repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45444/1/finkki dahliani...
TRANSCRIPT
FENOMENA SOSIAL ROKOKELEKTRIK DI KALANGAN REMAJA
(STUDI KASUS: KOMUNITAS SUPER VAPORDI DEPOK, JAWA BARAT)
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Finkki Dahliani Dewi Andesline
NIM 11140150000005
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2019
FENOMENA SOSIAL ROKOKELEKTRIK DI KALANGAN REMAJA
(STUDI KASUS: KOMUNITAS SUPER VAPORDI DEPOK, JAWA BARAT)
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Finkki Dahliani Dewi Andesline
NIM 11140150000005
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2019
FENOMENA SOSIAL ROKOKELEKTRIK DI KALANGAN REMAJA
(STUDI KASUS: KOMUNITAS SUPER VAPORDI DEPOK, JAWA BARAT)
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Finkki Dahliani Dewi Andesline
NIM 11140150000005
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Finkki Dahliani Dewi Andesline (11140150000005),Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul
Skripsi“Fenomena Sosial Rokok Elektrik di Kalangan Remaja (Studi Kasus:
Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat)”
Popularitas rokok elektrik saat ini memang sedang melejit, hal ini ditunjang
dengan ketersediaan variasi teknologi perangkat, model, ukuran, warna, kapasitas
baterai dan lain-lain.Rokok elektrik merupakan suatu alat yang dirancang untuk
menghasilkan uap tanpa pembakaran tembakau.Rokok elektrik diciptakan untuk
membantu para perokok berhenti dari rokok tembakau, namun hal ini belum
dibuktikan kebenarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bagaimana rokok elektrik menjadi fenomena sosial di kalangan remaja pada
komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan menggunakan analisis Fenomenologi yang dikemukakan oleh Alferd
Shutzdan analisis Fungsionalisme Struktural yang dikemukakan oleh Talcott
Parsons dengan langkah-langkah pengolahan data dimulai dari reduksi data,
penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan. Temuan dari penelitian ini adalah
bahwa rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena rokok
elektrik mudah digunakan, rokok elektrikmemiliki dampak sosial dan lebih sehat
dibanding rokok konvensional, banyak remaja yang menggunakannya, rokok
elektrik dipercaya dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok konvensional,
dan rokok elektrik memiliki rasa yang bervariasi.
Temuan ini memberi implikasi pada kebijakan yang mengatur distribusi
rokok elektrik yang dianggap sebagai alternatif dari rokok konvensional karena
memiliki kadar nikotin lebih rendah. Sedangkan implikasi pada praktek
menunjukkan bahwa remaja menyadari pentingnya kesehatan, sehingga beralih
mengkonsumsi rokok elektrik yang dirasa lebih aman dari segi kesehatan,
penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian yang lebih mendalam mengenai bagaimana vape dipercaya dapat
menghilangkan kecanduan terhadap rokok konvensional.
Kata kunci: Rokok Elektrik, Remaja, Komunitas
ii
ABSTRACT
Finkki Dahliani Dewi Andesline (11140150000005), Department of Social
Sciences, Faculty of Educational Science.The Bachelor’s thesis title “The Social
Phenomenon of Electric Cigarette amongAdolecents (Case Study: Super Vapor
Community in Depok, West Java).
The popularity of e-cigarettes is currently rising and supported by the
availability of variations in device technology, models, sizes, colours, battery
capacity, and others. The electric cigarette is a device designed to produce steam
without burning tobacco. The electric cigarette is created to help smokers quit
tobacco cigarette, but this has not been proven yet. The objective of this study is
to describe how e-cigarette become a social phenomenon among adolescents in
the Super Vapor community in Depok, West Java.
The research dataused was a qualitative with data collection techniques
using: observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted
using phenomenological analysis proposed by Alferd Schutz and analysis of
Structural Functionalism proposed by Talcott Parsons by doing data reduction,
data presentation, and verification or conclusion. The findings of this study were
that e-cigarette was a social phenomenon adolescents because it was easy to use,
further, the e-cigarette has a social impactand healthier than conventional
cigarettes, many teenagers use them, the e-cigarette is believed to eliminate
addiction to conventional cigarettes, and e-cigarette has varying tastes.
The implication of the research results is to contribute to the development of
social sciences in terms of understanding the reasons teenagers consumsing e-
cigarettes. In addition, it also has implications for the policy of regulating the
distribution of e-cigarette which is considered as an alternative to conventional
cigarettes, as it has lower nicotine levels. While the implications for practice
showed that adolescents realized the importance of health, so they switched to
research provides input for further researchers to conduct more in-depth research
on how vape is believed to be able to eliminate addiction to the conventional
cigarretes.
Keywords: Electric cigarette, Adolescents, Community
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ”Fenomena Sosial Rokok Elektrik di Kalangan Remaja
(Studi Kasus: Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat)sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Tanpa akal, berkah dan rahmat-Nya
yangdiberikan penulis pasti tidak akan sampai pada fase akhir di perkuliahan
ini.Selanjutnya Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah kepada
junjungan alam, baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya. Nabi akhirul zaman yang telah membawa umat manusia dari zaman
kegelapan menjadi zaman yang terang berderang dengan ilmu dan teknologi yang
berkembang dengan pesat saat ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
yang harus disempurnakan dan penuh denganhambatan yang harus dilalui. Tanpa
dukungan dari seluruh pihak yang telahmembantu pastinya skripsi ini tidak dapat
terselesaikan. Oleh karena itu padakesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua jurusan Pendidikan Imu
Pengetahuan Sosial sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan banyak perhatian, bimbingan, serta motivasi
kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, yang juga senantiasa memberikan banyak perhatian
dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
4. BapakDr. Abdul Rozak, M. Si,selaku dosen pembimbing pertama dan ibu
Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D,.MA, selaku dosen pembimbing kedua
iv
yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu memberikan motivasi,
bimbingan dan nasehat selama penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan ilmu selama penulis mengenyam pendidikan di kampus ini.
6. Kepada Aditya, selaku ketua komunitas Super Vapor dan para anggota
komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat, yang telah membantu saya
dalam pelaksanaan penelitian.
7. Kepada kedua orang tua, Bapak Bripka Agus Gunawan dan Ibu Mujiyati,
terimakasih atas seluruh doa dan dukungan moril maupun materil serta
kasih sayang yang selalu mengiringi langkah penulis hingga saat ini.
8. Kepada sahabatku yang membantu menyelesaikan skripsi, Yurika Sevaka
Widiastuti,S.Pd. Terimakasih atas saran dan masukan nya yang telah
membantu sampai skripsi ini selesai.
9. Kepada Fitria Sulistyawati dan Bahrani Anggi Sinta, selaku teman satu
bimbingan. Terimakasih atas perjuangan selama ini dalam menyelesaikan
skripsi bersama-sama yang telah menerima segala kekurangan penulis
dalam suka maupun duka.
10. Sahabat-sahabat tercinta “Mecin Seki” Arini, Fauziah Karimah,
FitriaSulistyani, Bahrani Anggi Sinta, Yufilanita Bandi Saputri,
NikenKesumawardani dan Dwiyana. Terimakasih atas dukungan dan doa
kalian, yang selalumembuat penulis selalu semangat hingga saat ini.
11. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014 atas kekompakannya
selama ini, baik di kelas ataupun saat praktikum.
12. Kepada orang-orang yang merendahkan penulis dan sering menanyakan
skripsi kapan berakhir penulis ucapkan terimakasih berkat perkataannya
membantu penulis untuk semangat dan membuktikan mampu
menyelesaikan skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu secara
langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
v
Penulis harapkan semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh
Allah SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan
digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi
ini dapat bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 15 Februari 2019
Penulis,
Finkki Dahliani Dewi Andesline
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujuan penelitian ......................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR ...................................... 10
A. Deskripsi Teoritik ...................................................................................... 10
1. Landasan Teori ..................................................................................... 10
B. Kajian Literatur ......................................................................................... 12
1.Remaja .................................................................................................... 12
a.Pengertian Remaja ............................................................................. 12
b. Karakteristik Remaja ....................................................................... 12
c. Dampak Rokok Pada Remaja .......................................................... 13
vii
2. Fenomena Rokok .................................................................................. 15
a. Pengertian Rokok Konvensional dan Rokok Elektrik ..................... 15
b. Jenis-jenis Rokok Elektrik ............................................................... 17
c. Dampak Rokok Elektrik .................................................................. 20
d. Manfaat Rokok Elektrik ................................................................... 20
e. Rokok Elektrik dan Remaja ............................................................. 21
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 22
D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 28
1. Waktu Penelitian .................................................................................. 28
2. Tempat Penelitian ................................................................................. 29
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 29
C. Subjek Penelitian ....................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data....................................................... 34
1. Pengolahan Data ................................................................................... 34
a. Reduksi Data .................................................................................... 34
b. Penyajian Data ................................................................................. 35
c. Penarikan Kesimpulan ..................................................................... 35
2. Keabsahan Data .................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 68
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 68
B. Gambaran Umum Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat ........... 69
C. Informasi Partisipan .................................................................................. 70
D. Paparan Data Hasil Penelitian ................................................................... 75
1. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
rokok elektrik mudah digunakan. ......................................................... 76
2. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial di kalangan remaja karena
memiliki dampak sosial dan dampak kesehatan bagi remaja. .............. 82
viii
3. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
banyak remaja yang menggunakannya. ................................................ 88
4. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena vape
dipercaya dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok
konvensional. ........................................................................................ 92
5. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
memiliki rasa yang bervariasi. .............................................................. 96
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 68
A. Simpulan .................................................................................................... 68
B. Implikasi .................................................................................................... 68
C. Saran .......................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN 76
BIODATA ..................................................................................................................... 138
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Jenis kelamin dan umur pertama mencoba merokok 4
Gambar 1.2 Proporsi kebiasaan mengkonsumsi rokok 5
Gambar 2.1Contoh rokok filter 15
Gambar 2.2 Contok rokok tidak berfilter 16
Gambar 2.3 Contoh rokok elektrik serta asap yang dikeluarkan 16
Gambar 2.4 Contoh rokok elektrik jenis pen 18
Gambar 2.5 Contoh rokok elektrik jenis portable 19
Gambar 2.6 Contoh rokok elektrik jenis dekstop 20
Gambar 2.7Kerangka Berpikir 27
Gambar 4.1Jenis rokok elektrik disposable partisipan AD 77
Gambar 4.2 Partisipan AH sedang membersihkan atomizer 79
Gambar 4.3Partisipan AH mengganti kapas baru pada coil 80
Gambar 4.4 Partisipan AH mengisi cairan e-liquid 80
Gambar 4.5 Partisipan AH mengkonsumsi rokok elektrik 81
Gambar 4.6 Partisipan AD saat mengkonsumsi rokok elektrik. 86
Gambar 4.7 Partisipan NI saat mengkonsumsi rokok elektrik 86
Gambar 4.8 Anggota komunitas Super Vapor 90
Gambar 4.9 Macam-macam perangkat pada rokok 94
Gambar 4.10 Partisipan RF mengkonsumsi rokok elektrik 94
Gambar 4.11Macam-macam rasa e-liquid 98
Gambar 4.12 E-liquid rasa buah strawberry 98
Gambar 4.13E-liquid rasa cake, cokelat dan buah 99
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Relevan 24
Tabel 3.1 Waktu Penelitian 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat
1.1 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................ 77
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................................. 78
2. Instrumen
2.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ................................................................ 79
2.2 Pedoman Observasi ................................................................................... 82
3. Hasil Pengumpulan Data
3.1 Catatan Wawancara (CW)
3.1.1 CW 1 ............................................................................................... 84
3.1.2 CW 2 ............................................................................................... 90
3.1.3 CW 3 ............................................................................................... 95
3.1.4 CW 4 ............................................................................................. 101
3.1.5 CW 5 ............................................................................................. 106
3.1.6 CW 6 ............................................................................................. 111
3.1.7 CW 7 ............................................................................................. 116
3.1.8 CW 8 ............................................................................................. 120
3.2 Catatan Observasi (CO)
3.2.1 CO 1.............................................................................................. 124
3.2.2 CO 2.............................................................................................. 126
4. Dokumentasi .................................................................................................. 128
5. Lembar Uji Referensi ..................................................................................... 130
6. Biodata Penulis .............................................................................................. 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan
jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk jadi sekitar
1,2 juta jiwa.1 Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat
menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka
jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat
kenakalan remaja.2 Gambaran kondisi remaja di Indonesia saat ini adalah
pertama, angka pernikahan usia remaja yang dilakukan remaja berusia di
bawah usia 20 tahun masih sangat tinggi di Indonesia. Pernikahan usia dini
pada remaja menimbulkan sisi negatif, yaitu rawan perceraian dan mereka pun
belum bisa untuk menghidupi kehidupan rumah tangganya.3Dampak buruk
bagi perempuan yaitu, resiko yang tinggi terhadap kematian saat melahirkan.4
Berdasarkan hasil SDKI 2012, 17% perempuan pernah menikah yang berusia
20-24 tahun melaporkan bahwa mereka menikah sebelum usia 18 tahun,
pernikahan diantara anak perempuan berusia 15 tahun adalah 3%.5 Anak-anak
perempuan miskin dan terpinggirkan di Indonesia menghadapi resiko paling
tinggi terhadap perkawinan usia anak.6Kehamilan tertinggi biasanya dialami
oleh remaja perempuan yang mempunyai pendidikan rendah atau berasal dari
rumah tangga miskin dibandingkan dengan remaja perempuan yang
1Bkkbn, Fenomena Kenakalan Remaja di Indonesia, 9 Februari 2011, diakses pada
tanggal 23 Mei 2018 pukul 15.30 WIB. 2Ibid.,
3 E.B. Surbakti, Kenalilah Anak Remaja Anda, (Jakarta: Elek Media Komputindo, 2009), h.
149 4 Rosramadhana Nasution, Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom:
Subaltern Perempuan Pada Suku Banjar dalam Perspektif Poskolonial, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, cet.1 2016), h. 11
5Kemajuan yang Tertunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia (Jakarta:
Badan Pusat Statistik, 2015), h. 17 6 Rosramadhana Nasution. Loc.Cit
2
mempunyai pendidikan tinggi dari rumah tangga kaya.7Kedua, seks pranikah
pada remaja.Hubungan seksual sebelum menikah pada remaja merupakan
masalah yang serius, banyaknya kasus remaja yang hamil di luar nikah adalah
disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan informasi yang mereka dapat
tentang seks itu sendiri.8 Resiko yang akan dihadapi remaja jika melakukan
seks pranikah adalah resiko kehilangan kesucian diri, resiko penyakit dan
resiko kehamilan.9
Ketiga, narkoba.Penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini sangat
memprihatinkan, yang kebanyakan pemakainya adalah para pelajar dan remaja
berusia 11 sampai 24 tahun.10
Dampak buruk yang ditimbulkan dari narkoba
tidak hanya pada pemakainya tetapi juga berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar.11
Menanggapi dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan
narkoba pada remaja, maka perlu penanganan secara khusus dan tepat
denganmenggunakan cara preventif dan represif.12
Secara preventif, sebaiknya
yang dilakukan adalah membangun kesadaran kepada elemen masyarakat
bahwa narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup baik itu pribadi
maupun masyarakat.13
Secara represif, ialah keadaan dimana orang yang sudah
dalam keadaan “tergantung” bisa keluar dari keadaannya itu dan kembali
menata hidup baru yang bebas dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba.14
Di masa sekarang ini semua informasi begitu mudah didapat dan diakses
melalui internet, media cetak, dan media sosial.Namun, pengetahuan yang
sedemikian banyak itu dapat memberikan dampak yang positif maupun
dampak negatif bagi remaja.Hal positif yang didapat salah satunya pengajaran
7Ibid., h. 21
8 E.B. Surbakti, Kenalilah Anak Remaja Anda, (Jakarta: Elek Media Komputindo, 2009), h.
161 9 Iwan Januar, Sex Before Married?,(Jakarta: Gema Insani Press, cet 1, 2007), h. 111
10 Alya Nurmala, Volume 2 Nomor 1 Juni 2016, “Penyalahgunaan Napza di Kalangan
Remaja”, h. 26-27 11
Flavianus Darman, Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba, (Tangerang: Visimedia, cet.1, 2006), h. 8
12Ibid., h. 10-11
13 Alya Nurmala, Loc.Cit
14Loc.Cit.,
3
di sekolah dan kurikulum disesuaikan dan dikembangkan sesuai dengan zaman,
dan berbagai informasi lainnya.Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu
mudahnya kebudayaan-kebudayaan barat yang masuk di Indonesia, sehingga
lunturnya sikap idealisme pada remaja.
Dari beberapa faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja
masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa
solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.Kenakalan
remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi remaja itu sendiri.15
Diharapkan para orang tua
harus lebih ekstra memperhatikan perkembangan anak mereka yang sudah
mulai memasuki usia remaja, peran keluarga adalah yang terpenting untuk
menjaga anak agar tidak salah dalam pergaulan. Remaja adalah asset Negara
untuk membangun masa depan bangsa dengan prestasi. Dilingkungan sekolah
guru memiliki peran yang besar untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap
anak-anak didiknya agar menjadi pribadi yang baik dan mempunyai nilai moral
yang tinggi.Dengan menanamkan pendidikan yang dapat membentuk karakter
mereka, nilai-nilai pendidikan yang dapat membuat mereka punya kepedulian
dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan juga lingkungan.
WHO memperkirakan saat ini ada sekitar 1,26 milyar penduduk dewasa
yang memiliki kebiasaan merokok. Sekitar 200 juta orang di antaranya adalah
wanita di Negara berkembang termasuk Indonesia, jumlah perokok sekitar 800
juta.16
Jumlah perokok makin meningkat sesuai dengan pertambahan jumlah
penduduk.17
Kini jumlah perokok di Indonesia menempati rating ketiga terbesar
didunia, setelah China dan India.Jumlah perokok di Indonesia mencapai 35%
dari total populasi, atau sekitar 75 juta jiwa. Belum lagi pertumbuhan
prevalensi perokok pada anak-anak dan remaja yang tercepat di dunia, 19,4%.
Bahkan menurut data Atlas Pengendalian Tembakau di ASEAN, sebanyak
15
Dadan S,dkk, Kenakalan remaja dan penanganannya, Vol. 4 No. 2, 2017, h. 350 16
J,B Suharjo B,Cahyono, Gaya Hidup dan Penyakit Modern, (Jogjakarta:Kanisius. 2008), h. 107
17Ibid., h. 107
4
30% anak-anak di Indonesia yang berusia dibawah 10 tahun, adalah perokok
atau sekitar 20 juta anak.18
Sudah banyak penelitian yang terbukti bahwa kandungan racun dalam
rokok membahayakan kesehatan seseorang. Baik asap yang dihisap langsung
(mainstream smoke) saat merokok maupun yang keluar dari ujung rokok
(sidestream smoke), sama-sama mengandung bahan kimia beracun.19
Seseorang akan menderita penyakit akibat yang ditimbulkan oleh rokok
tergantung pada lama dan jumlah rokok yang dihisap. Semakin lama dan
semakin banyak yang dikonsumsi semakin tinggi resikonya.Rokok merupakan
penyebab kematian dini yang sebenarnya dapat dicegah. Jenis penyakit kanker
lain yang bisa terkait dengan rokok adalah kanker kantong kemih, ginjal,
kanker leher rahim, kanker esophagus dan kanker pancreas.20
Selain itu,
merokok menimbulkan efek yang dapat merugikan terhadap kesehatan yang
timbul pada masa remaja.efek merugikan ini mencangkup meningkatnya efek
kerentanan terhadap batuk kronis, produksi dahak dan serak.21
Gambar 1.1
Jenis kelamin dan umur pertama mencoba merokok
Sumber: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Perilaku
Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013.
18
Raga Imam. Jumlah Perokok di Indonesia Tempati Peringkat Ketiga di Dunia. Majalah Kartini. 30/05/17
19 J,B Suharjo B,Cahyono. Gaya Hidup dan Penyakit Modern.(Jogjakarta:Kanisius. 2008)
hlm. 108-109 20
Raga Imam. Loc.Cit 21
Samik Wahab. Ilmu Kesehatan Anak Nelson.(Jakarta: EGC, 1996). Hlm, 677
5
Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyatakan Indonesia sebagai
negara dengan angka rokok remaja tertinggi di dunia. Selain itu, gambar diatas
menggambarkan usia pertama kali mencoba merokok berdasarkan kelompok
umur dan jenis kelamin berdasarkan GYTS 2014, dimana sebagian besar
perempuan pertama kali mencoba merokok pada umur < 7 tahun dan 14-15
tahun.22
Gambar 1.2
Proporsi kebiasaan mengkonsumsi rokok berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Perilaku Merokok
Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013.
Berdasarkan data survei dari GYTS tahun 2014 dari total remaja yang di
survei ditemukan 19,4% remaja penghisap tembakau selama 30 hari terakhir.
Pada remaja yang di survei tersebut didapatkan 35,3% remaja laki-laki dan
3,4% remaja perempuan. Sementara itu dari total remaja yang disurvei
didapatkan 18,3% remaja penghisap rokok selama 30 hari terakhir, sebanyak
33,9% pada remaja laki-laki dan 2,5% pada remaja perempuan. Sedangkan dari
total remaja yang disurvei ditemukan 2,1% remaja penghisap rokok elektrik
selama 30 hari terakhir dan hal ini terjadi pada 3% remaja laki-laki dan 1,1%
remaja perempuan. Kemudian didapatkan total remaja yang disurvei sebanyak
32,1% pernah merokok walaupun hanya 1-2 hisapan, dan pada remaja tersebut
ditemukan 54,1% remaja laki-laki dan 9,1% remaja perempuan.23
22
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013. Hlm 7
23Ibid hlm. 8
6
Popularitas rokok elektronik saat ini memang sedang melejit, hal ini
ditunjang dengan ketersediaan variasi teknologi perangkat, model, ukuran,
warna, kapasitas baterai dan lain-lain. WHO menyebutkan pada tahun 2014
saja sudah beredar 466 variasi merek dengan menghabiskan aset dana yang
fantastis sebesar US$ 3 miliar. Tren ini nampaknya juga telah merambah ke
Indonesia, peminat rokok elektronik semakin banyak.Ini terindikasi dengan
menjamurnya penjualan produk ini, rokok elektronik dapat dengan mudah
ditemukan dan dijual bebas terutama melalui penjualan online.Berdasarkan
pantauan terhadap 6 situs toko online terkemuka didapatkan rokok elektronik
tersedia dengan berbagai variasi desain dan rasa. Harga yang ditawarkan pun
bervariasi mulai termurah ratusan ribu hingga lima jutaan. Selain menggunakan
toko online, rokok elektronik juga marak dipasarkan melalui media sosial
seperti facebook, twitter, youtube. Juga di kedai vaping, toko-toko elektronik
ditawarkan pada kegiatan tertentu seperti car free day yang rata-rata
peminatnya adalah kalangan muda.24
Rokok elektrik ini mempunyai banyak
rasa (e-liquid) seperti rasa tembakau, buah, mint, cappucino, dan sebagainya.
Berdasarkan paparan diatas, kebanyakan pengguna rokok adalah remaja,
salah satu rokok yang sedang populer dikalangan remaja sekarang ini adalah
rokok elektrik, banyak faktor yang memicu remaja menggunakan rokok
elektrik.Namun, para remaja tidak banyak mengetahui bahaya menggunakan
rokok elektrik maupun rokok konvensional.Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih dalam mengapa remaja lebih memilih menggunakan
rokok elektrik dibandingkan rokok konvensional, serta faktor-faktor remaja
menggunakan rokok elektrik pada para pengguna rokok elektrik di Komunitas
Super Vapor Depok, Jawa Barat.
24
Badan POM. Bahaya Rokok elektronik berbalut Tekhnologi.InfoPOM Vol. 16 No. 5 September-Oktober 201. Hlm. 3-4.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan, maka masalah dapat di
identifikasi sebagai berikut:
1. Kenakalan remaja yang akan berdampak bagi individu dan masyarakat
sosial.
2. Kurangnya informasi dan pengetahuan membuat kehadiran rokok
elektrik dinilai bisa menggantikan rokok tembakau dengan alasan lebih
aman dan ramah lingkungan.
3. Perokok di Indonesia tempati peringkat ketiga di dunia
4. Rokok elektrik dapat menimbulkan dampak sosial dan dampak
kesehatan bagi remaja.
5. Banyaknya jumlah perokok remaja dan bahayanya bagi masa depan
remaja di Indonesia.
6. Fenomena rokok elektrik membuat para remaja beralih dari rokok
konvensional karena mengikuti trend masa kini.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
pembatasan masalah dibatasi pada:
1. Remaja di komunitas Super Vapor menggunakan rokok elektrik sebagai
pengganti rokok tembakau.
