analisa data
TRANSCRIPT
C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
a. Kesehatan Lingkungan atau
tempat tinggal
Masalah pemanfaatan air bersih
untuk diminum :
- Jumlah KK yang
mengkonsumsi air bersih untuk
minum dengan cara tidak
direbus yaitu 1353 KK (63,4%)
- Jumlah KK yang
mengkonsumsi air bersih untuk
minum dengan cara direbus
yaitu KK 313 (20,3%)
- Jumlah KK yang
mengkonsumsi air bersih untuk
minum dengan cara direbus dan
dicampur dengan air dingin
bersih yaitu 88 KK (5,7%)
- Jumlah KK yang
mengkonsumsi air minum yang
tidak direbus yaitu 1142 KK
(74%)
Masalah tempat Buang Air besar
(BAB):
- Jumlah KK yang BAB di
Jamban yaitu 317 KK (20,5%)
- Jumlah KK yang BAB di
kebun/sawah yaitu 602 KK
(39%)
Kurangnya
informasi tentang
kesehatan
lingkungan
Kurangnya
kesadaran
masyarakat tentang
lingkungan yang
sehat
- Jumlah KK yang BAB di
Sungai yaitu 518 KK (33,6%)
- Jumlah KK yang BAB di
tempat lain yaitu 106 KK
(6,9%)
Masalah pemeliharaan
lingkungan atau rumah sehat :
- Jumlah KK yang memiliki
ventilasi rumah yang kurang
yaitu 488 KK (31,6%)
- Jumlah KK yang yang
memiliki ventilasi rumah yang
cukup yaitu 715 KK (46,3%)
- Jumlah KK yang tidak
mempunyai saluran
pembuangan yaitu 1066 KK
(69,1%)
- Jumlah KK yang kebersihan
rumahnya kurang 599 KK
(38,8%).
- Jumlah KK yang tidak
mempunyai halaman rumah
265 KK (17,2%)
- Jumlah KK yang mempunyai
kandang dengan jarak < 5 meter
sejumlah 222 KK (31,9%).
Kurangnya
informasi tentang
rumah sehat
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
rumah sehat
Masalah pengelolaan sampah dan
limbah :
1) Pengelohan sampah :
-Jumlah KK yang membuang
sampah di lobang sampah
Kurangnya
informasi tentang
pengolahan
sampah
Resiko penularan
penyakit yg
disebabkan oleh
lingkungan yang
kurang mendukung
yaitu 383 KK (24,8%)
-Jumlah KK yang membuang
sampah di bak/tong sampah
yaitu 121 KK (7,8%)
-Jumlah KK yang membuang
sampah di sungai yaitu 175
KK (11,3%)
-Jumlah KK yang membuang
sampah di kebun yaitu 864
KK (56%)
2) Pengolahan limbah
-Jumlah KK yang tidak
mempunyai saluran
pembuangan yaitu 1066 KK
(69,1%)
-Jumlah KK yang memiliki
saluran pembuangan dan
tertutup yaitu 63 KK (4,1%)
-Jumlah KK yang memiliki
saluran pembuangan dan
terbuka yaitu 414 KK
(26,8%)
3) Keberadaan jentik nyamuk
-Didapatkan adanya jentik
nyamuk sejumlah 508 KK
(32,9%)
Kurangnya
informasi tentang
pengolahan air
limbah
kesehatan
b. Masalah KIA-KB
- Jumlah Bumil yang imunisasi
TT tidak lengkap 11 jiwa
(26,2%)
Kurangnya
informasi tentang
pemanfaatan
sarana kesehatan
Kurangnya
kesadaran ibu untuk
memanfaatkan
sarana kesehatan
- Persalinan yang ditolong oleh
dukun sejumlah 74 bayi
(58,7%)
- Tempat persalinan yang
banyak yaitu di rumah sendiri
sebanyak 53 orang (42,1%).
- Bayi yang tidak mempunayi
KMS sebesar 48 orang (38,1%)
- Bayi yang tidak pernah
berkunjung ke posyandu
sebesar 11 orang (8,7%).
Masalah pemberian PASI pada
bayi:
- Bayi yang diberi PASI
terbanyak pada umur 3-4 bulan
sebanyak 52 bayi (41,3%)
- Makanan tambahan yang
diberikan berupa nasi sebesar
26 bayi (20,6%).
