adaptations to cardiorespiratory exercise training

37
BADAI TIKSNADI ADAPTASI-ADAPTASI TERHADAP LATIHAN KARDIORESPIRASI Textbook reading Divisi Prevensi dan Rehabilitasi Adaptations to Cardiorespiratory Exercise Training

Upload: tiksnadibadai

Post on 14-Jan-2015

732 views

Category:

Health & Medicine


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

BADAI TIKSNADI

ADAPTASI-ADAPTASI TERHADAP LATIHAN KARDIORESPIRASI

Textbook reading Divisi Prevensi dan Rehabilitasi

Adaptations to Cardiorespiratory Exercise Training

Page 2: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

PEMBAHASANFittness kardiorespirasi

• Konsumsi oksigen• Curah jantung• Volume sekuncup• Laju jantung• Perbedaan oksigen arteri-vena• Tekanan darah dan aliran darah • Produk laju-tekanan• Fungsi pulmonal• Ventilasi menit• Kapasitas difusi pulmonal• Ambang batas laktat dan ventilasi

Adaptasi fisiologi terhadap latihan kardiorespirasi

Detraining dan

Tirah baring

Page 3: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

PEMBAHASAN

Latihan dengan Ergometri lengan

Modus latihan dan spesifisitas latihan

Sex-spesifik Improvement and Trainability

Overtraining

Kesimpulan

Page 4: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Cardiorespiratory fitnessBest describe as……………..

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 max)

= Kemampuan tubuh untuk mentransport dan

mengggunakan oksigen

Page 5: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Fick equation

Q x (a – vO2

diff)=

VO2 : konsumsi oksigen ; volume oksigen yang dikonsumsi per menitQ (SVxHR) : Curah jantung A-vO2 diff : perbedaan oksigen arterio-vena ; volume oksigen yang diekstraksikan per-liter darah

COSVHR

Volum darah

Hemoglobin

MyoglobinKapasitas aerobik

ototA – vO2 diff

Page 6: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

ADAPTASI-ADAPTASI FISIOLOGIS TERHADAP

LATIHAN KARDIORESPIRASI

Page 7: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Oxygen consumption

Orang sehat 12-24 minggu training VO2max 10 – 30%

VO2max (pria) : 85 mL/kg menitVO2max (wanita) : 75 mL/kg menitVO2max (CHF) : < 15 mL/kg menit

Mekanisme utama pe Vo2 max pada orang terlatih : - peningkatan SV maksimal peningkatan COMekanisme lain : Perubahan HR, a-vO2 diff, resistensi perifer, volum darah, kadar laktat, dan ventilasi

Page 8: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Aerobik / Large motor activity :

Walking, jogging, swimming, cycling, skating, skiing

Resistance training : dynamic/isotonic and

isometric

Page 9: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Pada sedentary person• Membaiknya stamina• Peningkatan kemampuan

mentoleransi aktivitas rutin sehari-hari

• Less fatigue

Latihan aerobik

Page 10: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Beberapa minggu saja

Tingkat level latihan hanya sedang ?Penelitian Church dkk, pada 460 sedentary :- Latihan 50% VO2max, 72 menit/minggu 4% peningkatan VO2 sajaPada grup yang durasi latihan diperpanjang : - peningkatan VO2 lebih tinggi

Page 11: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Pasien PJK simtomatik Tingkat fitness 50-70% dari normal penurunan gejala angina*

*Schairer, 2007

Page 12: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

CARDIAC OUTPUT

VO2 = Q x (a-v O2 diff)

CO max pada atlit : 30-40 L/mnt

Semakin tinggi kekuatan aerobik

maksimal / VO2max

Page 13: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

CARDIAC OUTPUT

VO2 = Q x (a-v O2 diff)

Latihan submaksimal

CO tidak berubah

Kemampuan meningkatkan CO max meningkat

Peningkatan kapasitas latihan &

VO2 max

Page 14: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Meningkatnya SV saat latihan karena :

(1)Peningkatan venous return (FS)

(2) Peningkatan status kontraktilitas (pengaruh neurohormonal)

STROKE VOLUME

Latihan regular hipertrofi jantung

• Diameter LVEDd < 56mm

• Ketebalan dinding proporsional

• Rasio tebal / diameter LV tetap

VO2 = HR x SV x a – vO2 diff

Pe vol darah

Page 15: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Pasien CHF : Perbaikan utilisasi oksigen

STROKE VOLUME

VO2 = HR x SV x a – vO2 diff

Page 16: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

HEART RATE

VO2 = HR x SV x a – vO2 diff

Pada trained person : lebih kurang terefek

Pada sedentary yang melakukan latihan : peningkatan HR dibutuhkan untuk mencapai CO yang sesuai

Metaanalisis Cornelissen & Fagard (72 studies) :

Latihan penurunan HR istirahat 7x/menit

Sympathetic driveParasympathetic drive

Volum darah

Page 17: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

ARTERIOVENOUS OXYGEN DIFFERENCES

VO2 = HR x SV x a – vO2 diff

Merefleksikan kemampuan otot skelet untuk mengekstraksi dan menggunakan oksigen

Latihan aerobik teratur meningkatkan aktivitas enzim mitokondria yang digunakan saat metabolisme aerobik

Submaksimal exercise : a-vO2 diff trained vs untrained sama

VO2max : trained (155ml/L ) vs untrained (135 ml/L)

Page 18: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Tekanan darah dikontrol oleh total systemic peripheral resistance, yang dipengaruhi oleh :