2. Rokok elektrik dapat menimbulkan dampak sosial dan dampak
kesehatan bagi remaja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka
rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana rokok elektrik menjadi fenomena sosial di kalangan remaja?
2. Bagaimana dampak sosial dan dampak kesehatan rokok elektrik bagi
remaja?
8
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui rokok elektrik menjadi fenomena sosial di kalangan
remaja.
2. Untuk mengetahui dampak sosial dan dampak kesehatan rokok elektrik
bagi remaja.
3. Untuk menguji teori Schutz dan teori Talcott Parsons bahwa rokok
elektrik sebagai fenomena sosial untuk mrnghilangkan kecandauan dari
rokok tembakau.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan agar bermanfaat secara teoritis, manfaat hasil dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk memberi bahan referensi bagi para ilmuwan dan para peneliti
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu
Sosiologi, Psikologi dan Ekonomi.
2. Dapat memberi jawaban teoritis terhadap perkembangan fenomena
sosial kepada perokok elektronik untuk meninggalkan kecanduan
tembakau.
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah ditunjukkan untuk:
1. Bagi remaja
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan
positif bagi remaja dalam penggunaan rokok elektrik (vape) untuk
mengetahui dampak negatif dari penggunaan rokok elektrik maupun
rokok tembakau. Serta bahaya kesehatan dimasa yang akan datang.
2. Bagi orang tua
9
Hasil dari penelitian ini diharapkan orang tua untuk memberi
perhatian dan informasi lebih kepada anak-anak yang sedang
menginjak usia remaja dari dampak dan bahaya penggunaan rokok.
Manfaat penelitian ini bagi orang tua agar mengetahui dampak
negatif yang ditimbulkan dari rokok elektrik apabila digunakan oleh
anak-anak mereka, dan para orang tua lebih mengetahui
perkembangan teknologi saat ini.
3. Bagi pemerintah
Hasil dari penelitian ini diharapkan pemerintah dapat
memberikan penyuluhan tentang bahaya rokok di lingkungan
sekolah serta menetapkan peraturan dan sanksi yang ketat mengenai
larangan merokok ditempat umum.
4. Bagi masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan masyarakat mengetahui
dampak dan bahaya penggunaan rokok, baik itu rokok elektrik
maupun rokok konvensional. Serta menjadi masukan untuk
pencegahan dini mengenai distribusi penjualan rokok elektronik di
Indonesia sebelum menyebar luas di masyarakat luas untuk
menghindari dampak kesehatan masyarakat di masa depan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR
A. Deskripsi Teoritik
1. Landasan Teori
Teori yang menjadi landasan pada penelitian ini adalah teori
Fenomenologi dan teori Fungsionalisme Struktural. Teori Fenomenologi
dikemukakan oleh Alferd Schutz yang isinya mengemukakan bahwa kita
terus menerus menafsirkan makna subjektif dari orang lain dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.25
Proses ini dibedakan oleh Schutz
menjadi dua motif, yaitu motif “in-order-to” (tujuan) dan motif “because
of” (sebab).26
Menurut shultz, motif in-order-to memiliki tujuan untuk
memahami tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut yang didasari
oleh motif asli (because motif) yang menjadi dasar tindakan individu
tersebut.27
Sedangkan motif “because of” adalah memahami makna subjektif
manusia yang disertai pada tindakan dan sebab objektif serta konsekuensi
dari tindakan yang dilakukan.28
Teori yang kedua adalah teori Fungsionalisme Struktural yang
dikemukakan oleh Talcott Parsons. Fungsionalisme Struktural adalah suatu
paham yang memandang bahwa masyarakat adalah sebagai satu sistem yang
terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan antara satu sama lain yang
bagian lainnya tidak dapat berfungsi apabila salah satu bagiannya tidak
befungsi.29
25
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Kencana,cet. 2, 2012), h. 43. 26
Ibid., 27
Ali Maschan Moesa, Nasionalisme KIAI (Konstruksi Sosial Berbasis Agama), (Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, cet.1, 2007), h. 72
28 i.B. Wirawan, Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial,
dan Perilaku Sosial), (Jakarta: Kencana Pranada Media Group, cet.1, 2012), h. 137 29
Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern,(Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1, 2007), h. 48
11
Masyarakat, menurut Talcott Parsons harus mempunyai empat fungsi
imperatif yang merupakan karakteristik sistem sosial.30
Keempat fungsi
yang dimaksud Parsons yaitu AGIL yang disingkat A (Adaptation), G (Goal
Attainment), I (Integration), L ( Latent Maintenance).31
Fungsi adaptasi
merupakan fungsi untuk masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan
lingkunganya.32
Fungsi pencapaian tujuan adalah suatu sistem yang telah
dirumuskan agar mampu mencapai tujuannya.33
Integrasi adalah sebuah
sistem yang mengatur dan mengelola suatu hubungan antarbagian yang
menjadi komponennya sehingga menjadi fungsi penting diantara ketiga
fungsi lainnya.34
Latensi merupakan suatu sistem nilai dan kepercayaan
yang digunakan sebagai rancangan dan dipakai secara berkelanjutan bagi
institusi utama sebagai pola motivasi yang sudah terstruktur, institusi yang
berfungsi sebagai pemeliharaan laten adalah agama, ilmu pengetahuan,
keluarga, dan pendidikan.35
Kedua teori ini saya gunakan sebagai landasan penelitian saya, karena
keduanya saling berkaitan dan sesuai dengan penelitian saya. Teori
Fenomenologi oleh Alferd Schutz membahas mengenai Fenomena Sosial
yang terjadi di masyarakat, Alferd juga membahas mengenai bagaimana
proses interaksi manusia itu terjadi. Teori ini juga berhubungan dengan teori
kedua yang saya pakai, yaitu Fungsionalisme Struktural.Teori ini juga
membahas mengenai fungsi-fungsi dan tatanan kehidupan dalam
bermasyarakat, bagaimana manusia itu bertindak dan menjalankan
fungsinya sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena
30
Rahma Sugihartati, Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial Kontemporer, (Jakarta: Kencana, cet.1, 2014), h. 6
31Ibid.,
32 Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1, 2007), h.
54 33
Ibid., 34
Robi Panggara, Upacara Rambu Solo di Tana Toraja: Memahami Berbagai Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik, (Sekolah Tinggi Theologia Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup, cet.1, 2015), h. 13
35 Damsar dan Indrayani, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, cet.5, 2016),
h. 102
12
itu, saya memakai kedua teori ini menjadi landasan teori dalam penelitian
saya.
B. Kajian Literatur
1. Remaja
a. Pengertian Remaja
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16-17
tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun hingga
18 tahun yaitu usia matang secara hukum.36
Yang digunakan untuk
masyarakat Indonesia, yaitu mereka yang berusia11-24 tahun dan belum
menikah.Bagi mereka yang berusia 11-24 tahun tetapi sudah menikah,
mereka tidak disebut remaja.37
Adolescent (remaja) merupakan masa
transisi dari anak-anak menjadi dewasa, pada periode ini berbagai
perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun
sosial.38
Masa remaja adalah fase tertentu dalam kehidupan, perubahan-
perubahan yang terjadi pada remaja dalam beberapa hal sangat mungkin
merubah jalan hidupnya.39
Orang tua mempunyai peran penting untuk
menciptakan kebahagian pada remaja, karena masa remaja adalah masa
pancaroba dimana remaja sedang mengalami perkembangan fisiologi dan
psikologis yang akan menimbulkan kecemasan.40
b. Karakteristik Remaja
Menurut Sarlito perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja
wanita adalah pertama, pertumbuhan tulang badan menjadi tinggi dan
anggota badan menjadi panjang.Kedua, pertumbuhan pada
payudara.Ketiga, tumbuh bulu disekitar daerah kemaluan serta bulu pada
36
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 221 37
Rudi Mulyatiningsih, dkk, Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), h. 3-4
38 Abrori, dkk, Buku Ajar Infeksi Menular Seksual, (Pontianak: UM Pontianak Pers, 2017),
h. 57 39
Farzanes Samadi, Bersahabat Dengan Putri Anda, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2004), h. 20 40
Azizah, Jurnal, Kebahagiaan dan Permasalahan di Usia Remaja, h. 298
13
ketiak. Keempat, pertumbuhan tinggi badan yang maksimal setiap
tahun.Kelima, mengalami masa haid (menarche).41
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki adalah pertama,
pertumbuhan pada tulang-tulang badan.Kedua, testis menjadi
besar.Ketiga, tumbuh bulu disekitar kemaluan.Keempat,tumbuh bulu
halus disekitar area wajah (kumis, jenggot) serta pada ketiak.
Kelima,terjadi perubahan suara (menjadi besar). Keenam, tumbuh bulu di
dada.Ketujuh, mengalami ejakulasi (keluarnya air mani).42
Istilah “adolescent” berasal dari bahasa latin, “adolescentia”
berbeda dengan pengertian “pubertas” yang berkaitan dengan tercapainya
tanda kematangan fisik, “adolescent” dikaitkan dengan masa yang
berbeda-beda. Dari kepustakaan Belanda dapat disimpulkan bahwa
adolescent dimulai sesudah tercapainya kematangan seksual secara
biologis sesudah pubertas.Jadi adolescent adalah masa perkembangan
sesudah masa pubertas, yakni antara 17 tahun dan 22 tahun.43
Ciri khas yang terjadi pada masa peralihan remaja yaitu mula-mula
terlihat timbulnya perubahan jasmani dan perubahan fisik yang berbeda
dibandingkan dengan masa sebelumnya.Kemudian terjadiperkembangan
pada dirinya mengenai pemikiran terhadapdirinya.Selanjutnya,
perubahan-perubahan yang terjadi antara hubungan anak dan orangtua
serta pada lingkungan juga orang didekatnya.44
c. Dampak Rokok Pada Remaja
Bahaya rokok bagi kesehatan telah banyak dibicarakan dan diakui
secara luas. Di seluruh dunia 2,5 juta orang per tahunnya meninggal
dunia akibat rokok, hal ini berarti satu kematian pada setiap 13
41
Rudi Mulyatiningsih, dkk. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), h. 4
42Ibid.,
43 Singgih D. Gunarsa, dkk, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Jakarta: Gunung
mulia, cet.13, 2008), h. 202 44
Ibid, h. 204-205
14
detiknya.45
Kematian ini tentu saja akibat penyakit yang ditimbulkan
akibat rokok, seperti kanker paru-paru, kanker tenggorokan, kanker
kerongkongan, jantung koroner, penyakit pembuluh darah otak,
bronchitis kronis, empesima, dan lain-lain.46
Ketertarikan untuk mencoba rokok pada diri remaja sesungguhnya
didorong oleh sifat-sifat positif alami manusia muda, yaitu perasaan ingin
tahu, perasaan ingin diakuidan berani oleh lingkungannya, perasaan ingin
dianggap lebih hebat dan dianggap lebih dewasa oleh teman sebayanya,
dan perasaan setia kawan.47
Bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok sudah banyak sekali
dampaknya namun ironisnya tidak membuat para perokok untuk berhenti
merokok, setidaknya ada dua hal mengapa orang sulit untuk
menghentikan merokok.48
Pertama, faktor psikologis.Perokok biasanya
merasa ada sesuatu yang hilang apabila berhenti merokok.Hal ini
membuat suatu pola tingkah laku yang sudah mengakar yang disebabkan
dari kebiasaan merokok yang dijalani bertahun-tahun.49
Kedua,faktor
nikotin sebagai zat adiktif.Zat nikotin merupakan bahan kimia yang
menimbulkan ketagihan (adiksi).50
Jika nikotin berdosis rendah masuk ke
dalam tubuh, hanya akan berdampak pada saluran pernapasan. Namun
jika nikotin dalam kadar banyak, dapat menyumbat peredaran darah.
Akibatnya, perokok mengalami berbagai penyakit, seperti serangan
jantung dan stroke.Bahkan, merokok menimbulkan kanker, impotensi
dan gangguan kehamilan.51
45
Abu Al-Ghifari, Fiqih Remaja Kontemporer, (Bandung: Media Qolbu, cetakan 1, 2005), h. 243
46Ibid.,
47 Subagiyo Partodihardjo, Kenali Narkoba dan dan Musuhi Penyalahgunaannya,(Jakarta:
Erlangga, 2010), h. 63 48
Abu Al-Ghifari. Op.Cit, h. 244 49
Ibid., h. 244 50
Ibid.,h.245. 51
Teddie Sukmana, Mengenal Rokok dan Bahayanya, (Jogjakarta: be Champion, 2009), h. 7
15
Rokok dapat menyebabkan masalah pada remaja. Masalah yang
muncul pada seorang perokok remaja seperti, perfoma belajar menurun,
perkembangan paru-paru terganggu, sistem imunitas pun menjadi
terganggu (lebih sulit sembuh jika sakit), menjadi kecanduan yang sulit
dihentikan, proses penuaan lebih cepat dan biasanya terlihat lebih tua dari
usia sebenarnya, dan jam tidur jadi terganggu.52
2. Fenomena Rokok
a. Pengertian Rokok Konvensional dan Rokok Elektrik
Rokok konvensional adalah silinder dari kertas berukuran panjang
70 hingga 120 mm (bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm, yang di
dalamnya berisi daun-daun tembakau yang telah di hancurkan.53
Rokok
konvensional dibedakan menjadi dua.
Gambar 2.1
Contoh rokok filter
Sumber: http://rokokindonesia.com diakses pada 24 April 2018
Pertama, rokok filter, yaitu rokok yang mempunyai penyaring
nikotin, salah satu zat berbahaya yang terkandung dalam filter nya yang
52
Mathilda AMW. Wibowo, 1001 Virus Cinta Keluarga, (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 84 53
Rahmat Fajar, Bahaya Merokok, (Jakarta: PT Sarana Bangun Pustaka , cetakan 1, 2011), h. 2
16
terbuat dari busa serabut sintesis, dan serabut ini dapat ikut terhisap ke
dalam paru-paru bersamaan dengan asap rokok.54
Gambar 2.2
Contok rokok tidak berfilter
Sumber: http://rokokindonesia.com diakses pada 24 April 2018
Kedua, rokok tidak berfilter, rokok yang satu ini tidak terdapat busa
serabut sintesis seperi rokok berfilter,dengan demikian zat berbahaya
leluasa dapat masuk ke tubuh.
Gambar 2.3
Contoh rokok elektrik serta asap yang dikeluarkan
Sumber: https://www.jawapos.comdiakses pada 24 April 2018
Ketiga,Rokok elektrik (e-cigarete) adalah suatu alat yang termasuk
kedalam salah satu tipe rokok yang diciptakan untuk mengubah nikotin
54
Ibid., h. 3
17
menjadi asap bukan berbentuk rokok seperti rokok pada
umumnya.55
World Health Organization (WHO) mengistilahkan rokok
elektrik sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) karena
menghasilkan nikotin kedalam bentuk uap yang dihirup oleh
penggunanya.56
Struktur dasarnya terdiri dari 3 elemen utama yaitu
baterai, pemanas logam (atomizer) dan katrid berisi cairan zat kimia.57
Di
peredaran, rokok elektronik identik dengan istilah vape.
b. Jenis-jenis Rokok Elektrik
Banyak jenis rokok elektrik yang diperjual-belikan untuk penikmat
rokok elektrik dengan berbagai bentuk dan ukuran. Berikut ini adalah
jenis-jenis rokok elektrik:58
1) Jenis Pen
Vaporizer jenis pen ini bentuknya seperti pulpen, sesuai
dengan namanya. Vaporizer pen merupakan vaporizer dengan
bentuk terkecil yang bisa dibawa ke mana-mana. Vaporizer pen
dapat menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan vape.59
Terdapat dua jenis elemen pemanas yang bisa dipilih untuk
memanaskan cairan vape, yaitu:
Atomizer, adalah elemen pemanas untuk memanaskan cairan
vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus
diganti jika panas yang dihasilkan sudah berkurang
kualitasnya, membuat rasa vape menjadi tidak enak lagi.
55
Badan POM. Bahaya Rokok elektronik berbalut Tekhnologi.InfoPOM Vol. 16 No. 5 September-Oktober 201, h. 3
56Ibid.,
57Ibid.,
58 Arinda Veratamala. Tiga Jenis Vape(https://hellosehat.com/pusat-
kesehatan/berhenti-merokok/berbagai-jenis-vape-rokok-elektrik/) di akses pada 3 April 2018 pukul 14:14 WIB.
59Ibid.,
18
Disebelah atomizer terdapat tabung sebagai tempat bahan
yang akan dipanaskan.60
Gambar 2.4
Contoh rokok elektrik jenis pen
Sumber: https://hellosehat.compada 23 April 2018
Cartomizer, adalah kombinasi dari cartridge dan atomizer.
Yang komponennya dipanaskan langsung dengan elemen
panas.61
2) Jenis Portable
Jenis vape portable atau juga dikenal dengan handheld
vaporizer bentuknya lebih besar dibandingkan dengan vaporizer
pen.Vaporizer portable bisa dibawa ke manapun, sama seperti
vaporizer pen yang dapat dimasukkan ke dalam kantung.62
Vaporizer portable juga mempunyai komponen elemen
pemanas dan baterai yang tidak jauh berbeda dari vaporizer pen.
Namun pada vaporizer portable, cairan vape tidak kontak langsung
dengan elemen pemanas, sehingga menghasilkan rasa yang lebih
60
Ibid., 61
Ibid., 62
Agregasi Hellosehat.com, Jurnalis. 3 Jenis Vape yang Lagi Disukai Kalangan Muda, Amankah untuk Kesehatan?. (https://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/29/481/1578408/3-jenis-vape-yang-lagi-disukai-kalangan-muda-amankah-untuk-kesehatan). Diakses pada 29 Mei 2018 pukul 22:11 WIB
19
baik dan asap yang lebih sedikit. Baterai pada vaporizer portable
biasanya dapat bertahan 2-3 jam atau bahkan lebih.63
Gambar 2.5
Contoh rokok elektrik jenis portable
Sumber: https://hellosehat.com diakses pada 23 April 2018
3) Jenis Dekstop
Berbeda dengan vaporizer pen dan portable, vaporizer jenis
desktop ini bentuknya lebih besar dan tidak dapat dibawa ke mana-
mana.Vaporizer desktop ini hanya bisa digunakan di rumah atau di
satu tempat.Vaporizer desktop juga membutuhkan permukaan yang
datar untuk menempatkannya, serta memerlukan pasokan energi
yang stabil agar dapat berfungsi dengan baik.64
Karena pasokan energi yang stabil dibutuhkan untuk fungsi
vaporizer ini, tentunya vaporizer desktop bisa menghasilkan panas
yang lebih maksimal, rasa yang lebih tajam, dan uap yang lebih
banyak daripada vaporizer lainnya.Semakin tajam rasa vape dan
semakin banyak uap yang dihasilkan mungkin membuat pengguna
vape merasa puas.Namun, hati-hati semakin banyak uap yang
dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa dialami.
63
Ibid., 64
Arinda Veratamala. Loc.Cit
20
Gambar 2.6
Contoh rokok elektrik jenis desktop
Sumber: https://hellosehat.com diakses pada 23 April 2018
c. Dampak Rokok Elektrik
Pada awalnya rokok elektrik memang digunakan sebagai salah satu
cara untuk berhenti merokok dengan mengurangi kadar nikotin pada
rokok elektronik secara bertahap di bawah supervisi dokter.65
Namun
pada tahun 2010, WHO tidak lagi merekomendasi penggunaannya
sebagai terapi untuk berhenti merokok karena beberapa studi menemukan
kandungan zat yang dapat menjadi racun dan karsinogen sehingga
dinyatakan tidak memenuhi unsur keamanan.66
Menurut Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI tahun 2015 ada beberapa kerugian dari rokok
elektrik salah satunya yaitu dapet menimbulkan masalah adiksi, karena
terdapat kandungan nikotin pada cairan e-liquid yang dapat menimbulkan
rasa ketagihan.67
d. Manfaat Rokok Elektrik
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan RI tahun 2015, rokok
elektrik mempunyai manfaat sebagai salah satu alat yang digunakan
untuk berhenti merokok atau terapi pengganti nikotin (Nicotine
65
Badan POM. Bahaya Rokok elektronik berbalut Tekhnologi.InfoPOM Vol. 16 No. 5 September-Oktober 201, h. 4
66Ibid., h. 4
67Ibid.,h. 4-5.
21
Replacement Therapy, NRT) dengan cara mengurangi kadar nikotin pada
rokok elektrik secara bertahap di bawah supervisi dokter.68
e. Rokok Elektrik dan Remaja
Dalam beberapa tahun terakhir, rokok elektrik semakin populer.Kini
para pengguna rokok elektrik termasuk para remaja jumlahnya terus
bertambah, dan banyak diantaranya belum pernah merokok
sebelumnya.Meningkatnya jumlah perokok yang terjadi saat ini
khususnya di usia remaja, ajakan untuk menghentikan kebiasaan
merokok sudah banyak cara yang dilakukan. Upaya untuk mengurangi
epidemictembakau yang saat ini telah dilakukan oleh Badan Kesehatan
Dunia (WHO) dilakukan dengan berbagai strategi salah satunya yaitu
mengganti rokok tembakau dengan rokok elektrik atau yang dikenal
dengan Electronik Nicotine Delivery System (ENDS).69
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi alasan remaja mencoba
merokok.Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok
merupakan fungsi dari lingkungan dan individu.Artinya, perilaku
merokok disebabkan oleh faktor dalam diri dan disebabkan oleh faktor
lingkungan.70
Perilaku merokok bukanlah suatu proses imitasi dan
penguatan positif dari keluarga maupun teman sebaya. Dalam kaitan ini,
jika orang tua atau saudaranya merokok dapat memicu remaja tersebut
menjadi merokok.Demikian hal nya dengan teman sebaya yang
mempunyai peran penting di dalam pergaulan. Kebutuhan untuk diterima
dalam kelompok seringkali membuat remaja rela melakukan apa saja
demi diterima di kelompok tersebut dan terbebas dari sebutan ‘pengecut’
dan ‘banci’.71
68
Ibid., 4 69
Ferosfi Nada, dkk. Jurnal.Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Rokok Elektrik Pada Perokok Pemula di SMA Kota Bekasi, h. 549.
70 Dian Komala S, dkk. Jurnal.Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja, h.
2 71
Ibid., h. 4
22
Remaja modern zaman ini menganggap jika mereka mengikuti suatu
trend mereka akan diakui di dalam lingkup pergaulannya. Setelah
munculnya rokok elektrik banyak para remaja membuat komunitas-
komunitas pemakai rokok elektrik atau yang biasa disebut vaporizer.
Dibanding rokok konvensional rokok elektrik memang tidak
mengeluarkan asap seperti rokok konvensional dan tidak terlalu
merugikan orang lain di sekelilingnya.72
Faktanya, rokok elektrik juga bisa mengakibatkan kecanduan nikotin
seperti kandungan di rokok konvensional. Walaupun tidak menimbulkan
asap bukan berarti rokok elektronik aman bagi orang lain di sekitarnya.
Uap nikotin dari rokok elektrik tetap mengandung partikel halus nikotin
dan bahan berbahaya lainnya yang bisa terhirup oleh perokok pasif.73
Sebagian besar remaja yang mencoba vaping ini, sebesar 80 persen
tidak bisa lepas dan ketergantungan. Menurut salah satu peneliti dari
studi ini, Krysten W. Blod, memaparkan bahwa anak muda yang telah
mencoba vaping, biasanya akan sulit berhenti vaping. Sehingga perlu
aturan yang digunakan untuk penggunaan vape, agar remaja terhindar
dari resiko kesehatan yang suatu saat akan muncul.74
Perlunya perhatian
khusus terhadap para pelajar dan para remaja terhadap bahaya rokok
perlu dilakukan penyuluhan oleh keluarga dan pendidikan di lingkungan
sekolah, agar para remaja dan pelajar tidak salah mengambil keputusan
untuk mengikuti trend dan pergaulan yang salah.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan adalah hasil kajian (review) dari laporan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah atau tema pokok yang
72
Daniur Jehan. IGen: Islamic Generation. (Jakarta: Qultum Media, cetakan 1, 2015, h. 126
73Ibid, h. 126
74Penyebab Rokok Elektrik di Gemari Remaja (https://www.viva.co.id/gaya-
hidup/kesehatan-intim/806461-ini-penyebab-rokok-elektrik-makin-digemari-remaja).diakses 29/3/18
23
diajukan peneliti.75
Relevan artinya buku teks yang digunakan ada dengan
penelitian yang dilakukan.76
Berdasarkan hasil penelitian terhadap penelitian-
penelitian yang sudah ada penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang
peneliti lakukan dan beberapa yang sejalur dengan tema dari penelitian yang
telah dilakukan oleh peniliti, adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No Ringkasan & Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan
1. Nama Peneliti: Siti Sarah Alawiyah
(FKIK, UIN Jakarta)Judul:Gambaran
persepsi tentang rokok elektrik pada
para pengguna rokok elektrik
di_komunitas vaporizer kota
Tangerang).
