10. lengkung debit & suspensi.ppt

31
1 Lengkung Aliran Debit (Discharge Rating Curve) Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tinggi muka air (TMA) dan debit pada lokasi penampang sungai tertentu Debit sungai adalah volume air yang melalui penampang basah sungai dalam satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan m 3 /detik atau l/detik

Upload: damianus-nugie-malau

Post on 18-Jan-2016

287 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

1

Lengkung Aliran Debit (Discharge Rating Curve)

Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tinggi muka air (TMA) dan debit pada lokasi penampang sungai tertentu

Debit sungai adalah volume air yang melalui penampang basah sungai dalam satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan m3/detik atau l/detik

Page 2: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

2

Lengkung Aliran Debit (Discharge Rating Curve)

Data pengukuran aliran pd TMA & waktu yang berbeda-beda

Penggambaran pd kertas arithmatik/logaritmik

TMA digambarkan pd sumbu vertikal,

debit sumbu horizontal

Lengkung aliran

Page 3: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

3

Lengkung Aliran Debit (Discharge Rating Curve)

Lengkung aliran disamping berguna untuk dipakai sebagai dasar penentuan besarnya debit sungai di lokasi dan tinggi muka air pada periode waktu tertentu, juga dapat

digunakan untuk mengetahui adanya perubahan sifat fisik dan sifat hidraulis

dari lokasi penampang sungai yang bersangkutan

Page 4: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

4

Membuat Lengkung Aliran(Data yang Diperlukan)

Data debit hasil pengukuran aliran, data ini harus cukup, minimal 30 data tersedia dari saat muka air rendah sampai muka air banjir, dan dapat dipercaya kebenarannya.

Data muka air pada saat pengukuran aliran diadakan, data muka air rendah untuk menentukan besarnya debit terkecil, data muka air tertinggi, baik aliran tersebut tertampung pada penampang sungai ataupun aliran melimpas, berguna untuk menentukan debit terbesar.

Data titik aliran nol (zero flow), berguna untuk menentukan arah lengkung aliran pada muka air rendah pada periode waktu tertentu.

Page 5: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

5

Membuat Lengkung Aliran(Data yang Diperlukan)

Data penampang sungai, berguna untuk menentukan arah dan bentuk dari lengkung aliran, serta berguna untuk memperkirakan debit banjir bila belum dilakukan pengukuran aliran pada saat banjir.

Informasi tentang stabilitas dan materi dasar penampang sungai, serta sifat dari bentuk morfologis sungai.

Sifat aliran, seperti informasi tentang kemiringan muka air, kecepatan aliran, penyebaran arah aliran, sifat kenaikan dan penurunan muka air pada saat banjir dan sebagainya.

Page 6: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

6

Metode Pembuatan Lengkung Aliran (Discharge Rating Curve)

Lengkung aliran merupakan gambaran dari sifat fisik hidraulis dari lokasi penampang sungai, shg dapat dirumuskan sebagai berikut :

Q = A' X V

Q = Debit, (m3/det)A' = Luas penampang basah (m2)V = Kecepatan aliran rata-rata (m/dt)

Page 7: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

7

Metode Pembuatan Lengkung Aliran

Metode Logaritmik Persamaan rating curvenya dalam bentuk :

Q = a ( H - H0 ) b

Q = debitH = tinggi muka airH0 = tinggi muka air pada aliran nol ( saat Q = 0 ) a dan b konstanta

Page 8: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

8

Metode Logaritmik

Titik aliran nol (H0) Data titik aliran nol ( H0 ), berguna untuk

menentukan arah lengkung aliran pada tinggi muka air rendah.

Cara yang baik untuk menentukan nilai H0 adalah dengan cara mengukur langsung pada lokasi penampang sungai yang bersangkutan. Nilai H0 dapat juga diperkirakan dengan menggunakan persamaan : H1 H3 - H2 2

H0 = H1 + H3 - 2H2

Page 9: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

9

Metode Logaritmik

Nilai H1 dan H3 ditentukan berdasarkan nilai Q1 dan Q3 yang dipilih dari grafik, sedang nilai H2 adalah tinggi muka air pada nilai debit sama dengan Q2 dengan syarat :

Q22 = Q1 X Q3

Cara mencari H0 dapat juga dilakukan dengan

metode grafis seperti di bawah ini :

Page 10: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

10

Pencarian Ho Lengkung Aliran Debit

Page 11: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

11

Pencarian Ho Lengkung Aliran Debit(Keterangan)

Untuk mencari a dan b dapat dibantu oleh tabel dan dua buah persamaan di bawah ini:

(Y) - m log a - b (X) = 0 (XY) - (X) log a - b (X2) = 0

(Y) = jumlah nilai log Q (X) = jumlah nilai log (H -

Ho) (X2) = jumlah nilai kuadrat dari X XY = jumlah nilai X dikalikan Y

m = jumlah pengamatan

Page 12: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

12

Contoh PerhitunganPerhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air Dengan Debit

Air Sungai Urip

No H(m)

Debit(m3/dtk)

