analisis sensitivitas harga obligasi korporasi dan ... · imbal hasil berikutnya dari obligasi....
TRANSCRIPT
ANALISIS SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI KORPORASI DAN
OBLIGASI PEMERINTAH BERBUNGA TETAP TERHADAP
PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA
Oleh
ASTRID VITRIANA
H24066031
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ABSTRAK Astrid Vitriana. H24066031. Analisis Sensitivitas Harga Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah Berbunga Tetap Terhadap Perubahan Tingkat Suku Bunga. Di bawah bimbingan Wita Juwita Ermawati.
Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan hingga 31,42%. Kerugian yang cukup besar ini membuat investor mengalami keraguan untuk kembali menanamkan modalnya pada investasi saham, sehingga mereka harus mencari alternatif lain yang lebih aman namun dapat memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dari suku bunga deposito. Adapun alternatif tersebut adalah dengan berinvestasi pada instrumen investasi obligasi, dimana obligasi memiliki tingkat risiko lebih rendah dari pada saham namun memiliki tingkat suku bunga lebih tinggi dari pada deposito.
Di Indonesia, struktur pasar obligasi terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder. Investor yang menanamkan modalnya pada pasar obligasi khususnya pada pasar sekunder, tentu perlu memahami tingkat perubahan harga dan risiko yang harus dihadapinya. Salah satu risiko yang harus dihadapi oleh investor adalah risiko perubahan suku bunga pasar. Suku bunga pasar (suku bunga) merupakan patokan tingkat bunga (benchmark interest rate) di pasar keuangan dan pasar modal. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 1 (satu) bulan (SBI 1 bulan) merupakan salah satu suku bunga pasar.
Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana memprediksikan tingkat perubahan harga obligasi terhadap tingkat suku bunga?” dan “Bagaimana korelasi antara perubahan tingkat suku bunga terhadap pasar obligasi di Indonesia?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat perubahan harga obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga, (2) Menganalisis korelasi antara perubahan tingkat suku bunga terhadap pasar obligasi di Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli hingga bulan Oktober tahun 2009, terhadap obligasi korporasi dan obligasi pemerintah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) periode Januari 2008 hingga Desember, dimana obligasi tersebut memiliki tingkat bunga pendapatan tetap, tidak memiliki opsi dan telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating A, baik A+, A atau A-. Obligasi tersebut juga harus memiliki jangka waktu investasi lebih dari 1 (satu) tahun, dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 1 (satu) bulan periode Januari 2008 hingga Juni 2009 sebagai patokan (benchmark).
Berdasarkan kriteria di atas, terdapat sebanyak 27 obligasi korporasi dan obligasi pemerintah sebagai sampel final. Dengan alat analisa duration dan convexity dilakukan perhitungan terhadap ke 27 data obligasi tersebut sehingga didapatkan prediksi pergerakan harga obligasi. Prediksi pergerakan harga obligasi tersebut, kemudian dihitung dengan menggunakan Metode Statistik Correlation Coefficient untuk melihat seberapa kuat korelasi harga obligasi korporasi dan obligasi pemeirntah berbunga tetap terhadap perubahan tingkat suku bunga, dari hasil perhitungan tersebut, terdapat 9 obligasi yang memiliki korelasi kuat sampai sempurna antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga obligasi. Dengan asumsi bahwa tingkat suku bunga yang berlaku merupakan required yield (imbal hasil diinginkan) dilakukan 2 evaluasi, yaitu evaluasi obligasi yang
memiliki korelasi antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga obligasi serta evaluasi tingkat perubahan obligasi dengan bunga kupon dan jangka waktu investasi (jatuh tempo).
Hasil evaluasi pertama menunjukan bahwa hubungan antara suku bunga kupon, hasil diinginkan dan harga dapat dinyatakan sebagai berikut: Suku bunga kupon < hasil dinginkan harga < nilai maturitas (obligasi diskonto) Suku bunga kupon = hasil diinginkan harga = nilai maturitas Suku bunga kupon > hasil diinginkan harga > nilai maturitas (obligasi premi).
Pada hubungan ini, harga yang dimaksud adalah harga obligasi yang diperjual belikan atau harga Year To Maturity (YTM) sedangkan nilai maturitas adalah harga awal atau harga par yaitu 100.
Adapun kesimpulan atas penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat perubahan harga dapat dihitung dengan menggunakan metode
analisis duration dan convexity, dari perhitungan duration (macaulay duration), investor akan memperoleh perhitungan modified duration, dimana perhitungan tersebut dapat memprediksikan pergerakan harga obligasi dari perubahan tingkat suku bunga, dengan pendekatan modified duration dan convexity (% ∆ Price). Perhitungan duration dan convexity tersebut dijabarkan dalam skripsi ini sehingga calon investor atau mahasiswa dapat mempelajari perubahan harga obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga, jika kelak ingin berinvestasi pada obligasi.
2. Pada penelitian ini, terbukti bahwa perubahan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap pasar obligasi di Indonesia. Korelasi yang rata – rata dimiliki adalah korelasi negatif, dimana pada saat suku bunga mengalami kenaikan, maka harga obligasi akan turun, dan saat suku bunga mengalami penurunan maka harga obligasi akan meningkat. Kalaupun korelasi yang dimiliki adalah korelasi positif, korelasi positif tersebut tidak termaksud korelasi kuat. Analisis sensitivitas harga obligasi korporasi dan obligasi pemerintah
berbunga tetap terhadap perubahan tingkat suku bunga pada skripsi ini, berjangka waktu pendek, karena hanya dapat memprediksi sampai periode jatuh tempo imbal hasil berikutnya dari obligasi. Dimana jika ingin melakukan transaksi pada pasar obligasi dikemudian hari, investor harus meneliti kembali tingkat perkembangan suku bunga yang berlaku pada saat akan melakukan transaksi tersebut.
Perhitungan tingkat sensitivitas harga obligasi korporasi dan obligasi pemerintah terhadap perubahan tingkat suku bunga yang dihasilkan dari analisis ini hendaknya dapat digunakan investor sebagai salah satu masukan dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada portofolio obligasi. Walaupun tidak pernah menjamin obligasi yang memiliki kinerja baik di masa lalu akan memberikan hasil yang sama di masa depan, tetapi paling tidak kinerja masa lalu dapat dijadikan petunjuk atas instrumen investasi tersebut di masa depan.
ANALISIS SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI KORPORASI DAN
OBLIGASI PEMERINTAH BERBUNGA TETAP TERHADAP
PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ASTRID VITRIANA
H24066031
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Sensitivitas Harga Obligasi Korporasi Dan Obligasi Pemerintah
Berbunga Tetap Terhadap Perubahan Tingkat Suku Bunga
Nama : Astrid Vitriana
NIM : H24066031
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Wita Juwita Ermawati, STP, MM NIP : 19750907 200501 2001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr.Ir. Jono M.Munandar.M.Sc NIP : 19610123 198601 1002 Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Jakarta pada tanggal 21 September 1984.
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Syofik
Dasuki dan Dyah Herawati. Penulis mengikuti Pendidikan Sekolah Dasar di SDN Duren Seribu IV
Kompleks Arco Sawangan Parung pada tahun 1990 dan menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1996 di SD Bina Insani Bogor. Pendidikan
tingkat menengah pertama di selesaikan pada tahun 1999 di SLTP Bina Insani
Bogor. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum
Bina Bangsa Sejahtera Bogor dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama
penulis diterima di Akademi Sekretaris/LPK Tarakanita Jakarta dan lulus pada
tahun 2005.
Setelah lulus Diploma III, penulis bekerja pada PT Indoturbine Jakarta
sebagai Sekretaris pada divisi technical service dan power venture hingga Januari
2006. Pada bulan Januari 2006 hingga Mei 2008 penulis bekerja pada PT Jasa
Teknologi Informasi IBM (JTI - IBM) sebagai board of director Sekretaris dan
HR Administrator.
Selama bekerja pada JTI – IBM, penulis melanjutkan studinya pada
Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Saat ini penulis
bekerja pada PT Mandiri Manajemen Investasi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul
Analisis Sensitivitas Harga Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah Berbunga
Tetap Terhadap Perubahan Tingkat Suku Bunga dapat di selesaikan. Penelitian ini
disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Wita Juwita Ermawati, STP, MM selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan
pengarahan.
2. Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM yang
telah berkenan menjadi dosen penguji.
3. Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus yang telah membimbing dan membantu penulis
selama menempuh pendidikan di Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
4. Kedua orangtua dan keluarga atas doa dan perhatian serta dukungan yang
telah diberikan baik secara moril maupun materil selama ini.
5. Sahabat dan teman dekat penulis (Dimas, Lani, Ajeng, Icha dan Cietra) atas
doa dan perhatian serta dukungan yang telah diberikan.
6. Teman-teman PT Jasa Teknologi Informasi IBM khususnya kepada Bapak
Beni Arisianto, Bapak Condrojoko Widjiasto, Bapak Amri Chair, Bapak
Fadjar T. Hamidjaja Bapak Iwan Umar dan Yulinda Dewi atas dukungan dan
sarannya.
7. PT Mandiri Manajemen Investasi khususnya kepada Bapak Abiprayadi
Riyanto, Bapak Andreas Muljadi Gunawidjaja, Ibu Trisiwi Pujiarti dan Ratna
Juwita atas dukungan dan sarannya.
v
8. Teman-teman Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
khususnya Angkatan I atas dukungan dan perhatiannya.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Februari 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar belakang ............................................................................. 1 1.2. Perumusan masalah ..................................................................... 4 1.3. Tujuan penelitian ........................................................................ 4 1.4. Manfaat penelitian ...................................................................... 5 1.5. Ruang lingkup.............................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1. Pengertian obligasi....................................................................... 7 2.2. Jenis obligasi ............................................................................... 7 2.3. Karakteristik obligasi .................................................................. 10 2.4. Harga obligasi ............................................................................. 10
2.4.1. Penetapan harga obligasi................................................ 11 2.4.2. Hubungan harga dan hasil ............................................. 13 2.4.3. Hubungan antara suku bunga kupon, hasil yang diminta dan harga .......................................................... 14 2.4.4. Hubungan antara harga obligasi dan waktu jika suku bunga tidak berubah .............................................. 15
2.5. Harga portofolio investasi ........................................................... 16 2.6. Risiko investasi ........................................................................... 20 2.7. Tingkat perubahan harga obligasi ............................................... 21
2.7.1. Nilai harga dari titik dasar (basis point) ........................ 21 2.7.2. Duration ........................................................................ 22 2.7.3. Convexity ...................................................................... 24
2.8. Struktur tingkat suku bunga ........................................................ 26 2.8.1. Risiko premium ............................................................. 26
2.9. Desain penelitian ......................................................................... 27 2.10. Analisis korelasi dengan metode statistik correlation coefficient 28 2.11. Penelitian terdahulu .................................................................... 30
vii
III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 33
3.1. Kerangka pemikiran .................................................................... 33 3.2. Metode penelitian......................................................................... 34
3.2.1. Waktu penelitian ............................................................... 34 3.2.2. Desain penelitian ............................................................... 35 3.2.3. Jenis data ........................................................................... 35 3.2.4. Metode pengumpulan data ................................................ 35 3.2.5. Sampel dan populasi ......................................................... 35
3.3. Metode pengolahan dan analisis data ......................................... 37 3.3.1. Analisis data ...................................................................... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 40
4.1. Penjelasan singkat obligasi korporasi dan obligasi pemerintah terpilih ......................................................................................... 40 4.2. Tingkat suku bunga bebas risiko ................................................. 42 4.3. Hubungan harga dan suku bunga ................................................ 42 4.4. Perhitungan duration dan convexity ............................................ 43 4.5. Uji korelasi dengan metode statistik correlation coefficient ...... 50 4.6. Evaluasi atas obligasi yang memiliki korelasi kuat antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga obligasi ........... 53 4.7. Evaluasi tingkat perubahan harga obligasi dengan bunga kupon dan jangka waktu investasi (jatuh tempo) ........................ 64
4.8. Hasil evaluasi obligasi bagi calon investor ................................. 69
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 71 A. Kesimpulan ............................................................................................. 71 B. Saran ....................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN ..................................................................................................... 75
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman 1. Proses pemilihan sampel obligasi korporasi dan obligasi pemerintah ............................................................................................. 37 2. Daftar obligasi korporasi terpilih untuk penelitian lebih lanjut ............. 40 3. Daftar obligasi pemerintah terpilih untuk penelitian lebih lanjut ......... 41 4. Tingkat suku bunga SBI berjangka 1 bulan........................................... 42 5. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan Januari 2008 ................................................................................ 44 6. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan Februari 2008 .............................................................................. 45 7. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan Maret 2008 .................................................................................. 46 8. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan April 2008 ................................................................................... 46 9. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan Mei 2008 ..................................................................................... 47 10. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan Juni 2008 ..................................................................................... 47 11. Analisis duration dan convexity bagi obligasi yang di-listing pada bulan September 2008 ........................................................................... 48 12. Uji korelasi antara tingkat suku bunga dengan % ∆ price ..................... 50 13. Obligasi dengan korelasi (r) > 0 ............................................................ 51 14. Obligasi dengan korelasi (r) < 0 ............................................................ 51 15. Obligasi dengan korelasi (r) = +1 atau -1 ............................................. 52 16. Obligasi yang memiliki korelasi antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga obligasi ........................................................... 53 17. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi negara republik Indonesia seri FR0050 ........................................................................... 53 18. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri B .............................................................................. 54 19. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri C .............................................................................. 56 20. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri D .............................................................................. 57 21. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi indosat VI tahun 2008 seri A ..................................................................................................... 58 22. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi indosat VI tahun 2008 seri B ..................................................................................................... 60 23. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi subordinasi bank panin II tahun 2008 ............................................................................................. 61 24. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi federal internasional finance
VIII tahun 2008 seri B .......................................................................... 62 25. YTM dan tingkat perubahan harga obligasi federal internasional finance
VIII tahun 2008 seri C .......................................................................... 63
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Perbandingan risk dan return profile .................................................... 2 2. Grafik bentuk hubungan harga dan hasil ............................................... 13 3. Kerangka pemikiran .............................................................................. 34 4. Perbandingan modified duration dan convexity untuk obligasi pencatatan Februari 2008 ........................................................ 65 5. Perbandingan tingkat perubahan harga untuk obligasi pencatatan Februari 2008 ...................................................................... 66 6. Perbandingan modified duration dan convexity untuk obligasi dengan bunga kupon sama ..................................................................... 67 7. Perbandingan tingkat perubahan harga untuk obligasi dengan bunga kupon sama ................................................................................. 67 8. Perbandingan modified duration dan convexity untuk obligasi dengan jangka waktu investasi sama .................................................... 68 9. Perbandingan tingkat perubahan harga untuk obligasi dengan jangka waktu investasi sama ................................................................. 69
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Keterangan lengkap obligasi korporasi dan obligasi pemerintah sampel .................................................................................................... 76 2. Perhitungan obligasi negara republik Indonesia seri FR0050 .............. 77 3. Perhitungan obligasi negara republik Indonesia seri FR0049 .............. 78 4. Perhitungan obligasi negara republik Indonesia seri ORI004 ............... 79 5. Perhitungan obligasi negara republik Indonesia seri ORI005 .............. 80 6. Perhitungan obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri B....... 81 7. Perhitungan obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri C ...... 82 8. Perhitungan obligasi tunas financindo sarana V tahun 2008 seri D ...... 83 9. Perhitungan obligasi V bank DKI tahun 2008 ...................................... 84 10. Perhitungan obligasi astra sedaya finance IX tahun 2008 seri C .......... 85 11. Perhitungan obligasi astra sedaya finance IX tahun 2008 seri D .......... 86 12. Perhitungan obligasi astra sedaya finance IX tahun 2008 seri E .......... 87 13. Perhitungan obligasi astra sedaya finance IX tahun 2008 seri F .......... 88 14. Perhitungan obligasi I malindo feedmill tahun 2008 ............................ 89 15. Perhitungan obligasi subordinasi II bank NISP tahun 2008 ................. 90 16. Perhitungan obligasi APOL II tahun 2008 seri A ................................. 91 17. Perhitungan obligasi APOL II tahun 2008 seri B ................................. 92 18. Perhitungan obligasi lautan luas III tahun 2008 .................................... 93 19. Perhitungan obligasi indosat VI tahun 2008 seri A .............................. 94 20. Perhitungan obligasi indosat VI tahun 2008 seri B .............................. 95 21. Perhitungan obligasi subordinasi bank panin II tahun 2008 ................. 96 22. Perhitungan obligasi federal international finance VIII tahun 2008 seri B ..................................................................................................... 97 23. Perhitungan Obligasi Federal International Finance VIII tahun 2008 seri C ..................................................................................................... 98 24. Perhitungan obligasi mayora indah III tahun 2008 ............................. 99 25. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri A ........................ 100 26. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri B ........................ 101 27. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri C ........................ 102 28. Perhitungan obligasi summarecon agung II tahun 2008 ..................... . 103 29. Perhitungan uji korelasi ...................................................................... . 104 30. Perhitungan perbandingan obligasi ..................................................... . 105
xi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia
mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia
usaha, dan perekonomian di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Menurut salah satu situs berita www.detikfinance.com, tercatat Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Agustus 2008, menduduki
posisi ke-6 (keenam) dalam daftar penurunan harga saham dunia, yaitu
sebesar 19,61% dan turun sebanyak 31,42% per 31 Oktober 2008 menurut
pengamatan dari Schroders.
Jika melihat nilai kapitalisasi pasar per Oktober 2008 yang turun
menjadi Rp. 1.007,01 triliun dari pencapaian pada September 2008 yaitu
sebesar Rp. 1.464,32 triliun, berarti dana investor yang mengalami
kerugian dalam satu bulan tersebut mencapai Rp. 457,31 triliun.
Sementara, kerugian yang diderita investor berdasarkan data Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Oktober 2008, yang mencatat sebanyak
295.422 subrekening efek, rata-rata kerugian adalah Rp. 1,55 miliar jika
dilihat dari segi Month To Month (MOM).
Jika dilihat secara secara Year On Year (YOY), dengan nilai
kapitalisasi pasar per akhir tahun 2007 dan 2008 yang masing-masing Rp.
1.988,33 triliun dan Rp. 1.076,49 triliun, total kerugian investor akan
terlihat semakin besar, yakni mencapai Rp. 911,83 triliun. Rata-rata
kerugian per investor dengan total sebanyak 302.118 subrekening efek
pada akhir tahun 2008 tentunya menjadi lebih besar, yakni Rp. 3,02 miliar.
Kerugian yang cukup besar ini, tentunya akan membuat investor
mengalami keraguan untuk kembali menanamkan modalnya pada investasi
saham. Sehingga mereka harus mencari alternatif lain untuk menanamkan
modalnya dengan lebih aman, namun dapat memperoleh imbal hasil yang
lebih tinggi dari pada suku bunga deposito. Adapun alternatif tersebut
adalah dengan berinvestasi pada pasar obligasi, dimana obligasi memiliki
2
tingkat risiko lebih rendah dari pada saham namun memiliki tingkat suku
bunga lebih tinggi dari pada deposito. Simulasi atas perbandingan tingkat
risiko dan tingkat imbal hasil dapat dilihat melalui Gambar 1 berikut :
Gambar 1. Perbandingan Risk Dan Return Profile (Pratomo, 2008)
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah,
perusahaan milik pemerintah dan perusahaan swasta untuk pembiayaan
perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanja.
Obligasi seringkali disebut dengan efek pendapatan tetap, karena obligasi
merupakan surat utang pasar modal yang memuat perjanjian (kontrak)
kesediaan peminjam (emiten) untuk melakukan pembayaran secara tetap
kepada investor (pemberi pinjaman) dalam suatu periode tertentu, dan
mengembalikan pokok pinjaman pada akhir periode perjanjian. Selama
jangka waktu pinjaman, surat hutang ini dapat diperjual belikan dan
dipindah tangankan (Mandiri Sekuritas, 2009).
Pembayaran secara tetap dari peminjam kepada investor dalam
periode tertentu, adalah imbal hasil (yield) atau suku bunga kupon yang
diberikan kepada investor hingga periode jatuh tempo dari obligasi
tersebut. Obligasi tersebut dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan
melalui pasar obligasi.
Di Indonesia, struktur pasar obligasi terdiri dari pasar primer dan
pasar sekunder. Pasar primer merupakan tempat diperdagangkannya
obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan pasar
modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan
3
kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Indonesia
(BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).
Sedangkan pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya
obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan
dilakukan di pasar sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan
secara Over The Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan
secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online
trading, atau telepon (http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi). Dalam
transaksi pembelian atau penjualan obligasi dapat dilakukan juga melalui
broker atau perusahaan sekuritas.
Dalam berinvestasi pada obligasi, investor dapat melakukan
pengelolaan secara pasif atau aktif. Metode pengelolaan investasi secara
pasif dapat dilakukan dengan metode buy and hold, dimana investor
membeli obligasi dan memegangnya atau menahannya dalam waktu lama,
kemudian menjualnya ketika investor itu membutuhkan dana, atau bahkan
menunggu hingga obligasi tersebut jatuh tempo, dimana peminjam
(emiten) akan mengembalikan pokok pinjaman pada akhir periode
perjanjian.
Metode pengelolaan investasi secara aktif merupakan cara yang
dilakukan untuk memberikan hasil yang maksimal. Dimana investor
melakukan transaksi menjual atau membeli obligasi pada pasar sekunder.
Adapun hal – hal yang harus diperhatikan bila melakukan pengelolaan
investasi secara aktif adalah harga obligasi, imbal hasil dan tingkat suku
bunga pasar.
Sebagai investor yang menanamkan modalnya pada pasar obligasi
khususnya pada pasar sekunder, tentu perlu memahami tingkat perubahan
harga dan risiko yang harus dihadapinya. Salah satu risiko yang harus
dihadapi oleh investor adalah risiko perubahan suku bunga pasar. Suku
bunga pasar (suku bunga) merupakan patokan tingkat bunga (benchmark
interest rate) di pasar keuangan dan pasar modal. Tingkat suku bunga
4
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 1 (satu) bulan (SBI 1
bulan) merupakan salah satu suku bunga pasar.
1.2. Perumusan Masalah
Risiko yang dominan mempengaruhi harga obligasi adalah tingkat
suku bunga. Ketika tingkat suku bunga turun, harga obligasi mengalami
kenaikan, sebaliknya ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan,
maka harga obligasi akan mengalami penurunan. Dalam berinvestasi
dalam instrumen obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi
pemerintah, sebaiknya investor mampu memprediksi perubahan harga
terhadap perubahan tingkat suku bunga sehingga dapat memprediksikan
tingkat perubahan harganya.
Dengan memperhatikan kondisi tersebut diatas, maka terdapat
beberapa masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana memprediksikan tingkat perubahan harga obligasi
terhadap tingkat suku bunga?
2. Bagaimana korelasi antara perubahan tingkat suku bunga terhadap
pasar obligasi di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis tingkat perubahan harga obligasi terhadap perubahan
tingkat suku bunga.
2. Menganalisis korelasi antara perubahan tingkat suku bunga
terhadap pasar obligasi di Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi calon investor
Diharapkan dapat memprediksi tingkat perubahan harga dari
obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga.
2. Bagi dunia pendidikan
Diharapkan dapat sebagai bahan diskusi mengenai karakteristik
obligasi dan masukan dalam pengembangan dunia keuangan.
5
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada obligasi korporasi
dan obligasi pemerintah konvensional yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) periode Januari
2008 hingga Desember 2008, dimana obligasi tersebut memiliki tingkat
bunga pendapatan tetap, tidak memiliki opsi dan telah diperingkat oleh PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating A, baik A+, A atau
A-. Obligasi tersebut juga harus memiliki jangka waktu investasi lebih dari
1 (satu) tahun, dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka
waktu 1 (satu) bulan (SBI 1 bulan) periode Januari 2008 hingga Juni 2009
sebagai patokan atau acuan (benchmark).
Adapun alasan pemilihan batasan ruang lingkup penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Suku bunga SBI 1 bulan periode Januari 2008 hingga Juni 2009
merupakan suku bunga yang tercatat di Bank Indonesia sejak saat
sebelum terjadinya krisis hingga saat krisis dapat dilewati. Suku
bunga SBI 1 bulan dianggap mampu untuk mewakili pergerakan
suku bunga saat terjadi krisis karena pada saat krisis terjadi, Bank
Indonesia cenderung untuk menaikan tingkat suku bunga untuk
menghadapi inflasi.
2. Sampel dibatasi pada obligasi korporasi dan obligasi pemerintah
konvensional yang tercatat di BEI atau IDX periode Januari 2008
hingga Desember 2008, dikarenakan data obligasi tersebut telah di
listing sebelum terjadinya krisis sehingga pergerakan harga dapat
dilihat saat sebelum krisis terjadi, hingga krisis dapat teratasi jika
dibandingkan dengan benchmark-nya.
3. Obligasi korporasi yang telah diperingkat oleh PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating A, baik A+, A maupun
A-. Hal tersebut dilakukan dengan maksud agar obligasi yang
diteliti dapat dipastikan tidak dalam memiliki risiko wanprestasi
(default) atau risiko gagal bayar. Adapun lembaga pemeringkat
yang dipilih adalah PEFINDO karena PEFINDO merupakan
6
lembaga rating di Indonesia yang selama ini telah dipercaya untuk
memberikan rating terhadap obligasi di Indonesia. Obligasi
pemerintah tidak dirating oleh lembaga rating karena dinilai
memiliki risiko wanprestasi atau risiko gagal bayar yang kecil.
4. Obligasi korporasi dan obligasi pemerintah tidak memiliki jangka
waktu investasi kurang dari satu tahun karena jika jatuh tempo
obligasi tersebut di bawah satu tahun, perhitungan terhadap tingkat
perubahan harganya kurang berpengaruh untuk, karena pergerakan
harganya cenderung rendah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu
tahun dan bersuku bunga tertentu yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menarik dana dari masyarakat untuk pembiayaan perusahaan atau oleh
pemerintah untuk keperluan anggaran belanja (Pratomo dan Nugraha, 2009).
Menurut Keown, et al. (2004), obligasi merupakan suatu jenis utang atau
surat kesanggupan bayar jangka panjang dikeluarkan oleh peminjam, yang
berjanji membayar ke pemegangnya dengan sejumlah bunga setiap tahun
yang sudah ditentukan sebelumnya. Sementara BEI (Bursa Efek Indonesia)
atau IDX (Indonesia Stock Exchange) menerangkan bahwa obligasi
merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut (www.idx.co.id).
2.2. Jenis Obligasi
Menurut BEI atau IDX, obligasi terdiri dari beberapa jenis, adapun
jenis – jenis obligasi tersebut adalah sebagai berikut :
Jika dilihat dari sisi penerbit, obligasi terbagi dalam :
1. Corporate Bonds : Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha
swasta.
2. Government Bonds : Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
3. Municipal Bonds : Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai proyek – proyek yang berkaitan dengan kepentingan
publik.
8
Jika dilihat dari sistem pembayaran bunga :
1. Zero Coupon Bonds : Obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus
pada saat jatuh tempo.
2. Coupon Bonds : Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
3. Fixed Coupon Bonds : Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan
dibayarkan secara periodik.
4. Floating Coupon Bonds : Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, berdasarkan suatu
acuan (benchmark) tertentu seperti Average Time Deposit (ATD),
yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank
pemerintah dan bank swasta.
Jika dilihat dari hak penukaran/opsi :
1. Convertible Bonds : Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah
saham milik penerbitnya.
2. Exchangable Bonds : Obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3. Callable Bonds : Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
4. Putable Bonds : Obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
Jika dilihat dari segi jaminan atau koleteralnya :
1. Secured Bonds : Obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam
kelompok ini, termasuk didalamnya adalah :
9
a. Guaranted Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga.
b. Mortagage Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau
aset tetap.
c. Collateral Trust Bonds : Obligasi yang dijamin dengan efek
yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-
saham anak perusahaan yang dimilikinya.
