analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

83
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (STUDI KASUS UNIT TATA USAHA DEPARTEMEN PADA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh WINDRY NOVERA H24061402 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: vophuc

Post on 15-Jan-2017

274 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN

BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN

KEMAHASISWAAN

(STUDI KASUS UNIT TATA USAHA DEPARTEMEN PADA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

Oleh

WINDRY NOVERA

H24061402

 

 

 

 

 

 

 

 

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

ABSTRAK

WINDRY NOVERA. H24061402. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan ANGGRAINI SUKMAWATI dan UTAMI DYAH SYAFITRI

Globalisasi yang terjadi di segala bidang termasuk pendidikan dan teknologi semestinya dapat ditanggapi secara positif oleh lembaga-lembaga pendidikan seperti halnya perguruan tinggi. Kondisi globalisasi yang menuntut peningkatan pembangunan nasional dapat dimanfaatkan oleh berbagai perguruan tinggi untuk bersaing secara sehat yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan tangguh. Persaingan yang sehat menuntut adanya perbaikan di lingkup kerja organisasi seperti pengurangan biaya, peningkatan produktifitas karyawan dan melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan murah. Hal tersebut tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia perusahaan sebagai penggerak utama dalam membantu perusahaan mencapai visi, misi dan tujuan serta strateginya. Perencanaan sumber daya manusia yang baik adalah hal yang penting untuk dilakukan yaitu meliputi analisis pekerjaan dan beban kerja perusahaan secara keseluruhan.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu : 1) Mengindentifikasi tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan, 2) Menghitung penggunaan waktu kerja oleh karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan, dan 3) Menganalisis beban kerja serta jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yang terdapat di unit tata usaha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui pengamatan terhadap aktifitas karyawan selama bekerja dan wawancara. Data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan mengutip informasi dari buku, skripsi, situs-situs internet, maupun dokumen-dokumen yang dimiliki oleh institusi. Populasi penelitian yaitu karyawan yang bekerja pada bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha departemen di IPB. Sampel pada penelitian ini diambil dari semua aktifitas pokok atau tugas pokok yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja pada bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan pada masing-masing unit tata usaha selama jam kerja. Pengambilan sampel unit tata usaha dilakukan dengan cara sampling acak berlapis tak proporsional.

Tugas-tugas pokok administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha yaitu pelayanan akademik mahasiswa, pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa, penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi, dan ujian, serta pengarsipan. Hasil pengamatan terhadap penggunaan waktu kerja menunjukkan bahwa karyawan bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan di seluruh sampel unit tata usaha belum optimal dalam menggunakan waktu kerja produktif. Jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yaitu rata-rata sebanyak satu orang di setiap unit tata usaha yang diteliti. Menurut hasil perbandingan jumlah kebutuhan karyawan terhadap jumlah riil atau aktual yang terdapat di unit tata usaha, dapat diketahui bahwa terdapat sebelas unit tata usaha memiliki kelebihan jumlah karyawan.

Page 3: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN

KEMAHASISWAAN (STUDI KASUS UNIT TATA USAHA DEPARTEMEN PADA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

WINDRY NOVERA

H24061402

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 4: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor)

Nama : Windry Novera NIM : H24061402

 

 

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

(Ir. Anggraini Sukmawati, MM) (Utami Dyah Syafitri, M.Si)

NIP : 196710201994032001 NIP : 197709172005012001

Mengetahui :

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc) NIP : 196101231986011002

Tanggal Lulus :

Page 5: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

iii  

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pangkalpinang, Bangka Belitung pada tanggal 7

November 1988. Penulis yang bernama lengkap Windry Novera, merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara dengan orang tua bernama Rusdy dan Ria Wulandari.

Pada tahun 1994 hingga tahun 2000, penulis menyelesaikan pendidikan dasar di

SDN 44 Tanjungpandan kemudian pindah ke SDN 5 Pangkalpinang. Pada tahun

2000 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Pangkalpinang dan

lulus pada tahun 2003 serta pada tahun yang sama hingga tahun 2006, penulis

menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Pangkalpinang. Pada tahun 2006,

penulis diterima menjadi mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama di Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI),

kemudian diterima pada mayor Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, dengan program minor Ilmu Konsumen.

Selama berada dalam masa perkuliahan, penulis aktif di unit kegiatan

kemahasiswaan di IPB yaitu Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB Agria Swara.

Pada tahun 2007, penulis menjadi ketua pembinaan calon anggota baru PSM IPB

Agria Swara. Kemudian, pada periode kepengurusan Agria Swara tahun 2008-

2009 penulis menjabat sebagai Ketua Divisi Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM) dan tahun 2009-2010 menjadi anggota Divisi PSDM. Penulis

juga aktif sebagai penyanyi di berbagai acara yang diikuti oleh Agria Swara dan

aktif menjadi panitia dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Agria Swara

yaitu sebagai anggota Divisi Latihan dalam empat event besar berturut-turut dari

tahun 2008 hingga 2011. Selain itu, penulis juga aktif menjadi penyanyi di

berbagai konser maupun perlombaan paduan suara bersama Agria Swara. Konser

yang pernah diikuti yaitu bertajuk “Le Baylere” tahun 2007 dan “Rhine-Danubian

Cruise” tahun 2008. Perlombaan paduan suara yang diikuti bersama Agria Swara

antara lain : “Lomba Paduan Suara Mahasiswa Antar-Perguruan Tinggi Tingkat

Nasional Tahun 2009” dan berhasil meraih juara ke-3, kemudian “The 1st ITB

International Choir Competition 2010” dan berhasil meraih juara ke-2 serta

memperoleh penghargaan The Outstanding Programme, dan perlombaan lainnya.

Page 6: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

iv  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Beban

Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut

Pertanian Bogor)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor. Skripsi ini bertujuan mengetahui berapakah jumlah kebutuhan karyawan

yang diperlukan untuk pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan

berdasarkan besarnya nilai beban kerja.

Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan

saran sangat diperlukan untuk kemajuan yang lebih baik. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Amin.

Bogor, Januari 2011

Penulis

Page 7: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

v  

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis telah dibantu oleh banyak pihak dalam hal penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Allah SWT Yang Maha Agung atas semua nikmat, kasih sayang, dan berkah

yang Dia berikan, yang tak kan cukup waktu untuk menguraikannya.

2. Ir. Anggraini Sukmawati, MM dan Utami Dyah Syafitri, M.Si sebagai dosen

pembimbing skripsi, atas segala bimbingan dan arahan yang luar biasa kepada

penulis hingga menjadikan penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan

baik.

3. Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si sebagai dosen penguji skripsi, atas masukan-

masukan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi menjadi lebih berkualitas.

4. Seluruh kepala tata usaha beserta karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan dari unit tata usaha ITSL, ARL, FKH, ITK, IPT, MNH, TEP,

TIN, MAT, BIK, MAN, GM, dan IKK yang telah banyak membantu penulis

memperoleh data serta atas kesediaan berbagi pengalaman seputar pekerjaan

dengan penulis.

5. Seluruh dosen dan staf di lingkup Fakultas Ekonomi dan Manajemen

terutama pada Departemen Manajemen yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhir dengan baik.

6. Papa dan Mama tercinta. Terima kasih Pa atas perjuangan dan kerja keras

untuk menafkahi keluarga, dan terima kasih Ma karena selalu tiada henti

mendoakan anak-anaknya. Kakak tersayang Winda, dan adik tersayang

Randy, yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah yang asyik dan

menenangkan bagi penulis. Semoga kita tetap bisa menjadi anak-anak yang

membanggakan Papa dan Mama.

7. Keluarga besar penulis, Paduan Suara Mahasiswa IPB Agria Swara, dari

semua adik-adik angkatan 46, 45, 44, teman-teman angkatan 43, hingga

kakak-kakak angkatan 42 beserta kakak-kakak alumni, pelatih, dan pembina

yang tak mampu penulis sebutkan satu per satu namanya. Terima kasih atas

segala kesempatan berharga yang telah diberikan kepada penulis untuk

Page 8: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

vi  

memaksimalkan peranan sebagai seorang anggota organisasi paduan suara,

teman, sahabat, kakak, maupun adik bagi kalian. Be with you is one of the

greatest life I have ever had.

8. Sahabat-sahabat terbaik sepanjang masa yang sudah seperti saudara kandung

bagi penulis, Widya Ameryna, Wahyu Adi Setyaningsih, dan Indah Nurlita.

Terima kasih banyak atas segala nasehat, dukungan, kasih sayang,

pengalaman, suka duka, dan pengorbanan yang telah kalian berikan. Semoga

Allah SWT selalu memberkahi kehidupan kalian.

9. Teman-teman terbaik sepanjang masa di Manajemen 43, Irwan, Heni, Yani,

Mba Nurul, Iis, Nenny, Santi, Irma, dan Alin. Terima kasih banyak karena

telah memberikan warna tersendiri bagi penulis selama kuliah di jurusan

Manajemen dan atas kesempatan indah untuk menjadi bagian dari kalian.

Semoga kalian sukses, bahagia dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.

10. Teman-teman yang sama-sama berjuang dengan penulis ketika

menyelesaikan skripsi, Ani, Windarti, Mas Wahyu, Fifin, Kak Nisa, dan Kak

Bagus serta teman-teman Manajemen angkatan 43 lainnya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semangat yang kalian

berikan, semuanya memang sudah dan akan indah pada waktunya.

11. Semua pihak lainnya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi. Semoga kalian semua selalu diberkahi oleh Allah SWT.

Bogor, Januari 2011

Penulis,

Page 9: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

vii  

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... .... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia .................................................. 7 2.2. Perencanaan Sumber Daya Manusia ................................................. 7 2.3. Analisis Pekerjaan ............................................................................. 8

2.3.1 Istilah-istilah dalam Analisis Pekerjaan .................................. 9 2.3.2 Teknik Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan ............... 10 2.3.3 Deskripsi Pekerjaan ................................................................. 12 2.3.4 Spesifikasi Pekerjaan ............................................................... 13

2.4. Beban Kerja ....................................................................................... 13 2.4.1 Work Sampling ......................................................................... 14

2.5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja .............................................. 15 2.6. Tinjauan Studi Terdahulu ................................................................... 17

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ............................................. 20 3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional ........................................... 23

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 26 3.3. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 26 3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 26 3.5. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 28

Page 10: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

viii  

3.6. Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data ...................................................................... 28 3.6.2 Analisis Data ........................................................................... 29

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Institut Pertanian Bogor ...................................... 32 4.1.1 Sejarah IPB ............................................................................. 32 4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan IPB ...................................................... 34 4.2. Sekilas tantang Unit Tata Usaha Departemen di IPB ....................... 35

4.3. Tugas-tugas Pokok Pekerjaan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan .................................................................................. 36

4.4. Gambaran Hari dan Waktu Kerja Karyawan ..................................... 38 4.5. Penggunaan Waktu Kerja ................................................................. 38 4.6. Analisis Jumlah Kebutuhan Karyawan bagian Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan ....................................................... 43 4.7. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Karyawan terhadap Kondisi

Aktual ................................................................................................. 46 4.8. Faktor-faktor Perbedaan Nilai Beban Kerja Karyawan

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan ................................... 49 4.9. Implikasi Manajerial ......................................................................... 49

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ............................................................................................... 51 2. Saran ......................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 53

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 55

Page 11: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

ix  

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Pemilihan sampel unit tata usaha .............................................................. 27 2. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas ........................................ 31 3. Uraian tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan.......................................................................................... 37 4. Jumlah penggunaan waktu kerja karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan.......................................................................................... 39 5. Ringkasan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan ......................................................................................... 45 6. Perbandingan jumlah kebutuhan karyawan dengan jumlah aktual

karyawan .................................................................................................. 47

Page 12: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

x  

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Alur kerangka pemikiran konseptual ......................................................... 22 2. Alur kerangka pemikiran operasional ........................................................ 25 3. Diagram batang penggunaan waktu kerja ................................................. 41

Page 13: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

xi  

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Formulir work sampling ............................................................................ 55

2. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ITSL ................................................ 57

3. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ARL ................................................. 58

4. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha FKH ................................................. 59

5. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ITK .................................................. 60

6. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha IPT ................................................... 61

7. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MNH ................................................ 62

8. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha TEP .................................................. 63

9. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha TIN .................................................. 64

10. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MAT ................................................ 65

11. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha BIK .................................................. 66

12. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MAN ................................................ 67

13. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha GM .................................................. 68

14. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha IKK .................................................. 69

Page 14: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap organisasi baik perusahaan maupun institusi, baik yang bersifat

profit maupun non-profit saat ini dihadapkan pada kondisi globalisasi yang

mengarah pada peningkatan pembangunan di segala bidang. Organisasi atau

perusahaan baik yang bertujuan laba maupun nirlaba dituntut agar berperan serta

dalam peningkatan pembangunan terutama yang bertujuan untuk kesejahteraan

umat.

Era pembangunan yang bertujuan untuk kemakmuran masyarakat juga

dihadapi tidak terkecuali oleh organisasi nirlaba seperti Institut Pertanian Bogor.

Berdasarkan PP Nomor 154 tahun 2000, IPB merupakan badan hukum milik

negara yang menyelengarakan dan bertanggung jawab atas pendidikan tinggi

dalam berbagai disiplin ilmu terutama ilmu pertanian secara luas. Institut

Pertanian Bogor juga telah diberi mandat sebagai perguruan tinggi pelopor

pembangunan pertanian dalam arti yang luas. Mandat ini dicanangkan oleh

Presiden Pertama RI ketika meletakkan batu pertama pembangunan kampus IPB

pada tahun 1954 (dikutip dari Rencana Strategi IPB, 2008-2013). Institut

Pertanian Bogor dalam hal ini merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan

menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan baik dalam rangka menghadapi

tuntutan pembangunan baik nasional maupun global.

Institut Pertanian Bogor sebagai badan hukum milik negara yang bersifat

nirlaba, mendayagunakan seluruh keuntungan yang diperoleh dari usaha bisnisnya

untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan

di IPB dalam rangka pencapaian tujuannya menghasilkan lulusan yang berkualitas

juga tidak terlepas dari peran serta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

sebagai sumber daya penunjang.