H-Ho Log Q Log(H-Ho)

xy x2

123456789

1011121314

0.338

0.335

0.367

0.440.480.530.560.59

50.610.670.77

50.790.820.97

5

0.91431.53811.57152.36402.61753.47795.14716.25376.8667

8.288611.560111.786314.798818.3369

0.11300.11800.1497

50.22300.26300.31300.34300.37800.39300.45300.55800.57300.60300.7580

-0389110.18698

40.19631

40.37364

70.41789

60.54131

80.71156

30.79613

70.83674

80.91848

11.06296

11.07117

71.17022

61.26331

4

-0.946922

-0.928118

-0.824633

-0.651695

-0.580045

-0.504455

-0.464706

-0.422508

-0.405607

-0.343902

-0.253366

-0.241845

-0.219683

-0.120331

0.0368456-0.1735432-0.161887

-0.2435038-0.2423926-0.2730705-0.3306675-0.3363742-0.3393908-0.3158674-0.2693181-0.2591071-0.2570787-0.1520158

0.89666120.861403

0.68001950.42470630.33645220.25447480.21595160.1785130.164517

0.11826850.06419430.058489

0.04826060.0144795

Jumlah 9.508045

-0.907816

-3.3173711 4.3163905

Page 13: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

13

Contoh PerhitunganPerhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air

Dengan Debit Air Sungai Urip

Persamaan rating curve yang terjadi :

Q = 26,661 ( H - 0,217 ) 1,5133861

XY = jumlah nilai X dikalikan Ym = jumlah pengamatan

Page 14: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

14

Metode Pembuatan Lengkung Aliran

Metode Analitik Dengan metode ini penentuan lengkung

aliran ditentukan dengan cara kwadrat terkecil (least square).

Pada cara ini diusahakan agar jumlah kwadrat penyimpangan harga debit hasil pengukuran aliran terhadap debit lengkung aliran, menjadi minimum (terkecil).

Page 15: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

15

Metode Analitik

Dapat dirumuskan sbb :

Q = AH2 + BH + C

Nilai (A); (B) dan (C) adalah suatu bilangan, yang dapat dicari dengan persamaan sbb :

( Q ) = n C + B ( H) + A ( H2) ( HQ ) = C ( H) + B ( H2) + A ( H3) ( H2Q ) = C ( H2) + B ( H3 ) + A ( H4 )

= tanda jumlahn = banyaknya data yang digunakan

Page 16: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

16

Contoh Perhitungan Lengkung Aliran Dengan Metode Analitik

No

H H2 H3 H4 Q QH QH2 Q(Perhit)

123456789

1011121314

0.490.780.881.031.201.281.341.361.511.551.761.861.922.10

0.24010.608

0.77441.06091.44001.63841.79561.84962.28012.40253.09763.45963.68644.4100

0.11760.47460.68150.09270.72802.09712.40612.51553.44303.72395.45186.43497.07799.2610

0.05760.37020.59971.12552.07362.68433.22423.42115.19895.7720

9.595211.968913.589619.4481

15.921.129.831.840.246.249.854.561.071.082.59

3.2105.111

3.4

7.79118.01826.22432.75548.24059.13666.73174.1209

2.110110.050145.200173.352201.79223

8.140

3.81812.05423.07733.73757.88875.6948

9.731100.803139.086170.577255.552322.435387.44150

0.094

17.123.7

2.133.542.347.150.952.263.066.083.993.39

9.2118.4

jml

19.06 28.7436 46.5056 79.1289 817.5 1293.659

2173.677

-

Page 17: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

17

Contoh Perhitungan Lengkung Aliran Dengan Metode Analitik

RUMUS Q = AH2 + BH + C

A, B dan C adalah konstanta Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan :

14.000 C + 19.0600 B + 28.743 A = 817.50019.0600 C + 28.7436 B + 46.5056 A = 1.293.65928.743 C + 46.50506 B + 79.1289 A = 2.173.677

Setelah dilakukan analisis lebih lanjut diperoleh hasil : A = 30.4 B = - 15.8 C = 17.5 Hasil akhir persamaan rating curve :

Q = 30.4 H2 - 15.8 H + 17.5

Page 18: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

18

Metode Analitik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini, antara lain adalah:

Kita akan cepat menentukan lengkung aliran dari data-data pengukuran aliran, apalagi jika perhitungannya memakai program komputer

Mudah melakukan perpanjangan (extention) lengkung aliran untuk muka air tinggi, walaupun pada kondisi tertentu kebenarannya dapat diragukan.

Page 19: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

19

Metode Analitik

Meskipun kurve dari lengkung aliran ini ditentukan dengan cara kwadrat terkecil, tetapi penggunaan persamaan rating curve di atas kadang-kadang tidak tepat pada saat muka air rendah. Hasil perhitungan dapat menghasilkan penyimpangan yang besar pada muka air rendah.