2. Unsecured Bonds : Obligasi yang tidak dijamin dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
Jika dilihat dari segi nilai nominal :
1. Konvensional Bonds : Obligasi yang lazim diperjual belikan dalam
satu nominal, Rp. 1 miliar per satu lot.
2. Retail Bonds : Obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
Jika dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
1. Konvensional Bonds : Obligasi yang diperhitungkan dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
2. Syariah Bonds : Obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal
dua macam obligasi syariah, yaitu :
a. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
b. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
awal obligasi diterbitkan
10
2.3. Karakteristik Obligasi
Adapun karakterisik yang harus dimiliki oleh sebuah obligasi adalah
sebagai berikut (www.idx.co.id) :
1. Nilai Nominal (face value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo.
2. Kupon (the interest rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah
setiap 3 atau 6 bulanan). Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
3. Jatuh Tempo (maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi
akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal
obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi
mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan
jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk diprediksi,
sehingga memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan
obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun.
Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin
tinggi kupon/bunga nya.
4. Penerbit/Emiten (issuer), mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi
Ritel. Mengukur resiko/kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat
melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
(disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
2.4. Harga Obligasi
Menurut BEI atau IDX (www.idx.co.id), harga Obligasi dinyatakan
dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga)
kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu :
1. Par (nilai pari) : Harga obligasi sama dengan nilai nominal.
11
2. At Premium (dengan premi) : Harga obligasi lebih besar dari nilai
nominal.
3. At Discount (dengan diskon) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai
nominal.
2.4.1. Penetapan Harga Obligasi
Harga setiap instrumen keuangan sama dengan nilai sekarang
(present value) dari arus kas yang diharapkan instrumen keuangan
tersebut (Fabozzi, 2000). Oleh karena itu, penentuan harga
membutuhkan :
1. Perkiraan besar arus kas yang diharapkan
2. Perkiraan hasil diinginkan yang sesuai
Hasil yang diinginkan (required yield) merefleksikan hasil instrumen
keuangan dengan risiko yang dapat dibandingkan atau disebut
investasi alternatif atau subtitusi.
Langkah pertama dalam menentukan harga obligasi adalah
penentuan arus kas. Arus kas obligasi yang tidak dapat ditarik
sebelum tanggal jatuh temponya (obligasi non callable) terdiri dari:
1. Pembayaran suku bunga kupon (suku bunga obligasi) secara
berkala hingga tanggal jatuh tempo (maturitas).
2. Nilai par pada saat jatuh tempo (disebut juga nilai maturitas).
Hasil yang diinginkan ditentukan dengan mencari tahu hasil
yang ditawarkan oleh obligasi pembanding di pasar. Dalam hal ini,
investasi pembanding adalah obligasi yang tidak dapat ditarik kembali
dengan kualitas kredit dan jangka waktu jatuh tempo yang sama. Hasil
diinginkan umumnya dinyatakan dalam bentuk suku bunga tahunan.
Jika arus kas dihasilkan setiap enam bulan, ketentuan pasar adalah
menggunakan setengah dari suku bunga kupon tahunan sebagai suku
bunga berkala untuk mendiskonto arus kas.
Penentuan harga obligasi dapat dilakukan setelah diketahui
arus kas obligasi dan hasil diinginkan. Dikarenakan harga obligasi
merupakan nilai sekarang arus kas, maka harga obligasi ditentukan
dengan menambahkan nilai sekarang pembayaran suku bunga kupon
12
enam bulanan dan nilai sekarang nilai maturitas obligasi (nilai
sekarang dari nilai oblgasi pada saat jatuh tempo). Adapun bentuk
umum formulasi perhitungan harga obligasi adalah :
Atau
………… (1)
Di
P =
mana :
Harga
de (jumlah tahun x 2)
m bulanan
2)
aat penerimaan pembayaran
u bunga kupon enam bulanan
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
r = Suku bunga berkala (hasil diinginkan tahunan :
Formula diatas digunakan dengan asumsi bahwa suku bunga kupon
ersifat tetap selama jangka waktu obligasi.
ligasi kupon nol (Zero Coupon) tidak memberikan
bay or menerima
… (2)
n = Jumlah perio
C = Pembayaran suku bunga kupon ena
r = Suku bunga berkala (hasil diinginkan tahunan :
M = Nilai maturitas
t = Periode waktu s
Dikarenakan pembayaran bunga enam bulanan sama dengan anuitas
biasa, maka nilai sekarang pembayaran bunga dapat ditentukan
menggunakan formula berikut :
D
C = Pembayaran suk
imana :
2)
b
Ob
pem aran bunga secara berkala. Untuk itu, invest
13
bu sebagai selisih antara nilai maturitas nga dengan harga pembelian
n formula
eriode (jumlah tahun x 2)
r = Suku bunga berkala (hasil diinginkan tahunan : 2)
a
Persamaan (3) menyatakan bahwa harga obligasi kupon nol
sekarang dari nilai maturitasnya. Dalam perhitungan
h periode yang digunakan untuk mendiskonto
h tempo obligasi, namun
erupakan
nga kan tahunan.
2.4.2. Hubun
s kas akan menurun sehingga
sebaliknya (Fabozzi, 2000).
Gambar 2. Grafik
obligasi. Harga obligasi kupon nol tersebut dihitung denga
sebagai berikut :
Dimana :
P = Harga
n = Jumlah p
………… (3)
M s = Nilai maturit
merupakan nilai
nilai sekarang, jumla
bukan merupakan jumlah tahun hingga jatu
dua kali dari jumlah tahun tersebut. Tingkat diskonto m
sete h dari hasil diingin
gan Harga Dan Hasil
Ciri dasar obligasi adalah bahwa perubahan harga terjadi
dengan arah yang berlawanan dari perubahan hasil diingingkan
(required yield). Penyebabnya adalah karena harga obligasi
merupakan nilai sekarang arus kas. Seiring dengan meningkatnya
hasil diinginkan, nilai sekarang dari aru
harga juga turun demikian juga
Bentuk Hubungan Harga Dan Hasil (Fabozzi, 2000)
14
Gambar 2 menunjukkan bentuk grafik dari hubungan harga
dan hasil diinginkan bagi obligasi dapat ditarik kembali (non callabel)
bank. Bentuk grafik tersebut disebut cembung (konveks).
i ciri
investasi suatu obligasi.
2.4.3. Hubun
asi obligasi adalah harga obligasi tersebut
ligasi akan sama dengan nilai maturitasnya.
n obligasi hingga
jatuh te
ar daripada yang diinginkan pasar. Akibatnya, investor
akan meningkatkan tawaran atas harga obligasi dikarenakan daya
Kecembungan harga/hasil memiliki implikasi penting bag
gan Antara Suku Bunga Kupon, Hasil Yang Diminta dan
Harga
Menurut Fabozzi (2000), jika hasil di pasar mengalami
perubahan, maka satu – satunya variabel yang dapat berubah untuk
mengkompensasi invest
pada saat suku bunga kupon sama dengan hasil diinginkan, maka
harga ob
Saat hasil di pasar meningkat di atas suku bunga kupon pada
suatu waktu tertentu, harga obligasi akan menyesuaikan sehingga
investor dapat memperoleh keuntungan tambahan bunga. Hal ini
dapat dicapai melalui penurunan harga di bawah nilai maturitasnya.
Peningkatan modal yang diperoleh karena menyimpa
mponya menunjukan suatu tingkat bunga bagi investor untuk
mengkompensasi suku bunga kupon yang lebih rendah daripada hasil
diinginkan. Jika obligasi dijual di bawah nilai maturitasnya, maka
disebut obligasi dijual dengan diskonto (obligasi diskonto). Dalam
perhitungan sebelumnya terhadap harga obligasi, dapat dilihat bahwa
pada saat hasil diinginkan lebih besar daripada suku bunga kupon,
maka harga obligasi akan selalu lebih rendah daripada nilai
maturitasnya.
Jika hasil diinginkan pada pasar lebih rendah dari suku bunga
kupon, maka obligasi harus dijual diatas nilai maturitasnya. Hal ini
dikarenakan investor yang memiliki kesempatan untuk membeli
obligasi pada nilai maturitasnya akan memperoleh suku bunga kupon
yang lebih bes
15
tarik da
nga kupon = hasil diinginkan harga = nilai maturitas
Suku b
harga yang dimaksud adalah harga obligasi yang
2.4.4. unga
asi yang dijual pada nilai maturitasnya, maka suku
amun, harga obligasi diskonto akan meningkat
ak berubah. Hal yang berlawanan akan terjadi pada
obligas
ma.
ri hasil yang akan diperoleh. Pada akhirnya penawaran harga
akan dinaikkan hingga mencapai tingkat dengan obligasi menawarkan
hasil yang diinginkan pasar. Obligasi dengan harga diatas nilai
maturitasnya disebut dijual pada premi (obligasi premi) (Fabozzi,
2000).
Fabozzi (2000) menyimpulkan, hubungan antara suku bunga
kupon, hasil diinginkan dan harga dapat dinyatakan dalam bentuk
ringkasan berikut :
Suku bunga kupon < hasil dinginkan harga < nilai maturitas
(obligasi diskonto)
Suku bu
unga kupon > hasil diinginkan harga > nilai maturitas
(obligasi premi).
Pada hubungan ini,
diperjual belikan sedangkan nilai maturitas adalah harga awal atau
harga par yaitu 100.
Hubungan Antara Harga Obligasi Dan Waktu Jika Suku B
Tidak Berubah
Bagi oblig
bunga kupon akan sama dengan hasil diinginkan. Semakin dekat
obligasi dengan tanggal jatuh temponya, obligasi akan terus dijual
pada nilai parnya. N
semakin dekat obligasi dengan tanggal jatuh temponya, diasumsikan
hasil diingikan tid
i premi. Bagi kedua obligasi harga obligasi akan sama dengan
nilai maturitasnya pada saat jatuh tempo (Fabozzi 2000).
Sebab – sebab perubahan harga obligasi :
1. Terdapat perubahan dalam hasil diinginkan disebabkan
perubahan dalam kualitas kredit perusahaan penerbit obligasi
tersebut. Ini berarti perubahan hasil diinginkan terjadi karena
pasar sekarang membandingkan hasil obligasi dengan hasil
dari beberapa obligasi dengan risiko kredit yang sa
16
2. konto dan obligasi
3.
terjadi
2.5. Hasil Portofol
Hasil suatu obligasi berhubungan dengan harga obligasi itu sendiri.
Harga gas
dihitung dari arus kas dan harga pasar.
alat ukur hasil yang umum dealer dan digunakan oleh
manager portofolio :
t yield)
at ini hanya mempertimbangkan suku bunga kupon dan
ian lain yang akan mempengaruhi hasil
yang d
akan diperoleh investor jika obligasi
em uga
terhadap kerugian modal jika obligasi dibeli pada premi dan disimpan
2.
an
Terdapat perubahan harga obligasi dis
premi, tanpa adanya perubahan hasil diinginkan, namun
semata - mata karena obligasi semakin mendekati saat jatuh
temponya.
Terdapat perubahan dalam hasil diinginkan disebabkan oleh
perubahan hasil pada obligasi pembanding. Ini berarti
perubahan suku bunga pasar.
io Investasi
obli i dihitung dari arus kas dan hasil diinginkan. Hasil obligasi
Menurut Fabozzi (2000) terdapat tiga
nya dikutip oleh
1. Hasil saat ini (curren
Hasil saat ini menghubungkan suku bunga kupon dengan
harga pasar, formulanya adalah :
Perhitungan sa
… (4)
tidak ada sumber pengembal
iperoleh investor. Tidak ada pertimbangan yang diberikan
terhadap keuntungan modal uang
dibeli dengan diskonto dan disimpan hingga maturitas. D ikian j
hingga jatuh tempo. Nilai waktu dari uang dalam hal ini diabaikan.
Hasil saat jatuh tempo (yield to maturity)
Hasil saat jatuh tempo adalah suku bunga yang akan
menyamakan nilai sekarang dari sisa arus kas obligasi dengan harga
obligasi ditambah bunga akan dibayar, jika ada. Secara matematis,
hasil saat jatuh tempo (y) bagi obligasi yang membayar bunga setiap
enam bulan dan tidak memiliki bunga akan dibayar dapat ditemuk
menggunakan persamaan berikut :
17
Persamaan tersebut dapat disingkat menjadi :
= Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
bulanan
Hasil saat jatuh tempo
= Nilai maturitas
= Periode waktu saat penerimaan pembayaran
ikarenakan arus kas terjadi setiap enam bulan, maka hasil
aan (5) merupakan hasil saat jatuh tempo
am b hun dengan mengalikan
a. Perjanjian
nan hasil enam bulanan dengan
aat jatuh tempo yang dihitung
obligasi, atau
terkada
………… (5)
Dimana :
P = Harga
n
C = Pembayaran suku bunga kupon enam
y =
M
t
D
saat jatuh tempo dari persam
en ulanan. Hasilnya dapat dibuat perta
dua hasil enam bulannya dan memajemukkan hasilny
pasar adalah menjadikan tahu
mengaliduakan nilai itu. Hasil s
berdasarkan ketentuan di atas disebut hasil setara
ng disebut juga sebagai hasil atas dasar setara obligasi.
Perhitungan hasil saat jatuh tempo pada obligasi kupon nol
jauh lebih mudah dilakukan. Untuk menemukan hasil saat jatuh
tempo, dimasukkan angka 0 sebagai suku bunga kupon pada
persamaan (6) dan dicari y :
………… (6)
Dimana :
y = Hasil saat jatuh tempo
P = Harga
18
M = Nilai maturitas
n Jumlah periode (ju )
3. Hasil saat obligasi ditarik kembali (yield to call)
Tanggal penarikan merupakan waktu yang telah ditentukan
empo pada saat penerbit obligasi dapat menarik
agia g telah ditentukan. Harga dan tanggal
pada saat penerbitan. Hal tersebut memberikan
emp rbit untuk menari kembali obligasi sebelum
lami penurunan di bawah
ggal pertama penarikan. Secara matematis hasil
saat dit
c = Hasil saat ditarik kembali
agi obligasi yang membayar bunga setiap 6 (enam) bulan,
an yc akan memberikan hasil saat ditarik kembali tahunan
(7)
= mlah tahun x 2
sebelum jatuh t
seb n obligasi pada harga yan
penarikan ditetapkan
kes atan kepada pene
jatuh temponya jika suku bunga pasar menga
suku bunga kupon.
Arus kas hasil saat ditarik kembali adalah arus kas yang terjadi
jika obligasi ditarik pada tanggal penarikan pertama. Hasil saat ditarik
kembali dihitung seperti hasil saat jatuh tempo, hanya saja tanggal dan
harga maturitas digantikan dengan harga dan tanggal penarikan
pertama. Hasil saat ditarik kembali merupakan suku bunga yang akan
menyamakan nilai sekarang arus kas harga obligasi jika obligasi
disimpan hingga tan
arik kembali dinyatakan sebagai berikut :
Dimana :
P = Harga
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
M* = Harga penarikan
…
n* = Jumlah periode hingga tanggal penarikan pertama
y
B
pengganda
(dasar setara obligasi).
19
Adapun sumber – sumber potensial pengembalian obligasi adalah
sebaga riku
1.
2.
unga)
3. etiap keuntungan modal (atau kerugian modal sebagai pengembalian
ngukuran hasil potensial harus mempertimbangkan tiga
ber hanya mempertimbangkan
bay
pengem h tempo mempertimbangkan seluruh
ber
dipertim pat
diinves
arik kembali juga mempertimbangkan ketiga sumber
si digunakan adalah bahwa
bay
ditarik.
sama d
bunga reinvestasi bagi bunga kupon yang diterima. Selain itu juga
diasum
i be t :
Pembayaran bunga berkala oleh penerbit
Pendapatan dari reinvestasi atas pembayaran bunga yang diterima
(komponen bunga atas b
S
negatif) pada saat obligasi jatuh tempo ditarik kembali atau dijual.
Setiap pe
sum pengembalian di atas. Hasil saat ini
pem aran bunga kupon, dan tidak mempertimbangkan dua sumber
balian lainnya. Hasil saat jatu
sum pengembalian yang ada. Pendapatan bunga atas bunga
bangkan dengan asumsi bunga kupon yang diterima da
tasikan kembali pada tingkat hasil saat jatuh tempo. Oleh karena itu,
hasil saat jatuh tempo merupakan hasil dijanjikan, yaitu hasil tersebut hanya
akan diperoleh jika :
1. Obligasi disimpan hingga jatuh tempo
2. Pembayaran obligasi kupon diinvestasikan kembali pada tingkat hasil
saat jatuh tempo. Jika kedua kondisi tersebut tidak terjadi, hasil
sesungguhnya yang akan diterima investor dapat lebih besar atau lebih
kecil dari saat jatuh tempo.
Hasil saat dit
pengembalian diatas. Dalam hal ini, asum
pem aran bunga dapat diinvestasikan kembali pada tingkat hasil saat
Oleh karena itu, alat ukur hasil saat ditarik juga memiliki kekurangan
engan kekurangan yang melekat pada asumsi implisit mengenai suku
sikan bahwa obligasi akan disimpan hingga tanggal penarikan
pertama.
20
2.6.
aka ada berbagai risiko yang harus dihadapi oleh investor. Adapun
risiko tersebut adalah :
a. terest–rate Risk yaitu risiko utama yang dihadapi investor, karena
enaikan tingkat bunga akan menurunkan harga obligasi dan tingkat
nurun menaikan harga obligasi. Risiko ini juga sering
diperoleh melalui strategi investmen yang dijalankan.
c. dihadapi oleh investor di mana penerbit
f.
yang berdominasi valuta asing.
Risiko Investasi
Menurut Manurung (2006), dalam melakukan investasi pada surat
hutang, m
In
k
bunga me
disebut dengan market risk.
b. Reinvestment Risk yaitu risiko yang harus dihadapi akibat investasi
atas bunga yang
Interest–rate risk dan reinvestment risk mempunyai efek saling
menghilangkan (off setting effect). Sebuah strategi yang didasarkan
atas efek penghilang tersebut dengan immunisasi (immunization).
Call Risk yaitu risiko yang
obligasi mempunyai hak untuk membeli kembali (call) atas obligasi
tersebut. Bila tingkat bunga turun dibawah kupon obligasi biasanya
penerbit akan menggunakan haknya untuk membeli obligasi tersebut.
Investor biasanya bisa mengkompensasikannya dengan kenaikan
harga tetapi sangat sulit untuk melakukannya.
d. Default Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor atau pemegang
obligasi karena obligasi tersebut tidak dapat membayar obligasi pada
saat jatuh tempo. Oleh karena itu investor harus hati – hati membeli
obligasi terutama obligasi yang tidak termasuk dalam investment
grade (kelas investasi yakni obligasi dengan peringkat AAA sampai
BBB).
e. Inflation Risk yaitu risiko yang dihadapi investor yang diakibatkan
inflasi sehingga arus kas yang diterima oleh investor bervariasi dalam
kemampuan membeli (purchasing power).
Exchange Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor akibat adanya
perubahan nilai tukar, biasanya risiko ini akan diketemukan pada
obligasi
21
g. Liquidity Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor dalam rangka
dapat menjual obligasi tersebut di pasar. Ukuran dari likuiditas dapat
diperhatikan dari selisih antara nilai beli dan jual dari obligasi
h.
gantung pada tingkat bunga.
2.7. Tingka
harga adalah bunga kupon (bunga obligasi) dan jangka waktu jatuh tem
(maturitas). Secara um
tertentu ga kupon, semakin besar tingkat perubahan
harga obligasi. Secara umum, bagi suku bunga kupon dan hasil awal tertentu,
mpo, semakin besar tingkat perubahan
harga o
ration (Fabozzi, 2000).
2.7.1.
sebagai nilai mutlak
a hubungan harga/hasil
tingkat
tersebut.
Volatility Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor karena obligasi
tersebut dikaitkan dengan opsi yang ter
Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah daya gejolak
(volatility) tingkat bunga.
t Perubahan Harga Obligasi
Ciri dari obligasi tanpa opsi yang menentukan tingkat perubahan
po
um, untuk jangka waktu jatuh tempo dan hasil awal
, semakin rendah suku bun
semakin panjang jangka waktu jatuh te
bligasi (Fabozzi, 2000).
Telah diketahui bahwa tingkat perubahan harga obligasi dipengaruhi
oleh suku bunga kupon dan tingkat hasil di mana obligasi diperdagangkan.
Untuk mengendalikan tingkat perubahan harga portofolio obligasi, perlu
dimiliki suatu alat ukur yang dapat menyatakan tingkat perubahan harga
potensial secara kuantitatif. Alat ukur yang paling sering digunakan adalah
nilai harga dari titik dasar dan du
Nilai Harga Dari Titik Dasar (Basis Point)
Nilai harga dari titik dasar disebut juga nilai dolar dari 01 yang
mengukur perubahan harga obligasi jika hasil diinginkan berubah
sebanyak 1 titik dasar. Perhatikan bahwa alat ukur tingkat perubahan
harga ini mengindikasikan tingkat perubahan harga dalam dolar.
Umumnya, nilai harga dari titik dasar dinyatakan
perubahan harga. Sesuai dengan ciri pertam
perubahan harga akan sama atas setiap penurunan maupun
kenaikan hasil sebesar 1 titik dasar.
22
2.7.2.
s) kurs obligasi. Duration adalah
suatu angka yang menyatakan pergerakan (volatilitas) kurs.
nurut Fabozzi (2000), Alat ukur tingkat perubahan harga
adalah
asi, pada
persam
= Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
= Nilai maturitas
aat penerimaan pembayaran
ika ingin diketahui tingkat pe
perubahan hasil, turunan pertama dari persamaan (8) harus
gkan. Jika hasil hanya mengalami sedikit perubahan, maka
at diperkirakan dengan baik. Jika turunan
rtam emudian dibagi dengan
Duration
Menurut Samsul (2006), Metode yang lebih cepat untuk
menghitung perubahan kurs obligasi akibat perubahan tingkat bunga
umum adalah duration dan convexity. Semakin besar duration berarti
semakin besar pergerakan (volatilita
Me
duration (durasi). Alat ukur ini diperoleh dengan
menggunakan kalkulus. Prinsip utama duration didasarkan pada
prinsip yang terkenal dalam kalkulus, yaitu perubahan fungsi
matematika dapat diperkirakan dengan menggunakan turunan pertama
dari fungsi matematika tersebut. Beralih ke harga oblig
aan (1) di awal, mengindikasikan bahwa harga obligasi dapat
dinyatakan sebagai fungsi matematika dari hasil diinginkan. Berikut
ini ditunjukan persamaan :
Dimana :
P = Harga
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
C
r
M
t = Periode waktu s
…… (8)
= Suku bunga berkala (hasil diinginkan tahunan : 2)
J rubahan harga terhadap tingkat
diperhitun
perubahan harga dap
pe a dari persamaan (8) dihitung dan k
harga awal, maka akan diperoleh persamaan berikut :
…… (9)
23
D a : iman
P
t = Periode waktu saat penerimaan pembayaran
bang
u dalam hal ini
dikali dengan perbandingan terbalik dari harga). Persamaan di atas
pada umumnya disebut macaulay duration, dengan formula :
= Harga
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
y = Hasil saat jatuh tempo
M = Nilai maturitas
adalah nilai sekarang dari arus kas dibagi harga (ata
Simbol dalam tanda kurung merupakan rata – rata tertim
dari arus kas obligasi pada saat jatuh tempo, dimana timbangannya
Dimana :
lah tahun x 2)
y
Memasukan modified duration ke dalam persamaan (10) akan
erubahan harga = - modified duration
wa modified duration
hub harga atas
P = Harga
n = Jumlah periode (jum
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
= Hasil saat jatuh tempo
M = Nilai maturitas
Investor umumnya menyebut rasio dari macaulay duration terhadap
(1+y) sebagai modified duration, yaitu :
… (10)
… (11)
diperoleh :
Perkiraan persentasi p … (12)
Persamaan (12) menyatakan bah
ber ungan dengan perkiraan persentase perubahan
perubahan tertentu dari hasil. Dikarenakan seluruh obligasi tanpa opsi
24
mem ki durasi positif, pili ersamaan (12) menyatakan bahwa terdapat
ahan tertentu dari hasil. Hal
nyatakan bahwa harga dasar
ula yang digunakan dapat
urang dari maturitasnya. Selain itu, semakin rendahnya
ti
macaulay duration dari suatu obligasi.
2.7.3.
pertama dari persentase perubahan harga obligasi. Alat ukur
hubungan terbalik antara modified duration dengan perkiraan
persentase perubahan harga untuk perub
ini sesuai dengan prinsip dasar yang me
obligasi bergerak pada arah yang berlawanan dengan suku bunga.
Menurut Fabozzi (2000), form
dengan jelas menunjukkan bahwa macaulay duration bagi obligasi
kupon nol k
bunga/kupon, umumnya semakin besar modified dura on dan
Terdapat kekonsistenan antara ciri-ciri tingkat perubahan
harga obligasi dengan ciri-ciri modified duration. Semakin lama jatuh
tempo, semakin rendah bunga kupon, umumnya semakin besar
modified duration. Demikian juga, semakin rendahnya suku
bunga/kupon, semakin besar tingkat perubahan harga, dengan asumsi
faktor-faktor lain tetap sama. Umumnya, semakin rendahnya suku
bunga kupon, semakin besar modified duration. Dan, semakin besar
modified duration, semakin besar tingkat perubahan bunga.
Akhirnya faktor lain yang mempengaruhi tingkat perubahan
harga adalah hasil saat jatuh tempo. Seluruh faktor lain tetap sama,
semakin tinggi tingkat hasil, semakin rendah tingkat perubahan harga.
Ciri yang sama juga terdapat pada modified duration.
Convexity
Kurs obligasi yang dihitung kembali akibat adanya perubahan
tingkat bunga dapat dilakukan dengan menggunakan metode duration.
Namun apabila ingin mengestimasi perubahan kurs obligasi secara
lebih tepat lagi, maka selain duration perlu dihitung juga convexity-
nya. Jadi perubahan kurs obligasi akibat adanya perubahan tingkat
bunga tercermin dari gabungan antara duration dan convexity
(Samsul, 2006)
Menurut Fabozzi (2000), duration hanya merupakan perkiraan
duration
25
dapat dilengkapi dengan alat ukur tambahan untuk menangkap
convexity (kecembungan) obligasi. Seiring dengan meningkatnya
a) hasil, duration akan menurun (meningkat). Ciri ini
berlaku
P
tnya (menurunnya)
ecembungan
diharapkan seiring dengan perubahan hasil pasar. Yaitu, jika hasil
aka harga obligasi akan menurun. Penurunan
nurunan durasi obligasi seiring
jika hasil pasar menurun,
terakselerasi
njadi lebih cepat. Pada obligasi tanpa opsi, kedua perubahan dalam
(menurunny
bagi seluruh obligasi tanpa opsi. Adapun formula untuk
convexity (kecembungan) adalah sebagai berikut :
Dimana :
= Harga
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
y = Hasil saat jatuh tempo
M = Nilai maturitas
Seluruh obligasi tanpa opsi memiliki ciri convexity
(kecembungan) sebagai berikut : Seiring meningka
hasil, kecembungan obligasi akan menurun (meningkat). Ciri-ciri
disebut dengan kecembungan positif. Implikasi dari k
positif adalah duration (durasi) obligasi bergerak pada arah yang
pasar meningkat, m
harga akan diperlambat dengan pe
dengan peningkatan hasil pasar. Sebaliknya,
durasi meningkat sehingga persentase perubahan harga
me
durasi ini terjadi.
