akademi farmasi ikifa
TRANSCRIPT
RENCANA INDUK PENELITIAN
2015-2018
AKADEMI FARMASI IKIFA
UNIT PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
i
RENCANA INDUK PENELITIAN IKIFA
AKADEMI FARMASI IKIFA
ii
VISI DAN MISI
Visi Akademi Farmasi IKIFA :
Menjadi perguruan tinggi farmasi yang menghasilkan lulusan, berdaya
saing tinggi dengan mengedepankan akhlak mulia dan IPTEK dalam
pekerjaan kefarmasian di tingkat nasional tahun 2023.
Misi Akademi Farmasi IKIFA :
a. Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang berkualitas dengan
mengedepankan akhlak mulia dan IPTEK dalam pekerjaan
kefarmasian di tingkat nasional;
b. Menyelenggarakan penelitian farmasi yang berdaya saing tinggi
dengan mengedepankan akhlak mulia dan IPTEK dalam pekerjaan
kefarmasian di tingkat nasional;
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang farmasi
yang berdaya saing tinggi dengan mengedepankan akhlak mulia dan
IPTEK dalam pekerjaan kefarmasian di tingkat nasional;
d. Mengembangkan kerja sama dengan stakeholders secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu
lulusan
iii
KATA SAMBUTAN
Puji dan Syukur Kami panjatkan untuk Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, Kami dapat menyelesaikan Rencana Induk
Penelitian (RIP) Akademi Farmasi IKIFA. Dengan adanya RIP ini
diharapkan target indikator kinerja dapat lebih terarah untuk dicapai
terutama luaran penelitian
RIP ini disusun untuk melatih dan membangun semangat penelitian
dan menjadi pedoman bagi seluruh civitas Akademik di Akademi Farmasi
IKIFA,sehingga berbagai penelitian yang dilaksanakan mulai tahun 2015
diharapkan lebih terarah sesuai dengan bidang unggulan.
Semoga Rencana Induk Penelitian (RIP) ini dapat bermanfaat
untuk kemajuan penelitian diAkademi Farmasi IKIFA, guna memberikan
sumbangsihnya pada kejayaan bangsa Indonesia, khususnya dibidang
farmasi.
Jakarta, September 2015
Ketua UPPM,
Tria Prayoga, S.Farm.
iv
DAFTAR ISI
Surat Keputusan ................................................................................................. i
Visi Misi .............................................................................................................. ii
Kata Sambutan ................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN AKADEMI FARMASI IKIFA ................. 2
2.1. Visi .................................................................................................. 2
2.2. Misi ................................................................................................... 2
2.3. Visi UPPM AKFAR IKIFA ............................................................... 2
2.4. Misi UPPM AKFAR IKIFA ............................................................... 2
2.5. Analisa Kondisi saat ini .................................................................... 2
2.5.1.Riwayat Perkembangan .......................................................... 2
2.5.2.Capaian yang sudah ada ........................................................ 3
2.5.3.Peran unit kerja ....................................................................... 3
2.5.4.Potensi yang dimiliki ............................................................... 3
2.5.5.Organisasi manajemen ........................................................... 4
2.5.6.Analisa SWOT ....................................................................... 5
BAB III GARIS BESAR RIP UNIT KERJA ........................................................... 6
3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan................................................... 6
3.2. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja .................................................... 6
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR
KINERJA .............................................................................................................. 8
4.1. Indonesia yang Sehat dengan Melaksanakan Pekerjaan
Kefar-
masian ............................................................................................. 8
4.2. Tema Riset Unggulan Berdasarkan Kelompok Keahlian ................ 14
BAB V PELAKSANAAN RIP AKADEMI FARMASI IKIFA .................................. 33
5.1. Dana Penelitian Yang Dibutuhkan Selama 5 Tahun Pertama ........ 33
v
5.2. Perolehan Rencana Pendanaan ..................................................... 33
BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Induk Penelitian (RIP) Akademi Farmasi (AKFAR)
IKIFA merupakan arahan kebijakan pengelolaan penelitian dalam
jangka waktu 4 tahun kedepan yakni 2015-2018. RIP AKFAR IKIFA
sebagai acuan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh peneliti/ dosen AKFAR IKIFA, tidak lepas dari
Rencana Strategis AKFAR IKIFA 2014-2018, Rencana Induk
Pengembangan AKFAR IKIFA 2014-2018, dan Rencana
Operasional AKFAR IKIFA yang telah disahkan oleh senat AKFAR
IKIFA.
