bab 1-daftar pustaka
Post on 28-Oct-2015
142 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri dewasa ini kita tidak asing lagi dengan alat yang disebut
pompa, pompa sangat diperlukan untuk memindahkan fluida yang tak bisa lepas
sebagai bahan baku atau bahan pendukung produksi atau bahkan hasil prosuksi
sebuah industri. Pompa sekarang sudah terdapat berbagai macam jenis sesuai dengan
cara kerja dan fluida yang akan dipindahkan, pompa yang paling sering digunakan di
sebuah industri adalah pompa sentrifugal (centrifugal pump).
Mengingat pompa adalah salah satu alat yang vital maka perawatan dan
perbaikan pompa sangatlah diutamakan .
1.2 Perumusan Masalah
Pada saat penulis menjalani rutinitas kerja praktek di PT PUSRI Palembang
penulis banyak menemukan/menemui permasalahan vibrasi pada pompa, vibrasi
tersebut biasanya di akibatkan oleh kondisi bearing yang sudah haus atau rusak,
selain itu kondisi shaft pompa yang sudah tidak rata, oleh karena itu perlu di lakukan
pengecekan secara berkala agar kondisi pompa tetap dalam keadaan baik.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas
yaitu pembongkaran, analisa kerusakan Impeler dan shaft pada pompa sentrifugal 107
JHT & pemasangan pompa
2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.4.1 Tujuan Penulisan
Tujuan-tujuan itu diantaranya :
1. Syarat yang ditentukan untuk memenuhi mata kuliah di Politeknik Negeri
Sriwijaya.
2. Menuangkan pengetahuan dalam suatu laporan sebagai tolok ukur penilaian
kerja praktek yang telah dilakukan.
1.4.2 Manfaat Penulisan
Manfaat-manfaat yang didapat dalam pembuatan laporan kerja praktek :
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam membuat laporan yang dapat
membantu dalam penyusunan Laporan Akhir.
2. Membiasakan mahasiswa dalam membuat laporan-laporan tertulis.
3. Mahasiswa memahami skema - skema penulisan laporan
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk
Sriwidjaja (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi dan pemasaran
pupuk terutama pupuk urea. Rencana pendirian pabrik pupuk urea tercantum dalam
repelita 1956-1960 dan pelaksanaannya diserahkan pada biro perencanaan Negara
tahun 1957. Perusahaan yang dikenal dengan sebutan PT. PUSRI ini juga merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Pembangunannya diawali dengan
didirikannya Perusahaan Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959. Sriwidjaja diambil
sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya
ssdi Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina, pada abad ke tujuh Masehi.
Gambar 2.1 : Pabrik PT Pupuk Sriwijaya Palembang
4
Gambar 2.2 Lokasi dan tata letak pabrik PUSRI
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
PUSRI, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang
dikenal dengan Pabrik PUSRI I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per
tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka selama periode
1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah pabrik PUSRI II, PUSRI III, dan
Pusri IV. Pabrik PUSRI II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada
tahun 1992 Pabrik PUSRI II dilakukan proyek optimalisasi urea menjadi 552.000 ton
per tahun. PUSRI III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar
570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea PUSRI IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya peremajaan dan
peningkatan kapasitas produksi pabrik dilakukan dengan membangun pabrik pupuk
5
urea PUSRI IB berkapasitas 570.000 ton per tahun menggantikan pabrik PUSRI I
yang dihentikan operasinya karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
Mulai tahun 1979, PT. PUSRI Palembang diberi tugas oleh Pemerintah untuk
melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi yang meliputi urea, TSP,
ZA, dan pupuk import KCL kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan
memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah
Indonesia. Agar usaha pendistribusian berjalan lancar, PT. PUSRI Palembang
membangun 26 Kantor Pemasaran Wilayah (KPW), 6 unit pengantongan pupuk, 82
gudang penyediaan pupuk di seluruh tanah air, dan 600 gerbong kereta api yang
beroperasi di pulau jawa serta 7 kapal pengangkutan pupuk.
PT Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah menjadi perusahaan induk
(holding company) PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero), berdasarkan PP No.28/1997.
Sejak Pemerintah Indonesia mengalihkan seluruh sahamnya yang ditempatkan di
Industri Pupuk Dalam Negeri dan di PT Mega Eltra kepada PUSRI, melalui Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun 1998, maka PUSRI,
yang berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi Induk Perusahaan
(Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak perusahaan termasuk anak
perusahaan penyertaan langsung yaitu PT. Rekayasa Industri, masing-masing
perusahaan bergerak dalam bidang usaha :
PT. Petrokimia Gresik yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur. Memproduksi
dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18, Phonska, DAP, NPK, ZK, dan
industri kimia lainnya serta Pupuk Organik.
