pemetaan dan perancangan prototype web … · semen gresik (persero), tbk merupakan pabrik semen...

14
PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB INTERFACE UNTUK PROFIL RISIKO PADA PROSES BISNIS PENGADAAN BAHAN BAKU PT. SEMEN GRESIK, Tbk Kristika Dewanti, Naning Aranti Wessiani, dan Patdono Suwignjo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected] ; [email protected] Abstrak PT. Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar 45%. Hingga tahun 2009, volume penjualan meningkat 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemenuhan kapasitas produksi, sangatlah dipengaruhi oleh bahan baku utama, dan penunjang yang mempengaruhi proses produksi. Proses produksi semen sangat dipengaruhi oleh pasokan bahan baku yang masuk pada perusahaan. Risiko merupakan salah satu penghambat dalam pencapaian suatu tujuan, baik dilihat secara individu maupun secara organisasi dalam suatu perusahaan. PT. Semen Gresik juga melihat risiko sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, apabila terjadi banyak risiko yang berulang-ulang tanpa ada perbaikan dari perusahaan maka perusahaan akan mengalami banyak kerugian dalam hal performansi perusahaan maupun dalam hal financial. Oleh sebab itu perlu dilakukannya asesmen risiko untuk divisi perusahaan, dengan melihat proses bisnis yang terjadi pada divisi perusahaan tersebut. Tahap penelitian yang akan dilakukan dimulai dengan kajian pada bisnis proses perusahaan, kemudian dilakukan kajian pada strategic objective bagian pengadaan bahan baku, guna mengetahui target-target apa saja yang ingin dicapai oleh divisi tersebut yang mensupport proses bisnis divisi pengadaan. Dalam melakukan asesmen risiko tersebut dilakukan dengan menggunakan framework AS/NZS 4360. Langkah awal dalam asesmen risiko dimulai pada proses identifikasi, untuk risiko yang dianggap kritis oleh perusahaan. Untuk tahap selanjutnya dilakukan suatu analisa risiko untuk mengetahui likelihood dan consequences. Setelah mendapatkan nilai perhitungan likelihood dan consequence dilakukan proses evaluasi risiko yang nantinya akan dilakukan pembuatan peta risiko. Dari hasil pemetaan dengan menggunakan web interface yang diperoleh, nilai risiko tertinggi berada pada risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu. Dari hasil penelitian ini, risiko tersebut menjadi prioritas mitigasi dengan menangani risiko dan melakukan perbaikan Kata kunci: Manajemen Risiko, AS/NZS 4360, Peta Risiko, Strategic Obyektif, Proses Bisnis, Web Interface. ABSTRACT PT. Semen Gresik (Persero), Tbk is the largest cement factory in Indonesia with up to 45% market share in the nation’s cement market and a 7% annual production volume growth. Production volume is greatly affected by the raw materials availability, hence PT. Semen Gresik (Persero), Tbk has to develop an excellent raw material procurement system to support it’s production system. This research aims to identify the potential risk that could occur at the procurement division’s business and end integrates the whole process on the web interface to facilitate its application for the company.The first step conducted in the research is the study of company’s business process, which provides strategic objectives for the procurement division. The next step is to conduct a risk assessment using AS/NZS 4360 framework based on the strategic objectives. Risk assessment is conducted thorugh three steps, the identification of critical risks, the evaluation of likelihood an consequences for each critical risks, and finally the risk profile mapping based on the likelihood and consequences score. The result shown that the highest risk occurs when the supply of raw materials and kraft paper is disturbed/delayed (pilihen satu), which made this risk become the first priority in risk mitigation and business process improvement. The web interface provides a more effective and efficient way to conduct the process. Key words : Risk Profile Mapping, AS/NZS 4360, Web Interface

Upload: ngonhan

Post on 07-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB INTERFACE UNTUK PROFIL RISIKO PADA PROSES BISNIS PENGADAAN BAHAN BAKU PT. SEMEN

GRESIK, Tbk

Kristika Dewanti, Naning Aranti Wessiani, dan Patdono Suwignjo Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Email: [email protected] ; [email protected]; [email protected]

Abstrak PT. Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar 45%. Hingga tahun 2009, volume penjualan meningkat 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemenuhan kapasitas produksi, sangatlah dipengaruhi oleh bahan baku utama, dan penunjang yang mempengaruhi proses produksi. Proses produksi semen sangat dipengaruhi oleh pasokan bahan baku yang masuk pada perusahaan. Risiko merupakan salah satu penghambat dalam pencapaian suatu tujuan, baik dilihat secara individu maupun secara organisasi dalam suatu perusahaan. PT. Semen Gresik juga melihat risiko sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, apabila terjadi banyak risiko yang berulang-ulang tanpa ada perbaikan dari perusahaan maka perusahaan akan mengalami banyak kerugian dalam hal performansi perusahaan maupun dalam hal financial. Oleh sebab itu perlu dilakukannya asesmen risiko untuk divisi perusahaan, dengan melihat proses bisnis yang terjadi pada divisi perusahaan tersebut. Tahap penelitian yang akan dilakukan dimulai dengan kajian pada bisnis proses perusahaan, kemudian dilakukan kajian pada strategic objective bagian pengadaan bahan baku, guna mengetahui target-target apa saja yang ingin dicapai oleh divisi tersebut yang mensupport proses bisnis divisi pengadaan. Dalam melakukan asesmen risiko tersebut dilakukan dengan menggunakan framework AS/NZS 4360. Langkah awal dalam asesmen risiko dimulai pada proses identifikasi, untuk risiko yang dianggap kritis oleh perusahaan. Untuk tahap selanjutnya dilakukan suatu analisa risiko untuk mengetahui likelihood dan consequences. Setelah mendapatkan nilai perhitungan likelihood dan consequence dilakukan proses evaluasi risiko yang nantinya akan dilakukan pembuatan peta risiko. Dari hasil pemetaan dengan menggunakan web interface yang diperoleh, nilai risiko tertinggi berada pada risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu. Dari hasil penelitian ini, risiko tersebut menjadi prioritas mitigasi dengan menangani risiko dan melakukan perbaikan

Kata kunci: Manajemen Risiko, AS/NZS 4360, Peta Risiko, Strategic Obyektif, Proses Bisnis, Web Interface.

