bab 2 landasan teori 2.1 tepung terigu 2.1.1...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tepung Terigu
2.1.1 Pengertian Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum
melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi
beraneka jenis makanan. Produk yang biasanya dikonsumsi adalah roti,
mie, kue, biskuit dan lainnya. (Bogasari, 2011)
Menurut Gisslen (2013), tepung terigu adalah bahan yang paling
penting dalam pembuatan sebuah produk pastry. Tepung terigu
menghasilkan struktur dan jumlah produk yang banyak pada hasil
produksi kue, termasuk roti, kue, biskuit dan patisserie. Seorang
professional baker memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis tepung yang
memiliki kualitas dan karakteristik yang berbeda, namun banyak koki
rumahan yang bergantung sepenuhnya pada tepung serbaguna.
Tepung mempunyai karakteristik yang bergantung pada variasi dari
proses penggilingan gandum, lokasi tumbuhnya gandum dan kondisi
pertumbuhan gandum. Hal yang paling penting untuk diketahui seorang
baker adalah ada beberapa gandum yang keras (hard) dan ada beberapa
gandum yang lunak (soft). Gandum yang keras (hard) mengandung
jumlah protein yang lebih banyak yang bersama-sama membentuk gluten
ketika tepung dilembutkan dan diaduk. (Gisslen, 2013)
Strong flour terbuat dari gandum yang keras (hard wheat),
mengandung protein yang lebih tinggi dan digunakan untuk membuat
roti dan produk yang menggunakan ragi lainnya. Weak flour terbuat dari
gandum yang lunak (soft wheat) mengandung protein yang lebih rendah
dan digunakan untuk membuat cake, biskuit dan patisserie. (Gisslen,
2013)
Di dalam tepung terigu terdapat gluten, yang merupakan senyawa
pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Gluten diperlukan
dalam proses pembuatan roti supaya dapat mengembang dengan baik,
serta untuk menentukan tekstur kekenyalan mie. (Bogasari, 2011)
8
Menurut Handayani (2014), tepung terigu yang dijual di pasaran
terdiri atas beberapa jenis berdasarkan protein yang dimilikinya:
a. Tepung Terigu Protein Rendah
Mengandung protein gluten antara 8-9%. Tepung terigu rendah
protein memiliki kandungan rendah protein yang cocok digunakan untuk
membuat adonan kue kering.
b. Tepung Terigu Protein Sedang
Kandungan protein tepung protein sedang sekitar 10-11%. Tepung
ini masih bisa digunakan untuk membuat kue kering, namun lebih cocok
digunakan untuk membuat kue yang memerlukan tingkat pengembangan
sedang seperti donat, bakpau, cake atau muffin.
c. Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung ini memiliki kandungan protein 11-13%. Tepung ini cocok
untuk membuat adonan yang memerlukan pengembangan tinggi, seperti
adonan roti, pasta atau mie.
2.1.2 Komponen Gandum
Gambar 2.1 Komponen Biji Gandum
Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen
9
Menurut Gisslen (2013), seperti biji-bijian lainnya, gandum
memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Bran
Bran merupakan bagian terluar dari biji gandum. Memiliki warna
yang gelap dibandingkan dengan bagian dalamnya. Bagian ini dibuang
dalam proses pembuatan tepung terigu. Mengandung vitamin B, lemak,
protein dan mineral.
b. Germ
Germ adalah bagian dari biji gandum yang menjadi tanaman
gandum yang baru apabila biji gandum itu tumbuh. Bagian ini
mengandung protein, vitamin, mineral dan lemak.
c. Endosperm
Endosperm adalah bagian yang diambil dari biji gandum untuk
dijadikan tepung terigu. Endosperm mengandung moisture, lemak, gula,
mineral dan komponen lainnya.
