amper meter

16
LAPORAN PRAKTIKUM 3 AMPER METER Oleh : Dewi Nurhaji Meivita 121910201064 LABORATORIUM DASAR DAN OPTIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

Upload: university-of-jember

Post on 16-Jul-2015

226 views

Category:

Engineering


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: AMPER METER

LAPORAN PRAKTIKUM 3

AMPER METER

Oleh :

Dewi Nurhaji Meivita 121910201064

LABORATORIUM DASAR DAN OPTIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: AMPER METER

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum ................................................................................. 01

1.2. Latar Belakang ..................................................................................... 01

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori ..................................................................................... 02

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Gambar Rangkaian ............................................................................... 04

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 04

3.3. Prosedur Praktikum ............................................................................... 04

BAB IV. ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Praktikum ........................................................................... 05

4.2 Analisa Perhitungan ............................................................................. 07

4.3 Analisa Pembahasan ............................................................................ 08

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 10

Daftar Pustaka

LAMPIRAN

Page 3: AMPER METER

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari amper meter.

2. Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan dari amper meter.

1.2 Latar Belakang

Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah

satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran

akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan

keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh

seorang user. Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat

disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena

setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik,

seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya :

temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air raksa sekarang

dapat diukur dengan thermocople.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi

dibidang pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita

ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro. Karena tanpa pengukuran

listrik maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran – besaran

listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan,

pemasangan atau pembuatan barang – barang elektronika dan listrik.

Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini

akan dibahas mengenai instrument alat ukur arus searah atau arus DC.

Page 4: AMPER METER

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus. Bagian

terpenting dari Amper meter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja

dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.

Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah

yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar

simpangan pada galvanometer. Amper meter terdiri dari galvanometer

yang dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan

rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur amper meter. Hasil

pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada amper

meter. Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya

menjadi satu dalam multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan

dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah,

kemampuan pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang

tertera dalam alat ukur itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A.

Amperemeter bisa jadi tersusun atas mikroamperemeter dan shunt.

Mikroamperemeter berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui

rangkaian karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat terdeteksi. Untuk

mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan Shunt

sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus

yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang miliampere, dapat kita

gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya

Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh

medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk

menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya

yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan

Page 5: AMPER METER

3

3

jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika

kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi

semula oleh pegas.

Gerakan dasar dari sebuah amper meter arus searah adalah

galvanometer PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan

dasar adalah kecil, ringan dia hanya dapat mengalirkan arus yang kecil.

Bila yang diukue adalah arus besar, sebagian besar dari arus tersebut perlu

dialirkan ke sebuah tahanan yang disebut shunt.

Page 6: AMPER METER

4

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. VU DC

2. Jumper

3. Resistor

4. Potensiometer

5. Voltmeter Analog

6. Power Supply

7. Dioda

3.3 Prosedur Praktikum

1. Membuat rangkaian seperti gambar pada rangkaian percobaan.

2. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.

3. Menentukan R1 alat ukur terlebih dahulu.

4. Dengan dasar teori yang ada, menentukan terlebih dahulu nilai dari

Rpot A, Rpot B.

5. Mencatat setiap perubahan yang terjadi.

6. Membuat gambar yang tertera pada VU meter dan AVO meter.

7. Membandingkan dengan alat ukur atau AVO meter yang ada.

Page 7: AMPER METER

5

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Praktikum

Range Arus VU meter AVO Meter

2,5

1 mA

1,5 mA

2 mA

Page 8: AMPER METER

6

25

10 mA

15 mA

20 mA

Page 9: AMPER METER

7

4.2 Analisa Perhitungan

Diketahui hasil pengukuran praktikum amper meter DC :

Idp = 0.47 mA

Rbeban = 1000 Ohm

Rm = 850 Ohm

Maka, dapat kita ketahui nilai Ish dan Rsh :

