105020315111011_dito mahar p_kasus 12

15
Nama : Dito Mahar Putro NIM : 105020315111011 Kelas : CF 1. Bukti apa yang dicari oleh auditor pada saat memeriksa laporan pisah batas bank: Bukti yang dicari oleh auditor adalah duplikat slip setoran dan pembatalan setoran cek pembayaran pokok pinjaman/wesel bayar/hipotek/utang lainnya serta slip setoran pembayaran bunga pinjaman/wesel bayar/hipotek/utang lainnya. 2. Mengapa auditor tetap mengirimkan surat konfirmasi kepada bank walaupun akun klien telah ditutup? Surat konfirmasi kepada bank harus tetap dikirm walaupun akun klien telah ditutup pada bank tersebut karena : a) Hal tersebut merupakan prosedur audit standar untuk mendapatkan bahan pembuktian (audit evidence). b) Yang ditanyakan dalam surat konfirmasi bukan hanya saldo bank tetapi banyak hal lainnya, seperti : jumlah kredit, pendiskontoan wesel tagih, contingent liability, jumlah dan tanggal pinjaman, tanggal jatuh tempo pinjaman, tingkat bunga, dan adanya jaminan. Apakah konfirmasi bank merupakan jenis bukti audit yang sangat dibutuhkan? Keandalan dan keabsahan bukti audit sangat tergantung atas keadaan yang berkaitan dengan pemerolehan bukti tersebut. bank merupakan pihak ketiga yang independen. Apabila bukti

Upload: detoxaza

Post on 30-Oct-2014

111 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

Nama : Dito Mahar Putro

NIM : 105020315111011

Kelas : CF

1. Bukti apa yang dicari oleh auditor pada saat memeriksa laporan pisah batas bank:

Bukti yang dicari oleh auditor adalah duplikat slip setoran dan pembatalan setoran cek

pembayaran pokok pinjaman/wesel bayar/hipotek/utang lainnya serta slip setoran

pembayaran bunga pinjaman/wesel bayar/hipotek/utang lainnya.

2. Mengapa auditor tetap mengirimkan surat konfirmasi kepada bank walaupun akun

klien telah ditutup? Surat konfirmasi kepada bank harus tetap dikirm walaupun akun

klien telah ditutup pada bank tersebut karena :

a) Hal tersebut merupakan prosedur audit standar untuk mendapatkan bahan

pembuktian (audit evidence).

b) Yang ditanyakan dalam surat konfirmasi bukan hanya saldo bank tetapi banyak

hal lainnya, seperti : jumlah kredit, pendiskontoan wesel tagih, contingent

liability, jumlah dan tanggal pinjaman, tanggal jatuh tempo pinjaman, tingkat

bunga, dan adanya jaminan.

Apakah konfirmasi bank merupakan jenis bukti audit yang sangat dibutuhkan?

Keandalan dan keabsahan bukti audit sangat tergantung atas keadaan yang berkaitan

dengan pemerolehan bukti tersebut. bank merupakan pihak ketiga yang independen.

Apabila bukti dapat diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan, untuk tujuan

audit auditor independen, bukti tersebut memberikan jaminan keandalan yang lebih

daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri (PSAP SA Seksi 326).

3. Bagaimana notulen rapat dewan direksi yang menyebutkan tiga kejadian yang ada

pada tahun 2011 dapat mempengaruhi laporan keuangan 2010?

Informasi yang berasal dari rapat dewan direksi dan terkait dengan hubungannya

dengan periode sesudah tanggal neraca dapat mempengaruhi laporan keuangan tahun

2010, dikarenakan peristiwa setelah tanggal neraca tersebut adalah peristiwa, baik yang

menguntungkan (favourable) atau tidak menguntungkan (unfavourable), yang terjadi

di antara tanggal neraca dan tanggal penyelesaian laporan keuangan yang dapat

mengakibatkan laporan keuangan harus disesuaikan (PSAK 8). Sehingga auditor harus

Page 2: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

melaksanakan prosedur audit lain dalam hubungannya dengan periode sesudah tanggal

neraca dengan tujuan untuk memastikan terjadinya peristiwa kemudian yang mungkin

memerlukan penyesuaian atau pengungkapan yang cukup penting untuk kewajaran

penyajian laporan keuangan tahun 2010 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia (PSAP PSA No.46).

