bab 2 landasan teori 2.1 teori - teori basis data 2.1.1...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori - teori Basis Data
2.1.1 Sistem
Menurut Pressman (2002, p.276), sistem adalah serangkaian atau
tatanan hal – hal yang saling berhubungan untuk membentuk suatu
kesatuan atau keseluruhan organik. Serangkaian kenyataan, prinsip,
aturan, dll, yang diklasifikasikan dan diatur di dalam bentuk teratur
dengan maksud memperlihatkan suatu rencana logis yang
menghubungkan bagian – bagian yang berbeda. Sebuah metode atau
rencana klasifikasi atau penataan, cara mengerjakan sesuatu, metode,
prosedur.
2.1.2 Data
Menurut Kadir (1998, p.5), data adalah fakta mengenai suatu
objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter,
atau simbol). Hirarki data menurut Kadir (1998, p.8-p.9), secara
tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari
elemen, rekaman (record), dan berkas (file).
• Elemen data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat
dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk
elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
7
• Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling
terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut
dengan istilah tuple atau baris.
• Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk
sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman
data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data
relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi.
2.1.3 Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2005, p.15), basis data adalah suatu
kumpulan data komputer yang terhubung secara logikal serta berisi
deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu perusahaan. Sedangkan basis data menurut
Bambang Harianto (2004, p.4) adalah suatu kumpulan data (elementer)
yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau
fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung
aplikasi pada sistem tertentu. Basis data bisa juga diartikan sebagai
kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta
yang terdapat di organisasi. Basis data mendeskripsikan state organisasi
atau perusahaan atau sistem.
.
8
2.1.4 Sistem Basis Data
Menurut Connolly (2002, p.4) sistem basis data adalah sistem
penyimpanan record yang terkomputerisasi dan tujuan sebenarnya
adalah menyimpan informasi dan membuat informasi tersebut selalu
tersedia pada saat dibutuhkan. Menurut Date (1990, p.5) sistem basis
data meliputi empat komponen yang antara lain terdiri dari : data,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pemakai
(user).
Keuntungan dari pendekatan basis data menurut Date (1990, p.15)
yaitu :
• Kerangkapan data dapat dikurangi
• Ketidaksamaan dapat di hindari
• Penggunaan data bersama
• Standarisasi dapat dilakukan
• Pembatasan keamanan dapat diterapkan
• Integritas data terpelihara
• Kebutuhan yang kompleks dapat diatasi
2.1.5 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) menurut Connolly (2002,
p.16) adalah suatu sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan,
membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data
DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :
9
• Data Definition Language (DDL) : Memperbolehkan pemakai
untuk membuat spesifikasi tipe data, mendefinisikan basis data,
struktur data dan constraint data untuk disimpan dalam basis data.
Beberapa statement DDL menurut Connoly dan Begg (2005,
p.168), yaitu :
Create Table : digunakan untuk membuat tabel dengan
mengidentifikasikan tipe data yang ada.
Alter Table : untuk menambah atau membuang kolom,
nilai default, dan constraint ke atau dari suatu tabel.
Drop Table : untuk membuang atau menghapus tabel
beserta semua data yang terkait di dalamnya.
Create Index : untuk membuat indeks pada suatu tabel.
Drop Index : untuk membuang atau menghapus indeks
yang telah dibuat sebelumnya.
• Data Manipulation Language (DML) : Memperbolehkan pemakai
untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mengirim
data dari basis data.
Keuntungan dari DBMS, antara lain :
Mengontrol redudansi data
Konsistensi data
10
Share data
Meningkatkan integritas data
Meningkatkan keamanan
Standar pelaksanaan (format data, penamaan, prosedur update)
Economy of Scale
Meningkatkan aksesibilitas data dan responsiveness
Menigkatkan produktivitas
Meningkatkan konkurensi
Meningkatkan layanan backup dan recovery.
Kerugian dari DBMS, antara lain :
Kompleksitas
Ukuran
Biaya (DBMS, penambahan hardware, konversi).
2.2 Teori-teori khusus
2.2.1 Database Application Lifecycle (DBLC)
Untuk merancang aplikasi sistem basis data, diperlukan tahapan-
tahapan terstruktur yang harus diikuti. Tahapan tesebut dinamakan
dengan Siklus Hidup Aplikasi Basis Data (Database Application
Lifecycle). Tahapan yang terdapat di dalam DBLC tidak harus
berurutan, namun juga melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan
sebelumnya melalui putaran balik (feedback loops). Tahapan tersebut
terlihat pada gambar 2.1
11
Gambar 2.1 Database Application Lifecycle
2.2.2 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis
Dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan analisa
informasi tentang bagian organisasi yang akan didukung oleh aplikasi
basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi
kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly, 2002, p.276).
Ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik fact-finding, yaitu :
12
1. Penelitian
Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan
informasi yang berasal dari luar organisasi tersebut. Beberapa
contoh sumber informasi tersebut diantaranya jurnal komputer,
buku referensi, dan internet.
