aplikasi permohonan informasi publik kepada badan publik (e...
TRANSCRIPT
SAMPUL
APLIKASI PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK KEPADA BADAN
PUBLIK (E-PUBLICINFO) DI PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI
MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODE IGNITER DAN DATABASE
MYSQL
Naskah Publikasi
disusun oleh
Ahmad Ridwan
07.11.1432
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
APPEAL APPLICATION FOR PUBLIC INFORMATION TO PUBLIC ORGAN (E-PUBLICINFO) IN ADMINISTRATION OF PATI REGENCY USING CODE IGNITER
FRAMEWORK AND MYSQL DATABASE
APLIKASI PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK KEPADA BADAN PUBLIK (E-PUBLICINFO) DI PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI MENGGUNAKAN
FRAMEWORK CODE IGNITER DAN DATABASE MYSQL
Ahmad Ridwan Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Freedom of Information Act (Act-KIP) has been established on 30 April 2008 by the Ministry of Communication and Information of Republic of Indonesia. Act-KIP Substance is any public agency obliged conveying information to the public openly. Other substances of Act-KIP are giving the public the rights requesting information not provided by public agencies under the procedures set in Act-KIP, and public agencies should establish formal application to hold, manage, and send the Public Information properly and efficiently so that it can be accessed by society easily. However, information delivery and mechanism of management requesting data of information today is still less than the maximum. It is caused by delivery, management, and application information that still use conventional means. The Solution of the problem conveying and accommodating information, as well as follow-up application information from the community to the public agency is building an e-publicinfo application using Code Igniter Framework and MySQL database.
To overcome these problems, it is needed to be explained how to deliver, manage and apply information using e-publicinfo. Information delivery using e-publicinfo includes delivery of public information in the form of a web page, downloads of important documents. While the application information uses e-publicinfo that includes applicattion information that has not been provided by the public agency with the procedures set in the Act Freedom of Information (Act-KIP). Thus, the information conveyed by a public agency or information applied by the community can be used and accounted for entirely by the public agency and the community, particularly in environments of Pati Government.
E-publicinfo application design in the Government of Pati is started by System Design; continued by Making Application; and then Web Page Design to facilitate community using application; and the last, installation on Web Hosting for making e-publicinfo applications in online. Evaluation Results of building e-publicinfo applications in the environment of Pati Government is expected to be able to participate and realize the information society, particularly in Pati Regency, because e-publicinfo application can be accessed via the client computer everywhere as long as the network connects to the Internet.
Keywords: UU KIP, Public Agency, e-publicinfo, e-public, the Government Pati .
1. Pendahuluan
Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) telah ditetapkan
pada 30 april 2008 oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik
Indonesia dan mulai diberlakukan setelah dua tahun diundangkan yaitu pada
tanggal 30 april 2010. Keterbukaan Informasi Publik mempunyai makna yang
luas, karena semua pengelolaan badan-badan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Subtansi dari UU KIP adalah setiap
Badan Publik berkewajiban untuk menyampaikan infomasi secara terbuka
kepada masyarakat. Substansi lain dari UU KIP adalah masyarakat diberikan hak
untuk memohon informasi yang belum disediakan oleh Badan Publik
berdasarkan prosedur yang diatur dalam UU KIP serta Badan Publik harus
membangun aplikasi resmi untuk menampung, mengelola serta mengirim
Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses oleh masyarakat
dengan mudah. Untuk mengimplementasikan UU KIP di Pemerintahan
Kabupaten Pati maka Pemerintah Kabupaten Pati membangun aplikasi E-
Publicinfo.
E-Publicinfo sendiri adalah aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,
mengelola, mengirim atau menerima informasi dari Badan Publik yang berkaitan
dengan penyelengara dan penyelengaraan negara serta informasi lain yang
berkaitan dengan kepentingan publik. Dengan menggunakan e-Publicinfo
memungkinkan terjadinya proses penyampaian informasi tanpa melalui tatap
muka langsung. E-Publicinfo dapat diakses dari manapun dan kapanpun asalkan
terdapat layanan internet. Dengan demikian maka proses penyampaian dan
pelayanan informasi dari Badan Publik kepada masyarakat berjalan lebih efektif
dan efisien.
2. Landasan Teori
2.1 Ketentuan Umum
Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi
lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
2.2 Konsep
2.2.1 Sistem
Konsep dasar dari sistem adalah sekumpulan item-item yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Sebuah
sistem dapat kita temukan dalam keseharian kita seperti sistem pencernaan,
sistem pernafasan dan masih banyak lagi sistem yang lain. Namun deskripsi
mengenai sistem tidak selalu sama karena sistem akan terus berkembang
sesuai dengan konteks kegunaan dari sebuah sistem.
