bab iii proses pengumpulan data iii.1. sejarah perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-00794-ak...

33
40 BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaan PT Astra Otoparts Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 50 tanggal 11 Mei 2000 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, terutama antara lain, mengenai pengeluaran saham dan efek ekuitas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangan dengan Surat Keputusan No. C-11916.HT.01.04.TH.2000 tanggal 13 Juni 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 Tambahan No. 118 tanggal 30 Maret 2001. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991 dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura. Saat ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam negeri dan luar negeri termasuk Asia dan Timur Tengah.

Upload: dinhnhan

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

40

BAB III

PROSES PENGUMPULAN DATA

III.1. Sejarah Perusahaan

PT Astra Otoparts Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 50

tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta,

dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1326.HT.01.01.TH.92

tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No.

2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 50 tanggal 11 Mei 2000 dari Sutjipto, S.H.,

notaris di Jakarta, terutama antara lain, mengenai pengeluaran saham dan efek ekuitas.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum

dan Perundangan dengan Surat Keputusan No. C-11916.HT.01.04.TH.2000 tanggal 13

Juni 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 Tambahan

No. 118 tanggal 30 Maret 2001.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik

lokal maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang

kendaraan bermotor dan industri plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya

pada tahun 1991 dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura. Saat ini

kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam negeri dan luar negeri termasuk Asia

dan Timur Tengah.

Page 2: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

41

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan tergabung dalam kelompok usaha Astra

Grup. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat

di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 , Kelapa Gading, Jakarta.

III.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai

berikut :

Komisaris Utama : Danny Walla

Komisaris : John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto

Komisaris Independen : Trenggono Purwosuprodjo Anugerah Pekerti

Direktur Utama : Budi Setiawan Pranoto

Wakil Direktur Utama : Leonard Lembong

Direktur : Eko Deddy Haryanto Albert Sudarto Widya Wiryawan Suryadji Soelistyo Mochamad Koeswono

1. Komisaris

Komisaris Perseroan terdiri dari lima orang anggota, termasuk Presiden Komisaris

dan Komisaris Independen. Anggota Komisaris dipilih dan diberhentikan oleh

pemegang saham melalui RUPS. Sesuai dengan ketentuan Bapepam No. SE-

03/PM/2000 bahwa paling sedikit 30% dari anggota Komisaris harus independen, pada

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan tanggal 29 April 2003, ditunjuk dua

anggota Komisaris sebagai Komisaris Independen. Tugas Komisaris adalah :

Page 3: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

42

- Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan termasuk melalui rencana

pengembangan Perseroan, pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan,

ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS)

- Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan

dalam Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dan

bertanggung jawab kepada RUPS.

2. Direksi

Perseroan dikelola oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris. Direksi dipilih dan

diberhentikan oleh ketetapan RUPS. Direksi Perseroan terdiri dari tujuh direktur

termasuk Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Susunan terakhir adalah sesuai

dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 29

April 2003. Tugas pokok Direksi adalah :

- Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa

berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan

- Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.

3. Komite Audit

Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Komisaris dalam memenuhi

kewajiban pengawasannya dengan :

(i) Menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya yang diterbitkan

oleh Perseroan untuk kebutuhan badan pemerintah atau publik

Page 4: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

43

(ii) Menelaah sistem pengawasan internal Perseroan sehubungan dengan kepatuhan

keuangan, akuntansi, dan hukum yang telah ditetapkan

(iii) Menelaah proses pelaporan audit, akuntansi, dan keuangan Perseroan pada

umumnya.

4. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab menyebarluaskan informasi penting

menyangkut kinerja Perseroan, sesuai dengan ketentuan Bapepam tentang kebijakan

transparansi. Tugas Sekretaris Perusahaan di antaranya adalah sebagai berikut :

- Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku

di bidang pasar modal

- Memberikan pelayanan pada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan

pemodal berkaitan dengan kondisi Perseroan

- Memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi ketentuan Undang-undang

No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya

Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam dan pihak publik.

Page 5: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

44

Gbr III.1 Struktur Organisasi PT Astra Otoparts Tbk

Sumber : Annual Report PT Astra Otoparts Tbk 2002,2003,2004

Pemegang Saham

Komisaris

Direksi

Hubungan Masyarakat

Sekretaris Perusahaan

Pengembangan Bisnis

Pengembangan Kompetensi Pemasaran

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Komunitas

Analisis Bisnis & Hubungan Investor

Teknologi Informsasi

Keuangan & Accounting

Internal Audit

Grup Bisnis I

Grup Bisnis II

Grup Bisnis III

Grup Bisnis IV

Bisnis Internasional

Grup Bisnis V

Gemala Kempa Daya Inti Ganda Perdana

Wahana Eka Paramitra Aisin Indonesia AT Indonesia

NHK Gasket Indonesia Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia

AOP Divisi Astra Niaga Domestik Kayaba Indonesia Denso Indonesia

GS Battery Federal Izumi Manufacturing EDS Manufacturing Indonesia

Ardendi Jaya Sentosa Tri Dharma Wisesa

Federal Nittan Industries DIC Astra Chemical

SKF Indonesia Dirgamenara Nusadwipa

AOP Divisi Nusa Metal AOP Divisi Adiwira Plastik

AOP Divisi Retail FSCM Manufacturing Indonesia

Indokarlo Perkasa Menara Terus Makmur Nusa Keihin Indonesia

Astra Komponen Indonesia Mopart Jaya Utama

AOP Divisi Astra Niaga Internatinal AOP Australia Pty Ltd

Page 6: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

45

III.3. Tinjauan Operasional PT Astra Otoparts Tbk

Dalam menjalankan kegiatannya Perseroan membentuk tiga divisi operasional,

yaitu :

• Divisi Adiwira Plastik terutama memproduksi barang plastik injection moulding

seperti komponen plastik injection moulding, pb/pu steering wheel, housing kaca

spion sepeda motor an mobil, dan plastik container box. Untuk kegiatan produksi

Divisi Plastik mendapat bantuan teknis dari Toyoda Gosei Co, Ltd. Jepang.

• Divisi Nusa Metal terutama memproduksi komponen aluminium die casting untuk

otomotif seperti aluminium cover cylinder head, clutch housing, rangka transmisi,

cover clutch, starter housing, quadrant box dan lain-lain.

• Divisi Niaga adalah distributor untuk suku cadang otomotif. Divisi Niaga adalah

distributor tunggal untuk beberapa merek seperti GS Baterai, Kayaba shock

absorber, dan lain-lain. Divisi Niaga mempunyai jaringan dealer untuk suku cadang

otomotif di passar domestik, diantaranya 3 (tiga) Anak Perusahaan, yaitu : PT

Ardendi Jaya Sentosa, PT Graha Makmur Sakti Sejati dan PT Kompindo Eka

Persada.

Produksi

Dalam menjalankan kegiatan produksi Perseroan dan Anak Perusahaan

menggunakan komponen lokal dan juga mengimpor bahan baku dasar, sub komponen,

dan komponen Completely Knocked Down. Perseroan dan Anak Perusahaan telah

Page 7: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

46

memenuhi kebijakan Pemerintah dalam hal kandungan lokal minimum guna

memperoleh fasilitas bebas bea masuk. Kandungan lokal minimum yang telah dipenuhi

oleh Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 40%, namun ada beberapa Anak

Perusahaan yang kandungan lokal produknya telah melebihi batasan minimum yang

ditentukan oleh Pemerintah.