RIP memiliki makna perencanaan strategis dalam suatu
organisasi pendidikan tinggi, bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang ada berdasarkan pertimbangan analisis efisiensi dan
SWOT (strengthen, weakness, opportunity dan threat). RIP
merupakan suatu proses sebagai alat yang digunakan untuk
menentukan keadaan suatu organisasi pendidikan tinggi selama
beberapa tahun mendatang.
Aturan PP 51 tahun 2009 menyebutkan bahwa pekerjaan
kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Visi
Akademi Farmasi IKIFA mengharapkan bahwa lulusan Akademi
Farmasi IKIFA dapat bersaing tinggi dengan mengedepankan
akhlak mulia dalam pekerjaan kefarmasian, maka kelompok
keahlian terbagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pekerjaan
2
kefarmasian yaitu Teknologi Farmasi, Manajemen Farmasi,
Pelayanan Farmasi dan Bahan Alam.
Dasar/ dokumen yang digunakan penyusunan RIP adalah:
a. Visi Misi Akademi Farmasi IKIFA
b. Renstra Institusi AKFAR IKIFA 2014-2018
c. RENOP (Rencana Operasional) AKFAR IKIFA 2014-2018
3
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN AKADEMI FARMASI IKIFA
2.1. Visi
Menjadi perguruan tinggi farmasi yang menghasilkan
lulusan, berdaya saing tinggi dengan mengedepankan akhlak mulia
dan IPTEK dalam pekerjaan kefarmasian di tingkat nasional pada
tahun 2023.
2.2. Misi
a. Menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas
dengan mengedepankan akhlak mulia dan IPTEK dalam
pekerjaan kefarmasian di tingkat nasional;
b. Menyelenggarakan penelitian farmasi yang berdaya saing tinggi
dengan mengedepankan akhlak mulia dan IPTEK dalam
pekerjaan kefarmasian di tingkat nasional;
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang
farmasi yang berdaya saing tinggi dengan mengedepankan
akhlak mulia dan IPTEK dalam pekerjaan kefarmasian di tingkat
nasional;
d. Mengembangkan kerjasama dengan stakeholders secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu
lulusan.
2.3. Visi UPPM AKFAR IKIFA
Menjadi UPPM yang mendukung penerapan IPTEK di bidang
kefarmasian yang diimplementasikan bagi kehidupan
bermasyarakat ditingkat nasional pada tahun 2023.
4
2.4. Misi UPPM AKFAR IKIFA
a. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
kefarmasian yang hasilnya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
b. Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan edukasi teknologi
kefarmasian;
c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan mengimplementasikan hasil penelitian sivitas
akademika;
d. Menjalin kerjasama dengan institusi atau mitra lain dalam
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2.5. Analisa Kondisi saat ini
Kondisi yang dihadapai saat ini, meliputi
2.5.1. Riwayat Perkembangan
Sebelumnya Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(UPPM) bernama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) yang ditetapkan dengan dengan SK Direktur Nomor 030/
KEP.DIR/AF.I/VIII/2014, namun terjadi penyesuaian bentuk
menjadi UPPM di tahun 2015. Unit Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (UPPM) IKIFA dibentuk pada tahun 2015.
Berdasarkan SK Direktur Nomor 030/KEP.DIR/AF.I/IX/2015
tanggal 1 September 2015 yang secara khusus menjadi unit yang
menaungi semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di
Akademi Farmasi IKIFA. UPPM Akademi Farmasi IKIFA
menjalankan semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
yang berhubungan dengan bidang kefarmasian.
5
2.5.2. Capaian yang sudah ada
Capaian kuantitatif dapat dilihat pada laporan kinerja
bidang penelitian tahun 2015 sebagaimana tercantum pada
tabel di bawah ini.
No Jenis Luaran Jumlah capaian
2015
1 Publikasi Ilmiah Nasional tidak
terakreditasi (ber-
ISSN)
-
2 Kerjasama
Penelitian
Internasional -
3 Pengabdian
Kepada
Masyarakat
- -
2.5.3. Peran unit kerja
UPPM berperan sebagai fasilitator dan koordinator
berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
terjadi di lingkup Akademi Farmasi IKIFA.
2.5.4. Potensi yang dimiliki
a. Potensi bidang SDM
Jumlah personalia penelitian dan pengabdian
masyarakat sebanyak 36 dosen aktif. Jumlah dosen
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No Program
Studi
Klasifikasi Jumlah
S2 S1
1 Farmasi 10 26 36
6
b. Bidang Sarana dan Prasarana
Akademi Farmasi IKIFA mempunyai 8 laboratorium, yaitu:
2.5.5. Organisasi Manajemen
1. Lab. Farmasetik
2. Lab. Steril
3. Lab. Farmasi Industri
4. Lab. Farmakognosi & Fitokimia
5. Lab. Farmakologi
6. Lab. Kimia & Kimia Farmasi
7. Lab. Mikrobiologi
8. Lab. Multimedia
KETUA UPPM
DIREKTUR
KELOMPOK
KEAHLIAN
MANAJEMEN
FARMASI
KELOMPOK
KEAHLIAN
PELAYANAN
FARMASI
KELOMPOK
KEAHLIAN
TEKNOLOGI
FARMASI
KELOMPOK
KEAHLIAN
BAHAN ALAM
SEKRETARIS UPPM
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT PENELITIAN
7
3. Analisa SWOT
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Dukungan dana dari Yayasan Pendidikan IKIFA dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Jumlah kerjasama di berbagai bidang oleh instansi lain yang saling mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi
3. Adanya SOP dan dokumen pendukung dalam menjalankan kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan melakukan kegiatan kerjasama dengan instansi lain
4. Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5. Terciptanya kerjasama yang baik antara Akademi Farmasi IKIFA dengan instansi lain yang terbukti dengan adanya perjanjian multi tahun
6. Adanya sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan
1. Jumlah kegiatan penelitian dan PkM yang masih sedikit
2. Masih kurang hasil penelitian/karya ilmiah yang bersifat nasional
KESEMPATAN (OPPORTUNITY) TANTANGAN (THREAT)
1. Tersedianya banyak kesempatan untuk mendapatkan dana kegiatan penelitian dan PkM di luar institusi, dengan jumlah dana yang memadai
2. Memiliki kerjasama dengan Fakultas Farmasi lain
3. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana penunjang penelitian dan PkM
4. Akademi Farmasi IKIFA memiliki dosen yang berasal dari praktisi sehingga membuka peluang kerjasama di bidang PKL, kegiatan penelitian dan PkM
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat menunut kreativitas dan pengembangan diri para staf dosen
8
BAB III
GARIS BESAR RIP UNIT KERJA
3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan
Tujuan UPPM AKFAR IKIFA adalah produk penelitian yang
menjadi rujukan nasional yang berwawasan lingkungan, aplikatif,
dan responsive terhadap permasalahan masyarakat, bangsa, dan
negara. Sasaran pelaksanaan UPPM antara lain:
a. Tersedianya sumberdaya yang berkualitas dan memadai dalam
pengembangan penelitian yang mengutamakan kemanfaatan.
b. Tercapainya kualitas dan kuantitas hasil penelitian yang relevan
dengan visi Akademi Farmasi IKIFA.
c. Meningkatnya publikasi dan inkubasi hasil penelitian.
3.2. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja
a. Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja (Input, Proses, dan
Output)
Proses
1. Sistem
2. Kepemimpin
an
Input
1. SDM
2. Sarana &
Prasarana
3. Nilai-Nilai
4. Problematika
5. Kebijakan
strategis
Output
1. Intensifikasi &
ekstensifikasi kerjasama
2. Kemandirian unit kerja
3. Dukungan lebih kuat pada
AKFAR IKIFA
4. Pengembangan
masyarakat
5. Material publikasi: Buku
termasuk referensi, sitasi
6. Pengakuan
internasional/award
7. Paket teknologi
9
b. Formulasi strategi pengembangan
1. Peningkatan terus menerus kuantitas, kualitas dan loyalitas
sumber daya manusia termasuk alokasi waktu untuk
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Pengembangan sarana dan prasarana mengikuti bahkan
bila mungkin mendahului kebutuhan
3. Kelompok-kelompok keahlian mengedepankan
akuntabilitas dan transparansi serta koordinasinya dengan
UPPM.
4. Perluasan jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga di
pusat kekuasaan, bisnis dan pusat sumber daya, misalnya
lembaga-lembaga nasional dan internasional.
5. Meningkatkan ekspose media massa untuk AKFAR IKIFA
dan UPPM.
6. Alokasi sumberdaya untuk UPPM yang proporsional
dengan berpegang pada azas good governance.
10
BAB IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR
KINERJA
4.1. Indonesia yang Sehat dengan Melaksanakan Pekerjaan
Kefarmasian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian disebutkan
bahwa Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional, maka
UPPM Akademi Farmasi IKIFA mengelompokkan Tema Riset
Unggulan AKFAR IKIFA menjadi empat bidang keahlian. Bidang
keahlian tersebut antara lain Teknologi Farmasi, Manajemen
Farmasi, Pelayanan Farmasi dan Bahan Alam. Dengan mengacu
pada empat bidang keahlian tersebut diharapkan dapat menuju
Indonesia yang Sehat.