2.1.3 Proses Pembuatan Tepung Terigu
Menurut Gisslen (2013), proses pembuatan tepung terigu diawali
penggilingan gandum, yang bertujuan untuk memisahkan endosperm
dari bran dan germ, serta untuk menggiling endosperm menjadi bubuk
yang berkualitas yaitu tepung terigu.
Langkah-langkah proses pembuatan tepung terigu:
a. Proses Penggilingan
Proses penggilingan modern dari gandum menjadi tepung sudah
dilakukan oleh suatu sistem yang menggunakan proses penyaringan
dengan alur roda berputar menggunakan baja. Sistem ini dinamakan
break system. Roda mesin penggiling dipasang sedemikian rupa
sehingga lebar ruang antara roda tersebu lebih kecil dibandingkan
besarnya biji gandum.
10
Ketika gandum dimasukkan ke dalam mesin, maka roda penggiling
tersebut akan mengelupas biji gandum dari bran dan germ dan
menghancurkan lapisan endosperm menjadi berkeping-keping. Dengan
menyaring gandum yang sudah dihancurkan tadi, bagian-bagian tersebut
dapat dipisahkan.
b. Proses Penyaringan
Proses penyaringan memisahkan tepung menjadi streams, artinya
gandum sudah melewati proses penggilingan yang dilakukan
berulang-ulang, dengan roda penggiling yang semakin lama akan
semakin menyempit.
Setelah melewati roda penggiling, bagian-bagian endosperm sudah
bisa disaring untuk menjadi tepung. Stream pertama berasal dari bagian
dalam biji gandum, dan stream selanjutnya terdiri dari bagian luar
endosperm.
c. Proses Penambahan Nutrisi
Tepung akan diperkaya dengan menambahkan nutrisi, yaitu mineral
dan vitamin. Karena sebagian nutrisi dari tepung sudah ada yang hilang
pada saat proses penggilingan untuk menghilangkan bran dan germ.
d. Proses Aging dan Bleaching
Tepung yang baru selesai digiling belum baik kualitasnya untuk
digunakan dalam membuat roti. Gluten masih lemah dan belum elastis,
serta warna tepung juga masih kekuningan. Maka dari itu tepung akan
disimpan dalam waktu beberapa bulan. Oksigen akan mematangkan
protein sehingga tepung menjadi lebih kuat dan elastis. Selain itu
oksigen akan memudarkan warna tepung.
11
Berikut ini adalah tabel komposisi gizi tepung terigu:
Tabel 2.1 Komposisi Gizi Tepung Terigu per 100 gram
Parameter Komposisi
Energi 365,0 kkal
Protein 8,9 g
Lemak 1,3 g
Karbohidrat 77,3 g
Kalsium 16,0 mg
Fosfor 106,0 mg
Besi 1,2 mg
Sumber: Pangan Nusantara, Gardjito 2013
2.2 Tepung Tapioka
2.2.1 Pengertian Tepung Tapioka
Tepung tapioka terbuat dari pati singkong. Tepung tapioka memiliki
tekstur yang lengket menyerupai lem ketika bertemu air dan dipanaskan.
Karenanya tepung ini juga perlu disangrai terlebih dahulu jika akan
digunakan untuk membuat kue kering, supaya sel patinya mati dan
menghasilkan tekstur kue kering yang renyah. (Handayani, 2014, 8)
Berikut merupakan beberapa daerah penghasil singkong di
Indonesia dengan jumlah produksinya:
Tabel 2.2 Produksi (Ton) Singkong
Provinsi Jumlah
Sumatera Utara 1.324.046
Lampung 8.294.913
Jawa Barat 2.388.436
Jawa Tengah 3.985.730
Jawa Timur 3.624.586
Kalimantan Barat 207.810
Sulawesi Selatan 556.964
Sumber: Badan Pusat Statistik 2015
12
Menurut Prof. Dr. Made Astawan (2010), Tapioka populer di
kalangan ibu rumah tangga Indonesia pada tahun 1980-an, ketika
pemerintah mulai mengadakan program penganekaragaman pangan.
