disiapkan imbal hasil kompetitif -...

1
Bisnis Indonesia, 02 Agustus 2017

Upload: hoanglien

Post on 08-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disiapkan Imbal Hasil Kompetitif - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3545/050de5d5_Jun17-AngkasaPuraII(Persero).pdf · Imbal Hasil Kompetitif ... strategi untuk memastikan

23Rabu, 2 Agustus 2017 P E R B A N K A N �KINERJA BANK UMUM

RentabilitasTerdorong Efi siensi

JAKARTA — Rentabilitas industriperbankan sepanjang semester pertama tahun ini dinilai membaik, terdorong oleh penurunan beban operasionaldan peningkatan pendapatan karenabanyak nasabah melakukan pelunasan pinjaman pada awal tahun.

Ekonom PT Bank Danamon IndonesiaTbk. Sunarsip menyatakan, rentabilitas bank umum konvensional per Juni 2017 cukup baik. Hal ini terpenga-ruh efi siensi yang dilakukan bank, tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional(BOPO). Penurunan rasio BOPO dipe-ngaruhi oleh banyaknya nasabah yangmelakukan pelunasan kredit di awal.

Sunarsip berpendapat, rentabilitas bank pada semester kedua tahun ini menda-pat tantangan dari sisi kredit. Pasalnya, sumber-sumber laba yang diperoleh pada semester pertama kemungkinantidak terulang pada semester kedua.

Oleh karena itu, rentabilitas bank akan sangat tergantung kepada ke-mampuan penyaluran kredit.

“Mudah-mudahan saja di semester kedua permintaan kredit akan meningkat seiring dengan bank mengejar targetpenyaluran kredit mereka. Dengan be-gini bisa menutupi kehilangan sumberprofit yang ada pada semester pertama,seperti pelunasan pinjaman di awal,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/8).

Secara keseluruhan, lanjutnya,

pertumbuhan laba perbankan sela-ma separuh pertama tahun ini tidak merata. Bank-bank besar yang masuk dalam kategori Bank Umum Kelom-pok Usaha (BUKU) 4 secara umumberhasil mendulang profit yang bagus, sedangkan bank kecil hingga menengahcenderung melemah.

“Bank BUKU 4 pertumbuhan labanya cukup bagus terdorong pembiayaan dan dana yang juga bagus, sehingga ting-katkan rentabilitas mereka. Sedangkan BUKU 1, 2, dan 3 pertumbuhannya melambat, baik kredit maupun danasehingga rentabilitasnya tidak signifi -kan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indone-sia Agus DW Martowardojo menguta-rakan, rentabilitas bank masih menda-patkan tantangan dari segi permintaan kredit mengingat kinerja penyaluran pinjaman yang belum pulih.

“Semester pertama ini rentabilitas ada faktor permintaan kredit belumpulih karena korporasi banyak yang konsolidasi. Mereka belum ekspansi. Semester kedua ini biasanya baru ek-spansi setelah konsolidasi,” kata dia.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono me-nyatakan, rentabilitas perseroan sejauhini terbilang aman.

“Kami sudah bisa antisipasi risikokredit yang kami salurkan,” ucapnya.(Dini Hariyanti)

�PENGALIHAN DANA HAJI

Imbal Hasil KompetitifDisiapkanJAKARTA — Perbankan syariah menyiapkan diri untukmemberikan imbal hasil kompetitif terhadap dana haji

yang semakin banyak dialihkan dari bank konvensional.

Surya [email protected]

Pada Desember 2013, Kementerian Aga-ma telah menetapkan 17 bank syariah untuk menjadi bank penerima setorandana haji dalam periode 4 tahun. Selain itu, Kementerian juga secara bertahap mengalihkan dana haji yang sebelumnyatersimpan di perbankan konvensionaldalam bentuk giro dan deposito.

Di satu sisi, pengalihan dana haji yangdikelola oleh Badan Pengelola Keuang-an Haji (BPKH) ke bank syariah dapat meningkatkan likuiditas bank. Namun demikian, bank syariah memiliki tanggung jawab untuk dapat memberikan imbal hasil yang setara dengan bunga deposito yang ditawarkan oleh bank konvensional.

Plt. Direktur Utama PT BNI SyariahAbdullah Firman Wibowo mengatakan,bank syariah harus menerapkan beragam strategi untuk memastikan dana haji pro-duktif sehingga memberikan imbal hasil kompetitif.

“Dana haji butuh imbal hasil agar bisa menekan biaya haji,” ujarnya kepadaBisnis pada Senin (31/7).

Di antara strategi yang dapat digunakanuntuk mengoptimalkan dana haji, menu-rut Firman, adalah dengan menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan. Strategilainnya, dana haji digunakan untuk mem-beli surat berharga syariah atau sukuk.

Dengan strategi tersebut, dana bank

syariah dapat mengalir ke berbagai sektor, tidak terkecuali ke sektor infrastruktur yang sedang banyak berkembang. Menurut Firman, karakter dana haji yang bersifatjangka panjang sesuai dengan kebutuhanpembiayaan proyek infrastruktur yang juga berjangka waktu panjang.