2. Wawancara
Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta,
memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya,
membangkitkan semangat, melibatkan pengguna akhir,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide-
ide dan pendapat (Connolly, 2002, p.306).
3. Kuisioner
Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan
kuisioner. Kuisioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus
yang memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang
sambil menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan
(Connolly, 2002, p.308).
13
4. Mengamati operasional perusahaan
Pengamatan operasional perusahaan memungkinkan
untuk ikut serta atau mengamati seseorang dalam melakukan
kegiatan untuk mempelajari sistem. Setelah satu faktor
pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi
sebanyak mungkin tentang aktivitas tersebut.
5. Memeriksa dokumentasi
Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh
dengan memeriksa dokumen, formulir, laporan, dan berkas yang
terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.
Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui data apa
saja yang akan disimpan di dalam basis data.
2.3 Teori Metodologi Perancangan Basis Data
2.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)
Perancangan Basis Data Konseptual adalah proses membangun
suatu model informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi
yang tidak tergantung dari pertimbangan fisik (Connolly, 2002, p.419).
Langkah pertama : Membuat local conceptual data model untuk
setiap pandangan. Bertujuan untuk memecah rancangan menjadi tugas-
tugas yang dapat diatur dengan memeriksa sudut pandang yang berbeda
dari pengguna di dalam suatu organisasi (Connolly, 2002, p.421).
14
Pada tahap membuat local conceptual data model, langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi entity types
Bertujuan untuk menentukan entity types utama yang
dibutuhkan. Menentukan entity dapat dilakukan dengan memeriksa
user requirements specification. Setelah terdefinisi, entity diberikan
nama yang tepat dan jelas seperti mahasiswa, dosen, mataKuliah.
b. Mengidentifikasi relationship types
Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relationship yang
penting yang ada antar entity yang telah didefinisikan (Connolly,
2002, p424).
c. Mengidentifikasi attribute dengan entity atau relationship types
Bertujuan untuk menghubungkan attribute dengan entity
atau relationship yang tepat (Connolly, 2002, p427).
d. Menentukan attribute domain
Domain adalah sekumpulan nilai dimana satu atau lebih
atribut memperoleh nilainya (Connolly, 2002, p430). Bertujuan
untuk menentukan attribute domain pada conceptual data model.
Contohnya yaitu menentukan nilai attibute jenisKelamin pada entity
15
mahasiswa dengan ‘M’ atau ‘F’ atau nilai attribute sks pada entity
mataKuliah dengan ‘1’,’2’,’3’, dan ’4’.
e. Menentukan candidate key dan primary key attribute
Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key pada
setiap entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu
candidate key (Connolly, 2002, p431).
f. Mempertimbangkan Penggunaan Enhance Modelling Concepts
(pilihan)
Tujuanya untuk menentukan spesialisasi / generalisasi,
agregasi, dan komposisi.
g. Mengecek redundansi
Bertujuan untuk memeriksa conceptual model untuk
menghindari adanya informasi yang redundan. Yang dilakukan pada
langkah ini adalah :
• Memeriksa kembali one-to-one relationship (1:1)
Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan ada
dua entity yang mewakili satu objek. Untuk itu dua entity
tersebut harus di-merger bersama. Dan jika primary key-nya
berbeda maka harus dipilih salah satu dan yang lainnya
disajikan alternate key.
• Menghilangkan relasi yang redundansi
16
Untuk menekan jumlah model data, maka relationship
data yang redundan harus dihilangkan.
h. Memvalidasi conceptual model dengan transaksi
Bertujuan untuk menjamin bahwa conceptual data model
mendukung kebutuhan transaksi. Dengan menggunakan model
yang telah divalidasi tersebut, dapat digunakan untuk
melaksanakan operasi secara manual. Ada dua pendekatan yang
mungkin untuk menjamin bahwa local conceptual data model
mendukung kebutuhan transaksi yaitu :
• Mendeskripsikan transaksi
Memeriksa seluruh informasi (entities,
relationship, dan attribute) yang diperlakukan pada setiap
transaksi yang disediakan oleh model (Connolly, 2002,,
p435)
• Menggunakan transaksi pathways
Pendekatan kedua, untuk memvalidasi data model
dengan keperluan transaksi yang melibatkan diagram yang
mewakili pathways diambil dari tiap transaksi secara
langsung yang terdapat pada E-R diagram (Connolly,
2002, p435).
17
2.3.2 Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)
Logical database design adalah proses pembuatan suatu model
informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model data
yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System
(DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik lain (Connolly, 2002,
p.441).
Langkah kedua : Membuat dan memvalidasi local logical data
model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical
data model dari local conceptual data model yang merepresentasikan
pandangan khusus dari perusahaan dan memvalidasi model tersebut
untuk menjamin kebenaran strukturnya (dengan menggunakan teknik
normalisasi) dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan
transaksi.
