bab ii tinjauan pustaka -...

21
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-2 tahun 1. Pengertian Perkembangan Perkembangan adalah perubahan tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi selama hidup dalam diri seseorang dari yang rendah sampai ke tahap tinggi melalui proses pertumbuhan, pembelajaran, peningkatan kompetensi serta kemampuan beradaptasi (Hockenberry, et al., 2008). Menurut Soetjiningsih, et al. (2002) perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, bicara dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi tubuh yang dapat dilihat dari berbagai aspek perkembangan seperti motorik, verbal, dan sosial sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sekitar serta hasil dari proses pertumbuhan. Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang perubahannya terarah dan teratur sehingga menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dalam diri anak tersebut, ini akan mempengaruhi anak dengan bertambahnya usia mereka (Hurlock, 2000). Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala (Pusponegoro, et al., 2005). Frakenburg, et al., (1981) dalam Soetjiningsih, et al. (2002) melalui DDST (Denver Developmental Screening Test ) mengemukakan 4

Upload: lamthu

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-2 tahun

1. Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah perubahan tingkah laku dan kebiasaan yang

terjadi selama hidup dalam diri seseorang dari yang rendah sampai ke tahap

tinggi melalui proses pertumbuhan, pembelajaran, peningkatan kompetensi

serta kemampuan beradaptasi (Hockenberry, et al., 2008).

Menurut Soetjiningsih, et al. (2002) perkembangan adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang

lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil dari proses pematangan. Termasuk juga perkembangan emosi,

intelektual, bicara dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya.

Kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan

adalah bertambahnya kemampuan fungsi tubuh yang dapat dilihat dari

berbagai aspek perkembangan seperti motorik, verbal, dan sosial sebagai

akibat dari interaksi dengan lingkungan sekitar serta hasil dari proses

pertumbuhan.

Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan

kuantitatif yang perubahannya terarah dan teratur sehingga menunjukkan

adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dalam diri anak

tersebut, ini akan mempengaruhi anak dengan bertambahnya usia mereka

(Hurlock, 2000). Perkembangan anak menggambarkan peningkatan

kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam

menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus

dipantau secara berkala (Pusponegoro, et al., 2005).

Frakenburg, et al., (1981) dalam Soetjiningsih, et al. (2002) melalui

DDST (Denver Developmental Screening Test) mengemukakan 4

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

9

parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak

yaitu :

a. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi

dan berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Gerak motor halus (fine motor adaptive)

Aspek yang berhungan dengan kemampuan anak untuk mengamati

sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga

misalnya main puzzle, menempel, dan menggunting.

c. Bahasa (language)

Aspek yangberhubungan dengan kemampuan untuk memberikan

respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

d. Perkembangan motorik kasar (gross motor)

Aspek yang behubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh yang

melibatkan sebagian besar bagian tubuh karena dilakukan oleh otot-

otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga misalnya

berlari dan berjalan.

Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan normal yang

merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

anak dapat dibagi menjadi 2, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar

(eksternal):

a. Faktor dalam (internal)

Menurut Adriana (2011), beberapa faktor internal yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak antara lain:

1) Genetik

Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi

ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

10

pada tumbuh kembang anak seperti kerdil dan keterbalakangan

mental.

2) Keluarga

Ada kecendungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,

pendek, gemuk dan kurus. Anaknya juga memiliki postur tubuh

seperti keluarganya.

3) Umur

Kecepatan perkembangan yang pesat adalah masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja

4) Jenis kelamin

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat

daripada laki-laki.

b. Faktor luar (eksternal)

Faktor luar yang berasal lingkungan anak juga bisa mempengaruhi

perkembangan anak. Adriana (2011), mengemukakan beberapa faktor

eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan anak antara lain:

1) Faktor prenatal

a) Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan

mempengaruhi perkembangan janin.

b) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan

kongenital seperti club foot.

c) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, thalidomid dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palastoskisis.

d) Radiasi

Paparan sinar rontgen dapat menyebabkan kelainan pada janin

seperti spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota

gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

11

e) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan

mental terhadap ibu hamil dan lain-lain.

2) Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia

dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak (Soetjiningsih, et al.,

2002).

