bab 3 analisa sistem 3.1. sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/lbm2005-107-bab...

35
39 BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaan PT. Sumber Baru Aneka Mobil adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, melayani jasa perbaikan dan pemeliharaan, serta penjualan suku cadang kendaraan merek Suzuki. PT. Sumber Baru Aneka Mobil merupakan salah satu grup perusahaan otomotif yang cukup besar di ibukota. Perusahaan ini telah melangsungkan bisnis ditengah kancah persaingan otomotif yang cukup luas dimana banyak produsen-produsen yang meluncurkan mobil- mobil dalam berbagai merek. PT. Sumber Baru Aneka Mobil Pondok Gede merupakan salah satu dealer resmi kendaraan merek Suzuki yang berlokasi di Jl. Raya jatimakmur no.3, Pondok Gede, Bekasi. Perusahaan ini adalah salah satu cabang dari grup PT. Sumber Baru Aneka Mobil yang berkantor pusat di Jl. Laksda adisucipto km 7.5, Yogyakarta. Sumber Baru grup didirikan pada tahun 1982, dengan mendapatkan dealership Suzuki mobil untuk wilayah Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas. Setelah sukses dalam mengelola bisnis Suzuki mobil, maka pada tahun 1986 mengadakan pengembangan usaha dibidang used car dengan membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Karena perkembangan dunia otomotif semakin ramai dan prospeknya semakin cerah, maka Sumber Baru grup pada tahun 1994 mengadakan joint venture dengan PT. Indomobil grup mendirikan dealership mazda untuk wilayah Semarang. Pada tahun 2000, Sumber Baru grup mengadakan joint venture dengan PT. Indomobil grup dengan mendirikan dealership Suzuki mobil untuk wilayah Jakarta, dan pada bulan Desember 2000, Sumber Baru grup mendapatkan kesempatan memperoleh dealership Suzuki untuk wilayah Jakarta.

Upload: hadat

Post on 07-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

39

BAB 3

ANALISA SISTEM

3.1. Sejarah singkat perusahaan

PT. Sumber Baru Aneka Mobil adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

penjualan, melayani jasa perbaikan dan pemeliharaan, serta penjualan suku cadang kendaraan

merek Suzuki. PT. Sumber Baru Aneka Mobil merupakan salah satu grup perusahaan otomotif

yang cukup besar di ibukota. Perusahaan ini telah melangsungkan bisnis ditengah kancah

persaingan otomotif yang cukup luas dimana banyak produsen-produsen yang meluncurkan mobil-

mobil dalam berbagai merek. PT. Sumber Baru Aneka Mobil Pondok Gede merupakan salah satu

dealer resmi kendaraan merek Suzuki yang berlokasi di Jl. Raya jatimakmur no.3, Pondok Gede,

Bekasi. Perusahaan ini adalah salah satu cabang dari grup PT. Sumber Baru Aneka Mobil yang

berkantor pusat di Jl. Laksda adisucipto km 7.5, Yogyakarta.

Sumber Baru grup didirikan pada tahun 1982, dengan mendapatkan dealership Suzuki

mobil untuk wilayah Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas. Setelah sukses dalam mengelola bisnis

Suzuki mobil, maka pada tahun 1986 mengadakan pengembangan usaha dibidang used car dengan

membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Karena perkembangan dunia otomotif semakin ramai dan prospeknya semakin cerah, maka

Sumber Baru grup pada tahun 1994 mengadakan joint venture dengan PT. Indomobil grup

mendirikan dealership mazda untuk wilayah Semarang. Pada tahun 2000, Sumber Baru grup

mengadakan joint venture dengan PT. Indomobil grup dengan mendirikan dealership Suzuki mobil

untuk wilayah Jakarta, dan pada bulan Desember 2000, Sumber Baru grup mendapatkan

kesempatan memperoleh dealership Suzuki untuk wilayah Jakarta.

Page 2: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

40

PT. Sumber Baru Aneka Mobil pada dasarnya hanya mempunyai satu supplier tunggal

yaitu PT. Indomobil Niaga Internasional yang berkantor di jalan MT. Haryono kav.8, Jakarta. PT.

Indomobil Niaga Internasional juga merupakan supplier tunggal kendaraan Suzuki di Indonesia

yang menyalurkan kendaraan-kendaraan ke dealer resmi Suzuki.

Page 3: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

41

STRUKTUR ORGANISASI

PT SUMBER BARU ANEKA MOBIL CABANG PONDOK GEDE

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Sumber Baru Aneka Mobil

Sumber : PT. Sumber Baru Aneka Mobil Pondok Gede

Branch Manager

Sales Manager Finance & Administration Manager After Sales Manager

Unit Warehouse

Counter Sales Supervisor

Salesman Supervisor

Sales Administration

Driver

Counter Sales

Cashier Service

Cashier Unit

CCD

HRD / Umum

Accounting & Tax

Salesman

Security

Office Boy

Messager

Service Administration

Spareparts Administration

Spareparts Warehouse

Service Advisor

Chief Mechanic

Mechanics

Page 4: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

42

3.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi yang baik akan menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini

dikarenakan struktur organisasi memberikan gambaran yang jelas mengenai pendelegasian

wewenang, tanggung jawab, dan juga pembagian tugas serta hubungan kerja yang terkoordinasi

antara individu yang satu dengan individu yang lain, atau fungsi yang satu dengan fungsi yang

lain.

Struktur organisasi yang digunakan PT. Sumber Baru Aneka Mobil adalah struktur

organisasi garis, yang menunjukan hubungan seorang atasan yang mempunyai wewenang langsung

terhadap satu atau beberapa bawahannya dan tiap-tiap bawahan hanya mempunyai tanggung jawab

terhadap seorang atasan saja. Kebaikan dari struktur organisasi garis adalah sederhana dan mudah

dimengerti serta adanya kesatuan wewenang, tanggung jawab, dan perintah yang jelas. Sedangkan

keburukannya adalah tiap atasan harus mempunyai pengetahuan yang luas di bidangnya, karena

tidak mempunyai staf yang membantu dalam memberikan saran dan petunjuk.

Adapun ikhtisar wewenang, tugas, dan tanggung jawab serta ruang lingkup pekerjaan dari

struktur organisasi PT. Sumber Baru Aneka Mobil akan diuraikan secara lebih rinci sebagai

berikut :

1. Branch manager (BM)

Bertanggung jawab langsung kepada general manager penjualan atas cabang yang

dipimpinnya.

Bertugas memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan kerja, aktivitas

perusahaan, dan kebijaksanaan perusahaan. Memiliki wewenang dan tanggung jawab tertinggi

dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan pengembangan

perusahaan dalam batas yang telah ditentukan. Mendelegasikan wewenang kepada unit kerja di

Page 5: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

43

bawahnya, mengadakan pengawasan dan pengendalian, serta menerima laporan

pertanggungjawaban dari unit kerja yang dibawahnya, terutama dari para manajer. Melaksanakan

penjualan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan berusaha semaksimal mungkin untuk

mencapai target penjualan yang ditentukan oleh direktur penjualan serta membuat laporan

minggguan mengenai besarnya penjualan dalam unit, jumlah order sesuai dengan surat konfirmasi

pesanan kendaraan (SKPK) yang belum terpenuhi dan jumlah persediaan barang yang ada.

