uji vitamin b

31
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN VITAMIN UJI VITAMIN B Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Shinta Selviana NRP :123020011 Kel /Meja : A/5 (Lima) Asisten :Noorman Adhi Tridhar Tgl . Percobaan :14 April 2014 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

Upload: shinta-selviana

Post on 19-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Vitamin b

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

VITAMINUJI VITAMIN B

Diajuakan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

Oleh :Nama : Shinta SelvianaNRP :123020011Kel /Meja : A/5 (Lima)Asisten :Noorman Adhi TridharTgl . Percobaan :14 April 2014

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG 2014

Page 2: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4)Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang Percobaan

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengkecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup kesempatan kena sinar matahari (Winarno, hlm:119, 1992).

Hampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah berhasil diidentifikasi sejak tahun 1930. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yaitu, vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E, dan K dan vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan vitamin B (Winarno, hlm: 119, 1992).

Vitamin merupakan senyawa yang diperlukan untu kehidupan, yang tidak dapat dibentuk oleh organism hewan walaupun diperlukan dalam jumlah kecil untuk metabolisme. Kebanyakan vitamin adalah prekursor koenzim dan pada beberapa hal juga prekursor bahan pembawa sinyal. Kebutuhan akan vitamin tergantung dari jenisnya dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis seperti, kehamilan, menyusui, kerja berat tubuh, dan cara konsumsi makanan (Yuniastuti, hlm: 63, 2006).

Page 3: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

1.2.Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan Uji Vitamin B adalah untuk mengetahui adanya Vitamin B pada bahan pangan.

1.3 Prinsip PercobaanBerdasarkan reaksi kimia antara Vitamin B dengan Pb

asetat dan NaOH disertai pemanasan sehingga membentuk endapan berwarna coklat kehitaman.

1.4 Reaksi percobaan

Gambar 1. Reaksi Uji Vitamin B

Page 4: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode percobaan

2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang di gunakan dalam Uji Vitamin B adalah

sampel G (Hemaviton C100), sampel D (marjan), sampel K (malkis), sampel A (selai monita coklat) dan sampel L (kuaci).

2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan dalam uji Vitamin B adalah Pb

asetat dan NaOH (1:10).

2.3. Alat yang DigunakanPeralatan yang digunakan pada uji.Vitamin B adalah

tabung reaksi sejumlah sampel yang di gunakan, pipet sejumlah pipet yang di gunakan, waterbath, penjepit pipet.

2.4. Metode Percobaan

Metode percobaan yang digunakan dalam Uji adalah seperti gambar di bawah ini:

Page 5: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitmin B

Amati endapan berwarna coklat kehitaman

Page 6: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji

Sampel Pereaksi Warna Hasill I

Hasil IISebelum

pemanasanSesudah

pemanasan

G NaOH&

Pb asetat

Merah Orange - +D Orange Coklat - -K Putih Putih

endapan coklat

++

A Coklat Endapan Coklat

+ +

L Putih Endapan coklat

kehitaman

+ -

Keterangan : + jika terdapat Vitamin B - Jika tidak terdapat Vitamin B

Sumber : Hasil I : Shinta dan Fitriani, Kelompok A, Meja 5, 2014

Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014

Page 7: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa selai monita coklat, malkis, dan kuaci dengan ditandai warna coklat berarti positif mengandung vitamin B.

Dalam percobaan uji vitamin B dilakukan pemanasan karena vitamin B relatif sangat stabil terhadap panas dan vitamin B juga relatif stabil dalam asam. Namun ada beberapa jenis vitamin B yang rusak akibat pemanasan yang terlalu lama. Contohnya tiamin (vitamin B1). Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin (Poedjiadi, 2005 ).

