akademi farmasi ikifa jakarta...
TRANSCRIPT
INSTRUKSI KERJA
DESINTEGRATION TESTER
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian desintegration
tester.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian desintegration
tester, mulai menyiapkan bahan dan menggunakan alat desintegration tester.
C. DEFINISI
1. Desintegration Tester adalah alat untuk mengukur waktu hancur tablet
2. Termometer adalah alat pengukur suhu
3. Beaker Glass adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk -
mencampur - memanaskan cairan yg biasa digunakan dalam laboratorium
D. URAIAN PROSEDUR
1. Keluarkan chamber (beaker glass 1000 ml) dari tempatnya
2. Isi pemanas dengan air sampai batas yang ditentukan
3. Siapkan air sebanyak 700 ml dalam beaker glass (wadah pengujian/chamber), lalu
masukkan chamber ke tempat semula.
4. Pasang kabel power pada sumber listrik
5. Tekan tombol POWER pada bagian belakang alat desitegration tester
6. Pada monitor akan keluar tampilan :
7. Tekan tombol heat untuk memanaskan air di alat desitegration tester dan chamber
sampai suhu 37°C. (Ukur dengan termometer)
TIME min TEMP. °C
HEAT ERROR
0.0.0
TIME
STR 0.0.0 HEAT ERROR
8. Siapkan 6 tablet uji. Masukkan kedalam masing-masing lubang pada keranjang
khusus untuk pengujian
9. Masukkan pemberat ke dalam masing-masing lubang dengan posisi yang sama.
(posisi V atau posisi A)
10. Pasang keranjang pada tiang penyangga dengan memasangkan kait pada posisi yang
ditentukan dan posisi keranjang tepat di atas chamber
11. Tekan tombol STR (waktu sudah disetting untuk 15 menit), di monitor TIME akan
muncul waktu 15 menit yang akan berjalan mundur dan alat akan bergerak naik turun.
12. Amati tablet hingga semua tablet hancur
13. Catat waktu hancur setelah semua tablet telah hancur (hitung waktu hancur tablet)
14. Tekan tombol POWER untuk mematikan alat
15. Lepaskan kabel power dari sumber listrik
16. Lepaskan keranjang dari tiang penyangga dan keluarkan chamber (beaker glass), cuci
bersih dan keringkan.
17. Kuras air pada bagian pemanas desinteration tester dengan selang dan keringkan.
E. LAMPIRAN
Nama Alat :Disintegration Tester BJ-2
Merek :Ex.China
Gambar Disintegration Tester
INSTRUKSI KERJA
FRIABILITY TESTER
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian friability tester
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian friability tester
C. DEFINISI
1. Friability Tester adalah alat untuk mengukur kerapuhan tablet.
2. Termometer adalah alat pengukur suhu
3. Tablet merupakan sediaan padat kompa dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Pasang kabel power pada sumber listrik
2. Buka lingkaran penutup wadah tempat meletakkan tablet yang akan diuji. Bersihkan
wadah dengan menggunakan kuas
3. Masukkan tablet yang telah ditimbang sesuai jumlah yang ditetapkan
4. Pasang kembali wadah pengujian dan lingkaran penutup wadah serta kunci hingga
terpasang dengan baik
5. Tekan tombol POWER di bagian belakang alat
6. Pada monitor akan keluar tampilan :
7. Tekan tombol STR untuk menjalankan alat
8. Alat akan berputar selama 4 menit (100 putaran) dengan kecepatan 25 rpm, kemudian
akan berhenti secara otomatis.
Revolution Speed RPM
100 25
STR
RST
9. Buka lingkaran penutup wadah, keluarkan tablet yang telah diuji. Bersihkan wadah
pengujian dari serbuk yang menempel menggunakan kuas.
10. Timbang bobot tablet setelah diuji untuk menghitung nilai keregasan (kerenyahan)
tablet.