Upaya IPB dalam rangka mencapai tujuan menghasilkan lulusan yang

berkualitas untuk menghadapi tuntutan pembangunan dapat dilakukan melalui

suatu pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Pengelolaan organisasi yang

efektif dan efisien dapat dilakukan di seluruh bidang termasuk bidang

Page 15: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

2  

pengembangan sumber daya manusia (SDM). SDM organisasi di lingkup IPB

(dalam hal ini karyawan) merupakan salah satu aset perusahaan yang juga harus

dikelola dengan baik. Usaha yang efektif dan efisien mengandung arti bahwa

output yang dihasilkan oleh setiap karyawan memenuhi apa yang ditargetkan oleh

organisasi. Berdasarkan jumlah output atau hasil kerja yang mampu dihasilkan

oleh setiap karyawan, dapat diketahui berapa jumlah karyawan yang

sesungguhnya diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai target. Hal tersebut

dapat dilakukan melalui suatu pengukuran beban kerja, sehingga karyawan dapat

bekerja optimal sesuai kemampuannya.

Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja

perusahaan menurut jenis pekerjaannya (Mangkuprawira, 2003). Beban kerja

yang dibebankan kepada karyawan dapat terjadi dalam tiga kondisi. Pertama,

beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity).

Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu

berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang

terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja. Kelebihan ini menyebabkan

organisasi harus menggaji jumlah karyawan lebih banyak dengan produktifitas

yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan

tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang

dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi

karyawan. Akhirnya karyawan pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah.

Institut Pertanian Bogor yang merupakan lembaga pendidikan tinggi

negeri memiliki tugas mulia mencerdaskan bangsa. Demi mendukung tugas mulia

tersebut, efisiensi dan efektifitas organisasi mutlak harus diwujudkan dan

dipelihara. Hal ini dikarenakan ketidakefisienan akan menyebabkan turunnya

produktivitas organisasi dan mengancam pelaksanaan pencapaian tujuan mulia

IPB. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi pentingnya melakukan analisis

beban kerja dan jumlah kebutuhan karyawan di lingkungan kerja Institut Pertanian

Bogor.

1.2. Rumusan Masalah

Globalisasi yang terjadi di segala bidang termasuk pendidikan dan

teknologi semestinya dapat ditanggapi secara positif oleh lembaga-lembaga

Page 16: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

3  

pendidikan seperti halnya perguruan tinggi. Kondisi globalisasi yang menuntut

peningkatan pembangunan nasional dapat dimanfaatkan oleh berbagai perguruan

tinggi untuk bersaing secara sehat yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan

tangguh. Persaingan yang tinggi menuntut adanya perbaikan di lingkup kerja

organisasi seperti pengurangan biaya, peningkatan produktifitas karyawan dan

melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan murah. Hal tersebut tidak

terlepas dari peranan sumber daya manusia perusahaan. Peranan sumber daya

manusia dalam hal ini adalah sebagai penggerak utama dalam membantu

perusahaan mencapai visi, misi dan tujuan serta strateginya.

Saat ini terdapat pergeseran cara pandang terhadap sumber daya manusia

perusahaan. Sumber daya manusia tidak lagi dipandang hanya sebagai karyawan

tetapi juga sebagai rekan atau partner perusahaan, sehingga sumber daya manusia

harus diperlakukan dan dikelola dengan baik. Selain itu, penting untuk diketahui

bahwa masing-masing sumber daya manusia perusahaan memiliki karakter yang

sangat beragam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga

dibutuhkan penanganan yang tepat.

Perencanaan tenaga kerja yang baik adalah hal yang penting untuk

dilakukan yaitu meliputi analisis pekerjaan dan beban kerja perusahaan secara

keseluruhan. Menurut Moekijat (2008), analisis beban kerja merupakan metode

yang biasa digunakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas tenaga kerja yang

diperlukan. Beban kerja yang didistribusikan secara tidak merata dapat

mengakibatkan ketidaknyamanan suasana kerja karena karyawan merasa beban

kerja yang dilakukannya terlalu berlebihan atau bahkan kekurangan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 tentang

Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN)

dan Ketetapan MWA Nomor 17/MWA-IPB/2003 tentang Anggaran Rumah

Tangga IPB, melalui Ketetapan MWA Nomor 77/MWAIPB/2008, organisasi IPB

terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut yaitu : (1) Penentu yang terdiri atas

Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik, (2) Pengelola yaitu Rektor

dan Wakil Rektor, (3) Pelaksana akademik terdiri atas fakultas, lembaga

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen dan pusat, (4)

Pelaksana administrasi yaitu direktorat dan kantor, dan (5) Penunjang yang

Page 17: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

4  

meliputi perpustakaan, bagian/lab, bengkel, rumah sakit hewan, kebun universitas

(university farm), satuan usaha, satuan keamanan dan ketertiban, dan bentuk

lainnya.

Seluruh bagian organisasi Institut Pertanian Bogor memiliki peranan

masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi baik secara langsung maupun

tidak langsung. Pelaksana akademik pada Institut Pertanian Bogor terutama

fakultas dan departemen merupakan bagian dari institusi yang berperan dalam

pengadaan pelaksanaan akademik bagi para mahasiswa. Unit tata usaha juga

merupakan bagian penting dari fakultas dan departemen terutama dalam hal

menangani masalah administrasi perkuliahan mahasiswa. Kenyamanan dan

kelancaran mahasiswa dalam hal pelayanan administrasi sangat penting agar

mahasiswa dapat berkonsentrasi penuh terhadap perkuliahannya.

Sumber daya manusia pada unit tata usaha harus dapat dikelola dengan

baik terutama agar beban kerja yang ditanggung oleh masing-masing pekerja

sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Jika terjadi kelebihan beban kerja, maka

para karyawan akan merasa kelelahan dalam melayani kebutuhan administrasi

mahasiswa dan dapat berakibat menurunnya kualitas pelayanan. Sebaliknya jika

terjadi kekurangan beban kerja, maka institusi menggaji karyawan dengan jumlah

yang lebih banyak untuk hasil kerja yang sama atau terjadi inefisiensi biaya.

Karyawan yang tidak dapat bekerja optimal sesuai kapasitasnya dapat berakibat

terganggunya proses pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan data tentang jumlah karyawan pada unit tata usaha setiap

departemen di IPB, diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja yang

mengerjakan jenis pekerjaan yang sama, salah satunya pekerjaan administrasi dan

akademik. Perbedaan tersebut disebabkan belum terdapatnya ketetapan standar

jumlah tenaga kerja yang mengerjakan tugas tertentu. Oleh karena itu,

pengukuran beban kerja perlu dilakukan kembali untuk mengetahui jumlah

kebutuhan karyawan yang sesungguhnya .

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang

ingin dikaji, yaitu sebagai berikut :

Page 18: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

5  

1. Apa saja tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan di lingkup unit tata usaha departemen Institut Pertanian

Bogor?

2. Bagaimana gambaran penggunaan waktu kerja oleh karyawan administrasi

akademik dan kemahasiswaan?

3. Berapakah jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan berdasarkan pengukuran beban kerja pada unit tata usaha?

4. Bagaimanakah alternatif solusi atau implikasi manajerial yang dapat

ditawarkan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat pada uraian sebelumnya,

maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Mengindentifikasi tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan.

2. Menghitung penggunaan waktu kerja oleh karyawan administrasi akademik

dan kemahasiswaan.

3. Menganalisis beban kerja serta jumlah kebutuhan karyawan administrasi

akademik dan kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yang terdapat di unit

tata usaha.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :

1. Bagi peneliti yaitu dapat menambah wawasan tentang permasalahan

manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.

2. Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian

tentang beban kerja secara lebih lanjut.

3. Bagi institusi yaitu memberikan gambaran kepada organisasi dalam hal

peningkatan kinerja dan kualitas sumber daya manusia.

4. Bagi masyarakat secara umum yaitu menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan.

Page 19: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

6  

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terfokus pada kajian masalah sumber daya manusia yaitu

mengenai pengukuran beban kerja dan jumlah kebutuhan karyawan administrasi

akademik dan kemahasiswaan pada bagian organisasi IPB yaitu Pelaksana

Akademik khususnya departemen. Sasaran penelitian yaitu karyawan yang

bekerja pada bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan di masing-masing

unit tata usaha departemen. Adapun objek penelitian adalah beban kerja yang

dihasilkan karyawan bagian administrasi ketika menyelesaikan pekerjaannya.

Page 20: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) menurut Rivai dan Sagala

(2009), merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-

segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini

terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun

kepegawaian. Berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM

dikumpulkan secara sistematis dalam suatu manajemen sumber daya manusia.

Istilah “manajemen” memiliki arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang

bagaimana seharusnya mengelola sumber daya manusia.

Karyawan dalam manajemen sumber daya manusia merupakan kekayaan

(asset) utama perusahaan atau organisasi, sehingga harus dipelihara dengan baik.

Faktor yang menjadi perhatian dalam manajemen sumber daya manusia adalah

manusia itu sendiri.

Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui

kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang

atau lebih. Sementara itu, manajemen sumber daya manusia sebagai suatu bidang

manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu

perusahaan. Unsur dalam manajemen adalah tenaga kerja pada suatu perusahaan.

Saat ini banyak perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia

merupakan masalah perusahaan yang paling penting. Hal ini dikarenakan melalui

sumber daya manusia, sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi

atau dijalankan. Selain itu, sumber daya manusia dapat menciptakan efisiensi dan

efektivitas perusahaan.

2.2. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses pengambilan

keputusan dalam menyewa dan menempatkan staf dalam perusahaan

(Mangkuprawira, 2003). Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam

menyiapkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya sehingga efisiensi dan

efektifitas kerja dapat terwujud dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Page 21: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

8  

Salah satu definisi klasik tentang perencanaan yaitu perencanaan pada

dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan

dilaksanakan di masa depan. Perencanaan SDM dengan demikian memiliki fokus

perhatian pada langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna

menjamin tersedianya SDM yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,

jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula. Hal tersebut

dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan

akan ditetapkan (Rivai dan Sagala, 2009).

Berdasarkan informasi dari analisis pekerjaan dan desainnya, maka

perencanaan SDM perusahaan dalam hal permintaan dan persediaan karyawan

atau tenaga kerja untuk masa yang akan datang dapat diramal secara sistematis.

Hal ini memungkinkan para manajer dan departemen SDM untuk

mengembangkan perencanaan penyusunan staf, didukung oleh strategi organisasi

yang memberikan kesempatan untuk bertindak secara proaktif daripada reaktif

(Rivai dan Sagala, 2009).

Suatu perusahaan tanpa didukung karyawan yang sesuai baik segi

kuantitatif, kualitatif, strategi, operasional, dan fungsional maka perusahaan itu

tidak akan mampu mempertahankan keberadaan, mengembangkan, dan

memajukannya di masa mendatang. Menurut Rivai (2006), ada beberapa

keuntungan bagi perusahaan besar yang menggunakan perencanaan SDM, yaitu :

1. Integrasi yang strategis antara permintaan dan jumlah staf yang ada.

2. Pemanfaatan SDM yang tersedia secara efektif.

3. Persaingan SDM dan sasaran perusahaan masa depan secara tepat guna.

4. Hemat secara ekonomi dalam penerimaan para pegawai baru.

5. Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan SDM dan unit

organisasi lain.

6. Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan

terpenuhi.

7. Koordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia.

2.3. Analisis Pekerjaan

Suatu organisasi perlu menetapkan identifikasi atau uraian suatu pekerjaan

dan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan

Page 22: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

9  

tersebut. Hal ini dilakukan sebelum seorang karyawan ditetapkan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Penetapan uraian dan pengetahuan serta

keterampilan suatu pekerjaan akan memberikan kejelasan dalam hal proses

pelaksanaan pekerjaan dan juga bermanfaat dalam penentuan jumlah karyawan.

Analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui untuk menentukan

tanggung jawab posisi-posisi dan karakteristik orang yang bekerja untuk posisi

tersebut (Dessler, 2004). Beberapa terminologi tentang analisis pekerjaan salah

satunya yaitu analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau proses menghimpun dan

menyusun berbagai informasi yang berkenaan dengan setiap pekerjaan, tugas-

tugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawabnya secara operasional untuk

mewujudkan tujuan organisasi atau bisnis sebuah perusahaan (Rivai, 2006).

Berdasarkan pengertian tentang analisis pekerjaan dapat diketahui bahwa

analisis pekerjaan tidak terlepas dari dua hal penting yaitu uraian pekerjaan dan

spesifikasi pekerjaan. Data yang dikumpulkan dari analisis pekerjaan dapat

digunakan untuk bermacam-macam tujuan salah satunya adalah untuk menulis

deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.

2.3.1 Istilah-istilah dalam Analisis Pekerjaan

Menurut Moekijat (2008), analisis pekerjaan atau job analysis terdiri

atas dua kata yaitu job dan analysis. Job diterjemahkan sebagai pekerjaan atau

jabatan dan analysis berasal dari kata kerja bahasa Inggris yaitu to analyze

yang berarti memisahkan atau menguraikan pekerjaan ke dalam bagian-bagian

atau unsur-unsur pekerjaan yang disebut tasks (tugas-tugas).

Istilah-istilah yang berhubungan dengan pekerjaan atau job diantaranya

adalah element (unsur), dan task (tugas). Istilah-istilah dalam analisis pekerjaan

perlu untuk dibedakan agar analisis pekerjaan dapat dibicarakan secara jelas

(Moekijat, 2008).

a. Element (unsur)

Kesatuan paling kecil yang digunakan dalam kebanyakan analisis

pekerjaan atau suatu aspek khusus dari suatu tugas tertentu disebut unsur atau

elemen. Contohnya adalah mengeluarkan kertas dari laci meja adalah unsur

dari tugas mempersiapkan suatu kuliah.

Page 23: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

10  

b. Task (tugas)

Tugas dapat didefinisikan sebagai komponen dari suatu pekerjaan.

Tugas dapat pula diartikan sebagai gabungan dari dua unsur (element) atau

lebih sehingga menjadi suatu kegiatan yang lengkap. Misalnya tugas-tugas

untuk pekerjaan mengajarkan mata kuliah terdiri dari membuat ikhtisar mata

kuliah, mempersiapkan kuliah, dan menilai ujian.

2.3.2 Teknik Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang

pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dan kemudian dianalisis untuk

berbagai keperluan. Penggunaan data dan informasi misalnya dapat dipakai

untuk memperkirakan kebutuhan karyawan di berbagai lini (Rivai dan Sagala,

2009).

