tri hardiyanti (e1a012055) acara ii
DESCRIPTION
laporan praktikum anatomi fisiologi manusiaTRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ACARA II
DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
Disusun Oleh:
Nama : Tri Hardiyanti
NIM : E1A012055
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
-
ACARA II
DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Untuk memahami pengaruh aktivitas fisik
terhadap tekanan darah dan denyut jantung
manusia.
2. Hari, tanggal praktikum : Sabtu, 19 April 2015
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas
Mataram.
B. Landasan Teori
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat
dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Frekuensi
denyut nadi pada umumnya sama dengan frekuensi denyut/detak jantung.
Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi dan dorongan balik arteri secara
berganti-ganti. Ada 2 faktor yang bertanggungjawab bagi kelangsungan
denyutan yang dapat dirasakan. Pertama, pemberian darah secara berkala
dengan selang waktu pendek dari jantung ke aorta, yang tekanannya berganti-
ganti naik turun dalam pembuluh darah. Bila darah mengalir teta dari jantung
ke aorta, tekanan akan tetap sehingga tidak ada denyutan. Faktor yang kedua,
elastisitas dari dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan aliran darah
dan aliran balik (Pearce, 2006: 84).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap
satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu
cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh
terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung.
Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni
tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang
menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat
jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau
sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003: 138).
Jantung secara bergantian berkontraksi dan berelaksasi dalam siklus
berirama. Ketika berkontraksi, jantung memompa darah; ketika berelaksasi,
bilik-bilik akan terisi dengan darah. Satu urutan lengkap pemompaan dan
pengisian disebut siklus jantung (cardiac cycle). Fase kontraksi siklus disebut
sistol, dan fase relaksasi disebut diastole. Tekanan darah adalah tekanan yang
mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri melakukan sistol kemudian
-
diastole. Pengukurannya menggunakan sfignomanometer. Tekanan darah
sistol adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventrikuler.
Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama relaksasi
ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan
adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan
normal kira-kira 40 mmHg yang memberikan informasi tentang kondisi arteri
(Campbell, 2000: 47).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Stetoskop
b. Sphygmomanometer manual
c. Sphygmomanometer otomatis
d. Alat tulis
e. Stopwatch (Hp)
2. Bahan
a. Praktikan
D. Cara Kerja
1. Aktifitas Normal
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Membiarkan praktikan duduk di kursi dalam kondisi santai dan tidak
tegang,
c. Meletakkan lengan praktikan sebelah kiri menekuk di atas meja
dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan posisi lengan
sebaiknya setinggi jantung,
d. Memasang manset sphygmomanometer pada lengan atas, dengan
batas bawah manset 2-3 cm dari lipatan siku dan perhatikan posisi
pipa manset yang akan menekan tepat di atas denyutan arteri di lipatan
siku (arteri brakhialis),
e. Menekan tombol on pada alat Sphygmomanometer otomatis,
f. Mencatat sistol, diastole, dan denyut nadi praktikan yang tertera pada
Sphygmomanometer otomatis tersebut,
g. Menekan off setelah selesai mencatat hasil pengukuran tekanan darah
dan denyut jantung pada praktikan,
h. Membiarkan praktikan beristirahat 2 menit sebelum di ukur lagi
tekanan darah dan denyut nadinya,
i. Mengulang pengukuran denyut jantung dan tekanan darah pada setiap
praktikan sampai 3 kali pengukuran,
-
j. Mencatat semua hasil pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
dilembar hasil pengamatan.
2. Aktifitas Ringan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Membiarkan praktikan berlari kecil selama 4 menit,
c. Meletakkan lengan praktikan yang sebelah kiri menekuk di atas meja
dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan posisi lengan
sebaiknya setinggi jantung,
d. Memasang manset sphygmomanometer pada lengan atas dengan batas
bawah manset 2-3 cm dari lipatan siku dan perhatikan posisi pipa
manset yang akan menekan tepat di atas denyutan arteri di lipatan siku
(arteri brakhialis),
e. Menekan tombol on pada alat Sphygmomanometer otomatis,
Mencatat sistol, diastole, dan denyut nadi praktikan yang tertera pada
Sphygmomanometer otomatis,
f. Menekan off setelah selesai mencatat hasil pengukuran tekanan darah
pada praktikan pertama,
g. Membiarkan praktikan pertama beristirahat 2 menit sebelum
melakukan aktifitas berlari di tempat lagi.
h. Mengukur tekanan darah dan denyut nadi setiap praktikan sebanyak
tiga kali pengukuran.
i. Mengulang pengukuran pada masing-masing praktikan lain yang
berada di dalam kelompok.
j. Mencatat semua hasil pengukuran tekanan darah di lembar hasil
pengamatan.