11. Pasang kembali wadah pengujian dan lingkaran penutup wadah.
12. Tekan tombol POWER di belakang alat untuk mematikan alat
13. Lepaskan kabel power dari sumber listrik (jika sudah selesai digunakan)
E. LAMPIRAN
Gambar : Alat Friability Tester CS-1
Merek : Ex.China
Gambar Alat Friability Tester
Gambar Friability Tester
INSTRUKSI KERJA
INKUBATOR
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian inkubator.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian inkubator, mulai
prosedur mempersiapkan inkubator, prosedur menggunakan inkubator dan prosedur
persiapan inkubator.
C. DEFINISI
1. Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang
dipakai untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur.
Alat ini dilengkapi dengan tombol pengatur suhu waktu untuk memudahkan pengaturan
suhu yang dikehendaki.
2. Mikroba adalah organisme kecil (termasuk virus dan bakteri) yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Mempersiapkan Inkubator
a. Periksa rak yang ada di dalam inkubator,pastikan rak terpasang dengan benar
b. Menghubungkan steker induk
c. Nyalakan alat dengan menekan tombol “on”
2. Prosedur Menggunakan Inkubator
a. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
b. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
c. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set
hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
d. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan
menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
e. Masukkan mikroba, biasanya jika menggunakan cawan petri sebelumnya
dibungkus kertas terlebih dahulu.
3. Prosedur Perawatan Inkubator
a. Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum
dibersihkan.
b. Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah.Jika diperlukan gunakan
netral detergen dan lengkap dengan penyekanya. Ketika membersihkan bilik,
keluarkan komponen pendukung dari siku-siku.
E. LAMPIRAN
Nama Alat : Inkubator
Merek : Gemmy
Gambar Inkubator
INSTRUKSI KERJA
MELTING POINT
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian Melting Point
Tester.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian inkubator, mulai
prosedur mempersiapkan alat, prosedur penggunaan alat dan prosedur pemeliharaan alat.
C. DEFINISI
1. Melting Point Tester adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur titik lebur/titik
leleh dari suatu senyawa.
2. Termometer adalah alat pengukur suhu.
3. Titik lebur (Melting Point) adalah suhu dimana suatu zat padat berubah dari zat padat
menjadi zat cair.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Mempersiapkan Alat
a. Sebelum mengoperasikan alat, periksa terlebih dahulu apakah semua kabel-kabel
sudah terpasang dan tersambung melalui stavolt.
b. Pengoperasian instrument berdasarkan tipe sumber arus yang ditunjukkan pada
label dibagian unit belakang
2. Prosedur Menggunakan Alat
a. Nyalakan Power „on‟
b. Tekan tombol voltage dan atur voltage
c. Tekan tombol „heating‟ dan nyalakan pemanas dan lampu
d. Masukkan sampel dan Termometer
e. Amati titik leburnya
f. Kemudian catat titik leburnya
g. Tekan tombol „heating‟, pemanas dan lampu akan mati
h. Matikan tombol power
3. Prosedur Perawatan Melting Point
a. Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum
dibersihkan.
b. Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah.Jika diperlukan gunakan
netral detergen dan lengkap dengan penyekanya. Ketika membersihkan bilik,
keluarkan komponen pendukung dari siku-siku.
E. LAMPIRAN
Nama Alat : Melting Point
Merek : Flight, RY-2
Gambar Melting Point
INSTRUKSI KERJA
MIKROSKOP BINOKULER
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian Mikroskop
Binokuler.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Mikroskop
Binokuler, mulai prosedur mempersiapkan alat, prosedur penggunaan alat dan prosedur
mengembalikan alat.
C. DEFINISI
Mikroskop binokuler adalah Alat yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang
tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa yaitu
lensa objektif dan lensa okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya
objektif 1X dan 2X serta okuler 10X dan 15X.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Mempersiapkan Alat
a. Mikroskop diletakkan di atas meja
b. Bagian-bagian mikroskop kecuali lensa dan cermin dibersihkan dengan lap
c. Lensa dan cermin di bersihkan dengan dengan kertas lensa, kemudian sekrup halus
diputar sampai penuh ke bawah. Lensa obyektif dipasang dengan perbesaran yang
paling lemah, misal 10 kali
d. Diafragma diputar hingga lubang yang mempunyai ukuran terbesar berada satu garis
dengan lubang yang terdapat pada meja benda
e. Mata praktikan ditempelkan pada lensa okuler untuk melihat cahaya yang masuk.