2. Sales Manager

Bertanggung jawab langsung kepada branch manager, atas pencapaian target penjualan

dan berusaha mendapatkan informasi pasar yang ditujukan untuk mencari prospek pasaran baru.

Tugasnya antara lain mengadakan rencana pemasaran, mengkoordinir kegiatan pemasaran,

dan mengawasi kegiatan pemasaran. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan penjualan.

Memberikan data yang diperlukan oleh finance dan administration manager dalam rangka

penyusunan anggaran.

3. Unit Warehouse

Bertanggung jawab kepada sales manager atas persediaan barang dagang, pengaturan

kegiatan barang dagang, dan penyimpanan barang dagang.

Tugasnya antara lain melakukan koordinasi dan pengadaan mobil terhadap mobil yang

diterima dari pabrik guna didistribusikan kepada pembeli, membuat laporan persediaan barang

dagang secara periodik, menjaga agar persediaan barang dagang dalam kondisi yang optimum

dengan memperhatikan minimum dan maksimum stock yang tersedia.

4 . Driver

Bertanggung jawab kepada unit warehouse atas pengiriman barang sampai pada tempat

tujuan.

Page 6: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

44

Tugasnya adalah mengantarkan mobil yang telah dipesan oleh pelanggan sesuai dengan

surat jalan, sehingga sampai pada tempat yang telah ditentukan oleh pelanggan.

5. Salesman Supervisor

Bertanggung jawab langsung kepada sales manager. Atas kegiatan yang dipimpinnya.

Mulai dari perumusan rencana, pengaturan, pelaksanaan, kebijakan, program strategi pemasaran

agar tercapainya target penjualan yang telah diterapkan.

Tugasnya antara lain : memberikan pengarahan kepada salesman dalam mengadakan

pendekatan dengan calon pelanggan sehingga calon pelanggan memperoleh pengetahuan mengenai

produk yang akan dipasarkan. Keunggulan dari produk yang dipasarkan, agar menarik perhatian

calon pelanggan dan akhirnya menjadi pelanggan. Membuat dan menyelenggarakan training bagi

wiraniaga dan mengevaluasi wiraniaga.

6. Sales Counter

Bertanggung jawab langsung kepada counter sales supervisor atas kegiatan penjualan

dalam showroom sebagaimana tugas dan tanggung jawab sales counter, namun area pemasaran

dibatasi dalam lingkungan showroom dan menjaga counter dimana diadakan pameran-pameran

sesuai instruksi yang ditugaskan kepadanya.

Bertugas antara lain memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan kepadanya, mencari

dan melayani calon pelanggan juga pelanggan lama dengan memberikan uraian lengkap tentang

produk, harga, dan keunggulan produk sehingga calon pelanggan tertarik sehingga mengambil

keputusan menjadi pelanggan dan melakukan transaksi.

7. Salesman

Page 7: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

45

Bertanggung jawab langsung kepada salesman supervisor atas aktivitas penjualan dengan

melakukan sales kanvasing dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan oleh branch

manager.

Tugasnya adalah memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan kepadanya,

mengidentifikasi sumber-sumber prospek dengan segmentasi pelanggan, melakukan pendekatan

pada calon pelanggan, mengkualifikasi calon pelanggan, mempresentasikan produk kepada calon

pelanggan, mengatasi keberatan calon pelanggan, melakukan negosiasi dan menutup transaksi.

8. Finance dan Administration Manager

Bertanggung jawab langsung kepada branch manager atas kelancaran, pengaturan, dan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang menyangkut bidang admistrasi. Pengontrolan

administrasi hutang piutang dan mengoptimumkan persediaan barang dagang .Untuk service

admistration dan sparepart administration bertanggung jawab kepada after sales manager.

Bertugas mengatur dan mengkoordinir sistem keuangan dan akuntansi perusahaan.

Menentukan kebijakan-kebijakan keuangan dan mengatasi masalah administrasi personalia

perusahaan. Menyiapkan laporan-laporan yang diperlukan untuk dipergunakan sebagai alat

pengambilan keputusan serta informasi yang mendukung kebijakan yang telah diterapkan.

9. Cashier Service

Bertanggung jawab kepada finance dan administration manager atas pemasukan

pendapatan dari seluruh kegiatan service dan kegiatan pembayaran lainnya.

Bertugas antara lain membuat laporan kas atas semua transaksi yang terjadi pada bagian

service, mengumpulkan semua bukti transaksi ataupun faktur yang muncul akibat suatu transaksi

dan melaporkannya kepada cashier unit.

10. Cashier Unit

Page 8: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

46

Bertanggung jawab kepada finance dan administration manager atas keamanaan,

kebenaran, dan keberadaan uang. Serta surat berharga lainnya.

Bertugas antara lain membuat laporan kas dan bank secara periodik, menjaga agar

pengeluaran uang sesuai dengan sistem yang berlaku misalnya pembayaran berdasarkan bukti-

bukti yang sah.

11. CCD

Bertanggung jawab langsung kepada Finance dan admistration manager atas pelaksanaan

administrasi piutang.

Bertugas antara lain penagihan leasing, memeriksa piutang yang sudah jatuh tempo,

membuat surat penagihan piutang terhadap pelanggan dan pengontrolan pembayaran pelanggan ,

menganalisis pemberian kredit.

12. HRD/Umum

Bertanggung jawab kepada finance dan administration manager, atas mengatur dan

mengkoordinir persoalan-persoalan umum dan personalia.

Tugasnya adalah mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan administrasi

kepegawaian termasuk gaji dan upah, merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.

Mengadakan, mengkoordinir, serta mengawasi sistem pelatihan dan peningkatan kemampuan

kerja. Mengkoordinir dan mengatur kebersihan, pelayanan, dan keamanaan perusahaan.

Memelihara perlengkapan perusahaan untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan.

13. Office Boy

Bertanggung jawab kepada bagian HRD atas penyelenggaraan kebersihan lingkungan

showroom baik didalam lingkungan showroom maupun diluar showroom.

Page 9: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

47

Tugasnya antara lain pelaksanaan kebersihan kantor terutama dalam lingkungan showroom,

membantu tugas-tugas lain departemen lain.

14. Security

Bertanggung jawab kepada bagian HRD atas penyelenggaraan keamanaan lingkungan

showroom.

Tugasnya antara lain menjaga keluar dan masuk kendaraan, mengendalikan keamanaan dan

ketertiban lingkungan, mengamankan aset perusahaan, menjaga dan melindingi karyawan dan lain-

lain yang berhubungan dengan keamanan.

15. Messager

Bertanggung jawab kepada bagian HRD, atas pengantaran surat-surat tagihan, faktur

maupun surat-surat berharga lainnya ke tempat yang telah ditentukan.

