analisis perusahaan pt semen indoneia
DESCRIPTION
analisis kinerja perusahaanTRANSCRIPT
UJIAN AKHIR SEMESTER
TAKE HOME EXAM
ANALISIS BISNIS DAN PENILAIAN PERUSAHAAN
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk
ANNUAL REPORT TAHUN 2013 & 2014
Dosen Pengampu :
Dr. Jaka Isgiyarta, S.E., M.Si, Akt
Disusun Oleh:
Nama : HANAFI
NIM: 12030114410022
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
PENDAHULUAN
SEJARAH SINGKAT PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk., merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Pada
tanggal 7 Agustus 1957 diresmikan oleh Presiden Ir. Soekarno dengan kapasitas
produksi sebesar 250.000 ton semen per tahun. Untuk pertama kalinya Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Juli 1991 dan
merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham
kepada publik. Kompisisi pemegang sahamnya adalah 73% dimiliki oleh pemerintah
NKRI dan publik sebesar 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas
I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI
65% dan masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik
berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian dikenal
dengan nama Semen Gresik Group (SGG). Total kapasitas terpasang SGG sebesar
8.5 juta ton semen per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998, Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya
di SGG sebesar 14% melalui penawaan terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A.
de C.V., perusahaan semen global yang berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan
saham kembali menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%.
Pada tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah
menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%. Pada tanggal 27 Juli
2
2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A. de C.V. pada Blue Valley
Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah
menjadi Negara RI 51.01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat
24.09%. Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 16.92 juta ton semen per tahun, dan
menguasai 46% pangsa pasar semen domestik.
Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik
Tuban IV berkapasitas 3 juta ton. Setelah menjalani masa commissioning, pada bulan
Juli 2012 pabrik baru tersebut diserahterimakan, diikuti peresmian operasional
komersial pada bulan Oktober 2012. Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012,
Perseroan juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik semen Tonasa V di
Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas 3 juta ton tersebut menjalani masa commissioning
sejak September 2012, dan ditargetkan mulai beroperasi komersial pada kuartal
pertama 2013.
Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi mengambil alih 70%
kepemilikan saham thang long cement joint stock company (TLCC) dari Hanoi
General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) di Vietnam, berkapasitas
2,3 juta ton. Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat sebagai BUMN
Multinasional yang pertama di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2012
Perseroan resmi berperan sebagai strategic holding company sekaligus
mengubah nama, dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Dengan akuisisi Hingga akhir 2012, kapasitas desain Perseroan menjadi
sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di Indonesia dan 2,3 juta ton di Vietnam) semen
per tahun, dan menguasai 40,9% pangsa pasar semen domestik. Pada tahun 2013,
3
Perseroan melakukan Transformasi Korporasi dengan melaksanakan fungsi Strategic
Holding dan membentuk anak perusahaan baru PT Semen Gresik.
Pada tangggal 20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta pendirian
Perusahaan patungan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang akan membangun
pabrik pengolahan limbah berupa slag powder sebagai bahan baku pembuatan
semen.
Selanjutnya PADA Tanggal 24 Desember 2013, Perseroan melanjutkan Proses
Transformasi Korporasi dan memantapkan Peran Strategis fungsi fungsi Memegang
dengan membentuk Anak Perusahaan baru PT Semen Gresik
Tahun 2014 perseroan kembali melanjutkan program pengembangan usaha
dengan memulai pembangunan 2 pabrik semen di padan dan rembang serta
memperkuat dukungan teknologi informasi dengan mendirikan entitas anak usaha PT
Sinergi Informatika Semen Indonesia
VISI DAN MISI PT. SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk
Visi
Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.
Misi
Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang
berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah
lingkungan.
Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menjunjung tinggi
etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif.
Meningkatkan keunggulan bersaing di pasar domestik dan internasional.
4
Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para pemangku
kepentingan (stakeholders).
STRUKTUR USAHA DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN DAN
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki tiga merk yang terkenal di
masyarakat, yaitu Semen Tonasa, Semen Padang dan Semen Gresik. Pangsa pasar
untuk produk semen dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk di pasar domestik
mencapai hingga 40,8 %. Semua elemen yang mendukung operasional dalam
pembuatan semen telah dimiliki sendiri oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hal
ini merupakan keunggulan dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berikut ini
adalah struktur usaha dan komposisi saham yang dimiliki PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk beserta anak perusahaannya:
5
JENIS PRODUK PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk
Ada dua kelompok semen yang diproduksi oleh PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk, yaitu semen Portland dan semen campur. Kelompok pertama yaitu semen
Portland, semen ini merupakan semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menggiling klinker, terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan gips
sebagai bahan pembantu. Ada lima jenis semen Portland yang biasa dikenal dengan
jenis I hingga V, setiap jenis digunakan sesuai kebutuhan di dalam membuat
konstruksi. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk hanya memproduksi semen Portland
jenis I, II, III, dan V. Berikut gambar jenis semen Portland yang diproduksi oleh PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk:
Semen Portland jenis I, digunakan untuk konstruksi pada umumnya yang tidak
membutuhkan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan oleh jenis-jenis lainnya.
Misalnya perumahan, jalan raya, landasan pacu dan gedung bertingkat.
Semen Portland jenis II, digunakan untuk konstruksi pada umumnya terutama sekali
jika disyaratkan agak tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi yang sedang.
Contohnya untuk bangunan di rawa, pinggir laut, saluran irigasi dan bendungan.
Semen Portland jenis III, digunakan untuk konstruksi yang menuntut persyaratan
kekuatan awal tinggi. Misalnya bandar udara, bangunan tingkat tinggi dan
pembuatan jalan raya.