1. Mekanisme saraf yang mengontrol arteriol perifer

2. Endothelial-derived relaxing factors (NO)

3. perubahan zat2 kimiawi lokal (suhu, ion hidrogen & kalium, adenosin)

TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

Latihan

• Vasokonstriksi daerah splanknik

• Vasodilatasi otot skelet dan miokardPe TPR

Page 19: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Orang sehat : exercise akut (stress test) TD meningkat

TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

Latihan Saat dimana maksimum TD tidak berubah kemampuan kapasitas vasodilatasi maksimal

TPR CO

Latihan Saat dimana maksimum TD tidak berubah kemampuan kapasitas vasodilatasi maksimal

Page 20: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Istirahat : • jantung menggunakan 70% oksigen dari

aliran darah yang lewat ke koroner 3x > otot skelet

• 250ml/men 1000 ml/men

RATE – PRESSURE PRODUCT

RPP pada lat maks at rest (post Latihan regular vs pretraining) lebih rendah karena sudah ada adaptasi kronik

RPP = HR x SBP

Menggambarkan myocard oxygen demand

Page 21: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Variable Rest Submaximal Exercise

Maximal Exercise

Workload - - ↑

Oxygen consumption ↔ ↔ ↑

Cardiac output ↔ ↔ ↑

Stroke volume ↑ ↑ ↑

Heart rate ↓ ↓ ↔ (or slight ↓)

Blood pressure ↓ ↓ ↔

A-v o2 diff ↔ ↔ ↑

Minute ventilation ↔ ↓ or ↔ ↑

Blood volume ↑ - -

Blood lactate ↔ ↓ ↑

Adaptasi Fisiologis normal pada latihan kardiorespirasi

Page 22: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

1) Defsit oksigen yang lebih kecil saat latihan penyesuaian pengambilan oksigen yang relatif lebih cepat, dibandingkan terhadap pengambilannya

2) Klirens laktat yang lebih baik (siklus Cori di liver, dan digunakan sebagai sumber energi oleh organ lain)

3) Peningkatan ukuran mitokondria otot skelet

4) Peningkatan enzim-enzim yangterkait dengan oksidasi asalm lemak

Ambang batas Laktat dan ventilasi

Page 23: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

DETRAINING DAN

TIRAH BARING

Page 24: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

DETRAINING DAN TIRAH BARING

Konsep : Ketika latihan fisik distop, sistem organ akan menyesuaikan dengan stimulus

fisiologi yang berkurang tersebut

1960* Pasien MI BR 3 minggu pasien lesu, gampang lelah, stamina rendah

* Saltin, 1968

BR deconditioning perubahan sirkulasi sentral ~ posisi horizontal dalam waktu lama

Page 25: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

DETRAINING DAN TIRAH BARING

• Latihan peningkatan VO2max 10 – 30%• 8- 10 minggu tidak latihan VO2max kembali ke nilai

semula• Penurunan curam terjadi di bulan pertama

Page 26: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

DETRAINING DAN TIRAH BARING

Page 27: Adaptations to cardiorespiratory exercise training
Page 28: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Latihan dengan Ergometri lengan

The upper extremities respond to aerobic exercise training in a similar manner as the lower extremities

• Penelitian pada 13 orang • Ekstremitas atas merespon terhadap latihan aerobik ~

ekstremitas bawah

Page 29: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Modus latihan dan spesifisitasnya Untuk meningkatkan performa

aktivitas fisik Latihan otot2/sistem organ spesifik respon conditioning perifer (adaptasi enzimatik & selular)

Beberapa aktivitas hanya mengkonsentrasikan ke ekstremitas tertentu saja bila ekstremitas lainnya dilatih peningkatan respon kardiorespirasi, hemodinamik dan olahraga

Page 30: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Faktor lain yang mempengaruhi adaptasi fisiologis

Hubungan terbalik50 %

Korelasi positif

Adaptasi yang sama

• Secara umum : aman & efektif

• Berat/progresifitas penyakit dapat membatasi besarnya perbaikan

Page 31: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

SEX-SPECIFIC IMPROVEMENT AND TRAINABILITY

Women respond to aerobic exercise training in much the same way as men

Page 32: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

OVERTRAINING

Perubahan status mood dan performa walaupun sedang menjalani latihan

Peneliti kesulitan menggambarkan hal ini :• Terminologi yang tidak jelas• Perbedaan alat diagnostik• Perbedaan pengukuran performa dan

rejimen latihan• Perbedaan aktivitas olahraga

Didiagnosis : mengeksklusikan penyebab2 lainnya

Page 33: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

SIMPULAN

• Ketika terekspos latihan berulang, baik sistem kardiovaslular maupun pulmonal menunjukkan adaptasi yang konsisten

• Perubahan ini berhubungan dengan membaiknya performa latihan dan kesehatan

• Adaptasi yang terjadi berhubungan dengan organ spesifik tertentu, dan serupa anatra pria dan wanita

• Periode detraining, penurunan training, dan tirah baring berhubungan dengan penurunan performa latihan

Page 34: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

TERIMA KASIH

Page 35: Adaptations to cardiorespiratory exercise training

Pasien CHF :

Perbaikan utilisasi oksigen

STROKE VOLUME

Latihan regular hipertrofi jantung

• Diameter LVEDd < 56mm

• Ketebalan dinding proporsional

• Rasio tebal / diameter LV tetap

VO2 = HR x SV x a – vO2 diff

Pe vol darah

Page 36: Adaptations to cardiorespiratory exercise training
Page 37: Adaptations to cardiorespiratory exercise training