Salah satu fokus untuk mencapai Indonesia yang sehat
adalah dengan terciptanya swasembada obat-obatan serta
meningkatkan pengetahuan obat-obatan di masyarakat sehingga
tingkat keberhasilan pengobatan meningkat. Strategi-strategi yang
menjadi acuan pada penelitian Akademi Farmasi IKIFA antara lain:
1. Pembuatan dan Modifikasi Sediaan Farmasi
Pembuatan dan modifikasi sediaan farmasi bertujuan untuk
mendapatkan bahan eksipien lain yang digunakan pada
sediaan farmasi sehingga mendapatkan eksipien baru dengan
kualitas yang baik dan harga lebih ekonomis.
Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi:
11
a. Melakukan skrining bahan yang memiliki sifat fisika dan
kimia yang mirip dengan eksipien eksisting
b. Melakukan modifikasi formula sediaan padat menggunakan
bahan substitusi yang mirip dengan eksipien eksisting
c. Melakukan modifikasi formula sediaan semipadat
menggunakan bahan substitusi yang mirip dengan eksipien
eksisting
d. Melakukan modifikasi formula sediaan cair menggunakan
bahan substitusi yang mirip dengan eksipien eksisting
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah:
a. Teridentifikasinya bahan-bahan yang memiliki potensial
untuk menggantikan bahan eksisting sehingga diperoleh
produk dengan harga yang ekonomis.
b. Memperoleh produk sediaan padat yang memiliki sifat fisika
kimia yang mirip dengan produk eksisting, namun dengan
harga yang ekonomis.
c. Memperoleh produk sediaan semipadat yang memiliki sifat
fisika kimia yang mirip dengan produk eksisting, namun
dengan harga yang ekonomis.
d. Memperoleh produk sediaan cair yang memiliki sifat fisika
kimia yang mirip dengan produk eksisting, namun dengan
harga yang ekonomis.
e. Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) tercapai
f. Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype produk
dll
2. Pengendalian Mutu Sediaan Farmasi
Pengendalian mutu sediaan farmasi bertujuan untuk
mengetahui apakah ada bahan-bahan yang dilarang untuk
ditambahkan pada sediaan farmasi (jamu dan kosmetik) atau
12
apakah ada penyimpangan kadar yang tidak seharusnya
terkandung pada sediaan farmasi.
Kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi:
a. Melakukan identifikasi BKO (Bahan Kimia Obat) dalam
sediaan jamu dan kosmetik secara kualitatif
b. Melakukan identifikasi BKO (Bahan Kimia Obat) dalam
sediaan jamu dan kosmetik secara kuantitatif
Indikator keberhasilan dari penelitian ini dilihat dari:
a. Test kit yang akurat dalam pemeriksaan BKO secara real
time.
b. Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype produk
dll.
3. Pengamanan, Pengadaan, Penyimpanan dan
Pendistribusian atau Penyaluran Obat, serta Pengelolaan
Obat
Pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluran obat bertujuan untuk mempertahankan
aktivitas sediaan farmasi sehingga sesuai dengan umur
simpan.Pengelolaan obat yang baik juga dapat membedakan
setiap obat berdasarkan golongan atau jenisnya. Kegiatan
penelitian yang akan dilakukan meliputi:
a. Melakukan pengamatan serta evaluasi mengenai cara
pengamanan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian
serta pengelolaan obat yang baik dan benar
Indikator keberhasilan dari penelitian ini antara lain:
a. Penurunan aktivitas obat melambat
b. Lama simpan obat lebih panjang
c. Good manufacturing pratices (GMP) tercapai
13
4. Pelayanan Obat atas Resep Dokter
Pelayanan obat atas resep dokter bertujuan untuk melihat
kepuasan pasien dalam kecepatan, ketepatan, keramahan dan
kenyaman. Penelitian yang akan dilakukan antara lain:
a. Mengukur kecepatan dan ketepatan dari penerimaan resep
sampai obat diserahkan.
b. Melihat tingkat keramahan dan kenyaman petugas dalam
pelayanan resep.
Indikator keberhasilan dari penelitian ini antara lain:
a. Mengetahui waktu tunggu yang ideal dalam pembuatan
obat baik resep racikan maupun resep non racikan
b. Mengetahui standar pelayanan petugas dalam memberikan
pelayanan resep
5. Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat bertujuan memberikan informasi
dan edukasi bagi pasien. Penelitian yang akan dilakukan
dengan melakukan konseling mengenai obat.