Teknik-teknik yang dipilih untuk mengumpulkan informasi dalam

analisis jabatan sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu,

biaya dan keakuratan informasi yang diperoleh. Berbagai teknik yang dapat

digunakan adalah wawancara, pandangan pejabat senior, kuesioner, catatan

harian pegawai, observasi dan penggabungan berbagai teknik (Siagian, 2008).

a. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi yang

paling sering digunakan karena informasi yang didapatkan melalui teknik ini

dipandang cukup akurat. Ketepatan informasi dengan tingkat tinggi

dimungkinkan oleh tiga faktor. Pertama, karena pengumpul informasi memiliki

deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan organisasi. Kedua, dalam tanya

jawab antara pengumpul informasi dengan para pekerja selalu terbuka

kesempatan untuk menghilangkan perbedaan pemahaman tentang deskripsi

pekerjaan yang dijadikan objek penelitian. Ketiga, para penyelia yang turut

diwawancari memberikan konfirmasi tentang kebenaran hasil wawancara atas

analisis dengan para pekerja yang bersangkutan. Kelemahan teknik ini adalah

memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit dalam hal prosesnya.

b. Pandangan pejabat senior

Salah satu teknik pengumpulan informasi yang sering digunakan dalam

organisasi mapan adalah dengan memperoleh pandangan dari dua kelompok

Page 24: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

11  

organisasi yaitu mereka yang dianggap senior dalam bidang pekerjaan yang

dianalisis dan para atasan langsung dari para pekerja yang bersangkutan.

Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik ini yaitu informasi

yang dikumpulkan menjadi semakin lengkap dan memperkaya pandangan

mengenai pekerjaan yang dianalisis. Kelemahan teknik ini adalah adanya

anggapan remeh dari para pejabat senior terhadap beberapa tugas.

c. Kuesioner

Keuntungan penggunaan teknik kuesioner yaitu biaya murah, jumlah

responden yang diperoleh besar, dan proses pengumpulan informasi dapat

berlangsung cepat. Sebaliknya, kelemahan teknik ini adalah jawaban yang

kurang lengkap, tidak akurat, dan jumlah responden yang mengembalikan

kuesioner yang tidak memungkinkan analisis yang sahih.

d. Catatan harian pegawai

Teknik meneliti catatan harian pegawai dapat akurat apabila para

pegawai diharuskan membuat catatn harian tentang apa yang mereka kerjakan

dan catan harian tersebut mencakup waktu yang relatif panjang. Kelemahan

teknik ini adalah adanya keengganan para pegawai mnegisi buku catatan harian

karena dipandang sebagai tugas yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

e. Observasi

Observasi juga merupakan teknik yang sering digunakan yaitu dengan

mengamati langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang

sedang dianalisis pekerjaannya. Manfaat terbesar dari penggunaan teknik ini

yaitu dapat dijadikan sebagai alat verifikasi ketepatan informasi yang

terkumpul melalui penggunaan teknik lainnya.

f. Penggabungan berbagai teknik

Mengingat pentingnya informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang

diselenggarakan dalam suatu organisasi, para analis biasanya mengunakan

gabungan dari berbagai teknik pengumpulan informasi. Penggabungan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan mutu informasi yang terkumpul, sekaligus

mengurangi beban pembiayaan.

Page 25: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

12  

2.3.3 Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi atau uraian pekerjaan menggambarkan tugas-tugas, tanggung

jawab, syarat-syarat kerja, dan kegiatan pekerjaan utama. Uraian pekerjaan

beragam dalam hal tingkat kerincian isi (Mangkuprawira, 2003).

Deskripsi pekerjaan merupakan salah satu hasil utama yang disajikan

oleh suatu analisis pekerjaan yang sistematis. Deskripsi pekerjaan adalah suatu

uraian tertulis dari apa yang diperlukan oleh suatu pekerjaan. Deskripsi

pekerjaan dapat diasumsikan sebagai keseluruhan kajian ringkas informasi

pekerjaan dan syarat-syarat pelaksanaannya sebagai hasil dari analisis, yang

biasanya berisi tugas pokok dari uraian tersebut. Deskripsi pekerjaan tidak

membahas masalah orang atau pekerja, tetapi masalah ruang lingkup kegiatan,

fungsi dasar atau tugas pokok, nama pekerjaan, wewenang dan kewajiban,

tanggung jawab, kriteria penilaian dan hasilnya.

Menurut Rivai (2006), uraian atau deskripsi umumnya mengemukakan

tentang pentingnya beberapa informasi. Informasi tersebut yaitu sebagai

berikut :

a. Nama pekerjaan

Nama pekerjaan dan informasi identifikasi lain seperti upah dan

klasifikasi keuntungan;

b. Ringkasan

Ringkasan satu atau dua pernyataan kalimat yang menggambarkan

penggunaan pekerjaan dan output yang diharapkan dari karyawan yang

melaksanakan;

c. Peralatan

Pernyataan singkat mengenai perlengkapan, peralatan, dan informasi

yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu secara efektif;

d. Lingkungan

Deskripsi kondisi lingkungan kerja, lokasi kerja, dan karakteristik

lingkungan lain yang seperti tingkat bahaya dan kebisingan.

e. Aktivitas

Termasuk uraian tugas pekerjaan, tanggung jawab, dan tampilan perilaku

dalam pekerjaan. Juga menguraikan interaksi sosial yang berhubungan

Page 26: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

13  

dengan pekerjaan (sebagai contoh, ukuran kelompok kerja, tingkat

kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan).

2.3.4 Spesifikasi Pekerjaan

Spesifikasi pekerjaan menggambarkan kualifikasi karyawan, seperti

pengalaman, pengetahuan, keahlian, atau kemampuan yang disyaratkan untuk

melaksanakan pekerjaan. Kualifikasi yang diperlukan karyawan untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang digambarkan dalam uraian

pekerjaan dimuat spesifikasi pekerjaan.

Spesifikasi pekerjaan merinci tingkat pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan yang relevan untuk suatu pekerjaan, termasuk pendidikan,

pengalaman, pelatihan khusus, sifat personal, dan keterampilan manual. Selain

itu, sebuah perusahaan mungkin juga memasukkan persyaratan fisik, termasuk

kemampuan lama berjalan, berdiri, mencapai tujuan, dan mengangkat yang

dipersyaratkan pengusaha. Semua persyaratan fisik dan nonfisik diatas secara

ideal akan terkait dengan tipe pekerjaan yang akan dipegang oleh karyawan

yang memenuhi persyaratan tersebut (Mangkuprawira, 2003).

2.4. Beban Kerja

Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja

perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja

sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika

karyawan bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban berlebih.

Sementara jika karyawan bekerja di atas standar, dapat berarti estimasi standar

yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas karyawan itu sendiri. Kebutuhan

SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasikan seberapa banyak output

perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal itu

diterjemahkan dalam bentuk lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan

untuk mencapai output tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa

saja yang terjadi deviasi negatif atau sesuai standar. Analisis beban kerja sangat

erat kaitannya dengan fluktuasi permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan

sekaligus dengan pemenuhan SDM yang diperlukan untuk memenuhi permintaan

pasar komoditi. Semakin tinggi permintaan pasar terhadap komoditi tertentu,

perusahaan akan segera memenuhinya dengan meningkatkan produksinya. Sejalan

Page 27: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

14  

dengan itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan semakin banyak

(Mangkuprawira, 2003).

Moekijat (2008) menyatakan bahwa prosedur yang sering digunakan untuk

menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah dengan

menganalisis pengalaman. Catatan-catatan tentang hasil pekerjaan dapat

menunjukkan volume hasil rata-rata yang dicapai oleh setiap tenaga kerja. Rata-

rata tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menaksir kebutuhan tenaga kerja.

2.4.1 Work Sampling

Beban kerja dapat dihitung melalui metode work sampling. Barnes

dalam Indriana (2009), menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk

mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk

bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam kerja

mereka, kemudian disajikan dalm bentuk persentase. Metode work sampling

mengamati apa yang dilakukan oleh responden dan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian melalui metode ini adalah waktu kegiatan dan kegiatannya

bukan siapa yang melakukan kegiatan.

Barnes dalam Indriana (2009) menyatakan ada tiga kegunaan utama

dari work sampling diantaranya adalah :

1. Activity and Delay Sampling, yaitu untuk mengukur aktifitas dan

penundaan aktifitas dari seorang pekerja. Contohnya adalah dengan

mengukur persentase seseorang bekerja dan persentase seseorang tidak

bekerja.

2. Performance Sampling, yaitu untuk mengukur waktu yang digunakan

untuk bekerja, dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja.

3. Work Measurement, untuk menetapkan waktu standar dari suatu kegiatan

Tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan survei

pekerjaan dengan work sampling diantaranya adalah :

a. Menentukan jenis personil yang akan diteliti

b. Apabila jumlah personel banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel

sebagai subjek personal yang akan diamati

c. Membuat formulir daftar kegiatan

Page 28: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

15  

d. Melatih pelaksana peneliti mengenai tata cara pengamatan kerja dengan

menggunakan work sampling. Petugas pelaksana sebaiknya mempunyai

latar belakang pendidikan yang sejenis dengan subjek yang akan diamati

untuk mempermudah dalam proses pengamatan. Setiap pelaksana

peneliti mengamati 5-8 personel yang sedang bekerja.

e. Pengamatan dilakukan dengan interval 2-15 menit tergantung

karakteristik pekerjaan. Makin tinggi tingkat mobilitas pekerjaan yang

diamati maka semakin pendek waktu pengamatan. Semakin pendek jarak

pengamatan maka semakin banyak sampel pengamatan yang dapat

diamati oleh peneliti, sehingga akurasi penelitian menjadi semakin

akurat. Pengamatan dilakukan selama jam kerja. Apabila jenis tenaga

yang diteliti berfungsi selama 24 jam maka pengamatan dilaksanakan

sepanjang hari.

2.5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja

Menurut Moekijat (2008) jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu jabatan dapat ditentukan yaitu pertama-tama dengan

menentukan jumlah waktu yang sunguh-sungguh diperlukan untuk menyelesaikan

jabatan. Waktu tersebut diperoleh berdasarkan studi waktu dan gerak. Kemudian

langkah berikutnya dengan menentukan persentase dari waktu yang dipergunakan

untuk kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan tetapi bermanfaat bagi

organisasi, waktu untuk menghilangkan kelelahan, dan waktu untuk keperluan

pribadi. Masing-masing waktu tersebut kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh

jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Selanjutnya, jumlah

waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi jumlah waktu yang

disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut. Hasil pembagian dikalikan

dengan satu orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan.

Penentuan jumlah tenaga kerja yang lebih tepat dapat dilakukan dengan

menambahkan jumlah tenaga kerja yang telah dihitung dengan persentase tertentu

atau persentase kelonggaran. Persentase ini menunjukkan besarnya kelonggaran

yang dapat diterima akibat ketidakhadiran pegawai karena alasan sakit,

meninggal, dan alasan-alasan lainnya.

Page 29: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

16  

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga

kerja yaitu melalui perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja

seperti yang terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai

Negeri Sipil. Perhitungan dapat dilakukan melalui metoda umum yaitu

perhitungan untuk jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang

belum ditetapkan standar kebutuhannya oleh instansi Pembina. Perhitungan

kebutuhan pegawai dalam jabatan tersebut menggunakan acuan dasar data

pegawai yang ada serta peta dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang

dipergunakan dalam menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang

tersusun rapi. Jumlah kebutuhan pegawai dihitung dengan mengidentifikasi beban

kerja melalui beberapa pendekatan yaitu hasil kerja, objek kerja, peralatan kerja,

tugas per tugas jabatan.

a. Pendekatan Hasil Kerja

Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan pendekatan

hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari

hasil kerja jabatan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya

fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir.

Perlu diperhatikan, bahwa metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan

yang hasil kerjanya hanya satu jenis. Informasi yang diperlukan dalam

menggunakan metode ini adalah wujud hasil kerja dan satuannya, jumlah beban

kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai, dan standar

kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja.

b. Pendekatan Objek Kerja

Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek yang dilayani dalam

pelaksanaan pekerjaan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang beban

kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh,

Dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan Dokter adalah pasien.

Banyaknya volume pekerjaan Dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien.

Pendekatan melalui metode ini memerlukan informasi tentang wujud objek kerja

Page 30: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

17  

dan satuan, jumlah beban kerja yang tercemin dari banyaknya objek yang harus

dilayani, standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja.

c. Pendekatan Peralatan Kerja

Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metode ini

digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan

kerjanya. Sebagai contoh, pengemudi beban kerjanya bergantung pada kebutuhan

operasional kendaraan yang harus dikemudikan. Adapun informasi yang

diperlukan dalam metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan

untuk pengoperasian alat kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio

jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK).

d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan

Metoda ini adalah metoda untuk menghitung kebutuhan pegawai pada

jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam. Hasil beragam artinya hasil

kerja dalam jabatan banyak jenisnya seperti yang terdapat pada pekerjaan

pengadministrasian umum. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung

dengan metoda ini adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas,

waktu penyelesaian tugas, dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata.

2.6. Tinjauan Studi Terdahulu

Lituhayu (2008) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan

Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional

Jakarta, menyatakan bahwa permasalahan beban kerja yang terjadi pada karyawan

PT. Lerindo Internasional antara lain : jumlah karyawan yang masih belum cukup

untuk menangani pekerjaan yang ada (khususnya pada divisi Operation, Sales,

dan HR), gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja,

kurangnya pelatihan bagi karyawan, pendistribusian pekerjaan yang kurang baik

serta beban kerja karyawan yang belum sesuai (khususnya pada divisi Operation,

Sales, dan HR).

Berdasarkan hasil analisis persepsi beban kerja pada penelitian tersebut,

terdapat perbedaan beban kerja pada masing-masing divisi di perusahaan. divisi

support memiliki total beban kerja yang paling rendah daripada divisi lainnya, dan

divisi operation memiliki total beban kerja yang paling tinggi diantara divisi

lainnya. Kemudian, berdasarkan hasil perhitungan jumlah total karyawan yang

Page 31: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

18  

efisien pada Head Office PT. Lerindo Indonesia diperoleh jumlah sebanyak 38

orang. Jumlah karyawan efisien pada divisi Finance dan Accounting sebesar tujuh

orang, divisi HRD sebesar enam orang, divisi Operation sebesar sepuluh orang,

divisi Sales sepuluh orang dan divisi Support sebesar lima orang.