Duration memiliki keterbatasan dalam memperkirakan
perubahan harga akibat perubahan imbal hasil yang diinginkan. Oleh
karena itu, ada rumusan convexity yang dapat digunakan untuk
meningkatkan akurasi perkiraan perubahan harga tersebut. Convexity
digunakan bersama – sama dengan modified duration untuk
… (13)
26
mendapatkan persentase (%) perubahan harga yang lebih akurat
karena perubahan imbal hasil yang diinginkan. Adapun formula
perubahan tersebut adalah sebagai berikut (Mandiri Sekuritas, 2009) :
2.8. Struktur Tingkat Suku Bunga
Tingka
dimana
kupon
diingin
Sangat
lelang
bahkan 1 tahun. Tingkat suku bunga dianggap sebagai patokan tingkat bunga
dan dipergunakan
sebagai patokan atas dasar tingkat bunga. Misalkan Surat Utang
Negara (SUN) jangka pendek diperdagangkan dengan imbal hasil
80% dan sebuah bank menawarkan obligasi periode yang sama
rarti kedua surat utang tersebut mempunyai
non pemerintah
Tingkat bunga dasar + Risk Premium
t suku bunga sangat menentukan harga dari suatu obligasi,
tingkat suku bunga digunakan sebagai discounted dari arus kas dari
yang dibayarkan. Tingkat suku bunga merupakan imbal hasil yang
kan (required yield) dari obligasi (Damodaran, 2002)
Tingkat suku bunga juga merupakan sebuah indikator ekonomi yang
penting di sebuah negara. Saat ini, Bank Indonesia (BI) melakukan
Sertifikat Bank Indonesia untuk periode 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan
Tingkat bunga SBI selalu diperdagangkan
(benchmark interest rate) di pasar keuangan dan pasar modal Indonesia
(Manurung, 2006).
2.8.1. Risiko Premium
dengan kupon 10,5%. Be
spread 2,5% atau 250 basis poin. Spread (sebaran) merupakan risiko
yang ditolerir oleh investor atas pembelian obligasi yang diterbitkan
non pemerintah dimana selisih tersebut dikenal dengan risk premium.
Oleh karena itu, kupon surat utang yang ditawarkan
adalah :
Tingkat bunga dasar + Spread
Atau sama juga dengan :
… (15)
… (14)
27
Fabozzi dalam Manurung (2007) menyatakan bahwa ada enam
faktor yang mempengaruhi besaran risk premium yaitu :
tri penerbit surat utang
2.
2.9. Desain
yaitu :
1. Desain Eksploratori
Biasanya suatu riset dilaksanakan dalam rangka menguji hipotesis –
a masa lampau atau teori – teori yang ada.
Akan te id sar yang kuat
untuk persoalan – persoalan yang sifatnya relatif baru. Jadi riset yang
dilakukan sifatnya hanya m
diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan dimana
ecahannya dapat mem i
tif rja pada
2.
ertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari
melakukan kesimpulan yang terlalu jauh atas data yang ada, karena
n ini hanya mengumpulkan fakta dan
1. Jenis indus
Rating dari penerbit surat utang atau kemungkinan default
surat utang tersebut
3. Periode jatuh tempo surat utang
4. Jaminan atau provisi/opsi yang dimiliki oleh investor
5. Pajak bunga yang diterima investor, dan
6. Likuiditas investor
Penelitian
Menurut Umar (2007), jenis penelitian terbagi ke dalam 3 (tiga) jenis,
hipotesis berdasarkan dat
tapi hipotesis sulit dibuat berhubung t ak ada da
elakukan eksplorasi, yaitu berusaha untuk
mencari ide – ide atau hubungan – hubungan yang baru, sehingga
dapat dikatakan bahwa riset ini bertitik tolak dari variabel, bukan dari
fakta. Desain riset ini dapat dianggap sebagai langkah pertama yang
pem akai jenis riset yang lain. Penelitian in
rela tidak memerlukan teorisasi dan hipotesis serta beke
satu variabel saja.
Desain Deskriptif
Desain ini b
suatu fenomena tertentu. Jadi dalam riset dengan desain ini jangan
tujuan dari desai
menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan
yang akan dipecahkan. Perencanaan sangat dibutuhkan agar uraiannya
28
dapat mencakup seluruh persoalan dan informasi yang dibutuhkan
dapat dihasilkan. Data yang deskriptif biasanya langsung digunakan
sebagai dasar untuk membuat keputusan – keputusan. Penelitian ini
relatif sedikit memerlukan teorisasi dan hipotesis serta dapat bekerja
pada satu variabel saja.
Desain Kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisa hubungan – hubungan antar
satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Sifat hubungan yang mungkin terjadi
di antaranya varia
3.
bel – variabel ini ada tiga kemungkinan yaitu
dan timbal – balik.
2.10. Analis
dapat
hubungan dalam ini lebih ditekankan pada bentuk hubungan
ng sangat popular untuk menguji hubungan
antara
yaitu analisis regresi (regression anal
(correlation coefficient m
Metode s
simetris, asimetris
Suatu desain dikatakan simetris jika dua variabel berfluktuasi
bersamaan, tetapi kita menganggap di antara keduanya tidak ada
hubungan apa – apa. Desain dikatakan asimetris jika hubungan yang
terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya.
Sedangkan suatu desain dikatakan timbal balik jika dua variabel
saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain.
is Korelasi Dengan Metode Statistik Correlation Coefficient
Hubungan antara satu variabel dengan variabel penelitian yang lain
berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab akibat. Uji
analisis bivariate
korelasional. Metode statistik ya
dua varaibel penelitian yang dikukur dengan skala interval dan rasio
ysis) dan pengukuran keofisien korelasi
easurement) (Indriantoro dan Supomo, 2002).
tatistik correlation coefficient dapat dihitung sebagai berikut :
… (16)
29
Dimana :
r = Koefisien korelasi
X = Variabel 1
Y = Variabel 2
akin kecil nilai variabel x (independen),
aka makin kecil pula nilai variabel y (depend
b. terjadi hubungan yang linier negatif,
akin kecil nilai variabel x (independen), maka makin besar
nilai variabel y (dependen) atau makin besar nilai variabel x
aka makin kecil pula nilai variabel y (dependen).
c. hubungan sama sekali antara variabel
riabel y (dependen).
d. r = -1, artinya telah terjadi hubungan linear
Menurut Umar (2007), analisis koefisien korelasi berguna untuk
menentukan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi tidak mempersoalkan
apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain. Simbol dari
besaran korelasi adalah r yang disebut koefisien korelasi.
Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria
pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut
a. Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar nilai variabel x (independen), makin besar pula nilai
variabel y (dependen) atau m
m en).
Jika nilai r < 0, artinya telah
yaitu m
(independen), m
Jika nilai r = 0 artinya tidak ada
x (independen) dengan va
Jika nilai r = 1 atau
sempurna yaitu berupa garis lurus. Sedangkan untuk nilai r yang
makin mengarah ke angka 0, maka garis makin tidak lurus.
Batas – batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut
(Nugroho dalam www.scribd.com) :
0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah
0,21 sa
0,91 sam
1,00 berarti korelasinya sem
mpai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah
0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat
0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat
pai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali
purna
30
2.11.
portofo
pada p ntah
hingga +, AA, A+, A, dan A-,
dicatat
Mei 20 ligasi dan
nalisa portofolio optimal dengan
an ini perhitungan
sing jenis obligasi, baik
ang beredar di tahun 2004
statistik korelasi (r)
ftware solver
rtofolio yang efisien yang membentuk
fficient frontier sebagai alternatif untuk memilih portofolio yang optimal.
isis didapatkan bahwa proporsi portofolio optimal
investa
Penelitian Terdahulu
Zuraida (2005) melakukan penelitian mengenai analisis optimisasi
lio obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Variabel yang diamati
enelitian ini adalah indeks obligasi korporasi dan obligasi pemeri
yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Surabaya (BES) periode 23 Juni 2004
21 Juni 2005 dengan rating A baik AAA, AA
harga obligasi korporasi dan obligasi pemerintah rata – rata tertimbang yang
oleh BES di akhir perdagangan pada setiap akhir bulan pada periode
04 hingga Mei 2005. Bunga kupon dari masing – masing ob
rata – rata suku bunga SBI 1 bulan dari Mei 2004 hingga Mei 2005. Metode
dalam penelitian ini adalah menga
menggunakan metode portofolio markowitz. Pada peneliti
diawali dengan menghitung return masing – ma
obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah y
sampai dengan tahun 2005. Selanjutnya melalui metode
berkisar +1 sampai -1 dengan memanfaatkan batuan so
diperoleh berbagai kombinasi po
e
Dari hasil anal
si gabungan antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah adalah
terdiri dari 61,46% pada obigasi korporasi dan 38,54% pada obligasi negara
dengan return 1,415% dan 0,772%. Adapun rincian investasi portofolio
optimal tersebut adalah obligasi Adira Dinamika sebesar 0,71%; Exelcom I
sebesar 30,45%; Jasa Marga X sebesar 8,07%; Matahari Putra Prima sebesar
9,98%; Perum Pegadaian IX sebesar 4,84%; Perum Pegadaian X sebesar
3,3%; Telkom I sebesar 1,06%; Indosiar I sebesar 3,04%; FR0013 sebesar
10,6%; FR0015 sebesar 3,67%; FR0018 sebesar 10,04%; FR0020 sebesar
5,09%; VR0014 sebesar 8,29% dan VR0015 sebesar 0,85%.
Kombinasi portofolio optimal yang dihasilkan dari analisis ini
hendaknya dapat digunakan investor sebagai salah satu masukan dalam
proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada portofolio obligasi
sehingga portofolio investasi bisa memberikan return yang seoptimal
31
mungkin dan realistis. Walaupun tidak pernah menjamin obligasi yang
memiliki kinerja baik di masa lalu akan memberikan hasil yang sama di masa
depan, tetapi paling tidak konsistensi jangka panjang atas kinerja masa lalu
merupakan salah satu petunjuk atas instrumen investasi tersebut di masa
depan.
BI berjangka 1
bulan,
yang tercermin dari standar deviasi-nya, maka nilai modified
duratio
Wicaksono (2004) melakukan penelitian mengenai penerapan
duration dan convexity sebagai alat analisa sensitivitas harga obligasi
korporasi berbunga tetap terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga, dan
pengaruhnya dalam pembentukan portofolio. Variabel yang diamati pada
penelitian ini adalah harga obligasi korporasi rata-rata tertimbang yang
dicatat oleh Bursa Efek Surabaya (BES) di akhir perdagangan pada setiap
akhir bulan pada periode Januari 1999 hingga Juni 2003, obligasi korporasi
yang tercatat di BES hingga Desember 2002, dan sisa usia lebih dari 1 tahun
selama pada saat periode penelitian. Tingkat suku bunga S
pada setiap akhir bulan periode Januari 1999 hingga Juni 2003, bunga
kupon dari masing-masing obligasi, data peringkat utang obligasi dari
PEFINDO (Peringkat efek Indonesia).
Metode dalam penelitian ini menggunakan duration dan convexity
sebagai alat analisa sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan tingkat
suku bunga dan menggunakan strategi yield curve yaitu bullet, barbell, dan
ladder untuk mencari total return yang terbaik dalam pembentukan
portofolio. Dari hasil analisis didapatkan bahwa, semakin volatile harga suatu
obligasi
n-nya akan semakin tinggi. Sementara convexity juga meningkat
seiring dengan meningkatnya duration. Convexity mulai dapat berfungsi
dengan baik untuk membantu prediksi harga, jika perubahan tingkat suku
bunga di atas 1%. Sementara pergerakan tingkat suku bunga di bawah 1%,
maka convexity kurang dapat berperan.
Dengan menggunakan modifed duration dan convexity untuk
memprediksi pergerakan harga aktual akibat perubahan tingkat suku bunga,
terlihat harga prediksi terkadang lebih sering terjadi overestimate terhadap
perubahan harga aktualnya. Adapun penerapan modified duration dan
32
convexity sebagai pengukur sensitivitas perubahan harga akibat perubahan
tingkat suku bunga pada obligasi berpendapatan tetap, bahwa 15 obligasi
sampel yang terpilih dari 113 obligasi yang tercatat di BES hingga akhir
tahun 2
ell strategy lebih baik dibandingkan
total re l
002, maka hanya 8 obligasi yang memiliki perubahan harga aktual
yang dapat diprediksi oleh modified duration dan convexity dari perubahan
suku bunga SBI. Hal ini ditunjukkan oleh uji signifikansi secara statistik,
dengan taraf signifikansi 5% dan 10%.
Sementara sebanyak 7 obligasi lainnya, pergerakan harga aktual tidak
dapat diprediksi dengan menggunakan modified duration dan convexity
ketika tingkat suku bunga SBI mengalami perubahan. Dari pergerakan 8
obligasi terpilih, maka digunakan analisa sensitivitas total return masing-
masing obligasi terhadap pergerakan tingkat suku bunga SBI. Dengan tingkat
modified duration yang sama besarnya antara barbell dan bullet strategy,
bahwa total return dari portofolio barb
turn pada bullet strategy. Selain itu juga dibandingkan dengan adder
strategy, ternyata total return yang dimiliki barbell strategy juga lebih baik.
Dengan kondisi ini, tidak tertutup kemungkinan barbell strategy dapat
diterapkan dalam pembentukan portofolio obligasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran 3.1.
Pada bulan Oktober 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan
yang cukup signifikan. Hal tersebut memberikan dampak pada pelaku lantai
bursa, dunia usaha dan perekonomian di berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia.
Hal tersebut mengakibatkan investor yang berinvestasi di pasar modal
khususnya yang menanamkan modalnya pada instrumen investasi saham
mengalami kerugian yang cukup besar dan membuat investor tersebut akan
mengalami keraguan untuk menanamkan modalnya pada investasi saham.
Hal tersebut membuat investor akan mencari instrumen investasi lain yang
memiliki risiko lebih rendah dari pada saham namum memiliki return (imbal
hasil) yang lebih besar dari pada deposito.
Obligasi baik yang diterbitkan oleh korporasi atau pemerintah
merupakan alternatif investasi yang dapat memenuhi kriteria tersebut. Harga
instrumen investasi obligasi, khususnya pada pasar sekunder sangat
dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga pasar (suku bunga) yang
merupakan patokan tingkat bunga di pasar keuangan dan pasar modal.
Berdasarkan sampel obligasi pada skripsi ini, akan dihitung
sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga. Dari hasil
perhitungan tersebut, akan dilihat korelasi perubahan tingkat suku bunga
terhadap pasar obligasi. Korelasi perubahan tingkat suku bunga terhadap
pasar obligasi akan dibagi kedalam dua kategori, yaitu katergori tidak
memiliki korelasi serta korelasi lemah baik negatif atau positif dan ketegori
dengan korelasi kuat baik negatif atau positif hingga .
Obligasi yang memiliki korelasi kuat baik positif atau negatif hingga
korelasi sempurna akan dievaluasi tingkat sensitivitas harga obligasi
korporasi dan obligasi pemerintah terhadap perubahan tingkat suku bunga.
Hasil evaluasi tersebut diharapkan dapat membantu calon investor dalam
34
pengambilan ke olio obligasi. Berikut
kerangka pemikiran atas penelitian ini :
3.2.
Oktober 2009.
putusan dalam berinvestasi pada portof
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian
3.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juli 2009 hingga bulan
35
3.2.2. Desain Penelitian
Penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam desain kausal
sebab penelitian ini mencoba melihat seberapa jauh tingkat perubahan
harga obligasi yang dihitung dengan menggunakan metode duration
dan convexity akibat berubahnya tingkat suku bunga, sehingga
investor dapat mengetahui prediksi tingkat perubahan harganya.
3.2.3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam menyusun penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang
pengumpulannya tidak diusahakan sendiri oleh peneliti, tetapi berupa
hasil publikasi. Berkaitan dengan penelitian ini, datanya banyak
diperoleh dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh divisi
perdagangan BEI atau IDX.
3.2.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka metode yang
dipergunakan adalah metode Penelitian Kepustakaan. Metode ini
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca, mempelajari, serta mengumpulkan pendapat ahli dari buku-
buku dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan pokok bahasan
penelitian ini.
3.2.5. Sampel dan Populasi
Penentuan sampel dan populasi dalam penelitian ini
didasarkan pada metode purposive sampling, dimana menurut Umar
(2007) bahwa dalam hal ini pemilihan sampel berdasarkan pada
karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan
karakteristi ui sebelumnya. Kriteria
kan dengan batasan-batasan sebagai berikut :
asi pemerintah konvensional yang
nga tetap dan tidak memiliki opsi.
k populasi yang sudah diketah
sampel dilaku
1. Obligasi korporasi dan oblig
memiliki kupon berbu
Dalam penelitian ini tidak dipilih obligasi yang berkupon
36
variabel atau floating, hal ini disebabkan obligasi berkupon
oating selalu mengalami perubahan nilai kupon pada periode
ingga tidak dapat dihitung duration dan convexity
telah
ng oleh PEFINDO, karena PEFINDO merupakan
ga rating karena dinilai memiliki risiko
gagal bayar yang kecil.
3.
ya. Jika umur obligasi di bawah satu tahun perhitungan
nvexity kurang berpengaruh untuk mengukur
fl
tertentu, seh
dalam menaksir perubahan harga akibat perubahan tingkat
suku bunga.
2. Obligasi korporasi yang telah dirating oleh PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dan tidak dalam keadaan default
(wanprestasi). Kriteria pemilihan sampel obligasi yang
di-rati
lembaga rating di Indonesia, yang selama ini dipercaya oleh
emiten maupun investor untuk memberikan rating terhadap
obligasi. Sementara obligasi tidak dalam keadaan default juga
tidak diikutsertakan karena obligasi yang default tidak dapat
diukur duration dan convexity-nya. Obligasi pemerintah tidak
di-rating oleh lemba
wanprestasi atau risiko
Obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki
jangka waktu investasi lebih dari 1 (satu) tahun. Kriteria
pemilihan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang
jatuh temponya lebih dari satu tahun mengingat perhitungan
duration dan convexity, juga dipengaruhi oleh horizon
waktun
duration dan co
perubahan harga, karena volatilitas harga cenderung rendah.
37
Secara
Tabel 1. ProPem
terperinci pemilihan sampel dilakukan sebagai berikut :
ses Pemilihan Sampel Obligasi Korporasi Dan Obligasi erintah
Sumber : Dat
3.3. Metode Pengo
Mengingat bahwa penelitian ini berk
bagaimana tingkat harga dipengaruhi ol
penelitian yang hendak diam
1. Harga obligasi korporasi dan pem leh BEI atau
korporasi yang diobservasi adalah
tetap da
rating A baik A+, A ataupun A- dan
lebih dari 1 (satu) tahun. Obligasi pem
lembaga
gagal bayar yang kecil.
2. Tingkat suku bunga SBI
3. asing-masing obligasi .
3.3.1.
Adapun tahapan-tahapan selengkapnya dari penelitian ini
Melakukan pemilihan sampel obligasi berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu.
a Diolah
lahan dan Analisis Data
aitan dengan upaya untuk melihat
eh tingkat suku bunga, maka variabel
ati adalah :
erintah yang dicatat o
IDX periode Januari 2008 hingga Desember 2008. Adapun obligasi
obligasi konvensional berbunga
n tidak memiliki opsi, telah di-rating oleh PEFINDO dengan
memiliki jangka waktu investasi
erintah tidak di-rating oleh
rating karena dinilai memiliki risiko wanprestasi atau risiko
berjangka 1 bulan periode Januari 2008 – Juli
2009.
Bunga Kupon dari m
Analisis Data
adalah :
1.
38
2. Menghitung harga diperjual belikan masing-masing obligasi
Dimana :
P = Harga
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
y = Hasil saat jatuh tempo
Nilai maturitas
at penerimaan pembayaran
D
at jatuh tempo
Menghitung modified duration masing-masing obligasi dengan
convexity atau kecembungan masing-masing
menggunakan harga Yield To Maturity (YTM) dengan rumus :
M =
t = Periode waktu sa
3. Menghitung duration (macaulay duration) masing-masing
obligasi dengan rumus :
imana :
P = Harga
n = Jumlah periode (jumlah tahun x 2)
C = Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
y = Hasil sa
.................... (17)
… (
M = Nilai maturitas
4.
rumus :
5. Mengukur
obligasi dengan rumus :
18)
…… (19)
… (20)
39
= Harga
un
= Pembayaran suku bunga kupon enam bulanan
asil saat jatuh tempo
as
6. bligasi terhadap
dified
mus :
7. istika korelasi antara tingkat suku
unga SBI berjangka waktu 1 (satu) bulan dengan tingkat
coefficient dengan rumus :
Dimana :
P
n x 2) = Jumlah periode (jumlah tah
C
y = H
M = Nilai maturit
Mengukur ekspektasi perubahan harga o
perubahan tingkat suku bunga SBI-1 bulan dengan mo
duration dan convexity dengan ru
Menghitung secara stat
b
on perubahan harga dengan metode statistik correlati
… (21)
… (22)
IV. HASIL DAN PE BAHASAN
M
f
risk aversion. Artinya investor cenderung tidak memilih investasi yang berisiko
nggi. Jika berinvestasi dalam obligasi, risiko yang paling utama adalah risiko
gerakan harga obligasi dipengaruhi oleh pergerakan
tingkat suku bunga.
4.1. Penjelasan Sin at O erintah Terpilih
Sampel inal ang terdiri dari 23 obligasi
korporasi dan 4 obligasi pem
Tabel 2. Daftar Ob
Menurut Pratomo (2008), dalam berinvestasi, pada dasarnya investor bersi at
ti
tingkat suku bunga. Dimana per
gk bligasi Korporasi dan Obligasi Pem
f sebanyak 27 obligasi y
erintah, dapat diperinci sebagai berikut :
ligasi Korporasi Terpilih
Sumber : Data Diolah
Obligasi korporasi terpilih pada Tabel 2 merupakan obligasi korporasi
yang tercatat di BEI atau IDX periode Januari hingga Desember 2008.
Berdasarkan Tabel 2 diatas, terlihat suatu trend dimana korporasi
menerbitkan surat hutangnya (obligasi) pada bulan – bulan tertentu, yaitu
pada bulan Februari 2008 dengan obligasi yang diterbitkan adalah TUFI05B,
TUFI05C, dan TUFI05D, pada bulan Maret 2008 dengan obligasi yang
diterbitkan adalah BDKI05A, ASDF09C, ASDF09D, ASDF09E, ASDF09F,
41
MAIN01, NISP0 S03, pada bulan April
2008 dengan obligasi yang diterbitkan adalah ISAT06A, ISAT06B, dan
PNBN03, pada bulan Mei 2008 dengan obligasi yang diterbitkan adalah
si korporasi yang terpilih sebagai sampel terdiri dari berbagai
sektor perbankan yang diwakilkan oleh BDKI05A, NISP02, dan PNBN03.
Sektor
property dan real estate yang diwakilkan oleh SMRA02. Sektor securities
company yang diwakilkan oleh DNRK03A, DNRK03B, dan DNRK03C.
Sektor telekomunikasi yang diwakilkan oleh ISAT06A dan ISAT 6B. Sektor
transportasi yang diwakilkan oleh APOL02A dan APOL02B. Serta sektor
wholesale yang diwakilkan oleh LTLS03.
Tabel 3. Daftar Obligasi Pemerintah Terpilih
2, APOL02A, APOL02B, dan LTL
FIFA08B dan FIFA08C serta pada bulan Juni 2008 dengan obligasi yang
diterbitkan adalah MYOR03, DNRK03A, DNRK03B, DNRK03C dan
SMRA02. Setelah bulan Juni 2008 hingga Desember 2008, terlihat tidak ada
lagi surat hutang yang diterbitkan oleh suatu korporasi.
Obliga
sektor industri yaitu sektor Animal Feed yang diwakilkan oleh MAIN01,
financial institution yang diwakilkan oleh TUFI05B, TUFI05C,
TUFI05D, ASDF09C, ASDF09D, ASDF09E, ASDF09F, FIFA08B, dan
FIFA08C. Sektor food & beverages yang diwakilkan oleh MYOR03. Sektor
Sumber : Data Diolah
Obligasi pemerintah pada Tabel 3 di atas merupakan obligasi
t di BEI atau IDX periode Januari hingga Desember
2008. Pada obligasi pem
pemerintah yang tercata
erintah, tidak terlihat suatu trend dimana pemerintah
menerbitkan surat hutangnya pada bulan – bulan tertentu. Selama periode
Januari hingga Desember 2008, pemerintah telah menerbitkan surat
hutangnya pada bulan Januari 2008 yaitu FR0050, pada bulan Februari 2008
yaitu FR0049, pada bulan Maret 2008 yaitu ORI004, dan pada bulan
September yaitu ORI005. Penjelasan lebih lanjut mengenai obligasi korporasi
dan obligasi pemerintah terpilih untuk penelitian terdapat pada Lampiran 1.
42
4.2. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko
Benchmark dalam berinvestasi pada obligasi yang memiliki jatuh
tempo yang berbeda-beda pada skripsi ini adalah suku bunga SBI 1 bulan
periode Januari 2008 hingga Juni 2009, sebagai berikut :
Tabel 4. Tingkat Suku Bunga SBI Berjangka 1 Bulan
Sumber : Bank Indonesia
Damodaran (2002) berpendapat bahwa tingkat suku bunga merupakan
nkan (required yield) dari obligasi. Sehingga pada
skripsi ini, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka 1
4.3.
imbal hasil yang diingi
(satu) bulan juga diasumsikan sebagai imbal hasil yang diinginkan dari
obligasi.
Hubungan Harga dan Suku Bunga
Tingkat perubahan harga dari suatu obligasi ditentukan oleh bunga
kupon (bunga obligasi) dan jangka waktu jatuh tempo (maturity). Secara
umum, semakin rendah suku bunga kupon, semakin besar tingkat perubahan
harga obligasi dan semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar
tingkat perubahan harga obligasi.
43
Harga suatu obligasi akan berlawanan dengan suku bunga pasar. Jika
suku b
gan tersebut dapat
Lampiran 2 hingga
Lampiran 28.
4.4. Perhitungan Duration dan Convexity
Duration dan convexity merupakan alat analisis sensitivitas harga
obligasi terhadap tingkat suku bunga. Dimana dengan menggunakan metode
tersebut investor diharapkan dapat mengukur seberapa jauh tingkat
sentitivitas pergerakan (volatilitas) harga obligasi dari pergerakan tingkat
suku bunga. Dari perhitungan duration, investor dapat memperoleh
perhitungan modified duration, dimana perhitungan tersebut dapat
memprediksikan pergerakan tingkat perubahan harga obligasi terhadap
perubahan tingkat suku bunga. Prediksi pergerakan tingkat perubahan harga
akibat perubahan tingkat suku bunga yang dilakukan dengan pendekatan
modified duration dan convexity akan menghasilkan persentasi tingkat
perubahan harga (% ∆ Price), sehingga investor dapat mengantisipasi
sebelumnya perubahan harga obliga engalami
h rendah akan lebih lambat. Dengan dihadapkan pada modified
an memilih convexity yang lebih besar,
ketika suku bunga berubah secara drastis atau lebih dari 1% (100bp).
setahun, dan bagi obligasi yang memiliki
unga pasar sedang mengalami kenaikan, maka harga obligasi akan
mengalami penurunan. Perhitungan harga obligasi pada skripsi ini
menggunakan perhitungan harga YTM dimana perhitun
dilihat pada perhitungan masing – masing obligasi pada
si ketika tingkat suku bunga m
perubahan.
Untuk obligasi yang memiliki modified duration yang lebih besar,
tentu akan mengalami perubahan harga yang lebih cepat, ketika tingkat suku
bunga mengalami penurunan. Disisi lain, ketika tingkat suku bunga
mengalami peningkatan, penurunan harga obligasi dengan modified duration
yang lebi
duration yang sama, investor tentu ak
Pembagian imbal hasil pada sampel obligasi dalam skripsi ini terdiri
dari 3 (tiga) periode, yaitu periode 1 (satu) bulanan, periode 3 (tiga) bulanan,
dan periode 6 (enam) bulanan. Bagi obligasi yang memiliki periode
pembagian imbal hasil setiap 6 (enam) bulanan, prediksi tingkat perubahan
harga dihitung 2 (dua) kali dalam
44
periode
hasil yang sama jika dihitung setiap bulan. Perhitungan secara
udah perhitungan dalam skripsi ini.