Indikator keberhasilan dari penelitian ini antara lain:
a. Kepatuhan pasien dalam penggunaan obat
b. Tingkat kesembuhan pasien meningkat
6. Swamedikasi Obat
Swamedikasi obat bertujuan untuk memberikan informasi
pengetahuan mengenai penyakit apa saja dan obat apa saja
yang dapat digunakan tanpa resep dokter. Penelitian yang akan
dilakukan antara lain:
a. Melakukan pemetaan pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit dan obat yang dapat digunakan pada swamedikasi
b. Melakukan swamedikasi penyakit influenza
14
c. Melakukan swamedikasi penyakit diare
d. Melakukan swamedikasi penyakit batuk
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan gambaran pengetahuan masyarakat
mengenai penyakit dan obat yang dapat digunakan pada
swamedikasi
b. Mengetahui gambaran swamedikasi penyakit influenza
c. Mengetahui gambaran swamedikasi penyakit diare
d. Mengetahui gambaran swamedikasi penyakit batuk
e. Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype produk
dll.
7. Pengembangan Obat dari Bahan Alam
Pengembangan obat dari bahan alam bertujuan untuk
mencari bahan aktif obat yang cendrung tidak toksik dan
mudah ditemukan di Indonesia karena selama ini yang banyak
beredar adalah bahan aktif sintetik. Penelitian yang akan
dilakukan diantaranya:
a. Melakukan skreening bahan alam
b. Melakukan uji aktivitas bahan alam tunggal
c. Melakukan uji aktivitas bahan alam di dalam sediaan, yaitu
untuk pengobatan:
1) anti mikroba
2) anthelmintik
3) antihipertensi
4) antidiabetes
5) antiseptik
15
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan formula obat bahan alam yang memiliki
aktivitas antimikroba yang aman dan stabil
b. Mendapatkan formula obat bahan alam yang memiliki
aktivitas anthelmintik yang aman dan stabil
c. Mendapatkan formula obat bahan alam yang memiliki
aktivitas antihipertensi yang aman dan stabil
d. Mendapatkan formula obat bahan alam yang memiliki
aktivitas antidiabetes yang aman dan stabil
e. Mendapatkan formula obat bahan alam yang memiliki
aktivitas antiseptik yang aman dan stabil
f. Good manufacturing practices(GMP) tercapai
g. Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype produk
dll.
8. Pengembangan Kosmetik dari Bahan Alam
Pengembangan kosmetik dari bahan alam bertujuan untuk
mencari bahan aktif kosmetik yang cenderung tidak toksik dan
mudah ditemukan di Indonesia karena selama ini yang banyak
beredar adalah bahan aktif sintetik. Penelitian yang akan
dilakukan diantaranya:
a. Melakukan skreening bahan alam
b. Melakukan uji aktivitas bahan alam tunggal
c. Melakukan uji aktivitas bahan alam di dalam sediaan, yaitu
untuk pengobatan:
1) Antioksidan
2) Pelembab
3) Tabir surya
4) Pewarna
5) Antijerawat
6) Pencerah
16
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah:
1) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas antioksidan yang aman dan stabil
2) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas pelembab yang aman dan stabil
3) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas tabir surya yang aman dan stabil
4) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas pewarna yang aman dan stabil
5) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas antijerawat yang aman dan stabil
6) Mendapatkan formula kosmetik bahan alam yang memiliki
aktivitas pencerah yang aman dan stabil
7) Good manufacturing practices (GMP) tercapai
8) Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype produk
dll.
17
4.2. TEMA RISET UNGGULAN BERDASARKAN KELOMPOK KEAHLIAN
No Kelompok keahlian Tema Riset Unggulan
1 Teknologi Farmasi 1. Pembuatan dan modifikasi sediaan farmasi
2. Pengendalian mutu sediaan farmasi
2 Manajemen Farmasi 3. Pengamanan, Pengadaan, Penyimpanan dan Pendistribusian atau
penyaluran obat, serta pengelolaan obat
3 Pelayanan Farmasi 4. Pelayanan Obat atas resep dokter,
5. Pelayanan informasi obat
6. Swamedikasi obat
4 Bahan Alam 7. Pengembangan Obat dari Bahan Alam
8. Pengembangan Kosmetik dari Bahan Alam
18
TEMA RISET 1:PEMBUATAN, MODIFIKASI DAN PENGENDALIAN MUTU SEDIAAN
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key Performance Indicators)
1 Farmasi Bahan
baku
sediaan
farmasi
masih
banyak
impor
dari
Negara
lain
sehingga
harga
menjadi
mahal
Perlunya
mencari
Alternatif
bahan
baku yang
berasal
dari alam
Indonesia
Melakukan
skrening
dan uji sifat
fisika dan
kimia
sediaan
1. Pengembanga
n bahan
eksipien
sediaan padat
2. Pengembanga
n bahan
eksipien
sediaan semi
padat
3. Pengembanga
n bahan
eksipien
sediaan cair
1. Teridentifikasinya bahan-bahan yang memiliki potensial
untuk menggantikan bahan eksisting sehingga
diperoleh produk dengan harga yang ekonomis.
