bab ii diperlukan teori-teori yang mendukung untuk...

15
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk mempermudah dalam menjawab rumusan masalah yang sudah ada pada bab sebelumnya. Terkait dengan kurikulum 2013, pada proses pembelajarannya diharuskan untuk menggunakan pendekatan saintifik. Tahapan pada pendekatan saintifik meliputi proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Pada tahapan tersebut akan dianalisis kesulitannya ketika dilakukan pada pembelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan kerangka konseptual 2.1, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Terdapat KURIKULUM 2013 PENDEKATAN SAINTIFIK Mengkomuni kasikan Menalar Mencoba Menanya Mengamati Kesulitan siswa dalam tahapan saintifik Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam tahapan saintifik

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk mempermudah dalam

menjawab rumusan masalah yang sudah ada pada bab sebelumnya. Terkait

dengan kurikulum 2013, pada proses pembelajarannya diharuskan untuk

menggunakan pendekatan saintifik. Tahapan pada pendekatan saintifik meliputi

proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Pada

tahapan tersebut akan dianalisis kesulitannya ketika dilakukan pada pembelajaran

matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual 2.1, dapat dijelaskan bahwa

pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Terdapat

KURIKULUM 2013

PENDEKATAN

SAINTIFIK

Mengkomuni

kasikan

Menalar Mencoba Menanya Mengamati

Kesulitan siswa dalam tahapan saintifik

Faktor-faktor yang menyebabkan

kesulitan dalam tahapan saintifik

Page 2: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

7

tahapan-tahapan dalam pendekatan saintifik, seperti: mengamati, menanya,

mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Kesulitan siswa dalam tahapan

saintifik pada pembelajaran matematika di SMPN 11 Malang menjadi

permasalahan yang ingin digali lebih dalam untuk dicari bagaimana kesulitan

siswa dalam tahapan saintifik dan faktor apa yang membuat siswa mengalami

kesulitan dalam tahapan saintifik.

2.1 Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang ada

didalam kurikulum 2013 dan disarankan oleh pemerintah (Kemendikbud 2013)

untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Hosnan (2014) menyatakan bahwa

pembelajaran saintifik memiliki karakteristik yaitu (1) berpusat pada siswa, (2)

melibatkan keterampilan proses ilmiah dalam mengkontruksi konsep, hukum atau

prinsip, (3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

intelek khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi, (4) dapat mengembangkan

karakter siswa.

Menurut Piaget, setiap individu akan mengalami tingkat-tingkat

perkembangan kognitif selalu tetap, dan tidak melompat atau mundur, hal ini

dikarenakan adanya penyesuaian diri dengan lingkungan serta adanya

pengorganisasian struktur berpikir. Dijelaskan lebih lanjut lagi oleh Piaget bahwa

setiap individu semenjak tumbuh mulai dilahirkan hingga dewasa mengalami

empat tingkatan perkembangan kognitif yaitu sensori motor (0-2 tahun), pra-

operasional (2-7 tahun), operasi konkrit (7-11 tahun), dan operasi formal (11

tahun ke atas).

Page 3: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

8

Berdasarkan teori tersebut siswa SMP dengan usia antara 12-14 tahun

berada pada tahap operasi formal. Pada tahap ini siswa sudah dapat berpikir

abstrak dengan menggunakan simbol-simbol tertentu, menalar secara logis dan

menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Hal ini tentu sesusai dengan

tujuan pemberian materi matemtika di tingkat SMP yang dinyatakan secara

khusus dalam Permendiknas No 22 tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Peraturan dari Kemendikbud nomor 81A tahun 2013 menjelaskan bahwa

tahapan dalam pendekatan ilmiah terdiri dari mengamati, menanya, mencoba,

Page 4: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

9

menalar dan mengkomunikasikan. Adapun deskripsi langkah-langkah proses

pembelajaran dalam pendekatan saintifik sebagai berikut.

Tabel 2.1 Deskripsi Langkah Pembelajaran Menurut Kemendikbud

Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengamati (observing)

Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Menanya (questioning)

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mencoba (experimenting)

Melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek atau kejadian atau aktivitas, wawancara dengan nara sumber

Menalar (associating)

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan /eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan

Mengkomunikasikan (communication)

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

(Sumber :Permendikbud, 2013)

Sedangkan menurut Deden (2015) berpendapat bahwa pendekatan saintifik

adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati

(observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar

(associating) dan mengkomunikasikan (communication).