Pada perancangan model logical langkah kedua, tahapan-
tahapannya adalah :
a. Menghilangkan feature yang tidak kompetibel dengan model
relasional (pilihan)
Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel
dengan model relasional, yaitu dengan :
• Menghilangkan many-to-many (*:*) binary relationship
types.
• Menghilangkan many-to-many (*:*) recursive relationship
types
18
• Menghilangkan complex-relationship types
• Menghilangkan multi-valued attributes
b. Memperoleh relasi untuk local logical data model
Dengan menggunakan database definition language
(DBDL), menentukan nama relasi, selanjutnya daftar simple
attribute yang diakhiri dengan tanda kurung. Kemudian primary key
beserta alternate key dan/atau foreign key dari relasi diidentifikasi.
Relationship antara entitas yang satu dengan yang lainnya
dipresentasikan dengan mekanisme primary key/foreign key.
c. Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2002, p.376), normalisasi
adalah sebuah teknik untuk menghasilkan relasi dengan properti-
properti yang diinginkan, memberikan kebutuhan data dari sebuah
perusahaan.
Tujuan normalisasi adalah terjaminnya struktur yang
konsisten, kerangkapan yang minimal, dan stabilitas struktur data
yang maksimal.
Manfaat normalisai adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimpanan yang
diperlukan untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam
suatu basis data.
19
3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomally.
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Struktur normalisasi tabel secara detil dibagi menjadi lima
tahap sehingga dikenal bentuk-bentuk tabel normal sesuai dengan
tahapan normalisasi yang telah dilakukan yaitu bentuk normal
pertama, kedua, ketiga, Boyce-Codd, keempat, dan kelima.
d. Memvalidasi Relasi Dengan Transaksi Pengguna
Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam logical
model tersebut mendukung user requirement specification secara
detil. Selain itu juga untuk menyakinkan bahwa tidak ada
kesalahan yang muncul sewaktu membuat suatu relasi.
e. Menentukan Integrity Constraints
Integrity constraint adalah batasan yang akan ditentukan
untuk menjaga basis data tetap konsisten (Connolly 2002 p457).
Bertujuan untuk mendefinisikan integrity constraints yang
disampaikan dalam pandangan.
Langkah ketiga : Membuat dan memvalidasi global logical data
model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi
global logical data model.
Pada perancangan logical model langkah ketiga, tahapan-
tahapannya adalah :
20
a. Menggabungkan local logical data model
Menghasilkan E-R diagram, skema relasional, kamus data
dan dokumen pendukung yang mendeskripsikan constraints dari
model. Beberapa tugas yang harus dikerjakan adalah sebagai
berikut :
• Memeriksa kembali nama dan isi dari entities dari
relationships dan candidate key.
• Memeriksa kembali nama dan isi dari relationships /
foreign keys.
• Menggabungkan entities atau hubungan dari local data
model.
• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) entities atau
relationships yang unik pada tiap local data model.
• Menggabungkan relationships atau foreign key dari local
data model.
• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) relationships
atau foreign key unik pada tiap local data model.
• Memeriksa untuk entities (hubungan) dan relationships
atau foreign key.
• Memeriksa integrity constraints.
• Menggambarkan E-R diagram.
• Melakukan update dokumen.
21
b. Memvalidasi Global Logical Data Model
Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari
global logical data model dengan teknik normalisasi dan
menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
c. Mengecek pertumbuhan yang akan datang
Bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan yang
signifikan seperti keadaan yang tidak terduga dimasa mendatang
dan menilai apakah model logikal tersebut dapat menampung atau
menyesuaikan perubahan yang terjadi.
d. Melihat Kembali Global Logical Data Model dengan Pengguna
Bertujuan untuk menjamin model data logikal yang
bersifat global telah tepat untuk perusahaan.
2.3.3 Perancangan Basis Data Fisik (Physical Database Design)
Physical database design adalah suatu proses untuk menghasilkan
gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan,
menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan
untuk efesiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints
dan tindakan keamanan (Connolly, 2002, p.478).
Langkah keempat : Menerjemahkan global logical data model
untuk target DBMS. Bertujuan menghasilkan skema basis data relasional
22
dalam global logical data model yang dapat diimplementasikan ke
DBMS.
Pada perancangan physical model, langkah-langkahnya adalah :
a. Merancang basis data relasional
Dalam memulai merancang physical design,
diperlukan untuk mengumpulkan dan memahami informasi
tentang relasi yang dihasilkan dari logical database design.
Informasi yang penting bisa didapatkan dari kamus data dari
DDL.
b. Merancang representasi dari data yang diperoleh
Bertujuan untuk menentukan bagaimana setiap data
yang diperoleh mewakili global logical data model ke dalam
DBMS.
c. Merancang enterprise constraints
Pada langkah ini bertujuan untuk merancang batasan-
batasan yang ada pada perusahaan.
Langkah kelima : Merancang representasi physical. Bertujuan
untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan
hubungan dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk
mencapai kinerja yang diinginkan, yaitu cara dimana hubungan dan baris
23
akan ditampung dalam tempat penyimpanan kedua (Connolly 2002
p484).
