anatomi ikan nilem

27
ANATOMI IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) DAN IKAN LELE (Clarias batrachus) Oleh : Nama : Oktaviani Utami Dewi NIM : B1J010118 Rombongan : VI Kelompok : 2 Asisten : Haryanto LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

Upload: jennifer-hernandez

Post on 29-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANATOMI IKAN NILEM

ANATOMI IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) DAN IKAN LELE (Clarias batrachus)

Oleh :

Nama : Oktaviani Utami DewiNIM : B1J010118Rombongan : VIKelompok : 2Asisten : Haryanto

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2011

Page 2: ANATOMI IKAN NILEM

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan

terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas

hidup. Ikan merupakan jenis hewan yang hidup di perairan. Suhu ikan tidak tetap

berubah – ubah tergantung dari suhu luar sehingga disebut hewan berdarah dingin

atau poikiloterm.

Ikan adalah vertebrata akuatik yang bernapas dengan insang, tetapi pada

beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung

renang (gelembung udara). Ikan mempunyai otak yang terbagi menjadi regio –

regio dan dibungkus dalam kranium yang berupa kartilago. Ikan mempunyai

peredaran darah tunggal. Jantung ikan berkembang baik, dengan sirkulasi

menyangkut aliran seluruh darah dari jantung melalui insang lalu ke seluruh

bagian tubuh lain. Ikan memiliki tipe ginjal pronefros dan mesonefros. Ikan

bereproduksi dengan cara ovipar, sel telur dibuahi dalam air.

Page 3: ANATOMI IKAN NILEM

Ada beberapa jenis ikan yang hidup di laut, hidup di air tawar, hidup di

perairan pantai, hidup di rawa – rawa atau air berlumpur. Jenis ikan rawa atau

berlumpur dalam rongga kepala terdapat ruang penyimpanan udara.

Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) banyak ditemukan di air tawar. Ikan

Nilem (Osteochillus hasselti) tergolong dalam keluarga Cyprinidae. Bentuk badan

mirip ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dan pipih dengan sirip punggung

relative lebih panjang. Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) merupakan jenis ikan

herbivore yang makanannya terdiri atas lumut dan tumbuhan pelekat. Ciri-ciri khusus

ikan Nilem (Osteochillus hasselti) adalah memiliki warna coklat atau hijau-

kehitaman dan merah, seluruh badan bersisik, mempunyai gurat sisi (linea

lateralis) di tengah-tengah kiri dan kanan badan serta membentang dari depan

sampai ujung ekor.

Ikan Lele (Clarias batrachus) merupakan salah satu komuditas perairan

yang dibudidayakan pada air tawar. Ikan Lele (Clarias batrachus) memiliki tiga

variasi warna tubuh, yaitu hitam agak kelabu gelap (warna yang paling umum),

bulai atau putih, dan merah.

Ikan Lele (Clarias batrachus) adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar

dan mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta

memiliki kumis yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan

Lele (Clarias batrachus) juga dapat hidup dengan padat penebaran tinggi maupun

pada kolam yang memiliki kadar oksigen rendah karena ikan Lele (Clarias

batrachus) mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin sehingga

memungkinkan ikan Lele (Clarias batrachus) mengambil oksigen langsung dari

udara untuk pernapasannya. Ikan Lele (Clarias batrachus) memiliki kulit

Page 4: ANATOMI IKAN NILEM

berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi

pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak

dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal

ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 400

mm.

Salah satu species yang mewakili kelas Pisces yang digunakan dalam

praktikum anatomi hewan adalah ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan ikan Lele

(Clarias batrachus). Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan ikan Lele (Clarias

batrachus) dipilih sebagai bahan praktikum karena memiliki morfologi dan

anatomi yang sederhana. Ikan Nilem dan ikan Lele mempunyai organ yang jelas

sehingga mempermudah pratikan melakukan pengamatan, baik organ dalam maupun

organ luar.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 adalah untuk

melihat Anatomi Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan Anatomi Ikan Lele

(Clarias batrachus).

Page 5: ANATOMI IKAN NILEM

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) termasuk dalam famili Cyprinidae yang

mempunyai ciri-ciri badan agak memanjang dan pipih ke samping (compressed).

Panjang badan antara 2,5-3 kali tinggi badan dan bagian moncong tumpul. Sirip

ekor bercagak dalam dengan lobus longitudinal mengikuti garis sisik dengan

sebuah titik pada tiap sisik. Sirip, ekor, dubur, dan perut kemerah-merahan.

Panjang badan maksimum mencapai 35 cm (Hardjamulia, 1998).