Mekanisme terbentuknya tiol dan endapan coklat kehitaman adalalah vitamin B berikatan dengan protein. NaOH terionisasi menjadi Na+ dan OH- menjadi ion negative, ion ini bereaksi dengan ion sulfur sehingga menghasilkan tiol PbAc yang mengoksidasi tiol ( viamin B ) dan terbentuklah PbO2

yang menyebabkann larutan menjadi coklat kehitaman.Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B

termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi tiamin ( B1 ), riboflavin ( B2 ), niasin

Page 8: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

( asam nikotinat, niasinamida ), piridoksin ( B6 ), asam pantotenat, biotin, folasin, ( asam folat dan turunan aktifnya ) serta vitamin B12 ( sianokobalamin ).

a.) Tiamin ( Vitamin B1 )Bentuk murninya adalah hidroklorida. Dalam

makanan tiamin dapat ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau komplek protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan dalam hati, ginjal, jantung otak dan otot. Tiamin aktif dalam bentuk kokarboksilase dikenal juga sebagai tiamin pirofosfat ( TPP ). Pada prinsipnya vitamin berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP ( Adenosin trifosfat ) ( Winarno, 1997 ).

Tiamin tersusun dari pirimidin tersubitusi, tiamin dalam bentuk koenzim tiamin pirofosfat (TPP) atau trifosfat (TTP) memegang peranam penting dalam transformasi energi, konduksi membrane dan saraf serta dalam sintesis pentose dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam suklus kreb untuk pembentuk energi (Yuniastuti, hlm: 73, 2006).

Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Vitamin ini merupakan satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu masih disebut Hindia-Belanda oleh sarjana Belanda yang bernama Eijkman (Winarno, 1997).

Defisiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya penyakit beri-beri terutama negara-negara yang menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin B1 juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin B1 adalah biji-bijian seperti beras, gandum; sumber lainnya adalah daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah, sayuran, dan susu (Poedjiadi, 1994).

b.) Riboflavin ( Vitamin B2 )

Page 9: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan dengan kelompok flavin. Riboflavin yang larut dalam air memberi warna fluoresense kuning-kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sangat sensitif terhadap basa. Riboflavin merupakan komponen suatu sistem enzim yang dikenal sebagai flavoprotein dan terlibat dalam reaksi metabolisme intermediet. Riboflavin merupakan bagian dari dua koenzin yaitu riboflavin monofosfat ( FMN ) dan rflavin adenin dinukleotida ( FAD ) . Kedua koenzim ini merupakan gugus prostetik penerima hidrogen ( winarno, 1997).

Tanda-tanda defisiensi vitamin ini adalah keilosis (terjadi kerak pada sudut mulut yang berwarna merah). Sumber vitamin adalah susu, daging, telur, ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam jumlah yang kecil (Poedjiadi, 1994).

Riboflavin (vitamin B2) terdiri atas sebuah cincin isoalokazin heterosiklik yang melekat pada gula, alkohol, ribitol. Vitamin ini merupakan pigmen berpendar dan berwarna yang relatif stabil terhadap pemanasan, namun akan terurai dengan adanya cahaya yang nyata. Riboflavin terutama berfungsi sebagai komponen koenzim Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida (FMN) (Yuniastuti, hlm: 75, 2006).

c.) NiasinNiasin atau niasin amda merupakan dua senyawa

yang memiliki sifat bilogis sama . Niasin amida banyak terdapat dalam jaringan ternak dan lebih larut dalam air, sedangkan niasin sedikit larut dalam air dan hanya larut sebagiam dalam air panas. Vitamin ini tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi. Niasin mudah diserap oleh usus kecil dan beberapa cadangan dapat disimpan dalam tubuh. Niasin berperan dalam reaksi enzimatik dalam tubuh atau metabolisme karbohidrat, lemak dan protein ( Winarno, 1997 ).

Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin amida). Niasin

Page 10: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP), yang berada disemua sel dan berperan sebagai faktro berbagai oksidureduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolism asam lemak, pernafasan jaringan dan detoksifikasi (Yuniastuti, hlm: 76, 2006).

d.) Piridoksin ( Vitamin B6 )Piridoksin stabil terhadap panas dan basa kuat, juga

peka terhadap cahaya, terutama sinar ultraviolet dan jika terdapat dalam larutan basa. Piridoksal dan piridoksamina dirusak dengan cepat jika udara, panas, atau cahaya. Piridoksamina mudah rusak pada operasi pemrosesan makanan. Pengaruh pemrosesan terhadap aras piridoksin dalam susu dan produk susu tidak ada kehilangan akibat pasteurisasi, penghomogenan dan produksi susu kering. Akan tetapi, penstreliran secara panas dilaporkan mengakibatkan kehilangan tidak hanya terjadi selama perlakuan memakai panas tetapi juga selama penyimpanan. Pada penyimpanan ini disebabkan oleh pengubahan piridoksal menjadi piridoksamina dan kemudian karena perbedaan bentuk vitamin. Karena adanya kehilangan akibat proses di atas bubur susu bayi kering mempunyai nilai sisa 33-50% (deMan, 1997).

Vitamin B6 terdiri dari kelompok piridina yang banyak kesamaannya satu dengan yang lain, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamina. Meskipun demikian, dalam mimbar ilmiah dan kehidupan sehari-hari lebih disukai penggunaan istilah vitamin B6 dan bukan piridoksin, karena piridoksin hanyalah satu dari tiga senyawa aktif. Karena itu vitamin B6 dan piridoksin tidaklah sinonim (Winarno, 1997).

Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin B6 adalah hambatan pertumbuhan, badan lemah, dan gangguan mental, ermenia, dermatitis (gatal-gatal pada kulit dengan bercak merah). Sumber vitamin B6 adalah daging, unggas, ragi, legum, serealia, ubi jalar, dan kentang (Poedjiadi, 1994).

Page 11: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A. Gugus aktif koenzim A adalah gugus -S-H. Dalam reaksi-reaksi kimia biasanya dituliskan KoA SH atau HS-KoA. Dengan gugus karboksil dari substrat koenzim A membentuk ikatan tioester. Koenzim A dalam reaksi-reaksi kimia berfungsi sebagai pemindah gugus asil. Defisiensi vitamin ini memberikan gejala kehilangan selera makan, tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik, depresi mental, insomnia (tidak dapat tidur), mudah terjadi infeksi saluran pernapasan. Semua makanan yang berasal dari hewan merupakan sumber asam pantotenat. Di samping itu juga biji-bijian dan kacang polong. Buah dan sayur mengandung asam pantotenat dalam kadar yang rendah (Poedjiadi, 1994).

Vitamin B6 (Pirioksin, Pridoksal, Piridoksamin) dialam terdapat dalam tiga bentuk ; piridoksin, pridoksal dan pridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi dan reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein (Yuniastuti, hlm: 77, 2006).

e.) Asam PantotenatSebagai koenzim A, asam pantotenat terlibat dalam

metabolism kalsium, larut dalam air, agak manis, dan stabil dalam pemasakan yang normal.

Asam pantotenat adalah suatu derivate dimetil dari asam butirat yang berikatan dengan b-alanin (Penggabungan asam pantoat dengan b-alanin). Asam pantotenat dapat diabsorpsi dengan mudah dalam intestinum dan selanjutnya mengalami fosforilasi oleh ATP sehingga terbentuk senyawa 4-fosfopantotenat dan KoA (Bentuk aktif asam pantotenat (Yuniastuti, hlm: 76, 2006).

f.) BiotinBiotin merupakan koenzim dari berbagai enzim yang

ikut berpartisipasi dalam proses karboksilasi, dekarboksilasi, reaksi deaminasi. Biotin sangat diperlukan dalam sisntesis asam lemak dan dalam reaksi fiksasi ( CO2 ) pada perubahan

Page 12: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

perurat menjadi oksaloasetat. Dalam siklus krebs, biotin juga diperlukan bagi perubahan asam suksinat menjadi fumarat dan oksalosuksinat menjadi ketoglutarat ( Winarno, 1997 ).