Berikut adalah perhitungan duration dan convexity terhadap sampel yang
tersedia.
pembagian imbal hasil setiap 3 (tiga) bulan, prediksi tingkat
perubahan harga dihitung 4 (empat) kali dalam setahun. Sedangkan obligasi
dengan periode pembagian imbal hasil setiap 1 (satu) bulan, prediksi tingkat
perubahan harga dihitung setiap 1 (satu) tahun sekali. Periode perhitungan
obligasi dengan pembagian imbal hasil setiap bulan yang dihitung pertahun
akan memiliki
tahunan dilakukan agar dapat memperm
Obligasi yang telah di-listing pada bulan Januari 2008, terdiri dari 1
(satu) obligasi yaitu obligasi pemerintah seri FR0050 (FR0050). Adapun
perincian mengenai duration dan convexity dari FR0050 dapat dilihat pada
Tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan Januari 2008
Sumber : Data Diolah
Obligasi yang telah di-listing pada bulan Februari 2008, terdiri dari 4
(empat) obligasi yaitu Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri
B (TUFI05B), Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri C
(TUFI05C), Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri D
(TUFI05D), dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0049 (FR0049).
Adapun perincian mengenai duration dan convexity dari ke-4 (keempat)
obligasi di atas dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini :
45
Tabel 6. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan Februari 2008
Sumber : Data Diolah
ri D (ASDF09D), Obligasi Astra
Finance IX Tahun 2008 Seri F (ASDF09F), Obligasi I Malindo Feedmill
Tahun 2008 (MAIN01), Obligasi Subordinasi II Bank NISP Tahun 2008
(NISP02), Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A (APOL02A), Obligasi
APOL II Tahun 2008 Seri B (APOL02B), Obligasi Lautan Luas III Tahun
igasi Negara Republik Indonesia Seri 004 (ORI004).
Adapun
Obligasi yang telah di-listing pada bulan Maret 2008, terdiri dari 11
(sebelas) obligasi yaitu Obligasi V Bank DKI Tahun 2008 (BDKI05A),
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri C (ASDF09C), Obligasi
Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Se
Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri E (ASDF09E), Obligasi Astra Sedaya
2008 (LTLS03) dan Obl
perincian mengenai duration dan convexity dari ke-11 (kesebelas)
obligasi di atas dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini :
46
Tabel 7. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan Maret 2008
Sumber : Data Diolah
Obligasi yang telah di-listing pada bulan April 2008, terdiri dari 3
(tiga) obligasi yaitu Obligasi Indosat VI Tahun 2008 seri A (IST06A),
Indosat VI Tahun 2008 seri B (IST06B), dan Obligasi Subordinasi Bank
Panin II Tahun 2008 (PNBN03). Adapun perincian mengenai duration dan
convexity dari ke-3 (ketiga) obligasi di atas dapat dilihat pada Tabel 8
dibawah ini :
Tabel 8. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan April 2008
Sumber : Data Diolah
47
Obligasi yang telah di-listing pada bulan Mei 2008, terdiri dari 2
yaitu Obligasi Federal Inteobligasi rnational Finance VII Tahun 2008 Seri B
(FIFA08B), dan Federal International Finance VII Tahun 2008 Seri C
(FIFA08C). Adapun perincian mengenai duration dan convexity dari ke-2
(kedua) obligasi di atas dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini :
Tabel 9. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan Mei 2008
Sumber : Data Diolah
Obligasi yang telah di-listing pada bulan Juni 2008, terdiri dari 5
(lima) obligasi yaitu Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008 (MYOR03),
Obligasi III Danareksa Tahun 2008 Seri A (DNRK03A), Obligasi III
Danareksa Tahun 2008 Seri B (DNRK03B), Obligasi III Danareksa Tahun
2008 Seri C (DNRK03C) dan Obligasi Summarecon Agung II Tahun 2008
enai duration dan convexity dari ke-5
(kelima) obligasi di atas dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini :
Tabel
(SMRA02). Adapun perincian meng
10. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi Yang Di-listing Pada Bulan Juni 2008
Sumber : Data Diolah
Obligasi yang telah di-listing pada bulan September 2008, hanya
terdapat 1 (satu) obligasi yaitu Obligasi Negara Republik Indonsesia Seri
i tersebut belum dapat dilihat duration dan convexity-ORI005. Namun obligas
48
nya, ka
ng Di-listing
rena batasan suku bunga SBI pada penelitian ini hanya dibatasi pada
suku bunga SBI 1 bulan hingga bulan Juni 2009. Sedangkan untuk
perhitungan duration dan convexity ORI005 adalah setiap 1 tahun sekali.
Berikut keterangan mengenai ORI005 pada Tabel 11.
Tabel 11. Analisis Duration dan Convexity Bagi Obligasi YaPada Bulan September 2008
Sumber : Data Diolah
a Tabel 5 hingga 11 di atas, terlihat bahwa FR0050
memili
Januari 2008 adalah 11,40 dan 160, pada bulan Juli 2008 adalah 10,42 dan
121 serta pada bulan Januari 2009 adalah 10,01 dan 108. Periode perhitungan
FR0050 adalah 2 (dua) kali dalam setahun, dikarenakan jatuh tempo
pembagian imbal hasil dari obligasi ini adalah setiap 6 bulan sekali.
Berdasarkan Tabel 5 hingga 11 diatas, terlihat pula bahwa TUFI05B
(Tabel 6), ASDF09C (Tabel 7), FIFA08B (Tabel 9) dan DNRK03A (Tabel
10) memiliki volatilitas yang paling rendah. Periode perhitungan TUFI05B,
ASDF09C, FIFA08B dan DNRK03A adalah 4 (empat) kali dalam setahun,
dikarenakan jatuh tempo pembagian imbal hasil dari obligasi ini adalah setiap
ya volatilitas duration dan convexity dari ketiga
obligas
Berdasarkan pad
ki pergerakan (volatilitas) yang paling tinggi, tercermin dari duration
dan convexity dari obligasi tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa FR0050
merupakan obligasi yang memiliki jangka waktu investasi terpanjang yaitu
hingga tahun 2038. Dengan volatilitas yang tinggi tersebut menandakan
bahwa obligasi tersebut memiliki risiko yang paling tinggi terhadap
perubahan tingkat suku bunga jika investor melakukan investasi pada pasar
sekunder.
Adapun besar duration dan convexity FR0050 (Tabel 5) pada bulan
3 bulan sekali. Rendahn
i tersebut menandakan bahwa obligasi tersebut memiliki risiko yang
paling rendah terhadap perubahan tingkat suku bunga.
49
TUFI05B (Tabel 6) di-listing pada tanggal 21 Februari 2008 dan jatuh
tempo pada tanggal 20 Februari 2010 dengan imbal hasil sebesar 10,50%.
TUFI05B memiliki duration dan convexity pada bulan Februari 2008 sebesar
1,83 dan 35, pada bulan Mei 2008 sebesar 1,62 dan 29, pada bulan Agustus
pada bul dan 13 serta pada bulan Mei 2009
sebesar 0,73 dan 9.
ASDF09C (Tabel 7) terdaftar pada tanggal 10 Maret 2008 dan jatuh
tempo pada tanggal 6 Maret 2010 dengan imbal hasil sebesar 9,625%.
tion dan convexity sebesar 1,85 dan 35 pada bulan
Maret 2008, sebesar 1,63 dan 30 pada bulan Juni 2008, sebesar 1,41 dan 21
pada bu
ar 1,39 dan 19, pada bulan Februari 2009 sebesar 1,18 dan 17,
pada bu
1,39 dan
20 pad
2008 sebesar 1,41 dan 23, pada bulan November 2008 sebesar 1,19 dan 15,
an Februari 2009 sebesar 0,96
ASDF09C memiliki dura
lan September 2008, sebesar 1,19 dan 16 pada bulan Desember 2008,
sebesar 0,97 dan 13 pada bulan Maret 2009 serta pada bulan Juni 2009
sebesar 0,73 dan 9.
FIFA08B (Tabel 9) di-listing pada tanggal 14 Mei 2008 dan jatuh
tempo pada tanggal 13 Mei 2010 dengan imbal hasil sebesar 12,125%.
FIFA08B memiliki duration dan convexity pada bulan Mei 2008 sebesar 1,81
dan 34, pada bulan Agustus 2008 sebesar 1,61 dan 27, pada bulan November
2008 sebes
lan Mei 2009 sebesar 0,96 dan 13.
DNRK03A (Tabel 10) terdaftar pada tanggal 23 Juni 2008 dan jatuh
tempo pada tanggal 20 Juni 2010 dengan imbal hasil sebesar 12,50%.
DNRK03A memiliki duration dan convexity sebesar 1,81 dan 33 pada bulan
Juni 2008, sebesar 1,60 dan 26 pada bulan September 2008, sebesar
a bulan Desember 2008, sebesar 1,18 dan 18 pada bulan Maret 2009
serta 0.96 dan 14 pada bulan Juni 2009.
Data hasil analisis duration dan convexity diatas, membuktikan bahwa
semakin lama jangka waktu investasi, maka volatilitas suatu obligasi akan
semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin mendekati masa jatuh
temponya, volatilitas suatu obligasi akan semakin kecil.
50
4.5. Uji Ko
SBI 1 bulan. Perhitungan (% ∆ Price) obligasi pada
skripsi
relasi Dengan Metode Statistik Correlation Coefficient
Berdasarkan hasil perhitungan duration dan convexity di atas,
perhitungan duration diolah sehingga mendapatkan perhitungan modified
duration. Perubahan harga yang diprediksi dengan modified duration dan
convexity kemudian diolah kembali sehingga diperoleh korelasi tingkat
perubahan harga (% ∆ Price) yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan
tingkat suku bunga
ini dapat dilihat pada perhitungan masing – masing obligasi pada
Lampiran 2 hingga Lampiran 28. Untuk mengetahui seberapa jauh korelasi
tingkat suku bunga SBI 1 bulan mempengaruhi tingkat perubahan harga
obligasi, maka penulis mencoba menggunakan uji korelasi yang tercermin
pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12. Uji Korelasi Antara Tingkat Suku Bunga Dengan % ∆ Price
Sumbe
sedangkan Obligasi
Negara Republik Indonesia Seri ORI005 tidak dapat diidentifikasikan karena
tidak m miliki tingkat perubahan harga.
r : Data Diolah
Pada data di atas, Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004,
memiliki korelasi (r) yang tidak valid, dikarenakan hanya ada 1 (satu) data
pendukung atau data yang dimilikinya kurang lengkap,
e
51
Arti nilai korelasi (r) berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria
pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :
a. Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
semakin besar tingkat nilai suku bunga SBI 1 bulan, semakin besar
pula nilai prediksi harga obligasi atau semakin kecil nilai suku bunga
SBI 1 bulan maka semakin kecil pula nilai prediksi harga obligasi.
Berdasarkan Tabel 12 di atas, data – data obligasi yang
memiliki r > 0 adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Obligasi Dengan Korelasi (r) > 0
Sumber : Data Diolah
b. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif,
yaitu semakin kecil nilai suku bunga SBI 1 bulan maka semakin besar
nilai prediksi harga obligasi atau semakin besar nilai suku bunga SBI
1 bulan maka semakin kecil pula nilai prediksi harga obligasi.
Berdasarkan Tabel 12 diatas, data – data obligasi yang
memiliki r < 0 adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Obligasi Dengan Korelasi (r) < 0
Sumber : Data Diolah
52
c.
rga obligasi.
d.
ng
makin
tas, data – data obligasi yang
:
Tabel 15. Obligasi Dengan Korelasi (r) +1 atau -1
Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara suku
bunga SBI 1 bulan dengan prediksi ha
Berdasarkan pada Tabel 12 diatas, tidak ada obligasi yang tidak
memiliki korelasi sama sekali dengan tingkat suku bunga SBI 1 bulan.
Jika nilai r = +1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linear
sempurna yaitu berupa garis lurus. Sedangkan untuk nilai r ya
mengarah ke angka 0, maka garis makin tidak lurus
Berdasarkan pada Tabel 12 dia
memiliki r = +1 atau -1 adalah sebagai berikut
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan penelitian di atas, obligasi tersebut diseleksi kembali
berdasarkan batasan kriteria sebagai berikut (Nugroho dalam
www.scribd.com) :
0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah
0,21 sa korelasinya lemah
0,71 sa
0,91 sa
1,00 be
Pada penelitia
korelas anjut. Berdasarkan Tabel 13
hingga si kuat hingga korelasi
sempurna antara tingkat suku bunga SBI 1 bulan dengan tingkat perubahan
harga adalah sebagai berikut :
mpai dengan 0,40 berarti
0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat
mpai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat
mpai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali
rarti korelasinya sempurna
n ini, hanya obligasi yang memiliki korelasi kuat sampai
i sempurna yang akan diteliti lebih l
Tabel 15, obligasi yang dinilai memiliki korela
53
Tab 6. Obligasi Yang Memiliki Korelasi Antara Suku Bunga SBI 1 Bulan Dan Tingkat Perubahan Harga Obliga
el 1si
Sumber : Data Diolah
4.6. Evalua Kuat Antara Suku Bunga SBI 1 Bulan Da
dinyatakan dalam bentuk ringkasan berikut :
Suku bunga kupon < hasil dinginkan harga obligasi (YTM) < harga par
(100) (
hasil diinginkan harga obligasi (YTM) > harga par
bagi obligasi pemerintah
leh uji korelasi memiliki
at perubahan harga
g dinyatakan memiliki hubungan korelasi
si Atas Obligasi Yang Memiliki Korelasi n Tingkat Perubahan Harga Obligasi
Hubungan antara suku bunga kupon, hasil diinginkan dan harga dapat
obligasi diskonto)
Suku bunga kupon = hasil diinginkan harga par (100) = nilai maturitas
Suku bunga kupon >
(100) (obligasi premi).
Berdasarkan teori di atas, berikut evaluasi
dan obligasi korporasi yang telah dinyatakan o
hubungan antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingk
obligasi.
Evaluasi bagi FR0050 yan
sempurna dengan nilai +1 adalah sebagai berikut :
Tabel 17. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0050
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data di atas, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
eningkat sebesar 1,23% pada bulan Juli 2008, prediksi tingkat perubahan
engalami penurunan sebesar 10,82% hal tersebut tercermin pada
m
harga m
54
harga YTM-nya yang mengalami penurunan dari 128,39 menjadi 112,84.
pada bulan Januari 2009, saat suku bunga SBI 1 bBegitu pula ulan meningkat
sebesar 0,54% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan
kembali sebanyak 4,77%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami penurunan dari 112,84 menjadi 107,02.
Hal tersebut diatas membuktikan bahwa FR0050 memiliki korelasi
negatif antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
engalami peningkatan, maka tingkat
dengan ciri obligasi ba
100) atau 10,50% (Tabel 5) > 9,
Evaluasi bagi TUFI05B yang m
pada saat suku bunga SBI 1 bulan m
perubahan harganya akan mengalami penurunan. Hal tersebut juga sesuai
hwa harga obligasi berlawanan dengan suku bunga
pasar.
Asumsi bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imbal hasil yang
diinginkan, maka harga FR0050 per Januari 2009 adalah harga obligasi
premi, karena suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan)
harga obligasi (YTM) > harga par ( 77%
(Tabel 17) 107,02 (Tabel 17) > 100.
emiliki hubungan korelasi negatif kuat
dengan nilai -0,68 adalah sebagai berikut :
Tabel 18. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri B
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 18 terlihat, saat suku bunga SBI 1 bulan m
lan Mei 2008, prediksi tingkat perubahan harga
menga
eningkat
sebesar 0,38% pada bu
lami penurunan sebesar 0,55% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 113,46 menjadi 109,71. Saat suku
bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 0,97% pada bulan Agustus 2008 maka
55
prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali sebesar
1,14%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang
mengalami penurunan dari 109,71 menjadi 105,56. Saat suku bunga SBI 1
bulan meningkat sebesar 1,96% pada bulan November 2008 maka prediksi
tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali sebesar 1,80%, hal
terseb
tersebut yang mengalami peningkatan dari 101,42 menjadi 110,28.
Saat s
bahwa TUFI05B memiliki korelasi
negati
runan, maka tingkat perubahan
mengalami p ya akan mengalami
penurunan. Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa harga obligasi
berlawanan dengan suku bunga pasar.
Suku bunga SBI 1 bulan diasumsikan sebagai imbal hasil yang
diinginkan, maka TUFI05B per Mei 2009 adalah harga obligasi premi, karena
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
) atau 10,50% (Tabel 6) > 7,25% (Tabel 18)
ut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang mengalami
penurunan dari 105,56 menjadi 101,42.
Namun saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 2,50% pada
bulan Februari 2009 maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
peningkatan sebesar 2,10%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi
uku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 1,49% pada bulan Mei 2009
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 1,11%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 110,28 menjadi 114,09.
Hasil analisa diatas membuktikan
f antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
pada saat SBI 1 bulan mengalami penu
harganya akan mengalami peningkatan dan pada saat suku bunga SBI 1 bulan
eningkatan, maka tingkat perubahan hargan
obligasi (YTM) > harga par (100
114,09 (Tabel 18) > 100.
Evaluasi bagi TUFI05C yang memiliki hubungan korelasi negatif kuat
dengan nilai -0,65 adalah sebagai berikut :
56
Tabel 19. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri C
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data di atas, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
meningkat sebesar 0,38% pada bulan Mei 2008, prediksi tingkat perubahan
harga mengalami penurunan sebesar 0,81% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 108,13 menjadi 106,55. Pada
bulan Agustus 2008, saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 0,97%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali
sebesa
09, saat suku bunga SBI 1 bulan
menur
bahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesa
04,11 menjadi 106,11.
nalisis ini membuktikan bahwa TUFI05C memiliki korelasi negatif
antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana pada
saat suku bunga SBI 1 bulan mengalami peningkatan, maka tingkat
r 1,78%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami penurunan dari 106,55 menjadi 103,80. Pada bulan
November 2008, saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 1,96%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali
sebesar 2,96%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami penurunan dari 103,80 menjadi 99,53.
Tetapi pada bulan Februari 20
un sebesar 2,50% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
peningkatan sebesar 5,23%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 99,53 menjadi 104,11.
Pada bulan Mei 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 1,49%
maka prediksi tingkat peru
r 3,06%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 1
A
57
perubahan harganya akan mengalami penurunan dan pada saat suku bunga
mengalami penurunan, maka tingkat perubSBI 1 bulan ahan harganya akan
mengalami peningkatan. Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa
harga obligasi berlawanan dengan suku bunga pasar.
Diasumsikan bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imbal hasil yang
diinginkan, maka TUFI05C per Mei 2009 adalah harga obligasi premi, karena
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 11,00% (Tabel 6) > 7,25% (Tabel 19)
BI 1 bulan
menin
prediksi
tingka
106,11 (Tabel 19) > 100.
Evaluasi bagi TUFI05D yang memiliki hubungan korelasi negatif kuat
dengan nilai -0,62 adalah sebagai berikut :
Tabel 20. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri D
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 20, terlihat pada saat suku bunga S
gkat sebesar 0,38% pada bulan Mei 2008, prediksi tingkat perubahan
harga mengalami penurunan sebesar 1,05% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 111,29 menjadi 109,39. Saat suku
bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 0,97% pada bulan Agustus 2008 maka
prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali sebesar
2,35%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang
mengalami penurunan dari 109,39 menjadi 105,83. Saat suku bunga SBI 1
bulan meningkat sebesar 1,96% pada bulan November 2008 maka
t perubahan harga mengalami penurunan kembali sebesar 4,02%, hal
tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang mengalami
penurunan dari 105,83 menjadi 100,03.
58
Bulan Februari 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar
2,50% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan
sebesar 7,64%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 100,03 menjadi 106,56. Saat suku
bunga
an bahwa obligasi tersebut memiliki korelasi
negati
alami peningkatan, maka tingkat
ulan ahan harganya akan
mengalami peningkatan. Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa
harga obligasi berlawanan dengan suku bunga pasar.
sumsi bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imbal hasil yang
diinginkan, maka TUFI05D per Mei 2009 adalah harga obligasi premi karena
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
par (100) atau 11,25% (Tabel 6) > 7,25% (Tabel 20)
109,89 (Tabel 20) > 100.
SBI 1 bulan menurun sebesar 1,49% Pada bulan Mei 2009 maka
prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali sebesar
3,98%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang
mengalami peningkatan dari 106,56 menjadi 109,89.
TUFI05C membuktik
f antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
pada saat suku bunga SBI 1 bulan meng
perubahan harganya akan mengalami penurunan dan pada saat suku bunga
mengalami penurunan, maka tingkat perubSBI 1 b
A
obligasi (YTM) > harga
Evaluasi bagi ISAT06A yang memiliki hubungan korelasi negatif
sangat kuat dengan nilai -0,76 adalah sebagai berikut :
Tabel 21. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Seri A
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data di atas, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
meningkat sebesar 1,24% pada bulan Juli 2008, prediksi tingkat perubahan
59
harga
ahan harga mengalami
pening
06A memiliki korelasi
negati
tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa
harga
ai imbal hasil yang
karena, suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 10,25% (Tabel 8) > 7,64% (Tabel 21)
108,92 (Tabel 21) > 100.
Evaluasi bagi ISAT06B yang memiliki hubungan korelasi negatif
sangat kuat dengan nilai -0,77 adalah sebagai berikut :
mengalami penurunan sebesar 3,79% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 109,24 menjadi 103,89. Pada
bulan Oktober 2008, saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 1,75%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali
sebesar 4,89%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami penurunan dari 103,89 menjadi 97,44.
Namun pada bulan Januari 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan
menurun sebesar 1,21% maka prediksi tingkat perub
katan sebesar 4,33%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 97,44 menjadi 101,65.
Pada bulan April 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 2,13%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 8,48%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 101,65 menjadi 108,92.
Hal tersebut di atas membuktikan bahwa ISAT
f antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
pada saat suku bunga SBI 1 bulan mengalami peningkatan, maka tingkat
perubahan harganya akan mengalami penurunan dan pada saat suku bunga
SBI 1 bulan mengalami penurunan, maka tingkat perubahan harganya akan
mengalami peningkatan. Hal
obligasi berlawanan dengan suku bunga pasar.
Suku bunga SBI 1 bulan diasumsikan sebag
diinginkan, maka ISAT06A per April 2009 adalah harga obligasi premi
60
Tabel 22. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Seri B
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 22, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
meningkat sebesar 1,24% pada bulan Juli 2008, prediksi tingkat perubahan
harga mengalami penurunan sebesar 4,99% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 114,95 menjadi 107,82. Saat suku
bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 1,75% pada bulan Oktober 2008 maka
prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali sebesar
6,56%
Pada bulan April 2009
maka
harga. Dimana pada saat suku bunga SBI 1
bulan
I 1 bulan mengalami
penurunan, maka tingkat perubahan harganya akan mengalami peningkatan.
Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa harga obligasi
berlawanan dengan suku bunga pasar.
, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi tersebut yang
mengalami penurunan dari 107,82 menjadi 99,71.
Namun pada bulan Januari 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan
menurun sebesar 1,21% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
peningkatan sebesar 5,69%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 99,17 menjadi 104,78.
Saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 2,13%
prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 11,53%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 104,78 menjadi 115,10.
ISAT06B terbukti memiliki korelasi negatif antara suku bunga SBI 1
bulan dan tingkat perubahan
mengalami peningkatan, maka tingkat perubahan harganya akan
mengalami penurunan dan pada saat suku bunga SB
61
Asumsi bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imbal hasil yang
, maka ISAT06B pediinginkan r April 2009 adalah harga obligasi premi
karena suku bunga kupon (Interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 10,80% (Tabel 8) > 7,64% (Tabel 22)
115,10 (Tabel 22) > 100.
Evaluasi bagi PNBN03 yang memiliki hubungan korelasi negatif
adalah sebagai berikut :
ubahan Harga Obligasi Subordinasi
sangat kuat dengan nilai -0,77
Tabel 23. YTM Dan Tingkat PerBank Panin II Tahun 2008
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data di atas, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
mening
1 bulan
menuru
ari 111,06 menjadi 125,60.
kat sebesar 1,24% pada bulan Juli 2008, prediksi tingkat perubahan
harga mengalami penurunan sebesar 6,46% hal tersebut tercermin pada harga
YTM-nya yang mengalami penurunan dari 124,70 menjadi 115,13. Pada
bulan Oktober 2008, saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 1,75%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan kembali
sebesar 8,54%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami penurunan dari 115,13 menjadi 103,63.
Namun pada bulan Januari 2009, saat suku bunga SBI
n sebesar 1,21% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
peningkatan sebesar 7,12%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 106,63 menjadi 111,06.
Pada bulan April 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 2,13%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 14,71%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan d
62
Analisis diatas membuktikan bahwa PNBN03 memiliki korelasi
negatif antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
pada saat suku bunga SBI 1 bulan mengalami peningkatan, maka tingkat
perubahan harganya akan mengalami penurunan dan pada saat suku bunga
SBI 1 bulan mengalami penurunan, maka tingkat perubahan harganya akan
menga
diinginkan 9 adalah harga obligasi premi karena
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 11,60% (Tabel 8) > 7,64% (Tabel 23)
125,60 (Tabel 23) > 100.
Evaluasi bagi FIFA08B yang memiliki hubungan korelasi negatif
sangat kuat dengan nilai -0,71 adalah sebagai berikut :
Tingkat Perubahan Harga Obligasi Federal
lami peningkatan. Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa
harga obligasi berlawanan dengan suku bunga pasar.
Asumsi bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imbal hasil yang
, maka PNBN03 per April 200
Tabel 24. YTM DanInternasional Finance VIII Tahun 2008 Seri B
.
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 24, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
meningkat sebesar 0,97% pada bulan Agustus 2008, prediksi tingkat
perubahan harga mengalami penurunan sebesar 1,30% hal tersebut tercermin
pada harga YTM-nya yang mengalami penurunan dari 106,96 menjadi
104,55. Saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat sebesar 1,96% pada bulan
November 2008 maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
penurunan kembali sebesar 2,09%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga
YTM obligasi tersebut yang mengalami penurunan dari 104,55 menjadi
101,21.
63
Saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 2,50% pada bulan
Februari 2009 maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami
peningkatan sebesar 3,25%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 101,21 menjadi 103,97.
Saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 1,49% pada bulan Mei 2009
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 1,48%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebu
ningkatan dan pada saat suku bunga SBI 1 bulan
menga
i bahwa harga obligasi
Asum al hasil yang
diinginkan, maka FIFA08B per Mei 2009 adalah harga obligasi premi karena
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 12,125% (Tabel 9) > 7,25% (Tabel
24) 104,66 (Tabel 24) >100.
Evaluasi bagi FIFA08C yang memiliki hubungan korelasi negatif
-0,71 adalah sebagai berikut :
Tabel 25. YTM Dan Tingkat Perubahan Harga Obligasi Federal
t yang mengalami peningkatan dari 103,97 menjadi 104,66.
Hal tersebut membuktikan bahwa FIFA08B memiliki korelasi negatif
antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana pada
saat suku bunga SBI 1 bulan mengalami penurunan, maka tingkat perubahan
harganya akan mengalami pe
lami peningkatan, maka tingkat perubahan harganya akan mengalami
penurunan. Hal tersebut juga sesuai dengan ciri obligas
berlawanan dengan suku bunga pasar.
si bahwa suku bunga SBI 1 bulan adalah imb
sangat kuat dengan nilai
Internasional Finance VIII Tahun 2008 Seri C
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 25, terlihat pada saat suku bunga SBI 1 bulan
meningkat sebesar 0,97% pada bulan Agustus 2008, prediksi tingkat
64
peruba
engalami
pening
bahwa obligasi ini memiliki korelasi
negatif
sebut juga sesuai dengan ciri obligasi bahwa
harga
lah imbal hasil yang
suku bunga kupon (interest) > hasil diinginkan (SBI 1 bulan) harga
obligasi (YTM) > harga par (100) atau 12,625% (Tabel 9) > 7,25% (Tabel
25) 109,92 (Tabel 25) > 100.
