jumat 19 februari 2021 11 agribusiness...beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta...

1
11 AGRIBUSINESS JUMAT 19 FEBRUARI 2021 Sambungan dari hal 1 Oleh Ridho Syukra JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung pengelolaan sampah menjadi salah satu fak- tor pendorong pertumbuhan ekonomi na- sional melalui penerapan ekonomi sirkular. PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF REKSA DANA TERPROTEKSI BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 (“BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95”) PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen selaku Manajer Investasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95. Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Manajer Investasi dan PT Bank HSBC Indonesia selaku Bank Kustodian (”Bank Kustodian”) telah sepakat untuk melakukan pembubaran BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95, sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 tertanggal 19 Februari 2021. 2. Pada tanggal 19 Februari 2021 Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran dan likuidasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Direksi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Nomor 042/DIR-BPAM/PD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021. 3. Pada tanggal 19 Februari 2021, Manajer Investasi melalui surat Nomor 043/DIR-BPAM/PD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021 telah menginstruksikan Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 terhitung sejak tanggal 19 Februari 2021. Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik. Jakarta, 19 Februari 2021. Manajer Investasi selaku Likuidator BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Manajer Investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Altira Office Tower Lantai 32, 33, dan 35 Jl. Yos Sudarso Kav. 85, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14350 Telp. +62 21 – 2188 2400, Fax. +62 21 – 2188 2420 ASET Kas dan setara kas - neto 634.520 751.561 Piutang pembiayaan konsumen - neto 4.280.120 7.205.215 Piutang pembiayaan modal usaha - neto 15.070 - Piutang sewa pembiayaan - neto 23.371 - Piutang lain-lain - neto 42.988 46.574 Biaya dibayar di muka dan uang muka 6.218 76.904 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp402.459 dan Rp360.092 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 84.791 111.672 Aset hak-guna - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp28.561 pada tanggal 31 Desember 2020 96.026 - Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp4.989 dan Rp1.395 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 32.579 32.084 Aset pajak tangguhan - neto 24.540 33.938 Aset lain-lain 43.479 13.222 TOTAL ASET 5.283.702 8.271.170 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang bank 1.743.411 3.622.876 Biaya yang masih harus dibayar 40.470 92.563 Utang pajak 2.564 39.337 Utang lain-lain 100.221 158.307 Liabilitas sewa 57.488 - Utang obligasi - neto 1.799.567 2.651.540 Liabilitas imbalan kerja 126.636 135.970 Utang subordinasi 200.000 200.000 TOTAL LIABILITAS 4.070.357 6.900.593 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.481.481.480 saham 348.148 348.148 Modal disetor lainnya 160.190 160.190 Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - neto setelah pajak 28.132 11.380 Saldo laba Cadangan umum 15.000 14.000 Belum ditentukan penggunaannya 661.875 836.859 TOTAL EKUITAS 1.213.345 1.370.577 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.283.702 8.271.170 LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2020 31 Desember 2019 SALDO 31 DESEMBER 2018 348.148 160.190 7.728 13.000 642.595 1.171.661 Pencadangan laba untuk cadangan umum - - - 1.000 (1.000) - Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak - - 3.652 - - 3.652 Dividen - - - - (64.407) (64.407) Total laba tahun berjalan - - - - 259.671 259.671 SALDO 31 DESEMBER 2019 348.148 160.190 11.380 14.000 836.859 1.370.577 Penyesuaian saldo awal atas penerapan PSAK 71 - - - - (153.377) (153.377) Saldo pada tanggal 1 Januari 2020 setelah penerapan PSAK 71 348.148 160.190 11.380 14.000 683.482 1.217.200 Pencadangan laba untuk cadangan umum - - - 1.000 (1.000) - Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak - - 16.752 - - 16.752 Dividen - - - - (77.985) (77.985) Total laba tahun berjalan - - - - 57.378 57.378 SALDO 31 DESEMBER 2020 348.148 160.190 28.132 15.000 661.875 1.213.345 Total Ekuitas Cadangan Umum Belum Ditentukan Penggunaannya Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Disetor Lainnya Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja - Neto Setelah Pajak Saldo Laba Catatan: • Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“PSS”) firma anggota Ernst & Young Global Limited, dengan partner penanggung jawab adalah Muhammad Kurniawan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 18 Februari 2021 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan keuangan. Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan. Jakarta, 18 Februari 2021 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Direksi PENDAPATAN Pembiayaan konsumen, modal usaha, dan sewa - neto 1.588.206 2.073.049 Bunga 33.406 35.625 Administrasi 73.467 175.357 Lain-lain 305.771 359.656 TOTAL PENDAPATAN 2.000.850 2.643.687 BEBAN Umum dan administrasi 568.520 736.503 Gaji dan tunjangan 344.523 440.393 Pendanaan dan keuangan 521.701 638.807 Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai 374.176 404.929 Penyusutan 78.491 44.929 Lain-lain 19.484 7.060 TOTAL BEBAN 1.906.895 2.272.621 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 93.955 371.066 Beban pajak final 6.681 7.125 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 87.274 363.941 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 29.896 104.270 LABA TAHUN BERJALAN 57.378 259.671 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan aktuarial 20.893 4.870 Pajak penghasilan (4.141) (1.218) Laba komprehensif lainnya – neto setelah pajak 16.752 3.652 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 74.130 263.323 LABA PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 16,48 74,59 2019 2020 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen 6.464.177 8.210.861 Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama 2.012 - Pendapatan administrasi 117.451 297.895 Bunga giro dan deposito 26.725 28.500 Lain-lain 466.257 540.115 TOTAL PENERIMAAN KAS 7.076.622 9.077.371 Pembayaran kas untuk/kepada: Transaksi sehubungan dengan pembiayaan (2.210.558) (5.609.469) Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (325.207) (804.490) Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta beban lain-lain (1.024.678) (1.321.045) Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen (21.781) (90.066) Beban pendanaan dan keuangan (511.467) (619.632) Beban pajak (85.647) (62.302) Lain-lain (147.936) (238.961) TOTAL PENGELUARAN KAS (4.327.274) (8.745.965) KAS NETO DIPEROLEH DARI AKTIVITAS OPERASI 2.749.348 331.406 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 1.918 2.650 Perolehan aset tetap dan aset tidak berwujud (24.459) (37.986) Penambahan nilai aset hak-guna (15.072) - Uang muka perangkat lunak dan lisensi (553) (5.040) KAS NETO DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI (38.166) (40.376) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank 1.250.000 2.850.000 Penerimaan dari penerbitan utang obligasi - neto 760.300 1.675.000 Penambahan utang subordinasi - 200.000 Pelunasan utang bank (3.132.544) (3.789.804) Pelunasan utang obligasi (1.613.000) (1.553.500) Pelunasan utang subordinasi - (100.000) Pembayaran dividen (77.315) (61.419) Pembayaran liabilitas sewa (11.550) - Pembayaran biaya emisi obligasi (2.596) (3.322) KAS NETO DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN (2.826.705) (783.045) PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (115.523) (492.015) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 751.561 1.243.576 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 636.038 751.561 KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank 591.038 691.561 Setara kas - deposito berjangka 45.000 60.000 TOTAL KAS DAN SETARA KAS 636.038 751.561 2019 2020 PENGUMUMAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Utara, dengan ini mengumumkan kepada Pemegang Saham akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (“Rapat”) pada hari Selasa, tanggal 30 Maret 2021. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK”), Perseroan dengan ini pula menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pemanggilan Rapat akan dilakukan paling kurang melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web PT Bursa Efek Indonesia, situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), dan situs web Perseroan pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2021. 2. Pemegang Saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam Rapat tersebut, namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau pada rekening efek di KSEI pada hari Jumat, tanggal 5 Maret 2021 pukul 16.00 WIB 3. Pemegang Saham dapat mengusulkan mata acara Rapat dengan memenuhi Pasal 16 POJK. Usulan tersebut dibuat tertulis oleh Pemegang Saham dan diterima secara patut oleh Direksi Perseoran paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Pemanggilan Rapat, yaitu pada hari Senin, tanggal 1 Maret 2021. 4. Memperhatikan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perseroan merekomendasikan Pemegang Saham untuk hadir dengan memberikan kuasa melalui Fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (“eASY.KSEI”). Fasilitas tersebut merupakan mekanisme pemberian kuasa secara elektronik (“e-Proxy”) yang tersedia sejak tanggal Pemanggilan Rapat sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum penyelenggaraan Rapat, yaitu pada hari Senin, tanggal 29 Maret 2021. Jakarta, 19 Februari 2021 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Direksi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk | Altira Office Tower Lt. 32, 33, 35 Jl. Yos Sudarso Kav.85, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara 14350, Indonesia Bidang pengelolaan sampah yang berpotensi mendorong ekonomi adalah usaha pen- gumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, daur ulang, kompos dan biogas, serta energi alternatif dari sampah. Untuk itu, paradigma tentang sampah yakni kumpul, angkut, dan buang, harus ditinggalkan, ber- ganti dengan paradigma baru yakni sampah bisa menjadi se- buah bisnis yang menghasilkan. Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati men- jelaskan, bidang pengelolaan sampah adalah salah satu usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi Covid-19. Ka- rena itu, perlu langkah yang bisa memperkuat posisi sektor pen- gelolaan sampah sebagai pen- dorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal itu juga untuk mewujudkan salah satu prinsip pengelolaan sampah waste to resource atau dari sampah men- jadi sumber daya melalui pelak- sanaan ekonomi sirkular dan sampah sebagai sumber energi. “Indonesia akan memulai babak baru pengelolaan sampah, kita tinggalkan paradigma sampah itu hanya kumpul, angkut, dan buang. Kita berupaya mengges- er kepada penanganan sampah yang dapat memberikan kontri- busi nyata dalam pertumbuhan ekonomi,” kata dia di Jakarta, Kamis (18/2). Karena itu pula, pada per- ingatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 yang jatuh pada 21 Februari, pemer- intah mengambil tema Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi. Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, sampah dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, potensi itu sudah ter- dapat di Indonesia yang mana 60% produksi sampahnya adalah organik dan dengan peman- faatan teknologi pengolahan sampah black soldier fly (BSF) bisa diolah untuk produk tu- runan magot (larva) sebagai pakan hewan, pupuk cair, dan pupuk padat. “Kita punya 514 kabupaten/kota dengan 60% sampah organik, kalau BSF kita masifkan maka kebutuhan protein bisa diisi dari magot itu dan ini membangkitkan pertum- buhan ekonomi dalam negeri dan lebih kompetitif. Yang lebih penting dapat menyelesaikan persoalan sampah kita. Kalau ini sukses, tidak perlu semua sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir,” jelas dia. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pereko- nomian Indonesia pada kuartal III-2020 tumbuh positif dan sek- tor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah tumbuh cukup tinggi yaitu 6,04%. Untuk itu, kata Novrizal, KLHK juga mendorong bank sampah men- jadi salah satu kunci penting tumbuhnya ekonomi sirkular yang berkelanjutan di Indonesia. Regulasi terkait bank sampah sudah tertuang dalam Permen LHK No 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah. Saat ini, sedang dis- iapkan perubahan-perubahan untuk memberikan pemaknaan bahwa bank sampah sebagai sumber edukasi, memicu peru- bahan perilaku publik dan men- dorong tumbuhnya ekonomi sirkular. Salah satu perubahan yang didorong KLHK adalah membuat bank sampah bisa menjadi lebih maksimal secara fungsi dan dalam kaitan dengan pemanfaatan bank sampah sep- erti industri daur ulang. Hal tersebut dilakukan juga agar bank sampah dapat men- ingkatkan kolaborasi dengan dunia usaha untuk menjalan- kan tanggung jawab produsen yang berujung pada peningka- tan kapasitas. “Kita harapkan operasi bank sampah ini akan menjadi kunci penting dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku industri daur ulang kita," kata Novrizal. KLHK juga mendorong adanya insentif fiskal untuk mengembangkan ekosistem ekonomi sirkular di Indonesia, terutama industri daur ulang yang menggunakan sampah dalam negeri agar bisa tumbuh lebih kompetitif. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mendorong peningkatan ekonomi lewat pengelolaan sampah, salah satu contohnya penerapan teknologi refuse derived fuel (RDF) di tempat pembuangan sampah terpadu yang bisa men- golah sampah menjadi bahan bakar untuk menggantikan batubara, baik di industri se- men atau pembangkit listrik tenaga uap. Dalam kesempatan itu, Vivien mengatakan, KLHK tengah mengkaji usulan bekas masker sekali pakai untuk didaur ulang menjadi produk lain sebagai salah satu bentuk upaya men- gelola limbah medis di saat pan- demi Covid-19. Limbah medis penanganan Covid-19, termasuk masker, masuk dalam kategori infeksius dan biasanya dimus- nahkan dengan insinerator. Diskusi Panel Tahun Kebangkitan Unit Link Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings selaku moderator, Primus Dorimulu bersama pembicara : Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu, Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito, Ketua Financial Planning Standards Boards Indonesia (FPSBI)/Pengamat Asuransi Tri Djoko Santoso saat Diskusi Panel dengan Tema : “Tahun Kebangkitan Unit Link” secara virtual di Jakarta, Kamis (18/2/2021). B1/UTHAN A RACHIM Parto menuturkan, perusa- haan asuransi juga mesti berg- erak lebih masif terkait peng- gunaan teknologi informasi. Pendekatan tersebut memung- kinkan biaya yang dikeluarkan lebih murah dan mendorong investor tertarik membeli pro- duk unit link . Selain biaya, berbagai layanan terbaru me- lalui kehadiran teknologi juga memungkinkan untuk menja- wab kebutuhan para nasabah. Sebut saja layanan konsultasi dengan dokter atau perencana keuangan. Dari aspek aturan, sambung dia, unit link memang tidak diperbolehkan bagi segmen premi mikro. Namun demikian, penetrasi produk sebetulnya bisa dilakukan lebih pada seg- men premi kecil yang juga layak untuk digarap. Tinggal cara perusahaan asuransi meramu produk sesuai dengan kemam- puan dan kebutuhan segmen nasabah tersebut. Parto juga menyampaikan, inovasi dan keterbukaan terkait laporan unit link mesti lebih terbuka atau transparan. Kini, laporan umumnya hanya sepu- tar kinerja investasi. Pelaporan seharusnya lebih dari itu, pelaku asuransi bisa meniru produk reksa dana yang turut melam- pirkan fund sheet lebih detail. Selain itu, hal yang tidak kalah penting tentu masih diperlukan- nya literasi dan edukasi pada masyarakat luas. Di samping itu, Parto meny- inggung bahwa masih ditemui sejumlah kelonggaran pada ketentuan yang mengatur unit link. Salah