2.2.2 Software
Secara umum perangkat lunak (software) terbagi menjadi dua yaitu
sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi. Sistem operasi digunakan untuk
menerima perintah dasar yang diberikan sebagai masukan. Sedangkan
perangkat lunak aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan
untuk aplikasi pada bidang tertentu.
2.2.3 E-Publicinfo
E-Publicinfo merupakan aplikasi yang secara independen dibangun oleh
Badan Publik untuk kepentingan pengelolaan, penyampaian informasi dari
Badan Publik dan permohonan informasi dari publik (masyarakat) kepada
Badan Publik. Penamaan terhadap aplikasi ini secara independen juga
ditentukan oleh Badan Publik dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi) setempat, dengan koridor nama aplikasi tersebut harus
mampu dipahami publik secara mudah. Aplikasi ini dibangun untuk
mengimplementasikan Undang Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun
2008 tentang Keterbukan Informasi Publik atau yang mafhum disebut
sebagai UU KIP.
2.2.4 Perancangan Berorientasi Objek
Analisis berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu
masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar
dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi
antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Pengertian "berorientasi
objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan
dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
2.2.5 UML
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah "bahasa" yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah aplikasi atau sistem.
Permodelan (modeling) digunakan untuk menyederhanakan
permasalahan yang kompleks agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Tujuan permodelan (modeling) sendiri adalah sebagai sarana analisis,
pemahaman, visualisasi, komunikasi, serta dokumentasi yang sangat
bermanfaat untuk menelaah perilaku perangkat lunak yang akan
dikembangkan.
2.3 Teknis
2.3.1 Web Server
Web server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan
web browser dan mengirimkanya kembali dalam bentuk dokumen HTML.
2.3.2 Database Server
Database server adalah sebuah program komputer yang menyediakan
layanan pengelolaan basis data dan melayani komputer atau program
aplikasi basis data yang menggunakan model client/server. Istilah ini juga
merujuk kepada sebuah komputer (umumnya merupakan server) yang
didedikasikan untuk menjalankan program yang bersangkutan. Ada
beberapa database server yang sering digunakan dalam pembuatan aplikasi.
Namun penggunaan database server juga diklasifikasikan berdasarkan
kebutuhan dari aplikasi.
2.3.3 Framework
Framework adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan
untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks. Secara
sederhana framework bisa dideskripsikan sebagai sekumpulan
perintah/fungsi dasar yang dapat membantu dalam menyelesaikan proses-
proses yang lebih kompleks.
Framework sendiri sangat berbeda dengan librari, librari lebih
diperuntukkan untuk tujuan tertentu saja, sedangkan framework bersifat
menyeluruh untuk mengatur bagaimana kita membangun aplikasi.
Framework memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi lebih
cepat, karena pengembang (developer) hanya akan fokus pada kasus
aplikasi yang sedang dikerjakan saja, sedangkan hal penunjang lainya
seperti koneksi database, validation, security pada umumnya telah
disediakan oleh framework.
2.3.4 Code Igniter
Code Igniter adalah salah satu framework yang powerfull dengan ukuran
file yang relatif kecil dibandingkan dengan framewok PHP lainnya. Code
Igniter diperuntukkan bagi programmer PHP yang memerlukan sebuah
framework yang sederhana akan tetapi mampu untuk membuat sebuah
aplikasi yang memiliki fitur lengkap. Code Igniter sendiri sudah menggunakan
paradigma pemrogrmaan berorientasi objek.
Code Igniter merupakan framework yang sudah mendukung MVC (Model
View Controller). Pada awalnya Code Igniter dibuat oleh Rick Ellis, pendiri
dan CEO EllisLab.com. Namun saat ini Code Igniter dikembangkan oleh
komunitas dan disebarkan ke seluruh dunia dengan lisensi bebas.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Sekilas Pati
Secara geografis Kabupaten Pati terletak di daerah pantai utara
pulau jawa dan di bagian timur dari Propinsi Jawa Tengah. Secara
administratif Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 hektar
yang terdiri dalam 21 kecamatan, 401 desa, 5 kelurahan, 1.106 dukuh
serta 1.474 RW dan 7.524 RT.
