3.mekanisme reaksi organik (pertemuan 3)

51
Mekanisme Reaksi Organik Senin, 24 September 2012

Upload: curiejk

Post on 13-Aug-2015

260 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Mekanisme Reaksi Organik

Senin, 24 September 2012

Page 2: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Reaksi Organik

• Perubahan struktur molekul• A-B + C-D A-C + B-D

E potensial

Tingkat EnergiAnti Ikatan (*/*)

Tingkat EnergiIkatan (/) reaktan

Tingkat EnergiIkatan (/) produk

Energi aktivasiEnergi KinetikEnergi Kalor

SISTEMLINGKUNGAN

Page 3: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Kereaktifan Kimia Eaktivasi terendah

• Ada ikatan rangkap ada ikatan

Energi Potensial

*

*

n

Page 4: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Kereaktifan Kimia Eaktivasi terendah

• Gugus fungsi ada beda keelektronegatifan

• X biasanya nukleofil• Makin elektronegatif makin reaktif• Halogen paling reaktif (alkil halida)

C

H

H

XH

Page 5: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

REAKSI ORGANIK

JENIS UTAMA1. SUBSTITUSI:reaksi dalam mana suatu atom,

ion atau gugus disubstitusi atau digantikan atom, ion atau gugus lain

2. ADISI:reaksi penambahan gugus atau atom tanpa melepaskan gugus atau atom lain pada senyawa tersebut.

3. ELIMINASI:reaksi di mana sebuah molekul kehilangan atom-atom atau ion-ion dalam strukturnya

Page 6: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Jenis Reaksi Organik

• Substitusi pada alkil yang terikat nukleofil

• Eliminasi pada alkil yang terikat nukleofil

• Adisi pada alklil yang mengandung ikatan rangkap

Page 7: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

JENIS PEREAKSI

1. NUKLEOFIL (Nu:) misal I-, HO-, H2O, ROH

2. ELEKTROFIL (E+) misal H3O+, BF3, AlCl33. RADIKAL BEBAS misal HO., Cl.

R + X Y RX + Y

X Y X + Yatau

HETEROLITIK(polar)

E+ + X Y + Y

X Y X + Y+atau

EX +

NuX

atau Y+X+YX

Y+X Y+Nu

-

-

-

TIPE PUTUS IKATAN :

HOMOLITIK(non polar)

Page 8: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

1. REAKSI SUBSTITUSI

• gugus yang digantikan disebut gugus pergi (leaving group)

• spesi atau gugus yang menyerang, bila menyerang atom atau gugus yang bermuatan positif disebut nukleofil

• menyerang atom atau gugus yang bermuatan negatif disebut elektrofil (pecinta elektron).

Page 9: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Faktor-faktor yang mengatur reaksi substitusi adalah• struktur pereaksi,

• sifat nukleofil atau elektrofil,

• sifat pelarut,

• konsentrasi nukleofil atau elektrofil

• temperatur.

Page 10: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Berdasarkan jenis spesi yang menyerang:

1. reaksi substitusi nukleofilik, meliputi

reaksi substitusi nukleofilik bimolekular

(SN2) dan reaksi substitusi nukleofilik

unimolekular (SN1).

2. reaksi substitusi elektrofilik

Page 11: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Reaksi Substitusi Nukleofilik

• Kebasaan ialah ukuran kemampuan pereaksi untuk menerima sebuah proton dalam reaksi asam basa. Kekuatan basa ditentukan oleh letak relatif kesetimbangannya dalam reaksi asam basa, misalnya derajat ionisasi air.

I- Br- Cl- ROH H2O CN- OH- OR-

naiknya kebasaan

Page 12: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

• Nukleofilisitas adalah ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menyebabkan terjadinya reaksi substitusi. Nukleofilisitas relative ditentukan oleh laju relatif reaksi pereaksi dalam reaksi substitusi.