4.7. Evaluasi Tingkat Perubahan Obligasi Dengan Bunga Kupon Dan Jangka Waktu Investasi (Jatuh Tempo)
Menurut Fabozzi (2000), ciri dari obligasi tanpa opsi yang
ubahan harga adalah bunga kupon (bunga obligasi)
dan jan
han harga mengalami penurunan sebesar 1,90% hal tersebut tercermin
pada harga YTM-nya yang mengalami penurunan dari 111,35 menjadi
108,04. Pada bulan November 2008, saat suku bunga SBI 1 bulan meningkat
sebesar 1,96% maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami penurunan
kembali sebesar 3,19%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami penurunan dari 108,04 menjadi 102,98.
Namun pada bulan Februari 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan
menurun sebesar 2,50% maka prediksi tingkat perubahan harga m
katan sebesar 5,79%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM
obligasi tersebut yang mengalami peningkatan dari 102,98 menjadi 107,86.
Pada bulan Mei 2009, saat suku bunga SBI 1 bulan menurun sebesar 1,49%
maka prediksi tingkat perubahan harga mengalami peningkatan kembali
sebesar 2,92%, hal tersebut tercermin dari prediksi harga YTM obligasi
tersebut yang mengalami peningkatan dari 107,86 menjadi 109,92.
FIFA08C telah membuktikan
antara suku bunga SBI 1 bulan dan tingkat perubahan harga. Dimana
pada saat suku bunga SBI 1 bulan mengalami peningkatan, maka tingkat
perubahan harganya akan mengalami penurunan dan pada saat suku bunga
SBI 1 bulan mengalami penurunan, maka tingkat perubahan harganya akan
mengalami peningkatan. Hal ter
obligasi berlawanan dengan suku bunga pasar.
Asumsi bahwa suku bunga SBI 1 bulan ada
diinginkan, maka FIFA08C per Mei 2009 adalah harga obligasi premi karena
menentukan tingkat per
gka waktu jatuh tempo (maturitas). Secara umum, untuk jangka waktu
jatuh tempo dan hasil awal tertentu, semakin rendah suku bunga kupon,
65
semakin besar tingkat perubahan harga obligasi. Secara umum, bagi suku
bunga kupon dan hasil awal tertentu, semakin panjang jangka waktu jatuh
tempo, semakin besar tingkat perubahan harga obligasi. Terdapat
kekonsistenan antara ciri-ciri tingkat perubahan harga obligasi dengan ciri-
ciri modified duration. Semakin lama jatuh tempo, semakin rendah bunga
kupon, umumnya semakin besar modified duration. Demikian juga, semakin
rendah
h adalah
pada Gambar 4 dan
nya suku bunga/kupon, semakin besar tingkat perubahan harga,
dengan asumsi faktor-faktor lain tetap sama. Umumnya, semakin rendahnya
suku bunga kupon, semakin besar modified duration. Dan semakin besar
modified duration, semakin besar tingkat perubahan bunga (Fabozzi, 2000).
Untuk membuktikan teori tersebut, berikut dilakukan beberapa
perbandingan, antara lain :
1. Perbandingan obligasi yang memiliki waktu pencatatan (settlement
time) yang sama di BEI atau IDX. Sampel yang terpili
obligasi dicatat di BEI atau IDX pada bulan Februari 2008, yaitu
TUFI05B, TUFI05C dan TUFI05D karena ketiga obligasi yang
tercatat di bulan Februari ini memiliki tanggal jatuh tempo yang
berbeda dan tingkat imbal hasil yang berbeda pula. Tabel 25
menunjukkan keterangan mengenai obligasi yang telah dicatat di BEI
atau IDX pada bulan Februari 2008.
Adapun hasil perbandingannya ditunjukan
Gambar 5 berikut :
Perbandingan Duration & Convexity
40.0050.0060.0070.0080.0090.00
0.0010.0020.0030.00
ModifiedDuration
Convexity ModifiedDuration
Convexity ModifiedDuration
Convexity
TUFI05B TUFI05C TUFI05D
Feb-08
May-08
Aug-08
Nov-08
Feb-09
May-09
Gambar 4. Perbandingan Modified Duration dan Convexity Untuk
Obligasi Pencatatan Februari 2008, Sumber : Data Diolah
66
Gambar 4 menunjukkan bahwa TUFI05D memiliki modified duration
dan convexity yang paling tinggi, hal tersebut disebabkan karena
obligasi tersebut memiliki jangka waktu investasi yang paling lama,
yaitu hingga tahun 2012.
Perbandingan Tingkat Perubahan Harga Obligasi
-4.00%-2.00%0.00%2.00%4.00%6.00%8.00%
10.00%
May-08 Aug-08 Nov-08 Feb-09 May-09
-6.00%
TUFI05B % ∆ Price TUFI05C % ∆ Price TUFI05D % ∆ Price
ngkan dengan TUFI05B dan
2. Perbandingan obligasi yang memiliki bunga kupon yang sama namun
memiliki jatuh tempo yang berbeda. Adapun sampel yang
dibandingkan adalah FR0050 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2038 dan
TUFI05B yang jatuh tempo pada 20 Februari 2010. Selain jatuh
tempo, kedua obligasi ini memiliki beberapa perbedaan antara lain,
waktu pencatatan dimana FR0050 dicatat pada 25 Januari 2008 dan
TUFI05B dicatat pada 21 Februari 2008, jatuh tempo pembagian
imbal hasil dari FR0050 jatuh setiap 6 bulan sekali sejak pencatatan
dan TUFI05B jatuh setiap 3 bulan sekali sejak pencatatan. Oleh sebab
p t
Gambar 5. Perbandingan Tingkat Perubahan Harga Untuk Obligasi Pencatatan Februari 2008, Sumber : Data Diolah
Gambar 5 juga menunjukkan bahwa TUFI05D memiliki tingkat
perubahan harga yang paling tinggi, hal tersebut disebabkan karena
obligasi tersebut memiliki jangka waktu investasi yang paling lama,
yaitu hingga tahun 2012.
Berdasarkan Gambar 4 dan Gambar 5 diatas, TUFI05D memiliki
risiko yang lebih tinggi dibandi
TUFI05C, karena sangat sensitif terhadap perubahan tingkat suku
bunga.
erbedaan tersebut, modified duration, convexity dan tingka
67
perubahan harga diasumsikan sama dari masa perhitungan, hingga
jatuh tempo imbal hasil berikutnya.
Adapun hasil perbandingannya ditunjukan pada Gambar 6 dan
Gambar 7 berikut :
Perbandingan Modified Duration & Convexity
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00140.00160.00180.00
ModifiedDuration
Convexity ModifiedDuration
Convexity
FR0050 TUFI05B
Jan-08Feb-08May-08Jul-08Aug-08Nov-08Jan-09Feb-09May-09
Gambar Untuk
a waktu investasi yang paling lama,
6. Perbandingan Modified Duration Dan ConvexityObligasi Dengan Bunga Kupon Sama, Sumber : Data Diolah
Gambar 6 menunjukkan bahwa FR0050 memiliki modified duration
dan convexity yang paling tinggi, hal tersebut disebabkan karena
obligasi tersebut memiliki jangk
yaitu hingga tahun 2038.
Perbandingan Tingkat Perubahan Harga Obligasi
4.00%
-12.00%
-10.00%
-8.00%
-6.00%
-4.00%
-2.00% Jul-08 Aug-08 Nov-08 Jan-09 Feb-09 May-090.00%
2.00%
FR0050 % ∆ Price TUFI05B % ∆ Price
Gambar 7. Perbandingan Tingkat Perubahan Harga Untuk Obligasi Dengan Bunga Kupon Sama, Sumber : Data Diolah
Gambar 7 juga menunjukkan bahwa FR0050 memiliki tingkat
perubahan harga yang paling tinggi, hal tersebut disebabkan karena
obligasi tersebut memiliki jangka waktu investasi yang paling lama,
yaitu hingga tahun 2038.
68
Berdasarkan Gambar 6 dan Gambar 7 di atas, FR0050 memiliki risiko
yang lebih tinggi dibandingkan dengan TUFI05B karena lebih sensitif
3. asi yang memiliki jangka waktu investasi yang
sama namun memiliki bunga kupon yang berbeda. Pada sampel
obligasi, terdapat 2 kelompok obligasi yang memiliki kriteria diatas
yaitu TUFI08B dan FIFA08B yang jatuh tempo pada tahun 2010 serta
TUFI08C dan FIFA08C yang jatuh tempo pada tahun 2011. Adapun
kelompok yang terpilih untuk diperbandingkan adalah TUFI08C dan
FIFA08C karena jangka waktu investasi kedua obligasi tersebut lebih
panjang, sehingga pergerakan duration dan convexity-nya lebih
terlihat. TUFI08C dicatat di BEI atau IDX pada tanggal 21 Februari
2008 dan jatuh tempo pada 20 Februari 2011, bunga kupon yang
d
Adapun hasil perbandingannya ditunjukan pada Gambar 8 dan
Gambar 9 berikut :
terhadap perubahan tingkat suku bunga.
Perbandingan oblig
imiliki oleh obligasi ini adalah 11,00%. FIFA08C dicatat di BEI
atau IDX pada tanggal 14 Mei 2008 dan jatuh tempo pada 13 Mei
2011, bunga kupon yang dimiliki oleh obligasi ini adalah 12,625%.
Kedua obligasi ini memiliki jatuh tempo pembagian imbal hasil setiap
3 bulanan.
Perbandingan Modified Duration & Convexity
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Modified Duration Convexity Modified Duration Convexity
TUFI05C FIFA08B
May-0 8Aug -0 8Nov-08Feb -0 9May-0 9
Gambar 8. Perbandingan Modified Duration Dan Convexity Untuk
Obligasi Dengan Jangka Waktu Investasi Sama, Sumber : Data Diolah
69
Gambar 8 menunjukan bahwa FIFA08B memiliki modified duration
dan convexity yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
TUFI05C, hal tersebut kurang sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa semakin rendahnya suku bunga kupon, semakin besar modified
duration. Kemungkinan adanya perbedaan antara kenyataan dan teori
tersebut dapat disebabkan oleh bulan pencatatan dari obligasi di atas
tidak sama persis, tetapi terpaut sekitar 3 bulan, dimana FIFA08B
lebih panjang, karena hari pada bulan Februari, bulan dimana
pencatatan TUFI05C hanya terdapat 29 hari.
Perbandingan Tingkat Perubahan Harga O bligasi
-4.00%-2.00%0.00%2.00%4.00%6.00%8.00%
Aug-08 Nov-08 Feb-09 May-09
TUFI05C % ∆ Price FIFA08B % ∆ Price
Gambar 9. Perbandingan Tingkat Perubahan Harga Untuk Obligasi
harga yang sedikit lebih tinggi dari pada TUFI05C. Hal tersebut
kurang sesuai dengan teori bahwa semakin rendahnya suku bunga
kupon, semakin besar tingkat perubahan harga, dengan asumsi faktor-
faktor lain tetap sama. Hal tersebut dapat disebabkan oleh bulan
pencatatan dari obligasi di atas tidak sama persis, tetapi terpaut sekitar
3 bulan, dimana FIFA08B lebih panjang, karena hari pada bulan
Februari, bulan dimana pencatatan TUFI05C hanya terdapat 29 hari.
4.8. Hasil Evaluasi Obligasi Bagi Calon Investor
Berinvestasi pada obligasi memiliki tingkat risiko yang lebih renda
jika diba
pada deposito. Dalam berinvestasi pada obligasi, investor dapat memilih
pengelolaan secara pasif dan aktif. Dalam pengelolaan secara pasif, investor
Dengan Jangka Waktu Investasi Sama, Sumber : Data Diolah
Gambar 9 menunjukan bahwa FIFA08B memiliki tingkat perubahan
h
ndingkan dengan saham dan memiliki keuntungan lebih besar dari
70
dapat m
saat jat
hasil da
dimana
mendap
investo
saat m
mempe ar, dimana suku bunga
pasar sangat mempengaruhi pergerakan harga obligasi, sehingga investor
dapat memilih saat yang tepat untuk membeli dan menjual obligasi.
Analisis sensitivitas harga obligasi korporasi dan obligasi pemerintah
berbunga tetap terhadap perubahan tingkat suku bunga pada skripsi ini,
berjangka waktu pendek, karena hanya dapat memprediksi sampai periode
jatuh tempo imbal hasil berikutnya dari obligasi. Dimana jika ingin
melakukan transaksi pada pasar obligasi di kemudian hari, investor harus
meneliti kembali tingkat perkembangan suku bunga yang berlaku pada saat
akan me
pemerintah terhadap perubahan tin
analisis ini hendaknya dapat digunakan
dalam pros
obligas
baik di m
paling tidak kinerja masa lalu dapat
investasi tersebut di m
embeli obligasi pada pasar primer, kemudian menyimpannya hingga
uh tempo, dimana setiap bulannya investor akan mendapatkan imbal
ri bunga kupon obligasi tersebut.
Pengelolaan secara aktif biasanya dilakukan di pasar sekunder,
investor dapat menjual dan membeli obligasi, sehingga selain
atkan keuntungan dari imbal hasil yang diberikan secara periode,
r juga mendapatkan keuntungan dari selisih harga saat membeli dan
enjual. Dalam pengelolaan secara aktif, sebaiknya investor
rhatikan pergerakan tingkat suku bunga pas
lakukan transaksi tersebut.
Perhitungan tingkat sensitivitas harga obligasi korporasi dan obligasi
gkat suku bunga yang dihasilkan dari
investor sebagai salah satu masukan
es pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada portofolio
i. Walaupun tidak pernah menjamin obligasi yang memiliki kinerja
asa lalu akan memberikan hasil yang sama di masa depan, tetapi
dijadikan petunjuk atas instrumen
asa depan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesim
or untuk
aka harga obligasi akan meningkat.
B.
vestor.
b. Jika obligasi memiliki rating dan bunga kupon yang sama,
namun jangka waktu investasi lebih berbeda, maka investor
akan lebih memilih obligasi dengan jangka waktu investasi
lebih singkat.
pulan
1. Tingkat perubahan harga dapat dihitung dengan menggunakan metode
analisis duration (macaulay duration) dan convexity. Dari perhitungan
tersebut, investor akan memperoleh perhitungan modified duration,
dimana perhitungan tersebut dapat memprediksikan pergerakan harga
obligasi dari perubahan tingkat suku bunga. Perhitungan duration dan
convexity tersebut dapat menjadi dasar bagi calon invest
mempelajari perubahan harga obligasi terhadap perubahan tingkat
suku bunga, jika kelak ingin berinvestasi pada obligasi.
2. Pada penelitian ini, terbukti bahwa perubahan tingkat suku bunga
berpengaruh terhadap pasar obligasi di Indonesia. Korelasi yang rata –
rata dimiliki adalah korelasi negatif. Dimana pada saat suku bunga
mengalami kenaikan, maka harga obligasi akan turun, dan saat suku
bunga mengalami penurunan m
Kalaupun korelasi yang dimiliki adalah korelasi positif, tingkat
korelasinya adalah lemah.
Saran
1. Berdasarkan pada penelitian ini, pemilihan obligasi dapat
disimulasikan sebagai berikut :
a. Jika obligasi memiliki jatuh tempo dan bunga kupon yang
sama, maka obligasi dengan rating yang lebih tinggi yang
akan dipilih oleh in
72
c. Jika gka waktu investasi yang
sama, namun mem aka investor
akan memilih obligasi dengan bunga kupon lebih tinggi.
dua obligasi memiliki harga pada pasar sekunder (harga
YTM) berbeda, maka investor akan memilih harga yang lebih
obligasi memiliki rating dan jan
iliki bunga kupon berbeda, m
d. Jika
rendah. Dengan asumsi bahwa rating, jangka waktu investasi
dan bunga kupon sama.
e. Jika terdapat obligasi dengan modified duration yang berbeda,
maka investor akan memilih obligasi dengan modified
duration yang lebih rendah karena modified duration yang
lebih besar, tentu akan mengalami perubahan harga yang lebih
cepat, ketika tingkat suku bunga mengalami penurunan. Disisi
lain, ketika tingkat suku bunga mengalami peningkatan,
obligasi dengan duration yang lebih rendah penurunan harga
obligasi akan lebih lambat.
f. Jika terdapat dua obligasi dengan modified duration yang
berbeda maka investor akan memilih obligasi dengan
convexity yang lebih besar, ketika suku bunga berubah secara
drastis atau lebih dari 1% (100bp).
DAFTAR PUSTAKA
Pratomo, E.P. . BJakarta.
Pratomo, E.P. dan U.Era Modern. P a, Jakarta.
Fabozzi, F.J. 2 M
Samsul, M. 2006. Pas
Keown, et al. 2004.Edition. PT Ind
Manurung, A.H. 20Komputindo, J
Damodaran, A. 2002. iley & Sons, Inc, New York.
Umar, H. 2007. MeGrafindo Persa
Indriantoro, N. dan B. an Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. 1st Edition. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
[MS] Mandiri Sekuritas. 2009. Pengenalan Pasar Obligasi Presentasi ke Mandiri Manajemen Investasi. Jakarta: MS.
Zuraida, H. 2005. Analisis Optimasi Portofolio Obligasi Korporasi Dan Pemerintah. Tesis pada Fakultas Ekonomi Program Studi Magister Manajemen, Universitas Indonesia, Jakarta.
Wicaksono, A.N. 2004. Penerapan Duration Dan Convexity Sebagai Alat Analisa Sensitivitas Harga Obligasi Korporasi Berbunga Tetap Terhadap Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga, Dan Pengaruhnya Dalam Pembentukan Portofolio. Tesis pada Fakultas Ekonomi Program Studi Magister Manajemen, Universitas Indonesia, Jakarta.
Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia. Mengenal Obligasi. http://www.idx.co.id/MainMenu/Education/WhatisBond/tabid/89/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx.
Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/web/id/
2008 erwisata Ke Dunia Reksa Dana. PT Gramedia Pustaka Utama,
Nugraha. 2009. Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di T Gramedia Pustaka Utam
000. anajemen Investasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
ar Modal & Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Manajemen Keuangan Prinsip – Prinsip dan Aplikasi. 9th eks Kelompok Gramedia, Jakarta.
06. Dasar – Dasar Investasi Obligasi. PT Elex Media akarta.
Investment Valuation. 2nd Edition. John W
tode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT Raja da, Jakarta.
Supomo. 2002. Metodologi Peneliti
74
Indonesian Central Securities Depostitory. http://www.ksei.co.id/
Detik Finance. Bursa Saham Dunia Berjatuhan di 2008, IHSG Turun 19,61%. http://www.detikfinance.com/read/2008/08/11/140524/986499/6/bursa-saham-dunia-berjatuhan-di-2008-ihsg-turun-1961. [11 Agustus 2008]
Tinjauan Ekonomi Dan Pasar Oktober 2008. http://www.sequislife.com/eng/content_manage/upload/unitlink/UL_Monthly
Info Bank News. http://www.infobanknews.com/artikel/artikel_cetak.php?aid=
http://www.scribd.com/doc/13405338/ujikorelasi.
Obliga http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi
_October_08.pdf.
14847.
Scribd. Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun.
si Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
92
Lampiran 17. Perhitungan obligasi APOL II tahun 2008 seri B 28
Nam
a Ob
ligas
iCo
deSe
ktor
Issue
d Dat
eM
atur
ity
Date
Type
Coup
un
Freq
Inter
est
Nilai
No
min
al Ra
ting
POL
II Ta
hun 2
APOL
02B
Tran
spor
tation
19-M
ar-08
18-M
ar-15
Fixe
d3 M
onths
12.50
%32
4idA
-3.
125
47
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Fl
ow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yiel
d)^(N
+2)
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(
NPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)
^(NJa
n-08
13.
125
3.06
3.06
4.97
Feb-
082
3.12
53.
006.
0113
.80
13.1
253.0
63.0
64.8
6M
ar-08
7.96%
124.1
83
3.12
52.
958.
8425
.57
23.1
252.9
95.9
913
.421
3.125
3.05
3.05
4.73
Apr-0
87.9
9%12
4.00
43.
125
2.89
11.5
539
.47
33.1
252.9
38.7
924
.682
3.125
2.98
5.96
12.94
13.1
253.0
43.0
44.5
9M
ay-0
88.3
1%12
2.06
53.
125
2.83
14.1
654
.84
43.1
252.8
711
.4737
.833
3.125
2.91
8.72
23.59
23.1
252.9
65.9
212
.431
3.125
3.06
3.06
4.93
Jun-
088.7
3%11
9.59
63.
125
2.78
16.6
671
.12
53.1
252.8
114
.0352
.184
3.125
2.84
11.36
35.84
33.1
252.8
88.6
522
.432
3.125
3.00
6.00
13.68
13.1
253.0
73.0
75.1
1Ju
l-08
9.23%
116.7
27
3.12
52.
7219
.06
87.8
46
3.125
2.75
16.47
67.19
53.1
252.7
713
.8649
.014
3.125
2.81
11.23
33.72
33.1
252.9
48.8
225
.282
3.125
3.02
6.04
14.33
Aug-
089.2
8%11
6.44
83.
125
2.67
21.3
510
4.61
73.1
252.6
918
.8182
.396
3.125
2.71
16.24
62.54
53.1
252.7
313
.6745
.644
3.125
2.88
11.52
38.93
33.1
252.9
78.9
026
.80Se
p-08
9.71%
114.0
59
3.12
52.
6223
.55
121.
128
3.125
2.63
21.03
97.43
73.1
252.6
418
.4976
.006
3.125
2.66
15.97
57.66
53.1
252.8
214
.1253
.964
3.125
2.92
11.67
41.76
Oct-0
810
.98%
107.3
610
3.12
52.
5725
.66
137.
129
3.125
2.57
23.16
112.0
18
3.125
2.58
20.64
89.07
73.1
252.5
918
.1469
.366
3.125
2.77
16.60
69.82
53.1
252.8
714
.3458
.57No
v-08
11.24
%10
6.05
113.
125
2.52
27.6
815
2.41
103.1
252.5
225
.1812
5.91
93.1
252.5
222
.6610
1.48
83.1
252.5
220
.1980
.477
3.125
2.71
18.98
86.03
63.1
252.8
216
.9176
.67De
c-08
10.83
%10
8.12
123.
125
2.47
29.6
016
6.84
113.1
252.4
627
.1113
8.96
103.1
252.4
624
.5911
3.05
93.1
252.4
622
.1190
.758
3.125
2.66
21.25
102.2
17
3.125
2.77
19.39
95.59
Jan-
099.7
7%11
3.72
133.
125
2.42
31.4
418
0.29
123.1
252.4
128
.9415
1.04
113.1
252.4
026
.4012
3.66
103.1
252.3
923
.9210
0.08
93.1
252.6
023
.4311
8.07
83.1
252.7
221
.7811
4.91
Feb-
098.7
4%11
9.53
143.
125
2.37
33.2
019
2.69
133.1
252.3
630
.6816
2.06
123.1
252.3
428
.1213
3.21
113.1
252.3
325
.6210
8.36
103.1
252.5
525
.5013
3.36
93.1
252.6
824
.0913
4.31
Mar-
098.2
1%12
2.66
153.
125
2.33
34.8
820
3.98
143.1
252.3
132
.3417
1.98
133.1
252.2
929
.7414
1.65
123.1
252.2
727
.2111
5.55
113.1
252.5
027
.4914
7.89
103.1
252.6
326
.3115
3.49
Apr-0
97.6
4%12
6.15
163.
125
2.28
36.4
821
4.13
153.1
252.2
633
.9118
0.77
143.1
252.2
331
.2714
8.98
133.1
252.2
128
.7112
1.64
123.1
252.4
529
.3916
1.52
113.1
252.5
928
.4417
2.22
May
-09
7.25%
128.6
117
3.12
52.
2438
.00
223.
1416
3.125
2.21
35.40
188.4
215
3.125
2.18
32.71
155.1
914
3.125
2.15
30.10
126.6
313
3.125
2.40
31.20
174.1
412
3.125
2.54
30.50
190.3
0Ju
n-09
6.95%
130.5
518
3.12
52.
1939
.45
231.
0017
3.125
2.16
36.80
194.9
516
3.125
2.13
34.06
160.3
215
3.125
2.09
31.40
130.5
814
3.125
2.35
32.92
185.6
913
3.125
2.50
32.47
207.5
919
3.12
52.
1540
.83
237.
7518
3.125
2.12
38.14
200.4
017
3.125
2.08
35.34
164.4
016
3.125
2.04
32.61
133.5
315
3.125
2.30
34.56
196.1
214
3.125
2.46
34.38
223.9
620
3.12
52.
1142
.14
243.
4019
3.125
2.07
39.40
204.7
818
3.125
2.03
36.53
167.4
817
3.125
1.98
33.73
135.5
416
3.125
2.26
36.12
205.4
015
3.125
2.41
36.20
239.3
221
3.12
52.
0743
.39
248.
0020
3.125
2.03
40.58
208.1
719
3.125
1.98
37.64
169.6
118
3.125
1.93
34.78
136.6
917
3.125
2.21
37.61
213.5
516
3.125
2.37
37.96
253.6
122
3.12
52.
0344
.57
251.
5921
3.125
1.99
41.70
210.6
020
3.125
1.93
38.69
170.8
819
3.125
1.88
35.74
137.0
318
3.125
2.17
39.02
220.5
617
3.125
2.33
39.64
266.7
723
3.12
51.
9945
.68
254.
2222
3.125
1.94
42.76
212.1
421
3.125
1.89
39.66
171.3
320
3.125
1.83
36.63
136.6
619
3.125
2.12
40.36
226.4
718
3.125
2.29
41.25
278.7
824
3.12
51.
9546
.74
255.
9623
3.125
1.90
43.74
212.8
422
3.125
1.84
40.56
171.0
421
3.125
1.78
37.45
135.6
420
3.125
2.08
41.63
231.3
219
3.125
2.25
42.80
289.6
325
3.12
51.
9147
.74
256.
8424
3.125
1.86
44.67
212.7
723
3.125
1.80
41.40
170.0
722
3.125
1.74
38.20
134.0
421
3.125
2.04
42.83
235.1
520
3.125
2.21
44.29
299.3
126
3.12
51.
8748
.68
256.
9425
3.125
1.82
45.54
212.0
024
3.125
1.76
42.18
168.5
023
3.125
1.69
38.88
131.9
322
3.125
2.00
43.97
238.0
021
3.125
2.18
45.71
307.8
527
3.12
51.
8449
.56
256.
3026
3.125
1.78
46.35
210.5
725
3.125
1.72
42.89
166.3
924
3.125
1.65
39.50
129.3
923
3.125
1.96
45.04
239.9
422
3.125
2.14
47.06
315.2
528
103.
125
59.4
016
63.0
784
14.6
027
103.1
2557
.5715
54.40
6882
.6226
103.1
2555
.2814
37.16
5405
.1425
103.1
2552
.8813
22.06
4173
.7824
103.1
2563
.3315
19.87
7953
.5823
103.1
2569
.3915
95.98
1061
1.66
YTM
Pric
e12
4.19
2493
.04
1290
0.53
YTM
Pric
e11
9.08
2310
.4210
572.9
5YT
M P
rice
113.3
321
19.92
8356
.10YT
M P
rice
107.5
119
35.48
6504
.13YT
M P
rice
120.1
721
51.29
1127
5.62
YTM
Pric
e12
6.12
2209
.1614
377.8
0M
acau
lay D
20.0
8M
acau
lay D
19.40
Mac
aulay
D18
.71M
acau
lay D
18.00
Mac
aulay
D17
.90M
acau
lay D
17.52
Mac
aulay
D5.