Sirip dorsal umumnya lemas dan disokong jari-jari atau duri yang

mengandung zat kapur. Tipe sirip Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) adalah tipe

homocercal yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis pada ujung ekor.

Biasanya agak membelok sedikit dan ujungnya membagi sedikit menjadi dua

bagian yang sama besar (Jasin, 1989).

Ikan Nilem (Osteochillus hesselti) mempunyai sisik yang tersusun seperti

genting rumah dan terdapat pada tubuh dan ekor di epidermis. Tipe sisik Ikan

Niem adalah cycloid dimana sisiknya berbentuk pipih dan bulat. Sisik ini jika

Page 6: ANATOMI IKAN NILEM

diamati lebih dalam akan tampak lingkaran yang berbeda-beda. Linea lateralis

yang berupa aluran terletak sebelah membelah di bawah sisik dan di dalamnya

terdapat alat sensor yang peka terhadap getaran gelombang air (Radiopoerto,

1977).

Ikan Nilem (Osteochillus hesselti) mempuyai hati dan pankreas yang sulit

dibedakan sehingga disebut hepatopankreas. Jantung (cor) terdiri atas sinus

venosus, atrium, dan ventrikulus yang kontraktil serta bulbus ateriosus yang tidak

berkontraktil. Jantung ikan Nilem dapat dibedakan dengan cara memijit bagian

perut kearah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan putih susu dari lubang

genitalnya. Induk betina yang sudah matang telurnya dicirikan dengan perut yang

relatife besar dan lunak bila diraba (Sumantadinata, 1981).

Tubuh ikan Lele (Clarias batrachus) dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

kepala, badan, ekor. Batas kepala adalah dari mulai moncong sampai bagian

belakang tutup insang, batas badan dari mulai belakang tutup insang sampai

dubur, sedangkan batas ekor dari mulai dubur sampai ujung sirip ekor (Djuhanda,

1982).

Sistem pencernaan ikan terdiri dari : rahang ikan mempunyai banyak gigi

kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di dasar

rongga mulut membantu gerakan respirasi. Farink terdapat insang di sisi dan

samping lalu ke oesophagus pendek mengikuti hingga timbul lambung atau

gastrum. Pyloric value terpisah belakang dari intestine. Tiga tubular pyloric caeca,

fungsi mengabsorpsi, mengambil ke intestine. Tiga hati besar di dalam rongga

tubuh dengan kantung empedu dan saluran ke intestine serta pankreasnya tidak

jelas (Storer and Usinger, 1961).

Page 7: ANATOMI IKAN NILEM

Sistem pernafasan pada ikan biasanya berupa insang, tempat terdapat

membran pernafasan atau yang merupakan tambahan disamping permukaan lain.

Insang merupakan alat yang terdiri atas lamela-lamela yang halus atau filamen

yang menjulur keluar dari permukaan yang tampak, meskipun fungsi utamanya

adalah untuk keperluan lain seperti makan dengan cara menyaring, ekskresi,

pertukaran ion dan pengaturan tekanan osmosis. Ikan dan banyak amphibi

mengadakan pertukaran gas dengan lingkungan insang. Beberapa larva ikan dan

amphibi mempunyai insang dalam ruang insang (Villee et al.1988).

Saluran reproduksi pada ikan jantan, tubulus mikroskopik yang disebut vasa

eferensia menyalurkan sperma dari tubulus seminiferus melalui mesenteri yang

menyangga testis ke tubulus anterior ginjal yang berujung pada kloaka. Ujung

anterior dari opistonefros primitif melekat pada permukaan testis sebagai lapisan

yang disebut epididimis. Sistem genitalia berfungsi untuk perkelaminan, organ

utamanya adalah gonad. Gonad betina disebut ovarium, ada sepasang yang

masing-masing berhubungan langsung dengan oviduc. Oviduc yang kiri dan yang

kanan di bagian belakang bersatu, kemudian bermuara di porus urogenitalis.

Gonad jantan disebut testis, ada sepasang, di dalamnya dibentuk spermatozoid.

Masing-masing testis berhubungan dengan duktus deferensia yang pendek, yang

kemudian pada bagian belakangnya bersatu dan bermuara di porus urogenitalis.

Sebagian besar ikan betina, telur disalurkan dari ronngga tubuh oleh sepasang

oviduk, tetapi oviduk tersebut mengalami perubahan sesuai dengan cara

reproduksinya. Ikan berkembang biak di dalam air, sebagian besar bersifat ovipar.

Fertilisasi terjadi dii luar dan telur berkembang menjadi larva yang dapat berdiri

sendiri (Villee et al.1988).

Page 8: ANATOMI IKAN NILEM

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,

jarum penusuk.

B. Bahan

Bahan yang digunakan adalah Ikan Nilem (Osteochillus hesselti), air kran,

formalin, kloroform, eter, dan tissue.

C. Cara Kerja

Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Ikan Nilem ( osteochillus hasselti ) dan Ikan Lele ( clarias batrachus ) dibius

dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.

2. Ikan digunting mulai depan anus sepanjang garis medio-ventral tubuh kearah

depan sampai dekat sirip dada.

Page 9: ANATOMI IKAN NILEM

3. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan bantuan pinset, dan

digunting dari anus ke arah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan ke arah

anterior sampai ke tutup insang.

4. Pengguntingan bagian kepala dilakukan pada tutup insang bagian dorsal dan

ventral sampai ke ujung moncong, pada saat daerah ini digunting harus

dilakukan secara hati – hati.

5. Organ-organ yang terlihat diamati dan nama-nama organ tersebut dituliskan

sesuai gambar yang ada pada diktat praktikum.

6. Ekor pada ikan dipotong melintang untuk mengamati penampang melintang.

7. Bagian tulang-tulang ekor diamati dan gambar-gambar yang ada pada diktat

praktikum diberi keterangan sesuai dengan bagian yang diamati pada

preparat.

Page 10: ANATOMI IKAN NILEM

B. Pembahasan

1. Ikan Nilem (Osteochillus Hasselti)

Klasifikasi ikan nilem (Osteochillus hasselti) menurut Saanin (1987)

adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Classis : Pisces

Subclassis : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub Ordo : Cyprinoidae

Familia : Cyprinidae

Sub familia : Cyprininae

Genus : Ostechillus

Spesies : Osteochillus hasselti

Page 11: ANATOMI IKAN NILEM

Hasil pengamatan anatomi ikan Nilem (Osteochillus hasselti) didapatkan

hasil bahwa pada tubuh ikan nilem terdapat kepala yaitu mulai dari moncong

sampai dengan batas tutup insang, badan ikan dimulai dari belakang tutup insang

sampai dengan anus, sedangkan ekor dimulai dari belakang anus sampai dengan

bagian ujung sirip ekor. Bagian kepala adalah mulut, hidung, dan mata (organo

fisus). Bagian badan terdapat sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip

perut (abdominal fin), sirip punggung (dorsal fin), gurat sisi (linea lateralis),

lubang porus urogenitalis dan lubang anus. Ekor ikan nilem terdapat sirip dubur

(anal fin) dan sirip ekor (caudal fin). Hal ini sesuai dengan pernyataan

(Brotowidjoyo, 1990) yang menyatakan bahwa tubuh ikan dapat dibagi menjadi 3

bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor).

Menurut Djuhanda (1982) badan ikan Nilem ( Osteochillus hasselti )

bersisik dan mempunyai gurat sisi (linea lateralis) di tengah – tengah kiri kanan

badan membentang dari depan sampai ujung ekor. Fungsi gurat sisi adalah untuk

mengetahui tekanan arus dalam air. Sisik – sisik yang dilalui gurat sisi, di

tengahnya mempunyai saluran yang dinamakan saluran lateral (canalis lateralis)

sebagai tempat lewatnya sel – sel syaraf.

Berdasarkan hasil pengamatan sistem pencernaannya, ikan Nilem

(Osteochillus hasselti) terdiri dari rongga mulut yang relatif kecil, oesophagus,

usus, ginjal, ginjal kepala, kantung empedu, limpa, ductus pneumaticus. Usus

(intestine) pada ikan Nilem (Osteochillus hasselti) belum bisa dibedakan dengan

lambung sehingga disebut gastrointestum yang berupa saluran yang berliku dan

bermuara pada anus dan terdapat hepar yang menyatu dengan pankreas sehingga

disebut hepatopankeras. Menurut Hildebrand (1995) ikan Nilem (Osteochillus

Page 12: ANATOMI IKAN NILEM

hasselti) memiliki organ – organ pencernaan berupa intestine, hepar dan vesica

felea yang terdapat di sebelah dalam intestine, yang akan tampak jika intestine

direntangkan.

Sistem pernafasan dilakukan menggunakan insang yang memiliki bagian-

bagian seperti lengkung ingsang, tapis insang, filamen-filamen insang, dan septum

branchialis. Sistem pernafasan ikan Nilem (Osteochillus hasselti) adalah nostril

dan insang tetapi nostril hanya digunakan ketika ikan nilem berada di permukaan

air. Insang ikan Nilem (Osteochillus hasselti) terdiri dari tutup insang. Tutup

insang dibagi lagi menjadi empat potong tulang yaitu Operculum, Preoperculum,

Inter operculum, Sub operculum, membran branhiostegi yang berfungsi sebagai

klep untuk menahan air supaya tidak masuk kerongga insang, Radii branhiostegi

(Saanin, 1987).

