anam pf urologi

24
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI Cynthia Stefanie 030.07.055 Pembimbing: Dr. Ahmad Rizky Herda Sp.Urologi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Upload: hasnan-habib

Post on 04-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anam Pf Urologi

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

UROLOGI

Cynthia Stefanie

030.07.055

Pembimbing:

Dr. Ahmad Rizky Herda Sp.Urologi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA, 25 OKTOBER 2011

Page 2: Anam Pf Urologi

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN UROLOGI

Urologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit dan

kelainan traktus urogenitalia pria dan traktus urinaria wanita. Organ urinaria terdiri atas ginjal

beserta salurannya, ureter, buli-buli dan uretra. Sedangkanborgan reproduksi pria terdiri atas

testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat dan penis.

ANAMNESIS

Pasien datang ke dokter mungkin dengan keluhan : (1) sistemik yang merupakan penyulit

dari kelainan urologi, antara lain gagal ginjal (malese, pucat, uremia) atau demam disertai

menggigil akibat infeksi/urosepsis dan (2) local (urologi) antara lain nyeri akibat kelainan

urologi, keluhan miksi, disfungsi ereksi.

1. NYERI

Nyeri yang terdapat pada organ urogenitalia dirasakan sebagai:

- Nyeri lokal : nyeri yang dirasakan disekitar organ itu sendiri

Contoh : nyeri lokal pada kelainan ginjal dapat dirasakan di daerah sudut kostovertebra,

- Nyeri alih (referred pain) : nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit

Contoh : kolik ureter dirasakan sampai inguinal, testis, sampai tungkai bawah

Macam-macam nyeri yang dikeluhkan oleh pasien

a. Nyeri ginjal

Nyeri yang terjai akibat regangan kapsul ginjal. Pielonefritis akut menimbulkan edema,

obstruksi saluran kemih yang mengakibatkan hidronefrosis ataupun dapat terjadi tumor

ginjal

b. Nyeri kolik ureter dan ginjal

Nyeri yang terjadi akibat spasme otot polos ureter atau system kalises ginjal. Hal ini

disebabkan gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda

Page 3: Anam Pf Urologi

asing lain. Nyeri dirasakan sangat sakit dan hilang timbul sesuai dengan gerakan

peristaltik otot polos.

Pertama-tama dirasakan didaerah sudut kostovertebra kemudian menjalar dinding depan

abdomen, ke region inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Tidak jarang nyeri kolik diikuti

keluhan mual dan muntah.

Kalau terjadi kolik uereter, biasanya terasa sangat nyeri, sehingga bisa mengganggu

aktivitas pasien. VASnya antara 8-10. Nyeri kolik ini bisa menjalar sampai inguinal,

testis, dan tungkai bawah

c. Nyeri buli-buli

Dirasakan di suprasimfisis, nyeri ini terjadi akibat overdistensi buli-buli yang biasanya

karena retensi urin atau terdapat inflamasi pada buli-buli (sistitis, tuberculosis atau

sistomiasis). Inflamasi buli-buli biasanya yang dirasakan pasien adalah ketidak nyamanan

di daerah suprapubik (suprapubic discomfort). Nyeri muncul saat buli-buli terisi penuh

dan nyeri berkurang saat selesai miksi.

Pasien sistitis merasakan nyeri yang sangat hebat seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi

dan kadang kala disertai dengan hematuria (stranguria)

d. Nyeri Prostat

Pada umumnya disebabkan karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat

dan distensi kapsul prostat.

Sulit ditentukan letaknya biasanya dirasakan di abdomen bawah, inguinal, perineal,

lumbosakral, atau rectum. Sering kali diikuti keluhan miksi berupa frekuensi, disuria,

retensi urin.

e. Nyeri scrotum dan testis

Nyeri pada kantong skrotum bisa primer (akibat ada kelainan pada organ dalam

skrotum : testis dan epididimis) atau sekunder alias referred pain dari organ diluar

skrotum (misalnya terdapat batu di bagian distal ureter, maka penjalaran rasa sakitnya

bisa sampai ke scrotum). Inflamasi akut pada testis atau epididimis menyebabkan

peregangan pada kapsulnya sehingga dirasakan sebagai nyeri yang sangat.

