uji kualitatif dan kuantitatif sampel yang mengandung aldosa
TRANSCRIPT
Powerpoint TemplatesPage 1
Uji Kualitatif Dan Kuantitatif Sampel Yang
Mengandung AldosaKelompok 3M. Imran 09061030400Prima Rahma Dini
0906103040003Richa Purmaya Sari 09061030Rini Arsha 09061030800Rini Yulia 09061030Ulfiasari 09061030Yulia Rahma 09061030
Powerpoint TemplatesPage 2
Tujuan PercobaanUntuk mengetahui sampel yang
mengandung aldosa.Untuk mengetahui kadar aldosa di dalam sampel.
Powerpoint TemplatesPage 3
AlatBlenderCawan petriSpatulaGelas kimiaGelas ukurErlenmeyerPenjepit
Pipet tetesKorek apiKaki tigaKawat kasaLampu spiritusTabung reaksi
Powerpoint TemplatesPage 4
BahanPereaksi molischPereaksi barfoedPereaksi benedictPereaksi seliwanoffPereaksi fehling APereaksi fehling BAquades (H2O)
Asam sulfat pekat (H2SO4/p)
Ekstrak nasiEkstrak pisang ayamEkstrak pisang awakEkstrak ubi rambat.
Powerpoint TemplatesPage 6
Sampel
Uji Molisch Uji Barfoed Uji BenedictUji Seliwanoff
+- ---
+ ++
Biru Tua Merah TuaMerah BataHijauKuning
adanya ketosa
adanya aldosa
Powerpoint TemplatesPage 7
Pereaksi MolischDigunakan sebagai pereaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil percobaan yang telah dilakukan pada semua sampel terbukti bahwa semua sampel positif mengandung karbohidrat.
Pereaksi molisch ditambahkan pada ekstrak pisang, ekstrak ubi rambat, dan ekstrak nasi. Kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat dan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi furfural dengan - naftol.
Powerpoint TemplatesPage 8
Ekstrak Nasiekstrak Nasi 5 ml
+ pereaksi molisch 2 tetes
↓larutan putih
+ 3 ml H2SO4/P
↓terbentuk tiga lapisan (diatas larutan putih, tengah ungu merah, bawah tidak berwarna).
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 9
Ekstrak Pisang
ekstrak pisang 5 ml +
pereaksi molisch 2 tetes↓
larutan coklat +
3 ml H2SO4/P
↓terbentuk tiga lapisan (diatas warna coklat, ditengah ungu pekat, bawah tidak berwarna)
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 10
Ekstrak Ubi Rambat
ekstrak ubi rambat 5 ml +
pereaksi molisch 2 tetes↓
larutan coklat +
3 ml H2SO4/P
↓terbentuknya dua lapisan (diatas coklat, dibawah merah keunguan)
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 11
Pereaksi BarfoedPereaksi barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida dari sampel yang positif mengandung karbohidrat. Pereaksi ini dibuat dari larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida.
Poedjiadi ( 2009)
Setelah sampel diuji dengan pereaksi barfoed sampel dipanaskan, kemudian sampel didinginkan dan ditambahkan dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida.
Powerpoint TemplatesPage 12
Ekstrak Nasiekstrak nasi 5 ml
+ pereaksi barfoed 5 ml
↓terbentuknya 2 lapisan (dibawah putih, atas biru)
dipanaskanterbentuknya 2 lapisan (dibawah putih, atas biru)
+pereaksi fosfomolibdat 5 ml
↓larutan biru
• *dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 13
sebelum dipanaskan setelah dipanaskan ( dari kanan kekiri: nasi,pisang, ubi )
Powerpoint TemplatesPage 14
Ekstrak Pisangekstrak pisang 5 ml
+ pereaksi barfoed 5 ml
↓terbentuknya 2 lapisan (dibawah coklat, atas biru)
dipanaskanterbentuknya 2 lapisan (dibawah coklat, atas biru)
+pereaksi fosfomolibdat 5 ml
↓larutan biru tua
• *dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 15
sebelum dipanaskan setelah dipanaskan ( dari kanan kekiri: nasi,pisang, ubi )
Powerpoint TemplatesPage 16
Ekstrak Ubi Rambatekstrak ubi rambat 5 ml
+ pereaksi barfoed 5 ml
↓terbentuknya 2 lapisan (dibawah coklat, atas biru)
dipanaskanterbentuknya 2 lapisan (dibawah coklat, atas biru)
+pereaksi fosfomolibdat 5 ml
↓larutan biru tua
• *dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 17
sebelum dipanaskan setelah dipanaskan ( dari kanan kekiri: nasi,pisang, ubi )
Powerpoint TemplatesPage 18
Uji Seliwanoff
Uji seliwanof digunakan untuk membedakan golongan ketosa dan aldosa, dimana uji positif adanya ketosa ditandai dengan timbulnya warna merah tua sedangkan aldosa bereaksi negatif pada uji ini.Kuchel (2006)
Dari ketiga sampel yang telah di uji (ekstrak nasi, ekstrak pisang, dan ekstrak ubi jalar) semua sampel menunjukkan hasil negatif terhadap ketosa. Jadi diketahui bahwa ada kemungkinan pada ketiga sampel tersebut terkandung aldosa.