satunya adalah aturan mengenai portofolio investasi yang belum sebaik ketentuan instrumen reksa dana. Meski di- akui terdapat fleksibilitas dalam penerapannya, hal itu bisa jadi menimbulkan risiko yang tidak diinginkan di masa mendatang. Kebangkitan Unit Link Sementara itu, Direktur Ek- sekutif AAJI Togar Pasaribu pun menimpali masukan dari Parto. Menurut dia, sejatinya regulasi yang mengatur unit link sudah cukup baik. Terdapat ukuran- ukuran portofolio investasi yang menimbang kepentingan kon- sumen sekaligus kebutuhan industri. “Regulasi yang ada memang sudah cukup, ada ukuran-ukuran, dan asuransi itu mengikuti aturan yang ada. Bagaimanapun juga melihat unit link itu, kita sa- ma-sama tahu kalau indeks turun itu kita beramai-ramai turun. Kalau dikatakan ada aturan yang longgar, teman-teman di industri ini terbuka untuk berdiskusi, karena kita juga concern terh- adap perlindungan konsumen,” ungkap dia. Togar menjelaskan, misalnya yang terjadi pada produk in- vestasi lain seperti saving plan yang masuk kategori produk endowment , bukan unit link. Saving plan sendiri ditawarkan dengan garansi beberapa tahun sekaligus terdapat manfaat tunai karena di antaranya kebijakan investasi dan risiko ditanggung perusahaan. Sementara unit link lebih pada produk jangka panjang, yang ke- bijakan investasi dan risikonya ada pada nasabah, baik penem- patan di pasar uang, campuran, atau saham. “Bukan berarti saving plan itu pro- duk yang berbahaya, ini sudah ada di In- donesia lebih dari 20 tahun dan legal. Di negara lain juga ada,” jelas dia. Togar setuju bah- wa memang masih sangat diperlukan literasi, edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang asuransi dan layanan- nya. Industri bersama asosiasi terus menggencarkan program tersebut. Sayangnya, sosialisasi yang dilakukan ranahnya masih kecil dan belum dilakukan se- cara meluas. “Skupnya masih kecil dan kecil-kecil. Asuransi jiwa ini sifat- nya sekarang baru dijual, bukan dibeli. Kita masih menawarkan, bukan orang mencari untuk mem- beli. Ini memang berbeda, reksa dana dan unit link,” tutur dia. Namun demikian, asosiasi punya rencana berkelanjutan untuk meningkatkan literasi asuransi yang simultan berjalan setidaknya selama 2-3 tahun ke depan. Di samping itu, AAJI berharap OJK turut membantu dalam rangka mendorong pe- rusahaan asuransi fully digital. Pendekatan secara digital dinilai lebih efisien untuk me- nyampaikan informasi, terma- suk saat menawarkan produk asuransi. Hal itu juga membuat dan menunjukkan transparansi lebih dari perusahaan asuransi. Dampak tidak langsung bahkan memungkinkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi bisa kembali meningkat. Togar pun menyatakan, in- dustri asuransi jiwa optimis- tis PAYDI atau unit link bisa bangkit di tahun ini. Namun demikian, selain berbagai pend- ekatan yang dilakukan industri, kesuksesan program vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu indikator pengungkitnya. Unit link itu bangkit ketika vaksin itu muncul, menjadi game changer. Semakin banyak masyarakat divaksin maka unit link akan bangkit. SWF dan perpindahan ibu kota baru juga menjadi sentimen sendiri. Ma- suknya perusahaan asing ke In- donesia juga menjadi dorongan,” jelas Togar. Tantangan Ketua FPSBI dan pengamat asuransi Tri Djoko Santoso mengakui, peluang perusahaan asuransi memperluas aksesnya tentu masih terbuka. Apalagi generasi muda belakangan kian tertarik untuk masuk menjadi investor di pasar modal, suatu indikasi yang juga terbukanya peluang bagi asuransi. “Banyak anak-anak yang ma- suk ke pasar modal, maka pe- luang besar bagi unit link juga. Terima kasih atas masukannya, terutama terkait isu fee, tapi berkaca dengan Malaysia dan Singapura, sebetulnya biaya atau komisi di Indonesia lebih murah. Yang perlu digaris bawahi, reksa dana fully investasi sementara unit link ada proteksi diri,” un- gkap dia. Tri menyampaikan, kehadiran unit link sejak 1998 pada salah satu tujuannya mengusung agar investasi tidak pergi ke luar negeri. Baiknya, mema- hami unit link lebih dulu dari sudut pandang asuransi atau proyeksi, setelah itu baru dari sisi investasi. Usia unit link yang lebih muda dari produk investasi seperti reksa dana, sehingga berbagai tantangan dalam rangka memperbaiki produk atau layanan memang mesti terus dilakukan. Unit link sudah ada sejak 1998, sekarang 2021, kita su- dah melalui jalan panjang. Selama itu sudah ada perbai- kan aturan, termasuk aturan investasi. Mungkin masih ada potensi kelonggaran, tapi itu tidak juga diacuhkan oleh OJK. Unit link itu bisa dikatakan usianya lebih muda dari reksa dana,” jelas dia. Untuk diketahui, kata Tri, setiap perusahaan asuransi memiliki cara masing-masing untuk mengelola aspek proteksi dan investasi pada unit link. Kendati semua risiko produk unit link ada pada nasabah, perusahaan asuransi harus me- menuhi banyak ketentuan untuk bisa memasarkan PAYDI. Maka tata kelola baik pada perusahaan asuransi tidak terlepas dari tantangan yang mesti dijawab bersama. Terakhir, sambung dia, terkait tenaga pemasar (agen) yang menjual produk unit link. PAYDI atau unit link diramu secara khusus dengan agen asuransi khusus. “Agen untuk PAYDI ini juga susah, tidak mudah didapat. Agen juga didorong untuk meningkatkan levelnya untuk mendapatkan sertifikasi. Serta memang ada suatu gap, untuk kita melakukan literasi keuangan yang perlu digarap serius perusahaan asuransi,” tandas Tri.