Tugasnya antara lain mengantarkan surat tagihan ke pelanggan sesuai dengan kwitansi

surat tagihan, mengantar surat-surat yang diperlukan ke perusahaan leasing yang bekerja sama

dengan PT Sumber Baru Aneka Mobil, mengantarkan surat konfirmasi pesanan kendaraan atau

apabila ada keperluan-keperluan lain dengan PT. Indomobil, melakukan kliring ke bank atau

kegiatan transaksi dengan bank.

16. Accounting dan Tax

Bertanggung jawab kepada finance dan administration manager, atas kegiatan akuntansi

perusahaan

Tugasnya antara lain mengkoordinir seluruh kegiatan akuntansi dan mengatur kebijakan

yang berhubungan dengan akuntansi perusahaan, mengkoordinir serta menentukan kebijakan yang

berhubungan dengan perpajakan dari PT. Sumber Baru Aneka Mobil. Menentukan kebijakan yang

berhubungan dengan kegiatan operasional akuntansi seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan

Page 10: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

48

perubahan modal. Menyusun laporan , laporan harga pokok penjualan, dan laporan keuangan

perusahaan.

17. After sales manager

Bertanggung jawab kepada branch manager atas pengelolaan bengkel dan kegiatan

penjualan suku cadang.

Bertugas antara lain mengawasi aktivitas pengelolaan bengkel dan penjualan suku cadang,

mengatur dan merencanakan persediaan spareparts dengan persediaan yang optimum ,

mengarahkan pekerjaan pemeliharaan kendaraan pelanggan dan menjaga kualitas service sesuai

dengan standar bengkel suzuki, menangani keluhan pelanggan, menandatangani service invoice,

menentukan diskon, dan tugas lainnya menjaga dan memelihara aset perusahaan.

18. Service Admistration

Bertanggung jawab langsung kepada after sales manager, bertugas sebagai wakil kepala

bengkel.

Tugasnya antara lain mengecek penerimaan booking, menangani pelanggan yang

memberikan keluhan atau menanggapi keluhan dari pelanggan, menandatangani service invoince

(bila after sales manager tidak ada), menentukan besarnya diskon, mengecek follow up service

advisor.

19. Sparepart Warehouse (Kepala Gudang)

Bertanggung jawab kepada after sales manager atas pengadaan spareparts di gudang

spareparts. Bertanggung jawab kepada saluran spareparts yang ada didalam gudang termasuk

kebersihan dan kerapihannya, serta bertanggung jawab atas surat jalan yang dibuat apabila ada

kesalahan pengiriman jenis maupun jumlah spareparts yang dikirim.

Page 11: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

49

Tugasnya antara lain mengatur dan mengkoordinasi gudang spareparts dengan persediaan

yang optimum, memeriksa dan menandatangani semua surat jalan penjualan dan pembelian

spareparts (dicocokan dengan fisik spareparts yang masuk dan yang keluar ke dalam gudang

spareparts) , membuat rekap stock harian yang tembusannya diberikan kepada bagian accounting

dan kepala cabang.

20. Spareparts Admistration

Bertanggung jawab kepada after sales manager atas pelaksanaan administrasi suku cadang.

Bertugas antara lain melaksanakan pemesanan spareparts ke supplier, membuat laporan

penerimaan barang sesuai dengan pesanan, menata, dan menyusun spareparts pada rak lokasi

stock, melayani kebutuhan mekanik untuk perbaikan mobil pelanggan, mebuat laporan pembelian,

dan penjualan barang secara periodik.

21. Service Advisor (SA)

Bertanggung jawab kepada sales after manager , atas pemenuhan kebutuhan pelanggan dan

keluhan pelanggan bengkel.

Bertugas antara lain melayani kebutuhan pelanggan bengkel dalam perawatan dan

perbaikan kendaraan sesuai dengan keluhan maupun hasil kerja yang diinginkan oleh pelanggan,

memberi saran atau petunjuk kepada pelanggan tentang cara pemakaian atau pemeliharaan

kendaraan serta melakukan final check atas pelaksanaan order perbaikan. 22. Chief mechanic

(Kepala mekanik)

Bertanggung jawab kepada after sales manager

Tugasnya antara lain mengatur pembagian tugas mekanik, memberikan order pekerjaan

kepada mekanik, membantu service advisor dalam diagnosa awal, melakukan kontrol pekerjaan

mekanik dan penggantian spareparts serta melakukan test jalan dan final check.

Page 12: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

50

23. Mechanic (Mekanik)

Bertanggung jawab langsung kepada chief mechanic atas pelaksanaan perbaikan dan

perawatan kendaraan pelanggan.

Tugasnya antara lain melaksanakan pekerjaan sesuai order perbaikan, mekanik tidak

diperbolehkan melakukan perbaikan tambahan yang diminta langsung oleh pelanggan diluar

sepengetahuan service advisor maupun chief mechanic, meminta izin kepada chief mechanic

dalam penggantian spareparts, konfirmasi kepada chief mechanic apabila ada tambahan

pengantian spareparts maupun ada kelainan komponen yang lain diluar order perbaikan serta

melaporkan kepada chief mechanic semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

3.3. Analisis CSF

Apabila kita membahas mengenai strategi pemasaran, maka hal tersebut tidak akan lepas

dari visi dan misi yang telah diterapkan di dalam perusahaan. Semua perusahaan akan memulai

kegiatan usahanya dengan menerapkan suatu visi dan misi yang akan menentukan arah kemana

perusahaan itu akan melangkah sehingga terciptanya suatu harapan untuk dijadikan realisasi visi

dan misi perusahaan. Karena itu, strategi pemasaran yang diterapkan dalam kegiatan usaha

penjualan kendaraan bermotor (mobil), pada PT. Sumber Baru Aneka Mobil menetapkan visi dan

misi perusahaan yang menentukan ke arah mana perusahaan di jalankan.

Visi PT. Sumber Baru Aneka Mobil sebagai dealer otomotif yang beorientasi kepada

pelanggan adalah dikenal sebagai dealer otomotif yang terbaik dalam bidang manajemen,

memastikan diri mampu mencapai kemajuan dan laba yang berimbang serta mampu memberikan

kepuasaan total dan pelanggan. Bersama dengan segenap mitra bisnis, menciptakan sinergis bagi

kerjasama yang saling menguntungkan. Untuk mencapai visi tersebut PT. Sumber Baru Aneka

Page 13: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

51

Mobil menjadi mitra usaha bagi stakeholders yang diantaranya adalah pelanggan, karyawan,

pemegang saham, masyarakat, dan pemerintah. Sedangkan misi dari PT. Sumber baru Aneka

Mobil adalah menjadi dealer otomotif pilihan, dengan memberikan value terbaik dan kepuasaan

total kepada pelanggan.

Faktor kritis penentu suatu keberhasilan PT. Sumber Baru Aneka Mobil adalah sebagai

berikut :

1. Produk : PT. Sumber Baru Aneka Mobil sangat memperhatikan penjualan produk karena

penjualan yang mencapai target yang diinginkan menunjukan minat konsumen yang besar atas

produk yang dijual serta mengidentifikasi pertumbuhan perusahaan.