3. Aktifitas Berat
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Membiarkan praktikan berlari turun dan naik tangga selama 2 menit,
c. Meletakkan lengan praktikan sebelah kiri menekuk di atas meja
dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dengan posisi lengan
sebaiknya setinggi jantung,
d. Memasang manset pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2-3
cm dari lipatan siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan
menekan tepat di atas denyutan arteri di lipatan siku (arteri brakhialis),
e. Menekan tombol on pada alat Sphygmomanometer otomatis,
f. Mencatat sistol, diastole, dan denyut nadi praktikan yang tertera pada
Sphygmomanometer otomatis,
g. Menekan off setelah selesai mencatat hasil pengukuran tekanan darah
pada praktikan pertama,
-
h. Membiarkan praktikan pertama beristirahat 2 menit sebelum
melakukan aktifitas berlari di naik turun tangga lagi,
i. Mengukur tekanan darah dan denyut jantung setiap praktikan
sebanyak tiga kali pengukuran,
j. Mengulang pengukuran pada masing-masing praktikan lain yang
berada di dalam kelompok,
k. Mencatat semua hasil pengukuran tekanan darah dan denyut jantung
dilembar hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
1. Data kelompok
Tabel data kelompok
2. Data kelas
Tabel data kelas
No Nama L/P SISTOL DIASTOL DENYUT NADI
I II III I II III I II III
1 Robby L 128,0 138,0 163,3 71,7 71,7 73,3 81,3 115,3 146,3
2 Ade L 117,3 144,3 140,0 66,0 75,3 86,3 66,3 108,3 122,7
3 Syam L 120,3 129,7 141,0 68,0 70,0 72,3 89,0 117,3 115,7
4 Sandi L 126,3 132,3 139,7 73,7 71,0 68,0 92,3 145,7 158,0
5 Neni P 138,0 137,3 144,0 102,3 89,3 80,0 106,0 134,3 159,7
6 Nur P 95,0 109,6 134,0 57,6 67,0 77,0 90,3 107,0 128,6
7 Yanti P 107,3 125,3 133,3 67,6 86,0 83,6 81,0 106,6 150,3
-
8 Iki P 113,6 117,6 139,6 77,6 73,6 80,0 104,6 114,3 146,3
9 Iin P 92,6 103,3 104,3 64,6 66,6 66,0 93,0 114,3 149,6
10 Ida P 108,6 134,3 147,3 58,3 72,6 67,0 102,0 129,0 162,0
11 Thata P 103,6 123,6 137,0 68,0 95,6 62,6 104,0 119,0 169,3
12 Riska P 102,3 110,6 133,3 67,3 67,3 77,3 95,0 107,3 142,6
13 Cuno P 104,6 104,6 125,3 66,3 67,6 71,6 93,6 105,3 122,3
14 Syifa P 106,6 115,0 131,3 68,0 70,3 78,0 77,0 91,3 123,0
15 Wiwi P 95,6 102,3 123,0 66,0 73,3 92,3 99,3 117,3 123,0
16 Yulida P 92,6 109,0 124,6 59,6 65,0 78,3 79,0 108,6 150,3
17 Yulis P 104,3 116,3 129,6 65,6 66,6 77,3 95,3 118,0 162,6
18 Aisyah P 97,3 115,6 122,3 58,3 67,3 69,6 73,3 111,3 157,0
19 Sumiati P 98,3 118,0 134,6 71,3 79,6 82,0 77,6 126,3 140,0
20 Devi P 106,3 116,0 134,6 64,0 72,0 87,0 94,0 113,0 149,3
21 Rosita P 106,0 119,3 120,0 69,0 80,6 64,3 88,3 148,6 153,0
22 Ari P 123,0 119,0 127,3 85,0 79,6 85,0 103,3 108,0 137,6
23 Sabila P 108,0 112,0 111,3 66,3 61,3 57,6 93,6 121,0 135,0
24 Oci P 133,3 139,0 139,3 87,0 95,0 90,6 96,6 127,6 126,6
25 Marli P 106,6 101,0 112,6 72,6 70,6 75,0 99,6 122,0 123,0
26 Risa P 122,3 128,6 142,6 83,3 86,6 82,0 109,6 128,6 138,0
27 Yul P 102,6 107,3 121,6 63,6 65,0 72,3 86,0 105,0 113,6
28 Pasu P 111,6 115,6 131,6 77,0 79,6 75,3 105,0 129,6 148,6
29 Anis P 110,3 122,3 119,3 73,6 71,3 85,6 93,6 130,3 144,3
30 Rani P 110,3 132,6 134,3 59,6 68,0 71,0 76,0 112,3 129,3
31 Itha P 109,0 127,6 130,0 71,0 72,6 77,6 96,3 117,3 136,6
32 Rani P 107,0 122,3 127,3 59,3 73,0 65,3 78,6 106,6 115,6
33 Supi L 100,3 118,3 128,0 63,6 69,3 81,3 75,3 91,0 152,3
34 Danul L 120,0 135,6 134,3 67,0 72,0 79,0 73,6 90,6 102,6
F. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas fisik
terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia. Pada praktikum ini,
praktikan digunakan sebagai objek untuk mengamati denyut nadi dan tekanan
darahnya dengan menggunakan alat Sphynmomanometer otomatis dan
manual. Pengukuran tekanan darah dengan Sphynmomanometer dilakukan
dengan membungkus lengan atas dengan selembar kantong karet yang dapat
digembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang
digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer.