2. Memperoleh produk sediaan padat yang memiliki sifat
fisika kimia yang mirip dengan produk eksisting, namun
dengan harga yang ekonomis.
3. Memperoleh produk sediaan semipadat yang memiliki
sifat fisika kimia yang mirip dengan produk eksisting,
namun dengan harga yang ekonomis.
4. Memperoleh produk sediaan cair yang memiliki sifat
fisika kimia yang mirip dengan produk eksisting, namun
dengan harga yang ekonomis.
5. Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) tercapai
6. Meningkatnya jumlah publikasi, paten dan prototype
produk dll
19
TEMA RISET 2: PENGENDALIAN MUTU SEDIAAN FARMASI
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Penyalahgunaan
BKO dalam jamu
dan kosmetik
Perlunya
mencari cara
identifikasi
BKO secara
spesifik
Melakukan
identifikasi
BKO secara
kualitatif dan
kuantitatif
1. Pembuatan
Test kit
untuk uji
secara real
time dari
BKO
1. Test kit yang
akurat dalam
pemeriksaan
BKO secara
real time.
2. Meningkatnya
jumlah
publikasi,
paten dan
prototype
produk dll.
20
TEMA RISET 3: PENGAMANAN, PENGADAAN, PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN ATAU
PENYALURAN OBAT, SERTA PENGELOLAAN OBAT
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Penurunan
aktivitas
sediaan obat
yang disimpan
secara drastis
sebelum masa
daluarsa
Perlunya
mencari cara
pengamanan,
pengadaan,
penyimpanan,
pendistribusian
serta
pengelolaan
obat yang baik
dan benar
sehingga dapat
mencegah
penurunan
aktivitas obat
Melakukan
pengamatan
serta evaluasi
mengenai cara
pengamanan,
pengadaan,
penyimpanan,
pendistribusian
serta
pengelolaan
obat yang baik
dan benar
1. Menerapkan
teknik
penyimpanan
obat yang
baik dan
benar untuk
memperpanja
ng umur
simpan
1. Penurunan
aktivitas
obat
melambat
2. Lama
simpan obat
lebih
panjang
3. Good
manufacturin
g pratices
(GMP)
tercapai
21
secara drastis
selama masa
simpan
2. Menerapkan
teknik
pendistribusia
n obat yang
baik dan
benar untuk
memperpanja
ng umur
simpan
22
TEMA RISET 4: PELAYANAN OBAT ATAS RESEP DOKTER
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan Masalah Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Keluhan
pasien
terhadap
pelayanan
obat atas
resep
dokter
Adanya
respon
positif dan
negatif
pasien
terhadap
pelayanan
resep
dokter di
instalasi
farmasi
maupun
apotek
Melakukan pengujian
kecepatan dan ketepatan
dari penerimaan resep
sampai obat
diserahkansertakeramahan
dan kenyaman petugas
dalam pelayanan resep.
1. Gambaran
Kecepatan
dan
ketepatan
dari
penerimaa
n resep
sampai
obat
diserahkan
.
2. Gambaran
tingkat
keramahan
dan
1. Mengetahui
waktu
tunggu
yang ideal
dalam
pembuatan
obat baik
resep
racikan
maupun
resep non
racikan
2. Mengetahui
standar
pelayanan
23
kenyaman
petugas
dalam
pelayanan
resep.
petugas
dalam
memberika
n
pelayanan
resep
24
TEMA RISET 5: PELAYANAN INFORMASI OBAT
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang obat
yang sesuai
dengan
penyakitnya
Tingkat
kesembuhan
pasien yang
beravariasi
Melakukan
konseling
mengenai obat
1. Tingkat
kepatuhan
Pasien
mengkonsu
msi obat
1. Peningkatan
Kepatuhan
pasien dalam
penggunaan
obat
2. Tingkat
kesembuhan
pasien
meningkat
25
TEMA RISET 6: SWAMEDIKASI OBAT
No Kompetensi Isu-Isu
strategis
Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Penggunaan
obat tanpa
resep dokter
yang banyak
dilakukan oleh
masyarakat
Indonesia
Perlunya
pengetahuan
mengenai
penyakit apa
saja dan obat
apa saja yang
dapat
digunakan
tanpa resep
dokter
Melakukan
pemetaan
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit dan
obat yang
dapat
digunakan
pada
swamedikasi
1. Swamedikasi
penyakit
influenza
1. Mendapatkan
gambaran
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit dan
obat yang
dapat
digunakan
pada
swamedikasi
2. Mengetahui
gambaran
swamedikasi
penyakit
26
influenza
2. Swamedikasi
penyakit diare
3. Mengetahui
gambaran
swamedikasi
penyakit diare
3. Swamedikasi
penyakit batuk
4. Mengetahui
gambaran
swamedikasi
penyakit
batuk
5. Meningkatnya
jumlah
publikasi,
paten dan
prototype
produk dll.