ABSTRACT PT. Semen Gresik (Persero), Tbk is the largest cement factory in Indonesia with up to 45% market share in the nation’s cement market and a 7% annual production volume growth. Production volume is greatly affected by the raw materials availability, hence PT. Semen Gresik (Persero), Tbk has to develop an excellent raw material procurement system to support it’s production system. This research aims to identify the potential risk that could occur at the procurement division’s business and end integrates the whole process on the web interface to facilitate its application for the company.The first step conducted in the research is the study of company’s business process, which provides strategic objectives for the procurement division. The next step is to conduct a risk assessment using AS/NZS 4360 framework based on the strategic objectives. Risk assessment is conducted thorugh three steps, the identification of critical risks, the evaluation of likelihood an consequences for each critical risks, and finally the risk profile mapping based on the likelihood and consequences score. The result shown that the highest risk occurs when the supply of raw materials and kraft paper is disturbed/delayed (pilihen satu), which made this risk become the first priority in risk mitigation and business process improvement. The web interface provides a more effective and efficient way to conduct the process.

Key words : Risk Profile Mapping, AS/NZS 4360, Web Interface

Page 2: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

2

1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dan perumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini.

1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan risiko bukan lagi sesuatu yang baru, apapun jenis usaha yang dikelola oleh perusahaan tersebut. Lingkungan perusahaan yang kompleks akan menjadi tantangan untuk setiap perusahaan dalam bersaing. Persaingan yang terjadi nantinya akan mengharuskan setiap perusahaan untuk selalu konsisten dalam menjaga kestabilan kondisi perusahaan. Hal ini akan menjadi sangat penting karena banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak dapat manjaga kestabilan kondisi perusahaan. Risiko yang terjadi pada setiap perusahaan tentunya berbeda. Perusahaan yang baik akan mampu untuk mengelola risiko yang terjadi, sehingga tingkat risiko yang terjadi bisa dikurangi atau dihilangkan. Pengelolaan risiko harus ditelusuri terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi penyebab risiko dari hasil identifikasi. Hasil dari identifikasi yang dilakukan dapat memberikan masukan untuk menganalisa dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Pentingnya assesment risiko adalah untuk mengetahui potensi risiko yang terjadi pada tiap divisi. Perhitungan asesment risiko hendaknya dilakukan dengan cepat, agar produktifitas kerja bagian manajemen risiko perusahaan juga semakin meningkat. Selama ini, proses asesmen risiko dibanyak perusahaan dilakukan secara manual dan tentunya membutuhkan cukup banyak waktu untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan perhitungan secara komputasi. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut masih mendominasi pangsa pasar semen secara nasional yaitu sekitar 45%. Hingga tahun2009, volume penjualan meningkat 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut ditunjang dengan peningkatan kapasitas produksi menjadi 19 juta ton di tahun 2009. Meningkatnya kapasitas produksi ini dipengaruhi oleh permintaan konsumen yang semakin lama semakin meningkat. Pemenuhan kapasitas produksi, sangatlah dipengaruhi oleh bahan baku utama,

dan penunjang yang mempengaruhi proses produksi. Sedangkan produksi semen sangat dipengaruhi oleh pasokan bahan baku yang masuk pada perusahaan. Sesuai dengan Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Semen Gresik dijelaskan bahwa apabila kelangsungan pasokan bahan baku terganggu dari pemasok, sehingga akan mempengaruhi kelancaran proses produksi perseroan. Berawal dari strategi obyetif yang berada di tingkat direksi nantinya akan dilakukan penurunan menuju pada strategi obyetif di tingkat divisi agar mempermudah divisi menjalankan proses bisnis divisi pengadaan tersebut dalam menjalakan kegiatannya. Dari strategi obyetif tersebut akan diarahkan menuju proses bisnis divisi pengadaan. Pasokan bahan baku yang diharapkan oleh perusahaan adalah pasokan yang sesuai kapasitas, dan tepat pada waktu yang di inginkan oleh perusahaan. Sehingga ketika permintaan semen meningkat dan produksi semen meningkat, perusahaan mampu memenuhi peningkatan permintaan dan pemenuhan produksi semen. Berdasarkan pentingnya pengadaan bahan baku utama dalam proses produksi, maka perlu dilakukan pertimbangan terhadap risiko-risko yang mungkin terjadi. Asessmen risiko yang dilakukan natinya akan memberikan kontribusi sebagai pertimbangan dalam melakukan asessmen dalam pengadaan bahan baku berikutnya. Selain itu, akan dilakukan proses asessmen risiko di bagian pengadaan karena menurut bagian manajemen risiko diperusahaan, bagian pengadaan memiliki risiko yang paling banyak di perusahaan. Dalam proses asesmen risiko terdapat beberapa tahapan yaitu penetapan ruang lingkup, identifikasi risiko, analisa risiko, dan evaluasi risiko. Hasil asesmen risiko ini untuk mengetahui potensi keuntungan atau kerugian yang akan dialami perusahaan, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan acuan dalam melakukan asesment untuk pengadaan barang yang lainnya. Oleh sebab itu penelitian yang akan dilakukan adalah pembuatan prototype software yang berupa software yang dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan assesmen risiko. Hasil akhir yang nantinya akan muncul pada software tersebut berupa pemetaan risiko yang dimana peta risiko tersebut akan memperjelas

Page 3: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

3

bagian mana saja yang dianggap memiliki risiko kritis dan perlu dilakukan penanganan terlebih dahulu.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana melakukan pemetaan risiko proses bisnis pengadaan bahan baku PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan merancang prototype software peta risiko.

2. Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, yaitu meliputi kerangka berpikir atau prosedur penelitian, instrument penelitian atau perangkat, serta langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1 Tahap Identifikasi Masalah Pada tahapan identifikasi, akan dilakukan pengamatan kondisi eksisting atau gambaran umum dari sistem yang akan diamati. Dengan berdasar pada identifikasi awal tersebut, akan dapat dipahami dengan baik bentuk permasalahan yang akan diteliti. Tahapan ini terdiri atas: a. Identifikasi Permasalahan Pada tahapan ini dilakukan identifikasi mengenai kondisi eksisting atau gambaran umum dari sistem yang akan diamati. Berdasar pada identifikasi awal tersebut, akan dapat dipahami dengan baik bentuk permasalahan yang akan diteliti. b. Perumusan Tujuan dan Manfaat Tahap selanjutnya adalah perumusan tujuan dan manfaat penelitian. Dengan adanya penetapan tujuan penelitian maka akan membantu merencanakan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian. Tujuan ditetapkan berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan. Selain tujuan, perlu juga ditentukan manfaat dari penelitian ini bagi peneliti maupun pihak lain apabila tujuan penelitian telah berhasil diperoleh c. Studi Literatur Studi liteatur dilakukan sebagai dasar penelitian. Studi literatur dilakukan berupa pengkajian baik berupa buku, jurnal, artikel maupun penelitian sebelumnya sebagai pertimbangan dalam. Selain sebagai dasar dalam penelitian, kajian pustaka juga penting dilakukan untuk mendapat informasi dan teori-

teori penunjang yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. d. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggali informasi dari berbagai sumber berkaitan. Data diperoleh berdasarkan data historis, brainstorming dengan pemilik bisnis proses 2.2 Tahap Penaksiran Risiko (Risk