Upload: others

Post on 22-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT 19 FEBRUARI 2021 11 AGRIBUSINESS...Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta beban lain-lain (1.024.678) (1.321.045) tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan

11 AGRIBUSINESSJUMAT 19 FEBRUARI 2021

Sambungan dari hal 1

Oleh Ridho Syukra

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung pengelolaan sampah menjadi salah satu fak-tor pendorong pertumbuhan ekonomi na-sional melalui penerapan ekonomi sirkular.

PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF REKSA DANA TERPROTEKSI BATAVIA PROTEKSI

CEMERLANG 95 (“BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95”)

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen selaku Manajer Investasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95.

Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:1. Manajer Investasi dan PT Bank HSBC Indonesia selaku Bank Kustodian (”Bank Kustodian”) telah

sepakat untuk melakukan pembubaran BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95, sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 tertanggal 19 Februari 2021.

2. Pada tanggal 19 Februari 2021 Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran dan likuidasi BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Direksi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Nomor 042/DIR-BPAM/PD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021.

3. Pada tanggal 19 Februari 2021, Manajer Investasi melalui surat Nomor 043/DIR-BPAM/PD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021 telah menginstruksikan Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 terhitung sejak tanggal 19 Februari 2021.

Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik.

Jakarta, 19 Februari 2021.Manajer Investasi selaku Likuidator BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 95 PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Manajer Investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

2 X 50 mm Terbit di Harian Investor Daily

Ukuran : 6 kol x 200 mmk, INVESTOR DAN NERACA • Tanggal 19 Februari 2021

PT Wahana Ottomitra Multiartha TbkAltira Office Tower Lantai 32, 33, dan 35

Jl. Yos Sudarso Kav. 85, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14350Telp. +62 21 – 2188 2400, Fax. +62 21 – 2188 2420

ASET

Kas dan setara kas - neto 634.520 751.561

Piutang pembiayaan konsumen - neto 4.280.120 7.205.215

Piutang pembiayaan modal usaha - neto 15.070 -

Piutang sewa pembiayaan - neto 23.371 -

Piutang lain-lain - neto 42.988 46.574

Biaya dibayar di muka dan uang muka 6.218 76.904

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp402.459 dan Rp360.092 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 84.791 111.672

Aset hak-guna - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp28.561 pada tanggal 31 Desember 2020 96.026 -

Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp4.989 dan Rp1.395 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 32.579 32.084

Aset pajak tangguhan - neto 24.540 33.938

Aset lain-lain 43.479 13.222

TOTAL ASET 5.283.702 8.271.170

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Utang bank 1.743.411 3.622.876

Biaya yang masih harus dibayar 40.470 92.563

Utang pajak 2.564 39.337

Utang lain-lain 100.221 158.307

Liabilitas sewa 57.488 -

Utang obligasi - neto 1.799.567 2.651.540

Liabilitas imbalan kerja 126.636 135.970

Utang subordinasi 200.000 200.000

TOTAL LIABILITAS 4.070.357 6.900.593

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.481.481.480 saham 348.148 348.148

Modal disetor lainnya 160.190 160.190

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - neto setelah pajak 28.132 11.380

Saldo laba

Cadangan umum 15.000 14.000

Belum ditentukan penggunaannya 661.875 836.859

TOTAL EKUITAS 1.213.345 1.370.577

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.283.702 8.271.170

LAPORAN POSISI KEUANGANTanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN ARUS KASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2020 31 Desember 2019

SALDO 31 DESEMBER 2018 348.148 160.190 7.728 13.000 642.595 1.171.661

Pencadangan laba untuk cadangan umum - - - 1.000 (1.000) -Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak - - 3.652 - - 3.652Dividen - - - - (64.407) (64.407)Total laba tahun berjalan - - - - 259.671 259.671

SALDO 31 DESEMBER 2019 348.148 160.190 11.380 14.000 836.859 1.370.577

Penyesuaian saldo awal atas penerapan PSAK 71 - - - - (153.377) (153.377)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2020 setelah penerapan PSAK 71 348.148 160.190 11.380 14.000 683.482 1.217.200

Pencadangan laba untuk cadangan umum - - - 1.000 (1.000) -Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak - - 16.752 - - 16.752Dividen - - - - (77.985) (77.985)Total laba tahun berjalan - - - - 57.378 57.378

SALDO 31 DESEMBER 2020 348.148 160.190 28.132 15.000 661.875 1.213.345

Total Ekuitas

Cadangan Umum

Belum Ditentukan

Penggunaannya

Modal Saham Ditempatkan dan

Disetor Penuh

Modal Disetor Lainnya

Pengukuran Kembali

Liabilitas Imbalan

Kerja - Neto Setelah Pajak

Saldo Laba

Catatan:• Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

(“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“PSS”) firma anggota Ernst & Young Global Limited, dengan partner penanggung jawab adalah Muhammad Kurniawan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 18 Februari 2021 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi keuangan tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan keuangan.

• Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan.

Jakarta, 18 Februari 2021PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

Direksi

PENDAPATANPembiayaan konsumen, modal usaha, dan sewa - neto 1.588.206 2.073.049Bunga 33.406 35.625Administrasi 73.467 175.357 Lain-lain 305.771 359.656

TOTAL PENDAPATAN 2.000.850 2.643.687

BEBANUmum dan administrasi 568.520 736.503Gaji dan tunjangan 344.523 440.393Pendanaan dan keuangan 521.701 638.807Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai 374.176 404.929Penyusutan 78.491 44.929Lain-lain 19.484 7.060

TOTAL BEBAN 1.906.895 2.272.621

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 93.955 371.066

Beban pajak final 6.681 7.125

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 87.274 363.941

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 29.896 104.270

LABA TAHUN BERJALAN 57.378 259.671

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan aktuarial 20.893 4.870Pajak penghasilan (4.141) (1.218)