Semen Portland jenis V, digunakan untuk konstruksi yang menuntut persyaratan
sangat tahan terhadap sulfat. Misalnya instalansi pengolahan limbah pabrik,
konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga
nuklir.
6
Kelompok kedua yaitu semen campur, merupakan semen khusus yang
diciptakan untuk mega proyek jembatan Suramadu dan sangat cocok untuk bangunan
di lingkungan air laut. Terdapat empat jenis semen campur yang diproduksi oleh
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yaitu:
Semen Portland Pozolan (SPP) merupakan suatu bahan pengikat hidrolis, yang
dibuat dengan menggiling halus krinkel semen Portland dan Pozolan. Selama proses
penggilingan dapat ditambahkan bahan-bahan lain asal tidak mengakibatkan
penurunan mutunya. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang
memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan, jalan
raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi
pelat penuh.
Portland Composite Cement (PCC) merupakan suatu bahan pengikat hidrolis hasil
penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganik.
Kegunaan semen jenis sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pra-cetak,
beton pra-tekan dan paving block.
Super Mansory Cement adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi
perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan
untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block dan tegel.
Oil Well Cement merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur
minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan
laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah kelas G, High Sulfat Resistant
(HSR) disebut juga sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat ditambahkan untuk
pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
7
Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk kebutuhan pasar dalam
negeri dan sebagian lainnya diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan dalam
bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam bentuk curah.
8
PEMBAHASAN
ANALISIS STRATEGI
Analisis strategi merupakan poin penting di dalam menganalisis laporan
keuangan. Di dalam analisis strategi, seorang analis diijinkan untuk melaksanakan
menyelidiki ekonomi perusahaan di tingkat kualitatif. Selain itu, analisis strategi
digunakan untuk mengidentifikasi pemicu laba dan risiko-risiko kunci.
Analisis Industri
Menurut klasifikasi industri yang ada di Indonesia, PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk termasuk dalam jenis industri dasar dan kimia. Terdapat tiga sumber
potensial di dalam persaingan suatu industri, Dalam melakukan analisis industri,
yang harus dilakukan adalah menilai lima kekuatan yang memengaruhi profitabilitas
industri. yaitu:
1. Persaingan di antara perusahaan yang ada
Di tahun 2010, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penataan-ulang
atas berbagai aspek strategi bisnis yang mencakup sistem dan infrastruktur,
organisasi dan budaya, serta portofolio bisnis. Hal ini dilakukan untuk
mempersiapkan perusahaan dalam memantapkan lnagkah menuju level baru
sebagai holding company.
Perkembangan industri semen di Indonesia sendiri mengalami peningkatan
yang di tahun 2014, konsumsi semen di Indonesia mengalami pertumbuhan
sebesar 3.3% dibandingkan tahun 2013. Pertumbuhan itu memang mengalami
perlambatan dibanding dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 7,5%.
Penjualan Perseroan sendiri tumbuh sebesar 2,8%. Pangsa pasar Perseroan
9
mengalami sedikit penurunan dari 43,8% di tahun 2013, menjadi 43,7% di
tahun 2014. Dengan pangsar tersebut PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
merupakan pemimpin dalam pasar semen di Indonesia. Pesaing pesaing lain
yaitu yaitu PT. Holcim Indonesia Tbk, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,
PT. Semen Indonesia (Persero) tbk, PT. Semen Baturaja, PT. Semen Padang,
PT. Semen Bosowana, PT. Semen Tonasa, PT. Andalas, dan PT. Semen
Kupang
2. Ancaman pendatang baru
Mengutip laman berita cnnindonesia.com tanggal 1 Juni 2015 menyatakan
bahwa persaingan industri semen nasional akan semakin ketat ke depannya
dengan masuknya 10 pemain baru yang akan membangun pabrik di sejumlah
wilayah pada 2017. Adapun ke-10 pemain baru tersebut meliputi:
1. Siam Cement (Thailand) di Sukabumi, Jawa Barat
2. Semen Merah Putih (Wilmar Grup) di Banten, Jawa Barat
3. Anhui Conch Cement (Tiongkok) di Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat
4. Ultratech di Wonogiri, Jawa Tengah
5. Semen Puger di Jawa Timur
6. Semen Barru di Sulawesi Selatan
7. Semen Panasia di Sulawesi Selatan
8. Jui Shin Indonesia di Jawa Barat
9. Semen Gombong di Jawa Tengah
10. Semen Grobogan di Jawa Tengah
10
Namun demikian seiring dengan kebijakan pemerintahan sekarang yang
menggenjot belanja dan pembangunan infrastruktur maka adanya pemain baru
tersebut bukanlah halyang harus memunculkan suatu paranoid.
3. Ancaman produk pengganti
Menurut penulis, kedigdayaan semen sebagai bahan perekat bangunan sampai
saat ini masih belum tergantikan, setidaknya untuk jangka waktu yang tidak
sebentar. Meskipun dari beberapa sumber menyebutkan adanya penelitian
yang dilakukan untuk mencari alternatif bahan pengganti semen misalnya
dengan menggunakan jamur atau bahan dari residu batubara bahkan sampai
dengan wacana penggunaan lumpur lapindo, namun semuanya masih
memerlukan suatu kajian dan pengujian yang lebih jauh lagi.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
Kekuatan penawaran pembeli berasal dari kemampuan pembeli untuk
mendapatkan produk.. Dalam kekuatan ini, pembeli cenderung memilih produk
yang berkualitas bagus tetapi harga murah. Adanya kebijakan yang
memerintahkan pada produsen semen pelat merah (BUMN) untuk menurunkan
harga semen, disatu sisi akan menekan laba perseroan akan tetapi di sisi lain
akan menciptakan kondisi yang kompetitif bagi PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk karena harga produknya menjadi lebih menarik konsumen
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Kekuatan pemasok terletak ketika mereka hanya memiliki sedikit perusahaan
yang dipasok dan sedikit produk pengganti yang tersedia. PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk memiliki area pertambangan sendiri. Jika suatu ketika terjadi
11
keterbatasan suplai dan kualitas bahan baku dapat dicegah dengan cara
perluasan dan pembebasan lahan penghasil bahan baku.