A. Pada range 2.5 mA

𝐼𝑠ℎ = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 − 1 = 2.5 − 1 = 1.5 𝑚𝐴

𝑅𝑠ℎ = 𝐼𝑑𝑝 ×𝑅𝑚

𝐼𝑠ℎ=

0.47 ×850

1.5= 267 𝑂ℎ𝑚

B. Pada range 25 mA

𝐼𝑠ℎ = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 − 1 = 25 − 1 = 24 𝑚𝐴

𝑅𝑠ℎ = 𝐼𝑑𝑝 ×𝑅𝑚

𝐼𝑠ℎ=

0.47 ×850

24= 16.7 𝑂ℎ𝑚

C. Pada range 500 mA

𝐼𝑠ℎ = 𝐼𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 − 1 = 500 − 1 = 499 𝑚𝐴

𝑅𝑠ℎ = 𝐼𝑑𝑝 ×𝑅𝑚

𝐼𝑠ℎ=

0.47 ×850

499= 0.8 𝑂ℎ𝑚

Page 10: AMPER METER

8

4.3 Analisaa Pembahasan

Pada praktikum ini kami membuat dan menganalisa alat ukur

amper meter DC sederhana. Untuk membuat amper meter membuthkan

dua buah potensiometer 100x , power supply DC, Voltmeter Analog, dan

VU meter DC. Komponen tersebut dirangkai seperti pada gambar

rangkaian di atas. Kemudian, ukur hambatan dalam (Rm) pada VU meter

dengan menggunakan Multimeter. Dimana, nilai Rm dapat kita ketahui

sebesar 850 Ohm. Kemudian ukur potensiometer 1 (Rbeban) sebesar 1000

Ohm dengan memutar potensiometer hingga potensiometer tersebut

bernilai 1000 Ohm yang dapat kita ukur dengan Multimeter pula. Setelah

mengukur Rbeban maka selanjutnya kalibrasi VU meter dengan

menghubungkan rangkaian pada power supply. Putar potensiometer 2

(Rsh) hingga VU meter pada batas maksimum atau jarum penunjuk tepat

menunjukkan pada angka +3. Kemudian ukur nilai arus sakla maksimum

pada VU meter dengan cara Multimeter diserikan dengan VU meter.

Dimana, kita dapat mengetahui nilai Idp sebesar 0.47 mA. Perlu

diperhatikan sebelum mengukur menggunakan Multimeter. Seblum

mengukur Idp nilai arus pada Multimeter menunjukkan arus sebesar 0.18

mA kemudian setelah mengukur Idp sebesar 0.29 mA. Maka, nilai Idp

yang sesungguhnya sebesar 0.47 mA.

Kemudian hitunglah nilai hambatan shunt (Rsh) pada saat range

sebesar 2.5 mA. Dengan hasil perhitungan dapat kita ketahui nilai Rsh

sebesar 267 Ohm. Setalah mengetahui nilai Rsh yang dibutuhkan maka

ukur potensiometer 2 (Rsh) hingga bernilai 267 Ohm. Setelah diukur maka

putar power supply hingga jarum penunjuk pada Voltmeter analog

menunjukkan pada angka 100 untuk mengukur input sebesar 1 mA. Dapat

kita ketahui jarum penunjuk pada VU meter akan berubah pula denga

dimana nilai simpangan VU meter dan Voltmeter analog sama. Dimana

jarum penunjuk VU meter menunjukkan pada angka -2.5.

Lakukan percobaan tersebut dengan merubah nilai input dengan

cara memutar selector pada power supply hingga Voltmeter menunjukkan

Page 11: AMPER METER

9

angka 150 dan 200 dimana guna mengukur input sebesar 1.5 mA dan 2

mA secara bergantian. Dapat kita ketahui simpangan pada VU meter

semakin menyimpang ke kanan. Pada saat input sebesar 1.5 mA

simpangan VU meter menunjukkan pada angka 0, sedangkan pada saat

input sebesar 2 mA maka simpangan VU meter menunjukkan pada angka

+1. Jadi, semakin besar nilai input yang diberikan maka semakin besar

pula simpangan pada VU meter. Dimana, VU meter menunjukkan batas

skala maksimum dalam pengukuran ampermaeter.