Berikan contoh pengungkapan yang diperlukan?

Untuk kelanjutan konstruksi gudang, perusahaan harus mengungkapkan metode

yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak untuk pekerjaan

dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca dan kewajiban yang harus

dibayarkan setelah tanggal neraca pada catatan atas laporan keuangan tanpa

menyesuaikan laporan keuangan.

Kerusakan akibat permasalahan arus listrik, dalam PSAK 8 dan SPAP PSA No

46 disebutkan bahwa peristiwa yang. memerlukan pengungkapan dalam

laporan keuangan (tetapi tidak memerlukan penyesuaian) salah satunya adalah

kerugian aktiva tetap atau sediaan yang diakibatkan oleh kebakaran.

Perusahaan mengungkapkan kejadian tersebut dalam catatan atas laporan

keuangan.

Pengumuman deviden tunai, Jika setelah tanggal neraca perusahaan

mendeklarasikan dividen kepada pemegang saham, maka perusahaan tidak

boleh mengakui dividen tersebut sebagai kewajiban pada tanggal neraca, tetapi

mengungkapkannya dalam catatan atas laporan keuangan (PSAK 8).

4. Apa tujuan pengujian pisah batas?

Tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati periode

akuntansi telah dicatat dalam periode yang sesuai.

Apakah uji pisah batas penjualan dan persediaan merupakan hal yang penting pada

perikatan audit?

Ya. Alasannya adalah:

Prosedur pengujian pisah batas penjualan sangat penting untuk memastikan

bahwa transaksi penjualan yang terjadi dekat tanggal neraca dan mempengaruhi

saldo persediaan, telah dicatat dalam periode yang tepat.

Page 3: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

Prosedur pengujian pisah batas penjualan sangat penting untuk menguji asersi

kelengkapan dan hak/kewajiban (PSAP SA 326)

5. Mengapa kewajiban yang tidak tercatat menjadi permasalahan khusus bagi auditor?

Hal ini berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam SPAP PSA 341

disebutkan auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian

besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam periode tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan

perusahaan yang telah diaudit. Sehingga auditor perlu merancang suatu prosedur (jika

diperlukan) untuk dapat mengidentifikasi kondisi seperti kepatuhan terhadap syarat-

syarat utang (termasuk pembayaran pokok dan bunga) dan perjanjian penarikan utang.

Diharapakan dengan mampu mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut, auditor dapat

mendeteksi kewajiban pembayaran pokok/bunga utang yang tidak tercatat.

6. Mengapa pencarian kerugian kontijensi menjadi perhatian yang lebih bagi seorang

auditor?

Kontinjensi merupakan kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang

melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan keuntungan (kontinjensi

keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan akan

menimbulkan masalah yang relatif kecil dan tidak berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup perusahaan, sedangkan kontinjensi kerugian dapat menjadi masalah yang

signifikan bagi auditor karena terkait kelangsung hidup perusahaan. Kontinjensi

kerugian meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim

garansi produk, litigasi serta sengketa hukum (PSAK 57).

7. Informasi apa yang terdapat dalam surat konfirmasi yang dikirimkan pada firma

hukum klien?

