analisis kestabilan lereng highwall

Download Analisis Kestabilan Lereng Highwall

If you can't read please download the document

Upload: erica-miller

Post on 21-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • Alex Candra

    21100109170001

    Teknik Geologi

    Universitas Diponegoro

  • 1. Latar Belakang Dalam pekerjaan tambang terbuka, lereng yang

    tidak mantap akan dapat mengganggu

    kelancaran produksi, keselamatan pekerja,

    peralatan dan bangunan

    lereng-lereng tersebut harus dianalisis

    kemantapannya untuk mencegah bahaya longsor

    yang mungkin akan terjadi.

  • 1.Mengetahui kondisi Batuan daerah

    penelitian

    2. Mengetahui kelas batuan berdasarkan nilai

    RMR

    3. Mengetahui nilai SMR

    4. Mengetahui potensi jenis longsoran

  • Pengamatan staibilitas lereng: 1. Visual 2.Komputasi 3. Grafik Faktor yang mempengaruhi Kestabilan

    lereng: A. Penyebaran Batuan (Litologi) B. Relief Permukaan Bumi c. Geometri Lereng d. Struktur Batuan e. Sifat Fisik & Mekaik Batuan f. Gaya dari luar

  • 1. Plane Failure

    Longsoran bidang pada lowwall pit 202

  • Longsoran Baji Pada Highwall pit 202 Lokasi 2

  • Longsoran Guling

  • Longsoran Busur

  • Tipe massa batuan Deskripsi massa batuan Kelas massa batuan

    Tipe 1 Massa batuan dengan kondisi baik, agak lapuk (slightly weathered), mempunyai

    kekuatan menengah (medium strong rock), berkekar agak kasar, bergelombang,

    spasi kekar 10cm-13cm dengan rata- rata 12,5 cm, ketat (tightly joints) 0,1 0,3

    mm, secara umum massa batuan massih utuh (undisturbed) walaupun sebagian

    ada yang sudah terganggu (disturbed), didominasi oleh batupasir kasar (coarse

    sandstone).

    Baik

    (Good Rock)

    RMR =70,33

    Tipe 2 Massa batuan dengan kondisi menengah, lapuk sedang (moderately weathered),

    kuat menengah (medium strong rock), berkekar agak kasar, bergelombang, spasi

    kekar 6 cm-15.cm dengan rata- rata 9,7 cm, blocky, kekar ketat hingga agak

    terbuka 0,8mm 3cm. kekar sebagian terisi oksida besi, massa batuan sebagian

    sudah terganggu, didominasi oleh batupasir sedang (Medium sandstone)

    Sedang

    (FairRock)

    RMR =56,8

    Tipe 3 Massa batuan dengan kondisi buruk, lapuk tinggi (highly weathered), lemah

    (weak rock), very blocky hingga menyerpih, kekar sangat sulit untuk diamati,

    karena telah terserpihkan, massa batuan sudah terganggu, didominasi oleh

    batulempung menyerpih.

    Buruk

    (Poor Rock)

    RMR =40

    penambangan PT Pamapersada Nusantara

  • Grade* Term Uniaxial Comp. Strength

    (MPa)

    Point Load Index

    (MPa)

    Field estimate of strength Examples

    R6 Extremely strong > 250 > 10 Specimen can only be

    chipped with a geological

    hammer

    Fresh basalt, chert, diabase,

    gneiss, granite, quarzite

    R5 Very strong 100 250 4 -10 Specimen requires many

    blows of a geological

    hammer to fracture it

    Amphibolite, sandstone, basalt,

    gabbro, gneiss, granodiorite,

    limestone, marble, rhyolite, tuff

    R4 Strong 50 100 2 4 Specimen requires more than

    one blow of a geological

    hammer to fracture it

    Limestone, marble, phyllite,

    sandstone, schist, shale

    R3 Medium strong 25 50 1 2 Cannot be scraped or peeled

    with a pocket knife,

    specimen can be fractured

    with a single blow from a

    geological hammer

    Claystone, coal, concrete, schist,

    shale, siltstone

    R2 Weak 5 25 ** Can be peeled with a pocket

    knife with difficulty, shallow

    indentation made by firm

    blow with point of a

    geological hammer

    Chalk, rocksalt, potash

    R1 Very weak 1 5 ** Crumbles under firm blows

    with point of a geological

    hammer, can be peeled by

    pocket knife

    Highly weathered or altered rock

    R0 Extremely weak 0,25 1 ** Indented by thumbnail Stiff fault gouge

  • Is(50) x 24 = UCS

    UCS = Is(50) X 24

    = 2 x 24

    = 48 Mpa

    UCS (MPa) Rating < 1 0

    1 5 1

    5 25 2

    25 50 4

    50 100 7

    100 200 12

    > 200 15

  • RQD (%) Rating Rock Quality

    25 3 Very Poor

    25 50 8 Poor

    50 75 13 Fair

    75 90 17 Good

    90 100 20 Excellent

  • Kondisi Rating

    Gouge Lemah, tebal >5mm, atau renggangan

    >5mm, menerus

    0

    Slickenside/gouge < 5 mm atau renggangan 1-5 mm,

    menerus

    10

    Permukaan agak kasar, rennggangan < 1 mm, sangat

    lapuk (soft wall)

    20

    Permukaan kasar, renggangan < 1 mm, agak lapuk

    (hard wall)

    25

    Permukaan sangat kasar, tak menerus, tak renggang,

    tidak lapuk (hard wall)

    30

  • Groundwater Condition Rating

    Mengalir 0

    Menetes 4

    Basah 7

    Lembab 10

    Kering 15

  • Parameter Tipe Massa Batuan

    Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4

    MSS CSS CS

    Kekuatan Batuan Nilai (Mpa)