Berikut ini keterangan produksi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk produk

utama :

Nama Perusahaan Produk Utama

Perseroan

- Divisi Adiwira Plastik Kamera (pcs)

Sunroof (pcs)

Komponen Plastik Injeksi (pcs)

- Divisi Nusa Metal Aluminium Die Casting (ton)

- Divisi Niaga (*) Suku Cadang

AJS (*) Suku Cadang

KEP (*) Suku Cadang

IKP Pabrikan Barang Karet (ton)

CPT Wiring Harness Automotive (pcs)

Wiring Harness Motorcycle (pcs)

NFUAA Aluminium Ingot (ton)

FSCM Rantai Drive dan CAM (pcs)

MTM Tool Kit (set)

Dongkrak Mekanik (set)

Forging Parts (ton)

FIM Piston (pcs)

DMND Tool Steel (ton)

Machinery Steel (ton)

API Kamera (pcs)

GSBI Baterai (pcs)

NKI Quadrant Box (pcs)

Front Cover (pcs)

CAP, CAM Bearing (set)

KYBI Shock Absorber (pcs)

Page 8: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

47

Oil Cushion Unit (pcs)

Front Fork (pcs)

PEMI Wiring Harness (working hours)

Automotive Wire (ton)

NHK Gasket (pcs)

WEP Transmisi dan Gear Box (unit)

IGP As Belakang & Propeller Shaft (unit)

GKD Kerangka Casis (pcs)

FNI Katup Otomotif (pcs)

ATI Intermediate (pcs)

Kompressor Cylinder (pcs)

Drum Brake (pcs)

Pressure Plate (pcs)

Disc Front (pcs)

Fly Wheel (pcs)

Pulley (pcs)

TDW Sistim Rem Roda 4 (unit)

Sistim Rem Roda 2 (unit)

DNIA Air Conditioner (unit)

Alternator (unit)

Starter (unit)

Busi (unit)

Radiator (unit)

Fan Generator (unit)

Power Window (unit)

Tanki Washer (unit)

Tanki Reserve (unit)

Compressor Air Conditioner (unit)

SKF Bearing Otomotif

GMSS (*) Suku Cadang

DAC Colorant & Compound

SCI Pemotongan Baja Lembaran (ton)

DCI Kopling Otomotif

(*) Divisi Niaga yang terdiri dari 3 Anak Perusahaan yaitu AJS, KEP, dan GMSS tidak melakukan

produksi karena merupakan distributor suku cadang.

Page 9: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

48

Sebagai hasil dari strategi yang telah ditetapkan, berikut adalah beberapa pencapaian

usaha manufaktur Perseroan pada tahun 2004 :

1. Produk Baru

a. Filter Udara dan Filter Oli untuk Mobil

PT FSCM Manufacturing Indonesia yang selama ini memproduksi rantai untuk

kendaraan roda dua, telah berhasil memproduksi komponen roda empat berupa

filter udara dan filter oli untuk keperluan pelanggan Original Equipment

Manufacturer (OEM) dan Replacement Market (REM).

b. Ball Joint Assy dan Tie Rod End

PT Menara Terus Makmur yang merupakan salah satu perusahaan forging parts

terbesar di Indonesia, telah menghasilkan produk finished parts berupa ball joint

assy dan tie rod end untuk dipasarkan di segmen REM.

c. Floor Shift Transmission untuk Avanza dan Xenia

Komponen ini diproduksi oleh PT Nusa Keihin Indonesia yang diperuntukan

bagi OEM Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

d. Crankcase Cover dan Hub

Komponen ini juga diproduksi oleh PT Nusa Keihin Indonesia untuk dipasok ke

Honda-Kharisma dan Kymco.

e. Pengembangan Tipe Shock Absorber

Shock absorber tipe baru untuk kendaraan roda dua Honda-Supra dan Yamaha

ini dirancang dan diproduksi oleh PT Kayaba Indonesia untuk dipasarkan di

segmen REM.

Page 10: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

49

f. Industrial Chain

Produk industrial chain ini merupakan divesifikasi dari motorcycle chain yang

diproduksi oleh PT FSCM Manufacturing Indonesia yang sekaligus bertindak

sebagai sistem integrator. Pengakuan atas kualitas produk ini ditunjukkan dengan

keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik gula,

pabrik semen, pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan juga memasok sistem

ban berjalan ke pabrik Astra Honda Motor.

g. Produk Ekspor Caliper Rem Cakram

Di tahun 2004 salah satu perusahaan asosiasi yaitu PT Tri Dharma Wisesa

meluncurkan produk caliper rem cakram untuk di ekspor ke pabrik Honda di

Inggris.

2. Penambahan Kapasitas & Peningkatan Nilai Tambah

PT Astra Otoparts Divisi Nusa Metal

Untuk meningkatkan nilai tambah produk dan jasa serta menambah variasi produk

berbasis aluminium die-casting, Perseroan melalui divisi Nusa Metal melakukan

investasi berupa fasilitas pengecatan dan CNC machining

PT Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik

Perseroan melalui divisi ini melakukan investasi mesin plastic injection untuk

menambah kapasitas dan pengecatan untuk meningkatkan nilai tambah produk

berbasis plastik yang sekaligus menambah variasi produk. Selain itu, divisi ini

merancang dan mengembangkan produk baru body parts dan mirror untuk pasar

REM kendaraan roda dua

Page 11: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

50

PT Indokarlo Perkasa

Untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi maka PT Indokarlo Perkasa

pada tahun 2004 telah memindahkan fasilitas produksinya ke area yang lebih luas di

wilayah Bogor. Tahun 2004 produk engine mounting telah berhasil masuk pasar.

Pemasaran

Perseroan melakukan beberapa strategi dalam salah satu komponen utama aktivitas

Perseroan yaitu bidang pemasaran dan distribusi, adalah sebagai berikut :

1. Penguatan dan Penyempurnaan Distribusi di Tingkat Dealer

Perseroan melalui divisi Astra Niaga hingga saat ini terus memperkuat dan

menyempurnakan jaringan distribusi yang telah mencakup seluruh pelosok wilayah

Indonesia, melalui program dealer improvement, yang diharapkan menjadi Network

of Choice untuk pemasaran suku cadang automotif di Indonesia

2. Pengembangan Merek Sendiri

ASPIRA merupakan perwujudan komitmen Perseroan untuk pengembangan merek

sendiri di tengah persaingan berbagai merek yang terus membanjiri pasar domestik.

Pembenahan dan peningkatan brand image, postioning, sourcing, dan jaringan

distribusi terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing ASPIRA di samping

program bernilai tambah seperti ASPIRA Care Service.

3. Pemasaran melalui Modern Retail Melalui Shop & Drive

Dengan konsep pelayanan modern, cepat, terpercaya dan didukung dengan suku

cadang utama yang telah dikenal masyarakat luas, maka Shop&Drive terus

memantapkan diri di bidang modern retail untuk penyediaan suku cadang dan

pelayanan. Dalam operasinya, Shop&Drive menawarkan dua konsep :

Page 12: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

51

• Super Shop&Drive

Gerai Super Shop&Drive menyediakan layanan standar berupa penyediaan dan

penggantian baterai, oli, sistem suspensi, sistem rem, ban, dan pelek serta

aksesoris. Super Shop&Drive saat ini telah beroperasi di sejumlah kota besar di

Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Jogjakarta, dan Surabaya.

• Shop&Drive

Saat ini gerai Shop& Drive telah beroperasi di beberapa kota besar yang tersebar

di Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan dan sudah mencapai 31 buah outlet.