Assessment) Pada tahap penaksiran risiko (risk assessment) akan dilakukan beberapa proses untuk mengetahui penyebab terjadinya risiko. Tahapan ini terdiri atas : a. Identifikasi Risiko Untuk mengenali dan menemukan jawaban terhadap apa, bagaimana, dan mengapa unit bagian pengadaan bahan baku menimbukan risiko dengan memperhatikan likelihood dan cosequence. b. Analisis Risiko Pada tahap ini analisis risiko dilakukan terhadap semua data-data potensi risiko yang sudah diidentifikasi dan divalidasi sebelumnya. Data tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar untuk proses penyusunan kuisioner assessment risiko. Kuisioner ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: daftar potensi risiko, nilai likelihood, dan nilai consequence. Nilai likelihood menggambarkan probabilitas atau frekuensi terjadinya setiap potensi risiko. Sedangkan nilai consequence merupakan besarnya dampak yang akan ditimbulkan ketika potensi risiko tersebut terjadi. Rank nilai yang digunakan untuk menentukan nilai likelihood dan consequence didasarkan pada standar manajemen risiko dari Australia New Zealand (AS/NZS) yang disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Setelah desain kuisioner dibuat, langkah selanjutnya yaitu menentukan siapa saja yang akan dijadikan sebagai responden untuk pengisian kuisioner assessment risiko tersebut. Responden yang akan diminta untuk mengisi kuisioner tersebut adalah orang/pihak-pihak yang mengerti mengenai proses bisnis pada bagian pengadaan bahan baku utama, sehingga untuk mengetahui siapa saja yang sekiranya cocok untuk melakukan pengisian kuisioner tersebut maka penentuan respondennya.

Page 4: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

4

2.3 Evaluasi Risiko Pada tahap ini akan dibuat peta risiko dan pembuatan daftar prioritas risiko yang dibangun melalui kesepakatan tim manajemen risiko. Setelah itu dilakukan pembahasan daftar prioritas risiko untuk dilakukan verifikasi sebelum dilakukan tindakan mitigasi. 2.4 Tahap Mitigasi Risiko Pada tahap ini merupakan penjabaran dari penanganan risiko yang diawalai dengan mengidentifikasi opsi untuk penanganan risiko. Setelah itu dilanjutkan dengan penentuan penanganan risiko yang sesuai. 2.5 Prototype Software Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan prototype software, dengan melihat nilai consequence dan likelihood sehingga akan muncul daftar prioritas risiko yang nantinya akan dibawa menuju pada pemetaan risiko. Sehingga akan mempermudah penanganan risiko. 2.6 Tahap Analisisi Kesimpulan Pada tahap ini akan dilakukan analisis dari hasil proses identifikasi dan perhitungan yang dilakukan pada assessment risko dan tindakan mitigasi. Setelah itu, dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan seluruh proses penelitian yang telah dilakukan. 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai keseluruhan proses dalam tahap pengumpulan dan pengolahan data. 3.1 Strategi Obyektif Tahap ini dilakukan penurunan strategi obyektif untuk mengetahui strategi obyektif pada tingkat corporate ke strategi obyektif tingkat divisi.

Gambar 3.1 Strategi Obyektif corporate

Gambar 3.1 Strategi Obyektif Divisi

3.2 Identifikasi Proses Bisnis Agar dapat memahami permasalahan yang muncul pada proses bisnis tersebut, maka langkah awal yang dilakukan yaitu memahami aliran proses yang dilakukan dalam proses bisnis di PT. Semen Gresik :

Gambar 4.5 Proses Bisnis PT. Semen Gresik

(Sumber : PT. Semen Gresik), 2009

Setelah diketahui proses bisnis dari PT. Semen Gresik secara keseluruhan, maka akan dilakukan pemahaman aliran proses bisnis yang dilakukan dalam proses bisnis yang terdapat di divisi pengadaan PT. Semen Gresik :

Page 5: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

5

Gambar 4.6 Proses Bisnis Divisi Pengadaan PT. Semen Gresik

(Sumber : PT. Semen Gresik)

Berdasarkan gambar 4.6 yaitu urutan proses bisnis yang terjadi pada divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan secara keseluruhan. Dalam proses bisnis tersebut segala aktivitas yang dilakukan oleh divisi tersebut dapat terlihat. Dalam proses bisnis tersebut terdapat proses pengadaan spare part, pengadaan bahan baku serta pengadaan jasa. Pada tabel 4.1 berikut akan diberikan deskripsi proses dari masing-masing bagian pada gambar 4.4 :

Tabel 4.1 Tabel Penjelasan Proses Bisnis Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

Proses Bisnis Keterangan

PB 1 Consumption Based Planning

PB 2 Purchase Requisition

PB 3 Source Determination

PB 4 Vendor Selection

PB 5 Negotiation

PB 6 Purchase Order/Contract

PB 7 Purchase Order Follow up

PB 8 Goods Receipt

PB 9 Voice Verification

PB 10 Payment

PB 11 Quality Inspection

PB 12 Warehouse Management

PB 13 Return Delivery

PB 14 Service Entry and Acceptance

3.3 Identifikasi Risiko

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi risiko pada obyektif strategi yang terdapat pada proses bisnis divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan. Dari proses bisnis tersebut akan diketahui risiko-risiko yang timbul dengan memperhatikan uraian sebab risiko itu terjadi serta uraian dampak risiko yang ditimbulkan. Pada tahap ini terdapat dua bagian tersebut terdapat pengklasifikasian terhadap jenis risiko, yaitu controllable (C) dan uncontrollable (UC). Kemudian terdapat pengkalsifikasian letak risiko-risiko yang terjadi merupakan dalam proses bisnis di bagian proses bisnis keberapa. Pada identifikasi risiko yang dilakukan juga memperhatikan sasaran perusahaan untuk divisi Pengadaan Pengelolaan Persediaan yang telah dijelaskan pada sebelumnya yaitu strategi

obyektif dari corporate ke strategi obyektif setingkat divisi. Telah diidentifikasi risiko yang terjadi pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Identifikasi Risiko Divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

3.4 Tahap Analisa Risiko

Pada tahap ini akan dilakukan analisa risiko yang dilakukan dengan melakukan proses wawancara kepada pemilik bisnis proses. Analisa risiko yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara mengidentifikasi peluang terjadinya risiko likelihood (L) dan dampak yang mungkin terjadi Consequence (C) yang terjadi pada perusahaan tersebut. Nilai likelihood dan consequences dari masing-masing potensi risiko pada pengadaan diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan para pemilik bisnis proses. Hasil perkalian dari dampak dan peluang tesebut akan diperoleh nilai berupa tingkat risiko (TR).