Persamaan rating curve pada sungai alami atau SPAS yang tidak dibeton harus dikontrol kebenarannya, karena penampang sungai mungkin telah berubah oleh sedimentasi atau erosi dasar/tebing. Kalau kondisinya seperti itu, maka perlu dibuat rating curve baru berdasarkan hasil pengukuran H dan Q

Page 20: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

20

Debit Suspensi & Suspended Rating Curve

Muatan suspensi merupakan hasil kejadian erosi baik erosi permukaan maupun erosi tebing sungai.

Kadar muatan suspensi adalah banyaknya material suspensi yang dikandung oleh sejumlah air dari aliran sungai dalam satuan volume tertentu, setelah material dikeringkan dan dinyatakan dalam miligram/liter (mg/lt).

Besarnya muatan suspensi antara 80 – 90 % dari muatan sedimen dan penyebarannya pada sungai tidak teratur.

Page 21: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

21

Debit Suspensi & Suspended Rating Curve

Material dasar pada umumnya berasal dari erosi alur sungai, ukuran dapat bermacam-macam dapat berupa pasir, kerikil atau boulder (tergantung dari materi dasar sungai dan kecepatan aliran).

Untuk mengukur material dasar digunakan bed load sampler atau menggunakan kolam jebakan

(trap) di bawah SPAS

Page 22: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

22

Pembagian Sedimen berdasarkan mekanisme pengangkutannya

Soewarno (1991)

Muatan sedimen melayang (suspended load)Muatan sedimen melayang merupakan material dasar sungai (bed material) yang melayang di dalam aliran sungai dan terutama terdiri dari butiran-butiran pasir halus.

Muatan sedimen dasar (bed load)Muatan sedimen dasar berupa partikel-partikel kasar yang bergerak sepanjang dasar sungai.

Page 23: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

23

Debit Suspensi & Suspended Rating Curve

Debit suspensi adalah jumlah seluruh muatan yang tersuspensi melalui suatu penampang sungai tertentu, dinyatakan dalam satuan berat persatuan waktu (Gregory, 1976).

Pengukuran suspensi selalui disertai dengan pengukuran debit.

Perhitungan hasil suspensi dari suatu DAS pada suatu stasiun pengukuran diperkirakan dari analisis muatan suspensi.

Page 24: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

24

Hitung berat suspensi Berat suspensi = g2 – g1g2 = berat filter isig1 = berat filter kosong

Hitung konsentrasi suspensi (Csi)Csi = ( g2 – g1 ) satuannya gr/ltr

vol. air

Volume air adalah volume air contoh suspensi, dihitung dalam satuan liter.

Page 25: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

25

Konsentrasi suspensi rata-rata (Cs)Pada waktu mengukur debit, diambil beberapa contoh suspensi. Setiap seksi mempunyai konsentrasi suspensi yang berbeda.

Cs = (q1 x Cs1) + (q2 x Cs2) + ……+ (Qn x Csn)Q1 + q2 + …. + Qn

Cs = Σ (qi x Csi) Σ qi

qi = debit aliran pada seksi ke i (m3/det)Csi = konsentrasi suspensi pada seksi ke i (kg/m3)Cs = konsentrasi suspensi rata-rata (kg/m3)

Page 26: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

26

Hitung debit suspensiSetiap debit aliran mempunyai atau mengangkut suspensi. Bila diketahui debit aliran sungai dan konsentrasi suspensinya (konsentrasi suspensi pada debit bersangkutan) maka debit suspensi (Qs) dapat dihitung sebagai berikut :

Qs = Cs Q

Qs = debit suspensi (kg/dt) pada debit QCs = konsentrasi suspensi (kg/m3) pada debit QQ = debit aliran (m3/detik)

Page 27: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

27

Total suspensi yang diangkut oleh aliran sungai dapat dihitung dengan cara tak langsung, yaitu dengan menggunakan grafik atau rumus regresi hubungan debit dengan debit suspensi

Kemudian membuat hubungan Q & Qs dengan model :

Qs = a Qb

a dan b adalah konstanta regresi, dicari dengan teknik regresi biasa dengan terlebih dahulu dilakukan transformasi logaritma dari nilai Qs

dan Q. Debit suspensi dapat diturunkan dari data aliran, jika model

regresi sudah didapat dan ketelitiannya dapat diandalkan

Page 28: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

28

Jenis Alat Pengambil Contoh Suspensi

A,B,C : pengambil contoh suspensi dengan cara integrasi

D,E : pengambil contoh suspensi dengan cara horisontal

F : pengambil contoh suspensi dengan botol bertingkat

Page 29: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

29

Jenis-jenis Alat Pengambil Contoh Muatan Dasar

Page 30: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

30

Perbedaan Konsentrasi Suspensi pada

Aliran Naik dan Aliran Turun Pada tinggi Y mempunyai

debit Q, kenyataan di lapangan konsentrasi suspensi pada pengambilan di titik 1 (aliran naik) berbeda dengan konsentrasi suspensi pada titik 2 (aliran turun).

Oleh karena itu untuk studi khusus ini perlu dibuat :

Qs* = a*Qb* aliran naikQs = aQb aliran turun

Page 31: 10. Lengkung Debit & Suspensi.ppt

31