Kurangnya
informasi tentang
waktu pemberian
PASI
Kurangnya
pengetahuan ibu
tentang waktu
memulai pemberian
PASI
c. Derajat Kesehatan
Masyarakat
- Terdapat 154 KK (10%) yang
tidak pernah menyikat gigi, 31
KK (2%) menyikat gigi dengan
bata/pasir.
- Jumlah KK yang mandi di
sungai/kali 545 KK (35,3%)
- Masyarakat yang menderita
penyakit gigi dan mulut sebesar
1020 jiwa (55,6%)
- Masyarakat yang menderita
Pola hidup yang
kurang sehat
Derajat kesehatan
masyarakat yang
masih kurang
penyakit TB Paru sebesar 13
jiwa (0,7%), penyakit asma 115
jiwa (6,3%), influenza 114 jiwa
(6,2%).
- Masyarakat yang menderita
penyakit kulit sebesar 203 jiwa
(11,1%).
- Masyarakat yang berobat ke
dukun 392 jiwa (25,4%)
- KK yang pernah dirawat di
Puskesmas atau rumah sakit
sebesar 474 KK (30,7%).
d. Masalah Lansia
- Keluhan terbanyak pada
lansia adalah pusing sebesar
269 Lansia (36,8%)
- Lansia yang tidak mempunyai
kegiatan sebesar 224 Lansia
(32%)
- Jumlah lansia yang tidak
pernah berkunjung ke posyandu
sebesar 700 Lansia (100%)
Kurangnya
perhatian
pemerintah/petugas
kesehatan
(puskesmas/pustu)
Rendahnya
pelayanan kesehatan
pada Lansia
1. Data Subyektif
a. Mengkonsumsi air yang belum dimasak
b. Kebiasaan buang air besar (BAB) di sungai, kolam, kebun
c. Ventilasi rumah yang kurang memadai
d. Membuang sampah di kebun, sungai
e. Kurangnya saluran pembuangan air limbah
f. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan diri
atau kesehatan fisik perorangan
2. Data Obyektif
a. Penyebaran penduduk tertinggi terdapat pada usia 15 – 19 tahun yaitu
sebanyak 670 jiwa (total keseluruhan 12%).
b. Penyebaran penduduk menurut tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu
tidak sekolah sebanyak 1330 (23,7%)
c. Penyebaran KK yang mengkonsumsi air bersih untuk minum dengan
cara tidak direbus yaitu 1142 KK (74%)
d. Kebiasaan masyarakat BAB di kebun sebanyak 175 KK (11,3%)
e. Ventilasi rumah yang tidak memadai yaitu 488 KK (31,6%)
f. Jumlah KK yang membuang sampah di sungai yaitu 175 KK (11,3%)
dan jumlah KK yang membuang sampah di kebun yaitu 864 KK (56%)
g. Jumlah penduduk menurut jenis penyakit yang diderita yaitu :
Penyakit kulit yaitu 203 jiwa (11,0%)
Cacingan yaitu 33 jiwa (1,8%)
Penyakit gigi dan mulut 1020 jiwa (55,6%)
Berdasarkan analisa data tersebut maka didapatkan masalah sebagi
berikut:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang sehat
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat
3. Kurangnya kesadaran ibu untuk memanfaatkan sarana kesehatan
4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang waktu memulai pemberian PASI
5. Derajat kesehatan masyarakat yang masih kurang
6. Rendahnya pelayanan kesehatan pada Lansia
7. Resiko penularan penyakit yg disebabkan oleh lingkungan yang kurang
mendukung kesehatan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang sehat
berhubungan dengan kurangnya infomasi tentang kesehatan lingkungan
ditandai dengan jumlah KK yang mengkonsumsi air minum yang tidak
direbus yaitu 1142 KK (74%), Jumlah KK yang BAB di kebun/sawah yaitu
602 KK (39%), jumlah KK yang BAB di Sungai yaitu 518 KK (33,6%),
jumlah KK yang BAB di tempat lain yaitu 106 KK (6,9%).