Laba komprehensif lainnya – neto setelah pajak 16.752 3.652

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 74.130 263.323

LABA PER SAHAM DASAR(dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 16,48 74,59

20192020

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari: Konsumen 6.464.177 8.210.861 Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama 2.012 - Pendapatan administrasi 117.451 297.895 Bunga giro dan deposito 26.725 28.500 Lain-lain 466.257 540.115

TOTAL PENERIMAAN KAS 7.076.622 9.077.371

Pembayaran kas untuk/kepada: Transaksi sehubungan dengan pembiayaan (2.210.558) (5.609.469) Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (325.207) (804.490) Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan serta beban lain-lain (1.024.678) (1.321.045) Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen (21.781) (90.066) Beban pendanaan dan keuangan (511.467) (619.632) Beban pajak (85.647) (62.302) Lain-lain (147.936) (238.961)

TOTAL PENGELUARAN KAS (4.327.274) (8.745.965)KAS NETO DIPEROLEH DARI AKTIVITAS OPERASI 2.749.348 331.406ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 1.918 2.650Perolehan aset tetap dan aset tidak berwujud (24.459) (37.986)Penambahan nilai aset hak-guna (15.072) -Uang muka perangkat lunak dan lisensi (553) (5.040)

KAS NETO DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI (38.166) (40.376)ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank 1.250.000 2.850.000Penerimaan dari penerbitan utang obligasi - neto 760.300 1.675.000Penambahan utang subordinasi - 200.000Pelunasan utang bank (3.132.544) (3.789.804)Pelunasan utang obligasi (1.613.000) (1.553.500)Pelunasan utang subordinasi - (100.000)Pembayaran dividen (77.315) (61.419)Pembayaran liabilitas sewa (11.550) -Pembayaran biaya emisi obligasi (2.596) (3.322)

KAS NETO DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN (2.826.705) (783.045)

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (115.523) (492.015)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 751.561 1.243.576

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 636.038 751.561KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank 591.038 691.561Setara kas - deposito berjangka 45.000 60.000

TOTAL KAS DAN SETARA KAS 636.038 751.561

20192020

Ukuran : 2 KOL X 100 MMK

Harian : Investor Daily

Tgl. Terbit : 19 Februari 2021

PENGUMUMANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Utara, dengan ini mengumumkan kepada Pemegang Saham akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (“Rapat”) pada hari Selasa, tanggal 30 Maret 2021.Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK”), Perseroan dengan ini pula menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pemanggilan Rapat akan dilakukan paling kurang melalui 1 (satu) surat kabar

harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web PT Bursa Efek Indonesia, situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), dan situs web Perseroan pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2021.

2. Pemegang Saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam Rapat tersebut, namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau pada rekening efek di KSEI pada hari Jumat, tanggal 5 Maret 2021 pukul 16.00 WIB

3. Pemegang Saham dapat mengusulkan mata acara Rapat dengan memenuhi Pasal 16 POJK. Usulan tersebut dibuat tertulis oleh Pemegang Saham dan diterima secara patut oleh Direksi Perseoran paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Pemanggilan Rapat, yaitu pada hari Senin, tanggal 1 Maret 2021.

4. Memperhatikan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perseroan merekomendasikan Pemegang Saham untuk hadir dengan memberikan kuasa melalui Fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (“eASY.KSEI”). Fasilitas tersebut merupakan mekanisme pemberian kuasa secara elektronik (“e-Proxy”) yang tersedia sejak tanggal Pemanggilan Rapat sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum penyelenggaraan Rapat, yaitu pada hari Senin, tanggal 29 Maret 2021.

Jakarta, 19 Februari 2021PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

Direksi

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk | Altira Office Tower Lt. 32, 33, 35Jl. Yos Sudarso Kav.85, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok

Jakarta Utara 14350, Indonesia

Bidang pengelolaan sampah yang berpotensi mendorong ekonomi adalah usaha pen-gumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, daur ulang, kompos dan biogas, serta energi alternatif dari sampah. Untuk itu, paradigma tentang sampah yakni kumpul, angkut, dan buang, harus ditinggalkan, ber-ganti dengan paradigma baru

yakni sampah bisa menjadi se-buah bisnis yang menghasilkan.

D irjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati men-jelaskan, bidang pengelolaan sampah adalah salah satu usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi Covid-19. Ka-rena itu, perlu langkah yang bisa memperkuat posisi sektor pen-gelolaan sampah sebagai pen-

dorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal itu juga untuk mewujudkan salah satu prinsip pengelolaan sampah waste to resource atau dari sampah men-jadi sumber daya melalui pelak-sanaan ekonomi sirkular dan sampah sebagai sumber energi. “Indonesia akan memulai babak baru pengelolaan sampah, kita tinggalkan paradigma sampah itu hanya kumpul, angkut, dan buang. Kita berupaya mengges-er kepada penanganan sampah yang dapat memberikan kontri-busi nyata dalam pertumbuhan ekonomi,” kata dia di Jakarta, Kamis (18/2).