Biotin adalah suatu asam monokarbosilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cinicin tetrahidrotiofen dengan rantai asam valverat. Biotin dapat dipenuhi oleh sintesis bakteri intestinal. Biotin merupakan koenzim pada enzim karboksilase. Biotin berfungsi sebagai komponen pada sejumlah enzim multisubunit spesifik yang mengkatalisis reaksi karboksilase (Yuniastuti, hlm:80, 2006).

Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang dapat dilangsungkan oleh biotin yaitu reaksi karboksilasi pada karbon dari asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda dari rantai karbon senyawa asil KoA, dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA. Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin ini adalah kulit menjadi kasar bersisik, rasa sakit pada urat-urat, kulit memucat, anoreksia (kehilangan selera makan) dan mual, kadar hemoglobin menurun, kadar kolesterol naik, dan kadar biotin urine menurun sampai 1/10 normal (Poedjiadi, 1994).

Defisiensi asam folat menunjukkan anemia megaloblastik, glositis (inflamasi pada lidah), dan diare. Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran berwarna hijau tua terutama bayam, asparagus, dan kacang-kacangan. Tetrahidrofolat berperan dalam pembentukan komponen-komponen RNA dan DNA, oleh karenanya penting untuk pembelahan sel dan reproduksi (Poedjiadi, 1994).

g.) Vitamin B12 ( Sianokobalamin ).Vitamin B12 adalah suatu vitamin yang sangat

kompleks molekulnya yang mengandung sebuah atom kobalt yang terikat mirip dengan besi terikat dalam hemoglobin atau magnesium dan klorofil. Sianokobalamin larut dalam air, tahan terhadap panas, inaktif oleh cahayam asam keras atau larutan alkali dan hanya sedikit yang hilang oleh pemasakan normal, Vitamin B12 berperan dalam menjaga agar sel-sel berfunsi

Page 13: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

normal terutama sel saluran pencernaan, system urat syaraf, dan sum-sum tulang belakang ( Winarno. 1997 ).

Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip profirin seperti hem, yang mengandung kobalt serta terikat pada ribose dan asam fosfat. Vitamin B12 tidak terdapat pada tanaman, kecuali bila tanaman terkontaminasi oleh mikroorganisme. Vitamin B12 tersimpan didalam hati tersimpan didalam hati hewan dimana vitamin B12 ditemukan dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin dan hidroksikobalamin. Karena itu hati merupakan sumber vitamin B12 yang baik, seperti halnya ragi (Yuniastuti, hlm: 78-79).

h.) FolasinFolasin atau asam folat terdiri dari tiga komponen

yang terikat menjadi satu gugus pteridinam asam para amino benzoate, dan asam glutamate. Asam folat sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi dalam larutan asam, san peka terhadap sinar matahari ( Winarno, 1997 ).

Adanya vitamin B ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna coklat hitam yang merupakan hasil reaksi dari Pb asetat dan NaOH dengan bahan. Pemberian pereaksi yang terlalu sedikit dan pemanasan yang kurang lama dapat menyebabkan tidak terbentuknya endapan (Sudarmadji, 2003).

Pereaksi uji vitamin B ini adalah Pb acetat dan NaOH. Vitamin B ini merupakan koenzim yang tersedia dalam bentuk klrorida dan pH larutannya bersifat asam sehingga untuk kesetimbangannya dipilih pereaksi basa untuk mendapatkan ion positif bentuk ini dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus sulfihidril membentuk jembatan disulfida. Karena vitamin B terdapat pada beberapa makanan terikat pada protein dengan jembatan disulfida. Dalam percobaan uji vitamin B dilakukan pemanasan karena vitamin B relatif sangat stabil terhadap panas dan vitamin B juga relatif stabil dalam asam. Namun ada beberapa jenis vitamin B yang rusak akibat pemanasan yang terlalu lama. Contohnya tiamin (vitamin B1). Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan

Page 14: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin (Poedjiadi, 2005).

Adanya vitamin B ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna coklat hitam yang merupakan hasil reaksi dari Pb asetat dan NaOH dengan bahan. Pemberian pereaksi yang terlalu sedikit dan pemanasan yang kurang lama dapat menyebabkan tidak terbentuknya endapan (Sudarmadji, 2003).