Langkah keenam : Merancang pandangan pengguna (user
interface). Bertujuan untuk merancang user interface yang telah
diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisa langkah
dari relasional database lifecycle. Contohnya pada branch terdiri dari
interface direktur dan manajer.
Langkah ketujuh : Merancang keamanan. Dalam sebuah sistem
basis data, keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi
dari basis data berupa informasi yang sangat penting.
Langkah kedelapan : Mempertimbangkan pengenalan dan
redundansi kontrol. Pada langkah physical database design ini
mempertimbangkan denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan
performa. Hasil dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal
secara struktural konsisten dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah :
• Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks.
• Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas.
• Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve data tetapi
lambat dalam updates.
Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat
dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data
(Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi). Efesiensi
24
data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasitas disk, dan efesiensi
proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat retrieve data dari
basis data.
Langkah kesembilan : Memonitor dan memasang sistem
operasi. Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan
performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau
menggambarkan perubahan kebutuhan.
2.4 Entity Relationship Modelling
2.4.1 Entity type
Entity adalah kumpulan objek dengan sifat sama yang
diidentifikasikan oleh perusahaan dan mempunyai keberadaannya sendiri.
Entity dilambangkan dengan sebuah kotak yang dibubuhi nama
dari entity tersebut didalam kotak tersebut. Dalam UML huruf pertama
entity selalu menggunakan huruf capital. Entity ada dua jenis, yaitu :
a. Strong entity : keberadaannya tidak bergantung pada entity lain.
b. Weak entity : keberadaannya bergantung pada entity lain.
2.4.2 Relationship type
Sekumpulan asosiasi yang artinya mempunyai satu atau lebih
tipe entity. Setiap tipe relasi diberikan nama yang menggambarkan
fungsinya. Representasi diagram dari tipe relasi ditunjukkan dengan garis
25
yang menghubungkan tipe entity yang berasosiasi dan diberi label dengan
nama relasi.
• Derajat tipe relasi
Entity yang dilibatkan dalam tipe relasi tertentu dinyatakan
sebagai partisipan pada relasi tersebut. Jumlah partisipan pada tipe relasi
disebut derajat relasi. Relasi dengan derajat dua disebut binary. Relasi
dengan derajat tiga disebut ternary. Relasi dengan derajat empat disebut
quaternary.
• Relasi rekursif
Merupakan tipe relasi dimana tipe entity yang sama berpartisipasi
lebih dari sekali dengan peranan yang berbeda.
2.4.3 Atribut
Merupakan property dari sebuah entity atau tipe relasi.
Contohnya, tipe entity Pegawai, bisa memiliki atribut nomor pegawai,
nama pegawai, jabatan, dan gaji. Atribut dapat dikelompokan sebagai
berikut :
• Atribut Sederhana dan Komposit
Atribut sederhana merupakan atribut yang terdiri dari satu
komponen tunggal dengan keberadaannya sendiri, sehingga tidak dapat
dipecah menjadi komponen-kompenen yang lebih kecil lagi. Contoh
26
atribut sederhana meliputi jabatan dan gaji dari entity Pegawai. Atribut
komposit merupakan atribut yang dibentuk dari banyak komponen.
Contohnya atribut alamat dapat dipecah menjadi atribut jalan, kota, dan
kode pos.
• Atribut Single-Valued dan Multi-Valued
Atribut Single-Valued merupakan atribut yang menyimpan
nilai tunggal untuk setiap entity. Kebanyakan atribut adalah
Single-Valued.
Atribut Multi-Valued merupakan atribut yang menyimpan
banyak nilai untuk setiap entity.
• Atribut Turunan
Atribut Turunan merupakan atribut dimana nilainya
diperoleh atau diturunkan dari nilai atribut atau sekumpulan
atribut lainnya, dan tidak harus dari tipe entity yang sama.
2.4.4. Keys
Super Key : key yang merupakan atribut unik yang
mengidentifikasi row.
Composite Key : candidate key yang terdiri atas dua lebih
atribut, jika nilai dari atribut tersebut digabungkan secara
bersama-sama, maka baru akan dapat mengidentifikasikan sebuah
record unik tipe entity tersebut.
27
Candidate Key : sekumpulan minimal atribut yang secara
unik untuk mengidentifikasikan setiap kemunculan tipe entity.
Primary Key : key yang terpilih secara unik untuk
mengidentifikasikan setiap kemunculan tipe entity.
Alternate Key : key candidate yang tidak dapat dipakai
sebagai kunci primer (primary key).
Foreign Key : key yang merupakan suatu atribut yang
melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke
induknya.
2.5 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2002, p.376) normalisasi adalah suatu
teknik untuk memproduksi suatu set hubungan dengan kebutuhan yang
diinginkan, member kebutuhan dari suatu perusahaan. Dengan kata lain
normalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah suatu relasi
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak
memiliki suatu masalah tertentu kedalam dua relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut dan masalah ini biasa dikenal sebagai anomaly.
