update rkl/rpl ancol

39
Technical Assistance for Environmental dan Social Impact Assessment (EIA / SIA) Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Grant TF#054683-IND Update RKL/RPL Ancol (Dokumen: Updating Pengembangan Kawasan Ancol Barat Bagian Timur seluas ± 119 ha) Laporan Tambahan SEPTEMBER 2011 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized

Upload: dinhdang

Post on 30-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Update RKL/RPL Ancol

Technical Assistance for Environmental dan Social Impact Assessment (EIA / SIA) Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – Grant TF#054683-IND

Update RKL/RPL Ancol (Dokumen: Updating Pengembangan Kawasan Ancol Barat Bagian Timur

seluas ± 119 ha)

Laporan Tambahan

SEPTEMBER 2011

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

wb406484
Typewritten Text
E2658 v14
Page 2: Update RKL/RPL Ancol

i

Daftar Isi

Glosarium ............................................................................................................................. 1 Ringkasan ............................................................................................................................. 4 1 Pendahuluan .................................................................................................................. 6

1.1 Konteks ................................................................................................................... 6 1.2 Tujuan dan ruang lingkup Laporan Status ............................................................... 7

2 Kecukupan RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang Telah Dimutakhirkan ............................... 8 2.1 Tinjauan khusus atas Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 ...................................... 9

2.1.1 Persyaratan Pemerintah Indonesia .................................................................. 9 2.1.2 Pertimbangan lebih luas ................................................................................ 11

2.2 Informasi tambahan dan perkembangan ............................................................... 12 2.2.1 Persetujuan atas AMDAL JUFMP Fase 1 dan Laporan Tambahan ................ 13 2.2.2 Informasi tambahan rona awal lingkungan ..................................................... 13 2.2.3 Kualitas sedimen ........................................................................................... 14 2.2.4 Konsultasi Masyarakat ................................................................................... 14 2.2.5 Dimulainya Pembangunan CDF Ancol ........................................................... 15 2.2.6 Dampak di luar lokasi dari CDF Ancol ............................................................ 15

2.3 Penilaian menyeluruh ........................................................................................... 15 3 Pengaman-Pengaman CDF Ancol ............................................................................... 17

3.1 Pengaturan institusional ........................................................................................ 17 3.1.1 PT. PJA ......................................................................................................... 17 3.1.2 Kontraktor Konstruksi Ancol (Ancol Construction Contractors/ACC) .............. 18 3.1.3 Konsultan Pengawasan (Supervision Consultant/SC) JUFMP ....................... 19 3.1.4 PIU ................................................................................................................ 19 3.1.5 PMU .............................................................................................................. 19 3.1.6 Kontraktor Konstruksi (Construction Contractors/CC) .................................... 19 3.1.7 BPLHD DKI .................................................................................................... 20

3.2 Pengaman yang diperkuat .................................................................................... 20 3.2.1 Integrasi JUFMP dan kegiatan-kegiatan CDF Ancol ...................................... 20 3.2.2 “Praktik yang baik” dalam pembangunan dan pengawasan ........................... 21 3.2.3 Sedimen dan material penimbunan/pelapisan lainnya ................................... 22 3.2.4 Pengelolaan lalu lintas ................................................................................... 23

Lampiran 1 Tinjauan terperinci atas AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol .......... 25 Lampiran 2 Pengembangan CDF Ancol dan interaksi dengan JUFMP ......................... 35 Lampiran 3 Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terpadu Ancol ............. 36 Daftar Tabel Tabel A - 1 : Tinjauan terperinci atas AMDAL Ancol tahun 2006 dan Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 ................................................................................................................ 25 Tabel A - 2 : Pengembangan CDF Ancol dan interaksi dengan JUFMP (Jadwal dapat mengalami penyesuaian berkala)........................................................................................ 35 Tabel A - 3 :Matriks EMP Tambahan CDF Ancol ............................................................. 36

Page 3: Update RKL/RPL Ancol

1

Glosarium Nama-nama Institusi – Fungsional BBWS – CC Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-

Cisadane BPLHD DKI Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah Pemerintah DKI Jakarta DGCK Directorate General Human Settlements

(Direktorat Jenderal Cipta Karya), Kementerian Pekerjaan Umum

DGWR Directorate General Water Resources (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air), Kementerian Pekerjaan Umum

DKI Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta PMU Project Management Unit (Unit Pengelola

Proyek) PIU Project Implementation Unit (Unit

Pelaksana Proyek) PT. PJA PT. Pembangunan Jaya Ancol, pemegang

hak dan pelaksana proyek reklamasi Ancol Dokumen terkait lingkungan: AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,

yang mencakup ANDAL dan RKL/RPL ANDAL Analisis Dampak Lingkungan RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan RPL Rencana Pemantauan Lingkungan Update RKL/RPL Update terhadap RKL/RPL sebagai

konsekuensi dari perubahan ruang lingkup pekerjaan proyek dari sebuah AMDAL yang telah disetujui. Perubahan tersebut akan tetapi tidak secara signifikan, yang mengharuskan dibuatnya sebuah AMDAL baru. Pendekatan ini telah diambil oleh oleh BPLHD DKI dan Komisi AMDAL untuk memungkinkan dilakukannya pembuangan material kerukan JUFMP di lokasi reklamasi Ancol yang AMDAL nya telah disetujui. Update RKL/RPL ini menggantikan AMDAL sebelumnya, tetapi tidak membahas kembali isu-isu yang dianggap telah cukup dipertimbangkan dalam AMDAL sebelumnya dan isu-isu yang tidak akan mengalami dampak perubahan yang substantif.

Istilah khusus Proyek JUFMP Limbah B3 (atau B3) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun JUFMP Jakarta Urgent Flood Mitigation Project

(Proyek Pengendalian Banjir Jakarta). [dalam berbagai dokumen proyek,

Page 4: Update RKL/RPL Ancol

2

digunakan dengan arti yang sama dengan istilah „Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)‟]

Fase 1 (Phase 1) Serangkaian lokasi proyek JUFMP yang mendapat prioritas untuk diimplementasi di tahap awal proyek. Lokasi-lokasi Fase 1 dipilih karena dinilai penting dalam upaya pemulihan banjir, dan juga karena tidak diperlukannya pemukiman kembali. Sebuah AMDAL telah disiapkan untuk rangkaian kegiatan-kegiatan Fase 1 ini

Fase 2 (Phase 2) Lokasi-lokasi proyek lainnya yang akan dikerjakan dalam JUFMP.

RPF Resettlement Policy Framework (Kerangka Kerja Kebijakan Pemukiman Kembali); sebuah dokumen kebijakan yang harus diikuti oleh JUFMP untuk kegiatan-kegiatan pemukiman kembali yang terkait dengan proyek tersebut. Pemukiman kembali tidak akan dilakukan untuk lokasi-lokasi proyek Fase 1. RPF disusun berdasarkan kebijakan/praktik Bank Dunia dan undang-undang Indonesia

Lokasi-Lokasi Proyek Komponen proyek yang telah diidentifikasi dalam JUFMP; baik berupa sebuah saluran air/sungai/kanal banjir dengan panjang yang ditentukan, atau sebuah waduk dengan ukuran yang ditentukan. Rancangan-rancangan teknik telah dibuat berdasarkan masing-masing lokasi; penyusunan AMDAL telah dilakukan atau akan dilakukan untuk lokasi proyek secara tersendiri.

Istilah yang muncul dari aspek-aspek Kontrak dan pelaksanaan JUFMP Kontraktor Konstruksi Kontraktor yang memiliki Kontrak di bawah

PIU yang akan melaksanakan pekerjaan pengerukan, pembuatan tanggul, pengangkutan material hasil kerukan, dan kegiatan-kegiatan yang terkait untuk pembangunan JUFMP

ESMP Kontraktor yang Terperinci Sebuah Rencana Pengelolaan Lingkungan

dan Sosial (Environmental and Social Management Plan/ESMP) yang akan disusun oleh Kontraktor Konstruksi setelah diberikannya Kontrak, dengan informasi secara terperinci tentang praktik-praktik Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

Page 5: Update RKL/RPL Ancol

3

(Environmental and Social Management/ESM) yang harus diikuti. Rencana tersebut harus dibuat berdasarkan syarat-syarat Kontrak Konstruksi, AMDAL, Laporan Tambahan ini, dan laporan-laporan lainnya yang disebutkan dalam dokumen-dokumen tender. Rencana tersebut juga harus mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang terkait. Konsultasi dengan masyarakat sebelum diserahkannya ESMP untuk mendapatkan persetujuan resmi Konsultan Pengawasan wajib dilakukan

Rencana ESM Kontraktor Istilah umum yang digunakan untuk

mencakup “ESMP Kontraktor Umum” dan “Rencana ESM Kontraktor yang Terperinci”

ESMP Kontraktor Pendahuluan Sebuah Rencana ESM yang harus disusun

sebagai bagian dari Penawaran Teknis. Rencana tersebut harus memuat isi yang serupa dengan ESMP Kontraktor yang Terperinci, tetapi dengan tingkat perincian yang lebih rendah. Konsultasi dengan masyarakat “disarankan” untuk dilakukan sebagai bagian dari penyusunannya

ESM Environmental and Social

Management/Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (termasuk pemantauan lingkungan dan sosial, sesuai keadaan)

Konsultan Pengawasan Konsultan yang dikontrak untuk PMU.

Konsultan Pengawasan akan melaksanakan pengawasan sehari-hari atas Kontrak-Kontrak Konstruksi – peran yang biasanya dikenal sebagai “Ahli Teknik” (sebagai perwakilan dari prinsipal). Konsultan Pengawasan juga akan memiliki peran yang substantif dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial, dengan fokus utama pada ESM Kontraktor Konstruksi, tetapi juga mencakup tugas-tugas spesifik yang terkait dengan komunikasi/pengaduan masyarakat, dengan pemukiman kembali (untuk beberapa kegiatan lokasi Fase 2), dan dengan pemantauan serta pelaporan kepada BPLHD DKI atas nama para pemilik proyek (yakni PIU)

Page 6: Update RKL/RPL Ancol

4

Ringkasan

PT. PJA telah memiliki sebuah AMDAL yang disusun dan disetujui pada tahun 2006 untuk reklamasi sebuah area dekat pantai di Teluk Jakarta dengan menggunakan urukan pasir yang didapatkan dari sumber-sumber dari kawasan sekitar (AMDAL Ancol). Menindak-lanjuti diumumkannya Proyek Pengendalian Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP) dan ditunjuknya lokasi reklamasi milik PT PJA sebagai tempat penempatan akhir material hasil kerukan JUFMP, sebuah Update RKL/RPL Ancol telah disusun dan disetujui pada tahun 2009, update ini untuk memungkinkan dilakukannya penimbunan atas sebagian area reklamasi tersebut dengan material kerukan JUFMP. Perubahan-perubahan lain dalam rancangan teknis berupa penambahan lebar saluran yang memisahkan area reklamasi dengan garis pantai utama (yang ada saat ini) dari sekitar 80 m menjadi 200m dan perubahan-perubahan kecil pada bentuk dan area secara keseluruhan. Yang tetap walaupun tidak secara tegas disebutkan dalam Update RKL/RPL Ancol adalah bahwa fasilitas yang akan menampung hasil kerukan akan dirancang, dibangun, dan dioperasikan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup/Confined Disposal Facility (oleh karena itu istilah „CDF Ancol‟ biasa digunakan untuk mengacu kepada failitas tersebut). Sebuah review independen atas AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol, yang sebagian besar didasarkan pada sebuah checklist dari Bank Dunia, telah dilaksanakan pada tahun 2009 oleh PT ERM Indonesia (sebuah perusahaan konsultan). Laporan tambahan terbaru ini melakukan tinjauan lebih lanjut atas Update RKL/RPL Ancol, dan membahas perkembangan dalam perencanaan dan perancangan JUFMP serta dalam faktor-faktor lainnya yang telah terjadi selama ini. AMDAL Ancol awal dan Update RKL/RPL Ancol telah mengikuti prosedur yang sesuai berdasarkan standar di Indonesia, hail ini seperti penyusunannya oleh para spesialis AMDAL independen bersertifikat, dilakukannya konsultasi-konsultasi yang ditentukan selama penyusunan dan penilaian oleh Komisi AMDAL. Kesimpulan terpenting dari review dan pertimbangan atas perkembangan dalam perencanaan dan perancangan JUFMP adalah bahwa lokasi CDF Ancol dan Update RKL/RPL Ancol terintegrasi dengan baik dengan proyek JUFMP. Beberapa aspek yang mungkin diharapkan akan dibahas dalam sebuah analisis dampak lingkungan jika tidak ditemukan atau hanya dibahas dengan sangat ringkas dalam Update RKL/RPL Ancol dan/atau AMDAL sebelumnya – hal ini mungkin terjadi dikarenakan selama penentuan ruang lingkup, aspek-aspek tersebut dianggap tidak terlalu relevan atau tidak relevan sama sekali mengingat situasi proyek yang spesifik. Laporan ini mengidentifikasi aspek-aspek tersebut dan dapat menyetujui bahwa aspek-aspek tersebut tidak terlalu relevan atau tidak relevan sama sekali. Selain itu, argumen bahwa pertimbangan yang lebih besar seharusnya diberikan kepada dampak penggunaan lahan di masa depan di lokasi CDF Ancol. Untuk ini, dapat dikatakan bahwa Update RKL/RPL Ancol sifatnya spesifik pada kegiatan penimbunan/reklamasi, dan untuk setiap penggunan lahan di masa depan akan memerlukan analisis mengenai dampak lingkungan tersendiri pada waktu tersebut. Terlebih lagi, semua indikasi menunjukkan bahwa penimbunan dengan material hasil kerukan JUFMP tidak akan membatasi penggunaan lahan di masa depan.