3) Faktor Pasca Salin

Menurut Adriana (2011), faktor pasca salin dibagi menjadi berikut:

a) Gizi

Untuk tumbuh kembang anak diperlukan zat makanan yang

adekuat.

b) Penyakit kronis/kelainan kongenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi perkembangan jasmani.

c) Lingkungan dan kimia

Lingkungan adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi

sebagai penyedia kebutuhan dasar anak, lingkungan pengasuhan

seperti interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh

kembang anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik,

kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia

tertentu juga mempunyai dampak yang negatif bagi

perkembangan anak.

d) Psikologis

Hubungan anak dengan orang di sekitarnya. Seorang anak yang

tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu

merasa tertekan, akan mengalami hambatan dalam

perkembangannya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

12

e) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami pertumbuhan dan

perkembangan.

f) Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,

kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan

menghambat perkembangan anak.

g) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulus

khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan,

sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain

terhadap kegiatan anak (Soetjiningsih, et al., 2002).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peistiwa yang

berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, pertumbuhan

mempunyai dampak aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan

dengan pematangan fungsi organ tubuh (Soetjiningsih, et al., 2002). Pada

setiap anak kedua peristiwa ini tidak selalu mempunyai proses yang sama,

ada beberapa anak yang mengalami dalam gangguan perkembangan.

Menurut buku Depkes RI (2010) beberapa gangguan yang sering

ditemukan pada perkembangan anak adalah:

a. Gangguan bicara dan bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan

anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan

atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan

kognitif, motorik, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak.

kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan

berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

b. Cerebral palsy

Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak

progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan sel-

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

13

sel motorik pada susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh/belum

selesai pertumbuhannya.

c. Sindrom down

Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal

mempunyai kecerdasan yang terbatas atau dikenal dengan

keterbelakangan mental. Ini menyebabkan perkembangan lebih lambat

dari anak yang normal.

d. Perawakan pendek (Sort stature)

Sort stature atau perawakan pendek merupakan suatu terminologi

mengenai tinggi bandan berada dibawah normal pada kurva

pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebab dapat

dikarenakan gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau

kelainan endokrin.

e. Gangguan autisme

Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya

muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi

seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas

dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan

perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang

interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.

f. Retardasi mental

Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah

(IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar

dan beradaptasi terhadap tuntunan masyarakat atas kemampuan yang

dianggap normal.

g. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk

memusatkan perhatian yang sesring kali disertai dengan hiperaktivitas

(Depkes RI, 2010).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

14

2. Anak Usia 1-2 Tahun

Menurut Hockenberry, et al. (2008) istilah terrible twos sering

digunakan untuk menjelaskan masa toddler, yaitu periode dari usia 12-36

bulan. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena

anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi dan bagaimana

mengontrol orang lain melalui perilaku mencari perhatian dan negativisme

(pernyataan tegas terhadap suatu kebutuhan). Perilaku ini bisa menjadi

sangat menantang bagi orang tua dan anak karena masing – masing belajar

untuk mengetahui satu sama lain dengan lebih baik.

Masa ini seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan

perkembangan selama pengasuhan, pemeliharaan dan bimbingan dari orang

tuanya. Anak akan belajar mengembangkan keterampilan motorik, dengan

merangkak, berdiri, berjalan, melompat dan berlari. Kegiatan yang cukup

menyenangkan bagi masa anak ini adalah bermain-main. Dengan bermain

anak mampu mengembangkan keterampilan motorik, kecerdasan, inisiatif,

imajinasi, kreativitas, bakat, dan kemampuan sosialisasi (Patmonodewo,

2003). Selain itu, ciri yang spesifik pada usia toddler ini adalah si anak

masih memiliki kelekatan emosi dengan orang tua, takut berpisah dari orang

tua, biasanya suka membuat cerita yang tak masuk akal, berbohong dan

egosentris. Apa yang didinginkan berpusat pada diri sendiri (Dariyo, 2007).

Usia toddler merupakan masa dimana anak memerlukan kebutuhan

dasar yang harus dipenuhi untuk mencari perkembangan selanjutnya.

Soetjiningsih, et al. (2002) menggolongkan kebutuhan dasar anak usia

toddler menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan asuh (kebutuhan fisik-

biomedis), asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang), dan asuh (stimulasi).

a. Asuh (Kebutuhan fisik-biomedis)

Yang termasuk kebutuhan asuh menurut Nursalam, et al. (2005) adalah:

1) Nutrisi yang mencukupi dan seimbang

Pemberian nutrisi yang mencukupi pada anak haruslah dimulai sejak

dalam kandungan, untuk memperoleh kebutuhan nutrisi yang baik

toddler haruslah tercukupi kebutuhan protein dan kalori untuk

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

15

perkembanganya. Karena proteindan kalori membantu pertumbuhan

jaringan otot dan tingkat aktivitas yang tinggi.