Selain digunakan sebagai bahan memasak di rumah tangga, tapioka
sering diolah menjadi sirop glukosa dan dekstrin yang sangat diperlukan
oleh berbagai industri, antara lain industri kembang gula, pengalengan
buah, pengolahan es krim, minuman, dan industri peragian. Tepung
tapioka dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam
membuat produk makanan yang menggunakan cara pengukusan, karena
bila dikukus dapat menghasilkan adonan yang bersifat lebih lunak.
Salah satu keunggulan dari tepung tapioka adalah mengandung
linamarin, yang berpotensi untuk melawan sel kanker. Keuntungan lain
dari tepung tapioka apabila dibandingkan dengan tepung terigu adalah
tidak mengandung gluten (gluten-free), karena pada sebagian kecil
masyarakat gluten dapat menyebabkan alergi (dikenal sebagai penyakit
Celiac). Penyakit ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menoleransi
protein gluten yang banyak terdapat dalam gandum, sebagian besar
penyakit ini disebabkan oleh pengaruh genetik. (Prof. Dr. Astawan,
2010)
Karena tepung ini tidak memiliki struktur dan elastisitas yang
menyediakan sifat gluten, bahan tambahan dibutuhkan untuk
menstabilkan bentuk dan konsistensi ketika dipanggang, seperti putih
telur segar. Penggantian ini memiliki sedikit efek pada rasa. (Drummond,
2010, 382)
2.2.2 Komposisi Gizi Tepung Tapioka
Dilihat dari nilai gizinya, tapioka merupakan sumber karbohidrat
dan energi yang sangat baik. Di lain pihak, tapioka mengandung sangat
sedikit protein dan lemak. Dengan mengkonsumsi 100 gram makanan
olahan tapioka setara dengan 100 gram nasi atau roti. (Prof. Dr. Astawan,
2010)
13
Berikut ini adalah tabel komposisi gizi dari tepung tapioka:
Tabel 2.3 Komposisi Gizi Tepung Tapioka per 100 gram
Parameter Komposisi
Energi 363,00 kkal
Protein 1,19 g
Lemak 0,50 g
Karbohidrat 88,20 g
Kalsium 84 mg
Fosfor 125,00 mg
Besi 1,00 mg
Sumber: Pangan Nusantara, Gardjito 2013
2.2.3 Proses Pembuatan Tepung Tapioka
Tepung tapioka merupakan tepung yang terbuat dari singkong
melalui cara penyaringan, yang kemudian dikeringkan dan digiling
hingga diperoleh butiran-butiran pati halus berwarna putih. (Prof. Dr.
Astawan, 2010)
Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah proses pembuatan
tepung tapioka:
a. Ubi Kayu Segar
Pilihlah umbi singkong yang baik, yaitu yang manis dan tidak terlalu
tua supaya kadar patinya banyak. Mutu tepung tapioka sangat ditentukan
oleh mutu dari ubi kayu segar, agar diperoleh tepung yang berwarna
putih gunakanlah ubi kayu putih. Kupas singkong yang telah dipilih,
kemudian cuci hingga bersih.
b. Pemarutan
Parutlah singkong yang telah dicuci bersih hingga menjadi halus
seperti bubur umbi.
14
c. Penambahan Air
Tambahkan air dengan perbandingan umbi dan air 1:2. Aduk-aduk
supaya pati lebih banyak yang terlepas dari sel umbi, kemudian saring
adonan pati / diperas dengan kain saring (seperti memeras kelapa).
d. Pengendapan
Simpan hasil saringan dan biarkan mengendap di dalam wadah
selama 12 jam. Pati kemudian akan mengendap seperti pasta.
e. Pengeringan
Buang air yang berada di atas endapan kemudian tiriskan. Jemur di
atas rak hingga kering. Produk yang telah kering akan berbunyi
gemerisik bila diremas-remas. Hasil ini disebut tapioka kasar.
f. Penggilingan
Penggilingan dibutuhkan supaya tepung tapioka dapat menghasilkan
tekstur yang halus. Setelah penggilingan selesai dilakukan simpan
tepung tapioka dalam plastik atau wadah yang tertutup rapat supaya
awet.