2. Promosi : promosi merupakan suatu cara yang diterapkan perusahaan untuk memperkenalkan

produknya kepada konsumen. Dengan strategi pemasaran yang dilakukan PT. Sumber Baru Aneka

Mobil melalui iklan, pameran, penjualan berhadiah (undian), sehingga akan menjadi kekuatan

positif pemasaran perusahaan dalam menentukan keberhasilan pencapaian sasaran yang

ditetapkan. Seperti menentukan biaya promosi secara berkala dan membandingkan tingkat

penjualan.

3. Harga : Informasi tentang harga produk dapat diperoleh dari pesaing. Pesaing merupakan faktor

penentu keberhasilan sistem pemasaran suatu perusahaan. Perusahaan bisa menentukan strategi

harga seperti membandingkan harga produk pesaing, sehingga sasaran dan strategi yang diterapkan

untuk memenangkan pesaing bisa tercapai.

4. Tempat : Faktor tempat yang strategis sangat mendukung untuk terjadinya proses transaksi

antara penjual dengan pembeli. Dengan menerapkan prinsip 3 S ( sales, service, spareparts ) pada

setiap dealer.

Page 14: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

52

5. Pelayanan : Sesuai dengan visi dan misi perusahaan yaitu memberikan kepuasan total kepada

pelanggan, maka pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting artinya bagi pembentukan

citra perusahaan dan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Selain itu, kemudahan bagi calon

pelanggan untuk memperoleh informasi mengenai produk-produk yang ada dengan cepat dan tepat

juga sangat penting bagi perusahaan. PT. Sumber Baru Aneka Mobil memiliki staf yang

mengutamakan keramahan dalam pelayanan kepada pelanggan dan calon pelanggan. Kualitas

pelayanan tersebut diharapkan dapat memuaskan pelanggan dan calon pelanggan.

3.4. Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem penjualan, pencatatan piutang, dan persediaan pada suatu perusahaan memegang

peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha, oleh sebab itu harus

direncanakan sebaik mungkin. Di dalam sistem penjualan, CRM merupakan hal yang sangat

diutamakan. Dengan adanya CRM sehingga suatu hubungan akan tercipta antara konsumen

dengan perusahaan, tentu saja hubungan yang positif antara keduanya dan membawa dampak yang

saling menguntungkan.

Di dalam sistem penjualan, PT. Sumber Aneka Mobil memberikan bonus after sales plus

yaitu suatu program yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen yang membeli kendaraan.

Hal ini merupakan salah satu bentuk CRM yang sudah diterapkan di dalam perusahaan untuk

mempertahankan pelanggan, dengan memberikan diskon-diskon untuk jasa service dan sparepart

dalam perbaikan dan perawatan kendaraan. Bonus after sales tersebut berlaku selama 4 tahun dan

hanya berlaku di suzuki mobil Pondok Gede dan Fatmawati saja, tidak berlaku di cabang-cabang

yang lain. Produk-produk yang dipasarkan oleh PT. Sumber Baru Aneka Mobil, dikelompokan

berdasarkan tipe-tipe kendaraan diantaranya tipe sport utility vehicle (SUV) yaitu escsudo 1.6,

Page 15: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

53

escudo 2.0, dan grand escudo xl 7, tipe sedan yaitu baleno next g, tipe multi purpose vehicle

(MPV) yaitu aerio, tipe city car yaitu karimun, tipe minibus dan pick up yaitu carry, minibus real

van, dan pick up. Dengan komposisi terbesar penjualan pada tipe minibus dan pick up.

Bagian penjualan diantaranya salesman dan sales counter mencari calon pelanggan, dengan

memberikan informasi serta nasehat apabila diperlukan bagi calon pelanggan agar pelanggan

tertarik dengan produk yang dipasarkan, dengan memberikan informasi mengenai keunggulan-

keunggulan produk yang akan dibelinya,dan apabila pelanggan sudah setuju atau ingin membeli

produk tersebut, maka bagian penjualan menerima pesanan pembelian. Dalam penjualan

kendaraan bermotor beroda empat, PT. Sumber Baru Aneka Mobil memberikan pilihan dalam cara

pembayaran, yaitu bisa secara tunai dan kredit. Apabila pelanggan ingin membayar secara kredit

maka pelanggan juga harus mengisi form pengajuan leasing untuk memperoleh kredit atas produk

yang akan dibelinya. Untuk pelanggan baru, maka bagian penjualan juga perlu mencatat seluruh

data pelanggan untuk didaftarkan ke dalam data pelanggan perusahaan.

Setelah semua lengkap, maka akan di serahkan ke sales supervisor dan bagian finance and

administration termasuk diantaranya bagian CCD, akuntansi dan keuangan untuk proses leasing.

Apabila pelanggan membeli produk secara tunai maka tidak diperlukan proses leasing. Untuk

pembayaran DP atau uang muka sebagai tanda jadi akan langsung diserahkan ke bagian kasir

setelah itu akan dibuat surat pemesanan kendaraan. Setelah proses leasing sudah fixed dan disetujui

oleh bagian penjualan dan finance and administration manager, maka akan diserahkan ke branch

manager untuk order pemesanan barang ke kantor pusat, agar supplier mengirim pesanan barang

sesuai dengan order pemesanan.

Saat pesanan barang masuk ke dalam perusahaan, maka unit warehouse bertugas

memeriksa barang sesuai dengan order pesanan. Surat jalan dibuat dan akan diserahkan kepada

Page 16: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

54

bagian pengiriman, pelanggan, dan bagian akuntansi atau keuangan. Berdasarkan surat jalan

tersebut, bagian gudang segera menyiapkan dan menyerahkan barang kepada bagian pengiriman.

Bagian gudang akan membuat surat pengeluaran barang yang disetujui oleh bagian akuntansi,

penjualan, dan gudang. Dan tentu saja sudah disetujui oleh branch manager .

Berdasarkan surat jalan yang diterima, bagian pengiriman segera melakukan pengiriman

barang ke tempat pelanggan dan pelanggan meminta tanda tangan dari pelanggan dan

menambahkan cap serah terima sebagai bukti bahwa barang telah diterima atau disampaikan

kepada pelanggan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, maka dalam pengiriman

tidak dipungut biaya dan akan diantar sampai ke tempat tujuan atau pelanggan sesuai dengan

keinginan pelanggan. Tetapi pelanggan juga dapat mengambil langsung kendaraan ke perusahaan

apabila tidak ingin dikirim, sesuai dengan permintaan pelanggan pada saat pemesanan.

Setelah bagian penjualan memeriksa surat jalan sesuai dengan surat order penjualan, maka

akan diserahkan ke bagian akuntansi dan CCD, yang digunakan untuk melakukan penagihan dan

mencatat ke buku penjualan, piutang, dan persediaan, kemudian pada akhir bulan akan dicatat ke

dalam buku besar yang bersangkutan.

Piutang usaha pada PT. Sumber Baru Aneka Mobil timbul akibat adanya transaksi

penjualan yang dilakukan secara kredit. Dalam sistem dan prosedur piutang ini, PT. Sumber Baru

Aneka Mobil membuat catatan atas piutang usaha berupa kartu per pelanggan. Pada saat piutang

akan ditagih, bagian CCD mengeluarkan faktur yang telah jatuh tempo kemudian dibuat tanda

terima atas penerimaan faktur tersebut. Berdasarkan faktur penjualan tersebut, kasir akan membuat

kwitansi rangkap tiga yang akan disetujui oleh finance and administration manager.