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat berhubungan
dengan Kurangnya informasi tentang rumah sehat ditandai dengan Jumlah
KK yang memiliki ventilasi rumah yang kurang yaitu 488 KK (31,6%),
jumlah KK yang tidak mempunyai saluran pembuangan yaitu 1066 KK
(69,1%), jumlah KK yang kebersihan rumahnya kurang 599 KK (38,8%),
jumlah KK yang tidak mempunyai halaman rumah 265 KK (17,2%), jumlah
KK yang mempunyai kandang dengan jarak < 5 meter sejumlah 222 KK
(31,9%)
3. Kurangnya kesadaran ibu untuk memanfaatkan sarana kesehatan
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pemanfaatan sarana
kesehatan ditandai dengan jumlah Bumil yang imunisasi TT tidak lengkap
11 jiwa (26,2%), persalinan yang ditolong oleh dukun sejumlah 74 bayi
(58,7%), tempat persalinan yang banyak yaitu di rumah sendiri sebanyak 53
orang (42,1%), bayi yang tidak mempunayi KMS sebesar 48 orang (38,1%),
bayi yang tidak pernah berkunjung ke posyandu sebesar 11 orang (8,7%).
4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang waktu memulai pemberian PASI
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang waktu pemberian PASI
ditandai dengan Bayi yang diberi PASI terbanyak pada umur 3-4 bulan
sebanyak 52 bayi (41,3%), makanan tambahan yang diberikan berupa nasi
sebanyak 26 bayi (20,6%)
5. Derajat kesehatan masyarakat yang masih kurang berhubungan dengan Pola
hidup yang kurang sehat ditandai dengan Terdapat 154 KK (10%) yang
tidak pernah menyikat gigi, 31 KK (2%) menyikat gigi dengan bata/pasir,
jumlah KK yang mandi di sungai/kali 545 KK (35,3%), masyarakat yang
menderita penyakit gigi dan mulut sebesar 1020 jiwa (55,6%), masyarakat
yang menderita penyakit TB Paru sebesar 13 jiwa (0,7%), penyakit asma
115 jiwa (6,3%), influenza 114 jiwa (6,2%), masyarakat yang menderita
penyakit kulit sebesar 203 jiwa (11,1%), masyarakat yang berobat ke dukun
392 jiwa (25,4%), KK yang pernah dirawat di Puskesmas atau rumah sakit
sebesar 474 KK (30,7%)
6. Rendahnya pelayanan kesehatan pada Lansia berhubungan dengan
Kurangnya perhatian pemerintah/petugas kesehatan (puskesmas/pustu)
ditandai dengan keluhan terbanyak pada lansia adalah pusing sebesar 269
Lansia (36,8%), lansia yang tidak mempunyai kegiatan sebesar 224 Lansia
(32%), jumlah lansia yang tidak pernah berkunjung ke posyandu sebesar
700 Lansia (100%).
7. Resiko penularan penyakit yg disebabkan oleh lingkungan yang kurang
mendukung kesehatan berhubungan dengan jumlah KK yang membuang
sampah di sungai yaitu 175 KK (11,3%), jumlah KK yang membuang
sampah di kebun yaitu 864 KK (56%), Jumlah KK yang tidak mempunyai
saluran pembuangan yaitu 1066 KK (69,1%), Jumlah KK yang memiliki
saluran pembuangan dan tertutup yaitu 63 KK (4,1%), jumlah KK yang
memiliki saluran pembuangan dan terbuka yaitu 414 KK (26,8%),
didapatkan adanya jentik nyamuk sejumlah 508 KK (32,9%)
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No
.Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1 Masyarakat
mengetahaui tentang
Beri penyuluhan tentang
PHBS:
lingkungan yang
sehat dengan
kriteria:
- Masyarakat
minum air yang
sudah dimasak
- Masyarakat
menyadari
penyakit yang
ditimbulkan jika
minum air yang
tidak dimasak
- Masyarakat
BAB sesuai pada
tempatnya
(jamban).