PT. Pupuk Kujang, yang berkedudukan di Cikampek, Jawa Barat. Memproduksi
dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
PT. Pupuk Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan
Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
6
PT. Pupuk Iskandar Muda, yang berkedudukan di Lhokseumawe, Nangroe Aceh
Darussalam. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dan 15 industri kimia
lainnya.
PT. Rekayasa Industri, yang berkedudukan di Jakarta, Bergerak dalam
penyediaan Jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC) guna
membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia,
pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-hydro, diesel).
PT. Mega Eltra, yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha utamanya
adalah Perdagangan Umum.
Kerajaan Laut Sriwidjaja
Abad ke-7 menyaksikan bangkitnya sebuah kerajaan Indonesia pertama yang
besar, Sriwidjaja. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu yang terletak di Sumatera
Selatan. Pada masa keemasannya, kerajaan Bahari ini amat berkuasa dan berpengaruh
yang dipimpin oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Armada-armadanya
berjaya dan dapat menguasai kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. Kerajaan
berkuasa atas seluruh Sumatera, Jawa, Malaya dan sebagian kawasan Indo China, dan
telah melakukan perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Bukit Siguntang
yang terletak di Muara Sungai Musi dan kini bernama Palembang, adalah pusat
perniagaan kerajaan. Dari Kalimantan datanglah kayu, Emas dan perak dari
Sumatera, Rempah-rempah dari Maluku, Beras dari Jawa. Porselen dan sutera dari
negeri Cina. Tenunan halus dari India dan permadani dari Persia.Kini, puluhan abad
kemudian, Bukit Siguntang menjadi Palembang. Kejayaannya tak kunjung padam,
kemasyhurannya tetap dikenang orang.
7
Nama Perusahaan
Nama sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk
mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur di
segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan
penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa Nusantara
ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.
Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan keluhuran
"Sriwidjaja" mempunyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya dalam kesatuan
dan ketahanan wawasan nusantara.
Sedang perahu Kajang yang merupakan legenda rakyat di sepanjang Sungai Musi
diangkat menjadi merk dagang PT Pupuk Sriwidjaja.
2.2 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi Perusahaan
Dengan berkembangnya peranan dan tanggung jawab perusahaan, maka saat
ini kondisi organisasi di lingkungan PT. PUSRI Palembang semakin berkembang
sesuai dengan kebutuhan yang ada. Untuk mencapai efisiensi yang tinggi, diperlukan
struktur organisasi yang baik yang akan menentukan kelancaran aktivitas perusahaan
sehari – hari untuk memperoleh laba yang maksimal, sehingga dapat berproduksi
secara kontinyu dan berkembang dengan baik.
PT. PUSRI Palembang berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh pemerintah. Pemerintah selaku pemegang saham menjadi dewan komisaris yang
diwakili oleh :
1. Departemen Pertanian
2. Departemen Keuangan
3. Departemen Perindustrian
4. Departemen Pertambangan dan Energi
8
PT. PUSRI Palembang mengikuti sistem organisasi garis dan staf dengan
bentuk perusahaan perseroan terbatas. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas
semua kegiatan dan menetapkan kebijakan umum yang harus dilaksanakan. Untuk
tugas operasional PT. PUSRI Palembang dipimpin dewan direksi sebagai mandataris
dewan komisaris yang terdiri dari lima direktur yaitu :
1. Direktur Utama
2. Direktur Produksi
3. Direktur Komersil
4. Direktur Teknik dan Pengembangan
5. Direktur SDM dan Umum
Organisasi PT. PUSRI Palembang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan
dibantu oleh empat orang direksi. Direktur Utama membawahi Kepala Satuan
Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan. Direktur Produksi membawahi
General Manager Operasi dan General Manager Pemeliharaan. Direktur Komersil
membawahi General Manager Keuangan dan General Manager Pemasaran. Direktur
Teknik & Pengembangan membawahi General Manager Jasa Teknik &
Perekayasaan, General Manager Perencanaan & Pengembangan Usaha, dan General
Manager Perkapalan. Dan terakhir Direktur SDM & Umum membawahi General
Manager SDM dan General Manager Umum.