Page 4: Anam Pf Urologi

Nyeri testis seringkali dirasakan hingga ke daerah abdomen, sehingga sering dikacaukan

dengan kelainan abdomen. Nyeri karena inflamasi pada ginjal dan inguinal,seringkali

dirasakan di daerah skrotum. Nyeri tumpul pada testis bias disebabkan karena varikokel,

hidrokel, tumor testis

f. Nyeri penis

Nyeri penis yang dirasakan pada saat sedang tidak ereksi (flaksid) biasanya merupakan

referred pain dari inflamsi pada mukosa buli-buli atau urethra, yang terutama dirasakan

pada meatus urethra eksternum. Selain itu parafimosis dan peradangan pada prepusium

maupun glans penis memberikan rasa nyeri yang terasa pada ujung penis.

Nyeri pada saat ereksi mungkin disebabkan karena penyakit Peynorie atau priapismus.

atau nggak. Penyakit Peyronie terdapat plak jaringan fibrotic yang terba pada tunika

albuginea korpus kavernosum penis sehingga pada saat ereksi, penis melengkung dan

tersa nyeri. Priapismus adalah ereksi penis yang terjadi terus menerus tanpa diikuti

dengan ereksi glans, ereksinya tanpa diikuti hasrat seksual dan terasa sangat nyeri.

2. KELUHAN MIKSI

Keluhan dirasakan dari mekanisme :

Penyimpanan (stotage) / iritasi meliputi urgensi, polakisuria atau frekuensi, nokturia,

disuria yang biasanya terjadi akibat inflamasi

Page 5: Anam Pf Urologi

Pengeluaran urine (voiding) / obstruksi meliputi hesitansi, straining, pancaran urine

melemah, intermitensi, dribling

Keluhan pasca miksi meliputi perasaan tidak puas setelah miksi serta mash terasa ada sisa

urine sehabis miksi

Inkonteinensia urine dan enuresis

Keluhan-keluhan tersebut sering dikenakl sebagai lower urinary tract symptoms (LUTS)

3. HEMATURIA

Hematuria adalah didapatkannya sel drah merah di dalam urine. Hal ini perlu dibedakan

dengan bloody urethral discharge atau pedarahan per urethra yaitu keluar darah dari meatus

uretra eksterna tanpa melalui proses miksi, keadaan ini sering terjadi pada trauma uretra atau

tumor uretra.

Pseudo atau false hematuria adalah urine yang berwarna merah atau kecoklatan yang bukan

disebabkan sel darah merah, melainkan oleh zat lain yang mewarnai urine (pada keadaan

hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat, sehabis

makan/minum bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah,

atau setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti fenotiazina, piridium, porfirin,

rifampisin dan fenolftalein)

Secara visual, terdapatnya sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam 2 keadaan:

- Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata dapat dilihat sebagai

urine yang berwarna merah.

Jika berlangsung terus menerus dapat mengancam jiwa karena dapat menimbulkan

penyulit berupa gumpalan darah yang dapat menyumbat aliran urine, eksanguinasi

sehingga menimbulkan syok hipovolemik/anemia dan menimbulkan urosepsis

- Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata tidak dapat dilihata

sebagai urine yang berwarna merah tetapi pemeriksaan mikroskopik ditemukan lebih dari

2 sel darah merah per lapang pandang.

Hematuria dapata disebabkan oleh berbagai kelainan yang berasal di dalam maupun diluar

system urogenitalia. Yang berasal dari dalam system urogenitalia dapat disebabkan oleh

Page 6: Anam Pf Urologi

berbagai kelainan saluran kemih tetapi mulai dari infeksi hingga keganasan saluran kemih.

Waspadai kemungkinan adanya penyakit keganasan saluran kemih,terutama hematuri yang

tidak disertai dengan nyeri.

