kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Post on 13-Apr-2017
120 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kebijakan Pemerintah Kolonial di Nusantara
Oleh:Antoni Widodo, S.Pd
VOC
1. Ekspansi ke Nusantara
Menimbulkan Masalah
Pertentangan oleh kesultanan di Nusantara
2. Pegawai-pegawai VOC melakukan korupsi
VOC mengalami Kehancuran
4. Defisit Anggaran
3. Kondisi Politik di Hindia Belanda
VOC banyak mengeluarkan biaya baik untuk operasi-operasi militer (menghadapi perlawanan rakyat) maupun untuk penyelenggaraan pemerintahan.
Membutuhkan Biaya
yang sangat tinggi
1. Ekspansi Ke Nusantara
Ekspansi
Peng
uasa
an
kese
luru
h Nu
sant
ara
Penguasaan keseluruh Nusantara
Penguasaan keseluruh Nusantara
Penguasaan keseluruh Nusantara
Kerajaan-kerajaan nusantara pada saat itu menyerang VOC
Napoleon Bonaparte
1795Penyerangan oleh Prancis
Menggantikan Willem V kepada Louis Napoleon
Pengaruh pengalihan Kekuasaan
- Pengubahan menjadi Republik Bataaf dan membentuk sistem kerajaan
10001100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900Masehi
Kekosongan di Nusantara memutuskan sang Raja menunjuk Williem Deandels untuk menguasai Nusantara.
1. Herman William Deandels- Dimulai I Januari 1808 Tiba di laut Banten- Pelayaran melewati Lisbon dan Maroko
Pemberian kewenangan oleh Louis Napoleon menjadikanDeandels bebas dari Dewan Hindia, hal ini menjadikan Deandels membuat Visi:1. Memangkas korupsi
2. Memperbaiki administrasi3. Membangun jalan dan Benteng4. mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris.5. memperbaiki keadaan tanah jajahan di Indonesia.
- 15 Januari 1808, Gubernur Jenderal Wiese menyerahkankekuasaannya kepada Daendels.
(Pembaharuan Sistem pemerintahan Hindia Belanda di Bawah Daendels)
Periode (1808–1811)
Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan yang mengusulkannya yaitu:
Menginginkan untuk mempertahankan sistem politik dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh VOC.
1. Golongan
konservatif Tokohnya
Nenenberg
2. Golongan
liberalTokohnya Dirk van
Hogendorp Menghendaki agar pemerintah Hindia Belanda menjalankan sistem pemerintahan langsung dan menggunakan sistem pajak. Sistem penyerahan paksa yang dilakukanoleh VOC agar digantikan dengan sistem penyerahan pajak.
Tugas Daendels ke Pulau Jawa yaitu:
- Memperkuat pertahan pulau Jawa untuk menghadapi serangan Inggris- Mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris- Memperbaiki keungan pemerintah karena kas negara kosong
Agar Tugas itu berhasil Daendels mengambil langkah-langkah kebijaksanaan:
1) membuat jalan raya dari Anyer sampai dengan Panarukan;2) mendirikan benteng-benteng pertahanan;3) membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon;4) mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya;5) memperkuat pasukan yang anggotanya terdiri atas orang-orang Indonesia.
Usaha yang dilakukan Daendels banyak membutuhkan biaya. Untuk itu, Daendels menempuh jalan sebagai berikut:
1) Kebijakan contingenten dan verplichte leverantie tetap jalan
2. Pelaksanaan kerja rodi dan Penjualan tanah kepada orang-orang partikelir
3. Perluasan tanaman kopi karena hasilnya menguntungkan.
Istilah kerja paksa tentu bahwa rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai.
Proyek William Deandels
Latar Belakang pergantian Gubernur…….Perilaku Daendels yang sewenang-wenang menjadikan Napoleon Bonaparte menggantinya
Akibatnya, pemerintahannya banyak menimbulkan kritik, baik dari dalam maupun dari luar negeri, akhirnya Daendels dipanggil pulang ke Negeri Belanda.
Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen sebagai gubernur jenderal yang baru menggantikan Daendels. Jansen ternyata tidak mampu menahan serangan Inggris sehingga menyerah di Tuntang.
Pergantian Daendels ke Jan Willem Jansens
Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen sebagai gubernur jenderal yang baru menggantikan Daendels. Jansen ternyata tidak mampu menahan serangan Inggris sehingga menyerah di Tuntang.