Page 7: Update RKL/RPL Ancol

5

Laporan tambahan ini menyimpulkan bahwa pengelolaan dan pemantauan tambahan tertentu akan menjadi penting untuk memperkuat pelaksanaan langkah-langkah pengamanan. Berdasarkan analisis ini, sebuah EMP tambahan disajikan dalam laporan tambahan ini, yang melengkapi Update RKL/RPL Ancol dan terutama berfokus pada pada pengelolaan dan pemantauan atas isu-isu lingkungan dan sosial selama pengembangan CDF Ancol. Biaya-biaya sebagian besar terkait dengan pengawasan teknik/pengelolaan lokasi, kebutuhan untuk mengintegrasikan kegiatan dengan Konsultan Pengawasan JUFMP, dan untuk beberapa analisis kimia tanah pasca penimbunan.

Page 8: Update RKL/RPL Ancol

6

1 Pendahuluan

1.1 Konteks

Pihak “pemilik”/“pengusul” lokasi reklamasi Ancol di area dekat pantai Teluk Jakarta adalah PT. Pembangunan Jaya Ancol (PT. PJA). Persetujuan-persetujuan lingkungan untuk melakukan reklamasi atas area tersebut diberikan pada tahun 2006 setelah dipenuhinya persyaratan AMDAL standar Indonesia, dengan material timbunan sebagian besar berdasarkan pasir. Setelah terjadinya banjir besar yang merendam Jakarta pada bulan Februari 2007, konsep tentang Proyek Pengendalian Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP) pun bergulir dan persiapan untuk pengimplementasian proyek tersebut pun mulai disusun sejak saat itu. JUFMP mencakup pengerukan timbunan sedimen di beberapa kanal banjir, kanal, dan waduk utama tertentu dalam area perkotaan Jakarta dan mengangkut material hasil kerukan ke sebuah lokasi pembuangan yang sesuai. Analisis terhadap beberapa pilihan lokasi penempatan pun dilakukan sebelum diputuskan bahwa lokasi reklamasi Ancol merupakan fasilitas yang paling sesuai untuk pembuangan material hasil kerukan JUFMP1, hal ini dikarenakan:

Lokasi tersebut berada di tengah antara lokasi-lokasi proyek JUFMP;

Lokasi tersebut telah memperoleh persetujuan-persetujuan lingkungan untuk dikembangkan;

Dengan berada di sebuah area dekat pantai, dampak sosialnya akan minimal (tidak akan ada pemukiman kembali); dan

Lokasi tersebut mencerminkan penggunaan sumber daya secara bijaksana, menggantikan pasir dengan material hasil kerukan sebagai material penimbunan sebagian untuk reklamasi.

Interaksi dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemerintah DKI Jakarta (BPLHD DKI) dan Komisi AMDAL yang terkait menentukan bahwa perubahan material timbunan akan mengharuskan adanya sebuah Update RKL/RPL Ancol sebagai bentuk mitigasi atas isu-isu yang terkait dengan perubahan material timbunan. Update RKL/RPL Ancol tersebut disusun sesuai dengan persyaratan setempat termasuk penentuan ruang lingkup, persiapan, konsultasi-konsultasi, pertimbangan khusus atas isu-isu sosial dan dengar pendapat Komisi AMDAL. Update RKL/RPL Ancol telah disetujui oleh BPLHD DKI pada tahun 2009. Area yang disetujui adalah lokasi selulas ± 119 ha, dan mengakibatkan perubahan-perubahan kecil pada batas-batas fisik, terutama yang terkait dengan pelebaran jarak antara garis pantai yang ada (yang juga direklamasi) dengan lokasi reklamasi CDF Ancol. Dengan mempertimbangkan “kepemilikan” yang berbeda tetapi juga adanya kebutuhan akan integrasi, Update RKL/RPL Ancol yang disetujui tersebut secara

1 Dengan pengecualian limbah-limbah padat (yang akan dipisahkan dan dibuang ke lahan penimbunan Bantar Gebang yang

sudah ada), dan material berbahaya apabila ditemukan (yang direncanakan akan dibuang pada sebuah penimbunan material berbahaya komersial berizin yang sudah ada, yakni PPLi)

Page 9: Update RKL/RPL Ancol

7

spesifik mengidentifikasi batas-batas fisik dan administrative antara CDF Ancol dengan proyek JUFMP. Sejak disetujuinya Update RKL/RPL Ancol:

Persiapan proyek JUFMP telah mengalami kemajuan yang signifikan, terutama yang terkait dengan:

o Dipilihnya serangkaian subproyek JUFMP untuk kegiatan-kegiatan JUFMP Fase 1, dengan perancangan terperinci serta persiapan dan persetujuan yang terkait atas sebuah AMDAL untuk subproyek-subproyek tersebut.

o Penyempurnaan design teknis (DED, Detailed Enginering Design) dan kajian-kajian untuk diperolehnya persetujuan-persetujuan lingkungan untuk subproyek-subproyek JUFMP lainnya dan kajian-kajian tentang pemukiman kembali yang diperlukan di beberapa lokasi subproyek-subproyek tersebut.

o Penetapkan institusi proyek terkait proyek dan pengaturan-pengaturan pelaksanaan.

Review atas Update RKL/RPL Ancol, terutama dalam kaitannya dengan kebutuhan JUFMP.

Perubahan lebih lanjut yang diusulkan terhadap design tanggul utara CDF Ancol telah di-review dan disetujui oleh BPLHD DKI. Perubahan design yang diusulkan ini juga di-review oleh Bank Dunia, dan rekomendasi dari review tersebut telah diterima dan dipertimbangkan oleh PT PJA sebelum dokumen yang terkait disampaikan ke BPLHD DKI untuk mendapatkan persetujuan.

Perlu ditekankan bahwa AMDAL Ancol tahun 2006 dan Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 secara spesifik difokuskan pada kegiatan reklamasi itu sendiri di lokasi Ancol sesuai dengan persyaratan Pemerintah Indonesia. Fakta bahwa lokasi reklamasi itu sendiri telah sesuai dengan rencana tata ruang jangka panjang menyebabkan tidak diperlukannya lagi evaluasi secara terperinci atas isu-isu “penggunaan lahan”, terutama karena lokasi tersebut saat ini merupakan sebuah area dekat pantai. Batas-batas telah dibuat terkait dengan kegiatan-kegiatan JUFMP. Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 telah menyertakan evaluasi secara terperinci atas dampak dari pengangkutan material kerukan JUFMP ke lokasi CDF Ancol. Kegiatan-kegiatan pengerukan sebenarnya itu sendiri dan pengangkutan material hasil kerukan JUFMP ke lokasi CDF Ancol telah dibahas dalam berbagai AMDAL khusus JUFMP. Evaluasi atas kegiatan-kegiatan penggunaan lahan di masa depan seluruhnya dialokasikan untuk berbagai AMDAL pascareklamasi atau perizinan lingkungan serupa yang hanya akan diketahui ketika terdapat usulan-usulan spesifik untuk penggunaan area tersebut.

1.2 Tujuan dan ruang lingkup Laporan Status

Laporan tambahan ini:

Menganalisis apakah isu-isu sosial dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan lokasi tersebut untuk pembuangan material kerukan JUFMP (Bagian 2) telah cukup dibahas dalam AMDAL Ancol (2006) dan Update RKL/RPL Ancol (2009), adapun analisis ini disajikan dengan:

Page 10: Update RKL/RPL Ancol

8

o Mempertimbangkan Update RKL/RPL Ancol sebagai suatu dokumen tersendiri (Bagian 2.1)

o Membicarakan informasi baru dan mutakhir (Bagian 2.2) o Melakukan suatu penilaian menyeluruh, mengintegrasikan Update

RKL/RPL Ancol sebelumnya dengan informasi baru dan terkini (Bagian 2.3)

o Kesimpulan-kesimpulan secara keseluruhan

Mengidentifikasikan status saat ini dari penggunaan lokasi Ancol untuk pembuangan material kerukan JUFMP (Bagian 3) dengan membahas:

o Pengaturan-pengaturan institusional (Bagian 3.1) o Konstruksi awal o Pengaman-pengaman yang diperkuat (Bagian 3.2)

Lampiran-lampiran menyajikan:

Jadwal pengembangan CDF Ancol dan interaksinya dengan JUFMP (Lampiran 1)

EMP tambahan untuk CDF Ancol. (Lampiran 2)

2 Kecukupan RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang Telah Dimutakhirkan

Review atas sebuah dokumen seperti Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dilaksanakan untuk salah satu atau lebih alasan berikut ini:

1. Untuk memeriksa kesesuaiannya dengan pedoman tertentu, perundang-undangan, dan lain-lain.

2. Untuk menilai “kualitas” dokumen dan informasi yang terdapat di dalamnya. 3. Untuk menentukan persyaratan RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang akan

memiliki konsekuensi terhadap pelaksanaan proyek JUFMP. 4. Untuk menilai apakah kondisi-kondisi telah berubah sejak Update RKL/RPL

Ancol tahun 2009 disusun dan disetujui, yang dapat mengakibatkan dokumen dan RKL/RPL yang terkait setidak-tidaknya menjadi “tidak valid” sebagian.

Alasan-alasan tersebut tidaklah terlepas satu sama lain dan nilai penting relatif dari alasan-alasan yang berbeda tersebut ditentukan berdasarkan penilaian. Dalam laporan ini, fokusnya adalah pada alasan-alasan yang disebutkan dalam nomor 1, 3, dan 4 di atas. Bank Dunia secara khusus mengharuskan dilakukannya penilaian terhadap checklist yang telah disampaikan. Ini dilakukan untuk menangani Alasan 1 secara sebagian. Pemeriksaan lain yang dilakukan terkait dengan Alasan 1 adalah untuk memeriksa apakah dokumen tesebut telah memenuhi persyaratan dari Pemerintah Indonesia. Terkait dengan Alasan 2, Para Konsultan2 meyakini bahwa tidak banyak yang bias, yang didapat dari apa yang seharusnya merupakan sebuah pandangan yang bersifat menilai atas “kualitas” dokumen tersebut dan cara penyajian informasinya. Akan tetapi, kualitas dan kelengkapan informasi tersebut dapat dan memang dipertimbangkan sebagiannya terkait dengan kesesuaian dengan checklist Bank Dunia. Laporan ini tidak akan membahas Alasan 2 lagi secara khusus. 2 Para konsultan yang dipertahankan oleh PMU untuk menyusun laporan tambahan ini.

Page 11: Update RKL/RPL Ancol

9

Pada tahap proyek ini, penting untuk diperjelas tentang bagaimana cara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 akan “memungkinkan” proyek JUFMP untuk berjalan, dan pembatasan-pembatasan apa saja yang mungkin ditetapkannya terhadap pelaksanaan proyek JUFMP. Hal ini memerlukan adanya fokus pada Alasan 3 dan 4 di atas.

2.1 Tinjauan khusus atas Update RKL/RPL Ancol tahun 2009

Bagian ini berfokus pada Alasan 1 yang disebutkan di awal bagian ini, dengan memfokuskan pada apakah Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 telah sesuai dengan peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan, dan lain-lain.

2.1.1 Persyaratan Pemerintah Indonesia

Sementara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 secara efektif menggantikan AMDAL Ancol tahun 2006, baik dokumen-dokumen maupun proses-proses harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Keputusan untuk mengharuskan dibuatnya suatu update RKL/RPL dan bukan sebuah AMDAL baru dibuat berdasarkan pertimbangan atas apakah dokumen sebelumnya telah cukup membahas aspek-aspek yang mungkin memiliki pengaruh mendasar atas keputusan apakah proyek tersebut harus dilanjutkan atau tidak. Dengan melanjutkan pendekatan up-dating RKL/RPL, BPLHD DKI dan Komisi AMDAL secara tegas menentukan bahwa aspek-aspek tersebut telah cukup dibahas dan yang diperlukan adalah sebuah fokus untuk memastikan bahwa pengelolaan lingkungan yang memadai akan dilakukan untuk lokasi Ancol yang akan menerima material hasil kerukan JUFMP. Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 disusun atas nama “pemilik”, PT. PJA:

Nama Pengusul : PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Alamat Kantor : Jl. Pasir Putih Raya Kav. 5 Ancol, Jakarta Utara Nomor Telepon : (021) 6453456 Nomor faksimile : (021) 64710502 Penanggung Jawab : Ir. Maleakhi John Jabatan : Kepala Departemen Perizinan dan Proyek-Proyek

Khusus Nama Proyek : Pengembangan Ancol Barat Bagian Timur seluas

±119Ha. Persiapan dilaksanakan oleh para konsultan bersertifikat AMDAL, dengan informasi dari:

AMDAL Ancol tahun 2006;

kajian-kajian teknik khusus yang terkait dengan pembentukan tanggul penahan bagian luar, kajian-kajian yang sedang berjalan, serta penelitian-penelitian tanah; dan

kajian tentang kualitas sediment (sedimen) oleh ERM pada tahun 2008 yang dilakukan di saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP;

apa yang akan terlibat dengan proyek JUFMP. Penilaian atas Update RKL/RPL Ancol dilakukan oleh BPLHD DKI/Komisi AMDAL, yang mencakup serangkaian pertemuan pada bulan Februari/Maret 2009 sebelum

Page 12: Update RKL/RPL Ancol

10

diberikannya persetujuan akhir. Laporan-laporan dari pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan pertimbangan secara luas oleh BPLHD DKI/Komisi AMDAL atas serangkaian masalah sosial dan lingkungan, yang mana telah ditanggapi dan dimasukan dalam dokumen akhir Update RKL/RPL Ancol yang telah mendapat persetujuan. Sebuah aspek yang penting dari Update RKL/RPL Ancol adalah dampak dari reklamasi yang dikembangkan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup (Confined Disposal Facility/CDF), akan tetapi istilah spesifik ini tidak digunakan dalam dokumen tersebut. Selain itu, gambar-gambar “khusus” menunjukkan urutan pengembangan tanggul-tanggul pembatas bagian luar, meskipun tidak terdapat penjelasan tertulis secara terperinci atas keseluruhan urutan dan waktu pengembangan mulai dari pembangunan awal tanggul bagian luar, penimbunan dengan sedimen kerukan dan pelapisan akhir. Disimpulkan bahwa proses tersebut telah dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan persyaratan Pemerintah Indonesia, bahwa BPLHD DKI dan Komisi AMDAL telah melakukan penilaian mereka dengan terperinci dan memastikan pengaman-pengaman dan bahwa masalah-masalah sosial telah dibahas dengan terperinci. Update RKL/RPL Ancol telah sangat jelas dan spesifik tentang ruang lingkup dan pembagian tanggung jawab antara PT. PJA dan JUFMP. Terutama pada Bagian 2.5.d dokumen tersebut yang menyatakan:

Dalam konteks kegiatan-kegiatan JUFMP, lokasi proyek Ancol adalah sebuah lokasi pembuangan.

