62 cardiorespiratory arrest
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
UPTD. Puskesmas Karang Asam
CARDIORESPIRATORY ARREST Penanggung Jawab
PROSEDUR KERJA
No. Kode : 02 / PK-04-UPU / 2014 Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.Revisi : 00
dr. Endang Sri Wahyuningsih
Dr. Siti Mardiah Thahir
dr. Nata Siswanto
Tgl. Mulai Berlaku : 01 April 2014
Halaman : 1 - 3
1. TUJUAN
Sebagai sumber acuan bagi dokter yang bertugas dalam menegakkan diagnosis dan
memberikan rencana pengobatan cardiorespiratory arrest.
2. ELEMEN ISO
Klausul 7.2.2 tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produk.
3. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini berlaku di Unit Pengobatan Umum UPTD Puskesmas Karang Asam
4. DEFINISI
1.1 Cardiorespiratory Arrest (CRA) adalah kondisi kegawatdaruratan karena berhentinya
aktivitas jantung paru secara mendadak yang mengakibatkan kegagalan sistem sirkulasi. Hal
ini disebabkan oleh malfungsi mekanik jantung paru atau elektrik jantung. Kondisi yang
mendadak dan berat ini mengakibatkan kerusakan organ.
Henti napas dapat mengakibatkan penurunan tekanan oksigen arteri, menyebabkan
hipoksia otot jantung yang menyebabkan henti jantung.
Henti jantung adalah konsekuensi dari aktivitas otot jantung yang tidak terkoordinasi.
Dengan EKG, ditunjukkan dalam bentuk Ventricular Fibrillation (VF). Satu menit dalam
keadaan persisten VF, aliran darah koroner menurun hingga tidak ada sama sekali. Dalam 4
menit, aliran darah karotis tidak ada sehingga menimbulkan kerusakan neurologi secara
permanen.
Kemungkinan terjadinya CRA antara lain oleh: 5 H (hipovolemia, hipoksia, hidrogen ion =
asidosis, hiper atau hipokalemia dan hipotermia) dan 5 T (tension pneumothorax,
tamponade, tablet = overdosis obat, trombosis koroner, dan thrombosis pulmoner),
tersedak, tenggelam, gagal jantung akut, emboli paru, atau keracunan karbon monoksida.
1.2 Gejala klinis :
1.2.1 Pingsan mendadak dengan henti jantung dan paru.
1.2.2 Sebelumnya, dapat ditandai dengan fase prodromal berupa nyeri dada, sesak,
berdebar dan lemah (detik – 24 jam).
UPTD. Puskesmas Karang Asam
CARDIORESPIRATORY ARREST Penanggung Jawab
PROSEDUR KERJA
No. Kode : 02 / PK-04-UPU / 2014 Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.Revisi : 00
dr. Endang Sri Wahyuningsih
Dr. Siti Mardiah Thahir
dr. Nata Siswanto
Tgl. Mulai Berlaku : 01 April 2014
Halaman : 2 - 3
1.2.3 Kemudian, pada awal kejadian, pasien mengeluh pusing dan diikuti dengan
hilangnya sirkulasi dan kesadaran (henti jantung) yang dapat terjadi segera sampai
1 jam.
1.3 Pemeriksaan :
1.3.1 Pasien tidak sadar
1.3.2 Tidak ada nafas, tidak teraba nafas
1.3.3 Tidak teraba denyut nadi di arteri-arteri besar (karotis dan femoralis)
1.3.4 EKG gambaran VF (Ventricular Fibrillation). Selain itu dapat pula terjadi asistol, yang
survival rate-nya lebih rendah daripada VF.
5. PENANGGUNG JAWAB
Koordinator Unit Pengobatan Umum UPTD Puskesmas Karang Asam.
6. KRITERIA PENCAPAIAN
Petugas melaksanakan prosedur tatalaksana cardiorespiratory arrest dengan tepat
7. ALAT DAN BAHAN
7.1 Elektrokardiografi (EKG)
7.2 Alat intubasi
7.3 Defibrilator
7.4 Tabung oksigen
7.5 Obat-obatan
8. ALUR PROSES
8.1. Petugas melakukan komunikasi dasar dengan pelanggan
8.2. Petugas melakukan anamnesa
8.3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
8.4. Petugas melakukan pencatatan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik di rekam medis
8.5. Petugas merangkum hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pelanggan
8.6. Petugas menegakkan diagnosis cardiorespiratory arrest
UPTD. Puskesmas Karang Asam
CARDIORESPIRATORY ARREST Penanggung Jawab
PROSEDUR KERJA
No. Kode : 02 / PK-04-UPU / 2014 Disiapkan Diperiksa Disahkan
No.Revisi : 00
dr. Endang Sri Wahyuningsih
Dr. Siti Mardiah Thahir
dr. Nata Siswanto
Tgl. Mulai Berlaku : 01 April 2014
Halaman : 3 - 3
8.7. Petugas melakukan resusitasi jantung paru sebagai tatalaksana kegawatdaruratan
8.8. Petugas memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak lanjut dari tindakan yang telah
dilakukan, serta meminta keluarga untuk tetap tenang dan tabah menemani pasien pada kondisi
tersebut.
8.9. Petugas menyiapkan rujukan ke spesialis berdasarkan kemungkinan penyebab untutk tatalaksana
lebih lanjut.
8.10.Petugas mencatat pada buku registrasi harian UPU
8.11.Petugas mengakhiri penanganan pelanggan dengan komunikasi penutup dengan ramah.
9. REFERENSI
Faqih, Daeng M., dkk. 2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI.
10. DOKUMEN TERKAIT
10.1. Rekam Medis Pelanggan
10.2. Buku register harian UPU
10.3. Kertas Resep
11. UNIT TERKAIT
11.1. Unit Pengobatan Umum
11.2. Unit Obat
12. CATATAN PERUBAHAN
ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU