anastesi umum dengan ett nafas spontan pada fam

Upload: nialieben6956

Post on 15-Jul-2015

158 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Anastesi Umum dengan ETT Nafas Spontan pada FAM SinistraDokter Pembimbing: dr. Bambang Sp.An Penyusun: Siti Rachma Dini A

Laporan Kasus Identitas Pasien Nama : Nn. R Umur : 14 tahun Jenis kelamin : perempuan Agama : Islam Status : belum menikah Tinggi / Berat badan : 150 cm / 50 kg No CM : 354658 Pangkat : SERKA Alamat : Komplek DEKOPAD Sawangan Pondok Gede. MRS : 19-01-2012

ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)A. Keluhan utama : Benjolan pada payudara sebelah kiri.

Lanjutan...B. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan pada payudara sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku tidak ada nyeri pada benjolan tersebut dan benjolan tersebut awalnya tidak diketahui oleh pasien, namun setelah benjolan itu membesar dan pada saat pasien sedang berbarig baru pasien menyadari adanya benjolan yang berukuran seperti telur puyuh. Pasien mengaku tidak ada gangguan pada BAK dan BAB. Pada tanggal 19 januari 2012, pasien datang ke RSPAD Gatot Subroto dan di obname dan direncanakan operasi pada tanggal 20 Januari 2012.

D. Riwayat Penyakit Dahulu: Penyakit asma : disangkal alergi obat-obatan dan makanan : disangkal Diabetes Mellitus: disangkal Penyait Jantung : disangkal Riwayat operasi dan anestesi : disangkal E. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa : disangkal

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit ringan. Kesadaran : Kompos mentis BB/TB : 50 kg/150 cm IMT : 22 (Normal) Tanda Vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 18 x/menit Temperatur: 36.5 0C

Status generalis

Status lokalis mamma sinistra Inspeksi : Tampak benjolan dibawah papilla mamma, warna sama dengan kulit

Lanjutan... Palpasi : Pada kuadran medial bawah Teraba 2 benjolan, benjolan pertama berdiameter 2,5 cm dan yang kedua berdiameter 1 cm, mobile, nyeri tekan (-), konsistensi keras, berbatas tegas, retraksi papila mamma (-), pembesaran KGB axilla (-).

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium hematologi Hb : 11,0 gr/dl Ht : 35 % Eritrosit : 5.0 juta/ul Leukosit : 7100/ul Trombosit : 468.000/ul MCV : 80 MCH : 25 MCHC : 31 Koagulasi Bleeding time : 2 15 Clotting time : 4 15 Kimia darah Gula darah sewaktu : 96 mg/dl SGPT/SGOT : 30/26 Ureum/Creatinin : 17/0.8

Lanjutan.... Foto Rontgen: cor dan pulmo dalam batas normal. USG mamma: Kesan: FAM Sinistra

DIAGNOSIS KERJA Fibroadenoma Mamma Sinistra RENCANA TINDAKAN Exici RENCANA ANESTESI Anestesi Umum dengan Endotrakea Tube Nafas Spontan

PELAKSANAAN ANESTESI 1. PREOPERASI Persiapan alat Persiapan obat-obatan anestesi

Persiapan obat-obatan anestesipremedikasi analgetik

induksi N20:O2 Obat anastesi

Muscle relaxan

antibiotik

antiemetik

Obat emergency

Analgetik post op

Persiapan pasienInformed consent Surat persetujuan operasi Pasien dipuasakan Pengosongan kandung kemih Pembersihan wajah dan kuku pasien dari kosmetik Memakai pakaian operasi Pemeriksaan fisik pasien

Pelaksanaan operasi

Pelaksanaan operasi

POST OPERASI Setelah pasien dibawa keruang pemulihan lalu dilakukan penilaian terhadap fungsi vital. TD:122/70 mmHg N 89x/menit Rr= 20x/menit kesadaran kompos mentis.

aldrette score

Instruksi Post-Opeasi Apabila terdapat mual dan muntah berikan metoklopramid 100mg Lanjutkan infus RL sampai pasien sudah bisa makan-minum. Pasien diperbolehkan makan dan minum bila sudah sadar penuh dan bising usus (+). Perhatian khusus: awasi produksi urine, baik jumlah (minimal 0,5 cc/kgBB/jam)maupun warna

Tinjauan pustakaAnestesia umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat pulih kembali (reversible). Komponen anestesia yang ideal terdiri: 1. Hipnotik 2. Analgesia 3. Relaksasi otot.