Sistem peredaran darah pada ikan terjadi pada jantung didalam cavum

percordi. Jantung terdiri dari sinus venosus, atrium, dan ventriculus yang

merupakan kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak. Bulbus arteriosus

merupakan pangkal dari aorta ventralis kemudian ke afferentiae branchialis selalu

menuju arcus branchialis. Satu dari afferentiae branchialis (berupa kapiler)

menuju lamella. Kapiler bermuara ke dalam arteriola di dalam filamentum.

Arteriola ini menuju ke arcus branchialis kemudian ke epibranchialis yang

bermuara ke dalam aorta dorsalis (Radiopoetro, 1977).

Sistem ekskresi ikan nilem terdiri dari ginjal yang teletak diantara

gelembung renang dan tulang vertebrae, juga terdapat ginjal kepala (pronephros)

yang terletak pada anterior dari ujung gelembung udara bagian depan. ureter

adalah pembuluh yang sangat halus terletak sebelah dorsal dari gelembung renang

Page 13: ANATOMI IKAN NILEM

bagian posterior, berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke vesica urinaria,

vesica urinaria berupa kantong pelebaran dari muara kedua uretre, yang mengecil

kembali menjadi uretra yang berahir pada porus urogenitalis, porus genitalis

merupakan tempat keluarnya sel-sel kelamin dan urien dan anus tempat keluarnya

vese, kedua lubang ini baik anus maupun urogenitalis terlatak dalam satu celah

(Brotowidjoyo, 1990).

Sistem genitalia pada ikan terdiri atas sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina yang terletak terpisah pada individu yang berbeda. Pembuahan terjadi di

luar tubuh. Otot-otot pada ikan Nilem masih segmental dan dinamakan myomere

yang dilengkapi dengan selaput pembungkus yang disebut myocomata

(Radiopoetro, 1977).

2. Ikan Lele (Clarias batrachus)

Klasifikasi Ikan Lele (Clarias batrachus) menurut Saanin (1987)

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Sub-kingdom : Metazoa

Phyllum : Chordata

Sub-phyllum : Vertebrata

Class : Pisces

Sub-class : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub-ordo : Siluroidea

Familia : Clariidae

Genus : Clarias

Page 14: ANATOMI IKAN NILEM

Species : Clarias batrachus

Hasil pengamatan anatomi ikan lele didapatkan hasil bahwa tubuh ikan

lele dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor)

dan terdapat juga patil sebagai senjata pertahanan diri. Sesuai dengan pernyataan

Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa tubuh ikan dapat dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu kepala, badan, ekor. Batas kepala adalah dari mulai moncong sampai

bagian belakang tutup insang, batas badan dari mulai belakang tutup insang

sampai dubur, sedangkan batas ekor dari mulai dubur sampai ujung sirip ekor.

Untuk bergerak, ikan mempunyai anggota gerak yang disebut sirip. Secara garis

besar, ikan mempunyai dua macam sirip : yaitu sirip berpasangan dan sirip

tunggal. Sirip berpasangan terdiri dari sepasang sirip dada dan sepasang sirip

perut, sedangkan sirip tunggal terdiri dari sirip punggung, sirip ekor dan sirip

dubur. Bentuk tubuh ikan lele mempunyai bagian perut yang datar dan bagian

punggung yang cembung. Ikan lele tubuhnya tidak bersisik, lain dengan ikan pada

umumnya. Tubuh ikan lele juga licin dan berlendir, lendir tersebut juga bersifat

antiseptik yang berguna untuk membebaskan kulit dari macam-macam jamur dan

bakteri.

Sistem pencernaan dari ikan lele terdiri atas mulut, lambung, usus, dan

dikeluarkan melalui porus urogenitalis. Usus ikan lele panjang karena termasuk

ikan omnivora. Menurut Storer and Usinger (1961) sistem pencernaan ikan terdiri

dari : rahang ikan mempunyai banyak gigi kecil berbentuk kerucut untuk

mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di dasar rongga mulut membantu

gerakan respirasi. Farink terdapat insang di sisi dan samping lalu ke oesophagus

pendek mengikuti hingga timbul lambung atau gastrum. Pyloric value terpisah

Page 15: ANATOMI IKAN NILEM

belakang dari intestine. Tiga tubular pyloric caeca, fungsi mengabsorpsi,

mengambil ke intestine. Tiga hati besar di dalam rongga tubuh dengan kantung

empedu dan saluran ke intestine serta pankreasnya tidak jelas.