Page 5: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

10

Tabel 2.2 Deskripsi Langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran Deskripsi Langkah Pembelajaran

Mengamati (observing)

Siswa diajak untuk mengamati dengan indra seperti melihat, membaca, mendengar, menyimak, menonton dan sebagainya terkait dengan materi yang diajarkan dengan atau tanpa alat

Menanya (questioning)

Siswa diajak untuk membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi

Mencoba (experimenting)

Siswa diajak untuk mencoba mengerjakan persoalan dengan berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain sebagai buku teks,

Menalar (associating)

Siswa diajak untuk mengelola informasi yang sudah dikumpulkan, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola dan kemudian menyimpulkan

Mengkomunikasikan (communication)

Siswa diajak untuk menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik. Kemudian menyusun laporan tertulis dan menyajikan laporan melalui proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan

(Sumber: Deden, 2015)

Adapun penjelasan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik sebagai berikut. Pada tahapan awal, siswa diajak untuk

mengamati permasalahan yang ada. Proses mengamati dapat dilakukan untuk

semua mata pelajaran termasuk matematika. Untuk siswa SMP, mengamati

bukanlah menjadi hal yang baru lagi. Hal tersebut dikarenakan proses mengamati

sudah dilakukan oleh siswa ketika masih disekolah dasar. Proses berlanjut dengan

siswa menggali informasi dari permasalahan tersebut dan akan diolah sekaligus

disimpannya menjadi sebuah pemahaman konsep.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pemahaman yang diperoleh, siswa

diharapkan dapat mengajukan pertanyaan pada tahapan kedua dan jawaban dari

pertanyaan tersebut akan disimpannya dan disusun kembali menjadi sebuah

pemahaman baru. Bagi siswa SMP, menanya bukan hal yang mudah untuk

dilakukan sehingga dalam hal ini guru harus lebih kreatif lagi untuk membuat

siswa berani bertanya. Pada tahapan ketiga siswa diajak untuk mencoba

Page 6: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

11

mengerjakan latihan baik secara mandiri maupun kelompok. Pada pembelajaran

matematika proses mencoba ini menjadi hal yang penting dilakukan, sehingga

siswa mengerti dan memahami konsep matematika yang ada.

Selanjutnya pada tahapan keempat siswa diajak untuk menalar dari kasus

yang tidak jauh dari permasalahan yang diamati. Saat menalar siswa diharapkan

mampu menggunakan pemahaman yang sudah dipahaminya. Proses menalar ini

menjadi hal yang baru untuk anak SMP, sehingga guru harus selalu mendampingi

dan memberikan arahan kepada siswa. Tahapan kelima yaitu siswa diajak untuk

menyimpulkan dan menyampaikan dari apa yang sudah diamati, dipahami dan

dipelajari. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik

adalah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan tahapan

terurut didalamnya yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengkomunikasikan.

2.2 Kesulitan Siswa dalam Tahapan Saintifik

Menurut Mulyadi (2010) kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang

ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan,

sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Di setiap

sekolah dari berbagai jenis dan tingkatan pasti memiliki siswa yang mengalami

kesulitan pada saat pembelajaran. Seperti kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa SMP yang secara perkembangan kognitif mengalami perubahan dari

operasional konkret menjadi operasional formal.

Abdurrahman (2009) mengemukakan secara garis besar bahwa kesulitan

belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Pada penelitian ini

kesulitan yang diambil adalah kesulitan belajar yang berhubungan dengan

Page 7: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

12

perkembangan yang mencakup kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, kesulitan

belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.

Kumalasari (2013) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah hambatan

atau masalah yang dihadapi seseorang siswa atau sekelompok siswa dalam belajar

yang disebabkan oleh suatu hal yang datang dari dalam maupun luar siswa yang

dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Hal yang sama pun diungkapkan oleh

Rahman (2014) bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang

ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam proses belajar sehingga tidak bisa

mencapai tujuan belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar

merupakan kondisi dimana seseorang mengalami hambatan baik dari dalam diri

maupun dari luar sehingga tidak bisa mencapai tujuan belajar.

Kesulitan belajar sering dialami siswa pada saat belajar matematika.

Karakteristik matematika yang abstrak dan sistematis menjadi salah satu alasan

sulitnya siswa mempelajari matematika serta menjadikan mereka kurang berminat

dalam mempelajarinya, dan melabeli matematika sebagai pelajaran yang sulit,

menakutkan dan membosankan (Harahap, 2015). Menurut Darjiani (2015)

kesulitan belajar matematika dapat dikatakan sebagai suatu kondisi dalam

pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam

mencapai hasil belajar matematika sesuai dengan potensi atau kemampaun yang

dimiliki oleh siswa.