H2O ROH Cl- Br- OH- OR- I-

CN-

Naiknya nukleofilisitas

Umumnya suatu basa yang lebih kuat juga nukleofil yang lebih baik daripada basa lemah. Misalnya OH- (basa kuat) adalah nukleofil yang lebih baik daripada Cl- atau H2O (basa lemah).

Page 13: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

1. Reaksi SN2

Mekanisme reaksi dan laju reaksi• Mekanisme reaksi : tahapan reaksi secara

rinci mengenai bagaimana reaksi berlangsung sampai terbentuknya produk atau hasil reaksi

• Laju reaksi kimia : ukuran berapa cepat reaksi itu berlangsung, yaitu berapa cepat pereaksi itu habis dan produk terbentuk.

• Bila suatu nukleofil menabrak sisi belakang suatu atom karbon tetrahedral yang terikat pada suatu halogen, maka dua peristiwa terjadi sekaligus yaitu : 1. suatu ikatan baru mulai terbentuk (Nu----C) 2. ikatan lama (C----X) mulai putus

Page 14: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

SN2

H O- C X

H

HH

sp3

HO C X

H

H H

sp2

ikatan parsial 1/2 orbital p

-

keadaan transisi

HO C

H

HH

produk (inversi struktur)

Page 15: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Energi dalam Reaksi SN2

E potensial

Tingkat EnergiAnti Ikatan (*/*)

Tingkat EnergiIkatan (/) reaktan

Tingkat EnergiIkatan (/) produk

Energi aktivasi

Page 16: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Laju Reaksi SN2

Nu- R X Nu R + X-

Laju reaksi SN2 = k[Nu-][RX]

Page 17: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Pengaruh Struktur Terhadap Laju Reaksi SN2

H3C X

RH2C X

R2HC X

R3C X

Halangan sterik bertambahLaju reaksi berkurang

Page 18: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

2. Reaksi SN1

• Dengan nukleofil lemah : H2O, ROH

• sering disebut reaksi solvolisis

• terbentuk produk substitusi bersama-sama dengan produk eliminasi (suatu alkena)

Page 19: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

SN1

BrC

H3C

H3CH3C

BrC

H3C

H3CH3C

transisi 1

C+ CH3

H3C

H3C

sp2

orbital p kosong

+ Br-

zat antara karbokation(tidak stabil)

TAHAP 1(tahap lambat; penentu laju reaksi)

TAHAP 2 (cepat)

C+ CH3

H3C

H3C

H

O

H

OHC

H3C

H3CH3C H

CHO

CH3CH3

CH3

H

transisi 2

OH+C

H3C

H3CH3C H

C+HO

CH3CH3

CH3

H

t-butil alkohol berproton

Page 20: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Reaksi Asam Basa

OH+C

H3C

H3CH3C H

C+HO

CH3CH3

CH3

H

H

O

H

H

O

H

OHC

H3C

H3CH3C

CHO

CH3CH3

CH3

+ H3O+

berlebih

berlebih

Page 21: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Energi dalam Reaksi SN1

E potensial

reaktan

transisi 1transisi 2

karbokation

produk

Laju reaksi SN1 = k[karbokation]

Page 22: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Pengaruh Struktur Terhadap Laju Reaksi SN1

H3C X

RH2C X

R2HC X

R3C X

Stabilitas karbokation bertambahLaju reaksi bertambah

Page 23: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Efek Induksi

H C H

H

C+

C C

HH

H

H H

H

Page 24: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Efek Sterik

C

CH3

H3C

X

CH3

tolak menolak109,5

H3C c+

CH3

CH3

120

tolak menolak berkurang

tersier

primer

karbokation

E potensial

Page 25: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Contoh soal 1. Bagaimana efek pada laju reaksi SN2 antara CH3I dan OH- , jika konsentrasi kedua pereaksi diduakalikan,

sedangkan variabel lain dijaga konstan?