Dari segi letaknya Kabupaten Pati merupakan daerah yang
strategis di bidang ekonomi sosial budaya dan memiliki potensi sumber
daya alam serta sumber daya manusia yang dapat dikembangkan dalam
semua aspek kehidupan masyarakat seperti pertanian, peternakan,
perikanan, perindustrian, pertambangan / penggalian dan pariwisata.
Dari data yang diperoleh, potensi utama Kabupaten Pati adalah pada
sektor pertanian, potensi pertanian cukup besar meliputi pertanian
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
Kondisi alam, letak geografis dan peninggalan sejarah merupakan
potensi bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Pati seperti Waduk
Gunungrowo, Goa Pancur dan lain – lain.
3.2 Analisis Permasalahan
3.2.1 Tata Kerja Pejabat PPID dalam Pengelolaan Informasi
Dalam Peraturan Bupati Pati Nomor 37 Tahun 2010 Tentang
Tata Kerja Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Pati, Bupati Pati memberikan alur untuk
pelayanan informasi seperti pada gambar dibawah.
Gambar 3. 1 Tata kerja pelayanan Informasi Publik
3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat
3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi e-Publicinfo
adalah sebagai berikut :
1. Aptana Studio digunakan untuk code editor.
2. Framework Code Igniter digunakan sebagai framework yang dipilih
oleh peneliti untuk pengkodean dalam membangun aplikasi e-
publicinfo.
3. Visual Paradigm digunakan untuk menggambarkan diagram-
diagram UML.
4. Javascript digunakan agar aplikasi yang dibangun lebih interaktif.
5. XAMPP digunakan sebagai web server dan database server dalam
pembangunan aplikasi. Versi xampp yang digunakan adalah versi
1.7.0 dengan apache versi 2.2.11 dan MySQL versi 5.1.30 yang
terpaket di dalamnya.
6. Web Browser Mozilla Firefox digunakan untuk meminta informasi
dari web server atau melihat hasil eksekusi dari kode program yang
sudah dibuat. Pada penelitian ini adalah firefox versi 3.6.12.
3.3.2 Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi e-
Publicinfo adalah sebagai berikut :
1. Komputer dengan prosesor Dual-Core 2,1 GHz
2. Kapasitas RAM 512 MB DDR II
3. Kapasitas Harddisk 80 GB
4. Display 1024 x 768 pixel
5. Sistem Operasi Windows XP
3.4 Perancangan UML
Rancangan diagram UML yang dibuat pada penelitian kali ini hanya
mencakup 4 diagram UML saja yaitu use case diagram, class diagram,
sequence diagram, dan communication diagram. Use case digunakan
untuk menjelaskan apa yang harus disediakan sistem dari perspektif
pengguna. Class diagram digunakan untuk menjelaskan hubungan antar
objek dalam sistem secara statis. Sequence diagram digunakan untuk
menjelaskan interaksi antar objek dalam sebuah use case sistem.
Sedangkan communication diagram lebih fokus menjelaskan hubungan
antar objek dalam sebuah use case sistem. Sequence diagram
digenerate dari sequence diagram yang sudah dibuat sebelumnya.
3.5 Perancangan Database
Dari tahap analisis permasalahan yang didapat entitas-entitas
yang merupakan objek-objek yang berhubungan dengan aplikasi e-
publicinfo. Setelah ditemukan entitas maka langkah selanjutnya adalah
memberikan atribut dan menentukan identifier. Pada visual paradigm
identifier diberikan penanda bold (tebal). Langkah selanjutnya setelah
menemukan entitas dan atribut adalah merelasikan antar entitas. Dari
hasil data modeling akan diimplementasikan menjadi tabel-tabel
database yang akan digunakan untuk merancang aplikasi.
3.6 Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface)
Antar muka pengguna merupakan sarana interaksi antara pengguna
dengan komputer. Faktor tampilan aplikasi sangat berpengaruh terhadap
kemudahan user dalam menggunakan aplikasi. Selain itu perancangan
antar muka merupakan tahapan yang tidak kalah penting dari tahapan
pengembangan sistem. Perancangan user interface dibagi menjadi dua
bagian yaitu halaman publik dan halaman pengelola. Halaman Publik
adalah halaman yang akan diakses oleh publik secara bebas. Halaman
publik diperuntukkan untuk masyarakat agar bisa mengakses informasi,
memohon informasi, serta mengajukan keberatan/gugatan atas
permohonan informasi. Halaman pengelola adalah halaman yang hanya
bisa diakses oleh user yang sudah terdaftar/sudah didaftarkan sebagai
pengelola aplikasi e-Publicinfo.