2) Perawatan kesehatan dasar

Untuk mencapai kesehatan anak yang optimal diperlukan beberapa

upaya misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas/Posyandu secara

berkala, dan diperiksakan bila sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan

kesehatan anak dapat dipantau secara dini, sehingga bila ada

kelainan maka anak segera mendapat penanganan yang benar

(Nursalam, et al., 2005).

3) Pakaian

Usia 1-2 tahun perlu mandapat pakaian yang bersih dan nyaman

untuk dipakai. Karena aktivitas anak usia toddler lebih banyak,

hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap

keringat.

4) Perumahan

Dengan memberikan tempat tinggal yang layak maka hal tersebuut

akan membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang berukuran besar,

tetapi bagaimana upaya kita untuk mengatur rumah menjadi sehat,

cukup ventilasi serta terjaga kebersihan dan kerapiannya.

5) Higiene diri dan lingkungan

Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah

mengurangi resikotertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu

lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak

untuk melakukan aktivitas bermain secara aman.

6) Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)

Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan

oto-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga

membantu meningkatkan motorik anak usia toddler, dan aspek

perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

16

usia toddler merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan

(Adriana, 2011).

b. Asih (Kebutuhan emosi dan kasih sayang)

Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai

sedini mungkin, ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara orang tua

dan anak yang erat dapat berguna menentukan perilaku anak di kemudian

hari, dan juga dapat membantu merangsang otak anak serta merangsang

perhatian anak terhadap dunia luar (Nursalam, et al., 2005). Kebutuhan

asih yang dapat diberikan oleh orang tua pada anak menurut Nursalam, et

al. (2005) meliputi:

1) Kasih sayang orang tua

Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak

dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan

atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana orang tua

menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak

merasa aman dan senang

2) Rasa aman

Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan

memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-

hari.

3) Harga diri

Setiap anak ingin diakui keberadan dan keinginannya. Apabila anak

diacuhkan, maka hal ini dapat menyebabkan frustasi.

4) Dukungan atau dorongan

Dalam melakukan aktivitas, toddler perlu memperoleh dukungan

dari lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang aktivitas

yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak

ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu orang tua

perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau

masalah yang dihadapi.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

17

5) Mandiri

Agar anak usia toddler menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak

awal anak harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada

lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus

menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak.

6) Rasa memiliki

Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-

barang yang dipunyainya, sehingga anak tersebut akan mempunyai

rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.

c. Asah (kebutuhan stimulasi)

Stimulasi adalah perangsangan dari luar anak yang berupa latihan

dan bermain, ini merupakan pendidikan dan pelajaran yang diperoleh

anak dari orang disekitarnya (Soetjiningsih, et al., 2002). Stimulasi

adalah kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak usia toddler. Anak yang mendapat stimulasi tararah

dan taratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang

kurang mendapat stimulasi. Pemberian stimulus ini dapat diberikan

sedini mungkin supaya otak akan lebih cepat berkembang, asah

merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang

dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan (Nursalam, et al.,

2005).

Periode terpenting dalam perkembangan anak adalah usia toddler.

Karena pada masa ini perkembangan dasar anak seperti kemampuan bahasa,

kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat

cepat dan akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya

(Soetjiningsih, et al., 2002).

3. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-2 tahun

Perkembangan motorik kasar merupakan suatu rangakaian

peningkatan keterampilan dan kapasitas organ tubuh yang bisa dilihat secara

fisik seperti barlari, berjalan, melompat, dan menendang bola. Kegiatan ini

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

18

dipengaruhi oleh otot-otot besar yang memerlukan tenaga untuk

menggerakkan sebagian atau seluruh anggota tubuh (Santrock, 2007).

Perkembangan ini bisa menjadi suatu masalah bila tidak dipantau

dalam setiap tahapan umur anak terutama masa toddler, karena masa ini

merupakan masa kritis bagi perkembangan anak. Masa kritis yaitu dimana

anak perlu rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi gerak motor

kasar anak dapat berkembang optimal untuk tahapan perkembangan

selanjutnya (Soetjiningsih, et al., 2002).