Analisis Strategi Kompetitif
Perusahaan tetap memerlukan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan arah
strategi perusahaan untuk memastikan keunggulan kompetitif produk-produk
perusahaan, sedangkan upaya untuk memperluas kategori usaha atau upaya masuk ke
segmen usaha baru yang potensial. Sumber keunggulan kompetitif perusahaan
terletak pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas
baik. Hal ini bisa dengan mudah dilakukan perusahaan karena untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku untuk menghasilkan produk jadi, juga dihasilkan sendiri oleh
anak perusahaan.. Terdapat dua strategi persaingan umum yaitu cost leadership dan
diferensiasi produk. Cost leadership tujuannya adalah target costing di mana
produsen mampu menjual produk atau jasa dengan harga murah dan kualitas baik.
Diferensiasi produk adalah cara suatu perusahaan untuk membedakan produknya
dengan produk lain dengan keunikan produk yang dihasilkan dengan harga premium.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk lebih memilih menggunakan strategi cost
leadership di dalam melaksanakan strategi kompetitifnya. Perusahaan ini memilih
untuk menjual semen dengan harga yang lebih murah dibandingkan kedua pesaing
utamanya dan tentunya kualitasnya juga baik.
Analisis Strategi Perusahaan
Perseroan berhasil meresmikan beroperasinya 1 unit pabrik baru dan beberapa unit
packing plant maupun grinding plant, meresmikan dimulainya tahap pembangunan
2 unit pabrik baru, melanjutkan program-program lanjutan sebagai strategic holding,
dan mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
12
induk sebesar 3,6% menjadi Rp5,6 triliun sebagai prestasi kinerja utama. Perseroan
juga berhasil memperbaiki dasar-dasar operasional melalui konsolidasi dan sinergi
antar OpCo untuk mengatasi tahun 2014 yang penuh dengan tantangan, sekaligus
memperkuat fondasi kokoh bagi peningkatan pertumbuhan berkelanjutan di masa
mendatang.
ANALISIS AKUNTANSI
a. Kebijakan Akuntansi Pokok
Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Semen Gresik (Persero) Tbk disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
peraturan-peraturan serta penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang
diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Manajemen diharuskan untuk membuat
asumsi dan estimasi tentang hal apa saja yang mempengaruhi jumlah aset dan
liabilitas, serta pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal
Laporan Keuangan Konsolidasian beserta jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan. Hal-hal yang biasa dilakukan evaluasi
estimasi dan pertimbangan adalah estimasi masa manfaat dan nilai yang
tercatat pada fixed asset dan intangible asset, perhitungan atas cadangan
kerugian piutang, beban pensiun, pajak penghasilan serta kontinjensi hukum.
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian
dengan menggunakan cash basis kecuali laporan arus kas konsolidasian
disusun dengan menggunakan accrual basis. Dasar yang digunakan untuk
mengukurnya adalah harga perolehan, namun ada beberapa akun tertentu
13
menggunakan dasar pengukuran lain. Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas
dan setara kas mencakup kas, bank, serta deposito berjangka dan call deposit
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Seluruh angka dalam
laporan keuangan konsolidasian dibulatkan menjadi dan disajikan dalam
ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Terdapat beberapa perubahan dalam kebijakan akuntansi. Hal ini dikarenakan
adanya Standar Akuntansi Revisi yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2011. Adapun perubahan-perubahan ini yang berakibat signifikan
adalah PSAK No.1, PSAK No. 5, dan PSAK No. 7. Penerapan PSAK No. 1
mengakibatkan perubahan penyajian laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan, yakni penyajian laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dan hak minoritas menjadi kepentingan non pengendali yang disajikan dalam
ekuitas serta pengungkapan tentang manajemen risiko permodalan. Penerapan
PSAK No. 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi
berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen-komponen perusahaan
dan anak perusahaan dievaluasi secara teratur oleh pengambil keputusan
operasional. PSAK No. 7 (revisi 2010) mengatur bahwa pihak-pihak yang
berelasi dengan Pemerintah, kecuali yang bertindak sebagai regulator,
merupakan pihak yang berelasi dengan perusahaan dan entitas anak.
14
Perubahan Kebijakan Akuntansi Dan Pengungkapan
Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi agar
lebih sesuai dengan revisi SAK yang diterbitkan oleh Ikantan Akuntan
Indonesia. yang berlaku efektif 1 Januari 2013 dan berdampak signifikan
pada Perseroan dan entitas anak adalah:
PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Standar revisi mempersempit ruang lingkup transaksi kombinasi bisnis antara
entitas sepengendali yang berada di bawah pengendalian yang sama, dan
merubah perlakuan akuntansi untuk selisih antara harga pengalihan dan aset
neto yang diperoleh (yaitu disajikan dalam ekuitas dan tidak diakui ke laba
rugi). Oleh karena Grup tidak memiliki transaksi bisnis kombinasi antara
entitas sepengendali, penerapan awal atas standar revisi ini tidak memiliki
pengaruh material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam
laporan keuangan konsolidasian.
