watobon waste of tofu from cirebon (6)
DESCRIPTION
Energi Alternatif dari limbah tahu sebagai bahan baku bahan bakar minyak (BBM)TRANSCRIPT
-
WATOBON : WASTE OF TOFU FROM CIREBON
Potensi Bioethanol sebagai Pengganti Bahan Bakar
Masa Depan Kapal Perikanan Dunia
1)
Sofan Sidiq Pribadi dan 2)
Alfina Andani 1)
230110120136 [email protected] dan 2)
230110120084 [email protected] 1 dan 2)
Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan University Padjadjaran, Jatinangor
ABSTRAK
Sumberdaya perikanan yang sangat potensial di perairan Kabupaten Cirebon
menjadi mata pencaharian utama dalam kegiatan penangkapan ikan. Hal ini, dilakukan
masyarakat pesisir sekitar yang berprofersi sebagai nelayan. Nelayan di perairan Kabupaten
Cirebon melakukan upaya penangkapan ikan, dengan kapal motor sejumlah 105 unit dan
perahu motor tempel sejumlah 210 unit. Namun, nelayan tersebut tidak dapat menghindari
permasalahan yang terjadi saat pengoperasian kapal ataupun perahunya, disebabkan harga
bahan bakar yang mengalami kenaikan menjadi Rp. 6.900 per liter. Sehingga, keuntungan
dari hasil ikan tangkapan nelayan tidak dapat mensejahterakan perekonomiannya.
Di sisi lain, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat
yang terkenal dengan kuliner khas berupa tahu petis dan tahu gejrot. Kabupaten Cirebon
juga memiliki kawasan industri tahu. Terdapat sebanyak 35 industri tahu dari tiap
kecamatannya pada periode Mei Juni 2012. Industri tahu tersebut memproduksi tahu dengan jumlah yang melimpah, sehingga menghasilkan limbah yang melimpah pula.
Limbah tahu yang dihasilkan cukup banyak yaitu sekitar 50 65 % per produksi 1 ton tahu. Limbah tahu lebih dikenal dengan sebutan Ampas Tahu.
Ampas tahu memiliki potensi sebagai penghasil bioethanol atau etanol yang ramah
lingkungan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam mengganti bahan bakar cair ataupun gas
untuk diterapkan pada kebutuhan mesin kapal nelayan di perairan Kabupaten Cirebon.
Karya tulis ini bertujuan menganalisis sejauh mana potensi ampas tahu dapat digunakan
sebagai bioethanol dan diharapkan di masa depan dapat menggantikan bahan bakar untuk
mesin kapal perikanan di dunia. Metode yang digunakan pada karya tulis ini menggunakan
metode literatur yang meliputi mengkaji teori, temuan, serta bahan penelitian lainnya.
Proses pembuatan bioethanol dari ampas tahu, yaitu dengan cara menghidrolisis
karbohidrat yang terkandung di dalam ampas tahu dengan enzim glukoamilase menjadi
glukosa kemudian glukosa tersebut difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae menjadi
bioetanol. Lama waktu fermentasi selama 7 hari serta kadar pH yaitu 5, kemudian
dilakukan destilasi untuk memisahkan etanol dengan air pada suhu 80 C, maka diperoleh
etanol dengan kadar 10 % dan masih dapat ditingkatkan.
Kata-kata kunci : ampas tahu, fermentasi, bioethanol.
-
DAFTAR PUSTAKA
Http: //www.technology-indonesia.com/ Diakses: Jumat, 29 Mei 2015/ Pukul: 09.20 WIB.