Powerpoint TemplatesPage 19
Ekstrak Nasi
ekstrak nasi 5 ml +
pereaksi seliwanoff 5 tetes↓
larutan putih
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 20
Ekstrak Pisang
ekstrak pisang 5 ml +
pereaksi seliwanoff 5 tetes↓
larutan coklat
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 21
Ekstrak Ubi Rambat
ekstrak ubi rambat 5 ml +
pereaksi seliwanoff 5 tetes↓
larutan coklat
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 22
Pereaksi BenedictPereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat natriumkarbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu20. Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah.
Uji benedict dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel positif mengandung aldosa. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan yang berwarna hijau, kuning atau merah bata. Tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. Dari semua sampel yang diuji, diketahui bahwa pisang positif mengandung aldosa
Powerpoint TemplatesPage 23
Ekstrak Nasiekstrak nasi 5 ml
+ pereaksi benedict 8 tetes
dipanaskanlarutan hijau
(negatif aldosa)
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 24
Ekstrak Pisangekstrak pisang 5 ml
+ pereaksi benedict 8 tetes
dipanaskanlarutan hijau, endapan kuning
(positif aldosa)
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 25
Ekstrak Ubi Rambatekstrak ubi rambat 5 ml
+ pereaksi benedict 8 tetes
dipanaskanlarutan hijau
(negatif aldosa)
*dilakukan 3 kali pengulangan
Powerpoint TemplatesPage 26
Pereaksi FehlingPereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuS04 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam K-Na-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat.
Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.Poedjiadi(2009)
Powerpoint TemplatesPage 27
Dari uji kualitatif yang sudah dilakukan diketahui bahwa sampel yang positif mengandung aldosa adalah pisang. Jadi pada pereaksi fehling sampel diganti menjadi ekstrak pisang awak dan ekstrak pisang ayam.
• Ekstrak pisang awak 1 ml + 2 ml pereaksi fehling →larutan biru keruh dipanaskan endapan merah bata.
• Ekstrak pisang ayam 1 ml + 2 ml pereaksi fehling → larutan biru keruh dipanaskan endapan merah bata.
Powerpoint TemplatesPage 28
Uji kuantitatif dengan pereaksi fehling hanya melihat kepekatan warna endapan dari kedua sampel, dimana warna endapan yang terbentuk pada pisang awak lebih pekat, sehingga disimpulkan bahwa pisang awak lebih banyak mengandung aldosa dibanding pisang ayamPisang Awak Pisang Ayam
Powerpoint TemplatesPage 29
Kesimpulan1. Karbohidrat dapat diuji dengan pereaksi
molisch yang ditandai dengan terbentuknya cincin yang berwarna ungu kemerahan yaitu pada sampel ekstrak nasi, pisang, dan ubi rambat.
2. Pada sampel ekstrak nasi, pisang dan ubi rambat dapat dibedakan antara monosakarida dan disakarida dengan menggunakan pereaksi barfoed yang ditandai dengan terbentuknya warna biru setelah penambahan pereaksi fosfomolibdat.
Powerpoint TemplatesPage 30
4. Pada uji seliwanoff, dapat dibedakan antara ketosa dan aldosa yang ditandai terbentuknya endapan merah tua untuk sampel yang mengandung ketosa. Pada uji ini tidak ada sampel yang positif.
5. Ada tidaknya aldosa dapat diketahui dengan menggunakan pereaksi benedict yang ditandai dengan terbentuknya warna hijau, kuning dan endapan merah bata.
6. Kadar aldosa dapat diuji dengan menggunakan uji fehling yang ditandai dengan terbentuknya endapan warna merah bata, dimana pisang awak kadarnya lebih tinggi dibandingkan pisang ayam, dilihat dari warna endapan yang terbentuk.