2. Tuliskan persaman reaksi SN1 dari 2-bromo-2-metilbutana dengan metanol!

3. Mana senyawa berikut ini yang menunjukkan kenaikkan reaktivitas dalam reaksi SN1 dan SN2 karena stabilisasi resonansi ?

a. CH3CH=CHCHClCH=CH2

b. CH3CH=CHCH2CHClCH2CH3

c. C6H5CH=CHCH2Br d. CH2=CHCH2CHBrCH=CH2

Page 26: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

4. Ramalkan produk reaksi SN2 dari cis-4-metilsikloheksil bromida dengan ion sianida!

5. Mana bromida berikut yang lebih cepat bereaksi dengan metanol (SN1)? Apa produk reaksinya masing-masing?

a. CH3CH2C(CH3)2Br atau CH3CH2CH(CH3)Br

b. CH3CH2CH2Br atau H2C=CHCH2Br

6. Mekanisme manakah, SN1 atau SN2 yang akan terjadi menurut Anda?

(CH3)3CBr + CH3OH → (CH3)3COCH3 + HBr

Page 27: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

7. Mekanisme manakah, SN1 atau SN2 yang akan terjadi menurut Anda?

CH3CH2―I + NaOCH3 → CH3CH2―OCH3 + NaI

8. Ramalkan produk reaksi dari 1-bromo-1-metilsikloheksana dengan:

a. natrium etoksida dalam metanol

b. refluks etanol

Page 28: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

B. Substitusi Elektrofilik

Senyawa alifatik sebagian besar reaksi

yang terjadi adalah substitusi nukleofilikSenyawa aromatik mempunyai densitas

elektron yang tinggi shg spesies positif

(elektrofil) akan tertarik, akibatnya terjadi

reaksi substitusi elektrofilik.

Page 29: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

REAKSI ELIMINASI

• Yaitu reaksi dimana sebuah molekul kehilangan atom-atom atau ion-ion dari dalam strukturnya.

• Produk : alkena dan alkuna

• Bahasan : reaksi eliminasi dari senyawa alkil halida dan alkohol.

• Meliputi reaksi eliminasi unimolekular (E1) dan reaksi eliminasi bimolekular (E2)

Page 30: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

• Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi eliminasi: 1. struktur alkil halida atau alkohol,

2. sifat nukleofil atau basa,

3. sifat pelarut,

4. konsentrasi nukleofil atau basa 5. temperatur.

A. Reaksi Eliminasi Unimolekular (E1)

Karbokation adalah suatu zat antara tak stabil, berenergi tinggi dan dengan segera bereaksi lebih lanjut membentuk produk.

Page 31: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Salah satu cara mencapai produk yang stabil ialah bereaksi dengan suatu nukleofil

(reaksi SN1 ).

Alternatif lain dengan memberikan sebuah proton pada suatu basa dalam reaksi eliminasi (E1), membentuk alkena.

Page 32: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Mekanisme E1

• Kecepatan reaksi : substrat 3°>2°>1°

• Lewat zat antara karbokation

• Kecepatan reaksi = k. [substrat]

Substitusi (SN1)

CH3 CBr( )3 CH3 C( )3 CH3 COH( )3H2OBr

--

H+-t-butil bromida t-butil alkoholkarbokation 3o

Eliminasi (E1)

CH3 CBr( )3Br-

2( )CH3 C CH2

H

karboktion 3o

H3O+-

2( )CH3 C CH2

Page 33: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

• Tahap 1 (lambat) : ionisasi alkil halida

CH3 CBr( )3 CH3 C Br( )3keadaan transisi 1

H3C

H3C

C CH3 + Br-

zat antara karbokation

• Tahap 2 (cepat) : basa merebut sebuah proton dari karbon yang berdampingan dengan C+

H3C

H3C

C CH2

H

H2O+ H3O+-

keadaan transisi 2

H3C

H3C

C CH2

H OH2

C=CH2

CH3

CH3basa

alkena

Page 34: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

• Contoh lain:

• Bagaimana mekanismenya?