Tujuan pembelajaran matematika menurut kurikulum 2013 (Kemendikbud,

2013) yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran

yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik (ilmiah), kegiatan yang harus

dilakukan agar pembelajaran bermakna yaitu mengamati, menanya, mencoba,

Page 8: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

13

menalar dan mengkomunikasikan. Namun menurut Soedjadi (2000) kemampuan

yang diharapkan dengan menggunakan pendekatan saintifik itu tidak dapat

terwujud apabila hanya mengandalkan proses pembelajaran yang selama ini

terbiasa ada di sekolah kita, seperti mengajarkan dengan diajari

teori/definisi/teorema, kemudian diberikan contoh-contoh dan terakhir diberikan

latihan soal. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan kesulitan belajar

pada tulisan ini yaitu kondisi dimana seseorang mengalami hambatan baik dari

dalam diri maupun dari luar sehingga tidak bisa mencapai tujuan belajar

matematika dalam tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengkomunikasikan.

2.2.1 Mengamati

Pada pembelajaran matematika proses mengamati merupakan hal yang

penting dalam proses pembelajaran sehingga siswa bisa memahami konsep

matematika dengan benar. Kegiatan mengamati bisa seperti menyimak penjelasan

guru, membaca dan memahami permasalahan yang diberikan. Kusumabangsa

(2016) berpendapat bahwa siswa akan lebih mudah memahami materi dengan

melakukan kegiatan, praktek, dan mengerjakan sesuatu dari pada mendengarkan

penjelasan dari guru. Mereka juga merasa lebih tersiksa kalau harus duduk dan

memperhatikan guru dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga mereka

akan mudah bosan dan mencari aktivitas lain untuk mengusir kejenuhannya.

2.2.2 Menanya

Kegiatan menanya secara mendasar adalah keingintahuan (curiosity)

dalam diri siswa harus dibangkitkan. Pada siswa SMP kegiatan bertanya masih

menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Tidak semua siswa SMP memiliki

Page 9: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

14

keberanian untuk bertanya dan motivasi bertanya siswa untuk bertanya pun masih

tergolong rendah. (Cahyani, 2015) berpendapat bahwa terdapat banyak tekanan

yang memaksa siswa untuk tidak bertanya, biasanya rasa malu, takut, rendah diri,

dan ketidakpedulian merupakan faktor-faktor yang banyak dijumpai terkait

kepasifan siswa dalam bertanya di kelas.

Kegiatan menanya bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan. dua

komunikasi tersebut memiliki perannya masing-masing dalam pembelajarna

matematika. Kegiatan menanya secara lisan pada matematika memang

mempunyai kesulitan tersendiri. Kesulitan tersebut seperti keterbatasan bahasa

lisan untuk mendeskripsikan gambar atau simbol.

2.2.3 Mencoba

Kesulitan yang dijumpai dalam tahapan mencoba adalah saat mengalami

kesulitan belajar, mereka jarang bertanya pada guru atau teman yang dianggap

lebih memahami, mereka lebih suka menyalin jawaban teman daripada bertanya

mengenai hal – hal yang belum mereka ketahui (Kusumabangsa, 2016). Mereka

cenderung tidak peduli memahami materi atau tidak. Selain itu kesulitan lain yang

dijumpai dalam tahapan mencoba adalah membutuhkan waktu yang lama dalam

menemukan jawaban. Pada kegiatan mencoba ini dibutuhkan sifat ketelitian dan

kehati-hatian dalam melakukan percobaan. Pada anak SMP tak jarang siswa yang

kurang teliti dan kurang berhati-hati dan cepat putus asa.

Selain itu kesulitan kegiatan mencoba pada pembelajaran matematika

disebabkan karena kurang pahamnya siswa terhadap konsep matematika dan juga

karena guru yang kurang mempersiapkan penjajian materi pelajaran dengan

mengaitkan pada setiap fenomena yang ada.

Page 10: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

15

2.2.4 Menalar

Menalar merupakan kegiatan mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan untuk memperoleh simpulan. Pada kegiatan menalar ini dibutuhkan

keterampilan siswa untuk berpikir induktif dan deduktif sehingga memudahkan

untuk menarik kesimpulan. Bagi siswa SMP Kemampuan berpikir induktif dan

deduktif tersebut yang menjadi kesulitan dalam belajar sehingga siswa harus

sering dilatih untuk berpikir secara induktif dan deduktif.