Kemudian cek atau uang yang berhasil ditagih maupun yang belum berhasil diserahkan

kepada kasir oleh messager. Kasir akan membuat bukti penerimaan kas untuk uang atau cek/giro

Page 17: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

55

yang telah jatuh tempo akan diberikan ke bagian akuntansi bersama-sama dengan laporan kas atau

bank harian, bukti setor bank, dan kwitansi. Bagian akuntansi akan mencocokan bukti-bukti

tersebut dengan faktur yang ada padanya dan kemudian dicatat ke buku piutang.

PT. Sumber Baru Aneka Mobil memiliki dua macam persediaan yaitu persediaan putus dan

persediaan konsinyasi. Stock barang yang dimiliki oleh PT. Sumber Baru Aneka Mobil terletak di

dua tempat yaitu di perusahaan itu sendiri dan di distributor center (DC).

3.4.1. Use case

PROSES PENJUALAN

informasi mengenaiproduk

pemesanan produk

pembayaran uangmuka

proses leasing

pembayaran tunai

pelanggan bagian penjualan

leasing company cashier unit

Page 18: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

56

3.4.2. Analysis Use Case

3.4.2.1. Informasi mengenai produk

USE CASE NAME Informasi mengenai produk ACTOR (S) Pelanggan; Salesman; Sales Counter DESCRIPTION

Pada use case ini, aktor memberikan semua data-data dan informasi yang diperlukan oleh pelanggan atau calon pelanggan , sehingga pelanggan atau calon pelanggan mempunyai pengetahuan yang dirasa cukup untuk memutuskan membeli produk

TYPICAL COURSE OF EVENTS

Actor Action Step 1 : use case ini terjadi apabila ada pelanggan atau calon pelanggan yang mau membeli produk dan membutuhkan informasi

Step 2 : Mengecek stok produk yang diinginkan pelanggan atau calon pelanggan Step 3 : Pelanggan atau calon pelanggan akan diberikan brosur yang berisi keterangan mengenai harga dan spesifikasi produk Step 4 : Calon pelanggan akan diajak untuk melihat bentuk fisik dari produk yang diinginkan pelanggan Step 5 : Pelanggan akan diajak ke tempat atau meja bagian penjualan untuk membicarakan lebih lanjut

ALTERNATE COURSE

Step 3 : Apabila stok produk dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan tidak tersedia ( sedang kosong atau sudah habis terjual ), pelanggan akan ditawarkan produk lain dengan spesifikasi yang mirip atau hampir sama Step 5 : Apabila use case terjadi di luar perusahaan atau showroom perusahaan, pembicaraan lebih lanjut dapat dilanjutkan pada tempat yang telah disepakati

PRE CONDITION Permintaan produk hanya bisa dilakukan bila ada pelanggan yang meminta

POST CONDITION Pelanggan sudah memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya

DATA / INFORMATION Produk; stok produk; pelanggan; calon pelanggan

Page 19: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

57

3.4.2.2.Pemesanan produk

USE CASE NAME Pemesanan produk ACTOR (S) Pelanggan DESCRIPTION Pada use case ini, pelanggan atau calon pelanggan telah

menetapkan pilihan dan akan bertransaksi dengan perusahaan TYPICAL COURSE OF EVENTS

Actor Action Step 1 : Use case akan berlangsung apabila pelanggan atau calon pelanggan telah menetapkan pilihan dan akan memesan produk

System response Step 2 : Bagian penjualan mengecek ulang stok produk yang diinginkan pelanggan atau calon pelanggan Step 3 : Memberikan formulir pembayaran uang muka ( Down Payment ) dan formulir pengajuan leasing untuk memperoleh pengajuan pembelian produk secara kredit Step 4 : bagian penjualan menerima pesanan pembelian dan mencatat seluruh data pelanggan untuk didaftarkan ke dalam database perusahaan Step 5 : Menyerahkan dokumen lengkap yang diperlukan ke bagian Sales Supervisor dan bagian Finance and Administration Manager Step 6 : Setelah proses leasing sudah fixed dan disetujui oleh bagian penjualan dan Finance and Administration Manager maka akan diserahkan ke Branch Manager Step 7 : Setelah disetujui, Branch Manager akan melakukan pemesanan produk ke kantor supplier Step 8 : Supplier mengirim pesanan produk sesuai dengan pesanan produk.

ALTERNATE COURSE

Step 3 : Apabila pelanggan membeli produk secara tunai, maka tidak diberikan formulir pengajuan leasing

Page 20: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

58

Step 4 : Apabila pelanggan pernah melakukan transaksi dengan PT Sumber Baru Aneka Mobil sebelumnya, maka data pelanggan tidak perlu diinput ke dalam database perusahaan lagi Step 6 : Apabila pelanggan membayar secara tunai, maka yang harus diproses adalah pembayaran uang muka dan pembayaran sisa uangnya

PRE CONDITION Ada pelanggan yang mau membeli mobil baik secara kredit maupun secara tunai

POST CONDITION Terjadi transaksi pembelian dan pesanan dicatat DATA / INFORMATION

Stok produk; pelanggan; calon pelanggan; penjualan; leasing; pembayaran DP

3.4.2.3. Pembayaran uang muka

USE CASE NAME

Pembayaran uang muka ( Down Payment )

ACTOR (S) Pelanggan; Cashier Unit

DESCRIPTION

Pada use case ini, pelanggan membayar sejumlah uang sebagai tanda jadi atas pembelian sebuah ( atau lebih ) produk.

TYPICAL COURSE OF EVENTS

Actor Action Step 1 : Use case akan berlangsung apabila pelanggan atau calon pelanggan telah jadi membeli produk

System response Step 2 : Membuat dokumen yang menyatakan bahwa pembayaran uang muka ( Down Payment ) sebagai bukti tanda jadi telah lunas dibayar Step 3 : Menyerahkan dokumen beserta uang yang diterima ke Cashier Unit Step 4 : Cashier Unit akan menginput dokumen tersebut ke dalam database pelanggan, untuk selanjutnya dokumen mengenai pembayaran uang muka dicap telah fixed Step 5 : Meneruskan dokumen tersebut kepada Finance and Administration Manager untuk diperiksa serta membuat surat pemesanan produk Step 6 : Menyerahkan semua dokumen dan surat pemesanan produk kepada Branch Manager untuk diperiksa ulang dan kemudian melakukan pemesanan produk ke supplier

Page 21: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

59

ALTERNATE COURSE

Step 4 : Apabila ada dokumen yang kurang atau jumlah uang muka yang diterima kurang dari yang seharusnya, maka Cashier Unit akan mengembalikan semua dokumen dan uang muka kepada bagian penjualan Step 5 : Apabila ada dokumen yang tidak lengkap atau tidak tercatat dalam database perusahaan, maka Finance and Administration Manager akan mengembalikan semua dokumen kepada Cashier Unit Step 6 : Apabila ada dokumen yang tidak lengkap atau tidak tercatat dalam database perusahaan, maka Branch Manager akan mengembalikan semua dokumen kepada Finance and Andministration Manager