Tabel 4.3 Penilaian dan Perhitungan Nilai Likelihood dan Consequence pada Proses Bisnis

Pengadaan & Pengelolaan Persediaan.

3.5 Tahap Evaluasi Risiko

Pada tahap evaluasi risiko ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah risiko yang ekstrim, tinggi, sedang dan rendah. Klasifikasi tersebut dapat diketahui dengan melakukan pemetaan

Page 6: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

6

risiko dengan memasukkan nilai likelihood dan consequence ke dalam peta risiko (Risk map).

3.5.1 Peta Risiko

Peta risiko dibuat berdasarkan hasil perhitungan nilai peluang dari likelihood dan consequence yang sebelumnya. Peta risiko pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Keterangan :

L Low Risk

M Medium Risk

H High Risk

E Extreme Risk

Gambar 4.5 Peta Risiko Divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

Berikut ini akan dijelaskan menegenai tabel hasil dari pemetaan risiko :

Tabel 4.4 Hasil Pemetaan Risiko Pada Divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

3.6 Tahap Mitigasi Risiko Dari pemetaan profil risiko di atas, dapat diketahui bahwa prioritas mitigasi risiko dapat dilakukan berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Prioritas Mitigasi Risiko

3.7 Web Interface untuk Profil Risiko

Tahap selanjutnya pada penelitian ini adalah membuat web yang didalamnya terdapat

software yang dimana software tersebut mampu melakukan proses perhitungan secara terotomasi. Agar mempermudah perusahaan dalam menentukan bagian-bagian yang memiliki risiko yang kritis. Berikut merupakan aplikasi web interface :

Gambar 4.10 Halaman Awal WebInterface

Gambar diatas merupakan Home dari web pada perusahaan, Manajemen Risiko pada khususnya. Kemudian dari Home tersebut, pengguna dapat melakukan pemilihan Profile yang terdapat pada desktop bagian atas dengan meng-klik menu “Manajemen Risiko” kemudian pilih Profile. Dari pemilihan Profile tersebut akan muncul bermacam-macam jenis departemen yang dapat dipilih pengguna untuk melihat risiko-risko yang terdapat pada bagian tersebut. Berikut penjelasannya :

Gambar 4.11 Pemilihan Departemen

pada gambar 4.7 merupakan pemilihan departemen yang akan dituju. Kemudian dari pemilihan departemen tersebut kita menuju pada departemen Pengadaan & Pengelolaan Persediaan. Sebelum pengguna dapat melihat-lihat risiko apa saja yang terjadi pengguna harus memiliki nomor registrasi dari perusahaan yang nantinya, digunakan untuk membuka tabel risiko. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.12 Registrasi Pengguna

Apabila pengguna memiliki login untuk membuka bagian tersebut maka pengguna akan

Page 7: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

7

disajikan tampilan berupa gambara umum Strategi Obyektif yang terdapat pada tingkat Corporate dan penurunan dari Strategi obyektif pada tingkat Divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.13 Gambaran SO Corporate dan SO Divisi Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

Setelah pengguna dapat melihat SO pada tingkat Corporate dan pada tingkat Divisi, maka pengguna akan disajikan dua tampilan, ingin langsung melihat peta risiko atau ingin melihat tabel risiko terlebih dahulu. Apabila ingin melihat tabel risiko, maka akan tampil nama-nama risiko, sebab risiko, uraian dampak, pengendalian yang akan dilakukan, nilai likelihood, nilai consequence, tingkat risiko atau perkalian dari nilai likelihood dan consequence, kemudian Risk Priority serta yang terakhir penanganan yang dilakukan atau mitigasi yang dilakukan. Berikut gambar penjelasan :

Gambar 4.14 Tabel Risiko

Seetelah didapatkan nilai-nilai likelihood dan consequence serta perkalian dari nilai kedua tersebut dan angka risk priority maka selanjutnya menuju pada peta risiko. Disini peta risiko terisi secara terotomasi apabila kita memasukkan nilai likelihood dan consequnce. Maka akan muncul pada peta tersebut letak risiko-risiko yang terjadi, letak risiko tersebut sesuai dengan risk priority yang melekat apada masing-masing risiko. Seperti pada gambar dibawah in :

Gambar 4.15 Peta Risiko

Setelah dilakukan proses pemetaan, maka pengguna dapat keluar dari proses registrasi. Dan apabila pengguna ingin mebuka departemen yang berbeda pegguna hanya tinggal memilih depatemen yang dituju

4 Analisis dan Interpretasi Data Pada bagian ini akan dibahas secara lebih detail mengenai analisis dan interpretasi data berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data sebelumnya.

4.1 Analisis Tahap Strategi Obyektif Strategi obyektif yang terdapat pada PT. Semen Gresik masih berada pada tingkat coroprate yang dimana tiap divisi-divisi perusahaan belum memiliki strategi obyektif. Strategi obyektif yang terdapat pada gambar di bagian Bab 4 Pengolahan data tersebut, dilakukan penurunan untuk mendapatkan strategi obyektif dengan tingkat divisi. Pada penuruan tersebut tidak semua strategi obyektif corporate yang mengalami penurunan dibagian divisi pengadaan. Karena dari strategi obyektif yang dimiliki oleh divisi pengadaan hanya mewakili beberapa strategi obyektif yang terdapat pada perusahaan.