Pada percobaan kedua yakni megukur arus pada range 25 mA.

Langkah percobaan sama dengan yang dilakukan pada percobaan

sebelumnya. Namun, nilai hambatan shunt (Rsh) yang digunakan yakni

sebesar 16.7 Ohm. Maka, pada saat input sebesar 10 mA, 15 mA, dan 20

mA nilai simpangan yang harus menunjukkan nilai pada Voltmeter analog

pada masing-masing input sebesar 100, 150, dan 200 dengan cara

memutar selector pada power supply. Kemudian, dapat kita perhatikan

bahwa pada saat input sebesar 10 mA, 15 mA, dan 20 mAsimpangan VU

meter menunjukkan pada angka -4.5, -2.5, dan 0. Jadi, dapat kita ketahui

bahwa semakin besar nilai range rang diberikan maka semakin besar pula

batas maksimum pada VU meter.

Untuk range 500 mA hanya menggunakan analisis perhitungan

saja dikarena nilai Rsh yang sangat kecil yakni sebesar 0,8 Ohm. Jadi,

dapat kita ketahui bahwa semakin besar nilai range yang diberikan maka

semakin kecil nilai Rsh yang diberikan.

Page 12: AMPER METER

10

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pada praktikum ini, nilai Idp sebesar 0.47 mA.

2. Pada range 2.5 mA dapat diketahui nilai perhitungan yang digunakan

untuk menentukan nilai Rsh sebesar 267 Ohm.

3. Pada range 25 mA dapat diketahui nilai perhitungan yang digunakan

untuk menentukan nilai Rsh sebesar 16.7 Ohm.

4. Pada range 500 mA dapat diketahui nilai perhitungan yang digunakan

untuk menentukan nilai Rsh sebesar 0.8 Ohm.

5. Semakin besar nilai input yang diberikan maka semakin besar pula

simpangan pada VU meter.

6. Semakin besar nilai range rang diberikan maka semakin besar pula

batas maksimum pada VU meter.

7. Semakin besar nilai range yang diberikan maka semakin kecil nilai

Rsh yang diberikan.

Page 13: AMPER METER

Daftar Isi

Moker, Fiston.2013.Amper meter.

http://fistonfisdianto.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-

false-in-x-none-x.html. [diakses pada 27 Maret 2015]

Aji, Lukman.2013. Amper meter dan Voltmeter.

http://lukmanajiz.blogspot.com/2013/01/amperemeter-dan-

voltmeter.html. [diakses pada 27 Maret 2015]

Gunawan, Putu Nova.2011. Intrument Arus Searah.

https://ikabuh.files.wordpress.com/2012/02/isi-makalah-dc.pdf.

[diakses pada 27 Maret 2015]

Page 14: AMPER METER

BIODATA PRAKTIKAN

PRAKTIKUM KE - 3

MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

1. Nama : Dewi Nurhaji Meivita

2. Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 11 Mei 1995

3. NIM : 121910201064

4. Nomor HP/PIN BB : 081–235–248–444

5. Email : dewinurhajimeivita9539@

gmail.com

6. Alamat dijember : Jln. Mastrip Timur No. 61

7. Alamat Asal : Mojokerto

Page 15: AMPER METER

BIODATA ASISTEN

PRAKTIKUM KE - 3

MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

1. Nama : Harun Ismail

2. Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 06 Mei 1992

3. NIM : 111910201023

4. Nomor HP/PIN BB : 085-745-486-713

5. Email : harunismail.indonesia

@gmail.com

6. Alamat dijember : Jln. Mawar Gg.XXI No. 2, Jember

7. Alamat Asal : Ds. Babakan RT/RW 26/04, Kec. Padang

Lumajang

Page 16: AMPER METER

FOTO PRAKTIKUM