JUFMP adalah pihak yang bertanggung jawab: o Untuk memastikan bahwa material kerukan tidak mengandung B3

(limbah bahan berbahaya dan beracun) menurut Peraturan Pemerintah No. 85/19993. (Butir ini selanjutnya menyatakan bahwa berdasarkan kajian kualitas sedimen oleh ERM pada tahun 2008, sedimen-sedimen memang memenuhi kriteria tersebut dan dapat diterima di lokasi reklamasi Ancol)

o Untuk pengerukan dan pengangkutan material ke lokasi Ancol. o Untuk memilih rute pengangkutan dan pengaturan lalu lintas

pengangkut.

Tanggung jawab PT. PJA dimulai pada saat sebuah kendaraan masuk dari Jl. RE Martadinata ke area Ancol. Kewajiban PT. PJA adalah untuk:

o Menyediakan jalan akses masuk dari Jl. RE Martadinata ke lokasi pembuangan

o Menyediakan alat pencuci pengangkut (pencucian kendaraan) pada saat pengangkut tersebut meninggalkan area Ancol

3 Perhatikan bahwa istilah “B3” dalam RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang Telah Dimutakhirkan mengacu kepada limbah-limbah

bahan berbahaya sebagaimana dikategorikan dan didefinisikan dalam standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah no 85/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Page 13: Update RKL/RPL Ancol

11

2.1.2 Pertimbangan lebih luas

Sub-bagian ini disusun berdasarkan review independen oleh dua konsultan yang berbeda (ERM pada tahun 2009, PPA pada tahun 2010) atas Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dengan beberapa acuan kemballi kepada AMDAL Ancol tahun 2006. Kedua tinjauan tersebut dilakukan dengan bantuan checklist dari Bank Dunia, pemeriksaan atas dokumen-dokumen Ancol termasuk catatan-catatan yang dibuat pada pertemuan-pertemuan BPLHD DKI/Komisi AMDAL dan dengan kunjungan-kunjungan lokasi. Review terkonsolidasi dan terperinci ini terdapat pada Lampiran 1. Penilaian-penilaian dan komentar-komentar tertentu dari tinjauan-tinjauan tersebut memerlukan pembahasan-pembahasan dan pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut. Pembahasan-pembahasan dan pertimbangan-pertimbangan tambahan tersebut dibahas secara lebih terperinci dalam sub-bagian ini dan sub-bagian-sub-bagian berikutnya. Kebutuhan atas penilaian/pertimbangan tambahan timbul karena salah satu atau lebih dari hal-hal berikut ini:

Aspek-aspek kontekstual. Hal ini terkait dengan butir-butir checklist standar yang kurang relevan dengan proyek tersebut mengingat konteks dari lokasi itu sendiri, atau terkait dengan hal-hal yang sebenarnya dibahas oleh AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol (“perizinan Ancol”).

Dokumen tersebut tidak membahas aspek-aspek penting tertentu secara spesifik, terutama yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan reklamasi dan benar-benar menentukan kegiatan tersebut sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup.

Terbatasnya evaluasi atas isu-isu potensial yang terkait dengan penggunaan material hasil kerukan JUFMP.

Langkah-langkah penanggulangan tidak sepenuhnya mempertimbangkan konteks lokasi tersebut dan tidak sepenuhnya sejalan dengan cara pengaturan atas pengelolaan lokasi.

Konteks lokasi Lokasi reklamasi Ancol adalah sebuah lokasi dekat pantai, yang berada di tengah Teluk Jakarta daerah provinsi DKI Jakarta. Fasilitas CDF Ancol akan dipisahkan oleh sebuah saluran selebar kira-kira 200m dari sebuah garis pantai yang sebelumnya juga merupakan hasil reklamasi dan sedimentasi. Selain itu, berdasarkan perencanaan tata ruang saat ini, reklamasi atas lokasi tersebut telah ditentukan secara resmi sejak dikeluarkannya sebuah peraturan pemerintah pada tahun 1995. Dengan mempertimbangkan konteks ini:

Isu-isu perencanaan jangka panjang telah ditentukan sebelumnya.

Interaksi dengan komunitas pemukiman terdekat (dengan jarak minimum 200 m) akan terbatas selama jangka waktu reklamasi.

Karakteristik lokasi sekitar (CDF) yang telah terpolusi mengurangi kualitas lingkungan “alami” (air dan biologis) dan tidak terdapat area-area dengan nilai biologis di dekatnya seperti hutan bakau. Akan tetapi hal ini tidaklah dianggap sebagai alasan untuk tidak melaksanakan langkah-langkah penangggulangan sebagaimana mestinya.

Konteks perizinan Ancol Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, ruang lingkup dari perizinan lingkungan terbatas pada tahap reklamasi Ancol itu sendiri, yang secara jelas mengecualikan kegiatan-kegiatan pascareklamasi (yang akan dibahas melalui perizinan lingkungan

Page 14: Update RKL/RPL Ancol

12

di masa mendatang, yang akan diketahui hanya apabila terdapat proposal-proposal spesifik untuk penggunaan area tersebut apabila) dan kegiatan-kegiatan pengerukan dan pengangkutan sedimen JUFMP (yang dibahas dalam AMDAL-AMDAL khusus JUFMP). Selain itu, pengadaan pasir dan tanah penutup (topsoil) mengasumsikan bahwa penyedia material – material tersebut memiliki izin lingkungan yang sesuai, tetapi kepastian-kepastian akan hal tersebut tidak disebutkan dalam langkah-langkah mitigasi lingkungan Ancol. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan reklamasi Gambar-gambar dan pembahasan-pembahasan dalam update RKL/RPL Ancol tahun 2009 menyimpulkan bahwa lokasi tersebut akan dikembangkan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup (Confined Disposal Facility/CDF), dengan tanggul-tanggul penutup yang dilapisi oleh geotekstil pada sisi bagian dalam untuk menghindari aliran material halus keluar dari CDF saat proses penempatan hasil kerukan dilakukan. Waktu pengembangan lapisan pasir dan tanah atas tidak ditentukan. Isu-isu potensial yang timbul dari penggunaan material kerukan JUFMP Terdapat asumsi yang tetap bahwa persyaratan sedimen yang diangkut dari lokasi JUFMP harus “bukan B3” telah cukup menanggapi isu-isu potensial yang timbul dari penggunaan material kerukan JUFMP sebagai material uruk. Sementara hal tersebut mungkin wajar dalam banyak keadaan, evaluasi tambahan dan langkah-langkah penanggulangan yang lebih spesifik akan meningkatkan pengaman lingkungan. Langkah-langkah penanggulangan Langkah-langkah penanggulangan (termasuk pemantauan) sebagaimana diusulkan tidak selalu mempertimbangkan konteks lokasi dan tidak sealu sejalan dengan cara pengaturan pengelolaan lokasi. Sementara kemungkinan pencemaran dari, misalnya, sanitasi para pekerja mungkin terjadi, hal tersebut tidak dibahas sehubungan dengan konteks bahwa jumlah pekerja akan terbatas, bahwa Teluk Jakarta telah tercemar, dan bahwa pengujian kualitas air yang sesaat di area sekitarnya tidak akan dapat membedakan apakah sanitasi para pekerja dikeola dengan memadai. Sebagai contoh lain, untuk sebuah kegiatan pembangunan, sebagian besar penanggulangan dan pemantauannya harus difokuskan pada penyesuaian dengan syarat-syarat Kontrak Konstruksi dan pengawasan oleh ahli teknik pengawas. Hal-hal tersebut dibahas kemudian dalam Laporan Tambahan ini.

2.2 Informasi tambahan dan perkembangan

Sejak disusunnya Update RKL/RPL Ancol tahun 2009, telah terdapat:

Persetujuan atas AMDAL JUFMP Fase 1 dari Komisi AMDAL pada bulan Maret 2010.

Penyusunan Laporan Tambahan JUFMP Fase 1, yang mencakup rekomendasi-rekomendasi lebih lanjut terkait pengaman di luar AMDAL JUFMP Fase 1, dan yang juga akan dapat diterapkan pada proyek JUFMP.

Page 15: Update RKL/RPL Ancol

13

Pengumpulan data dasar terperinci untuk AMDAL JUFMP Fase 2 yang dilakukan selama tahun 2010.

Pertimbangan tambahan untuk isu-isu kualitas sedimen, terutama untuk menyertakan informasi tambahan dari pengumpulan data primer JUFMP Fase 2 dan untuk mempertimbangkan cara yang paling sesuai untuk memenuhi persyaratan BPLHD DKI untuk JUFMP Fase 1 terkait dengan pemantauan sedimen secara terus-menerus.

Konsultasi-konsultasi tambahan dengan pihak yang kepentingan.

Dimulainya pembangunan dinding pembatas luar Ancol (yang akan membentuk fasilitas pembuangan tertutup)

Pertimbangan lebih lanjut atas potensi dampak-dampak di luar lokasi dari pengadaan pasir dan material laterit (selain material kerukan JUFMP) untuk pembangunan CDF Ancol.

2.2.1 Persetujuan atas AMDAL JUFMP Fase 1 dan Laporan Tambahan

AMDAL JUFMP Fase 1 dibuat untuk 5 lokasi JUFMP yang pembangunannya diharapkan akan dimulai segera setelah disetujuinya proyek tersebut. AMDAL JUFMP Fase 1 ini telah disetujui secara resmi oleh BPLHD DKI pada bulan Maret 2010. Isu yang paling signifikan dalam laporan ini yang terkait dengan lokasi Ancol adalah persyaratan untuk pemantauan B3 tambahan di lokasi-lokasi JUFMP sebelum dan setelah pengerukan dilakukan. Sebuah Laporan Tambahan JUFMP Fase 1 telah disusun dan laporan tersebut memberikan informasi baru yang diperoleh dari rancangan JUFMP terperinci, yang membahas isu-isu kualitas sedimen yang timbul dari syarat-syarat persetujuan AMDAL JUFMP, volume-volume lalu lintas pengangkutan yang diperkirakan ulang, dan menghasilkan sebuah EMP tambahan yang dibuat berdasarkan pengaturan-pengaturan institusional JUFMP dengan penekanan pada pengaturan-pengaturan Kontraktor Konstruksi dan Konsultan Pengawasan (yang belim ditentukan secara rinci pada saat AMDAL JUFMP Fase 1).

2.2.2 Informasi tambahan rona awal lingkungan

Informasi dasar lingkungan tambahan telah dikumpulkan untuk area-area subproyek JUFMP Fase 1 dan Fase 2, di mana informasi yang paling relevan dengan Ancol adalah:

Konfirmasi bahwa rona awal untuk berbagai parameter lingkungan (terutama kebisingan, beberapa kualitas udara dan banyak kualitas air) telah melampaui standar lingkungan dari waktu ke waktu.

Sampel-sampel sedimen tambahan telah dikumpulkan4 dan kualitasnya telah diuji – lihat subbagian berikutnya.

Pengamatan-pengamatan atas keadaan lumpur kerukan dalam pilot proyek terdahulu yang dibiayai oleh Belanda5 di waktu-waktu yang berbeda setelah pembuangan.

4 Selian dari studi kualitas endapan sebelulmnya (yang dilakukan oleh para konslutan ERM pada tahun 2008) yang merupakan

studi kualitas endapan primer pertama yang komprehensif dan terperinci untuk saluran-saluran air dan waduk-waduk di

Jakarta, dan yang mendukung sebagian besar perencaan tata ruang untuk proyek JUFMP termasuk RKL/RPL ANCOL yang Telah Dimutakhirkan dan AMDAL JUFMP Fase 1.