Cermin diputar ke arah sumber cahaya sehingga ketika dilihat pada lensa okuler
didapat suatu bidang pandang yang putih, keadaan ini menandakan mikroskop dalam
posisi ini siap digunakan.
2. Prosedur Menggunakan Mikroskop
a. Kabel ditancapkan pada mikroskop dan sumber listrik.
b. Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu
dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu
mikroskop.
c. Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX
agar diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.
d. Preparat di pasang pada meja benda.
e. Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan
cara memutar sekrup kasar mikroskop.
f. Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler.
Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
g. Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran
lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan
menggeser sekrup halus. Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan
ketika memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat
menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati.
3. Prosedur Mengembalikan Mikroskop
1. Ketika pengamatan berakhir maka kembalikanlah posisi lensa okuler pada
perbesaran terkecil (4 x 10) kemudian turunkan meja benda dengan cara
menggeser makrometer mikroskop.
2. Preparat dari meja benda dilepaskan.
3. Tuas diafragma menuju posisi MIN, kemudian lampu mikroskop diredupkan.
a. Tombol OFF ditekan.
b. Kondensor diturunkan.
c. Lensa okuler dilap dengan kertas lensa.
d. Meja benda dilap dengan lap bersih.
4. Kabel dilepaskan dari sumber listrik .
5. Kabel dilipat dan dikembalikan pada posisi semula.
6. Mikroskop dikembalikan ke tempat penyimpanan.
INSTRUKSI KERJA
MIKROSKOP
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian Mikroskop.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Mikroskop,
mulai prosedur mempersiapkan alat, prosedur penggunaan alat dan prosedur
mengembalikan alat.
C. DEFINISI
1. Mikroskop binokuler adalah Alat yang digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun
dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Mempersiapkan Alat
a. Mikroskop diletakkan di atas meja
b. Bagian-bagian mikroskop kecuali lensa dan cermin dibersihkan dengan lap
c. Lensa dan cermin di bersihkan dengan dengan kertas lensa, kemudian sekrup
halus diputar sampai penuh ke bawah. Lensa obyektif dipasang dengan
perbesaran yang paling lemah, misal 10 kali
d. Diafragma diputar hingga lubang yang mempunyai ukuran terbesar berada satu
garis dengan lubang yang terdapat pada meja benda
e. Mata praktikan ditempelkan pada lensa okuler untuk melihat cahaya yang masuk.
Cermin diputar ke arah sumber cahaya sehingga ketika dilihat pada lensa okuler
didapat suatu bidang pandang yang putih, keadaan ini menandakan mikroskop
dalam posisi ini siap digunakan.
2. Prosedur Menggunakan Mikroskop
a. Pasang lensa okuler dan objektif pada mikroskop.
b. Pasang lampu pada bagian bawah mikroskop.
c. Hubungkan mikroskop dengan sumber daya.
d. Siapkan objek pada kaca preparat kemudian letakkan coverglass pada objek.
e. Atur perbesaran dengan memutar lensa okuler ke arah kiri atau kanan.
f. Amati melalui lensa objektif dan atur fokus dengan memutar tuas.
g. Lepaskan sumber daya.
h. Lepaskan lampu dan lensa dengan perlahan.
E. LAMPIRAN
Nama Alat : Mikroskop
Merk : Ex. China
Gambar Mikroskop
INSTRUKSI KERJA
ROTARY EVAPORATOR
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian Rotary Vacuum
Evaporator.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Rotary Vacuum
Evaporator, mulai prosedur penggunaan alat dan prosedur penambahan sampel pada saat
alat menyala.