2.3 Kue Pandan Kukus
2.3.1 Penjelasan Kue Pandan Kukus
Kue pandan kukus merupakan salah satu tipe kue bolu, karena
terdiri atas bahan dasar tepung terigu, telur dan gula pasir. Dengan bahan
dasar tersebut banyak orang yang menambahkan sedikit kreativitas,
seperti menambahkan cokelat, selai, susu, serta buah-buahan untuk
menciptakan variasi rasa. Kue bolu memiliki dua cara pematangan, yaitu
dipanggang dan dikukus. Seperti namanya, kue pandan kukus
menggunakan teknik pematangan yang dikukus. Kue ini memiliki rasa
yang enak dan tekstur yang lembut, dengan teknik pengolahan yang
mudah dibuat dan cukup sederhana. (Erdia, 2014)
Kue ini memiliki beraneka ragam bentuk dan ukuran, seperti bulat,
kotak, segitiga, besar dan kecil, tergantung dari masing-masing kreasi
setiap orang. Ada juga yang menggunakan cara digulung, sehingga
15
disebut dengan bolu gulung. Biasanya kue kukus disajikan dalam ukuran
atau loyang yang besar, sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang.
Kue ini cocok untuk disajikan dalam acara keluarga sebagai teman
minum teh. (Erdia, 2014)
2.3.2 Resep Kue Pandan Kukus
Bahan:
100 gr gula pasir
2 butir telur
1 sdt cake emulsifier (sp, ovalet dan tbm)
125 gr tepung terigu protein sedang
1 sdt baking powder
1 sdt Pasta pandan
Cara membuat:
a. Siapkan cetakan cake bentuk cincin ukuran 18cm, olesi dengan
minyak goreng. Siapkan dandang untuk mengukus.
b. Kocok gula, telur dan cake emulsifier hingga mengembang.
Masukkan tepung terigu, baking powder dan pasta pandan, aduk
rata.
c. Tuangkan adonan ke dalam loyang, kukus selama 15 menit hingga
matang. Angkat dan biarkan dingin.
d. Sajikan dengan kelapa parut.
(Sisca Soewitomo, 50 Step By Step Resep Kue & Cake Manis, 2013, 28)
16
2.3.3 Bahan Yang Digunakan Dalam Kue Pandan Kukus
1. Telur
Gambar 2.2 Telur
Menurut Dahlia (2014), telur memiliki fungsi untuk
meningkatkan aroma dan rasa pada makanan, serta berkontribusi
untuk pembentukan struktur. Pengurangan kuning telur terhadap kue
dapat menyebabkan hasil yang kurang lembut, sedangkan
pengurangan putih telur menyebabkan volume pada kue berkurang.
2. Gula Pasir
Gambar 2.3 Gula Pasir
Menurut Fifi Erdia, gula pasir biasanya digunakan untuk
memberi rasa manis pada teh atau pun kopi. Gula pasir memiliki
tekstur seperti pasir, karena merupakan hasil dari tebu yang diproses
kristalisasi. Banyak digunakan dalam resep-resep kue, umumnya
memiliki warna putih atau putih kecoklatan.
17
3. Cake Emulsifier (SP)
Gambar 2.4 Cake Emulsifier
Berfungsi sebagai pelembut dan penstabil supaya adonan
tercampur dengan baik dan tidak mudah turun ketika dikocok.