Para siswa juga masih terdapat kesulitan dalam menyimpulkan suatu

informasi. Kompetensi dasar yang sebenarnya ringan namun terkadang menjadi

sulit bagi siswa adalah ketika menyimpulkan isi berita atau teks, menyimpulkan

gagasan, menemukan informasi dari tabel, dan menemukan gagasan pada teks.

(Wuryani, 2014). Martini (2014) juga menambahkan bahwa siswa tidak mampu

menghubungkan konsep-konsep matematika dengan kenyataan yang ada.

2.2.5 Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan dalam Permendikbud Nomor

81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.Kegiatan

mengkomunikasikan bagi siswa SMP merupakan hal baru.

Kesulitan yang dihadapi pada kegiatan ini adalah tidak semua siswa berani

menyampaikan ide gagasan atau hasil penemuannya dan tidak semua siswa juga

pandai dalam menyampaikan informasi. Martini (2014) berpendapat bahwa

kesulitan kegiatan mengkomunikasikan pada pembelajaran matematika bisa juga

disebabkan karena kurang pahamnya siswa SMP pada simbol-simbol matematika

Page 11: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

16

dan terbatasnya bahasa yang dikuasai oleh siswa SMP dalam mendeskripsikan

gambar atau simbol-simbol.

Karakteristik siswa yang mengalami kesulitan menurut Slameto (2003)

antara lain (1) Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, (2) menunjukkan

sikap yang kurang wajar seperti: acuh tak acuh, berpura-pura, dusta, dan lain-lain,

(3) menunjukkan tingkah laku yang berlainan.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar dalam Tahapan

Saintifik

Menurut Caryono (2012) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa

dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Adapun pendapat mengenai

faktor internal dari Krisdiana (2013) mengenai penyebab kesulitan siswa dalam

tahapan saintifik adalah siswa jarang melakukan pengamatan dan percobaan,

perilaku siswa yang cenderung acuh tak acuh dengan pembelajaran yang sedang

berlangsung, siswa kurang menyukai pelajaran matematika Hal ini selain

dikarenakan matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami,

Pendapat lain juga dikemukaan oleh Kusumabangsa (2016) bahwa penyebab

kesulitan yang dialami oleh siswa karena motivasi belajar yang rendah, kebiasaan

belajar yang lebih suka berbicara dengan teman saat pembelajaran, minat belajar

yang kurang dan cepat putus asa.

Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan munculnya kesulitan siswa

dalam tahapan saintifik pada pembelajaran matematika diungkapkan oleh

Kusumabangsa (2016) antara lain adalah Suasana lingkungan di sekitar sekolah

menimbulkan ketidaknyamanan belajar siswa, Siswa mengalami kesulitan dalam

Page 12: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

17

memahami isi, contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks. Pendapat lain juga

diutarakan oleh Krisdiana (2013) yang mengatakan bahwa penyebab kesulitan

guru dalam tahapan saintifik antara lain Guru kurang mampu melakukan proses

pembelajaran yang membuat siswa ingin melakukan pengamatan dan eksperimen.

Sedangkan menurut Slameto (2003) mengatakan penyebab kesulitan

dikarenakan (1) buku sumber yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan

perbedaan individu, (2) terlalu sering pindah sekolah atau tinggal kelas, (3) terlalu

berat beban belajar (siswa), (4) ketidaksesuaian sistem pengajaran, (5) terlalu

besar populasi siswa dalam kelas, (6) terlalu banyak menuntut kegiatan diluar, (7)

Pengaruh kelompok pergaulan yang tidak edukatif dan merusak moral siswa.

2.4 Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk menunjang penelitian lebih lanjut mengenai kesulitan siswa dalam

tahapan saintifik, digunakan jurnal dan makalah sebagai dasar kajian penelitian

yang relevan.

a. Pramudya (2016)

Jurnal dengan judul “Analisis kesulitan belajar siswa kelas VIII Dalam

Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Di SMPN

15 Yogyakarta” ini dilatarbelakangi dengan kesulitan siswa ketika proses

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian yang dilakukan oleh

penulis lebih terfokus kepada tahapan saintifik seperti proses mengamati,

menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Jenis penelitian yang

dilakukan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik

pengumpulan data, penulis melakukan observasi pada proses pembelajaran,

Page 13: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

18

observasi aktivitas guru dan siswa, memberikan angket kepada guru dan siswa

dan melakukan wawancara kepada guru dan siswa.