PRE CONDITION

Pelanggan telah jadi memesan produk

POST CONDITION

Pembuatan kwitansi pembayaran dan dokumen dimasukan ke database perusahaan

DATA / INFORMATION Pelanggan; Kwitansi tanda jadi; dokumen

3.4.2.4. Proses leasing

USE CASE NAME Pemesanan produk ACTOR (S) Pelanggan DESCRIPTION Pada use case ini, pelanggan atau calon pelanggan telah

menetapkan pilihan dan akan bertransaksi dengan perusahaan TYPICAL COURSE OF EVENTS

Actor Action Step 1 : Use case akan berlangsung apabila pelanggan atau calon pelanggan telah menetapkan pilihan dan akan memesan produk

System response Step 2 : Bagian penjualan mengecek ulang stok produk yang diinginkan pelanggan atau calon pelanggan Step 3 : Memberikan formulir pembayaran uang muka ( Down Payment ) dan formulir pengajuan leasing untuk memperoleh pengajuan pembelian produk secara kredit Step 4 : bagian penjualan menerima pesanan pembelian dan mencatat seluruh data pelanggan untuk didaftarkan ke dalam database perusahaan

Page 22: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

60

Step 5 : Menyerahkan dokumen lengkap yang diperlukan ke bagian Sales Supervisor dan bagian Finance and Administration Manager Step 6 : Setelah proses leasing sudah fixed dan disetujui oleh bagian penjualan dan Finance and Administration Manager maka akan diserahkan ke Branch Manager Step 7 : Setelah disetujui, Branch Manager akan melakukan pemesanan produk ke kantor supplier Step 8 : Supplier mengirim pesanan produk sesuai dengan pesanan produk.

ALTERNATE COURSE

Step 3 : Apabila pelanggan membeli produk secara tunai, maka tidak diberikan formulir pengajuan leasing Step 4 : Apabila pelanggan pernah melakukan transaksi dengan PT Sumber Baru Aneka Mobil sebelumnya, maka data pelanggan tidak perlu diinput ke dalam database perusahaan lagi Step 6 : Apabila pelanggan membayar secara tunai, maka yang harus diproses adalah pembayaran uang muka dan pembayaran sisa uangnya

PRE CONDITION Ada pelanggan yang mau membeli mobil baik secara kredit maupun secara tunai

POST CONDITION Terjadi transaksi pembelian dan pesanan dicatat DATA / INFORMATION

Stok produk; pelanggan; calon pelanggan; penjualan; leasing; pembayaran DP

3.4.2.5. Pembayaran tunai

USE CASE NAME Pemesanan produk ACTOR (S) Pelanggan DESCRIPTION Pada use case ini, pelanggan atau calon pelanggan telah

menetapkan pilihan dan akan bertransaksi dengan perusahaan TYPICAL COURSE OF EVENTS

Actor Action Step 1 : Use case akan

System response Step 2 : Bagian penjualan

Page 23: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

61

berlangsung apabila pelanggan atau calon pelanggan telah menetapkan pilihan dan akan memesan produk

mengecek ulang stok produk yang diinginkan pelanggan atau calon pelanggan Step 3 : Memberikan formulir pembayaran uang muka ( Down Payment ) dan formulir pengajuan leasing untuk memperoleh pengajuan pembelian produk secara kredit Step 4 : bagian penjualan menerima pesanan pembelian dan mencatat seluruh data pelanggan untuk didaftarkan ke dalam database perusahaan Step 5 : Menyerahkan dokumen lengkap yang diperlukan ke bagian Sales Supervisor dan bagian Finance and Administration Manager Step 6 : Setelah proses leasing sudah fixed dan disetujui oleh bagian penjualan dan Finance and Administration Manager maka akan diserahkan ke Branch Manager Step 7 : Setelah disetujui, Branch Manager akan melakukan pemesanan produk ke kantor supplier Step 8 : Supplier mengirim pesanan produk sesuai dengan pesanan produk.

ALTERNATE COURSE

Step 3 : Apabila pelanggan membeli produk secara tunai, maka tidak diberikan formulir pengajuan leasing Step 4 : Apabila pelanggan pernah melakukan transaksi dengan PT Sumber Baru Aneka Mobil sebelumnya, maka data pelanggan tidak perlu diinput ke dalam database perusahaan lagi Step 6 : Apabila pelanggan membayar secara tunai, maka yang harus diproses adalah pembayaran uang muka dan pembayaran sisa uangnya

PRE CONDITION Ada pelanggan yang mau membeli mobil baik secara kredit maupun secara tunai

Page 24: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

62

POST CONDITION Terjadi transaksi pembelian dan pesanan dicatat DATA / INFORMATION

Stok produk; pelanggan; calon pelanggan; penjualan; leasing; pembayaran DP

3.4.3. Potensial Object List

POTENSIAL OBJECT LIST REASON Pelanggan o Pelanggan Calon pelanggan o tipe dari pelanggan Bagian penjualan o bagian penjualan Salesman o tipe dari bagian penjualan sales counter o tipe dari bagian penjualan Produk o Produk sales supervisor o sales supervisor finance and administration manager o

Finance and administration manager

Supplier x Supplier pemesanan produk o pemesanan produk uang muka o tipe dari pembayaran formulir pembayaran x tipe dari formulir formulir pengajuan leasing x tipe dari formulir database perusahaan x Database perusahaan Transaksi o Transaksi Pembelian o tipe dari transaksi pembelian kredit o tipe dari transaksi pembelian tunai o tipe dari transaksi cashier unit x Cashier unit Tanda jadi o tipe dari pembayaran branch manager x Branch manager leasing company o Leasing company Credit control departemen x Credit control departemen Dokumen x tipe dari database perusahaan database perusahaan x Database perusahaan pembayaran tunai o tipe dari pembayaran Order o Order database supplier x Database supplier gedung penyimpanan x gedung penyimpanan

Page 25: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

63

3.4.4. Class Diagram

-no id-nama lengkap-jenis kelamin-tempat lahir-tanggal lahir-agama -pekerjaan-alamat-no telp-e-mail

pelanggan

-nama lengkap-jenis kelamin-tempat lahir-tanggal lahir-agama-pekerjaan-alamat-no telp-e-mail

calon pelanggan

-warna-transmisi-merk/tipe-jenis/model-kuantitas

pemesanan produk

-stok produk-merk/tipe-jenis/model-tahun pembuatan-tahun perakitan-isi silinder-warna-no rangka/nik-no mesin-bahan bakar

produk

-nomor referensi-tanggal-jenis transaksi-jumlah-deskripsi

transaksi

-nomor referensi-tanggal -jumlah-deskripsi

pembayaran

-no referensi-tanggal-jumlah-deskripsi

tunai-no referensi-tanggal-jumlah-leasing company-deskripsi

kredit-nomor referensi-tanggal-jumlah-deskripsi

uang muka

Page 26: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

64

3.5. Persaingan industri

Porter memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan di

sebuah perusahaan atau industri tertentu, dan pendekatannya lebih cocok strategi tingkat unit

perusahaan, kerangka Porter memusatkan perhatian pada cara-cara yang dalamnya berisi tuntutan-

tuntutan untuk bersaing mempengaruhi perumusan strategi sebuah perusahan.