Ringkasan: Rokok elektrik
merupakan suatu alat yang dirancang
untuk menghasilkan uap nikotin tanpa
pembakaran tembakau dengan tetap
memberikan sensasi merokok. Rokok
elektrik diciptakan untuk membantu
para perokok berhenti dari rokok
tembakau, namun hal ini masih belum
dibuktikan kebenarannya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran persepsi
tentang rokok elektrik pada para
pengguna rokok elektrik di_komunitas
vaporizer Kota Tangerang.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 86,3%responden berjenis
kelamin laki-laki, berusia dewasa
69,9%, dan beralih dari rokok
Persamaan: Membahas
mengenai rokok elektrik dan
memberi gambaran mengenai
rokok elektrik
Perbedaaan: Penelitian Siti
Sarah membahas hanya persepsi
pengguna rokok elektrik saja,
sedangkan penelitian saya
membahas mengenai fenomena
sosial penggunaan rokok
elektrik di kalangan remaja.
75
Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK , 2014),
h.58. 76
Sarmanu, Dasar Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Statistika, (Surabaya: Airlangga Univ Press, 2017), h. 32
24
tembakau 76,7%. Responden
memiliki ketergantungan nikotin
sangat rendah
45,2%.Respondenmemiliki persepsi
positif terhadap rokok elektrik sebesar
50,7%. Sebanyak 53,4% responden
mengetahui dengan tepat definisi
rokok elektrik. Responden
menganggap bahwa rokok elektrik
tidak mengandung bahan yang
berbahaya sebanyak 50,7%.Sebanyak
60,3% responden memiliki persepsi
bahwa rokok elektrik dapat membantu
untuk berhenti dari rokok
tembakau.Responden yang
mengetahui rokok elektrik memiliki
dampak buruk bagi kesehatan
sebanyak 54,8%.Sebanyak 52,1%
responden menggunakan rokok
elektrik karena orang disekitarnya
yang menggunakan dan mengikuti
tren yang ada.Sebanyak 68,5%
responden menginginkan peraturan
tentang rokok elektrik segera diatur
dan ditetapkan. Sebanyak 54,8%
responden menyatakan bahwa rokok
elektrik lebih mahal dari rokok
tembakau
2. Nama Peneliti: Anniza Triutami
Ningsih(Fak. Hukum, Universitas
Hasanuddin Makassar)
Judul: Perlindungan konsumen
terhadap penggunaan rokok elektrik).
Ringkasan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana
penerapanPeraturan Pemerintah No.
109 Tahun 2012 Tentang pengamanan
bahanyang mengandung zat adiktif
berupa produk tembakau bagi
Persamaan: Penelitian Anniza
dan penelitian yang saya teliti
sama-sama membahas
mengenai rokok elektrik.
Perbedaan:Penelitian Anniza
lebih berfokus kepada
perlindungan konsumen
terhadap penggunaan rokok
elektrik. Penelitian yang saya
buat berfokus pada remaja yang
25
kesehatanterhadap produk rokok
elektronik (E-Cigarette) dan
bagaimana upayaBPOM dan
Kementerian Kesehatan melindungi
konsumen rokok
elektronik (E-Cigarette).
Hasil: hasil pembahasan penulis,
Penerapan PP No. 109 Tahun 2012
Tentang pengamanan bahan yang
mengandung zat adiktif berupa
produk tembakau bagi kesehatan
terhadap produk rokok elektronik (e-
cigarette)pada prakteknya belum
terealisasikan. Padahal rokok
elektronik dapatdikategorikan sebagai
produk tembakau sebab telah
memenuhi kualifikasizat adiktif dan
produk tembakau pada Pasal 1 angka
1 dan 2 PP 109 Tahun 2012.
menggunakan rokok elektrik.
3. Nama Peneliti: Absari Damayanti
(jurnal, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga
Surabaya).
Judul: Penggunaan Rokok Elektronik
di Komunitas Personal Vaporizer
Surabaya).
Ringkasan: Sebagian besar
responden merupakan pengguna
rokok elektronik tingkat berat.
Pengetahuan yang baik tentang rokok
elektronik merupakan faktor
protektif menjadi pengguna rokok
elektronik tingkat berat,
keterjangkauan biaya untuk
mendapatkan cairan isi ulang rokok
elektronik ≤ Rp 100.000,00
Persamaan: Penelitian absari
dengan penelitian yang saya
buat sama-sama membahas
mengenai rokok elektrik.
Perbedaan: Absari berfokus
pada alasan mengapa para
komunitas personal vaporizer
menggunakan rokok elektrik.
Sedangakn penelitian yang saya
buat mengacu kepada fenomena
rokok elektrik oleh para remaja.
26
merupakan faktor risiko menjadi
pengguna rokok elektronik tingkat
berat, dan faktor keluarga merupakan
faktor protektif untuk menjadi
pengguna rokok elektronik tingkat
berat.
Hasil: Hasil penelitian terhadap 31
responden, pengetahuan responden
dikategorikan menjadi 2 kategori
yaitu baik dan kurang. Faktor
pengetahuan tentang rokok elektronik
digunakan untuk melihat seberapa
besar pengetahuan anggota komunitas
Personal Vaporizer Surabaya tentang
rokok elektronik.
4. Nama Peneliti: Muhammad Fikri
Indra, dkk (jurnal, Universitas Riau,
Studi Ilmu Keperawatan).
Judul:Gambaran psikologi perokok
tembakau yang beralih menggunakan
rokok elektrik (Vaporizer).
Ringkasan: Pada penelitian ini
ditemukan bahwa responden
memperoleh suatu kepuasan
psikologis selama menggunakan
vaporizer. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh banyaknya rasa yang
dapat dihasilkan liquid dan faktor
kognitif responden yang menganggap
bahwa vaporizer tersebut lebih aman
dibanding rokok tembakau, belum lagi
emosi responden yang merasa senang
dan nyaman selama menggunakan
vaporizer karena bertambahnya teman
sosialisasi yang juga sama-sama
menggunakan vaporizer yang
zaman ini telah menjadi tren gaya
Persamaan: Penelitian ini
sama-sama membahas
mengenai rokok elektrik yang
sedang menjadi trend.
Perbedaan: Muhammad fikri
lebih berfokus kepada gambaran
psikologi perokok, penelitian
yang saya buat berfokus pada
alasan mengapa remaja
menggunakan rokok elektrik.
27
hidup.
Hasil: vaporizer membuat
penggunanya senang dengan bau dan
biayanya yang lebih hemat, dibanding
membeli rokok tembakau. Serta
pernapasan mereka semakin membaik
dibanding saat merokok tembakau.
D. Kerangka Berpikir
Seperti hal nya merokok, merokok sudah menjadi gaya hidup dalam
kalangan muda dunia maupun di Indonesia mau itu lelaki atau pun wanita.
Terutama dikalangan remaja, wanita yang merokok di Indonesia sudah sangat
banyak pada perkembangan tahun ke tahun, perkembangan wanita merokok
sudah hampir sama dengan lelaki beranjak dari remaja sudah banyak sekali
dapat kita lihat remaja lelaki yang merokok dijalanan atau pun di tempat umum
namun saat ini sudah terlihat banyak sekali remaja perempuan yang sudah
mulai mulai merokok. Banyaknya faktor yang memicu mengapa remaja
merokok, mulai dari ajakan teman sebaya, lingkungan keluarga dan kurangnya
informasi dan penyuluhan melalui pengajaran di sekolah.
Popularitas rokok elektrik mulai meningkat dikalangan remaja, alasan
yang membuat rokok ini populer adalah berbagai macam rasa e-liquid yang
terdapat pada rokok elektrik, serta harganya yang terjangkau.77
Banyak alasan
lainnya yang melatarbelakangi remaja menggunakan rokok elektrik. Menurut
Kurt Lewin, lingkungan menjadi alasan remaja menggunakan rokok elektrik
selain dari faktor individu itu sendiri.78
Penyebab lain yang mempengaruhi
meningkatnya jumlah perokok remaja adalah kurangnya pegetahuan mereka
77
Tim Viva. Ini Penyebab Rokok Elektrik Makin Digemari Remaja. (https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/806461-ini-penyebab-rokok-elektrik-makin-digemari-remaja). diakses pada 29 Mei 2018 pukul 23:58 WIB
78 Dian Komalasari, dkk. Jurnal.Faktor-faktor Penyebab PerilakuMerokok Pada Remaja, h.
2
28
tentang bahaya rokok dan mitos yang menyesatkan tentang rokok.79
.Gambaran
fenomena sosial penggunaan rokok elektrik pada remaja dapat digambarkan
pada bagan berikut ini.
Gambar 2.7
Kerangka Berpikir
79
Ni Luh Putut Devhy, dkk. Jurnal.Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional dan Elektrik Pada Remaja, h. 65-66.
REMAJA
(14-24 Tahun)
Rokok
Rokok Konvensional
Rokok Elektrik
1. Keluarga
2. Teman
sebaya
lingkunganFaktor-
Faktor yang
mempengaruhi
3. Keluarga
4. Teman sebaya
5. lingkungan
Dampak
rokok
terhadap
remaja
Manfaat
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Untuk menemukan hasil dari penelitian, maka peneliti akan melakukan
beberapa tahap penelitian mulai dari penyusunan proposal hingga
pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data. Tahapan penelitian
tersebutdilakukan kurang lebih selama 13 bulan.Penelitian ini dilakukan
selama bulanJanuari 2018 sampai dengan bulan Maret 2019.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
DESKRIPSI 2018 - 2019
Jan Feb/
Maret
April/
Mei
Juni/Juli Agt/Sep Okt/Nov Des/Jan Feb/Maret
Mengajukan
proposal
penelitian
Menghubungi
dosen
pembimbing
Penyusunan
Bab I
Penyusunan
Bab II
Penyusunan
Bab III
Penyusunan
Bab IV
29
2. Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, dan relevan sesuai
dengan permasalahan dan penyelesaian penulisan penelitian ini.Maka
penelitian ini dilaksanakan di Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa
Barat.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan tentang suatu
fenomena, kejadian, maupun kehidupan manusia dengan terlibat langsung atau
tidak langsung dalam penelitian secara konstekstual dan menyeluruh.80Dalam
penelitian kualitatif, peneliti mencoba mengerti makna dari suatu kejadian atau
peristiwa dengan mencoba berinteraksi dengan orang-orang dalam situasi atau
fenomena tersebut.Pendekatan fenomena tersebut, berkembang dalam
penelitian sosiologi dari Edmund Husserl dan Alferd Schutz.81Pada awalnya
penelitian kualitatif digunakan dalam bidang Sosiologi, Antropologi, dan
kemudian memasuki bidang Psikologi, Pendidikan, Bahasa, dan cabang-cabang
Ilmu Sosial lainnya.Dalam analisis datanya, penelitian kualitatif tidak
menggunakan analisis statistik, tetapi lebih banyak secara naratif.82
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, dalam hal
ini penelitilah yang menjadi instrumen kunci, maksudnya ialah penelitilah yang
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas hasil
80
A. Muri, Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, cet. 4, 2017), h. 328
81Ibid., h. 328
82Ibid., h. 331
Penyusunan
Bab V
30
penelitiannya.83Pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh
fakta-fakta yang di temukan pada saat penelitian di lapangan.84
Data penelitian kualitatif pada umumnya berupa informasi kategori
substansif yang tidak bersifat numerik.85
Secara garis besar data dalam
penelitian kualitatif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis.Pertama, data
yang diperoleh dari interview.Kedua, data yang diperoleh dari
observasi.86
Ketiga, data yang berupa dokumen, teks atau karya seni yang
kemudian dikonversikan berbentuk narasi.87Penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara, dengan study
fenomenologi.Dengan metode penelitian kualitatif, peneliti dapat meneliti para
pengguna vaporizer di komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat.Dengan
pendekatan study fenomenologi.Dengan teori fenomenologi oleh Alfred
Schutz.
Dengan penelitian kualitatif, analisis dilakukan secara komprehensif,
sehingga proses pengumpulan dan penyajian data hasil penelitian tidak hanya
bertumpu pada hal-hal yang mengemuka saja, tetapi juga dengan berupaya
melihat faktor-faktor yang melatarbelakanginya (program, budaya, atau
kebijakan tertentu).88
C. Subjek Penelitian
Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel adalah bagian
dari suatu populasi yang terpilih dan mewakili dari populasi tersebut.89Sampel
pada metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah tetapi lebih kepada
kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh
83
Eko Sugiarto. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. (Yogjakarta: Suaka Media, cet.1, 2015), h. 8-9
84Ibid., h. 9
85Pawito.Penelitian Kualitatif. (Yogjakarta: LKis Yogyakarta, cet.1, 2007), h. 96.
86Ibid., h. 96
87Ibid., h. 96
88 UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013), h. 64 89
A. Muri Yusuf. Metodelogi Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan. (Jakarta: Kencana, 2014), h. 150
31
partisipan.90
Patokan yang umum untuk sampel yaitu, jumlahnya kecil, karena
untuk mendapatkan data yang mendalam peneliti akan mampu jika jumlah
sampelnya kecil.91
Jumlah sampel bisa bervariasi dari 1 hingga 40 tetapi
karena penekanannya pada informasi yang rinci dan kaya, maka jika
jumlahnya besar akan menjadi masalah karena dapat terjadi pengulangan
informasi.92
Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain sampel Non
Probabilitas yang menggunakan teknik bola salju (snowball).Pada teknik
bola salju ini peneliti memilih unit-unit yang mempunyai karakteristik langka
dan unit-unit tambahan yang sudah ditunjukkan oleh responden
sebelumnya.93
Sampel pada penelitian ini adalah para pengguna rokok elektrik di
komunitas Super Vapor di Kota Depok, yang terdiri dari 8 orang.Alasan
peneliti mengambil hanya 8 orang, agar peneliti mendapatkan informasi data
yang mendalam dan tidak mendapatkan informasi yang berulang dari
responden sebelumnya.Pengambilan sampel mangacu pada kriteria yang
ditentukan oleh peneliti. Kriteria nya sebagai berikut:
a. Usia 18 tahun keatas.
b. Pria dan wanita yang menggunakan rokok elektrik
c. Bersedia menjadi responden
d. Anggota komunitas vaporizer
90
J.R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana, 2010), h. 115
91 Ibid.,
92Ibid., h. 115-116
93 Jonathan Sarwono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta: Graha
Ilmu. Cet.1, 2006), h. 117
32
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti ambil adalah teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran.94 Teknik observasi digunakan untuk mengetahui atau
menyelidiki tingkah laku nonverbal, Observasi ini menggunakan observasi
non-participation observer, yaitu suatu bentuk observasi di mana pengamat
(peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat
dikatakan peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.95Dalam
penelitian ini yang diamati adalah para remaja yang menggunakan rokok
elektrik secara langsung di Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa
Barat.(Lihat lampiran 2.2 Pedoman Observasi)
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa wawancara adalah salah satu kejadian atau proses interaksi antara
pewawancara dan narasumber atau orang yang diwawancarai melalui
komunikasi langsung.96
Wawancara yang digunakan adalah wawancara terencana-terstruktur
yaitu bentuk wawancara di mana pewawancaranya dalam hal ini (peneliti)
menyusun secara terperinci dan sistematis pedoman pertanyaan menurut
pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.97 Dalam hal ini
pewawancara hanya membacakan pertanyaan yang telah disusun dan
diberikan kepada responden (anggota Super Vapor di Depok, Jawa barat),
94
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet, 8. 2011), h. 69
95 A. Muri Yusuf. Metodelogi Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan. (Jakarta:
Kencana, 2014), h. 384 96
Ibid., h. 372 97
Ibid., h. 376
33
yang kemudian peneliti akan mencatat jawaban sumber informasi secara
tepat.
Wawancara dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan
partisipan, tidak memalui telepon ataupun video.Instrumen yang digunakan
adalah perekam suara dan pedoman wawancara.Wawancara dilakukan
sekali perorang dan dilakukan selama pertanyaan dari pewawancara sudah
selesai dijawab oleh narasumber.Tujuan peneliti melakukan wawancara
adalah agar mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai komunitas
Super Vapor di Depok, Jawa Barat. (Lihat lampiran 2.1 Kisi-kisi instrumen
wawancara)
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan sebuah catatan suatu peristiwa yang sudah terjadi,
yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya suatu momen dari
seseorang.98
Teknik penelitian dokumentasi disebut juga content
analysisyang dapat dikategorikan sebagai metode teknik non reaktif, sebab
teknik ini digunakan untuk mengamati interaksi manusia tanpa ada
pemunculan perspektif dari peneliti.99
Pada penelitian ini peneliti melakukan
pengujian data yang dikumpulkan oleh orang lain (yang punya tujuan lain)
atas data yang diperoleh.100
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan
dokumen resmi yang terdiri dari dokumen eksternal.Dokumen eksternal
yang peneliti ambil yaitu berupa berita yang disebar melalui media online
mengenai kegiatan yang dilakuakn oleh komunitas Super Vapor di Depok,
Jawa Barat.(Lihat lampiran 4. Dokumentasi)
98
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 240
99 Asfi Manzilati. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode dan Aplikasi.
(Malang: UB Media, cet.1, 2017), h. 69 100
Ibid.,
34
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
Agar data yang diperoleh mempunyai makna, maka data tersebut perlu
diolah dan disusun.101 Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan langkah- langkah sebagai
berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data ialah memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan
pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak
perlu.102Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk
menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di
lapangan, Karena data yang diperoleh sangat rumit dan tidak sesuai
dengan atau tidak ada kaitan dengan penelitian tetapi data tersebut
bercampur dengan data penelitian.Maka, dengan kondisi seperti ini
peneliti perlu menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada
kaitannya dengan tema penelitian.103
Langkah dalam reduksi data melibatkan beberapa tahap.Tahap
pertama, melakukan tahap editing, pengelompokan dan meringkas
data.104
Tahap kedua, peneliti menyusun kode dan catatan mengenai
berbagai hal yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses
sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan
pola-pola data.105
Catatan yang dimaksudkan ialah gagasan atau ungkapan
yang mengarah pada teorisasi yang berkaitan dengan data yang
101
Irawan Soeharto. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet.8, 2011), h. 21
102Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik.Dasar-dasar Metodelogi Penelitian. (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, cet.1, 2015), h. 122-123 103
Ibid., 123. 104
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta: Lkis, 2007), h. 104 105
Ibid.,
35
ditemui.106
Pada tahap terakhir reduksi data adalah membuat ringkasan
dari data yang sudah didapat dilapangan. Proses reduksi data ini
berlangsung terus menerus selama melakukan penelitian, karena reduksi
data merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari analisis data.107
b. Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita
tentang sesuatu hal pada orang lain, data yang diperoleh dari penelitian
kualitatif berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka.108Tujuan dari
penyajian data ini adalah agar siapa saja lebih mudah memahami data
tersebut dengan demikian dapat memberikan makna dengan penuh arti.109
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan yang tumpah tindih
dengan kegiatan atau pengolahan dan analissi data, karena kegiatan ini
mempengaruhi kesimpulan yang akan ditarik yang kemudian akan
dikomunikasikam kepada orang lain melalui laporan hasil penelitian.110
2. Keabsahan Data
Keabsahan data diperlukan sebelum melakukan analisis data, keabsahan
data dimaksud berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:111
a. Kredibilitas (drajat kepercayaan)
Data-data yang dikumpulkan diperiksa berdasarkan kelengkapan
data yang diperoleh dari berbagai sumber.112
Disini peneliti akan
melakukan observasi di tempat Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa
106
Ibid., 107
Julia. Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang Sunda Cianjuran di Jawa Barat. (Sumedang: UPI Sumedang Press, cet.1, 2018), h. 56
108Bagong Suyanto dan Sutinah.Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan.(Jakarta: Prenadamedia Group, cet.3, 2007), H. 173 109
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016), h.102 110
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial:Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet.8, 2011), h. 21
111 P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016), h. 377
112Ibid.,
36
Barat dan melakukan wawancara dengan beberapa anggota komunitas
Super Vapor untuk memperoleh data yang bisa dipercaya terkait dengan
penelitian.
b. Transferabillitas (drajat keterahlian)
Keteralihan data diperiksa dari sumber data yang berkembang di
lapangan dengan menggunakan kertas kerja.113
Kemudian, dapat tidaknya
hasil dari penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau lebih tepatnya
diterapkan pada situasi yang lain.114
c. Dependability (kebergantungan)
Data diperiksa melalui pengecekan ulang dari sumber yang berbeda
dengan menggabungkan kelengkapan observasi dan wawancara
(triangulasi data).115
Dependability disejajarkan dengan realibility yang
diartikan dengan konsisten atau tidaknya hasil dari suatu penelitian.116
d. Confimability (kepastian data)
Kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian yang dibuktikan
kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang
dicantumkan dalam laporan dilapangan.117
Kepastian data dilakukan
melalui mengecek kembali data, triangulasi, pengamatan ulang, melihat
kejadian yang sama di lokasi yang berbeda pada kompleks yang sama
sebagai bentuk konfirmasi.118
113
Ibid., h. 377 114
Aunu Rofiq Djaelani. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif. (Jurnal: FPTK IKIP Veteran Semarang, Vol: XX, No : 1, Maret 2013), h. 90
115P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit, h. 377
116 Ilham Junaid. Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata. (Jurnal
Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016), h. 64 117
Aunu Rofiq Djaelani. Loc.cit, h. 90 118
P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit, h. 377
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam yang
dilakukan dengan narasumber yang peneliti sebut sebagai partisipan. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data
primer berasal dari wawancara, sedangkan data sekunder berasal dari hasil
observasi dan dokumentasi data.Partisipan yang menjadi narasumber adalah
terdiri dari satu ketua komunitas dan tujuh anggota komunitas.Observasi
dilakukan di The Super Vapor Shop di Depok, Jawa Barat selama satu dua
hari.
Dalam bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana rokok elektrik
menjadi fenomena sosial dikalangan remaja. Peneliti akan menyajikannya
dalam sebuah narasi. Peneliti memaparkan jawaban informan pada saat
diwawancarai.Awalnya peneliti melakukan kegiatan wawancara selama satu
hari, kemudian hasil wawancara di susun menjadi sebuah transkip, setelah itu
peneliti melakukan reduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data dari
transkip tersebut. Penyajian data dilakukan dengan cara mengambil poin-poin
dari transkip yang sekiranya dapat menjawab riset. peneliti melakukan reduksi
data, menyajikan data dan menyimpulkan data dari transkip tersebut. Penyajian
data dilakukan dengan cara mengambil poin-poin dari transkip yang sekiranya
dapat menjawab riset. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan secara
deskriptif atas pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian.Jawaban atas
rumusan masalah tersebut atau hasil penelitian, peneliti kodifikasi dan
kelompokkan menjadi beberapa tema. Adapun tema-temanya yang peneliti
berhasil simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Rokok
elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena rokok elektrik
mudah digunakan 2) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan
remaja karenamemiliki dampak sosial dan dampak kesehatan bagi remaja3)
69
Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena banyak
remaja yang menggunakannya 4) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena vape dipercaya dapat menghilangkan kecanduan
terhadap rokok konvensional 5) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena memiliki rasa yang bervariasi. Kelima tema ini
merupakan jawaban dari pertanyaan riset yang di uraikan oleh peneliti yaitu
bagaimana rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja.
B. Gambaran Umum Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat
Komunitas ini terbentuk pada tahun 2016 dengan nama The Super Vapor.
Komunitas ini terbentuk karena keprihatinan Adit (ketua komunitas)terhadap
para vaper di daerah Cimanggis kota Depok yang memiliki kecenderungan
tidak memiliki wadah untuk mengenal satu sama lain, sehingga adit dan para
vaper lainnya membentuk sebuah komunitas.Selain itu, tujuan Adit membentuk
komunitas ini adalah untuk mengajak para anggota lainnya untuk berhenti
mengkonsumsi rokok konvensional dan beralih mengkonsumsi rokok
elektrik.Komunitas ini terdiri dari 50 orang dari berbagai macam daerah di kota
Depokseperti, Cimanggis, Beji, Pancoran Mas, Sawangan, dan Tapos.
Komunitas ini terdiri dari ketua dan anggota lainnya,susunan organisasi di
komunitas ini bersifat non formal dan tidak adanya kepengurusan.Kegiatan
yang dilakukan di komunitas ini yaitu setiap minggunya mengadakan vapemeet
atau pertemuan antar anggotanya.Pertemuan yang diadakan setiap minggu ini
biasanya membahas atau saling memberikan informasi terkait dengan rokok
elektrik yang mereka gunakan dan informasi mengenai cairan (e-liquid).