Perkembangan motorik kasar anak usia toddler perlu mendapat

stimulasi yang terarah dari orang terdekat anak seperti orang tua untuk

mancapai perkembangan anak yang optimal di usianya. Menurut Depkes RI

(2010), berikut adalah beberapa perkembangan motorik kasar anak yang

harus dicapai untuk usia 1-2 tahun:

1) Usia 1 tahun

a) Anak sudah bisa jalan berpegangan

b) Anak sudah bisa menggelindingkan bola kecil

c) Anak sudah bisa merangkak naik dan turun tangga

d) Berjalan sambil berjinjit

e) Anak sudah bisa melempar dan menangkap bola

f) Anak sudah bisa berjalan mundur sambil berpegangan

2) Usia 2 tahun

a) Anak sudah bisa berjalan sendiri

b) Anak sudah bisa melompat-lompat

c) Anak sudah bisa naik tangga dan berlari

d) Menjaga keseimbangan tubuh

e) Menendang bola

4. Cara Mengukur Perkembangan Motorik Kasar

a. Denver II

Denver II adalah salah satu tes untuk mengetahui keterlambatan

perkembangan anak (Adriana, 2011). Dalam Denver II ini aspek

perkembangan yang dapat diukur yaitu: Personal social

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

19

(kepribadian/tingkah laku sosial), gerak motor halus (fine motor

adaptive), perkembangan bahasa (language), perkembangan motorik

kasar (gross motor). Kemudian untuk cara pengukuran dan penilaian

dapat diketahui sebagai berikut:

1) Tentukan umur anak saat pemeriksaan

2) Tarik garis lurus dengan menggunakan pensil dan penggaris yang

ada apada lembar DDST sesuai umur anak

3) Pada lembar observasi sektor perkembangan motorik kasar terdapat

2 warna yaitu putih dan biru, apabila garis lurus yang memotong

dilembar observasi di bagian warna biru maka anak harus sudah

bisa melakukan perkembangan tersebut, dan apabila anak belum

bisa melakukan perkembangan tersebut maka anak dikatakan delay

/ terjadi keterlambatan.

4) Untuk penilaiannya adalah lulus (passed=P), gagal (fail=F), yang

selanjutnya hasil tes diklasifikasikan kedalam normal dan delay

(keterlambatan). Normal bila anak mampu melakukan semua tes

yang diberikan, dan delay (keterlambatan) bila anak tidak mampu

melakukan satu atau lebih tes yang diberikan.

b. KPSP

KPSP (Kuesioner Pra Skrening Perkembangan) merupakan tes

pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan kuesioner

(Depkes RI, 2010). Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk

mengetahui perkembangan anak normal atau menyimpang.

Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas kesehatan, guru TK, dan

petugas PAUD yang terlatih, adapun cara mengisi kuesionernya adalah

sebagai berikut:

1) Siapkan formulir KPSP menurut umur anak, formulir ini berisi 9-10

pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai

oleh anak.

2) KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:

a) Pertanyaan yag dijawab oleh ibu atau pengasuh anak

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

20

b) Perintah kepada ibu atau pengasuh anak untuk melaksanakan

tugas yang tertulis pada KPSP.

3) Pastikan orang tua atau pengasuh anak mengerti apa yang

ditanyakan kepadanya.

4) Setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban yaitu “ya” atau “tidak”,

dan setelah selesai periksa kembali apakah semua pertanyaan sudah

terisi.

5) Kemudian untuk hasil interpretasinya adalah hitung berapa jumlah

“ya” dan berapa jumlah “tidak”. Apabila jumlah “ya” lebih dari 8

maka perkembangan anak dikatakan “normal”, dan bila jumlah

“tidak” lebih dari 2 maka dapat dikatakan anak tersebut mengalami

penyimpangan.

B. Stimulasi Orang Tua

1. Pengertian Stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar

anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mandapat

stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.

Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang

merupakan orang terdekat dengan anak, anggota keluarga lain dan

kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing – masing dan

dalam kehidupan sehari – hari. Kemampuan dasar anak yang dirangsang

dengan stimulasi adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus,

kemampuan bicara, kemampuan bicara, dan kemampuan sosialisasi (Depkes

RI, 2010).