Informasi yang terdapat dalam surat konfirmasi kepada kantor hukum klien antara lain

(SPAP PSA 74):

a) Identifikasi perusahaan, termasuk anak perusahaan, dan tanggal audit.b) Suatu daftar yang dibuat oleh manajemen yang menggambarkan dan

mengevaluasi litigasi, klaim, dan asesmen yang masih belum selesai atau yang

bersifat ancaman yang ditangani oleh penasihat hukum

Page 4: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

c) Suatu daftar yang dibuat oleh manajemen yang menggambarkan klaim dan

asesmen yang belum diajukan yang menurut pertimbangan manajemen

merupakan asersi yang mungkin, dan jika diasersi, akan mempunyai paling

tidak kemungkinan yang masuk akal berakibat merugikan klien

d) Permintaan kepada penasehat hukum untuk memberikan komentar atas hal-hal

tersebut tentang pandangannya melibatkan penjelasan atau evaluasi terhadap

hal-hal pada poin c yang kemungkinan berbeda dengan yang dinyatakan oleh

manajemen

e) Suatu pernyataan oleh klien bahwa klien memahami bahwa bilamana dalam

pelaksanaan jasa legal bagi kepentingan klien berkaitan dengan suatu hal yang

disadari melibatkan suatu klaim yang mungkin timbul namun belum

dinyatakan, asesmen yang mungkin memerukan pengungkapan dalam laporan

keuangan, penasihat hukum telah merumuskan simpulan profesional bahwa

klien harus mengungkapkan atau mempertimbangkan pengungkapan klaim atau

asesmen yang mungkin tersebut, sebagai tanggung jawab profesionalnya

terhadap klien, penasihat hukum akan menasihati kliennya atau memberikan

konsultasi kepada kliennya mengenai pernyataan yang berkaitan dengan

pengungkapan tersebut dan persyaratan yang lain

f) Suatu permintaan bahwa penasihat hukum menegaskan apakah pemaaaman

sebagaimana yang dijelaskan dalam butir f adalah benar.

g) Suatu permintaan bahwa penasihat hukum secara khusus mengidentifikasi sifat

dan alasan tentang adanya pembatasan terhadap jawaban yang diberikannya

8. Apa arti tindakan mengundurkan diri firma hukum dari perikatan dengan PT Maju

Makmur dan langkah apa yang harus dilakukan KAP?

Kemungkinan mundurnya firma hukum Andi Nasution terhadap perikatan dengan PT

Maju Makmur dikarenakan PT Maju Makmur mengabaikan nasihat tentang akuntansi

dan pelaporan keuangan mengenai litigasi, klaim, dan asesmen. Sehingga menurut

kode etik dan profesi hukum, firma hukum tersebut harus mengundurkan diri dari

perikatan.

Dalam PSAP PSA 74 disebutkan, jika auditor mengetahui bahwa klien mengganti

penasihat hukumnya atau penasihat hukum yang mengadakan perikatan dengan klien

telah mengundurkan diri, auditor harus mempertimbangkan perlunya permintaan

Page 5: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

keterangan tentang alasan penasihat hukum tersebut tidak lagi melakukan perikatan

dengan klien.

9. Apa tujuan dikirimnya surat kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(Langgeng Santoso Dev. Company)?

Dalam SPAP PSA 34 disebutkan, tujuan dikirimnya surat kepada pihak yang memiliki

hubungan istimewa, dalam hal ini adalah Langgeng Santoso Dev. Company, bertujuan

untuk mengkonfirmasi besaran jumlah dan syarat transaksi, termasuk jaminan dan data

signifikan lainnya. Sehingga dapat dipastikan, bahwa transaksi dengan pihak yang

memiliki hubungan istimewa tersebut dapat diidentifikasi dan kemudian dapat

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan klien.

10. Dalam menaksir kewajiban garansi produk 2010, faktor-faktor apa saja yang

mungkin mempengaruhi pertimbangan manajemen?

Dalam PSAK 57 disebutkan, faktor-faktor yang menyebabkan pertimbangan

manajemen dalam menyelesaikan kewajiban kini (garansi kini) adalah jumlah yang

secara rasional akan dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir

periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga pada

saat itu disebabkan antara lain:

Pengalaman dari transaksi penentuan besaran kewajiban garansi produk.