Page 16: Update RKL/RPL Ancol

14

2.2.3 Kualitas sedimen

Penilaian-penilaian tambahan dan pertimbangan atas isu-isu kualitas sedimen yang dilakukan sejak dibuatnya update RKL/RPL Ancol tahun 2009:

Menunjukkan bahwa hasil-hasil dari analisis sampel sedimen tambahan (yang dilakukan untuk lokasi-lokasi JUFMP Fase 2) semuanya mendukung pengambilan sampel dan analisis sebelumnya bahwa tidak ada material yang digolongkan sebagai B3 (yakni limbah bahan berbahaya dan beracun)6.

Mengidentifikasi sebuah protokoI pengujian yang harus digunakan untuk memeriksa kualitas sedimen sebelum pengerukan dan pada penyelesaian proyek JUFMP di saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP.

Mengidentifikasi perlunya untuk memastikan bahwa truk-truk pengangkutan JUFMP tidak dapat digunakan untuk pengangkutan secara ilegal atas setiap material non-JUFMP (baik yang B3 atau selainnya) ke Ancol.

Menilai semua hasil kualitas sedimen terkait dengan penggunaan lahan dengan menggunakan standar setempat yang sesuai dan menyimpulkan bahwa untuk sebuah fasilitas pembuangan tertutup, semua pengambilan sampel dan pengujian sampai saat ini telah mendukung kesimpulan bahwa tidak akan terdapat batasan untuk penggunaan lahan di masa depan. Beberapa pemantauan untuk penegasan di Ancol selama dan setelah penimbunan sedimen JUFMP diidentifikasi.

Melaksanakan sebuah penilaian kesehatan dan menyimpulkan bahwa risiko-risiko terkait kesehatan dari material kerukan JUFMP tingkatnya rendah untuk para pekerja pembangunan Ancol dan untuk setiap penghuni lokasi Ancol di masa depan.

2.2.4 Konsultasi Masyarakat

Konsultasi-konsultasi masyarakat telah terus dilakukan di lokasi-lokasi JUFMP, terutama sebagai bagian dari penyusunan AMDAL JUFMP dan instrumen-instrumen pengaman sosial JUFMP. Topik-topik yang jelas dan dominant serta selalu muncul dalam konsultasi-konsultasi tersebut adalah:

Dukungan luas untuk proyek JUFMP, dengan menyadari manfaat-manfaat dari penanggulangan banjir, menyadari bahwa akan terdapat sedikit gangguan, tetapi menekankan bahwa masyarakat menginginkan pengelolaan lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan lingkungan dalam banyak proyek sebelumnya di sekitar Jakarta.

Harapan untuk konsultasi berkesinambungan dan bermakna antara “proyek” dengan masyarakat setempat.

Harapan yang sangat besar untuk penggunaan tenaga kerja setempat.

5 Sebuah proyek percontohan yang dilaksanakan oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan dukungan pendanaan dari pemerintah

Belanda untuk melakukan pengerukan percontohan atas sebuah saluran air kecil di Jakarta (bukan bagian dari proyek JUFMP). 6 Dengan mengacu kepada standar Indonesia, yang ditentukan berdasarkan praktik internasional.

Page 17: Update RKL/RPL Ancol

15

2.2.5 Dimulainya Pembangunan CDF Ancol

Pembangunan dinding-dinding pembatas luar dari fasilitas CDF Ancol telah dimulai pada triwulan kedua tahun 2010. Terjadi banyak diskusi penting termasuk oleh para ahli teknik dan spesialis lingkungan proyek JUFMP tentang pembangunan dinding pembatas luar, termasuk sebuah perubahan yang terjadi kemudian dalam design tanggul utara CDF, di mana rekomendasi-rekomendasi dari review Bank Dunia atas proposal tersebut telah diberikan dan diterima sebelum diperolehnya persetujuan dari BPLHD DKI. Inspeksi-inspeksi pemantauan atas pekerjaan tersebut juga telah dilaksanakan oleh BPLHD DKI7.

2.2.6 Dampak di luar lokasi dari CDF Ancol

Selain dari material kerukan JUFMP, pembangunan dinding-dinding pembatas dan penimbunan CDF Ancol akan membutuhkan pasir (sekitar 8,6 juta m3). Berdasarkan update RKL/RPL Ancol yang telah disetujui, pasir tersebut akan diperoleh dari sebuah sumber di laut, di Daerah Banten di lepas pantai Jakarta Utara. Lokasi tempat pengambilan pasir ini telah memiliki Izin Lingkungan yang disetujui8. Rancangan teknik menunjukkan bahwa material sedimen akan membentuk lapisan terbawah dari area yang ditimbun, yang kemudian akan dilapisi dengan lapisan pasir yang kemudian akan ditutup dengan material tanah laterit. Volume dari material laterit yang dibutuhkan diperkirakan sebanyak 400.000m3 yang akan didapatkan dari sumber-sumber tanah di dekat Bekasi, Jawa Barat, yang juga beroperasi dengan izin lingkungan. Dampak-dampak lingkungan di sumber-sumber pasir di laut dan sumber laterit di tanah tidak disebutkan dalam ANDAL, RKL dan RPL Ancol 9. Yang disebutkan hanyalah bahwa lokasi-lokasi tersebut memiliki AMDAL yang telah disetujui dan beroperasi dengan izin lingkungan. PT. PJA telah sepakat bahwa Konsultan Pengawasan JUFMP akan mengawasi dan memantau kegiatan-kegiatan di lokasi-lokasi di luar lokasi proyek tersebut (untuk pengadaan pasir dan laterit).

2.3 Penilaian menyeluruh

Dengan mempertimbangkan pembahasan-pembahasan di atas dalam bagian ini, penilaian menyeluruh dan keseimpulan-kesimpulan berikut ini telah dibuat:

Kebutuhan proyek telah ditetapkan dengan cukup.

Meskipun proyek JUFMP telah mempertimbangkan berbagai pilihan untuk pembuangan material hasil kerukan, pertimbangan ini tidak memiliki pengaruh apakah reklamasi Ancol dilanjutkan atau tidak. Lokasi reklamasi telah direncanakan dan disetujui sebelum diusulkannya JUFMP dan memiliki tujuan yang sama sekali berbeda dengan tujuan JUFMP. Penggunaan material kerukan JUFMP untuk menimbun sebagian lokasi CDF Ancol merupakan suatu pemanfaatan sumber daya secara efisien (mengurangi kebutuhan pasir

7 Pada bulan November 2010, dengan partisipasi Bank Dunia selama pelaksanaan inspeksi.

8 Berdasarkan RKL dan RPL yang telah disetujui, izin lingkungan untuk area laut Banten yang akan menyediakan pasir adalah

(i) izin dari Kabupaten Serang Nomor 666/750/LKH tanggal 13 April 2005 yang diberikan untuk PT. Gora Gahana dan (ii) izin dair Komisi Amdal Pusat Pertambangan dan Energi Nomor 5038/0115/SJ.T/199 tanggal 5 Desember 1994 yang diberikan kepada PT. SAC Nusantara. Izin tersebut memperbolehkan perusahaan untuk mengeksploitasi pasir sebanyak sekitar 10 juta

m3 dari suatu area seluas 1.056 ha di posisi 5o 54‟ 47‟2‟‟ – 5o 56‟ 12.2‟‟ Selatan dan 106o 11‟ 39.9‟‟ – 106o 17‟ 36.3‟‟ Timur. 9 Meskipun isu ini telah ditinjau oleh BPLHD DKI pada saat diberikannya persetujuan atas perubahan dalam rancangan batas

(tanggul) utara CDF.

Page 18: Update RKL/RPL Ancol

16

di CDF Ancol) dan merupakan suatu situasi yang saling menguntungkan untuk PT. PJA serta JUFMP.

Manfaat-manfaat positifnya semakin meningkat dengan berkurangnya sedimen dari jalan-jalan air JUFMP dari tempat-tempat di mana sedimen tersebut tadinya mengalir ke Teluk Jakarta dan menyumbang pada muatan pencemaran yang telah meningkat.

Pembedaan tanggung jawab antara JUFMP dengan PT. PJA dalam hal jangka waktu pengembangan/reklamasi telah ditentukan dengan jelas dan sesuai. Pembedaan antara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dengan persetujuan-persetujuan lingkungan (AMDAL) di masa depan yang diperlukan untuk setiap penggunaan lahan di masa mendatang tidak dinyatakan, akan tetapi penting untuk diketahui bahwa terdapat pembedaan tersebut dan bahwa Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 memadai untuk tujuan-tujuannya.

Pengembangan secara jelas atas lokasi reklamasi sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup (CDF) sangatlah penting dalam penilaian lingkungan dan penanggulangan.

Pengumpulan dan analisis serta penilaian sedimen tambahan menegaskan penilaian sebelumnya bahwa sedimen JUFMP sangat kecil kemungkinannya untuk digolongkan sebagai B3; pemantauan di masa mendatang oleh Komisi AMDAL akan memberikan pengaman-pengaman tambahan; risiko kesehatan dari sedimen terhadap para pekerja dan masarakat umum tingkatnya rendah; dan dengan pelapisan pascareklamasi yang diwajibkan oleh AMDAL menggunakan pasir dan tanah atas, kecil kemungkinan akan terdapat dampak merugikan jangka panjang.

Pembangunan fasilitas CDF Ancol akan mengakibatkan kehilangan fisik yang terkait atas habitat laut dekat pantai yang tercemar, yang tidak memiliki nilai konservasi yang besar. Tidak terdapat area-area dengan habitat/ekosistem yang berarti di dekat lokasi tersebut.

Kemungkinan akan terdapat penurunan marginal dalam kualitas air laut setempat dari waktu ke waktu, bahkan dengan dilakukannya langkah-langkah penanggulangan yang didasarkan pada memelihara pembatas dan sanitasi lokasi secara normal. Hal tersebut tidak memiliki signifikansi yang besar dikarenakan statusnya yang sudah tercemar; pemantauan kualitas air laut sesaat (walaupun regular) tidak akan dapat mendeteksi selain dari pencemaran kasar dari pembangunan CDF Ancol dan kegiatan-kegiatan penimbunan. Pengawasan dan pengamatan lokasi secara memadai akan menghasilkan pemantauan yang sesuai dan hemat biaya.

Dampak-dampak yang terkait dengan kualitas udara besifat lokal dan sementara, potensi tersebut meliputi peningkatan debu dan plastik yang tertiup angin, apabila pengelolaan lokasinya tidak memadai. Melihat kegiatan-kegiatan pengerukan lainnya di Jakarta, kemungkinan terjadinya masalah bau adalah kecil karena sedimen hampir tidak berbau setelah beberapa jam setelah dikeruk dan ditiriskan.

Lokasi masyarakat setempat yang dipisahkan dari lokasi reklamasi oleh sebuah saluran selebar ± 200 m sehingga kecil kemungkinan akan terdapat gangguan yang berarti terhadap masyarakat tersebut, meskipun dalam kondisi-kondisi tertentu mereka akan mendengar bunyi kegiatan operasional di lokasi dan apabila pengelolaan lokasinya buruk, mereka dapat terganggu oleh debu dan sampah yang tertiup angin.

Page 19: Update RKL/RPL Ancol

17

Hasil-hasil lingkungan dan sosial yang optimal dari tahap reklamasi/pengembangan akan diperoleh dengan fokus pada

o praktik teknik yang baik oleh PT. PJA dan kontraktornya di CDF Ancol dan lokasi-lokasi yang terkait.

o kepatuhan terhadap prinsip-prinsip fasilitas pembuangan tertutup (“CDF”)

o pengawasan ketat oleh PT. PJA dan ahli teknik dan konsultan pengawasnya untuk memastikan bahwa pengaman-pengaman lingkungan dan sosial telah diikuti, dan

o konsultasi dan integrasi erat dengan pelaksanaan proyek JUFMP.

Bagian 3 menbahas pengmaan-pengmaan secara lebih rinci, dengan fokus khusus pada isu-isu yang tidak dijelaskan secara terperinci dalam Update RKL/RPL Ancol

3 Pengaman-Pengaman CDF Ancol

Bagian ini membahas pengaman-pengaman yang terkait dengan pengembangan dan penimbunan CDF Ancol selama jangka waktu di mana material hasil kerukan JUFMP akan diangkut ke CDF Ancol. Banyak langkah pengamanan yang sudah disyaratkan dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dan langkah-langkah tersebut tidak akan dibahas lebih lanjut. Dengan demikian fokusnya adalah pada langkah-langkah tambahan, dan pengaturan-pengaturan institusional untuk memastikan bahwa langkah-langkah tersebut dilaksanakan.

3.1 Pengaturan institusional

Pengaturan-pengaturan dan tanggung jawab-tanggung jawab institusional untuk sub-proyek JUFMP telah ditentukan dengan jelas. Sub-bagian-sub-bagian berikut ini mengidentifikasi pengaturan-pengaturan institusional serupa untuk kegiatan reklamasi CDF Ancol dan interaksi-interaksi yang diperlukan antara berbagai pihak.

3.1.1 PT. PJA

PT. PJA adalah pemegang hak untuk lokasi reklamasi CDF Ancol. Pihaknya juga merupakan pengusul Update RKL/RPL Ancol tahun 2009. PT. PJA memiliki:

Tanggung jawab hukum khusus untuk melaksanakan Update RKL/RPL Ancol tahun 2009.

Tanggung jawab secara umum untuk memastikan dilakukannya pengelolaan lingkungan dan sosial yang baik di lokasi CDF Ancol, terlepas dari persyaratan khusus dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009.

Sepakat untuk melaksanakan setiap langkah tambahan yang ditentukan dalam laporan tambahan ini dan menyertakan laporan-laporan pelaksanaan atas langkah-langkah tambahan tersebut dalam laporan-laporan pelaksanaan RKL dan RPL triwulanan kepada BPLHD DKI.