C. DEFINISI
Rotary Vacuum Evaporator merupakan alat yang menggunakan prinsip vakuum destilasi.
prinsip utama alat ini terletak pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap
pada suhu dibawah titik didihnya. Prinsip rotary evaporator adalah proses pemisahan
ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu,
cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh
karena adanya penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari
akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul
cairan pelarut murni yang ditampung dalam labu penampung. Prinsip ini membuat
pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Penggunaan Vakum Rotary Evaporator
a. Hubungkan alat pada sumber daya
b. Siapkan sampel pada labu
c. Pasang receiving flask
d. Tekan tombol power warna hijau di bawah display water bath.
e. Atur suhu yang diinginkan dengan pemutar suhu
f. Pasang labu sample pada tempatnya kemudian putar penguncinya.
g. Tekan tombol power warna hijau pada pengontrol rotary kemudian turunkan labu
sampel sampai mengenai air di water bath.
h. Set putaran yang diinginkan dengan memutar tombol rotation
i. Tekan tombol power pada alat pompa vakum
j. Atur vakum yang diinginkan sesuai dengan pelarut yang dipakai dengan memutar
tombol pada alat vakum.
k. Putar ke arah depan untuk mengurangi daya vakum dan putar ke arah belakang
untuk menambah daya vakum.
l. Biarkan alat melakukan evaporasi
m. Matikan vakum kemudian keluarkan tekanan dalam vacum pada kondensor
dengan memutar tombol ke arah belakang, setelah terbuang putar kembali ke arah
atas
n. Putar tombol rotary ke posisi nol, dan naikkan labu sampel ke posisi atas.
o. Matikan tombol power pada rotary
p. Putar tombol suhu ke arah nol dan matikan tombol power suhu
q. Lepaskan labu sampel dengan memutar kunci ke arah depan
r. Cabut kabel power dari listrik
2. Prosedur Penambahan Sampel Pada Saat Alat Menyala
a. Siapkan sampel di bawah kondensor
b. Masukkan selang plastik ke dalam sampel
c. Putar stop cock ke arah bawah
d. Biarkan sampel masuk ke dalam labu
e. Bila sudah penuh, lepaskan selang daari sampel dan biarkan selang terisi udara
f. Putar stop cock ke arah atas.
INSTRUKSI KERJA
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian
Spektrofotometer UV-VIS.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Spektrofotometer
UV-VIS, mulai prosedur dasar penggunaan dan penggunaan alat.
C. DEFINISI
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah
ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra
violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam
larutan tersebut.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Hubungkan alat pada sumber listrik.
2. Kemudian nyalakan alat dengan menekan tombol POWER yang berada di unit
belakang. Instrument dipanaskan minimal 20 menit.
3. Perlakuan Kuvet dan Larutan Uji :
a. Kuvet berbentuk tabung dibersihkan menggunakan aquadest minimal 1,5 mL
b. Bersihkan bagian luar tabung dengan tissue dengan cara ditotol
c. Bilas kuvet dengan larutan uji minimal 1,5 mL dan kuvet dibersihkan kembali
d. Masukkan Larutan Uji kedalam kuvet dan kuvet dibersihkan kembali
e. Masukkan Kuvet ke dalam tempat pengukuran mengikuti arah jam dimulai pada
posisi pukul 12.
4. Tentukan kebutuhan pengukuran : penentuan panjang gelombang atau pengukuran
kadar.
5. Penentuan panjang Gelombang :
Pilih menu SUR pada layar, tentukan panjang gelombang dan interval yang
diinginkan.Tekan tombol AUTO ZERO kemudian tekan tombol MEASURE, lalu
catat hasilnya.
6. Pengukuran Kadar :
Pilih menu ATC pada layar, entukan panjang gelombang dan interval yang
diinginkan.Tekan tombol AUTO ZERO kemudian tekan tombol MEASURE, lau catat
hasilnya.