Komunitas ini juga mengikuti berbagai kompetisi vaping dari berbagai
komunitas vape di Indonesia, yang telah memenangkan berbagai kompetisi
yang sering diperlombakan oleh komunitas vaping di Indonesia, salah satunya
pada perlombaan cloud chase competition.
70
C. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan sebanyak delapan orang yang terdiri dari
satu ketua komunitas dan tujuh anggota komunitas. Informasi partisipan
penelitian dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami
situasi dan hasil penelitian.
Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa disamakan dari
penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang diwawancarai dan kapan
diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan
berbeda dari setiap orang yang diwawancarai walaupun dilakukan dengan
waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda.Informasi
partisipan yang telah diwawancarai adalah sebagai berikut:
Informan AD adalah seorang wiraswasta yang berusia 33 tahun dan
berjenis kelamin laki-laki, ia merupakan ketua komunitas di Super Vapor. Ia
awalnya mengkonsumsi jenis rokok konvensional, kemudian beralih
mengkonsumsi rokok elektrik yang sudah dikonsumsi selama tiga tahun
terakhir ini. Awal AD mengenal rokok elektrik dari internet. Hingga kemudian
ia tertarik untuk mengkonsumsinya dan membuat suatu komunitas yang
sekarang sudah memiliki anggota lebih dari lima puluh orang. AD beralih
mengkonsumsi rokok elektrik dengan alasan ingin berhenti mengkonsumsi
rokok konvensional. Selama mengkonsumsi rokok elektrik awalnya AD
merasa aneh karena tidak seperti rokok konvensional, rokok elektrik
menimbulkan sensasi rasa dan wangi yang berbeda. AD juga menyatakan kalau
rokok elektrik bagian dari lifestyle dan lebih praktis dibanding rokok
konvensional.AD biasanya mengkonsumsi rokok elektrik hampir setiap hari
dan dimana saja kecuali di area no smoking dan disekitar anak-anak serta
wanita hamil.Informan setuju dengan keberadaan rokok elektrik sebagai tujuan
untuk berhenti merokok. Selama AD mengkonsumsi rokok elektrik ia tidak
merasakan hal negatif terhadap kesehatannya, karena menurut AD rokok
elektrik memiliki kadar nikotin yang lebih rendah dibanding rokok
konvensional. Di komunitas vaping AD menganggap penggunaan rokok
71
elektrik dapat mempengaruhi status sosial di kalangan remaja dan menjadi
jembatan lifestyle. Semakin mahal rokok elektrik yang ia punya, ia dianggap
mempunyai status sosial yang lebih tinggi dibanding anggota lain yang
mempunyai rokok elektrik dengan harga yang lebih murah.
Informan NI adalah seorang Mahasiswi yang kuliah disalah satu
universitas swasta di Jakarta yang berusia 20 tahun dan berjenis kelamin
perempuan. NI adalah salah satu anggota komunitas sekaligus pegawai di store
Super Vapor. NI menggunakan rokok elektrik sudah sekitar dua tahun.Awal NI
mengetahui Rokok elektrik dari teman dan media sosial. Biasanya informan NI
mengkonsumsi rokok elektrik di komunitas dan kampus saja, Alasan NI
tertarik mengkonsumsi rokok elektrik karena rokok elektrik sedang menjadi
tren dikalangan remaja serta lebih praktis dan terlihat mewah dibanding rokok
konvensional serta banyak varian rasa seperti vanilla, creamy, mint, dan
sebagainya. Dari segi kesehatan NI menganggap rokok elektrik lebih aman dan
sehat dibanding rokok konvensional. Menurutnya, rokok elektrik memiliki
kandungan kadar nikotin yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.
Informan tertarik menggunakan rokok elektrik karena bentuk rokok elektrik
yang lebih praktis serta mudah dibawa kemana-mana.Sebagai pengguna rokok
elektrik NI mendukung keberadaan rokok elektrik yang menurutnya rokok
elektrik lebih sehat dibanding rokok konvensional. Karena, selama NI
mengkonsumsi rokok elektrik ia tidak merasakan dampak negatif dari
penggunaan rokok elektrik.
Informan DF adalah anggota komunitas dan seorang guru honorer di salah
satu sekolah swasta yang berusia 24 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.Ia
merupakan salah satu anggota yang masih menggunakan kedua jenis rokok,
yaitu konvensional dan elektrik. Awal DF mengetahui rokok elektrik dari
teman.DF sudah menggunakan rokok elektrik selama setahun.DF mulai tertarik
menggunakan rokok elektrik karena ingin berhenti merokok, namun sampai
sekarang DF masih mengkonsumsi rokok konvensional. Dari segi praktis DF
berpendapat bahwa ia lebih nyaman menggunakan rokok konvensional
72
dikarenakan lebih praktis dibanding rokok elektrik yang isinya (e-liquid) yang
harus di isi ulang. Namun sampai saat ini ia masih memakai rokok elektrik
karena masih ingin mengurangi mengkonsumsi rokok konvensional. DF biasa
mengkonsumsi rokok elektrik saat sedang bersama anggota komunitas dan
dirumah. Walaupun DF merasa rokok konvensional lebih praktis, namun DF
mengaku lebih nyaman mengkonsumsi rokok elektrik karena membuat ia
percaya diri dimanapun ia mengkonsumsinya. Hal lain yang membuat ia
nyaman yaitu, aroma uap yang dihasilkan dari rokok elektrik serta rasa yang
bervariasi. DF mendukung dengan keberadaan rokok elektrik, namun ia ingin
adanya regulasi yang pasti mengenai sisi kesehatan dari rokok elektrik.
Informan AH adalah anggota komunitas dan seorang petugas pemadam
kebakaran yang sekarang masih mengikuti perkuliahan di salah satu universitas
negeri yang berusia 22 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.Ia tertarik
mengkonsumsi rokok elektrik dengan alasan ingin berhenti merokok. AH
hampir dua tahun mengkonsumsi rokok elektrik. Awalnya AH mengetahui
rokok elektrik melalui teman dan mulai mencobanya, setelah mencoba rokok
elektrik AH mulai beralih dari rokok konvensional menjadi rokok elektrik.
Namun, sampai sekarang AH dan DF tetap mengkonsumsi rokok konvensional
disaat-saat rindu akan tembakau. AH mengaku sering mengkonsumsi rokok
elektrik dimanapun terkecuali ada anak-anak dan ibu-ibu di sekitarnya. Selain
alasan ingin berhenti merokok dan masih mengkonsumsi rokok konvensional,
AH berpendapat bahwa lebih nyaman mengkonsumsi rokok elektrik. AH
menganggap rokok konvensional dan rokok elektrik sama-sama praktis.
Namun, rokok elektrik mengandung e-liquid yang mempunyai varian rasa
sehingga informan merasa tidak bosan.Dengan adanya rokok elektrik AH
setuju jika keberadaan rokok elektrik dijadikan alternatif untuk berhenti
merokok serta rokok elektrik lebih aman dari rokok konvensional jika dilihat
dari sisi kesehatan.
Informan RF adalah slah satu anggota komunitas dan seorang teknisi
komputasi awan yang berusia 24 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.Ia
73
mengetahui rokok elektrik dari internet serta daripublic figure yang
menggunakan rokok elektrik. RF sudah setahun menggunakan rokok
elektrik.RF tertarik menggunakan rokok elektrik karena alasan ingin berhenti
merokok.Informan mengaku rokok elektrik lebih praktis karena tidak harus
menghabiskan sebatang rokok saat mengkonsumsinya, RF juga mengaku rokok
elektrik membuat nafas menjadi lebih ringan dibanding mengkonsumsi rokok
konvensional. Hampir setiap hari RF mengkonsumsi rokok elektrik, biasanya
ia mengkonsumsi di rumah, kantor dan saat berkumpul bersama anggota
komunitas. RF mengaku, rokok elektrik dapat mempengaruhi status sosial,
dimana para anggota vapor saling bersaing memiliki vape yang harganya
mahal dan mempunyai merk ternama. RF mendukung dengan adanya
keberadaan rokok konvensional yang dapat dijadikan pilihan untuk
menghilangkan kebiasaan merokok.
Informan RA adalah anggota komunitas dan seorang petugas layanan jalan
tol di Jasamarga yang berusia 23 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.Ia
mengetahui rokok elektrik melalui teman dan internet. RA sudah hampir
setahun menggunakan rokok elektrik.Informan tertarik menggunakan rokok
elektrik karena menurut pendapatnya, rokok elektrik lebih efesien dan tidak
mengotori lingkungan yang diakibatkan dari sampah putung rokok.Informan
RA hampir setiap hari mengkonsumsi rokok elektrik. Biasanya RA
mengkonsumsi rokok elektrik di kantor, rumah dan saat berkumpul bersama
komunitas. RA mengatakan bahwa ia juga tidak berlebihan dalam
mengkonsumsi rokok elektrik, walaupun ia tahu kadar nikotin pada rokok
elektrik lebih rendah dibanding rokok konvensional. Informan menyebutkan
bahwa rokok elektrik memang dapat mempengaruhi status sosial di kalangan
remaja.Harga rokok elektrik sendiri menjadi pembeda di kalangan remaja.RA
sangat setuju dengan keberadaan rokok elektrik, menurut RA rokok elektrik
tidak mengotori lingkungan dan dari segi kesehatan rokok elektrik lebih baik
ketimbang mengkonsumsi rokok konvensional.
74
Informan GS adalah seorang anggota dan mahasiswi yang kuliah di salah
satu universitas swasta di Jakarta yang berusia 22 tahun dan berjenis kelamin
perempuan.GS sudah menggunakan rokok elektrik selama hampir tiga tahun.Ia
mengetahui rokok elektrik dari teman dan sosial media. GS tertarik
menggunakan rokok elektrik dikarenakan rokok elektrik lebih stylish dan
trendyserta uap yang dihasilkan rokok elektrik lebih banyak dan dapat
dibentuk.Serta rokok elektrik terdapat e-liquid yang memiliki varian rasa. GS
hampir setiap hari mengkonsumsi rokok elektrik, ia biasa mengkonsumsi di
rumah, di kampus dan di komunitas. Informan mengaku lebih nyaman dengan
rokok elektrik karena bentuknya yang bagus, memiliki banyak varian rasa dan
tidak berbau asap rokok seperti rokok konvensional. Menurut informan GS,
rokok elektrik bisa mempengaruhi status sosial karena semakin mahal rokok
elektrik yang dimiliki dapat membuat kepercayaan diri sendiri meningkat saat
bersama anggota vapor lainnya. Sesuai perkembangan jaman GS mendukung
dengan keberadaan rokok elektrik yang menurutnya lebih aman dan lebih
stylish dibandingkan dengan rokok konvensional.
Informan FR adalah seorang anggota komunitas danbekerja sebagai sales
wifi Bolt berusia 22 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Awal ia
mengkonsumsi rokok elektrik awalnya hanya sekedar ikut-ikutan teman
mencoba rokok elektrik, dan disitulah awalnya ia mengetahui rokok elektrik
yang menimbulkan ketertarikan terhadap rokok elektrik. FR sudah
menggunakan rokok elektrik selama dua tahun.Alasan FR tertarik karena rokok
elektrik memiliki banyak varian rasa dan mudah digunakan.RF cukup sering
mengkonsumsi rokok elektrik, hampir setiap hari.Biasanya FR mengkonsumsi
rokok elektrik di rumah, di jalan, saat berkumpul bersama anggota vapor dan
tidak di area no smoking.FR mengatakan bahwa rokok elektrik memang
mempengaruhi status sosial di kalangan remaja, informan merasa jika semakin
mahal harga rokok elektrik yang dimilikinya itu dapat meningkatkan status
sosial diantara teman-temannya.Dengan keberadaan rokok elektrik FR
75
mengaku sangat senang, karena rokok elektrik lebih modern dan aman
dibanding rokok konvensional.
Data dari informan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa para pengguna
rokok elektrik dulunya adalah pengguna rokok konvensional. Mereka
mengkonsumsi rokok elektrik hampir sama seperti saat mereka merokok
tembakau, bercengkerama di kafe, restoran, rumah, kampus, kantor dan
ditempat umum. Varian rasa, kenyamanan dan keamanan dari rokok elektrik
menjadi alasan para informan mengkonsumsi rokok elektrik.Tujuan mereka
mengkonsumsi rokok elektrik selaras, yaitu ingin berhenti merokok.Akan
tetapi ada pula yang hanya mencoba dan ikut-ikutan teman saja.Pendapat
informan selaras bahwa rokok elektrik dapat mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja.
D. Paparan Data Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil
penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu
mendeskripsikan bagaimana rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja.
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada saat
diwawancarai yang dilakukan oleh peneliti dan pada saat observasi. Pada
wawancara terdapat dua puluh empatpertanyaan yang diajukan untuk semua
partisipan, yang terdiri lima pertanyaan identitas dan sembilan belas pertanyaan
ekspolarasi. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkip, kemudian transkip
tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan
menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang tidak
berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan dibuat dalam bentuk-
bentuk poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti
dapat menyimpulkan secara deskriptif dan juga peneliti ini menjawab
pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian ini.
Untuk membuat paparan hasil penelitian mudah dibaca dan dimengerti,
maka peneliti membagi pembahasan menjadi lima bagian, sesuai dengan tema
76
yang dibahas oleh partisipan, yaitu: (1) rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena rokok elektrik mudah digunakan (2) rokok elektrik
menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena memiliki dampak sosial
dan dampak kesehatan bagi remaja (3) rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena banyak remaja yang menggunakannya (4) rokok
elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena vape dipercaya
dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok rokok konvensional (5) rokok
elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena memiliki rasa
bervariasi. Kelima tema ini merupakan jawaban dari pertanyaan riset yang
diuraikan oleh peneliti yaitu bagaimana rokok elektrik menjadi fenomena
sosial dikalangan. Adapun penjelasan dari rumusan masalah yangdirumuskan
oleh penulis pada bab I adalah sebagai berikut:
1. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
rokok elektrik mudah digunakan.
Pada saat ini rokok elektrik merupakan barang yang banyak
diminati di kalangan remaja. Hal ini dikarenakan rokok elektrik
memiliki design yang terlihat menarik serta memiliki bentuk yang
modern. Rokok elektrik ini pun memiliki kemudahan dalam
penggunannya.Berbeda dengan rokok pada umunya, rokok elektrik
memiliki baterai yang dapat di chargeketika baterai sudah habis.
Sedangkan pada rokok konvensional, harus melakukan pembakaran
dengan korek api. Rokok elektrik ini juga tidak menghasilkan abu
rokok sehingga pengguna tidak memerlukan wadah (asbak) untuk
membuang sisa abu rokok dan sisa puntung rokok.Dibandingkan rokok
konvensional, rokok elektrik lebih hemat.Jika rokok habis pengguna
tidak perlu membeli bungkus rokok lagi, cukup mengisi ulang cairan e-
liquid yang memiliki ketahanan yang cukup lama ketika digunakan.
Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara
yang dilakukan oleh ketua dan anggota komunitas Super Vapor
sebagaimana yang dikemukakan oleh AD, AH,RA, FR dan RF sebagai
berikut:
77
Rokok elektrik lebih praktis dan mudah digunakan dibanding rokok
konvensional, seperti yang diungkapkan oleh AD sebagai berikut:
3 tahun yang lalu pertama kali gua kenal vape, vape itu adalah monster (ribet)
jadi buat gua saat itu pindah ke rokok elektrik itu jauh dari praktis (ribet) tapi
ditahun sekarang dengan teknologi yang semakin berkembang dia punya sistem
disposable jadi lo cuman beli pake terus buang.119
[AD/CW 1]
Dengan perkembangan rokok elektrik yang semakin modern,
membuat partisipan semakin nyaman dalam penggunaan rokok
elektrik.Kemudahan dalam penggunaannya ini menjadi alasan untuk
menggunakan rokok elektrik.Salah satunya adalah rokok elektrik jenis
disposable yaitu rokok elektrik sekali pakai yang menurut partisipan
AD lebih praktis.Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi
yang dilakukan oleh peneliti pada saat partisipan AD menunjukkan
salah satu rokok elektrik jenis disposablepada saat wawancara. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1
Partisipan AD menunjukkan jenis rokok elektrik disposable
miliknya.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dalam penggunaannya, rokok elektrik lebih praktis dan mudah
digunakan dibandingkan dengan rokok konvensional. Kepraktisan
rokok elektrik yang dirasakan oleh partisipan seperti, tidak
membutuhkan korek api dan tidak pula membutuhkan wadah (asbak)
untuk membuang sisa pembakaran yang dihasilkan oleh rokok
konvensional. Walaupun ada sebagian partisipan menganggap bahwa
rokok konvensional juga sama-sama praktis dan mudah digunakan.
Pernyataantersebut diungkapkan oleh AH sebagai berikut:
119
Partisipan AD, Wawancara Ketua Komunitas Super Vapor, 24 September 2018 di Store Komunitas Super Vapor, pukul 21.40 WIB.
78
Kalo menurut saya dua-duanya praktis sih. Cuma bedanya kan kalo rokok
konvensional itu cuma butuh korek api sama rokok doang, kalo rokok elektrik itu
kan harus ngecas terus ganti kapan selalu ngisi liquidnya. Cuma itu aja
perbedaanya, ya mungkin kalo buat orang ya baru make rokok elektrik ribet.
Tapi menurut saya dua-duanya sama-sama praktis.120
[AH/CW 4]
Kemudian hal serupa diungkapkan juga oleh RA sebagai berikut:
Jelas lebih praktis rokok elektrik, karena pertama dia gak perlu buang abu
kemana-mana, terus buang puntung rokok kemana-mana.Terus kita gak punya
korek dia juga bisa menyala.Lebih praktis sih, efisien waktu. Kalau kita lagi
kerja nih gak perlu nyari korek.121
[RA/CW 6]
Hal serupa diungkapkan juga oleh FR sebagai berikut:
Yang jelas rokok elektrik lebih praktis sih ya mba.Gak perlu cari korek dan kita
juga gak perlu bingung untuk buang putung dimana.122
[FR/CW 8]
Partisipan RF juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan:
Yang pertama, untuk berhenti dari merokok konvensional sih mba.Karena dia
juga praktis. Karena beda kayak rokok konvensional, kita tidak perlu
menghabiskan satu batang rokok dulu. Kalau ngerokok vape ya gak harus gitu
kita bisa sehisap dua hisap jadi lebih praktis.123
[RF/CW 5]
Hasil wawancara yang dapat peneliti simpulkan bahwa rokok
elektrik jauh lebih mudah dalam penggunaannya dibandingkan dengan
rokok konvensional. Rokok elektrik tidak memerlukan korek api untuk
menyalakannya. Sisa pembakaran dari rokok elektrik pun tidak
memerlukan wadah (asbak) seperti hal nya rokok konvensional yang
meninggalkan abu rokok pada sisa pembakaran. Uap yang dihasilkan
dari rokok elektrik pun ramah lingkungan, tidak berbau seperti
asappada rokok konvensional. Dengan begitu alasan remaja
mengkonsumsi rokok elektrik ialah lebih mudah dalam penggunannya
Hasil observasi kemudahan penggunaan pada rokok elektrik yang
dilakukan peneliti pada seluruh partisipan komunitas Super Vapor,
120
Partisipan AH, Wawancara Anggota Komunitas Super Vapor, 24 September 2018 di Store Komunitas Super Vapor, pukul 21.20 WIB.
121Partisipan RA, Wawancara Anggota Komunitas Super Vapor, 24 September 2018 di
Store Komunitas Super Vapor, pukul 23.55 WIB. 122
Partisipan FR, Wawancara Anggota Komunitas Super Vapor, 24 September 2018 di Store Komunitas Super Vapor, pukul 22.15 WIB.
123Partisipan RF, Wawancara Anggota Komunitas Super Vapor, 24 September 2018 di
Store Komunitas Super Vapor, pukul 23.12 WIB.
79
ketika menggunakan rokok elektrik dan pada saat mengisi ulang cairan
e-liquid tidak terdapat kendala dalam penggunannya.Seluruh partisipan
dibilang sudah biasa dalam menggunakan rokok elektrik, seperti yang
terlihat saat mengisi ulang cairan e-liquidterlihattidak terdapat kendala.
Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang dilakukan
oleh peneliti yaitu pada saat salah satu anggota komunitas
memperlihatkan tahapan-tahapan cara mengisi ulang cairan e-liquid
pada rokok elektrik. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.2
PartisipanAH sedang membersihkan atomizer
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sebelum mengganti kapas dan di isi cairan e-liquid, tahapan
pertama yaitu membersihkan atomizer yang terdapat pada rokok elektrik.
Pada komponen ini terdapat gulungan kawat (coil)yang nantinya akan
dipasang kapas sebelum di isi cairan e-liquid. Coil ini berfungsi untuk
mengalirkan listrik yang mampu menghasilkan panas. Panas ini
dibutuhkan untuk memanaskan cairane-liquid yang menghasilkan uap
air, sehingga memunculkan asap layaknya merokok.Setelah itu, tahapan
pemasangan kapas pada coil.Dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.
80
Gambar 4.3
Partisipan AH mengganti kapas baru pada coil
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Setelah pemasangan kapas pada coil, tahap selanjutnya adalah
meneteskan cairan e-liquid sebanyak 3-5 ml pada kapas yang sudah
dipasangkan pada coil. Dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4
Partisipan AH mengisi cairan e-liquid
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tahap selanjutnya, tutup kembali dengan atomizer dan rokok
elektrik sudah siap untuk di gunakan.Dapat dilihat pada gambar 4.5
berikut.
81
Gambar 4.5
Partisipan AH mengkonsumsi rokok elektrik
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Data dari hasil wawancara dan observasi menunjukkan partisipan
mengkonsumsi rokok elektrik dikarenakan lebih praktis dan mudah
digunakan dibanding rokok konvensional. Disisi lain, para partisipan
tidak ada yang merasa kesulitan saat menghisap rokok elektrik maupun
mengisi ulang cairan e-liquid pada rokok elektrik.
Barang yang bersifat praktis ialah barang yang penggunannya
mudah dan santai saat digunakan.124
Manfaat yang dirasakan konsumen
dalam penggunaan barang tersebut ialah kemudahan dalam
pemakaiannya dan merasa santai saat digunakan.125
Teori Alferd Schutz,
yaitu“motif in-order-to” memiliki tujuan untuk memahami tindakan
yang dilakukan oleh individu tersebut yang didasari oleh motif asli
(because motif) yang menjadi dasar tindakan individu tersebut.126
”
Berdasarkan pernyataan tersebut seseorang memilih menggunakan
rokok elektrik dikarenakan mempunyai motif, yang didasarkan
124
www.ilmu-ekonomi-id.com, diakses pada 5 November 2018, pukul 14:26 WIB. 125
Ibid., 126
Ali Maschan Moesa. Nasionalisme KIAI (Konstruksi Sosial Berbasis Agama). (Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, cet.1, 2007), h. 72
82
keinginan mendapatkan kemudahan dan kepraktisan saat menggunakan
rokok elektrik.
2. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
memiliki dampak sosial dan dampak kesehatan bagi remaja.
Rokok elektrik dianggap sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah
lingkungan dari pada rokok konvensional, setidaknya mengkonsumsi
rokok elektrik dapat mengurangi merokok konvensional dengan cara
yang nyaman dan aman bagi tubuh. Rokok bukan hanya merugikan diri
sendiri tetapi juga merugikan orang lain. Asap rokok yang
dihembuskan, mengganggu orang lain dan juga membahayakan
kesehatan orang yang menghirup asapnya. Tak heran, jika rokok
menjadi masalah klasik yang dihadapi seluruh dunia.Dalam hal ini,
rokok elektrik dapat menjadi alternatif untuk berhenti merokok
konvensional.
Hasil wawancara dengan partisipan AD selaku ketua komunitas
dan NI selaku anggota komunitas Super Vapor pada saat diwawancarai
mengatakan bahwa rokok elektrik lebih sehat dibanding rokok
konvensional.Saat menggunakan rokok elektrik, informan mengaku
belum merasakan efek negatif dari penggunaan vape. Informan NI
mengatakan rokok konvensional memiliki kandungan tar yang dapat
membahayakan paru-paru. Sedangkan rokok elektrik mempunyai sisi
positif dan menganggap rokok mempunyai bahaya pada tar yang
terdapat di rokok konvensional.Seperti yang dikatakan langsung oleh
partisipan AD dan NI sebagai pengguna rokok elektrik pada saat
diwawancarai, berikut pemaparannya:
Dari sisi kesehatan sejauh ini engga ada, toxic pasti ada cuman kalo nge conver
sama rokok harusnya dan research yang udah gua baca jauh lebih sedikit toxic
nya jauh lebih sedikit dibanding rokok. Mungkin negatif buat orang lain itu uap
nya ngebul banget sih, udah gitu aja sih.127
[AD/CW 1]
127
Responden AD, Ketua Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018
83
Kalo untuk praktis sih kalo menurut gue, kalo rokok kan tinggal di bakar terus
langsung dihisap, nah cuman kalo di vape ini lo harus masang rda nya, harus
masang kawatnya, terus masang kapasnya, terus netesin liquidnya segala macem,
kalo untuk praktis sih ya rokok sih tapi kalo segi kesehatan sih vape.128
[NI/CW
2]
Kalo positifnya sih menurut gue, positifnya sih pasti ada lah karena kalo rokok
kan, yang tadi gua bilang kalo rokok tuh bahayanya tuh di tar nya itu kan, pasti
nge flek-nge flek di paru-paru cuman selama ini kalo buat kesehatan vape pasti
sehat karena itu kan bener-bener dari uap gitu.129
[NI/CW2]
Ya kayak ini ajasih ya ngikutin jaman, kalo kayak buat keren-keren juga terus
buat kesehatan juga sih jadi harus diikutin.130
[NI/CW 2]
Sedangkan hal lain yang dituturkan oleh informan RA menyatakan
bahwa rokok elektrik maupun rokok konvensional sama-sama tidak bisa
dibilang sehat. Namun, menurut RA kadar nikotin yang terdapat pada
rokok elektrik lebih sedikit dibandingkan pada rokok konvensional.