02M
acau
lay D
4.85
Mac
aulay
D4.6
8M
acau
lay D
4.50
Mac
aulay
D4.4
8M
acau
lay D
4.38
Mod
ified
D4.
65M
odifi
ed D
4.46
Mod
ified
D4.2
6M
odifi
ed D
4.06
Mod
ified
D4.1
4M
odifi
ed D
4.09
Conv
exity
104
Conv
exity
89Co
nvex
ity74
Conv
exity
60Co
nvex
ity94
Conv
exity
114
YTM
Mac
aula y
M
odifi
ed
Conv
exity
Mar-
087.9
6%12
4.19
5.02
4.65
104
Jun-
088.7
3%11
9.08
4.85
4.46
89Se
p-08
9.71%
113.3
34.4
64.2
674
Dec-0
810
.83%
107.5
14.5
04.0
660
Mar-
098.2
1%12
0.17
4.48
4.14
94Ju
n-09
6.95%
126.1
24.3
84.0
911
4
Mar
-09
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligas
i APO
L II
Tahu
n 200
8 Seri
B
Mar
-08
Jun-
08Se
p-08
Dec-0
8
93
Lampiran 18. Perhitungan obligasi lautan luas III tahun 2008
ngRa
tist
Nom
inal
Nilai
In
tere
Nam
a Ob
li gas
iCo
deSe
ktor
Issue
d Da
teM
atur
ity
Date
Type
Coup
un
Freq
autan
Lua
s III
TLT
LS03
urab
le &
Non D
27-M
ar-08
26-M
ar-13
Fixe
d3 M
onths
11.65
%50
0idA
-5
42.9
125
20
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/ (1+y
ield)
^(N
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/ (1
+yiel
d)^(
NPe
riode
(N)
Cash
Flo
w (C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/ (1+y
ield)
^(N
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/ (1
+yiel
d)^(
NPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/ (1+y
ield)
^(N
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/ (1
+yiel
d)^(
NJa
n-08
12.9
12.8
62.8
64.6
3Fe
b-08
22.9
12.8
05.6
012
.861
2.912
52.8
52.8
54.5
3M
ar-08
7.96%
115.0
93
2.91
2.75
8.24
23.83
22.9
125
2.79
5.58
12.50
12.9
125
2.84
2.84
4.41
Apr-0
87.9
9%11
4.96
42.9
12.6
910
.7736
.793
2.912
52.7
38.1
923
.002
2.912
52.7
85.5
512
.061
2.912
52.8
42.8
44.2
8M
ay-0
88.3
1%11
3.55
52.9
12.6
413
.2051
.114
2.912
52.6
710
.6935
.253
2.912
52.7
18.1
321
.992
2.912
52.7
65.5
211
.581
2.912
52.8
52.8
54.6
0Ju
n-08
8.73%
111.7
26
2.91
2.59
15.53
66.28
52.9
125
2.61
13.07
48.63
42.9
125
2.65
10.58
33.41
32.9
125
2.69
8.06
20.90
22.9
125
2.80
5.59
12.75
12.9
125
2.86
2.86
4.76
Jul-0
89.2
3%10
9.60
72.9
12.5
417
.7681
.866
2.912
52.5
615
.3562
.625
2.912
52.5
812
.9245
.674
2.912
52.6
210
.4731
.433
2.912
52.7
48.2
223
.562
2.912
52.8
15.6
313
.36Au
g-08
9.28%
109.3
98
2.91
2.49
19.90
97.49
72.9
125
2.50
17.53
76.79
62.9
125
2.52
15.13
58.28
52.9
125
2.55
12.74
42.54
42.9
125
2.69
10.74
36.28
32.9
125
2.77
8.30
24.98
Sep-
089.7
1%10
7.61
92.9
12.4
421
.9511
2.88
82.9
125
2.45
19.60
90.80
72.9
125
2.46
17.24
70.83
62.9
125
2.48
14.89
53.73
52.9
125
2.63
13.16
50.29
42.9
125
2.72
10.87
38.92
Oct-0
810
.98%
102.5
510
2.91
2.39
23.92
127.7
99
2.912
52.4
021
.5810
4.39
82.9
125
2.40
19.23
83.01
72.9
125
2.42
16.91
64.65
62.9
125
2.58
15.47
65.07
52.9
125
2.67
13.36
54.59
Nov-
0811
.24%
101.5
511
2.91
2.34
25.79
142.0
410
2.912
52.3
523
.4711
7.35
92.9
125
2.35
21.12
94.58
82.9
125
2.35
18.82
74.99
72.9
125
2.53
17.68
80.18
62.9
125
2.63
15.76
71.46
Dec-0
810
.83%
103.1
312
2.91
2.30
27.59
155.4
911
2.912
52.3
025
.2612
9.51
102.9
125
2.29
22.91
105.3
79
2.912
52.2
920
.6184
.588
2.912
52.4
819
.8095
.267
2.912
52.5
818
.0789
.09Ja
n-09
9.77%
107.3
613
2.91
2.25
29.31
168.0
312
2.912
52.2
526
.9714
0.77
112.9
125
2.24
24.61
115.2
510
2.912
52.2
322
.3093
.289
2.912
52.4
321
.8311
0.04
82.9
125
2.54
20.30
107.1
0Fe
b-09
8.74%
111.6
814
2.91
2.21
30.94
179.5
913
2.912
52.2
028
.6015
1.04
122.9
125
2.18
26.21
124.1
511
2.912
52.1
723
.8810
0.99
102.9
125
2.38
23.77
124.2
99
2.912
52.4
922
.4512
5.18
Mar-
098.2
1%11
3.98
152.9
12.1
732
.5119
0.11
142.9
125
2.15
30.14
160.2
913
2.912
52.1
327
.7213
2.02
122.9
125
2.11
25.36
107.6
911
2.912
52.3
325
.6213
7.84
102.9
125
2.45
24.52
143.0
5Ap
r-09
7.64%
116.5
316
2.91
2.12
34.00
199.5
715
2.912
52.1
131
.6016
8.48
142.9
125
2.08
29.14
138.8
513
2.912
52.0
626
.7511
3.36
122.9
125
2.28
27.39
150.5
411
2.912
52.4
126
.5116
0.51
May
-09
7.25%
118.3
117
2.91
2.08
35.42
207.9
716
2.912
52.0
632
.9917
5.61
152.9
125
2.03
30.49
144.6
414
2.912
52.0
028
.0511
8.02
132.9
125
2.24
29.07
162.3
012
2.912
52.3
728
.4217
7.36
Jun-
096.9
5%11
9.70
182.9
12.0
436
.7721
5.30
172.9
125
2.02
34.30
181.7
016
2.912
51.9
831
.7514
9.42
152.9
125
1.95
29.26
121.7
014
2.912
52.1
930
.6817
3.06
132.9
125
2.33
30.27
193.4
819
2.91
2.00
38.06
221.5
818
2.912
51.9
735
.5418
6.77
172.9
125
1.94
32.93
153.2
216
2.912
51.9
030
.3912
4.45
152.9
125
2.15
32.21
182.7
814
2.912
52.2
932
.0420
8.73
2010
2.912
569
.3913
87.86
8015
.5719
102.9
125
68.28
1297
.3878
29.45
1810
2.912
566
.8312
02.94
5515
.3117
102.9
125
65.35
1110
.9144
63.75
1610
2.912
574
.3511
89.62
6764
.3215
102.9
125
79.48
1192
.1878
81.45
YTM
Pric
e11
5.10
1817
.9610
310.7
9YT
M P
rice
111.2
516
80.70
9699
.48YT
M P
rice
107.0
115
41.45
7002
.47YT
M P
rice
102.7
614
07.77
5631
.95YT
M P
rice
111.6
314
73.72
8173
.16YT
M P
rice
115.4
014
51.54
9294
.01M
acau
lay D
15.79
Mac
aulay
D15
.11M
acau
lay D
14.41
Mac
aulay
D13
.70M
acau
lay D
13.20
Mac
aulay
D12
.58M
acau
lay D
3.95
Mac
aulay
D3.7
8M
acau
lay D
3.60
Mac
aulay
D3.4
2M
acau
lay D
3.30
Mac
aulay
D3.1
4M
odifi
ed D
3.66
Mod
ified
D3.4
7M
odifi
ed D
3.28
Mod
ified
D3.0
9M
odifi
ed D
3.05
Mod
ified
D2.9
4Co
nvex
ity90
Conv
exity
87Co
nvex
ity65
Conv
exity
55Co
nvex
ity73
Conv
exity
81
YTM
Mac
aula y
M
odifi
ed
Conv
exity
Mar-
087.9
6%11
5.10
3.95
3.66
90Ju
n-08
8.73%
111.2
53.7
83.4
787
Sep-
089.7
1%10
7.01
3.47
3.28
65De
c-08
10.83
%10
2.76
3.42
3.09
55M
ar-09
8.21%
111.6
33.3
03.0
573
Jun-
096.9
5%11
5.40
3.14
2.94
81
Mar
-09
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligas
i Lau
tan L
uas I
II Ta
hun 2
008
Mar
-08
Jun-
08Se
p-08
Dec-0
8
94
A Lampiran 19. Perhitungan obligasi indosat VI tahun 2008 seri
Nama
Ob
ligas
iCo
deSe
ktor
Issue
d Date
Matu
rity
Date
Type
Coup
un
Freq
Inter
estNi
lai
Nomi
nal
Ratin
g
Oblig
asi In
dosIS
AT06
ATe
lecom
unica
10-A
pr-08
xed
54
2.562
520
Tang
gal
SBI 1
Bula
nYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cash
Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)^
(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cash
Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)^
(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cash
Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)^
(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cash
Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)^
(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cash
Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+y
ield)^
(N+2
)Jan
-081
2.56
2.51
2.51
4.07
Feb-0
82
2.56
2.46
4.93
11.31
12.5
62.5
02.5
03.9
3M
ar-08
32.5
62.4
17.2
420
.942
2.56
2.45
4.90
10.80
12.5
62.4
92.4
93.7
5Ap
r-08
7.99%
109.2
44
2.56
2.37
9.47
32.31
32.5
62.3
97.1
819
.782
2.56
2.43
4.85
10.14
12.5
62.5
02.5
03.8
7M
ay-08
8.31%
107.8
75
2.56
2.32
11.61
44.88
42.5
62.3
49.3
630
.173
2.56
2.36
7.09
18.27
22.5
62.4
44.8
810
.591
2.56
2.51
2.51
4.11
Jun-0
88.7
3%10
6.10
62.5
62.2
813
.6558
.195
2.56
2.29
11.43
41.44
42.5
62.3
09.2
027
.433
2.56
2.38
7.15
19.29
22.5
62.4
74.9
311
.45Ju
l-08
9.23%
104.0
57
2.56
2.23
15.62
71.85
62.5
62.2
313
.4153
.115
2.56
2.24
11.19
37.07
42.5
62.3
39.3
129
.293
2.56
2.42
7.26
21.28
Aug-0
89.2
8%10
3.84
82.5
62.1
917
.5085
.547
2.56
2.18
15.29
64.83
62.5
62.1
813
.0746
.775
2.56
2.27
11.36
40.03
42.5
62.3
89.5
032
.95Se
p-08
9.71%
102.1
29
2.56
2.14
19.30
99.01
82.5
62.1
417
.0876
.317
2.56
2.12
14.84
56.19
62.5
62.2
213
.3051
.065
2.56
2.33
11.66
45.92
Oct-0
810
.98%
97.22
102.5
62.1
021
.0311
2.06
92.5
62.0
918
.7887
.338
2.56
2.06
16.51
65.10
72.5
62.1
615
.1562
.026
2.56
2.29
13.73
59.72
Nov-0
811
.24%
96.25
112.5
62.0
622
.6812
4.52
102.5
62.0
420
.4097
.719
2.56
2.01
18.07
73.32
82.5
62.1
116
.9072
.647
2.56
2.24
15.71
73.98
Dec-0
810
.83%
97.78
122.5
62.0
224
.2513
6.28
112.5
61.9
921
.9310
7.35
102.5
61.9
519
.5580
.759
2.56
2.06
18.56
82.72
82.5
62.2
017
.6288
.36Jan
-099.7
7%10
1.88
132.5
61.9
825
.7614
7.23
122.5
61.9
523
.3911
6.15
112.5
61.9
020
.9387
.3110
2.56
2.01
20.13
92.10
92.5
62.1
619
.4510
2.61
Feb-0
98.7
4%10
6.06
142.5
61.9
427
.2015
7.31
132.5
61.9
024
.7612
4.05
122.5
61.8
522
.2292
.9711
2.56
1.97
21.62
100.6
810
2.56
2.12
21.21
116.5
1M
ar-09
8.21%
108.2
915
2.56
1.90
28.57
166.4
814
2.56
1.86
26.07
131.0
413
2.56
1.80
23.43
97.74
122.5
61.9
223
.0210
8.40
112.5
62.0
822
.8912
9.89
Apr-0
97.6
4%11
0.76
162.5
61.8
729
.8817
4.71
152.5
61.8
227
.3013
7.11
142.5
61.7
524
.5610
1.62
132.5
61.8
724
.3411
5.21
122.5
62.0
424
.5014
2.61
May
-097.2
5%11
2.48
172.5
61.8
331
.1218
2.01
162.5
61.7
828
.4614
2.26
152.5
61.7
125
.6110
4.64
142.5
61.8
325
.5912
1.10
132.5
62.0
026
.0515
4.57
Jun-0
96.9
5%11
3.83
182.5
61.7
932
.3118
8.37
172.5
61.7
429
.5614
6.52
162.5
61.6
626
.5810
6.86
152.5
61.7
826
.7612
6.08
142.5
61.9
727
.5316
5.69
192.5
61.7
633
.4419
3.82
182.5
61.7
030
.5914
9.92
172.5
61.6
227
.4910
8.33
162.5
61.7
427
.8713
0.17
152.5
61.9
328
.9417
5.92
2010
2.562
569
.0613
81.11
7939
.6219
102.5
625
66.49
1263
.2861
03.68
1810
2.562
562
.9911
33.88
4366
.3717
102.5
668
.0511
56.84
5339
.7416
102.5
675
.7712
12.38
7413
.63YT
M Pr
ice10
9.24
1759
.1799
50.51
YTM
Price
103.8
915
95.67
7643
.48YT
M Pr
ice97
.4414
21.55
5484
.61YT
M P
rice
101.6
514
25.29
6504
.99YT
M Pr
ice10
8.92
1465
.8887
39.21
Mac
aulay
D16
.10M
acau
lay D
15.36
Mac
aulay
D14
.59M
acau
lay D
14.02
Mac
aulay
D13
.46M
acau
lay D
4.03
Mac
aulay
D3.8
4M
acau
lay D
3.65
Mac
aulay
D3.5
1M
acau
lay D
3.36
Mod
ified
D3.7
3M
odifi
ed D
3.52
Mod
ified
D3.2
9M
odifi
ed D
3.19
Mod
ified
D3.1
3Co
nvex
ity91
Conv
exity
74Co
nvex
ity56
Conv
exity
64Co
nvex
ity80
YTM
Mac
aulay
Du
ration
Mod
ified
Du
ration
Conv
exity
Apr-0
87.9
9%10
9.24
4.03
3.73
91Ju
l-08
9.23%
103.8
93.8
43.5
274
Oct-0
810
.98%
97.44
3.52
3.29
56Jan
-099.7
7%10
1.65
3.51
3.19
64Ap
r-09
7.64%
108.9
23.3
63.1
380
Apr-0
9
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
Indo
sat V
I Tah
un 20
08 Se
ri A
Apr-0
8Ju
l-08
Oct-0
8Ja
n-09
760i
10.25
% M
onths
3r-1
3Fi
9-Ap
dAA+
95 Lampiran 20. Perhitungan obligasi indosat VI tahun 2008 seri B
Nam
a O
bli g
asi
Code
Sekt
orIs
sued
Dat
eM
atur
ity
Date
Type
Coup
un
Freq
Inte
rest
Nila
i No
min
al
Ratin
g
Oblig
asi I
ndos
ISAT
06B
Telec
omun
icatio
n10
-Apr
-08
9-Ap
r-15
Fixe
d3
Mon
ths
10.8
0%32
0id
AA+
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flo
w (C
F)PV
Cas
h Fl
ow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yiel
d)^(
N+2)
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
74
2.7
28
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/ (1
+yiel
d)^(
NPe
riode
(N)
Cash
Flo
w (C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/ (1+y
ield)
^(N
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/ (1
+yiel
d)^(
NPe
riode
(N)
Cash
Flo
w (C
F)PV
Cas
h Fl
ow (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/ (1+y
ield)
^(N
Jan-
081
2.70
2.65
2.65
4.29
Feb-
082
2.70
2.60
5.19
11.9
11
2.70
2.64
2.64
4.14
Mar
-08
32.
702.
547.
6322
.06
22.
702.
585.
1611
.38
12.
702.
632.
633.
95Ap
r-08
7.99%
114.
954
2.70
2.49
9.98
34.0
53
2.70
2.52
7.56
20.8
42
2.70
2.56
5.12
10.6
81
2.70
2.64
2.64
4.08
May
-08
8.31%
113.
115
2.70
2.45
12.2
347
.29
42.
702.
469.
8631
.79
32.
702.
497.
4719
.25
22.
702.
575.
1511
.16
12.
702.
652.
654.
3Ju
n-08
8.73%
110.
756
2.70
2.40
14.3
961
.31
52.
702.
4112
.04
43.6
64
2.70
2.42
9.69
28.9
03
2.70
2.51
7.53
20.3
32
2.70
2.60
5.20
12.0
7Ju
l-08
9.23%
108.
037
2.70
2.35
16.4
675
.70
62.
702.
3514
.13
55.9
65
2.70
2.36
11.7
939
.06
42.
702.
459.
8130
.87
32.
702.
557.
6522
.42
Aug-
089.2
8%10
7.76
82.
702.
3018
.44
90.1
37
2.70
2.30
16.1
168
.31
62.
702.
3013
.77
49.2
85
2.70
2.39
11.9
742
.18
42.
702.
5010
.01
34.7
2Se
p-08
9.71%
105.
499
2.70
2.26
20.3
410
4.32
82.
702.
2518
.00
80.4
07
2.70
2.23
15.6
459
.20
62.
702.
3414
.02
53.8
05
2.70
2.46
12.2
848
.38
Oct-0
810
.98%
99.13
102.
702.
2222
.15
118.
079
2.70
2.20
19.7
992
.01
82.
702.
1717
.39
68.5
97
2.70
2.28
15.9
665
.34
62.
702.
4114
.46
62.9
3No
v-08
11.2
4%97
.8911
2.70
2.17
23.8
913
1.21
102.
702.
1521
.49
102.
969
2.70
2.12
19.0
477
.25
82.
702.
2317
.81
76.5
37
2.70
2.37
16.5
677
.95
Dec-
0810
.83%
99.85
122.
702.
1325
.55
143.
5911
2.70
2.10
23.1
111
3.11
102.
702.
0620
.59
85.0
89
2.70
2.17
19.5
687
.15
82.
702.
3218
.57
93.1
0Ja
n-09
9.77%
105.
1813
2.70
2.09
27.1
415
5.13
122.
702.
0524
.64
122.
3811
2.70
2.00
22.0
591
.99
102.
702.
1221
.21
97.0
49
2.70
2.28
20.5
010
8.12
Feb-
098.7
4%11
0.70
142.
702.
0528
.66
165.
7513
2.70
2.01
26.0
913
0.71
122.
701.
9523
.41
97.9
611
2.70
2.07
22.7
810
6.08
102.
702.
2322
.35
122.
76M
ar-0
98.2
1%11
3.68
152.
702.
0130
.10
175.
4114
2.70
1.96
27.4
713
8.07
132.
701.
9024
.68
102.
9812
2.70
2.02
24.2
511
4.21
112.
702.
1924
.12
136.
86Ap
r-09
7.64%
117.
0016
2.70
1.97
31.4
818
4.09
152.
701.
9228
.76
144.
4614
2.70
1.85
25.8
710
7.07
132.
701.
9725
.65
121.
3912
2.70
2.15
25.8
215
0.26
May
-09
7.25%
119.
3517
2.70
1.93
32.7
919
1.78
162.
701.
8729
.99
149.
8915
2.70
1.80
26.9
811
0.26
142.
701.
9326
.96
127.
6013
2.70
2.11
27.4
516
2.87
Jun-
096.9
5%12
1.19
182.
701.
8934
.04
198.
4817
2.70
1.83
31.1
415
4.38
162.
701.
7528
.01
112.
6015
2.70
1.88
28.2
013
2.85
142.
702.
0729
.00
174.
5819
2.70
1.85
35.2
320
4.22
182.
701.
7932
.23
157.
9617
2.70
1.70
28.9
711
4.14
162.
701.
8429
.36
137.
1615
2.70
2.03
30.4
918
5.36
202.
701.
8236
.36
209.
0119
2.70
1.75
33.2
616
0.68
182.
701.
6629
.85
114.
9517
2.70
1.79
30.4
514
0.57
162.
701.
9931
.92
195.
1721
2.70
1.78
37.4
321
2.90
202.
701.
7134
.22
162.
5919
2.70
1.61
30.6
711
5.08
182.
701.
7531
.48
143.
1317
2.70
1.96
33.2
820
3.98
222.
701.
7538
.44
215.
9321
2.70
1.67
35.1
216
3.73
202.
701.
5731
.42
114.
6119
2.70
1.71
32.4
314
4.87
182.
701.
9234
.57
211.
8023
2.70
1.71
39.4
021
8.13
222.
701.
6335
.96
164.
1821
2.70
1.53
32.1
111
3.60
202.
701.
6733
.33
145.
8719
2.70
1.88
35.8
121
8.63
242.
701.
6840
.31
219.
5523
2.70
1.60
36.7
516
3.97
222.
701.
4932
.74
112.
1121
2.70
1.63
34.1
614
6.18
202.
701.
8536
.99
224.
4925
2.70
1.65
41.1
722
0.25
242.
701.
5637
.48
163.
1623
2.70
1.45
33.3
111
0.20
222.
701.
5934
.93
145.
8521
2.70
1.81
38.1
122
9.41
262.
701.
6141
.98
220.
2725
2.70
1.53
38.1
616
1.82
242.
701.
4133
.83
107.
9323
2.70
1.55
35.6
514
4.95
222.
701.
7839
.18
233.
4227
2.70
1.58
42.7
421
9.67
262.
701.
4938
.79
160.
0025
2.70
1.37
34.3
010
5.36
242.
701.
5136
.31
143.
5323
2.70
1.75
40.1
923
6.57
2810
2.7
59.0
316
52.8
183
10.3
727
102.
755
.47
1497
.73
6000
.34
2610
2.7
50.7
913
20.5
838
99.9
225
102.
756
.18
1404
.45
5387
.97
2410
2.7
65.2
215
65.2
390
86.6
9YT
M P
rice
114.
9523
68.9
812
164.
87YT
M P
rice
107.8
221
37.68
8922
.90YT
M P
rice
99.1
718
81.91
5972
.00YT
M P
rice
104.7
819
56.04
7770
.69YT
M P
rice
115.
1021
22.37
1223
6.86
Mac
aulay
D20
.61
Mac
aulay
D19
.83
Mac
aulay
D18
.98
Mac
aulay
D18
.67M
acau
lay D
18.44
Mac
aulay
D5.
15M
acau
lay D
4.96
Mac
aulay
D4.7
4M
acau
lay D
4.67
Mac
aulay
D4.
61M
odifie
d D
4.77
Mod
ified
D4.5
4M
odifi
ed D
4.27
Mod
ified
D4.
25M
odifi
ed D
4.28
Conv
exity
106
Conv
exit
3
y83
Conv
exity
60Co
nvex
ity74
Conv
exity
106
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Apr-0
87.
99%
114.9
55.1
54.7
710
6Ju
l-08
9.23
%10
7.82
4.96
4.54
83Oc
t-08
10.98
%99
.174.5
44.2
760
Jan-
099.
77%
104.7
84.6
74.2
574
Apr-0
97.
