tugas ekg
DESCRIPTION
ekg 1TRANSCRIPT
Pemeriksaan EKG
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVRFrekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, AVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF
Irama
: Sinus rhythm karena terdapat gelombang P di sandapan I, II dan aVR
Frekuensi : didapatkan dari hasil penghitungan jumlah kotak kecil diantara 2
gelombang R yang berurutan pada sandapan I yaitu 1500/13 = 115x/menit
Axis
: dilihat pada sandapan I menunjukan defleksi (+) dan sandapan aVF
menunjukkan defleksi (-) sehingga membentuk deviasi aksis ke kiri (LAD:
left axis deviation)
Interval PR: 0.18 detik
Komplek QRS
Terdapat Q patologis pada sandapan III yaitu adanya QS pattern tanpa gelombang R
Segmen ST : Terdapat ST elevasi di V3-V4 dan di II,III, aVF
Gel T
: gel T abnormal
Kesan
: Anterior infark dilihat dari ST elevasi pada V3-V4, inferior infark dilihat
dari ST elevasi pada II,III, aVF