Kepentingan-kepentingan dalam penggunaan lokasi Ancol secara jangka panjang.

Entitas yang setara untuk proyek JUFMP adalah PIU – PIU (Bagian 3.1.4), meskipun PMU JUFMP (Bagian 3.1.5) memiliki peran koordinasi atas nama PIU-PIU.

Page 20: Update RKL/RPL Ancol

18

Meskipun tanggung jawab hukum tetap berada pada PT. PJA untuk pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan sosial secara khusus dan umum di lokasi Ancol, hal ini tidaklah membatasi kemungkinan bahwa pelaksanaan atas aspek-aspek khusus dapat dialihkan melalui kontrak kepada entitas-entitas lainnya. Perlu diingat bahwa untuk memastikan lebih lanjut kepatuhannya terhadap Update RKL/RPL Ancol tahun 2009:

“tidak ada keberatan” dari Bank Dunia terhadap setiap kontrak JUFMP yang ditentukan akan diberikan dengan ketentuan bahwa Bank Dunia dapat menerima kememadaian CDF Ancol (termasuk telah memperoleh bukti yang dapat diterima atas kepatuhan PT. PJA terhadap persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol ini, serta kepatuhan terhadap Gambar-Gambar Teknik Terperinci yang telah disetujui untuk pembangunan CDF Ancol), dan

perjanjian-perjanjian hukum JUFMP akan mencakup ketentuan yang mensyaratkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggunakan hak-haknya sebagai pemegang saham, untuk memerintahkan PT. PJA untuk melaksanakan persyaratan (termasuk langkah-langkah penanggulangan) yang dinyatakan dalam persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol ini.

3.1.2 Kontraktor Konstruksi Ancol (Ancol Construction Contractors/ACC)

Istilah kontraktor konstruksi merupakan istilah umum yang digunakan dalam Laporan Tambahan ini yang mencakup setiap Kontraktor, subkontraktor, dan lain-lain, yang digunakan oleh PT. PJA di lokasi CDF Ancol untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti, tetapi tidak harus terbatas pada:

Pembangunan dan/atau pemeliharaan tanggul-tanggul pembatas eksternal

Pembangunan dan/atau pemeliharaan tanggul-tanggul pemisah internal atau pembatas sementara, apabila tanggul-tanggul tersebut dibutuhkan

Pengembangan dan/atau pemeliharaan jalan-jalan atau jalur-jalur internal untuk memudahkan pergerakan truk-truk pengangkut sedimen JUFMP

Para pemasok pasir, tanah atas, dan lain-lain, yang mungkin digunakan sebagai lapisan akhir yang ditentukan atau untuk setiap tujuan lainnya. Para pemasok tersebut termasuk entitas-entitas selain JUFMP yang dapat digunakan untuk mengangkut material timbunan ke lokasi CDF Ancol.

Drainase internal atau yang serupa

Para penyedia dan operator fasilitas pencucian kendaraan sebagaimana disyaratkan dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009.

PT. PJA sendiri pada saat pihaknya melaksanakan setiap pekerjaan dengan menggunakan sumber dayanya sendiri atau, sebagai contoh, buruh kontrak harian.

Entitas yang setara untuk proyek JUFMP adalah Kontraktor Konstruksi (JUFMP) (Bagian 3.1.6) yang digunakan oleh PIU. Pengawasan atas ACC dilaksanakan oleh PT. PJA melalui Unit Pengembangan Propertinya (termasuk mengawasi aspek-aspek lingkungan dari kontrak-kontrak

Page 21: Update RKL/RPL Ancol

19

ACC). Selain itu, PT. PJA telah merekrut sebuah perusahaan konsultan untuk melaksanakan pemantauan kepatuhan triwulanan atas pekerjaan-pekerjaan pembangunan yang sedang berlangsung. PT. PJA, sesuai dengan persyaratan AMDAL Indonesia, menyusun laporan-laporan pelaksanaan triwulanan atas RKL dan RPL serta menyerahkannya kepada BPLHD DKI.

3.1.3 Konsultan Pengawasan (Supervision Consultant/SC) JUFMP

PT. PJA telah setuju untuk mengizinkan SC JUFMP memiliki akses ke CDF Ancol dan ke semua lokasi di luar lokasi proyeknya (termasuk lokasi-lokasi sumber material timbunan pasir dan laterit) untuk tujuan pelaksanaan pengawasan atas RKL dan RPL yang telah disetujui, Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol, laporan-laporan Perkembangan RKL dan RPL triwulanan PT. PJA, dan setiap tugas lainnya sebagaimana ditentukan dalam Terms of Reference (TOR) dari SC. TOR untuk SC akan termasuk tanggung jawab-tanggung jawab tersebut.

3.1.4 PIU

PIU (Pemerintah DKI Jakarta, DGCK, dan DGWR) secara nyata merupakan para “pemilik” saat ini dari saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP yang berada dalam tanggung jawab mereka masing-masing. Oleh karena itu, mereka memegang kepemilikan khusus atas AMDAL JUFMP yang terkait dan dengan demikian tanggung jawab untuk pelaksanaan AMDAL JUFMP, dan secara efektif akan mempertahankan penguasaan tunggal atas saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP setelah proyek JUFMP diakhiri setelah diselesaikannya kontrak-kontrak pembangunan.

3.1.5 PMU

PMU dalam DGWR telah ditentukan sebagai unit utama dengan tangggung jawab menyeluruh Pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan proyek JUFMP. PMU memiliki tanggung jawab pengelolaan untuk Konsultan Pengawasan (SC) JUFMP, dan tanggung jawab koordinasi melalui SC untuk pelaksanaan Kontrak Pembangunan untuk subproyek-subproyek JUFMP dan untuk melaksanakan AMDAL-AMDAL yang terkait dan menyerahkan laporan-laporan pemantauan lingkungan kepada BPLHD DKI. PMU juga terkait erat dengan menentukan persyaratan untuk Kontrak-Kontrak Pembangunan JUFMP dan untuk Terms of Reference SC.

3.1.6 Kontraktor Konstruksi (Construction Contractors/CC)

Para Kontraktor Konstruksi akan bertanggung jawab untuk pengerukan saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP dan pengangkutan material kerukan dari lokasi-lokasi pengerukan ke CDF Ancol sesuai dengan Kontrak-Kontrak Konstruksi. Syarat-syarat dalam kontrak-kontrak tersebut antara lain membahas pengelolaan lingkungan dan sosial.

Page 22: Update RKL/RPL Ancol

20

Para Kontraktor Konstruksi akan memiliki tanggung jawab khusus terkait dengan pencegahan pengangkutan dan pembuangan limbah B3 (yakni berbahaya) secara ilegal (apabila ditemukan) ke lokasi CDF Ancol.

3.1.7 BPLHD DKI

BPLHD DKI terlibat secara langsung dalam penilaian dan persetujuan atas AMDAL-AMDAL (termasuk RKL/RPL) dan akan memiliki peran berkelanjutan dalam memantau pelaksanaan RKL/RPL. Laporan-laporan pemantauan untuk pelaksanaan RKL/RPL (termasuk Update RKL/RPL Ancol yang diserahkan oleh PT. PJA) akan dinilai oleh BPLHD DKI. Terkait dengan CDF Ancol, BPLHD DKI telah mulai memantau pekerjaan-pekerjaan pembangunan yang sedang berlangsung dan mengundang Bank Dunia untuk berpartisipasi dalam pengawasan dan pemantauan. Diperkirakan bahwa pengawasan dan pemantauan bersama tersebut akan berlanjut. Di masa mendatang, BPLHD DKI juga akan menjadi otoritas yang terlibat dalam penilaian dan persetujuan atas setiap AMDAL yang terkait dengan setiap usulan penggunaan lahan di lokasi CDF Ancol.

3.2 Pengaman yang diperkuat

Dengan mempertimbangkan tinjauan dan penilaian-penilaian di atas, subbagian ini menyajikan pengaman-pengaman yang diperkuat untuk lokasi CDF Ancol yang akan diimplementasikan selama jangka waktu pembangunan (pembangunan dinding-dinding pembatas CDF dan penimbunan reklamasi termasuk pelapisan pasir dan tanah atas) yang akan:

Melengkapi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial yang disyaratkan dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009.

Terintegrasi dengan ESM (Environmental Social Management) untuk proyek JUFMP, sebagaimana ditetapkan oleh AMDAL-AMDAL dan/atau oleh kontrak atau persyaratan selanjutnya.

Membahas beberapa isu yang tidak diidentifikasikan secara jelas atau secara spesifik dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009.

Memberikan jaminan tambahan untuk memastikan bahwa semua material penimbunan, material pelapis, dan lain-lain, mematuhi persyaratan bahwa tidak ada limbah B3 yang dibuang di lokasi CDF Ancol, dan untuk memastikan bahwa tidak ada pembatasan atas penggunaan lahan di masa depan.

Untuk setiap kegiatan penanggulangan/pemantauan, tanggung jawab-tanggung jawabnya dialokasikan. Tabel dalam Lampiran 3 merangkum informasi ini.

3.2.1 Integrasi JUFMP dan kegiatan-kegiatan CDF Ancol

Kegiatan

Page 23: Update RKL/RPL Ancol

21

PT. PJA akan memberikan laporan-laporan terbaru kepada Pemerintah DKI Jakarta dan PMU tentang perkembangan pembangunan fasilitas CDF Ancol, dan memberikan dokumen-dokumen yang menegaskan diselesaikannya tanggul-tanggul pembatas. PT. PJA akan bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, PMU, atau Bank Dunia dalam meninjau kesiapan fasilitas tertutup tersebut untuk pembuangan material hasil kerukan (termasuk memberikan bukti yang dapat diterima atas kepatuhan kepada persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol, dan kesesuaian dengan Gambar-Gambar Teknik Terperinci yang telah disetujui untuk pembangunan CDF Ancol). Tanggung Jawab PT. PJA memberikan informasi dan dokumen kepada Pemerintah DKI Jakarta, PMU, dan Bank Dunia untuk melaksanakan tinjauan dan penilaian-penilaian Kegiatan PT. PJA mengadakan pertemuan secara rutin sebagaimana diperlukan dengan PMU dan/atau SC untuk memungkinkan dilakukannya pemaduan secara lancar antara JUFMP dengan kegiatan-kegiatan CDF Ancol. Sebuah alat yang harus digunakan adalah pengembangan (dan tinjauan serta pemutakhiran sebagaiman diperlukan) sebuah jadwal terperinci (garis besarnya diberikan dalam Tabel A - 2) dari kegiatan-kegiatan operasional yang terpadu Tanggung Jawab Utama PT. PJA dan PMU melakukan pertemuan-pertemuan koordinasi

secara reguler Tambahan SC, ACC, dan CC harus ikut serta dalam pertemuan-pertemuan

koordinasi tersebut sebagaiman diperlukan

3.2.2 “Praktik yang baik” dalam pembangunan dan pengawasan

Kegiatan PT. PJA memastikan bahwa semua Kontraktor Konstruksi Ancol (ACC) menyusun rencana-rencana kerja yang mencakup rencana-rencana pengelolaan lingkungan dan sosial. Rencana-rencana tersebut harus mencakup aspek-aspek seperti penyediaan pengaturan-pengaturan sanitasi untuk para pekerja, kesehatan dan keselamatan, identifikasi dan pengelolaan yang diusulkan atas lingkungan dan sosial spesifik lokasi, pelatihan untuk para pekerja dalam pengelolaan lingkungan dan sosial yang relevan. Rincian dari setiap Rencana Kerja dan ESMP harus disesuaikan dengan kegiatan tertentu; sebagai contoh, meskipun sebuah kontrak jangka panjang untuk pembuangan dan perataan sedimen yang ditimbun mensyaratkan adanya sebuah ESMP yang terperinci secara wajar, sebuah ESMP untuk kegiatan terbatas seperti pencucian kendaraan untuk truk-truk sebelulm meninggalkan lokasi dapat berupa sebuah dokumen sepanjang 1-2 halaman. Beberapa kegiatan kemungkinan tidak akan membutuhkan rencana spesifik seperti itu. PT. PJA akan mengawasi para ACC-nya (melalui Unit Pengembangan Properti-nya). Dengan adanya kepentingan-kepentingan JUFMP dalam CDF Ancol, kegiatan-kegiatan pengawasan dan pemantauan SC di CDF Ancol akan mencakup tinjauan-tinjauan atas pengelolaan lingkungan dan sosial oleh ACC atas kegiatan-kegiatan mereka.