    Utuh (UCS) Peringkat

    96 48 5,0 -12,5

    7 4 2

    Rock Quality Nilai (%)

    Designation

    (RQD) Peringkat

    54,52 76,9 84,52

    13 17 17

    Jarak antr bidang Jarak (m)

    Diskontinu Peringkat

    6,5 11 14,33

    8 8 8

    Kondisi Bidang Kekasaran

    Diskontinu Permukaan

    Kemenrusan,

    Spasi,tingkat

    Pelapukan

    Peringkat

    Slickenside/ Permukaan Permukaan

    Gouge

  • Parameter RMR Rating

    Unconfined Compressive Strength 4

    Rock Quality Design 13

    Joint Spacing 8

    Joint Condition 10

    Groundwater Condition 15

    Joint Condition Relating to Slope of

    Pit

    1,25

    Method of Excavation 0

    Total Rating = 51.25

    Tabel 6.1.9 Total Rating RMR

  • Pada unit satuan batuan dilapangan diperoleh data - data, sebagai berikut:

    Rata-rata strike joint = 240,6 Rata-rata dip joint = 59,13 Strike slope = 250 Sudut slope =70

    Untuk Penentuan F1, F2 dan F3 F1 = rata-rata strike joint strike slope F1 = 240,6 - 250 = 9,4 F2 = rata rata dip joint F2 = 59,13 F3 = rata rata F2- Sudut Slope F3 = 59,13 - 70 = 10,7

  • Bobot pengatur untuk kekar, F1, F2 dan F3 (Romana, 1980)

    Kasus Kriteria faktor

    koreksi

    Sangat

    menguntungkan

    Menguntungkan Sedang Tak

    menguntungkan

    Sangat tak

    menguntungkan

    P |aj - as| > 30 30 20 20 - 10 10 - 5 < 5

    T |aj - as - 180|

    P/T F1 0.15 0.40 0.70 0.85 1.00

    P |bj| < 20 20 30 30 - 35 35 - 45 > 45

    P F2 0.15 0.40 0.70 0.85 1.00

    T F2 1 1 1 1 1

    kuat tak mudah

    longsor

    lemah mudah

    longsor

    P bj - bs > 10 10 0 0 0 - (-10) < -10

    T bj + bs < 100 110 120 > 120

    P/T F3 0 -6 -25 -50 -60

    aj = Arah dip kekar as = Kemiringan lereng bj = Dip kekar bs = Dip

    lereng

    P = Longsoran bidang T = Longsoran topling

  • Tipe Batuan

    Dan lokasi

    RMR total SMR

    Laubscher (1975)

    SMR

    Hall

    (1985)

    SMR

    Orr

    (1992)

    I (I) 60,68 55 64,442 72,7

    II (II) 61,145 65 64,75 72,96

    III (III) 69,06 65 69,89 77,22

    CLASS NO. V IV III II I

    RMR 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100

    Description Very bad Bad Normal Good Very Good

    Stabillity Fully Instable Instable Partially stable Stable Fully stable

    Failures Big planar or soil

    like

    Planar or big wedges Some joint or many

    wedges

    Some block None

    Support Re-excavation Important correction Systematic Occasional None

  • 1. Highwall pada lokasi II berada pada lokasi pit 202 blok 3 - 5,

    pada yang diteliti dengan SMR yaitu 55, dan dinyatakan pada

    lereng ini masih aman. Dan kelas batuan rata-rata lokasi 2

    adalah sedang.

    2. Highwall pada lokasi II berada pada lokasi pit 202 blok 3 - 5,

    berpotensi untuk longsor dengan jenis longsoran baji, karena dari

    data kekar dan analisis stereografis terdapat lebih dari satu bidang

    lemah yang saling berpotongan. Dan Sudut perpotongan(68o)

    (antara bidang lemah tersebut lebih besar dari sudut geser dalam

    (35o) batuannya tetapi lebih kecil dari kemiringan lereng (70o).

  • 1. pit 202 masih dianggap aman, hanya saja terjadi

    longsoran-longsoran kecil dengan jenis baji,

    Lereng di penampang lokasi II memiliki potensi

    longsor akibat lemahnya kekuatan mudstone yang

    dominan menyusun lereng tersebut, terutama jika

    terkena air . Pencegahan dapat dilakukan dengan

    memasang horizontal drainage pada lereng ini

    untuk mengurangi air pada lereng

    2. Ada bench yang tidak sesuai dengan desain,

    sebaiknya bench dibuat sesuai dengan desain

    (L=7m)

    3. Membuat backslope pada bench agar air tidak

    masuk kearea tambang

  • Bieniawski, Z.T. 1989. Engineering Rock Mass Classification. Kanada: A Wiley- Interscience Publication. Franklin, J. A. dan Dusseault, 1989.M. B., Rock Engineering,New York,.:Mc Graw Hill Publishing Company Goodman, R. E., 1989. Introductions To Rock Mechanics, 2nd Edition, New York,: John Willey & Sons Hidayatullah, Syarif. Slide Presentasi Pemetaan Geoteknik. Geotechnical Section. Hirnawan, Febri. 2009. Slide Presentasi Metode RMR dan SMR. Pusdiklat Geologi. Karian, Tri. 2009. Tugas Akhir Analisis Kestabilan Sill Pillar Berdasarkan Pengamatan Bidang Lemah di Lokasi Tambang Ciurug Selatan, PT Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor. Bandung: Program Studi Teknik Pertambangan ITB. Singth, Goel. 1999. Rock Mass Classification. India: Elsevier