CH3 C

CH3

CH3

CHCH3

OHH2SO4

95OC C

H3C

H3C CH3

CH3

CH

CH3

CH3

C

CH3

H

CH2OHH2SO4 C C

H3C

H3C CH3

CH3O140

Page 35: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

B. Reaksi Eliminasi Bimolekuler (E2)

Reaksi E2 pada alkil halida cenderung dominan bila digunakan basa kuat seperti –

OH dan –OR serta temperatur tinggiReaksi E2 dilakukan dengan memanaskan

alkil halida dengan KOH atau NaOEt dalam etanol.

Reaksi E2 → reaksi serempak (concerted reaction), tidak berjalan lewat suatu karbokation, berlangsung dalam satu tahap seperti reaksi SN2.

Page 36: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Reaksi Eliminasi Bimolekuler (E2)Kecepatan reaksi substrat 3°>2°>1°Reaksi serempak = satu tahapKecepatan reaksi = k [substrat] [B:]Bandingkan!!!!

SN2

Page 37: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Mekanisme reaksi SN2

Page 38: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Mekanisme E2

C C

L

ENu_

C=C + NuE + L_

Contoh reaksi E2 :

RO + H – CH2 – CHCH3 ROH + CH2 = CHCH2 +

Br-

Br

1) Basa membentuk ikatan dengan hidrogen2) Elektron-elektron C-H membentuk ikatan pi.3) Gugus halida bersama sepasang elektron meninggalkan ikatan sigma

C-X.

Page 39: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Aturan Saytseff• Saytseff (1875) merumuskan aturan: Alkena

yang memiliki gugus alkil terbanyak pada atom-atom karbon yang berikatan rangkap, terdapat dalam jumlah terbesar dalam campuran produk reaksi eliminasi

CH3CH2CHCH3

BrCH3CH2CH

Br

CH2

H OR

CH3CH

HRO

CHCH3

Br

CH3CH2CH=CH2

CH3CH=CHCH3

1-butena ( 20%)

2-butena ( 80%)

2-bromobutana

keadaan transisi

Page 40: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

CH2=CH2 CH3CH=CH2 CH3CH=CHCH3 (CH3)2C=C(CH3)2

Bertambah kestabilan

Alkena bersusbstituen terbanyak seringkali berbentuk diastreomer cis dan trans (isomer geometrik)pada umumnya alkena trans lebih stabil daripada cis, karena dimungkinkan dalam isomer trans rintangan sterik lebih kecil. Sehingga seringkali alkena trans lebih melimpah sebagai produk reaksi E2.

Page 41: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Stereokimia reaksi E2

• basa yang menyerang dan gugus yang pergi umumnya sejauh mungkin, atau posisi anti.

• Sehingga reaksi E2 seringkali dirujuk sebagai anti-eliminasi.

C C

C6H5

C6 H5 CH3

H

Br

H

RO

E2

C6H5

C C

5H6C

HCH3

Page 42: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Produk HofmannReaksi dehidrohalogenasi :• kebanyakan mengikuti aturan Saytseff

dan alkena yang lebih tersubstitusi lebih melimpah

• kondisi tertentu, justru alkena yang kurang stabil dan kurang tersubstitusi merupakan produk yang lebih melimpah (produk Hofmann)

• Kapan produk Hofmann terbentuk????????Jika ada halangan sterik → meningkatkan energi aktivasi.