7. Setelah selesai keluarkan kuvet dari tempat pengukuran.
8. Matikan tombol power.
E. LAMPIRAN
Nama : Spektrophotometer UV-Vis
Merek : MECASYS,Optizen Pop
Gambar Spektrofotometer UV-Vis
INSTRUKSI KERJA
VISKOMETER BROOKFIELD
A. TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan memberikan pedoman dalam pengoperasian Viskometer
Brookfield.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Viskometer
Brookfield.
C. DEFINISI
1. Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan
2. Viscometer Brookfield adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu
instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan
dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan
untuk pengembangan data rheologi lengkap.
3. Toleransi dari viscometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR).
4. FSR adalah nilai maksimum yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting
Spindle dan Kecepatan putar spindle yang kita tetapkan.
5. Toleransi dari cairan standard adalah 1% dari nilai viscosity cairan yang
bersangkutan.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Prosedur Kalibrasi
a. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
b. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10%
hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai
mendekati 100% FSR.
c. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai
suhu setting
d. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP.
Catatan :
Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.
Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument
cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.
2. Prosedur Penggunaan Alat
a. Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1) Dipakai pada cone dan plate
2) ukuran sample
3) waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan
pada pelat sebelum terbaca
4) kebersihan kerucut dan plat
5) jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
a. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih
tinggi
6) shear rate ditempatkan untuk sampel
b. Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian
dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan
yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
INSTRUKSI KERJA
OVEN
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk OVEN GEMMY YCO-01
DIGITAL dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan
aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian OVEN GEMMY
YCO-01 DIGITAL.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk pengeringan dan sterilisasi kering.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.
2. Nyalakan oven dengan menekan tombol bertuliskan POWER hingga muncul display
pada oven.
3. Atur temperatur, untuk menaikkan suhu tekan tombol , untuk menurunkan
temperatur tekan tombol lalu tekan tombol START dengan posisi waktu (TIMER)
pada garis HOLD.
4. Apabila display temperatur sudah menunjukan temperatur yang sudah diinginkan,
masukkan peralatan yang akan dikeringkan dan disterilkan kedalam oven.
5. Lalu atur waktu (TIMER) lama penggunaan oven dengan memutar knob waktu.
6. Jika alarm bunyi maka suhu dalam OVEN (PV) lebih tinggi dari suhu yang
diinginkan pada display. Buang udara dalam OVEN dengan memutar penutup udara
diatas OVEN dan matikan OVEN.
7. Tekan tombol POWER jika ingin mematikan OVEN, cabut steker dari sumber listrik.
INSTRUKSI KERJA
AUTOCLAVE
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk AUTOCLAVE ALL
AMERICAN dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat
dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian AUTOCLAVE
ALL AMERICAN.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan tahan panas
menggunakan uap air panas
D. URAIAN PROSEDUR
1. Periksa banyaknya air dalam autoclave. Tinggi air harus berada pada batas yang
ditentukan. Air yang digunakan adalah air suling.
2. Apabila jumlah air kurang dari batas tambahkan air sampai tanda batas.
3. Masukkan peralatan dan bahan yang akan disterilkan.
4. Untuk botol bertutup ulir, tutup botol harus dikendorkan.
5. Tutup autoclave dengan rapat, sesuaikan tanda pada tutup autoclave dengan
tanda pada badan autoclave, lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoclave.
6. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
7. Posisikan tombol POWER ke posisi ON
8. Tunggu sampai air mendidih dan uap terdesak keluar dari klep pengaman. Tutup klep
pengaman.
9. Amati penanda tekanan, hitung waktu sejak tekanan mencapai 15 Psi (2 atm)
10. Tunggu proses sterilisasi selama 15 menit.
11. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara
lingkungan (jarum pada tekanan menunjuk angka nol)
12. Buka klep pengaman dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
13. Posisikan tombol POWER ke OFF.
14. Lepas stop kontak dari sumber tenaga.
E. LAMPIRAN
Jenis Alat : AUTOCLAVE
Merek : ALL AMERICAN
Gambar Autoclav
INSTRUKSI KERJA
TIMBANGAN ANALITIK
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk TIMBANGAN
ANALITIK SARTORIUS dan memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian TIMBANGAN
ANALITIK A&D.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk menimbang.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Atur bulatan udara waterpass pada posisi tengah dengan memutar kaki-kaki
timbangan.