- Masyarakat
mengetahui
manfaat jamban
- Syarat air yang
sehat
- Pentingnya minum
air yang sudah dimasak
- Bagaimana minum
air yang dimasak
- Memotivasi
masyarakat agar
meminum air yang
sudah dimasak
- Manfaat jamban
keluarga
- Pentingnya
Pembuatan jamban
- Masarakat
mengetahui tentang
syarat dan manfaat
air yang bersih
- Untuk
memotivasi
masyarakat agar
mau minum air yang
sudah dimasak
- Agar
masyarakat
mengetahui
bagaimana cara
memasak air yang
bertujuan untuk
mensterilkan air dari
kuman
- Untuk
menghindari
kemungkinan
timbulnya penyakit
seperti diare
- Masyarakat
dapat mengerti
manfaat dan mau
menggunakan
jamban yang ada
- Masyarakat
dapat mengerti
bagaimana syarat
- Bahaya penyakit
jika BAB di sembarang
tempat
jamban yang baik
- Masyarakat
mengerti resiko atau
dampak BAB di
sembarang tempat
2 Masyarakat
menyadari dan
mengetahui manfaat
rumah yang sehat
dengan kriteria:
- Masyarakat
memiliki ventilasi
yang baik
sehingga sinar
matahari dapat
masuk ke rumah
- Kebersihan
rumah dapat
terjaga
- Mempunyai
saluran tempat
pembuangan
limbah
- Jarak
kandang dengan
rumah > 10 meter
Beri penyuluhan tentang :
- Resiko yang terjadi
jika tidak ada ventilasi
- Tingkatkan
pengetahuan
masyarakat akan
pentingnya ventilasi
- Motivasi
masyarakat untuk
menjaga kebersihan
rumah dan kandang.
- Masyarakat
mengetahui resiko
yang terjadi jika
pencahayaan dan
ventilasi rumah
tidak memadai
- Dengan
meningkatnya
pengetahaun
masyarakat tentang
ventilasi adalah
suatu upaya
peningkatan
kesehatan
lingkungan terutama
rumaha sehat
- Mencegah
terjadinya penyakit
pernafasan dan
infeksius.
3 Masyarakat (bumil)
mengetahui manfaat
dari sarana
pelayanan kesehatan
Penyuluhan kesehatan Ibu
dan Anak:
- Motivasi
melahirkan di tempat
- Menambah
wawasan
untuk keehatan ibu
dan bayinya sewaktu
melahirkan dengan
kriteria:
- Ibu hamil
melahirkan di
bidan atau tempat
pelayanan
kesehatan lainnya
yang ditolong
oleh tenaga
kesehatan
- Semua bayi
mempunyai KMS
dan diisi lengkap.
pelayanan kesehatan
- Dampak atau
akibat dari melahirkan
di tempat selain
pelayanan kesehatan
- Jelaskan tentang
pentingnya KMS
masyarakat tentang
manfaat sarana
kesehatan
- Agar
masyarakat dapat
mengubah perilaku
(ibu hamil) sehingga
melahirkan di tenaga
kesehatan.
- Memantau
status dan
perkembangan
kesehatan ibu dan
bayi.
4 Masyarakat
mengetahui tentang
waktu memulai
pemberian PASI
pada bayinya dengan
kriteria:
- Ibu memberi
makanan
pendamping ASI
setelah bayi
berusia 4 bulan.
Penyuluhan tentang:
- Pemberian ASI
eksklusif
- Pemberian
makanan tambahan dan
waktu pemberian
makanan PASI
- Motivasi ibu untuk
memberikan ASI
sampai umur 2 tahun
- ASI eksklusif
sangat penting bagi
pertumbuhan dan
perkembangan bayi
- Pemberian PASI
yang kurang tepat
dapat berakibat fatal
bagi bayi
- ASI sangat
penting bagi bayi
5 Masyarakat mengerti
pentingnya
menerapkan pola
hidup yang sehat
Penyuluhan kesehatan:
- Pola menyikat gigi
dan mandi
- Menjaga
kesehatan dan
mencegah penyakit
dengan kriteria:
- Masyarakat
mandi 3 kali
sehari dengan
menggunakan
sabun dan
menyikat gigi
minimal 2 kali
sehari dengan
pasta gigi
- Angka
kejadian penyakit
dan kematian
berkurang
- Motivasi untuk
berobat ke petugas
kesehatan/dokter
- Menjelaskan
pentingnya mengontrol
kesehatan secara teratur
- Agar
mendapatkan
penanganan yang
tepat sesuai dengan
masalah
- Menjaga
kesehatan dan
mengantisipasi
kemungkinan yang
tidak diinginkan
6 Lansia mengerti
tentang pentingnya
menjaga kesehatan
dengan kriteria:
- Tetap
mengontrol
kesehatannya ke
posyandu atau
puskesmas.
- Mengatur
pola makan
seperti rendah
garam, rendah
purin, rendah
gula.