Dalam pengembangannya, Shop&Drive saat ini menawarkan pola kerja

waralaba, sehingga diharapkan akan memacu kewirausahaan yang didasarkan

pada pola saling menguntungkan. Selain itu, Shop&Drive juga telah membina

aliansi strategis dengan PT Pertamina berupa pendirian gerai Shop&Drive di area

SPBU.

4. Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Modern

Dalam mengawali bidang usaha ini Perseroan telah membentuk Regional

Distribution Center (RDC) di Jakarta untuk melayani Indonesia bagian Barat dan di

Surabaya untuk memenuhi kebutuhan distribusi di Indonesia bagian Timur.

5. Peningkatan Pasar Ekspor

Salah satu langkah strategis adalah pengembangan pasar ekspor dengan

mengandalkan daya saing produk dalam negeri yang ditunjang jaringan internasional

yang selama ini telah dibangun oleh Perseroan melalui Divisi Astra Niaga

Internasional. Perseroan juga telah membuka kantor perwakilan di Shanghai, China

yang bertujuan mengkoordinasi sourcing untuk produk-produk yang bisa dipasarkan

Page 13: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

52

di pasar domestik dan untuk diekspor kembali, termasuk produk-produk yang

diperlukan oleh perusahaan afiliasi Perseroan.

III.4. Sumber Daya Manusia PT. Astra Otoparts Tbk

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2004, jumlah karyawan tetap perseroan dan

anak perusahaan adalah 6.083 karyawan dan 5.214 karyawan. Perseroan bertekad untuk

terus-menerus mengembangkan sumber daya manusia yang terpilih melalui pemetaan

karyawan agar menjadi kader yang kompeten dan siap menghadapi perubahan dan

tantangan di era perekonomian global yang semakin ketat dan kompetitif. Strategi

pengembangan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi, baik kompetensi teknis

maupun manajerial, telah menjadi acuan perilaku profesionalisme karyawan dalam

berkarya.

Pelatihan sebagai salah satu sarana pengembangan dilakukan melalui pelatihan

formal yang diselenggarakan Astra Management and Development Institute (AMDI),

lembaga-lembaga pendidikan manajemen yang credible dan juga bekerjasama dengan

mitra joint venture untuk mengikuti pelatihan di luar negeri. Rotasi dan job assignment

dilakukan pula untuk memperkaya wawasan dan pengalaman. Di samping pelatihan

teknis fungsional, Perseroan membekali karyawan dengan pelatihan pengembangan

pribadi seperti motivasi diri dan pemberdayaan pribadi.

Pengayaan wawasan dan informasi terkini senantiasa dilakukan melalui

Executive Forum dengan menghadirkan pembicara ahli dari berbagai bidang tanpa

batasan bidang manufaktur saja, serta paparan para eksekutif internal untuk berbagai kiat

dan pengalaman melalui Sharing Forum. Sejalan dengan itu, Perseroan menyediakan

pula sarana perpustakaan dan kemudahan akses informasi.

Page 14: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

53

Komunikasi dua arah merupakan salah satu pokok kegiatan berkala yang telah

dilakukan dalam upaya menciptakan hubungan yang harmonis dan suasana kerja yang

kondusif. Melalui Forum Komunikasi untuk tingkat manajemen dan Forum Bipartit

untuk Serikat Pekerja, Manajemen Perseroan dapat bertatapmuka dan menyampaikan

informasi secara langsung tentang perkembangan kinerja Perseroan dan strategi

menghadapi tantangan usaha di masa mendatang, di samping sebagai sarana untuk

memberi inspirasi, motivasi, dan pengarahan, sekaligus menampung aspirasi karyawan.

Berbagai bentuk penghargaan diberikan kepada karyawan yang telah

berprestasi termasuk anggota keluarganya, antara lain :

- Penghargaan Karyawan Teladan Tahunan diberikan bagi karyawan yang berprestasi

sangat baik dan telah memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan

- Idea Proposal Award diberikan kepada karyawan atas ide-ide perbaikan terbaik dan

telah diterapkan dalam lingkungan kerja

- Konvensi QCC merupakan sarana berkompetisi dan pemberian penghargaan bagi

kelompok gugus kendali mutu terbaik yang telah memberikan kontribusi nyata dan

berkesinambungan pada perusahaan

- Employee Day atau Family Day setiap tahun sebagai ajang keakraban dan

kekeluargaan di antara seluruh anggota keluarga besar karyawan perusahaan

- Program Beasiswa diberikan kepada anak karyawan yang berprestasi dan berada

dalam peringkat sepuluh terbaik di sekolah.

Page 15: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

54

III.5. Laporan Keuangan PT. Astra Otoparts Tbk

P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004, 2003, DAN 2002

(Dalam Jutaan Rupiah) Tabel III.1

Keterangan 2004 2003 2002 AKTIVA

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Rp 127.413 Rp 203.858 Rp 336.388 Deposito berjangka Rp 2.787 Rp 6.772 Rp 14.652 Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Rp 132.016 Rp 57.293 Rp 80.945 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.173 juta tahun 2004, Rp 1.387 juta tahun 2003 dan Rp 1.024 juta tahun 2002 Rp 368.387 Rp 300.485 Rp 205.560 Piutang lain-lain Rp 6.951 Rp 3.528 Rp 11.136 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 4.296 juta tahun 2004, Rp 4.517 juta tahun 2003 dan Rp 759 juta tahun 2002 Rp 404.953 Rp 256.821 Rp 262.407 Uang muka dan biaya dibayar dimuka Rp 32.278 Rp 32.225 Rp 22.956 Pajak dibayar dimuka Rp 18.043 Rp 29.344 Rp 8.377

Jumlah Aktiva Lancar Rp 1.092.828 Rp 890.326 Rp 942.421

AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Rp 520 Rp 228 Rp 393 Aktiva pajak tangguhan - bersih Rp 21.014 Rp 14.087 Rp 20.111 Investasi efek hutang - Rp 250 Rp 450 Investasi pada perusahaan asosiasi Rp 5 63.131 Rp 505.069 Rp 449.220 Investasi lain Rp 13.343 Rp 13.343 Rp 13.343 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 402.286 juta tahun 2004, Rp 318.177 juta tahun 2003 dan Rp 273.390 juta tahun 2002 Rp 662.876 Rp 460.309 Rp 339.918 Goodwill Rp 9.770 Rp 10.030 Rp 10.716 Aktiva tidak berwujud dan biaya tangguhan Rp 4.943 Rp 4.999 Rp 3.900 Aktiva lain-lain Rp 68.056 Rp 58.662 Rp 51.037

Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp 1.343.653 Rp 1.066.977 Rp 889.088

JUMLAH AKTIVA Rp 2.436.481 Rp 1.957.303 Rp 1.831.509

Page 16: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

55

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Rp 156.869 Rp 51.819 Rp 58.110 Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Rp 282.458 Rp 225.187 Rp 208.037 Pihak ketiga Rp 151.695 Rp 91.411 Rp 72.193 Hutang lain-lain Rp 18.621 Rp 20.146 Rp 21.004 Hutang pajak Rp 46.770 Rp 30.184 Rp 49.209 Biaya masih harus dibayar Rp 48.724 Rp 20.884 Rp 11.673 Uang muka pelanggan Rp 4.151 Rp 6.098 Rp 7.052 Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Rp 56.836 Rp 94.293 Rp 49.344 Kewajiban tidak lancar lain-lain - Rp 951 Rp 1.075 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 766.124 Rp 540.973 Rp 477.697