Karena itu pula, pada per-ingatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 yang jatuh pada 21 Februari, pemer-intah mengambil tema Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi. Direktur Pengelolaan

Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, sampah dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, potensi itu sudah ter-dapat di Indonesia yang mana 60% produksi sampahnya adalah organik dan dengan peman-faatan teknologi pengolahan sampah black soldier fly (BSF) bisa diolah untuk produk tu-runan magot (larva) sebagai pakan hewan, pupuk cair, dan pupuk padat. “Kita punya 514 kabupaten/kota dengan 60% sampah organik, kalau BSF kita masifkan maka kebutuhan protein bisa diisi dari magot itu dan ini membangkitkan pertum-buhan ekonomi dalam negeri dan lebih kompetitif. Yang lebih penting dapat menyelesaikan persoalan sampah kita. Kalau ini sukses, tidak perlu semua sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir,” jelas dia.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pereko-nomian Indonesia pada kuartal III-2020 tumbuh positif dan sek-tor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah tumbuh cukup tinggi yaitu 6,04%. Untuk itu, kata Novrizal, KLHK juga mendorong bank sampah men-jadi salah satu kunci penting tumbuhnya ekonomi sirkular yang berkelanjutan di Indonesia. Regulasi terkait bank sampah sudah tertuang dalam Permen LHK No 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah. Saat ini, sedang dis-iapkan perubahan-perubahan untuk memberikan pemaknaan bahwa bank sampah sebagai sumber edukasi, memicu peru-bahan perilaku publik dan men-dorong tumbuhnya ekonomi sirkular. Salah satu perubahan

yang didorong KLHK adalah membuat bank sampah bisa menjadi lebih maksimal secara fungsi dan dalam kaitan dengan pemanfaatan bank sampah sep-erti industri daur ulang.

Hal tersebut dilakukan juga agar bank sampah dapat men-ingkatkan kolaborasi dengan dunia usaha untuk menjalan-kan tanggung jawab produsen yang berujung pada peningka-tan kapasitas. “Kita harapkan operasi bank sampah ini akan menjadi kunci penting dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku industri daur ulang kita," kata Novrizal. KLHK juga mendorong adanya insentif fiskal untuk mengembangkan ekosistem ekonomi sirkular di Indonesia, terutama industri daur ulang yang menggunakan sampah dalam negeri agar bisa tumbuh lebih kompetitif.

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mendorong peningkatan ekonomi lewat pengelolaan sampah, salah satu contohnya penerapan teknologi refuse derived fuel (RDF) di tempat pembuangan sampah terpadu yang bisa men-golah sampah menjadi bahan bakar untuk menggantikan batubara, baik di industri se-men atau pembangkit listrik tenaga uap.

Dalam kesempatan itu, Vivien mengatakan, KLHK tengah mengkaji usulan bekas masker sekali pakai untuk didaur ulang menjadi produk lain sebagai salah satu bentuk upaya men-gelola limbah medis di saat pan-demi Covid-19. Limbah medis penanganan Covid-19, termasuk masker, masuk dalam kategori infeksius dan biasanya dimus-nahkan dengan insinerator.

Diskusi Panel Tahun Kebangkitan Unit LinkDirektur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings selaku moderator, Primus Dorimulu bersama pembicara : Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu, Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito, Ketua Financial Planning Standards Boards Indonesia (FPSBI)/Pengamat Asuransi Tri Djoko Santoso saat Diskusi Panel dengan Tema : “Tahun Kebangkitan Unit Link” secara virtual di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

B1/UTHAN A RACHIM

Parto menuturkan, perusa-haan asuransi juga mesti berg-erak lebih masif terkait peng-gunaan teknologi informasi. Pendekatan tersebut memung-kinkan biaya yang dikeluarkan lebih murah dan mendorong investor tertarik membeli pro-duk unit link. Selain biaya, ber bagai layanan terbaru me-lalui kehadiran teknologi juga memungkinkan untuk menja-wab kebutuhan para nasabah. Sebut saja layanan konsultasi dengan dokter atau perencana keuangan.

Dari aspek aturan, sambung dia, unit link memang tidak diperbolehkan bagi segmen premi mikro. Namun demikian, penetrasi produk sebetulnya bisa dilakukan lebih pada seg-men premi kecil yang juga layak untuk digarap. Tinggal cara perusahaan asuransi meramu produk sesuai dengan kemam-puan dan kebutuhan segmen nasabah tersebut.

Parto juga menyampaikan, inovasi dan keterbukaan terkait laporan unit link mesti lebih terbuka atau transparan. Kini, laporan umumnya hanya sepu-tar kinerja investasi. Pelaporan seharusnya lebih dari itu, pelaku asuransi bisa meniru produk reksa dana yang turut melam-pirkan fund sheet lebih detail. Selain itu, hal yang tidak kalah penting tentu masih diperlukan-nya literasi dan edukasi pada masyarakat luas.

Di samping itu, Parto meny-inggung bahwa masih ditemui sejumlah kelonggaran pada ketentuan yang mengatur unit link. Salah satunya adalah aturan mengenai portofolio investasi yang belum sebaik ketentuan instrumen reksa dana. Meski di-akui terdapat fleksibilitas dalam penerapannya, hal itu bisa jadi

menimbulkan risiko yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Kebangkitan Unit LinkSementara itu, Direktur Ek-

sekutif AAJI Togar Pasaribu pun menimpali masukan dari Parto. Menurut dia, sejatinya regulasi yang mengatur unit link sudah cukup baik. Terdapat ukuran-ukuran portofolio investasi yang menimbang kepentingan kon-sumen sekaligus kebutuhan industri.