Page 43: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Penyebab halangan sterik:1) Ukuran basa penyerang

CH3CH2CHCH3

BrCH3CH2O

-

CH3( )3CO-

CH3CH=CHCH3 CH3CH2CH=CH2

2-butena ( 80%) 1-butena ( 20%)

+

CH3CH=CHCH3 CH3CH2CH=CH2+2-butena ( 50%) 1-butena ( 50%)

Basa penyerang

kecil

besar

CH3 C

CH3

CH3

O-

CH3CHCHCH3

Br

H

CH3CH=CHCH32-butena

C3 lebih sterik dari pada C1

Page 44: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

2) Meruahnya gugus-gugus yang mengelilingi gugus pergi dalam alkyl halida tersebut.

CH3CH2CHCH2

Br

H

CH3CH2CH=CH2

1-butena

pada C1 rintangan sterik dari pada C3

-O C

CH3

CH3

CH3

lebih kecil

CH3 C

CH3

CH3

CH2 C

CH3

Br

CH3CH3CH2O

-

( CH3 )3CCH2C=CH2

CH32,4,4-trimetil-1-pentena

Hβ yang kurang berjejalan

Hβ yang berjejalan

Page 45: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

3)  Gugus pergi yang besar dan meruah.

R3N

C CH2R2-OHH

kalorR3N

R3C CH2

H OH

R3N

+

R2C=CH2

+

H2O

CH3 CH2

H

C CH2

H

HN CH3

CH3

H3C

1-butena ( 95% )

+ CH3CH=CHCH3 + H2O2-butena ( 5% )

-OH ( CH3 )3N + CH2=CHCH2CH3

kalor

δ-

δ+

β β

Page 46: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

REAKSI ADISI• Reaksi penambahan gugus atau atom tanpa

melepaskan gugus atau atom lain pada senyawa tersebut.

• Dapat terjadi pada senyawa-senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkuna, juga senyawa karbonil.

• Atom karbon sp2 direhibridisasi menjadi sp3

sp2 sp3

C=C → - C - C -• Diawali oleh serangan elektrofilik sehingga

disebut juga “reaksi adisi elektrofilik”.

Page 47: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Contoh : Adisi Hidrogen HalidaReaksinya secara umum:Tahap 1 : Pengikatan elektrofil H+

R2C=CR2 H X+ R2C

H

CR2+

+ X_

karbokation

Tahap 2 : Kombinasi dengan ion halida

R2C

H

CR2+

+karbokation

X_

ion halidaR2C

H

CR2

X

halo alkana

Page 48: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

1. Hukum MarkovnikovAlkena :alkena simetris : ikatan rangkapnya

membagi molekul menjadi dua bagian yang sama.

alkena tak simetris: ikatan rangkapnya membagi molekul menjadi potongan yang tidak sama.

Page 49: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Aturan MarkovnikovHX + Alkena simetris → 1 produk HX + Alkena asimetris → 2 produk

CH3CH=CHCH3 CH3CHCHCH3

Cl

HCl

simetris

H

2-butena 2-klorobutana

CH3CH=CH2

CH3CH2 CH2Cl

CH3CH CH3

ClHCl

1-kloropropana

2-kloropropana

propenatak simetris

dua produk

satu produk

Page 50: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Aturan Markovnikov “dalam adisi HX kepada alkena tak simetris, H+ dari HX menuju ke karbon berikatan rangkap yang lebih banyak memiliki hidrogen”

CH3CH=CH2 propena

Hke sini

HClCH3CH CH3

Cl

Contoh:

Penalaran Markovnikov

CH3CH=CH2 propena

H H+

CH3CH CH2 CH3CH2CH2+

primer; kurang stabil

sekunder; lebih stabil

+CH3CH2CH3CH3CH CH2

+ HH

propenaCH3CH=CH2

Page 51: 3.Mekanisme Reaksi Organik (Pertemuan 3)

Latihan:

1. Ramalkan produk utamanya:

(a) CH3CH2CH=CH2 + H2OH

+

(b) (CH3)3CCH=CH2 + H2OH

+

2. Ramalkan produk utama reaksi hidrasi berkatalis asam dari 1,3-siklopentadiena dan beri alasannya dengan tepat!