Kelainan yang berasala dari system urogenitalia antara lain adalah:

- Infeksi/inflamasi : pielonefritis, glomerulonefritis, uereteritis, sistitis dan uretritis

- Tumor jinak atau ganas : tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum, tumor ureter, tumor

buli-buli, tumor prostat dan hyperplasia prostat jinak

- Kelainan bawaan system urigenitalia : kista ginjal

- Trauma yang mencederai system urogenitalia

- Batu salurah kemih

Karakteristik suatu hematuria dapat dipakai sebagai pedoman untuk memperkirakan

lokasi penyakit primernya, yaitu porsi hematuria (warna merah yang dilihat saat

berkemih)

- Hematuria inisial

Pada saat awal miksi (kelainan di uretra). Misalnya ada jaringan parut

- Hematuria total

Diseluruh miksi (kelainan di buli-buli, ureter atau ginjal)

- Hematuria terminal

Pada akhir miksi (kelainan di buli-buli)

Bedakan dengan bloody discharge uretra, yang keluar saat tidak berkemih. Disebabkan

karena trauma dan rupture uretra.

Kualitas warna urine dapat juga membantu menentuka penyebab hematuria, yaitu:

- Darah baru berwarna merah segar berasal dari buli-buli, prostat dan uretra

- Darah lama berwarna lebih kecoklatan bentuk seperti cacing berasal dari glomerulus

4. PIURIA

Didapatkannya sel leukosit dalam jumlah tertentu di dalam urine. Secara visual dibedakan

atas:

Page 7: Anam Pf Urologi

- Makroskopik : secara kasat mata terlihat berwarna keruh seperti susu atau pus

akibatlekosit didalam urine yang sangat banyak

- Mikroskopik : uine terlihat normal dan pada pemeriksaan sedimen terlihat adanya

beberapa lekosit

5. INKONTINENSIA URINE

Ketidakmampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar dari buli-buli, baik disadari

maupun tidak disadari. Terdapat beberapa macam inkotinensia urine, yaitu :

- Inkontinensia true atau continous : urine selalu keluar (biasanya terdapat pada fistel

vesiko atau uretero vagina, ureter ektopik, kerusakan sfingter eksterna)

- Inkontinensia stress : urine keluar pada saat tekanan abdomen meningkat (biasanya pada

kelemahan otot panggul)

- Inkontinensia urge : urine keluar pada saat ada keinginan untuk kencing (biasanya pada

sistitis, buli-buli nerogen)

- Inkontinensia paradoksa (overflow) : urine keluar pada saat buli-buli penuh (biasanya

pada obstruksi intravesika (BPH))

6. ENURESIS

Keluarnya urine yang terjadi pada saat tidur.

7. PNEUMATURIA

Berkemih bercampur dengan udara, dapat terjadi karena adanya fistula antara buli-buli dan

usus atau terdapat proses fermentasi glukosa menjadi gas CO2 pada penderita DM

8. HEMATOSPREMIA

Didapatkannya darah didalam cairan ejakulat atau cairan semen. Biasanya dialami pasien

usia pubertas dan paling banyak pada usia 30-40 tahun. Paling sering disebabkan dari prostat

dan vesikula seminalis. Sebagian besar tidak diketahui penyebabnya dan bias sembuh sendiri

(hematospremia primer). Hematospremia sekunder dapat disebabkan karena pasca biopsy

prostat, inflamasi/infeksi vesikula seminalis maupun prostat atau karsinoma prostat

Page 8: Anam Pf Urologi

9. KELUHAN PADA SKROTUM DAN ISINYA

Biasanya paasien datang dengan keluhan buah zakar membesar (tumor testis, hidrokel,

spermatokel,hematokel atau hernia skrotalis), terdapat bentukan berkelok-kelok seperti

cacong didalam kantong (varikokel) atau buah zakar tidak berada didalam skrotum

(kriptorkismus)

10. DISFUNGSI SEKSUAL

Biasanya meliputi :

- Libido turun

- Kekuatan ereksi menurun

- Ejakulasi retrograde

- Disfungsi ereksi

- Tidak merasakan orgasme

- Ejakulasi dini

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pasien meliputi pemeriksaan tentang keadaan umu pasien dan

pemeriksaan urologi. Pada pemeriksaan urologi harus diperhatikan setiap organ mulai dari

pemeriksaan ginjal, buli-buli, genitalia eksterna dan pemeriksaan neurologi.