Sistem pernapasan ikan Lele (Clarias batrachus) adalah menggunakan

insang dan alat tambahan yaitu arborescent. Arborescent merupakan membran

yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah, seperti karang. Alat ini terletak

didalam ruangan sebelah atas insang yang berperan dalam pernafasan agar lele

dapat lebih lama bertahan hidup meskipun dalam keadaan kekurangan oksigen.

Rongga insang ikan lele terdapat empat pasang sisir insang dengan bagian-

bagiannya. Bagian-bagian tersebut yaitu filamen insang, lengkung insang, dan

tapis insang. Filamen insang merupakan tempat dimana terjadi pengambilan

oksigen dari dalam air dan pelepasan karbon dioksida dari darah ke dalam air.

Lengkung insang merupakan tempat melekatnya filamen-filamen insang. Tapis

insang berfungsi untuk menyaring air, supaya kotoran tidak sampai masuk ke

dalam insang (Djuhanda, 1984).

Gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki

gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran

gonad lebih kecil dari pada betinanya. Gonad ikan lele betina berwarna lebih

kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian

sisinya mulus tidak bergerigi. Organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri

dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus (Radiopoetro, 1977).

Sistem ekskresi organ utamanya adalah ginjal. Urin yang dihasilkan ginjal,

disalurkan melalui ureter yang berjalan di pinggiran rongga-rongga abdomen

sebelah dorsal menuju ke belakang. Ureter yang kiri dan yang kanan bertemu di

Page 16: ANATOMI IKAN NILEM

bagian belakang menjadi kantong urin dan dari urin dikeluarkan melalui uretra

yang bermuara di porus urogenitalis (Kirwanto,1986).

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) terdiri dari kepala (caput), badan

(truncus) dan ekor (cauda). Badannya bersirip, memiliki insang, gurat sisi

dan gelembung udara / gelembung renang.

2. Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) merupakan hewan air, termasuk

Phylum : Chordate, Subphylum : Vertebrata, Class : Pisces, Ordo :

Ostariophysi, Family : Cyprinidae, Spesies : Osteochillus hasselti.

3. Sistem pencernaan pada Ikan Nilem terdiri atas mulut, pharynx,

oesophagus, ventriculus, dan intestinum yang bermuara di kloaka. Sistem

pencernaan ikan Nilem terdiri dari usus (intestin) yang berupa saluran

yang berliku-liku dan bermuara pada anus.

Page 17: ANATOMI IKAN NILEM

4. Ikan Lele (Clarias batrachus) termasuk Phylum : Chordata, Subphylum :

Vertebrata, Class : Pisces, Ordo : Ostariophysi, Subordo : Siluroidea ,

Famili : Clariidae , Genus : Clarias, Spesies : Clarias batrachus

5. Tubuh Ikan Lele (Clarias batrachus) terdiri dari kepala (caput), badan

(truncus), dan ekor (cauda). Tubuhnya tidak terdapat sisik.

6. Sistem pernapasan Ikan Lele (Clarias batrachus) yaitu insang dan terdapat

alat pernapasan tambahan yaitu arborescent.

7. Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan ikan Lele (Clarias batrachus)

mempunyai lima jenis sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada

(pectoral fin), sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip

ekor (caudal fin).

8. Sistem ekskresi pada Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan Ikan Lele

(Clarias batrachus) terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria, dan porus

urogenitalis.

9. Sistem urogenital pada Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan Ikan Lele

(Clarias batrachus) memiliki ovarium (betina), oviduct (betina), testis dan

uterus (jantan).

Page 18: ANATOMI IKAN NILEM

DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M. D. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Jilid I. Amrico, Bandung.

Djuhanda, T. 1984. Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Armico. Bandung

Hardjamulia, A. 1998. Budidaya Perikanan. Departemen Pertanian Badan Pendidikan, Latihan, dan penyuluhan Pertanian, Bogor.

Hildebrand, M. 1995. Analysis of Vertebrate Structure. John Willey and Sons, inc, New York.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata Untuk Universitas Cetakan ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya.

Kirwanto, M. 1986. Mengenal Ikan Air Tawar. Karya Bani, Jakarta.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Page 19: ANATOMI IKAN NILEM

Saanin, H. 1987. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Bogor.

Sumantadinata, K. 1981. Pengembangan Ikan-Ikan Peliharaan Di Indonesia. Sastra Hudaya, Jakarta.

Storer, T.I and Usinger, R.L. 1961. General of Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc, New York.

Villee, Walker, Barries. 1988. General Zoology. W.B. Saunders Company, Philadelphia.