Terdapat 5 Departemen pada PT. Pusri Palembang untuk Area Pabrik Yaitu :
1. Departemen Jasa – Jasa Pabrik. Membawahi 8 divisi berikut :
a. Divisi Bengkel Mesin
b. Divisi Pipa & Las Lapangan
c. Divisi Bengkel Fabrikasi & Perbaikan Peralatan Divisi
d. Divisi Bengkel Listrik & Instrumentasi Divisi
9
e. Divisi Bengkel Troubleshooter
f. Divisi Bengkel Alat Berat
g. Divisi Pengerukan dan Pekerjaan Sipil
h. Divisi Operasi Alat Berat.
2. Departemen Pemeliharaan Mekanikal, Listrik, dan Instrumen. Membawahi 6 divisi
berikut :
a. Divisi Pemeliharaan Lapangan P – IB (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik,
Instrumen)
b. Divisi Pemeliharaan Lapangan P – II (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik,
Instrumen)
c. Divisi Pemeliharaan Lapangan P – III (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik,
Instrumen)
d. Divisi Pemeliharaan Lapangan P – IV (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik,
Instrumen)
e. Divisi Pemeliharaan Lapangan Pengantongan Pupuk Urea (Listrik dan
Instrumen)
f. Divisi Pemeliharaan Listrik dan Elektronika P – II
3. Departemen Operasi. Membawahi 6 divisi berikut :
a. Divisi Control Room P – IB dan Laboratorium
b. Divisi Control Room P – II dan Laboratorium
c. Divisi Control Room P – III dan Laboratorium
d. Divisi Control Room P – IV dan Laboratorium
e. Divisi PU dan Angkutan
f. Divisi Main Laboratorium
4. Departemen K3 dan Lingkungan Hidup. Membawahi 3 divisi yaitu :
a. Divisi Fire Station I dan II
10
b. Divisi Fire Ground
c. Divisi Lingkungan Hidup
5. Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas. Membawahi 2 divisi yaitu :
a. Divisi Laboratorium NDT
b. Divisi PTL P – III dan P – IV
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PUSRI Palembang
11
2.3 Tugas Pokok
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT. PUSRI Palembang mengemban misi
pokok yaitu :
1. Sebagai Unit Usaha
Sebagai unit usaha PT. PUSRI Palembang harus dapat dikelola dengan baik
dengan menitikberatkan pada segi efisiensi dan produktivitas secara optimal sehingga
mampu menghasilkan keuntungan untuk menunjang lancarnya operasi pabrik.
Keuntungan ini dikembalikan pada pemerintah dalam bentuk bagi hasil dan pajak
untuk menunjang pembangunan nasional di sektor lain.
2. Sebagai Penggerak Pembangunan
Sebagai penggerak pembangunan PT. PUSRI Palembang dituntut untuk dapat
menunjang pembangunan di bidang produksi dan membantu menumbuhkan
mekanisme perekonomian nasional sehingga mampu berperan dalam pembangunan.
3. Sebagai Stabilisator
PT. PUSRI Palembang berusaha mendukung dan menciptakan stabilitas yang
mantap dalam pengandaan dan penyaluran pupuk kepada petani dengan pola enam
tepat yaitu :
Tepat jumlah
Tepat jenis
Tepat waktu
Tepat tempat
Tepat mutu
Tepat harga
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian dan Fungsi Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara
terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini digunakan untuk mengalirkan cairan
dan melawan hambatan yang ada sepanjang aliran fluida. Jadi pompa dalam industri
biasanya digunakan untuk transportasi fluida, dimana kerja dari pompa tersebut
tergantung dari sifat dan jenis fluida.
3.2 Klasifikasi Pompa Berdasarkan Prinsip Kerja.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
maka banyak dan beraneka ragam jenis pompa yang sudah diproduksi dan digunakan
baik didunia permesinan, kedokteran, pengolahan kimia maupun rumah tangga.
Ditinjau dari prinsip kerja maka pompa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
3.2.1 Pompa Desak (Positive Displacement Pump),
perpindahan fluida akibat adanya dorongan dari komponen (rotor,piston)
pompa yang bergerak. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding
dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan)
13
yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau
putaran. Jenis pompa ini dapat dikelompokkan menjadi :
a.Oscilating Pumps : - Pompa Torak/plunger ( Tunggal dan Ganda )
- Pompa Diafragma
b. Rotary Diplacement : - Rotary dan eccentris Spiral
- Gear , Vane dan lainnya
3.2.2. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump),
perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang berputar
menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar. Kapasitas yang
di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total
head (tekanan) sebanding dengan kuadrat dari kecepatan putaran.
Jenis pompa ini dapat dikelompokkan berdasarkan :
a. Kapasitas :
Kapasitas rendah : < 20 m3 / jam
Kapasitas menengah : 20 -:- 60 m3 / jam
Kapasitas tinggi : > 60 m3 / jam
b. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah : < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah : 5 -:- 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi : > 50 Kg / cm2
c. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu
casing.