Kinerja karyawan secara rata-rata dinilai sudah baik berdasarkan hasil

analisis persepsi karyawan sebagai responden. Kinerja yang baik tersebut meliputi

: cara penyelesaian kerja, kesesuaian kualitas dan kuantitas pekerjaan dengan

standar dan kompetensi, kemampuan adaptasi, bekerja sama, kesadaran

keselamatan kerja, pelayanan yang diberikan, produktivitas dan absensi.

Setyawan (2008) menjelaskan dalam skripsinya yang berjudul Analisis

Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Seksi MDF

Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom, Bogor), bahwa berdasarkan analisis

persepsi karyawan dapat diketahui persepsi karyawan terhadap analisis pekerjaan

dan kondisi pekerjaan sudah baik. Permasalahan yang terjadi di Seksi MDF yaitu

jam kerja yang kurang diperhatikan, peralatan yang sering dipinjam orang lain

dari unit lain sehingga menghambat pekerjaan Seksi MDF, tugas dari manajemen

terkadang disampaikan bersamaan dengan target kerja yang tinggi dan masalah

teknis seperti rak utama yang sudah terlalu penuh dengan kabel.

Berdasarkan Penilaian Beban Kerja I, II, dan III pada diperoleh beban

kerja riil Seksi MDF sebesar 2125,76 jam per orang per tahun. Angka tersebut

adalah 117 persen dari waktu efektif karyawan selama satu tahun. Hal tersebut

mengindikasikan terjadinya over capacity beban kerja pada karyawan. Beban

kerja yang berlebihan menyebabkan karyawan mengalami keletihan fisik dan

psikologis. Keadaan tersebut harus diatasi dengan menambah jumlah karyawan

untuk mengerjakan kelebihan beban kerja tersebut. Jumlah karyawan yang efektif

dan efisien berdasarkan perhitungan adalah sejumlah sembilan orang.

Berdasarkan penelitian Saragih (2004) dalam skripsinya yang berjudul

Analisis Beban Kerja, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas

(Studi Kasus Puskesmas Bogor Timur) menyatakan bahwa beban kerja karyawan

dilihat dari waktu standar hariannya secara keseluruhan untuk seluruh karyawan

melebihi waktu kerja Puskesmas, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab

Page 32: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

19  

terhadap lebih dari satu unit pelayanan sehingga beban waktu standar hariannya

bertambah.

Penerapan kompensasi di Puskesmas berdasarkan beban kerja pada tiap

karyawan. Penerapan kompensasi berasal dari dana hasil tindakan di Puskesmas

yang sesuai dengan beban kerja yang ditetapkan pada tiap-tiap karyawan.

Rangking jabatan karyawan yang ditetapkan menjadi dasar pembagian dana yang

diperoleh dari hasil tindakan tersebut, sedangkan hubungan antara beban kerja dan

kompensasi tergolong sedang. Hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja

tergolong rendah dan tidak berpengaruh nyata, dan untuk hubungan antara

kompensasi terhadap kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berhubungan

nyata.

Robot (2009) dalam tesisnya yang berjudul Analisis Beban Kerja Perawat

Pelaksana dalam Mengevaluasi Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Prof. dr R. D. Kandou Manado, menyatakan bahwa

berdasarkan hasil pengamatan tentang penggunaan waktu dari kegiatan perawat

sesuai shift dinas diperoleh gambaran waktu kegiatan seluruh shift yaitu 2518

menit dan sampel total 330. Penggunaan waktu kegiatan perawat shift pagi

sebesar 40,91 persen, shift sore sebesar 21,72 persen, dan shift malam sebesar 37,3

persen. Gambaran beban kerja perawat pelaksana berdasarkan jenis kegiatan

perawat yaitu untuk kegiatan keperawatan langsung sebesar 46,67 persen,

kegiatan tidak langsung keperawatan sebesar 19,39 persen dan kegiatan lainnya

sebesar 33,94 persen.

Adapun kebutuhan tenaga perawat pelaksana di ruang rawat inap B yang

dihitung berdasarkan hasil pengamatan beban kerja dan waktu yang dibutuhkan

pasien, yaitu terdapat kekurangan perawat sebanayak empat orang. Berdasarkan

hasil penelitian dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

perawat pelaksana di ruang rawat inap Irina B RSU Prof. dr. R. D. Kandou

Manado. Faktor-faktor tersebut yaitu persentase tingkat hunian tempat tidur,

jumlah pasien, tingkat keparahan penyakit, dan jumlah variasi kasus pasien.

Page 33: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi

negeri di Indonesia, telah memiliki lulusan yang tersebar di berbagai profesi

baik yang bekerja di dalam maupun di luar negeri. IPB telah dipercaya oleh

masyarakat sebagai perguruan tinggi negeri yang mampu menghasilkan lulusan

yang kompeten baik dari segi pengetahuan maupun keterampilannya. IPB juga

tidak terlepas dari adanya kondisi persaingan antar perguruan tinggi negeri

dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kondisi tersebut menyebabkan

perguruan tinggi negeri seperti IPB dituntut untuk terus meningkatkan

kepuasan bagi konsumen (mahasiswa) melalui pelayanan akademik yang baik

serta tetap berusaha kompetitif dalam mencapai setiap tujuannya. Institut

Pertanian Bogor memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dalam rangka

melaksanakan kegiatan organisasinya. Penjabaran dari visi dan misi sangat

diperlukan dalam pelaksanaan organisasi secara keseluruhan. Hal ini terutama

agar terjadi keseragaman tujuan dalam seluruh tingkat dan unit kerja dalam

organisasi.

Sejalan dengan penjabaran visi dan misi yang dimiliki sebuah

organisasi, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

melakukan perencanaan terhadap sumber daya manusia (SDM). Perencanaan

SDM merupakan faktor terpenting yang dapat mendukung keberhasilan

pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan SDM yang baik juga akan

menghasilkan karyawan yang baik. Karyawan yang baik yaitu apabila bekerja

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki menurut kebutuhan perusahaan.

Menurut Siagian (2008) melalui perencanaan SDM yang matang, produktivitas

kerja dari tenaga yang sudah ada dapat pula ditingkatkan.

Jumlah kebutuhan SDM untuk pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan pada setiap unit tata usaha departemen di IPB selama ini belum

memiliki suatu keseragaman. Adapun perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang

didasarkan pada beban kerja dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan

Page 34: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

21  

dan pencatatan terhadap aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh karyawan

adminstrasi dalam selang waktu tertentu. Berdasarkan hasil pengamatan

terhadap aktifitas yang dilakukan karyawan, dapat diketahui seberapa besar

alokasi penggunaan waktu oleh karyawan untuk bekerja maupun tidak bekerja.

Pencatatan terhadap aktifitas dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

aktifitas berguna untuk mengetahui beban kerja seorang karyawan yang

kemudian digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja atau

sumber daya manusia.

Perencanaan SDM yang tepat akan menghasilkan efisiensi dan

efektivitas kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas organisasi. Tujuan

institusi dapat tercapai apabila produktivitas organisasi semakin meningkat.

Adapun alur kerangka pemikiran konseptual berdasarkan uraian di atas dapat

dilihat pada Gambar 1.

Page 35: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

22  

Gambar 1. Alur kerangka pemikiran konseptual

Visi, Misi dan Tujuan Institut Pertanian Bogor

Efisiensi Tenaga Kerja

Pengukuran Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja

Aktifitas Karyawan Administrasi dalam

Waktu Tertentu

Penentuan Beban Kerja Karyawan Administrasi

Perencanaan SDM

Tujuan Unit Tata Usaha

Tujuan Departemen IPB

Beban Kerja Karyawan Adminstrasi

Input

Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan pada Unit Administrasi

Output

Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja

berdasarkan Beban Kerja Karyawan Administrasi

Proses

Analisis Perhitungan

Kebutuhan Tenaga Kerja

Page 36: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

23  

3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Setiap organisasi yang bergerak dalam bidang apapun akan menghadapi

suatu kondisi ketidakpastian di masa yang akan datang. Bagi Institut Pertanian

Bogor yang merupakan institusi pendidikan juga tidak terlepas dari kondisi

tersebut. Rencana strategis IPB (2008-2013) memuat beberapa isu strategis

yang kemungkinan akan dihadapi oleh Institut Pertanian Bogor di masa yang

akan datang diantaranya yaitu arah pembangunan Indonesia, khususnya di

bidang ekonomi, pangan, bioenergi, kesehatan, manajemen sumberdaya alam

dan lingkungan. Selain itu, terdapat pula isu kecenderungan persaingan global

pendidikan tinggi yang mengharuskan perguruan tinggi di dalam negeri untuk

meningkatkan daya saingnya, baik dalam penyelenggaraan maupun mutu

lulusan yang kompetitif bertaraf internasional. Isu atau faktor-faktor

ketidakpastian tersebut tentunya berada diluar kemampuan kendali organisasi

IPB. Menurut Siagian (2008), situasi ketidakpastian di masa yang akan datang

dapat berpengaruh pada perencanaan sumber daya manusia. Oleh karena itu,

setiap organisasi dituntut untuk bersikap proaktif dan antisipatif tidak hanya di

bidang fungsional seperti perencanaan produksi dan strategi pemasaran tetapi

juga yang menyangkut perencanaan sumber daya manusia.

Sikap proaktif dan antisipatif organisasi dalam perencanaan SDM dapat

dilakukan dengan mendefinisikan atau menguraikan secara jelas tugas-tugas

dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh karyawan. Hal ini penting

dilakukan agar karyawan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab itu

dengan baik sehingga tujuan organisasi keseluruhan dapat tercapai. Beban

kerja untuk setiap karyawan harus sesuai dengan standar beban yang telah

ditetapkan. Apabila pada kenyataannya terjadi kekurangan atau kelebihan

beban, maka organisasi harus mengkaji ulang beban kerja standar yang

ditetapkan untuk suatu pekerjaan tertentu. Hal ini dikarenakan penetapan beban

kerja memiliki dampak terhadap hasil pekerjaan. Beban kerja pada setiap unit

pekerjaan juga mencerminkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan tertentu. Ketidaksesuaian antara beban pekerjaan

dengan jumlah tenaga yang mengerjakannya, membutuhkan penyesuaian

melalui pengurangan dan penambahan jumlah karyawan.

Page 37: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

24  

Uraian aktifitas atau tugas pokok yang dilakukan karyawan perlu

diketahui sebelum melakukan penelitian. Pengamatan terhadap aktifitas yang

dilakukan oleh karyawan melalui metode work sampling dalam interval waktu

tertentu berguna untuk mengetahui gambaran penggunaan waktu kerja oleh

karyawan. Selanjutnya dilakukan pencatatan terhadap frekuensi serta waktu

untuk menyelesaikan aktifitas. Frekuensi dan waktu untuk menyelesaikan

aktifitas mencerminkan nilai beban kerja yang selanjutnya digunakan untuk

menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja melalui analisis perhitungan

kebutuhan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan kemudian dapat

dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja riil yang ada di unit tata usaha. Hasil

perbandingan kemudian dapat dijadikan rekomendasi bagi perencanaan SDM

organisasi. Alur pemikiran operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 38: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

25  

Gambar 2. Alur kerangka pemikiran operasional

Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja

Frekuensi dan Waktu Aktivitas

Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan

Perhitungan Beban Kerja Karyawan Administrasi

Analisis Beban Kerja

Unit Tata Usaha Departemen IPB

Perencanaan SDM

Evaluasi

Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan

Jumlah Tenaga Kerja Riil

Rekomendasi

Analisis Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja

Page 39: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

26  

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di unit tata usaha lingkup departemen pada Institut

Pertanian Bogor. Lokasi penelitian beralamat di Jalan Raya Darmaga Kampus IPB

Darmaga Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai

dengan Agustus 2010.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif misalnya berupa angka penggunaan

waktu kerja, waktu kerja efektif, rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok

(standar kemampuan rata-rata) dan kuantitas atau beban tugas pokok selama

setahun, sedangkan data kualitatif berupa informasi mengenai tugas-tugas pokok

pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan.

Adapun sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh secara langsung melalui kegiatan pengamatan terhadap aktifitas

yang dilakukan oleh karyawan selama waktu kerja dan hasil kegiatan wawancara.

Data sekunder diperoleh dari data kepegawaian di lingkup Direktorat SDM IPB

khususnya pada unit tata usaha terutama mengenai beban kerja dan yang berkaitan

dengan beban kerja.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian yaitu karyawan yang bekerja pada bagian administrasi

akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha departemen di IPB. Sampel

pada penelitian ini diambil dari semua aktifitas pokok atau tugas pokok yang

dilakukan oleh karyawan yang bekerja pada bagian administrasi akademik dan

kemahasiswaan pada masing-masing unit tata usaha selama jam kerja.

Adapun cara pengambilan sampel unit tata usaha departemen dilakukan

dengan stratified sampling atau sampling acak berlapis. Sampling berlapis yaitu

bentuk sampling random dimana populasi (elemen populasi) dibagi dalam

kelompok-kelompok yang disebut strata (Hasan, 2002).

Terdapat 35 unit tata usaha departemen yang ada di Institut Pertanian

Bogor (IPB). Unit-unit tata usaha tersebut terlebih dahulu dikelompokkan

berdasarkan strata fakultas. Terdapat sembilan strata fakultas di IPB yaitu

Page 40: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

27  

Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas

Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan

Fakultas Ekologi Manusia. Selanjutnya, dari tiap strata fakultas dilakukan

pengambilan sampel unit tata usaha secara random. Jumlah keseluruhan sampel

yang diinginkan yaitu sebanyak 13 unit tata usaha. Banyaknya unit tata usaha

yang dipilih dalam setiap strata fakultas ditentukan secara tidak sebanding atau

tidak proposional disebut sampling acak berlapis tidak proposional (Tabel 1).

Tabel 1. Pemilihan sampel unit tata usaha

Fakultas Jumlah Unit Tata Usaha Sampel Pertanian 4 2 Kedokteran Hewan 1 1 Perikanan 5 1 Peternakan 2 1 Kehutanan 4 1 Teknologi Pertanian 4 1 Matematika dan IPA 8 2 Ekonomi dan Manajemen 4 1 Ekologi Manusia 3 2

Jumlah 35 13

Jumlah sampel yang diambil dari setiap strata dilakukan secara tidak

proporsional dikarenakan rata-rata jumlah sampel unit tata usaha pada setiap

fakultas yang kecil (Tabel 1) sehingga penentuan jumlah sampel unit tata usaha

yang diambil didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sesuai kebutuhan

penelitian (Nasution, 2003). Pertimbangan memilih sampel unit tata usaha

departemen dalam suatu fakultas yaitu dari setiap fakultas agar dapat terwakilkan

hendaknya dipilih minimal satu unit tata usaha.