27
TEMA RISET 7: PENGEMBANGAN OBAT DARI BAHAN ALAM
No Kompetensi Isu-Isu strategis Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key Performance
Indicators)
1 Farmasi Penggunaan
bahan kimia
sintetik sebagai
bahan aktif di
sediaan obat yang
beredar, namun
bahan-bahan
kimia sintetik
tersebut memiliki
toksisitas yang
tinggi
Perlunya
mencari
bahan aktif
obat yang
cendrung
tidak toksik
dan mudah
ditemukan di
Indonesia
Melakukan
skreening dan
uji aktivitas
bahan alam
yang dapat
dimanfaatkan
pada sediaan
obat
1. Pengembanga
n obat herbal
anti mikroba
1. Mendapatkan formula obat
bahan alam yang memiliki
aktivitas antimikroba yang
aman dan stabil
2. Pengembanga
n obat herbal
anthelmintik
2. Mendapatkan formula obat
bahan alam yang memiliki
aktivitas anthelmintik yang
aman dan stabil
3. Pengembanga 3. Mendapatkan formula obat
28
n obat
antihipertensi
bahan alam yang memiliki
aktivitas antihipertensi yang
aman dan stabil
4. Pengembanga
n obat
antidiabetes
4. Mendapatkan formula obat
bahan alam yang memiliki
aktivitas antidiabetes yang
aman dan stabil
5. Pengembanga
n obat
antiseptik
5. Mendapatkan formula obat
bahan alam yang memiliki
aktivitas antiseptik yang
aman dan stabil
6. Good manufacturing
practices(GMP) tercapai
7. Meningkatnya jumlah
publikasi, paten dan
prototype produk dll.
29
TEMA RISET 8: PENGEMBANGAN KOSMETIK DARI BAHAN ALAM
No Kompetensi Isu-Isu strategis Konsep
Pemikiran
Pemecahan
Masalah
Topik Riset KPI (Key
Performance
Indicators)
1 Farmasi Penggunaan
bahan kimia
sintetik sebagai
bahan aktif di
sediaan kosmetik
yang beredar,
namun bahan-
bahan kimia
sintetik tersebut
memiliki
toksisitas yang
tinggi
Perlunya
mencari bahan
aktif kosmetik
yang cendrung
tidak toksik dan
mudah
ditemukan di
Indonesia
Melakukan
skreening dan
uji aktivitas
bahan alam
yang dapat
dimanfaatkan
pada sediaan
kosmetik
1. Pengembangan
bahan alam
sebagai
antioksidan di
sediaan kosmetik
1. Mendapatkan
formula
kosmetik
bahan alam
yang memiliki
aktivitas
antioksidan
yang aman
dan stabil
2. Pengembangan
bahan alam
sebagai
1. Mendapatkan
formula
kosmetik
30
pelembab di
sediaan kosmetik
bahan alam
yang memiliki
aktivitas
pelembab
yang aman
dan stabil
2. Pengembangan
bahan alam
sebagai tabir
surya di sediaan
kosmetik
2. Mendapatkan
formula
kosmetik
bahan alam
yang memiliki
aktivitas tabir
surya yang
aman dan
stabil
3. Pengembangan
bahan alam
sebagai
pewarna di
3. Mendapatkan
formula
kosmetik
bahan alam
31
sediaan
kosmetik
yang memiliki
aktivitas
pewarna yang
aman dan
stabil
4. Pengembangan
bahan alam
sebagai
antijerawat
disediaan
kosmetik
4. Mendapatkan
formula
kosmetik
bahan alam
yang memiliki
aktivitas
antijerawat
yang aman
dan stabil
5. Pengembangan
bahan alam
sebagai
pencerah
disediaan
5. Mendapatkan
formula
kosmetik
bahan alam
yang memiliki
32
kosmetik aktivitas
pencerah yang
aman dan
stabil
6. Good
manufacturing
practices
(GMP)
tercapai
7. Meningkatnya
jumlah
publikasi,
paten dan
prototype
33
Indonesia yang sehat
dengan melaksanakan
pekerjaan kefarmasian
secara bertanggung
jawab dan berdedikasi
tinggi
PETA JALAN (ROAD MAP) PENELITIAN
2015
2016
20172018
34
BAB V
PELAKSANAAN RIP UNIT KERJA
5.1. Dana Penelitian yang Dibutuhkan Selama 4 Tahun Pertama
Dana penelitian yang diperlukan untuk membiayai semua program riset
unggulan Akademi Farmasi IKIFA adalah sebesar Rp. 450.000.000 (empat ratus
lima puluh juta rupiah)
5.2. Perolehan Rencana Pendanaan
Perolehan rencana dana penelitian berasal dari dua sumber yaitu dari
Yayasan Pendidikan IKIFA serta berasal dari Instansi Pemerintah. Program
hibah Penelitian Kompetitif Nasional, Program Hibah Kompetisi Berbasis
Institusi, KementerianRistek, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Perikanan dan Ilmu kelautan, Kementerian Kehutanan, Perum
Perhutani, Pemda dan dari instansi pemerintah yang lain maupun dari instansi
swasta.