14
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.
Multi Impeller & Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
d. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
e. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
f. Arah Aliran Keluar Impeller :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
Gambar 4.1 Pompa Sentrifugal
15
3.2.3 Jet Pumps,
Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari
tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh
aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip
ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini
tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana.
Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.
3.2.4. Air Lift Pumps (Mammoth Pumps),
Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan jet pump dan kapasitasnya sangat
tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow).
3.2.5. Hidraulic Rams Pump,
Pompa ini menggunakan energi kinetik dari aliran fluida yang menekan
bandul/pegas pada suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan kemudian
melawan kembali sehingga terjadi aliran fluida secara terus menerus tanpa
bantuan tenaga dari luar.
3.2.6. Elevator Pump,
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan
menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis. Ini dapat
digunakan untuk zat cair yang mengandung slurry seperti pasir, lumpur dan
lainnya.
3.2.7. Electromagnetic Pumps,
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan
magnet ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa
ini sangat terbatas khususnya pada pemompaan cairan metal.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Pompa
Manufacture : Bingham-williamette Co.
Description : PC pump Centrifugal
Operating Conditons of Pump
Liquid : Benfield
Pumping temperature : 1220C
Spec.Gravity : 1.178
Viscocity : 1.0 CP
Pressure Discharge : 28 kg/cm
Installation : Outdoor
Constuction of Pump
Size/ Dimension : 8 X 10 X 13.75
Split : Horizontal Single Stage
Impeller type : Closed impeller
Impeller Vane : 7
Bearing Radial Type : Ball No. 5311
Bearing Thrust Type : Ball No.6311
Wearing Ring : 7.999 inch
Wearing Ring Clearance : 0.019 inch
Mechanical Seal Type : Single Cartridge
Coupling : Flexible
17
Rotation : CCW
Material of Pump
Case : SCS14
Impeller : SCS14
Case Wearing Ring : SUS32
Shaft / Poros : SUS32
Cast Gasket : VF590
Performance
Rpm : 3800
Flushing Fluid : Self
Head : 800.520 Ft
Capacity : 3843.69 GPM
Temperature : 1120C
Weights Pump : 2900 lbs
Driver
Steam turbin
Rpm : 3600
4.2 Masalah yang Muncul Pada Pompa Sentrifugal 107 JHT
Overhaul Pompa Sentrifugal
Tata cara pembongkaran dan pemasangan kembali pompa tidak sama antara
satu dengan yang lain karena tergantung pada jenis dan konstruksinya. Namun
pekerjaan dasar pada pembongkaran dan pemasangan kembali berbagai pompa
18
mempunyai kesamaan tertentu. Pada bab pembahasan ini penulis akan menguraiakan
pekerjaan bongkar – pasang pada pompa sentrifugal .
Pekerjaan pemeriksaan menyeluruh untuk pompa jenis ini dapa di lakukan
dengan urutan berikut :
Persiapan pembongkaran
Tutup katup – katup sorong
Keluarkan air dari pompa
Lepaskan motor dengan terlebih dahulu melepas pelindung kopling, tarik
mundur motor dan tinggalkan baut kopling di tempatnya. Lepaskan baut
kopling dengan menariknya
4.3 Pembongkaran
No Langkah Pengerjaan Tools yang di
gunakan
Waktu(menit)
1 Pastikan kondisi
pompa sudah dalam
keadaan off/aman
sebelum di kerjakan ,
check semua alat
pressure gauge dalam
keadaan 0 dan jangan
lupa minta safety
permit dari pihak
operasi
Visual 10 menit
2 Buka cover penutup
kopling turbine to
pump dan pump to
Combination wrench 15 menit
19
turbine
3 Buka kopling turbine
to pump dan pump to
turbine
Kunci shock ¾ inch 20 menit
4 Buka bearing dan hub
coupling dengan cara
di panaskan dengan
las argon
Special tools, las
argon
60 menit
5 Buka flange suction
pompa
Kunci pas 41 20 Menit
6 Buka Flange
discharge pompa
Kunci Pas 36 20 menit
7 Buka flange line
drine casing pompa,
Vane casing pompa,
line seal flush, line
mechanical seal
Kunci pas 27 &
Kunci pipa
60 menit
8 Buka Baut Pondasi
Pompa
Kunci pas 1 1/6 inch 20 menit
9 Angkat Pompa 107
JHT Dengan Hati-
Hati
Takal 2 ton (2 buah ) 60 menit
Waktu yang di butuhkan untuk pelepasan unit pompa 107 JHT =
265 menit = ± 4.5 jam
20
4.4 Analisa Kerusakan Setelah Pembongkaran
1. Adanya Crack pada sisi suction dan discharge impeller
Gambar 4.1 crack pada section dan discharge impeller
Dengan adanya crack ini, maka pompa yang mengalami vibrasi yang tinggi
sebab crack dapat menimbulkan adanya unbalance pada putaran impeller.