2. Bersihkan pelat timbangan, dan tutup pintu atau jendela timbangan.
3. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
4. Tekan tombol ON/OFF, tunggu beberapa detik.
5. Display akan menunjukan angka 0,0000
6. Letakkan bahan yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil, display
akan menunjukan berat bahan.
7. Ambil bahan dari timbangan.
8. Tekan tombol ON/OFF untuk mematikan timbangan.
9. Cabut aliran listrik apabila proses penimbangan sudah selesai.
INSTRUKSI KERJA
WATERBATH
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk WATERBATH
MEMMERT dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat
dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian WATERBATH
MEMMERT.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk pemanasan.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Kabel koneksi listrik harus ditempatkan jauh dari permukaan panas.
2. Pengisian air harus sesuai dengan tanda maksimum dan minimum level air.
3. Bak pemanas dihidupkan dengan cara menekan tombol control push/turn (posisi ON)
4. Parameter bisa diatur dengan memutar kontro push/turn. Parameter yang dipilih akan
menyala pada layar display yang kemudian dapat dirubah dengan memutar control
push/turn sambil menekan tombol SET
5. Putar tombol push/turn sampai muncul oC menyala pada layar.
6. Set point temperatur diatur dengan menekan tombol SET sambil memutar tombol
push/turn.
7. Setelah melepas tombol SET, temperatur yang ditentukan akan berkedip sesaat pada
display. Display kembali ke temperatur aktual dan pengontrol akan mulai
memanaskan ke temperatur yang diinginkan. Selama pemanasan simbol pemanas
akan menyala.
INSTRUKSI KERJA
DISSOLUTION TESTER
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk DISSOLUTION
TESTER dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan
aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian DISSOLUTION
TESTER.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mengukur kelarutan tablet.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Isi bak penampung (9) menggunakan air bersih (disarankan menggunakan
akuadestilata) sampai sepertiga tinggi bak penampung.
Cara pengisian air : angkat handle bagian atas alat disolusi (7) , ambil dengan
hati-hati vessel/labu disolusi (10), kemudian isi bak dengan air bersih bebas
mineral
2. Pasang vessel (10) kedalam dudukan bak penampung, kemudian kunci
3. Isi vessel (10) menggunakan media disolusi (jumlah dan jenis media disesuaikan
dengan monografi yang ada di Farmakope)
4. Hubungkan kabel power (1) dengan sumber listrik, kemudian tekan tombol (2) ke
posisi “ON”
5. Pasang padle atau basket dengan cara memasukkan pada lubang (8)
Cara pemasangan padle/basket : pemilihan padle/basket disesuaikan dengan
monografi yang ada di farmakope
Sebelum memasukkan padle/basket pastikan bagian atas alat disolusi dalam
kondisi terangkat, kemudian masukkan padle/basket ke lubang (8), dorong sampai
posisi paling atas
Kunci sementara, dengan pengunci dibagian atas alat disolusi (pastikan lubang
kecil alat pengunci masuk kedalam tonjolan bagian atas disolusi
Turunkan handle (7), kemudian atur kembali padle/basket sampai masuk kedalam
vessel (10) dengan jarak yang ditentukan.
6. Atur tombol temperatur (6) , tombol kecepatan pengadukan (5) dan tombol waktu (4)
sesuai dengan yang ditentukan
7. Pasang penutup vessel (3), kemudian pasang syringe sampel.
8. Pengujian sampel dilakukan ketika temperatur sudah mencapai suhu yang ditentukan.
9. Bersihkan media disolusi ketika pengujian selesai dilakukan.
10. Penggantian air dalam bak penampung sebaiknya 7 hari sekali untuk menghindari
terbentuknya lumut dan kerak pada lapisan bak penampung
11. Ketika sudah tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, bak penampung
sebaiknya dalam kondisi kosong tidak terisi air.