Biasanya digunakan sebagai bahan pengemulsi pada adonan cake
atau bolu. (Erdia, 2014)
4. Baking Powder
Gambar 2.5 Baking Powder
Baking powder memiliki fungsi untuk membantu
mengembangkan adonan. Baking powder lebih cocok digunakan
untuk membuat kue atau kue bolu dibandingkan membuat kue
kering, kecuali kue kering yang memerlukan struktur kue yang
empuk dan berongga-rongga. (Handayani, 2014)
18
5. Pasta Pandan
Gambar 2.6 Pasta Pandan
Menurut Indrati (2014), pasta pandan merupakan suatu penguat
rasa dan pemberi aroma terhadap suatu makanan / minuman.
Pemakaian pasta ini sangat banyak digunakan untuk produk kue-kue
olahan rumah tangga sampai produk keluaran industri seperti
biskuit.
2.4 Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Kue Pandan Kukus
1. Stand Mixer
Gambar 2.7 Stand Mixer
Penelitian ini akan menggunakan stand mixer dengan merk TecStar,
disertai dengan whisk attachment untuk mengocok adonan.
19
2. Strainer
Gambar 2.8 Strainer
Sifter atau ayakan digunakan untuk mengayak tepung terigu, sehingga
tidak ada tepung terigu yang menggumpal.
3. Spatula
Gambar 2.9 Spatula
Spatula digunakan untuk membersihkan sisa-sisa adonan disekitar
mixing bowl.
4. Kuas
Gambar 2.10 Kuas
Digunakan untuk mengolesi minyak pada loyang, sehingga kue tidak
akan menempel pada loyang dan dapat dikeluarkan dengan mudah.
20
5. Sendok Ukur
Gambar 2.11 Sendok Ukur
Menurut Mujib (2011), sendok ukur digunakan untuk mengukur takaran
bahan. Biasanya dijual dalam satu paket. Sendok ukur terdiri dari beberapa
takaran:
a. Sendok yang paling besar dengan ukuran 1 sendok makan.
b. Sendok berukuran 1/2 sendok makan.
c. Sendok lebih kecil dengan ukuran 1 sendok teh.
d. Sendok berukuran 1/2 sendok teh.
e. Sendok paling kecil berukuran 1/4 sendok teh.
6. Timbangan Digital
Gambar 2.12 Timbangan Digital
Penulis akan menggunakan timbangan digital dalam penelitian ini untuk
mengukur berat tepung dan bahan lainnya. Timbangan digital memiliki
tingkat keakuratan yang tinggi hingga 1 gram dan lebih stabil. Harga
timbangan jenis ini relatif lebih mahal. (Mujib 2011)
21
7. Mangkok (bowl)
Gambar 2.13 Bowl
Berfungsi sebagai wadah untuk menimbang bahan kering seperti tepung.
8. Palette Knife
Gambar 2.14 Palette Knife
Digunakan untuk meratakan adonan dalam loyang sebelum proses
pengukusan atau pemanggangan.
9. Loyang Bulat
Gambar 2.15 Loyang Bulat
Loyang merupakan wadah yang terbuat dari aluminium untuk
memanggang roti atau kue. Loyang memiliki banyak variasi bentuk, yang
akan digunakan dalam pembuatan kue pandan kukus adalah loyang yang
berbentuk bulat. (Mujib 2011)
22
10. Dandang
Gambar 2.16 Dandang
Dalam proses memasak kue, akan digunakan dandang, yaitu panci
pengukus. Caranya adalah dengan memasukkan bahan makanan setelah air
mendidih, kemudian di tutup rapat. Tambahkan air mendidih apabila air
dalam dandang telah habis. (Erdia 2014)
11. Tusuk Sate
Gambar 2.17 Tusuk Sate
Digunakan untuk mengetes tingkat kematangan dari kue. Apabila ketika
ditusuk ke kue dan kering pada saat dikeluarkan, maka kue tersebut sudah
matang.