- Minum air
- Jelaskan
pentingnya mengontrol
kesehatan pada lansia
- Motivasi untuk
mengatur pola makan
dan diit
- Motivasi untuk
minum air putih 7-8
gelas sehari
- Fasilitasi untuk
posyandu lansia
- Mengetahui
keadaan lansia
- Menjaga
keseimbangan gizi
- Menjaga
kebutuhan hidrasi
lansia
- Sarana untuk
memantau kesehatan
lansia
putih 7-8 gelas
7 Masyarakat
menyadari dan
mengetahui tentang
pengelolaan
lingkungan sehat
terutama
pengelolaan sampah
dan pembuangan air
limbah dengan
criteria :
- Masyarakat mampu
memelihara
lingkungan yang
sehat
- Beri penyuluhan
mengenai cara
pembuangan sampah
- Penyuluhan
tentang cara mengelola
sampah yang baik
- Beri pemahaman
tentang manfaat
sampah bila dikelola
dengan baik
- Gotong royong
membersihkan
lingkungan
- Buat tempat
sampah percontohan
- Penyuluhan
tentang masalah
pembuangan air limbah
- Gotong royong
pembuatan SPAL
- Masyarakat
mengetahui cara
pembuangan
sampah yang benar
- Masyarakat
mengetahui cara dan
manfaat pengolahan
sampah yang baik
- Apabila
pengelolaan sampah
dilakukan dengan
benar maka dap
dijadikan pupuk
organic
- Untuk
menciptakan
suasana bersih dan
nyaman di
lingkungan
- Agar
masyarakat
mengetahui tempat
pembuangan
sampah yang baik
- SPAL dalam
lingkungan rumah
sangat penting
dalam pembuangan
air limbah yang
berasal dari dapur,
kamar mandi dan
lain-lain sehingga
air tersebut tidak
tergenang yang
dapat menimbulkan
pencemaran dan
penyakit
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Implementasi Evaluasi
1 09 Juli
2008
13 Juli
2008
Masalah tempat tinggal,
lingkungan:
Diagnosa 1, 2, 5 dan 7
- Penyuluhan tentang
PHBS (Penyediaan air
bersih, pengelolaan
sampah dan air limbah,
rumah sehat, dan MCK).
- Bergotong royong
bersama masyarakat
S= Dari 55 KK yang hadir saat
penyuluhan sebagian besar
(75%) mengerti dengan materi
penyuluhan yang ditandai
dengan adana diskusi dan
respon dari masyarakat.
O= Masyarakat cukup antusias
untuk menerapkan
pengetahuan yang didapatkan.
A= Masih perlu dilakukan
penyuluhanm lebih lanjut
karena warga masih belum
sadar.
P= Karena rendahnya
pendidikan masyarakat perlu
perencanaan lebih lanjut.
2 10 Juli
2008
Masalah KIA
Diagnosa 3-4
- Menjelaskan tentang
pentingnya
S= Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
O= Mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh
melahirkan di bidan
atau petugas
kesehatan lainnya
- Menjelaskan tentang
ASI eksklusif,
imunisasi, dan
perawatan payudara
- Menjelaskan tentang
pemberian PASI
penyuluh
A= Masih perlu dilakukan
penyuluhan lebih lanjut
P= Rencana dilanjutkan.