Disisi lain, RF juga turut mengatakan bahwa kandungan e-liquid yang
terdapat pada rokok elektrik lebih sehat dibanding kandungan yang
terdapat pada rokok konvensional. Berikut pemaparan RA dan RF:
Kalo keamanan dalam kesehatan setiap rokok konvensional maupun rokok
elektrik itu gak ada yang aman (sehat). Hanya saja kita biasanya lebih cenderung
elektrik karena itu tadi, kadar nikotinnya lebih sedikit dan rasanya bervariatif.
Kalo rokok konvensional kan hanya rasa tembakau kalau rokok elektrik itu ada
rasa strawberry, blueberry dan rasa-rasa lainnya. Dan juga mungkin yang
ditakutkan oleh pengguna rokok elektrik itu pada batreinya. Info yang saya dapat
dari media kan suka meledak, kembali lagi bagaimana cara kita menggunakan
rokok elektrik tersebut. Dan cara perawatannya yang lebih penting.131
[RA/CW
6]
Kalau faktor keamanan dalam kesehatan sebenarnya rentan dan berbahaya juga
sih ya mba. Karena, missal kandungan rokoknya itu (liquid) lebih aman (sehat)
dibandingkan kandungan rokok konvensional gitu ya.Tapi sebenarnya di vape
sendiri itu karena dia pakai listrik bisa jadi dia ada bahayanya disana.Misalnya
listriknya konslet.Jadi tetap bahaya walaupun mungkin secara kandungan lebih
aman (sehat) dibandingkan rokok konvensional gitu mba.132
[RF/CW 5]
Hal serupa pun dikatakan oleh partisipan NI yang turut mengatakan
bahwa rokok elektrik selain sehat untuk diri sendiri juga tidak merusak
kesehatan pada lingkungan, karena yang dihasilkan oleh rokok elektrik
128
Responden NI, Anggota Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018 129
Ibid. 130
Ibid. 131
Responden RA, Anggota Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018
132 Responden RF, Anggota Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018
84
adalah uap bukan asap.Partisipan NI sendiri merasa pusing ketika
terkena asap dari rokok konvensional. Berikut pemaparannya:
Untuk keberadaanya menurut gua ya bagus sih, untuk mengurangi apa ya..dan
untuk kesehatan juga sih soalnya kalo di publik gitu kan kalo banyak yang
ngerokok kan, menurut gue sendiri tuh pusing gitu kan kalo banyak yang
ngerokok, cuman kalo yang untuk vape gitu, gua gak ke ganggu karena wangi
juga.133
[NI/CW 2]
Selain berdampak terhadap kesehatan remaja, rokok elektrik juga
dapat menimbulkan dampak sosial yang positif dan negatif. Hal ini
sesuai dengan pemaparan partisipan AD dan NI:
Jadi, selain kita kumpul-kumpul di vape store kita juga mengadakan bakti sosial
untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.cuman, dari segi negatif
secara ekonomi dapat menimbulkan pemborosan keuangan, terus kita juga jadi
lebih banyak menghabiskan waktu di vape store,sehingga membuat kita kurang
untuk berkumpul bersama keluarga.134
[AD/CW 1]
Selain kumpul-kumpul kami juga berinisiatif melakukan kegiatan sosial seperti
baksos ke panti asuhan dan lain-lain.Dampak positif dan negatif dari kumpul-
kumpul sih pasti ada ya, pertama dampak sosial dari segi positifnya sih yang tadi
itu, dan dampak negatifnya ya jarang dirumah sih, terus lebih boros juga buat
beli liquid dan perlengkapan dari rokok elektrik itu sendiri, kayak beli mod, dan
ganti kawat tiap sebulan sekali.135
[NI/CW 2]
Dari beberapa pemaparan di atas, menunjukan bahwa seluruhnya
menyatakan bahwa rokok elektrik memang lebih sehat dibanding rokok
konvensional.Walaupun sebagian partisipan masih menganggap bahwa
rokok elektrik masih diragukan keamanan dalam sisi kesehatan itu
sendiri. Namun, yang membuat partisipan tetap memilih menggunakan
rokok elektrik ialah kadar nikotin yang terdapat pada rokok elektirk
lebih rendah. Selain itu, uap yang dihasilkan dari rokok elektrik tidak
mengganggu pernapasan seperti hal nya asap yang ditimbulkan oleh
rokok konvensional.Setelah mengetahui dampak negatif dari kebiasan
merokok tembakau terutama masalah kesehatan, seseorang akan
berfikir ulang untuk melakukan pemberhentian merokok atau biasa
disebut smoking cessation.Kelebihan rokok elektrik dibandingkan
133
Responden NI, Anggota Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018 134
Responden AD, Anggota Komunitas Super Vapor, Sabtu 20 April 2019 135
Responden NI, Anggota Komunitas Super Vapor, Sabtu 20 April 2019
85
dengan rokok konvesional adalah memiliki efek yang bermanfaat bagi
kesehatan seperti meningkatkan toleransi latihan dan sedikit
menimbulkan batuk.Rokok elektrik juga tidak menimbulkan bau rokok
atau bau nafas daripada rokok konvensional.Pada perokok konvensional
yang beralih ke rokok elektrik menimbulkan sensasi di tenggorokan
yang mirip dengan merokok konvensional dan penggunaannya mirip
dengan merokok pada umumnya sehingga tidak dapat mempermudah
pemberhentian merokok konvensional, responden juga berpendapat
bahwa setelah beberapa hari atau sudah lama menggunakan rokok
elektrik.Selain itu dampak sosial yang dirasakan ada dampak positif dan
dampak negatif.Dampak positif nya adalah mereka dapat
menyelenggarakan acara bakti sosial di kalangan orang yang kurang
mampu, serta memiliki wadah untuk sama-sama berusaha
meninggalkan rokok tembakau dan hidup lebih sehat tanpa
nikotin.Dampak negatif yang mereka rasakan adalah kurangnya waktu
bersama keluarga karena waktu mereka lebih sering dihabiskan bersama
anggota komunitas Super Vapor dan kegiatan di komunitas
tersebut.Selain itu, bagi mereka yang masih kuliah atau belum bekerja
memungkinkan memiliki pengeluaran yang tidak sedikit untuk membeli
cairan isi ulang e-liquid dan komponen rokok elektrik lainnya.
Hasil observasi yang peneliti lihat pada komunitas pada saat berada
di store komunitas Super Vapor.Partisipan yang berada di tempat
penelitian tidak merasa terganggu dengan adanya uap yang dihasilkan
dari rokok elektrik pada saat dikonsumsi.Di sisi lain, aroma uap yang
dihasilkan pada rokok elektrik sama sekali tidak menganggu
pernapasan.Dengan keadaan uap tebal yang dihasilkan oleh rokok
elektrik, peneliti maupun partisipan tidak mengeluhkan sesak pada
pernapasan atau pedih dimata.Hal ini dapat terlihat pada gambar 4.6
berikut.
86
Gambar 4.6
Uap yang dihasilkan oleh partisipan AD saat mengkonsumsi
rokok elektrik.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.7
Uap yang dihasilkan oleh partisipan NI saat mengkonsumsi
rokok elektrik
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dari hasil wawancara dan observasi yang dapat peneliti simpulkan
bahwa rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja
karena rokok elektrik lebih sehat dan ramah lingkungan, terutama kadar
nikotin yang terdapat pada rokok elektrik lebih rendah dan uap dari
pembakaran rokok elektrik tidak menganggu. Hal ini membuat remaja
87
tertarik untuk beralih mengkonsumsi rokok elektrik yang dianggap
lebih sehat dibanding rokok konvensional.Walapun sama-sama rokok,
namun rokok elektrik dan rokok konvensional pasti memiliki perbedaan
dan dampak masing-masing.Menurut seluruh pastisipan rokok elektrik
tidak memiliki dampak yang negatif selama penggunaannya.Rokok
elektrik dan rokok konvensional memang sama-sama mengandung
nikotin,namun nikotin bukanlah hal yang patut dipermasalahkan, yang
dipermasalahkan seharusnya adalah tar yang terdapat pada rokok
konvensional.136
Berdasarkan teori Fungsionalisme Struktural yang
dikemukakan oleh Talcott Parsons pada fungsi pencapaian tujuan
adalah suatu sistem yang telah dirumuskan agar mampu mencapai
tujuannya.Sehingga, para pengguna rokok elektrik mampu berhenti
merokok tembaka.Selain itu anggota komunitas ini mendapatkan
dampak positif seperti melakukan bakti sosial kepada orang-orang yang
kurang mampu.Walaupun memiliki dampak negatif juga seperti
pemborosan untuk membeli perlengkapan rokok elektrik dan kurangnya
waktu bersama keluarga.
Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang menggiatkan
upaya berhenti merokok di seluruh dunia dengan berbagai strategi demi
memerangi epidemi tembakau.137
Penggunaan rokok elektrik merupakan
langkah awal yang diklaim banyak pihak dapat mengurang kecanduan
pada rokok.138
Tidak adanya asap yang dikeluarkan pada rokok elektrik
membuat penggunanya merasa lebih aman dibanding mengisap rokok
biasa.139
136
www.tribunnews.com, diakses pada 7 November 2018 pukul 14:02 WIB. 137
www.cnnindonesia.com, diakses pada 04 Desember 2018, pukul 15:25 WIB. 138
Ibid. 139
Ibid.
88
3. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
banyak remaja yang menggunakannya.
Merokok diusia remaja sudah tidak asing atau mungkin sudah
menjadi trend di zaman modern saat ini.Sudah banyak dijumpai para
remaja yang sedang berkumpul bersama sambil menghisap
rokok.Kebanyakan para remaja menghisap rokok mereka secara
bersama dengan teman-temannya di tempat-tempat umum. Di era
modern ini tentu para remaja akan mengikuti trend sesuai jamannya,
tidak lain dengan trend rokok elektrik atau yang lebih di kenal dengan
vape. Munculnya trend rokok elektrik dikalangan remaja membuat
rokok elektrik semakin booming dipasaran.Informasi rokok elektrik pun
mudah didapatkan melalui internet ataupun melalui teman
sebaya.Teman sebaya merupakan salah satu faktor pemicu para remaja
untuk ikut-ikutan mengkonsumsi rokok elektrik. Hal ini membuat
banyaknya remaja yang mulai membeli rokok elektrik karena pengaruh
teman sebaya seperti yang dikatakan langsung oleh partisipan DF, FR
dan GS. Berikut pemaparannya:
Kalo remaja sih, kalau sekelas remaja berarti mereka hanya ikut-ikutan
saja.Mereka biasanya sih ikut-ikutan tren tapi merokok sih masih iya.Pengen
suasana baru kayaknya.140
[DF/CW 3]
Keberadaanya mungkin karena sekarang lagi tren ya remaja kan suka hal-hal
yang baru ya dan di sosial media itu kan lagi tren ngevape jadi anak-anak remaja
pada ikut-ikutan. Dan itu yang mungkin menjadi tren rokok elektrik. Misalnya
kita lagi nongkrong nih terus temen kita ada yang pakai rokok elektrik, pasti kita
pengen dong punya juga. Gitu sih.141
[FR/CW 8]
Mungkin mereka mau dibilang keren, mengikuti trend an supaya lebih wow
aja.142
[GS/CW7]
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan AD dan AH bahwa
rokok elektrik memang banyak digunakan oleh para remaja, berikut
pemaparannya:
140
Responden DF, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 141
Responden FR, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 142
Responden GS, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018
89
Tergantung pertanyaanya di usia berapa, jadi kalo dia usia 18 tahun kebawah
saya akan jawab saya prihatin. Tapi kalo diatas 18 tahun makin banyak yang
berhenti merokok malah bagus.Karena, terutama untuk orang yang baru dan mau
menjadikan vape sebagai alat untuk pengganti rokok, bagus berarti makin
banyak juga orang yang berenti merokok.143
[AD/CW 1]
Ya mungkin awalnya karena emang banyak anak-anak remaja yang make.
Apalagi waktu itu lagi tren dimana-mana kan ya, di instagram banyak
komunitas-komunitas vape gitu dan banyak dari mereka yang peragain bentuk-
bentuk uap dari vape. Mungkin karena itu menjadi tren dikalangan anak muda,
dan kalo misalnya lo gak make vape saat itu ya berarti lo gak keren dan lo gak
nge tren gitu.144
[AH/CW 4]
Informan NI dan RA selaku pengguna rokok elektrik mengatakan
jika remaja menggunakan vape memang hanya mengikuti
perkembangan zaman, namun yang terpenting para remaja dapat
berlaku bijak dalam penggunaannya. Berikut pemaparannya:
Kalo dari banyak remaja kan, ini ya… kalo vape ini ada aturanya jd kalo nge
vape harus diatas 18 tahun, jadi kalo di bawah 18 tahun itu tidak boleh
ngevape.145
[NI/CW 2]
Pendapat saya sih, berhubung perkembangan jaman ya mungkin remaja juga
ingin mencoba yang baru wajar-wajar saja selagi itu masih dalam batas aman dan
tidak melanggar aturan.146
[RA/CW 6]
Dari hasil wawancara tersebut, sangat terlihat bahwa rokok elektrik
sangat didukung keberadaannya oleh para partisipan karena rokok
elektrik bisa dijadikan solusi untuk berhenti merokok.Pendapat
informan mengenai banyaknya remaja yang menggunakan rokok
elektrik pun dianggap tidak masalah apabila pengguna berusia diatas 18
tahun (remaja) dan masih dalam penggunaan yang wajar.Beberapa
informan menyebutkan, banyaknya remaja yang menggunakan rokok
elektrik biasanya hanya coba-coba dan mengikuti tren.Namun sisi
positifnya adalah semakin banyak remaja yang mengkonsumsi vape,
semakin banyak juga remaja yang berhenti merokok.
143
Responden AD, Ketua Komunitas Super Vapor, Senin 24 September 2018 144
Ibid. 145
Responden NI, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 146
Responden RA, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018
90
Hasil observasi peneliti di komunitas Super Vapor, terlihat
pengguna rokok elektrik adalah para remaja diatas delapan belas tahun
keatas.Pada saat melakukan observasi anggota komunitas di Super
Vapor di dominasi oleh remaja laki-laki. Dari hasil wawancara
diketahui, angggota di komunitas Super Vapor lebih dari lima puluh
orang. Hal ini membuktikan bahwa rokok elekrik memang menjadi
suatu fenomena di kalangan remaja karena banyaknya remaja yang
menggunakannya.Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut.
Gambar 4.8
Anggota komunitas Super Vapor di dominasi remaja laki-laki
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dari hasil wawancara dan observasi pengguna rokok elektrik di
komunitas Super Vapor di dominasi remaja laki-laki. Mengenai banyak
remaja yang menggunakan rokok elektrik, salah satu faktor banyaknya
remaja yang menggunakan rokok elektrik adalah faktor teman sebaya
yang awalnya hanya sekedar ikut-ikutan.Namun beberapa responden
memiliki motif untuk berhenti mengkonsumsi rokok konvensional. Hal
ini dikarenakan remaja menyukai dengan hal-hal yang baru, yang
mengharuskan remaja itu sendiri beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkunganya.Temuan ini didukung oleh teori Talcott Parsons
yaitu:
91
Fungsi adaptasi merupakan fungsi untuk masyarakat agar bisa menyesuaikan diri
dengan lingkunganya.147
Hal ini sependapat dengan hasil penelitian Apsari Damayanti yang
mengatakan bahwa:
Faktor lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan rokok elektronik antara
lain orang tua, saudara kandung maupun teman sebaya yang menggunakan rokok
elektronik.148
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Siti Sarah
Alawiyah mengenai gambaran persepsi tentang rokok elektrik pada para
pengguna rokok elektrik di komunitas vaporizer Kota Tangerang, yang
menyebutkan bahwa:
Persepsi tentang alasan penggunaan ini adalah persepsi yang menganggap bahwa
mereka menggunakan rokok elektrik karena orang disekitarnya yang
menggunakan rokok elektrik dan ingin mencoba hal baru.149
Berdasarkan data Susernas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun
1995, 2001, 2004, dan data Riskedas tahun 2007 dan 2010,
menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki
(65,8%) dibandingkan perempuan (4,2%).150
Hampir 80% perokok
mulai merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun.151
Menurut
Departemen Kesehatan RI pengguna rokok elektrik ini juga masih
didominasi olehremaja laki-laki dibandingkan dengan
remajaperempuan, sejalan dengan penggunaanrokok konvensional di
Indonesia yangmenyentuh angka 37,3% pada remaja laki-lakidan 1,6%
remaja perempuan menurut Riskesdas 2007.152
147
Bernard Raho. Teori Sosiologi Modern. (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, cet.1, 2007), h. 54
148 Apsari Damayanti, Jurnal, “Penggunaan Rokok Elektronik di Komunitas Personal
Vaporizer Surabaya”, h. 260 149
Siti Sarah Alawiyah, Skripsi, Gambaran Persepsi Tentang Rokok Elektrik Pada Para Pengguna Rokok Elektrik di Komunitas Vaporizer Kota Tangerang, h. 92
150Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
151 Ibid.
152Depkes RI tahun 2008.
92
4. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
vape dipercaya dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok
konvensional.
Rokok elektrik awalnya dibuat sebagai alat pengganti rokok
konvensional.Popularitas rokok elektrik saat ini memang sedang melejit
dikalangan remaja sampai orang dewasa, hal ini dikarenakan variasi
perangkat, model, ukuran dan lain-lain. Hal ini membuat perokok yang
telah kecanduan rokok konvensional beralih untuk mengkonsumsi
rokok elektrik untuk berhenti merokok. Menurut anggota komunitas
Super Vapor yang mengkonsumsi rokok elektrik, hal ini dipercaya
dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok konvensional. Ini
dikarenakan kandungan nikotin yang terdapat di rokok elektrik lebih
rendah dibandingkan kandungan nikotin pada rokok konvensional.
Para anggota di komunitas Super Vapor sebelum mengetahui
mengenai keberadaan rokok elektrik, mengaku sulit untuk berhenti dari
kecanduan terhadap rokok konvensional.Setelah mengetahui
keberadaan mengenai rokok elektrik, para partisipan perlahan-lahan
dapat mengurangi mengkonsumsi rokok konvensional. Hal ini
diungkapkan oleh partisipan AD, AH, DF dan RF yang menyatakan
bahwa:
Saya ingin berhenti merokok, cuman gatau caranya gimana dan ketika ketemu
vape its did it, ini berhasil.153
[AD/CW 1]
Salah satu dampak positif nya untuk saya pribadi. Ya mengurangi ketagihan saya
sama rokok, karena saya ngevape itu untuk berhenti dari rokok juga. Kalo untuk
masyarakat sekitar buat bantu mereka juga supaya bisa berhenti ngerokok.154
[AH/CW 4]
Biasanya, orang yang awalnya ngerokok ngevape itu salah satu alternatif kuat
menghilangkan kebiasaan ngerokok.Jadi, sebelum berhenti merokok vape dulu,
lama-lama rokok ditinggalin.Ya ujung-ujungnya hanya ngevape doang, pribadi
sendiri sih gitu tujuan awalnya.Kalo bagi masyarakat, paling ya secara ekonomi
ada buka lahan baru buat buka even.Kan lagi happening juga jadi buka usaha
baru. Kayak sekarang kan banyak ya vape store.155
[DF/CW 3]
153
Responden AD, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 154
Responden AH, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 155
Responden DF, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018
93
Agar lebih simple dan saya sendiri ada niatan untuk berhenti merokok sih
mba.156
[RF/CW 5]
Informan DF dan AH menambahkan keterangannya sebagai
berikut:
Dari temen. Terus penasaran gak lama dikasih temen dan awalnya niatnya ingin
memerangi rokok konvensional dan pada akhirnya susah berenti juga
(hehehhe).157
[DF/CW 1]
Ya itu tadi, awalnya kan saya perokok aktif. Setelah saya kenal vape saya jadi
ingin berhenti merokok.Tapi sampai sekarang terkadang saya masih ngerokok
tembakau sih mba, kalo lagi kangen sama tembakau aja. (hehehe)158
[AH/CW 4]
Hal ini didukung oleh teori Talcott Parsons pada fungsi latensi:
“Latensi merupakan suatu sistem nilai dan kepercayaan yang digunakan
sebagai rancangan dan dipakai secara berkelanjutan bagi institusi
utama sebagai pola motivasi yang terstruktur”.Berdasarkan pemaparan
cuplikan hasil wawancara diatas, alasan utama menggunakan rokok
elektrik adalah untuk berhenti merokok dan mengurangi penggunaan
pada rokok tembakau.Semua informan awalnya adalah perokok
konvensional, setelah munculnya alat untuk berhenti merokok yaitu
rokok elektrik, mereka beralih untuk mencobanya.Namun tidak semua
informan berhenti untuk tidak mengkonsumsi rokok
konvensional.Setidaknya, rokok elektrik dapatdikatakan mampu
mengurangi ketagihan pada rokok konvensional.
Hasil observasi rokok elektrik yang dipercaya dapat
menghilangkan kecanduan terhadap rokok konvensional yang peneliti
lihat selama berada di store Super Vapor. Terlihat tidak ada anggota
komunitas yang membawa atau yang sedang mengkonsumsi rokok
konvensional saat di lokasi penelitian.Didalam lokasi penelitian terlihat
macam-macam rokok elektrik dan perangkat pendukung rokok
elektrik.Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang peneliti
156
Responden RF, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 157
Responden DF, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 158
Responden AH, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018
94
temukan di store Super Vapor. Hal ini terlihat pada gambar 4.8 dan 4.9
berikut.
Gambar 4.9
Macam-macam perangkat pada rokok
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pada gambar 4.9 terdapat beberapa perangkat rokok elektrik
seperti: baterai, RDA (Rebuildable Dripping Atomizer), rokok elektrik,
dan cairan e-liquid.
Gambar 4.10
Partisipan RF mengkonsumsi rokok elektrik
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dari hasil wawancara dan observasi dapat kita simpulkan bahwa,
pengguna rokok elektrik pada komunitas ini sebagian besar memiliki
95
riwayat merokok dengan rokok konvensional.Para pengguna rokok
elektrik yang memiliki riwayat merokok tembakau menyadari jika
rokok konvensional tidak sehat bagi tubuh dan orang-orang di
sekitarnya, oleh karena itu mereka beralih menggunakan rokok elektrik
dan mengurangi penggunaan rokok tembakau.Serta rokok elektrik ini
dapat membantu orang untuk berhenti merokok tembakau.Hal ini dapat
dikatakan bahwa rokok elektrik mampu membuat para perokok di
komunitas Super Vapor berhenti mengkonsumsi rokok konvensional
serta sedikit demi sedikit mampu menghilangkan kecanduan pada
tembakau.Hal tersebut juga dijelaskan oleh Indrawati dalam jurnalnya
yang berjudul“Perbedaan Kapasitas Paru Antara Perokok Tembakau
Dengan Perokok Vaporizer” menjelaskan bagaimana rokok elektrik
atau vaporizer adalah salah satu cara yang efektif untuk berhenti
merokok, berikut pemaparannya:
Menggunakan Rokok Elektrik atau Vaporizer adalah salah satu cara yang efektif,
karena rokok ini tidak mengandung tar dan senyawa berbahaya lainnya yang
terkandung di rokok tembakau, tetapi tetap mengandung senyawa nikotin yang
dapat diturunkan dosisnya hingga dosis nol milligram.159
Hal ini didukung oleh jurnal Apsari Damayanti yang mengatakan:
Alasan paling banyak vapers menggunakan rokok elektronik adalah untuk
berhenti merokok atau mengurangi penggunaan rokok tembakau.160
Cukup banyak orang yang berhasil menghentikan kebiasaan
merokok secara mendadak. Hal ini bisa lakukan dengan berbagai
macam cara, misalnya dengan tidak bergaul dengan orang yang
merokok, mengganti rokok dengan permen atau buah.161
159
Indrawati, Jurnal, “Perbedaan Kapasitas Paru Antara Perokok Tembakau Dengan Perokok Vaporizer di Wilayah RVC (Riau Vapor Cloud) Pekanbaru”, h. 23
160Jurnal, Apsari Damayanti, “Penggunaan Rokok Elektronik di Komunitas Personal
Vaporizer Surabaya”, h. 257 161
Samsuridjal Djauzi, Raih Kembali Kesehatan Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat Untuk Keluarga, (Jakarta: Kompas, 2009), h. 32
96
5. Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena
memiliki rasa yang bervariasi.