1. PEMERIKSAAN GINJAL

- INSPEKSI : di daerah pinggang dimulai dengan meminta pasien duduk relaks dengan

membuka pakaian pada daerah perut sebelah atas. Perhatikan adanya pembesaran

asimetris pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran mungkin dapat

disebabkan karena hidronefrosis, abses paranefrik, atau tumor ginjal.

- PALPASI : dilakukan secara bimanual dengan memamkai dua tangan. Tangan kiri

diletakkan di sudut kostovertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan

kanan meraba ginjal dari depan di bawah arkus kosta. Dengan melakukan palpasi

bimanual, ginjal kanan yang normal pada anak atau dewasa kurus seringkali masih dapat

diraba. Ginjal kiri sulit diraba karena terletak lebih tinggi daripada sisi kanan

Page 9: Anam Pf Urologi

- PERKUSI : dilakukan dengan memberikan ketokan pada sudut kostovertebra.

Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau tumor ginjal, mungkin terasa nyeri pada

perkusi

- AUSKULTASI : suara bruit yang terdengar di daerah episgastrium atau abdomen

sebelah atas curiga adanya stenosis arteria renalis. Bruit pada abdomen juga bias disertai

oleh aneurisma arteria renalis atau malformasi arteriovenus.

2. PEMERIKSAAN BULI-BULI

Buli-buli normal sulit untuk idraba, kecuali jika sudah terisi urine paling sedikit 150 mL.

Pada pemeriksaan buli-buli diperhatikan adanya benjolan/massa atau jaringan parut bekas

irisan/operasi di suprasimfisis. Massa di daerah suprasimfisis mungkin merupakan tumor

ganas buli-buli atau karena buli-buli yang terisi penuh dari suatu retensi urine. Dengan

palpasi dan perkusi dapat ditentukan batas atas buli-buli. Seringkali dengan inspeksi

terlihat buli-buli yang terisi penuh hingga melewati batas atas umbilikus.

Pemeriksaan bimanual pada buli-buli dibawah pembiusan dilakukan untuk menentukan

ekstensi dan mobilitas tumor buli-buli stelah reseksi. Pada wanita, palpasi bimanual

dilakukan dengan menekan buli-buli memakai tangan yang diletakkan di atas abdomen

dan jari tangan yang lain pada vagina. Pada pria,tangan satu pada badomen dan jari

tangan lain mengangkat bu;i-buli melalui colok dubur.

3. PEMERIKSAAN GENITALIA EKSTERNA

- INSPEKSI : perhatikan meatus dan glans penis, terutama sulkus koronarius (pada pasien

yang belum disirkumsisi prepusium harus diretraksi ke proksimal terlebih dahulu).

Perhatikan kelainan yang ada, antara lain : mikropenis, makropenis, hipospadia, kordae,

epispadia, stenosis pada meatus uretra eksterna, fimosis/parafimosis, fistel uretro-kutan

dan ulkus.

- PALPASI : striktur uretra anterior yang berat menyebakan fibrosis korpus spongiusum

yang teraba disebalah ventral penis berupa jaringan keras (spiongiofibrosis)

4. PEMERIKSAAN SKROTUM DAN ISINYA

- INSPEKSI : perhatikan adakah pembesaran pada skrotum

Page 10: Anam Pf Urologi

- PALPASI : adakah persaan nyeri saat diraba

- PEMERIKSAAN TRANSLUMINASI : dilakukan ditempat yang gelap dan menyinari

skrotum dengan cahaya terang. Jika isi skrotum tampak menerawang berarti berisi cairan

kistus dan dikatan sebagai transluminasi positif

5. COLOK DUBUR (RECTAL TOUCHER)

Memasukan jari telunjuk ynag sudah diberi pelican ke dalam lubang dubur. Pada

pemeriksaan colok dubur, yang dinilai adalah :

- Tonus sfingter ani dan reflex bulbokavernosus (BCR)

Penilaian BCR dilakukan dengan cara merasakan adanya reflex jepitan pada sfingter ani

pada jari akibat rangsangan sakit yang kita berikan pada glans penis atau klitoris