Untuk strategi obyektif divisi pengadaan & pengelolaan persediaan, divisi ini mendukung perusahaan pada tingkatan financial perspective dibagian peningkatan efesiensi biaya, dan mendukung optimasi manajemen modal kerja. Untuk bagian peningkatan efesiensi biaya divisi pengadaan memiliki beberapa hal yang mampu memeperkuat bagian tersebut. Ada tiga yang menjadi support untuk peningkatan efesiensi biaya yang pertama yaitu rata-rata penghematan harga negosiasi, yang kedua realisasi biaya administrasi dan umum divisi pengadaan & pengelolaan persediaan, dan yang ketiga yaitu realisasi rata-rata harga beli bahan terhadap RKAP. Sedangkan untuk mendukung optimasi manajemen modal kerja terdapat perputaran persediaan bahan baku & penolong & spareart egosiasi. Kemudian ditingkat customer perspective dibagian peningkatan layanan penyediaan kebutuhan barang dan jasa yang optimal dan meningkatkan loyalitas pemasok. Untuk bagian layanan penyediaan kebutuhan barang dan jasa yang optimal divisi pengadaan memiliki rata-rata lead time proses dari OQ ke OP. Kemudian terdapat

Page 8: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

8

internal proses prespective terdapat peningkatan efektivitas pegelolaan perputaran persediaan, optimalisasi pelaksanaan pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa, pengendalian in-bound logistic secara optimal, mendukung pengelolaan GCG secara efektif, dan mendukung peningkatan pengelolaan lingkungan & K3. Untuk optimalisasi pelaksanaan pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa terdapat bagian lagi yaitu jumlah item blanked order, rasio jumlah vendor yang dinilai baik dan rasio realisasi penanganan risiko divisi pengadaan & perencanaan persediaan. Kemudian untuk pengendalian in-bound logistic secara optimal yaitu pemenuhan kebutuhan minimum volume bahan. Sedangkan untuk learning & growth perspective divisi pengadaan memiliki meningkatkan kompetensi pegawai di divisi pengadaan & pengelolaan persediaan, meningkatkan penerapan budaya semen gresik dan peningkatan IT, sistem, data base dalam mendukung kegiatan pengelolaan divisi pengadaan & pengelolaan persediaan.

4.2 Analisis Tahap Identifikasi Proses Bisnis Dari gambar 4.2 merupakan gambar berupa proses bisnis yang terdapat pada divisi pengadaan & pengelolaan persediaan PT. Semen Gresik. Pada gambar tersebut terdapat angka 1 hingga angka 15, yang dimana angka tersebut menunjukkan keterangan proses yang terjadi. Proses yang terjadi mulai dari perencanaan yang akan dilakukan oleh perusahaan yang dimana pada proses tersebut dilakukannya proses penentuan minimum dan maksimum stok yang akan dilakukan oleh perusahaan, kemudian setelah diketahui perencanaan yang akan dilakukan maka dilakukan proses permintaan pembelian barang, barang-barang yang telah direncanakan akan ditentukan kepastian mengenai barang-barang apa saja yang akan dibeli. Dari permintaan pembelian akan dilakukan penentuan vendor, yang dimana penentuan vendor ini berguna untuk mengetahui perusahaan-perusahaan mana saja yang menawarkan produknya untuk perusahaan. Dalam seleksi vendor ini perusahaan mengeluarkan kontrak yang berisi penawaran-penawaran yang diberikan perusahaan kepada vendor. Setelah didapatkan vendor-vendor yang ingin menawarkan kerjasama dengan perusahaan maka selanjutunya dilakukan proses negosiasi, disini

proses negosiasi dilakukan untuk menentukan harga yang diinginkan oleh vendor dengan harga yang dimiliki oleh perusahaan, kemudian kesanggupan perusahaan dalam menepati janji yang diyawarkan oleh perusahaan. Setelah itu akan dilakukan proses kontrak atau pemesanan pembelian yang nantinya akan berlanjut kepada penindak lanjutan dari proses pesanan pembelian. Dari proses tersebut maka akan didapatkan pemilihan yang baik antara pemilihan vendor dengan barang-barang yang sesuai dengan vendor yang dapat menepati janji untuk perusahaan. Setelah didapatkan vendor yang baik dan sesuai dengan perusahaan maka perusahaan mulai memberikan voice verification yang dimana isi dari hal tersebut adalah bukti-bukti pembelanjaan dari perusahaan kepada vendor. Setelah dilakukan proses voice verification maka dilakukan proses pembayaran. Sebenarnya ketika proses pembayaran dilakukan melakukan proses inspeksi kualitas barang dilakukan secara bersamaan, karena ketika dilakukan proses pembayaran perusahaan juga ingin melakukan pengecekan barang yang akan diterima dari vendor. Kemudian setelah dilakukan ispeksi kualitas, maka perusahaan mulai melakukan pengiriman barang menuju gudang-gudang sebagai tempat penyimpanan barang-barang tersebut.

4.3 Analisis Tahap Identifikasi Risiko Dari proses yang terjadi di bagian pengadaan tersebut tidak semua proses memiliki risiko yang sering muncul terjadi, namun bukan berarti risiko tersebut tidak berdampak kepada perusahaan hanya saja karena risiko yang terjadi tidak sering muncul maka dampak yang ditimbulkan juga tidak mempengaruhi perusahaan. Untuk proses bisnis 1 yaitu consumption based planning memiliki 13 potensi risiko, setiap potensi risiko yang sudah diidentifikasi memberikan pengaruh atau dampak yang bermacam-macam. Untuk risiko kemahalan harga (terjadinya kemahalan harga karena harga patokan tidak akurat) memiliki dampak berupa harga melebihi anggaran RKAP dan barang/bahan/jasa yang diperoleh tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, hal ini disebabkan harga barang/bahan/jasa antar pemasok tidak bersaing dalam artian pemasok yang masuk kedalam perusahaan bersifat