NaOH berfungsi sebagai pengoksidasi yang mempercepat reaksi dengan pemanasan bereaksi dengan vit B dan Pb asetat dihasilkan endapan dari Pb yang berwarna cokelat hitam. Vitamin B6 terdapat dialam dalam bentuk piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan bila terjadi, biasanya secara bersamaan dengan kekurangan beberapa jenis vitamin B-kompleks lain, kekurangan bisa terjadi karena obat-obatan tertentu. Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seprti lemah, mudah tersinggung, dan sukar tidur kekurangan lebih lanjut dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan anti bodi, peradangan lidah dan lain-lain (Lehninger 1982).

Komposisi dari setiap sampel berbeda-beda, adapun sampel yang digunakan adalahselai monita coklat, malkis, kuaci, marjan dan hemaviton C100 . Pereaksi uji vitamin B ini adalah Pb acetat dan NaOH. Vitamin B ini merupakan koenzim yang tersedia dalam bentuk klrorida dan pH larutannya bersifat asam sehingga untuk kesetimbangannya dipilih pereaksi basa untuk mendapatkan ion positif bentuk ini dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus sulfihidril membentuk jembatan disulfida

NaOH. Vitamin B ini merupakan koenzim yang tersedia dalam bentuk klrorida dan pH larutannya bersifat asam sehingga untuk kesetimbangannya dipilih pereaksi basa untuk mendapatkan ion positif bentuk ini dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus sulfihidril membentuk jembatan disulfida. Karena vitamin B terdapat

Page 15: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

pada beberapa makanan terikat pada protein dengan jembatan disulfida.

Sifat-sifat vitamin B diantaranya larut dalam air, memberi warna fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa (Qonita, 2008).

Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B. Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging, ikan, minyak ikan, dan biji-bijian. Sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dsb. Vitamin tersebut disimpan dalam hati atau jaringan2 lemak. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, vitamin tersebut tidak dikeluarkan akibatnya ditimbun dalam tubuh bila dikonsumsi terlalu banyak.

Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak terjadi bila daya serap tubuh terhadap lemak tidak baik atau tubuh terlalu banyak mengkonsumsi minyak mineral. Vitamin2 yg larut dalam air bebas bergerak dalam tubuh, darah, dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin mudah rusak dalam pengolahan dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air keluar dari bahan makanan (Qonita, 2008).

Fungsi Pb asetat dan NaOH yaitu, mengubah vitamin B menjadi bentuk tiol, karena pereaksi tersebut menjadikan kondisi larutan asam menjadi basa.

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup kesempatan terkena sinar matahar. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk

Page 16: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif (Winarno, 1997).

Dipandang dari segi gizi, kelompok B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks meliputi tiamin (vitamin B1), ribovlafin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folain (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin).

Vitamin mempunyai sifat fisis maupun kimiawi yang spesifik maka cara analisanya juga spesifik. Ada beberapa cara analisa vitamin yaitu cara kimiawi cara biologis, maupun cara mikrobiologis. Analisa vitamin secara kimiawi, atau fisiko kimia didasarkan pada sifat vitamin baik sifat fisis maupun kimiawi. Cara ini lebih cepat dan murah dibandingkan cara biologis. Analisa cara biologis mempunyai kelebihan yaitu dapat langsung diketahui peranan vitamin tersebut dalam zat hidup, serta secara kuantitatif dapat diketahui jumlahnya. Sedang cara kimiawi hanya sekedar menentukan jumlah (kuantitas) saja. Oleh karenanya sering kedua cara ini dilakukan secara bersama agar diperoleh data yang lebih lengkap (Sudarmadji, 2003).

Manfaat vitamin B secara keseluruhan sangat

banyak dan vitamin B ini tersusun dari beberapa bagian

seperti vitamin B1, vitmin B2, viatmin B3, vitamin B5, vitamin

B6, vitamin B7, vitamin B9 dan vitamin B12. Tiap bagian dari

vitamin B ini memilki peran masing-masing dalam tubuh anda.