Penyesuaian PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Penyajian
dan Pengungkapan. Standar ini mensyaratkan pengungkapan deskripsi
agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit
lainnya, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana
agunan dan peningkatan kualitas kredit lainnya dalam memitigasi risiko
kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur
maksimum terhadap risiko kredit.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Yang Berelasi
Perseroan dan entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi.
Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan
15
BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam lampiran
keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni
2012.
Dalam melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut,
Perseroan memiliki kebijakan sebagai Berikut:
Penjualan produk dan jasa kepada pihak berelasi ditetapkan berdasarkan
kontrak-kontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan dasar harga
pasar yang berlaku ditambah margin tertentu sesuai kesepakatan.
Pengapalan dan pengangkutan produk oleh pihak berelasi ditetapkan
berdasarkan kontrak pengangkutan yang disepakati bersama berdasarkan
hasil negosiasi dengan memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada ditambah
dengan marjin tertentu.
Penempatan dana dilakukan berdasarkan kebutuhan dan perjanjian yang
saling menguntungkan dan memberikan benefit optimal pada Perseroan.
Perolehan dana pinjaman dilakukan melalui negosiasi term dan kondisi yang
paling optimal bagi kepentingan operasional Perseroan.
Asset Dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
Perseroan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, dan
Pada tanggal 31 Desember 2014 telahdikonversikan ke dalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs USD1 = Rp12.440 dan EUR1 = Rp15.553
(nilai penuh) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Nilai net dari seluruh
aset dan liabilitas dalam mata uang aset adalah berupa liabilitas neto sebesar
ekivalen minus Rp92,3 miliar.
16
Berikut ini pos-pos yang terkait dengan kebijakan akuntansi, yaitu:
a) Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal
diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan asset keuangan berdasarkan
kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang awalnya diukur sebesar
nilai wajar.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
Tersedia untuk dijual
- Investasi saham dengan kepemilikan modal kurang dari 20% dan tidak
tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi
penurunan nilai.
- Investasi reksadana dan obligasi yang nilai wajarnya tersedia dan dicatat
sebesar nilai wajarnya.
Pinjaman yang diberikan dan piutang . Piutang pelanggan dan piutang lain-
lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan
piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
b) Kas dan Setara Kas .
17
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
c) Kas yang Dibatasi
Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai margin deposits atas fasilitas
letter of credit, dan jaminan utang bank disajikan sebagai ”Kas dan setara kas
yang dibatasi penggunaannya.
d) Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam
laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau
kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui
ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam
pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Pendapatan sewa yang diperoleh
entitas anak (KIG) dikenakan pajak penghasilan final.
e) Liabilitas Imbalan Kerja
Terdapat tiga jenis imbalan kerja yang diterapkan oleh PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk, yaitu imbalan kerja jangka pendek, imbalan pensiun dan
imbalan pasca kerja lainnya. Program imbalan pasca kerja perusahaan dan
anak perusahaan terdiri dari program pensiunan imbalan pasti dan iuran
pensiun. Program pensiun imbalan pasti adalah program yang menetapkan
jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan ketika pensiun
sesuai dengan umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Program iuran
pensiun merupakan program pensiun dimana perusahaan dan anak
18
perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah
dan tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk
membayar iuran lebih lanjut bila dana tersebut tidak memiliki aset yang
cukup untuk membayar imbalan kerja terkait dengan jasa yang diberikan oleh
karyawan pada periode berjalan dan sebelumnya.
Pengakuan liabilitas program pasca-kerja imbalan pasti pada
laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebesar nilai kini dari
liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar
aset program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian
aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Untuk menghitung
liabilitas imbalan pasti lainnya yang dilakukan oleh aktuaria independen,
digunakan metode projected unit credit.
Program Imbalan Iuran Pasti
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo
yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang
bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari
perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial dengan
kenyataan (experience adjustments) sejumlah yang lebih besar antara 10 %
dari aset program atau 10 % dari liabilitas imbalan pasti, dibebankan atau
dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama rata-rata sisa
masa kerja para karyawan yang bersangkutan. Biaya jasa kini diakui
sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada
19
laporan laba rugi konsolidasian, kecuali bila perubahan terhadap manfaat
program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan
datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan
secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Program Iuran Pasti
Beban dihitung berdasarkan presentase tertentu dari gaji dasar pensiun
atau gaji dasar asuransi setiap peserta program yang menjadi tanggungan
perusahaan dan anak perusahaan. Utang iuran atau utang premi asuransi
diakui oleh perusahaan dan anak perusahaan dalam periode selama
karyawan bekerja.
b. Menilai Fleksibilitas Akuntansi
Fleksibilitas akuntansi yang diterapkan oleh manajemen PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk cukup fleksibel. Manajemen secara berkala mengevaluasi masa
manfaat dan nilai tercatat pada aset berwujud ataupun tidak berwujud,
pinjaman yang diberikan dan piutang, sewa, perpajakan, dan imbalan pasca
kerja. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman
historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang
diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Oleh karena itu karena adanya
fleksibilitas akuntansi pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, maka
perusahaan mampu menampilkan laporan keuangan yang informatif bagi para
pemangku kepentingan.
20
ANALISIS KEUANGAN
Untuk melakukan analisis keuangan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni
analisis rasio dan analisis arus kas.