Hasil pemilihan sampel menghasilkan sebanyak 13 unit tata usaha yaitu

unit tata usaha pada Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL), Arsitektur

Lanskap (ARL), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Ilmu dan Teknologi

Kelautan (ITK), Ilmu dan Produksi Ternak (IPT), Manajemen Hutan (MNH),

Teknik Pertanian (TEP), Teknologi Industri Pertanian (TIN), Matematika (MAT),

Biokimia (BIK), Manajemen (MAN), Gizi Masyarakat (GM), serta Ilmu Keluarga

dan Konsumen (IKK). Khusus untuk Kedokteran Hewan, seluruh kegiatan

administrasi akademik dan kemahasiswaan terpusat pada satu unit tata usaha yang

terdapat pada fakultas tersebut.

Page 41: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

28  

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer mengenai karyawan diperoleh melalui metode

work sampling yaitu pengamatan terhadap aktifitas yang dilakukan oleh karyawan

selama jam kerja dengan jarak waktu pengamatan setiap sepuluh menit.

Pengamatan dilakukan selama 8.5 jam waktu kerja selama dua hari untuk masing-

masing unit tata usaha departemen.

Aktifitas yang diamati dalam penelitian menggunakan work sampling

dikelompokkan menurut kategori kegiatan produktif, tidak produktif, dan pribadi.

Menurut Ilyas (2004) pengelompokkan kegiatan dapat disesuaikan dengan tujuan

dan kebutuhan penelitian.

Kegiatan produktif merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan

penyelesaian pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan seperti yang

terdapat pada uraian tugas-tugas pokok di setiap unit tata usaha. Kegiatan tidak

produktif meliputi kegiatan yang dilakukan karyawan yang tidak bermanfaat bagi

pekerjaan seperti terlambat, bermalas-malasan, mengobrol, dan sebagainya.

Kegiatan pribadi merupakan kegiatan yang dilakukan karyawan untuk

menghilangkan kelelahan. Hasil pengamatan kemudian dicatat dalam formulir

work sampling.

Pengumpulan data primer berupa standar kemampuan rata-rata waktu

penyelesaian dan kuantitas beban tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi

akademik dan kemahasiswaan selama setahun dilakukan melalui metode

wawancara terhadap karyawan. Selain itu, pengumpulan data untuk tujuan

mengidentifikasi tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan dilakukan dengan metode gabungan wawancara dan observasi.

Adapun data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang dilakukan

dengan cara membaca dan mengutip informasi dari buku, skripsi, situs-situs

internet, maupun dokumen-dokumen yang dimiliki oleh institusi.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengolahan Data

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu

melakukan pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar

pengamatan work sampling. Pemeriksaan ditinjau dari segi kelengkapan atau

Page 42: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

29  

jika ada kesalahan maupun ketidakkonsistenan data pengamatan. Kegiatan

yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan produktif, tidak

produktif dan pribadi masing-masing kemudian dihitung jumlahnya.

Selanjutnya data yang berasal dari lembar pengamatan dipindahkan ke dalam

komputer untuk diolah.

Langkah kedua yaitu memasukkan data mengenai standar kemampuan

rata-rata waktu penyelesaian tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi

akademik dan kemahasiswaan pada setiap unit tata usaha serta kuantitas beban

tugas selama setahun ke dalam rumus perhitungan kebutuhan tenaga kerja

berdasarkan beban kerja. Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan

Microsoft Excel.

3.6.2 Analisis Data

Melalui pengelompokkan kegiatan-kegiatan selama pengamatan, dapat

diketahui berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh karyawan untuk

melakukan kegiatan yang produktif, tidak produktif maupun pribadi. Dengan

demikian gambaran penggunaan waktu kerja dapat dijelaskan.

Berdasarkan standar kemampuan rata-rata pencapaian waktu untuk

menyelesaikan tugas-tugas pokok serta kuantitas beban tugas dalam setahun

dapat diketahui beban kerja untuk setiap tugas-tugas pokok. Besarnya frekuensi

melakukan aktifitas dalam satuan waktu menunjukkan besarnya beban kerja.

Beban kerja yang diperoleh kemudian menjadi dasar untuk melakukan

perhitungan terhadap jumlah kebutuhan tenaga kerja.

Metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan yaitu

perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan

pendekatan tugas per tugas jabatan. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan

tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas per tugas

jabatan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai

berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri

Sipil yaitu sebagai berikut :

Page 43: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

30  

a. Menetapkan waktu kerja

Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja efektif, artinya waktu

kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri

atas hari kerja efektif dan jam kerja efektif.

Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari

libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Hari Kerja Efektif =

…………………………(1) Keterangan : A = Jumlah hari menurut kalender B = Jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun C = Jumlah hari libur dalam setahun D = Jumlah cuti tahunan

Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh

karena itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur

kedaerahannya.

Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan

waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air,

melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya. Allowance diperkirakan rata-

rata sekitar 30 persen dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam

kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu.

b. Menyusun Waktu Penyelesaian Tugas

Waktu penyelesaian tugas merupakan hasil perkalian dari jumlah beban

suatu tugas pokok dengan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian

tugas tersebut. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas dapat dilihat pada

Tabel 1.

Page 44: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

31  

Tabel 2. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas

No. Uraian Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR)

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

∑ WPT

Keterangan : BT = jumlah beban tugas dalam waktu tertentu SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas

Berdasarkan Tabel 1, perkalian antara beban tugas dengan standar

kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas dilakukan per tugas pokok.

Hasil perkalian dari seluruh tugas pokok yang ada kemudian dijumlahkan

sehingga menghasilkan total waktu penyelesaian tugas.

c. Menghitung Jumlah Kebutuhan Pegawai

Jumlah kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung setelah

waktu penyelesaian tugas ditentukan. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan

pegawai yaitu :

Kebutuhan Pegawai = ∑ Waktu Penyelesaian Tugas∑ Waktu Kerja Efektif x 1 orang

..……….(2)

Page 45: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi

negeri di Indonesia. IPB adalah institusi yang memiliki mandat dalam

penyelenggaraan pendidikan pertanian. Gambaran umum mengenai sejarah, visi,

misi dan tujuan IPB dapat dilihat pada penjelasan sub bab berikut.

4.1.1 Sejarah IPB

Sejarah berdirinya Institut Pertanian Bogor terbagi ke dalam empat

tahap yaitu tahap embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan

(1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), dan tahap otonomi. Tahap

embrional merupakan tahap awal terbentuknya Institut Pertanian Bogor. Tahap

ini diawali dengan didirikannya Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian oleh

pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1940 di Bogor. Pada masa pendudukan

Jepang, lembaga ini kemudian ditutup, tetapi sekolah Kedokteran Hewan tetap

berjalan dan berubah nama menjadi Sekolah Dokter Hewan Bogor. Sejalan

dengan masa kemerdekaan Republik Indonesia, Sekolah Kedokteran Hewan di

Bogor ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan oleh

Kementerian Kemakmuran RI pada tahun 1946.

Pada tahun 1947, Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian dibuka

kembali. Lembaga ini kemudian mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan.

Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian kemudian berubah nama menjadi

Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada tahun 1950. Fakultas ini

memiliki jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan,

serta pada tahun 1957 memiliki jurusan Perikanan Darat, sedangkan Perguruan

Tinggi Kedokteran Hewan berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran

Hewan. Universitas Indonesia yang pada tahun 1960 berubah nama menjadi

Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan selanjutnya pada tahun 1962

menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia.

Adapun tonggak sejarah yang penting pada tahap embrional adalah: (1)

penerapan sistem studi terbimbing yang menggantikan sistem studi bebas, (2)

gagasan pembangunan kampus baru Fakultas Pertanian UI di Darmaga, dan (3)

Page 46: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

33  

penerapan falsafah Tridharma Perguruan Tinggi yang semula berlaku di

Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI, oleh

Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda

di Indonesia pada tahun 1960, memberi peluang bagi IPB untuk menambah

lahan kampus, sehingga selain Kampus Barangangsiang, Kampus Taman

Kencana, Kampus Gunung Gede dan Kampus Cilibende, IPB juga memiliki

Kampus Darmaga, Kebun Pasir Sarongge, Kebun Sukamantri dan Kebun

Jonggol.

Institut Pertanian Bogor secara resmi didirikan pada tanggal 1

September 1963. Saat itu, dua fakultas di bawah naungan UI yang berada di

Bogor berkembang menjadi lima fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas

Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas

Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan Mekanisasi

Pertanian. Berkembangnya fakultas-fakultas tersebut menandai tahap pelahiran

dan pertumbuhan IPB.

Selama tahap pelahiran dan pertumbuhannya, IPB telah melakukan

suatu terobosan penting yaitu tercetusnya gagasan atau inovasi pengelolaan

sarana produksi guna meningkatkan produktivitas usaha tani padi. Gagasan ini

selanjutnya dialih-kelola oleh pemerintah yang pada tahun 1966-1967 yang

diwujudkan dalam bentuk panca usaha-tani. Kegiatan ini telah menghantarkan

Indonesia kepada swasembada beras. Semasa tahap ini juga terdapat beberapa

peristiwa penting lain, yaitu lahirnya fakultas pascasarjana IPB yang pertama

di Indonesia, berkembangnya sistem kurikulum ilmu dan teknologi serta

program pendidikan 4 tahun untuk S-1, disusul dengan program S-2 Magister

Sains dan Program S-3 Doktor yang kemudian menjadi pola nasional,

tersusunnya rencana induk pengembangan IPB tahap I (1971-1979), dan

berkembangnya sistem Penerimaan Mahasiswa Baru S-1 yang sekarang

dikenal dengan Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Tahap pendewasaan IPB ditandai dengan adanya kerjasama tahap

pertama (1979-1983) dengan University Wiscouncin di bidang peningkatan

kemampuan tenaga pengajar, khususnya di bidang ilmu-ilmu lingkungan dan

ilmu gizi, sehingga pada tahun 1981 lahir Fakultas Politeknik Pertanian.

Page 47: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

34  

Langkah yang ditempuh oleh IPB selama tahap pendewasaannya yaitu

menyusun rencana pengembangan akademik dan pengembangan fisik kampus

Dramaga berdasarkan proyeksi permasalahan yang dihadapi tahun 2000.

Pemahaman terhadap permasalahan yang akan dihadapi pada masa yang akan

datang telah menempa IPB untuk memperkuat kompetensinya di bidang

pertanian dalam arti yang seluas-luasnya dan menjadi lembaga pendidikan

tinggi pertanian terkemuka di Indonesia. Kemudian, guna melanjutkan

implementasi rencana induk pengembangan IPB tahun 2000 yang akan

berakhir, disusunlah rencana strategis IPB menjadi Universitas Tahun 2020.

Sejak tahun 2000, Institut Pertanian Bogor telah memulai tahap

otonominya. Pada tahun 2000, IPB membuka Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, kemudian pada tahun 2005 membentuk fakultas baru dengan

nama Fakultas Ekologi Manusia. Program kerja yang dilaksanakan selama

tahap ini diharapkan mampu menghantarkan IPB sebagai universitas riset yang

secara embrional terwujud pada tahun 2007. Saat ini, IPB memiliki program

kerja utama yaitu untuk menyelaraskan mosaik transformasi IPB menuju

Research based Entrepreneurial University kelas dunia dengan kepemimpinan

yang melayani dan terpercaya.

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan IPB

Institut Pertanian Bogor adalah salah satu perguruan tinggi negeri di

Indonesia. IPB memiliki visi jangka panjang yang telah dirumuskan mulai

tahun 2003 dan ditetapkan sebagai Visi IPB 2025, yaitu ”Menjadikan IPB

sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan

sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang

pertanian.” Berdasarkan visi jangka panjang tersebut maka di dalam Rencana

Strategi (Renstra) IPB 2008-2013 yang merupakan bagian dari Rencana

Pengembangan IPB 2025, disusun visi IPB 2008-2013 dengan memberikan

penekanan pada biosains sebagai ilmu dasar dan jiwa kewirausahaan, sebagai

berikut: “Menjadi perguruan tinggi berbasis riset kelas dunia dengan

kompetensi utama pertanian tropika dan biosains serta berkarakter

kewirausahaan.”

Page 48: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

35  

Adapun Misi IPB untuk pengembangan IPB lima tahun ke depan

(2013) adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan

kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya

saing bangsa.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan

masyarakat agraris dan bahari pada masa sekarang dan kecenderungan

pada masa yang akan datang yang semakin kompetitif.

3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter

kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan

hak azasi manusia.

Demi penyelenggaraan misi dan mencapai visi IPB, dirumuskanlah

tujuan yang harus dicapai IPB, yaitu :

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu yang mampu mengembangkan dan

menerapkan IPTEKS serta mempunyai jiwa kewirausahaan.

2. Memberikan inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung

pembangunan nasional melalui perwujudan negara agraris dan bahari dan

memperbaiki kesejahteraan umat manusia.

3. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap

menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang

berubah dengan cepat secara nasional dan global.

4. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani

Indonesia.

4.2. Sekilas tentang Unit Tata Usaha Departemen di IPB

Institut Pertanian Bogor saat ini telah memiliki sembilan fakultas dan 37

jurusan atau yang sering disebut dengan departemen. Masing-masing departemen

memiliki unit tata usaha kecuali di Fakultas Kedokteran Hewan yang memiliki

tiga departemen namun hanya diwakili satu unit tata usaha, sehingga total unit tata

usaha yaitu sebanyak 35 unit. Adapun standar pekerjaan yang terdapat pada unit

tata usaha yaitu :

Page 49: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

36  

1. Kepala Tata Usaha

2. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

3. Bendahara Petty Cash

4. Administrasi Kepegawaian

5. Pelayanan Sistem Informasi (operator komputer)

6. Teknisi atau Laboran

7. Pelayanan Umum (OB)

8. Caraka

Skripsi ini khusus membahas mengenai analisis beban kerja dan kebutuhan

karyawan untuk jenis pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan di unit

tata usaha departemen. Hasil pemilihan sampel menghasilkan sebanyak 13 unit

tata usaha yaitu unit tata usaha pada Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL),

Arsitektur Lanskap (ARL), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Ilmu dan

Teknologi Kelautan (ITK), Ilmu dan Produksi Ternak (IPT), Manajemen Hutan

(MNH), Teknik Pertanian (TEP), Teknologi Industri Pertanian (TIN), Matematika

(MAT), Biokimia (BIK), Manajemen (MAN), Gizi Masyarakat (GM), serta Ilmu

Keluarga dan Konsumen (IKK). Khusus untuk Kedokteran Hewan, seluruh

kegiatan administrasi akademik dan kemahasiswaan terpusat pada satu unit tata

usaha yang terdapat pada fakultas tersebut.