Manfaat vitamin B berdasarkan dari hasil penelitian

yakni mampu mengatasi kelelahan dan kegelisahan, dimana

kelelahan dan kegelisahan merupakan gejala awal dari

munculnya berbagai penyakit. Selain itu, asupan vitamin B

yang cukup dalam tubuh akan mencegah kelambatan

Page 17: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan

syaraf dan gangguan pada jantung

Manfaat vitamin B yang lain dan cukup menarik yaitu

mampu mengatasi rambut rontok, radang pada kulit, kuku

kusam dan mudah patah. Buktinya, beberapa produk

perawatan rambut dan kulit di pasaran ditambahakan vitamin

B untuk mengatasi masalah tersebut. Vitamin B ini juga

dipercaya mampu membantu menyuburkan rambut.

Untuk memperoleh beberapa manfaat vitamin B,

secara alami dapat anda lakukan dengan mengkonsumsi

beberapa makanan yang banyak mengandung vitamin B

seperti roti, kacang-kacangan, daging, ikan, telur dan susu.

Selain berasal dari makanan, anda juga dapat mengkosumsi

beberapa suplemen yang dijual di pasaran untuk memenuhi

kebutuhan vitamin B dalam tubuh.

Agar tubuh anda tetap sehat, sebaiknya anda

memperhatikan benar kebutuhan vitamin khususnya vitamin

B. Kekurangan vitamin B memang tidak memberikan tanda-

tanda secara fisiologis yang khas. Namun, jika anda

mengalami kekurangan vitamin B anda akan mengalami

gangguan pencernaan, sering migren dan tentunya kesehatan

jantung anda akan terganggu. Mengingat, begitu

berbahayanya jika anda mengalami kekurangan vitamin B

maka penuhi kebutuhan vitamin B dalam tubuh anda untuk

menjaga kesehatan tubuh dan tentunya untuk memperoleh

berbagai manfaat vitamin B.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

dengan sampel thiamin (B1) Ketika sampel ditambahkan

dengan Pb asetat terjadi pemisahan antara permukaan atas

dan bawah yang berwarna bening dan putih bercak.

Kemudian ditambahkan NaOH mengalami perubahan warna

Page 18: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

menjadi kuning. Dan setelah dilakukan pemanasan warna

menjadi coklat pekat dan terdapat sedikit endapan hitam.

Pada percobaan ini dilakukan penentuan vitamin B1

dengan dua cara. Pertama larutan thiamin 1% direaksikan

dengan Pb asetat 10% dan NaOH 6 N lalu memanaskannya.

Uji positif mengandung vitamin B1 ditandai dengan

terbentuknyan endapan coklat hitam.

Dari percobaan yang dilakukan, menghasilkan

larutan kehitaman dan terdapat endapan hitam walaupun

sedikit. Jadi dapat dinyatakan bahwa larutan mengandung

vitamin B1 (uji positif).

Dalam hal ini thiamin dapat rusak dalam suasana

netral atau alkalis. Karena itulah ditambahkan NaOH untuk

membuat larutan dalam suasana basa. Disamping itu, thiamin

terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan dalam hal ini karena

itulah ditambahkan Pb asetat untuk mengoksidasi thiamin dan

ion Pb2+ akan tereduksi menjadi Pb+ yang akhirnya akan

mengendap sebagai endapan berwarna hitam, PbO2.

Kemudian campuran tersebut dipanaskan yang berfungsi

untuk mempercepat reaksi ini.

Faktor kesalahan pada uji Vitamin B mungkin

dsebabkan karena kurang telitinya praktikan pada saat

praktikum dan pemanasan yg kurang ataupun yang lebih.Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung

gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan (Wikipedia, 2011).

Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan pada alkohol. Oleh karena sulfurdan oksigen berada dalam golongan tabel

Page 19: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS− (disebut tiolat), dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH (Wikipedia, 2011).

Vitamin B dapat rusak dengan adanya alkali. Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Winarno, 1992).

Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalammetabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia didalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing (contoh; B1, B2, B3) (Anonim, 2010).

Sifat-sifat tiamin adalah bersifat higroskopis, berbau ragi dan mempunyai titik leleh 246-2500C. tiamin mudah larut dalam air dan alkohol. Tetapi tidak larut dalam etil eter, benzene dan pelarut lemak yang lain. Stabil pada pemanasan keringtetapi rusak bila dipanaskan dalam autoclave ataupun dipanaskan dengan sulfit (Sudarmaji, 2003).

Sumber vitamin B bisa didapatkan dari kacang hijau, ragi, susu telur, gandum, daging, sayuran, daging, unggas, ikan, dan hati (Ahira, 2011).

Fungsi vitamin b adalah berfungsi untuk menjaga sistim syaraf dan dan fungsi jantung manusia, untuk

Page 20: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

pertumbuhan anak-anak, untuk regernerasi sel,  proses pembentukan sel darah merah, mencegah bibir pecah-pecah, membantu dalam mengkonversi lemak dan protein dalam menjadi tenaga dan proses pembentukan antibody (Ahira, 2011).

Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan insomnia, kulit bersisik, bibir pecah-pecah, sariawan, menggangu sistim pernafasan, mudah cape, dan terserang penyakit kulit (Ahira, 2011).

Dalam hal ini thiamin dapat rusak dalam suasana netral atau alkalis. Karena itulah ditambahkan NaOH untuk membuat larutan dalam suasana basa. Disamping itu, thiamin terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan dalam hal ini karena itulah ditambahkan Pb asetat untuk mengoksidasi thiamin dan ion Pb2+ akan tereduksi menjadi Pb+ yang akhirnya akan mengendap sebagai endapan berwarna hitam, PbO2. Kemudian campuran tersebut dipanaskan yang berfungsi untuk mempercepat reaksi ini.

Mekanisame terbentuknya tiol adalaha protein tidak bisa berdiri sendiri selalu berikatan dengan protein , pemberian pereaksi NaoH mengakibatkanion Positif pada NaoH yaitu H berikatan dengan gugus sulfur pada protein sehingga terbentuklah tiol , penmabhan Pb asetat menyebabkan Tiol berwarna endapan coklat kehitaman, jadi pada uji Vitamin B ini yang di uji adalah kerusakn vitamin B1 atau tiamin.

Page 21: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan Uji Vitamin B dapat disimpulkan bahwa sampel selai monita coklat, malkis, dan kuaci mengandung vitamin B. karena terbentuk endapan berwarna coklat kehitaman.

4.2 Saran

Dalam melakukan percobaan uji vitamin ini, praktikan harus tepat dalam memasukan banyaknya sampel dan juga pereaksi yang digunakan karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Hal itu terlihat pada saat pengujian beberapa sampel yang tidak sesuai dengan hasil asisten. Dan juga alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan bersih.

Page 22: Uji Vitamin b

Laboratorium Biokimia pangan Vitamin (Uji Vitamin B)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010), Vitamin B, http:// id.wikipedia.org , Accessed 15/04/14.

Anonim, (2010), Vitamin, http:// food-info.net , Accessed 22/03/12.

Ahira,2011. Sumber Vitamin B,  http://www.anneahira.com/sumber-vitamin-b.htm, akses 15/04/14.

Lehninger. (1982). Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.

Najib, Ahmad, (2010), Vitamin, http://nadjeeb.wordpress.com

Poedjiadi, Anna. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Qonita, (2008), Vitamin, http://qforq.multiply.com accessed :15/04/14

Sudarmadji, Slamet, dkk. 2003. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Tim Dosen. 2014. Penuntun Praktikum Biokima Pangan. Universitas Pasundan : Bandung

Winarno.F.G. (1997). Pangan:Gizi, Teknologi, dan Konsumen, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lehninger, L. Albert., (1982). Dasar-Dasar Biokimia., Jilid 1., Penerbit Erlangga., Jakarta

Page 23: Uji Vitamin b