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa Rp 10.529 Rp 11.605 Rp 22.738 Kewajiban pajak tangguhan - bersih Rp 10.895 Rp 12.502 Rp 11.218 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Rp 60.006 Rp 47.432 Rp 149.504 Kewajiban tidak lancar lain-lain Rp 20.560 Rp 11.433 Rp 2.755 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Rp 101.990 Rp 82.972 Rp 186.215

HAK MINORITAS Rp 169.853 Rp 138.651 Rp 120.505

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 767.978.280 saham tahun 2004, 755.341.280 saham tahun 2003, dan 749.930.280 saham tahun 2002 Rp 383.989 Rp 377.671 Rp 374.965 Tambahan modal disetor Rp 47.902 Rp 19.830 Rp 1.933 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp 99 Rp 99 Rp 99 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Rp 13.153 Rp 13.153 Rp 15.794 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rp (24.694) Rp (23.781) Rp (23.781) Modal lain-lain - opsi pemilikan saham karyawan Rp 4.514 Rp 19.473 Rp 32.442 Saldo laba Ditentukan penggunaannya Rp 15.000 Rp 7500 - Tidak ditentukan penggunaannya Rp 958.551 Rp 780.762 Rp 645.640 Jumlah Ekuitas Rp 1.398.514 Rp 1.194.707 Rp 1.047.092

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 2.436.481 Rp 1.957.303 Rp 1.831.509

Page 17: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

56

P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004, 2003, DAN 2002 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tabel III.2

2004 2003 2002 PENJUALAN BERSIH Rp 2.924.581 Rp 2.151.505 Rp 2.063.493BEBAN POKOK PENJUALAN Rp 2.356.276 Rp 1.743.832 Rp 1.664.022

LABA KOTOR Rp 568.305 Rp 407.673 Rp 399.471

BEBAN USAHA Penjualan Rp 137.095 Rp 96.640 Rp 88.758Umum dan administrasi Rp 192.573 Rp 162.363 Rp 136.685Jumlah Beban Usaha Rp 329.668 Rp 259.003 Rp 225.443

LABA USAHA Rp 238.637 Rp 148.670 Rp 174.028

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Rp 5.036 Rp 14.988 Rp 26.868Keuntungan (kerugian) kurs mata uang Asing - bersih Rp (32.317) Rp 5.664 Rp 26.708Beban bunga dan keuangan Rp (10.997) Rp (8.546) Rp (12.868)Amortisasi goodwill Rp (670) Rp (685) Rp (942)Lainnya - bersih Rp 28.820 Rp 35.160 Rp 7.101

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH

Rp (10.128) Rp 46.581 Rp 45.926

BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI Rp 100.599 Rp 100.670 Rp 109.560

LABA SEBELUM PAJAK Rp 329.108 Rp 295.921 Rp 329.514

BEBAN PAJAK Rp (69.167) Rp (63.700) Rp (76.492)LABA DARI AKTIVITAS NORMAL Rp 259.941 Rp 232.221 Rp 253.022

POS LUAR BIASA - Bersih setelah pajak - - Rp 36.947LABA SEBELUM HAK MINORITAS RP 259.941 Rp 232.221 Rp 289.969HAK MINORITAS Rp (36.783) Rp (25.823) Rp (32.590)

LABA BERSIH Rp 223.158 Rp 206.398 Rp 257.379

Sumber : Annual Report PT Astra Otoparts Tbk 2002, 2003, 2004

Page 18: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

57

P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004, 2003, DAN 2002 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tabel III.3

Selisih transaksi Selisih nilai perubahan ekuitas transaksi Tambahan Selisih penilaian anak perusahaan restrukturisasi Modal lain-lain Saldo laba Modal modal kembali aktiva dan perusahaan entitas opsi pemilikan Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah Disetor disetor tetap asosiasi sepengendali saham karyawan penggunaannya penggunaannya ekuitas Saldo per 1 Januari 2002 374.965 1.933 99 20.780 (23.781) 18.408 - 437.006 829.410 Opsi pemilikan saham karyawan - - - - - 14.034 - - 14.034 Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi - - - (4.986) - - - - (4.986) Dividen - - - - - - - (48.745) (48.745) Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 257.379 257.379 Saldo per 31 Desember 2002 374.965 1.933 99 15.794 (23.781) 32.442 - 645.640 1.047.092 Pelaksanaan opsi pemilikan saham karyawan 2.706 9.994 - - - (5.066) - - 7.634 Hak opsi kadaluarsa yang tidak dilaksanakan - 7.903 - - - (7.903) - - - Eliminasi tidak konsolidasinya anak perusahaan dalam likuidasi - - - (2.641) - - - - (2.641) Saldo laba ditentukan Penggunaannya - - - - - - 7.500 (7.500) - Dividen - - - - - - - (63.776) (63.776) Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 206.398 206.398 Saldo per 31 Desember 2003 377.671 19.830 99 13.153 (23.781) 19.473 7.500 780.762 1.194.707 Pelaksanaan opsi pemilikan saham karyawan 6.318 25.747 - - - (12.634) - - 19.431 Hak opsi kadaluarsa yang tidak dilaksanakan - 2.325 - - - (2.325) - - - Penyesuaian atas selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - - - - ( 913) - - - (913) Saldo laba ditentukan penggunaannya - - - - - - 7.500 (7.500) - Dividen - - - - - - - (37.869) (37.869) Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 223.158 223.158 Saldo per 31 Desember 2004 383.989 47.902 99 13.153 (24.694) 4.514 15.000 958.551 1.398.514 Sumber : Annual Report PT Astra Otoparts Tbk 2002,2003, dan 2004

Page 19: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

58

P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004, 2003, DAN 2002 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tabel III.4 2004 2003 2002

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya 2.784.541 2.080.232 2.029.777 Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan (2.584.635) (1.887.663) (1.856.721) Kas yang dihasilkan dari operasi 199.906 192.569 173.056 Pembayaran bunga dan beban keuangan (10.747) (9.630) (12.716) Pengembalian pajak 1.175 3.321 6.602 Pembayaran pajak (67.381) (95.430) (95.892) Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi 122.953 90.830 71.050 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen 43.204 46.208 29.398 Penerimaan bunga 5.052 15.366 26.972 Penurunan deposito berjangka 4.504 7.500 37.470 Hasil penjualan aktiva tetap 716 9.933 11.884 Penerimaan dari pelunasan investasi efek hutang 250 200 59 Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa (292) 165 91 Perolehan aktiva tidak berwujud dan biaya tangguhan (1.649) (1.712) (1.326) Uang muka pembelian aktiva tetap (14.912) (4.489) - Perolehan aktiva tetap (271.791) (184.108) (95.007) Perolehan investasi anak perusahaan setelah dikurangi arus kas masuk anak perusahaan (2.533) - 3.457 Perolehan investasi perusahaan asosiasi dan Investasi pemegang saham minoritas - - (2.935) Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (237.451) (110.937) 10.063 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek 100.000 - - Pelaksanaan opsi pemilikan saham karyawan 19.430 7.634 - Penurunan hutang hubungan istimewa (213) (90) (12.815) Pembayaran dividen kepada pemegang saham minoritas anak perusahaan (6.735) (7.686) (5.771) Pembayaran pinjaman jangka panjang (36.560) (48.260) (46.156) Pembayaran dividen (37.869) (63.776) (48.745) Penerimaan pinjaman jangka panjang - - 849 Pembayaran hutang sewa guna usaha - - (46) Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 38.053 (112.178) (112.684) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (76.445) (132.285) (31.571) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 203.858 336.388 367.959 KAS DAN SETARA KAS ANAK PERUSAHAAN DALAM LIKUIDASI - (245) - KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 127.413 203.858 336.388 Sumber : Annual Report PT Astra Otoparts Tbk 2002,2003,2004