Menggunakan laporan ahli/pakar

Informasi apa saja yang harus digunakan oleh manajemen dalam melakukan estimasi

(PSAK 57)?

Menggunakan metode estimasi statistik yang dikenal sebagai metode “nilai

yang diharapkan”

Risiko dan Ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan

keadaan.

Nilai waktu dari uang

Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban

Rencana Pelepasan Aset

Page 6: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

11. Pada kewajiban garansi produk PT Maju Makmur, apa yang harus dilakukan oleh

auditor KAP AS&R agar memperoleh ekspektasi independen mengenai jumlah

tersebut?

Dapat menggunakan jasa dengan pakar/ahli terkait pemasaran, untuk

mengetahui ketepatan estimasi kewajiban garansi produk 2010.

Membandingkan estimasi kewajiban garansi produk dengan perusahaan

pesaing.

Page 7: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

Latihan

1. J

PT Maju Makmur

Estimasi Kewajiban Garansi Produk

31/12/2010

Dokumen Audit No. G-2

Disiapkan oleh : Ruslan Gani

Direview oleh : Indah Sanjaya

Direview oleh :

Bulan/ Tahun Penjualan Satu

Bulan (Rupiah)

Jumlah Beban

Reparasi 1 Bulan

Estimasi

Kewajiban/tahun

Prosedur Audit

Januari 2009 4.256.000.000 24.104.000 α √ λ

Februari 2009 2.528.000.000 24.144. 000 α √ λ

Maret 2009 2.872.000.000 37.528. 000 α √ λ

April 2009 3.832. 000.000 35.512000 α √ λ

Mei 2009 3.888. 000.000 24.040. 000 α √ λ

Juni 2009 3.312. 000.000 24.392. 000 α √ λ

Juli 2009 2.968. 000.000 22.928. 000 α √ λ

Agustus 2009 3.680. 000.000 21.184. 000 α √ λ

Sept 2009 3.536. 000.000 32.928. 000 α √ λ

Okt 2009 4.264. 000.000 30.432. 000 α √ λ

Nov 2009 4.688. 000.000 28.336. 000 α √ λ

Des 2009 6.400. 000.000 29.840. 000 α √ λ

Jumlah th 09 46.224.000.000 335.368.000 323.565.000 β Ø λ

Januari 2010 4.884. 000.000 34.504. 000 α √ λ

Februari 2010 3.048. 000.000 38.000. 000 α √ λ

Maret 2010 2.768. 000.000 31.784.000 α √ λ A

April 2010 4.456. 000.000 35.512.000 α √ λ A

Mei 2010 4.720. 000.000 38.544.000 α √ λ

Juni 2010 3.272. 000.000 35.592.000 α √ λ

Juli 2010 3.376. 000.000 32.600.000 α √ λ

Page 8: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

Agustus 2010 4.400. 000.000 28.336.000 α √ λ

Sept 2010 4.088. 000.000 33.448.000 α √ λ

Okto 2010 4.820. 000.000 41.648.000 α √ λ

Nov 2010 5.136. 000.000 38.640.000 α √ λ

Des 2010 6.992. 000.000 37.928.000 α √ λ

51.960.000.000 426.536.000 363.720.000 β Ø λ B

Sasaran audit:

Untuk memeriksa estimasi kewajiban garansi produk (kontinjensi) dihitung dengan

benar dan tepat

Untuk memeriksa kewajiban kini terhadap estimasi kewajiban garansi produk

Untuk memeriksa pengeluaran kas atas kewajiban garansi produk dilakukan dengan

komitmen yang sah dan disetujui oleh orang yang tepat

Keluasan:

a) Populasi – Total beban garansi produk Samsang

b) Sampel - diputuskan. Dipilih saldo per bulan selama 2009-2010 pembayaran beban

garansi produk Samsang

Prosedur Audit:

α Telah ditelusuri ke saldo pendapatan penjualan. Telah diperiksa kesesuaian antara jumlah

pada laporan controller dan ringkasan yang dibuat. Kecuali A

β Tentukan besaran estimasi berdasarkan nilai pendapatan penjualan per tahun 2009 dan 2010.