Menstimulasi perkembangan keterampilan anak sangat penting,

terutama dalam mengasah aspek psikomotorik anak. Aspek psikomotorik

anak sangat berperan dalam aspek kognitif dan afektif anak, sebab dengan

melatih keterampilan gerak anak, anak akan menjadi lebih aktif, pola

pikirnya berkembang dan tubuhnya akan menjadi sehat (Zaviera, 2008).

Stimulasi dari orang terdekat seperti orang tua sangatlah dibutuhkan anak

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

21

untuk mancapai perkembangan yang optimal di usianya. Anak yang

mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi (Soetjiningsih,

et al., 2002).

Dalam buku Depkes RI (2010) terdapat prinsip dasar dalam

memberikan stimulasi, yaitu :

a) Stimulasi dilakukan dengan landasan rasa cinta dan kasih sayang

b) Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan

meniru tingkah lakuorang – orang terdekat dengannya

c) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak

d) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,

menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman

e) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,

terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak

f) Gunakan alat bantu / permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar

anak

g) Beri kesempatan yang sama pada anak laki – laki dan perempuan

h) Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya

Aktivitas sensori motor merupakan bagian yang berkembang paling

dominan pada masa toddler, perkembangan ini didukung oleh

stimulasi/rangsangan yang berasal dari luar diri anak tersebut. Menurut

Nursalam, et al. (2005) macam-macam stimulasi yang dapat diberikan orang

tua pada anaknya adalah:

a) Stimulasi Visual

Merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan

perkembangan anak karena anak akan meningkatkan perhatiannya pada

lingkungan sekitar melalui penglihatannya.

b) Stimulasi Auditif

Merupakan stimulasi yang diberikan dengan suara-suara untuk melatih

pendengaran dan perilaku anak sehingga anak akan terbiasa dengan

yang mereka dengar dari sekitar mereka, disini orang tua berperan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

22

penting dalam stimulasi ini karena semua yang diucapkan orang di

sekitar anak seperti orang tua akan di rekam oleh otak anak.

c) Stimulasi verbal

Merupakan stimulasi suara yang diberikan oleh orang disekitar anak.

Stimulasi ini merupakan kelanjutan dari stimulasi auditif karena setelah

anak mendengar ucapan-ucapan dari orang sekitar, maka anak akan

meniru ucapan tersebut dan tidak jarang anak juga akan melakukan

perintah yang sesuai dengan yang di ucapkan.

d) Stimulasi Taktil

Adalah stimulasi yang yang mencakup tentang perhatian dan kasih

sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus ini akan menimbulkan rasa

aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih responsif

dan berkembang.

2. Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ibu dan ayah,

dan merupakan hasil dari sebuah ikatan pernikahan yang sah yang dapat

membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk

mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai

tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan

bermasyarakat.

Orang tua mempunyai peran masing-masing dalam keluarga. Ibu

didalam keluarga sebagai penanggung jawab utama atas anak, karena ibu

lebih sering berinteraksi dengan anak dan ibu juga mempunyai kasih yang

besar terhadap anak, dan pekerjaan rumah tangga dibanyak keluarga juga

msih dibebankan pada ibu (Santrock, 2007). Sedangkan ayah dalam

keluarga mempunyai peran sebagai kepala keluarga, dan bertanggung jawab

atas pengajaran moral pada anak, ayah juga mempunyai posisi sebagai

pencari nafkah bagi keluarga (Santrock, 2007).

Orang tua merupakan tempat utama bagi pembentukan

perkembangan, karena semua kegitan orang tua akan ditiru oleh anak.

Semua anak akan melalui tahapan masa meniru, dalam sama tersebut orang

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

23

tua memiliki peranan penting untuk memberikan batasan dan mengajarkan

pada anak hal mana saja yang dapat diterima oleh norma umum/ditanamkan

orang tua pada anak akan banyak mempengaruhi konsep dan perilaku yang

anak akan jalani. Karena apabila sang anak meniru hal-hal yang buruk saat

menjalani masa ini orang tua harus segera memperbaiki perilaku sang anak.

Tentu upaya yang dilakukan harus mempertimbangkan usia anak. Melalui

pengoreksian, anak akan mengenal batasan-batasan yang tidak boleh

dilanggar (Harjaningrum dan Dyah, 2007).