2.5.1 Proses Normalisasi
Teknik normalisasi menyangkut sebuah rangkaian aturan yang
digunakan untuk memeriksa sebuah relasi, sehingga sebuah basis data
dapat dinormalisasi dalam beberapa tahap. Normalisasi biasanya
dijalankan seperti sekumpulan langkah secara bertahap, dimana relasi
28
menjadi semakin kuat bila langka (degree) yang dikenakan padanya
semakin tinggi. Adapun bentuk-bentuk Normalisasi :
• Bentuk Normal Umum (UNF)
Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita
mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized form
(UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih grup-
grup yang berulang.
• Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Mengidentifikasi dan membuang atribut yang berulang
(repeting group) dan memiliki nilai yang lebih dari satu. Suatu
hubungan dikatakan normal pertama jika :
a) Setiap dari baris dan kolom berisi atribut yang bernilai
tunggal.
b) Kunci primer telah ditentukan.
c) Atribut nilai banyak (multi value) telah dihilangkan.
• Bentuk Normal kedua (2NF)
Suatu relasi yang memiliki composite key sebagai
primary key-nya mempunyai kemungkinan untuk memiliki partial
functional dependency, dimana atribut primary key merupakan
fungsi pada salah satu atau sebagian dari primary key. Dalam 2NF
29
maka setiap atribut yang merupakan partial functional
dependency harus dipisahkan ke relasi atau tabel yang baru
dengan mengikutsertakan determinannya. Bentuk 2NF diperoleh
apabila setiap atribut bukan bagian dari primary key suatu tabel
merupakan functional dependency dari primary key tabel tersebut.
• Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu tabel atau relasi memiliki transitive dependency
apabila memiliki atribut bukan primary key yang bergantung
fungsional pada atribut bukan primary key lainnya pada tabel
tersebut. Maka setiap atribut yang transitive dependency
dipisahkan menjadi relasi yang baru dengan mengikutsertakan
determinannya. Bentuk 3NF diperoleh apabila setiap atribut
bukan primary key dalam suatu tabel merupakan transitive
dependency dari atribut bukan primary key tabel tersebut.
• Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Normalisasi BCNF dapat dilakukan bila terdapat kondisi
dimana relasi memiliki dua atau lebih composite key dimana
candidate key-nya saling melengkapi, yang sedikitnya memiliki
satu atribut pada umumnya. Sebuah relasi dikatakan BCNF, jika
dan hanya jika setiap determinant adalah candidate key. Bentuk
normal 4NF dan 5NF hanya dipakai pada kasus-kasus khusus ,
30
yakni jika ditemukan relasi yang memiliki ketergantungan nilai
banyak.
2.6 SQL (Structured Query Language)
2.6.1 Pengertian SQL
Menurut Kadir (2003, p.101), SQL singkatan dari Structured Query
Language. Dalam bahasa inggris sering dibaca sebagai SEQUEL. SQL
merupakan bahasa query standard yang digunakan untuk mengakses
basis data relasional. Standardisasi internasional terhadap sql pertama
kali dilakukan oleh ANSI (American National Standard Institution),
melalui publikasi database language SQL (ANSI X3.136 – 1986). Saat
ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan
dua organisasi yang membuat standardisasi terhadap SQL.
SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset
pada laboratorium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga di jumpai
pada berbagai platform, dari microcomputer hingga mainframe. SQL
dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada
bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi
bagian dari sejumlah DBMS, seperti ORACLE, SYBASE, dan
INFORMIX.
SQL bukanlah satu-satunya query yang diterapkan pada basis data.
QUELL adalah contoh bahasa query yang lain, yang pertama kali
diperkenalkan pada sistem basis data Ingres.
31
2.6.2 Elemen SQL
Menurut Kadir (1998,p.104-p.106), elemen dasar SQL mencakup
pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, dan fungsi bawaan.
2.6.2.1 Pernyataan
Pernyataan adalah perintah SQL yang meminta suatu
tindakan pada DBMS. SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan.
Beberapa pernyataan dasar SQL ada pada tabel berikut :
Tabel Pernyataan dasar SQL
PERNYATAAN KETERANGAN
ALTER Mengubah struktur tabel
COMMIT Mengakhiri sebuah eksekusi
transaksi
CREATE Menciptakan tabel, indeks,
atau pandangan
DELETE Menghapus baris pada tabel
DROP Menghapus tabel, indeks,atau
pandangan
GRANT Menugaskan hak terhadap
basis data kepada pengguna
atau grup pengguna
INSERT Menambahkan sebuah baris
pada tabel
32
PERNYATAAN KETERANGAN
REVOKE Membatalkan hak terhadap
basis data
ROLLBACK Mengembalikan ke keadaan
semula sekiranya transaksi
gagal dilaksanakan
SELECT Memilih baris dan kolom
pada tabel
UPDATE Mengubah nilai pada sebuah
baris
Tabel 2.1 Tabel Pernyataan dasar SQL
2.6.2.2 Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek pada
DBMS. Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom, dan
pengguna.