√ Telusuri ke saldo akun beban perbaikan dan perawatan tahun 2009 dan 2010. Cocokkan

dengan laporan controller.

Ø Telusuri saldo akun taksiran akrual (beban kewajiban kontinjensi) pada neraca tahun 2009

dan 2010, bandingkan dengan total saldo akun beban perbaikan dan perawatan tahun 2009

dan 2010. Terdapat kerugian kontinjensi pada B

λ Periksa perhitungan matematis (cross footing dan footing)

Komentar:

A. Terdapat selisih perhitungan antara ringkasan yang dibuat oleh auditor dengan laporan dari

controller, telusuri kembali transaksi beban perbaikan dan perawatan pada bulan Maret dan

April 2010. Kemungkinan adanya kesalahan perhitungan, bila perlu usulkan penyesuaian.

Page 9: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

B. Terdapat kerugian kewajiban kontinjensi dari yang telah ditaksir (dicadangkan). Pada tahun

2009, cadangan saldo taksiran akrual yang tidak terealisasi sebesar Rp 11.803.000 (taksiran

akrual 2009 dikurang beban beban perbaikan dan perawatan 2009) dan menjadi saldo awal

taksiran akrual 2010. Estimasi akrual untuk 2010 sebesar Rp 363.720.000, sehingga saldo

akun taksiran akrual 2010 sebesar Rp 375.523.000. beban akrual beban perbaikan dan

perawatan 2010 adalah Rp 426.536.000, sehingga terdapat kerugian kontijensi sebesar Rp

51.103.000,-. Perlu ditindaklanjuti dan dikonsultasikan dengan klien serta firma hukum.

Kesimpulan Audit:

Transaksi Estimasi kewajiban garansi produk telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang

material, kecuali untuk tickmark B atas kerugian kontinjensi yang dapat berdampak pada

permasalahan hukum, perlu pengujian lebih lanjut dan dikonsultasikan dengan klien serta firma

hukum.

2. Laporan auditor independen yang dibuat:

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Nomor: xxxxx/xx/2011

Kepada Komisaris Dan Direksi PT Maju Makmur

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember

2010 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah

tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada

pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan

keuangan perusahaan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009 diaudit oleh

auditor independen lain yang laporannya bertanggal 23 Maret 2010 berisi pendapat

wajar dengan pengecualian atas laporan keuangan tersebut. Pendapat wajar dengan

pengecualian terjadi karena perusahaan mengakui aktiva dalam bentuk aset properti

berupa toko yang terletak di Sidoarjo dalam neraca atas dasar biaya historis, dan

yang menurut pendapat auditor independen lain, jumlah tersebut seharusnya diakui

dalam nilai wajar agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

Page 10: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12

Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, kami melaksanakan audit

berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar

tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami

memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji

material. Audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang

mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga

meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang

dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk

menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada,

laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf pertama atas menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Maju Makmur tanggal 31

Desember 2010, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

TTD

Arief Effendi, CPA/Nomor Izin: xxxxxxxxxxxx

10 Maret 2011

Sumber:

Standar Professional Akuntan Publik (SPAP)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

http://megawatyanwar.blogspot.com/2012/11/audit-bab-19.html

http://zhaaa2.blogspot.com/2010/05/penyelesaian-audit-atau-tanggung-jawab.html

http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/fungsi-bisnis-dalam-siklus-persediaan.html

http://sandyconsultan.blogspot.com/2012/06/kewajiban-kontijensi.html

http://auditme-post.blogspot.com/2008/08/peristiwa-setelah-tanggal-neraca.html

http://kk.mercubuana.ac.id/files/34034-13-786064812538.doc

Page 11: 105020315111011_Dito Mahar P_Kasus 12