Premedikasi Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesia diantaranya: 1. Meredakan kecemasan dan ketakutan 2. Memperlancar induksi anestesia 3. Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus 4. Meminimalkan jumlah obat anestetik

Next...5. Mengurangi mual-muntah pasca bedah 6. menciptakan amnesia 7. mengurangi isi cairan lambung 8. mengurangi refleks yang membahayakan

Tehnik Memberi Anestesia Umum dengan bantuan mekanik1. TA (tehnik anestesia) napas spontan dengan sungkup muka 2. TA napas spontan dengan pipa endotrakeal 3. TA dengan pipa endotrakeal dan napas kendali

Indikasi anastesi umum1. Infant & anak usia muda 2. Dewasa yang memilih anestesi umum 3. Pembedahannya luas / ekstensif 4. Penderita sakit mental 5. Pembedahan lama 6. Pembedahan dimana anestesi lokal tidak praktis atau tidak memuaskan 7. Riwayat penderita toksik/ alergi obat anestesi lokal 8. Penderita dengan pengobatan antikoagulan.

Indikasi TA napas spontan dengan pipa endotrakeal Pada operasi di daerah kepala sampai leher dengan posisi terlentang, berlangsung singkat dan tidak memerlukan relaksasi otot yang maksimal. Operasi lama Kesulitan mempertahankan jalan nafas bebas pada anastesi dengan sungkup muka.

Kontraindikasi Teknik ini tidak dianjurkan pada operasi intrakranial, torakotomi, laparatomi, operasi dengan posisi khusus (misalnya miring atau tengkurap).

ASAKlasifikasi ASA Kelas I Kelas II keterangan pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia. Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang, baik karena penyakit bedah maupun penyakit lainnya Kelas III Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan karena berbagai penyebab, sehingga aktivitas rutin terhambat. Kelas IV Pasien dengan keluhan sistemik berat, tak dapat melakukan aktivitas rutin dan dapat mengancam kehidupannya. Kelas V Pasien yang sekarat, diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

Persiapan induksi sebaiknya kita ingat STATICS:S = Scope Stetoskop untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringo-Scope T = Tubes Pipa trakea. Usia 5 tahun dengan balon (cuffed) A = Airway Pipa mulut faring (orofaring) dan pipa hidung faring (nasofaring) yang digunakan untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar agar lidah tidak menymbat jalan napas

next...T = Tape Plester untuk fiksasi pipa agar tidak terdorong atau tercabut I = Intro Stilet atau mandrin untuk pemandu agar pipa trakea mudah dimasukkan C = Connec Penyambung pipa dan perlatan anestesia S = Suction Penyedot lendir dan ludah

Persiapan Obat1. Sedatif Miloz (midazolam) : obat penenang (tranquilizer) 2. Analgesik Fentanil 3. Induksi Propofol (Recofol, diprivan)

4. Muscle relaksan Atracurium (notrixum) 5. Maintanance anestesi Isoflurane N2O O2

Kesimpulan... Sebelum melakukan pembedahan elektif, pasien harus disiapkan supaya berada dalam keaadaan bugar. Oleh karena itu, pembedahan elektif boleh ditunda tanpa batas waktu tetapi sebaliknya pada operasi sito penundaan yang tidak perlu harus dihindari. Pasien tergolong ASA 1 berdasarkan status fisik. Hal ini dikarenakan pasien tidak mempunyai kelainan organik, fisiologik, psikiatrik, dan biokimia.

Pada operasi ini, digunakan anastesi umum dengan pemasangan ETT nafas spontan supaya memastikan bahwa jalan nafas yang selalu berada dalam kondisi terbuka dan mendapatkan ventilasi yang adekuat selama operasi, serta mencegah terjadinya aspirasi atau regurgitasi yang dapat menjadi penyulit semasa operasi. Tehnik anestesi ini dapat juga digunakan untuk operasi dengan durasi yang lama dan pada kondisi-kondisi yang sulit untuk mempertahankan jalan nafas bebas dengan sungkup muka.

Daftar Pustaka1. Muhiman M, Thaib MR, Sunatrio S, Dahlan R, editors. Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 1989. 2. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi kedua. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 2002. 3. Morgan GE, Mikhail MS. Clinical Anesthesiology.3rd ed. Appleton & Lange Stamford 2002; 110-125 4. Gisele AD. orotracheal Intubation. http://www.medstudent.com ; [diunduh 29 Januari 2012]. 2002. 5. Miller RD. Anesthesia 5th ed Churchill Livingstone Philadelphia.2000; 1585-1610. 6. Arif, mansjoer. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC. (2000).