35
BAB VI
PENUTUP
UPPM Akademi Farmasi membuat Rencana Induk Penelitian (RIP) untuk
dijadikan acuan penelitian yang akan dilakukan 5 tahun yang akan datang. Dalam
pelaksanaan topik-topik penelitian unggulan dapat dikembangkan tanpa merubah fokus
bidang kajian penelitian unggulan sesuai dengan tuntutan arah pembangunan.
Peta jalan penelitian di Akademi Farmasi IKIFA mengacu pada empat bidang
kajian ungulan yang diharapkan akan semakin terarah dan memberikan luaran yang
bermanfaat bagi masalah kesehatan yang berhubungan dengan ilmu kefarmasian.
Bergairahnya kegiatan kelompok bidang kajian akan memberikan motivasi bagi dosen
dalam lingkungan Akademi Farmasi IKIFA untuk meneliti dan mengabdi pada
masyarakat. Peran dosen pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan dan keberlanjutan program yang telah disusun
dalam bentuk Rencana Induk Penelitian.
Keberhasilan dari RIP ini sangat bergantung dari semangat para dosen peneliti
untuk menularkan semangat penelitian bagi dosen-dosen lain yang jarang meneliti
sehingga kuantitas dan kualitas peenlitian akan semakin meningkat. Tidak hanya
sampai mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah berskala nasional
maupun internasional, hasil penelitian dari semua dosen peneliti diharapkan dapat
diimplementasikan menjadi suatu produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat.
Semakin meningkatnya hasil penelitian sebagai produk atau jasa yang tepat guna bagi
masyarakat diharapkan dapat meningkatkan citra Akademi Farmasi IKIFA dalam bidang
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di tingkat nasional maupun internasional.
Tim penyusun RIP Akademi Farmasi IKIFA mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas dukungan materiil dan spirituil kepada semua pihak yang secara
langsung dan tidak langsung turut mendukung penyusunan RIP Akademi Farmasi
IKIFA. Tim penyusun mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
36
1. DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Direktur Akademi Farmasi IKIFA yang selalu mendukung penuh program
UPPM.
3. Para Pembantu Direktur yang memberikan arahan.
Diharapkan Rencana Induk Penelitian Akademi Farmasi IKIFA ini
disosialisasikan oleh UPPM dan para kelompok bidang kajian agar segenap dosen
mengarahkan penelitiannya pada bidang dan topik penelitian unggulan. Pimpinan
jurusan diharapkan dapat juga menyarankan pada mahasiswa untuk meneliti bidang-
bidang unggulan Akademi Farmasi IKIFA sebagaimana dicantumkan pada RIP ini.
37
PENGESAHAN
Demikian buku ini telah diperiksa dan disahkan agar dapat digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan penelitian dosen bagi para dosen Akademi Farmasi
IKIFA. Buku Rencana Induk Penelitian (RIP) ini bertujuan mengarahkan kegiatan
penelitian menjadi lebih jelas dan terarah
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 15 September 2015
Mengetahui Ketua UPPM Direktur Akademi Farmasi IKIFA
Tria Prayoga, S.Farm. Leonov Rianto, S.Si., M.Farm., Apt. NIP. 03422132005 NIP. 03422132001
38
Diterbitkan oleh: AKADEMI FARMASI IKIFA
Jl Buaran II No. 30 A (Jl. I Gusti Ngurah Rai) Klender, Jakarta Timur
Telp. 021-86615593 Fax. 021-8629049