Ia pun menandatangani penyerahan kekuasaan itu di daerah Tuntang Salatiga. Oleh karena itu, perjanjian itu dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang (18 September 1811). Isi pokoknya ialah seluruh Pulau Jawa menjadi milik Inggris. Sejak saat itu, Indonesia menjadi jajahan Inggris.
Masa peralihan Kekuasaan ke tangan Inggris
Masa Pemerintahan Raffles (1811–1816)Latar Belakang Raffles ke Indonesia………
Pergantian tanah
Jajahan dari Belanda ke
Inggris1Gubernur Jenderal East India Company
(EIC), Lord Minto kemudian
mengangkat Thomas Stamford Raffles
2
Pemberian tugas utama adalah mengatur pemerintahan dan
meningkatkan perdagangan serta keuangan.
3
Kebijakan Raffles dalam mengisi
Kas Negara:
Penghapusan segala bentuk penyerahan wajib
dan kerja paksa/rodi.
Pemberian kebebasan dalam usaha perdagangan
RakyatPelaksanaan monopoli
garam.
Penjualan tanah kepada pihak swasta
Penciptaan sistem sewa tanah atau landrente.
1 23
4 5
Berakhirnya masa pemerintahan Raffles
Situasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari situasi di Eropa
Setelah negara Koalisi berhasil mengalahkan Prancis (Napoleon Bonaparte) dalam Battle of the Nation di Leipzig (1813), kemudian mengadakan kongres diWina.
Berdasarkan Kongres Wina tahun 1814, Belanda kembali menjadi negara merdeka.
Selanjutnya, berdasarkan Konvensi London (antara Inggris dan Belanda 1814), Belanda menerima tanah jajahannya kembali yang diserahkan kepada Inggris berdasarkan Kapitulasi Tuntang (1811).
Penyerahan Indonsia dari pihak Inggris kepada Belanda terealisasi pada tahun 1816. Pihak Inggris diwakili oleh John Vendall, sedangkan di pihak Belanda oleh tiga orang komisaris jenderal, yakni Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.
Sistem Tanam Paksa (1830–1870)Van Den Bosch
Latar Belakang Timbulnya Sistem Tanam Paksa
Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan.
Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar hutang, dan membiayai perang.
Kebijakan Van Den Bosch dalam mengisi kekosongan kas Negara
Van Den Bosch memusatkan
kebijaksanaannya pada peningkatan produksi
tanaman ekspor
Agar kebijak
an ini su
kses m
aka
dibuatlah m
isi/car
anya
Penghapusan sistem sewa tanah yang
dianggap tidak efektif
Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib (Cultuurstelsel)
Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari
hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.
Akibat yang ditimbulkan dari kebijakan Van Den Bosch
1) Bagi Indonesia (Khususnya Jawa)
a) Sawah ladang menjadi terbengkelai yang menyebabkan Rakyat menjadi miskin.
b) Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal panen.
c) Banyak rakyat yang menderita penyakit Jiwa
d) Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. Cirebon(1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850).
2. Bagi Belanda
a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.
b) Hutang-hutang Belanda terlunasi.
c) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja
d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi.
e) Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.
Akhir dari sistem Tanam PaksaSistem tanam paksa yang mengakibatkan kemelaratan bagi bangsa Indonesia, khususnya Jawa, akhirnya menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, seperti berikut ini:1) Golongan Pengusaha
Golongan ini menghendaki kebebasan berusaha. Mereka menganggap bahwa tanam paksa tidak sesuai dengan ekonomi liberal.
2. Baron Van HoevelIa adalah seorang missionaris. Dalam perjalanannya di Jawa, Madura dan Bali, ia melihat penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa.
3. Eduard Douwes DekkerIa adalah seorang pejabat Belanda yang pernah menjadi Asisten Residen Lebak (Banten).
Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda secara berangsurangsur menghapuskan
sistem tanam paksa:
Nila, teh, kayu manis
dihapuskan pada tahun 1865
tembakau
tahun 1866
kemudian menyusul tebu tahun
1884
kemudian
menyusul tebu tahun 1884.
Tanaman terakhir yang dihapus
adalah kopi pada tahun 1917 karena
paling banyak memberikan keuntungan.
1
2
3
4 5
Sistem Liberal dan Penanaman Modal Swasta
Latar belakang…..Sistem ini dibuat karena adanya kesengsaraan yang diderita oleh rakyat.
top related