Peran orang tua dalam hal mendidik anak sudah seharusnya berada

pada urutan pertama, karena orang tualah yang paling mengerti benar akan

sifat-sifat baik dan buruk anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa

saja yang mereka tidak sukai. Orang tua adalah yang pertama kali tahu

bagaimana perubahan dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-

anaknya, hal-hal apa saja yang membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja

yang membuat anaknya takut (Setiawan, 2009). Menstimulasi anak sedini

mungkin merupakan hal yang harus dilakukan oleh orang tua, karena

dengan stimulasi dini otak akan lebih mendapat rangsangan dan akan lebih

cepat berkembang, dan sebaiknya stimulasi dilakukan setiap berinteraksi

dengan anak misalnya ketika memadikan, ketika bermain dengan anak,

ketika menonton TV, dan menjelang tidur (Zaviera, 2008).

Orang tua mempunyai fungsi penting dalam membesarkan anak,

karena orang tua merupakan pengasuh anak sejak dari lahir hingga tumbuh

dewasa, sehingga pembentuk kepribadian dasar anak bersumber dari

pendidikan yang diberikan orang tua pada anak sejak dini. Menurut

Suprajitno (2004), fungsi orang tua dapat dikelompokkan menjadi sebagai

berikut:

a) Merawat

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk merawat anak-anaknya

semenjak dia lahir hingga mereka mampu merawat dirinya sendiri.

Memakaikannya baju, memberinya makan, memandikannya, serta

berbagai hal untuk memastikan kesehatan fisik & psikisnya selalu

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

24

terjaga sehingga bisa tumbuh & berkembang dengan baik dan

sempurna.

b) Pelindung/penjaga

Orang tua akan selalu melindungi dan menjaga anak-anaknya dari

berbagai gangguan, baik internal maupun eksternal agar sang anak

selalu dalam kondisi aman. Gangguan internal yang datang dari dalam

diri anak itu sendiri misalnya berupa penyakit. Orang tua tidak akan

membiarkan anaknya digerogoti penyakit, ia akan segera mengobatinya

supaya anaknya kembali sehat. Sedangkan gangguan eksternal bisa

berasal dari berbagai sumber, entah gangguan saudaranya sendiri,

teman-temannya, binatang, lingkungan, cuaca, maupun lainnya. Orang

tualah yang akan selalu berusaha menjaganya hingga dia mampu

menjaga dirinya sendiri (Suprajitno, 2004).

c) Pemberi nafkah

memiliki anak itu memang memerlukan biaya tidak sedikit. Biaya agar

mereka bisa tumbuh kembang dengan baik, dengan aman & nyaman

mencapai kedewasaan dan kemandirian. Mulai dari ketika ia bayi

hingga ia dewasa dan sanggup menafkahi dirinya sendiri, merupakan

tanggung jawab orang tua untuk menyediakan biayanya.

d) Pendidik dan pelatih

Orang tua mendidik anak-anaknya sehingga mereka tahu mana yang

benar mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana

yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Mendidiknya bersosialisasi

dan mendorongnya belajar berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal

untuk kemandiriannya, baik melalui lembaga formal maupun non

formal. Dariyo (2007) juga menambahkan, bahwa orang tua perlu

melatih anak-anaknya untuk berbicara, berjalan, merawat & menjaga

dirinya sendiri, serta berbagai keterampilan dasar lain yang diperlukan,

hingga melatih mereka untuk mampu hidup mandiri .

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

25

e) Pemberi cinta dan kasih sayang

Semua apa yang dilakukan oleh orang tua, dan kenapa mereka mau

melakukannya, adalah karena mereka mencintai, menyayangi, dan

mengasihi anaknya. Nasihat, larangan, dan perintah merupakan wujud

lain dari rasa sayang orang tua terhadap anaknya walaupun terkadang

dipahami lain oleh anak-anaknya karena kekurang mengertian mereka.

Tanpa rasa cinta dan kasih sayang, akan sulit bagi orang tua untuk

melakukan berbagai hal bagi anak-anaknya. Karena rasa itulah, orang

tua mau merawat, melindungi, menafkahi, mendidik, dan melakukan

banyak hal lain demi anak-anaknya (Suprajitno,2004).