64%
115.1
04.6
14.2
810
6
Bulan
SBI 1
Bul
anOb
ligas
i Ind
osat
VI T
ahun
2008
Ser
i B
Apr-
09Ap
r-08
Jul-0
8O
ct-0
8Ja
n-09
96 n 2008 Lampiran 21. Perhitungan obligasi subordinasi bank panin II tahu
Nama
Ob
ligas
iCo
deSe
ktor
Issue
d Dat
eM
atur
it y
Date
Type
Cou p
un
Freq
Inter
estNi
lai
Nom
inal
Ratin
g
Oblig
asi Su
boPN
BN03
Bank
10-A
pr-08
9-Apr
-18Fix
ed3 M
11.60
%1,5
0010
42.9
40
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
idA+
onths
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*
CF/(1
+yiel
d)^(N
Jan-
081
2.90
2.84
2.84
4.61
Feb-
082
2.90
2.79
5.58
12.79
12.9
02.8
32.8
34.4
5M
ar-08
32.9
02.7
38.2
023
.702
2.90
2.77
5.54
12.22
12.9
02.8
22.8
24.2
4Ap
r-08
7.99%
124.6
94
2.90
2.68
10.72
36.57
32.9
02.7
18.1
222
.382
2.90
2.75
5.49
11.47
12.9
02.8
32.8
34.3
9M
ay-0
88.3
1%12
2.19
52.9
02.6
313
.1350
.804
2.90
2.65
10.59
34.15
32.9
02.6
78.0
220
.672
2.90
2.76
5.53
11.98
12.9
02.8
52.8
54.6
5Ju
n-08
8.73%
119.0
16
2.90
2.58
15.45
65.85
52.9
02.5
912
.9446
.894
2.90
2.60
10.41
31.04
32.9
02.7
08.0
921
.842
2.90
2.79
5.58
12.96
Jul-0
89.2
3%11
5.36
72.9
02.5
317
.6881
.316
2.90
2.53
15.17
60.11
52.9
02.5
312
.6641
.964
2.90
2.63
10.53
33.15
32.9
02.7
48.2
224
.08Au
g-08
9.28%
115.0
18
2.90
2.48
19.80
96.80
72.9
02.4
717
.3073
.376
2.90
2.47
14.79
52.93
52.9
02.5
712
.8545
.304
2.90
2.69
10.75
37.29
Sep-
089.7
1%11
2.00
92.9
02.4
321
.8411
2.05
82.9
02.4
219
.3386
.367
2.90
2.40
16.79
63.59
62.9
02.5
115
.0557
.785
2.90
2.64
13.19
51.96
Oct-0
810
.98%
103.7
310
2.90
2.38
23.80
126.8
29
2.90
2.36
21.26
98.83
82.9
02.3
418
.6873
.677
2.90
2.45
17.14
70.18
62.9
02.5
915
.5367
.59No
v-08
11.24
%10
2.14
112.9
02.3
325
.6614
0.92
102.9
02.3
123
.0811
0.58
92.9
02.2
720
.4582
.988
2.90
2.39
19.13
82.20
72.9
02.5
417
.7883
.72De
c-08
10.83
%10
4.67
122.9
02.2
927
.4515
4.22
112.9
02.2
624
.8212
1.49
102.9
02.2
122
.1291
.389
2.90
2.33
21.00
93.61
82.9
02.4
919
.9410
0.00
Jan-
099.7
7%11
1.59
132.9
02.2
429
.1516
6.62
122.9
02.2
126
.4713
1.44
112.9
02.1
523
.6898
.8110
2.90
2.28
22.78
104.2
39
2.90
2.45
22.01
116.1
3Fe
b-09
8.74%
118.9
414
2.90
2.20
30.78
178.0
213
2.90
2.16
28.02
140.3
912
2.90
2.10
25.14
105.2
211
2.90
2.22
24.46
113.9
410
2.90
2.40
24.00
131.8
6M
ar-09
8.21%
122.9
715
2.90
2.16
32.33
188.4
014
2.90
2.11
29.50
148.3
013
2.90
2.04
26.51
110.6
112
2.90
2.17
26.05
122.6
711
2.90
2.36
25.91
147.0
0Ap
r-09
7.64%
127.5
116
2.90
2.11
33.81
197.7
315
2.90
2.06
30.89
155.1
714
2.90
1.98
27.79
115.0
013
2.90
2.12
27.55
130.3
812
2.90
2.31
27.73
161.4
0M
ay-0
97.2
5%13
0.75
172.9
02.0
735
.2220
5.98
162.9
02.0
132
.2116
0.99
152.9
01.9
328
.9811
8.43
142.9
02.0
728
.9613
7.05
132.9
02.2
729
.4817
4.93
Jun-
096.9
5%13
3.31
182.9
02.0
336
.5621
3.18
172.9
01.9
733
.4516
5.81
162.9
01.8
830
.0812
0.94
152.9
02.0
230
.2914
2.69
142.9
02.2
331
.1518
7.52
192.9
01.9
937
.8421
9.34
182.9
01.9
234
.6216
9.66
172.9
01.8
331
.1112
2.59
162.9
01.9
731
.5414
7.32
152.9
02.1
832
.7519
9.09
202.9
01.9
539
.0522
4.50
192.9
01.8
835
.7217
2.58
182.9
01.7
832
.0612
3.46
172.9
01.9
232
.7115
0.98
162.9
02.1
434
.2820
9.62
212.9
01.9
140
.2022
8.67
202.9
01.8
436
.7517
4.63
192.9
01.7
332
.9412
3.61
182.9
01.8
833
.8115
3.73
172.9
02.1
035
.7421
9.09
222.9
01.8
841
.2923
1.92
212.9
01.8
037
.7217
5.86
202.9
01.6
933
.7512
3.10
192.9
01.8
334
.8415
5.61
182.9
02.0
637
.1322
7.48
232.9
01.8
442
.3223
4.29
222.9
01.7
638
.6217
6.34
212.9
01.6
434
.4912
2.01
202.9
01.7
935
.8015
6.68
192.9
02.0
238
.4623
4.82
242.9
01.8
043
.3023
5.82
232.9
01.7
239
.4717
6.11
222.9
01.6
035
.1612
0.41
212.9
01.7
536
.6915
7.01
202.9
01.9
939
.7324
1.12
252.9
01.7
744
.2223
6.57
242.9
01.6
840
.2617
5.25
232.9
01.5
635
.7811
8.36
222.9
01.7
137
.5215
6.65
212.9
01.9
540
.9324
6.40
262.9
01.7
345
.0923
6.59
252.9
01.6
440
.9917
3.81
242.9
01.5
136
.3411
5.93
232.9
01.6
638
.2915
5.68
222.9
01.9
142
.0825
0.71
272.9
01.7
045
.9023
5.94
262.9
01.6
041
.6717
1.85
252.9
01.4
736
.8411
3.16
242.9
01.6
339
.0015
4.16
232.9
01.8
843
.1725
4.09
282.9
01.6
746
.6723
4.66
272.9
01.5
742
.2916
9.44
262.9
01.4
337
.2911
0.12
252.9
01.5
939
.6615
2.14
242.9
01.8
444
.2025
6.59
292.9
01.6
347
.3923
2.82
282.9
01.5
342
.8716
6.61
272.9
01.4
037
.6910
6.86
262.9
01.5
540
.2614
9.69
252.9
01.8
145
.1825
8.24
302.9
01.6
048
.0723
0.47
292.9
01.5
043
.4016
3.42
282.9
01.3
638
.0410
3.42
272.9
01.5
140
.8114
6.86
262.9
01.7
746
.1025
9.10
312.9
01.5
748
.6922
7.64
302.9
01.4
643
.8815
9.93
292.9
01.3
238
.3599
.8528
2.90
1.48
41.32
143.7
027
2.90
1.74
46.98
259.2
332
2.90
1.54
49.28
224.4
031
2.90
1.43
44.32
156.1
830
2.90
1.29
38.61
96.17
292.9
01.4
441
.7714
0.26
282.9
01.7
147
.8125
8.67
332.9
01.5
149
.8322
0.78
322.9
01.4
044
.7215
2.21
312.9
01.2
538
.8392
.4330
2.90
1.41
42.18
136.5
929
2.90
1.68
48.59
257.4
734
2.90
1.48
50.33
216.8
433
2.90
1.37
45.08
148.0
632
2.90
1.22
39.01
88.66
312.9
01.3
742
.5513
2.72
302.9
01.6
449
.3225
5.70
352.9
01.4
550
.8021
2.61
342.9
01.3
445
.4014
3.76
332.9
01.1
939
.1684
.8832
2.90
1.34
42.87
128.7
131
2.90
1.61
50.01
253.3
836
2.90
1.42
51.22
208.1
335
2.90
1.31
45.68
139.3
534
2.90
1.15
39.27
81.12
332.9
01.3
143
.1612
4.58
322.9
01.5
850
.6525
0.59
372.9
01.4
051
.6220
3.43
362.9
01.2
845
.9213
4.87
352.9
01.1
239
.3477
.4034
2.90
1.28
43.41
120.3
733
2.90
1.55
51.26
247.3
538
2.90
1.37
51.97
198.5
737
2.90
1.25
46.13
130.3
336
2.90
1.09
39.38
73.72
352.9
01.2
543
.6211
6.11
342.9
01.5
251
.8224
3.72
392.9
01.3
452
.3019
3.55
382.9
01.2
246
.3112
5.77
372.9
01.0
639
.4070
.1236
2.90
1.22
43.79
111.8
235
2.90
1.50
52.35
239.7
440
102.9
46.65
1865
.9366
85.76
3910
2.942
.2716
48.50
4300
.5238
102.9
36.77
1397
.3123
63.06
3710
2.942
.1415
59.02
3815
.3836
102.9
52.07
1874
.6283
54.48
YTM
Pric
e12
4.70
3233
.3213
429.6
9YT
M P
rice
115.1
328
71.86
9229
.49YT
M P
rice
103.6
324
64.58
5673
.40YT
M P
rice
111.0
626
56.86
7978
.15YT
M P
rice
125.6
030
57.28
1477
7.77
Mac
aulay
D25
.93M
acau
lay D
24.94
Mac
aulay
D23
.78M
acau
lay D
23.92
Mac
aulay
D24
.34M
acau
lay D
6.48
Mac
aulay
D6.2
4M
acau
lay D
5.95
Mac
aulay
D5.9
8M
acau
lay D
6.09
Mod
ified
D6.0
0M
odifi
ed D
5.71
Mod
ified
D5.3
6M
odifi
ed D
5.45
Mod
ified
D5.6
5Co
nvex
ity10
8Co
nvex
it y80
Conv
exity
55Co
nvex
ity72
Conv
exity
118
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Apr-0
87.9
9%12
4.70
6.48
6.00
108
Jul-0
89.2
3%11
5.13
6.24
5.71
80Oc
t-08
10.98
%10
3.63
5.71
5.36
55Ja
n-09
9.77%
111.0
65.9
85.4
572
Apr-0
97.6
4%12
5.60
6.09
5.65
118
Apr-0
9
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
Subo
rdina
si Ba
nk Pa
nin II
Tah
un 20
08
Apr-0
8Ju
l-08
Oct-0
8Ja
n-09
97
seri B Lampiran 22. Perhitungan obligasi federal international finance VIII tahun 2008
Nama
Ob
ligasi
Code
Sektor
Issued
Date
Matur
it y
eTy
peCo
upun
Da
tFre
qInt
erest
Nilai ina
l Ra
ting
Obliga
si Fede
Nom
rFIFA
08BFin
ancial
Insti1
4-May-
0813-
May-1
0Fix
ed3 M
onths
12.125
%190
idAA-
24
3.0312
58
Tang
galSB
I 1 Bu
lanYT
MPer
iode (N
)Ca
sh Flo
w (CF
)PV
Cash
Flow (
PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yield
)^(N
Period
e (N)
Cash
Flow
(CF)
PV Ca
sh Flo
w (PV
)N*
PVN*
(N+1
)*CF
/(1+yi
eld)^(
NPer
iode (N
)Ca
sh Flo
w (CF
)PV
Cash
Flow (
PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yield
)^(N
Period
e (N)
Cash
Flow
(CF)
PV Ca
sh Flo
w (PV
)N*
PVN*
(N+1)*
CF/(1
+yield
)^(N
Period
e (N)
Cash
Flow
(CF)
PV Ca
sh Flo
w (PV
)N*
PVN*
(N+1)*
CF/(1
+yield
)^(N
Jan-08
13.0
32.9
72.9
74.7
7Feb
-082
3.03
2.91
5.82
13.22
13.0
32.9
62.9
64.6
5Ma
r-08
33.0
32.8
58.5
524.
402
3.03
2.90
5.79
12.75
13.0
32.9
52.9
54.4
0Ap
r-08
43.0
32.7
911.
1737.
553
3.03
2.83
8.49
23.34
23.0
32.8
75.7
411.
881
3.03
2.97
2.97
4.72
May-0
88.3
1%106
.955
3.03
2.74
13.68
52.01
43.0
32.7
711.
0635.
603
3.03
2.79
8.37
21.35
23.0
32.9
05.8
113.
011
3.03
2.98
2.98
4.91
Jun-08
8.73%
106.16
63.0
32.6
816.
0867.
225
3.03
2.70
13.51
48.86
43.0
32.7
110.
8532.
003
3.03
2.84
8.52
23.93
23.0
32.9
25.8
513.
75Jul
-089.2
3%105
.237
3.03
2.62
18.37
82.75
63.0
32.6
415.
8562.
605
3.03
2.64
13.20
43.14
43.0
32.7
811.
1236.
673
3.03
2.87
8.62
25.63
Aug-0
89.2
8%105
.138
103.03
12587.
40699
.23333
9.00
7103
.03125
87.75
614.25
2595.9
26
103.03
12587.
25523
.49184
5.57
5103
.03125
92.48
462.38
1719.3
54
103.03
12595.
89383
.55135
3.99
Sep-08
9.71%
104.34
YTM
Price
106.96
775.86
3620.9
3YT
M Pri
ce104
.55671
.92278
3.71
YTM
Price
101.21
564.59
1958.3
5YT
M Pri
ce103
.97490
.80179
7.67
YTM
Price
104.66
400.99
1398.2
8Oc
t-08
10.98%
102.03
Macau
lay D
7.25
Macau
lay D
6.43
Macau
lay D
5.58
Macau
lay D
4.72
Macau
lay D
3.83
Nov-0
811.
24%101
.56Ma
caulay
D1.8
1Ma
caulay
D1.6
1Ma
caulay
D1.3
9Ma
caulay
D1.1
8Ma
caulay
D0.9
6De
c-08
10.83%
102.30
Modif
ied D
1.67
Modif
ied D
1.47
Modif
ied D
1.25
Modif
ied D
1.09
Modif
ied D
0.89
Jan-09
9.77%
104.23
Conve
xity
34Co
nvexit
y27
Conve
xity
19Co
nvexit
y17
Conve
xity
13Feb
-098.7
4%106
.14Ma
r-09
8.21%
107.14
Apr-0
97.6
4%108
.23Ma
y-09
7.25%
108.99
Jun-09
6.95%
109.57
YTM
Macau
la y
Modif
ied
Conve
xity
May-0
88.3
1%106
.961.8
11.6
734
Aug-0
89.2
8%104
.551.6
11.4
727
Nov-0
811.
24%101
.211.3
91.2
519
Feb-09
8.74%
103.97
1.18
1.09
17Ma
y-09
7.25%
104.66
0.96
0.89
13
May-0
9
Bulan
SBI 1
Bulan
Obliga
si Fede
ral In
ternat
ional F
inance
VIII T
ahun 2
008
May-0
8Au
g-08
Nov-0
8Feb
-09
99
Lampiran 24. Perhitungan obligasi mayora indah III tahun 2008
Nama
Ob
ligas
Matu
rity
Coup
un
iCo
deSe
ktor
Issue
d Date
Date
Type
Freq
Inter
estNi
lai
Oblig
asi M
ayNo
mina
l oM
YOR0
3Fo
od &
Bev
er6-J
un-08
5-Jun
-13Fix
ed3 M
onths
13.75
%10
0idA
+5
43.4
375
20
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Jan
-081
3.44
3.36
3.36
5.35
Feb-
082
3.44
3.29
6.58
14.76
13.4
43.3
63.3
65.2
1M
ar-08
33.4
43.2
29.6
727
.142
3.44
3.28
6.55
14.24
13.4
43.3
53.3
55.0
5Ap
r-08
43.4
43.1
512
.6141
.613
3.44
3.20
9.60
25.95
23.4
43.2
66.5
213
.671
3.44
3.37
3.37
5.43
May
-085
3.44
3.09
15.43
57.40
43.4
43.1
212
.4939
.433
3.44
3.17
9.52
24.67
23.4
43.3
06.6
015
.041
3.44
3.38
3.38
5.62
Jun-
088.7
3%12
0.16
63.4
43.0
218
.1273
.915
3.44
3.05
15.25
53.91
43.4
43.0
912
.3637
.103
3.44
3.23
9.70
27.80
23.4
43.3
26.6
415
.76Ju
l-08
9.23%
117.9
37
3.44
2.96
20.69
90.63
63.4
42.9
817
.8668
.795
3.44
3.01
15.04
50.21
43.4
43.1
712
.6842
.823
3.44
3.26
9.79
29Au
g-08
9.28%
117.7
18
3.44
2.89
23.14
107.1
77
3.44
2.91
20.34
83.60
63.4
42.9
317
.5763
.425
3.44
3.11
15.53
59.36
43.4
43.2
112
.8345
.94Se
p-08
9.71%
115.8
59
3.44
2.83
25.47
123.2
18
3.44
2.84
22.70
97.97
73.4
42.8
519
.9676
.306
3.44
3.04
18.26
76.80
53.4
43.1
515
.7764
.43Oc
t-08
10.98
%11
0.54
103.4
42.7
727
.7013
8.50
93.4
42.7
724
.9311
1.63
83.4
42.7
822
.2188
.517
3.44
2.98
20.87
94.63
63.4
43.1
018
.6084
.34No
v-08
11.24
%10
9.50
113.4
42.7
129
.8215
2.85
103.4
42.7
027
.0412
4.36
93.4
42.7
024
.3399
.838
3.44
2.92
23.37
112.4
37
3.44
3.05
21.33
105.1
5De
c-08
10.83
%11
1.16
123.4
42.6
531
.8416
6.14
113.4
42.6
429
.0413
6.02
103.4
42.6
326
.3211
0.09
93.4
42.8
625
.7712
9.88
83.4
42.9
923
.9612
6.41
Jan-09
9.77%
115.5
913
3.44
2.60
33.75
178.2
712
3.44
2.58
30.93
146.5
311
3.44
2.56
28.18
119.2
010
3.44
2.81
28.05
146.7
09
3.44
2.94
26.49
147.7
4Fe
b-09
8.74%
120.1
114
3.44
2.54
35.57
189.1
813
3.44
2.52
32.72
155.8
212
3.44
2.49
29.94
127.1
111
3.44
2.75
30.24
162.6
810
3.44
2.89
28.94
168.8
4M
ar-09
8.21%
122.5
215
3.44
2.49
37.30
198.8
414
3.44
2.46
34.40
163.8
813
3.44
2.43
31.58
133.8
012
3.44
2.69
32.33
177.6
711
3.44
2.84
31.29
189.4
4Ap
r-09
7.64%
125.1
816
3.44
2.43
38.93
207.2
615
3.44
2.40
35.98
170.7
114
3.44
2.36
33.11
139.3
013
3.44
2.64
34.31
191.5
612
3.44
2.80
33.55
209.3
3M
ay-09
7.25%
127.0
517
3.44
2.38
40.48
214.4
516
3.44
2.34
37.47
176.3
515
3.44
2.30
34.54
143.6
414
3.44
2.59
36.21
204.2
613
3.44
2.75
35.72
228.3
5Ju
n-09
6.95%
128.5
018
3.44
2.33
41.95
220.4
417
3.44
2.29
38.87
180.8
416
3.44
2.24
35.87
146.8
915
3.44
2.53
38.02
215.7
314
3.44
2.70
37.81
246.3
619
3.44
2.28
43.34
225.2
618
3.44
2.23
40.18
184.2
217
3.44
2.18
37.11
149.1
016
3.44
2.48
39.74
225.9
415
3.44
2.65
39.82
263.2
620
103.4
467
.1713
43.31
6890
.3419
103.4
465
.5812
46.00
5614
.2418
103.4
463
.9511
51.10
4524
.3617
103.4
473
.2312
44.87
7068
.3616
103.4
478
.5212
56.3
283
94.46
YTM
Price
120.1
618
39.07
9322
.72YT
M Pr
ice11
5.23
1685
.7175
53.70
YTM
Price
110.2
915
38.57
6052
.23YT
M Pr
ice11
9.71
1619
.9289
57.11
YTM
Price
123.5
716
02.25
1032
4.90
Maca
ulay D
15.30
Maca
ulay D
14.63
Maca
ulay D
13.95
Maca
ulay D
13.53
Maca
ulay D
12.97
Maca
ulay D
3.83
Maca
ulay D
3.66
Maca
ulay D
3.49
Maca
ulay D
3.38
Maca
ulay D
3.24
Modif
ied D
3.52
Modif
ied D
3.33
Modif
ied D
3.15
Modif
ied D
3.13
Modif
ied D
3.03
Conv
exity
78Co
nvex
ity66
Conv
exity
55Co
nvex
ity75
Conv
exity
84
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Jun-
088.7
3%12
0.16
3.83
3.52
78Se
p-08
9.71%
115.2
33.6
63.3
366
Dec-0
810
.83%
63.95
3.49
3.15
55M
ar-09
8.21%
73.23
3.38
3.13
75Ju
n-09
6.95%
78.52
3.24
3.03
84
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
May
ora In
dah I
II Ta
hun 2
008
Jun-
08Se
p-08
Dec-
08Ma
r-09
gRa
tin
.48
100 A Lampiran 25. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri
Nama
Ob
ligas
iCo
deSe
ktor
Issue
d Date
Matu
rity
Date
Type
Coup
un
Freq
Inter
estNi
lai
Nomi
nal
Ratin
g
Oblig
asi II
I DaD
NRK0
3ASe
cuo
rities
Cm2
3-Ju
820
-Jun
Fixed
3 M12
.5012
0id
24
3.125
8
Tang
gal
SBI 1
Bula
nYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
A-%
onths
-10n-0
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/ (1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/ (1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/ (1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/ (1
+yiel
d)^(N
Perio
de (N
)Ca
sh Fl
ow
(CF)
PV C
ash
Flow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/ (1
+yiel
d)^(N
Jan-08
13.1
33.0
63.0
64.8
6Fe
b-08
23.1
32.9
95.9
913
.421
3.13
3.05
3.05
4.73
Mar-
083
3.13
2.93
8.79
24.68
23.1
32.9
85.9
612
.941
3.13
3.04
3.04
4.59
Apr-0
84
3.13
2.87
11.47
37.83
33.1
32.9
18.7
223
.592
3.13
2.96
5.92
12.43
13.1
33.0
63.0
64.9
3M
ay-08
53.1
32.8
114
.0352
.184
3.13
2.84
11.36
35.84
33.1
32.8
88.6
522
.432
3.13
3.00
6.00
13.68
13.1
33.0
73.0
75.1
1Ju
n-08
8.73%
106.8
26
3.13
2.75
16.47
67.19
53.1
32.7
713
.8649
.014
3.13
2.81
11.23
33.72
33.1
32.9
48.8
225
.282
3.13
3.02
6.04
14.33
Jul-0
89.2
3%10
5.89
73.1
32.6
918
.8182
.396
3.13
2.71
16.24
62.54
53.1
32.7
313
.6745
.644
3.13
2.88
11.52
38.93
33.1
32.9
78.9
026
.80Au
g-08
9.28%
105.7
98
103.1
386
.7769
4.13
3215
.167
103.1
387
.1961
0.30
2508
.056
103.1
387
.8552
7.11
1902
.635
103.1
393
.1646
5.82
1780
.794
103.1
396
.2638
5.03
1378
.19Se
p-08
9.71%
105.0
0YT
M Pr
ice10
6.85
772.7
334
97.71
YTM
Price
104.4
466
9.49
2696
.70YT
M Pr
ice10
2.28
569.6
420
21.44
YTM
Price
105.0
549
5.23
1863
.61YT
M Pr
ice10
5.32
403.0
514
24.43
Oct-0
810
.98%
102.6
9M
acau
lay D
7.23
Mac
aulay
D6.4
1M
acau
lay D
5.57
Mac
aulay
D4.7
1M
acau
lay D
3.83
Nov-0
811
.24%
102.2
2M
acau
lay D
1.81
Mac
aulay
D1.6
0M
acau
lay D
1.39
Mac
aulay
D1.1
8M
acau
lay D
0.96
Dec-0
810
.83%
102.9
6M
odifi
ed D
1.66
Mod
ified
D1.4
6M
odifi
ed D
1.26
Mod
ified
D1.0
9M
odifi
ed D
0.89
Jan-09
9.77%
104.8
9Co
nvex
ity33
Conv
exit y
26Co
nvex
ity20
Conv
exity
18Co
nvex
ity14
Feb-0
98.7
4%10
6.80
Mar-
098.2
1%10
7.81
Apr-0
97.6
4%10
8.90
May
-097.2
5%10
9.66
Jun-0
96.9
5%11
0.24
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Jun-0
88.7
3%10
6.85
1.81
1.66
33Se
p-08
9.71%
104.4
41.6
01.4
626
Dec-0
810
.83%
102.2
81.3
91.2
620
Mar-
098.2
1%10
5.05
1.18
1.09
18Ju
n-09
6.95%
105.3
20.9
60.8
914
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
III D
anare
ksa T
ahun
2008
Seri A
Jun-
08Se
p-08
Dec-0
8M
ar-09
101
Lampiran 26. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri B
Nama
Ob
li gas
iCo
deSe
ktor
Ied
Date
rity
Date
peFr
eRa
ting
ssuM
atuTy
Coup
un
qIn
terest
Nomi
nal
Oblig
asi II
I D
Nilai
aDNR
K03B
Secu
rities
Com
23-Ju
n-08
20-Ju
n-11
Fixed
3 Mon
ths13
.00%
130
idA-
34
3.25
12
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Jan
-081
3.25
3.18
3.18
5.06
Feb-
082
3.25
3.11
6.23
13.95
13.2
53.1
73.1
74.9
2M
ar-08
33.2
53.0
59.1
425
.662
3.25
3.10
6.20
13.46
13.2
53.1
63.1
64.7
7Ap
r-08
43.2
52.9
811
.9239
.343
3.25
3.02
9.07
24.54
23.2
53.0
86.1
612
.921
3.25
3.18
3.18
5.13
May
-085
3.25
2.92
14.59
54.27
43.2
52.9
511
.8137
.283
3.25
3.00
9.00
23.32
23.2
53.1
26.2
414
.221
3.25
3.19
3.19
5.31
Jun-
088.7
3%11
1.14
63.2
52.8
617
.1369
.885
3.25
2.88
14.41
50.97
43.2
52.9
211
.6835
.073
3.25
3.06
9.17
26.29
23.2
53.1
46.2
814
.90Ju
l-08
9.23%
109.7
67
3.25
2.79
19.56
85.69
63.2
52.8
116
.8965
.045
3.25
2.84
14.22
47.47
43.2
53.0
011
.9940
.493
3.25
3.09
9.26
27.87
Aug-0
89.2
8%10
9.62
83.2
52.7
321
.8810
1.33
73.2
52.7
519
.2379
.046
3.25
2.77
16.61
59.96
53.2
52.9
414
.6856
.124
3.25
3.03
12.13
43.43
Sep-
089.7
1%10
8.45
93.2
52.6
824
.0811
6.49
83.2
52.6
821
.4692
.637
3.25
2.70
18.87
72.14
63.2
52.8
817
.2672
.615
3.25
2.98
14.91
60.92
Oct-0
810
.98%
105.0
910
3.25
2.62
26.19
130.9
49
3.25
2.62
23.57
105.5
48
3.25
2.62
21.00
83.68
73.2
52.8
219
.7389
.476
3.25
2.93
17.59
79.74
Nov-
0811
.24%
104.4
211
3.25
2.56
28.19
144.5
210
3.25
2.56
25.57
117.5
89
3.25
2.56
23.00
94.38
83.2
52.7
622
.1010
6.30
73.2
52.8
820
.1799
.41De
c-08
10.83
%10
5.48
1210
3.25
79.68
956.2
149
90.26
1110
3.25
79.31
872.3
740
85.67
1010
3.25
79.04
790.4
433
06.70
910
3.25
86.00
773.9
639
01.14
810
3.25
89.96
719.6
737
96.77
Jan-09
9.77%
108.2
9YT
M Pr
ice11
1.16
1138
.3057
77.38
YTM
Price
107.8
610
23.76
4676
.66YT
M Pr
ice10
4.70
914.1
437
40.43
YTM
Price
109.7
587
8.32
4311
.76YT
M Pr
ice11
1.21
803.1
941
28.37
Feb-
098.7
4%11
1.11
Maca
ulay D
10.24
Maca
ulay D
9.49
Maca
ulay D
8.73
Maca
ulay D
8.00
Maca
ulay D
7.22
Mar-
098.2
1%11
2.59
Maca
ulay D
2.56
Maca
ulay D
2.37
Maca
ulay D
2.18
Maca
ulay D
2.00
Maca
ulay D
1.81
Apr-0
97.6
4%11
4.21
Modif
ied D
2.35
Modif
ied D
2.16
Modif
ied D
1.97
Modif
ied D
1.85
Modif
ied D
1.69
May
-097.2
5%11
5.34
Conv
exity
52Co
nvex
ity43
Conv
exity
36Co
nvex
ity39
Conv
exity
37Ju
n-09
6.95%
116.2
2
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Jun-
088.7
3%11
1.16
2.56
2.35
52Se
p-08
9.71%
107.8
62.3
72.1
643
Dec-0
810
.83%
104.7
02.1
81.9
736
Mar-
098.2
1%10
9.75
2.00
1.85
39Ju
n-09
6.95%
111.2
11.8
11.6
937
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
III D
anare
ksa T
ahun
2008
Seri
B
Jun-
08Se
p-08
Dec-
08Ma
r-09
102
Lampiran 27. Perhitungan obligasi III danareksa tahun 2008 seri C
Nama
Obli
gasi
Cate
Matu
ritRa
ting
ode
Sekt
orIss
ued D
y Co
uDa
teTy
pepu
n Fr
e qIn
terest
Nilai
Oblig
asi II
I Dan
areNo
mina
l kD
NRK0
3CSe
curit
ies C
ompa
ny23
-Jun-0
820
-Jun-1
3Fix
ed3 M
onths
13.50
%25
0idA
-5
43.3
7520
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Jan
-081
3.38
3.30
3.30
5.25
Feb-0
82
3.38
3.23
6.46
14.49
13.3
83.3
03.3
05.1
1M
ar-08
33.3
83.1
69.4
926
.652
3.38
3.22
6.43
13.98
13.3
83.2
93.2
94.9
6Ap
r-08
43.3
83.1
012
.3840
.853
3.38
3.14
9.42
25.48
23.3
83.2
06.4
013
.421
3.38
3.31
3.31
5.33
May
-085
3.38
3.03
15.15
56.36
43.3
83.0
712
.2638
.713
3.38
3.12
9.35
24.22
23.3
83.2
46.4
814
.771
3.38
3.32
3.32
5.52
Jun-0
88.7
3%11
9.13
63.3
82.9
617
.7972
.575
3.38
2.99
14.97
52.93
43.3
83.0
312
.1336
.423
3.38
3.18
9.53
27.30
23.3
83.2
66.5
215
.48Ju
l-08
9.23%
116.9
37
3.38
2.90
20.31
88.99
63.3
82.9
217
.5467
.545
3.38
2.95
14.76
49.29
43.3
83.1
112
.4542
.043
3.38
3.21
9.62
28.94
Aug-0
89.2
8%11
6.71
83.3
82.8
422
.7210
5.22
73.3
82.8
519
.9782
.086
3.38
2.88
17.25
62.27
53.3
83.0
515
.2458
.284
3.38
3.15
12.60
45.10
Sep-0
89.7
1%11
4.85
93.3
82.7
825
.0112
0.97
83.3
82.7
922
.2996
.197
3.38
2.80
19.60
74.91
63.3
82.9
917
.9375
.405
3.38
3.10
15.48
63.26
Oct-0
810
.98%
109.5
810
3.38
2.72
27.20
135.9
89
3.38
2.72
24.48
109.6
08
3.38
2.73
21.80
86.90
73.3
82.9
320
.4992
.916
3.38
3.04
18.26
82.81
Nov-0
811
.24%
108.5
411
3.38
2.66
29.28
150.0
710
3.38
2.66
26.55
122.1
09
3.38
2.65
23.88
98.01
83.3
82.8
722
.9511
0.39
73.3
82.9
920
.9410
3.24
Dec-0
810
.83%
110.1
912
3.38
2.60
31.26
163.1
211
3.38
2.59
28.52
133.5
510
3.38
2.58
25.84
108.0
99
3.38
2.81
25.30
127.5
28
3.38
2.94
23.52
124.1
1Jan
-099.7
7%11
4.60
133.3
82.5
533
.1417
5.03
123.3
82.5
330
.3714
3.86
113.3
82.5
227
.6711
7.03
103.3
82.7
527
.5414
4.03
93.3
82.8
926
.0114
5.05
Feb-0
98.7
4%11
9.09
143.3
82.4
934
.9218
5.74
133.3
82.4
732
.1215
2.99
123.3
82.4
529
.3912
4.79
113.3
82.7
029
.6915
9.72
103.3
82.8
428
.4116
5.77
Mar-
098.2
1%12
1.49
153.3
82.4
436
.6219
5.23
143.3
82.4
133
.7716
0.90
133.3
82.3
831
.0013
1.37
123.3
82.6
431
.7417
4.44
113.3
82.7
930
.7218
5.99
Apr-0
97.6
4%12
4.13
163.3
82.3
938
.2320
3.49
153.3
82.3
635
.3316
7.61
143.3
82.3
232
.5113
6.77
133.3
82.5
933
.6918
8.08
123.3
82.7
432
.9420
5.53
May
-097.2
5%12
5.98
173.3
82.3
439
.7521
0.55
163.3
82.3
036
.7917
3.15
153.3
82.2
633
.9114
1.03
143.3
82.5
435
.5520
0.55
133.3
82.7
035
.0722
4.20
Jun-0
96.9
5%12
7.43
183.3
82.2
941
.1921
6.43
173.3
82.2
438
.1617
7.55
163.3
82.2
035
.2214
4.22
153.3
82.4
937
.3321
1.81
143.3
82.6
537
.1324
1.88
193.3
82.2
442
.5522
1.17
183.3
82.1
939
.4518
0.87
173.3
82.1
436
.4314
6.39
163.3
82.4
439
.0122
1.83
153.3
82.6
139
.1025
8.47
2010
3.38
67.13
1342
.5068
86.18
1910
3.38
65.54
1245
.2456
10.85
1810
3.38
63.91
1150
.4045
21.63
1710
3.38
73.18
1244
.1270
64.09
1610
3.38
78.47
1255
.56
8389
.39YT
M Pr
ice11
9.16
1829
.2492
74.33
YTM
Price
114.2
916
76.96
7515
.05YT
M Pr
ice10
9.41
1530
.8360
21.72
YTM
Price
118.8
216
12.35
8918
.49YT
M Pr
ice12
2.70
1595
.2010
284.7
3Ma
caula
y D15
.35Ma
caula
y D14
.67Ma
caula
y D13
.99Ma
caula
y D13
.57Ma
caula
y D13
.00Ma
caula
y D3.8
4Ma
caula
y D3.6
7Ma
caula
y D3.5
0Ma
caula
y D3.3
9Ma
caula
y D3.2
5Mo
dified
D3.5
3Mo
dified
D3.3
4Mo
dified
D3.1
6Mo
dified
D3.1
4Mo
dified
D3.0
4Co
nvex
ity78
Conv
exity
66Co
nvex
ity55
Conv
exity
75Co
nvex
ity84
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Jun-0
88.7
3%11
9.16
3.84
3.53
78Se
p-08
9.71%
114.2
93.6
73.3
466
Dec-0
810
.83%
63.91
3.50
3.16
55M
ar-09
8.21%
73.18
3.39
3.14
75Ju
n-09
6.95%
78.47
3.25
3.04
84
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligasi
III D
anare
ksa T
ahun
2008
Seri
C
Jun-
08Se
p-08
Dec-
08Ma
r-09
103
Lampiran 28. Perhitungan obligasi summarecon agung II tahun 2008
Nam
a Ob
li gas
iCo
dekt
ored
Dat
eM
SeIss
uat
urit y
Da
teFr
eTy
peCo
upun
q
Inter
est
i No
min
al ng
Oblig
asi S
um
Rati
Nila
mSM
RA02
Prop
erty a
nd R2
6-Ju
n-08
25-Ju
n-13
Fixe
d3 M
onths
14.10
%10
0idA
-5
43.