Page 24: Update RKL/RPL Ancol

22

Tanggung Jawab ACC untuk kegiatan harian di lokasi Ancol PT. PJA (melalui Unit Pengembangan Properti-nya) untuk pengawasan langsung atas ACC SC untuk mengawasi dan memantau kegiatan-kegiatan Ancol untuk JUFMP PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC

3.2.3 Sedimen dan material penimbunan/pelapisan lainnya

Kegiatan PMU (dengan bantuan SC) harus memberikan informasi kepada PT. PJA segera setelah tersedia, tentang hasil-hasil dari pengujian pengerukan sebelumnya di lokasi-lokasi/bagian-bagian JUFMP (lihat bagian 2.2.1). Untuk bagian-bagian di mana sedimennya telah diizinkan dengan sebagaimana mestinya untuk pengangkutan dan pembuangan ke CDF Ancol, PT. PJA akan mengizinkan material tersebut diangkut dan dibuang ke CDF Ancol. Untuk bagian-bagian di mana sedimennya belum diizinkan dengan sebagaimana mestinya untuk pengangkutan ke CDF Ancol (misalnya, apabila sedimen tersebut ditentukan sebagai limbah B3, atau ditentukan membutuhkan pengujian dan interpretasi tambahan lebih lanjut), PMU (dengan bantuan SC) harus memastikan bahwa material tersebut tidak diangkut ke CDF Ancol. PMU (dengan bantuan SC) harus terus memberitahu PT. PJA tentang penanganan setiap limbah B3 yang ditemukan di lokasi-lokasi JUFMP. PT. PJA dapat meninjau dan memantau proses pengujian di JUFMP. Tanggung Jawab PMU (melalui SC) untuk memberikan informasi dan dokumen, serta bekerja sama dengan setiap tinjauan PT. PJA PT. PJA untuk mengizinkan material tidak berbahaya, yang telah diizinkan, untuk diangkut ke CDF Ancol Kegiatan PT. PJA memastikan bahwa material (selain material kerukan JUFMP) yang akan diangkut dan dibuang ke atau digunakan di CDF Ancol oleh setiap ACC telah menerima izin lingkungan yang sesuai dan telah mematuhi Update RKL/RPL Ancol yang membatasi material non-JUFMP hanya pada pasir (yang diperoleh dari suatu lokasi yang ditentukan) dan laterit. Sebagai contoh, hal ini akan mensyaratkan diterimanya salinan-salinan dari surat izin AMDAL yang dibuat untuk kegiatan pengambilan pasir atau tanah, atau sebuah izin material yang bersertifikasi laboratorium. Penilaian ahli yang memenuhi syarat akan digunakan sesuai jenis izinnya dengan mempertimbangkan sifat material dan kuantitas yang dapat diangkut. Dengan adanya kepentingan-kepentingan JUFMP dalam CDF Ancol, kegiatan-kegiatan pengawasan dan pemantauan SC di CDF Ancol akan termasuk tinjauan-tinjauan atas pengadaan dan pengangkutan material tersebut, termasuk tinjauan-tinjauan atas potensi dampak-dampak di luar lokasi di lokasi-lokasi sumber material tersebut. Tanggung jawab

Page 25: Update RKL/RPL Ancol

23

ACC untuk kegiatan harian di lokasi Ancol PT. PJA (melalui Unit Pengembangan Properti-nya) untuk pengawasan langsung atas ACC SC untuk mengawasi dan memantau kegiatan-kegiatan Ancol untuk JUFMP PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC Kegiatan PT. PJA dengan bekerja sama dengan PMU yang dibantu oleh SC akan melaksanakan sebuah program pengambilan sampel dan analisis pascapembuangan di area material penimbunan JUFMP di CDF Ancol. Dua kegiatan telah ditentukan (pemeriksaan menengah yang dilakukan 18 bulan setelah material JUFMP pertama kali ditimbun di lokasi CDF Ancol pada 10 lokasi sampel, dan sekitar 1 bulan setelah material kerukan JUFMP terakhir ditimbun di lokasi CDF Ancol pada 10 lokasi yang sama sebagaimana untuk pemeriksaan menengah ditambah dengan 10 lokasi lainnya yang ditimbun dengan material yang lebih akhir) dengan dua sampel gabungan, 1 “dangkal”; 1 “dalam” dikumpulkan di setiap lokasi pengambilan sampel. Biayanya diperkirakan sebesar sekitar US$8.000 untuk pengambilan sampel dalam pemeriksaan menengah dan pelaksanaan analisis, dan US$16.000 untuk pengambilan sampel setelah “penyelesaian”. Tanggung jawab PT. PJA untuk mengizinkan pengambilan sampel pascapembuangan di CDF Ancol SC untuk melaksanakan pengambilan sampel pascapembuangan di CDF Ancol PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC

3.2.4 Pengelolaan lalu lintas

Kegiatan PT. PJA harus memastikan bahwa pengelolaan lalu lintas dalam wilayah tanggung jawabnya sebagaimana ditentukan dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009. Hal ini mencakup pengaturan untuk truk-truk pengangkutan sedimen JUFMP yang akan masuk, pengaturan dalam lokasi CDF, dan keberangkatan truk-truk dari CDF Ancol. Sedangkan PMU berkewajiban untuk memberitahu PT. PJA jadwal-jadwal tentative truk-truk dari lokasi-lokasi pengerukan JUFMP, sehingga PT PJA dapat memberikan alokasi waktu bagi truk-truk sebagaimana mestinya untuk waktu-waktu puncak, hal ini akan dilakukan oleh PT. PJA dengan terlebih dahulu meminta jadwal-jadwal kemungkinan pergerakan truk-truk dari ACC utama yang juga bekerja di, atau melakukan pengangkutan ke CDF Ancol dan berkoordinasi dengan semua pihak sebagaimana diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sebuah rencana pengelolaan lalu lintas Ancol untuk menghindari kemacetan. Kemungkinan-kemungkinan halangan seperti pencucian kendaraan harus diidentifikasi dan fasilitas-fasilitas yang harus dipenuhi untuk memungkinkan pergerakan kendaraan-kendaraan secara tepat waktu dan kepatuhan terhadap persyaratan untuk pengelolaan lingkungan. Tanggung jawab PT. PJA untuk mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengelolaan lalu lintas di dalam wilayah CDF Ancol

Page 26: Update RKL/RPL Ancol

24

PMU (melalui SC) untuk memberikan jadwal pengangkutan material JUFMP ke PT. PJA

Page 27: Update RKL/RPL Ancol

25

Lampiran 1 Tinjauan terperinci atas AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol

Tabel berikut ini menyajikan perincian tinjauan, terutama, Update RKL/RPL Ancol tahun 2009, juga dengan mengacu kembali kepada AMDAL Ancol tahun 2006. Tabel tersebut dibuat berdasarkan pada item-item dalam checklist yang diberikan oleh Bank Dunia (Kolom 1) dengan Kolom 2 yang mengidentifikasi tingkat cakupan dalam kedua dokumen tersebut sebagaimana diidentifikasikan oleh para peninjau. Kolom 3 menyajikan komentar-komentar dari para peninjau yang mempertimbangkan ikhtisar singkat pembahasan dalam dokumen-dokumen, dan penilaian-penilaian oleh para peninjau tentang signifikansi dan relevansi dari item dalam Checklist. Dua tinjauan independen telah dilaksanakan – oleh para konsultan ERM pada tahun 2009 dan (melalui laporan pelengkap ini) oleh PPA pada tahun 2010. Hasil-hasilnya kemudian digabungkan oleh PPA untuk menghasilkan tabel gabungan yang ditunjukkan di bawah ini.

Tabel A - 1 : Tinjauan terperinci atas AMDAL Ancol tahun 2006 dan Update RKL/RPL Ancol tahun 2009

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

TUJUAN DAN KEBUTUHAN

1. Uraian yang jelas tentang kebutuhan yang mendasari proyek yang diusulkan

Baik Reklamasi garis pantai utara Jakarta telah direncanakan sejak tahun 1995, yang didukung oleh peraturan resmi Pemerintah DKI Jakarta, dokumen-dokumen perencanaan, dan lain-lain. Penggunaan spesifik lokasi Ancol untuk pembuangan sedimen JUFMP berdasarkan keputusan Gubernur DKI Jakarta tahun 2008

2. Uraian yang jelas tentang tujuan dari proyek yang diusulkan

Baik Tercakup dalam AMDAL dan Update RKL/RPL

3. Uraian secara memadai dari proyek yang diusulkan

Sebagian besar sudah baik

Baik

ALTERNATIF-ALTERNATIF PROYEK

1. Pertimbangan atas semua jenis alternatif yang relevan

a. Tidak ada tindakan Terbatas/Tidak ada pembahasan

Tidak ada pembahasan; pilihan tanpa pengerukan tidak merupakan suatu alternatif. Reklamasi lahan telah ditentukan sebelumnya oleh kebijakan dan perencanaan pemerintah terdahulu

b. lokasi-lokasi alternatif Terbatas/Tidak ada pembahasan

Tidak ada pembahasan; tetapi lokasi-lokasi alternatif telah diketahui dan dikesampingkan sebelum melanjutkan ke penyusunan Update RKL/RPL karena isu-isu sosial/pemukiman kembali atau karena dekat dengan daerah-daerah konservasi

c. Rancangan alternatif Terbatas/Tidak ada pembahasan

Tidak ada pembahasan, tetapi rancangan dibuat berdasarkan pengalaman luas PT. PJA dalam hal reklamasi

d. Kendali alternatif Terbatas/Tidak ada pembahasan

Tidak ada pembahasan

e. Alternatif-alternatif struktural Baik Terdapat beberapa pembahasan. Teknik-teknik ditentukan berdasarkan pengalaman yang telah terbukti secara lokal.

f. Alternatif-alternatif nonstruktural Terbatas/Tidak ada pembahasan

2. Semua alternatif memenuhi tujuan yang dinyatakan dan kebutuhan akan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Tidak ada alternatif untuk reklamasi maupun pengerukan yang akan memenuhi tujuan-tujuan dan

Page 28: Update RKL/RPL Ancol

26

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

proyek kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan dari kedua proyek tersebut.

3. Uraian dari semua tindakan atau proyek alternatif yang telah dipertimbangkan atau sedang dipertimbangkan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Teridentifikasi secara jelas untuk pengendalian banjir. Pengerukan JUFMP merupakan bagian dari suatu program yang terpadu.

a. Ukuran dan lokasi reklamasi

b. persyaratan lahan Baik Kegiatan “pembentukan” lahan

c. persyaratan operasional dan pengelolaan

Baik

d. Struktur-struktur pendukung Terbatas/Tidak ada pembahasan

e. Jadwal-jadwal pembangunan Terbatas/Tidak ada pembahasan

Dua aspek yang saling terkait yang perlu dipertimbangkan: penjadwalan JUFMP dan penjadwalan pengembangan Ancol. Signifikansi lingkungan nyata yang terbatas selain pemastian pembatasan tanggul eksternal mendahului dimulainya pengiriman sedimen JUFMP, dan pentahapan pelapisan akhir.

4. Uraian dari proses-proses dan hasil-hasil awal penilaian dampak lingkungan hidup

Baik Diumumkannya RKL-RPL yang Telah Dimutakhirkan menjelaskan proses AMDAL terdahulu dan alasan diperlukannya Pemutakhiran tersebut.

URAIAN LATAR BELAKANG LINGKUNGAN

1. Daerah bersangkutan yang ditentukan, termasuk area-area perbatasan

Baik Bab 2 memberikan: praktik standar dalam sistem AMDAL.

2. Lingkungan fisik-kimia

a. Sumber daya udara

i) data meteorologi (seperti suhu, angin) Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

ii) kualitas udara ambien (seperti partikulat, ozon)

Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

iii) data kebisingan Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

iv) sumber-sumber emisi bergerak (seperti mobil dan truk)

Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

b. Air laut Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

c. Air Permukaan

i) lokasi dan jenis (seperti muara, sungai, danau, dan posisinya terhadap lokasi)

Baik Muara Sungai Ancol di dekat lokasi proyek merupakan satu-satunya kumpulan air permukaan yang penting di dekat lokasi.

ii) informasi kualitas air (seperti oksigen terlarut, suhu, hara)

Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

iii) sumber-sumber pencemar yang ada (lokasi dan jumlah pelepasan)

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Penyebab-penyebab dari tingkat pelampauan di atas standar dalam kualitas air yang diukur tidak diidentifikasi, tetapi diketahui secara umum bahwa sumber-sumber tersebut banyak terdapat (terutama) di dekat pesisir Teluk Jakarta yang diakibatkan oleh dampak-dampak gabungan polusi pemukiman dan industri dari Jakarta.

iv) penggunaan-penggunaan di masa mendatang

Baik Diuraikan

v) pembahasan tentang peristiwa kebanjiran

Baik Terkait dengan tinggi gelombang rancangan. Pembuatan model tambahan menunjukkan perubahan-perubahan air laut yang sangat sedikit yang diakibatkan oleh pengembangan.

d. Air Tanah

vi) uraian faktor-faktor utama Baik Dalam AMDAL tahun 2006

Page 29: Update RKL/RPL Ancol

27

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

(seperti kedalaman muka air tanah, tanah lapisan atas, sifat-sifat geologis)

vii) informasi kualitas air (seperti pH zat-zat padat)

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas dalam lingkungan laut

e. Tanah dan Geologi

i) fisiografi dan geomorfologi Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

ii) struktur tanah Baik Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009

iii) pergerakan air tanah Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas dalam lingkungan laut

iv) potensi erosi Baik Dalam RKL/RPL yang Telah Dimutakhirkan. Diberikan perkiraan-perkiraan.

v) penurunan permukaan tanah Sebagian besar sudah baik

Dibahas dalam hal penyelesaian rancangan, tanpa menyebutkan penurunan permukaan tanah keseluruhan/regional yang diketahui.

vi) aktivitas seismik (misalnya kedekatan dengan sesaran, riwayat gempa dan letusan gunung berapi)

Tidak ada pembahasan

Diketahui di Jakarta dengan adanya rancangan untuk dibahas.

vii) sumber daya mineral (misalnya lokasi-lokasi sedimen, jenis dan kuantitas, kepemilikan hak penambangan)

Tidak ada pembahasan

Dianggap sebagai sangat tidak mungkin

3. Kondisi-Kondisi Biologis

a. Satwa Liar dan Tumbuh-tumbuhan Lingkungan yang sangat terganggu oleh manusia.