Page 9: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

9

tunggal atau tidak ada pemasok lagi selain perusahaan pemasok yang memberikan harga tersebut padahal hal tersebut sangat mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan keputusan pembelian barang/bahan/jasa. Kemudian yang kedua yaitu risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu dan risiko batu bara terganggu dari risiko yang terjadi dampak yang ditimbulkan yaitu stok batubara digudang tidak terpenuhi baik kuantitas maupun komposisinya kemudian bahan baku/penolong/kraft paper sulit diperoleh dan semakin mahal, hal tersebut disebabkan oleh output produk dari pemasok relatif kecil dan terbatas serta gangguan cuaca di area tambang dan pengiriman yang tidak dapat di kontrol sedangkan produksi harus tetap berjalan sehingga pemakaian batu bara relatif banyak. Kemudian risiko suku cadang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi dan jumlahnya hal tersebut berdampak pada perputaran persediaan menjadi lebih lambat karena barang datang yang dikirim tidak dapat langsung digunakan karena tidak sesuai dengan spesifikasi atau jumlah kuantumnya, hal ini disebabkan Kurangnya pengetahuan & pemahaman atas beberapa spesifikasi barang serta koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian masih terdapat dampak-dampak lain seperti terjadinya kekurangan/kelebihan kuantitas bahan baku dan penolong operasi, makin banyak item barang yang tidak terpenuhi sedangkan kebutuhan semakin tinggi, rencana perlakuan tidak efektif yang disebabkan belum adanya analisa yang mendalam untuk penentuan rencana perlakuan, barang/part tidak tersedia digudang atau tidak mencukupi hal ini disebabkan karena terjadinya mis komunikasi antara prinsipal dan agen/pemasok lokal, barang yang tersedia tidak mencukupi hal ini disebabkan agen terlambat dalam memberikan informasi pengiriman dan kedatangan kepada perusahaan. Untuk proses bisnis yang kedua yaitu purchase requisition, pada proses bisnis ini tidak terjadi risiko yang sangat memepengaruhi divisi pengadaan & pengelolaan persediaan karena permintaan barang pasti akan dilakukan ketika bagian tersebut telah memberikan perencanaan pembelian yang akan dilakukan. Untuk proses bisnis yang ketiga yaitu source determination, mamiliki risiko berupa risiko

kesalahan evaluasi teknis atau terjadinya peristiwa evaluasi yang salah dalam melakukan evaluasi hal tersebut berdampak pada barang/bahan yang dibeli tidak dapat digunakan penyebab dari dampak yang terjadi adalah kompetensi evaluator yang kurang dan data/dokumen penawaran yang diberikan kepada perusahaan tidak lengkap. Untuk proses bisnis yang keempat yaitu vendor selection risiko yang terjadi yaitu barang persediaan non rutin berlebihan atau terjadinya peristiwaa over stock barang non rutin digudang. Dampak yang ditimbulkan pada risiko tersebut adalah perputaran persediaan yang terjadi akan melambat karena internal lead time tidak pasti dan juga delivery time pemasok barang tidak pasti oleh karena itu dalam penentuan vendor perlu dilakukan penentuan pengiriman barang terlebih dahulu. Untuk penenentuan vendor ini risiko yang dapat timbul sama dengan proses bisnis pada nomor 1 yaitu risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu dan risiko batu bara terganggu dari risiko yang terjadi dampak yang ditimbulkan yaitu stok batubara digudang tidak terpenuhi baik kuantitas maupun komposisinya kemudian bahan baku/penolong/kraft paper sulit diperoleh dan semakin mahal, hal tersebut disebabkan oleh output produk dari pemasok relatif kecil dan terbatas serta gangguan cuaca di area tambang dan pengiriman yang tidak dapat di kontrol sedangkan produksi harus tetap berjalan sehingga pemakaian batu bara relatif banyak. Untuk proses bisnis yang ke lima yaitu negotiation, risiko yang terjadi pada proses negosiasi ini risiko perlakuan negosiasi yang masih dilakukan secara manual yang artinya perusahaan pemasuk masih mengajukan permohonan negosiasi masih melakukan secara surat menyurat sedangkan proses negosiasi yang diharapkan oleh perusahaan bersifat cepat agar mempermudah proses negosiasi, hal tersebut akan berdampak harga negosiasi melebihi anggaran yang telah dianggarkan oleh perusahaan karena sifatnya yang masih dilakukan secara manual maka negosiasi hanya bersifat satu arah. Dari proses bisnis tersebut juga dapat terjadi risiko seperti kemahalan harga serta risiko anggaran yang tidak mencukupi.

Page 10: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

10

Untuk proses bisnis yang ke enam yaitu Purchase Order/Contract risiko yang terjadi pada proses bisnis ini yang mempengaruhi perusahaan adalah pada proses contract yang dimana risiko yang dapat terjadi yaitu risiko pemakaian tenaga bongkar muat atau risiko terjadinya mogok kerja, unjuk rasa tenaga bongkar muat. Yang dapat berdampak pada supply bahan baku & penolong operasi terganggu hal tersebut dapat disebabkan kurangnya koordinasi dengan pengurus tenaga bongkar muat kemudian kurangnya kepatuhan & disiplin para tenaga bongkar muat atas peraturan yang ada. Untuk proses bisnis selanjutnya yaitu proses bisnis yang ketujuh purchase Order Follow up pada proses ini risiko yang ditimbulkan tidak mempengaruhi divisi tersebut oleh sebab itu peneliti tidak mencantumkan risiko yang timbul. Proses bisnis yang selanjutnya adalah proses bisnis Quality Inspection proses ini memiliki risiko berupa risiko kesalahan evaluasi teknis atau terjadinya peristiwa evaluator salah dalam melakukan evaluasi, dampak yang ditimbulkan berupa barang/bahan yang dibeli tidak bisa digunakan hal tersebut disebabkan oleh data/dokumen penawaran tidak lengkap. Proses bisnis selanjutnya yaitu Warehouse Management yang meiliki risiko berupa risiko salah hitung atau terjadinya kesalahan hitung dalam stock opname dan pengeluaran barang dari gudang. Yang memiliki dampak berupa informasi ketersediaan jumlah stock suku cadang tidak valid yang disebabkan oleh kekurang telitian petugas dalam pelayanan pengambilan barang pada saat proses transaksi pengeluaran barang.

4.4 Tahap Analisa Risiko Pada proses analisa risiko, nilai likelihood dan consequence didapatkan dari penilaian yang dilakukan oleh pemilik proses bisnis dan dilakukan proses wawancara. Pada dasarnya untuk menentukan batasan nilai likelihood dan consequence ini tidak ada standar yang mutlak yang harus digunakan. Dari beberapa penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini sebagian besar proses peentuan nilai likelihood dan consequence-nya juga disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

Gambar 5.1 Perbandingan nilai likelihood

Pada perhitungan nilai likelihood dapat dianalisis bahwa potensi risiko yang memiliki nilai likelihood terbesar yaitu risiko performance perusahaan pemasok (terjadinya ketidaksesuaian kualifikasi dan kurangnya kemampuan teknis keuangan pemasok). Pihak manajemen beranggapan bahwa risiko ini adalah potensi risiko yang paling sering terjadi dalam proses produksi. Hal ini dikarenakan performasi perusahaan yang ingin memasok barang untuk PT. Semen Gresik sangat memperngaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan (apakah mengambil barang pada perusahaan tersebut atau tidak), misalnya saja apabila performansi perusahaan tersebut telah dikenal kurang baik oleh banyak perusahaan maka perusahaan akan tidak akan menggunakan perusahaan tersebut sebagai pemasok. Kemudian untuk nilai likelihood paling rendah yaitu bernilai 1 terdapat pada risiko pegawai yang bersifat (outsource) yang tidak mematuhi K3. Hal ini dikarenakan pemberian bekal K3 kepada pegawai yang bersifat (outsource) telah dajalankan oleh perusahaan, sehingga pemberian nilai risiko yang terjadi dinilai kecil oleh perusahaan.