Page 20: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

59

III.6. PERINCIAN ATAS BEBERAPA POS DALAM LAPORAN KEUANGAN

1. Kas dan Setara Kas

(Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Kas Rupiah Rp 676 Rp 750 Rp 1.299 Dollar Amerika Serikat Rp 714 Rp 657 Rp 976 Dollar Australia - Rp 154 Yen Rp 101 Rp 118 Rp 135 Dollar Singapura Rp 106 Rp 82 Rp 128

Sub-jumlah Rp 1.597 Rp 1.607 Rp 2.692 Bank Rupiah Bank Central Asia Rp 6.081 Rp 8.022 Rp 11.092 Bank Permata (pihak hubungan istimewa tahun 2004) Rp 11.797 Rp 11.221 Rp 9.888 Bank Niaga - Rp 1.829 Rp 6.514 Bank Internasional Indonesia Rp 8.668 Rp 6.416 Rp 3.507 Bank Lippo Rp 1.479 Rp 2.393 Rp 2.360 Bank NISP - Rp 135 Rp 1.820 Bank Danamon Rp 12.807 Rp 2.315 Rp 565 Bank Artha Graha Rp 1.228 Rp 1.144 - Bank Tabungan Negara Rp 8.771 Rp 101 - Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. Rp 1.462 Rp 1 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 1.888 Rp 1.664 Rp 2.148 Dollar Amerika Serikat Bank Internasional Indonesia Rp 3.624 Rp 9.020 Rp 2.503 Bank Lippo Rp 1.753 Rp 862 Rp 1.643 Bank Mizuho Indonesia - Rp 75 Rp 1.581 Standard Chartered Bank, Jakarta - Rp 8.414 Rp 543 Bank UFJ Indonesia Rp 436 Rp 2.871 Rp 950 Bank Central Asia Rp 1.773 Rp 141 - ING Indonesia Bank Rp 4.092 - - Bank Permata Rp 5.607 Rp 983 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 397 Rp 1.780 Rp 2.538 Dollar Singapura ABN-AMRO Bank, N.V., Jakarta Rp 904 Rp 1.871 Rp 2.474 Standard Chartered Bank, Jakarta - - Rp 1.302 Dinar Arab Emirat HSBC, Jakarta - - Rp 727 Yen Bank UFJ Indonesia Rp 129 Rp 1.123 Rp 65 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 541 Rp 2.227 Rp 1.676

Sub-jumlah Rp 73.437 Rp 64.608 Rp 53.896

Page 21: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

60

2002 2003 2004

Setara kas – deposito berjangka Rupiah Bank Mega Rp 7.000 Rp 19.200 Rp 23.550 Bank Internasional Indonesia Rp 7.000 Rp 23.000 Rp 16.000 Bank Permata (pihak hubungan istimewa tahun 2004) Rp 20.225 Rp 30.335 Rp 9.675 Bank Artha Graha Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 8.150 Bank ANZ Panin - - Rp 4.000 Bank UFJ Indonesia - Rp 7.135 Rp 2.500 Bank Lippo - - Rp 2.000 Bank Tabungan Negara Rp 104.533 Rp 17.520 - Bank Common Wealth - Rp 6.000 - Bank Negara Indonesia - Rp 4.500 - Bank Mandiri Rp 5.500 - - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 600 Rp 820 - Dollar Amerika Serikat Bank UFJ Indonesia - - Rp 3.716 Bank Permata (pihak hubungan istimewa tahun 2004) Rp 14.492 Rp 2.540 Rp 130 Bank NISP Rp 26.914 Rp 8.554 - Bank Danamon - Rp 8.465 - Bank Lippo - Rp 1.524 - Bank Niaga - Rp 1.058 - Bank Internasional Indonesia Rp 31.277 Rp 992 - Bank Mega Rp 18.774 - - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) - - Rp 199 Yen Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. Rp 17.039 - - Bank UFJ Indonesia - - Rp 905

Sub-jumlah Rp 261.354 Rp 137.643 Rp 70.825

Jumlah Rp 336.388 Rp 203.858 Rp 127.413

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah 7,0% - 18,4% 4,3% - 14,3% 5,50% - 7,50% Dollar Amerika Serikat 1,0% - 5,6% 1,0% - 3,0% 0,65% - 2,00% Yen 0,05% 0,05% 0,01% - 0,25%

2. Piutang Usaha

Piutang dinyatakan sebesar nilai nominal jumlah tagihan setelah dikurangi dengan

penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan

penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Piutang

yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

Page 22: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

61

(Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Pihak hubungan istimewa Rp 80.945 Rp 57.293 Rp 132.016

Pihak ketiga Rp 206.584 Rp 301.872 Rp 370.560 Penyisihan piutang ragu-ragu Rp (1.024) Rp (1.387) Rp (2.173)

Bersih Rp 205.560 Rp 300.485 Rp 368.387

Jumlah Rp 286.505 Rp 357.778 Rp 500.403

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal Rp 398 Rp 1.024 Rp 1.387 Penambahan Rp 626 Rp 363 Rp 786

Saldo akhir Rp 1.024 Rp 1.387 Rp 2.173

3. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana

yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata

tertimbang, kecuali persediaan anak perusahaan tertentu ditentukan dengan metode first-

in, first-out.

(Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004 Barang jadi Rp 140.201 Rp 126.543 Rp 176.145 Barang dalam proses Rp 23.132 Rp 25.540 Rp 48.217 Bahan baku Rp 60.075 Rp 57.891 Rp 116.890 Bahan pembantu dan suku cadang

Rp 29.338 Rp 36.898 Rp 49.484

Barang dalam perjalanan Rp 10.420 Rp 14.466 Rp 18.513 Jumlah Rp 263.166 Rp 261.338 Rp 409.249 Penyisihan penurunan nilai Rp (759) Rp (4.517) Rp (4.296)Jumlah Bersih Rp 262.407 Rp 256.821 Rp 404.953

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan : Saldo awal Rp 2.216 Rp 759 Rp 4.517 Penyisihan Rp 155 Rp 4.347 - Pemulihan Rp (1.612) Rp (589) Rp (221) Saldo akhir Rp 759 Rp 4.517 Rp 4.296

Page 23: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

62

4. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka

(Dalam Jutaan Rupiah) 2002 2003 2004

Uang muka Pembelian bahan impor Rp 10.324 Rp 1.305 Rp 9.473 Pembelian bahan baku lokal Rp 630 Rp 4.725 Rp 2.709 Pembelian bahan pembantu dan suku cadang Rp 3.485 Rp 14.034 Rp 247 Lainnya Rp 4.278 Rp 4.402 Rp 3.573 Sub-jumlah Rp 18.717 Rp 24.466 Rp 16.002

Biaya dibayar dimuka Imbalan pasca-kerja - Rp 2.753 Rp 4.519 Sewa Rp 2.412 Rp 2.427 Rp 4.108 Bantuan teknis - Rp - Rp 2.262 Asuransi Rp 409 Rp 515 Rp 1.691 Lainnya Rp 1.418 Rp 2.064 Rp 3.696 Sub-jumlah Rp 4.239 Rp 7.759 Rp 16.276

Jumlah Rp 22.956 Rp 32.225 Rp 32.278

5. Pajak Dibayar Dimuka

(Dalam Jutaan Rupiah) 2002 2003 2004

Pajak penghasilan pasal 28a 2004 - - Rp 1.944 2003 - Rp 16.730 Rp 12.683 2002 Rp 957 Rp 2.387 Rp 950 2001 dan tahun sebelumnya Rp 4.069 - - Pajak pertambahan nilai Rp 3.351 Rp 10.227 Rp 2.466