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri

Ada lima kekuatan persaingan menurut porter :

1. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk menjadi

bagian dari sebuah pasar industri, dan sumber penghasilan yang besar. Ancaman masuknya

pendatang baru kedalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan

reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Jika

Pemasok Pembeli INDUSTRI Merebut posisi

diantara pesaing

Subtitusi

Pendatang baru

Ancaman pendatang baru

Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan tawar menawar pemasok

Ancaman produk / jasa subtitusi

Page 27: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

65

rintangan atau hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang

keras dari yang sudah ada, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Ada enam

sumber utama hambatan atau rintangan masuk :

1. Skala ekonomis. Skala ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa

mereka untuk masuk kepada skala besar dan mengambil resiko menghadapi reaksi yang

keras dari pesaing yang ada atau masuk dengan skala kecil dan beroperasi dengan tingkat

biaya yang tidak menguntungkan. Keduanya merupakan pilihan yang tidak menyenangkan

atau tidak baik.

2. Diferensiasi produk. Diferensiasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai

identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan

pelanggan, perbedaan produk di masa yang lampau atau sekedar karena merupakan

perusahaan pertama yang memasuki industri. Identifikasi merek menciptakan hambatan

karena memaksa yang masuk mengadakan pengeluaran yang besar untuk memperoleh

kesetiaan pelanggan yang ada. Seperti dalam industri otomotif, antara lain kendaraan merek

Suzuki, toyota, dan lain-lain yang sudah dikenal di Indonesia.

3. Modal yang diperlukan. Kebutuhan untuk menginvestasi sumber daya keuangan yang besar

untuk bersaing menciptakan hambatan untuk masuk, khususnya jika modal tersebut

diperlukan untuk pengeluaran yang tidak diperoleh kembali. Seperti periklanan, untuk

kegiatan penelitian, dan pengembangan yang penuh resiko.

4. Kerugian biaya yang tidak tergantung pada ukuran. Perusahaan-perusahaan yang kuat

berakar mungkin memperoleh keuntungan biaya yang tidak tersedia bagi lawan-lawannya

yang potensial, tidak jadi soal ukurannya dan penghematan skala yang dapat dicapai.

Page 28: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

66

5. Akses pada saluran distribusi. Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya

kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Makin

terbatasnya saluran pedagang besar atau pengecer suatu produk dan makin banyak pesaing

yang telah mengikat saluran ini, jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam

industri.

6. kebijaksanaan pemerintah. Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup

kemungkinan masuk ke dalam industri dengan peraturan-peraturan seperti persyaratan

lisensi dan membatasi akses ke bahan baku.

2. Kekuatan tawar menawar pelanggan

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar menawar untuk

mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing satu sama

lain. Pengecer dapat memperoleh kekuatan tawar menawar yang besar atas produsen bilamana

mereka dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari konesumen, sedangkan pedagang besar

dapat memperoleh kekuatan tawar menawar jika mereka dapat mempengaruhi keputusan

pembelian dari pengecer atau perusahaan kepada siapa mereka menjual.

3. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan

mengancam akan kenaikan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Jikalau

sebuah industri benar-benar tidak mampu menaikan harga untuk menutupi biaya barang yang

dibutuhkan, maka kekuatan pemasok barang sesungguhnya meningkat. Antara lain, pemasok

biasanya menjadi kuat apabila industri dikuasai hanya oleh beberapa pesaing atau jikalau industri

yang membeli kurang penting bagi pemasok. Sebaliknya, pembeli dapat memperlihatkan

Page 29: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

67

kekuatannya apabila ia membeli dalam jumlah besar, jikalau nilai keuntungan produk yang rendah

membuat pembeli mengetahui biaya unsur atau bahannya.

4. Ancaman produk pengganti atau subtitusi

Mengenali produk-produk substitusi adalah persoalan mencari produk yang lain yang dapat

menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Produk pengganti yang perlu

mendapat perhatian besar adalah produk-produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki

harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri atau industri yang berlaba tinggi.

5. Merebut posisi.

Persaingan diantara kompetitor yang ada mengambil bentuk yang sudah dikenal dari

perebutan posisi, yaitu menggunakan taktik seperti kompetisi harga, pengenalan produk

pertarungan iklan, dan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena satu

atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi.

Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang

besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha

untuk menandingi gerakan tersebut artinya perusahaan-perusahaan saling tergantung satu sama

lainnya.

3.6. Analisis SWOT

Menurut Kottler (2002,p88), Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan dalam menyusun formula strategi.

Analisis ini berguna untuk menunjang penyusunan strategi pemasaran dalam menentukan strategi

pemasaran yang efektif dan efisien bagi perusahaan untuk mencapai sasaran perusahaan.

Strengths

Page 30: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

68

a. Brand awareness yang tinggi

Merk Suzuki sudah dikenal luas di masyarakat. Kesadaran masyarakat atas suatu merk

(brand awareness) merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan pembelian produk

oleh konsumen.

b. Efektifitas iklan dan promosi

PT. Sumber Baru Aneka Mobil menjalankan program promosi dan iklan melalui media

cetak seperti kompas, majalah cosmopolitan, majalah cosmogirl, melalui media visual seperti iklan

pada televisi, dan lain-lain. Faktor iklan dan promosi dapat memberikan kontribusi bagi dealer

Suzuki dalam membantu para distributor mengkomunikasikan produk dan perusahaan ke

masyarakat luas.

c. Kualitas layanan yang baik

PT. Sumber Baru Aneka Mobil sebagai dealer resmi kendaraan Suzuki selalu berusaha

mengutamakan kualitas layanan untuk mencapai kepuasaan pelanggan. Mutu pelayanan

dipengaruhi oleh banyak faktor , antara lain kesopanan, penjelasan wiraniaga tentang produk,

kemudahan mencari ruang pamer kendaraan, pelayanan purna jual (service dan spareparts) dan

ketepatan dalam pengiriman. Selama ini PT. Sumber Baru Aneka Mobil telah berusaha melakukan

yang terbaik di bidang pelayanan ini.

d. Bonus after sales plus

PT. Sumber Aneka Mobil memberikan bonus after sales plus yaitu suatu program yang

diberikan oleh perusahaan kepada konsumen yang membeli kendaraan. Hal ini merupakan salah

satu fasilitas atau kemudahan yang diberikan oleh perusahaan untuk menambah pelayanan lebih

kepada pelanggan, dengan memberikan diskon-diskon untuk jasa service dan sparepart dalam

perbaikan dan perawatan kendaraan. Bonus after sales tersebut berlaku selama 4 tahun dan hanya

Page 31: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

69

berlaku di suzuki mobil Pondok Gede dan Fatmawati saja, tidak berlaku di cabang-cabang yang

lain.