Gambar 5.2 Perbandingan nilai consequence

Pada gambar 5.2 idapatkan nilai tertinggi dari consequence terdapat pada potensi risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu dengan nilai consequence sebesar 4. Nilai ini sudah masuk dalam nilai extreme risk yang dimana perusahaan akan mengalami kerugian secara keuangan sebesar ≥ Rp 200

Page 11: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

11

Milyar sampai dengan < Rp 300 Milyar, dan dalam proses produksi kegiatan produksi akan berhenti ≥ 4,5 hari hingga < 6 hari. Hal ini dikarenakan apabila pasokan bahanbaku/penolong dan kraft paper terganggu maka proses produksi tidak dapat dijalankan, karena kurangnya kebutuhan pokok pada pembuatan semen.

4.5 Tahap Analisa Evaluasi Risiko Pada tahap evaluasi risiko ini nilai tertinggi terdapat pada proses bisnis 1 dan proses bisnis 4 yaitu risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu, kemudian risiko pasokan batu bara terganggu dan terjadinya peristiwa pasokan, bahan baku/penolong tidak lancar sesuai jumlah dan schedule yang telah direncanakan. Dengan nilai likelihood sebesar 3 dan nilai consequence sebesar 4 sehingga skor untuk risiko tersebut sebesar 12, hasil tersebut didaptkan dari perkalian dari nilai likelihood dan consequence. Untuk nilai skor 12 menurut pemetaan yang sesuai dengan standard AS/NZS 1430 dengan nilai likelihood sebesar 3 dan consequence sebesar 4 menunjukkan risiko tersebut berada pada tingakatan Ekstrim Risk atau risiko yang beada pada kondisi berbahaya. Untuk risiko tersebut perlu dilakukan penanganan yang cepat agar tidak merugikan perusahaan terlalu besar. Untuk semua risiko proses bisnis yang terjadi pada divisi pengadaan & pengelolaan persediaan ini rata-rata risiko berada pada tingkatan high risk, medium risk dan low risk yang bearti divisi tersebut juga terdapat risiko-risiko yang tidak terlalu membahayakan dan masih dapat diselesaikan dan terdapat pula risiko yang bersifat risiko yang paling berbahaya dan harus segera ditangani.

4.6 Tahap Analisa Penanganan Risiko Analisa yang dilakukan selanjutnya dari penelitian ini adalah menetukan usulan untuk mitigasi risiko. Usulan mitigasi tersebut merupakan upaya yang dilakukan sebagai langkah untuk mencegah dan mengurangi dampak risiko yang terjadi. Tujuan yang ingin di capai agar proses yang terjadi pada divisi pengadaan & pengelolaan persediaan akan dapat berjalan dengan baik, khususnya sebagai bentuk pertimbangan apabila risiko tersebut terjadi lagi. Berdasarkan perolehan peta risiko yang telah dilakukan, dapat diketahui peringkat

dari potensi risiko yang timbul. Berikut adalah usulan dari tindakan mitigasi yang dapat dilakukan pada setiap risiko yang telah diidentifikasi :

Gambar 5.3 Risk Treatment

Dari penjelasan gambar 5.3 dapat diketahui bagian mana saja yang harus dilakukan tretment risk, apakah harus dihindari yaitu pada kuadran 1, atau harus dipindahkan pada kuadran 2, atau harus ditangani pada kuadran 3, atau di terima pada kuadran 4. Untuk jenis-jenis risiko yang terdapat pada perusahaan, peneliti menyarankan untuk dilakukan proses tangani risiko agar permasalahan yang terjadi pada perusahaan dapat terselesaikan, supaya ketika terjadi risiko yang sama untuk tahun berikutnya, maka perusahaan telah memiliki treatment yang harus diberikan untuk jenis risiko tersebut.

4.7 Tahap Analisa Pembuatan Prototype Web Interface Profil Risiko

Web interface yang dilakukan adalah agara mempermudah perusahaan melakukan analisa terhadap risiko-risiko yang terjadi, yang dimana web tersebut dapat diakses oleh semua karyawan PT. Semen Gresik, Tbk. yang memiliki registrasi di web tersbut. Yang pertama, pengguna ataupun pembaca harus memiliki username dan password untuk dapat melakukan pengisian jenis-jenis risiko untuk divisi yang ingin dituju oleh user. Berikut merupakan gambar log-in user :

Gambar 5.4 Login user

Kemudian setelah dilakukan proses pengisian username dan password maka pengguna atau pembaca dapat meihat home dari divisi yang dituju. Berikut penjelasan gambar :

Page 12: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

12

Gambar 5.5 Home untuk divisi yang dituju

Isi dari home ini adalah penjelasan mengenai divisi-divisi yang akan dituju oleh pengguna atau pembaca. Kemudian dari home tersebut pembaca akan melakukan proses pemilihan lagi untuk memastikan divisi yang akan dituju. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 5.6 Pemilihan Divisi yang akan dituju

Kemudian setelah pengguna memilih bagian mana yang akan dituju maka pengguna akan disajikan dengan tampilan SO (Strategi Obyektif) yang terdapat pada divisi tersebut. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 5.7 Penjelasan SO (Strategi Obyektif)

divisi

Setelah dilakukan penjelasan mengenai SO, maka pengguna dapat melakukan pemilihan berupa menuju tabel risiko atau langsung kepada peta risiko. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.8 Pemilihan Tabel Risiko atau Peta

Risiko

Apabila pengguna memilih untuk melihat tabel risiko maka, pengguna akan disajikan dengan penjelasan apakah pengguna ingin melakukan pengisian tabel risiko atau tidak, atau apabilan pengguna ingin melakukan pengeditan jenis risiko maka pengguna dapat melakukan proses tersebut. Berikut merupakan penjelasan :

Gambar 5.9 Proses Pengeditan

Gambar 5.10 Proses Penambahan Risiko

Setelah pengguna memilih penambahan risiko maka akan muncul :

Gambar 5.11 Proses Penambahan Risiko

Setelah dilakukan pengisian untuk jenis-jenis risiko yang terjadi maka pengguna dapat langsung menyimpan data tersebut dengan meng-klik “simpan” pada bagian pojok bawah kanan. Setelah dilakukan proses penyimpanan data maka pengguna akan kembali pada bagian tabel risiko. Setelah dilakukan pengisian dan pengeditan untuk risiko-risiko tersebut pengguna dapat mengisikan nilai likelihood dan consequence untuk risiko tersebut.