Untuk mengukur denyut nadi dan tekanan darah ,praktikan
dikondisikan dengan 3 keadaan yaitu sebelum beraktifitas atau aktifitas
normal, setelah melakukan aktifitas ringan dan setelah melakukan aktifitas
berat. Pada aktifitas normal maksudnya adalah aktifitas biasa saat tidak
-
melakukan kegiatan, atau saat dalam keadaan rileks. Aktifitas ringan
dilakukan dengan cara lari ditempat selama 4 menit sedangkan aktifitas berat
dilakukan dengan cara lari naik turun tangga selama 2 menit. Praktikan
melakukan kegiatan ini selama 3 kali dengan istirahat disetiap aktivitas selama
2 menit. Tiga kali pengukuran ini dimaksudkan untuk meminimalkan
kesalahan. Pengukuran tekanan darah dan denyut jantung menggunakan
sphygmomanometer dilakukan pada lengan kiri.
Tekanan darah dalam tubuh manusia biasanya diukur berdasarkan dua
ukuran. Itulah kenapa ketika mengukur tekanan darah kita akan mendapati dua
angka seperti 90/80. Angka tersebut sebenarnya menunjukan 2 tekanan darah
yang terjadi dalam pembuluh darah manusia. Angaka pertama dalm ukuran
tekanan darah merupakan tekanan darah atas atau tekanan sistolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan darah arteri yang diakibatkan oleh aktivitas jantung
ketika melakukan pemompaan darah. Sedangkan angka kedua pada ukuran
tekanan darah menunjukan tekanan bawah atau tekanan distolik. Tekanan ini
menunjukan tekanan pada jantung ketika jantung beristirahat diantara proses
pemompaan darah. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang
menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat
jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau
sistole.
Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua dari empat tanda vital (vital
signs), yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja
tubuh. Dalam hal ini, denyut nadi dan tekanan darah mampu memberikan
suatu pandangan mengenai kondisi sistem kardiovaskuler seseorang. Dua
faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah posisi tubuh (posture) dan
aktivitas fisik, dimana dengan mempelajari perubahan kedua faktor
tersebut dan akibatnya terhadap denyut nadi dan tekanan darah, maka tingkat
kesehatan kardiovaskuler pun dapat diketahui. Denyut jantung (denyut apikal)
adalah bunyi yang terdengar melalui stetoskop selama kontraksi jantung.
S1 adalah bunyi akibat tertutupnya katup trikuspidalis dan mitral.
Sedangkan S2 adalah bunyi akibat tertutupnya katup pulmonal dan atrial.
Setiap denyut merupakan kombinasi antara bunyi jantung S1 dan S2.
kecepatan normal denyut jantung pada orang dewasa adalah 55 sampai 90
kali/ menit dengan rata-rata 70 kali/ menit. Denyut apikal merupakan
pengukuran frekuensi dan irama kontraksi jantung yang paling banyak.