3 14 Juli
2008
Masalah Lansia
Diagnosa 6
- Menjelaskan
pentingnya mengontrol
kesehatan pada lansia
- Memotivasi untuk
mengatur pola makan
dan diit
- Memotivasi untuk
minum air putih 7-8
gelas sehari
- Mengadakan
posyandu lansia
S= Sebagian lansia dapat
mengerti dengan penjelasan
yang diberikan oleh penyuluh
O= Sebagian besar Lansia yang
dating ke posyandu menderita
Hipertensi
A= Masalah lansia masih sangat
perlu diperhatikan
P= Posyandu lansia
direncanakan lebih lanjut
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
1 Senin, 30 Juni
2008
a. Penerimaan Mahasiswa
PKL oleh Kepala Desa Plambik
b. Pembagian tugas
masing-masing kelompok
c. Orientasi batas-batas
desa Plambik dan lokasi dusun-dusun
di desa Plambik
d. Mengadakan pertemuan
dengan kadus dan kader posyandu
senta tokoh pemuda di desa plambik
2 Selasa, 01 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Melaksanakan pendataan
bersama kader di masing-masing
dusun sewilayah desa Plambik
c. Istirahat Shalat zuhur
d. Makan siang bersama
e. Melanjutkan pendataan
bersama kader
f. Shalat ashar
g. Kembali ke posko
masing-masing
3 Rabu, 02 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Melaksanakan pendataan
lanjutan di masing-masing dusun
c. Istirahat shalat zuhur
d. Makan siang
e. Kembali ke posko
f. Tabulasi hasil pendataan
4 Kamis, 03 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Tabulasi hasil pendataan
dimasing-masing dusun sewilayah
desa Plambik
c. Konsulatsi dengan
pembimbing hasil tabulasi data
d. Pemetaan
e. Pertemuan dengan tokoh
pemuda dan tokoh masyarakat di desa
Plambik
5 Jum’at, 04 Juli
2008
a. Pebersihan lingkungan
posko
b. Melanjutkan pemetaan
desa
c. Shalat jum’at
d. Rapat program sesuai
dengan hasil tabulasi data di tingkat
dusun
6 Sabtu, 05 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Persiapan persentasi
dusun
c. Tabulasi data kelompok
besar
7 Minggu, 06 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Mempersiapkan media
untuk persentasi dusun
c. Tabulasi data kelompok
besar lanjutan
8 Senin, 07 Juli
2008
L I B U R P I L K A D A
9 Selasa, 08 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Persiapan persentasi
dusun
c. Persentasi dusun
d. Rapat program sesuai
dengan hasil tabulasi data
e. Menyusun program
kegiatan dan jadwal kegiatan sesuai
dengna kesepakatan
f. Kembali ke posko
g. Persiapan penyuluhan
PHBS
10 Rabu, 09 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
poskko
b. Penyuluhan PHBS
c. Melanjutkan tabulasi
data kelompok besar bersama ketua
kelompok masing-masing dusun
d. Menyusun rencana
kegiatan sesuai dengan skala prioritas
e. Istirahat shalat dzuhur
f. Persiapan persentasi
desa
11 Kamis, 10 Juli
2008
a. Persiapan media
b. Persentasi desa
c. Rapat program kegiatan
di desa plambik
d. Menyusun program
kegiatan dan jadwal kegiatan sesuai
dengan kesepakatan
e. Rapat persiapan
f. Persiapan Penanaman
Pohon
12 Jum’at, 11 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Penanaman seribu
pohon bersama warga desa Plambik
c. Shalat jum’at
13 Sabtu, 12 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Rapat koordinasi
c. Persiapan kegiatan Kerja
Bhakti
14 Minggu, 13 Juli
2008
a. Kerja bhakti bersama
masyarakat desa Plambik
b. Persiapan posyandu
lansia
15 Senin, 14 Juli
2008
a. Menjemput perawat ke
Puskesmas Darek
b. Berangkat ke lokasi
posyandu
c. Pelaksanaan posyandu
Lansia di pos 1
d. Melanjutkan posyandu
lansia di pos 2
e. Melanjutkan posyandu
lansia di pos 3
f. Melanjutkan posyandu
lansia di pos 4
g. Kembali ke posko
h. Persiapan Penyuluhan
kesehatan di MTs Nurul Wathan NW
Plambik
16 Selasa, 15 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Berangkat ke lokasi
penyuluhan
c. Persiapan media
d. Melaksanakan rangkaian
acara penyuluhan di MTs Nurul
Wathan NW Plambik yang bertema
Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
e. Penyerahan kenang-
kenangan kepada kepala sekolah
f. Kembali ke posko
g. Rapat persiapan acara
perpisahan dengan Kepala Desa,
Sekretaris Desa, tokoh pemuda, tokoh
masyarakat, Polmas desa Plambik
17 Rabu, 16 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Rapat koordinasi
c. Penyusunan laporan
18 Kamis, 17 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Evaluasi hasil
pelaksanaan program kegiatan
c. Rapat persiapan acara
perpisahan bersama sekretaris desa,
staf desa, ketua karang taruna.