Sebagian besar waktu kehidupan anak dilalui bersama orang tua,

maka keberhasilan perkembangan anak dipengaruhi oleh cara orang tua

dalam mendidik anak. Cara didik anak yang salah dapat menyebabkan

gangguan pada perkembangan anak tersebut. Berikut merupakan tipe-

tipe/cara orang tua dalam mendidik anak menurut Dariyo (2007), yaitu:

1) Otoriter

Cara ini orang tua cenderung mengontrol perilaku dan sikap anak

melalui perintah yang tidak boleh dibantah. Supaya taat, orang tua tidak

segan-segan menerapkan hukuman yang keras terhadap anak,. Orang

tua beranggapan agar aturan itu stabil dan tak berubah, maka seringkali

tak menyukai tindakan anak yang memprotes, mengkritik, atau

membantahnya.

2) Permisif

Pada tipe ini justru orang tua merasa tidak peduli dan cenderung

memberi kesempatan serta kebebasan secara luas kepada anaknya.

Orang tua sering kali menyetujui terhadap semua tuntutan dan

kehendak anaknya, jadi anak merupakan sentral segala aturan dalam

keluarga. Dengan demikian orang tua tidak mempunyai kewibawaan.

Akibatnya segala pemikiran dan pendapat orang tua cenderung tidak

diperhatikan oleh anak, dan disini orang tua jarang atau bahkan tidak

pernah menghukum anak.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

26

3) Demokratis

Tipe ini merupakan gabungan antara tipe permisif dan tipe otoriter.

Orang tua mengarahkan perilaku dan sikap anak dengan menekankan

alasan peraturan dan memberikan arahan terhadap sisi

negatifnya.dengan demikian orang tua dan anak dapat berdiskusi,

berkomunikasi atau berdebat secara konstruktif, logis, rasional demi

mencapai kesepakan bersama. Dariyo (2007) juga menambahkan tipe

demokratis ini akan dapat berjalan secara efektif bila ada 3 syarat yaitu:

a) Orang tua dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua yang memberi

kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya

b) Anak memiliki sikap yang dewasa yakni dapat memahami dan

menghargai orang tua sebagai tokoh utama yang memimpin keluarga

c) Orang tua belajar memberi kepercayaan dan tanggung jawab

terhadap anaknya

4) Situasional

Tipe ini tertutup dan bahkan orang tua tidak tahu apa nama jenis

tipe/cara pengasuhan yang diberikan, sehingga secara tak beraturan

menggunakan campuran ke tiga tipe di atas. Jadi tidak ada patokan atau

parameter khusus yang menjadi dasar bagi orang tua untuk

menggunakan tipe permisif, otoriter maupun demokratis. Hal ini

disesuaikan dengan kondisi, situasi, tempat dan waktu bagi setiap orang

tua yang bersangkutan.

3. Cara Mengukur Stimulasi Orang Tua

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar

anak secara optimal diusianya. Pengukuran stimulasi dapat dilakukan

dengan wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang

diukur dari subyek penelitian yaitu dari responden. Disini peneliti ingin

mengetahui sejauh mana interaksi antara orang tua dengan anak, karena

orang tua merupakan orang terdekat anak yang dapat merangsang

perkembangan anak untuk berkembang secara optimal (Depkes RI, 2010).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

27

Perkembangan motorik

kasar anak usia 1-2

tahun

C. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber : Soetjiningsih, et al. (2002), Nursalam, et al. (2005), dan Adriana (2011)

faktor eksternal

1. Faktor prenatal

a. Gizi

b. Mekanis

c. Zat kimia

d. Radiasi

e. Psikologi ibu

2. Faktor persalinan

3. Faktor pasca salin

a. Gizi setelah mlahirkan

b. Kelainan kongenital

c. Lingkungan

d. Psikologis anak

e. Endokrin

f. Sosio-ekonomi

g. Stimulasi

Faktor internal

1. Genetik

2. Keluarga

3. Umur

4. Jenis kelamin

Pemenuhan kebutuhan dasar anak :

1. Asuh (kebutuhan fisik-

biomedis),

2. Asih (kebutuhan emosi dan

kasih sayang),

3. Asah (kebutuhan stimulasi)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-iwanfachru... · 9 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

28

D. Kerangka Konsep

Variabel Perancu :

- Usia anak

- Sosio-ekonomi

Keterangan :

: Area penelitian

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang sebagai variabel bebas/independen adalah

stimulasi orang tua

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang sebagai variabel terikat/dependen adalah

perkembangan motorik kasar anak usia 1-2 tahun

F. Hipotesa

Ada hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan motorik

kasar anak usia 1-2 tahun.

Stimulasi Orang Tua Perkembangan Motorik

Kasar Anak Usia 1-2 tahun