23
2.5 Proses Pembuatan Kue Pandan Kukus dengan Tepung Terigu dan
Tepung Tapioka
Penulis akan membuat 2 kue pandan kukus dengan menggunakan bahan
pokok Tepung Terigu dan Tepung Tapioka. Berikut proses pembuatannya:
Tabel 2.4 Persiapan Bahan Kue Pandan Kukus
Persiapan Bahan Kue Pandan Kukus
Jumlah Kue A (Tepung Terigu) Kue B (Tepung Tapioka)
100 gr Gula Pasir Gula Pasir
2 butir Telur Telur
1 sdt Cake emulsifier (sp) Cake emulsifier (sp)
125 gr Tepung Terigu (protein sedang) Tepung Tapioka
1 sdt Baking Powder Baking Powder
1 sdt Pasta Pandan Pasta Pandan
Berikut adalah penjelasan proses pembuatan kue pandan kukus, mulai dari
tahap persiapan sampai tahap penyajian:
1. Proses Persiapan
Gambar 2.18 Bahan-bahan Gambar 2.19 Proses Menimbang
Pada tahap persiapan, penulis akan mempersiapkan semua bahan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kue pandan kukus. Hal-hal yang
perlu dipersiapkan:
a. Membeli semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat
kue pandan kukus
24
b. Menimbang semua bahan yang diperlukan sesuai dengan takaran
c. Menyiapkan dandang untuk mengukus dan memasak air hingga
mendidih untuk proses pengukusan adonan (api sedang)
d. Menyiapkan cetakan cake bentuk lingkaran yang diolesi dengan minyak
goreng menggunakan kuas
2. Siapkan mixer, lalu kocok gula, telur dan cake emulsifier (sp) hingga
mengembang.
Gambar 2.20 Pencampuran Gula, Gambar 2.21 Proses Pengocokan
Telur & SP Bahan
3. Masukkan tepung terigu yang sudah dicampur dengan baking powder, aduk
sebentar.
Gambar 2.22 Proses Pemasukan Tepung Terigu & Baking Powder
4. Masukkan pasta pandan, kemudian aduk sampai rata.
Gambar 2.23 Pencampuran Pasta Pandan
25
5. Tuangkan adonan ke dalam loyang menggunakan spatula, kemudian ratakan
dengan palette knife.
6. Kukus selama 15 menit hingga matang. Cek kematangan adonan dengan
menggunakan tusuk sate.
7. Setelah matang, angkat dan biarkan dingin selama 10 menit.
Gambar 2.24 Hasil Jadi Kue Pandan Kukus
8. Keluarkan kue pandan kukus dari cetakan. Hias dan sajikan.
26
2.6 Kerangka Pemikiran
Berikut ini merupakan kerangka pemikiran oleh penulis:
Gambar 2.25 Skema Kerangka Berfikir
Kue Pandan Kukus
Tepung Tapioka Tepung Terigu
-Mengandung linamarin
(mencegah tumbuhnya sel kanker)
-Memiliki karbohidrat yang tinggi
dibandingkan tepung terigu
-Gluten-free
-Memiliki unsur elastisitas
-Gandum yang masih diimpor dari
luar negeri
-Tidak disarankan untuk dikonsumsi
bagi yang alergi gluten
Kue Pandan Kukus
Aroma : Harum
Rasa : Manis
Warna : Hijau
Tekstur : Lembut
Hasil Jadi Kue Pandan Kukus
Hasil Jadi Kue Pandan Kukus A Hasil Jadi Kue Pandan Kukus B
Penelitian Eksperimental Utama: Proses Pembuatan Kue Pandan Kukus
Kue Pandan Kukus A (Tepung Terigu) Kue Pandan Kukus B (Tepung Tapioka)
Uji Kesukaan Hasil Jadi Kue Pandan Kukus Menggunakan Tepung Terigu
dan Tepung Tapioka
Kue Pandan Kukus Dengan Tepung Tapioka Dapat Diterima Oleh Masyarakat