Analisis Rasio
Ikhtisar Laporan Keuangan
IKHTISAR POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 2013 2012Aset lancar 11.648.545 9.972.110 8.231.297Investasi pada entitas asosiasi 146.980 127.510 102.828Aset tetap 20.221.067 18.862.518 16.794.115Aset tak berwujud 1.103.697 1.158.475 1.003.033Aset tidak lancar lainnya 1.194.377 672.271 447.811Total Aset 34.314.666 30.792.884 26.579.084Liabilitas jangka pendek 5.273.269 5.297.630 4.825.205Liabilitas jangka panjang 4.038.945 3.691.278 3.589.024Total Liabilitas 9.312.214 8.988.908 8.414.229Total Ekuitas 25.002.452 21.803.976 18.164.855Pengeluaran modal 2.968.145 2.707.065 3.407.903Modal kerja bersih 6.375.276 4.674.480 3.406.092IKHTISAR LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI 2014 2013 2012Pendapatan 26.987.035 24.501.241 19.598.248Laba bruto 11.598.604 10.944.094 9.297.581Laba usaha 7.155.668 7.062.993 6.181.524Laba tahun berjalan 5.573.577 5.354.299 4.926.640Total laba komprehensif tahun berjalan 5.587.346 5.852.023 4.924.791Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
5.565.858 5.370.247 4.847.252
Laba Rugi yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
7.720 -15.949 79.388
Total 5.573.577 5.354.299 4.926.640Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
5.576.106 5.716.494 4.845.403
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepadakepentingan non pengendali
11.240 135.529 79.388
Total 5.587.346 5.852.023 4.924.791EBITDA a) 8.303.439 8.099.042 6.869.077Kapitalisasi Pasar 96.090.624 83.931.008 94.014.592Rata-rata tertimbang saham beredar (dlm ribu) 5.931.520 5.931.520 5.931.520Laba per saham dasar (Rp) 938 905 817RASIO KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 2013 2012
21
Marjin laba bruto (%) 43 44,7 47,4Marjin laba usaha (%) 26,5 28,8 31,5Marjin EBITDA (%) 30,8 33,1 35Rasio EBITDA terhadap bunga 21,7 23,8 65,5Rasio laba terhadap ekuitas (%) b) 23,2 25,7 27,9Rasio laba terhadap total aset (%) 16,2 17,4 18,2Rasio lancar (%) 220,9 188,2 170,6Rasio laba terhadap investasi - Return on Investasi (%)
29,8 33,8 35,6
Rasio liabilitas terhadap ekuitas c) 16,3 19,6 22,2Rasio liabilitas terhadap total aset (%) 11,4 13,3 14,5Rasio kewajiban terhadap kapital (%) 13,5 15,8 17,5
Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi liabilitas jangka pendeknya yang hendak jatuh tempo, dihitung
dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Tahun 2014 rasio
likuiditas perusahaan adalah sebesar 220,9 %, naik dari tahun 2013 sebesar
188,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
mampu memenuhi liabilitas jangka pendeknya sebab mengalami kenaikan
sebesar 32,7%. Penyebab terjadinya kenaikan current ratio ialah:
- Kenaikan pajak dibayar dimuka
- Kenaikan kas setara kas
Profitabilitas
Rasio profitabilitas di tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dibandingkan
tahun 2013. Hal ini ditunjukkan dengan rasio marjin laba bersih 2014 sebesar
20.6 % turun sebesar 1,3 % dari posisi 21,9 % di tahun 2013. Marjin laba bruto
turun sebesar 1,7 % dari 44,7,5 % di tahun 2013 menjadi 43,0 % di tahun 2014.
Marjin laba usaha turun sebesar 2,3 % dari 28,8 % di tahun 2013 menjadi 26,5
22
% di tahun 2014, sementara marjin EBITDA turun sebesar 2,3 % dari posisi
33,1 % menjadi 30,8 %. Penurunan ini terjadi karena PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk adanya kenaikan beberapa komponen beban pokok penjualan
dan beban usaha. Selain itu Kenaikan komponen biaya SDM juga
disebabkanoleh realisasi program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
SDM, yang merupakan salah satu bentuk investasi perusahaan di bidang
ketenaga kerjaan
Analisis Arus Kas
Berikut ini adalah laporan arus kas PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang berakhir
tanggal 31 Desember tahun 2014 dan 2013 dinyatakan dalam Rp ribu:
2014 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 26.514.971.229 24.123.242.829Pembayaran kepada pemasok -15.834.749.649 -14.170.478.186Pembayaran kepada karyawan -2.379.058.070 -2.152.092.057Penghasilan bunga yang diterima 286.070.140 163.033.492Penarikan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
23.902.345 21.378.180
Pembayaran pajak -1.661.679.902 -1.611.031.641Pembayaran bunga dan beban keuangan -382.919.122 -340.168.567Penerimaan lainnya - neto 154.633.907 13.263.445Arus Kas Neto Yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
6.721.170.878 6.047.147.495
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset tetap: Fixed Assets:
Pembelian aset tetap -2.581.061.518 -2.548.758.346
Hasil penjualan aset tetap 22.758.761 4.595.550
Akuisisi entitas anak - -101.596.576
23
Penerimaan dari saham entitas anak
yang dikeluarkan kepada kepentingannon-pengendali
37.673.050 -
Uang muka investasi di entitas anak - -18.750.000
Uang muka investasi -358.870.689 -129.123.976
Penambahan beban tangguhan -28.212.733 -10.432.868
Penambahan aset tak berwujud -984.886 -6.834.879
Pencairan investasi jangka pendek - neto 15.000.000 124.462.998
Dividen yang diterima 12.476.204 11.249.448
Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
-2.881.221.811 -2.675.188.649
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman: Borrowings:
Pembayaran kembali pinjaman -2.083.890.331
-1.096.799.383
Penerimaan pinjaman 1.583.700.849 1.027.546.366
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan -57.760.125 -42.972.596
Pembayaran dividen:
Pemilik entitas induk -2.416.611.132
-2.181.263.329
Kepentingan non-pengendali -9.931.648 -30.101.729
Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
-2.984.492.387
-2.323.590.671
Kenaikan neto kas dan setara kas 855.456.680 1.048.368.175
Kas dan setara kas pada awal tahun 4.070.492.871 3.022.124.696
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 4.925.949.551 4.070.492.871
Komponen kas setara kas terdiri dari:
Kas 2.993.872 2.262.283
Bank 448.390.013 315.462.125
Deposito berjangka 4.474.565.666 3.752.768.463
24
4.925.949.551 4.070.492.871
Dalam laporan arus kas, terdapat tiga aktivitas penting yaitu aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Berikut adalah analisis arus kas PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk tahun 2013 dan 2014:
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas bersih dari aktivitas operasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk pada
tahun 2014 sebesar Rp 6.721.170.878. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
mengalami kenaikan sebesar 11,15 % dibanding tahun 2013. Peningkatan arus
kas bersih dari aktivitas operasi dikarenakan naiknya penerimaan dari
pelanggan dari Rp. 24.123.242.829 pada 2013 menjadi Rp 26.514.971.229
pada 2014.