4.3. Tugas-tugas Pokok Pekerjaan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Berdasarkan informasi mengenai pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan yang dikumpulkan melalui teknik gabungan wawancara dan

observasi, maka tugas-tugas pokok pekerjaan beserta unsur-unsur tugas

administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha dapat disimpulkan

seperti pada Tabel 3. Unsur tugas pokok merupakan bagian terkecil dari tugas-

tugas pokok. Uraian tugas pokok pada Tabel 3 selanjutnya digunakan untuk

menganalisis beban kerja dan kebutuhan karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan di unit tata usaha sampel.

Page 50: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

37  

Tabel 3. Uraian tugas pokok pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan

Tugas-tugas pokok Unsur tugas pokok

Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan Pendistribusian transkrip nilai per semester

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah Merekap daftar hadir setiap mata kuliah Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja

Adapun uraian tugas pokok pada Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)

memiliki sedikit perbedaan dengan uraian tugas pada Tabel 3. Perbedaan tersebut

yaitu terletak pada jumlah unsur dari tugas pokok pelayanan akademik

mahasiswa. Pada unit tata usaha FKH, unsur-unsur tugas pelayanan akademik dan

kemahasiswaan terdiri dari :

1. Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan

kemahasiswaan

2. Pendistribusian transkrip nilai per semester

3. Legalisasi ijazah

4. Membuat rekapitulasi IPK mahasiswa

Perbedaan unsur tugas tersebut dikarenakan pekerjaan pelayanan akademik

mahasiswa di unit tata usaha FKH tidak hanya menangani pekerjaan di lingkup

departemen, melainkan juga di lingkup fakultas.

Page 51: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

38  

4.4. Gambaran Hari dan Waktu Kerja Karyawan

Hari kerja menunjukkan jumlah hari yang tersedia untuk bekerja bagi

karyawan. Waktu kerja adalah satuan waktu tertentu yang tersedia untuk bekerja,

misal dalam jam per tahun atau menit per tahun. Hari kerja dan waktu kerja

merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam melakukan analisis beban

kerja. Berdasarkan hari kerja dan waktu kerja, dapat diketahui bagaimana

gambaran penggunaan waktu yang tersedia untuk bekerja oleh karyawan.

Berdasarkan hasil observasi, karyawan-karyawan yang bekerja pada unit

tata usaha seluruh departemen di IPB bekerja lima hari dalam seminggu dari hari

Senin hingga Jumat atau sebanyak 261 hari kerja dalam setahun. Adapun jam

kerja karyawan per hari yaitu sejak pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00.

4.5. Penggunaan Waktu Kerja

Pengamatan tentang penggunaan waktu kerja dilakukan dengan metode

work sampling. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut sesuai jam

kerja di setiap unit tata usaha yang telah ditentukan. Penggunaan metode work

sampling, seperti yang dinyatakan oleh Barnes (1980) yang dikutip dari Indriana

(2009), bertujuan untuk mengetahui persentase seorang karyawan menggunakan

jam kerja mereka untuk bekerja dan tidak bekerja. Formulir work sampling

dipersiapkan sebelum melakukan pengamatan. Contoh formulir work sampling

dapat dilihat pada Lampiran 1. Hal-hal yang dilakukan dalam penggunaan metode

work sampling yaitu :

a. Mengamati kegiatan yang dilakukan oleh karyawan selama jam kerja dan

membagi kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam kategori produktif, tidak

produktif, dan pribadi.

b. Kegiatan pengamatan dilakukan setiap sepuluh menit per pengamatan.

Jumlah pengamatan yang diperoleh dikalikan dengan sepuluh, karena lamanya

pengamatan dilakukan selama sepuluh menit, sehingga diperoleh jumlah

penggunaan waktu kerja dalam menit untuk setiap kategori kegiatan produktif,

tidak produktif, maupun pribadi.

Kegiatan produktif yang diamati di setiap unit tata usaha yaitu semua

kegiatan yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan administrasi akademik

Page 52: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

39  

dan kemahasiswaan seperti yang terdapat pada uraian tugas-tugas pokok di setiap

unit tata usaha. Jenis-jenis kegiatan tidak produktif yang berhasil diamati dan

hampir didapati di seluruh unit tata usaha yaitu mengobrol sesama karyawan,

membaca koran atau majalah, menggunakan sambungan internet untuk hal-hal

yang tidak perlu, terlambat datang kerja, dan pulang kerja lebih awal. Adapun

kegiatan pribadi yang dilakukan oleh karyawan untuk menghilangkan penat atau

kelelahan, yang berhasil diamati meliputi kegiatan makan, minum, shalat, tidur,

mendengarkan musik dan olahraga ringan. Hasil pengamatan penggunaan waktu

kerja dengan metode work sampling selama dua hari terhadap karyawan

administrasi akademik dan kemahasiswaan pada masing-masing unit tata usaha,

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah penggunaan waktu kerja karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

Unit Tata Usaha

Total Waktu (menit) Jumlah Persentase (%) Total Persentase 1 2 3 1 2 3

ITSL 660 250 110 1020 64,71 24,51 10,78 100 ARL 540 280 200 1020 52,94 27,45 19,61 100 FKH 570 320 130 1020 55,88 31,37 12,75 100 ITK 480 320 220 1020 47,06 31,37 21,57 100 IPT 390 510 120 1020 38,24 50,00 11,76 100

MNH 610 290 120 1020 59,80 28,43 11,76 100 TEP 380 510 140 1030 36,89 49,51 13,59 100 TIN 370 520 130 1020 36,27 50,98 12,75 100

MAT 210 740 120 1070 19,63 69,16 11,21 100 BIK 490 490 110 1090 44,95 44,95 10,09 100

MAN 650 530 190 1370 47,45 38,69 13,87 100 GM 510 410 100 1020 50,00 40,20 9,80 100 IKK 510 450 60 1020 50,00 44,12 5,88 100

Rata-rata 490 432,31 134,62 1056,92 46,45 40,83 12,72 100 Rata-rata perhari 245 216,15 67,31 528,46 - - - -

Jam perhari 4,08 3,60 1,12 8,81 - - - -

Keterangan : 1 = jenis kegiatan produktif 2 = jenis kegiatan tidak produktif 3 = jenis kegiatan pribadi

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui untuk jenis kegiatan yang bersifat

produktif, jumlah penggunaan waktu dari seluruh unit tata usaha berkisar antara

19,63 persen hingga 64,71 persen. Jumlah penggunaan waktu oleh karyawan

untuk kegiatan yang bersifat tidak produktif berkisar antara 24,51 persen hingga

Page 53: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

40  

69,16 persen dan untuk kegiatan yang bersifat pribadi berkisar antara 5,88 persen

hingga 21,57 persen.

Penggunaan waktu untuk kegiatan produktif seperti yang terlihat pada

Gambar 3, yang paling tinggi terletak pada unit tata usaha departemen ITSL yaitu

sebesar 64,71 persen atau 660 menit, sedangkan yang paling rendah terdapat pada

unit tata usaha departemen MAT yaitu sebesar 19,63 persen atau 210 menit.

Berdasarkan hasil pengamatan, tingginya angka penggunaan waktu untuk kegiatan

produktif pada unit tata usaha ITSL dikarenakan aktivitas sehari-hari karyawan

untuk kegiatan yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan dapat

dikatakan cukup padat. Sebaliknya, rendahnya angka penggunaan waktu produktif

pada unit tata usaha Matematika disebabkan oleh jumlah aktivitas sehari-hari

karyawan untuk jenis kegiatan produktif yang sedikit dan karyawan sering tidak

berada di tempat kerja.

Unit tata usaha departemen MNH memiliki angka penggunaan waktu

produktif sebesar 610 menit atau 59,80 persen atau tertinggi kedua setelah

departemen ITSL. Hal ini disebabkan aktifitas yang bersifat produktif yang

dilakukan oleh karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan unit tata

usaha MNH pada hari pengamatan juga cukup padat dan beragam.

Urutan tertinggi penggunaan waktu produktif berikutnya setelah

departemen MNH adalah unit tata usaha pada FKH yaitu sebesar 55,88 persen

dari keseluruhan waktu yang tersedia untuk bekerja. Berdasarkan hasil

pengamatan, angka penggunaan waktu produktif oleh karyawan administrasi

akademik dan kemahasiswaan di unit tata usaha FKH dipengaruhi oleh tugas-

tugas akademik dan kemahasiswaan di lingkup fakultas yang cukup beragam. Hal

ini menyebabkan jumlah kegiatan produktif yang dilakukan karyawan selama

pengamatan cukup banyak.

Berdasarkan hasil pengamatan baik di departemen TIN dan TEP, dapat

diketahui bahwa selama pengamatan berlangsung karyawan administrasi

akademik dan kemahasiswaan sering melakukan urusan pribadi mereka pada saat

jam kerja. Hal ini menyebabkan unit tata usaha departemen TIN dan TEP

memiliki urutan masing-masing kedua dan ketiga terendah dalam penggunaan

Page 54: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

41  

waktu untuk kegiatan produktif yaitu masing-masing dengan angka penggunaan

waktu sebesar 370 dan 380 menit atau 36,27 persen dan 36,89 persen.

Angka penggunaan waktu produktif karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan pada unit tata usaha IPT yaitu sebesar 390 menit atau 38,24

persen. Angka penggunaan waktu produktif tersebut masih terbilang rendah.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sebagian pekerjaan administrasi

akademik dan kemahasiswaan dikerjakan oleh bagian lain pada unit tata usaha

IPT. Hal tersebut menyebabkan angka penggunaan waktu produktif rendah.

Gambar 3. Diagram batang penggunaan waktu kerja

Jika dilihat secara keseluruhan, maka penggunaan waktu produktif oleh

karyawan di setiap sampel unit tata usaha rata-rata kurang dari 70 persen (Gambar

3). Ilyas (2004) menyatakan bahwa waktu kerja produktif seseorang yang

optimum mencapai 80 persen. Mengacu pada pernyataan Ilyas (2004) tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa karyawan bagian administrasi akademik dan

kemahasiswaan di setiap unit tata usaha yang diteliti belum optimal dalam

menggunakan waktu kerja produktif. Hal lainnya yaitu hasil penelitian Indriana

(2009) menunjukkan bahwa penggunaan waktu untuk kegiatan produktif oleh

karyawan di bagian HRD Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor mencapai 77,08

0

10

20

30

40

50

60

70

Pers

enta

se P

engg

unaa

n W

aktu

Unit Tata Usaha

Penggunaan Waktu Produktif

Page 55: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

42  

persen. Jika dibandingkan dengan hasil penggunaan waktu kerja oleh karyawan

HRD, maka karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan di setiap unit

tata usaha yang diamati kurang optimal dalam menggunakan waktu kerja

produktif daripada karyawan HRD.

Berdasarkan rata-rata persentase penggunaan waktu untuk setiap jenis

kegiatan pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase penggunaan

waktu untuk jenis kegiatan produktif yaitu sebesar 46,45 persen, hampir

mendekati nilai persentase untuk kegiatan tidak produktif yaitu 40,83 persen.

Waktu produktif optimal adalah mencapai 80 persen. Berdasarkan hal ini, dapat

disimpulkan bahwa rata-rata karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

menggunakan sebesar 33,55 persen waktu produktif mereka untuk mengerjakan

kegiatan yang tidak produktif. Hal tersebut menyebabkan penggunaan waktu kerja

untuk kegiatan yang produktif tidak optimal.

Menurut hasil pengamatan secara umum, karyawan yang lebih banyak

melakukan kegiatan tidak produktif dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai

berikut :

1. Kurangnya supervisi dari atasan langsung dikarenakan ruangan atasan pada

beberapa unit tata usaha terletak jauh dari ruangan tempat karyawan bekerja.

Hal ini menyebabkan karyawan bebas mengobrol, membaca koran atau

majalah, menggunakan koneksi internet untuk hal-hal yang tidak perlu dan

sebagainya.

2. Sulitnya beradaptasi di lingkungan baru bagi atasan yang baru ditempatkan di

unit tata usaha tertentu, menyebabkan kekurangtegasan atasan dalam

menegakkan aturan-aturan yang ada.

3. Karyawan yang mengerjakan urusan rumah atau pribadi pada waktu jam

kerja, sehingga menyebabkan karyawan terlambat datang kerja atau pulang

kerja lebih awal.

4. Pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan yang bersifat fluktuatif,

artinya ada waktu-waktu tertentu karyawan sangat sibuk bekerja dan ada pula

waktu tertentu dimana pekerjaan sangat sedikit.

Karyawan menggunakan waktu sebesar 12,72 persen atau sebesar 134,62

menit untuk kegiatan pribadi. Jika dirata-ratakan per hari, maka karyawan rata-

Page 56: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

43  

rata menghabiskan sebanyak 67,31 menit atau 1,12 jam untuk kegiatan pribadi.

Hal ini sesuai dengan jam untuk keperluan pribadi seperti makan, istirahat, dan

sebagainya, yang ditetapkan bagi karyawan yang bekerja di lingkup IPB yaitu satu

jam.

4.6. Analisis Jumlah Kebutuhan Karyawan bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Analisis mengenai jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan

administrasi akademik dan kemahasiswaan dilakukan dengan menggunakan

metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja. Pekerjaan

administrasi akademik dan kemahasiswaan memiliki hasil kerja yang beragam

misalnya hasil kerja melayani mahasiswa berbeda dengan hasil kerja membuat

surat. Oleh karena itu, pendekatan perhitungan jumlah kebutuhan karyawan

menggunakan pendekatan tugas per tugas jabatan. Langkah-langkah perhitungan

kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas per

tugas jabatan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan waktu kerja

Waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja terdiri terdiri dari

hari kerja efektif dan jam kerja efektif. Waktu kerja efektif berlaku sama di

seluruh unit tata usaha.

Hari kerja efektif dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut ini.

Diketahui jumlah hari berdasarkan kalender 2010 adalah sebanyak 365 hari.

Jumlah hari sabtu dan minggu adalah sebanyak 104 hari dalam setahun.

