woc, askep, penatalaksanaan

5
4 Web Of Caution (WOC) Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Lakukan pengkajian fisik Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk riwayat diet Observasi adanya manifestasi anemia Manifestasi umum, yaitu : Kelemahan otot Mudah lelah Kulit pucat Manifestasi sistem saraf pusat , yaitu : Sakit kepala Perdarahan masif Kurang bahan baku pembuat sel darah Penghancuran eritrosit yang berlebihan Terhentinya pembuatan sel darah oleh sum-sum tulang Anemia Anoreksia Resti Gg nutrisi kurang dari kebutuhan Lemas Cepat lelah Intoleransi aktifitas Kadar HB Komparten sel penghantar oksigen/ zat nutrisi ke sel < Gg perfusi jaringan

Upload: rola-mesrani-simbolon

Post on 30-Dec-2014

87 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

anemia

TRANSCRIPT

Page 1: WOC, ASKEP, PENATALAKSANAAN

4

Web Of Caution (WOC)

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Lakukan pengkajian fisik

Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk riwayat diet

Observasi adanya manifestasi anemia

Manifestasi umum, yaitu :

– Kelemahan otot

– Mudah lelah

– Kulit pucat

Manifestasi sistem saraf pusat , yaitu :

– Sakit kepala

Perdarahan masif Kurang bahan

baku pembuat

sel darah

Penghancuran

eritrosit yang

berlebihan

Terhentinya

pembuatan sel darah

oleh sum-sum tulang

Anemia

Anoreksia Resti Gg

nutrisi kurang

dari kebutuhan

Lemas

Cepat lelah

Intoleransi

aktifitas

Kadar HB

Komparten sel

penghantar oksigen/

zat nutrisi ke sel <

Gg perfusi jaringan

Page 2: WOC, ASKEP, PENATALAKSANAAN

5

– Pusing

– Kunang-kunang

– Peka rangsang

– Proses berpikir lambat

– Penurunan lapang pandang

– Apatis

– Depresi

Syok (anemia kehilangan darah)

– Perfusi perifer buruh

– Kulit lembab dan dingin

– Tekanan darah rendah dan tekanan darah setral

– Peningkatan frekwensi jatung

2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang

diperlukan untuk pengiriman oksigenasi ke sel/hipoksia.

b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum.

3. Intervensi Keperawatan

a. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang

diperlukan untuk pengiriman oksigenasi ke sel/hipoksia.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan

menunjukkan tingkat perfusi jaringan yang sesuai.

Kriteria Hasil:

1. Tidak ada sianosis sentral atau perifer.

2. Kulit hangat atau kering.

Page 3: WOC, ASKEP, PENATALAKSANAAN

6

3

.

S

t

a

t

u

s

m

e

n

t

a

l

b

i

a

s

a

.

b. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan

klien melaporkan peningkatan intoleransi aktifitas.

Kriteria Hasil:

1. Menunjukkan pernafasan normal.

2. Mendapatkan istirahat yang cukup.

3. TD dalam keadaan normal

Intervensi Rasional

1) Observasi perubahan status

mental.

Gelisah, bingung, disorientasi

atau perubahan sensori atau

motor dapat menunjukkan aliran

darah, hipoksia atau cidera

faskuler serebral (CSV) sebagai

akibat emboli sistemik.

2) Observasi warna dan suhu kulit

atau membrane mukosa.

Kulit pucat/sianosis, kaku

membrane bibir atau lidah

menunjukkan vasokontriksi/

syok dan gangguan aliran

sistemik.

3) Berikan oksigen tambahan

sesuai indikasi.

Memaksimalkan transport

oksigen ke jaringan.

4) Tinggikan kaki atau telapak

bila di tempat tidur atau kursi.

Menurunkan status vena di kaki

dan pengumpulan darah pada

vena pelvis untuk menurunkan

resiko pembentukan thrombus.

5) Kaji untuk respon verbal

melambat, mudah terangsang,

bingung.

Mengindikasikan gangguan

fungsi serebral karena hipoksia

atau defisiensi vitamin B12.

Page 4: WOC, ASKEP, PENATALAKSANAAN

7

Penatalaksanaan medis dan keperawatan

Penatalaksanan ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang

hilang.

1. Medis

Terapi anemia defisiensi zat besi dengan preparat oral atau parenteral. Terapi

oral adalah dengan pemberian preparat besi, fero sulfat, fero gloconat atau

Na- fero bisitrat. Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran

100 mf (20 ml) intravena.

a. Transpalasi sel darah merah.

b. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.

c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah

Intervensi Rasional

1) Observasi adanya tanda kerja

fisik (dispnea, sesak nafas,

kunang-kunang, keletihan.

Merencanakan istirahat yang

tepat.

2) Antisipasi dan bantu dalam

aktifitas kehidupan sehari-hari.

Untuk mencegah kelelahan.

3) Beri pengalihan aktifitas. Meningkatkan istirahat

dengan tenang serta

mencegah kebosanan dan

menarik diri.

4) Pilih teman sekamar yang

sesuai dengan usia dan minat

yang sama.

Untuk mendorong kepatuhan

pada kebutuhan istirahat.

5) Pertahankan posisi fowler

tinggi.

Untuk pertukaran udara ug

optimal.

6) Ukur tanda vital selama

istirahat.

Untuk menentukan nilai

dasar perbandingan selama

periode aktifitas.

Page 5: WOC, ASKEP, PENATALAKSANAAN

8

d. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang

membutuhkan oksigen

e. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.

f. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :

Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua: plasma

ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan

infus IV apa saja.

Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari.

Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 gr/dl.

Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah, pengobatan

infeksi sekunder, makanan dan istirahat.

2. Keperawatan

Mengkonsumsi zat besi yang cukup, makanan yang mengandung zat besi

- Daging seperti daging sapi dan ayam, khususnya hati

- Ikan khususnya kerang

- Telur, kacang-kacangan

- Nasi dan roti gandum

- Sayuran berdaun hijau, khususnya bayam

- Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C (asam askorbat)

seperti jeruk, tomat, mangga, dll. Sebab vitamin C dapat meningkatkan

penyerapan zat besi

- Kurangi konsumsi teh dan kopi, karena merupakan sumber makanan

penghambat asupan zat besi.