Jumlah Rp 8.377 Rp 29.344 Rp 18.043

6. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali tanah dan aktiva tetap tertentu salah satu anak perusahaan,

disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat

ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Page 24: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

63

Tahun

Bangunan dan prasarana 5 - 20 Mesin dan peralatan 2 - 16 Peralatan pabrik 3 - 8 Peralatan kantor 2 - 8 Alat-alat pengangkutan 4 – 8

(Dalam Jutaan Rupiah)

1 Januari,2004 Penambahan Pengurangan 31 Desember,2004

Biaya perolehan atau penilaian kembali : Tanah Rp 66.889 Rp 8.455 - Rp 75.344 Bangunan dan prasarana Rp 105.952 Rp 95.740 Rp 406 Rp 201.286 Mesin dan peralatan Rp 464.167 Rp 176.113 Rp 492 Rp 639.788 Peralatan pabrik Rp 29.894 Rp 12.640 Rp 490 Rp 42.044 Peralatan kantor Rp 36.421 Rp 7.231 Rp 615 Rp 43.037 Alat-alat pengangkutan Rp 23.081 Rp 6.529 Rp 1.374 Rp 28.236

Sub-jumlah Rp 726.404 Rp 306.708 Rp 3.377 Rp 1.029.735 Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Rp 29.816 Rp 66.474 Rp 87.080 Rp 9.210 Mesin dan peralatan Rp 22.266 Rp 103.828 Rp 99.877 Rp 26.217

Sub-jumlah Rp 52.082 Rp 170.302 Rp186.957 Rp 35.427

Jumlah Rp 778.486 Rp 477.010 Rp 190.334 Rp 1.065.162

Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Rp 32.202 Rp 9.097 Rp 397 Rp 40.902 Mesin dan peralatan Rp 233.504 Rp 60.890 Rp 400 Rp 293.994 Peralatan pabrik Rp 16.738 Rp 6.267 Rp 488 Rp 22.517 Peralatan kantor Rp 22.043 Rp 6.920 Rp 488 Rp 28.475 Alat-alat pengangkutan Rp 13.690 Rp 3.941 Rp 1.233 Rp 16.398

Jumlah Rp 318.177 Rp 87.115 Rp 3.006 Rp 402.286

Jumlah Tercatat Rp 460.309 Rp 662.876

1 Januari,2003 Penambahan Pengurangan 31 Desember,2003

Biaya perolehan atau penilaian kembali : Tanah Rp 75.092 Rp 7.683 Rp 15.886 Rp 66.889 Bangunan dan prasarana Rp 84.076 Rp 33.111 Rp 11.235 Rp 105.952 Mesin dan peralatan Rp 370.335 Rp 101.374 Rp 7.542 Rp 464.167 Peralatan pabrik Rp 19.316 Rp 10.801 Rp 223 Rp 29.894 Peralatan kantor Rp 29.925 Rp 8.957 Rp 2.461 Rp 36.421 Alat-alat pengangkutan Rp 19.245 Rp 4.793 Rp 957 Rp 23.081

Sub-jumlah Rp 597.989 Rp 166.719 Rp 38.304 Rp 726.404

Page 25: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

64

Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Rp 9.092 Rp 29.956 Rp 9.232 Rp 29.816 Mesin dan peralatan Rp 6.227 Rp 29.085 Rp 13.046 Rp 22.266

Sub-jumlah Rp 15.319 Rp 59.041 Rp 22.278 Rp 52.082

Jumlah Rp 613.308 Rp 225.760 Rp 60.582 Rp 778.486

Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Rp 31.948 Rp 5.642 Rp 5.388 Rp 32.202 Mesin dan peralatan Rp 200.853 Rp 39.101 Rp 6.450 Rp 233.504 Peralatan pabrik Rp 12.297 Rp 4.584 Rp 143 Rp 16.738 Peralatan kantor Rp 17.441 Rp 5.856 Rp 1.254 Rp 22.043 Alat-alat pengangkutan Rp 10.851 Rp 3.369 Rp 530 Rp 13.690

Jumlah Rp 273.390 Rp 58.552 Rp 13.765 Rp 318.177

Jumlah tercatat Rp 339.918 Rp 460.309

1 Januari,2002 Penambahan Pengurangan 31 Desember,2002

Biaya perolehan atau penilaian kembali : Tanah Rp 67.952 Rp 8.020 Rp 880 Rp 75.092 Bangunan dan prasarana Rp 95.513 Rp 6.558 Rp 17.995 Rp 84.076 Mesin dan peralatan Rp 354.717 Rp 56.574 Rp 40.956 Rp 370.335 Peralatan pabrik Rp 23.712 Rp 5.150 Rp 9.546 Rp 19.316 Peralatan kantor Rp 25.257 Rp 8.631 Rp 3.963 Rp 29.925 Alat-alat pengangkutan Rp 16.018 Rp 5.246 Rp 2.019 Rp 19.245

Sub-jumlah Rp 583.169 Rp 90.179 Rp 75.359 Rp 597.989 Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Rp 1.565 Rp 10.050 Rp 2.523 Rp 9.092 Mesin dan peralatan Rp 4.843 Rp 19.277 Rp 17.893 Rp 6.227

Sub-jumlah Rp 6.408 Rp 29.327 Rp 20.416 Rp 15.319

Jumlah Rp 589.577 Rp 119.506 Rp 95.775 Rp 613.308

Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Rp 32.378 Rp 4.813 Rp 5.243 Rp 31.948 Mesin dan peralatan Rp 180.805 Rp 33.428 Rp 13.380 Rp 200.853 Peralatan pabrik Rp 15.256 Rp 2.959 Rp 5.918 Rp 12.297 Peralatan kantor Rp 14.814 Rp 5.610 Rp 2.983 Rp 17.441 Alat-alat pengangkutan Rp 9.469 Rp 2.850 Rp 1.468 Rp 10.851

Jumlah Rp 252.722 Rp 49.660 Rp 28.992 Rp 273.390

Jumlah Tercatat Rp 336.855 Rp 339.918

Page 26: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

65

7. Aktiva Lain-Lain

(Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Pinjaman direksi dan karyawan Rp 23.667 Rp 25.412 Rp 25.726 Aktiva tidak digunakan dalam operasi Rp 18.723 Rp 22.951 Rp 22.951 Uang muka pembelian aktiva tetap dan perangkat lunak - Rp 4.489 Rp 14.447 Jaminan - Rp 2.393 Rp 2.651 Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 8.647 Rp 3.417 Rp 2.281

Jumlah Rp 51.037 Rp 58.662 Rp 68.056

8. Pinjaman Jangka Pendek (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Rupiah Bank UFJ Indonesia - - Rp 50.000 Standard Chartered Bank, Jakarta - - Rp 50.000 Dollar Amerika Serikat Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited, Hongkong (2003: The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd.) Rp 53.640 Rp 47.587 Rp 52.224 Credit Suisse First Boston International, London Rp 4.470 Rp 4.232 Rp 4.645

Jumlah Rp 58.110 Rp 51.819 Rp 156.869

Tingkat bunga pinjaman per tahun Rupiah 9,80% - 10,90% Dollar Amerika Serikat 2,15% - 2,23% 2,11% - 2,72%

9. Hutang Usaha (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Pihak hubungan istimewa Rp 208.037 Rp 225.187 Rp 282.458 Pihak ketiga Rp 72.193 Rp 91.411 Rp 151.695