i) uraian dan daftar flora dan fauna air, lahan basah, dan darat (seperti daftar spesies, kelimpahan)

Baik Tidak ditemukan spesies yang terancam punah atau langka.

ii) uraian dan daftar spesies satwa liar dan tumbuhan setempat yang ada

Baik Flora dan fauna darat serta plankton dan bentos dimasukkan ke dalam daftar.

iii) uraian dan daftar spesies satwa liar dan tumbuhan asing eksotik yang invasif

Tidak ada pembahasan

Tidak signifikan.

b. Karakterisasi Komunitas dan Habitat Baik Sangat terbatas dan sebagian besar habitat alami yang terganggu oleh manusia.

i) peta dan uraian komunitas air, lahan basah, dan darat yang ditemukan di dalam dan di sekitar lokasi proyek

Uraian-uraian yang terbatas, tidak ada

peta

Dianggap tidak penting. Lokasi itu sendiri merupakan lingkungan yang terganggu

c. Fitur-Fitur yang Signifikan Secara Ekologis

Kemungkinan besar tidak ada.

i) dukungan ekosistem-ekosistem yang lebih luas di dekat lokasi proyek (seperti apabila terletak di sepanjang jalur terbang atau koridor biologi lainnya)

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Kemungkinan besar tidak penting; bagian dari Teluk Jakarta yang tercemar

ii) fungsi-fungsi ekologis penting dari lokasi proyek (seperti sumber hara melalui banjir, retensi air hujan badai)

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Kemungkinan besar tidak penting; bagian dari Teluk Jakarta yang tercemar

iii) karakterisasi rezim-rezim gangguan yang terkait, yang ditimbulkan secara alami dan oleh proyek (seperti banjir, kebakaran, potensi dampak pembalakan)

Baik Diidentifikasikan sebagai bagian dari lingkungan yang terganggu oleh manusia yang timbul dari pencemaran Jakarta melalui air.

iv) uraian proses-proses hidrologis (misalnya aliran-aliran dan durasi air tanah dan air permukaan)

Terbatas Arus-arus permukaan dibahas; signifikansi yang terbatas

v) uraian interaksi-interaksi biotik penting (seperti saling ketergantungan antara tanaman dan hewan di lokasi dan dengan lokasi-lokasi lain)

Terbatas Kemungkinan besar tidak penting; bagian dari Teluk Jakarta yang tercemar

Page 30: Update RKL/RPL Ancol

28

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

4. Pengelolaan Limbah dan Pencegahan Polusi

a. Lokasi-lokasi pembuangan atau pelepasan limbah yang diperkirakan

Terbatas Lokasi itu sendiri menjadi lokasi pembuangan lumpur kerukan yang tertutup dibandingkan dengan keadaan material saat ini yang hanyut ke dalam Teluk tanpa kendali.

b. Uraian teknik-teknik pengelolaan limbah (seperti penanganan, penyimpanan, pengangkutan, daur ulang)

Terbatas Menguraikan rincian tentang penempatan lumpur; khususnya lapisan atas yang tertutup dan final

c. Proyeksi karakteristik limbah (seperti jenis, kuantitas, toksisitas)

Baik Karakteristik lumpur kerukan teridentifikasi.

5. Lingkungan Sosial Ekonomi

a. Penggunaan lahan Memiliki signifikansi praktis yang sangat kecil sebagai perairan dekat pantai di lokasi saat ini dan akan memiliki sedikit interaksi dengan penggunaan lahan selama masa pengembangan. Pengembangan-pengembangan penggunaan lahan baru pascapenimbunan akan memerlukan penilaian tersendiri..

i) uraian penggunaan lahan pada saat ini dan pada masa lalu

Terbatas Lokasi itu sendiri pada saat ini berdekatan dengan pantai dan hanya sekali-sekali digunakan untuk transit manusia (dengan perahu) dan tempat rekreasi pemancingan ikan tidak resmi

ii) peta penggunaan lahan pada saat ini dan pada masa lalu

Sebagian besar sudah baik

Tersedia peta-peta yang sulit dibaca tetapi dapat memberikan gambaran umum. Lokasi tersebut juga berada di “air”, bukan di tanah.

b. Populasi dan pemukiman Memiliki signifikansi praktis yang kecil karena hanya akan ada sedikit interaksi dengan penduduk sekitar selama masa pengembangan

i) informasi demografis (seperti rata-rata ukuran rumah tangga, umur, pembagian umur/jenis kelamin, komposisi etnis dan kohesi masyarakat)

Informasi umum yang terbatas

Tidak memiliki signifikansi praktis

c. Kegiatan ekonomi Terbatas tetapi memadai

Memiliki signifikansi praktis yang kecil karena hanya akan ada sedikit interaksi dengan penduduk sekitar selama masa pengembangan

i) uraian kegiatan ekonomi saat ini (seperti jumlah dan jenis usaha, pendapatan tahunan, pola kepemilikan)

Terbatas tetapi memadai

Memiliki signifikansi praktis yang kecil

ii) uraian atas sifat-sifat khas dari komunitas usaha (seperti tingginya tingkat perubahan musim dalam perdagangan, aliran laba ke luar yang tinggi, kemerosotan perdagangan, atau revitalisasi pusat kota)

Terbatas tetapi memadai

Memiliki signifikansi praktis yang kecil

iii) pertimbangan pengaruh silang antara kegiatan ekonomi, kapasitas layanan umum, dan kemampuan fiskal masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kapasitas

Tidak relevan Tidak terdapat informasi tentang peran dari masing-masing kelompok usaha setempat dan hubungan mereka dengan layanan-layanan umum yang tersedia.

d. Layanan Masyarakat dan Keuangan Publik

i) uraian pengaruh silang antara kegiatan ekonomi, kapasitas layanan umum, dan kemampuan fiskal masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kapasitas

Terbatas tetapi memadai

Dalam Update RKL/RPL

e. Transportasi Memadai Mengidentifikasi lahan sekitar dan rute laut ke lokasi. Rute-rute yang lebih jauh akan dibahas dalam JUFMP

i) uraian dari semua bentuk transportasi yang relevan untuk fasilitas

Baik

Page 31: Update RKL/RPL Ancol

29

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

ii) volume lalu lintas saat ini Sebagian besar sudah baik

Data lama (tahun 2004) disajikan,

iii) kapasitas lalu lintas saat ini Sebagian besar sudah baik

Data lama (tahun 2004) disajikan, tetapi memadai untuk menyoroti kemacetan selama jam-jam sibuk.

iv) penyediaan transportasi umum Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang kecil

v) penilaian kecukupan dari sistem-sistem untuk memenuhi permintaan-permintaan tertinggi selama masa pembangunan dan kegiatan operasi

Pembahasan yang terbatas

Mengidentifikasi potensi kendala; merupakan tanggung jawab pembahasan berbagai AMDAL dalam JUFMP

f. Kesehatan dan Keselamatan

i) uraian isu-isu kesehatan dan keselamatan saat ini (seperti data statistik kecelakaan industri, data emisi dari fasilitas sebelumnya dan fasilitas yang ada, tingkat kebisingan)

Pembahasan yang terbatas

Memiliki signifikansi yang kecil untuk masyarakat umum. Tidak dibahas dalam kaitannya dengan tenaga kerja lokasi Ancol

ii) identifikasi penduduk atau daerah khusus yang kemungkinan besar akan terpapar dampak-dampak yang merugikan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki signifikansi yang kecil untuk masyarakat umum. Tidak dibahas dalam kaitannya dengan tenaga kerja lokasi Ancol

6. Sumber Daya Kebudayaan

a. Situs-situs arkeologi yang terkait dengan proyek

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Sangat tidak mungkin karena lokasi berdekatan dengan pantai

b. Situs-situs paleontologi yang terkait dengan proyek

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Sangat tidak mungkin karena lokasi berdekatan dengan pantai

c. Situs-situs sejarah yang terkait dengan proyek

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Sangat tidak mungkin karena lokasi berdekatan dengan pantai

d. Situs-situs pendidikan, keagamaan, ilmiah, atau kebudayaan yang terkait dengan proyek

Pembahasan yang terbatas

Terdapat beberapa pembahasan; tetapi memiliki signifikansi yang sangat kecil karena lokasi aktual berdekatan dengan pantai

PENILAIAN POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN

AMDAL membahas dampak-dampak utama, tambahan, dan kumulatif selama semua tahap, termasuk persiapan awal lokasi dan pembangunan; kegiatan operasi fasilitas dan pascafasilitas atau penutupan lokasi berikut ini:

Baik Memadai untuk ruang lingkup dan konteks: AMDAL Ancol tahun 2006 untuk reklamasi dan integrasi dengan perencanaan tata ruang induk; Update RKL/RPL tahun 2009 akan secara khusus membahas penggunaan sedimen kerukan JUFMP sebagai material penimbunan utama; AMDAL JUFMP akan membahas pengerukan di luar lokasi, pengangkutan, dan lain-lain; pengembangan khusus pascareklamasi akan dibahas AMDAL terpisah di tahap tersebut tetapi hal tersebut tidak dibahas.

1. Pembangkit, Penyebar, dan Penerima Pencemar

a. Sumber daya udara Pengaruh-pengaruh kualitas udara dianggap memiliki signifikansi yang rendah karena tidak memerlukan pengelolaan dan pemantauan.

i) identifikasi sumber emisi dan tingkat emisi proyek dan perbandingan terhadap

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas; isu-isu yang ada sebagian besar berdasarkan pada lokasi and pengaruh-pengaruhnya (apabila ada) terbatas pada tenaga kerja

ii) perbandingan tingkat udara yang diperkirakan dengan tingkat-tingkat ambien nasional, negara, atau daerah

Tidak dibahas Sangat sulit; sumber emisi variabel yang tidak pasti. Untuk beberapa parameter, standar-standarnya sering kali terlampaui di daerah aliran udara Jakarta.

iii) uraian emisi cerobong selama kegiatan operasi dan kegiatan pemeliharaan

Tidak relevan

iv) identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah

Pembahasan yang terbatas

Page 32: Update RKL/RPL Ancol

30

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

atau meminimalkan dampak-dampak merugikan

b. Sumber daya air

i) pembahasan potensi penurunan kualitas air oleh berbagai faktor

Baik Dibahas; tetapi tidak dimasukkan dalam konteks yang wajar dengan mempertimbangkan kondisi regional dari saluran air perkotaan tercemar yang ada yang mengalir secara tidak terkendali ke dalam dan mencemari Teluk Jakarta

ii) perkiraan konsentrasi pencemar pada kumpulan-kumpulan air dan perbandingan dengan yang ada

Baik Dibahas, dasar penilaian tidak jelas.

iii) identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak merugikan

Sebagian besar sudah baik

c. Sumber daya geologis

i) penentuan potensi kehilangan tanah dan kegiatan penanggulangan

Tidak relevan

ii) identifikasi potensi sumber pencemaran dan langkah-langkah penanggulangan

Sebagian besar sudah baik

Dibahas, tetapi fokus pembahasan memiliki relevansi yang terbatas.

d. Sumber daya biologis

i) pertimbangan potensi kehilangan sumber daya biologis dalam batas-batas lokasi

Baik Jumlah kehilangan habitat laut dangkal yang tercemar dalam wilayah seluas ±119 ha

ii) uraian konsentrasi efluen dan emisi serta potensi dampaknya terhadap sumber daya biologis

Relevansi yang terbatas

Lintasan-lintasan/pengaruh-pengaruh teoretis diidentifikasi; tetapi konteks dan signifikansinya tidak dibahas dengan sebagaimana mestinya.

iii) pembahasan dampak-dampak bio-akumulatif dari emisi fasilitas dan yang dilepaskan

Pembahasan yang terbatas

Dengan membatasi, lintasan yang terbatas. Uji-uji pelindian menunjukkan potensi pencemaran yang sangat terbatas dari sedimen kerukan.

iv) identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Disimpulkan Dengan membatasi

2. Perubahan habitat

a. Sumber daya biologis

i) pembahasan potensi kegiatan-kegiatan pembangunan dan persiapan lokasi untuk mengubah habitat-habitat yang kritis

Baik Diidentifikasi; sifat tidak kritis yang diidentifikasi melalui kesimpulan sebagai lingkungan dekat pantai yang diubah/tercemar.

ii) pertimbangan potensi perubahan tambahan atas habitat setelah pembangunan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Dianggap memiliki signifikansi yang kecil dengan mempertimbangkan habitat-habitat di sekitar.

iii) penilaian kemungkinan kehilangan secara permanen atau pemindahan tumbuh-tumbuhan

Tidak dibahas Memiliki relevansi yang sangat terbatas; gangguan/kehancuran tumbuh-tumbuhan (sebagian besar laut) hanya akan memiliki signifikansi konservasi yang sangat rendah.

iv) identifikasi perubahan atas komposisi, keanekaragaman, dan kelimpahan spesies setempat

Disimpulkan Punahnya habitat laut yang tercemar

v) identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Disimpulkan Penutupan. Dalam konteks keseluruhan, dengan cara penutupan daripada pengangkutan sedimen secara tidak terkendali (yang terjadi) ke Teluk Jakarta.