- Mencari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rectum

- Menilai keadaan prostat

6. PEMERIKSAAN NEUROLOGI

Ditujukan untuk mencari kemungkinan adanya kelainan neurologic yang mengakibatkan

kelainan pada system urogenitalia seperti pada lesi motor neuron atau lesi saraf perifer

yang merupakan penyebab dari buli-buli neurogen.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. URINALISIS

Pemeriksaan ini meliputi :

- Makroskopik dengan menilai warna, bau dan berat jenis urine

- Kimiawi meliputi pemeriksaan derajat keasaman/pH, protein dan gula dalam urine

- Mikroskopik mencari kemungkinan adanya sel-sel, cast (silinder), atau bentukan lain di

dalam urin

Urin mempunyai pH yang relative basa kemungkinan terdapat infeksi oleh bakteri

pemecah urea, sedangkan jika pH yang terlalu asam kemungkina terdapat asidosis pada

tubulus ginjal atau ada batu asam urat. Jika didapatkan glukosuria berarti dicurigai

adanya suatu diabetes mellitus atau nilai ambang glukosa yang rendah. Nitrat atau lekosit

di dalama urine identik dengan infeksi/inflamasi. Leukosituria pada urin yang stelah

Page 11: Anam Pf Urologi

dikultur kemungkinan adalah pemberian terapi ISK yang belum teunta, keganasan atau

batu slauran kemih.

Berat jenis adalah uji sederhana yang dapat menunjukan kemampuan ginjal dalam

memekatkan urine. BJ yang rendah (<1008) menandakan adanya insufisiensi ginjal,

asupan air yang banyak, poliuria, atau sindroma inappropriate anti diuretic hormone.

Pemeriksaan mikroskopik urine untuk mencari adanya sel darah, sel yang berasal

dari saluran reproduksi pria, sel organism yang berasal dari luar saluran kemih, silinder

ataupun Kristal.

Didapatkan eritrosit didalam darah secara bermakna (>2 per lapang pandang)

menunjukan adanya cedera pada system saluran kemih. Leukosituria bermakna (>5 per

lapang pandang) atau piuria merupakan tanda dari inflamasi saluran kemih.

Cast (silinder) adalah mukoprotein dan berbagai elemen yang berasal dari

parenkim ginjal yang tercetak di tubulus ginjal, jika diketemukan silinder di dalam

pemeriksaan sedimen urine menandakan adanya kerusakan parenkim ginjal.

2. PEMERIKSAAN DARAH

- Darah rutin

Terdiri atas pemeriksaan kadar hemoglobin, leukosit, laju endap darah, hitung jenis dan

hitung trombosit

- Faal ginjal

Yang sering diperiksa adalah pemeriksaan kadar kreatinin, kadar ureum atau BUN (blood

urea nitrogen) dan klirens kreatinin.

- Elektrolit

Kadar natrium sering diperiksa pada pasien yang menjalani tindakan reseksi prostat

transuretra (TURP). Selama TURP banyak cairan yang masuk ke sirkulasi sistemik

sehingga terjadi relatif hiponatremia.

Selain itu pemeriksaan elektrolit berguna untuk mengetahui factor predisposisi

pembentukan batu saluran kemih, antara lain kalsium, fosfat, magnesium.

- Faal hepar dan faal pembekuan

Faal hepar ditujukan untuk mencari adanya metastasis suatu keganasan atau untuk

melihat fungsi hepar secara umum. Pemeriksaan hemostasis sangat penting guna

Page 12: Anam Pf Urologi

mempersiapkan pasien dalam menjelang operasi besar yang diperkirakan banyak

menimbulkan perdarahan.

- Pemeriksaan penanda tumor

Antara lain PAP (Prostatic Acid Phosphatase) dan PSA (Prostate Specific Antigen) yang

sering berguna dalam membantu menegakkan diagnosis karsinoma prostat, AFP (α-feto

protein) dan Human Chorionic Gonadotropin (β-HCG) untuk mendeteksi adanya tumor

testis jenis non seminoma dan pemeriksaan VMA (Vanyl Mandelic Acid) dalam urine

untuk mendeteksi tumor neuroblastoma.