2.6.2.3 Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Beberapa tipe data
standar dapat dilihat pada tabel berikut :
33
Tabel Tipe data dasar
TIPE DATA KETERANGAN
CHAR Untuk menyatakan deretan
karakter (string). Misalnya, untuk
menyatakan nama orang, nama
jalan, atau nama kota
INTEGER Untuk menyatakan bilangan bulat
NUMERIC Untuk menyatakan bilangan real
Tabel 2.2 Tabel Tipe data dasar
Adapun beberapa tipe data perluasan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel Tipe Data Perluasan
TIPE DATA KETERANGAN
VARCHAR Untuk menyatakan string yang
panjangnya bervariasi
MONEY Untuk menyatakan uang
BOOLEAN Untuk menyatakan tipe logis
(true atau false)
BLOB Untuk menyatakan data biner
AUTO INCREMENT Untuk menyatakan nilai yang
urut
Tabel 2.3 Tabel Tipe Data Perluasan
34
2.6.2.4 Ekspresi
Ekspresi adalah segala sesuatu yang menghasilkan
nilai. Ekspresi digunakan untuk menghitung nilai. Contoh :
(LABA / MODAL) * 100 merupakan ekspresi untuk membagi
isi variable LABA dengan MODAL, dan kemudian dikalikan
dengan 100. Simbol-simbol yang dapat digunakan pada
ekspresi aritmatika antara lain :
Tabel Simbol ekspresi Aritmatika
SIMBOL KETERANGAN
* Perkalian
/ Pembagian
+ Penjumlahan
- Pengurangan
Tabel 2.4 Tabel Simbol ekspresi Aritmatika
2.6.2.5 Fungsi Bawaan
Fungsi bawaan adalah sebuah sub-program yang
menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. SQL memiliki
sejumlah fungsi bawaan (fungsi yang disediakan oleh SQL).
Sebagai contoh, terdapat fungsi bernama MIN yang digunakan
untuk memperoleh nilai terkecil atau avg untuk memperoleh
nilai rata-rata.
35
2.7 Teori-teori Lain
2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Whitten (2004, p.281) Entity Relationship Diagram
(ERD) yaitu model data yang menggunakan beberapa notasi untuk
menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang
dideskripsikan oleh data tersebut.
2.7.2 Sistem Bagian Kepegawaian
Ada beberapa fungsi dasar yang pasti bagi semua kegiatan
manajer. Fungsi dasar tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,
penentuan staff, kepemimpinan dan pengontrolan. Fungsi ini disebut
Manajemen.
Dalam sistem kepegawaian sangat erat hubungannya dengan
manajemen. Karena didalam sistem kepegawaian kita melakukan fungsi
dasar dari manajemen.
2.8 Teori-teori Pendukung
2.8.1 Internet
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (Web Database
Systems, 2001), internet merupakan sebuah integrasi dari jaringan
jaringan dengan menggunakan standart protokol komunikasi dimana
protokol ini mampu menghubungkan jaringan-jaringan yang ada.
Jaringan komputer yang berbeda disatukan dengan standart yang
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet
36
Protocol), dimana komputer dalam internet memiliki alamat yang unik,
yaitu IP (Internet Protocol) address yang berupa angka-angka.
2.8.2 Web
World Wide Web ("WWW", atau singkatnya "Web") adalah suatu
ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi
oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan,
walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya.
Hiperteks dilihat dengan sebuah program bernama penjelajah web
yang mengambil informasi (disebut "dokumen" atau "halaman web") dari
peladen web (server web) dan menampilkannya, biasanya di sebuah
tampilan komputer. Kita lalu dapat mengikuti pranala di setiap halaman
untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim informasi kembali
kepada peladen untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut "surfing" atau
"berselancar" dalam bahasa Indonesia. Halaman web biasanya diatur
dalam koleksi material yang berkaitan yang disebut "situs web".
2.8.3 Browser
Browser digunakan untuk menampilkan dokumen dari web untuk
melanjutkan link yang ada. Link ini menghubungkan bagian-bagian dari
dokumen ataupun digunakan untuk alat berpindah dari satu dokumen ke
dokumen yang lainnya.
37
2.8.4 URL
(Uniform Resource Locator) adalah rangkaian karakter menurut
suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat
suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali
diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis dokumen
dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep
URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier
(URI) yang lebih umum sifatnya.
2.8.5 HTTP
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol komunikasi
yang digunakan oleh web. Pengiriman data dari server ke klien dengan
menggunakan http yang diaktifkan oleh klien.
2.8.6 Web Database System
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (Web Database
Systems, 2001), sistem Database dapat dihubungkan ke internet untuk
digunakan melalui web. Berikut ini adalah tipe dari koneksi yang dapat
digunakan :
• Remote Connections : Sebuah sistem database, dimana dapat
diakses melalui web dimanapun seorang user berada.