Pada praktikum ini juga dilakukan pengukuran pada denyut nadi. Dari
hasil pengamatan untuk data kelompok menunjukkan bahwa aktivitas normal
dari Ida dengan rata-rata sistole 108,6 rata-rata diastole 58,33 dan rata-rata
denyut nadi 102. Sedangkan aktivitas normal dari Iki dengan rata-rata sistole
113,66 rata-rata diastole 77,67 dan rata-rata denyut nadi 104,6. Aktivitas
-
normal dari Iin dengan rata-rata systole 92,67, rata-rata diastole 64,66 dan
rata-rata denyut nadi 93. Pada Nur dengan rata-rata systole 95, dengan rata-
rata diastole 57,66 dan rata-rata denyut nadi 90,33. Pada Tata dengan rata-rata
systole 103,67, dengan rata-rata diastole 68 dan rata-rata denyut nadi 104, dan
pada praktikan dengan rata-rata systole 107,33 dengan rata-rata diastole 67,66
dan rata-rata denyut nadi 81.
Pada aktivitas ringan dari Nur dengan rata-rata sistole 109,66 rata-
rata diastole57,67 dan rata-rata denyut nadi 107. Aktivitas normal dari
praktikan dengan rata-rata sistole 125,33 rata-rata diastole 86 dan rata-rata
denyut nadi 106,66. Aktivitas ringan dari Iki rata-rata systole 117,67 dengan
rata-rata diastole 73,66 dan rata-rata denyut nadi 114,33. Pada Iin rata-rata
systole 103,33, dengan rata-rata diastole 66,66 dan rata-rata denyut nadi
114,33. Rata-rata systole dari Ida 134,33 dengan rata-rata diastole72,67 dan
rata-rata denyut nadi 129. Dan aktivitas ringan dari Tata rata-rata
systole123,66 dengan rata-rata diastole 95,66 dan rata-rata denyut nadi119.
Pada saat aktivitas berat didapatkan hasil tekanan darah yang jauh
berbeda. Pada tekanan darah Nur rata-rata systole 134 rata-rata diastole 77 dan
rata-rata denyut nadi 128,66. Pada praktikan rata-rata systole 133,33 dengan
rata-rata diastole 83,66 dan rata-rata denyut nadi 150,33. Aktivitas berat dari
Iki rata-rata systole 139,66 dengan rata-rata diastole 80 dan rata-rata denyut
nadi 146,33. Pada Iin rata-rata systole 104,33 dengan rata-rata diastole 66 dan
rata-rata denyut nadi 149,66. Rata-rata systole Ida 147,33 dengan rata-rata
diastole 67, dan rata-rata denyut nadi 162. Dan rata-rata systole pada Tata 137
dengan rata-rata diastole 62,66 dan rata-rata denyut nadi169,33.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan data kelompok bahwa dalam
keadaan istirahat, tekanan sistol dan diastol ke enam praktikan dalam keadaan
normal. Sedangkan dalam keadaan setelah beraktivitas, tekanan sistol menjadi
lebih meningkat dari keadaan istirahat.Pada data kelas juga dipeoleh adanya
peningkatan tekanan darah systole, diastole dan denyut nadi dari aktivitas
normal, ringan dan berat. Hal ini disebabkan kerja jantung yang menjadi lebih
cepat dan meningkat setelah melakukan aktivitas yang kemudian
menyebabkan tekanan maksimum pada aorta meningkat.
Dari data kelas juga dipeoleh data bahwa pada rata-rata tekanan
systole, diastole, dan denyut nadi pada praktikan laki-laki lebih besar
dibandingkan praktikan perempuan.Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa tekanan darah pada perempuan sebelum menopause adalah
5-10 mmHg lebih rendah dari pria seumurnya, tetapi setelah menopause
tekanan darahnya lebih meningkat.
-
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahsan, maka dapat disimpulkan:
a. Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika
ventrikel kiri melakukan sistol kemudian diastole. Pengukurannya
menggunakan sfignomanometer dengan tekanan darah normal adalah
120/80 mmHg. b. Tekanan darah sistol adalah tekanan darah yang direkam selama
kontraksi ventrikuler sedangkan tekanan darah diastole adalah
tekanan darah yang direkam selama relaksasi ventricular. c. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. d. Tekanan denyutan adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan
diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang
memberikan informasi tentang kondisi arteri. e. Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah, dilakukan dengna
melakukan 3 aktivitas berbeda, yaitu pengukuran tekanan darah pada
aktivitas normal, aktivitas ringan dan ativitas berat. f. Terdapat perbedaan tekanan darah systole, diastole dan denyut nadi
antara ketiga aktivitas yang berbeda. g. Tekanan darah saat beraktivitas lebih tinggi dibandingkan tekanan
darah saat aktivitas normal atau tidak beraktivitas.
2. Saran
-
-
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000. Biologi, Edisi Kelima-Jilid 3.
(Terjemahan Wasmen Manalu). Jakarta: Erlangga.
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third
Edition. McGraw-Hill