Arus kas dari aktivitas investasi
Selama tahun 2014 arus kas bersih dari aktivitas investasi adalah sebesar
Rp -2.881.221.811 dari Rp. -2.675.188.649 atau turun sebesar 7.7 % dibanding
tahun 2013. Penyebab dari kenaikan arus kas bersih dari aktivitas investasi PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah pembelanjaan modal difokuskan untuk
mendanai investasi strategis perusahaan jangka pendek dan jangka panjang
terutama yang terkait dengan upaya meningkatkan efisiensi dan penambahan
kapasitas produksi.
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas bersih pada aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar
28,44%. Arus kas bersih aktivitas pendanaan yang digunakan di tahun 2014
sebesar Rp -2.984.492.387, padahal di tahun 2013, arus kas bersih dari
25
aktivitas pendanaan sebesar Rp -2.323.590.671. Penyebab dari penurunan
aktivitas pendanaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah:
- Kenaikan pembayaran dividen
- Perusahaan melakukan pembayaran pinjaman bank
Kinerja Saham
26
Kondisi Pasar Saham
Pada tahun 2014, sekalipun kondisi perekenomian belum kondusif sebagai dampak
dari gejolak ekonomi global, pelaksanaan agenda politik nasional Pemilu DPR dan
Presiden, yang berlangsung aman membawa sentimen positif terhadap pasar modal.
Terpilihnya pemerintahan baru yang sesuai ekspektasi pelaku pasar membuat
27
kepercayaan investor meningkat, sehingga membuat investor, luar negeri maupun
dalam negeri tertarik menanamkan investasinya di pasar modal Indonesia.
Sentimen beli tersebut membuat volume dan frekuensi transaksi di pasar modal
Indonesia meningkat, membuat IHSG naik hingga sempat menyentuh titik tertinggi
di posisi 5.246,4. Perubahan satuan perdagangan saham (lot size) dari 1 lot = 500
lembar menjadi 1 lot = 100 lembar saham, juga disambut positif oleh pelaku pasar
retail, sehingga perdagangan saham berlangsung semakin intens dengan frekuensi
transaksi yang meningkat.
Kebijakan pemerintahan baru yang kemudian mulai diterapkan, termasuk
pengalihan subsidi BBM untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan
penguatan sector kemaritiman membuat keyakinan pelaku pasar meningkat, setelah
sempat turun di pertengahan tahun.
Pada akhir tahun 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia pada hari terakhir transaksi di 30 Desember 2013, membukukan kenaikan
sebesar 22,29%, ditutup pada posisi 5.226,95, dari posisi sebesar 4.274,17 di akhir
tahun 2012. Capaian tersebut membuat pasar modal Indonesia mencatatkan
kenaikan terbesar kedua di Asia Tenggara, setelah Bursa saham Filipina dan kelima
tertinggi di Asia, setelah Shanghai, Shenzen, India dan Filipina. Nilai kapitalisasi
pasar saham Indonesia dengan kenaikan tersebut menjadi sebesar ekivalen
US$414,29 miliar dari nilai sebesar ekivalen US$ 345,54 miliar di tahun 2013. Pada
tahun 2014 tercatat adanya tambahan 19 emiten baru dan beberapa aksi korporasi
yang dilakukan 21 emiten dengan total nilai aksi korporasi dimaksud sebesar
Rp47,62 triliun. Di tahun 2014 juga terdapat 86 emiten yang melakukan emisi
obligasi korporasi dan sukuk total senilai Rp48,04 triliun.
28
Semakin kondusifnya kondisi politik di dalam negeri dan besarnya keyakinan pelaku
pasar bahwa berbagai program pembangunan infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan
dan ketenaga listrikan) akan terealisasikan mulai tahun 2015 diperkirakan akan
membuat pasar saham Indonesia semakin bergairah di masa mendatang Seiring
volatilitas yang terjadi di bursa, saham-saham dalam kelompok blue chips mencatat
kinerja yang bervariasi. Sebagian besar mencatat kenaikan, termasuk saham SMGR,
hanya sedikit yang mengalami penurunan harga dibandingkan penutupan di tahun
2013 lalu.
Kinerja Saham Perseroan
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu BEJ) sejak tahun 1991,
merupakan salah satu dari dua BUMN industri semen di bursa. Kode perdagangan
saham Perseroan di BEI adalah SMGR. Selain tercatat di papan utama, saham
SMGR tercatat sebagai anggota dari Jakarta Mining Index, LQ45 (45 saham
terlikuid di BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis-27, Indeks Kompas 100 dan
Indeks Sri Kehati, yang menunjukkan Perseroan termasuk kelompok saham blue
chips yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan.