E. LAMPIRAN
Nama : Dissolution Tester
Merek : Flight (Ex.China), RC-3
Gambar Dissolution Tester
Gambar Dissolution Tester
1
2
3
4 5 6 7
8
9
INSTRUKSI KERJA
HARDNESS TESTER
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk HARDNESS TESTER
dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian HARDNESS
TESTER.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mengukur kekerasan tablet.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Tablet diletakkan diantara pegas penekan
2. Posisikan garis pengukur di titik nol.
3. Putar pegas penekan hingga tablet retak / pecah
4. Amati garis pengukur setelah tablet pecah
5. Hitung rata-rata standar deviasi (SD).
Ukuran yang didapat per tablet minimal 4 kg/ cm2 , maksimal 10 kg / cm
2
E. LAMPIRAN
Nama : Hardness tester
Merek : Ex.China
Gambar Hardness Tester
INSTRUKSI KERJA
JANGKA SORONG
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk Jangka Sorong dan
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Jangka Sorong.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mengukur sisi dalam, sisi luar dan kedalaman suatu benda.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Mengukur diameter dalam :
Geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
Letakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong dapat
masuk ke dalam benda/gelas tersebut.
Geser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding
dalam benda/gelas yang diukur.
2. Mengukur diameter luar :
Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang.
Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. LAMPIRAN Perhatikan skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol
di skala nonius. dapat menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa
juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini anda
harus hitung dahulu baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
b. Amati Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala
utama. Pengukuran ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm.
c. Lalu jumlahkan Skala utama dengan Skala nonius.
E. LAMPIRAN
Nama : Jangka Sorong
Merek : Ex.China
Gambar Jangka Sorong
INSTRUKSI KERJA
LEMARI ASAM
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk Lemari Asam dan
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Lemari Asam.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan sebagai ventilasi lokal yang didesain untuk mengurangi paparan dari
gas berbahaya, uap beracun, maupun debu.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Naikan jendela sorong ( slidding window ) sesuai keinginan
2. Hidupkan Switch blower
3. Hidupkan lampu penerang
4. Bila blower sudah hidup mulailah bekerja dengan hati-hati.
5. Pada saat bekerja turunkan Slidding window sejajar bahu pemakai untuk menghindari
percikan bahan kimia ke wajah.
6. Selesai bekerja bersihkan meja kerja fume hood dengan kain kering kemudian bilas
dengan kain basah.
7. Matikan Switch lampu
8. Tutup Slidding window.
INSTRUKSI KERJA
HOT PLATE AND STIRRER
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk HOT PLATE AND
STIRRER dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat
dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian HOT PLATE
AND STIRRER.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Hubungkan alat ke sumber listrik
2. Siapkan zat yang telah dimasukkan ke dalam wadah (beaker glass), ukuran wadah
sesuaikan dengan kebutuhan.
Catatan:
Jika menggunakan Strirrer, maka masukkan magnetic stirrer bar ke dalam wadah
(beaker glass)
3. Nyalakan tombol on/off pada alat, atur pada posisi on
4. Putar pengatur suhu sesuai dengan suhu pemanasan yang dibutuhkan
5. Jika menggunakan Strirrer, atur kecepatan putar (RPM) sesuai dengan kebutuhan
6. Jika tidak menggunakan Strirrer, RPM tidak perlu diatur.
7. Saat pengadukan selesai, turunkan kecepatan putar hingga angka nol (0)
8. Saat pemanasan selesai, turunkan suhu hingga angka nol (0)
9. Matikan alat, atur tombol on/off pada posisi off
10. Lepaskan aliran litrik dari sumbernya.
INSTRUKSI KERJA
pH METER
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk pH Meter dan memberikan
informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian pH Meter.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan
(ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat).