Kemudian hari libur nasional pada tahun 2010 adalah sejumlah 14 hari dan cuti

tahunan berdasarkan informasi dari Direktorat Sumberdaya Manusia IPB yaitu 11

hari. Total hari libur diperoleh dengan menjumlahkan hari sabtu dan minggu,

dengan hari libur nasional dan cuti tahunan yaitu sebesar 129 hari. Terakhir, hari

kerja efektif diperoleh dengan mengurangi jumlah hari pada kalender 2010

dengan total hari libur sehingga diperoleh hari kerja efektif yaitu sebanyak 236

hari.

Karyawan IPB bekerja selama 8,5 jam per hari atau sebanyak 2550 menit

per minggu (8,5 jam dikalikan dengan lima hari kerja). Jam kerja efektif adalah

Page 57: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

44  

jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak

bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan

sebagainya. Allowance diperkirakan rata-rata sekitar 30 persen dari jumlah jam

kerja. Dengan demikian, jam kerja efektif karyawan IPB setelah dikurangi

allowance menjadi 1785 menit per minggu atau 92820 menit per tahun.

b. Menyusun Waktu Penyelesaian Tugas

Setiap tugas pokok memiliki beban tugas yang menggambarkan seberapa

banyak tugas tersebut dilakukan dalam satuan hasil dan jangka waktu tertentu.

Misalnya pada unit tata usaha MNH (Lampiran 7) untuk tugas pelayanan

akademik mahasiswa salah satunya adalah membuat surat-surat yang

berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan. Beban tugas membuat surat

selama setahun adalah 2000 surat. Standar kemampuan rata-rata menunjukkan

berapa lama waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk menyelesaikan

pengetikan satu lembar surat, yaitu dalam hal ini 5 menit per surat. Waktu

penyelesaian tugas (WPT) untuk kegiatan membuat surat yang berhubungan

dengan akademik dihitung dengan mengalikan beban tugas selama setahun

dengan standar kemampuan rata-rata yaitu 2000 lembar x 5 menit per lembar

sama dengan 10000 menit per tahun dan seterusnya.

Beban tugas (BT) dan standar kemampuan rata-rata (SKR) waktu

penyelesaian setiap elemen tugas pokok diperoleh dari hasil wawancara terhadap

karyawan di masing-masing unit tata usaha. Contoh hasil pengukuran waktu

penyelesaian tugas dapat dilihat misalnya pada unit tata usaha yaitu MNH

(Lampiran 7). Hasil perkalian antara beban tugas dan standar kemampuan rata-

rata untuk setiap tugas pokok kemudian dijumlahkan seperti yang terlihat pada

Lampiran 7, sehingga total waktu penyelesaian tugas (∑ WPT) adalah 57025

menit per tahun.

Perlu untuk diketahui bahwa seluruh beban tugas (BT) pekerjaan

administrasi akademik dan kemahasiswaan pada setiap unit tata usaha sampel

yang diteliti adalah beban tugas yang dihitung selama setahun dan standar

kemampuan rata-rata penyelesaian tugas (SKR) dikonversikan ke dalam satuan

menit sehingga satuan untuk waktu penyelesaian tugas (WPT) adalah menit per

tahun. Adapun perhitungan waktu penyelesaian tugas administrasi akademik dan

Page 58: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

45  

kemahasiswaan pada setiap unit tata usaha secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 2-14.

c. Menghitung Jumlah Kebutuhan Pegawai

Jumlah kebutuhan karyawan dengan demikian dapat dihitung berdasarkan

data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. Misalnya diketahui pada langkah b,

total waktu penyelesaian tugas administrasi dan akademik pada unit tata usaha

MNH adalah 57025 menit per tahun. Jam kerja efektif adalah 92820 menit per

tahun. Jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

pada unit tata usaha MNH dapat dihitung dengan membagi jumlah total waktu

penyelesaian tugas dengan jam kerja efektif. Hasil pembagian kemudian dikalikan

dengan satu orang sehingga diperoleh angka kebutuhan karyawan yaitu sebesar

0,61 orang dan dibulatkan ke atas menjadi satu orang. Adapun perhitungan jumlah

kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada seluruh unit

tata usaha yang diteliti dapat dilihat pada Lampiran 2-14.

Tabel 5. Ringkasan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

No. Unit Tata Usaha Kebutuhan Karyawan (orang)

Pembulatan (orang)

1. ITSL 0,71 1 2. ARL 0,69 1 3. FKH 0,60 1 4. ITK 0,41 1 5. IPT 0,10 1 6. MNH 0,61 1 7. TEP 0,57 1 8. TIN 0,54 1 9. MAT 0,15 1 10. BIK 0,31 1 11. MAN 0,42 1 12. GM 0,58 1 13. IKK 0,35 1

Jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

pada masing-masing unit tata usaha secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 5.

Angka kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan seluruh

unit tata usaha berdasarkan uraian tugas pada Tabel 3, berkisar antara 0,10 hingga

1,29 orang. Meskipun pada akhirnya akan dilakukan pembulatan, perbedaaan

Page 59: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

46  

angka kebutuhan karyawan pada Tabel 5 dapat menunjukkan bagaimana

gambaran beban kerja pada masing-masing unit tata usaha.

Jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan di

unit tata usaha IPT paling kecil diantara jumlah kebutuhan karyawan pada unit

yang lainnya. Berbeda dengan jumlah kebutuhan karyawan pada unit lain, angka

0,10 juga cukup jauh dari angka pembulatan 1. Meskipun demikian, bukan berarti

bahwa unit tata usaha di departemen IPT tidak memerlukan karyawan untuk

pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan. Hal ini dikarenakan

pekerjaan membutuhkan tenaga manusia untuk mengerjakannya. Berdasarkan

informasi yang diperoleh dari unit tata usaha IPT dan berdasarkan hasil

pengamatan, diketahui bahwa sebagian pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan dikerjakan pada bagian lain di unit tata usaha IPT. Hal ini

menyebabkan berkurangnya beban kerja serta kecilnya angka kebutuhan

karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan.

Kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan dengan

jumlah terkecil kedua setelah unit tata usaha IPT adalah jumlah kebutuhan

karyawan yang terdapat pada unit tata usaha MAT yaitu sebesar 0,15. Menurut

informasi yang diperoleh dari unit tata usaha departemen MAT dan berdasarkan

hasil pengamatan, kecilnya angka jumlah kebutuhan karyawan disebabkan oleh

sedikitnya jumlah unsur atau aktivitas dari tugas pokok administrasi akademik dan

kemahasiswaan yang dibebankan kepada karyawan (Lampiran 11).

Angka kebutuhan karyawan pada unit tata usaha departemen ITSL adalah

yang paling tinggi dibandingkan unit tata usaha yang lain yaitu sebesar 0,71.

Adapun kegiatan administrasi akademik dan kemahasiswaan di unit tata usaha

MNH yang memiliki angka beban kerja yang tinggi dibandingkan tugas-tugas

yang lain berdasarkan perhitungan waktu penyelesaian tugas yaitu meliputi : 1)

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan

seminar mahasiswa, 2) Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan

penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa (Lampiran 2).

4.7. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Karyawan terhadap Kondisi Aktual

Berdasarkan hasil pembahasan pada subbab 4.6, dapat disimpulkan bahwa

analisis kebutuhan sumberdaya manusia dengan pendekatan tugas per tugas

Page 60: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

47  

jabatan memberikan gambaran mengenai jumlah karyawan administrasi akademik

dan kemahasiswaan yang dibutuhkan pada setiap unit tata usaha sesuai dengan

uraian tugas yang ada pada Tabel 3. Adapun jumlah karyawan yang saat ini

terdapat pada unit tata usaha dan jumlah karyawan yang dibutuhkan dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan jumlah kebutuhan karyawan dengan jumlah aktual karyawan

No. Unit Tata Usaha Jumlah Kebutuhan Karyawan

Jumlah Aktual Karyawan

1. ITSL 1 1 2. ARL 1 2 3. FKH 1 5 4. ITK 1 3 5. IPT 1 2 6. MNH 1 2 7. TEP 1 2 8. TIN 1 2 9. MAT 1 1 10. BIK 1 2 11. MAN 1 2 12. GM 1 2 13. IKK 1 2

Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan terhadap

jumlah riil atau aktual karyawan, dapat diketahui bahwa terdapat sebelas unit tata

usaha memiliki kelebihan jumlah karyawan (Tabel 6).

Jumlah kebutuhan karyawan pada unit tata usaha ITSL sama dengan

jumlah aktualnya. Hal ini disebabkan rincian tugas administrasi akademik dan

kemahasiswaan pada unit tata usaha ITSL sudah cukup jelas sehingga hanya

dibutuhkan satu orang untuk mengerjakan pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan angka kebutuhan karyawan

administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ITSL sebelum

pembulatan yaitu 0,71 yang hampir mendekati angka kebutuhan karyawan satu

orang. Berbeda halnya dengan unit tata usaha departemen MAT, meskipun jumlah

kebutuhan karyawan dengan jumlah aktualnya sama namun hal tersebut

disebabkan oleh aktivitas yang dibebankan kepada karyawan tidak terlalu banyak,

sehingga lebih banyak waktu menganggur. Hal ini tampak pada angka kebutuhan

karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha

Page 61: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

48  

Matematika sebelum pembulatan yang kecil diantara unit tata usaha lain yaitu

0,15.

Kelebihan jumlah karyawan terdapat di sebelas unit tata usaha yaitu

kecuali unit tata usaha ITSL dan MAT. Salah satunya yaitu unit tata usaha pada

FKH yang memiliki jumlah aktual karyawan sebanyak lima orang. Berdasarkan

hasil pengamatan diketahui bahwa kelima karyawan memiliki uraian tugas yang

telah ditetapkan masing-masing. Akan tetapi, jika seluruh uraian tugas tersebut

digabungkan dan dihitung beban kerjanya, maka pekerjaan administrasi akademik

dan kemahasiswaan sesungguhnya dapat dikerjakan oleh satu orang. Kemudian

pada unit tata usaha ITK, jumlah karyawan aktual adalah sebanyak tiga orang.

Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa terdapat pembagian tugas yang

tidak sama rata pada unit tata usaha tersebut. Perhitungan kebutuhan jumlah

karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan di unit tata usaha ITK juga

menghasilkan jumlah kebutuhan karyawan sebanyak satu orang (Tabel 6).

Hal lainnya pada Tabel 6 yaitu terdapat sembilan unit tata usaha yang

memiliki jumlah aktual karyawan sebanyak dua orang, padahal perhitungan

kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit-unit

tata usaha tersebut menghasilkan jumlah kebutuhan karyawan rata-rata sebanyak

satu orang. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa rata-rata karyawan

merasakan beban kerja yang mereka emban berlebih sehingga mereka merasa

perlu tambahan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan.

Mangkuprawira (2003) menyatakan jika karyawan bekerja di bawah

standar, dapat berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih tinggi dibanding

kapasitas karyawan itu sendiri sehingga beban kerja yang diemban terasa berlebih.

Kelebihan jumlah karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada

sebelas unit tata usaha mengindikasikan bahwa dibutuhkan karyawan dengan

kapasitas yang lebih tinggi untuk mengerjakan beban kerja yang ada sehingga

dapat dikerjakan oleh satu orang. Hal ini untuk menghindari institusi menggaji

karyawan lebih banyak dari yang seharusnya atau dengan kata lain untuk

menghindari inefisiensi biaya.

Page 62: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

49  

4.8. Faktor-Faktor Perbedaan Nilai Beban Kerja Karyawan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Angka beban kerja karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan

pada setiap unit tata usaha yang tercermin dalam total waktu penyelesaian tugas

(WPT) adalah berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan

besarnya beban kerja karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada

masing-masing unit tata usaha, menurut hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

1. Jumlah mahasiswa pada setiap jurusan atau departemen. Semakin besar

jumlah mahasiswa, semakin banyak pula jumlah kegiatan pelayanan

akademik yang dilakukan karyawan terhadap mahasiswa, sehingga beban

kerja yang diemban semakin tinggi

2. Jumlah mata kuliah yang terdapat pada setiap departemen. Semakin banyak

jumlah mata kuliah, maka semakin besar beban kerja untuk pekerjaan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan perkuliahan.

3. Perbedaan karakter setiap jurusan atau departemen. Misalnya, ada beberapa

departemen yang menerapkan praktek lapang bagi mahasiswa dan ada pula

yang tidak. Penerapan praktek lapang akan menambah pekerjaan bagian

administrasi akademik dan kemahasiswaan, sehingga beban kerja akan

bertambah.

4. Kebijakan pada setiap departemen yang berbeda dalam hal langkah-langkah

kerja untuk suatu tugas pokok atau unsur tugas tertentu, sehingga lamanya

waktu penyelesaian untuk tugas pokok yang sama dapat berbeda-beda di

setiap unit tata usaha. Hal ini mengakibatkan beban kerja yang diemban

akan berbeda pula.

4.9. Implikasi Manajerial

Perhitungan kebutuhan karyawan berdasarkan beban kerja karyawan

administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha merupakan dasar

bagi perencanaan sumberdaya manusia pada Institut Pertanian Bogor.

Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam menyiapkan SDM yang

berkompeten sesuai bidangnya sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat

terwujud dan tujuan perusahaan dapat tercapai (Mangkuprawira, 2003). Kelebihan

Page 63: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

50  

jumlah SDM dapat memicu terjadinya inefisiensi organisasi, terutama

menyangkut pembiayaan tenaga kerja.

Institut Pertanian Bogor perlu mengkaji ulang mengenai analisis pekerjaan

di unit-unit tata usaha lingkup departemen. Hal-hal yang perlu dikaji ulang

misalnya mengenai uraian tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi akademik

dan kemahasiswaan. Unsur dari suatu tugas yang lebih rinci dan sama di setiap

unit tata usaha diperlukan agar beban kerja lebih terstandar sehingga jumlah

karyawan di seluruh unit tata usaha dapat seragam dan sesuai dengan beban kerja

yang telah ditetapkan. Selain itu, diperlukan pelatihan bagi karyawan untuk

meningkatkan kapasitas sesuai dengan uraian tugas yang dikerjakan.

Kelebihan jumlah tenaga kerja dapat diatasi dengan cara memperluas

pekerjaan dan memperkaya pekerjaan. Perluasan pekerjaan berarti memberikan

tambahan aktivitas dengan level yang sama kepada pekerja sehingga

meningkatkan jumlah aktivitas yang mereka kerjakan misalnya pekerja yang

awalnya hanya mengetik surat dapat membuat konsep surat. Memperkaya

pekerjaan berarti merencanakan kembali pekerjaan dengan cara meningkatkan

kesempatan pekerja untuk mengalami perasaan tanggung jawab, pencapaian,

pertumbuhan dan pengakuan. Perluasan pekerjaan dan pemerkayaan pekerjaan

juga dapat membantu mengurangi besarnya jumlah penggunaan waktu yang tidak

produktif oleh karyawan.