Jumlah Rp 280.230 Rp 316.598 Rp 434.153

Page 27: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

66

10. Hutang Lain-Lain (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Pembelian aktiva tetap Rp 3.167 Rp 45 Rp 8.731 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun hutang pihak hubungan istimewa - Rp 1.587 Rp 1.742 Promosi dan insentif Rp 7.803 Rp 7.744 Rp - Lainnya Rp 10.034 Rp 10.770 Rp 8.148

Jumlah Rp 21.004 Rp 20.146 Rp 18.621

11. Hutang Pajak (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Pajak kini Rp 34.809 Rp 9.704 Rp 16.402 Pajak penghasilan Pasal 21 Rp 6.869 Rp 9.091 Rp 11.044 Pasal 23 Rp 614 Rp 494 Rp 1.214 Pasal 25 Rp 1.360 Rp 2.579 Rp 3.265 Pasal 26 Rp 606 Rp 484 Rp 698 Pasal 29 - - Rp 2.905 Lain-lain - Rp 204 Rp 1.738 Pajak pertambahan nilai Rp 4.951 Rp 7.628 Rp 9.504

Jumlah Rp 49.209 Rp 30.184 Rp 46.770

12. Pinjaman Jangka Panjang (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Fasilitas Kredit Berulang – Dollar Amerika Serikat Mizuho Global Rp 29.368 Rp 17.579 Rp 12.565 Norichukin Bank Rp 16.782 Rp 10.045 Rp 7.180 Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd. Rp 16.782 Rp 10.045 Rp 7.180 Sumitomo Trust and Banking Company Ltd. Rp 16.782 Rp 10.045 Rp 7.180 UFJ Bank Ltd. Rp 16.782 Rp 10.045 Rp 7.180 Standard Bank Asia Ltd. Rp 12.586 Rp 7.534 Rp 5.385 Bank Mizuho Indonesia Rp 12.586 Rp 7.534 Rp 5.385 Fasilitas Kredit Gabungan – Dollar Amerika Serikat kecuali Astra Honda Motor dalam Rupiah Mizuho Global Rp 48.723 Rp 43.877 Rp 41.960 Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd. Rp 24.361 Rp 21.938 Rp 20.980 Astra Honda Motor, pihak hubungan istimewa Rp 2.172 Rp 2.120 Rp 1.847 Fasilitas Kredit Investasi Bank Bumiputera Rp 1.924 Rp 963 Rp -

Jumlah Rp 198.848 Rp 141.725 Rp 116.842 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Rp (49.344) Rp (94.293) Rp (56.836)

Page 28: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

67

Bagian jangka panjang Rp 149.504 Rp 47.432 Rp 60.006 Tingkat bunga pinjaman per tahun Rupiah 17% - 20% 14,8% - 20% Dollar Amerika Serikat 3,06% - 4,53% 3,1% - 4,6%

13. Kewajiban Tidak Lancar Lain-Lain (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Kewajiban imbalan kerja - Rp 7.302 Rp 18.074 Kewajiban bersih atas anak perusahaan dalam likuidasi - Rp 2.474 Rp 2.486 Hutang kepada Progress Corporation, Jepang Rp 3.830 Rp 2.608 -

Jumlah Rp 3.830 Rp 12.384 Rp 20.560 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Rp (1.075) Rp (951) -

Bagian jangka panjang Rp 2.755 Rp 11.433 Rp 20.560

14. Hak Minoritas (Dalam Jutaan Rupiah)

Jumlah Bagian mino- Jumlah tercatat ritas tercatat

1 Januari atas laba bersih 31 Desem- , 2004 Dividen tahun berjalan Lain-lain ber, 2004

PT Senantiasa Makmur dan anak perusahaan Rp 111.423 Rp (5.657) Rp 28.727 - Rp 134.493 PT Dirgamenara Nusadwipa Rp 10.218 - Rp 3.056 - Rp 13.274 PT Federal Izumi ManufacturingRp 9.953 - Rp 2.700 Rp (677) Rp 11.976 PT Nusa Keihin Indonesia Rp 7.057 Rp (1.078) Rp 2.271 - Rp 8.250 PT Mopart Jaya Utama - - Rp 29 Rp 1.831 Rp 1.860

Jumlah Rp 138.651 Rp (6.735) Rp 36.783 Rp 1.154 Rp 169.853

Jumlah Bagian mino- Jumlah tercatat ritas tercatat 1 Januari atas laba bersih 31 Desem- , 2003 Dividen tahun berjalan Lain-lain ber, 2003 PT Senantiasa Makmur dan anak perusahaan Rp 99.929 Rp (7.686) Rp 19.1 - Rp 111.423 PT Dirgamenara Nusadwipa Rp 7.824 - Rp 2.385 Rp 9 Rp 10.218 PT Federal Izumi Manufacturing Rp 6.813 - Rp 3.140 - Rp 9.953 PT Nusa Keihin Indonesia Rp 5.939 - Rp 1.118 - Rp 7.057

Jumlah Rp 120.505 Rp (7.686) Rp 25.823 Rp 9 Rp 138.651

Page 29: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

68

Jumlah Bagian mino- Jumlah tercatat ritas tercatat 1 Januari atas laba bersih 31Desem , 2002 Dividen tahun berjalan Lain-lain ber, 2002 PT Senantiasa Makmur dan anak perusahaan Rp 78.556 Rp (4.838) Rp 26.211 - Rp 99.929 PT Adiwira Presisi Industri Rp 17.525 Rp (933) Rp (756) Rp (15.836) - PT Dirgamenara Nusadwipa Rp 6.240 - Rp 1.584 - Rp 7.824 PT Federal Izumi Manufacturing Rp 1.661 - Rp 5.152 - Rp 6.813 PT Nusa Keihin Indonesia Rp 1.042 - Rp 399 Rp 4.498 Rp 5.939

Jumlah Rp 105.024 Rp (5.771) Rp 32.590 Rp (11.338) Rp 120.505

15. Modal Saham

2004

Persentase Nama Pemegang Saham Jumlah saham pemilikan Jumlah

%

PT Astra International Tbk 655.827.114 85,40 327.913 Budi Setiawan Pranoto (Direktur Utama) 126.000 0,01 63 Widya Wiryawan (Direktur) 252.000 0,03 126 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 111.773.166 14,56 55.887

Jumlah 767.978.280 100,00 383.989

2003 Persentase Nama Pemegang Saham Jumlah saham pemilikan Jumlah %

PT Astra International Tbk 654.777.114 86,68 327.389 Widya Wiryawan (Direktur) 100.000 0,01 50 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 100.464.166 13,31 50.232

Jumlah 755.341.280 100,00 377.671

2002

Persentase Nama Pemegang Saham Jumlah saham pemilikan Jumlah %

PT Astra International Tbk 654.777.114 87,31 327.389 Jani Winata (Komisaris) 15.000 0,01 7 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 95.138.166 12,68 47.569

Jumlah 749.930.280 100,00 374.965

Page 30: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

69

16. Penjualan Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Operasi berkesinambungan Pihak hubungan istimewa Rp 610.951 Rp 564.608 Rp 731.506 Pihak ketiga Lokal Rp 1.245.710 Rp 1.444.133 Rp 1.894.283 Ekspor Rp 253.740 Rp 236.962 Rp 384.141

Sub-jumlah Rp 2.110.401 Rp 2.245.703 Rp 3.009.930 Operasi anak perusahaan yang dijual Pihak hubungan istimewa Rp 988 - - Pihak ketiga Lokal Rp 11.633 - - Ekspor Rp 26.893 - -