“Regulasi yang ada memang sudah cukup, ada ukuran-ukuran, dan asuransi itu mengikuti aturan yang ada. Bagaimanapun juga melihat unit link itu, kita sa-ma-sama tahu kalau indeks turun itu kita beramai-ramai turun. Kalau dikatakan ada aturan yang longgar, teman-teman di industri ini terbuka untuk berdiskusi, karena kita juga concern terh-adap perlindungan konsumen,” ungkap dia.

Togar menjelaskan, misalnya yang terjadi pada produk in-vestasi lain seperti saving plan yang masuk kategori produk endowment, bukan unit link. Saving plan sendiri ditawarkan dengan garansi beberapa tahun sekaligus terdapat manfaat tunai karena di antaranya kebijakan investasi dan risiko ditanggung perusahaan.

Sementara unit link lebih pada produk jangka panjang, yang ke-bijakan investasi dan risikonya ada pada nasabah, baik penem-patan di pasar uang, campuran, atau saham. “Bukan berar ti saving plan itu pro-duk yang berbahaya, ini sudah ada di In-donesia lebih dari 20 tahun dan legal. Di negara lain juga ada,” jelas dia.

Togar setuju bah-wa memang masih sangat diperlukan literasi, edukasi, dan

sosialisasi kepada masyarakat tentang asuransi dan layanan-nya. Industri bersama asosiasi terus menggencarkan program tersebut. Sayangnya, sosialisasi yang dilakukan ranahnya masih kecil dan belum dilakukan se-cara meluas.

“Skupnya masih kecil dan kecil-kecil. Asuransi jiwa ini sifat-nya sekarang baru dijual, bukan dibeli. Kita masih menawarkan, bukan orang mencari untuk mem-beli. Ini memang berbeda, reksa dana dan unit link,” tutur dia.

Namun demikian, asosiasi punya rencana berkelanjutan untuk meningkatkan literasi asuransi yang simultan berjalan setidaknya selama 2-3 tahun ke depan. Di samping itu, AAJI berharap OJK turut membantu dalam rangka mendorong pe-rusahaan asuransi fully digital.

Pendekatan secara digital dinilai lebih efisien untuk me-nyampaikan informasi, terma-suk saat menawarkan produk asuransi. Hal itu juga membuat dan menunjukkan transparansi lebih dari perusahaan asuransi. Dampak tidak langsung bahkan memungkinkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi bisa kembali meningkat.

Togar pun menyatakan, in-dustri asuransi jiwa optimis-tis PAYDI atau unit link bisa bangkit di tahun ini. Namun demikian, selain berbagai pend-ekatan yang dilakukan industri, kesuksesan program vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu indikator pengungkitnya.

“Unit link itu bangkit ketika vaksin itu muncul, menjadi game changer. Semakin banyak masyarakat divaksin maka unit link akan bangkit. SWF dan perpindahan ibu kota baru juga menjadi sentimen sendiri. Ma-suknya perusahaan asing ke In-donesia juga menjadi dorongan,” jelas Togar.

TantanganKetua FPSBI dan pengamat

asuransi Tri Djoko Santoso mengakui, peluang perusahaan asuransi memperluas aksesnya tentu masih terbuka. Apalagi generasi muda belakangan kian tertarik untuk masuk menjadi investor di pasar modal, suatu indikasi yang juga terbukanya peluang bagi asuransi.

“Banyak anak-anak yang ma-suk ke pasar modal, maka pe-luang besar bagi unit link juga. Terima kasih atas masukannya, terutama terkait isu fee, tapi berkaca dengan Malaysia dan Singapura, sebetulnya biaya atau komisi di Indonesia lebih murah. Yang perlu digaris bawahi, reksa dana fully investasi sementara unit link ada proteksi diri,” un-gkap dia.

Tri menyampaikan, kehadiran unit link sejak 1998 pada salah satu tujuannya mengusung agar investasi tidak pergi ke luar negeri. Baiknya, mema-hami unit link lebih dulu dari sudut pandang asuransi atau proyeksi, setelah itu baru dari sisi investasi. Usia unit linkyang lebih muda dari produk

investasi seperti reksa dana, sehingga berbagai tantangan dalam rangka memperbaiki produk atau layanan memang mesti terus dilakukan.

“Unit link sudah ada sejak 1998, sekarang 2021, kita su-dah melalui jalan panjang. Selama itu sudah ada perbai-kan aturan, termasuk aturan investasi. Mungkin masih ada potensi kelonggaran, tapi itu tidak juga diacuhkan oleh OJK. Unit link itu bisa dikatakan usianya lebih muda dari reksa

dana,” jelas dia.Untuk diketahui, kata Tri,

setiap perusahaan asuransi memiliki cara masing-masing untuk mengelola aspek proteksi dan investasi pada unit link. Kendati semua risiko produk unit link ada pada nasabah, perusahaan asuransi harus me-menuhi banyak ketentuan untuk bisa memasarkan PAYDI. Maka tata kelola baik pada perusahaan asuransi tidak terlepas dari tantangan yang mesti dijawab bersama.

Terakhir, sambung dia, terkait tenaga pemasar (agen) yang menjual produk unit link. PAYDI atau unit link diramu secara khusus dengan agen asuransi khusus. “Agen untuk PAYDI ini juga susah, tidak mudah didapat. Agen juga didorong untuk meningkatkan levelnya untuk mendapatkan sertifikasi. Serta memang ada suatu gap, untuk kita melakukan literasi keuangan yang perlu digarap serius perusahaan asuransi,” tandas Tri.