Gambar 5.12 Pengisian nilai likelihood dan

consequence

Setelah dilakukan proses pengisian makan klik “simpan” untuk menyimpan data tersebut. Dari nilai yang dimasukkan ttersebut kita akan kembali pada tabel risiko, dari tabel risiko tersebut muncul nilai perkalian dari kedua angka tersebut secara otomatis dan akan muncul tingakat risiko yang dialami oleh nilai perkalian tersebut. Kemudian pengguna dapat meng-klik peta risiko untuk mengetahui posisi dari risiko yang terjadi pada pemetaan risiko. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 5.13 Pemilihan Peta Risiko

Page 13: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

13

Gambar 5.14 Peta Risiko

Setelah muncul gambar pemetaan risiko inilah perusahaan akan mengetahui bagian-bagian mana saja yang memiliki risiko dengan tingkat risiko yang ekstrim, tinggi, medium, ataupun rendah. Setelah diketahui pemetaan risiko tersebut, perusahaan dapat melakukan proses mitigasi. Untuk pengisian mitigasi yang dilakukan maka pengguna memilih “edit” untuk melakukan editan pada tabel risiko.

5 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Dari hasil identifikasi proses bisnis yang terdapat pada divisi pengadaan dan pengelolaan persediaan PT. Semen Gresik, Tbk terdapat 14 proses bisnis yang mendukung pencapaian tujuan strategi dari divisi perusahaan

2. Dari hasil identifikasi tujuan strategi yang terdapat pada tingkat corporate, divisi pengadaan mendukung pencapaian tujuan strategi pada perspektif financial yaitu dalam hal peningkatan efesiensi biaya, dan optimalisasi manajemen modal kerja, kemudian perspektif stakeholder yaitu peningkatan layanan penyediaan kebutuhan barang dan jasa yang optimal dan juga meningkatkan loyalitas pemasok, perspektif internal process yaitu peningkatan efektivitas pengelolaan perputaran, optimalisasi pelaksanaan pengadaan dan pengelolaan kemudian pengendalian in-boud logistic secara optimal, kemudian mendukung pengelolaan GCG secara efektif dan yang terakhir berupa mendukung peningkatan pengelolaan lingkungan dan K3, sedangkan untuk perspektif learning & growth terdapat tiga yaitu

meningkatkan kompetensi pegawai di divisi pengadaan dan pengelolaan persediaan, meningkatkan penerapan budaya semen gresik dan peningkatan IT, sistem, database dalam mendukung kegiatan pengelolaan divisi pengadaan dan pengelolaan persediaan.

3. Dari hasil identifikasi risiko didapatkan 24 potensi risiko dimana terdapat 12 potensi risiko untuk proses bisnis 1, kemudian 2 potensi risiko utuk proses bisnis 3, 3 potensi risiko untuk proses bisnis 4, 3 potensial risiko untuk proses bisnis 5, 2 potensial risiko untuk proses bisnis 6, 1 potensial risiko untuk proses bisnis 11 dan 10 potensial risiko untuk proses bisnis 12.

4. Dari hasil pemetaan risiko didapatkan hasil bahwa nilai risiko tertinggi terletak pada potensi risiko pasokan bahan baku/penolong dan kraft paper terganggu.

5. Langkah mitigasi yang dilakukan, sesuai konsep AS/NZS 4360 terhadap risiko terpilih adalah dengan cara terima risiko dan memberikan perbaikan.

6 Daftar Pustaka Andhita, LC. 2009. Perencanaan Pengelolaan

Risiko Terjadinya Loss Money dan Penggunaan Rekening Talangan pada Sistem Pembayaran Listrik Online Pola PPOB (Studi kasus: PT. Raharja Sinergi Komunikasi). Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya.

Hasan, M. 2010. Pemetaan Profil Risiko Proses Bisnis Revenue Cycle dengan Pendekatan AS/ NZS 4360 (Studi kasus: Base Maintenance

PT. GMF Aero Asia). Laporan

Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya.

Hanafi, MM. 2009. Manajemen Risiko. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Arfiyanto, Febi Nur. 2008. Peningkatan Proses Bisnis Pada Unit Hatchery di PT.X dengan Menggunakan Metode Model-Based and Integrated Process Improvement. Laporan Thesis Pasca

Page 14: PEMETAAN DAN PERANCANGAN PROTOTYPE WEB … · Semen Gresik (Persero), Tbk merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Perusahaan mendominasi pangsa pasar semen secara nasional sekitar

14

Sarjana Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Djohanputro, B. 2006. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. PPM. Jakarta.

Jeston, John and Johan Nelis. 2006. Business

Process Management. USA: Elsevier Ltd.

Hillson, D. 2001. Extending the Risk Process to Manage Opportunities. Proceeding of the Fourth European Project Management Conference, 6-7 June. London.

Frosdick, S. 1997. The Technique of Risk Analysis are Insufficient in Themselves. Disaster Prevention and Management Vol 6:3, 165-177.

TIM ABMR/MR. 2005. Manajemen Resiko (Pedoman Asesmen Risiko). Deputi Bidang Akuntan Negara. Jakarta.

TIM ABMR/MR, 2005, Manajemen Resiko (Pedoman Umum). Deputi Bidang Akuntan Negara. Jakarta.

Council of Standards Australia and Council of Standards New Zaeland 2006. Risk Management Standard AS/NZS4360: 2004

Standards Australia International Ltd 2006. Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS4360: 2004

____.2009. Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Muslich, M 2007. Manajemen Risiko Operasional. Teori & Praktik. Bumi Aksara. Jakarta.

Siahaan, H 2009. Manajemen Risiko pada Perusahaan dan Birokrasi. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Dess, Gregory G., G.T. Lumpkin and Marilyn L. Taylor. Strategic Management. 2 ed. NewYork: McGraw-Hill Irwin, 2005.