Crack ini dapat timbul karena :
Adanya gangguan pada aliran pompa dapat disebabkan karena adanya karat-
karat hasil korosif yang masuk kedalam pompa dan membentur impeller.
Adanya perubahan tekanan dan temperatur sehingga dapat menimbulkan
kavitasi atau kegagalan lain.
Masuknya zat kimia yang korosif, sehingga komponen pompa menjadi tidak
tahan.
21
Pada awalnya diduga crack adanya kavitasi tetapi setelah melihat dengan
detail dan berdasarkan teori disimpulkan kerusakan terjadi karena adanya resirkulasi
didalam pompa.
Pernyataan ini dalam dikuatkan dengan teori berikut ini :
Gambar 2.2 Teory recirculation
Jika terjadi kavitasi, maka awal mulanya crack berasal dari sisi depan impeller (sisi
depan masuk suction).
Jika terjadi recirculation, maka awal mulanya crack berasal dari sisi belakang
impeller (sisi belakang masuk suction).
Dan jika dibandingkan dengan kerusakan fisik yang dialami impeller, crack dimulai
dari sisi belakang impeller karenan cracknya membesar dari sisi belakang ke sisi
depan.
Penyebab terjadinya hal ini bisa terjadi karena kondisi discharge pompa dinecking
dibawah batas yang diperbolehkan. Sehingga ada aliran balik dari discharge menuju
daerah yang bertekanan yang lebih rendah.
22
2. Tekikirnya shaft pompa
Gambar 4.2 Terkikirnya shaft pompa
Dari data dilapangan didapatkan heat, debit dan daya pada tabel 4.3 sebagai
berikut :
Head Debit Daya (KW)
270
268
265
250
230
210
0
400
650
875
1050
1200
400
570
700
820
900
950
Tabel 4.3 Head, Debit dan Daya
Sehingga dapat dimodelkan pump performance berikut ini :
4.4 Grafik Performance Pump
0
200
400
600
800
1000
Head(M)
Daya (W)
23
Grafik diatas menunjukkan performance nilai dari head, daya dan efesiensi
pompa terhadap bebagai nilai debit aliran.
Best effesiency point dari pompa terletak pada debit 865,7 m3/Hr, total head 224 m
dengan efesiensi 85,5 %
Dari data lapangan menunjukkan bahwa, pompa bekerja pada 3748 rpm
dengan debit yang dialirkan 710 m3/hr.
Berikut ini adalah grafik spectrum frekuensi dari 107 JHT dan analisanya :
Untuk mengetahui frekuensi getar dari impeller, dapat ditemukan dengan dengan
mengalihkan jumlah vanes impeller dengan rpm pompa.
Jumlah vanes pompa : 7 buah
RPM : 3548
Maka frekuensi impeller terletak pada : 3548 x 7 = 24836, frekuensi ini pada
gambar teletak pada 7x rpm pompa.
4.5. Pemasangan pompa
1. Check dimensi shaft
2. Check run out shaft
3. Pasang impeller
4. Balancing rotor
5. Pasang rotor di casing
6. Pasang Mechanical Seal
7. Pasang Bearing
8. Pasang Housing bearing
9. Check clearance wearing
10. Centering rotor
11. Pasang Cashing pompa
12. Aktifkan Mechanical seal
13. Test Kebocoran
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan telah menjalani kerja praktek satu bulan penuh di PT. PUSRI
Palembang, dapat diketahui bahwa proses overhaul pada pompa memiliki peranan
penting yang dapat menunjang kemampuan produksi suatu pabrik .
5.2 Saran
1. Selalu perhatikan keselamatan kerja,
2. Sebaiknya pekerjaan overhaul di kerjakan secara bersama-sama ini di lakukan
guna mempermudah suatu pekerjaan .
3. Diharapkan kepada seluruh pegawai dan mahasiswa kerja praktek untuk lebih
memperhatikan kebersihan ruang kerja agar tercipta suasana kerja yang
nyaman .
25
DAFTAR PUSTAKA
Ginting Mochtar. 2010. Modul Pompa dan Kompresor. Palembang
top related