• Client-server architectures : Ini adalah bentuk umum untuk
program aplikasi database yang menggunakan internet.
38
• Distributed databases : Beberapa DBMS mempunyai fasilitas
untuk mengijinkan bagian tertentu dari database disimpan pada
komputer yang berbeda-beda. Data tersebut didistribusikan
diletakan di tempat – tempat berbeda, dan hal ini tidak disadari
oleh user.
• Multidatabases : Ada sebuah teknologi database yang dikenal
dengan nama teknologi multidatabase dimana teknologi ini
memampukan beberapa database tunggal untuk di satukan untuk
mendukung akses yang terintegrasi ke tempat penyimpanan data.
2.8.7 Personal Home Page (PHP)
PHP (Hypertext PreProcessor) merupakan script untuk membuat
suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu
halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi dinamis. PHP
pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form
Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka
banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Menurut Kadir (2003, p.1) PHP dirancang untuk membentuk web
dinamis, artinya dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan
permintaan terkini.
39
Keunggulan dari PHP :
• Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
• Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana
dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi
yang relatif mudah.
• Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -
milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
• PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan
secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan
perintah-perintah sistem.
2.8.8 Javascript
Javascript adalah salah satu bahasa pemrograman yang
dikembangkan oleh Netscape untuk dipakai pada pembuatan halaman
web yang dinamis dan interaktif. Javascript merupakan bahasa
pemrograman yang dibuat untuk memudahkan bagi setiap orang untuk
mempelajari bahasa Java. Bahasa pemograman javascript dibuat secara
khusus untuk membuat suatu halaman web yang interaktif maupun
dinamis. Jika java merupakan bahasa pemograman dan HTML (Hyper
40
Text Markup Language) merupakan bahasa kode maka javascript hibrid
yang menjadi perpaduan antara bahasa java dengan HTML.
2.8.9 MySQL
Menurut Allen dan Hornberger (2002, p220), MySQL merupakan
bahasa pemrograman open source yang paling popular dan banyak
digunakan di sistem operasi berbasis Linux. Karena performa query dari
basis datanya yang jarang bermasalah, MySQL menjadi populer.
Bunafit Nugroho (2004, p29) menjelaskan, MySQL adalah sebuah
program pembuat basis data yang bersifat open source artinya siapa saja
dapat menggunakannya secara bebas.
MySQL adalah Relational Database Management System
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk
menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan
yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama,
yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan
proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-
program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan
41
lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data.
Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan
query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima
kali lebih cepat dibandingkan Interbase.
2.8.10 Intetaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang
berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena
besar yang berhubungan dengannya ( Schneiderman, 1998, p8 ).
Menurut Schneiderman (1998, p74–75), Delapan aturan emas
dalam perancangan user interface adalah sebagai berikut:
1. Berusaha untuk konsisten.
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah
yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk
meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan,
tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.
42
3. Memberikan umpan balik yang informatif.
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem
umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu
penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika
tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya
lebih substansial.
4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir).
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok
dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif
akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan
dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
yang sederhana.
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat
melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat
mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme
yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
6. Mengijinkan pembalikan aksi ( undo ) dengan mudah.
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna
mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga
43
pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang
belum biasa digunakan.
7. Mendukung pusat kendali internal ( internal locus of control ).
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan
merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna
merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem
dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator
daripada responden.
8. Mengurangi beban ingatan jangka panjang.
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang
sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan,
serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan
urutan tindakan.
2.9 Terminologi dalam Bidang Kepegawaian
2.9.1 Kepegawaian
Sistem kepegawaian adalah suatu sistem atau cara pengelolaan
dalam bidang kepegawaian menyangkut semua aspek yang ada dalam
sistem kepegawaian mulai dari cara penerimaan, pengangkatan, kenaikan
golongan, penggajian pegawai dan sebagainya.(Wursanto, 1987, p34).
44
2.9.2 Penerimaan Pegawai
Maksud penerimaan pegawai (Faustino, 1995, p276) adalah untuk
mendapat persediaan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga
organisasi mempunyai pilihan yang lebih banyak untuk menetapkan
calon pekerja.
Alasan dasar penerimaan pegawai:
a. Berdirinya organisasi baru
b. Adanya perluasaan kegiatan organisasi
c. Terciptanya pekerjaan dan kegiatan baru
d. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain
e. Adanya pekerja yang berhenti baik dengan hormat ataupun tidak
hormat
f. Adanya pekerja yang memasuki usia pensiun.
g. Adanya pekerja yang meninggal dunia
2.9.3 Penggajian
Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada
pegawai serta mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian
dengan pedoman atas perjanjian yang disepakati. Upah insentif adalah
tambahan atas balas jasa yang diberikan kepada pegawai atas dasar
prestasi kerjanya. Ada pula kompensasi tambahan berupa tunjangan
hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, kafetaria, mushola, olah raga,
darmawisata, dan lain sebagainya. Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu:
45
kompensasi langsung berupa gaji, upah insentif, dan tidak langsung.