4. Implementasi dan Pembahasan
Implementasi sistem merupakan tahap merealisasikan sistem yang baru
dikembangkan supaya sistem siap dipergunakan/dioperasikan sesuai
dengan yang diharapkan. Tujuan dari implementasi ini adalah menyiapkan
semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah
ditentukan.
4.1 Kegiatan Implementasi Sistem
4.1.1 Implemantasi Pembuatan Database
Untuk membuat dan mengelola database penulis menggunakan
phpmyadmin untuk mengimplementasikan database yang sudah
dirancang sebelumnya.
4.1.2 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari
kesalahan-kesalahan. Kesalahan dari program yang mungkin terjadi
dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan sebagai berikut:
Kesalahan bahasa (Syntax error ) adalah kesalahan didalam penulisan
source code yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan. Pada aplikasi e-
Publicinfo kesalahan bahasa (Syntax error) telah diselesaikan dengan
merubah kesalahan penulisan pada program.
Kesalahan waktu proses (runtime-error) kesalahan yang terjadi
waktu eksekusi kode program. Kesalahan ini menyebabkan proses
program berhenti sebelum selesai pada saatnya. Ini disebabkan karena
kompiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak
bisa dikerjakan. Pada aplikasi e-publicinfo kesalahan waktu proses telah
diselesaikan dengan merubah kesalahan penulisan kode program.
Kesalahan logika (logical error) adalah kesalahan dari logika
program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan karena tidak
ada pemberitahuan mengenai kesalahan yang terjadi, namun hasil dari
eksekusi program tidak sesui dengan yang diharapkan.
4.1.3 Pengetesan Sistem
Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan
antara komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama
pengetesan sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen
dari sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu
dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-
kelemahan yang mungkin terjadi. Pengetesan sistem merupakan
pengetesan program secara keseluruhan. Kegiatan dalam pengetesan
sistem adalah :
1. Pengetesan sistem dengan cara menjalanan sistem.
2. Pengetesan dengan cara pengentrian, pengubahan data entri, dan
penghapusan data.
3. Pengetesan user interface dengan user, untuk memastikan apakah
tampilan aplikasi dan langkah-langkah pengoperasian mudah dipahami
oleh user.
1. Uji Coba Black Box
Uji black box yaitu test-case perangkat lunak berdasarkan pada
spesifikasi sistem, input dari data testing diharapkan bisa menemukan
output yang salah, perencanaan tes dapat dimulai pada awal proses
perangkat lunak. Tujuan utama uji coba ini untuk mengetahui apakah
data yang masuk sudah sesuai dengan data yang diharapkan dari tahap
perancangan. Secara spesifik metode pengujian ini digunakan untuk
mencari :
a. Fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan interface.
c. Kesalahan pada struktur data atau akses ke database.
d. Kesalahan pada performa.
e. Kesalahan instalasi dan tujuan akhir dari aplikasi.
f. Berikut adalah contoh pengetesan dengan menggunakan metode
black box pada saat registrasi user sebagai pemohon.
g. Form register keanggotaan
Gambar 4. 1 Form register keanggotaan
Saat pendaftaran dikirim dan data tidak dilengkapi.
Gambar 4. 2 Validasi input data
2. Uji Coba White Box
Uji coba white box merupakan metode perancangan prosedural guna
memperoleh test-case. Tes ini digunakan untuk meramal kerja perangkat
lunak secara rinci. Perangkat lunak akan diuji dengan menyediakan test-
case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan pengulangan yang
spesifik.
Berikut contoh input data kategori informasi yang bernilai benar.
Gambar 4. 3 Form Kategori info saat simpan data
Gambar 4. 4 Notifikasi sukses input data kategori info
4.2 Pembahasan
Untuk memperjelas fungsi file – file pada aplikasi e-publicinfo maka peneliti
akan memberikan penjelasan mengenai file-file tersebut. File – file
pengaturan aplikasi :
1. File config.php digunakan untuk mengatur base url yang akan digunakan
sebagai url dasar dalam aplikasi.
2. File database.php untuk mengatur database yang akan digunakan dalam
aplikasi.
3. File routes.php untuk mengatur controllers mana yang akan dipanggil
pertama kali saat aplikasi diakses.
Folder dan file aplikasi :
1. Folder models berisi file-file model pada aplikasi.Berikut adalah daftar
nama file pada folder models yang juga merepresentasikan nama model.