Sekarang ini rokok elektrik sudah mengalami perkembangan yang
bisa dibilang cukup pesat dikalangan remaja.Salah satu yang menjadi
daya tarik remaja memilih rokok elektrik ialah varian rasa yang
ditawarkan oleh rokok elektrik menjadi hal yang menarik, serta uap
yang dikeluarkan memberikan aroma dan rasa yang berbeda-beda,
tergantung jenis e-liquid yang dipakai.Bau yang dihasilkan berupa
aroma rasa buah atau rasa lain seperti kopi, cokelat, vanilla, dan
sebagainya. Sedangkan asap rokok pada tembakau mengeluarkan bau
yang menyengat dan menganggu mereka yang bukan perokok.
Hasil wawancara dengan partisipan AD, DF, FR, GS, NI dan RA
selaku anggota komunitas Super Vapor pada saat diwawancarai
mengatakan bahwa varian rasa yang ada pada rokok elektrik membuat
pastisipan merasa tidak bosan. Berikut pemaparannya:
Aneh sih biasanya gak ada rasanya, sekarang dimanjain sama berbagai macam
rasa. Ya anehnya tuh lebih ke exicited, bukan ke weird. Lebih ke cheersfull gitu,
ih apaan sih ni lucu nih gitu.162
[AD/CW 1]
Dari segi variasi rasa, kalo rokok konvensional kan rasanya tembakau. Ya itu-itu
aja, paling bedanya itu menthol doang. Kalo vape itu kan rasanya banyak. Jadi,
rasanya itu enak jadi ketagihan.163
[DF/CW 3]
Kalo yang gua rasain pakai rokok elektrik itu mungkin banyak varian rasanya ya,
dan itu menurut saya enak.164
[FR/CW 8]
Lebih keren aja sih, asap yang dihasilkan lebih banyak. Jadi, beda sama rokok
konvensional aja gitu. Kalau rokok biasa kan asapnya dikit. Jadi, kalau asapnya
banyak lebih keren aja. Terus liquidnnya itu rasanya banyak kayak ada mint,
creamy. Pokoknya banyak varian rasa deh.165
[GS/CW 7]
Banyak sih kalo yang menarik tuh pertama kayak penampilan tuh, misalnya kan
kita punya atas brand dit lah istilahnya kan ada yang mahalnya ada yang
murahnya kan. Yg kedua itu rasa, dia tuh rasanya banyak banget varian rasanya ,
mulai dari yang mint sama creamy terus nikotinnya juga ada berbagai macem
ada nikotin 3, 6, 9 dan masih banyak lagi.166
[NI/CW 2]
162
Responden AD, Ketua Komunitas, Senin 24 September 2018 163
Responden DF, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 164
Responden FR, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 165
Responden GS, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 166
Responden NI, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018
97
Beda banget sih sama rokok kan kalo rokok kan pait terus batuk-batuk, kalo vape
ini kan wangi dan ada rasa-rasanya juga.167
[NI/CW 2]
Pertama, lebih efisien.Kedua, lebih tidak nyampah.Dan rasanya lebih variatif.168
[RA/CW 6]
Biasa aja sih sama kayak ngerokok biasa, cuman yang jadi pembeda itu rokok
elektrik kita bisa memilih rasa yang kita mau. Misalnya kita lagi pengen buah
kita bisa milih yang rasa buah, kalau pengen rasa mocca kita bisa rasa
mocca.Tergantung mood lah.169
[RA/CW 6]
Berdasarkan pemaparan cuplikan hasil wawancara diatas, dapat
dikatakan bahwa alasan partisipan memilih mengkonsumsi rokok
elektrik adalah karena rokok elektrik memiliki rasa yang bervariasi.
Teori Talcott Parsons, yaitu “fungsi integrasi adalah sebuah sistem
yang mengatur dan mengelola suatu hubungan antar bagian yang
menjadi komponen sehingga menjadi fungsi yang penting”.Banyaknya
varian rasa tersebut menarik perhatian para perokok untuk mencoba
rokok elektrik tersebut. Disisi lain, partisipan tidak merasa bosan karena
bisa memilih rasa yang tersedia.
Hasil observasi rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan
remaja karena memiliki rasa yang bervariasi yang peneliti temukan
pada komunitas Super Vapor.Pada saat berkumpul, para partisipan
saling bertukar informasi mengenai e-liquid, mereka saling berbagai
pengalaman dan biasanya berbagi e-liquid yang mereka punya kepada
sesama anggota.Aroma yang biasa dicari oleh para vaper biasanya yang
mengandung rasa buah.Rasa ini dipilih karena aromanya yang legit,
tidak membosankan, dan fresh.Di lokasi penelitian, para anggota
komunitas juga menjual berbagai macam rasa e-liquid.Penjelasan ini
dikuatkan dengan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat
melakukan observasi.Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.11, 4.12, 4.13
berikut.
167
Ibid. 168
Responden RA, Anggota Super Vapor, Senin 24 September 2018 169
Ibid.
98
Gambar 4.11
Macam-macam rasa e-liquid di komunitas Super Vapor
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.12
E-liquid rasa buah strawberry
Sumber: Dokumentasi Pribadi
99
Gambar 4.13
E-liquid Rasa cake, cokelat dan buah
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dari hasil wawancara dan observasi, varian rasa yang bervariasi
dari rokok elektrik menjadi alasan para remaja memilih mengkonsumsi
rokok elektrik.Hal ini didukung oleh jurnal M. Fikri Indra, dkk. Yang
mengatakan:
Responden memperoleh suatu kepuasan psikologis selama menggunakan
vaporizer.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya rasa yang dapat
dihasilkan liquid dan faktor kognitif responden yang menganggap bahwa
vaporizer tersebut lebih aman dibanding rokok tembakau.170
Hal ini diperjelas lagi oleh kutipan dari artikel media elektronik
yang mengatakan bahwa alasan pengguna rokok elektrik menggunakan
vape adalah karena banyaknya varian rasa:
Sangat membantu sekali.Dan saya sangat bersyukur karena sudah bisa
melupakan rokok konvensional. Lebih enaknya, vapor ini banyak varian
rasanya. Mulai rasa permen karet, buah-buahan, kopi dan lainnya,” katanya.171
Demikianlah, dapat disimpulkan bahwa varian rasa yang beragam
dari rokok elektrik menjadi pembeda dari rokok konvensional.Varian
rasa tersebut mempengaruhi remaja dalam memilih mengkonsumsi
rokok elektrik, sehingga para pengguna tidak merasa bosan
sebabbanyak pilihan variasi rasa yang dapat dicoba sertauap yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkandengan rokok konvensional.Hal
170
Muhammad Fikri Indra, dkk, Jurnal, “Gambaran Psikologis Perokok Temabakau yang Beralih Menggunakan Rokok Elektrik (Vaporizer)”, h. 1290 171
www.jawapos.com, diakses pada 7 November 2018, pukul 21:20 WIB.
100
ini lah yang menjadi salah satu faktor rokok elektrik makin banyak
diminati sebagai alternatif pengganti rokok konvensional.
68
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulanpenelitian tentang “Fenomena Sosial Rokok Elektrik di
Kalangan Remaja (Studi Kasus: Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa
Barat)” adalahsebagai berikut, rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena lima alasan berikut ini,1) Rokok elektrik menjadi
fenomena sosial dikalangan remaja karena rokok elektrik mudah digunakan:
rokok elektrik tidak menggunakan tembakau, dan rokok elektrik tidak
memerlukan korek api ataupun asbak untuk membuang sisa pembakaran.
2) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena memiliki
dampak sosial dan lebih sehat dibanding rokok konvensional:memiliki dampak
positif dan negatif terhadap anggota pengguna rokok elektrik serta kadar
nikotin yang terdapat pada rokok elektrik lebih rendah dan aroma uap dari
rokok elektrik tidak menyengat seperti rokok konvensional. 3) Rokok elektrik
menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena banyak remaja yang
menggunakannya:pengguna rokok elektrik di komunitas Super Vapor berusia
diatas 18 tahun dan pengguna rokok elektrik didominasi oleh remaja laki-laki.
4) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial dikalangan remaja karena vape
dipercaya dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok
konvensional:partisipan menganggap rokok elektrik dapat membantu dalam
proses berhenti merokok. 5) Rokok elektrik menjadi fenomena sosial
dikalangan remaja karena memiliki rasa yang bervariasi, seperti: rasa buah,
kopi, cappuccino, dan lain sebagainya, sehingga para partisipan tidak merasa
bosan.
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian mencakup empat hal, yaitu berimplikasi atas
bidang keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada
kebijakan yang ada, dan implikasi pada praktek.Implikasi atas bidang keilmuan
berhubungan dengan kontribusi hasil penelitian bagi perkembangan ilmu Sosial
69
tentang alasan remaja mengkonsumsi rokok elektrik.Implikasi pada penelitian
selanjutnya, menggali lebih dalam tentang fenomena rokok elektrik di kalangan
remaja.Sehingga nantinya penelitian mengenai vaporizer lebih banyak dan
berguna bagi penggunaan alat tersebut.
Implikasi pada kebijakan memahamibahwa rokok elektrik lebih sehat
dibandingkan rokok konvensional,maka dalam hal ini perlu adanya sosialisasi
mengenai manfaat penggunaan rokok elektrik, agar penggunaan rokok
konvensional yang memiliki kadar nikotin lebih tinggi dapat dikurangi.
Implikasi pada praktek menunjukkan bahwa banyaknya remaja yang sadar
akan pentingnya kesehatan untuk tidak lagi mengkonsumsi rokok konvensional
dan beralih mengkonsumsi rokok elektrik karena dirasa lebih aman dari segi
kesehatan.
C. Saran
Berdasarkan penelitian ini mengenai “Fenomena Sosial Rokok Elektrik di
Kalangan Remaja (Studi Kasus: Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa
Barat)”, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi Kementerian Kesehatan RI
Dari kajian pustaka dan penelitian sebelumnya diketahui bahwa kadar
nikotin rokok eletrik lebih rendah dari rokok konvensional, oleh karena itu
rokok eletrik dapat disosialisasikan sebagai pengganti rokok. Namun pihak
terkait perlu mengatur produksi dan distribusi rokok eletrik tersebut.
2. Bagi Komunitas Rokok Elektrik Super Vapor di Depok
Sebagian besar anggota komunitas rokok elektrik memiliki alasan
menggunakan produk tersebut sebagai alternatif untuk berhenti merokok,
namun belum ada regulasi yang jelas dari pemerintah mengenai rokok
elektrikaman untuk digunakan sehingga dianjurkan bagi pengguna rokok
elektrik untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsi rokok elektrik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitianbidang kesehatan yang
lebih mendalam tentang rokok elektrik yang dianggap lebih sehat
dibanding rokok konvensional dan penelitian psikologis atau kesehatan
70
mengenai bagaimana vape dapat menghilangkan kecanduan terhadap
rokok konvensional.
71
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abrori, dkk.Buku Ajar Infeksi Menular Seksual.Pontianak: UM Pontianak
Pers.2017.
Al-Ghifari, Abu.Fiqih Remaja Kontemporer.Bandung: Media Qolbu. Cet.1. 2005.
B, Cahyono J,B Suharjo. Gaya Hidup dan Penyakit Modern.Jogjakarta:
Kanisius.2008.
Damsar dan Indrayani.Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana.
Cet.5.2016.
Damsar.Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Cet.2.2012.
Darman, Flavianus. Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Tangerang:
Visimedia. Cet.1.2006.
Djauzi, Samsuridjal.Raih Kembali Kesehatan Mencegah Berbagai Penyakit
Hidup Sehat Untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.2009.
E.B. Surbakti. Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: Elek Media
Komputindo.2009.
Fajar, Rahmat. Bahaya Merokok. Jakarta: PT Sarana Bangun Pustaka. Cet.1.2011.
Gunarsa,Singgih D, dkk. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta:
Gunung mulia. Cet.13.2008.
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.2011.
Januar, Iwan. Sex Before Married?.Jakarta: Gema Insani Press. Cet.1.2007.
Jehan, Daniur. IGen: Islamic Generation. Jakarta: Qultum Media. Cet.1.2015.
Julia. Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang
Sunda Cianjuran di Jawa Barat.Sumedang: UPI Sumedang Press.
Cet.1.2018.
Manzilati, Asfi. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode dan
Aplikasi. Malang: UB Media. Cet.1.2017.
72
Moesa, Ali Maschan. Nasionalisme KIAI (Konstruksi Sosial Berbasis Agama).
Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara. Cet.1.2007.
Mulyatiningsih, Rudi, dkk. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier.
Jakarta: PT Grasindo.2004.
Nasution, Rosramadhana. Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom:
Subaltern Perempuan Pada Suku Banjar dalam Perspektif
Poskolonial.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Cet.1.2016.
Panggara, Robi. Upacara Rambu Solo di Tana Toraja: Memahami Berbagai
Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik. Jakarta: Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup. Cet.1.2015.
Partodihardjo, Subagiyo. Kenali Narkoba dan dan Musuhi Penyalahgunaannya.
Jakarta: Erlangga.2010.
Pawito.Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis.2007.
Pawito.Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: LKis. Cet.1. 2007.
Raco, J.R.Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya.Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.2010.
Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern.Jakarta: Prestasi Pustakaraya, Cet.1.2007.
Samadi, Farzanes.Bersahabat Dengan Putri Anda.Jakarta: Pustaka Zahra.2004.
Sarmanu.Dasar Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Statistika.
Surabaya: Airlangga Univ Press.2017.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta:
Graha Ilmu. Cet.1.2006.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik.Dasar-dasar Metodelogi Penelitian.Yogyakarta:
Literasi Media Publishing. Cet.1. 2015.
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cet.8.2011.
Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis.
Yogjakarta: Suaka Media. Cet.1.2015.
Sugihartati, Rahma. Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial
Kontemporer. Jakarta: Kencana. Cet.1.2014.
73
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.2012.
Sukmana, Teddie. Mengenal Rokok dan Bahayanya. Jogjakarta: be
Champion.2009.
Suyanto, Bagong dan Sutinah.Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan.Jakarta: Prenadamedia Group. Cet.3.2007.
Tim Penulis. Kemajuan yang Tertunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak di
Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 2015.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta: UIN Press. 2013.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.Jakarta: FITK.2014.
Tokan, Ratu Ille P. Manajemen Penelitian Guru. Jakarta: PT. Grasindo.2016.
Wahab, Samik. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.1996.
Wibowo, Mathilda AMW.1001 Virus Cinta Keluarga. Jakarta: Grasindo.2013.
Wirawan,I.B.Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi
Sosial, dan Perilaku Sosial).Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Cet.1.2012.
Yusuf, Muri A. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana. Cet.4.2017.
SKRIPSI DAN JURNAL
Alawiyah, Siti Sarah. Gambaran Persepsi Tentang Rokok Elektrik Pada Para
Pengguna Rokok Elektrik di Komunitas Vaporizer Kota
Tangerang.Skripsi. Jurusan Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran
dan Ilmu kesehatan.Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.Jakarta.2017.
Azizah.Kebahagiaan dan Permasalahan di Usia Remaja. Jurnal.Vol. 4, No. 2,
2013.
74
Badan POM. Bahaya Rokok elektronik berbalut Tekhnologi.Jurnal.InfoPOM Vol.
16 No.5, 2015.
Dadan S,dkk. Kenakalan remaja dan penanganannya. Vol. 4 No. 2, 2017
Damayanti, Apsari. Penggunaan Rokok Elektronik di Komunitas Personal
Vaporizer Surabaya.Jurnal.Surabaya:FKM Universitas Airlangga, 2015.
Devhy, dkk.Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional
dan Elektrik Pada Remaja.Jurnal.Stikes Wira Medika PPNI Bali. 2017.
Djaelani, Aunu Rofiq. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian
Kualitatif.Jurnal: FPTK IKIP Veteran Semarang, Vol. XX, No.1, 2013.
Indra, dkk.Gambaran Psikologis Perokok Temabakau yang Beralih Menggunakan
Rokok Elektrik (Vaporizer).Jurnal.JOM Vol. 2 No.2, 2015.
Indrawati.Perbedaan Kapasitas Paru Antara Perokok Tembakau Dengan Perokok
Vaporizer di Wilayah RVC (Riau Vapor Cloud) Pekanbaru.Jurnal,
2016.
Junaid, Ilham. Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pariwisata.Jurnal Kepariwisataan, Vol. 10, No.1, 2016.
Komala, Dian S, dkk. Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada
remaja.Jurnal. No. 1,37-47, 2000.
Nada, Ferosfi, dkk. Jurnal.Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan
Rokok Elektrik Pada Perokok Pemula di SMA Kota Bekasi.Jurnal.Vol. 5
No.3, 2017.
Nurmala,Alya. Penyalahgunaan Napza di Kalangan Remaja.Jurnal.Vol.2, No.1,
2016.
Internet
Arinda Veratamala. Tiga Jenis Vape. https://hellosehat.com/pusat-
kesehatan/berhenti-merokok/berbagai-jenis-vape-rokok-elektrik/, di
akses pada 3 April 2018 pukul 14:14 WIB
Bkkbn. Fenomena Kenakalan Remaja di Indonesia. 9 Februari 2011, diakses pada
tanggal 23 Mei 2018 pukul 15.30 WIB
75
Tim Penulis. 3 Jenis Vape yang Lagi Disukai Kalangan Muda, Amankah untuk
Kesehatan?.https://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/29/481/1578408
/3-jenis-vape-yang-lagi-disukai-kalangan-muda-amankah-untuk-
kesehatan, Diakses pada 29 Mei 2018 pukul 22:11 WIB
Tim Penulis.Penyebab Rokok Elektrik di Gemari Remaja,
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/806461-ini-
penyebab-rokok-elektrik-makin-digemari-remaja, diakses pada tanggal
8 Agustus 2018 pukul 20.05 WIB.
Tim Viva. Ini Penyebab Rokok Elektrik Makin Digemari
Remaja.https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/806461-ini-
penyebab-rokok-elektrik-makin-digemari-remaja, diakses pada 29 Mei
2018 pukul 23:58 WIB
www.cnnindonesia.com, diakses pada 04 Desember 2018, pukul 15:25 WIB
www.ilmu-ekonomi-id.com, diakses pada 5 November 2018, pukul 14:26 WIB
www.jawapos.com, diakses pada 7 November 2018, pukul 21:20 WIB
www.tribunnews.com, diakses pada 7 November 2018 pukul 14:02 WIB
Lain-lain
Imam, Raga.Jumlah Perokok di Indonesia Tempati Peringkat Ketiga di Dunia.
Majalah Kartini. 30/05/17
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Depkes RI tahun 2008.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.Perilaku Merokok
Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas.2007 dan 2013.
1
LAMPIRAN SURAT 1
1.1 Surat Bimbingan Skripsi
2
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
3
LAMPIRAN INSTRUMEN 2
2.1 Kisi-Kisi wawancara ketua dan anggota komunita Super Vapor.
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN WAWANCARA KETUA DAN ANGGOTA KOMUNITAS
SUPER VAPOR DEPOK, JAWA BARAT
No Fokus
Penelitian
Pertanyaan Informan
1. Pandangan
remaja
mengenai
rokok elektrik
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi
rokok elektrik?
2. Jelaskan kandungan apa
saja yang anda ketahui
pada rokok elektrik?
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor
keamanan dalam
penggunaan rokok
elektrik?
4. Bagaimana anda
menyikapi pengaruh
negatif dari rokok
elektrik?
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok
elektrik bagi anda dan
masyarakat sekitar?
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
Ketua anggota dan
Anggota
4
yang digunakan di area no
smoking?
7. Jelaskan hal yang
membuat anda tertarik
menggunakan rokok
elektrik?
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi
tren saat ini?
10. Bagaimana pendapat
anda mengenai
penggunaan rokok
elektrik merupakan
sebuah gaya hidup?
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan
rokok elektrik yang dapat
mempengaruhi status
sosial dikalangan remaja?
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih
digemari oleh remaja
dibandingkan rokok
konvensional?
2. Penggunaan
rokok elektrik
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok
Ketua anggota dan
Anggota
5
dikalangan
remaja
elektrik?
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan
rokok elektrik dari segi
kenyamanan?
6
2.2 Lembar Observasi
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN OBSERVASI
DI KOMUNITAS SUPER VAPOR DEPOK, JAWA BARAT
No. Aspek Hal yang diamati Keterangan
1. Penggunaan
rokok
elektrik
Anggota selalu
membawa rokok
elektrik.
Setiap anggota komunitas Super
Vapor selalu membawa rokok
elektrik saat berada di The Super
Vapor Shop. Rokok elektrik
cukup mudah dan praktis, karena
bisa di bawa kemana-mana, serta
muat sewaktu di simpan pada
saku.
Anggota melakukan
isi ulang e-liquid pada
rokok elektrik.
Pertama, buka tutup RDA
(Rebuildable Dripping
Atomizer) pada rokok elektrik,
kemudian bersihkan sisa liquid
yang terdapat pada kapas
sebelumnya, lalu pasanglah koil
yang telah diganti dengan kapas
baru. Kemudian isi liquid di tepi
tabung 10-15 tetes.
Anggota dapat
membuat vape trick
dari rokok elektrik.
Saat mengkonsumsi rokok
elektrik, anggota melakukan
vape trick dari rokok elektrik
seperti membentuk uap menjadi
bulat-bulat.
7
Para anggota
mengkonsumsi rokok
elektrik bersama saat
sedang berkumpul.
Seluruh anggpota komunitas,
mengkonsumsi rokok elektrik
bersama-sama sambil
berbincang-bincang. Membahas
mengenai rokok elektrik dan
saling berbagi info mengenai
rokok elektrik.
Anggota juga menjual
rokok elektrik beserta
liquid di komunitas
tersebut.
anggota komunitas. The Super
Vapor Shop juga menjual rokok
elektrik, cairan e-liquid dan
perangkat rokok elektrik lainnya.
2. Tren rokok
elektrik
Banyaknya bentuk
model rokok elektrik.
Terdapat berbagai jenis rokok
elektrik yang dijual di The Super
Vapor Shop. Seperti, jenis pen
dan jenis portable.
Banyaknya macam-
macam varian rasa e-
liquid rokok elektrik.
Varian rasa yang The Super
Vapor Shop sediakan
diantaranya yaitu, rasa mint,
fruit, creamy, tobacco.dll.
8
HASIL PENGUMPULAN DATA 3
3.1 Catatan Wawancara (CW)
3.1.1 Catatan Wawancara 1
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA KETUA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : AD (Ketua Komunitas)
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 33 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan sekarang : Wiraswasta
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 21.40 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Tergantung pertanyaanya di usia berapa,
jadi kalo dia usia 18 tahun kebawah saya
akan jawab saya prihatin. Tapi kalo diatas
18 tahun makin banyak yang berhenti
merokok malah bagus. Karena, terutama
untuk orang yang baru dan mau
menjadikan vape sebagai alat untuk
pengganti rokok, bagus berarti makin
banyak juga orang yang berenti merokok.
9
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Materi utamanya itu ada 3, VG, propylene
glikol, perisa dan plus nikotin.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Kalo keamanan sih aman. Karena, yang
gak aman itu baterainya sama orangnya.
Jadi, sama aja kayak ceritain mobil, monil
aman gak sih? Aman kan. Jadi yang gak
aman itu orang yang bawa nya. Kalo di
vape itu sampling yang paling gampang,
vape meledak. Yang meledak itu bukan
vape nya tapi baterainya, ya pokoknya
tergantung orang yang make nya. Intinya
kalo ditanya vape nya aman. Tapi, kalo
ditanya faktor pendukungnya belum tentu
aman bisa jadi bahaya, bisa datang dari
orangnya bisa datang dari baterainya
karena yang meledak itu ya baterainya.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Dari sisi kesehatan sejauh ini engga ada,
toxic pasti ada cuman kalo nge conver
sama rokok harusnya dan research yang
udah gua baca jauh lebih sedikit toxic nya
jauh lebih sedikit dibanding rokok.
Mungkin negatif buat orang lain itu uap
nya ngebul banget sih, udah gitu aja sih.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Yang utama sih yang gua rasain langsung.