3. ANALISIS SEMEN

Dikerjakan pada pasien varikokel atau infertilitas pria untuk menegakkan diagnosis atau

mengikuti perkembangan hasil pasca terapi atau pasca operasi infertilitas pria.

4. ANALISI BATU

Kegunaan analisis batu adalah untuk mengetahui jenis batu guna mencegah terjadinya

kekambuhan di kemudian hari. Pencegahan dapat berupa pengaturan diet atau pemberian

obat-obatan. Yang paling penting adalah analisis inti batu karena terjadinya gangguan

metabolism yang menyebabkan timbulnya batu dimulai dari pembentukan inti batu.

5. KULTUR URINE

Diperiksa jika ada dugaan infeksi saluran kemih. Sebaiknya diambil sample urine porsi

tengah (mid stream urine). Jika didapatkan kuman di dalam urine, dibiakkan di dalam

medium tertentu untuk mencari jenis kuman dan sekaligus sensivitas kuman terhadap

antibiotic yang diujikan.

6. SITOLOGI URINE

Merupakan pemeriksaan sitopatologi sel urotelium yang terlepas dan terikut urine.

Derajat perubahan sel itu diklasifikasikan dalam 5 kelas mulai dari (1) normal, (2) sel

yang mengalami peradangan, (3) sel atipik, (4) diduga menjadi sel ganas dan (5) sel yang

sudah mengalami perubahan morfologi menjadi sel ganas.

Page 13: Anam Pf Urologi

7. HISTOPATOLOGI

Diambil melalu biopsy jaringan ataupun melalu operasi. Pada pemeriksaan ini dapat

ditentukan suatu jaringan normal, mengalami proses inflamasi, pertumbuhan benigna,

atau terjadi pertumbuhan maligna. Dapat juga menentukan stadium patolgok serta derjat

diferensiasi suatu keganasan.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI (PENCITRAAN)

1. FOTO POLOS ABDOMEN

Cara pembacaan foto yang sistematis harus memperhatikan “4 S”. yaitu:

- Side : diperiksa apakah penempatan sisi kiri dan kana sudah benar. Sisi kiri terdapat

bayangan gas pada lambung, sisi kanan oleh bayangan hepar

- Skeleton : perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakroiliaka

- Soft tissues : perhatikan adanya pembesaran hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi urine

atau tumor buli-buli, serta perhatikan bayangan garis psoas

- Stone : perhatikan adanya bayangan opaque dalam system urinaria, yaitu mulai dari

ginjal, ureter hingga buli-buli. Beakan dengan kalsifikasi pembuluh darah atau flebolit

dan feses yang mengeras atau fekolit.

2. INTRAVENOUS PIELOGRAFI (IVP)

Foto yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio-

opak. Pencitraan ini dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi

ginjal dan saluran kemih.

MENIT URAIAN

0 Foto polos perut

5Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelviklises

sudah tampak

15 Kontras sudah mengisi ureter dan buli-buli

30 Foto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan

Page 14: Anam Pf Urologi

terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis)

60

Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lain: filling defect,

hidronefrosis, double system atau kelainan lain. Pada buli-buli

diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot

detrusor, dan sakulasi buli-buli

PASCA MIKSI Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada buli-buli

3. SISTOGRAFI

Pencitraan buli-buli dengan memakai kontras. Foto ini dapat dikerjakan dengan beberapa

cara, antara lain: (1) melalui foto IVP, (2) memasukkan kontras melalui kateter uretra

langsung ke buli-buli dan (3) memasukkan kontras melalui kateter sistostomi atau

melalui pungsi suprapubik.

Dari sistogram dapat dikenali adanya tumor atau bekuan darah di dalam buli-buli yang

ditunjukan oleh adanya filling defect, adanya robekan buli-buli yang terlihat sebagai

ekstravasasi kontras ke luar dari buli-buli, adanya divertikel buli-buli, buli-buli

neurogenik.