Tabel 4. 1 Daftar file model pada aplikasi
No. Nama file Keterangan
1. m_dokumen.php menangani semua yang berhubungan
dengan data dokumen informasi.
2. m_informasi.php Menangani semua yang berhubungna
dengan informasi.
3. m_permohonan.php Menangani permohonan informasi.
4. m_pemohon.php Menangani semua tentang pemohon.
5. m_pemberitahuan.php Menangani semua tentang
pemberitahuan permohonan
informasi.
6. m_gugatan.php Menangani adanya ajuan
keberatan/keberatan.
7. m_keputusan.php Menangani semua tentang keputusan
ajuan keberatan informasi.
8. m_users.php Menangani semua tentang users
pengelola.
9. m_menu.php Menangani semua tentang menu
pengelola.
10. m_menu_rules.php Menangani hak akses pengelola atas
menu.
11. m_systempanel.php Mengani login pengelola.
12. m_link.php Menangani link eksternal.
13. m_image.php Menangani semua image.
14. m_sambutan.php Menangani sambutan atasan PPID.
15. m_pengaturan.php Menangani pengaturan aplikasi.
2. Folder controllers berisi file-file controllers yang mana file juga
merepresentasikan dari nama controllers.
Tabel 4. 2 Daftar file controller pada aplikasi
No. Nama File Keterangan
1 main.php Menangani aksi dihalaman publik.
2. systempanel.php Menangani aksi dihalaman pengelola.
3 underconstruction.php Menangani halaman pada saat ada
perbaikan pada aplikasi.
3. Folder views.
Dalam folder views terdapat dua sub folder yaitu folder public dan folder
build. Folder public digunakan untuk menangani semua view dihalaman
publik, sedangkan folder build digunakan untuk menangani semua view di
halaman pengelola. Dalam folder build dan public terdapat sub folder sesuai
dengan view yang ditangani oleh folder tersebut. Nama file pada folder-folder
tersebut merepresentasikan fungsi dari file tersebut sehingga lebih mudah
untuk memahami keguanaan dari file tersebut.
5. Penutup
5. 1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan aplikasi e-publicinfo dan penelitian yang dilakukan
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan.
1. Dengan menggunakan Aptana Studio, pada tahap pengkodean aplikasi
sangat mempermudah pengembang melakukan pengkodean.
2. Dengan adanya aplikasi e-publicinfo masyarakat bisa mengakses dan
mengajukan permohonan informasi di manapun dan kapanpun
masyarakat berada, selama masih ada jaringan internet. Dengan adanya
kemudahan dalam pengaksesan informasi tersebut, maka mampu
mendukung untuk mencipatakan masyarakat informasi di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Pati.
5. 2 Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan aplikasi dan laporan ini
masih banyak terdapat kekurangan. Berikut adalah beberapa saran yang
disampaikan oleh penulis.
1. Aplikasi yang baru saya dikembangkan ini masih dapat dikembangkan
untuk bagian fitur agar lebih membantu untuk mewujudkan masyarakat
informasi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pati.
2. Bagi para pengembang yang akan mengembangkan apalikasi e-
publicinfo, pengembangan aplikasi ini akan lebih mudah karena struktur
kode aplikasi menggunakan framework code igniter sehingga lebih mudah
untuk memahami struktur kode dari aplikasi. Selain itu diagram UML yang
digunakan oleh penulis untuk membuat blue-print aplikasi akan sangat
membantu fitur-fitur mana yang bisa ditambahkan untuk aplikasi e-
publicinfo versi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Andi.
Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi.
CodeIgniter User Guide Version 1.7.2, http://codeigniter.com/user_guide/, diakes
tanggal 01 Oktober 2010.
Daulay, Melwin Syafrizal. 2007. Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan
Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati. 2010.
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar
Layanan Informasi Publik.
Gallery Visual Paradigm, http://visual-paradigm.com/VPGallery/index.html,
diakses pada tanggal 4 november 2010.
Garrod, S Candace.2006. SystemAnalysandDesign.ppt System Analys and Design.
Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek. Bandung:Informatika.
Sholiq.2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sommerville, Ian. 2003. Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak)edisi
6 Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Sunyoto , Andi. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi
Asynchronouse JavaScript dan XML. Yogyakarta:Andi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik. 2010. Jakarta:Diperbanyak oleh Kementrian Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia.
Utami, Ema. 2008. RDBMS menggunakan MS SQL Server 2000. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Whitten, Jeffery L. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem edisi 6.Yogyakarta:
Andi.