Adapun, penyaluran dana haji untuk infrastruktur tidak berarti harus serta merta dilakukan secara langsung. Saat ini,lanjutnya, bank syariah sedang mengkaji beberapa opsi seperti pembelian surat berharga syariah ataupun sukuk yang memiliki underlying berupa proyek in-frastruktur.

Diversifi kasi penyaluran dana haji, selain dilakukan untuk menyebar risiko, jugadiharapkan dapat menumbuhkan imbalhasil lebih baik.

“Banyak opsi dalam mengoptimalkan penggunaan dana haji tersebut. Intinya, kenapa arah penggunaan dana haji itu untuk infrastruktur karena tenornya pas,sama-sama panjang,” ujarnya.

SURAT BERHARGADirektur Syariah Banking PT Bank

CIMB Niaga Tbk. Pandji P. Djajanegara mengatakan upaya untuk memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi dana haji dapat dilakukan dengan penempatan dana pada instrumen surat berharga syariah.

Selain dapat mengakses surat berharga melalui bank syariah, dana haji juga dapat langsung diinvestasikan ke instrumentersebut. Bila opsi kedua yang dipilih,bank syariah tidak menerima limpahan likuiditas.

“Tantangan itu juga harus dihadapiperbankan syariah, siap memberikan im-bal hasil yang sesuai tidak. Cuma kanproduk penyimpanan dana haji ini tidak harus di deposito, tetapi juga bisa lewat penempatan dana di surat berharga,” ujarnya.

PT Bank BCA Syariah mengaku barumengajukan diri untuk menjadi salah satu bank syariah yang dapat mengeloladana haji.

Di sisi lain, dana haji yang masuksebagai dana pihak ketiga (DPK) pada PTBank BNI Syariah hingga Juni 2017 tercatat senilai Rp7,2 triliun. Nilai tersebut setara dengan 27% dari total DPK perseroan yang pada periode yang sama mencapai Rp26,66 triliun. (Farodlilah Muqoddam)

�LABA BERSIH KONSOLIDASI

Bisnis/Nurul Hidayat

Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milikPT Bank CIMB Niaga Tbk. di Jakarta, belum lama ini. Bank CIMB Niaga mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar

Rp1,4 triliun pada semester I/2017, naik sebesar 87,5% secaratahunan dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp54,92.

�Dana haji mulai dialihkan ke bank syariah secara ber-tahap sejak 2013.

�Bank syariah diminta memberikan imbal hasil setara dengan bunga deposi-to yang diberikan oleh bank konvensional.

�KINERJA SEMESTER I/2017

Bank JatengTumbuh Signifi kan

JAKARTA — Ekspansi kredit yang dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mampu menghasilkan kenaikan pen-dapatan operasional dan mendorong kenaikan laba perseroan.

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2017, laba bersih Bank Jateng tahunberjalan tercatat senilai Rp644,34 miliar.

Angka tersebut naik 19,5% diban-dingkan dengan periode yang samatahun sebelumnya yakni Rp539,17miliar.

“Alhamdulillah, kinerja bisnis BankJateng tumbuh di atas rata-rata indus-tri perbankan,” kata Direktur UtamaBank Jateng Supriyatno kepada Bisnis, belum lama ini.

Bila diperhatikan lebih detail, pos pendapatan bunga bersih Bank Jateng tercatat sebesar Rp1,57 triliun, tumbuh4,0% dari periode yang sama tahunlalu senilai Rp1,51 triliun.

Pada saat yang bersamaan, pospendapatan nonbunga juga tumbuh cukup signifi kan sebesar 54,4% menjadi Rp256,34 miliar dari level Rp165,99 miliar.

Pendapatan nonbunga tersebut di-sumbang antara lain oleh pemulihanatas cadangan kerugian penurunannilai (CKPN) yang berjumlah Rp91,11miliar serta pendapatan lainnya sebesar Rp100,19 miliar.

Sementara itu, dari sisi aset, perseroanjuga membukukan pertumbuhan yangcukup signifi kan, didorong kenaikan pembiayaan dan pendanaan.

Dalam 6 bulan pertama tahun ini, aset Bank Jateng melonjak 20,33%secara year to date menjadi Rp61,67 triliun. Pada akhir Desember 2016, aset bank berjumlah Rp51,25 triliun.

Kenaikan aset ini didukung pe-ningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK)ke level Rp48,79 triliun, baik berupa giro, tabungan, maupun simpanan berjangka.

Adapun, penyaluran kredit BankJateng tumbuh positif. Total pinjaman dan piutang yang diberikan mencapaiRp37,35 triliun, naik 7,15% secarayear to date dari Desember 2016 yangberjumlah Rp34,86 triliun.

Khusus untuk pembiayaan sya-riah, ada kenaikan cukup siginifi -kan sebesar 38% dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,79 triliun pada periode yang sama.

“Secara year on year, pembiayaan syariah tumbuh 112%. Ini ditopangpembiayaan infrastruktur jalan tol danBandara Kertajati, juga pembiayaankepada amal usaha Muhammadiyah Jawa Tengah serta sindikasi infrastruktur kepada BUMN,” kata Direktur Opera-sional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya. (Ropesta Sitorus)

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah

Sumber: OJK, diolah

(Rp triliun)

*) sampai Mei

295,6

279,33

231,17

217,85

2017*

2016

2015

2014

Bisnis Indonesia, 02 Agustus 2017