Analisis mengenai jumlah kebutuhan tenaga kerja dapat pula berimplikasi

pada sumber daya lainnya seperti keuangan organisasi IPB. Bagian keuangan

organisasi perlu menetapkan anggaran biaya tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi saat ini. Untuk itu, informasi mengenai jumlah tenaga kerja

yang tepat sangat diperlukan. Adanya kelebihan jumlah tenaga kerja akan

menyebabkan pengeluaran biaya yang tidak efisien.

Page 64: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Tugas-tugas pokok administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit

tata usaha yaitu pelayanan akademik mahasiswa, pelaksanaan administrasi tugas

akhir mahasiswa, penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi, dan ujian, serta

pengarsipan. Masing-masing tugas memiliki unsur-unsur atau bagian terkecil dari

tugas-tugas pokok. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa karyawan-

karyawan yang bekerja pada unit tata usaha seluruh departemen di IPB bekerja

lima hari dalam seminggu dari hari Senin hingga Jumat atau sebanyak 261 hari

kerja dalam setahun. Adapun jam kerja karyawan per hari yaitu sejak pukul 07.30

sampai dengan pukul 16.00.

Berdasarkan rata-rata persentase penggunaan waktu oleh karyawan

administrasi dan akademik secara keseluruhan unit tata usaha untuk setiap jenis

kegiatan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata karyawan administrasi akademik dan

kemahasiswaan menggunakan sebesar 33,55 persen waktu produktif mereka untuk

mengerjakan kegiatan yang tidak produktif. Hal tersebut menyebabkan

penggunaan waktu kerja untuk kegiatan yang produktif tidak optimal. Sedangkan

untuk jenis kegiatan pribadi, rata-rata karyawan menghabiskan sebanyak 67,31

menit atau 1,12 jam per hari untuk kegiatan pribadi. Hal ini sesuai dengan jam

untuk keperluan pribadi seperti makan, istirahat, dan sebagainya, yang ditetapkan

bagi karyawan yang bekerja di lingkup IPB yaitu satu jam.

Jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik dan

kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yaitu rata-rata sebanyak satu orang di

setiap unit tata usaha. Menurut hasil perbandingan jumlah kebutuhan karyawan

terhadap jumlah riil atau aktual yang terdapat di unit tata usaha, dapat diketahui

bahwa terdapat sebelas unit tata usaha memiliki kelebihan jumlah karyawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan besarnya beban kerja

karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada masing-masing unit

tata usaha yaitu jumlah mahasiswa pada setiap jurusan atau departemen, dan

jumlah mata kuliah di setiap departemen serta perbedaan karakter setiap jurusan

atau departemen. Selain itu, kebijakan pada setiap departemen yang berbeda

Page 65: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

52  

dalam hal langkah-langkah kerja untuk suatu tugas pokok tertentu juga dapat

mempengaruhi perbedaan nilai beban kerja.

2. Saran

Adapun beberapa saran yang diajukan dari skripsi dan diharapkan dapat

bermanfaat yaitu :

a. Institut Pertanian Bogor sebaiknya mengkaji ulang mengenai analisis

pekerjaan di unit tata usaha lingkup departemen. Hal-hal yang perlu dikaji

ulang misalnya mengenai uraian tugas-tugas pokok pekerjaan administrasi

akademik dan kemahasiswaan. Unsur tugas yang lebih rinci dan sama di

setiap unit tata usaha diperlukan agar beban kerja lebih terstandar sehingga

jumlah karyawan di seluruh unit tata usaha dapat seragam dan sesuai dengan

beban kerja yang ditetapkan.

b. Mengadakan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kapasitas sesuai

dengan uraian tugas yang dikerjakan.

c. Kelebihan jumlah tenaga kerja sebaiknya dapat diatasi misalnya dengan

memperluas pekerjaan dan memperkaya pekerjaan. Perluasan dan

pemerkayaan pekerjaan juga dapat membantu mengurangi besarnya jumlah

penggunaan waktu yang tidak produktif oleh karyawan.

d. Supervisi dari atasan terhadap bawahan perlu ditingkatkan.

e. Studi banding antar departemen mengenai pekerjaan administrasi akademik

dan kemahasiswaan untuk memberi gambaran sekaligus membandingkan

langkah-langkah penyelesaian kerja dan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan.

f. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menelaah mengenai

bagaimana pembuatan standar beban kerja untuk pekerjaan-pekerjaan lain di

unit tata usaha.

Page 66: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

53  

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Indeks, Jakarta.

Hasan, M. I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Ilyas, Y. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit : Teori, Metoda dan Formula. Fakultas Kesehatan Mayarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Indriana, N. 2009. Analisis Kebutuhan Tenaga berdasarkan Beban Kerja di Bagian Human Resource Departement (HRD) Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor. Skripsi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.

Lituhayu, R. 2008. Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moekijat. 2008. Analisis Jabatan. CV. Mandar Maju, Bandung.

Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara, Jakarta.

Rencana Strategis IPB 2008-2013. http://www.ipb.ac.id. [25 Februari 2010]

Rivai, H. V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Rivai, H. V. dan E. J. Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Rajawali Pers, Jakarta.

Robot, F. J. M. 2009. Analisis Beban Kerja Perawat Pelaksana dalam Mengevaluasi Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Prof. dr R. D. Kandou Manado. Tesis pada Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Saragih, A. 2004. Analisis Beban Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas (Studi Kasus Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 67: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

54  

Setyawan, T. 2008. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom, Bogor). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Siagian, S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Page 68: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

55  

LAMPIRAN

Page 69: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

56  

Lampiran 1. Formulir work sampling

Bagian : Tanggal : Tempat :

Waktu Kegiatan yang dilakukan pegawai

Produktif Tidak Produktif Pribadi Keterangan 07:00 07:10 07:20 07:30 07:40 07:50 08:00 08:10 08:20 08:30 08:40 08:50 09:00 09:10 09:20 09:30 09:40 09:50 10:00 10:10 10:20 10:30 10:40 10:50 11:00 11:10 11:20 11:30 11:40 11:50 12:00 12:10 12:20 12:30 12:40 12:50 13:00

55

Page 70: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

57  

Lanjutan Lampiran 1.

Waktu

Kegiatan yang dilakukan pegawai

Produktif Tidak Produktif Pribadi Keterangan 13:10 13:20 13:30 13:40 13:50 14:00 14:10 14:20 14:30 14:40 14:50 15:00 15:10 15:20 15:30 15:40 15:50 16:00

56

Page 71: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 2. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ITSL

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 2360 surat 3 menit/surat 7080

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 90 mahasiswa 300 menit/mahasiswa 27000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 90 mahasiswa 300 menit/mahasiswa 27000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 23 mata kuliah 20 menit/mata kuliah 460

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah 23 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 345

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 23 mata kuliah 90 menit/mata kuliah 2070 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas - - -

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 10 menit/hari 2360

∑ WPT 66315 Kebutuhan Pegawai 0,71

57

Page 72: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 3. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ARL

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 2360 surat 10 menit/surat 23600

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa 20 hari kerja 180 menit/hari 3600

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 65 mahasiswa 240 menit/mahasiswa 15600

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 65 mahasiswa 240 menit/mahasiswa 15600

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 19 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 285

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah 19 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 285

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah Memeriksa berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang 65 mahasiswa 15 menit/mahasiswa 975

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 19 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 570

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 15 menit/hari 3540

∑ WPT 64055 Kebutuhan Pegawai 0,69

58

Page 73: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 4. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha FKH

Keterangan :

BT = jumlah beban tugas selama setahun (thn) SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas (menit) WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR)

Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 1500 surat 10 menit/surat 15000

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 10 menit/semester 20 Legalisasi ijazah 160 ijazah 3 menit/ijazah 480 Membuat rekapitulasi IPK mahasiswa 2 semester 2160 menit/semester 4320

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 160 mahasiswa 100

menit/mahasiswa 16000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 160 mahasiswa 100

menit/mahasiswa 16000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 43 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 645

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah - - - Memeriksa berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas - - -

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 15 menit/hari 3540

∑ WPT 56005 Kebutuhan Pegawai 0,60

59

Page 74: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 5. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ITK

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Keterangan :

BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 500 surat 10 menit/surat 5000

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 10 menit/semester 20

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 65 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 13000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 65 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 13000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 5 menit/mata kuliah 105

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 315

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 21 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 630 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang 65 mahasiswa 15 menit/mahasiswa 975

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 21 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 630

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 19 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 570

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 15 menit/hari 3540

∑ WPT 37785 Kebutuhan Pegawai 0,41

60

Page 75: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 6. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha IPT

Keterangan :

BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 132 surat 10 menit/surat 1320

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 10 menit/semester 20

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

115 mahasiswa 10 menit/mahasiswa 1150

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

115 mahasiswa 10 menit/mahasiswa 1150

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 315

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 315

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 21 mata kuliah 180 menit/mata kuliah 3780 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 21 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 630

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 21 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 630

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja - - -

∑ WPT 9310 Kebutuhan Pegawai 0,10

61

Page 76: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 7. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MNH

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 2000 surat 5 menit/surat 10000

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

100 mahasiswa 180 menit/mahasiswa 18000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

100 mahasiswa 180 menit/mahasiswa 18000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1260

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 21 mata kuliah 240 menit/mata kuliah 5040 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang

100 mahasiswa 10 menit/mahasiswa 1000

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 21 mata kuliah 5 menit/mata kuliah 105

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 21 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1260

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 10 menit/hari 2360

∑ WPT 57025 Kebutuhan Pegawai 0,61

62

Page 77: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 8. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha TEP

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 237 surat 10 menit/surat 2370

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 15 menit/semester 30

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

100 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 20000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

100 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 20000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 36 mata kuliah 20 menit/mata kuliah 720

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 36 mata kuliah 200 menit/mata kuliah 7200 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 36 mata kuliah 10 menit/mata kuliah 360

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 36 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 2160

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja - - -

∑ WPT 52840 Kebutuhan Pegawai 0,57

63

Page 78: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 9. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha TIN

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 500 surat 5 menit/surat 2500

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 15 menit/semester 30

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

110 mahasiswa 180 menit/mahasiswa 19800

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

110 mahasiswa 180 menit/mahasiswa 19800

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 35 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 2100

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah - - - Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang

110 mahasiswa 30 menit/mahasiswa 3300

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 35 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 525

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 35 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 2100

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja - - -

∑ WPT 50155 Kebutuhan Pegawai 0,54

64

Page 79: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 10. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MAT

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas (menit) WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 232 surat 5 menit/surat 1160

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

100 mahasiswa 60 menit/mahasiswa 6000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

100 mahasiswa 60 menit/mahasiswa 6000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 31 mata kuliah 15 menit/mata kuliah 465

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah - - - Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas - - -

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja - - -

∑ WPT 13625 Kebutuhan Pegawai 0,15

65

Page 80: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 11. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha BIK

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 150 surat 10 menit/surat 1500

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 10 menit/semester 20

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa 70 mahasiswa 100 menit/mahasiswa 7000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 70 mahasiswa 100 menit/mahasiswa 7000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 70 mahasiswa 100 menit/mahasiswa 7000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 18 mata kuliah 20 menit/mata kuliah 360

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah - - - Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang 70 mahasiswa 30 menit/mahasiswa 2100

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 18 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1080

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 10 menit/hari 2360

∑ WPT 28420 Kebutuhan Pegawai 0,31

66

Page 81: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 12. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MAN

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 1000 surat 5 menit/surat 5000

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa

120 mahasiswa 120 menit/mahasiswa 14400

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa

120 mahasiswa 120 menit/mahasiswa 14400

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 25 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1500

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah - - - Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 25 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1500

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 10 menit/hari 2360

∑ WPT 39160 Kebutuhan Pegawai 0,42

67

Page 82: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 13. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha GM

Keterangan : BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 600 surat 5 menit/surat 3000

Pendistribusian transkrip nilai per semester - - -

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 90 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 18000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 90 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 18000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 28 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 840

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah 28 mata kuliah 10 menit/mata kuliah 280

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 28 mata kuliah 150 menit/mata kuliah 4200 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang 90 mahasiswa 15 menit/mahasiswa 1350

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum - - -

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 28 mata kuliah 30 menit/mata kuliah 840

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 30 menit/hari 7080

∑ WPT 53590 Kebutuhan Pegawai 0,58

68

Page 83: Analisis beban kerja dan kebutuhan karyawan bagian administrasi

 

Lampiran 14. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha IKK

Keterangan :

BT = jumlah beban tugas selama setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja efektif = 236 hari setahun, Jam Kerja Efektif = 92820 menit per tahun

Tugas-Tugas Pokok Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BTxSKR) Pelayanan akademik mahasiswa

Membuat surat-surat yang berhubungan dengan akademik dan kemahasiswaan 100 surat 15 menit/surat 1500

Pendistribusian transkrip nilai per semester 2 semester 10 menit/semester 20

Pelaksanaan administrasi tugas akhir mahasiswa

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan kolokium mahasiswa - - -

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan seminar mahasiswa 50 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 10000

Mengecek kelengkapan berkas administrasi dan penyusunan jadwal pelaksanaan sidang mahasiswa 50 mahasiswa 200 menit/mahasiswa 10000

Penyelenggaraan kuliah, praktikum/responsi dan ujian

Memasukkan nilai mahasiswa ke database melalui program SIMAK untuk setiap mata kuliah 21 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1260

Membagikan dan merekap lembar EPBM untuk setiap mata kuliah - - -

Merekap daftar hadir setiap mata kuliah 21 mata kuliah 240 menit/mata kuliah 5040 Memeriksa dan memproses berkas mahasiswa untuk pelaksanaan Praktek Lapang - - -

Menyiapkan berita acara dan daftar hadir perkuliahan maupun praktikum 21 mata kuliah 5 menit/mata kuliah 105

Menyiapkan berkas-berkas untuk pelaksanaan ujian dan menyerahkan kepada pengawas 21 mata kuliah 60 menit/mata kuliah 1260

Pengarsipan Mengarsipkan surat maupun dokumen setiap hari kerja 236 hari 15 menit/hari 3540

∑ WPT 32725 Kebutuhan Pegawai 0,35

69