Vape itu bisa buat gua berhenti total untuk
ngerokok. Itu pertama, karena emang
target gua itu. Terus faedah lainnya gua
jadi banyak makan sih sama banyak
minum, sebelumnya gua males minum dan
10
makan, apalagi karena kalo ngerokok itu
misalnya gua bangun pagi nih gua pasti
males makan. Jadi, bisa dibilang vape itu
bisa menjadi penambah nafsu makan juga
sih. Kalo buat masyarakat sih dengan
adanya vape, orang yang emang gabisa
totally gak bisa pindah dari rokok.
Seenggaknya dia punya jembatan untuk
berhenti ngerokok, yaitu lewat vape.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Cacat sih itu emang, salah sih itu emang
gaboleh gitu gak fear lah.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Saya ingin berhenti merokok, cuman gatau
caranya gimana dan ketika ketemu vape its
did it, ini berhasil.
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Ya kalau tujuannya untuk stop smoking
bagus banget. Karena, sejauh ini belom ada
program apa-apa yang bisa jadi jembatan
antara smoking sama stop smoking.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Karena mostly campaign vape dikaitkan
sama lifestyle, jadi dari mulai gaya hidup,
dari mulai vapers nya mostly kebanyakan
dikaitkan dengan lifestyle, jadi stigma yang
lahir di masyarakat itu se simple, kalo gua
ngevape gua keren.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Yes bener banget.
11
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Itu bisa dijadikan pengaruh buat status
sosial remaja itu sih. Diliat dari merk rokok
elektrik yang mereka pake. Iya, karena
kalau kita ngomongin rokok gitu ya, rokok
kan mostly harganya 20-25rb paling mahal
ya segitulah. Sekarang lo pake vape jenis
yang harganya 300rb ya lo cuma jadi orang
yang itu aja, sekarang beda gitu kalo lo
pake vape yang harganya 3 juta, itu kayak
jadi update status sosial otomatis gitu.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Karena vape itu jembatan lifestyle.
Pertama, shortcut lah. Bisa dibilang
shortcut untuk lifestyle. Yang kedua, si
rokok elektrik ini punya komunitas. Lo
ngevape mostly lo pasti punya komunitas.
Kalo elo ngerokok, elo yaudah gitu lo
individual person beda sama lo nge vape.
Kalo lo ngevape, pasti lo bisa jadi part of
community. Disitu pasti update status
sosial. Ketika lo nongkrong banyak orang
gitu, yang satu pake abc disitu lo pake xx
gitu yang lebih mahal disitu pasti lo jadi
sesuatu yang menonjol disitu.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Internet sih yang pasti, getting now nya gua
nanya sama temen-temen sih yang udah
duluan ngevape.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Aneh sih biasanya gak ada rasanya,
sekarang dimanjain sama berbagai macam
rasa. Ya anehnya tuh lebih ke exicited,
bukan ke weird. Lebih ke cheersfull gitu,
12
ih apaan sih ni lucu nih gitu.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya itu tadi, gue pengen berhenti ngerokok
ajasih.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
3 tahun yang lalu pertama kali gua kenal
vape, vape itu adalah monster (ribet) jadi
buat gua saat itu pindah ke rokok elektrik
itu jauh dari praktis (ribet) tapi ditahun
sekarang dengan teknologi yang semakin
berkembang dia punya sistem disposable
jadi lo cuman beli pake terus buang.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Udah jadi bagian hidup sih udah dibilang
bisa sama kayak rokok gitu daily use.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Selain di tempat vape, dijalan sama
dikantor. Liat-liat juga sih kalo ada anak,
bayi atau ada ibu-ibu gua milih-milih untuk
tidak ngevape.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Untuk sekarang sih nyaman ya kalo dulu
sih lebih ribet. Ya balik lagi karena ada ini
(disposable), ini tuh ngebantu banget untuk
orang-orang yang males. Sebenernya yang
mau switch ke vape tapi ngeliat ribet
banget harus bikin koil harus bikin kapas,
untuk sekarang sih enak banget gitu.
Harusnya masyarakat udah gabisa punya
alasan lagi untuk switch dari rokok ke
vape, karena udah simple sekarang.
13
20. Adakah dampak sosial
positif dan negatif yang anda
rasakan mengenai
perkumpulan vape ini?
Jadi, selain kita kumpul-kumpul di vape
store kita juga mengadakan bakti sosial
untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan. cuman, dari segi negative
secara ekonomi dapat menimbulkan
pemborosan keuangan, terus kita juga jadi
lebih banyak menghabiskan waktu di vape
store,sehingga membuat kita kurang untuk
berkumpul bersama keluarga.
14
3.1.2 Catatan Wawancara 2
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : NI (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan sekarang : Mahasiswi
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 23.33 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalo dari banyak remaja kan, ini ya… kalo
vape ini ada aturanya jd kalo nge vape
harus diatas 18 tahun, jadi kalo di bawah
18 tahun itu tidak boleh ngevape.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Kandunganya itu ada vg, nikotin kalo yang
vg itu yg buat rasa-rasa, terus kalo yang
nikotin yang ada nikotinya juga ya pasti
taulah ya, tetapi nikotin ini itu nikotin yang
alami.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Faktor keamanan itu tergantung dari si
pemakaian nya si sama si mout nya yg dia
pakai, kalau misalnya dia dia pakai yang
motanikal itu pasti keamanannya kurang
ini ya, karena kalo buat orang2 yang blm
ngerti mendingan dia pakai yang elektrik.
Elektrik kana da yang mout ada yang
15
elektrik sama mekanikal, kalo yang
elektrik dia ada watt nya terus kalo yang
mekanikal dia langsung pake baterai gitu,
jadi bedanya disitu.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Kalo negatif untuk sekarang sih belom ada
sih, karenakan perbandingan vape dengan
si rokok itu emang beda kan kalo si rokok
ini dia kan pembakaran kan bahayaya dari
tar nya kan kalo si vape ini buakn
pembakaran kan tapi dari uap.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Kalo positifnya sih menurut gue, positifnya
sih pasti ada lah karena kalo rokok kan,
yang tadi gua bilang kalo rokok tuh
bahayanya tuh di tar nya itu kan, pasti nge
flek-nge flek di paru-paru cuman selama
ini kalo buat kesehatan vape pasti sehat
karena itu kan bener-bener dari uap gitu.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Engga sih menurut gua kalo kayak gitu,
engga fear juga sih.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Banyak sih kalo yang menarik tuh pertama
kayak penampilan tuh, misalnya kan kita
punya atas brand dit lah istilahnya kan ada
yang mahalnya ada yang murahnya kan.
Yg kedua itu rasa, dia tuh rasanya banyak
banget varian rasanya , mulai dari yang
mint sama creamy terus nikotinnya juga
ada berbagai macem ada nikotin 3, 6, 9 dan
masih banyak lagi.
16
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Untuk keberadaanya menurut gua ya bagus
sih, untuk mengurangi apa ya..dan untuk
kesehatan juga sih soalnya kalo di publik
gitu kan kalo banyak yang ngerokok kan,
menurut gue sendiri tuh pusing gitu kan
kalo banyak yang ngerokok, cuman kalo
yang untuk vape gitu, gua gak ke ganggu
karena wangi juga.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Ya kayak ini ajasih ya ngikutin jaman, kalo
kayak buat keren-keren juga terus buat
kesehatan juga sih jadi harus diikutin.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Kalo buat gaya hidup sih ya emang buat
lifestyle emang iya sih, ya emang udah
jamanya sekarang nge vape sih dibanding
ngerokok.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Kalo mempengaruhi sih emang iya sih,
misalnya lu nongkrong nih misalnya
temen-temen lo ngevape semua misalnya
lo engga terus yang tadinya lo ngerokok
tiba-tiba lo ikut temen-temen lo ngevape,
pasti mempengaruhi.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Pasti karena rasa, banyak asapnya juga,
dan kalo yang ngerokok juga udah engga
begitu sih sekarang.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Dari temen dan dari media sosial juga.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Beda banget sih sama rokok kan kalo
rokok kan pait terus batuk-batuk, kalo vape
ini kan wangi dan ada rasa-rasanya juga.
17
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Karena itu lebih aman dari rokok sih.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Kalo untuk praktis sih kalo menurut gue,
kalo rokok kan tinggal di bakar terus
langsung dihisap, nah cuman kalo di vape
ini lo harus masang rda nya, harus masang
kawatnya, terus masang kapasnya, terus
netesin liquidnya segala macem, kalo
untuk praktis sih ya rokok sih tapi kalo segi
kesehatan sih vape.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Setiap hari sih. Dan kalo lagi nongkrong
juga.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Yang pasti di teampat-tempat diluar di
outdoor enggak didalem ruangan, kalau
pun didalem ruangan itu juga tempat-
tempat yang bener-bener udah
sebagaimana nya kayak di vape store atau
dimana gitu yang bener-bener buat ngisep
uap
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Nyaman-nyaman aja sih gue, gada
masalah. Karena gue pun juga kerja di the
super vapor. Jadi, tau banget gimana
ngegunain rokok elektrik dengan benar
gitu.
20. Adakah dampak sosial
positif dan negatif yang anda
rasakan mengenai
perkumpulan vape ini?
Selain kumpul-kumpul kami juga
berinisiatif melakukan kegiatan sosial
seperti baksos ke panti asuhan dan lain-
lain. Dampak positif dan negatf dari
18
kumpul-kumpul sih pasti ada ya, pertama
dampak sosial dari segi positifnya sih yang
tadi itu, dan dampak negatifnya ya jarang
dirumah sih, terus lebih boros juga buat
beli liquid dan perlengkapan dari rokok
elektrik itu sendiri, kayak beli mod, dn
ganti kawat tiap sebulan sekali.
19
3.1.3 Catatan Wawancara 3
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : DF (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 24 tahun
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan sekarang : Guru honor
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 22.43 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalo remaja sih, kalau sekelas remaja
berarti mereka hanya ikut-ikutan saja.
Mereka biasanya sih ikut-ikutan tren tapi
merokok sih masih iya. Pengen suasana
baru kayaknya.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Kandunganya beda ya sama rokok
konvensional. Dari cara pembakarannya,
pake cairan liquid yang berasa. Tapi, kalo
masalah kandungnya sama ada nikotinnya
kayak rokok hanya beda bentuk aja sih cair
dan ada rasanya. Kalo kandungannya yang
lain kurang tahu.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Karena elektrik pasti masalahnya pasti
dikeamanan tuh, gini ya kalo elektrik tuh
dari listrik jadi kalo sekiranya baterainya
gak bagus banget, terus mungkin
20
barangnya kw ya bisa bahaya juga. Itu dari
segi vape nya ya. Terus kalo salah-salah
pilih barangnya ya bahaya juga. Gak boleh
nanggung kalo beli vape itu, gaboleh beli
yang kw lah istilahnya.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Secara ekonomi mungkin pengeluaran
lebih banyak, secara liquid itu lumayan
mahal juga. Terus kecanduan pasti, kalo
baca-baca sih vape bahaya juga. Gabeda
sih sama rokok. Soalnya belum ada
penelitian yang pasti sih jadi masih ragu-
ragu, orang ngevape itu bahaya apa engga
jadi masih debat.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Biasanya, orang yang awalnya ngerokok
ngevape itu salah satu alternatif kuat
menghilangkan kebiasaan ngerokok. Jadi,
sebelum berhenti merokok vape dulu,
lama-lama rokok ditinggalin. Ya ujung-
ujungnya hanya ngevape doang, pribadi
sendiri sih gitu tujuan awalnya. Kalo bagi
masyarakat, paling ya secara ekonomi ada
buka lahan baru buat buka even. Kan lagi
happening juga jadi buka usaha baru.
Kayak sekarang kan banyak ya vapestore.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Setau saya sih biasanya, kalo ditempat-
tempat tuh sekarang udah dilarang juga sih.
Sama setara sama kayak rokok
konvensional juga udah gak boleh ngevape.
Soalnya menganggu ya dari segi asap nya.
Walaupun tidak bikin sedak kayak rokok
21
konvensional, soalnya asap nya itu pasti
mengganggu.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Dari segi variasi rasa, kalo rokok
konvensional kan rasanya tembakau. Ya
itu-itu aja, paling bedanya itu menthol
doang. Kalo vape itu kan rasanya banyak.
Jadi, rasanya itu enak jadi ketagihan.
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Keberadaan saat ini sih belum ada regulasi
yang pasti. Yang beredar ya kan kalo rokok
itu regulasinya udah ada bea cukai nya ada,
kalo vape kayaknya msih terlalu bebas
diperjual belikan terutama cairan liquid nya
kalo bisa sih ada regulasi yang jelas kalo
bisa sih dari segi kesehatan sih.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Remaja itu, cenderung mengikuti sesuatu
yang baru dan dikatakan keren bagi
mereka. Itu sih balik lagi kepandangan
masing-masing individu. Kalau buat
remaja itu sih, cuma ikut-ikutan buat
merasa diri mereka keren ya mereka ikutin,
kalau saya perhatiin. Dan dari segi merk
rokok elektrik itu kan beda-beda ya. Jadi
rokok elekrik kan macem-macem ya
merknya, semakin mahal rokok elektrik
yang mereka punya ada sesuatu
kebanggaan tersendiri gitu. Gengsi sih.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Perkembangan jaman sih, gak masalah juga
dijadikan gaya hidup. Yang namanya
bermula dari rokok biasa, jaman menjadi
semakin modern. Karena rokok elektrik itu
22
pembakarannya beda dan menggunakan
batrei ya sekiramya sih gak masalah,
emang kemungkinannya tekhnologi
semakin modern harus diikutin lambat laun
harus beradaptasi.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Kalo umurnya masih anak sekolah,
memprihatinkan untuk seukuran jajan
kayak gitu. Kan biayanya cukup tinggi
juga, yang ada sih kalo ekonominya baik
tidak masalah. Tapi, kalo ekonominya
kurang ya jangan terlalu memaksakan.
Kalo ikutan tren ya ujung2nya pasti
ngelakuin hal yang tidak-tidak. Sekarang
kan harga vape mahal, jd kalo ngikutin sih
ya memprihatinkan, konyol juga sih kalo
barang vape buat modal gengsi doang.
Semakin bagus barangnya, semakin keren
menurut mereka. Cara pandang mereka
juga sih.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Mereka berfikir rokok punya stigma
negatif. Dan mereka pikir rokok elektrik
sebatas stigma nya blm negatif kayak
rokok konvensional. Pasti bedalah kayak
rokok konvensional, gada tembakaunya
dan tidak menyesakkan nafas. Kalo rokok
kan berat kalo vape enteng da ada rasanya
juga. Cara pandang awalnya vape itu tidak
bahaya faktanya menurut saya sekarang
bahaya.
23
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Dari temen. Terus penasaran gak lama
dikasih temen dan awalnya niatnya ingin
memerangi rokok konvensional dan pada
akhirnya susah berenti juga (hehehhe).
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya namanya kita ngelakuin hal yang baru,
waktu awal-awal ketagihan. Perasaan saya
sih seneng-seneng aja ya. Dikit-dikit
belajar tentang vape. Soalnya semua orang
pertama-pertama kalo hal yg baru pasti
senang, tapi lama-lama pasti akan jenuh
juga (bosen).
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Karena niat awalnya ingin berhenti
merokok, jalan 3-4 bulan rutin. Lama-lama
udah jarang juga.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Kalo segi praktis, rokok koncvensional.
Kalo vape ribet harus ganti koil, kapas,
belum kalau batreinya habis. Pokoknya
vape lebih ribet.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Udah jarang sekarang kalo awal-awal
liquid 60ml seminggu lebih. Sekarang
abisnya Hampir 2 minggu.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ditempat umum engga, soalnya banyak
angin jadi uapnya gabisa ngebul, heheh.
Paling di rumah aja kalo enggak nongkrong
juga jarang bawa vape.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
Nyaman, kalo vape asapnya ga bikin pedih
mata. Kalo rokok kan bara nya ganggu.
lebih tidak mengotori lingkungan sekitar
24
kenyamanan? karena yg dikeluarin uap nya aja gitu.
25
3.1.4 Catatan Wawancara 4
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : AH (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 22 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan sekarang : Petugas Pemadam Kebakaran
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 21.20 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya menurut saya sih ya mba, kalau
penggunanya itu dibawah 18 tahun cukup
miris sih.Karena mereka juga kan make
vape mungkin cuma sekedar untuk tren
saja, tanpa tahu fungsi dari vape itu
sebenarnya apa.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Yang saya tahu sih ada nikotin nya juga,
karena biar rasanya mirip-mirip kayak lagi
ngerokok gitu mungkin ya.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Menurut saya sih aman-aman aja ya, kan
vape itu harganya variatif yang 35rb aja
ada, sampe yang mahal. Nah kalau yang
murah itu perlu dipertanyakan juga
keamanannya.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Pengaruh negatif ya, menurut saya pribadi
dari segi keuangan ya (hehehe). Karena
liquid nya ini sih mahal kalo rokok kan
paling kisaran 20-25rb perbungkus, kalau
26
liquid bisa 50rb keatas harganya.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Salah satu dampak positif nya untuk saya
pribadi. Ya mengurangi ketagihan saya
sama rokok, karena saya ngevape itu untuk
berhenti dari rokok juga. Kalo untuk
masyarakat sekitar buat bantu mereka juga
supaya bisa berhenti ngerokok.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Gak bener sih. Ya paling walaupun mau
ngevape harus liat situasi sekitar, kalo
seumpama ada anak-anak kecil dan ibu-ibu
seharusnya engga boleh ya.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Ya itu tadi, awalnya kan saya perokok
aktif. Setelah saya kenal vape saya jadi
ingin berhenti merokok. Tapi sampai
sekarang terkadang saya masih ngerokok
tembakau sih mba, kalo lagi kangen sama
tembakau aja. (hehehe)
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Keberedaan rokok elektrik saat ini,
menurut saya tidak terlalu booming seperti
baru-baru vape keluar di pasaran ya. Kalau
dulu kan banyak banget tuh yang make
vape, sampe trending di semua media
sosial. Apalagi di instagram, tetapi
sekarang enggak terlalu ya mungkin kalau
masih ada yang pakai vape, ya ada
beberapa yang masih pakai vape paling
dari kalangan tertentu saja.
27
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Ya mungkin awalnya karena emang
banyak anak-anak remaja yang make.
Apalagi waktu itu lagi tren dimana-mana
kan ya, di instagram banyak komunitas-
komunitas vape gitu dan banyak dari
mereka yang peragain bentuk-bentuk uap
dari vape. Mungkin karena itu menjadi tren
dikalangan anak muda, dan kalo misalnya
lo gak make vape saat itu ya berarti lo gak
keren dan lo gak nge tren gitu.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Kalo menurut saya pribadi ya sama aja
kayak saya ngerokok rokok konvensional.
Gaya hidup disini ini kayak abis makan
saya ngevape, lagi ngopi ngevape, lagi
ngobrol ngevape, gitu aja sih. Jadi vape itu
saya pakai setiap hari. Kalau buat gaya
hidup dikalangan remaja, ya sebagai
lifestyle aja sih ya, mengikuti
perkembangan zaman.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Menurut saya, enggak terlalu ya kalo rokok
elektrik itu dijadikan tolak ukur untuk
status sosial dikalangan remaja. Ya
mungkin itu tergantung pemikiran pribadi
masing-masing. Dia pakai vape itu buat
berhenti merokok atau emang buat gaya-
gayaan doang. Karena ada orang ngevape
cuma karena temen-temenya pakai vape
biar dikira kekinian gitu.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
Karena menurut saya kalau remaja pakai
rokok konvensional itu keliatanya negatif
28
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
ya, beda kalau mereka pakai rokok
elektrik. Kalau vape itu kan keliatan
kekinian dan kalau dipakai remaja masih
oke aja gak keliatan negatif malah keliatan
keren.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Awal saya mengetahui rokok elektrik dari
temen sih, awalnya ngeliat temen ngevape
terus nyoba. Ya karena vape menurut saya
lebih enak dibanding rokok konvensional,
akhirnya sampai sekarang saya ngevape.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Perasaan saya biasa aja sih ya, sama aja
kayak kalo lagi ngerokok rokok
konvensional.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya tadi itu karena saya mau berhenti
merokok.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Kalo menurut saya dua-duanya praktis sih.
Cuma bedanya kan kalo rokok
konvensional itu cuma butuh korek api
sama rokok doang, kalo rokok elektrik itu
kan harus ngecas terus ganti kapan selalu
ngisi liquidnya. Cuma itu aja perbedaanya,
ya mungkin kalo buat orang ya baru make
rokok elektrik ribet. Tapi menurut saya
dua-duanya sama-sama praktis.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Setiap hari saya konsumsi paling setiap
hari kayak bangun tidur, setelah makan,
lagi ngopi, ngumpul sama temen.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
Dimana saja sih yang penting disana engga
ada anak kecil sama ibu-ibu aja sih.
29
elektrik?
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Selama ini sih saya nyaman-nyaman aja ya
pakai rokok elektrik. Karena rokok elektrik
beda sama rokok konvensional. Mungkin,
kalau orang yang baru gunain rokok
elektrik agak keganggu sama percikan
liquid nya saat diisep. Karena suka kena
bibir dan itu bikin gak nyaman, tapi kalau
udah biasa ya nyaman-nyaman aja. Terus
kalau rokok konvensional itu asapnya bau
kan, terus ganggu banget buat orang-orang
sekitar yang gasuka sama bau rokok. Kalau
rokok elektrik uapnya itu wangi ada
berbagai macam bau kayak mint, vanilla
dll. Asapnya itu juga beda kare rokok
elektrik itu kan uap bukan asap.
30
3.1.5 Catatan Wawancara 5
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : RF (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 24 tahun
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan sekarang : Engineer
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 23.12 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kita tidak bisa pungkiri ya mba, kalau
rokok elektrik punya dampak yang negatif
juga ya. Jadi yang saya pikir, memang harus
ada batasan umur. Misalnya, 18tahun yang
boleh mengkonsumsi rokok elektrik.
2. Jelaskan kandungan apa
saja yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Kalau kandungan pastinya saya kurang tahu
sih ya mba, cuman di rokok elektrik itu
sama kayak rokok konvensional sih
didalamnya ada nikotinnya juga.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Kalau faktor keamanan sebenarnya rentan
dan berbahaya juga sih ya mba. Karena,
missal kandungan rokoknya itu (liquid)
lebih aman dibandingkan kandungan rokok
konvensional gitu ya. Tapi sebenarnya di
vape sendiri itu karena dia pakai listrik bisa
jadi dia ada bahayanya disana. Misalnya
listriknya konslet. Jadi tetap bahaya
walaupun mungkin secara kandungan lebih
31
aman dbandingkan rokok konvensional gitu
mba.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Bahaya nya ya yang saya yang bilang tadi
ya mba, tapi saya juga lagi belajar tentang
bahaya kelistrikan supaya jadi aman. Kalau
untuk kesehatan yang saya baca masih pro
kontra ya mba, ada yang bilang kalau itu
sama saja seperti rokok konvensional, ada
yang bilang lebih sehat/aman dibandingkan
rokok konvensional.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Kalau untuk positifnya yang saya rasa ya
mba, kalau kita ngerokok rokok elektrik itu
enggak sesesak ngerokok konvensional,
yang pertama itu untuk pribadi ya, gatau itu
berdampak positif atau negatif tapi kalau
untuk lingkungan/masyarakat rokok elektrik
itu lebih sedikit sampahnya dibandingkan
rokok konvensional. Kalau rokok
konvensional misalnya ngebuang puntung
rokok dimana saja gitu.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Kalau untuk itu saya tidak setuju, karena
tidak semua orang tahu tentang vape dan
otomatis mereka menganggap vape itu
seperti rokok biasa bahkan kalau vape itu
asap nya lebih tebal dibandingkan rokok
konvensional, jadi untuk itu saya enggak
setuju juga sih mba. Karena saya pernah ke
kafe dan disana ada smoking area tapi
lingkungan sekitar menganggu karena lagi
kopdar dan lagi ngevape dan satu ruangan
32
itu langsung penuh dengan uap dari vape itu
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Yang pertama, untuk berhenti dari merokok
konvensional sih mba. Karena dia juga
praktis. Karena beda kayak rokok
konvensional, kita tidak perlu
menghabiskan 1 batang rokok dulu. Kalau
ngerokok vape ya gak harus gitu kita bisa
sehisap dua hisap jadi lebih praktis.
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Keberadaannya menurut saya bagus, karena
itu bisa menjadi opsi untuk orang berhenti
merokok dan bisa jadi setelah ngevape dia
sedikit-sedikit bisa menghilangkan
kebiasaan dia merokok konvensional.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Namanya tren mungkin ada satu orang di
public figure terus dia melihat dia itu keren
dan dia ngevape jadi ikut-ikutan, mungkin
awalnya begitu. Contoh lain kayak misalnya
drama korea karena ya mugkin ada public
figure yang dia suka korea juga, jadi mereka
ikut-ikutan juga. Mungkin seperti itu sih
mba.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan
rokok elektrik merupakan
sebuah gaya hidup?