d. Persiapan acara
perpisahan
e. Nonton bareng
bersama masyarakat desa Plambik
19 Jum’at, 18 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Evaluasi hasil Lomba
Kebersihan Lingkungan Tingkat
Dusun Sewilayah Desa Plambik
c. Persiapan acara
perpisahan mahasiswa Praktek kerja
lapangan Stikes Yarsi Mataram
d. Melaksanakan rangkaian
Acara perpisahan yang ditutup dengan
acara hiburan berupa kesenian daerah
20 Sabtu, 19 Juli
2008
a. Pembersihan lingkungan
posko
b. Persiapan acara
penarikan mahasiswa PKL
c. Mengikuti acara
pelepasan oleh sekretaris camat praya
barat daya dan penarikan mahasiswa
PKL oleh Pembantu ketua 1 Stikes
Yarsi Mataram.
d. Perpisahan dengan
masyarakat desa plambik
e. Persiapan pulang
f. Pulang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara
umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Desa Plambik
Kecamatan Praya Barat Daya oleh Mahasiswa Stikes Yarsi Mataram dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan yaitu mampu menerapkan asuhan keperawatan
komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat maka
kami dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Berdasarkan data geografi di dapatkan batas-batas wilayah Desa
Plambik yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Serage, sebelah
timur dengan Desa Darek, sebelah Selatan dengan desa Kabul dan
dengan sebelah barat dengan Bukit Muluk.
Berdasarkan hasil pengkajian, masalah kesehatan yang dijumpai di Desa
Plambik adalah Kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan
yang sehat, Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat,
Kurangnya kesadaran ibu untuk memanfaatkan sarana kesehatan,
Kurangnya pengetahuan ibu tentang waktu memulai pemberian PASI,
Derajat kesehatan masyarakat yang masih kurang, Rendahnya pelayanan
kesehatan pada Lansia, serta kurangnya pemahaman cara pencegahan
dan perawatan penyakit.
2. Perencanaan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijumpai kami telah menyusun rencana
keperawatan pemecahan masalah dalam bentuk POA dimana rencana yang
telah tersusun dalam POA sudah dilaksanakan seluruhnya.
3. Pelaksanaan
Seluruh rencana telah dilaksanakan sesuai dengan POA dan masyarakat
cukup antusias serta aktif dalam semua kegiatan tersebut, namun dalam
pelaksanaan kegiatannya belum berjalan sesuai dengan yang direncanakan,
hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat sehari-hari sehingga pelaksanaan
kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.
4. Evaluasi
Berdasarkan diagnosa yang telah dirumuskan dan disepakati oleh
masyarakat, semua telah dilaksanakan sesuai POA, dimana dalam
pelaksanaannya masyarakat Desa Plambik telah menunjukkan adanya
perubahan sikap dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan, terbukti dengan
kehadirannya dalam acara dan kegiatan yang kami adakan.
B. SARAN - SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas kami memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pengkajian
Kepada Kepala Desa dan Kepala Dusun mohon untuk menjelaskan keadaan
lingkungannya dan selalu berinteraksi dengan mahasiswa serta diadakan
pertemuan lebih lanjut dengan tokoh masyarakat serta penduduk Desa
Plambik guna menyamakan persepsi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
PKMD.
2. Perencanaan
Kepada pembimbing PKL yang dalam bimbingannya sudah baik agar lebih
baik lagi guna peningkatan pengetahuan mahasiswa umumnya. Serta waktu
untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing lebih ditingkatkan lagi.
3. Pelaksanaan
Kepada seluruh masyarakat Desa Plambik kami mengharapkan apabila ada
kegiatan masyarakat dibidang Kesehatan hendaknya ikut serta secara aktif
agar permasalahan kesehatan yang ada dapat ditanggulangi secara bersama
– sama.
Semua program yang telah dilaksanakan mahasiswa PKL mohon untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan program-program tersebut
harap ditindak lanjuti oleh pihak yang terkait.
4. Evaluasi
Kepada Pembimbing PKL hendaknya pada saat mahasiswa melakukan
kegiatan evaluasi selalu didampingi sehingga jika ada hal-hal yang kurang
sesuai dengan yang diharapkan dapat segera dilakukan perbaikan.
5. PKL tidak harus bersembunyi dari keramaian, yang penting makna dari
PKL tersebut bisa didapatkan oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrul Effendy. 1998. Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Edisi 2. Jakarata. EGC
Pusdiknakes, Dep Kes RI (1992). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.
Dep Kes RI (1993). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I dan II. Jakarta.
Pusdiknakes, Depkes RI (1991). Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Kanwil Kesehatan Propinsi NTB (1993). Dikes Dati I Prop NTB. Lembar Balik
Perawatan.