D. URAIAN PROSEDUR
1. Bilas elektroda dengan air demineralisasi /aquades sebelum digunakan untuk
menghilangkan kotoran. Jika elektroda pH telah kering, rendam selama 30 menit
dalam larutan KCL 2M - 4M.
2. Tekan ON untuk beralih pada meteran. The MEAS muncul di tengah atas LCD.
Indikator ATC muncul di bawah Pojok kanan indikator Suhu.
3. Celupkan elektroda ke dalam sampel, aduk secara perlahan agar sample homogen
4. Lihat layar hingga angka pembacaan stabil.
5. Untuk beralih pembacaan antara pH dan mV (atau Rel mV), tekan tombol MODE.
INSTRUKSI KERJA
MESIN TABLET ROTARY
A. URAIAN PROSEDUR
1. Pasang Punch die, punch bawah dan punch atas dengan cara :
a. Pasang die dengan cara membuka kunci no 10, kemudian masukkan die dan kunci
kembali
b. Pasang puch bawah dengan cara membuka plat pin no 8 yang berada di bagian
bawah mesin dan masukkan punch bawah dengan hati-hati, kemudian tutup
kembali
c. Pasang punch atas dengan cara membuka kunci no 9, kemudian masukkan punch
atas dengan hati-hati, lalu kunci kembali
2. Atur volume ruang punch bawah untuk menentukan bobot tablet dengan cara
memutar tuas nomor 6
3. Pasang hopper pada mesin, kemudian masukkan massa siap kempa
4. Pastikan semua bagian mesin terpasang dengan benar (punch, die dan hopper)
5. Tekan tombol start (no. 1), lalu putar pengatur kecepatan (no. 5) dengan kecepatan
rendah untuk memastikan mesin berjalan dengan baik.
6. Atur kekerasan dengan memutar tuas nomor 7
7. Setelah bobot dan kekerasan sudah sesuai dengan yang diinginkan, atur kecepatan
pitaran mesin.
8. Tampung tablet yang dikempa kemudian dilakukan in process control.
9. Setelah proses pengempaan selesai tekan tombol “stop” dan bersihkan mesin serta
copot bagian-bagian mesin dengan cara kebalikan dari prosedur pemasangan.
B. LAMPIRAN
Nama Alat : Mesin Tablet
Merek : Rotary Tablet Pres ZP-5D
Keterangan :
1. Tombol “start” 9. Pin pengunci punch atas
2. Tombol “stop” 10. Pin pengunci die
3. Lampu indikator “stop” 11. Punch bawah
4. Lampu indikator “star” 12. Punch atas
5. Pengatur kecepatan putaran mesin 13. Die
6. Pengatur kedalaman ruang puch bawah
7. Pengatur kekerasan tablet
8. Pin lempeng pengunci punch bawah
7
4
3
6
5
1 2
11
8
9 10
12
13
INSTRUKSI KERJA
HOMOGENIZER HG-15D
A. TUJUAN
Instruksi kerja ini adalah penuntun untuk operator dari produk Homogenizerdan
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dengan aman.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian Homogenizer.
C. DEFINISI
Alat ini digunakan untuk mencampur, menghomogenkan, homogenisasi, suatu larutan
atau dua obyek agar seragam.
D. URAIAN PROSEDUR
1. Hubungkan alat ke sumber listrik
2. Siapkan zat yang telah dimasukkan ke dalam wadah (beaker glass), ukuran wadah
sesuaikan dengan kebutuhan.
3. Nyalakan tombol on/off pada alat, atur pada posisi on (Tombol terletak pada box
pengatur kecepatan putar)
4. Atur secara perlahan kecepatan putar sesuai yang dibutuhkan
5. Saat pengadukan selesai, turunkan kecepatan putar hingga angka nol (0)
6. Ulangi langkah 2 – 5 untuk melakukan pembersihan alat namun menggunakan air
panas. Ulangi langkah tersebut hingga alat benar-benar bersih (minimal 3 kali
pembilasan).
7. Matikan alat, atur tombol on/off pada posisi off
8. Lepaskan aliran litrik dari sumbernya.