Volatilitas pasar modal sepanjang tahun 2014 dan kondisi perekonomian domestik
turut mempengaruhi pergerakan saham SMGR, baik dari sisi harga maupun volume
transaksi. Harga penutupan saham Semen Indonesia di akhir Desember 2014 adalah
Rp16.450 per saham. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2014, pertumbuhan sektor
konstruksi dan properti melambat, menurunkan tingkat pertumbuhan permintaan
semen hingga ke batas yang terendah dalam 5 tahun terakhir. Akibatnya, harga
29
saham produsen semen di akhir tahun cenderung bergerak searah dengan
pergerakan IHSG, termasuk harga saham Perseroan. Seiring dengan dinamika pasar,
harga saham SMGR pada kuartal pertama 2014 sempat turun dan menyentuh harga
terendah sebesar Rp13.875 sebelum akhirnya ditutup menguat pada posisi
Rp15.800 per saham. Volume perdagangan saham SMGR selama kuartal pertama
mancapai 520.311.400 lembar saham. Pada kuartal II, selaras dengan membaiknya
ekspektasi pasar akan hasil Pemilu, pasar modal nasional kembali dilanda sentimen
beli. Realisasi pembangunan pabrik Rembang direspons positif dan berimbas pada
kenaikan saham SMGR hingga sempat menyentuh titik tertinggi dalam perdagangan
intraday di tahun 2014, yakni sebesar Rp17.400,- naik 20,0% dari posisi pembukaan
di awal tahun, untuk kemudian di tutup pada posisi Rp15.075,- per saham.
Memasuki kuartal ke III, harga saham SMGR kembali meningkat, hingga mencapai
harga intraday tertinggi di Rp17.150 dan ditutup pada harga Rp15.425 per saham.
Volume perdagangan saham SMGR terjaga pada kisaran 444.139.700 selama
periode kuartal ke III tersebut. Pada kuartal ke IV, saham SMGR kembali
berfluktuasi mengiringi kondisi pasar semen yang melemah yang terkompensasi
oleh antusiasme Pemilu Presiden, sehingga harga sempat turun sampai pada posisi
terendah di kuartal keempat pada posisi Rp14.500,- untuk kemudian kembali
mengalami peningkatan harga, hingga pada akhir tahun 2014 ditutup pada posisi
Rp16.200,- per saham. Posisi penutupan ini menunjukkan harga SMGR meningkat
sebesar 14,5% dari posisi penutupan tahun 2013. Pola pergerakan saham SMGR,
seperti ditunjukkan pada grafik di awal pembahasan bergerak searah dengan grafik
pergerakan IHSG.
30
ANALISIS PROSPEKTIF
Asumsi-asumsi Peramalan
Table 1 Forecasting Assumptions for PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
For Fiscal Year 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Sales growth 10,0% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0%10,0
% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0%
NOPAT margin 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0% 1,0%
After-tax net interest rate 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Beginning net working capital to sales ratio 15,0% 15,0% 15,0% 15,0% 15,0%15,0
% 15,0% 15,0% 15,0% 15,0% 15,0%
Beginning net long term assets to sales ratio 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0%20,0
% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0%
Beginning net debt to capital ratio 10,0% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0%10,0
% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0% 10,0%
Tabel diatas menunjukkan asumsi-asumsi untuk peramalan laporan keuangan
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan rasio-rasio pada tahun 2013-2014,
maka departure point pada tahun 2014 diasumsikan memiliki kondisi yang sama
dengan tahun sebelumnya sampai peramalan 10 tahun hingga tahun 2024. Asumsi-
asumsi yang sama digunakan karena prediksi terbaik untuk tahun depan adalah tahun
sebelumnya. Berikut ini asumsi-asumsi yang digunakan untuk memprediksi laporan
keuangan selama 10 tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2024:
1. Sales growth diasumsikan mengalami kenaikan 10 % dari tahun
sebelumnya.
2. Marjin NOPAT diasumsikan mengalami kenaikan 1 % dari tahun
sebelumnya.
3. Net interest expense after tax diperkirakan naik 0 % dari tahun sebelumnya.
4. Beginning net working capital diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar
15 % dari tahun sebelumnya.
5. Beginning net long term assets diproyeksikan naik 20 % dari tahun
sebelumnya.
6. Beginning net debt diasumsikan mengalami kenaikan 10 % dari tahun
sebelumnya.
7. Shareholder’s equity diperkirakan mengalami kenaikan 12 % dari tahun
sebelumnya.