Weakness

a. Kurangnya penggunaan teknologi internet

Pemasaran hanya dilakukan secara manual, sehingga informasi yang diberikan oleh

perusahaan terbatas oleh waktu dan tempat.

b. Ketepatan pengiriman kendaraan

PT. Sumber Baru Aneka Mobil sebagai dealer Suzuki mengutamakan faktor ketepatan

pengiriman, namun kadang-kadang terdapat beberapa kasus mengenai pengiriman yang tidak tepat

waktu seperti yang dijanjikan oleh wiraniaga kepada pelanggan.

Opportunities

a. Potensi pasar yang luas

Peluang potensi pasar di daerah khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya merupakan peluang

yang paling tinggi. Potensi pasar disini menggambarkan kemampuan daya beli, yang dominan

berada di Jakarta dan sekitarnya, karena jakarta merupakan pusat perekonomian di Indonesia.

Namun faktor ini tergantung juga kemampuan dealer atau wiraniaga perusahaan untuk

menjangkau potensi pasar yang ada dan saluran distribusi yang ada.

b. Tingkat sosial ekonomi meningkat

Faktor ini cukup memberikan peluang bagi dealer atau perusahaan, dengan semakin

banyaknya kelas ekonomi menengah yang meningkat ke kelas atas, dapat dicermati meskipun

krisis di Indonesia masih belum berakhir, banyak masyarakat yang berkelas sosial keatas semakin

baik perekonomiannya. Faktor yang ditunjukan dengan banyaknya kendaraan mewah dalam

Page 32: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

70

berbagai merk dan tipe yang dikendarai di Jakarta. Mulai dari tipe sedan, multi purpose vehicle

(MPV), sport utilities vehicle (SUV), sampai tipe coupe.

c. Kemajuan teknologi

Suzuki berorientasi kepada konsumen selalu mengutamakan kualitas produk, karena itu

dari waktu ke waktu selalu melakukan perkembangan produk sejalan dengan kemajuan teknologi

dan tuntutan kualitas dari konsumen.

Threats

a. Tingkat persaingan meningkat

Pasar mobil di Indonesia semakin meriah. Berbagai merk mobil baru diperkenalkan

dimulai dari mobil-mobil yang berharga berkisar seratus juta bahkan ada yang mencapai harga satu

milyar. Selain persaingan harga, ancaman yang meliputi persaingan bentuk ancaman datang dari

mobil kota (city car) seperti Hyundai atoz, Kia visto, Daihatsu ceria, dan lain-lain.

b. Stabilitas ekonomi belum stabil

Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, yang terjadi sejak enam tahun yang lalu dan

sampai ini belum berakhir dan masih melanda Indonesia.

c. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah di Indonesia bisa mencakup kebijakan dalam bidang fiskal, misalnya

pemerintah menaikkan PPn BM, hal ini menyebabkan produsen harus menaikan harga jual

sejumlah PPn BM yang ditetapkan. Keadaan ini akan mengakibatkan daya beli masyarakat akan

menurun, demikian juga kebijakan pemerintah terhadap pajak kendaran bermotor (PKB) di bea

balik nama (BBN). Kondisi ini merupakan pengaruh yang relatif kecil dibandingkan dengan

kebutuhan konsumen terhadap kendaraan yang dibeli.

d. AFTA 2003

Page 33: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

71

Seperti yang kita ketahui pasar global sudah mendekat dimana AFTA (Asian Free trade

area) segera dimulai. Pada saat itu, banyak negara-negara asean bebas melakukan perdagangan di

pasar AFTA termasuk negara Indonesia. Keadaan AFTA akan menyebabkan tingkat persaingan

akan semakin ketat, dimana banyak mobil-mobil produksi negara asean akan masuk ke Indonesia,

selain yang sudah ada sekarang akan masuk lagi mobil-mobil dari negara asean. Di samping itu,

ancaman datang dari negara Cina yang dikenal dengan sebutan mocin (mobil cina) yang akan di

pasarkan dalam waktu dekat ini.

Kekuatan tawar-menawar pelanggan. Karena banyak perusahaan yang bergerak di bidang

yang sama dan pilihan-pilihan konsumen semakin besar dan semakin banyak, kondisi profitabilitas

dapat berubah secara drastis.

3.7. Masalah

PT. Sumber Baru Aneka Mobil sudah mengimplementasikan Costumer Relationship

Manajemen (CRM) pada sistem yang berjalan di perusahaan. Oleh karena itu, PT. Sumber Baru

Aneka Mobil dapat bertahan (survive) dari saingannya.

Namun dari semua keunggulan yang ada, PT. Sumber Baru Aneka Mobil juga mempunyai

kekurangan yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Kurang lengkapnya media bagi calon pelanggan maupun pelanggan untuk dapat

berhubungan dengan perusahaan.

2. Ancaman adanya pendatang baru mengingat bahwa pasar global sudah mendekat dimana

AFTA (Asian Free Trade Area) segera dimulai, selain terjadi perang harga dan kualitas,

tentu juga akan terjadi perang informasi, dimana perusahaan otomotif akan berlomba-

lomba untuk menciptakan sistem informasi yang memadai di mata pelanggan.

Page 34: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

72

3. Belum didukung dengan teknologi internet yang bisa membantu PT. Sumber Baru Aneka

Mobil untuk menjaga hubungan dengan para pelanggannya.

3.8. Solusi

Membangun sebuah website yang terhubung dengan database di PT. Sumber Baru Aneka

Mobil, dimana data dan informasi yang terdapat pada website sebagian besar didapat dari hasil

kuisioner yang telah diisi oleh pelanggan. Berikut ini adalah tabulasi dari hasil kuisioner :

Akses internet

1. Penggunaan Internet ∑ %

Sering 6 60 % Jarang 2 20 %

Tidak Pernah 2 20 % 2. Cek E-mail

∑ % Sering 5 50 % Jarang 3 30 %

Tidak Pernah 2 20 %

3. Data dan informasi pada web Sangat perlu Perlu Tidak perlu

Informasi mengenai perusahaan 20 % 70 % 10 % Spesifikasi produk 80 % 20 % 0 %

Informasi up to date 100 % 0 % 0 % Informasi dikirim ke e-mail 20 % 70 % 10 %

Service remainder melalui e-mail 0 % 90 % 10 % Proses transaksi pembayaran 100 % 0 % 0 %

Tampilan menarik 100 % 0 % 0 %

Page 35: BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1. Sejarah singkat perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-107-Bab 3.pdf · membuka showroom di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang

73

Dari jawaban kuisioner yang didapat sebagian besar pelanggan menggunakan internet dan

sebagian besar mengisi perlunya informasi mengenai perusahaan, spesifikasi produk, informasi

yang tersedia harus up to date dan dikirim melalui e-mail, service reminder dikirim melalui e-mail,

adanya proses transaksi pembayaran, dan tampilan yang menarik pada website.

Melalui hasil kuisioner yang didapat maka diketahui bahwa sistem eCRM berbasis web

dibutuhkan oleh PT.Sumber Baru Aneka Mobil. Sehingga perusahaan dapat memberikan

pelayanan dan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan secara maksimal.