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Pramudya menunjukkan

bahwa bentuk kesulitan belajar siswa kelas VIII dalam Pembelajaran Matematika

dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Di SMPN 15 Yogyakarta seperti

kesulitan dalam memahami, kesulitan dalam menanyakan persoalan, kesulitan

dalam mencoba terkait materi persoalan, kesulitan dalam menyimpulkan dan

mengkomunikasikan materi telasi dan fungsi. Sedangkan faktor-faktor

penyebabnya dikarenakan guru kurang mengarahkan siswa untuk bertanya,

gangguan bahasa, kurangnya kesadaran siswa dalam belajar, takut bertanya dan

mengalami gangguan penalaran.

b. Wulandari (2015)

Adapun penelitian yang lain juga dikemukakan oleh wulandari dalam karya

tulisnya yang berjudul “Pengaruh pendekatan saintifik terhadap keaktifan siswa

dalam pembelajaran ipa kelas iv di sd muhammadiyah pendowoharjo, bantul,

yogyakarta” yang ingin mengatahui keaktifan siswa dengan menerapkan

pendekatan saintifik. Hasil penelitian dari yang dilakukan oleh Wulandari

tersebut, pada awal pertemuan guru memberikan beberapa pertanyaan dan

menyuruh siswa untuk menjawab dengan mengangkat tangan terlebih dahulu.

Pada kegiatan tersebut banyak siswa yang mengangkat tangan dan ingin

menjawab.

Siswa juga diajak untuk mengamati lingkungan sekitar maupun gambar-

gambar untuk merangsang rasa ingin tahu siswa lebih banyak terhadap peristiwa-

peristiwa yang dekat dengan mereka. Ketika guru memberi kesempatan pada siapa

Page 14: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

19

yang ingin presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok, siswa langsung

saling melempar tugas tersebut kepada siswa lain. Siswa kurang berani untuk

mengemukakan apa yang sudah mereka diskusikan. Akhirnya karena terlalu lama

menunggu, guru terpaksa menunjuk salah satu dari anggota setiap kelompok

untuk presentasi secara bergantian.

Hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Wulandari adalaha

bahwa penerapan pendekatan saintifik mempunyai pengaruh positif terhadap

keaktifan siswa dibandingkan pembelajaran metode ceramah, diskusi, dan

mengerjakan soal seperti yang biasa dilakukan oleh guru karena kegiatan-kegiatan

pembelajaran dalam penerapan pendekatan saintifik siswa terlibat secara langsung

dalam setiap kegiatan. Kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

eksperimen, menganalisis, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan semuanya

memberi kesempatan siswa untuk belajar menemukan sendiri pengetahuan baru.

c. Rahmawati (2014)

Tujuan peneliti melakukan penelitian “Analisis proses pembelajaran berbasis

masalah (problem based learning) matematika dengan pendekatan ilmiah

(scientific approach ) di SMA Negeri 1 Jogorogo Kelas x tahun pelajaran 2013 /

2014 kabupaten Ngawi” adalah untuk mengetahui proses pembelajaran berbasis

masalah dengan pendekatan saintifik dan dan juga kendala yang dihadapi.

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian Rahmawati diketahui bahwa

pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah sesuai

Kurikulum 2013 di kelas X IPA1 masih belum bisa dilaksanakan dengan baik hal

ini terlihat pada tahapan atau indikator yang terdapat dalam kegiatan 5M yaitu

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

Page 15: BAB II Diperlukan teori-teori yang mendukung untuk …eprints.umm.ac.id/39933/3/jiptummpp-gdl-eliskafind-49994... · 2018-11-13 · Pendekatan dan Strategi Pembelajaran disampaikan

20

mengkomunikasikan belum bisa dicapai. Pada tahap kedua yaitu menanya siswa

masih kesulitan melaksanakan indikator-indikator didalammnya. Hal tersebut

terjadi karena kendala dari siswa sendiri yang masih kesulitan merumuskan atau

membuat pertanyaan terkait dengan permasalahan yang diberikan. Kendala lain

yang dialami siswa yakni kurangnya motivasi dan minat dalam mengikuti

pembelajaran matematika, hal tersebut dilihat dari kurangnya respon aktif siswa

selama pembelajaran berlangsung karena matematika berada pada jam terakhir.