LAPORAN KEUANGAN RAMALAN UNTUK PT. SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK
Fiscal Year 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Beginning Balance Sheet ($mm)
Beg. Net Working Capital 4.048.055 4.452.861 4.898.147 5.387.962 5.926.758 6.519.433
+ Beg. Net Long-Term Assets 5.397.407 5.937.148 6.530.862 7.183.949 7.902.344 8.692.578
= Net Operating Assets 9.445.462 10.390.008 11.429.009 12.571.910 13.829.101 15.212.011
Net Debt 944.546 1.039.001 1.142.901 1.257.191 1.382.910 1.521.201
+ Preferred Stock - - - - - -
+ Shareholder's Equity 8.500.916 9.351.008 10.286.108 11.314.719 12.446.191 13.690.810
= Net Capital 9.445.462 10.390.008 11.429.009 12.571.910 13.829.101 15.212.011
Income Statement ($mm)
Sales 26.987.035 29.685.739 32.654.312 35.919.744 39.511.718 43.462.890
Net Operating Profits After tax 5.573.577 5.629.313 5.685.606 5.742.462 5.799.887 5.857.885
- Net Interest Expense After Tax - - - - - -
= Net Income 5.573.577 5.629.313 5.685.606 5.742.462 5.799.887 5.857.885
Operating ROA 59,01 54,18 49,75 45,68 41,94 38,51
ROE 65,56 60,20 55,27 50,75 46,60 42,79
BV of Assets Growth Rate 10 10 10 10 10 10
BV of Equity Growth Rate 10 10 10 10 10 10
Net Operating Asset Turnover 3 3 3 3 3 3
Free Cash Flow to Capital 4.629.031 4.590.312 4.542.705 4.485.271 4.416.976 4.336.684
Free Cash Flow to Equity 4.534.576 4.486.412 4.428.415 4.359.552 4.278.685 4.184.564
32
Fiscal Year 2020 2021 2022 2023 2024Beginning Balance Sheet ($mm)
Beg. Net Working Capital 7.171.377
7.888.514
8.677.366
9.545.103
10.499.613
+ Beg. Net Long-Term Assets 9.561.836
10.518.019
11.569.821
12.726.803
13.999.484
= Net Operating Assets 16.733.213
18.406.534
20.247.187
22.271.906
24.499.096
Net Debt 1.673.321
1.840.653
2.024.719
2.227.191
2.449.910
+ Preferred Stock -
-
-
-
-
+ Shareholder's Equity 15.059.891
16.565.880
18.222.468
20.044.715
22.049.187
= Net Capital 16.733.213
18.406.534
20.247.187
22.271.906
24.499.096
Income Statement ($mm)
Sales 47.809.179
52.590.097
57.849.106
63.634.017
69.997.419
Net Operating Profits After tax 5.916.464
5.975.629
6.035.385
6.095.739
6.156.696
- Net Interest Expense After Tax -
-
-
-
-
= Net Income 5.916.464
5.975.629
6.035.385
6.095.739
6.156.696
Operating ROA 35,36
32,46
29,81
27,37
25,13
ROE 39,29
36,07
33,12
30,41
27,92
BV of Assets Growth Rate 10
10
10
10
10
BV of Equity Growth Rate 10
10
10
10
10
Net Operating Asset Turnover 3
3
3
3
3
Free Cash Flow to Capital 4.243.143
4.134.976
4.010.667
3.868.548
3.731.466
Free Cash Flow to Equity 4.075.811
3.950.910
3.808.195
3.645.829
3.490.387
33
Dari prediksi yang diperoleh pada tabel-tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari
laporan keuangan ramalan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yakni:
1. Operating ROA
Operating ROA terus mengalami penurunan hingga tahun prediksi 2024. Oleh
karena itu menunjukkan bahwa return yang berasal dari aset akan selalu turun
dari tahun 2014 hingga tahun 2024.
2. ROE
ROE pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk juga mengalami penurunan
setiap tahunnya, maka return yang berasal dari ekuitas selalu turun selama
tahun 2014 hingga 2024.
3. BV of Assets Growth Rate
Nilai buku dari tingkat pertumbuhan aset PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan, yakni tetap pada kisaran 10%
dari tahun 2014 hingga tahun 2024.
4. BV of Equity Growth Rate
Nilai buku dari tingkat pertumbuhan ekuitas PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan, yakni tetap pada kisaran
10% dari tahun 2014 hingga tahun 2024.
5. Free Cash Flow to Capital
Nilai free cash flow to capital PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dari tahun
2014 hingga tahun 2024 terus mengalami penurunan.
34
6. Free Cash Flow to Equity
Sama dengan nilai free cash flow to capital, nilai free cash flow to equity PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk setiap tahunnya mengalami penurunan hingga
tahun prediksi 2024.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan analisis strategi yang meliputi analisis industri, analisis strategi
kompetitif dan analisis strategi perusahaan bahwa PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk mampu mengatasi ancaman-ancaman yang ada. Dari sisi analisis
strategi, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak perlu khawatir adanya
ancaman pendatang baru. Sebab untuk melakukan pembangunan pabrik baru
membutuhkan dana yang besar. Untuk ancaman dengan pesaing yang telah
ada, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk masih memimpin pangsa pasar di
Indonesia. Perusahaan juga tidak terlalu khawatir akan adanya ancaman produk
pengganti. Selanjutnya terkait dengan kekuatan tawar menawar pembeli dan
pemasok, perusahaan pun mampu mengatasinya. PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk mampu menjual produk dengan harga lebih murah dengan
kualitas bagus daripada kedua pesaingnya (kekuatan tawar menawar pembeli)
serta memiliki pertambangan sendiri (kekuatan tawar menawar pemasok
35
2. Ditinjau dari analisis akuntansi, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki
fleksibilitas akuntansi yang tinggi sehingga perusahaan mampu menyediakan
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder. Dari sisi pengungkapan
laporan keuangan perusahaan, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk juga baik
dan full disclosure..
3. Ditinjau dari analisis prospektif, dapat disimpulkan bahwa tidak terlalu bagus
karena mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun, PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk masih dalam level aman, tidak dalam level perusahaan
yang akan bangkrut. Selain itu didukung dengan adanya kebutuhan semen yang
meningkat dari waktu ke waktu, maka prospek ke depan untuk perusahaan ini
tetap cerah. .
Referensi
Palepu, Healy dan Bernard. 2004. Business Analysis and Valuation Using Financial
Statements. 3th ed. USA: Thomson-South Western.
Annual Report Tahun 2013 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Annual Report Tahun 2014 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
www. semenindonesia .com
www. asi . or.id
36