4. URETROGRAFI

Merupakan pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan

langsung melalui meatus uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada

glans penis. Gambaran yang mungkin terjadi pada uretrogram adalah : (1) jika terdapat

striktur uretra akan tampak adanya penyempitan atau hambatan kontras pada uretra, (2)

trauma uretra tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra atau (3) tumor

uretra atau batu non opak pada uretra tampak sebagai filling defect pada uretra

5. PIELOGRAFI RETROGRAD (RPG)

Merupakan pencitraan system urinaria bagian atas (dari ginjal hingga ureter) dengan cara

memasukkan bahan kontras radio-opak langsung melalui kateter ureter yang dimasukkan

transuretra. Indikasi pembuatan foto ini adalah (1) jika ada kontra indikasi pembuatan

Page 15: Anam Pf Urologi

foto IVP atau (2) IVP belum bias menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter, antara lain

pada ginjal non visualized

6. PIELOGRAFI ANTEGRAD

Pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara memasukkan kontras melalui sistem

saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang

sebelumnya sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks

ginjal.

7. USG (ULTRASONOGRAFI)

USG dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa kistus

(hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan foto rontgen

akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow.

Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan:

(1) Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal (hidronefrosis, kista, masaa atau

pengkerutan ginjal) yang pada pemeriksaan IVP menunjukan non visualized

(2) Sebagai penuntun saat melakukan pungsi ginjal atau nefrostomi perkutan

(3) Sebagai pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal derajat ringan

Pada buli-buli, USG berguna untuk menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi

adanya batu atau tumor di buli-buli. Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal

(TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan menentukan

volume/besarnya prostat.

8. COMPUTED TOMOGRAPHY (CT)

Pemeriksaan ini lebih baik daripada USG. CT lebih superior daripada IVP karena dapat

memberikan visualisasi yang lebih baik terhadap parenkim ginjal dan dapat

menggambarkan keadaan organ non urologi.

Indikasi pemeriksaan CT Scan pada kelainan urologi:

- Kecurigaan adanya masaa di ginjal

- Penderajatan (staging) keganasan urologi

- Abses, urinoma dan infeksi urogenitalia

Page 16: Anam Pf Urologi

- Kolik ureter/ginjal

- Cedera urogenitalia

- Kecurigaan kelainan di retroperitoneum/kelenjar adrenal

9. MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Pencitraan yang tidak diperlukan pemakaian kontras, sehingga teknik ini aman pada

pasien insufisiensi ginjal. Kontraindikasi pemeriksaan ini adalah jika pasien memakai

implant yang dapat mempengaruhi medan magnet (misalnya pada pasien yang memakai

pacemaker jantung)

MR urografi (MRU) adalah teknik untuk pencitraan pada sistem kalises dan ureter.

Teknik ini bermanfaat untuk pasien insufisiensi ginjal, alergi kontras yodium atau wanita

hamil. Sulit untuk mendekteksi batu saluran kemih karena ham[ir sama dengan bekuan

darah atau tumor.

10. SINTIGRAFI

Mampu menunjukan keadaan anatomi dan fungsi suatu organ. Banyak digunakan di

bidang urologi, untuk mengetahui faal ginjal, mengetahui anatomi ginjal pada

pielonefritis kronis, untuk mencari adanya refluks vesiko ureter, mendiagnosis varikokel,

toriso testis dan dapat untuk mencari metastasis karsinoma prostat pada tulang.

11. ANGIOGRAFI

Di bidang urologi, sering dilakukan pemeriksaan arteriografi renalis, yang dilakukan

secara selektif pada arteria tersebut. Prosedur pemeriksaan arteriografi ini adalah

memasukan kateter melalui pungsi secara perkutan pada arteria femoralis komunis.

Kontras kemudian disuntikan hingga terlihat gambaran arteri yang akan diperiksa.

Indikasi pemeriksaan ini adalah:

(1) Dugaan stenosis arteria renalis (hipertensi renovaskuler)

(2) Malformasi vaskuler yang biasanya sebagai persiapan donor transplantasi ginjal

(3) Embolisasi tumor untuk mengurangi perdarahan pada waktu pembedahan atau

menghentikan perdarahan pada tumor

(4) Trauma ginjal