Sah-sah aja sih mba, kalau itu untuk gaya
hidup. Personal aja sih itu ya mba.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan
rokok elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
Nah ini yang menurut saya cukup bahaya
mba, ada hal lain yang berbahaya kalau jadi
gaya hidup. Karena kan pengguna vape itu
tidak bisa dipungkiri ada penggunanya yang
33
dikalangan remaja? dibawah umur 18 tahun dan mereka masih
dapat uang jajan dari orang tua mereka.
Kemungkinan itu tidak cukup kalau buat
memenuhi/membeli vape atau perangkat-
perangkat pendukung lainnya gitu mba.
Apalagi vape ini kan harganya variatif ya,
ada yang 70rb sampai jutaan. Nah disini
bahaya kalau vape yang murah atau 70rban
ini dia gak ke kontrol mungkin kualitasnya
kurang, nanti ada kongslet atau sebagainya
gitu dan adapun kalau yang mahal itu bisa
jadi dia cari uang bisa dengan cara apapun
untuk mendapatkan vape yang mahal itu.
Itu sih mba kalau menurut saya cukup
bahaya.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih
digemari oleh remaja
dibandingkan rokok
konvensional?
Mungkin itu balik lagi ke yang tadi, karena
vape itu udah menjadi tren yang pertama.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Awalnya saya tahu dari internet sih mba.
Dan ada public figure juga dan saya cari
tahu, apasih vape itu gitu.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalau perasaan nafas lebih lega sih ya
dibandingkan dengan merokok rokok
konvensional sih mba.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Agar lebih simple dan saya sendiri ada
niatan untuk berhenti merokok sih mba.
34
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Yang jelas rokok elektrik lebih praktis sih
ya mba. Gak perlu cari korek dan kita juga
gak perlu bingung untuk buang puntung
dimana.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Mungkin kayak ngerokok konvensional sih
mba, kayak abis makan atau lagi ngerjain
tugas.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Biasanya dirumah atau ditempat ngumpul
sama temen-temen dan ditempat komunitas.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan
rokok elektrik dari segi
kenyamanan?
Saya lebih nyaman sih mba. Nafas saya
lebih nyaman daripada ngerokok rokok
konvensional.
35
3.1.6 Catatan Wawancara 6
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : RA (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan sekarang : Jasamarga (layanan jalan tol)
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 23.55 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Pendapat saya sih, berhubung
perkembangan jaman ya mungkin remaja
juga ingin mencoba yang baru wajar-wajar
saja selagi itu masih dalam batas aman dan
tidak melanggar aturan.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Setahu saya di rokok elektrik itu kadar
nikotin lebih sedikit dibadning rokok
konvensional. Kalo rokok elektrik lebih
bervariasi rasa-rasanya tergantung
kemauan dan mood kita.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Kalo keamanan setiap rokok konvensional
maupun rokok elektrik itu gak ada
yang aman. Hanya saja kita
biasanya lebih cenderung elektrik
karena itu tadi, kadar nikotinnya
lebih sedikit dan rasanya
bervariatif. Kalo rokok
konvensional kan hanya rasa
tembakau kalau rokok elektrik itu
ada rasa strawberry, blueberry dan
rasa-rasa lainnya. Dan juga
mungkin yang ditakutkan oleh
pengguna rokok elektrik itu pada
batreinya. Info yang sya dapat dari
36
media kan suka meledak, kembali
lagi bagaimana cara kita
menggunakan rokok elektrik
tersebut. Dan cara perawatannya
yang lebih penting.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Setiap produk sih pasti ada positif dan
negatifnya, cuman kalo saya pribadi ya
yang banyak negatifnya ya rokok
konvensional. Kalo rokok elektrik yang
saya rasakan sih ya sama aja, cuman lebih
variatif.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
sekitar?
Kalo bagi saya sendiri positifnya, kita tidak
buang puntung rokok, dalam arti sisa rokok
yang kita hisap dibuang jadi sampah. Kalo
rokok elektrik tidak ada yang dibuang, kalo
untuk liquidnya bisa diisi ulang. Gitu aja
sih rokok elektrik lebih bersih. Kalo positif
untuk masyarakat sekitar mungkin ya tidak
terganggu dari asapnya itu sendiri, karena
rokok elektrik itu kan wangi ya, banyak
varian rasa. Ya mungkin lebih dihargai lah
dibandingkan kita ngerokok rokok
konvensional.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Kalo yang namanya no smoking kan
artinya dilarang merokok. Jadi ya segala
macam rokok dilarang, cuman dibeberapa
tempat ada keringanan rokok-rokok
elektrik diperbolehkan.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
roko elektrik?
Pertama, lebih efisien. Kedua, lebih tidak
nyampah. Dan rasanya lebih variatif.
37
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Untuk saat ini cukup bagus ya dari kita
pengguna rokok yang aktif, lebih positif
daripada kita merokok yang konvensional
karena udah ngerokok nyampah juga.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Pertama, karena sosial media. Udah gitu
rokok elektrik udah ada even nya, seperti
lomba kreatifitas segala macem, dari situ
orang tertarik dengan rokok elektrik. Dan
saya salah satu orang yang tertarik
terhadap rokok elektrik.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Bisa, karena jaman sekarang gak bisa
dipungkiri rokok itu termasuk lifestyle.
Kalo kemana-mana kalau kata orang dulu,
gak ngerokok gak jago. Ya cuman karena
pengemasan dan tampilannya lebih baik
dan diliat lebih rapih ya bagus-bagus aja.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Kalau menurut saya sih bagaimana itu
orang menyikapinya ya, kalau saya yang
penting aman dan tidak terlalu apa ya..yang
penting sesuai dengan kantong lah. Kalau
gak punya duit biasa-biasa aja gausah
belagu, kalau saya namanya pengguna ya
ibaratnya gausah neko-neko kecuali dia
freestyler baru dah ditunjang dengan rokok
elektrik yang harganya lumayan. Kalau
buat pembeda dari kalangan rokok elektrik
memang jelas ada. Rokok elektrik yang
terlihat mahal dipandang lebih high lebih
segala-galanya lah daripada kita-kita yang
sekedar rokok elektrik murah.
38
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Ya itu lagi, pertama lifestyle. Kedua,
karena tren jaman sekarang. Karena, rokok
elektrik lagi naik-naiknya ya saya akui
emang kalah rokok konvensional.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Kalau saya pertama tahu dari temen saya,
kedua saya searching kan. Awalnya saya
ragu setelah saya baca dan saya perhatikan
penggunaan yang aman, saya coba ya saya
suka dan sampai sekarang saya pengguna.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Biasa aja sih sama kayak ngerokok biasa,
cuman yang jadi pembeda itu rokok
elektrik kita bisa memilih rasa yang kita
mau. Misalnya kita lagi pengen buah kita
bisa milih yang rasa buah, kalau pengen
rasa mocca kita bisa rasa mocca.
Tergantung mood lah.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya itu lebih bersih, efesien dan mudah
dibawa kemana-mana gak perlu buang
puntung rokok. Sekarang kan ditempat
umum ada yang diperbolehkan bawa rokok
elektirk kan ya. Lebih aman lah
dibandingkan rokok konvensional.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Jelas lebih praktis rokok elektrik, karena
pertama dia gak perlu buang abu kemana-
mana, gterus buang puntung rokok
kemana-mana. Terus kita gak punya korek
dia juga bisa menyala. Lebih praktis sih,
efisien waktu. Kalau kita lagi kerja nih gak
perlu nyari korek.
39
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalau sering sih ya namanya perokok
kalau kita udah berasa gaenak kita
ngerokok. Kalau rokok elektrik itu kan
batrei, jadi gak seperti rokok konvensional.
Perbatang abis udah, kalau rokok elektrik
kan bisa setengah hari. Jadi kita
sesuaikanlah agar tidak berlebihan.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ya dimana-mana, dikerjaan, dirumah.
Cuman ya tetep harus kita forsir juga
supaya tidak terlalu berlebihan, karena
kalau berlebihan sama aja kan kita bisa
merusak badan. Kan saya merokok elektrik
itu karena pertama kita melihat kadar
nikotinnya lebih rendah. Tetapi jangan
sampai berlebihan.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Kalau nyaman sih saya nyaman. Saya kan
merokok dari smp ya merokok
konvensional. Dari smp ya jelas
kenyamannya , pertama dari segi
kebersihan. Kedua, tidak menganggu bau
nya seperti rokok konvensional kan. Kalau
rokok elektrik kan baunya wangi. Menurut
saya sih saya nyaman dengan rokok
elektrik.
40
3.1.7 Catatan Wawancara 7
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : GS (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 tahun
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan sekarang : Mahasiswi
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 22.28 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Mungkin mereka mau dibilang keren,
mengikuti trend an supaya lebih wow aja.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Yang saya tahu sih nikotin. Tapi kan
nikotin kadarnya lebih rendah dibanding
rokok konvensional.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Sebenarnya sih aman-aman aja. Karena
kan vape ada yang mahal dan ada yang
murah dan yang lebih mahal biasanya lebih
aman. Kalau yang murah itu biasanya
resiko baterai meledak itu lebih tinggi.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Kalau dari segi negatif sih saya sendiri
tidak merasakannya, cuman biayanya
memang lebih mahal bagi pelajar.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
Menurut diri saya sendiri, saya bisa
terhindar dari rokok konvensional. Terus
juga kan masyarakat sekitar bisa bikin
41
sekitar? usaha juga kayak vape store gitu. Jadi
lapangan kerja lebih luas aja gitu.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Menurut saya sih tidak baik. Soalnya gak
semua orang suka dengan asap vape,
walaupun asapnya wangi tapi tidak semua
orang suka.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
rokok elektrik?
Lebih keren aja sih, asap yang dihasilkan
lebih banyak. Jadi, beda sama rokok
konvensional aja gitu. Kalau rokok biasa
kan asapnya dikit. Jadi, kalau asapnya
banyak lebih keren aja. Terus liquidnnya
itu rasanya banyak kayak ada mint,
creamy. Pokoknya banyak varian rasa deh.
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Lebih keren aja sih, asap yang dihasilkan
lebih banyak. Jadi, beda sama rokok
konvensional aja gitu. Kalau rokok biasa
kan asapnya dikit. Jadi, kalau asapnya
banyak lebih keren aja. Terus liquidnnya
itu rasanya banyak kayak ada mint,
creamy. Pokoknya banyak varian rasa deh.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Saya sih setuju aja, soalnya kan vape itu
udah mendunia jadi oke aja sih kalau
dibuat gaya hidup di kalangan remaja.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
oke aja sih, karena semakin
berkembangnya zaman dan teknologi mau
gak mau kita harus up to date kan ya, jadi
gamasalah kalau buat dijadikan gaya
hidup. Apalagi remaja zaman sekarang,
gak gaul kalo lo gak ngikutin tren yang
sekarang. Gitu sih.
42
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Ya bisa jadi, soalnya kan kaau misalnya
nongkrong nih yang satu bawa vape yang
harganya 3juta dan yang satu bawa vape
harganya yang paling murah bisanya yang
100ribu. Ya jelas beda dong status
sosialnya.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Kalau rokok konvensional itu kan asapnya
lebih bau, terus dirambut juga biasanya ada
bekas bau rokok kalau rokok elektrik kan
wangi kan. Terus juga enak aja banyak
varian rasanya. Jadi, lebih suka ke rokok
elektrik daripada rokok konvensional.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Dari temen nongkrong dan dari sosial
media juga sih.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Seneng sih, soalnya rokok elektrik lebih
banyak uapnya dan rasanya juga banyak
jadi enak aja.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Supaya lebih keren aja dan mengikuti
jaman juga.
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Sebenernya sih lebih praktis rokok
konvensional, cuman kayak gak suka aja
sama bau nya itu loh.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Bisa setiap hari.
43
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Ditempat yang sebagaimana mestinya saya
menggunakan rokok elektrik. Bisa
dirumah, dikampus dan ditempat lainnya.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Lebih nyaman aja dari rokok konvensional.
Dari bentuknya, wanginya. Dan asapnya
juga gak bau jadi nyaman aja.
44
3.1.8 Catatan Wawancara 8
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA ANGGOTA KOMUNITAS
Inisial Partisipan : FR (Anggota Komunitas)
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 22 tahun
Pendidikan Terakhir : D3
Pekerjaan sekarang : Sales Wifi Bolt
Tempat : Store The Super Vapor Shop
Tanggal wawancara : 24 September 2018
Waktu : 22.15 WIB
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda
mengenai banyak remaja
yang mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalo menurut gua sih sah-sah aja karena
itu kan perkembangan jaman juga jadi ya
oke-oke aja sih.
2. Jelaskan kandungan apa saja
yang anda ketahui pada
rokok elektrik?
Kalo kandungan nya menurut gua nikotin
ya pasti ada, yang pasti ada kandungan
liquid yang ada rasanya.
3. Bagaimana menurut anda
mengenai faktor keamanan
dalam penggunaan rokok
elektrik?
Kalo faktor keamanan sih aman ya
menurut gua paling cuma di batreinya aja
sih menurut gua. Ya karena baterinya itu
menurut gua bisa meledak yang gua tau.
4. Bagaimana anda menyikapi
pengaruh negatif dari rokok
elektrik?
Ya jadi kalo semua rokok pasti ada
negatifnya, tapi gua sih belum merasakan
negatifnya untuk saat ini. Jadi gua fine-fine
aja.
5. Jelaskan dampak positif
penggunaan rokok elektrik
bagi anda dan masyarakat
Kalo dampak positifnya mungkin ya kita
gak nyampah gitu yang dalam artian kita
buang puntung rokok atau abu. Positifnya
45
sekitar? mungkin kalo asap rokok kan bau tapi kalo
rokok elektrik itu bau asapnya sesuai
dengan liquid yang kita isi ada rasa buah
ada rasa coklat gitu.
6. Bagaimana pendapat anda
mengenai rokok elektrik
yang digunakan di area no
smoking?
Ya menurut gua sih gak boleh karena itu
kan area no smoking kan, ya kalau gua sih
liat-liat sikon aja kalo misalnya disitu ada
anak kecil atau ibu-ibu hamil ya gua
enggak nge vape.
7. Jelaskan hal yang membuat
anda tertarik menggunakan
rokok elektrik?
Kalo yang gua rasain pakai rokok elektrik
itu mungkin banyak varian rasanya ya, dan
itu menurut saya enak.
8. Menurut anda bagaimana
dengan keberadaan rokok
elektrik saat ini?
Keberadaanya mungkin karena sekarang
lagi tren ya remaja kan suka hal-hal yang
baru ya dan di sosial media itu kan lagi
tren ngevape jadi anak-anak remaja pada
ikut-ikutan. Dan itu yang mungkin menjadi
tren rokok elektrik. Misalnya kita lagi
nongkrong nih terus temen kita ada yang
pakai rokok elektrik, pasti kita pengen
dong punya juga. Gitu sih.
9. Menurut anda mengapa
rokok elektrik menjadi tren
saat ini?
Karena mungkin rokok elektrik booming di
sosial media dan mungkin itu yang
membuat rokok elektrik menjadi sesuatu
yang baru dikalangan remaja dan menjadi
tren.
10. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik merupakan sebuah
gaya hidup?
Kalau menurut gua sih sah-sah aja karena
itu kan keinginan dari masing-masing
keinginan mereka sendiri. Mungkin karena
dia biasa merokok konvensional terus dia
46
beralih ke rokok elektrik.
11. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik yang dapat
mempengaruhi status sosial
dikalangan remaja?
Ya kita lihat aja dari harganya, kalau rokok
biasa kan harganya kisaran 20-30rb kalau
vape itu dari ratusan ribu sampai jutaan.
Nah misalkan juga kita lagi nongkrong nih
sama temen-temen kita. Temen lo make
vape yang harganya ratusan ribu doang
yang biasa. Terus ada temen lo yang pakai
vape yang harganya sampai jutaan nah
disitu bisa timbul kesenjangan sosial.
12. Menurut anda mengapa
rokok elektrik lebih digemari
oleh remaja dibandingkan
rokok konvensional?
Kalo menurut gua itu balik lagi ke individu
masing-masing ya, soalnya kan ini sesuai
keuangan mereka, kalau dia mampu
mungkin di beli vape, kalau dia gak
berminat atau gak mampu beli ya pakai
rokok biasa.
13. Bagaimana awal anda
mengetahui rokok elektrik?
Kalau gua sih dari temen-temen gua ya,
karena mereka ngevape jadi gua ikut-
ikutan aja.
14. Bagaimana perasaan anda
saat mengkonsumsi rokok
elektrik?
Biasa aja sama kayak rokok-rokok biasa,
Cuma mungkin lebiih enakkarena ada
varian-varian rasanya dan gua suka.
15. Mengapa anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Sebenernya gua dulu mengkonsumsi rokok
biasa, terus temen gua nyaranin nih cobain
vape. Yaudah akhirnya gua ngevape, gua
cobain dan rasanya enak dan gua suka,
yaudah akhirnya berlanjut sampai
sekarang.
47
16. Bagaimana pendapat anda
mengenai perbandingan
antara rokok elektrik atau
rokok konvensional jika
dilihat dari segi
kepraktisannya?
Kalo menurut gua sama aja, sama-sama
penikmat rokok. Kalau vape itu mungkin
harus buat koil sama beli kapasnya lebih
mahal. Kalo rokok konvensional kan kita
tinggal beli aja terus bakar. Jadi lebih
praktis rokok konvensional.
17. Seberapa sering anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Kalo lagi nyantai aja, nongkrong kalo
enggak abis makan.
18. Dimana saja anda
mengkonsumsi rokok
elektrik?
Dirumah, dijalan dan dimana aja. Selama
boleh ngerokok dan tidak di area no
smoking.
19. Bagaimana pendapat anda
mengenai penggunaan rokok
elektrik dari segi
kenyamanan?
Kalo vape itu menurut gua nyaman ya.
Soalnya kita gak harus buang-buang
putung rokok dan nyari-nyari asbak.
48
3.2 Catatan Observasi
3.2.1 Catatan Observasi 1
Hari/ Tanggal : Sabtu/22 September 2018
Tempat :The Super Vapor Shop
No Aspek Hal yang diamati Keterangan
1 Penggunaan
rokok
elektrik
- Anggota selalu
membawa rokok
elektrik.
- Anggota melakukan
isi ulang e-liquid
pada rokok elektrik.
- Anggota dapat
membuat vape trick
dari rokok elektrik.
Setiap anggota komunitas
Super Vapor selalu membawa
rokok elektrik saat berada di
The Super Vapor Shop. Jenis
rokok elektrik yang dibawa
yaitu jenis pen,disposable dan
jenis portable.
Partisipan memilih rasa e-
liquid untuk diisi ulang
berdasarkan suasana hati dan
selera, rasa yang biasa
dikonsumsi adalah rasa buah
dan vanilla.
Saat mengkonsumsi rokok
elektrik, anggota melakukan
vape trick seperti membrntuk
uap menjadi berbentuk bulat-
bulat.
49
- Selalu mengkonsumsi
rokok elektrik saat
sedang berkumpul.
- Anggota juga
menjual rokok
elektrik beserta e-
liquid di komunitas
tersebut.
Seluruh anggpota komunitas,
mengkonsumsi rokok elektrik
bersama-sama sambil
berbincang-bincang.
Selain menjadi arena kumpul
anggota komunitas. The Super
Vapor Shop juga menjual
rokok elektrik, e-liquid dan
perangkat rokok elektrik
lainnya.
2. Tren rokok
elektrik
- Banyaknya bentuk
model rokok elektrik.
- Banyaknya macam-
macam varian rasa e-
liquid rokok elektrik.
Terdapat berbagai jenis rokok
elektrik yang dijual di The
Super Vapor Shop. Seperti,
jenis pen, disposable dan jenis
portable.
Varian rasa yang The Super
Vapor Shop sediakan
diantaranya yaitu, rasa mint,
fruit, creamy, tobacco.
3. Kondisi
tempat The
Super Vapor
Shop
- Buka dan tutup toko
- Banyaknya
kunjungan
The Super Vapor Shop mulai
dibuka pukul 16.00-01.00
WIB.
Anggota komunitas biasanya
mulai berdatangan pukul 19.00
50
WIB. Anggota komunitas
Super Vapor didominasi oleh
laki-laki. Pada saat sabtu
malam anggota yang
berkumpul cukup banyak.
3.2.2 Catatan Observasi 2
Hari/ Tanggal :Senin/24 September 2018
Tempat : The Super Vapor Shop
No Aspek Hal yang diamati Keterangan
1 Penggunaan
rokok elektrik
- Anggota selalu
membawa rokok
elektrik.
- Anggota melakukan
isi ulang e-liquid
pada rokok elektrik.
Setiap anggota komunitas
Super Vapor selalu
membawa rokok elektrik
saat berada di The Super
Vapor Shop. Jenis rokok
elektrik yang dibawa yaitu
jenis pen,disposable dan
jenis portable.
Partisipan memilih rasa e-
liquid untuk diisi ulang
berdasarkan suasana hati
dan selera, rasa yang biasa
dikonsumsi adalah rasa
buah dan vanilla.
51
- Anggota dapat
membuat vape trick
dari rokok elektrik.
- Selalu mengkonsumsi
rokok elektrik saat
sedang berkumpul.
- Anggota juga
menjual rokok
elektrik beserta e-
liquid di komunitas
tersebut.
Saat mengkonsumsi rokok
elektrik, anggota
melakukan vape trick
seperti membrntuk uap
menjadi berbentuk bulat-
bulat.
Seluruh anggpota
komunitas, mengkonsumsi
rokok elektrik bersama-
sama sambil berbincang-
bincang.
Selain menjadi arena
kumpul anggota komunitas.
The Super Vapor Shop juga
menjual rokok elektrik, e-
liquid dan perangkat rokok
elektrik lainnya.
2. Tren rokok
elektrik
- Banyaknya bentuk
model rokok elektrik.
- Banyaknya macam-
macam varian rasa e-
liquid rokok elektrik.
Terdapat berbagai jenis
rokok elektrik yang dijual di
The Super Vapor Shop.
Seperti, jenis pen,
disposable dan jenis
portable.
Varian rasa yang The Super
Vapor Shop sediakan
diantaranya yaitu, rasa mint,
52
fruit, creamy, tobacco.
3. Kondisi tempat
The Super
Vapor Shop
- Buka dan tutup toko
- Banyaknya
kunjungan
The Super Vapor Shop
mulai dibuka pukul 16.00-
01.00 WIB.
Anggota komunitas
biasanya mulai berdatangan
pukul 19.00 WIB. Anggota
komunitas Super Vapor
didominasi oleh laki-laki.
Pada saat senin malam
anggota yang berkumpul
lebih sedikit dibanding
waktu akhir pecan.
53
Dokumentasi 4
CATATAN DOKUMENTASI
Dokumentasi pada saat wawancara dengan partisipan
(Gambar.1 Ketua komunitas, Aditya) (Gambar.2 Nindya)
(Gambar.3 Gina, Fidel, Rizki, Darul) (Gambar.4 Ricky dan Agung)
54
Dokumentasi suasana The Super Vapor Store
(Gambar.5 store Super Vapor) (Gambar.6 dalam ruangan)
(Gambar.7 anggota komunitas Super Vapor) (Gambar.8 penghargaan
komunitas Super Vapor)
BIODATA PENULIS
FINKKI DAHLIANI DEWI
ANDESLINE, lahir di Jakarta, 26 Agustus
1996, putri pertama dari Bapak Bripka Agus
Gunawan dan Ibu Mujiyati yang beralamat
tinggal di Komplek Polri, Ciracas, Jakarta
Timur.Putri pertama dari 3 bersaudara ini
telah menempuh pendidikan di TK Rose
Jakarta Timur (2000-2001), Kemudian penulis
melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah
Attahiriyah Jakarta Timur (2002-2008),
selanjutnya meneruskan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta
Timur (2008-2011) dan melanjutkan kembali pendidikan di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jakarta Timur (2011-2014) Setelah lulus Madrasah Aliyah, penulis
melanjutkan pedidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan jurusan Pendidikan Ilmu Pegetahuan Sosial konsentrasi Sosiologi-
Antropologi angkatan 2014 melalui jalur SNMPTN.
Skripsi yang berjudul “Fenomena Sosial Rokok Elektrik di Kalangan
Remaja (Studi Kasus: Komunitas Super Vapor di Depok, Jawa Barat)” ini di
bawahbimbingan Bapak Dr. Abdul Rozak, M. Si sebagai Dosen Pembimbing I
dan Ibu MailaDinia Husni Rahiem, Ph.D., M.A sebagai Dosen Pembimbing II.