525
20
Tang
gal
SBI 1
Bul
anYT
MPe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flo
w (P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Pe
riode
(N)
Cash
Flow
(C
F)PV
Cas
h Fl
ow
(PV)
N*PV
N*(N
+1)*C
F/(1
+yiel
d)^(N
+2)
Perio
de (N
)Ca
sh F
low
(CF)
PV C
ash
Flow
(P
V)N*
PVN*
(N+1
)*CF/
(1+y
ield)
^(N+2
)Ja
n-08
13.
533.
453.
455.
48Fe
b-08
23.
533.
386.
7515
.13
13.
533.
443.
445.
34M
ar-08
33.
533.
309.
9127
.84
23.
533.
366.
7214
.60
13.
533.
433.
435.
18Ap
r-08
43.
533.
2312
.93
42.6
73
3.53
3.28
9.84
26.6
12
3.53
3.34
6.68
14.02
13.5
33.4
53.4
55.5
6M
ay-0
85
3.53
3.16
15.8
258
.86
43.
533.
2012
.81
40.4
33
3.53
3.25
9.76
25.30
23.5
33.3
86.7
715
.43
13.5
33.4
63.
465.
76Ju
n-08
8.73%
121.
566
3.53
3.10
18.5
875
.79
53.
533.
1315
.63
55.2
84
3.53
3.17
12.67
38.04
33.5
33.3
29.9
528
.51
23.5
33.4
16.
8116
.17
Jul-0
89.2
3%11
9.32
73.
533.
0321
.21
92.9
46
3.53
3.05
18.3
270
.54
53.
533.
0815
.4251
.484
3.53
3.25
13.00
43.9
13
3.53
3.35
10.0
430
.23
Aug-
089.2
8%11
9.10
83.
532.
9723
.73
109.
907
3.53
2.98
20.8
685
.73
63.
533.
0018
.0265
.045
3.53
3.18
15.92
60.8
74
3.53
3.29
13.1
647
.11
Sep-
089.7
1%11
7.22
93.
532.
9026
.12
126.
358
3.53
2.91
23.2
810
0.47
73.
532.
9220
.4778
.246
3.53
3.12
18.72
78.7
55
3.53
3.23
16.1
766
.07
Oct-0
810
.98%
111.
8810
3.53
2.84
28.4
014
2.02
93.
532.
8425
.57
114.
478
3.53
2.85
22.77
90.76
73.5
33.0
621
.4097
.04
63.5
33.1
819
.07
86.4
9No
v-08
11.24
%11
0.82
113.
532.
7830
.58
156.
7410
3.53
2.77
27.7
312
7.53
93.
532.
7724
.9410
2.37
83.5
33.0
023
.9711
5.30
73.5
33.1
221
.87
107.
83De
c-08
10.83
%11
2.49
123.
532.
7232
.65
170.
3711
3.53
2.71
29.7
813
9.49
103.
532.
7026
.9911
2.89
93.5
32.9
426
.4213
3.19
83.5
33.0
724
.57
129.
62Ja
n-09
9.77%
116.
9613
3.53
2.66
34.6
118
2.81
123.
532.
6431
.72
150.
2611
3.53
2.63
28.90
122.
2310
3.53
2.88
28.77
150.4
39
3.53
3.02
27.1
715
1.50
Feb-
098.7
4%12
1.51
143.
532.
6136
.48
193.
9913
3.53
2.58
33.5
515
9.79
123.
532.
5630
.7013
0.34
113.5
32.8
231
.0116
6.82
103.5
32.9
729
.67
173.
13M
ar-09
8.21%
123.
9515
3.53
2.55
38.2
520
3.91
143.
532.
5235
.27
168.
0513
3.53
2.49
32.38
137.
2112
3.53
2.76
33.15
182.2
011
3.53
2.92
32.0
819
4.26
Apr-0
97.6
4%12
6.63
163.
532.
5039
.93
212.
5415
3.53
2.46
36.9
017
5.06
143.
532.
4333
.9514
2.84
133.5
32.7
135
.1919
6.44
123.5
32.8
734
.40
214.
66M
ay-0
97.2
5%12
8.50
173.
532.
4441
.52
219.
9116
3.53
2.40
38.4
318
0.84
153.
532.
3635
.4214
7.30
143.5
32.6
537
.1320
9.46
133.5
32.8
236
.63
234.
16Ju
n-09
6.95%
129.
9718
3.53
2.39
43.0
222
6.05
173.
532.
3439
.86
185.
4416
3.53
2.30
36.78
150.
6215
3.53
2.60
38.98
221.2
214
3.53
2.77
38.7
825
2.63
193.
532.
3444
.44
231.
0018
3.53
2.29
41.2
018
8.91
173.
532.
2438
.0515
2.89
163.5
32.5
540
.7523
1.69
153.5
32.7
240
.84
269.
9620
103.
5367
.22
1344
.45
6896
.17
1910
3.53
65.6
312
47.0
556
18.9
918
103.
5364
.0011
52.07
4528
.1917
103.5
373
.2912
45.9
370
74.3
416
103.5
378
.59
1257
.38
8401
.56
YTM
Pric
e12
1.57
1852
.82
9390
.46
YTM
Pric
e11
6.55
1697
.96
7607
.82
YTM
Pric
e11
1.53
1549
.4160
94.95
YTM
Pric
e12
0.95
1630
.52
9011
.16
YTM
Pric
e12
4.78
1612
.11
1038
1.14
Mac
aulay
D15
.24
Mac
aulay
D14
.57
Maca
ulay D
13.89
Maca
ulay D
13.48
Mac
aulay
D12
.92
Mac
aulay
D3.
81M
acau
lay D
3.64
Maca
ulay D
3.47
Maca
ulay D
3.37
Mac
aulay
D3.2
3M
odifie
d D3.
50M
odifie
d D
3.32
Modif
ied D
3.13
Modif
ied D
3.11
Mod
ified
D3.0
2Co
nvex
ity77
Conv
exity
65Co
nvex
ity55
Conv
exity
75Co
nvex
ity83
YTM
Mac
aulay
M
odifi
ed
Conv
exity
Jun-
088.7
3%12
1.57
3.81
3.50
77Se
p-08
9.71%
116.5
53.6
43.3
265
Dec-0
810
.83%
64.00
3.47
3.13
55M
ar-09
8.21%
73.29
3.37
3.11
75Ju
n-09
6.95%
78.59
3.23
3.02
83
Jun-
09
Bulan
SBI 1
Bula
nOb
ligas
i Sum
marec
on A
gung
II T
ahun
2008
Jun-
08Se
p-08
Dec-
08M
ar-0
9
104
Lampiran 29. Perhitungan uji korelasi
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YJul-09 9.23 -10.82 85.19 117.07 -99.87 Jul-09 9.23 -3.79 85.19 14.36 -34.98Jan-09 9.77 -4.77 95.45 22.75 -46.60 Oct-09 10.98 -4.89 120.56 23.91 -53.69
2 19.00 -15.59 180.65 139.83 -146.47 Jan-09 9.77 4.33 95.45 18.75 42.301.00 Apr-09 7.64 8.48 58.37 71.91 64.79
4 37.62 4.13 359.58 128.94 18.42r -0.76
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YJul-08 9.23 -4.99 85.19 24.90 -46.06
Oct-08 10.98 -6.56 120.56 43.03 -72.03 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YJan-09 9.77 5.69 95.45 32.38 55.59 Jul-08 9.23 -6.46 85.19 41.73 -59.63Apr-09 7.64 11.53 58.37 132.94 88.09 Oct-08 10.98 -8.54 120.56 72.93 -93.77
4 37.62 5.67 359.58 233.25 25.59 Jan-09 9.77 7.12 95.45 50.69 69.56-0.77 Apr-09 7.64 14.71 58.37 216.38 112.38
4 37.62 6.83 359.58 381.74 28.55r -0.77
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YAug-08 9.28 -1.30 86.12 1.69 -12.06
r
r
Nov-08 11.24 -2.09 126.34 4.37 -23.49 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YFeb-09 8.74 3.25 76.39 10.56 28.41 Aug-08 9.28 -1.90 86.12 3.61 -17.63
May-09 7.25 1.48 52.56 2.19 10.73 Nov-08 11.24 -3.19 126.34 10.18 -35.864 36.51 1.34 341.41 18.81 3.58 Feb-09 8.74 5.79 76.39 33.52 50.60
-0.71 May-09 7.25 2.92 52.56 8.53 21.174 36.51 3.62 341.41 55.84 18.29
r -0.71Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y
May-08 8.31 -0.55 69.06 0.30 -4.57Aug-08 9.28 -1.14 86.12 1.30 -10.58 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y
r
Nov-08 11.24 -1.80 126.34 3.24 -20.23 May-08 8.31 -0.81 69.06 0.66 -6.73Feb-09 8.74 2.10 76.39 4.41 18.35 Aug-08 9.28 -1.78 86.12 3.17 -16.52
May-09 7.25 1.11 52.56 1.23 8.05 Nov-08 11.24 -2.96 126.34 8.76 -33.275 44.82 -0.28 410.46 10.48 -8.98 Feb-09 8.74 5.23 76.39 27.35 45.71
-0.68 May-09 7.25 3.06 52.56 9.36 22.195 44.82 2.74 410.46 49.30 11.38
r -0.65Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y
May-08 8.31 -1.05 69.06 1.10 -8.73Aug-08 9.28 -2.35 86.12 5.52 -21.81 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y
r
Nov-08 11.24 -4.02 126.34 16.16 -45.18 Aug-08 9.28 -5.04 86.1184 25.4016 -46.7712Feb-09 8.74 7.64 76.39 58.37 66.77 Feb-09 8.74 2.14 76.3876 4.5796 18.7036
May-09 7.25 3.98 52.56 15.84 28.86 2 6.95 -2.90 162.51 29.98 -28.075 44.82 4.20 410.46 97.00 19.91 r -0.30
-0.62
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Jun-08 8.73 -1.07 76.21 1.14 -9.34
Jun-08 8.73 -2.43 76.21 5.90 -21.21 Sep-08 9.71 -1.16 94.28 1.35 -11.26Sep-08 9.71 -2.92 94.28 8.53 -28.35 Dec-08 10.83 -1.11 117.29 1.23 -12.02Dec-08 10.83 -3.13 117.29 9.80 -33.90 Mar-09 8.21 2.78 67.40 7.73 22.82Mar-09 8.21 10.56 67.40 111.51 86.70 Jun-09 6.95 0.93 48.30 0.86 6.46Jun-09 6.95 4.36 48.30 19.01 30.30 5 6.95 0.37 403.49 12.32 -3.34
5 6.95 6.44 403.49 154.75 33.53 r -0.060.10
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Jun-08 8.73 -1.58 76.21 2.50 -13.79
Jun-08 8.73 -1.34 76.21 1.80 -11.70 Sep-08 9.71 -1.61 94.28 2.59 -15.63Sep-08 9.71 -1.49 94.28 2.22 -14.47 Dec-08 10.83 -2.08 117.29 4.33 -22.53Dec-08 10.83 -1.49 117.29 2.22 -16.14 Mar-09 8.21 5.64 67.40 31.81 46.30Mar-09 8.21 4.23 67.40 17.89 34.73 Jun-09 6.95 2.17 48.30 4.71 15.08Jun-09 6.95 1.56 48.30 2.43 10.84 5 6.95 2.54 403.49 45.93 9.43
5 6.95 1.47 403.49 26.56 3.27 r 0.040.01
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Jun-08 8.73 -2.43 76.21 5.90 -21.21
Jun-08 8.73 -1.82 76.21 3.31 -15.89 Sep-08 9.71 -2.92 94.28 8.53 -28.35Sep-08 9.71 -2.11 94.28 4.45 -20.49 Dec-08 10.83 -3.14 117.29 9.86 -34.01Dec-08 10.83 -2.20 117.29 4.84 -23.83 Mar-09 8.21 10.57 67.40 111.72 86.78Mar-09 8.21 7.00 67.40 49.00 57.47 Jun-09 6.95 4.37 48.30 19.10 30.37Jun-09 6.95 2.76 48.30 7.62 19.18 5 6.95 6.45 403.49 155.11 33.58
5 6.95 3.63 403.49 69.22 16.45 r 0.100.07
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Jun-08 8.73 -2.41 76.21 5.81 -21.04
Jun-08 8.73 -4.23 76.21 17.89 -36.93 Sep-08 9.71 -2.89 94.28 8.35 -28.06Sep-08 9.71 -5.14 94.28 26.42 -49.91 Dec-08 10.83 -3.10 117.29 9.61 -33.57Dec-08 10.83 -5.63 117.29 31.70 -60.97 Mar-09 8.21 10.46 67.40 109.41 85.88Mar-09 8.21 18.28 67.40 334.16 150.08 Jun-09 6.95 4.33 48.30 18.75 30.09Jun-09 6.95 8.27 48.30 68.39 57.48 5 6.95 6.39 403.49 151.93 33.30
5 6.95 11.55 403.49 478.56 59.75 r 0.10r 0.10
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Jun-08 8.73 -2.42 76.21 5.86 -21.13
Jun-08 8.73 -3.17 76.21 10.05 -27.67 Sep-08 9.71 -2.90 94.28 8.41 -28.16Sep-08 9.71 -3.82 94.28 14.59 -37.09 Dec-08 10.83 -3.12 117.29 9.73 -33.79Dec-08 10.83 -4.17 117.29 17.39 -45.16 Mar-09 8.21 10.50 67.40 110.25 86.21Mar-09 8.21 14.06 67.40 197.68 115.43 Jun-09 6.95 4.34 48.30 18.84 30.16Jun-09 6.95 6.06 48.30 36.72 42.12 5 6.95 6.40 403.49 153.09 33.29
5 6.95 8.96 403.49 276.44 47.62 r 0.100.11
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YBulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y Sep-08 9.71 -2.95 94.28 8.70 -28.64
Mar-09 8.21 -0.63 67.40 0.40 -5.17 Dec-08 10.83 -3.18 117.29 10.11 -34.441 6.95 -0.63 67.40 0.40 -5.17 Mar-09 8.21 10.76 67.40 115.78 88.34
r #DIV/0! Jun-09 6.95 4.48 48.30 20.07 31.144 6.95 9.11 327.28 154.66 56.39
r 0.20Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*Y
Sep-08 9.71 -1.31 94.28 1.72 -12.72Dec-08 10.83 -1.28 117.29 1.64 -13.86 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YMar-09 8.21 3.46 67.40 11.97 28.41 Sep-08 9.71 -1.91 94.28 3.65 -18.55Jun-09 6.95 1.23 48.30 1.51 8.55 Dec-08 10.83 -1.98 117.29 3.92 -21.44
4 6.95 2.10 327.28 16.84 10.37 Mar-09 8.21 6.19 67.40 38.32 50.82.10 Jun-09 6.95 2.42 48.30 5.86 16.82
4 6.95 4.72 327.28 51.74 27.65r 0.16
Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YSep-08 9.71 -2.96 94.28 8.76 -28.74 Bulan SBI 1 bulan (X) % ∆ Price (Y) X^2 Y^2 X*YDec-08 10.83 -3.19 117.29 10.18 -34.55 Sep-08 9.71 -2.94 94.28 8.64 -28.55Mar-09 8.21 10.79 67.40 116.42 88.59 Dec-08 10.83 -3.17 117.29 10.05 -34.33Jun-09 6.95 4.49 48.30 20.16 31.21 Mar-09 8.21 10.72 67.40 114.92 88.01
4 6.95 9.13 327.28 155.52 56.50 Jun-09 6.95 4.47 48.30 19.98 31.07r 0.20 4 6.95 9.08 327.28 153.59 56.20
r 0.20
Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri B
Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri B
Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0050
Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Seri B
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri D
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri F
Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri D
Obligasi V Bank DKI Tahun 2008
Obligasi III Danareksa Tahun 2008 Seri A
Obligasi III Danareksa Tahun 2008 Seri C
Obligasi Subordinasi II Bank NISP Tahun 2008
Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri B
Obligasi Negara Indonesia Seri 004
Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri C
Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0049
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri C
Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Seri A
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008
Obligasi III Danareksa Tahun 2008 Seri B
Obligasi Summarecon Agung II Tahun 2008
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri E
Obligasi I Malindo Feedmill Tahun 2008
Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A
Obligasi Lautan Luas III Tahun 2008
Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri C
r
r
r
r
r
r 0
105 n obligasi Lampiran 30. Perhitungan perbandinga
TUFI
05B
TUFI
05C
TUFI
05D
TUFI
05B
TUFI
05C
TUFI
05D
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
% ∆
Pric
e%
∆ P
rice
% ∆
Pric
eIs
sued
21
-Feb
-08
21-F
eb-0
821
-Feb
-08
Feb-
081.
7035
2.42
583.
0876
May
-08
-0.5
5%-0
.81%
-1.0
5%M
atur
ity20
-Feb
-10
20-F
eb-1
120
-Feb
-12
May
-08
1.50
292.
2450
2.90
69A
ug-0
8-1
.14%
-1.7
8%-2
.35%
Inte
rest
10.5
0%11
.00%
11.2
5%A
ug-0
81.
2923
2.04
422.
7158
Nov
-08
-1.8
0%-2
.96%
-4.0
2%N
ov-0
81.
0715
1.82
322.
4944
Feb-
092.
10%
5.23
%7.
64%
Feb-
090.
6813
1.68
332.
3953
May
-09
1.11
%3.
06%
3.98
%M
ay-0
90.
689
1.82
322.
2655
FR00
50TU
FI05
BFR
0050
TUFI
05B
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
% ∆
Pric
e%
∆ P
rice
Issu
ed
25-J
an-0
821
-Feb
-08
Jan-
08Ju
l-08
-10.
82%
-0.5
5%M
atur
ity15
-Jul
-38
20-F
eb-1
0Fe
b-08
1.70
35A
ug-0
8-1
0.82
%-1
.14%
Inte
rest
10.5
0%10
.50%
May
-08
Nov
-08
-10.
82%
-1.8
0%Ju
l-08
Jan-
09-4
.77%
-1.8
0%A
ug-0
81.
2923
Feb-
09-4
.77%
2.10
%N
ov-0
8M
ay-0
9-4
.77%
1.11
%Ja
n-09
Feb-
090.
6813
May
-09
0.68
9
Gam
bar 6
. Per
band
inga
n M
odifi
ed D
urat
ion
Dan
Con
vexi
ty U
ntuk
Obl
igas
i Den
gan
Bun
ga K
upon
Sam
a, S
umbe
r: D
ata
Dio
lah
TUFI
05C
FIFA
08B
TUFI
05C
FIFA
08B
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
% ∆
Pric
e%
∆ P
rice
Issu
ed
21-F
eb-0
814
-May
-08
May
-08
2.24
502.
3754
Mat
urity
20-F
eb-1
113
-May
-11
Aug
-08
2.04
422.
1845
Aug
-08
-1.7
8%-1
.90%
Inte
rest
11.0
0%12
.625
%N
ov-0
81.
8232
1.97
35N
ov-0
8-2
.96%
-3.1
9%Fe
b-09
1.68
331.
8438
Feb-
095.
23%
5.79
%M
ay-0
91.
8232
1.69
36M
ay-0
93.
06%
2.92
%
Gam
bar 8
. Per
band
inga
n M
odifi
ed D
urat
ion
Dan
Con
vexi
ty U
ntuk
Obl
igas
i Den
gan
Jang
ka W
aktu
Inve
stas
i Sam
a, S
umbe
r: D
ata
Dio
lah
Gam
bar 9
. Per
band
inga
n Ti
ngka
t Per
ubah
an H
arga
Unt
uk O
blig
asi D
enga
n Ja
ngka
Wak
tu In
vest
asi S
ama,
Sum
ber:
Dat
a D
iola
h
Gam
bar 7
. Per
band
inga
n Ti
ngka
t Per
ubah
an H
arga
Unt
uk O
blig
asi D
enga
n B
unga
Kup
on S
ama,
Sum
ber:
Dat
a D
iola
h
Gam
bar 4
. Per
band
inga
n M
odifi
ed D
urat
ion
dan
Con
vexi
ty U
ntuk
Obl
igas
i Pen
cata
tan
Febr
uari
2008
, Sum
ber:
Dat
a D
iola
hG
amba
r 5. P
erba
ndin
gan
Ting
kat P
erub
ahan
Har
ga U
ntuk
Obl
igas
i Pen
cata
tan
Febr
uari
2008
, Sum
ber:
Dat
a D
iola
h
TUFI
05B
TUFI
05C
TUFI
05D
TUFI
05B
FR00
50
TUFI
05C
FIFA
08B
9.54
121
9.12
108
1.07
15
10.5
516
0
1.50
29
Perb
andi
ngan
Dur
atio
n &
Con
vexi
ty
0.00
20.0
040
.00
60.0
080
.00
100.
00
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
TUFI
05B
TUFI
05C
TUFI
05D
Feb-
08M
ay-0
8A
ug-0
8N
ov-0
8Fe
b-09
May
-09
Perb
andi
ngan
Tin
gkat
Per
ubah
an H
arga
Obl
igas
i
-5.0
0%
0.00
%
5.00
%
10.0
0%
May
-08
Aug
-08
Nov
-08
Feb-
09M
ay-0
9
TUFI
05B
% ∆
Pric
eTU
FI05
C %
∆ P
rice
TUFI
05D
% ∆
Pric
e
Perb
andi
ngan
Mod
ified
Dur
atio
n &
Con
vexi
ty
0.00
50.0
0
100.
00
150.
00
200.
00
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
FR00
50TU
FI05
B
Jan-
08
Feb-
08
May
-08
Jul-0
8
Aug
-08
Nov
-08
Jan-
09
Feb-
09
May
-09
Perb
andi
ngan
Tin
gkat
Per
ubah
an H
arga
Obl
igas
i
-15.
00%
-10.
00%
-5.0
0%
0.00
%
5.00
%
Jul-0
8A
ug-0
8N
ov-0
8Ja
n-09
Feb-
09M
ay-0
9
FR00
50 %
∆ P
rice
TUFI
05B
% ∆
Pric
e
Perb
andi
ngan
Tin
gkat
Per
ubah
an H
arga
Obl
igas
i
-4.0
0%-2
.00%
0.00
%2.
00%
4.00
%6.
00%
8.00
%
Aug
-08
Nov
-08
Feb-
09M
ay-0
9
TUFI
05C
% ∆
Pric
eFI
FA08
B %
∆ P
rice
Perb
andi
ngan
Mod
ified
Dur
atio
n &
Con
vexi
ty
0.00
10.0
020
.00
30.0
040
.00
50.0
060
.00
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
Mod
ified
Dur
atio
nC
onve
xity
TUFI
05C
FIFA
08B
May
-08
Aug
-08
Nov
-08
Feb-
09
May
-09