Tujuan pemberian kompensasi:
a. Dengan pemberian kompensasi maka terjalin ikatan kerja sama
formal antara majikan dan pegawai
b. Sebagai balas jasa pegawai untuk memenuhi kebutuhan fisik,
status, dan sosial pegawai
c. Untuk pengadaan pegawai yang lebih efektif
d. Sebagai motivasi kerja untuk pegawai
e. Untuk meningkatkan disiplin pegawai
f. Menghindari pengaruh serikat buruh
2.9.4 Cuti
Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap karyawan yaitu:
• Cuti tahunan
• Ijin kepentingan keluarga.
• Cuti melahirkan.
• Cuti diluar tanggungan perusahaan
2.9.5 Absensi
Menurut Jean dan Mary (1985,p14), banyak perusahaan khawatir
melihat angka absent yang tinggi. Dalam hal ini harus diadakan catatan
sederhana, beberapa catatan perorangan. Ini akan menujukkan luasnya
persoalan, alasan-alasannya (misalnya sakit tanpa keterangan),
46
pengaruhnya pada bagian atau pada kategori karyawan (misalnya
golongan wanita yang sudah menikah).
Menurut Bennet (1983,p104) masalah yang cukup merugikan
perusahaan adalah kemangkiran baik yang sah (dengan alasan) maupun
yang tidak sah (tanpa alasan).
2.9.6 Promosi dan Mutasi
2.9.6.1 Promosi
Promosi (Faustino, 1995, p206) berarti perpindahan dari
jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung
jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ini disertai
dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu
demikian. Pedoman yang digunakan untuk promosi pegawai
adalah pengalaman, kecakapan, dan kombinasi keduanya.
Adapun syarat–syarat promosi adalah sebagai berikut:
kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama, kecakapan,
loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, dan pendidikan.
Tujuan promosi:
1. Memberikan pengakuan terhadap hasil kerja pegawai yang
berprestasi kerja tinggi
2. Untuk menimbulkan kebanggaan, status sosial yang
lebih tinggi dan gaji yang lebih besar
3. Merangsang pegawai agar lebih bergairah dalam bekerja
4. Menjamin stabilitas pegawai dengan dasar dan waktu
47
yang tepat serta penilaian yang jujur
5. Untuk menimbulkan lowongan berantai
6. Memberi pegawai kesempatan mengembangkan
kreativitas demi keuntungan perusahaan
7. Sebagai daya dorong dan pemicu kerja yang lebih baik
untuk pegawai lain
8. Mengisi jabatan yang ditinggalkan karena pejabatnya
berhenti
9. penarikan pelamar
2.9.6.2 Mutasi
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan atas hasil penilaian
prestasi pegawai adalah mutasi pegawai. Mutasi adalah suatu
perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertical dalam suatu organisasi.
Tujuan mutasi (Faustino, 1995, p197) adalah:
a. Meningkatkan produktivitas pegawai
b. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan
komposisi pekerjaan atau jabatan
c. Memperluas pengetahuan pegawai
d. Memberikan perangsangan agar pegawai dapat
meningkatkan karier
e. Menghilangkan rasa bosan terhadap pekerjaan
f. Melaksanakan hukuman atas pelanggaran pegawai
48
g. Memberikan imbalan terhadap pekerjaan pegawai
h. Sebagai alat pendorong agar semangat kerja meningkat
i. Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai
j. Mengatasi perselisihan sesama pegawai.
k. Sebagai tindakan pengamanan yang lebih baik
2.9.7 Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi (Malayu, 1997, p203) adalah kegiatan manajer
untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja pegawai, serta
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian perilaku yaitu
menilai kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas,
dedikasi dan partisipasi karyawan.
Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan:
a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan
untuk promosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa
b. Untuk mengukur prestasi pegawai, yaitu: sejauh mana pegawai
sukses dalam pekerjaannya
c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas kerja di dalam
perusahaan
d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan efektivitas
jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan,
kondisi kerja dan peralatan kerja
e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi
pegawai yang berada dalam organisasi
49
f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga
akan dapat dicapai hasil kerja yang baik.
g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan atasan untuk
memperhatikan pegawai untuk mengetahui minat bawahan
h. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan di masa
lampau sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pegawai selanjutnya
2.9.8 Pemutusan Kerja
Pemutusan kerja (Edwin B. Flippo,1995, p298) adalah pemutusan
hubungan kerja seorang pegawai dengan perusahaan. Dengan
pemutusan kerja ini berarti berakhirnya keterikatan kerja pegawai
terhadap perusahaan tersebut.
Alasan pemutusan kerja meliputi:
1. Undang-undang
2. Keinginan perusahaan
3. Keinginan pegawai
4. Pensiun
5. Kontrak kerja berakhir
6. Kesehatan pegawai
7. Meninggal dunia
8. Perusahaan dilikuidasi.