046 - - Umum dan administrasi lain -lain
445,113,405 445,113,405 -
- Perlengkapan kantor 814,250 814,250 - - Biaya penyusutan & amortisasi
262,721,309 262,721,309 -
-Pemeliharaan kendaraan
137,321,739 137,321,739 -
- Pemeliharaan inventaris
4,395,000 4,395,000 -
Total Biaya Tetap 8,471,069,559 11,285,217,018 (2,814,147,459)Laba (Rugi) (8,471,069,559) (835,840,218) (7,635,229,341)
Berdasarkan analisis biaya relevan alternatif 1 di atas, dapat diambil
simpulan bahwa lini produk brass plating sebaiknya tetap dilanjutkan
(tidak dihentikan) karena dengan menghentikan lini produk brass plating
kerugian akan meningkat sebesar Rp7,635,229,341.
b. Alternatif 2 dengan kondisi biaya sebagai berikut :
1. Biaya gaji pekerja langsung, gaji pekerja tidak langsung, gaji bagian
umum dan administrasi akan tetap dikeluarkan karena karyawan yang
bekerja merupakan karyawan tetap.
52
2. Biaya perlengkapan pabrik tidak dapat dihindarkan karena
perlengkapan pabrik dapat digunakan untuk memproduksi produk
lainnya yang sejenis.
3. Biaya perlengkapan laboratorium tidak dapat dihindarkan karena
perlengkapan laboratorium dapat digunakan untuk uji coba produk
lainnya yang sejenis.
4. Biaya telepon, listrik, PAM pabrik tidak dapat dihindarkan karena biaya
ini tetap dikeluarkan untuk menjalankan aktifitas produksi produk
lainnya.
5. Biaya promosi tetap dikeluarkan untuk promosi produk lainnya.
6. Biaya-biaya lainnya akan tetap dikeluarkan baik lini produk brass
plating dihentikan atau dilanjutkan. Apabila lini produk brass plating
dihentikan maka biaya – biaya tersebut akan dialokasikan atau
dibebankan pada lini produk lainnya.
7. Apabila lini produk brass plating dihentikan, penjualan produk lainnya
yang sejenis akan bertambah sebesar 0,98% dengan total CM sebesar
Rp236,089,110,530,-
Analisis biaya relevan apabila lini produk brass plating dihentikan dengan
menggunakan alternatif 2 :
CM lini produk brass plating yang dikorbankan (10,449,376,800) Biaya tetap yang dapat dihindarkan: ---- Tambahan CM produk sejenis = 0.98% x Rp236,089,110,530 2,313,673,283 Kerugian meningkat sebesar (8,135,703,517)
53
Atau dengan menggunakan perbandingan (dalam Rp):
Menghentikan lini produk brass
plating
Melanjutkan lini produk brass
plating
Selisih (data relevan bila keputusann menghentikan)
Penjualan - 31,346,275,425 (31,346,275,425)Biaya Variabel - (20,896,898,625) 20,896,898,625CM - 10,449,376,800 (10,449,376,800)Biaya Tetap : - Gaji pekerja langsung
2,293,306,337 2,293,306,337 -
- Gaji pekerja tidak langsung
809,538,201 809,538,201 -
- Pemeliharaan bangunan pabrik
137,340,342 137,340,342 -
- Perlengkapan pabrik
73,316,998 73,316,998 -
- Pemel. Dan Perb. Mesin & Peralatan
1,579,607,031 1,579,607,031 -
- Biaya laboratorium
34,465,729 34,465,729 -
- Penyusutan dan amortisasi pabrik
799,538,041 799,538,041 -
- Biaya retur produksi
75,740,357 75,740,357 -
- Telepon, Listrik, dan PAM pabrik
2,686,903,857 2,686,903,857 -
- Peralatan pabrik 68,263,900 68,263,900 - - Biaya pembungkusan kemasan produk
65,075,147 65,075,147 -
- Biaya pengangkutan
16,974,951 16,974,951 -
- Biaya instalasi listrik
7,650,000 7,650,000 -
- Gaji 1,404,325,615 1,404,325,615 - - Jasa Recruitment 6,830,211 6,830,211 - - Telepon, Listrik, dan PAM kantor
77,543,244 77,543,244 -
- Fotokopi & barang cetakan
63,370,734 63,370,734 -
- Alat – alat kantor 46,222,268 46,222,268 - - Biaya pend. & lat. kerja
785,000 785,000 -
- Biaya perizinan 63,062,412 63,062,412 - - Biaya sumbangan 6,640,391 6,640,391 -
54
- Biaya promosi 19,460,875 19,460,875 - Biaya keamanan & kebersihan
53,628,628 53,628,628 -
- Biaya lain –lain 45,261,046 45,261,046 - - Umum dan administrasi lain -lain
445,113,405 445,113,405 -
- Perlengkapan kantor
814,250 814,250 -
- Biaya penyusutan & amortisasi
262,721,309 262,721,309 -
-Pemeliharaan kendaraan
137,321,739 137,321,739 -
- Pemeliharaan inventaris
4,395,000 4,395,000 -
Total Biaya Tetap 11,285,217,018 11,285,217,018 - Tambahan CM produk sejenis
2,313,673,283 - 2,313,673,283
Laba(Rugi) (8,971,543,735) (835,840,218) (8,135,703,517)
Berdasarkan analisis biaya relevan alternatif 2 di atas, dapat diambil
simpulan bahwa lini produk brass plating sebaiknya tetap dilanjutkan (tidak
dihentikan) karena dengan menghentikan lini produk brass plating kerugian akan
meningkat sebesar Rp8,135,703,517.