Sub-jumlah Rp 39.514 - -

Retur dan potongan penjualan Rp (86.422) Rp (94.198) Rp (85.349)

Jumlah penjualan bersih Rp 2.063.493 Rp 2.151.505 Rp 2.924.581

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi kepada :

2002 2003 2004

PT Astra Honda Motor Rp 263.906 Rp 310.642 Rp 459.066

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Rp 244.481 Rp 250.145 Rp 404.624

Jumlah Rp 508.387 Rp 560.787 Rp 863.690

17. Beban Pokok Penjualan (Dalam Jutaan Rupiah)

2002 2003 2004

Bahan baku yang digunakan Rp 445.376 Rp 473.399 Rp 651.399 Tenaga kerja langsung Rp 59.053 Rp 78.163 Rp 88.774 Biaya produksi tidak langsung Rp 246.298 Rp 274.546 Rp 485.676

Jumlah Biaya Produksi Rp 750.727 Rp 826.108 Rp 1.225.849 Barang dalam proses Awal tahun Rp 12.456 Rp 23.132 Rp 25.540 Pembelian - - Rp 29.974 Akhir tahun Rp (23.132) Rp (25.540) Rp (48.217)

Beban Pokok Produksi Rp 740.051 Rp 823.700 Rp 1.233.146 Persediaan barang jadi Awal tahun Rp 125.111 Rp 140.201 Rp 126.543 Saldo awal perusahaan akuisisi - - Rp 3.435 Pembelian Rp 941.471 Rp 906.474 Rp 1.169.297 Barang jadi anak perusahaan

Page 31: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

70

yang dijual Rp (2.410) - - Akhir tahun Rp (140.201) Rp (126.543) Rp (176.145)

Beban Pokok Penjualan Rp 1.664.022 Rp 1.743.832 Rp 2.356.276

18. Beban Usaha (Dalam Jutaan Rupiah)

a. Penjualan

2002 2003 2004

Iklan dan promosi Rp 28.638 Rp 34.279 Rp 35.000 Komisi dan insentif penjualan Rp 4.626 Rp 3.612 Rp 32.942 Gaji, upah dan kenikmatan karyawan Rp 12.575 Rp 16.145 Rp 23.456 Pengepakan dan gudang Rp 14.337 Rp 13.431 Rp 20.102 Royalti Rp 6.432 Rp 6.865 Rp 8.396 Transportasi Rp 3.751 Rp 4.048 Rp 4.945 Penyusutan Rp 2.073 Rp 3.007 Rp 3.463 Penggantian barang rusak Rp 818 Rp 1.442 Rp 1.610 Komunikasi Rp 1.445 Rp 1.142 Rp 1.289 Pelatihan Rp 620 Rp 1.014 Rp 621 Peralatan kantor Rp 1.639 Rp 1.778 Rp 583 Perbaikan dan pemeliharaan Rp 1.101 Rp 2.236 Rp 362 Jasa profesional Rp 793 Rp 2.433 Rp 293 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 9.910 Rp 5.208 Rp 4.033

Jumlah Rp 88.758 Rp 96.640 Rp 137.095

b. Umum dan Administrasi

2002 2003 2004

Gaji, upah dan kenikmatan karyawan Rp 91.617 Rp 93.419 Rp 113.583 Penyusutan Rp 7.605 Rp 9.299 Rp 10.482 Peralatan kantor Rp 3.704 Rp 6.070 Rp 7.722 Pajak dan perijinan Rp 5.652 Rp 6.016 Rp 5.722 Transportasi Rp 2.593 Rp 3.952 Rp 5.482 Imbalan kerja - Rp 3.939 Rp 5.053 Komunikasi Rp 2.885 Rp 4.228 Rp 4.987 Utilitas Rp 1.936 Rp 3.585 Rp 4.879 Jasa profesional Rp 2.570 Rp 2.820 Rp 4.276 Perbaikan dan pemeliharaan Rp 2.534 Rp 3.394 Rp 3.852 Sewa Rp 3.110 Rp 3.338 Rp 3.523 Representasi Rp 600 Rp 1.582 Rp 2.398 Pelatihan dan pendidikan Rp 1.367 Rp 2.341 Rp 2.084 Pengembangan Rp 420 Rp 1.088 Rp 2.029 Beban bank Rp 1.015 Rp 952 Rp 1.997 Amortisasi - Rp 717 Rp 1.049 Piutang ragu-ragu dan penurunan nilai persediaan – bersih Rp (830) Rp 4.515 Rp 1.134 Asuransi - Rp 970 Rp 1.019 Iklan Rp 1.383 Rp 1.242 Rp 439

Page 32: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

71

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Rp 8.524 Rp 8.896 Rp 10.863

Jumlah Rp 136.685 Rp 162.363 Rp 192.573

19. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang

bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Beban (manfaat) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

2002 2003 2004

Beban pajak kini Perusahaan Rp 25.870 Rp 13.755 Rp 22.542 Anak perusahaan Rp 48.340 Rp 42.581 Rp 54.901

Jumlah Rp 74.210 Rp 56.336 Rp 77.443 Pajak atas pos luar biasa Rp (6.741) - - Pajak tangguhan

Perusahaan Rp 4.641 Rp 8.693 Rp (3.406) Anak perusahaan Rp 4.382 Rp (1.329) Rp (4.870)

Beban pajak Rp 76.492 Rp 63.700 Rp 69.167

20. Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Pihak – pihak hubungan istimewa, yaitu : PT GS Battery, PT Century Batteries

Indonesia, PT Kayaba Indonesia, PT Denso Indonesia, PT Tri Dharma Wisesa, PT SKF

Indonesia, PT AT Indonesia, PT NHK Gasket Indonesia, PT Federal Nittan Industries,

PT Daikin Clutch Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Inti Ganda

Perdana, PT Wahana Eka Paramitra, PT Gemala Kempa Daya, Aisin Seiki Co. Ltd.,

Jepang, Keihin Seimitsu Kogyo Co. Ltd., Jepang, Mahle Izumi Corporation Ltd.,

Jepang, Aisin Chemical Co. Ltd., Jepang, Daido Steel Co. Ltd., Jepang, Daido Kogyo

Co. Ltd., Jepang, dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang.

Page 33: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2006-2-00794-AK Bab 3.pdf · keberhasilan memasok pada beberapa perusahaan perkebunan, pabrik

72

Dalam skrpisi ini, penulis menggunakan analytical procedures dimana penulis

melakukan analisis perbandingan dari tiap – tiap pos neraca dan pos-pos laporan laba-

rugi dengan menggunakan metode horizontal dan metode vertikal. Dalam menganalisis

dengan menggunakan metode horizontal, jumlah tiap pos pada tahun sekarang dikurangi

jumlah pada tahun sebelumnya yang menghasilkan kenaikan atau penurunan jumlahnya

dan kemudian dibagi dengan jumlah pada tahun sebelumnya. Sedangkan dalam metode

vertikal untuk Neraca, jumlah tiap pos neraca dibagi dengan total aktiva dalam

persentase. Begitu juga untuk laporan laba-rugi, jumlah tiap posnya dibagi dengan

penjualan bersih dalam persentase. Selanjutnya, penulis membandingkan perusahaan

dengan perusahaan lain yang sejenis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, yaitu

rasio likuiditas ( current ratio dan quick ratio ), rasio aktivitas ( A/R turnover, days of

receivable, inventory turnover, fixed assets turnover, dan total assets turnover ), rasio

leverage ( debt ratio dan time interest earned ), dan rasio profitabilitas ( operating profit

margin, return on assets, dan return on equity ).