3. Pengelolaan Limbah dan Pencegahan Polusi

Pengelolaan limbah pembangunan mungkin tidak tercakup secara memadai, tetapi memiliki signifikansi yang kecil

Page 33: Update RKL/RPL Ancol

31

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

a. uraian rencana pengelolaan limbah fasilitas dengan prosedur perlakuan dan penanganan

Baik Dibahas secara singkat; tidak dimasukkan ke dalam konteks

b. pembahasan proyeksi karakteristik limbah fasilitas

Baik Dibahas secara singkat; tidak dimasukkan ke dalam konteks

c. identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Baik Metode-metode diidentifikasi

4 Dampak-Dampak Sosial Ekonomi

1 identifikasi area-area penggunaan lahan yang ada atau direncanakan yang hilang karena persiapan lokasi

Dibahas Hampir tidak memiliki relevansi

2 penentuan persyaratan penetapan daerah dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan lokasi

Dibahas Sesuai dengan rencana-rencana tata ruang

3 uraian perubahan yang diperkirakan atas lahan di dekat proyek sebagai akibat dari fasilitas

Dibahas Memiliki relevansi yang terbatas

4 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas

Kemungkinan memadai, dengan mempertimbangkan konteks.

b) Kegiatan Ekonomi

1 pembahasan perubahan pola pekerjaan Dibahas Bersifat hipotesis, karena akan bergantung pada pilihan-pilihan kontraktor.

2 pembahasan kemampuan kelompok tenaga kerja yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang terkait dengan proyek

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Penerimaan umum bahwa pengutamaan tenaga kerja lokal akan menguntungkan.

3 identifikasi pengganda ekonomi yang digunakan dalam analisis dan sumber-sumbernya

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas selama pembangunan

4 pembahasan potensi perubahan dalam kegiatan ekonomi keseluruhan di wilayah tersebut

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas selama pembangunan

5 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas.

Memiliki relevansi yang terbatas selama pembangunan

c) Populasi dan Pemukiman

1 pembahasan hubungan antara peningkatan lapangan kerja dan pertambahan jumlah penduduk

Terbatas/tidak ada pembahasan

Memadai dengan mempertimbangkan konteks

2 identifikasi kekurangan pemukiman yang tersedia untuk potensi peningkatan workface

Baik Diidentifikasi

3 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas

Sebagian besar memadai dengan mempertimbangkan konteks

d) Layanan Masyarakat dan Keuangan Publik

Page 34: Update RKL/RPL Ancol

32

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

1 identifikasi kekurangan dalam layanan masyarakat dan infrastruktur selama persiapan proyek

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas

2 identifikasi kekurangan dalam kapasitas transportasi karena dampak utama atau dampak tambahan

Dibahas Memiliki relevansi yang terbatas

3 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas

e) Transportasi Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP

1 penilaian atas konsistensi proyek yang diusulkan dengan rencana-rencana transportasi lokal dan/atau regional

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP

2 evaluasi perubahan LOS yang diakibatkan dari proyek yang diusulkan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP

3 evaluasi dampak lalu lintas kendaraan berat terhadap jalan aspal dan jembatan yang terkena dampak

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP

4 uraian langkah-langkah penanggulangan untuk mengimbangi dampak-dampak yang merugikan terhadap keutuhan struktural

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP

f) Kesehatan dan Keselamatan

1 evaluasi atas apakah kegiatan-kegiatan pembangunan, operasional, dan pemeliharaan menimbulkan bahaya-bahaya kesehatan dan keselamatan terhadap orang-orang yang bekerja atau tinggal di lokasi proyek atau di dekat lokasi proyek

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas di luar lokasi;

2 pembahasan potensi dampak tingkat kebisingan fasilitas terhadap para pekerja dan masyarakat setempat

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas di luar lokasi;

3 analisis potensi bahan pencemar bio-akumulatif jangka panjang dalam rantai makanan

Pembahasan yang terbatas

Memerlukan pembahasan

4 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas

baik

g) Kesetaraan Lingkungan

1 penentuan kesetaraan dalam perubahan-perubahan pola tenaga kerja yang disebabkan oleh lokasi

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas karena pengaruh-pengaruh di luar lokasi sangat sedikit

2 penentuan kesetaraan dalam perubahan-perubahan struktur masyarakat yang disebabkan oleh pembangunan dan kegiatan operasional proyek

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas karena pengaruh-pengaruh di luar lokasi sangat sedikit

3 identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan

Pembahasan yang terbatas

Memiliki relevansi yang terbatas karena pengaruh-pengaruh di luar lokasi sangat sedikit

Page 35: Update RKL/RPL Ancol

33

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

5 Sumber Daya Kebudayaan

a) identifikasi atas setiap sumber daya sejarah atau kebudayaan yang berdekatan dengan lokasi setelah dilakukannya surat-menyurat dengan otoritas-otoritas yang berwenang

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas karena pembangunan dilakukan di lokasi dekat pantai

b) Pembahasan langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan untuk melestarikan benda yang memiliki nilai arkeologis, sejarah, atau kebudayaan

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas karena pembangunan dilakukan di lokasi dekat pantai

c) Penentuan taraf di mana kegiatan-kegiatan pembangunan, operasional, dan pemeliharaan mengganggu atribut-atribut keindahan atau pemandangan lokasi

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki beberapa relevansi tetapi tingkat signifikansinya kecil

d) Penentuan atas apakah komponen-komponen fasilitas dirancang dengan mempertimbangkan faktor-faktor manusia

Terbatas/Tidak ada pembahasan

Memiliki relevansi yang terbatas karena proyek berfokus pada reklamasi area yang sebagian besar datar

LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN

1 Langkah-Langkah Penanggulangan

a) Uraian langkah-langkah penanggulangan untuk semua dampak signifikan terhadap lingkungan alami dan lingkungan manusia (sosial ekonomi)

Pembahasan yang terbatas tetapi sebagian besar

sudah baik

Memiliki peluang-peluang penanggulangan yang terbatas dengan mempertimbangkan konteks

b) Uraian langkah-langkah penanggulangan dengan informasi yang memadai untuk mengevaluasi konsekuensi lingkungan dan dampak-dampak pemukiman (??sisa)

Pembahasan yang terbatas

Penentuan pengaruh-pengaruh sisa kualitatif tidak praktis

c) Identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan selama semua tahap proyek, termasuk rapat dan rancangan, kegiatan operasional fasilitas dan penutupan pascafasilitas

Terbatas tetapi sebagian besar

sudah cukup

Ruang lingkup tidak mencakup kegiatan operasional (yakni pascareklamasi) dan penutupan pascafasilitas

d) Dukungan jenis-jenia langkah penanggulangan berikut ini, dalam urutan pilihan menurun sebagai berikut:

penghindaran atau pencegahan

minimalisasi

pengurangan atau penyisihan seiring waktu

perbaikan

ganti rugi

Terbatas tetapi sebagian besar

sudah cukup

Melalui kesimpulan, langkah-langkah diidentifikasi dengan mengikuti urutan tersebut.

e) Rencana (jadwal) pelaksanaan dan kriteria kinerja untuk semua langkah penanggulangan

Beberapa disimpulkan

Sudah dilakukan

f) Entitas yang bertanggung jawab yang ditugaskan untuk melaksanakan setiap upaya penanggulangan

Sebagian besar sudah memadai

Sudah dilakukan

g) Langkah-langkah dapat diterima secara sosial dan kebudayaan

Sebagian besar sudah memadai

Sebagian besar tidak secara langsung berinteraksi dengan masyarakat setempat; tetapi masyarakat setempat memiliki harapan-harapan untuk dipekerjakan (yang kadang-kadang tidak realistis), dan lain-lain

Page 36: Update RKL/RPL Ancol

34

Item checklist Cakupan dalam dokumen-

dokumen AMDAL dan Update RKL/RPL

Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih lanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau.

h) Sumber daya keuangan dan non-keuangan yang memadai untuk melaksanakan langkah-langkah

Tidak dibahas secara khusus

Sebagian besar merupakan bagian dari “praktik yang baik” dari pembangunan teknis.

Page 37: Update RKL/RPL Ancol

35

Lampiran 2 Pengembangan CDF Ancol dan interaksi dengan JUFMP

Tabel A - 2 : Pengembangan CDF Ancol dan interaksi dengan JUFMP (Jadwal dapat mengalami penyesuaian berkala)

Sebelum tahu

n

2010

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4

Konsultasi secara terus-menerus antara JUFMP dan PT. PJA

Penyelesaian pengaturan-pengaturan terperinci antara PMU/DKI Jakarta & PT. PJA

Konsultasi-konsultasi berkala secara terus-menerus

Pengakhiran resmi atas pengaturan-pengaturan pembuangan PT. PJA - JUFMP

Pembangunan Tanggul Pembatas Bagian Luar

Pembatasan Fasilitas

Pemeliharaan secara berkelanjutan

Jangka waktu penimbunan menggunakan Sedimen Kerukan JUFMP

Penimbunan secara terus-menerus

Pelapisan akhir dengan pasir atas area-area penimbunan

Penutupan akhir dengan laterit/tanah merah

Area-area penimbunan JUFMP – Pengambilan sampel/pengujian awal

Area-area penimbunan JUFMP – Pengambilan sampel/pengujian akhir

Page 38: Update RKL/RPL Ancol

36

Lampiran 3 Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terpadu Ancol

Tabel A - 3 :Matriks EMP Tambahan CDF Ancol

Matriks berikut ini merangkum pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial tambahan untuk lokasi AMDAL Ancol untuk memberikan rincian lebih lanjut atas langkah-langkah pengamanan dari langkah-langkah yang diidentifikasi dalam update RKL/RPL Ancol tahun 2009 ditambah beberapa pengaman tambahan. Matriks ini melengkapi Update RPL/RKL Ancol yang disetujui secara resmi oleh BPLHD DKI/Komisi AMDAL.

Acuan kepada item-item teks utama

Pengelolaan Pemantauan

Keterangan Tanggung Jawab

1

Biaya1 Keterangan Tanggung

Jawab1

Biaya1

3.2.1 Integrasi JUFMP dan kegiatan-kegiatan CDF Ancol

1 Memberikan informasi perkembangan pembangunan Ancol dan bekerjasama dengan JUFMP untuk meninjau kecukupan fasilitas tertutup pembuangan material kerukan.

PT. PJA PT. PJA; PMU

Meninjau laporan PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU

2 Mengadakan rapat dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan PT. PJA; PMU (dibantu oleh SC)

PT. PJA; PMU; SC

Menyusun laporan-laporan rapat

PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU

3 Membuat jadwal rincian terpadu, yang dikembangkan dari jadwal dalam Lampiran 2

SC SC Menyetujui jadwal-jadwal dalam rapat

PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU

3.2.2 “Praktik yang baik” dalam pembangunan dan pengawasan

1 Menyusun rencana-rencana kerja dan rencana-rencana ESM yang terkait untuk semua kontraktor yang bekerja di CDF Ancol, yang disesuaikan dengan skala kegiatan/cakupan kontrak

ACC

ACC Memastikan pelaksanaan Rencana Kerja/ESMP/Pemantauan yang disetujui

PT. PJA; SC PT. PJA; SC

3.2.3 Sedimen dan material penimbunan/pelapisan lainnya

1 Memberikan informasi tentang hasil dan status dari pengambilan sampel dan pengujian kerukan sebelumnya di lokasi-lokasi JUFMP kepada PT. PJA.

PMU/PIU (melalui SC)

SC Memastikan bahwa catatan-catatan dikumpulkan dan disimpan

PT. PJA; PMU

(BPLHD DKI tetap diberitahu)

PT. PJA; PMU

2 Memastikan bahwa material (selain material kerukan JUFMP) yang dikirimkan ke CDF Ancol (material penimbunan dan pelapisan) memiliki izin lingkungan yang sesuai.

PT. PJA (melalui ACC)

PT. PJA; ACC

Meninjau dan mengkonfirmasikan sertifikasi yang diberikan oleh ACC

PT. PJA; SC PT. PJA; SC

3 Melaksanakan program pengambilan sampel dan pengujian pascapembuangan di CDF Ancol atas sedimen JUFMP, 18 bulan setelah permulaan, dan 1 bulan setelah penyelesaian pembuangan lumpur kerukan JUFMP ke CDF Ancol.

SC SC Laporan-laporan analisis laboratorium

PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU

3.2.4 Pengelolaan lalu lintas

1 Memberitahukan proyeksi jumlah truk dan frekuensi pengiriman sedimen JUFMP kepada PT. PJA

SC (melalui informasi dari CC)

SC Menyerahkan catatan-catatan informasi. Laporan-laporan bulanan tentang

PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU

Page 39: Update RKL/RPL Ancol

37

Acuan kepada item-item teks utama

Pengelolaan Pemantauan

Keterangan Tanggung Jawab

1

Biaya1 Keterangan Tanggung

Jawab1

Biaya1

pergerakan di periode sebelumnya (dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya) dan proyeksi di masa mendatang

2 Menerapkan persyaratan Update RKL/RPL Ancol, khususnya yang terkait dengan pergerakan kendaraan secara tertib ke/dari lokasi CDF Ancol dan ke lokasi pencucian kendaraan sebelum kendaraan-kendaraan meninggalkan lokasi CDF Ancol

PT. PJA (beberapa melalui ACC)

PT. PJA Memberikan laporan triwulanan

PT. PJA; SC PT. PJA; SC

Catatan:

1: Tanggung Jawab PT. PJA = PT. Pembangunan Ancol Jaya ACC = Para Kontraktor Konstruksi CDF Ancol PMU = Unit Pengelola Proyek untuk JUFMP CC = Kontraktor Konstruksi untuk JUFMP SC = Konsultan Pengawas untuk JUFMP BPLHD DKI = Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta